MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
Oleh : GEMAH REKA YASA 08.02.72224 D-3 MI 5C
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
Membangun Kewirausahaan Sosial 1.1 Pendahuluan Kegiatan yang dimaksudkan untuk mengatasi pelbagai masalah sosial merupakanaktivitas yang sudah lama bertumbuh kembang.Pelbagai organisasi didirikan untuknenampung secara efektif dan efisien kegiatan tersebut, di antaranya denganmengadopsi ilmu manajemen yang dikembangkan oleh dunia bisnis.Bentukorganisasi sosial yang sering kita temui di Indonesia adalah yayasan.Ada yayasanyang berhasil dengan baik menjalankan misinya, dan ada yang kurang berhasil.Salah satu faktor yang membantu yayasan dapat dengan teratur, adil, dan pastidalam kegiatannya adalah tingkat adopsi manajemen untuk kegiatannya.Manajemen organisasi sosial tidak berbeda dari manajemen organisasi bisnis,kecuali pada visi dan misinya, yaitu bercirikan kepentingan sosial.Perubahan terjadi di dunia bisnis dalam hal menjawab tantangan baru sehubungandengan perubahan makro yang harus dihadapi. Pengamat bisnis dan manajemendi
pelbagai
negara
maju
menyimpulkan
bahwa
manajemen
yang
dikembangkansehubungan dengan datangnya era industrialisasi akhir abad ke-19 dan awal abadke-20, sudah tidak dapat menjawab lagi tuntutan jaman dengan perubahan yangkini terjadi. Seorang ahli manajemen, Peter Drucker dalam bukunya Innovation andEntrepreneurship (1985)ii, berdasarkan pengamatannya di Amerika, menyimpulkan bahwa telah terjadi pergeseran yang tidak dapat dielakkan dari masa ekonomiberdasarkan-manajemen ke ekonomi – berdasarkan-kewirausahaan. Misalnya,dalam hal penyediaan lapangan kerja—pencipta lapangan kerja yang lama yaituorganisasi besar—bahkan mengurangi tenaga kerjanya, sedangkan organisasi baruberskala kecil dan menengah—yang diwarnai oleh kewirausahaan dari pendiri danpemimpinnya— menjadi penyedia lapangan kerja baru.
1.2 Rumusan masalah Bagaimana cara meruntuhkan dan Menciptakan Sistem secara Kreatif? 1.3 Pembahasan Perhatian
dan
upaya
mengembangkan
wirausaha
dan
kewirausahaan
makinmeningkat.Hal ini ditandai oleh meningkatnya penelitian dan jumlah insitusipendidikan yang menawarkan program kewirausahaan.Pusat pengembangankewirausahaan semakin bertambah jumlahnya.Salah satu yang sudah cukup lamadan terkenal menjadi pusat pengembangan kewirausahaan adalah Babson.membangun kewirausahaan sosial. Inilah suatu bidang yang sangat diperlukan,namun masih dalam tahap awal pengembangannya.Mengingat banyaknyamasalah sosial, sebagai akibat dari ketimpangan pembangunan ekonomi dan keterbatasan kemampuan pemerintah mengatasi masalah sosial, merupakantantangan yang sangat nyata bagi dunia akademi, praktisi dan rohaniwan untukmeningkatkan keterlibatan dalam mencari jalan keluar masalah sosial yang terjadidi sekitar kita. Evolusi Pengertian Kewirausahaan. Cukup banyak tulisan yang mengemukakan adanya upaya yang sudah cukuplama untuk memahami fenomena kewirausahaan. Siapa dan apa yang dilakukansecara khusus oleh wirausaha telah mulai dirumuskan sejak tahun 1730 oleh RichardCantillon.iv Namun, hingga saat ini upaya tersebut masih berlangsung, karenakegiatan yang bercirikan kewirausahaan tidak hanya terbatas dalam bidang bisnisdengan tujuan mencari laba. Yang membuat kewirausahaan menjadi menarikbanyak pihak untuk memahaminya ialah kontribusi istimewa yang dihadirkan olehmereka yang melakukan tindakan berkewirausahaan. Misalnya, Timmons danSpinelliv membuat pengelompokan yang diperlukan untuk tindakankewirausahaan dalam enam (6) hal, yakni: 1. Komitmen dan determinasi. 2. Kepemimpinan. 3. Obsesi pada peluang. 4. Toleransi pada risiko, ambiguitas, dan ketidakpastian.
