Membangkitkan Kembali Kejayaan Bulutangkis Indonesia melalui ASEP SUHARNO BADMINTON ACADEMY Background Prestasi dan prestise Indonesia di pentas olahraga dunia identik dengan kejayaan bulu tangkis. Ketika cabang olahraga lain belum menunjukkan prestasi mendunia, bulutangkis sudah memberikan sejumlah piala bergengsi, yang dimulai dari turnamen klasik dan tertua di dunia, All England, sehingga Indonesia bisa lebih dikenal di dunia karena bulutangkisnya. Jika ada pertanyaan mengenai Indonesia di mata dunia, pasti akan terlintas “bulutangkis” adanya. Ada pasangan atlet bulutangkis legendaris Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma yang pernah meraih medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992, yang mengumandangkan lagu Indonesia Raya di negeri matador Spanyol, Sebelumnya ada nama besar Liem Swie King, Rudy Hartono, Hariyanto Arbi, Ivana lie, Verawaty Fajrin, Hendrawan, dan atlet-atlet lainnya yang telah mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia. Menginjak tahun 2000-an muncul pula atlet yang terkenal dengan pukulan backhand-nya, yang sampai sekarang pun kita masih mendengar prestasi yang diraihnya. Siapa lagi kalau bukan Taufik Hidayat, sang pemegang medali emas Olimpiade Athena 2004. Nama-nama tersebut di atas hanyalah contoh dari sekian banyak atlet yang pernah menyumbangkan kebanggaan bangsa Indonesia dan mengunggulkannya di mata dunia. Era kejayaan Indonesia di ajang olahraga bulutangkis bermula dari munculnya Rudy Hartono yang tujuh kali berturut-turut menjuarainya sejak 1968-1974. Dua tahun berselang, Rudy kembali mengangkat piala event yang menjadi impian semua pemain bulu tangkis dunia, sekaligus menobatkan dirinya sebagai pemain legendaris karena mencatat rekor delapan kali jadi juara. Kesuksesan All England sebelumnya telah diawali oleh Tan Joe Hok yang menjuarai pada tahun 1959.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Ketika prestasi Rudy mulai meredup, bendera Indonesia masih sering berkibar di tanah Inggris, karena muncul namanama lain yang bisa menjadi juara baru, seperti Liem Swie King (1978-79, 1981), Ardy Wiranata (1991) dan Heryanto Arbi (1993-1994) di sektor tunggal putra. Di sektor tunggal putri, Susi Susanti menjadi satu-satunya wanita Indonesia yang sukses menjadi juara pada 1990-1991 dan 1993-1994.
Selain itu masih ada dari sektor ganda putra, seperti Christian Hadinata/Ade Chandra (1972-73), Tjun Tjun/Johan Wahyudi (1974-75, 1977-80), Kartono/Heryanto (1981, 1984), Rudy Gunawan/Eddy Hartono (1992), Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (1994), Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1995-96), Tony Gunawan/Candra Wijaya (1999), Tony Gunawan/Halim Heryanto (2001), Sigit Budiarto/Candra Wijaya (2003). Ganda putri ada Minarni Sudayanto/Retno Koestijah (1968) dan Verawaty/Imelda Wigoeno (1979), serta ganda campuran, Christian Hadinata/Imelda Wiguna (1979). Kesuksesan All England yang diawali Tan Joe Hok pada 1959, kemudian ada Icuk Sugiarto juara dunia tahun 1983, itu disempurnakan dengan medali emas Olimpiade Barcelona 1992, ketika untuk pertama kalinya cabang olahraga bulu tangkis dipertandingkan di kejuaraan multi-event paling bergengsi di dunia tersebut. Waktu itu, bukan cuma Susi Susanti yang menangis terharu usai memastikan diri menjadi juara, tetapi seluruh masyarakat Indonesia pun larut dalam kebahagiaan ketika mendengarkan lagu Indonesia Raya berkumandang di tanah negeri matador, Spanyol. Dan pada tahun berikutnya (1993), Joko Supriyanto merebut juara dunia. Saat ini kejayaan tersebut tampak mulai memudar seiring dengan meningkatnya kualitas Negara lain seperti RRC, Malaysia, Korea, Denmark, Japan dan lain-lain. Terutama RRC sangat mendominasi beberapa kejuaraan international. Di beberapa kejuaraan international (grandprix) para pemain bulutangkis Indonesia minim gelar, bahkan di beberapa tournament sama sekali tidak mampu menyabet gelar juara. Sebagai contoh di kejuaraan bulutangkis / Indonesia open yang baru saja selesai pertengahan tahun 2011 tidak ada satupun gelar juara diraih sekalipun Indonesia sebagai tuan rumah. Ada yang salah ? Why ? Ada solusi ?
