Membangun Perpustakaan Hibrid oleh: Kudang B. Seminar Hotel Permata Bogor 15 Juni 2012
Perpustakaan Hibrida • Memahami definisi dan karakteristiknya • Memahami proses bisnis perpustakaan • Memahami resource yang dimiliki (HW, SW, DW, NW, BW), finance, dan aspek legal • Memahami iptek inti & pendukung proses bisnis perpustakaan • Memahami inti kompetensi & keilmuan yang disajikan oleh perpustakaan • Memahai Indikator Kinerja Kunci (KPI) Perpustakaan • Memahami apa yg harus dibuat dan dikerjakan ke depan • Dengan siapa perlu berkerjasama & bermitra untuk membangun ke depan tsb
Perpustakaan Hibrida • Perpustkaan dg koleksi tercetak maupun elektronik yang memungkinkan akses interaktif tanpa batas waktu dan tempat.
Proses Bisnis Perpustakaan • Sebagai suatu proses bisnis pasti ada input proses output dan kontrol. • Proses adalah kumpulan aktivitas bersinergi dan bertujuan dg fungsi tertentu • Ada output yang dihasilkan dan disampaikan ke pengguna • Ada fungsi kontrol bahwa input yang ada dapat diproses dg benar untuk menghasilkan output yang dikehendaki. Salah satu fungsi kontrol adalah KPI, Renstra, sistem merit (penalti dan insentif), promosi karir, validasi dan sekuriti, perlindungan intelektual properti
Memahami resource yang dimiliki • Hardware(HW), Software(SW), Dataware(DW), Netware(NW), Brainware (BW • Aspek Legak: UU-Perpus, SK, Renstra, BluePrint (cetak biru), SOP, copy-right, Peraturan, sertifikasi, pedoman, juknis (petunjuk teknis), borang isian/pelaporan • Sumberdaya keuangan dan aset lain
Memahami iptek inti & pendukung proses bisnis perpustakaan • Apa iptek inti yang dan pendukung yng bisa digunakan untuk menjalankan proses bisnis perpustakaan. • Alat bantu kataloging, Indeksasi, Klasifikasi, sirkulasi, registrasi, dan shelving (penempatan koleksi pada rak buku yg benar) adalah vital bagi proses bisnis perpustakaan sesuai dg keilmuan yang mendasari proses bisnis perpustakaan. • Teknologi informasi merupakan teknologi pendukung dan bahkan menjadi tulang punggung untuk pengembangan perpus hibrida • Teknologi sekuriti, teknologi untuk konsultasi berbasis situs sosial (FB, Tweeter, YM atau yang lain) untuk promosi dan sosialisasi perpus.
Memahami inti kompetensi & keilmuan yg dilayankan • Konten dan koleksi layanan harus berfokus pada komptensi inti perpustkaan dalam hal ini adalah ilmu dan teknologi kehutanan atau yang lebih spesifik lagi. • Konten yag relevan atau terkait bisa berkolaborasi dengan perpustakaan hibrida atau lembaga yang lain. • Ini penting untuk penganggaran pembelanjaan koleksi yang paling relevan.
Memahai Indikator Kinerja Kunci (KPI) Perpustakaan • Memahami dan menetapkan Indikator Kinerja Kunci misalnya: jumlah koleksi buku dan koleksi digital yang dimiliki, jumlah kunjungan, jumlah akses download dokumen elektronik, rasio pengguna dan koleksi, indek sitasi, kenaikan jumlah dan kompetensi tenaga pustakawan dll. • Ini penting untuk melihat dimana titik lemah kita untuk mencapai tujuan, sehingga mengarahkan pada “apa yg harus dikerjakan”, “bagaimana prioritasnya”, dan “bagaimana penganggarannya”, “apa rasionalisasi fakta dan harapan yang melandasi program dan anggaran”
Memahami apa yg harus dibuat dan dikerjakan ke depan • Hasil Evaluasi KPI, rujukan pada master palan (rencana induk) dapat dijadikan landasan faktual, rasional dan landasan ideal utk menentukan penyusunan program ke depan secara bertahap (misalnya tahunan). • Dengan berbasis poin dia atas penganjuan anggaran menjadi lebih rasional dan lebih kuat posisi tawarnya
Dengan siapa perlu bekerjasama & bermitra untuk membangun ke depan • Membangun kolaborasi dengan pihak pihak (pemerintah, lembaga swasta, lembaga pendidikan, organisasi profesi, atau perpustkaan lain) yang sudah mapan, berpengalaman, dan saling mengisi sangat penting untuk mendukung program yg dikembangkan.
Kesimpulan Umum • Semua perpustkaan yg disajikan sudah menjadi entiti perpustakaan yang siap dikembangkan lanjut menjadi perpustakaan hibrid. • Aset utama adalah gedung yg terdedikasi untuk Perpustakaan, koleksi cetak, dan anggaran, beberapa komputer dan fasiltas jaringan walau terbatas • Problema: terbatasnya SDM, belum memadainya anggaran, fasilitas TI, dan koleksi elektronik, dan koneksi internet, atmosfir riset dan publikasi riset masih belum kondusif. • Belum disajikan renstra dan rasionalisasi program kerja,, dan penggaran yang presisi dan berdayatawar tinggi, dan capaian yg ada.
Rekomendasi Solusi 1. Tetapkan paradigma membangun dan mengelola perpustakaan sebagai suatu organisasi yang harus “ kompetitif”. 2. Menyusun renstra, menetapkan Indikator Kinerja Kunci (KPI), mencatat fakta, menyusun implementasi renstra berbasis KPI dan fakta. 3. Menyusun program kerja dan budget yang didampingi rasionalisasi (argumentasi) yang kuat. 4. Pengembangan TI adalah “keharusan” untuk mengarah ke “hybrid library”, jadi anggaran utk ini harus punya porsi yang signifikan. 5. Implikasinya konten & layanan yang disediakan dg basis TI harus diperkaya (kualitas, kuantitas, dan diversitas)nya.
Rekomendasi Solusi 6. Pogram pengembangan SDM berlatar belakang perpustakaan dan spesialis informatika juga harus diutamakan. 7.
8.
Pengembangan sistem merit untuk membangun iklim riset (manulis, membaca dan mengunggah) tulisan ilmiah ke sistem perpustakaan.
Membawa perpustakaan ke publik melalui jejaring elektronik (email, disccussion forum, social network, blogger, atau media yang lain) 9. Mulai membangun kompetisi (akreditasi, sertifikasi, lomba perangkingan) 10. Mempertahankan semangat membangun dan apa yang sudah dicapai sebagai “benchmarking” (patok baku) untuk perbaikan ke depan.
Jurnal Elektronik yg dilanggan IPB • • • •
ScienceDIrect: 500 jt/thn EBSCO: 225jt/thn Cengange: 225jt/thn Proquest (thesis-desertasi): 110jt/thn