MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF Oleh: Harry Andheska Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Maritim Raja Ali Haji (
[email protected])
ABSTRACT In the teaching of writing in school, teachers often find obstacles to build students' creativity. Learning to do also seem more monotonous with the lack of utilization of instructional media that are causing interest and motivation in writing. Though learning media function is very helpful in teaching teachers studied linguistic competence, especially writing. In addition, students learn to write is often difficult to start a paper to be written. They tend to be difficult to come up with ideas that will be used as the text. In this case, the media was instrumental in helping the students to come up with ideas that would be written. In addition, this media can also build students' creativity in developing writing by combining the knowledge and experience possessed by the student. Media learning innovative nature will greatly help students to mengkonstuksi the existing knowledge in the minds of students to form a more unique and varied in the resulting article. Keywords: Learning, Writing, Media ABSTRAK Dalam pembelajaran menulis di sekolah, guru sering menemukan kendala dalam membangun kreativitas siswa. Pembelajaran yang dilakukan juga terkesan lebih monoton dengan minimnya pemanfaatan media pembelajaran yang sifatnya merangsang minat dan motivasi siswa dalam menulis. Padahal fungsi medtulia pembelajaran ini sangat membantu guru dalam membelajarkan kompetensi kebahasaan yang dipelajari, terutama menulis. Di samping itu, siswa yang belajar menulis juga seringkali sulit untuk memulai tulisan yang akan ditulisnya. Mereka cenderung kesulitan untuk memunculkan ide-ide yang akan dijadikan tulisan tersebut. Dalam hal ini, media sangat berperan dalam membantu siswa untuk memunculkan ide yang akan ditulis. Selain itu, media ini juga dapat membangun kreativitas siswa dalam mengembangkan tulisan dengan mengombinasi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa tersebut. Media-media pembelajaran yang sifatnya inovatif akan sangat membantu siswa untuk mengkonstuksi ulang pengetahuan yang ada dalam pikiran siswa menjadi bentuk yang lebih unik dan variatif dalam tulisan yang dihasilkan. Kata Kunci: Pembelajaran, Menulis, Media 55
56 mengembangkan
PENDAHULUAN Dalam terutama
proses
apa
yang
telah
pembelajaran,
diterimanya. Oleh karena itu, guru sebagai
keterampilan
subjek dalam pembelajaran harus dapat
pembelajaran
menulis, ada empat komponen penting
memilih
dan
menyajikan
yang berpengaruh bagi kreativitas belajar
sumber belajar yang tepat dan aktif
siswa, yakni: bahan ajar, suasana belajar,
sehingga
media dan sumber belajar, serta guru
disampaikan
sebagai subjek pembelajaran. Komponen-
dikembangkan siswa dengan gagasannya
komponen tersebut sangat mempengaruhi
sendiri.
bahan
media
pelajaran
dapat
diterima
dan
yang dan
proses pembelajaran siswa. Jika salah satu
Melalui makalah ini, penulis akan
komponen tidak mendukung maka proses
mencoba untuk mengurai sedikit tentang
pembelajaran tidak akan memberikan hasil
kiat dalam membangun kreativitas siswa
yang maksimal. Suasana belajar haruslah
dalam
di desain sedemikan mungkin agar siswa
berbantukan berbagai media pembelajaran
dapat menikmati suasana belajar yang
yang
nyaman
penulisan makalah ini, memberikan sedikit
situasi
dan yang
menyenangkan. demikian,
Dengan
peserta
pembelajaran
inovatif.
menulis
Diharapkan
dengan
melalui
didik
sumbangsih dalam memberikan solusi
diharapkan akan lebih terfokus pada apa
yang terkait dengan berbagai fenomena
yang diberikan dan dapat mengembangkan
tentang
kreativitasnya dalam menulis.
menulis, aspek kreativitas, dan media
Media dan sumber belajar yang
pembelajaran
pembelajaran
sebagai
keterampilan
penunjangnya.
digunakan harus sesuai dengan tujuan
Dengan demikian, tujuan pembelajaran
pembelajaran yang telah ditetapkan dan
keterampilan menulis sebagaimana yang
dapat merangsang siswa untuk lebih
ditetapkan
memperhatikan
dengan baik.
dan
berupaya
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
sebelumnya
dapat
tercapai
57 dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Aspek PEMBAHASAN 1. Konsep
kemampuan
Kreativitas
pada
Setiap
Individu etimologis,
kreativitas
(creativity) berasal dari kata “mencipta” (to creat) yang berarti mempunyai sifat kreatif (creative).
