Kompetensi Profesi Sekretari, Tantangan Dan Peluang Di Era Globalisasi Oleh : Mulyaningsih
Abstrak Sekretaris dibutuhkan oleh setiap pimpinan untuk meringankan tugas pimpinan terutama tugas rutin dan operasional agar pimpinan dapat berkonsentrasi dan fokus terhadap tugas manjerialnya, adanya perangkat teknologi informasisebagai alat bantu yang efektif bagi para manajer maka tugas sekretaris profesional berkisar kepada tugas-tugas administratif, klerikal, dan resepsionis. Kedudukan seorang sekretaris bukan hanya berhubungan dengan pimpinannya saja melainkan juga dengan klien perusahaan, pegawai lain, juga dengan pekerjaan yang ditekuninya. Seorang sekretaris profesional dapat dijadikan “Pusat Informasi” di dalam kantor, Peran pendukung yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan positif kepada anggota organisasi lainnya untuk mencapai efektivitas, yang dapat dicapai dengan pendistribusian informasi (incoming dan outgoing). ASMTB untuk dapat menjadi sebuah World Class University, dibutuhkan sebuah tekad, semangat, kesungguhan, dan dukungan dari berbagai secara optimal oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) bidang pendidikan. Pada Era Globalisasi terdapat adanya pergeseran penekanan kepada peran Sekretaris tidak hanya berorientasi pada kepentingan pimpinan saja tetapi harus mempunyai kemampuan untuk menyelaraskan sistem dan metode kerja dengan rekan-rekan sekerja dan memberikan arti penting terhadap pemantapan iklim lingkungan kantor serta efektifitas organisasi sehingga Sekretaris dapat diikutsertakan dalam proses perencanaan, memimpin, mengkoordinasi, melakukan pengawasan karena memiliki kompetensi dan kredibilitas yang tinggi dalam citra diri seorang eksekutif professional berdampak pada cemerlangnya prospek sekretaris dengan tidak menutup kemungkinan seorang sekretaris dapat menekuni profesi lain bahkan kedudukan lebih tinggi dari sekretaris yaitu seorang manajer (eksekutif) yang tetap memiliki sentuhan-sentuhan manusiawi yang dibutuhkan sepenuhnya tidak dapat tergantikan dan kreatifitas dalam melaksanakan berbagai tugas fungsi sekretaris sebagai profesi sekretaris yang penuh persaingan ditengah-tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi. Kata Kunci : ASMTB, Kopetensi, Sekretari, Globalisasi
Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 1
1. PENDAHULUAN Sekretaris dibutuhkan oleh setiap pimpinan untuk meringankan tugas pimpinan terutama tugas rutin dan operasional agar pimpinan dapat berkonsentrasi dan fokus terhadap tugas manjerialnya, pada dasarnya fungsi sekretaris menurut Moekijat (2005:62) adalah:” a.
Membantu meringankan tugas-tugas pimpinan juga sebagai alat pelaksana pusat ketatausahaan.
b. Mengadakan pencatatan dari semua kegiatan manajemen, sebagai pusat dokumentasi dan menangani informasi untuk pimpinan c.
