MEMBANGUN FEMA YANG BERKARAKTER, BERMARTABAT DAN UNGGUL MELALUI SINERGI SELURUH POTENSI Oleh Prof.Dr.Ir. Evy Damayanthi, M.S Sumbangan Pemikiran Bakal Calon Dekan FEMA 2014-2019 RINGKASAN EKSEKUTIF FEMA merupakan fakultas termuda di IPB, yang saat ini memasuki tahun ke sembilan atau sudah melalui dua periode kepemimpinan dekanat (2005-2009 dan 2009-2014). Dalam rangka pemilihan bakal calon dekan FEMA, perkenankan kami menyampaikan sumbangan pemikiran untuk membangun FEMA lima tahun ke depan. FEMA semakin memantapkan posisinya dalam kiprahnya di tataran nasional dan internasional. Dengan disahkan statuta IPB oleh Presiden RI, maka FEMA sebagai bagian dari IPB, akan menyesuaikan perannya mengikuti ketentuan yang tertulis di statuta IPB. Peran fakultas menjadi lebih besar dari sebelumnya, dimana fakultas ditugaskan sebagai penyelenggara dan penjamin mutu akademik. Saat ini infrastruktur di lingkungan FEMA masih belum memadai, mengingat penambahan jumlah mahasiswa yang saat ini hampir dua kalinya dari awal berdirinya. Selain itu penyebaran jumlah dosen “gemuk” di usia 40-70, sebaliknya “kurus” di usia 40 tahun ke bawah. Juga jumlah publikasi internasional dosen di lingkungan FEMA dan IPB masih rendah.
Berdasarkan hal tersebut,
kami mengajukan empat program strategis guna
mengokohkan FEMA sebagai fakultas yang berkarakter, bermartabat dan unggul, yaitu: 1) Fakultas akan mengupayakan penambahan infrastruktur di lingkungan FEMA seperti gedung baru, laboratorium dan peralatannya, dan jaringan internet dari berbagai sumber; 2) Untuk meningkatkan publikasi internasional, fakultas akan mengundang editor senior dari satu jurnal internasional untuk setiap jurusan selama 1-2 minggu menetap di IPB, yang bertugas mendamping secara intensif para staf FEMA yang telah memiliki manuskrip jurnal internasional; 3) Penataan SDM agar jumlah dan kapasitas dosen sesuai standar; 4) Pembentukan Center of Excellent untuk mewadahi interest para dosen akan pengembangan keilmuan di FEMA. Berbagai program lanjutan dan penyempurnaan dari program yang sudah ada pada kepemimpinan sebelumnya dilakukan melalui tujuh bidang, yaitu : 1) Penataan organisasi, tata kelola dan penjaminan mutu; 2) Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan; 3) Peningkatan jumlah dan kapasitas SDM; 4) Peningkatan penyelenggaraan perkuliahan dan praktikum;
5) Peningkatan sarana, prasarana, sistem informasi dan
laboratorium; 6) Peningkatan PPM dan Kerjasama dan 7) Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, kependidikan, asisten, profesor emeritus dan pensiunan. 1
Pendahuluan Puji syukur pada Allah subhanahuwataalla yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kita semua
sehingga kita semua telah berperan sesuai tugas dan
kewenangannya dalam membangun FEMA sejak lahir 2 Agustus 2005 sampai saat ini. Terimakasih kepada Pimpinan dan anggota senat FEMA IPB dan Panitia yang telah memberi kesempatan untuk memaparkan pemikiran sebagai balondek FEMA 2014-2019. Juga terima kasih kepada Departemen Gizi Masyarakat yang telah memberikan amanah kepada saya untuk menjadi balondek. FEMA telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu fakultas yang penting di IPB. Ke depan, FEMA dituntut untuk lebih teguh dalam memperjuangkan kemajuan dalam bidang tridharma dengan menggunakan semua sumberdaya potensialnya (SDM, sarana/prasarana, keilmuan dan kepakaran, teknologi dan produk riset). Hasil kerja keras FEMA diharapkan nantinya dapat berkontribusi terhadap pencapaian amanat berdirinya IPB, yaitu untuk pembangunan pertanian Indonesia dengan kompetensi utama pertanian tropika. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia termasuk pembangunan pendidikan dalam era globalisasi terkait erat dengan komitmen-komitmen global. Sesuai dengan kesepakatan dunia seperti GATS dan AFTA atau convention regional serta UU Sisdiknas maka mendorong IPB agar lulusan siap bersaing dengan lulusan luar negeri karena tenaga kerja asing akan masuk untuk mencari kerja di Indonesia. Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI) atau Indonesian Qualification Framework sangat penting sebagai ukuran di dalam mengukur kualifikasi seseorang untuk dapat melakukan sesuatu pada level tertentu. Lulusan IPB diharapkan memiliki capaian pembelajaran yang sesuai dengan penjenjangan kualifikasi pada KKNI ini. Sehubungan dengan proses pemilihan bakal calon dekan FEMA saat ini, kami sangat berterimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk diperkenankan turut serta memberikan sumbangan pemikiran untuk pengembangan FEMA ke depan. Selanjutnya akan dipaparkan terlebih dahulu kondisi FEMA dan tantangan yang dihadapi, kemudian pemaparan visi, misi dan rencana program kerja dan terakhir penutup. 1. Kondisi FEMA dan Tantangan yang Dihadapi Berdasarkan berbagai dokumen yang tersedia seperti laporan tahunan fakultas, borang akreditasi BAN-PT serta borang asesmen dan audit SPMI IPB menunjukkan bahwa indikator kinerja FEMA dalam beberapa hal telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, namun masih ada beberapa hal yang perlu diupayakan dengan kerja yang lebih keras. Jumlah stakeholder utama FEMA IPB semakin meningkat, jumlah mahasiswa S1 2
(mulai semester 3) adalah 664 mahasiswa (tahun 2007), 1.222 mahasiswa (tahun 2009) naik menjadi 1647 mahasiswa (tahun 2012, berturut-turut Dep GM, IKK dan SKPM adalah 755, 257 dan 635 mahasiswa). Saat ini Departemen dan fakultas di FEMA menempati bangunan di gedung GMSK dan eks gedung Faperta. Berdasarkan jenis kelamin, maka persentase jumlah penerimaan mahasiswa perempuan setiap tahunnya jauh lebih banyak dibandingkan laki-laki. Berturut-turut 86% (tahun 2007), 80% (2010), dan 85% (2011). Jumlah mahasiswa perempuan yang lebih besar ini seyogyanya juga memberikan konsekuensi pendekatan pelayanan kepada mereka yang berbeda.
Dengan peningkatan student body yang luar biasa, maka dirasakan kurang
memadainya bangunan fisik di lingkungan FEMA. Untuk ruangan kelas perkuliahan kita terbantu oleh sistem manajemen penggunaan ruangan kelas terpusat di IPB, namun belum untuk infrastuktur laboratorium/studio, ruang pelayanan, administrasi, ruang dosen, pertemuan, mushola, kantin, kamar kecil dan kegiatan kemahasiswaan. Selain itu peralatan praktikum dan penelitian di laboratorium jumlahnya tidak cukup dan kualitasnya perlu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan terkini. Saat ini terdapat 87 staf pengajar dan yang menduduki dosen dengan jabatan akademik guru besar 15 orang (17,2%), di mana perentase ini sudah berada di atas persentase jumlah guru besar di IPB yang baru berjumlah 164 orang (14,08%). Namun masih cukup jauh jika dibandingkan dengan fakultas yang terbanyak guru besarnya yaitu Fakultas Teknologi Pertanian (23%) dan Fakultas Kehutanan (19,89%). Jabatan akademik terbanyak terdapat pada Lektor dan Lektor Kepala yaitu masing-masing 26 orang (29,9%) dan 32 orang (36,8%). Dosen dengan jabatan akademik asisten ahli terdapat 12 orang (13,8%) dan terdapat calon dosen sebanyak 2 orang (2,3%). Ditinjau dari tingkat pendidikan terakhir maka dan 52 bergelar doktor (59,8%) yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkenal; dan sebagian mempunyai reputasi nasional dan internasional serta 31 bergelar magister (35,6%). Ini merupakan suatu kekuatan staf FEMA, namun seyogyanya masih bisa ditingkatkan lagi dan juga dengan memperhatikan penyebarannya pada setiap departemen. Kondisi sebaran usia SDM FEMA pada Tahun 2010, terbanyak (49,39%) terdapat pada usia 40-50 tahun, kemudian 50-70 tahun (30,86%). Dosen dengan kisaran usia 30-40 tahun sebanyak 17,24% dan kurang dari 30 tahun 2,47%. Keadaan ini agak mirip dengan di IPB, di mana sebaran usia dosen terbanyak (45,62%) terdapat pada kisaran 50-70 tahun, dan urutan kedua terdapat pada kisaran usia 40-50 tahun sebanyak 34,79%. Dosen dengan usia 3
dengan kisaran usia 30-40 tahun sebanyak 18,90% dan kurang dari 30 tahun sebanyak 0,69%. Rasio mahasiswa terhadap dosen FEMA 18,9, sedangkan rasio mahasiswa dosen serta skor untuk Dep GM, IKK dan SKPM berturut-turut adalah 24,3 (baik), 15,1 (kurang) dan 16,3 (cukup). Rasio mahasiswa terhadap dosen ini kiranya masih perlu diperbaiki ke depan. Jumlah staf pendukung di dekanat dan tiga departemen berjumlah 59 orang tetapi sebagian
berstatus
honorer.