Permasalahan dan Solusi Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Anjloknya prestasi bulutangkis saat ini sudah pada taraf yang sangat menguatirkan, hal ini tidak boleh dianggap remeh, karena bisa tenggelam sama sekali prestasi yang sudah puluhan tahun pernah diraihnya. Penanganan harus fokus, komprehensif, integral dan holistic, tidak bisa secara parsial. Oleh karena itu kajian yang detil perlu segera dilakukan tidak cari kambing hitam tetapi semua pihak insan olahraga khususnya bulutangkis harus merapatkan barisan dan menemukan solusi yang tepat untuk kemajuan perbulutangkisan Indonesia. Sudah banyak tokoh dan punggawa bulutangkis meragukan kualitas pola latihan dan pembinaan pemain-pemain bulutangkis nasional (PELATNAS), baik pelatnas utama maupun pelatnas pratama. Mungkin sistem sudah baik tetapi pelaksanaannya yang menyimpang dari koridor pelatihan dan pembinaan. Menilik dari sistem perekrutan pemain dari bawah sudah cukup baik, kita memiliki klub-klub kecil, klub-klub besar, ada pusdiklat, yang dikoordinasi oleh pengurus cabang bulutangkis kota/kabupaten maupun pengurus daerah bulutangkis provinsi, dan penjaringan atlit diawali di kejuaraan tingkat daerah dan sirkuit nasional serta kejurnas dan terakhir di Seleksi Nasional (SELEKNAS) sebelum masuk pelatnas pratama / utama. Jadi kata kuncinya di pembinaan awal yang sudah harus kompetitif, jika sumber atlitnya tidak baik pada akhirnya di pelatnas juga tidak akan baik, oleh karena itu pembinaan awal dan detil sangat penting untuk menunjang sistem yang sudah baik, menghasilkan atlit potensial yang baik pula, disinilah peran pemandu bakat sangat penting, dan hal ini ada di dalam klub-klub potensial yang didukung dengan dana dan fasilitas mandiri, mampu menciptakan peluang dan memfasilitasi kompetisi yang berjenjang baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Klub yang baik pasti didukung dengan sarana dan prasarana yang baik dan harus dikelola dengan manajemen professional yang baik pula. Sarana pendukung diantaranya tersedia lintasan lari, lapangan pasir untuk shadow badminton, video visual room untuk analisis gerakan pemain, gym/aerobic room, fisioterapi / massage room, training class room, recovery room, kolam renang dan dormitory serta Mushola untuk atlit dalam satu areal lapangan bulutangkis yang memadai jumlah dan kualitasnya. Dalam operasionalnya ahli gizi perlu didatangkan untuk mengatur kebutuhan gizi dan energi bagi atlet untuk berbagai level umur yang sudah disiapkan melalui proses seleksi yang komprehensif, integral dan holistic. Klub dengan fasilitas dan kondisi pengelolaan yang seperti uraian tersebut di atas pasti akan menjadi pusat pembinaan atlit yang excellence dan meraih prestasi terbaik di level manapun (Center of excellence).
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Kata Kunci : Asep Suharno badminton Academy – Bersama Membangun Bangsa Visi dan Misi Visi a. Mecetak pemain bulutangkis yang handal, unggul dan berkualitas, sekaligus mendukung mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia pada tingkat dunia Misi a. b. c. d. e. f.
Meningkatkan kualitas pembinaan dan pelatihan bulutangkis dengan sistematis Mengoptimalkan upaya pembinaan berjenjang dan berkesinambungan bagi atlit remaja, taruna dan dewasa Memfasilitasi atlit untuk bersaing berkompetisi di tingkat international Mencetak pelatih yang handal dan profesional Menyiapkan sarana pendidikan formal Menjadikan Asep Suharno Badminton Accademy sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bulutangkis yang excellence dan professional (Center of Excellence)
Program Latihan dan Pembinaan A. Batasan pengertian : 1. Dimaksud dengan program latihan adalah seperangkat perencanaan yang disusun secara sistimatik guna dijadikan pegangan oleh pelatih dan atlit dalam latihan sehari – hari untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 2. Istilah junior adalah penamaan dari sekelompok atlit yang dibina dalam pusat latihan Club dengan umur dibawah 19 tahun yang memiliki prestasi dibawah atlit senior dengan tujuan regenerasi.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
B. Tujuan / sasaran program. Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai adalah : 1. Sasaran jangka panjang Sebagai satu proses lanjutan dari pembinaan sebelumnya secara lebih intensif, sehingga tercapai satu tingkat prestasi yang mampu mengemban tugas – tugas nasional dalam pertandingan regional maupun international. 2. Sasaran jangka pendek. Sasaran jangka pendek ( 1 s/d 3 tahun ) adalah lahirnya pemain – pemain muda yang termasuk delapan besar dari atlit nasional yang mampu mengemban tugas nasional dalam pertandingan yang bersifat regional maupun internasional. C. Langkah – langkah Program. 1. Menetapkan Sasaran Antara ( Intermediate ) dan Sasaran Utama ( Main target ) Sasaran utama untuk program 1 tahun dari junior ini adalah : Menciptakan atlit yang termasuk delapan besar andalan nasional. Sasaran meliputi : 1. Kejurnas (Kejuaraan Nasional) 2. Pekan Olahraga Nasional 3. Sirkuit Nasional dan Kejuaraan Terbuka lainnya 2. Merumuskan Intensitas Latihan. Langkah selanjutnya dalam menyusun program adalah merumuskan Intensitas latihan atau titik berat latihan pada tahap – tahap latihan. Dalam praktek unsur – unsur prestasi seperti tehnik, Fisik, Mental dsb, tidak bisa dikembangkan secara bersamaan. Oleh sebab itu titik berat latihan harus disusun secara sistematis dan harmonis agar terjadi satu proses peningkatan prestasi yang berlangsung secara harmonis. 3. Tes Initial.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Untuk menyusun dosis – dosis latihan terlebih dahulu diperlukan data data tentang kemampuan atlit dalam berbagai unsur. Dengan melihat akan faktor waktu dan titik awal kemampuan atlit, barulah ditentukan target yang harus dicapai oleh setiap atlit secara individual.