Sebagai alat komunikasi organisasi / perusahaan menjadi jembatan penghubung “ Pada saat ini peran sekretaris profesional memang menjadi
pertanyaan? dan tanggung jawab sekretaris profesional juga mendapat sorotan yaitu ketika posisi sekretaris akan segera tamat riwayatnya, tergilas oleh perkembangan office automation dan teknologi informasi. Berbagai perangkat teknologi informasi, telah menjadi alat bantu yang efektif bagi para manajer untuk menjadi sekretaris profesional bagi dirinya sendiri dengan tugas sekretaris berkisar kepada tugas-tugas administratif, klerikal, dan resepsionis. Tugas-tugas sekretaris telah mengalami evolusi sesuai dengan tuntutan keadaan, posisi sekretaris justru mengalami job enlargement dan job enrichment dasarnya setiap sekretaris mempunyai peranan yang sama, yaitu membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pimpinan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, seorang sekretaris bukan hanya berhubungan dengan pimpinannya saja melainkan juga dengan klien perusahaan, pegawai lain, juga dengan pekerjaan yang ditekuninya. Seorang sekretaris profesional dapat dijadikan “Pusat Informasi” di dalam kantor, paling tidak sekretaris harus sangat mengetahui bagian yang ditanganinya sendiri. Hal seiring dengan tantang dan peluang sekretaris di era globalisasi yang telah lebih menekankan kepada office automation Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 2
dengan teknologi informasi yang tanpa batas waktu di berbagai belahan dunia. Kondisi ini menuntut profesi sekretaris mampu menjalankan peran strategis, Peran teknis dan peran pendukung. Aktivitas seketaris sekretaris profesional yang menyalurkan informasi kepada pimpinan secara jelas dan akurat akan sangat membantu dan memfasilitasi pimpinan untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian semakin berat beban kerja pimpinan, maka tugas sekretaris pun akan semakin internsif. Peran pendukung yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan positif kepada anggota organisasi lainnya untuk mencapai efektivitas, yang dapat dicapai dengan pendistribusian informasi (incoming dan outgoing). Kondisi ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Thoha yang dikutip oleh Mulyaningsih (2010:1), yaitu bahwa “organisasi sebagai suatu organisme, yakni suatu sistem yang hidup dengan penekanannya pada
unsur
manusia
sebagai
pendukung
utamanya,sehingga
berakibat efisiensi dan efektivitas merupakan warna dari pencapaian tujuan dalam organisasi tersebut” Secara keseluruhan kedudukan Sekretaris sebagai pusat informasi, memungkinkan sekretaris profesional berperan lebih jauh lagi untuk mengatur kalender dan jadwal pekerjaan, mengelola dokumen dan sistem penyimpanannya, sebagai event organizer untuk pertemuan internal dan eksternal, mengelola kondisi dan kerapian kantor, membentuk atmosfir kantor serta bertindak sebagai travel arranger pimpinan.
1.
KONSEP PROFESI SEKRETARI
Pengertian Sekretaris Sekretaris sebagai seorang yang memiliki peran penting bukan hanya untuk seorang pimpinan melainkan juga
gerbang perusahaan dalam
memperoleh kesuksesasan. Pengertian sekretaris Menurut M. Braum dan Ramon (1988:58), memberikan pengertian sekretaris sebagai berikut “The term secretary as used in this booklet means as an assistant to chief, who takes dictation, prepares correspondence, receive visitor, checks or Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 3
reminds her chief of his official engagement or appointment and performs many other related duties that increase the effectiveness of the chief” Sekretaris adalah seseorang yang membantu pimpinannya dalam pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, mengingatkan pimpinannya mengenai pertemuan atau perjanjian, dan melakukan banyak kewajiban lainnya
yang
berhubungan
guna
meningkatkan
efektifitas
dari
pimpinannya. Fenomena yang berjalan di masyarakan posisi dan status seorang sekretaris lebih cenderung pada gambaran secara phisik, seperti; Gambaran Sekretaris? Wanita, Muda ,Cantik , Seksi , Cekatan , Genit , Berpenampilan menarik Hal ini memcerminkan bahwa sekteraris lebih cenderung pada opini yang negatif, yaitu; Opini Negatif Masyarakat Tentang Sekretaris; Pekerjaan mentok ,Pekerjaan yang tidak menantang ,Pekerjaan sepele , Sebenarnya siapakah sekretaris itu. Tabel 1. Posisi Dengan Profesi Kompetensi Sekteraris Saat Ini : Peluang:
Ancaman:
a. Memiliki Pangsa Pasar a. Krisis b. Memiliki Posisi finansial global Brand Image Yang Baik b. Munculnya Dalam Stuktur jumlah pt baru Profesi Organisasi Di yang identik dengan prodi Kompetensi Perusahaan c.Lulusannya,DiterimaDii sekretari Sekteraris nstansi Manapun c. Kurang d. Network Kerja sosialisasi core Sama Dengan Instansi program studi Yang Banyak Dan Baik sekretari oleh perguruan tinggi d. Spesifikasi pekerjaan
Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Peran Seorang Sekretaris Bukan saja sebagai stenografer,melainkan Seorang Sekretaris Yang Dapat Menerapkan Perannya Terhadap Atasan dengan berbagai peran; a. Sebagai perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin
Page 4
sekertaris dapat berhubungan dengan diisi oleh s1 dan d3 pimpinan. jurusan b. Sebagai sumber e. informasi yang pr,komunikasi dan diperlukan pimpinan bahasa. dalam memenuhi f.jurusan sekretari tugas, fungsi dan tidak menjanjikan tanggung jawab. lagi seperti tahun c. Sebagai pelanjut 1990-an keinginan pimpinan g. Minat dalam pelaksanaan masyarakat untuk tugas. mendalami bidang ilmu kesekretariatan berkurang Tabel2. Peran Sekretaris Di Era Globalisasi Pusat Informasi Di Dalam Kantor
Peran Strategis
Peran Teknis
Peran Pendukung
Dengan
bertindak yaitu
peran yaitu peran yang yaitu peran yang
Peran
sebagai
pusat yang
diharapkan dapat diharapkan dapat
seorang
informasi,
sekretaris
harus
saat ini;
menjalankan Strategis, Teknis
sekretaris diharapkan
meningkatkan
memberikan
kinerja
positif
Peran memberikan
pimpinan.