Berdasarkan
hal
tersebut,
kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu
(ide-cara-produk)
yang
baru.
Konotasi kreativitas ini berkaitan dengan sesuatu yang baru yang sifatnya masih orisinal. kreativitas
yang kompleks
menimbulkan
berpikir
kuantitas.
ditambahkan
adalah
divergen,
yaitu
Batasan
oleh
tersebut
Gagne
(dalam
Ruseffendi, 2001) kreativitas akan muncul pada diri individu bila ada tantangan baru yang solusinya tidak rutin. Kreativitas dapat dibentuk dan dilatih dalam proses pembelajaran
yang
konstruktivisme,
berprinsip
melalui
pada
penyelidikan,
konjektur, penemuan, dan generalisasi. Dapat dijelaskan bahwa sebuah kreativitas
merupakan
sehingga bisa
berbagai
pandangan-
adanya kesenjangan antara pengetahuan siap dengan pengetahuan baru, kemudian muncullah beragam alternatif solusi.
pendapat, tergantung dari sudut mana penafsirannya. Ausubel (dalam Hamalik, 2002:23) mengatakan bahwa kreativitas adalah
kreativitas
akan muncul berkenaan dengan kesadaran
Kajian kajian
dari
meliputi orisinalitas, fleksibilitas, kualitas, dan
Secara
lain
kemampuan
atau
kapasitas
pemahaman, sensitivitas, dan apresiasi
Kreativitas
menurut
Munandar
(dalam Suryati, 2010:9) berkenaan dengan tiga
hal,
yaitu
mengkombinasi,
memecahkan masalah, dan operasional. Kemampuan mengkombinasi berdasarkan
Membangun Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis…
58 data
atau
Kemampuan berdasarkan
unsur-unsur
yang
memecahkan informasi
ada.
masalah yang
ada
menemukan keragaman solusi dengan penekanan
pada
aspek
kualitas
berasimilasi
(menyerap
pengetahuan),
tetapi dikombinasikan dengan akomodasi (mengkonstruksi pengetahuan). Selanjutnya
Munandar
(dalam
dan
Suryati, 2001:10) mengemukakan bahwa
efektivitas.
Kemampuan
operasional
ciri-ciri kemampuan kreativitas adalah
berdasarkan
pada
kelancaran-
sebagai berikut:
aspek
keluwesan-orisinalitas.
a. Aptitude;
Dilihat dari segi kaitan kreativitas
menyangkut
dengan kemampuan aktivitas otak, ternyata
saran,
potensi
kelancaran
tersebut
memang
telah
ada
berpikir
lancar
keragaman
pertanyaan,
yang
(gagasan, jawaban),
komunikasi,
kecepatan
tersedia. Buzan (dalam Erman, 2004)
bekerja, melihat kekurangan; berpikir
mengemukakan bahwa otak mengolah
luwes yang menyangkut menghasilkan
informasi
keragaman
dalam
bentuk
hubungan
(gagasan,
jawaban,
fungsional antar konsep, berupa peta
pertanyaan, sudut pandang, alternatif,
konsep, sehingga terjalin kaitan antar
interpretasi,
konsep yang satu dengan konsep lainnya.
