Efrizal Nasution
MEMBANGUN KOMPETENSI DOSEN DI ERA GLOBALISASI Efrizal Nasution, M. Pd CONSTRUCT COMPETENCE OF TEACHER IN GLOBALIZATION Abtract Explanation in this paper about competence of the teacher. Progress for science and tehnology give influence fro the high school world. At least, the teacher like academicy must have pedagogic competence, research competence and public service competence in order to respons for globalization challenge. Key words: The Teacher Competence and Globalisation
A. Pendahuluan
sumber permasalahan seringkali dosen menjadi
Undang-Undang Dasar Negara Republik
sasaran pertama. Dosen dikatakan kurang
Indonesia Tahun 1945 mengamanahkan untuk
bermutu,
mencerdaskan kehidupan bangsa, maka tentu
penguasaan bidang studi yang diajarkan. Jadi,
unsur
wajar pendidikan kita tertinggal dari bangsa lain.
yang
paling
strategis
serta
harus
kurang
dedikasi,
dan
kurang
mendapatkan perhatian salah satunya adalah
Hal
unsur pendidik pada semua jenjang pendidikan.
dikemukakan
Dalam melayani hak warga negara untuk
pendidikan Indonesia ternyata tertinggal dari
memperoleh pengajaran dan pendidikan yang
negara tetangga lainnya.2
ini
juga
sejalan oleh
dengan
Qodri
apa
Azizy
yang bahwa
bermutu. Pencerdasan kehidupan bangsa tidak
Dalam kenyataannya, menjadi dosen
hanya dapat dilakukan oleh pendidik pada
tidak cukup sekedar memenuhi panggilan jiwa,
jenjang
tetapi
pendidikan
dasar
dan
menengah.
juga
memerlukan
seperangkat
Demikian pula upaya melakukan pengembangan
keterampilan dan kemampuan khusus dalam
ilmu
dalam
bentuk menguasai kompetensi dosen. Dosen
memajukan peradaban bangsa harus dilakukan
sebagai salah satu komponen dalam kegiatan
pengetahuan
dan
teknologi
pendidik terutama di jenjang pendidikan Berbicara
tentang
tinggi.1
mengajar
sesayogianya
memiliki
di
kompetensi karena hal itu sangat menentukan
perguruan tinggi, maka salah satu topik yang
keberhasilan pembelajaran. Di samping itu,
segera
peran dan kedudukannya dalam kegiatan proses
mengapung
pendidikan
belajar
kepermukaan
adalah
rendahnya mutu pendidikan. Dalam mencari
pembelajaran
1 Sisdiknas 2003(UU RI Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2003).
2 Qodri Azizy. Membangun Integritas Bangsa. (Cet. III, Jakarta: Renaisan, 2008). h. v.
66 | Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah IAIN Ambon
juga
sangat
strategis
dan
Membangun Kompetensi Dosen Di Era Globalisasi
menentukan. Kualitas kompetensi dosen yang rendah akan berdampak pada rendahnya mutu
B. Pengertian Globalisasi Globalisasi
adalah
menunjuk
pada
pendidikan. Apalagi kehadiran Undang Undang
sebuah era, dimana era globalisasi itu sedang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
kita jalani. Era yang sedang kita jalani dan hadapi
tentang guru dan dosen yang salah satu poinnya
ini intinya adalah bahwa segala kegiatan dalam
menyebutkan bahwa dosen pendidik profesional
berbagai
dan
berlangsung secara global. Menurut David Held
ilmuan
dengan
mentransformasikan,
tugas
utama
mengembangkan,
dan
Anthony
aspek Mc
Grew
kehidupan dalam
ada
Nata
mengemukakan
dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
globalisasi yang tepat yang disepakati bersama.