anggota
Peran pengaruh
Dengan
organisasi
mampu dapat
dan
Pendukung :
Peran positif
pada demikian
status
dan semakin
kepada
lainnya, berat dapat
yang dicapai
performansi
beban
organisasi
pimpinan, maka pendistribusian
secara jangka tugas panjang
pun
kerja dengan
sekretaris informasi akan (incoming
semakin internsif outgoing).
Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 5
dan
2. PARADIGMA POSISI SEKRETARIS: PARADIGMA POSISI SEKRETARIS dewasa ini tidak hanya pada konsep tradisional tetapi juga harus berkonsep globalisasi, yaitu 1.
Tradisional
a. Menurut Nahassy dan Selden, Business Dictionary, 1960, hal 184. Sekretaris
adalah:
“Seorang
pegawai
kantor
yang
memiliki
kedudukan yang lebih bertanggung jawab daripada seorang stenographer dan tugas-tugasnya biasanya meliputi pengambilan dan penyalinan dikte berurusan dengan publik untuk menjawab telepon,
mengundang
pertemuan,
membuat
perjanjian
dan
memelihara atau mengarsip warkat-warkat, surat-surat, dan lainlain. b. Pengertian Sekretaris menurut Atmosudirjo “Istilah sekretaris berasal dari bahasa latin yaitu Secretum yang berati rahasia, dan orang yang memegang rahasia tersebut dinamakan Secretarium atau Secretarius. Dalam bahasa Inggris disebut“Secretary “ (1982:3) 2.
Era Globalisasi
c. Pada era globalisasi peran sekretaris harus sudah menjadi seorang pimpinan muda sesuai dengan pendapat “Seorang sekretaris……….. sering bertindak sebagai pimpinan muda.” (Sutarto, 1992: 2). d. “Globalisasi kekuatan efektif bagi terbentuknya masyarakat yang madani. Akibat dari tekanan ekonomi secara global, banyak negara yang mengadopsi praktik pasar bebas yang membentuk masyarakat pluralis yang beradab atau masyarakat individu yang dapat mengikis pemerintah otoriter dan birokratif. Dominasi Individu dan swasta semakin berperan dalam percaturan bisnis .” Menurut Madison (1998) Oleh
sebab
itu
prosfek
sektretaris
memiliki
kondisi:
CEMERLANGNYA PROSPEK SEKRETARIS; yaitu Tidak menutup Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 6
kemungkinan seorang sekretaris menekuni profesi lain
bahkan
kedudukan lebih tinggi dari sekretaris Dalam menghadapi kondisi seperti saat ini atas peran seorang sekretaris ,ASMTB sebagai lembaga yang mencetak lulusan sektretaris harus mengacu kepada kempentingan global, yaitu menjadi lembaga yang memiliki peluang glabal (word class), seperti yang dikemukakan oleh Ermaya 2010, bahwa yang dimaksud dengan word class adalah; World class” dapat dimaknakan sebagai proses belajar-mengajar yang melibatkan mahasiswa dengan berbagai kebebasan akademisnya, interaksi dengan para pengajarnya yang relatif “westernized” dalam arti bersifat objektif, menggunakan bahasa asing (bukan bahasa ibunya) dan adanya ketersediaan sarana dan prasarana (laboratorium, perpustakaan, gedung perkuliahan, sarana olah raga dan apresiasi seni) dan kehadiran fisik kampus dan lingkungannya yang asri dan nyaman dan aman. Akademik dan suasana kolegialitas yang bersifat multikultural
serta
memiliki tenaga pengajar asing sesuai kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan Program pemagangan dan
pusat karir bagi para alumninya, yang
berkolaborasi dengan berbagai institusi pemerintahan dan dunia bisnis yang memiliki jejaring kerja internasional. PELUANG; Pertama, posisi geostrategis Indonesia di Asia Pasifik memberikan kesempatan pada kita untuk dapat mengundang banyak calon mahasiswa asing dan mahasiswa domestik yang berkeinginan untuk mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas internasional. Kedua, kita hendaknya mampu memanfaatkan era globalisasi sebagai peluang besar untuk melakukan kerjasama internasional dengan berbagai institusi pendidikan tinggi di luar negeri. Kerja sama internasional ini dapat berupa pencangkokan pengajar dan manajemen perguruan tinggi, sehingga standar-mutu kita semakin meningkat dan berkualitas melalui Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 7