4. Dosis Latihan. Setelah melihat akan faktor waktu yang tersedia, dihubungkan dengan kemampuan awal tiap atlit, disusunlah dosis atau takaran latihan yang harus diselsaikan atlit pada setiap kali latihan. 5. Jadwal Latihan. Jadwal latihan terdiri dari 10 season / minggu , dengan catatan, season dapat ditambah sesuai kebutuhan atlit. D. Program Evaluasi. 1.Evaluasi data kwantitatif. Evaluasi kwantitatif dilakukan terhadap data data hasil tes pengukuran Secara berkala, minimal setiap 3 bulan sekali. 2.Evaluasi Kwalitatif. Evaluasi kwalitatif dilakukan melalui try out, sparing serta pertandingan – Pertandingan dalam dan luar negeri. Hasil – hasil evaluasi , baik kwantitatif maupun kwalitatif dipergunakan sebagai bahan : a. Promosi dan degradasi. b. Evaluasi program dan penyempurnaan program. c. Pemantapan dan perbaikan methode latihan. E. Promosi dan Degradasi. 1. Promosi atlit ke Senior dilakukan minimal 6 bulan sekali. 2. .Atlit yang kurang mengalami kemajuan atau tidak mencapai target latihan di degradasi (setiap 1 tahun sekali) Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Prinsip-prinsip Pembinaan yang diterapkan A. Prinsip Disiplin. 1. Disiplin Club. Untuk tercapainya tujuan yang hendak di capai semua atlit yang masuk perlu melaksanakan disiplin latihan lebih tinggi. 2. Disiplin Pribadi. Bahwa disiplin pribadi yaitu kesadaran yang mantap dan mendalam untuk dapat menghindari diri dari perbuatan – perbuatan yang dapat menghambat perkembangan prestasi secara maksimal adalah sarat mutlak bagi seorang calon Juara. 3. Disiplin Latihan. Mengingat persaingan prestasi yang semakin ketat dalam dunia badminton, diperlukan adanya langkah – langkah penerapan latihan melalui pendekatan Ilmiah. Usaha ini baru akan berhasil, mana kala para atlit mampu melaksanakan disiplin – disiplin latihan yang dituntut oleh dunia ilmiah. B. Prinsip pendekatan secara ilmiah/scientific. Perhatian negara – negara maju, baik asia maupun eropa terhadap cabang olahraga badminton makin besar, dapat dipastikan bahwa dalam usaha peningkatan prestasinya, mereka akan memanfaatkan nilai – nilai ilmu pengetahuan dan teknologi mereka. Oleh sebab itu tidak ada jalan lainyang lebih baik untuk kita lakukan selain menggunakan ilmu pengetahuan yang kita miliki, baik dari kalangan ahli – ahli perbulutangkisan maupun lembaga – lembaga ilmiah yang ada. C. Prinsip kenaikan beban latihan.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
1. Bahwa hakikat latihan adalah pengulangan dan pembiasaan terhadap suatu beban atau keterampilan yang dilakukan secara teratur dan terukur. 2. Bahwa meningkatnya prestasi seorang atlit sangat tergantung pada adanya Kesdaran, Motivasi untuk dapat melakukan beban latihan yang kian hari kian diperberat. 3. Prinsip kenaikan beban dilakukan secara teratur dan terukur dari yang teringan sampai mencapai tingkat maksimal dari kemampuan atlit.
D. Prinsip individual. 1. Penyajian bentuk latihan maupun dosis latihan diberikan secara individual Sesuai bakat teknis, mental dan antropometrik atlit. 2. Tugas utama para pelatih adalah memberikan bimbingan teknis, motivasi agar atlit dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. 3. Untuk tercapainya prinsip ini, setiap pelatih akan diberikan tugas khusus untuk mengolah dan menangani beberapa orang atlit tertentu sesuai dengan kebutuhan. 4. Prinsip tercapainya ambang rangsang. a. Meningkatkan prestasi berarti meningkatkan batas kemampuan atlit. Hal ini baru dapat terjadi mana kala dosis latihan yang disajikan mampu merangsang ( all out ) kemampuan atlit untuk ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi b. Untuk dapat menciptakan daya kemampuan ini, latihan harus di sajikan sedemikian rupa sehingga dapat merangsang motivasi atlit untuk menyelsaikan program dan dosis latihan secara lebih sempurna. E. Prinsip karakteristik bulutangkis. Semua bentuk latihan yang di sajikan, baik fisik maupun tehnik harus mengarah pada dasar – dasar pertimbangan tehnik permainan badminton. Sifat dari permainan badminton adalah perpaduan antara aerobic dan anaerobic, oleh sebab itu latihan fisik ditekankan pada pengembangan unsur – unsur ini melalui sistim interval training.
F. Prinsip Nutrisi.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
1. Aktivitas olah raga membutuhkan energi yang diperoleh dari makanan. Oleh sebab itu adanya keseimbangan antara aktivitas dan persediaan zat makanan yang memenuhi persyaratan gizi. 2. Makanan juga memegang peranan penting terhadap kadar haemoglobin Atlit junior yang diusahakan memenuhi standar yaitu : minimal 14 untuk putri dan 16 untuk putra. 3. Kadar zat pokok tersebut juga harus di sesuaikan dengan season / musim Musim latihan / pertandingan.