pengabdian kepada
tidak
Abuddin
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi masyarakat.3
bahwa
masyarakat
definisi
Globalisasi dapat dipahami dalam pemahaman
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
yang beragam sebagai kedekatan jarak, ruang,
teknologi yang semakin pesat dan kondisi
waktu yang, pengaruh yang cepat, dan dunia
kehidupan manusia yang semakin kompleks
yang menyempit. Perbedaannya hanya terletak
serta arus globalisasi merupakan tantangan
pada penekanan sudut pandang material, ruang
terhadap dunia pendidikan terutama pendidikan
dan waktu, serta aspek-aspek kognitif dari
di Perguruan Tinggi. Di sisi lain, telah terjadi
globalisasi. Dari sudut peristilahan sebenarnya
pula perubahan pesat di bidang sosial budaya
masih mengalami problem karena relatifitas dan
masyarakat. Kriteria pembangunan sosial yang
subyektifitas pemakaian kata tersebut. Namun
sebelumnya bersifat lokal berkembang menjadi
globalisasi secara sederhana dapat ditunjukkan
kriteria
Pendidikan
dalam bentuk perluasan skala, pengembangan
merupakan faktor utama yang menggerakkan
wilayah, dan percepatan pengaruh dari arus dan
perubahan tersebut. Dalam bidang pendidikan
pola-pola inter-regional dalam interaksi sosial.4
ukuran
yang
bersifat
mengenai
mengikuti
standar
global.
perkembangan internasional.
tentunya Hal
Globalisasi dalam bahasa Ingris disebut
ini
dengan Globalizatian. Robenston dalam Yusran
tentunya sesuatu yang harus dihadapi dosen di
dan Ansyari merumuskan globalization “…the
era globaliasi.
compression of the word and the intensification of
Dosen harus peka dan tanggap terhadap
consciousness of the word as whole”.
5
Dengan
perubahan-perubahan, pembaharuan serta ilmu
demikian dapatlah dikatakan bahwa globalisasi
pengetahuan
terus
menyangkut sistem budaya global. Budaya global
berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan
ini dibawa oleh berbagai informasi melalui
masyarakat dan perkembangan zaman. Di sinilah
satelit dunia. Globalisasi menyangkut kesadaran
tugas dosen untuk senantiasa terus membangun
baru bahwa dunia adalah satu tempat tinggal.
dan
kompetensinyasehingga
Globalisasi juga disebut juga dengan kesadaran
dapat survive di tengah masyarakat dunia yang
yang berkembang pada tingkat global bahwa
dan
meningkatkan
teknologi
yang
penuh dengan kompetisi. 3 Abd Rahman Getteng. Menuju Guru Profesional dan Beretika, (Yokyakarta: Graha Guru, 2011), h. 93.
4 Abuddin Nata. Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Bandung: Angkasa, 2003). h. 83 5 Yusran dan Ansyari. Makalah Pendidikan Tinggi di Era Globalisasi. (2003).
Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah IAIN Ambon | 67
Efrizal Nasution
dunia adalah sebuah lingkungan yang dibangun
mengkritisi, dan mengambil langkah untuk
secara berkelanjutan.
menghadapi perkembangan tersebut.
Menurut Muqtedar Khan dalam Azizy,
Holger
Borner
dalam
Rembagy
globalisasi adalah sebuah gejala yang terdiri dari
mengemukakan bahwa globalisasi sebenarnya
tiga perkembangan utama.
Pertama adalah
telah berkembang jauh sebelum istilah tersebut
globalisasi modal dan integrasi ekonomi menjadi
menjadi mode. Walaupun demikian, kualitas dan
pasar tunggal. Kedua, perkembangan teknologi
kecepatan yang terhubung dengan fenomena
transportasi dan komunikasi yang membuat
ekonomi dan sosial itu sekarang menemukan
ruang menjadi cepat tidak relevan. Ketiga,
dimensi-dimensi baru.7
konvergensi kepentingan di antara kelompokkelompok
dan
timbulnya
multinasional
yang
memadukan
memiliki
dampak
yang
korporasi
beragam bagi kehidupan manusia. Ia bisa positif
kembali
dan bisa juga negatif. Dalam konteks ilmu
kekuatan-kekuatan sosial pada tingkat global.6 Tuntutan
Globalisasi
zaman
bisa menghitung lagi keuntungan yang didapat
kebebasan,
bagi negera berkembang seperti Indonesia.