5. Kreativitas, keandalan, dan daya beradaptasi. 6. Motivasi untuk unggul. Dari banyak kasus yang menggambarkan perilaku para wirausaha sosial, misalnyapara penerima Ashoka Fellows, dapat disimpulkan bahwa keenam hal tersebut diatas dapat diadopsi sebagai karakteristik perilaku dan sikap wirausaha sosial.Dengan demikian, pengertian kewirausahaan cenderung menjadi makin luas, tidakterbatas hanya pada wirausaha bisnis.Luasnya cakupan kewirausahaan menggugah kemungkinan untuk membuattipologi wirausaha vi. Tidak semua wirausaha bisnis sama tingkat kewirausahaannya.Ada yang melakukan tindakan membuat usaha baru sebagai alternatif menggantijalur sebagai karyawan. Tindakan itu bertujuan mencapai keberhasilan untukbertahan hidup tanpa berada dalam organisasi yang dimiliki dan/atau dipimpinorang lain. Di lain pihak, terdapat tingkat kompleksitas yang ekstrim dalamberwirausaha, yakni melakukan tindakan kewirausahaan dengan tujuanmenghasilkan karya yang dapat mengubah dunia. Misalnya, Steve Job berobsesimenghasilkan komputer yang mudah dipakai oleh banyak orang (personalcomputer), tidak hanya oleh ahli komputer.Di awal jaman bahasa komputer,penggunaan komputer hanya dikuasai oleh sejumlah ahli yang khusus mempelajaribahasa
komputer
tempatnyabekerja.Ia
tersebut.Gagasan
memutuskan
untuk
Steve
keluar
dan
Job
ditolak
bersama
oleh
perusahaan
temannya,
Steve
Wozniak,mendirikan perusahaan baru yang terkenal: Apple Computer. Kewirausahaan Sosial. Sebagai bidang yang relatif baru berkembang, akan terdapat sejumlah pendapatyang tidak seragam tentang apa itu kewirausahaan sosial dan siapa yang disebutsebagai wirausaha sosial. Pendapat atau rumusan yang ada cenderungmenggambarkan suatu jenis wirausaha sosial yang unggul beserta karakteristikperan dan kegiatannya.Berdasarkan temuan adanya pelbagai jenis wirausahabisnis, sangat dimungkinkan pula adanya sejumlah jenis wirausaha sosial. Pada faseini akan ditelusuri sejumlah rumusan kewirausahaan sosial yang telah didefinsikanoleh organisasi dan ahli yang menggumuli bidang ini. Misalnya, Ashoka Fellows,yang didirikan oleh Bill Drayton tahun 1980, menyebutkan karakteristik kegiatanwirausaha sosial sebagai berikut:
1. Tugas wirausaha sosial ialah mengenali adanya kemacetan ataukemandegan dalam kehidupan masyarakat dan menyediakan jalan keluardari kemacetan atau kemandegan itu. Ia menemukan apa yang tidakberfungsi, memecahkan masalah dengan mengubah sistemnya,pemecahannya, dan meyakinkan seluruh masyarakatuntuk berani melakukan perubahan 2. Wirausaha sosial tidak puas hanya memberi “ikan” atau mengajarkan cara“memancing ikan”. Ia tidak akan diam hingga “industri perikanan” punberubah.Kasus bagaimana Mohammad Yunus mengembangkan bank untuk melayani kaummiskin merupakan suatu inovasi yang bertentangan dengan kaidah yang umumnyamenjadi target pasar bank, yaitu mereka yang mampu dan berisiko kecil.Kemacetan akses pada dana yang dihadapi oleh kaum miskin telah dipecahkandengan penyediaan sistem kredit mikro yang ditujukan kepada mereka dalam pola kelompok. Kegiatan kewirausahaan social dapat meliputi kegiatan: a) yang tidak bertujuan mencari laba, b) melakukan bisnisuntuk tujuan sosial, dan c) campuran dari kedua tujuan itu, yakni tidak untuk mencari laba, dan mencari laba, namun untuk tujuan sosial. Hal
yang
mirip
dengan
pendapat
Dees
di
atas
ditemukan
pula
dalam
pengertiankewirausahaan sosial yang dirumuskan oleh Yayasan Schwab, sebuah yayasanyang bergerak dalam upaya mendorong kegiatan kewirausahaan sosial. Dalamwebsitenya dijelaskan, wirausaha sosial menciptakan dan memimpin organisasi ,untuk menghasilkan laba ataupun tidak, yang ditujukan sebagai katalisatorperubahan sosial dalam tataran sistem melalui gagasan baru, produk,
jasa,metodologi,
dan
perubahan
sikap.
