MEMBANGUN JIWA KEBHINEKAAN, LEADERSHIP, DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI STUDY EXCURSIE
Oleh : RIFKY OCTAVIA PRADIPTA (131211132019) FAKULTAS KEPERAWATAN ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS AIRLANGGA
A. PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya yang dilimpahkan kepada kita sehingga kita dapat melaksanakan Study Excursie dengan keadaan lacar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Penyusunan essay bebas kegiatan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Matakuliah PKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarga-negaraan) yang mana acara yang dilakukan diselenggarakan oleh MKWU (Mata Kuliah Wajib Universitas) Direktorat Pendidikan dan Direktorat Kemahasiswaan Universitas Airlangga. Sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran sudah selayaknya pula kami menyampaikan terima kasih atas segala kepedulian berbagai pihak terutama panitia dan peserta Study Excursie. Kesan dan pesan Peserta kegiatan ini hendaknya dapat menjadikan kinerja panitia lebih meningkat untuk acara kedepannya. Tiada gading yang tak retak, laporan kegiatan ini juga tidak luput dari kekurangan. Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun kami harapankan sebagai perbaikan agar laporan ini dapat terus menuju kesempurnaan.
B. KONSEP POKOK Makna lintas budaya dan agama yaitu memahami keragaman budaya yang ada di dunia sekaligus dampak budaya tersebut terhadap kelangsungan masyarakat sosial dalam lingkup budaya tertentu. Fungsi dari lintas budaya sendiri yaitu untuk merentangkan toleransi kita ketika berhadapan dengan anggota masyarakat dari budaya yang berbeda dengan kita sendiri. Jadi kita harus memahami bahwa budaya, agama serta etnis yang ada dalam Indonesia itu bermacam – macam, sehingga kita harus memiliki rasa solidaritas bersama dalam menjaga semua itu, agar tidak terjadi http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
permusuhan, rasa saling mencurigai dan menjatuhkan. Serta agar tercipta suasana yang aman, kondusif dan harmonis atas nama kebersamaan pada bangsa Indonesia.
C. PEMBAHASAN 1. Upacara Pelepasan atau Pemberangkatan Sebelum melaksanakan kunjungan ke lamongan dalam acara Student Excursie, kami seluruh mahasiswa mengiktui acara pelepasan yang dilaksanakan oleh Universitas Airlangga. Acara pelepasan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan awal kepada mahasiswa sebelum melaksanakan Student Excursie. Pembekalan awal disapaikan oleh bapak Drs. H. Mohammad Adib, MA yang menjabat sebagai ketua panitia. Dalam pidatonya, beliau merasa senang karena kegiatan ini dapat dilaksanakan kembali. Selain itu, beliau juga merasa bangga kepada seluruh mahasiswa yang telah bersedia mengikuti acara Student Excursie ini, karena hal itu berarti masih ada semangat untuk belajar dan peduli dengan keadaan masyarakat, yang dalam hal ini menghargai pluralisme. Keikutsertaan mahasiswa juga berarti mencerminkan bahwa mahasiswa juga masih merasa perlu belajar secara langsung dengan masyarakat dengan konteks yang berbeda, jadi tidak hanya belajar di dalam kampus dengan mendengarkan ceramah dari dosen atau hanya sekedar berdiskusi namun hanya bisa memvisualisasikan realita belaka. Beliau juga menyampaikan bahwa sebagai seorag mahasiswa hendaknya mereka harus memiliki jiwa bhinneka yang berbasis pada kebudayaan, etnisitas, dan keagamaan. Berdasarkan pada hal itulah, maka mahasiswa hendaknya dapat menumbuh kembangkan kehidupan yang harmonis, rukun dan aman dalam lingkungan kampus. Mengingat hal itulah yang hendak dicapai dalam kebangsaan Indonesia (nation state – Negara bangsa) yang digagas oleh para pendiri negara ini yakni suatu konsep yang dimaksudkan untuk mengakomodir dan memfasilitasi tumbuh kembangnya keberagaman. Negara tidak berdiri di atas dan tidak untuk satu golongan etnis, ras, dan agama saja, melainkan semua golongan. Dengan mengacu pada hal tersebut, maka sistem pembelajaran di Universitas Airlangga memiliki tujuan untuk mencetak mahasiswa yang memiliki jiwa leadership berwawasan kebangsaan, dan berjiwa kebhinekaan. Selain itu mahasiswa juga dituntut untuk mengembangkan soft skill agar dapat bersaing di era global.
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
Dalam mengembangkan jiwa kebhinekaan ada beberapa hal yang menjadi penghalang yaitu sifat sombong, mengambil hak orang lain dan rasa iri. Sifat sombong yang merasa budaya atau ras yang dimiliki lebih baik daripada ras lain membuat mereka apatis dan bahkan tidak menganggap ras lain juga sebagai satu rumpun bangsa Indonesia. Mengambil milik hak orang lain yang bukan menjadi haknya dapat menimbulkan rasa saling curiga dan memicu adanya perpecahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta rasa iri atas apa yang dimiliki oleh orang lain akan berakibat tidak damainya kehidupan karena akan terus merasa serba kekurangan.