persaingan, pengetahuan melalui perkembangan
Dalam konteks inilah, bidang-bidang kehidupan
informasi dan teknologi, mau tidak mau harus di
manusia yang kurang siap dalam menghadapi
respon secara serius. Bagaimana memposisikan
globalisasi perlu berbenah diri, terutama dalam
sistem pendidikan kita mampu bersaing dengan
bidang pendidikan. Sebab, pendidikan adalah
negara-negara lain. Pendidikan tidak mungkin
sarana untuk membentuk Sumber Daya Manusia
menutup diri tanpa mempertimbangkan aspek
(SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, jika
tersebut karena pendidikan merupakan senjata
globalisasi adalah suatu keniscayaan maka
utama dalam mempersiapkan sumber daya
pendidikan mau tidak mau harus dikontekskan
manusia suatu bangsa dalam menapaki arus
dengan globalisasi. Pendidikan sudah semestinya
perubahan.
memiliki kepentingan untuk membentuk SDM
“globalisasi”
perkembangan
pengetahuan dan teknologi, mungkin kita tidak
yang
menekankan
yang C.
Pengaruh
Globalisasi
terhadap
Pendidikan
siap
bergulat
dan
bertarung
untuk
menjadi
suatu
menghadapi arus globalisasi. Globalisasi
sudah
Isu globalisasi bukanlah wacana baru
kehidupan baru yang perlu dihadapi secara
dalam masyarakat dan barangkali kita memang
sadar dan membutuhkan perhitungan yang
tidak lepas dari jeratan sistem yang dibentuknya.
matang. Realitas global menuntut masyarakat
Hal ini menjadi pokok bahasan yang selalu
berfikir secara komprehensif atau menyeluruh,
hangat dan popular, baik dalam kajian-kajian
berparadigma
kultural, diskusi kampus, seminar dan lain
berkesadaran kritis, yakni kesadaran yang
sebagainya.
mampu menguraikan secara kritis keterkaitan
mempersiapkan
6
Maka diri,
sesayogianya upaya
kita
global,
namun
tetap
antisipasi,
Qodri Azizy, op cit. h. 53
68 | Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah IAIN Ambon
7 Mustofa Rembagy, Pendidikan Transformatif, Pergulatan kritis Merumuskan Pendidikan di Tengah Pusaran Arus Globalisasi, (Yokyakarta: Teras, 2008), h. 33.
Membangun Kompetensi Dosen Di Era Globalisasi
persoalan yang satu dengan yang lain pada
dapatkan dari berbagai media. Dengan demikian,
seluruh aspek kehidupan manusia.
banyak hal yang dapat mendorong pendidikan
Dalam konteks pendidikan, informasi dan
untuk meningkatkan kualitas dirinya, baik dalam
teknologi menjadi sumber pengetahuan dan
hal kelembagaan, tujuan, metode, kompetensi
menunjang kompetensi yang dimiliki subyek
pelaksana pendidikan, dan lain sebagainya.
pendidikan. Kita dihadapkan pada pilihanpilihan, tergantung bagaimana kita memilih
D. Kompetensi Dosen di Era globalisasi
informasi, ide, dan temuan-temuan tersebut.Hal
Jonson dalam Sanjaya mengemukakan
ini tentunya menjadi tantangan bagi dunia
bahwa kompetensi merupakan perilaku rasional
pendidikan.
guna mencapai tujuan yang dipersyaratkan
Tuntutan
terhadap
pendidikan
berbasis teknologi dan informasi
sangat
sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dengan
mengejar
demikian, suatu kompetensi ditujukan oleh
tantangan tersebut dibutuhkan biaya besar dan
penampilan atau unjuk kerja yang dapat
melibatkan faktor ekonomi dan peran serta
dipertanggungjawabkan (rasional) dalam upaya
pemerintah dalam membiayai pendidikan.