arah pikir); berpikir rasional (ungkapan
Inilah yang dimaksud dengan struktur
baru-unik, kombinasi inovatif, cara
kognitif dari Piaget di mana skemata baru
inovatif,
akan terbentuk dalam sistem kerja otak dan
elaborasi (mengembangkan gagasan,
terkait dengan skemata lain yang sudah
merinci objek, merinci solusi, memiliki
terbentuk. Dengan pola sepeti ini, proses
rasa
belajar siswa diusahakan agar tidak hanya
keterampilan
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
aplikasi,
generalisasi);
estetika,
pertimbangan,
keterampilan
menyempurnakan);
menilai
(menentukan
59 patokan,
mengambil
keputusan,
pertimbangan, merancang, dan kritis). b. Afektif; kuriositi, rasa ingin tahu (perhatian,
kepekaan,
pertanyaan,
selayaknya dapat menjadi mentor yang selalu
memperhatikan
tingkat
perkembangan kreativitas siswa tersebut, secara individu maupun klasikal. Dapat
dorongan, keberanian, bereksperimen);
dikatakan
imajinatif
kreativitas siswa berjalan selama proses
(membayangkan,
bahwa
pengembangan
meragakan,
meramalkan,
cermat);
pembelajaran
berlangsung,
baik
tertantang
(terdorong,
tertarik,
pembelajaran yang dilakukan di kelas
keterlibatan, mandiri, ulet, mencoba),
ataupun di luar kelas.
berani ambil resiko (tahan kritik, tidak
2. Hakikat, Fungsi, dan Manfaat Media
ragu, bertahan pendapat, mengakui
Pembelajaran
kesalahan,
menerima
tugas,
keyakinan);
menghargai
(arahan,
berperan sebagai alat bantu bagi guru
bimbingan, pendapat, hak, kewajiban,
dalam melakukan proses pembelajaran
prestasi, eksistensi, sejawat-siapapun,
(teaching aids), seperti alat bantu visual
kebebasan, kesempatan)
atau
Pengembangan kreativitas siswa
Pada
alat
memberikan
awalnya,
bantu siswa
lain
media
yang
pengamalan
hanya
dapat lebih
dapat dilakukan dengan cara memberikan
konkret. Akan tetapi, saat ini media
bimbingan dalam memecahkan masalah
berubah peran menjadi suatu alat yang
melalui klasifikasi, brainstorming, dan
terintegrasi dalam proses belajar mengajar.
ganjaran. Oleh sebab itu, guru yang akan
Hal ini disebabkan karena secara umum
berperan dalam membangun sekaligus
fungsi media sebagai perantara pesan.
mengembangkan
“Pesan” dalam arti kata adalah pesan yang
kreativitas
siswa,
Membangun Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis…
60 disampaikan oleh pemberi pesan (guru)
media pembelajaran, siswa (komunikan),
dan penerima pesan (siswa).
dan tujuan pembelajaran. Jadi, media
Media sebuah
pembelajaran
wahana
dalam
merupakan
pembelajaran adalah segala sesuatu yang
penyampaian
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
informasi pembelajaran terhadap siswa.
(bahan
pembelajaran),
sehingga
Dengan adanya media dalam proses belajar
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
mengajar, diharapkan dapat membantu
perasaan siswa dalam kegiatan belajar
guru untuk meningkatkan prestasi belajar
untuk mencapai tujuan belajar.
siswa. Oleh karena itu, diharapkan guru
Secara
umum,
hendaknya menghadirkan media dalam
pembelajaran
menurut
setiap
demi
Siregar (2007:4) sebagai berikut: (1)
tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut
memberikan pengetahuan tentang tujuan
Hamalik (1994:12) menjelaskan bahwa
belajar;
media adalah alat, metode dan teknik yang
menyajikan informasi; (4) merangsang
digunakan untuk lebih mengefektifkan
diskusi; (5) mengarahkan kegiatan siswa
komunikasi dan interaksi antara guru dan
(6) melaksanakan latihan dan ulangan; (7)
siswa
menguatkan
proses
dalam
pengajaran
di
pembelajaran
proses
pendidikan
sekolah.
dan
(2)
fungsi
dapat
Sudirdjo
memotivasi
belajar;
media
(8)
dan
siswa;
(3)
memberikan
Berdasarkan
pengalaman simulasi. Dalam kegiatan
definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa
interaksi antara siswa dengan lingkungan,
proses pembelajaran merupakan proses
fungsi media dapat diketahui berdasarkan
komunikasi.
adanya kelebihan media dan hambatan
Proses
pembelajaran
mengandung lima komponen komunikasi,
yang
guru (komunikator), bahan pembelajaran,
pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
mungkin
timbul
dalam
proses
61 media menurut Gerlach & Ely (dalam
diintegrasikan dengan materi pelajaran,
Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai
merupakan kesatuan bulat yang tidak bisa
berikut.
dipisah-pisahkan.