2.
Studium Generale dan Dialog I Sesampainya di Lamongan, kami langsung menuju kantor Bupati Lamongan
“Sabha Dhaksa Adiyaksa” untuk bertemu dengan Bupati Lamongan, bapak Fadeli, SH. Dalam sambutannya, beliau meyampaikan informasi mengenai potensi yang dimiliki oleh kota Lamongan meliputi 1.
Sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan dan perikanan
2.
Sektor industri pengolahan (khususnya sub sektor industri tanpa migas: industri tekstil, barang kulit, barang kayu, kertas dan barang cetakan),
3.
Sektor bangunan / kontruksi,
4.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran (khususnya sub sektor perdagangan besar dan eceran dan sub sektor hotel),
5.
Sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan serta
6.
Sektor jasa (khususnya sub sektor sosial dan kemasyarakatan, hiburan dan rekreasi, dan perorangan dan rumah tangga). Selain berdasarkan hasil analisa diatas, potensi unggulan suatu daerah juga
dapat dilihat dari kondisi sumberdaya yang dimiliki. Berdasarkan kondisi sumber daya alam yang ada, potensi unggulan daerah Kabupaten Lamongan di sektor pertanian khususnya nampak pada sub sektor tanaman pangan dan sub sektor perikanan. Dengan total baku lahan sawah seluas 83.213 hektar(sekitar 7,23% dari total Jawa Timur Kabupaten Lamongan pada tahun 2006 mampu memberikan kontribusi produksi gabah sebanyak 776.085 ton GKG (7,14% dari total produksi gabah di Jawa Timur atau terbesar ke-2 di Jawa Timur). Kabupaten Lamongan juga http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
merupakan penghasil nomor 5 (lima) terbesar di Jawa Timur untuk komoditi jagung, yaitu sebesar 5,61% dari total Jawa Timur. Sedangkan untuk sub sektor perikanan, Kabupaten Lamongan mampu memberikan kontribusi sebesar 15,25% dari total produksi ikan di Jawa Timur atau merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur, yaitu sekitar 65.874,984 ton senilai kurang lebih Rp.446 milyard. Kontribusi terbesar produksi ikan di Kabupaten Lamongan disumbangakan oleh produksi ikan air tawar (sawah tambak) dan produksi perikanan laut. Perikana sawah tambak yang didukung areal 22.422,49 hektar mampu memberikan produksi ikan air tawar sebesar di Jawa Timur, sedangkan perikanan laut yang didukung 19.994 nelayan dan 5.385 armada kapal penangkap ikan mampu menghasilkan produksi ikan terbesar nomor 3 (tiga) di Jawa Timur setelah Kabupaten Sumenep dan Probolinggo. Sedangkakan pada sektor indusri pengolahan, keunggulan potensi sektor ini banyak ditopang oleh besarnya keberadaan industri rumah tangga (IRT) dan Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM) yang ada. Berdasarkan data tahun 2006,di Kabupaten Lamongan berkembang 13.676 unit industri non formal dan 445 unit industri formal yang kesemuanya memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap perekonomian daerah dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Lamongan. Sektor bangunan /kontruksi merupakan salah satu sektor unggulan daerah di Kabupaten Lamongan.Hal ini menunjukkan suatu indikasi cepatnya laju gerak pembangunan sarana prasarana di Kabupaten Lamongan, baik itu berupa gedung,jalan jembatan,sarana irigasi dan infrastruktur lainnya seperti pelabuhan penyeberangan (ASDP), obyek wisata (WBL) dan kawasan industri (LIS) yang didukung peranan swasta/ investor. Besarnya volume perdagangan di Kabupaten Lamongan khususnya komoditi pertanian, pertambangan dan penggalian dan industri hasil produk lamongan merupakan suatu potensi unggulan daerah yang perlu didukung dengan system pemasaran yang efisien dan dukungan sarana prasarana (infrastruktur) yang baik. Surplus beras pada tahun 2006 yang kurang lebih mencapai 358.000 ton merupakan salah satu komodoti perdagangan unggulan daerah, demikian juga komoditi perikanan air tawar (sawah tambak) dan perikanan laut yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2006 memberikan perumbuhan ekonomi tertinggi, yaitu sebesar 10,37%. http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
Disampaing penyampaian informasi mengenai potensi kota Lamongan, bapak bupati juga menyampaikan rasa bangganya karena berbagi pengetahuan dan informasi mengenai kebhinekaan khususnya informasi mengenai desa Balun dimana terdapat 3 agama namun tetap bisa terjaga kerukunan dan keharmonisannya.