mencapai tujuan.9 Undang-undang Nomor 14
dimungkinkan,
sementara
Mengglobalnya
untuk
tatanan
kehidupan
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1,
manusia dalam era ini seringkali tidak disadari
Ayat
ada
Bahkan
seperangkat pengetahuan, keterampilan dan
kecenderungan masyarakat menyambut gembira
perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan
dengan penuh gegap gempita karena globalisasi
dikuasai
telah memberikan kemudahan-kemudahan dan
melaksanakan tugas keprofesionalan. Sementara
jaminan
melalui
itu Sagala mengemukakan bahwa kompetensi
mudahnya akses informasi dan canggihnya
merupakan peleburan dari pengetahuan (daya
teknologi. Budaya global merupakan tantangan
fikir), sikap (daya kalbu), dan keterampilan
terhadap budaya lokal dan nasional. Kaitan
(daya fisik) yag diwujudkan dalam bentuk
dengan hal ini adalah menyangkut bidang
perbuatan.
pendidikan, dan budaya
merupakan
agenda-agenda
hidup
yang
terselubung.
lebih
baik
bangsa
Indonesia
10
disebutkan
oleh
guru
Dengan
kompetensi
atau
kata
perpaduan
dosen
lain, dari
adalah
dalam
kompetensi penguasaan
sebagai bagian dari sistem pendidikan kita
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang
lambat laun akan tergeser, bahkan budaya kita
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
akan mendapatkan posisi yang marginal.8
bertindak dalam melaksanakan tugas atau
yang
Globalisasi memberi akses informasi
pekerjaannya. Dapat juga dikatakan bahwa
mudah
kompetensi
dan
menjadikannya
lebih
merupakan
gabungan
dari
transparan. Apa yang terjadi dibelahan dunia
kemampuan, pengetahuan, kecakapan, sikap,
yang satu, di belahan dunia lain dapat degan
sifat, pemahaman, apresiasi dan harapan yang
cepat diketahui.
mendasari
Hubungan seseorang dengan
lainnya, teknologi dan komunikasi menjadi dekat.Informasi 8
Ibid,. h. 37.
pengetahuan
mudah
karakteristik
seseorang
untuk
berunjuk kerja dalam menjalankan tugas atau
kita 9 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori Praktek Pengembangan KTSP, (Bandung: Kencana. 2008).
Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah IAIN Ambon | 69
Efrizal Nasution
pekerjaan guna mencapai standar kualitas dalam
berkontribusi dalam pengembangan kurikulum
pekerjaan
terkait dengan mata kuliah yang diajarkan; (2)
nyata.
Dengan
demikian
yang
dimaksud dengan kompetensi dosen adalah
mengembangkan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
berdasarkan
kompetensi
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai,
dikembangkan;
(3)
dan
pelaksanaan kuliah berdasarkan silabus yang
diaktualisasikan
oleh
dosen
dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
silabus
mata
kuliah
yang
telah
merencanakan
rencana
telah dikembangkan; (4) merancang manajemen
Masalah kompetensi dosen merupakan
perkuliahan,
manajemen
kelas,
manajemen
salah satu faktor penting dalam pembinaan
laboratorium; (5) melaksanakan perkuliahan
dosen sebagai jabatan profesi. Dalam Undang-
yang pro perubahan (aktif, kreatif, inovatif,
undang Nomor 14 Tahun 2005 ditetapkan
eksperimentatif, efektif, menyenangkan, dan
bahwa
mendorong keingintahuan); (6) menilai hasil
guru
kompetensi,
dan di
dosen
mana
wajib
memiliki
kompetensi
dosen
belajar
dengan
otentik;
(7)
membimbing
mencakup kemampuan mendidik, meneliti dan
mahasiswa dalam berbagai aspek; (8) menulis
mengabdi pada masyarakat yang mana hal ini
buku teks yang sinergis secara tekstual, aktual,
juga tertuang
dan
dalam Tri Dharma perguruan
Tinggi.
faktual;
profesionalisme Berdasarkan pemikiran Slamet
dalam
Sagala mengemukakan bahwa kompetensi dan sub-kompetensi
untuk
dosen
(9) diri
mengembangkan
sebagai
dosen;
(10)
mengembangkan e-learning sebagai salah satu metode pembelajaran.