diseminasi pengalaman atau ‘best-practices’ universitas asing dengan semangat Ke- Indonesia-an. Ketiga, dengan melakukan kerjasama internasional ini terbuka potensi pasar yang semakin besar, daya jual yang semakin kompetitif, terjangkau oleh rata-rata kelas menengah yang makin berkembang di Indonesia, sehingga mereka tak perlu lagi kuliah ke luar negeri. Hal ini berarti
kita melakukan penghematan devisa dan meningkatkan
employabilitas tenaga kerja di Indonesia, baik dalam bidang akademik, kependidikan maupun non-kependidikan. Keempat, terciptanya forum pertukaran pengalaman akademik (pendidikan dan pengajaran, penelitian,
serta pengabdian kepada
masyarakat) yang berkualitas internasional, sehingga secara pasti kualitas pendidikan tinggi di Indonesia akan semakin memiliki daya tawar yang semakin tinggi terhadap institusi pendidikan tinggi lainnya di luar negeri, mulai dari kawasan Asia Tenggara hingga kawasan-kawasan lainnya yang memiliki keunggulan dalam pengelolaan pendidikan tinggi. TANTANGAN; Pertama, untuk dapat menjadi sebuah World Class University, dibutuhkan sebuah tekad, semangat, kesungguhan, dan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Dari pengamatan kami, pembentukan
tekad, semangat, kesungguhan, dan dukungan
tersebut diatas ternyata belum diupayakan secara optimal oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) bidang pendidikan. Oleh karena itu, untuk dapat menuju sebuah World Class University diperlukan konsistensi dan kontinuitas dalam menumbuhkembangkan semua nilainilai di atas. Kedua, masih tingginya kesenjangan standar-mutu pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia, sehingga belum menumbuhkan sinergi positif antar berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Untuk itu, kami
sangat mengapresiasi Kopertis IV atas prakarsanya melaksanakan kegiatan Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 8
pelatihan sistem penjaminan mutu bagi pimpinan perguruan tinggi di wilayah ini. Ketiga, belum optimalnya pembinaan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya tenaga pendidik dan kependidikan yang kapabel, handal dan terpercaya dalam mengelola perguruan tinggi ke arah standar internasional. Oleh karena itu, adalah sebuah keharusan bagi para pengelola Perguruan Tinggi, khususnya swasta untuk terus melakukan pembenahan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan agar mampu mengelola Perguruan Tinggi sesuai dengan standar internasional. Keempat,
fasilitas pendidikan yang belum memenuhi standar
minimal internasional, yang meliputi aspek-aspek lingkungan, teknologi, dan pembiayaan. Oleh karena itu, para pengelola Perguruan Tinggi juga harus menempatkan fasilitas pendidikan sebagai salah satu prioritas utama pengembangan Perguruan Tinggi di masa depan dengan melibatkan berbagai
stake-holders
lainnya,
khususnya
dari
kalangan
dunia
internasional. Bekal yang diperlukan;Menghadapi Peran Baru; Peluang profesi sekretari dalam era globalisasi(Witarto,., 15 Mei 2008) a. Sanggupkah menjadi simpul sistem informasi bagi organisasi ? b. Sanggupkah menjadi komunikator yang dapat diandalkan ? c. Sanggupkah
dapat
dipercaya
mengembangkan
karakter
dan
kepribadian untuk menjaga Kode Etik Sekretari, di antaranya mengelola DIKW yang Private, Terbatas atau Publik d. Sanggupkah menjadi Event Organizer aktivitas internal dalam organisasi ? e. Sanggupkah mengikuti perkembangan teknologi pendukung, dengan belajar-belajar-dan belajar lagi ? f. Sanggupkah bermetamorfose menjadi pusat informasi yang dapat diandalkan bagi organisasi ?
Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 9
g. Akhirnya, semua kembali kepada minat, bakat, kemauan keras, dan semangat para sekretari dalam rangka survive menjaga profesinya Oleh sebab itu ASMTB memiliki visi dan misi yang mengacu kepada visi dan misi sebagai berikut; a.
VISI AMTB Untuk menghadapi persaingan baik dari dalam maupun dari luar
negeri pada era globalisasi ini, visi ASMTB adalah menjadikan ASMTB sebagai tolak ukur perguruan tinggi profesional di bidang sekretaris yang kompeten dan mampu bersaing secara nasional maupun internasional dengan jalan terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi sumber daya manusia yang tangguh, khususnya di bidang kesekretariatan dan manajemen. b. 1)
MISI ASMTB Menghasilkan lulusan yang profesional dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugasnya,
2) Menghasilkan lulusan yang kompeten baik dalam teknik pelaksanaan maupun kecakapan dalam bidang kesekretariatan dan manajemen, 3) Memberi manfaat kepada masyarakat pada umumnya terutama kepada organisasi/perusahaan pengguna tenaga lulusan, 4) Menghasilkan lulusan yang mempunyai rasa disiplin dan kerja sama yang tinggi.
Demikian sejarah Akademi Sekretari dan Manajemen Taruna Bakti (ASMTB) mengisi peluang kerja melalui bursa kerja yang menyalurkan lulusannya dengan kondisi sebagai berikutnya; Lokasi Peluang KerjaLulusan Sekretaris Per TahunASMTB (2009) terlihat di Gambar 1;
Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 10
DATA PERUSAHAAN YANG MEMINTA TENAGA KERJA ALUMNI ASMTB PERIODE BULAN JULI 2008 s.d DESEMBER 2009
12%
1%1% 1% 1% 1% 0%
Bandung Cimahi Sumedang Padalarang Lembang Jakarta Cikarang Tangerang Cilegon Lampung Batam Makasar
1% 0% 0% 1%
81%
JENIS PEKERJAAN YANG DIMINTA PERUSAHAAN BAGI ALUMNI ASMTB 1%2% 4% Sekretar 3% is 8% 45% 5%
Administ rasi
4% 3% 3%
Accounti ng
22%
POSISI ALUMNI ASMTB DI PERUSAHAAN 4%
3% 5% 3%
25%
Sekret aris
23%
32%
5%
Gambar 2. Peluang Jenis Pekerjaan Diluar Profesi SekretarisASMTB(2008-2009): KOMPOSISI DATA LULUSAN TAHUN 2010 10%
Yang Sudah Bekerja
12%
Yang Belum Bekerja Rumah Tangga 78%
Gambar 3 Komposisi Lulusan ASMTB ASMTB 2010; Kompetensi
Lulusan
ASMTB;
Lulusan
ASMTB
mampu
mengaplikasikan tugas-tugas sekretaris di dunia usaha/ perusahaan dengan kompetensi khusus penguasaan bahasa dan teknologi informasi,yaitu: Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 11
Tabel 3.Kompetensi Lulusan Yang Berdasarkan Core Kurikulum Kompetensi lulusan ASMTB mencakup 1.
Kompetensi Lulusan ASMTB
merencanakan dan melakukan pertemuan, 2. berkomunikasi melalui telepon, 3. memberi pelayanan kepada pelanggan 4. menangani surat masuk dan keluar, 5. membuat dan menjaga sistem kearsipan untuk menjamin integritas, 6. mengatur penggandaan dan pengumpulan dokumen, 7. menghasilkan dokumen sederhana (notula), 8. menciptakan dan mengembangkan naskah untuk dokumen (membuat laporan), 9. mengatur perjalanan dinas/bisnis (untuk pimpinan dan kolega), 10. mencatat dikte untuk mempersiapkan naskah (steno), 11. menggunakan peralatan kantor, 12. menjaga dan melindungi budaya kerja 13. mengikuti aturan kerja sesuai dengan lingkungan kerja.