Sebagian
staf
pendukung
memiliki
keterampilan
administrasi/pelayanan akademik yang belum memadai; termasuk layanan informasi dan berbahasa Inggris. yang dalam periode mendatang perlu menjadi perhatian di tingkat departemen dan fakultas bekerjasama dengan Direktorat SDM IPB. Saat ini terdapat banyak jumlah mahasiswa pasca sarjana khususnya dengan program beasiswa unggulan. Hal ini seharusnya menjadi indikasi sederhana telah dan bakal banyak inovasi yang dari hasil penelitian mahasiswa pascasarjana beserta dosen pembimbingnya di lingkungan FEMA IPB.
Salah satu kelemahannya adalah masih lemahnya kemampuan
publikasi dan’marketing’ inovasi yang dihasilkan.
Jumlah publikasi IPB di jurnal ilmiah
internasional bereputasi Tahun 2008-2012 dibandingkan dengan empat perguruan tinggi papan atas, adalah IPB berada di nomor dua terbawah di atas ITS, sedangkan yang paling tinggi adalah ITB, kemudian disusul oleh UI dan UGM (Alatas 2014).
Perlu dilakukan
terobosan agar jumlah publikasi IPB di jurnal ilmiah internasional bereputasi meningkat. Untuk prestasi mahasiswa dalam program kreativitas mahasiswa (PKM), FEMA berhasil meloloskan sejumlah PKM yang didanai oleh DIKTI. Pada tahun 2011 jumlah PKM yang didanai sebanyak 19 program dari 83 yang diajukan, yang terdiri dari 8 PKM bidang Penelitian, 1 PKM bidang Teknologi, 6 PKM bidang Pengabdian Masyarakat, dan 4 PKM bidang Kewirausahaan. Untuk tahun 2014 FEMA mengusulkan 81 buah dan 27 usulan dibiayai, FPIK 166 usulan dan 76 usulan yang dibiayai, IPB memperoleh 355 usulan yang dibiayai. Tahun ini kita perlu mengupayakan agar 27 usulan yang dibiayai tersebut dapat selesai pada Bulan Juni ini dengan kualitas yang sangat baik sehingga dapat lolos masuk ke PIMNAS dan meraih medali emas. Tantangan yang dihadap oleh FEMA adalah tantangan internal dan eksternal. Perolehan akreditasi A oleh BAN-PT belum lama ini bagi semua departemen (GM, IKK, dan SKPM), perlu disikapi dengan kehatian-hatian. Hal ini menjadi tantangan kita bersama agar hasil penilaian tersebut dapat terus ditingkatan pada masa yang akan datang. Oleh karena 4
sebenarnya saat ini seperti dipaparkan di atas, kita memiliki keterbatasan ketersediaan bangunan fisik, peralatan di laboratorium dan SDM yang belum komprehensif dan memadai. Sambil dibuatkan dokumen pembangunan fisik, peralatan laboratorium dan SDM FEMA yang komprehensif dan kelak implementasinya akan dilakukan secara bertahap, maka semua unsur di FEMA harus berusaha agar mampu menyelenggarakan kegiatan akademik tanpa mengorbankan mutu. Tentunya hal ini cukup sulit, dan apabila dibiarkan terus menerus tidak mustahil akan mengorbankan mutu pendidikan di FEMA. Kondisi eksternal FEMA, mencakup kondisi IPB secara umum, kondisi lingkungan lokal IPB dan kondisi nasional dan gobal. Kondisi IPB secara umum seperti adanya UndangUndang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi mengamanatkan kepada IPB untuk menyesuaikan tata kelolanya sebagai PTN Badan Hukum. Penyesuaian tata kelola ini selanjutnya diatur dalam PP No. 66/2013 tentang Statuta IPB tanggal 14 Oktober 2013 dan PP No. 58/2013 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan PTN Badan Hukum yang ditandatangani oleh Presiden. Pada Statuta IPB pasal 67 dinyatakan bahwa fungsi fakultas adalah menyelenggarakan kegiatan dan penjaminan mutu akademik pada tingkat pendidikan sarjana, magister, dan doktor serta dharma lain dari tridharma.