dapat
Kompetensi
Penelitian,sub-
dikembangkan kepada enam poin yaitu: (1)
kompetensinya antara lain: (1) memahami
Kompetensi
Kompetensi
filsafat ilmu bidang studinya; (2) menguasai
pedagogik, (3) Kompetensi etika profesi, (4)
teori-teori klasik dan mutakhir bidang ilmu yang
Kompetensi sosial, (5) Kompetensi penelitian,
ditekuni;
dan (6) Kompetensi pada pengabdian pada
pengembangan
masyarakat.10
memahami metodologi penelitian di bidang
Dari
bidang
studi,
enam
(2)
memahami ilmu
yang
pendekatan ditekuni;
(4)
yang
ilmunya; (5) mempublikasikan temuan-temuan
dikemukakan di atas, ada tiga kompetensi yang
penelitian; (6) rajin melakukan penelitian untuk
perlu
mendapat
kompetensi
kompetensi
(3)
perhatian
pedagogik,
utama,
yaitu
memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh
penelitian,
dan
ilmu pengetahuan yang ditekuni, masyarakat
pengabdian pada masyarakat. Hal ini tentunya
dan
negara;
sesuai dengan beban kerja yang harus di penuhi
masukan dan saran perbaikan terhadap hasil-
oleh dosen atau sering disebut dengan istilah
hasil karyanya.
Beban Kerja Dosen (BKD).
Kompetensi
Kompetensi pedagogik, diantara subkompetensi
yang
terpenting
(7)
adalah:
(1)
terbuka
pengabdian
masyarakat,
di
adalah:
memahami
(1)
terhadap
antara
kritik,
pada
sub-kompetensinya pemasalahan
yang
sebenarnya dan menawarkan solusi yang tepat Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 37. 10
70 | Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah IAIN Ambon
untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi
Membangun Kompetensi Dosen Di Era Globalisasi
masyarakat; (2) menjalin kemitraan secara
untuk
sinergis dengan masyarakat dalam rangka saling
khususnya pendidikan tinggi kearah yang lebih
memajukan dan mengembangkan; (3) menjalin
baik. Semakin tinggi kemampuan keilmuan
kerjasama
seorang
dengan
pemerintah;
(4)
mengantarkan
akademisi,
dunia
maka
pendidikan
semakin
besar
menyebarluaskan ilmunya kepada masyarakat
pengaruh yang bisa diberikan dalam era
dalam rangka ikut mencerdaskan bangsa; (5)
globalisasi. Sosiolog kenamaan Jurgen Habermas
melakukan survei masyarakat yang hasilnya
pernah mengatakan, “knowledge is power” atau
dapat digunakan bahan pertimbangan dalam
ilmu pengetahuan adalah kekuatan.11 Dengan
menyusun
mempunyai
program
pengabdian
kepada
masyarakat.
kompetensi
keilmuan
yang
mumpuni kita akan bisa melintas batas global.
Berdasarkan
paparan
tentang
Di bagian terakhir dari tulisan ini penulis
kompetensi dosen di atas, maka setiap dosen
ingin
hendaknya
merupakan
memiliki
kompetensi
tersebut
mengungkapkan bentuk
bahwa
investasi
pendidikan nyata
dalam
sehingga baru bisa dikatakan dosen profesional.
menciptakan SDM suatu bangsa. Oleh karena itu,
Apalagi hal ini merupakan salah satu bagian dari
dalam konteks masa depan yang pastinya akan
reformasi pendidikan, sekaligus merupakan
didominasi
respons terhadap perkembangan dan tuntutan
dibutuhkan kompetensi dosen supaya mampu
global
memberikan darma baktinya untuk membangun
sebagai
mengadaptasikan
suatu sistem
upaya
untuk
pendidikan
yang
mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan yang berkembang. Di era globalisasi ini dibutuhkan dosen yang mempunyai
kempetensi
yang
sesuaidengan
tuntutan perubahan, yaitu dosen yang adaptif, mandiri dan produktif. Seorang dosen dapat dikatakan
kompeten
dalam
melaksanakan
tugasnya secara profesional paling tidak jika dosen tersebut memiliki kompetensi pedagogik, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Cita-cita
besar
untuk
membangun
secara memadai. Tujuan utama dari penyediaan fasilitas ini untuk menjadikan dosen sebagai learning person, individu yang senantiasa belajar untuk meningkatkan kemampuannya.12 Siapa yang mempunyai ilmu pengetahuan berarti mempunyai sumber daya besar dan strategis yang menentukan sejarah peradaban manusia. Sepanjang dalam diri manusia, masyarakat, dan bangsa mengidap krisis ilmu pengetahuan, maka kemajuan dan kebesaran sebagai manusia, diperoleh.