G. Prinsip Istirahat / tidur 1. Istirahat dalam olahraga itu sangat penting untuk recovery dan pembentukan muslcle. 2. Istirahat yg baik pada malam hari minimum 8 jam, dan siang hari maximum 1 jam. H. Prinsip evaluasi. 1. Untuk mencapai sasaran yang di kehendaki, evaluasi terhadap perkembangan prestasi atlit yang harus dilakukan secara sistimatis, ilmiah dan berkala. 2. Tehnik evaluasi perlu diusahakan secara obyektif kwantitatif dengan metode yang memenuhi persyaratan tehnik evaluasi yang berlaku. 3. Obyek evaluasi yang berupa data – data prestasi , baik yang bersifat kwalitatif maupun kwantitatif di peroleh dari hasil – hasil tes dan pengukuran dari suatu test battery obyektif.
Rencana Lokasi / Luasan / Denah / Site Plan Pre – Memory (PM)
Anggaran Biaya / Sumber Dana Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Pre – Memory (PM)
Organizing Yayasan Asep Suharno Akademi Pemrakarsa : Bapak Asep Suharno
Penutup Tiada gading yang tak retak, proposal ini perlu disempurnakan lebih lanjut dan lebih baik khususnya penjelasan mengenai rencana lokasi pembangunan gedung dan anggaran biaya serta design bangunan (Sport Hall) dan areal pendukungnya. Besar harapan kami, proposal ini dapat disetujui dan dibiayai untuk pembangunan Mega Badminton Center (Sport Hall) sekaligus operasional pembinaan dan latihan selanjutnya mulai tahun 2012.
ASEP SUHARNO
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Lampiran DATA - DATA PERKEMBANGAN PRESTASI RATA - RATA ATLIT JUNIOR Unsur Prestasi
Kondisi awal
1
2
Keadaan prestasi Th 2010, Bulan ke 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
Keadaan prestasi Th 2011 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Target
FISIK 1.Strength 2.Power 3.Speed 4.Endurance TEHNIK 1.Service 2.Clear/lob 3.Drop shot 4.Net play 5.Smash 6.Tangkisan smash 7.Kwalitas permainan Data bersifat Kwantitatif 7* Data kwalitatif
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
PRESTASI TARGET - TARGET LATIHAN Nama atlit………………
Unsur - unsur prestasi Unsur fisik : 1 2 3 4 Unsur Tehnik 1 2 3 4 Unsur Taktikal 1 2 3 4 dst Unsur mental 1 2 3 4 dst Pada kolom ini ditulis unsur2 prestasi yg dapatdi ukur secara kwantitativf/kwalitatif
Keadaan awal
Tes Control triwulan
Target akhir
Target akhir ditetapkan Setiap 3 bulan sekali berdasarkan Data diperoleh dari dilakukan tes kontrol pertimbangan kebutuhan hasil tes pengukuran untuk menilai metode yang diperlukan sesuai dan analisa subyektif terapan dan dengan target sasaran kemajuan lathan. prestasi
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
ZONE LATIHAN FISIK
DN 200 180 160 140
Katagori
Intensitas 1
Berat sekali
Istirahat
Intensitas 2
rest
Berat
rest
Ringan
rest
Ringan sekali
rest
120 60 15 menit
30 menit
5 menit
INTERVAL TRAINING 200 180 160
A B C
An aerobic Aerobic berat Aerobic ringan
140 Nadi warming up 120
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Berbagai macam Test untuk mengukur Prestasi Pemain Bulutangkis UNSUR FISIK :
1. Pengukuran fungsi paru – paru. 2. Test Vo2 max Aerobic test. 3. Test kekuatan otot lengan. 4. Test kekuatan otot punggung ( back strength ). 5. Test kekuatan otot kaki ( leg strength ) 6. Test Fleksibelity. 7. Test Power. 8. Test push up 9. Test sit up. 10. Test agility 11. Test speed 12. Test Darah ( haemoglobine )
UNSUR TEHNIK : 1. Short Service test. 2. Clear service test. 3. Lob test. 4. Drop shot test. 5. Smash test. 6. Netting test 7. Difence test. UNSUR TAKTIK PERMAINAN : Test taktik permainan atau kwalitas bermain dilakukan oleh beberapa orang Ahli / Punggawa Bulutangkis
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
UNSUR - UNSUR PRESTASI YANG DIKEMBANGKAN
Unsur tehnik
Tehnik grip
macam - macam grip Fungsi jari fungsi wrist
Kerja kaki
posisi dasar cara melangkah koordinasi gerakan kaki
Tehnik memukul
posisi bola dan badan ayunan raket saat memukul bola follow throght
Tehnik kontrol
kontrol samping kontrol belakang
Macam - macam pukulan
service macam - macam servis Macam - macam lob macam - macam smash drop chopped netting drive
Pola - pola stroke
pola menyerang pola bertahan pola kombinasi ( diffent counter )
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
UNSUR FISIK
tinggi Antropometrik berat bentuk otot kondisi organis Organis biologis haemoglobine kekuatan (strength ) kecepatan ( speed ) daya ekplosif ( power ) aerobic ( endurance ) an aerobic ( stamina ) komponen fisik kelentukan ( Flexibelity ) ( motor skill ) kelincahan ( agility ) ketepatan ( accuracy ) keharmonisan gerak ( koordinasi ) kesigapan ( reaksi ) keseimbangan ( balance ) reflek ( otomatisasi )
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Penjabaran latihan FISIK
UNSUR
URAIAN 1. Lokal endurance
1. Endurance ( aerobic ) 2. General endurance
2. Stamina ( an aerobic