Pimpinan fakultas bertugas untuk mengkoordinasikan
penyelenggaraan dan penjaminan mutu kegiatan akademik dan profesi sesuai dengan mandat dan ruang lingkup keilmuan. Ketentuan ini menunjukkan adanya pergeseran tugas dan wewenang fakultas yang cukup prinsipil yaitu tidak hanya sebagai penjamin mutu akademik, tetapi fakultas juga sebagai penyelenggara kegiatan akademik.
Hal ini
mengingatkan kita 10 tahun yang lalu dimana IPB menerapkan sistem Departemenisasi, di mana departemen diberi tugas dan kewenangan yang lebih besar daripada fakultas untuk menyelenggarakan kegiatan akademik. Seperti Bapak/Ibu ketahui, saat itu saya dipercayakan untuk menjalankan program IPB tersebut dengan menjadi Ketua Departemen Gizi Masyarakat dan sekaligus sebagai Koordinator Phasing Out Departemen GMSK, yang alhamdulillah dapat diselesaikan dengan baik sesuai target. Tantangan lainnya adalah implementasi kurikulum yang mengacu ke KKNI yang telah ditetapkan oleh Dikti dan penyelenggaraan akademik di FEMA harus dapat memenuhi dengan standar mutu nasional perguruan tinggi (SNPT/SNPTG) yang saat ini masih berupa rancangan. Secara nasional dan global, FEMA merupakan satu-satunya Fakultas Ekologi Manusia di Indonesia, dan Fakultas Ekologi Manusia ke-3 di Asia Tenggara setelah College of Human 5
Ecology, University of the Philippines at Los Banos (UPLB), dan Fakulti Ekologi Manusia, Universiti Putra Malaysia (UPM). Ini merupakan salah satu kekuatan dan peluang besar menjadi trend setter pendidikan tinggi ekologi manusia di Indonesia. Kebijakan pemerintah Indonesia dalam menghadapi bonus demografi dan mengatasi kemiskinan yang sejalan dengan komitmen Millenium Development Goals (MDGs) dan Scaling Up Nutrition (SUN) Movement dengan cara menggerakkan dan memberdayakan segenap potensi industri dan kelembagaan masyarakat,
baik nasional maupun internasional memberi peluang bagi
pengembangan kegiatan akademik dan kerjasama FEMA masa datang.
2. Visi, Misi dan Tujuan Sejak diundangkannya Statuta IPB Tahun 2013, maka dalam waktu singkat semua kegiatan di IPB harus mengacu pada ketentuan yang tertulis di statuta IPB 2013. Oleh karena itu meskipun masih ada tenggat waktu satu tahun untuk mengimplementasikan ketentuan di statuta, namun visi misi dan tujuan penyelenggaraan FEMA yang saya ajukan sudah disusun sejalan dengan visi misi dan tujuan penyelenggaraan IPB versi statuta. Visi IPB adalah “Menjadi terdepan dalam memperkokoh martabat bangsa melalui pendidikan tinggi unggul pada tingkat global di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika”. Dengan demikian visi FEMA adalah “Menjadi terdepan dalam memperkokoh martabat bangsa melalui pendidikan tinggi unggul pada tingkat global di bidang ekologi manusia”. Misi IPB adalah Menyiapkan insan terdidik yang unggul, profesional, dan berkarakter kewirausahaan di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika; Memelopori pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang unggul di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika untuk kemajuan bangsa; dan Mentransformasikan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni dan budaya unggul IPB untuk pencerahan, kemaslahatan, dan peningkatan kualitas kehidupan secara berkelanjutan. Hal itu kemudian diturunkan ke dalam misi FEMA sebagai berikut : Menyiapkan insan terdidik yang unggul, profesional, dan berkarakter serta berjiwa kewirausahaan di bidang Ilmu Gizi, Ilmu Keluarga dan Konsumen serta Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat; Memelopori, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang unggul di bidang Ilmu Gizi, Ilmu Keluarga dan Konsumen serta Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat; Mentransformasikan
6
ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni dan budaya unggul IPB untuk pencerahan, kemaslahatan, dan peningkatan kualitas kehidupan secara berkelanjutan. Adapun Tujuan penyelenggaraan IPB adalah
Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter luhur, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab serta mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidang pertanian dalam arti luas;
Menemukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan inovasi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan harkat kemanusiaan dan kelestarian alam semesta;
Memberikan solusi terhadap permasalahan nasional dan global dalam bidang pertanian dalam arti luas; dan
Menjadi sumber kearifan, kekuatan pencerah, dan penjaga moral bangsa bagi terwujudnya masyarakat madani dan pembangunan berkelanjutan.