tantangan dan tugas besar yang harus diemban
global
untuk mengembangkan diri perlu disediakan
kreatifitas yang selalu diasah atau ditajamkan. Hal ini sebuah
kehidupan
dengan fasilitas dan kesempatan bagi dosen
masyarakat,
daya saing di era globalisasi.
arus
kualitas bangsa. Hal ini juga harus ditopang
kompetensi akan bisa diwujudkan kalau ada Modal kompetensi yang dimilikiakan memberi
oleh
dan
bangsa
tidak
akan
bisa
11 Bashori Muslim dan Abdul Wahid, Pendidikan Islam kontemporer, (Bandung: Refika Aditama, 2009), h. 86. 12 Zamroni, Pendidikan untuk Demokrasi, Tantangan Menuju Civil Society, (Yokyakarta: Bigraf Publishing, 2001), h. 129.
Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah IAIN Ambon | 71
Efrizal Nasution
Dosen sesayogianya berani melintas
Muslim, Bashori
dan Abdul Wahid. 2009.
batas global demi ilmu, sepanjang hal tersebut
Pendidikan Islam kontemporer. Bandung:
menyediakan kesempatan untuk belajar dan
Refika Aditama
menguras ilmu pengetahuan. Sebagai seorang dosen harus punya jiwa tangguh, kreator dan pejuang. Di manapun dan dalam kondisi apapun, dosen harus terus membangun kompetensinya demi kemajuan generasi muda, masyarakat dan bangsa.
Nata, Abuddin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa. Rahman, Abd Getteng. 2011. Menuju Guru Profesional
dan
Graha Guru. Rembagy,
Mustofa.
Transformatif, Merumuskan
E. Penutup Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata memberikan dampak terhadap seluruh aspek kehidupan manusia termasuk pada aspek pendidikan. Tantangan globalisasi memerlukan dosen-dosen
yang
kompetensinya
untuk
mampu
membangun
meningkatkan
mutu
pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini tentunya menuntut dosen agar senantiasa memutakhirkan pengetahuan, mengembangkan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dengan terus membangun kompetensi dosen akan terciptalah dosen profesional. Tentunya sebagai insan akademik sudah seharusnya kita berbenah diri yang muara akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi. DAFTAR PUSTAKA Azizy, Qodri.2008.Membangun Integritas Bangsa. Cet. III. Jakarta: Renaisan Danim, Sudarman. 2010. Profesionalisme dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Majid,
Abdul.
2005.
Pendidikan
Berbasis
kompetensi. Bandung: Remaja Rosda.
72 | Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah IAIN Ambon
Beretika.Yokyakarta; 2008.
Pendidikan
Pergulatan Pendidikan
kritis
di
Tengah
Pusaran Arus Globalisasi. Yokyakarta: Teras. Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Sanjaya,
Wina.
Pembelajaran,
2008.
Kurikulum Teori
dan
Praktek
Pengembangan KTSP. Bandung: Kencana UU Sisdiknas 2003 (UU RI Nomor 20 Tahun 2003) . 2003. Jakarta: Sinar Grafika. Yusran dan Ansyari. 2003. Makalah.Pendidikan Tinggi di Era Globalisasi A. Zamroni. 2001. Pendidikan untuk Demokrasi, Tantangan Menuju Civil Society. Yokyakarta: Bigraf Publishing.