Pertama,
kemapuan
fiksatif,
artinya dapat menangkap, menyimpan, dan
Wirasasmita
(2002:4-6)
menampilkan kembali suatu obyek atau
mengatakan bahwa media pembelajaran
kejadian. Kedua, kemampuan manipulatif,
memiliki banyak manfaat. Manfaat dari
artinya media dapat menampilkan kembali
media itu sendiri dapat ditinjau dari segi:
objek atau kejadian dengan berbagai
a. Content atau isi pelajaran, misalnya
macam perubahan (manipulasi) sesuai
dalam menyampaikan suatu konsep
keperluan, misalnya diubah ukurannya,
yang luas, seorang pengajar dapat
kecepatannya, warnanya, serta dapat pula
menyederhanakannya
diulang-ulang
menampilkan sebuah diagram atau
kemampuan
penyajiannya. distributif,
artinya
Ketiga, media
grafik.
mampu menjangkau audiens yang besar
b. Jumlah
pembelajar,
dengan
dapat
dicapai
jumlahnya dalam satu kali penyajian secara
dalam jumlah yang besar dengan
serempak, misalnya siaran TV atau radio.
menggunakan media. Media dapat
Pemakaian media pembelajaran di dalam interaksi belajar mengajar bukan
membantu
pemahaman
dengan
optimal.
suatu penghayatan tambahan. Akan tetapi,
c. Waktu, dalam menyampaikan materi
media tersebut adalah merupakan bagian
pelajaran yang singkat kadangkala
dari
proses
tidak seimbang dengan banyaknya
media
materi yang harus disampaikan. Media
keseluruhan
interaksi
itu.
situasi
dan
Penggunaan
pembelajaran merupakan kesatuan yang
akan
membantu
guru
dalam
Membangun Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis…
62 penyampaian
materi
yang
banyak
dapat
membangun
ketertarikan
siswa
dengan optimal dalam waktu yang
dalam belajar.
singkat.
3. Perspektif Penggunaan Berbagai Media untuk Membangun Kreativitas Siswa dalam Menulis Dalam pembelajaran keterampilan
d. Psikologis,
dengan
penyampaian
materi pelajaran melalui media yang menulis, media lebih banyak bertindak baik akan dapat menimbulkan kesan sebagai bahan ajar. Media yang disiapkan nyata, dramatis, impresif sehingga dalam
setiap
pembelajaran
dapat
siswa lebih menaruh perhatian kepada membangun
kreativitas
siswa
dalam
pelajaran karena menarik perhatian menulis
sehingga
belajar
yang
mempertinggi
hasil
mereka. Media pembelajaran dapat menimbulkan
kesan
akan
dicapai.
Media
nyata, pembelajaran yang baik harus memenuhi
meyakinkan, menarik perhatian, dan beberapa syarat. Media pembelajaran harus menyenangkan,
sehingga
dapat meningkatkan motivasi siswa. Selain itu,
meningkatkan motivasi belajar siswa. media juga harus memberikan rangsangan Keempat
manfaat
dari
media belajar baru. Media yang baik juga akan
pembelajaran ini telah dibuktikan oleh mengaktifkan siswa dalam memunculkan beberapa penelitian. Melihat dari manfaatide
untuk
menulis
dan
mampu
manfaat media ini, penyampaian materi mengembangkan ide tersebut
menjadi
dengan mengintegrasikan media dalam suatu tulisan yang kaya akan gagasan yang kegiatan belajar mengajar akan mengopmenarik.