Dengan demikian Tujuan penyelenggaraan FEMA adalah
Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter luhur, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab serta mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidang ekologi manusia.
Menemukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan inovasi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan harkat kemanusiaan dan kelestarian alam semesta.
Memberikan solusi terhadap permasalahan nasional dan global dalam bidang Ilmu Gizi, Ilmu Keluarga dan Konsumen serta Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.
Menjadi sumber kearifan, kekuatan pencerah, dan penjaga moral bangsa bagi terwujudnya masyarakat madani dan pembangunan berkelanjutan.
Untuk memudahkan mengingat visi misi dan tujuan FEMA tersebut maka tag line FEMA 2014-2019 adalah “Berkarakter, Bermartabat dan Unggul”.
7
4. Rencana Program Kerja Sesuai Statuta IPB yang baru pada pasal 67 dinyatakan bahwa fungsi fakultas adalah menyelenggarakan kegiatan dan penjaminan mutu akademik pada tingkat pendidikan sarjana, magister, dan doktor serta dharma lain dari tridharma. Dengan demikian pimpinan fakultas bertugas untuk mengkoordinasikan penyelenggaraan dan penjaminan mutu kegiatan akademik dan profesi sesuai dengan mandat dan ruang lingkup keilmuan. Oleh karena itu rencana program kerja fakultas didasari dengan ketentuan ini. Terdapat empat program strategis fakultas untuk periode 2014-2019, yaitu: 1. Fakultas akan mengupayakan penambahan infrastruktur di lingkungan FEMA seperti gedung baru, laboratorium dan peralatannya, dan jaringan internet dari berbagai sumber. 2. Untuk meningkatkan publikasi internasional, fakultas akan mengundang editor senior dari satu jurnal internasional untuk setiap jurusan selama 1-2 minggu menetap di IPB, yang bertugas mendamping secara intensif para staf FEMA yang telah memiliki manuskrip jurnal internasional 3. Penataan SDM agar jumlah dan kapasitas dosen sesuai standar 4. Pembentukan Center of Excellent untuk mewadahi interest para dosen akan pengembangan keilmuan di FEMA. a. Dep Gizi Masyarakat : Center of Gizi Mikrovitamin D, Functional Ingredient. b. Dep Ilmu Keluarga & Konsumen : Pengembangan Nilai Keluarga dan Anak Berkarakter. c. Dep Sains Komunikasi & Pengembangan Masyarakat : peran perempuan & gender, ecology politik, pengelolaan sumberdaya alam, model-model pengembangan masyarakat khususnya perdesaan. Rencana Program kerja secara keseluruhan di FEMA periode 2014-2019 dibagi dalam tujuh bidang yaitu : 1) Penataan organisasi, tata kelola dan penjaminan mutu;
2)
Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan; 3) Peningkatan jumlah dan kapasitas SDM; 4) Peningkatan penyelenggaraan perkuliahan dan praktikum;
5) Peningkatan sarana,
prasarana, sistem informasi dan laboratorium; 6) Peningkatan PPM dan Kerjasama dan 7) Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, kependidikan, asisten, profesor emeritus dan pensiunan.
8
1. Penataan organisasi, tata kelola dan penjaminan mutu. Pada Tahun pertama akan dilakukan program penataan organisasi, tata kelola dan penjaminan mutu yang diharapkan sudah menyesuaikan dengan statuta IPB yang baru, sesuai dengan arahan rektor. Penyusunan Renstra FEMA 2014-1019 akan dilakukan secara berjenjang, dari bagian, departemen dan fakultas.