3. Studium Generale dan Dialog II Kunjungan yang kedua yaitu kunjungan ke desa Balun, dimana di desa tersebut terdapat 3 agama yaitu Islam, Kristen dan Hindu. Namun walau terdapat 3 agama, di desa tersebut tetap dapat menjaga kerukunan serta keharmonisan. Berikut isi sambutan dari masing – masing pemuka agama di desa Balun. a. Bapak Sumitro, tokoh pemuka agama Islam. Desa Balun menjadi perhatian karena budayanya yang multikultural. Sejak tahun 1965 sudah ada berbagai agama. Masyarakat desa Balun sangat menghargai kerukunan sehingga toleransi sangat dijaga. Contohnya pada hari Minggu terdapat dua peringatan acara keagamaan yang saling bersamaan, semisal Idul Adha dan Ibadah Minggu. Sesuai dengan kesepakatan, sholat Idul Adha yang biasa dilaksanakan pagi hari terlebih dahulu dilaksanakan. Sedangkan Ibadah Minggu diundur pelaksanaannya pada sore hari. Selain itu dalam masalah budaya, ketika ada acara kenduri orang Islam, Hindu, dan kristen, semua memakai peci. b. Bapak Adi, tokoh pemuka agama Hindu Toleransi yang ada di desa Balun, bukan merupakan skenario yang dibuat – buat. Tidak ada resep khusus dalam membina kerukunan, semua ini merupakan anugerah Tuhan. Meskipun Hindu minoritas, namun Kristen dan Islam tetap menghormati. Contohnya yaitu ketika ada acara keagamaan seperti Nyepi pada hari Jumat, maka sholat Jumat tidak menggunakan pengeras suara. Selain itu saat Nyepi lampu masjid yang berdekatan dengan Pura dimatikan. c. Bapak Sutrisno, tokoh pemuda agama Kristen Yang menjadikan desa Balun rukun adalah karena kepala desanya yang mahir dalam mengayomi para tokoh agama dengan memberikan aturan – aturan untuk dikembangkan kebaikannya. Yang paling berperan adalah budaya (kenduri) semua agama akan datang untuk ikut berpartisipasi. http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
Pada saat kenduri, ada sambutan kepala desa yang menghimbau agar masyarakat mempertahankan kerukunan.
3. Stadium Generale III di Aula Ponpes Sunan Drajat Lamongan Pondok Pesantren Sunan Drajat merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Lamongan. Bertempat di Jl. Raden Qosim No.86 Banjaranyar Paciran Lamongan Jawa Timur. Dalam sejarah berdirinya, Raden Qosim atauua yang lebih dikenal sebagai Sunan Drajat mendirikan Ponpes di Tanah Drajat yang kemudian dikembangkan di desa Drajat. Sepeninggal Sunan Drajat, ponpes mengalami pasang surut hingga akhirnya pada tahun 1977 seorang keturunan Sunan Drajat yaitu KH Abdul Ghofur mengumpulkan para pemuda untuk mengajarkan ilmu agama. Hingga tahun 1990 an telah berhasil memiliki lembaga pendidikan formal MI MTs dan MA. Saat ini ponpes telah memiliki lembaga pendidikan SMP 2 Paciran, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sunan Drajat, Sekolah menengah Kejuruan (SMK) Sunan Drajat, Madrasah Mualimin Mualimat (MMA) Sunan Drajat, STAIRA, Madrosatul Quran dan Madrasah Diniyah. Bidang usaha yang dikembangkan oleh Ponpes Sunan Drajat diantaranya: a. PT. SDL (Sunan Drajat Lamongan) PT. SDL bergerak pada bisnis pupuk. Pupuk yang diproduksi terdiri dari pupuk alami yang berbentuk powder dan granule phospate, Dolomite, Pupuk Magnesium Phosphate Plus, NPK. Area pemasaran meliputi wilayah kabupaten Wonosobo Jateng, Lampung dan Kalimantan. b. Pertambangan dan Persewaan Alat – alat Berat c. Air Minum Kemasan (AIDRAT) d. Baitul Mal watTamwil (BMT) Sunan Drajat e. Toserba Sunan Drajat f. Fotocopy Sunan Drajat g. Laundry Sunan Drajat h. Warnet Putra dan Putri Sunan Drajat i. Persewaan Gedung dan Ruang Pertemuan j. Kantin putra dan putri k. Kost Makan Sunan Drajat l. Rental Mobil http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]
m. Peternakan Kambing n. Peternakan Sapi o. Konveksi Sunan Drajat p. Jus Mengkudu “SUNAN” q. Garam Samudra r. Kemiri Sunan s. Persada TV t. Radio Persada D. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Student Excursy merupakan sebuah sarana bagi mahasiswa untuk belajar langsung kepada masyarakat mengenai nilai – nilai yang masyarakat idamkan dan mereka jaga. 2. Jiwa kebhinekaan dan leadership perlu ditanamkan dalam diri setiap mahasiswa agar dapat menjadi panutan dan pemimpin yang berbudi baik.
Saran 1. Perlu adanya koordinasi yang maksimal mengenai pengadaan acara, agar tidak terjadi mis komuniaksi baik bagi peserta maupun pihak yang diajak kerjasama.
Sumber : Direktorat Pendidikan dan Direktorat Kemahasiswaan UNAIR, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemprov Jatim, LP3JATIM. 2012. Panduan Study Excursie Dialog Peradaban Lintas Agama dan Budaya : Kebhinekaan, Etnisitas, Gaya Hidup,dan Solidaritas Sosial Terbuka. Surabaya: UPT MKU-UA.
http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/
[email protected]