Dari
berbagai
penelitian
timalkan penyerapan materi bagi siswa. menunjukkan bahwa penggunaan media Selain itu, penggunaan media juga akan dalam pembelajaran keterampilan menulis ini dapat membangkitkan gairah belajar
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
63 siswa.
Kreativitas
siswa
menjadi
dimanfaatkan oleh seorang pengajar adalah
meningkat dan siswa lebih termotivasi
ruang kelas. Di dalam sebuah ruang kelas
dalam menulis karena ide menulis dapat
biasanya ada benda-benda yang dapat
timbul dari media yang disajikan
dikaitkan dengan pembelajaran menulis.
Berdasarkan hasil rangkuman dari
Benda-benda yang ada dalam ruangan
berbagai literatur, ada beberapa alternatif
tersebut dapat dijadikan sebagai suatu
media pembelajaran yang dapat digunakan
stimulus. Alternatif lain berkaitan dengan
dalam kegiatan pembelajaran menulis.
penggunaan media lingkungan selain ruang
Berbagai media tersebut dapat dijelaskan
kelas adalah lingkungan sekitar, misalnya
sebagai berikut.
perpustakaan, labor bahasa, pekarangan
a. Catatan Harian
sekolah, dan lainnya.
Media ini digunakan sebagai media yang
dapat
memfasilitasi
c. Realia
kemampuan
Media realia merupakan media
bahasa tulis siswa. Catatan harian menjadi
dalam bentuk benda peninggalaan asli atau
wadah untuk mengembangkan kemampuan
nyata, yang ditampilkan adalah bentuk
kosakata dan dapat mengukur kemampuan
benda apa adanya, tanpa ada rekayasa atau
bahasa tulis siswa dalam menuangkan isi
manipulasi. Media ini dianggap media
pikirannya.
tepat guna karena keasliannya. Namun
b. Lingkungan
media
Lingkungan dimanfaatkan
oleh
ini
yang
dapat
Kekurangannya
pengajar
dalam
menampilkan
memiliki adalah media
yang
kekurangan. sulitnya berkaitan
kegiatan pembelajaran sangatlah beragam.
dengan situs budaya dan kepercayaan
Lingkungan
apalagi apabila benda itu besar. Media
sederhana
yang
dapat
Membangun Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis…
64 realia tidak harus benda mati tetapi juga
Media gambar merupakan salah
ada yang hidup. Media realia hidup
satu media yang sering digunakan dalam
tersebut misalnya manusia, tumbuhan, dan
mayoritas kegiatan pembelajaran, termasuk
hewan.
pembelajaran
d. Komik Strip
Gambar dapat berupa lukisan, ilustrasi,
Komik gambar
yang
strip diberi
adalah teks,
keterampilan
menulis.
rangkaian
iklan, kartun, potret, karikatur, dan gambar
dari
seri. Media gambar yang menarik akan
teks
tersebutlah siswa dapat memahami isi
mampu menarik perhatian siswa.
gambar yang ditampilkan. Komik strip
g. Teka Teki Silang
sendiri memiliki konsep dasar yang sama
Teka-teki silang ini dianggap dapat
dengan gambar seri. Pengemasan gambar
membantu
dengan perpaduan gambar dan kata-kata
kosakata seperti halnya scrable. Teka-teki
akan
silang ini juga dapat diterapkan pada
mempermudah
siswa
untuk
siswa
untuk
mempelajari
memahami konten dari suatu materi ajar.
pembelajaran menulis sekaligus berbicara.
e. Surat Kabar
Media
ini
diberikan
dalam
bentuk
Keunggulan pembelajaran dengan
permainan dengan cara mengisi huruf
menggunakan surat kabar bagi siswa dapat:
dalam perak-petak gambar. Karena media
(1) membaca peristiwa (2) dapat pokok-
ini dikemas dalam bentuk mainan maka
pokok informasi yang ada dalam surat
media ini lebih baik digunakan secara
kabar tersebut, (3) dapat mengembangkan
berkelompok.