Standar Kurikulum Pendukung Lulusan ASMTB; Komposisi kurikulum 1.Core Sekretaris sebanyak 40,38% (70% Praktik lab - IT ,30% teori) 2.Core Bahasa sebanyak 20,19% (80% Praktik lab dan 20% teori) 3.Core IT sebanyak 10,58 % (95% praktik lab, 5 % teori) 4.Core
Nilai
Kepribadian
sebanyak 12,50% (85% teori dan 15% praktik lab terbuka/alam) 5.Core Bisnis dan Manajemen sebanyak
16,24%(
50%
praktik dan 50% teori)
Era Globalisasi Menekankan Kepada Adanya Pergeseran Peran Sekretaris; a. Pada saat ini sekretaris tidak berorientasi pada kepentingan pimpinan saja b. Sekretaris harus mempunyai kemampuan untuk menyelaraskan sistem dan metode kerja dengan rekan-rekan Jurnal “Focus Magister Administrasi”
sekerja
dan Page 12
memberikan arti penting kantor dan
terhadap pemantapan iklim lingkungan
efektifitas organisasi .
Tuntutan Kompetensi
Sekretaris Masa Kini; Seorang Sekretaris
Dituntut Untuk Memiliki Kemampuan Sebagai:seorang manager dalam arti yang sesungguhnya sebagai manager….: seorang sekretaris harus diikutsertakan memimpin
dalam dan
proses
perencanaan,
mampu
memiliki
mengkoordinasi
dan
kemampuan melakukan
pengawasan,meliputi; a. Seorang sekretaris masa kini juga harus memiliki kompetensi dan kredibilitas yang tinggi b. Sekretaris juga harus dapat memunculkan citra diri seorang eksekutif professional Cemerlangnya
Prospek
Sekretaris;Tidak
Menutup
Kemungkinan Seorang Sekretaris Menekuni Profesi Lain Bahkan Kedudukan Lebih Tinggi Dari Sekretaris Sesuai dengan perkembangan tuntutan era glabalisasi , pengguna lulusan ASMTB meminta lulusan ASMTB untuk menempati karis posisi sebagai berikut; tingkatan karir posisi lulusan sekretaris yang diduduki sampai saat ini ASMTB (2010); Tabel 4. kebutuhan pengguna lulusan terhadap kompetensi dan posisi lulusan ASMTB Posisi lulusan ASMTB Prinsip Terpenting Sekretaris No Yang Dibutuhkan Pengguna a. Office Manager PT. Gobel a. Sekretaris Sebagai Duta Pengguna International b. Sekretaris Sebagai Pintu b. District Manager Gerbang Lulusan Commonwealth Life c. Sekretaris Sebagai Ibu Rumah ASMTB c. Wakil Direktur Vista Tangga Perusahaan (2010) Touristama Transport d. Sekretaris Sebagai Humas d. Executive Assistant Of BOD PT. e. Selain Pengetahuan Dan Diebold Indonesia, German Keterampilan Tentang Centre 1st Floor Suite $1350Kompetensi Khusus Yang e. Manager IBP PT. INTI Harus Dimiliki Seorang f. Manager PT Boom Nusantara Sekretaris. Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 13
g. Manager Skala Advertaising h. Manager Salon ABC Purwokerto i. Artis; Indi Barend, Presenter TVRI j. Bupati Tenggarong Di Kalimantan Owner :
f. Sebagai Nilai Tambah, g. Sekretaris Harus Memiliki Moral Yang Baik. h. Nilai-Nilai Moral Seorang Yang Harus Dimiliki Seorang Sekretaris Di Luar Agama Antara Lain: Disiplin, Jujur, Layak Dipercaya, Setia, Sopan, Sabar, Rajin, Patuh, Tanggap, Dan Resik.