Dari segi SDM dan manajemen akan
dilakukan pelatihan leadership dan pelayanan prima bagi semua pimpinan unit dan adminstrasi di FEMA IPB. Selanjutnya membangun komitmen dan semangat membangun FEMA dan budaya kerja melalui berbagai pertemuan, silaturahmi, lokakarya.
Rabuan
bersama sekali enam bulan dan momentum ulang Tahun FEMA dijadikan momentum membangun kebersamaan internal FEMA. Pengembangan tata kelola fakultas yang mendorong peningkatan kualitas layanan dengan menumbuh‐kembangkan efisiensi, relevansi, transparansi, dan akuntabilitas yang akan semakin disempurnakan pada tahun tahun berikutnya. Selain itu juga akan dilakukan penataan dan pelaksanaan sistem administrasi akademik tingkat fakultas secara konsisten dan terukur; juga sebagai implementasi continuous improvement maka disempurnakan juga penataan dan pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik tridharma : Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat;
penataan dan pelaksanaan sistem
keuangan yang memenuhi kaidah tata pengelolaan keuangan yang baik; sistem informasi manajemen dan Pembentukan Komisi Etik tingkat Fakultas. Pada tahun pertama fakultas juga akan mendorong PS-PS di lingkungan FEMA untuk mengajukan akreditasi internasional. 2. Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan Salah satu tujuan pembelajaran di FEMA adalah pendidikan karakter.
Rencana Aksi
Nasional Pendidikan Karakter (2010) mendefinisikan yang dimaksud dengan pendidikan karaker adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Direktorat Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, 2012). Hal ini mengingatkan kembali kepada kita semua tentang hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita yaitu Ki Hajar Dewantoro yang bermakna daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran dan jasmani para remaja. 9
Pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga kita mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik, perasaan yang baik, dan perilaku yang baik sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup kita. Departemen IKK dan Dr Rimbawan dapat dijadikan leading untuk menyusun konsep dan implementasi pendidikan karakter di FEMA. Meninjau ulang kelayakan jumlah dan kualifikasi penerimaan mahasiswa S1 baru terkait dengan kemampuan masing-masing program studi dikaitkan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai. Database tentang skor TOEFL Like mahasiswa FEMA disiapkan pada pertengahan tahun pertama guna memetakan kemampuan bahasa Ingris mahasiswa dan upaya memperbaikinya. Melanjutkan program-program unggulan kemahasiswaaan (BEM), beasiswa, dan meninjau ulang sistem pembinaan kemahasiswaan yang ada di lingkungan FEMA. Memberikan pelayanan terbaik dan memberikan suasana akademik yang kondusif dan optimal agar mahasiswa FEMA memiliki karakter yang baik melalui penyelenggaraan akademik yang bermartabat sehingga menghasilkan lulusan yang unggul guna dapat turut memecahkan masalah pembangunan pertanian di Indonesia serta berprestasi baik tingkat nasional maupun internasional. 3. Peningkatan jumlah dan kapasitas SDM a. Mengusahakan penyediaan tenaga pendidik dan kependidikan dengan jumlah dan kualitas yang sesuai dan memadai untuk setiap unit kerja di lingkungan FEMA. b. Mendorong peningkatan pangkat dan jabatan bagi dosen/tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan mengupayakan agar semua proses
berjalan secara lancar.
Program kerja yang ditawarkan adalah kelancaran promosi kenaikan jabatan akademik, pangkat, dan golongan ruang dosen.
Hal-hal yang diperlukan untuk
kenaikan jabatan akademik adalah bahwa kenaikan itu ditentukan oleh kegigihan dan kedisiplinan dosen, serta kecepatan dan kecermatan proses pengusulan.
Dosen
dituntut harus secara aktif mengajukan kenaikan. Kenaikan jabatan akademik harus mencerminkan peningkatan keahlian/keilmuan.