Wirausaha
sosial
menciptakan
organisasicampuran (hybrid) yang menggunakan metode-metode bisnis, namun hasilakhirnya adalah penciptaan nilai sosial.Pengembangan Kompetensi Kewirausahaan Sosial.Cabang kewirausahaan sosial berinduk pada bidang yang lebih luas, yaitukewirausahaan.Kewirausahaan dikembangkan
dengan
menggunakan
dataempiris
dari
dunia
bisnis.Sejumlah
upaya
pengembangan wirausaha bisnis dapatmenjadi acuan untuk pengembangan wirausaha
sosial.Lihat Gambar 1 tentangmodel yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan kompetensikewirausahaan.Sebagaimana
telah
diyakini
oleh
para
ahli
di
bidang
pengembangankewirausahaan, untuk terciptanya wirausaha yang profesional, akan lebih cepatdan baik bila tidak diserahkan hanya pada satu jalur pengembangan, yaitu padabakat saja. Ketiga sumber pembalajaran di atas: aktif mencoba, belajar darijejaring sosial, dan belajar dari sumber formal, dapat dimanfaatkan. Kasuspengembangan kewirausahaan sosial oleh Kelompok Tani Wanita Menur di DesaWareng, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogjakarta, yang telah direkam dalam filmdokumenter, dapat menjadi sumber inspirasi. 1.4 Kesimpulan Adanya partisipasi perusahaanmelalui program tanggung jawab sosial mereka akan mempercepat pemecahanmasalah sosial yang saat ini mengalami kemacetan atau kemandegan. Tulisan C.K.Prahalad, seorang akademisi di The University of Michigan Business School, dalambukunya: “The Fortune at The Bottom of The Pyramid” dapat menjadi sumberinspirasi tentang cara perusahaan dan perguruan tinggi berpartisipasi dalampemecahan masalah sosial. Prahalad menulis , bila kita berhenti berpikir bahwakaum miskin adalah korban atau beban, dan mulai menganggap mereka sebagaiwirausaha yang ulet dan kreatif, peluang besar yang baru akan terbuka.Meruntuhkan dan menciptakan sistem secara kreatif.Sebagaimana telah disebutkan di atas, tinggkah laku dan sikap kewirausahaanyang istimewa adalah keberaniannya untuk mengubah dan menghadirkan halyang baru, dengan mengambil risiko
yang telah
diperhitungkan.Istilah yang dapatdigunakan tentang melakukan perubahan dengan menghadirkan hal yang baruadalah berinovasi.Saat ini dikenali bahwa inovasi tidak hanya satu jenis.ix. Inovasidapat dilakukan dalam hal produk atau jasa, dan dapat pula dalam hal proses.Inovasi tidak pula hanya bersifat radikal, tetapi juga berskala kecil, danberkesinambungan, yang sering disebut sebagai kaizen.Kaizen adalah metode“penyempurnaan secara berkelanjutan” (kaizen continual improvement) yangdikembangkan oleh perusahaan Jepang. 1.5 Referensi http://wirausahasosial menciptakan dan memimpin organisasi.com.kamis 30 maret 2011, akses jam 15.00. Upaya mengembangkan wirausaha dan kewirausahaan,harian kompas, rabu 29 maret 2011.