Untuk menghadapi permintaan global seorang sekretaris ditantang untuk
bisa
memenangkan
sebagai
effective
people
seperti
yang
dikemukakan Covey (2010;56) Effective People; a. Perkembangan Efektivitas Pribadi Dan Antar Pribadi Merupakan Formula
Keterpaduan Dari Tujuh Kebiasaan Sebagai Kuantum
Kematangan
Dari
Ketergantungan,Kemandirian,
Dan
Kesalingtergantungan. b. (C0vey,2010;56) KOMPETENSI DASAR KEEFETIVITAS PERSONAL;
Kompetensi personal yang berdasarkan kepada keefktivitas personal di ASMTB berasarkan pada kepribadian. tentang kepribadian dari teori tersebut yaitu; bergaul dan berinteraksi dengan sesama tergantung pada dua unsur kepribadian yaitu keasertifan dan pengertian. Sikap asertif yaitu Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 14
seseorang yang berpendirian teguh, memperjuangkan keinginannya, haknya, memiliki kepribadian terus terang, tanpa mempedulikan apa saja yang menjadi rintangan. Seorang asertif adalah orang yang menyenangkan, pandai bergaul, selalu mendapatkan keinginannya dan mengalah untuk menang.
Tabel 5. Manfaat Perilaku Asertif Bagi Sekretaris di Era Globalisasi Manfaat a)
Face To Future
Mengurangi a.
konflik
Asertif
Kembangkan sikap a.
Perkembangan
dan kepribadian yang
dunia
sesuai dengan posisinya
global
Kegagalan
sebagai
sekretaris
peluang yang luas untuk
c)
matang
dan
b)
Perilaku
Lingkup karir
Mengurangi
Mengurangi
berbagai (stress)
tekanan
bertanggung jawab b. Tingkatkan
semakin membuka
sekretaris
terus
mengembangkan
karir
tidak hanya di salah
pengetahuan
dan
wawasan
satu bidang saja tetapi juga
c. Kembangkan
tidak
menutup
kemungkinan
keterampilan
untuk
menekuni bidang lain
menggunakan kantor
yang
alat b.
berteknologi
tinggi d. Kembangkan pengelolaan kantor
Globalisasi
membuka
peluang
sehingga
kebutuhan
seorang
sekretaris
semakin meningkat
e. Kembangkan menjalin relasi
dengan
orang
lain f. Kembangkan penguasaan bahasa Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 15
4. PENUTUP; Bagaimana Tentang Karir Sekretaris; Seorang sekretaris sangat berpeluang untuk terus mengembangkan diri dan memiliki karir lebih tinggi
seperti halnya pemahaman tentang
sekretaris perusahaan, pada dasarnya adalah seorang manajer yang mengepalai unit tertentu. Profesi sekretaris justru dibutuhkan di era globalisasi yang penuh persaingan dimana kemajuan teknologi tidak sepenuhnya dapat menggantikan fungsi sekretaris, dan kreatifitas dalam melaksanakan berbagai tugas mengingat
tetap dibutuhkan sentuhan-
sentuhan manusiawi
DAFTAR PUSTAKA ALAMSYAH, KAMAL. 2004. Perilaku Organisasi dalam Birokrasi Pemerintahan. Yogyakarta : CEPLAS dan Pustaka Raja. ALISJAHBANA, DKK. 1985. Komunikasi dan Pembangunan. Jakarta : Sinar Harapan ARMSTRONG, Michael. 2009 Armstrong’s Handbook of Human Resource Management Practice. United Kingdom: Kogan Page. MULYANINGSIH. 2000. Pengaruh Perilaku Birokrasi dan Pemasaran Birokrasi Terhadap Kinerja UKM di Propinsi Jawa Barat. Program Pascasarjana UNPAS ___________,2002. Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Kinerja Usaha Industri Kecil Kerajinan Bordir di Kawalu Kabupaten Tasikmalaya. Bandung : Program Pascasarjana UNPAS ___________,2010 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas Organisasi (Badan-badan,Kantor-kantor dan Kesekretriatan ) di Kabupaten Sumedang SISWANTO, Bedjo 2007Manajemen Tenaga Kerja, Rancangan Dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja, Bandung, Sinar Baru SOBIRIN, ACHMAD. 2007. Budaya Organisasi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN STEERS,Richard M, 1985 Efektivitas Organisasi,Seri Manajemen 147, Terjemahan;Magdalena Jakarta,Erlangga SUGIONO. 1992. Pengantar Metode Penelitian Administrasi. Armico : Bandung ROBBINS, STEPHEN P. Harry Slamet & Ernawati Lestari, 2007 Manajemen, Jakarta, PT Indeks. _________,. 2003 Organizational Behaviour. New Jersey: McGraw Hill. Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 16
Jurnal “Focus Magister Administrasi”
Page 17