10
c. Membentuk unit untuk membantu dosen mengurus administrasi akademik yang diminta oleh IPB dan Dikti, misalnya FLKD dan SIPKD. d. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi tenaga pendidik dan kependidikan. 4. Peningkatan penyelenggaraan perkuliahan dan praktikum Penyelenggaraan perkuliahan di lingkungan FEMA
merupakan core bussines
di
perguruan tinggi, oleh karena itu program kerja yang telah disepakati bersama akan dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaannya oleh Tim Gugus Kendali Mutu secara sistematik, berkala dan berjenjang. Hasil monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan perbaikan sistem penjaminan mutu sebagai wujud continuous improvement di FEMA. Beberapa program kerja adalah a. Pengembangan pendidikan di PS di lingkungan FEMA ke depannya dipastikan telah mengacu pada Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Tinggi dan Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), beserta peraturan turunannya, serta penyelenggaraannya memenuhi Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT/SNPTG). SNPT bertujuan untuk menjamin agar pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi sesuai dengan kriteria minimal sistem pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. “Review” Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) di lingkungan Fakultas dan implementasi SPMA yang telah disempurnakan. c. Koordinasi kurikulum di Program Studi Multi Strata pada semua PS di FEMA. d. Lokakarya akademik multistrata yang berjenjang (Divisi, Program Studi, Departemen, Fakultas) secara berkala. e. Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas laboratorium untuk pendidikan (praktikum MK dan penelitian Tugas Akhir mahasiswa). 5. Peningkatan sarana, prasarana, sistem informasi dan laboratorium a. Penyusunan dokumen pembangunan fisik, peralatan laboratorium dan SDM FEMA b Evaluasi jumlah dan kebersihan, keindahan dan keamanan kantin dan toilet di lingkungan FEMA. c. Penyediaan jaringan internet yang memadai di lingkungan FEMA. d. Pengelolaan perpustakaan di FEMA agar dapat berdaya guna secara optimal.
11
6. Peningkatan PPM dan Kerjasama a. Penelitian : 1. Mengundang editor senior dari satu jurnal internasional untuk setiap jurusan selama satu atau dua minggu menetap di IPB, yang bertugas memperbaiki penulisan draft naskah yang sudah siap. 2. Pembentukan center of excellent untuk mewadahi interest para dosen akan pengembangan keilmuan ekologi manusia. 3. Penyusunan “payung penelitian” FEMA yang hasil penelitiannya dapat berkontribusi terhadap pemecahan masalah bangsa dan berkontribusi terhadap international emerging issues. Empat (4) isu penting terkait bidang pertanian berikut ini dapat menjadi pertimbangan, yi : (1) lingkungan hidup, (2) energi, (3) pangan, dan (4) kesehatan. 4. Memfasilitasi pengajuan proposal-proposal penelitian ke “funding”. 5. Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas laboratorium untuk penelitian dosen FEMA. 6. Membentuk unit untuk membantu dosen/peneliti dalam administrasi teknis keuangan dan pelaporan. 7. Mendorong dengan memfasilitasi untuk peningkatan penerbitan buku oleh dosen FEMA. 8. Melaksanakan seminar nasional/internasional 9. Memfasilitasi pembentukan Komisi Etik Penelitian menggunakan Manusia. b. Pengabdian kepada Masyarakat : 1. Membangun dan melanjutkan kerjasama dengan private sector, pemerintah daerah, kementriaan, NGO/LSM dan lain-lain yang berorientasi ke manfaatan bagi masyarakat. 2. Membuat “wilayah” pengabdian masyarakat bagi civitas academica FEMA. 3. Pengembangan unit di FEMA untuk mengimplementasikan hasil penelitian kepada masyarakat (extension unit).
12
c. Kerjasama Menjaga dan mengembangkan berbagai kerjasama dengan PT mancanegara, perusahaan, NGO, pemerintah yang sudah ada di FEMA, sedangkan untuk kegiatan yang masih berupa perintisan maka akan terus dikembangkan kerjasamanya. Kerjasama yang telah memiliki memiliki MoU dengan IPB, maka dirancang kegiatannya dan diupayakan pelaksanaannya. Untuk kerjasama yang apabila belum memiliki MoU maka proses MoU perlu dipersiapkan. Pertukaran mahasiswa FEMA IPB terutama ke Malaysia, Singapura dan Philipina dirancang secara volunter dan dipersiapkan dengan pola menabung selama setahun untuk bisa satu semester (empat bulan semester biasa atau dua bulan semester pendek) di Mancanegara. 7 Kesejahteraan tenaga pendidik, kependidikan, asisten, profesor emeritus dan pensiunan. 1. Pengelolaan unit usaha / koperasi di lingkungan FEMA agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan pegawai FEMA dan keluarganya. 2. Meningkatkan
kenyamanan
civitas
academica
FEMA
dalam
memenuhi
kebutuhannya akan makanan, minuman, pelaksanakan ibadah dan sarana toilet di tempat kerja. 3. Peringatan hari-hari besar keagamaan di lingkungan FEMA. 4. Mendorong agar civitas academica menjaga kesehatan diri dan keluarga, misalnya : mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat, menyediakan buah lokal dan air minum, olah raga bersama, check up kesehatan – kanker payudara dan pap smear bekerjasama dengan Agrianita. 5. Membuat gerakan kebersihan diri dan lingkungan kampus khususnya pengurangan penggunaan plastik bekerjasama dengan DGB. 6. Program Team Building tenaga dosen/pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan FEMA. 7. Family gathering untuk mempererat kekeluargaan pada tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan FEMA. 4. Penutup Sebelum mengakhiri paparan, kami berharap kita dapat senantiasa memelihara semangat untuk maju bersama. Kemajuan FEMA sangat ditentukan oleh karakter insan FEMA, baik mahasiswa dan lulusan, tenaga pendidik dan kependidikan.
Kita akan 13
mengupayakan agar IPB melalui FEMA merupakan kampus yang menjadi tempat pendidikan, pembelajaran dan pelatihan keseharian yang holistik bagi para civitas academica nya. Teori dan praktek akan menyatu dalam kehidupan keseharian, sehingga kita membangun dan melatih keseharian anak didik kita agar dapat berempati, bersikap, berperilaku dan bermoral. Keragaman yang ada di FEMA kita sikapi sebagai berkah dari Allah SWT, sehingga sifat pendidikan di FEMA bersifat inkulsif bukan eksklusif. Menghadapi kondisi di masa depan yang semakin besar permasalahannya, maka untuk mencapai keberhasilan di dalam bekerja, fokus pada tugas yang diamanatkan menjadi persyaratan mutlak.
Siapa pun yang menjadi dekan, kita berharap semoga dapat
menjalankan tugas yang diamanatkan dengan didukung sepenuhnya oleh seluruh civitas academica FEMA untuk meraih kemajuan kita bersama. Saat ini aturan turunan dari Statuta sedang digodog di tingkat IPB dengan tenggat waktu yang singkat, dengan demikian FEMA dapat mengantisipasi ketentuan baru tersebut, sehingga FEMA akan dapat selalu terunggul dalam segala bidang. Dengan sinergi dari seluruh komponen yang ada di FEMA dan senantiasa mengharapkan bimbingan Allah SWT, maka dengan kerendahan hati saya mencoba mengajak Bapak/Ibu, mari bersama-sama kita bangun FEMA yang berkarakter agar FEMA dapat berkontribusi dalam memperkokoh martabat bangsa. Bacaan 1. Arah IPB Pasca Ditetapkannya PP No. 66 Tahun 2013 Tentang Statuta IPB. Draft Naskah Pemikiran DGB IPB yang disampaikan pada Sidang Pleno DGB IPB tanggal 6 Februaru 2014 di Ruang Sidang Senat Geduang AHN. 2. Borang SPMI, evaluasi diri dan check list FEMA untuk proses asesmen dan audit SPMI tahun 2013. 3. Borang 3B (fakultas) BAN-PT. Tahun isian 2013. 4. Draft Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). 11 Juli 2013. 5. Draft Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Gizi (SNPTG). 12 Oktober 2013. 6. Laporan Tahunan FEMA IPB. 2007. Fakultas Ekologi Manusia IPB. Bogor. 7. Laporan Tahunan FEMA IPB. 2009. Fakultas Ekologi Manusia IPB. Bogor. 8. Laporan Tahunan FEMA IPB. 2010. Fakultas Ekologi Manusia IPB. Bogor. 9. Laporan Tahunan FEMA IPB. 2011. Fakultas Ekologi Manusia IPB. Bogor. 10. PP No. 66/2013 tentang Statuta IPB tanggal 14 Oktober 2013. 11. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 12. Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 13. Tresna Dermawan Kunaefi. 2012. Kebijakan Pendidikan Karakter. Makalah yang dipresentasikan pada Lokakarya Karakter, Jati Diri dan Budaya IPB oleh Dewan Guru Besar IPB. 14