3. Kekuatan
1. Kemampuan repetisi secara kwntitatif 1. Kekuatan otot kaki 2. Kekuatan otot perut 3. Kekuatan otot punggung 4. Kekuatan otot lengan 1. Kecepatan bergerak 2. Kecepatan memukul
4. Kecepatan
1. Daya eksplosif otot kaki ( lompatan ) 2. Daya eksplosif pukulan 5. Power
6. Agility
7. Kelentukan dan koordinasi
1. Kelincahan bergerak kesegala arah dari berbagai posisi
1. Ruang gerak persendian 9 joint ) 2. Elastisitas otot
MACAM LATIHAN 1. Sit up 2. Push up 3. Back up 1. lari jarak jauh. 2. Lari jarak sedang 3. cross country 4. skiping 1. Berbagai latihan yang disajikan secara interval 1. Latihan beban ( circuit ) 2. Latihan lompat 3. Sit up 4. Back up 5. Push up 1. Skiping. 2. Lari cepat ( Sprint ) 3. Shutle run / shadow 4. Medicine ball 5. Latihan reaksi. 1. Lompat ( jump ) 2. Vertikal jump 3. Skiping rope. 4. Latihan beban 5. Medicine ball 1. Senam. 2. Zig - zag run 3. Reaksi shadow 4. Starting 1. Senam kelentukan 2. Senam ketangkasan 3. Renang
TUJUAN Dilakukan untuk meningkatkan daya tahan otot setempat Dilakukan untuk meningkatkan daya tahan keseluruhan ( Vo2 max ) Pengendalian antara aktivitas dan istirahat ( rest and recovery ) Biomekanik gerakan diarahkan untuk penguasaan tehnik - tehnik tertentu Gerakan di modivikasi kearah gerakan penguasaan lapangan dan kecepatan memukul
Diarahkan untuk menubruk bola dan jumping smash.
Ketangkasan memukul dari segala posisi Keharmonisan gerakan bulutangkis
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
TEHNIK
UNSUR
URAIAN
MACAM LATIHAN
1. Penguasaan pukulan ( stroke ) secara akurat ke daerah lawan
1.Tehnik grip 2. Posisi dasar 3. Pposisi senter 4. Timing pukulan 5. impac 6. Arah pukulan 7. Awalan gerak 8. Posisi raket 9. Kerja sama ( double )
1. Lat service 2. Lat re service 3. Drilling 4. Pola - pola stroke menyerang 5. Latihan penguasaan semua jenis pukulan 6. Tehnik kerjasama dalam mengatur serangan Dalam permainan ganda.
2. Penguasaan seluruh daerah pertahanan secara efektif.
1. Posisi raket. 2. Posisi tubuh. 3. Tehnik antisipasi 4. Tehnik counter atack
1. Latihan drilling difenshif. 2. Stroke marathon 3. Latihan tehnik mematahkan lawan
TUJUAN
Penguasaan pola serangan dari berbagai titik serangan ( 9 titik serangan ) , kekompakan dalam melakukan serangan
Kemampuan mengembalikan bola dari seluruh daerah pertahanan ( 9 titik pertahanan )
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
UNSUR
URAIAN
1. Kemauan berlatih 2. Keinginan untuk jadi juara 3. Pengabdian nasional 1. Keuletan 2. Daya tahan 2. Ketabahan mengatasi stress mental ( mental 3. Kemelut frustasi endurance ) 1.Motivasi
3. Intelegensi 4. Disiplin
1. Kecerdasan 2. Daya analisa 3. Penampilan / peformance 1. Disiplin waktu 2. Tanggung jawab
MENTAL
MACAM LATIHAN 1. Ceramah mental psikologi 2. Bimbingan psikologi atlit 1. Latihan bertanding 2. Menciptakan stress buatan 3. Konsultatif individual 4. Buku bacaan riwayat seorang juara 1. Diskusi 2. Tugas menganalsa pertandingan 3. Pemecahan masalah 1. setiap latihan tidak boleh terlambat 2. selalu mengikuti intruksi pelatih
TUJUAN Membangkitkan dan menyalurkan energi agresi ke arah prestasi Meningkatkan daya tahan mental dalam semangat agresi kompetitive Membina performance intelektif, sikap kritis , analistis
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Bentuk-bentuk Latihan Fisik
•
Lari jarak pendek ( sprint ) Tujuan : meningkatkan anaerobic specific badminton dan speed. Aplikasi latihan : a. sprint – sprint jarak pendek ( 25,50,100,200,300,400m ) b. lari kombinasi ( maju,mundur,amping) sistem latihan : Interval training.
•
Lari jarak sedang dan jauh. Tujuan : Meningkatkan endurance / daya tahan Aplikasi latihan : a. Lari jarak sedang dan jauh ( 1600m,3000 m s/d 17 km ) b. Farlek sistem. Sistem latihan : continuitas.
•
Latihan skiping rope. Tujuan : a. meningkatkan endurance. b. menghidupkan keja kaki. c. menghidupkan pergelangan tangan. Aplikasi latihan : a. skipping single step b. skipping double step c. skipping dengan berbagai kombinasi. Sistem latihan : interval training
•
Latihan interval training kombinasi Tujuan latihan : a. meningkatkan berbagai bentuk ketangkasan b. meningkatkan lokal muscle endurance.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
•
Latihan beban( circuit training ) Tujuan latihan : a..meningkatkan general strength. b..meningkatkan local strength. c..power aplikasi latihan : latihan beban pada circuit training. Sistem latihan : interval training
•
Jemput shuttle cock( shutle run ) Tujuan latihan : a. Pembentukan foot work bulutangkis b. Endurance specific bulutangkis c. penguasaan lapangan bulutangkis Aplikasilatihan : Menjemput dan meletakkan bola pada sembilan titik lapangan dengan berbagai bentuk variasi. Sistem latihan : Interval training.
•
Senam kelentukan. Tujuan latihan : penguluran otot, kelentukan , relaksasi, koordinasi dan mobilisasi.
Latihan Teknik •
Latihan service Tujuan latihan Aplikasi latihan
: penguasaan service secara sempurna. : latihan service sebanyak-banyaknya setiap kali latihan.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
•
Latihan stroke. Tujuan latihan
: a. agar atlit dapat melakukan semua jenis pukulan secara baik. b. agar atlit dapat mengarahkan semua pukulan secara tepat.
Aplikasi latihan
•
Latihan drilling. Tujuan latihan Aplikasi latihan
•
Latihan pola. Tujuan latihan
Aplikasi latihan
•
:
a. latihan penguasaan salah satu macam pukulan secara baik. b. latihan kombinasi dari berbagai pukulan yang dilakukan secara bertahap.
: a. stabilitas pukulan. b. daya tahan permainan. : a. bentuk latihan disajikan secara drilling. b. tugas atlit melakukan sejumlah pukulan secara terus c. dilakukan dengan sistem interval.
menerus.
: a. Penguasaan pola-pola serangan. b. Penguasaan pola-pola pertahanan c. Penguasaan pola kombinasi yang dianggap efektif sesuai dengan tehnik bulutangkis masa kini. : Penerapan dari pola-pola tertentu yang sebelumnya telah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing atlit.
Latihan pertandingan l lawan 2 buat tunggal, atau 2 lawan 3, 2 lawan 4 untuk double Tujuan latihan : a. Memperberat beban latihan.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
b. meningkatkan kecepatan. c. meningkatkan dayatahan permainan.
•
•
•
Latihan marathon game secara berganti Tujuan latihan : a. Adaptasi permainan dalam berbagai type permainan. b. Meningkatkan daya tahan tehnik, fisik dan mental pertandingan.. c. Membangkitkan motivasi semangat bertanding. Aplikasi latihan : a. Beberapa pasang pemain tunggal atau ganda bertanding secara serentak dalam jangka waktu tertentu misalnya 15 menit. b. setiap atlit berusaha meraih angka sebanyak-banyaknya dalam jangka waktu tersebut. c. setelah waktu selesai,berganti lawan, demikian seterusnya dilakukan secara berputar. d. setelah selesai dilakukan penjumlahan skor, atlit yang berhasil meraih skor tertinggi dinyatakan sebagai pemenang. e. lamanya seluruh pertandingan diusahakan tidak kurang dari 1 jam. Latihan accuracy. Tujuan latihan : a. Ketepatan arah pukulan. b. Kemampuan mengontrol bola. Aplikasi latihan : a. Lapangan dibagi menjadi beberapa daerah pukulan. b. Setiap atlit diharuskan melakukan berbagai jenis pukulan sesuai dengan instruksi pelatih kearah tertentu. c. Untuk mengetahui perkembangan tingkat accuracy atlit, perlu dilakukan pencatatan hasil latihan. d. Latihan ini dapat ditingkatkan dalam bentuk pertandingan . Pembagian daerah serangan dan pertahanan. Prinsip pokok dari permainan bulutangkis secara garis besar adalah :
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
a. Kemampuan mengarahkan serangan ke 9 titik daerah pertahanan lawan. b. Kemampuan mengembalikan bola dari 9 titik daerah pertahanan / lapangan sendiri.
Tujuan dari pembagian daerah serangan maupun pertahanan adalah. a. Untuk meningkatkan faktor accuracy ketepatan pukulan. b. Untuk memudahkan pelatih didalam memberikan intruksi kepada atlit. c. Mempermudah penyusunan pola-pola permainan. Kode – kode daerah pembagian lapangan tersebut harus dapat diingat oleh para atlit, sehingga merupakan suatu bahasa bulutangkis yang komunikatif.
Peraturan Tata Tertib bagi Atlit Profesional •
Tata tertib di asrama 1. TIDUR. a. Waktu tidur mulai paling lambat pukul 10.00 wib dan waktu bangun pukul 05.00 pagi. b. Dilarang tidur pada tempat/flat yang bukan haknya. c. Dilarang menyimpan barang – barang / makanan / pakaian pada kamar tidur. d. Tidak dibenarkan memasang obat nyamuk yang dibakar. e. Periksalah kunci – kunci, perlengkapan latihan / pelajaran, dll sebelum pergi tidur. 2. MAKAN a. Pukul 6.30 sebelum berangkat latihan di sediakan makanan kecil. b. Makan pagi berlangsung antara pukul 06.00 – 09.00. c. Makan siang berlangsung antara pukul 12.00 – 13.00. d. Makan malam berlangsung antara pukul 19.00 – 20.00.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
e. Para atlit harus makan ditempat yang telah disediakan. f. Waktu sedang makan tidak diperkenankan mengeluarkansuara bising. g. Pada dasarnya makan diluar pelatnas tidak dibenarkan,karena makanan yang disediakan adalah sesuai dengan menu dan ukuran giji. Dalam keadaan tertentu harus mendapat ijin dari pimpinan asrama. h. Tidak dibenarkan merusak dan atau merubah benda – benda alat makanan yang tersedia. i. Pada waktu makan harus berpakaian sopan.
3. KEBERSIHAN a. Setiap atlit Profesional diharuskan menjaga kebersihan baik dirinya sendiri, kamar tidur, kamar mandi, lemari pakaian, tempat – tempat umum, halaman asrama, tempat makan, ruang tamu, tempat belajar, tempat rekreasi, dll. b. Buanglah sampah pada tempat – tempat yang telah ditentukan. c. Tempat – tempat sampah yang telah penuh harus dibuang pada bak sampah. d. Tidak dibenarkan membakar sampah di halaman atau di tempat pembuangan sampah. e. Segera melapor kepada pimpinan asrama apabila tidak ada tempat pembuangan sampah atau tempat pembuangan sampahtelah penuh. 4. KERJASAMA. a. Diwajibkan setiap atlit untuk mengenal / bergaul satu sama lain, baik dilingkungan asrama , maupun dalam asrama latihan. b. Diwajibkan untuk menajalin kerjasama yang baik selama berada di asrama, ditempat latihan atau hal- hal tertentu dengan tidak mengabaikan ketentuan – ketentuan yang di keluarkan oleh pimpinan asrama, pengurus atau pelatih. c. Pada saat tertentu secara bersama – sama membersihkan asrama tempat tinggal, kamar tidur, kamar mandi, kamar tamu, halaman asrama, dll.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
d. Diwajibkan untuk secara bersama – sama pergi ketempat latihan. e. Bagi atlit yang mempunyai kendaraan sendiri diwajibkan untuk membawa serta teman ketempat latihan. f. Seluruh atlit di anjurkan untuk belajar bersama, pada waktu yang ditentukan .
5. IJIN – IJIN a. Ijin - ijin untuk meninggalkan klub hanya diberikan kepada atlit yang mengajukan permohonan dengan alasan – alasan yang dapat di pertanggung jawabkan. b. Bagi atlit yang mengajukan ijin diharuskan mengisi buku ijin yang di sediakan. c. Dianjurkan agar ijin meninggalkan asrama tidak mengganggu latihan. d. Hanya pelatih/pimpinan klub yang berhak memberi ijin untuk meninggalkan asrama. 6. SEKOLAH a. Bagi para atlit yang masih duduk dibangku sekolah di haruskan mengikuti pelajaran sekolahnya dengan tekun. b. Tidak dibenarkan atlit yang masih bersekolah meninggalkan waktu belajar dengan alasan latihan bulutangkis. c. Nilai raport sekolah sewaktu waktu akan dimonitor, sebagai usaha untuk mengetahui kemajuan belajar masing – masing. d. Buku pelajaran masing – masing atlit harus disusun rapi sehingga tidak berserakan dengan perlengkapan latihan buutangkis atau buku – buku lainnya. e. Tidak dibenarkan seorang atlit membawa buku yang bersifat tidak mendidik atau jorok, dan buku– buku yang tidak ada kaitannya dengan sekolah. 7. KEWAJIBAN – KEWAJIBAN SEORANG ATLIT.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
a. Wajib menjaga barang – barang inventaris yang tersedia, baik mengenai kebutuhannya, kebersihannya, maupun daya gunanya. b. Diwajibakn membereskan tempat tidur setiap hari, mempersiapkan alat – alat latihan, menyimpan alat – alat latihan pada tempat – tempat tertentu.
LATIHAN 1. Waktu latihan a. Hari senin s / d sabtu kecuali hari libur b. Latihan dilaksanakan sesuai dengan program yang dibuat oleh pelatih / pembina. c. Setiap atlit diharuskan mengikuti dengan sungguh – sungguh / penuh tanggung jawab semua program latihan. d. Seluruh perkembangan atlit akan dicatat oleh para pelatih dan merupakan kondite penting didalam Camp. e. Para atlit harus sudah siap ditempat latihan paling lambat setengah jam sebelum jadwal latihan yang ditetapkan. f. Para atlit harus tunduk dan mengikuti perintah para pelatih dan pimpinan asrama. 2. TANGGUNG JAWAB a. Para atlit bertanggung jawab untuk mengetahui dan datang ditempat latihan sendiri. b. Para atlit harus memakai pakaian latihan yang sopan / wajar sebelum berangkat latihan. c. Alat – alat latihan yang bersipat pribadi harus disediakan dan dijaga oleh masing – masing sehingga pada waktu akan dipergunakan sudah dalam keadaan siap. d. Setiap atlit diwajibkan memiliki catatan sendiri. e. Diharuskan mengadakan dialog / diskusi yang bersifat positif dengan rekan – rekannya sesama atlit.
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
f. Setiap atlit diwajibkan untuk menciptakan dan menjaga hubungan baik dengan para pelatih dan sesama atlit, g. Diharuskan setiap atlit menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani masing – masing.
Sanksi Bagi para atlit yang melanggar ketentuan – ketentuan tersebut diatas Akan dikenakan sanksi hukuman yang diatur sebagai berikut : a. Teguran dan peringatan yang berbentuk tulisan b. Dikeluarkan dari pelatihan
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
B I O D AT A
ASEP SUHARNO Date / Place of Birth Nationality Education qualification Marital Status
Married
19 February 1968 / Kuningan, Indonesia Indonesia Graduated from KOSGORO Hight School Kuningan Pasport No S 891818 Sex Male
Coach experience
Certificate
1989 - 1995
Coach Pusdiklat Pelita jaya jakarta
1.Olympic Beijing 2008
5.National Indonesia 1999
10.Walikota Centre Jak 2000
1995 - 2000
Coach Pusdiklat Jaya Raya Jakarta
2.Asian Games Doha 2006
6.Distrik Jakarta 1993
11.PBSI West jak 1999
2000 - 2005
Coach Indonesia National team
3.Sea Games Thailand 2007
7.Tempo 2001
12.SGS Cup IX 1998
4.Sea Games Vietnam 2003
8.KDPDO DKI 2000
13.PBSI West jak 1996
5. Recognition Award 2008
9. Aqua Master IV 1995
2006 - 2010 Chiep Coach Singapore National team 2010 - Present Head Coach HCMC Vietnam
Main Achievements 1989 - 1995
All Player World class level
Coach, Pusdiklat Pelita Jaya ( CLUB ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Chandra wijaya Indra wijaya Salim Jeffer rosobin Imam tohari Wahyu agung Roni agustinus
1995 - 2000
OC = Olympic champion OB = Olympic brons medal WC = World Champions All Player World class level
1. Markis kido ( WC) 2 .Hendra setia(WC) 3. Taufiq akbar 4. Anggun nugroho 5. Yan petter 6. Tri heru p 7.Joko riyadi 8. Mega berlian 9. Hendri ks 10.Hendra w 11.Bona septano 12.Deny Setiawan 13.Dony Prasetyo
OC 2008 14. Diah Novita OC 2008 15. Rani Mundiasti 16. Grace polly 17. Firdasari 18. Richasari 19. Siti mahiroh 20. Silvi antarini 22. Dwi retno 23. Rosi riani 24. Yunita 25. Devi sukma 26. Fransisca. 27. Pia zbadia Coach, Indonesia nasional team
1. Sony dwi k 2. Taufiq hidayat 3. Simon santoso 4 Andre kurniawan 5. Ari yuli w 6. Wempi mahardi 7. Holvy de vou 8. Markus wijanu 9. Taufiq akbar 10. Tommy sugiarto 11. Ardiansyah
OB 2004 12. Maria kristin OC 2004 13. Fransisca 14. Firdasari 15. Siti mahiroh 16. Dewi tira 17. Richasari 18. Silvi antarini
2000 - 2005 2002 2002 2003 2003 2004 2004
Thomas cup Guangzhao Winner ASEAN Games korea Gold ( Taufiq hidayat ) SEA games Vietnam Team event Gold ( Mens ) SEA games Vietnam, Mens single Gold ( Sony ) Olympic Athena, Men single, Bronze ( Sony ) Thomas cup Jakarta ( Semi Final )
15. OC 2002 8. Ignatius rudi 16. 9. David pohan 17. 10. Hadi sugianto 18. 11. Aman santoso 12. Nova armada 13. Imay hendra 14. Joko mardianto Coach, Pusdiklat Jaya Raya ( CLUB )
Vera octaviani Carmelita Eny Octaviani Lily tampi
28. Heni budiman
OB 2008
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
2006 - jan 2010 2006 Bitburger luxemberg MS Winner ( Ronald s ) 2006 Bitburger luxemberg MS Runer up ( Kendrik ) 2006 Equinox New zealand MS Runer up ( Ronald ) 2006 Equinox New zealand MS Semifinal ( Kendrik ) 2006 Taipei open 5 star MS Semifinal ( Kendrik ) 2007 Dutch open 3 star MS Winner ( kendrik ) 2007 Waikato International MS Winner ( Asthon ) 2007 Surabaya walikota Int MS(U16) Winner ( Febri ) 2007 Surabaya walikota Int MD(U16) Winner ( FB/HC) 2007 SEA GAMES MS Silver ( Kendrik ) 2007 SEA GAMES MENS team Silver ( K/R/S/D/A/A ) 2007 Cheers youth sin Int MS (U19) Runer up (Asthon) 2007 AVIVA open sin SS MS Semi final (Ronald) 2007 Singapore satelite MS Semifinal ( Asthon) 2007 Waikato International MS Semi final (swe hau) 2007 Waikato International MS Semi final (Aaron) 2007 Youth olympic Australia Int MS Semi final (Derek) 2007 Cheers youth sing Int MD U17 Semi final ( FB/HC)
1. Ronald susilo 2. lee yen hk 3. Derek wong 4. Asthon chen 5. Swe how 6. Aaron
Feb 2010 - present 2010 Australia GPG MS Winner ( Nguyen Tien Minh ) 2010 Taipe GPG Open Runer Up ( Nguyen Tien Minh ) 2010 Indonesia Open SS MS Semi Final ( Nguyen Tien ) 2011 Australia GPG MS Winner ( Nguyen Tien Minh ) 2011 Worid Championship Quarter Final (Nguyen Tien Minh) 2011 Indonesia Open Semi Final (Nguyen Tien Minh)
2010 Junior Vietnam Under 15 Winner (Pam Cao Cuong) Single/double 2011 Junior Vietnam Under 16 Winner (Pam Cao Cuong) Single/double 2011 Junior Malaysia Under 18 Winner (Pam Cao Cuong) Single 2011 Junior Vietnam Under 13 Winner (Bao Thien) Single/double 2011 Junior Vietnam Under 16 Winner (Kiet Small) Double
Chiep Coach , Singapore National team 7. Erwin johan 8. Febrian 9. Robin gonansa 10. Zhong ren 11. Huang chao
Head Coach, Vietnam 1. Nguyen Tien Minh 2. Nguyen Hoang Nam 3. Van Tuan Kiet 4. Duong Bao Duc 5. Pam cao cuong 6. Bao Thien 7. Kiet Small Etc total 34 player
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa
Asep Suharno Badminton Academy Bersama Membangun Bangsa