kembali
h. Slide show
pokok-pokok
yang
diperoleh
tersebut dengan bahasa sendiri. f. Gambar-gambar
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
Slide show dapat berbentuk 1) Slide film, dan 2) Non Slide film. Untuk kedua
65 media ini dibutuhkan kemampuan seorang
dalam bentuk dan jenis tulisan yang
pengajar
dan
berbeda.
mengoperasikan alat pendukung lainnya
10. Foto
untuk
menguasai
seperti, komputer, kamera, dan alat lainnya
Keunggulan
dari
penggunaan
agar media ini dapat terwujud. Apabila
media foto adalah: 1) sifatnya nyata, 2)
media ini sudah tersedia dan sesuai dengan
foto dapat mengatasi batasan ruang dan
materi pembelajaran maka pengajar akan
waktu, 3) dapat memperluas pengamatan,
dengan
dan
mudah
mengarahkan
kegiatan
4)
dapat
memperjelas
suatu
pembelajarannya.
permasalahan. Melalui foto ini, imajinasi
9. Lagu
siswa akan timbul. Dari imajinasi inilah
Pemanfaatan media ini bermula dari
banyaknya
siswa
yang
muncul
suatu
ide,
kemudian
siswa
senang
menuliskan ide tersebut dalam bentuk kata-
mendengarkan lagu-lagu terutama lagu
kata. Dari kata tersebut akan dirangkai
yang bertemakan cinta. Oleh karena itu,
menjadi kalimat-kalimat hingga menjadi
lagu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
sebuah tulisan.
media pembelajaran. Media ini dapat
11. Kolase
membantu siswa untuk menambah kosa kata.
Selain
kosakatanya
bertambah,
Teknik kolase merupakan suatu teknik
menggunakan
fragmen-fragmen
pembelajaran pun dapat mengoptimalkan
cetak komersial ke dalam komposisi.
indera pendengarannya sebagai salah satu
Kolase itu sendiri memiliki beberapa
komponen menyimak. Kemudian, siswa
bentuk, ada yang berbentuk poster atau
dapat menuliskan kembali hasil simakan
berbentuk buku yang berisikan potongan-
tersebut dengan tema yang sama tetapi
potongan atau guntungan-guntingan koran,
Membangun Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis…
66 artikel, atau yang lainnya. Kolase yang
nantinya
berbentuk
berlangsung.
buku
bertujuan
untuk
selama
PBM
tersebut
menyimpan atau mengoleksi pesan dan tema tertentu sehingga dapat digunakan sebagai saran pengumpul tugas. DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP Sebagai seorang pendidik, guru bahasa Indonesia dituntut untuk cerdas melakukan inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran, keterampilan setahap
terutama menulis.
momok
Indonesia
yang
pembelajaran Setahap
demi
pembelajaran
bahasa
membosankan
dapat
diminimalisir. Salah satu inovasi yang dapat
dilakukan
adalah
dengan
menghadirkan berbagai media-media yang dapat menunjang pembelajaran. Hal ini bertujuan agar pembelajaran tidak menoton dan menjadi lebih menarik. Di samping itu, kreativitas
siswa
pun
dapat
tercipta
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
Erman, S. Ar. 2004. Model-model Pembelajaran Matematika. Bandung: LPMP Jawa Barat. Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya Bakti. Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media pembelajaran: Bahansajian program pendidikan akta mengajar. FIP. UM. Ruseffendi, ET. 1994. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang. Sudirdjo, Sudarsono dan Eveline Siregar. 2007. “Media Pembelajaran Sebagai Strategi Pilihan dalam Strategi Pembelajaran,” Mozaik Teknologi Pendidikan, ed. Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar. Jakarta: Kencana. Suryati, Atit. 2010. “Implementasi Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Siswa. Artikel Penelitian (http://educare.e-fkipunla.net), download tanggal 03/01/11.
67 Wirasasmita, S. 2002. Kemampuan Guru dalam Penggunaan Media di SLTP
Kota Bandung. Bandung: UPI.
Membangun Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis…