Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
ISSN: 2089-9815
MEMBANDINGKAN EFEKTIVITAS MENGGUNAKAN INSTALASI JARINGAN KOMPUTER KABEL DAN NIRKABEL (STUDI KASUS STMIK ATMA LUHUR) Hadi Santoso Program Studi Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Jl. Raya Sungailiat Selindung Baru, Pangkalpinang Telp. (0717)433506 E-mail:
[email protected]
ABSTRAKS Institusi pendidikan tinggi saat ini sangat membutuhkan koneksi jaringan. Pengembangan infrastruktur kampus kerap kali menyebabkan banyak perubahan koneksi jaringan. Perubahan insfrastruktur ini juga merepotkan pihak pengelola jaringan yang harus merubah posisi dan instalasi jaringan kabel. Karena itu munculnya teknologi nirkabel cukup memberikan jalan keluar terhadap kesulitan instalasi jaringan. Penelitian ini membandingkan efektivitas jaringan komputer kabel dan nirkabel yang menitik beratkan pada kriteria utama dari sisi teknologi dan biaya. Penelitian ini menggunakan Anlytical Hierarchy Process sebagai model pengambilan keputusan. Kata Kunci: jaringan kabel, jaringan nirkabel, analytical hierarchy process jaringan komputer, yang terutama saat ini sebagian besar masih menggunakan kabel. Hal ini sering kali menghambat atau mengganggu pelayanan administrasi kepada mahasiswa.
1.
PENDAHULUAN Institusi pendidikan tinggi terutama yang mempunyai core bisnis teknologi informasi seperti STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, pastilah tulang punggung eksistensinya menggunakan teknologi informasi membutuhkan penanganan yang baik agar sistem informasi yang ada dapat berjalan dengan optimal. Dalam suatu sistem jaringan, dimana seluruh komputer saling berbagi data dan resources satu sama lain sehingga tercapai efisiensi dalam pemanfaatan teknologi, amat dibutuhkan perangkatperangkat khusus dan instalasi tertentu. Perguruan tinggi terutama yang berbasis teknologi informasi, memerlukan sarana teknologi informasi dasar, yaitu infrastruktur jaringan (termasuk sarana komunikasi dan internet) dan sistem-sistem informasi lain yang terkait, yaitu sistem informasi yang menangani Pengajaran dan Pembelajaran di Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), sistem informasi Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (PPM), sistem informasi Keuangan, sistem informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), sistem informasi Perpustakaan, dan Biro Sistem Informasi (BSI) sebagai pusat data. Penelitian ini membahas perbandingan efektivitas penggunaan instalasi jaringan kabel dan nirkabel, terkait dengan pengembangan sarana teknologi informasi yang kondisinya saat ini sedang mengalami pengembangan fisik dam infrastruktur kampus secara bertahap.
2.1
Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut: a. Menganalisa kelebihan dan kekurangan instalasi jaringan menggunakan kabel yang dibandingkan dengan instalasi nirkabel. b. Melakukan komparasi dari kedua model instalasi jaringan computer tersebut menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) 2.2
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. Melakukan kajian strategis dan evaluasi terhadap kebutuhan instalasi jaringan komputer yang paling efektif untuk diterapkan di STMIK Atma Luhur dengan menyesuaikan kondisi kampus yang sedang dalam pengembangan. b. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kehandalan instalasi jaringan computer yang terpilih berdasarkan kriteria dan sub kriteria yang telah disusun menggunakan AHP.
2.3
Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat adalah, hasil dari komparasi efektivitas tersebut menjadi rujukan kepada pihak manajemen untuk membuat keputusan membuat jaringan komputer yang paling sesuai dan efektif bagi kebutuhan kampus STMIK Atma Luhur saat terjadi lagi pengembangan kampus yang berakibat perubahan posisi tempat /biro dikemudian hari.
2.
RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah pada penelitian ini berdasarkan pengalaman pengembangan kampus STMIK Atma Luhur. Dalam masa pengembangan kampus tersebut sering terjadi perpindahan tempat / biro secara berkala. Perpindahan tempat / biro tersebut menyebabkan sulitnya perubahan instalasi
65
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
ISSN: 2089-9815
komputer. Informasi dan data bergerak melalui media komunikasi. Media komunikasi yang dipakai dalam membuat jaringan komputer antara lain adalah kabel, jaringan telepon, gelombang radio, satellite, bluetooth atau infra merah. Pemakaian media komunikasi ini akan tergantung pada kegunaan dan ukuran jaringan. e. Bambang Winarno, jaringan komputer adalah “interkoneksi” antara dua komputer autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain restart, shutdown, kehilangan file atau kerusakan sistem. Dalam defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai jaringan yang independen dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri), memiliki topologi jaringan, hardware dan software sendiri, dan dikoneksikan dengan jaringan autonomous yang lain. (internet merupakan contoh kumpulan jaringan autonomous yang sangat besar). f. Indo.net Asia, jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware / software yang terhubung dengan jaringan tersebut. Setiap komputer, printer, atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan, atau bahkan jutaan node.
3. LANSADAN TEORI 3.1. Definisi Jaringan Jaringan komputer secara umum memiliki beberapa definisi berbeda dari berbagai sumber. Berikut ini adalah beberapa definisi jaringan tersebut: a. Wikipedia, jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (e-mail, pesan instan) dan dapat mengakses informasi. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta/menerima layanan disebut klien dan yang memberikan / mengirim layanan disebut server. Desain ini disebut clientserver, dan digunakan pada hamper seluruh aplikasi jaringan komputer. Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti hub, bridge, switch, router, gateway, sebagai peralatan interkoneksinya. b. Prima\’s Blog, jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada berbagai lokasi yang terdiri dari dua komputer atau lebih yang saling berhubungan. c. Belajar-komputer-mu.com, jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkatperangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan, atau bahkan jutaan node. d. Yousaytoo.com, sebuah jaringan komputer biasanya terdiri dari dua buah computer atau lebih dan melakukan data sharing antar
3.2. Jaringan Komputer Kabel Jaringan Komputer merupakan sistem yang terdiri dari komputer beserta perangkat-perangkat lainnya yang bekerja secara bersama yang terhubung melalui kabel-kabel. Tujuan dan pemanfaatan dari jaringan kabel ini antara lain: membagi sumber daya (sharing resources), komunikasi data, akses informasi, menggunakan perangkat lunak bersama, dan akses internet bersama. Fungsi-fungsi dari Jaringan Komputer dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Client server yaitu yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. b. Peer to peer yaitu jaringan komputer yang setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan.
66
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
Berikutnya adalah pengelompokan jaringan komputer kabel berdasarkan topologinya yang dibedakan menjadi enam yaitu: a. Topologi Bus, yaitu jaringan yang kedua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masingmasing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. b. Topologi Cincin, yaitu tipologi jaringan yang berbentuk rangkaian titik yang masingmasing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. c. Topologi Bintang, yaitu bentuk tipologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node (pengguna). Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. d. Topologi Mesh, yaitu (tipologi jala) yaitu tipolgi jaringan yang menerapkan hubungan antarsentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan ini adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). e. Topologi Linier, (tipologi linier bus) yaitu jaringan computer kabel yang salah satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer f. Topologi Tree atau Pohon, (tipologi jaringan bertingkat) yaitu tipologi jaringan yang biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin ke atas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
b.
c.
d.
e.
ISSN: 2089-9815
(LAN), adalah jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputerkomputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai sumber daya secara bersama-sama dan saling bertukar informasi. Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Wide Area Network (WAN), Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Internet, sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke suatu jaringan sering kali berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak bersesuaian (compatible) dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet. Jaringan Tanpa Kabel, jaringan yang satu ini merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
3.3. Kelebihan Dan Kekurangan Jaringan Komputer Topologi jaringan komputer adalah bentuk perancangan baik secara fisik maupun secara logik yang digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer. Ada beberapa topologi dasar jaringan komputer, yaitu:
Secara umum jaringan komputer dibedakan menjadi lima seperti penjelasan berikut ini: a. Local Area Network (LAN), Local Area Network 67
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
a. Topologi Bus, topologi ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut, 1) Kelebihan: hemat kabel, mudah dikembangkan, tidak membutuhkan kendali pusat, layout kabel sederhana, penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan. 2) Kelemahan: deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah user (pemakai) bertambah, diperlukan repeater untuk jarak jauh. b. Topologi Cincin, pada topologi cincin, kelebihan dan kekurangannya diuraikan sebagai berikut, 1) Kelebihan: hemat kabel, tidak perlu penanganan bundel kabel khusus, dapat melayani lalu lintas data yang padat. 2) Kelemahan: peka kesalahan, pengembangan jaringan lebih kaku, lambat, kerusakan pada media pengirim/ terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan. c. Topologi Bintang, topologi bintang mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: 1) Kelebihan: paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah, penambahan atau pengurangan terminal sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain, kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan 2) Kelemahan: boros kabel, kontrol terpusat (hub) jadi elemen kritis, perlu penanganan khusus bundel kabel. d. Topologi Mesh, kelebihan dan kekurangan topologi mesh adalah: 1) Kelebihan: dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan, data dapat di kirim langsung ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya (satu link di gunakan kusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju), memiliki sifat robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya, mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer. 2) Kekurangan: setiap perangkat harus memiliki input – output port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya, instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang
ISSN: 2089-9815
lain harus terkoneksi secara langsung. e. Topologi Pohon, topologi pohon mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut, 1) Kelebihan: Seperti topologi star perangkat terhubung pada pusat pengendali/hub, tetapi hub dibagi menjadi dua yaitu central hub dan secondary hub. Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh hub. 2) Kelemahan: kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan. f. Topologi Extended Star, Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star, karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star. 1) Kelebihan: jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus . 2) Kelemahan: tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menangani satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops. 3.4. Jaringan Nirkabel Kita telah mengetahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa komputer yang tersambung melalui saluran fisik (kabel). Seiring dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan untuk akses jaringan yang mobile (bergerak) yang tidak membutuhkan kabel sebagai media tranmisinya, maka muncullah Wireless Local Area Network (Wireless LAN/WLAN). Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infra red (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Komunikasi Jaringan Wireless / Wireless Network menggunakan bentuk energi elektromagnetik yang merambat melewati ruang. Energi merambat melalui udara pada berbagai panjang gelombang. Pada dasarnya energi elektromagnetik dapat menembus materi, akan tetapi 68
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
ISSN: 2089-9815
transmit akan lebih cepat. 2) Alat yang cukup mahal 3) Mudah mengalami ganggungan antar pengguna ( interferensi gelombang ) 4) Kapasitas jaringan terbatas 5) Keamanan data kurang terjamin 6) Intermittence (sinyal terputus – putus ) 7) Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang los. 8) Mempunyai latency yang cukup besar jika dibandingkan dengan media transmisi kabel.
tidak jarang materi memantulkan energi pada beberapa derajat dan menyerap sebagian energi juga. Beberapa panjang gelombang energi memerlukan suatu komunikasi untuk bisa terjadi jika berada pada satu garis saling lihat karena panjang gelombang tersebut tidak bisa menembus atau melalui materi itu dengan baik. Sebagai contoh, sebuah remote control televisi anda yang menggunakan gelombang infra merah pada umumnya memerlukan komunikasi segaris lurus, tidak terhalang. Jaringan Wireless / Wireless Network menjadi begitu sangat popular untuk dipasang dirumahrumah atau di kantor-kantor. Keuntungan dari komunikasi wireless adalah kurang memerlukan kabel dalam instalasi jaringan. dan juga memerlukan technology extra untuk bisa mendapatkan sinyal yang bagus dalam area yang bisa di jangkau seperti teknology MIMO. Dalam jaringan komputer, istilah topology umumnya merujuk pada pola kabel yang digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer. Jaringan wireless tidak menggunakan kabel, akan tetapi masih mempunyai topology, yang mendefinisikan bagaimana piranti wireless berinteraksi pada layer physical pada model OSI. Pada layer Phyisical, Jaringan Wireless / Wireless Network 802.11 menggunakan komunikasi spectrum yang menyebar secara berurutan pada frequency 2.4 GHz, dan piranti-piranti tersebut berkomunikasi satu sama lain menggunakan dua dasar topology: ad hoc dan infrastruktur.
3.6. Analytical Hierarchy Process (AHP) Ketika keputusan yang akan diambil bersifat kompleks dengan risiko yang besar seperti perumusan kebijakan, pengambil keputusan sering memerlukan alat bantu dalam bentuk analisis yang bersifat ilmiah, logis, dan terstruktur/konsisten. Salah satu alat analisis tersebut adalah berupa decision making model (model pembuatan keputusan) yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan untuk masalah yang bersifat kompleks. AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif, seperti yang tampak pada gambar berikut:
3.5. Kelebihan Dan Kelemahan Jaringan Komputer Nirkabel Setiap teknologi pasti ada kelebihan dan kelemahan yang ditawarkan kepada pengguna, untuk teknologi nirkabel mempunyai kelebihan dan kelemahan antara lain: a. Kelebihan nirkabel 1) Mobilitas: bisa digunakan kapan saja, kemampuan akses pada jaringan nirkabel itu real time, selama masih di area hotspot. 2) Kecepatan instalasi: proses pemasangan cepat, tidak perlu menggunakan kabel. 3) Fleksibilitas tempat: bisa menjangkau tempat yang tidak mungkin / sulit dijangkau dengan kabel. 4) Jangkauan luas 5) Biaya pemeliharaan murah: karena hanya mencakup stasiun bukan seperti pada jaringan kabel yang pemeliharaannya harus mencakup keseluruhan kabel) 6) Infrastrukturnya berukuran kecil 7) Mudah dikembangkan 8) Mudah dan murah untuk direlokasi dan mendukung portabilitas. b. Kelemahan teknologi nirkabel 1) Transmit data yang relatif lebih kecil, sedangkan jika menggunakan kabel
Gambar 1. Repserentasi abstrak untuk Hirarki Keputusan Karena sulitnya menentukan bobot-bobot ataupun prioritas-prioritas yang sering berubahubah, digunakan perbandingan berpasangan yang menggunakan data, pengetahuan, dan pengalaman untuk memperoleh prioritas. Prinsip ini berarti membuat penilaian berkenaan dengan pertimbangan relatif pentingnya satu elemen terhadap yang lain. Untuk itu diperlukan suatu skala perbandingan antar dua elemen, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pertanyaan biasanya diajukan dalam 69
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam membandingkan efektivitas jaringan komputer kabel dengan jaringan nirkabel dalam penelitian ini terdiri dari: a. Goal: Membandingkan efektivitas jaringan komputer kabel dan nirkabel. b. Kriteria utama: Teknologi dan Biaya c. Sub Kriteria Teknologi: mobilitas, kemudahan instalasi, fleksibilitas tempat, jangkauan luas, ketersediaan, keterkinian, kemudahan perawatan, dan keamanan. d. Sub Kriteria Biaya: instalasi dan pemeliharaan. e. Alternatif yang disediakan: kabel dan nirkabel.
penyusunan skala kepentingan adalah: a. Elemen mana yang lebih penting (penting/ disukai/ mungkin/…. )? b. Berapa kali lebih penting (penting/disukai/ mungkin/ ……)? Untuk kegiatan pembandingan antar sepasang objek, metode AHP memberikan sebuah standar nilai pembandingan antar dua objek dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Nilai Perbandingan Pembanding Sangat diutamakan Lebih diutamakan menuju sangat diutamakan Lebih diutamakan Diutamakan menuju lebih diutamakan Diutamakan Cukup diutamakan menuju diutamakan Cukup diutamakan Setara menuju cukup diutamakan Setara
ISSN: 2089-9815
Nilai 9 8
4. DESAIN PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Berdasarkan jenis informasi yang dikelola, jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitaf, karena peneliti melakukan pengujian dari hipotesa dengan teknik-teknik statistik. Data statistik tersebut didapatkan dari kuisioner dengan menggunakan metode pendekatan Analitical Hierarchy Process (AHP) dan kemudian diuji dengan menggunakan tool atau software Expert Choice 2000.
7 6 5 4 3 2 1
AHP sebagai teknik penelitian memiliki kelebihan dan kelemahan, berikut adalah kelebihan AHP: a. Kesatuan b. Kesepakatan c. Saling ketergantungan d. Penyusunan hierarki e. Pengukuran f. Konsistensi g. Sintesis h. Tawar – menawar i. Penilaian dan Konsensus j. Pengulangan proses
4.2
Pemilihan Sampel Dalam pemilihan sampel, penulis mengambil data dari populasi yang terbatas (limit population) dengan menggunakan purposive sampling. Responden yang diambil dalam pemilihan sampel ini adalah responden ahli yang berasal dari kepala jaringan, dan teknisi jaringan di lingkungan kampus Atma Luhur. Pemilihan responden dilakukan berdasarkan ketentuan bahwa responden yang dipilih adalah responden ahli. Yang dimaksud dengan responden ahli adalah orang-orang yang menguasai materi penelitian. Selain itu AHP juga memiliki beberapa kelemahan yang berkaitan dengan responden ahli. Berikut ini beberapa kelemahan AHP: a. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli, selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. b. Model AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.
Sedangkan kelemahan AHP adalah: a. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli, selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. b. Model AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk. 3.7. Kriteria – kriteria yang digunakan dalam membandingkan efektivitas jaringan komputer Secara garis besar, ada tiga tahapan AHP dalam penyusunan prioritas, yaitu: a. Dekomposisi dari masalah; b. Penilaian untuk membandingkan elemen-elemen hasil dekomposisi c. Sintesis dari prioritas.
4.3. Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuisioner untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian, dalam hal ini item pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pokok permasalahan Kuisioner dibagikan dan dikumpulkan melalui 4 orang, dengan rincian, satu orang kepala jaringan, dan tiga orang teknisi jaringan. 70
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
b. c. d. e. f. g.
4.4. Instrumentasi Instrumentasi utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan dengan mengacu kepada hirarki yang telah dibuat dari kriteria-kriteria dan sub-sub kriteria berdasarkan skala Saaty 1 – 9 dengan metode Pairwise Comparison. Rincian sub kriteria dalam membandingkan efektivitas jaringan komputer dengan kabel dan nirkabel, disusun sebagai berikut: a. Teknologi terdiri dari: mobilitas, kemudahan instalasi, fleksibilitas tempat, jangkauan luas, ketersediaan, keterkinian, kemudahan perawatan, dan keamanan b. Biaya, terdiri dari: instalasi dan pemeliharaan.
ISSN: 2089-9815
Analisis pengambil keputusan Meningkatkan komunikasi Memberi keputusan yang lebih cepat Dokumentasi proses pengambilan keputusan Sebuah konsensus keputusan Keputusan akhir yang lebih baik dan dapat dibenarkan.
Hasil perhitungan dengan geometric mean tiap responden, akhirnya akan digabungkan, dan nilai hasil penggabungan tersebut akan dihitung tingkat consistency ratio-nya (cr) menggunakan tool expert choice 2000. Hasil yang didapat dapat dilihat pada gambar 3. Membandingkan Efektivitas Jaringan Komputer dengan Kabel dan Nirkabel
4.5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data menghasilkan hirarki yang diperoleh berdasarkan tahap – tahapan di AHP dapat dilihat pada gambar 2.
Teknologi 0,645
Mobilitas 0,118
Biaya 0,355
Instalasi 0,442
Kemudahan Instalasi 0,159 Pemeliharaan 0,558 Fleksibilitas Tempat 0,126
Jangkauan Luas 0,151
Ketersediaan 0,080
Keterkinian 0,052
Kemudahan Perawatan 0,224
Keamanan 0,091
Jaringan Komputer Kabel 0,460
Jaringan Komputer Nirkabel 0,540
Gambar 3. Gambar Hirarki Membandingkan Efektivitas Jaringan Komputer Kabel dan Nirkabel – Solusi yang dihasilkan Dari hasil yang tertera di Gambar 3, telah terlihat bahwa jaringan komputer nirkabel lebih efektif dari sisi teknologi (terutama sub kriteria kemudahan perawatan) dan biaya, dengan perbandingan bobot efektivitas jaringan nirkabel mencapai 0,540 dan jaringan jaringan kabel 0,460.
Gambar 2. Gambar Hirarki Membandingkan Efektivitas Jaringan Komputer Kabel dan Nirkabel.
4.7. Konsistensi Konsep AHP yang dikembangkan oleh Saaty juga memberikan pertimbangan terhadap pertanyaan mengenai logika konsistensi dari evaluator. Indeks Konsistensi (CI) adalah perhitungan secara matematis untuk setiap perbandingan berpasangan. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian disajikan dalam matriks perbandingan. Indeks Konsistensi ini menyatakan deviasi konsistensi. Kemudian indeks acak (Random Indeks / RI), sebagai hasil dari respon acak yang mutlak dibagi dengan indeks konsistensi menghasilkan rasio konsistensi (CRs). Semakin tinggi CR, maka semakin rendah konsistensi, demikian juga sebaliknya. Inconsistency ratio atau rasio inkonsistensi data responden merupakan parameter yang digunakan
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa terdapat dua elemen kriteria di level 1 dan 10 elemen kriteria di level 2 yang menjadi pertimbangan dalam membandingkan efektivitas jaringan komputer jaringan kabel dan nirkabel yang masing – masing elemen kriteria mempunyai jaringan kabel dan nirkabel elemen alternatif. 4.6. Solusi Dengan Expert Choice 2000 Metode yang digunakan pada program Expert Choice adalah Analytic Hierarchy Process (AHP). Expert Choice 2000 menyediakan struktur untuk seluruh proses pengambilan keputusan, yaitu: a. Sebuah tool yang memfasilitasi kerjasama antara beberapa pihak yang berkepentingan 71
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
jaringan komputer dengan kabel dan nirkabel disajikan pada gambar 4 sampai gambar 17.
untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak. Rasio inkonsistensi data dianggap baik jika nilai CR-nya ≤ 0.1. Berikut ini adalah tabel perbandingan elemen dan nilai consistency ratio (CR). Tabel ini adalah hasil dari pengolahan kuesioner yang dibagikan kepada beberapa responden ahli yang kemampuan serta pengetahuannya dianggap memadai untuk memberikan jawaban yang konsisten.
Gambar 4. Membandingkan Efektivitas Jaringan Komputer Kabel dan Nirkabel berserta nilai bobotnya
Tabel 2. Perbandingan elemen dan nilai CR No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 . 11 . 12 . 13 .
Matriks perbandingan elemen Perbandingan elemen kriteria level I berdasarkan sasaran membandingkan efektivitas jaringan komputer dengan kabel dan nirkabel. Perbandingan elemen sub kriteria level II kriteria Teknologi Perbandingan elemen sub kriteria level II kriteria Biaya Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Teknologi sub kriteria Mobilitas Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Teknologi sub kriteria Kemudahan Instalasi Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Teknologi sub kriteria Fleksibilitas Tempat Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Teknologi sub kriteria Jangkauan Luas Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Teknologi sub kriteria Ketersediaan Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Teknologi sub kriteria Keterkinian Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Teknologi sub kriteria Kemudahan Perawatan Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Teknologi sub kriteria Keamanan Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Biaya sub kriteria Instalasi Perbandingan elemen alternatif level III kriteria Biaya sub kriteria Pemeliharaan
ISSN: 2089-9815
Nilai CR 0.00
0,06 0,00 Gambar 5. Sub Kriteria dari kriteria Teknologi Berserta Nilai Bobotnya
0,00 0,00 0,00
Gambar 6. Sub Kriteria dari kriteria Biaya Berserta Nilai Bobotnya
0,00 0,00 0,00
Gambar 7. Kriteria Teknologi dan sub kriteria Mobilitas Berserta Nilai Bobotnya
0,00 0,00 0,00
Gambar 8. Kriteria Teknologi dan sub kriteria Kemudahan Instalasi Berserta Nilai Bobotnya
0,00
Dapat disimpulkan bahwa perbandingan berpasangan yang diberikan responden ahli memiliki nilai rasio inkonsistensi yang lebih kecil dari 0,1 sebagai batas maksimum nilai rasio inkonsistensi. Dengan demikian hasil perhitungan geometrik gabungan data responden cukup konsisten. Bobot masing-masing kriteria Membandingkan efektivitas
Gambar 9. Kriteria Teknologi dan sub kriteria Fleksibilitas Tempat Berserta Nilai Bobotnya 72
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
ISSN: 2089-9815
Gambar 16. Kriteria Biaya dan sub kriteria Pemeliharaan Berserta Nilai Bobotnya
Gambar 10. Kriteria Teknologi dan sub kriteria Jangkauan Luas Berserta Nilai Bobotnya
Gambar 17. Synthesis With Respect Berserta Nilai Bobotnya
Gambar 11. Kriteria Teknologi dan sub kriteria Ketersediaan Berserta Nilai Bobotnya
5.
KESIMPULAN Perkembangan teknologi jaringan saat ini memberikan banyak alternatif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Bagi STMIK Atma Luhur Pangkalpinang yang saat ini dalam proses pengembangan infrastruktur, menggunakan jaringan komputer kabel seringkali merepotkan karena tidak fleksibelnya instalasi saat terjadi perpindahan posisi ruangan. Kendala ini menimbulkan ide untuk mencari alternatif jaringan selain kabel yang diharapkan dapat mengatasi kesulitan instalasi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa jaringan komputer nirkabel lebih unggul dari segi teknologi dan biaya untuk diterapkan di STMIK Atma Luhur dalam mengatasi kesulitan instalasi dan perawatan jaringan dalam masa pengembangan insfrastruktur kampus. Hasil perhitungan dengan AHP dan Expert Choice 2000 memberikan hasil bahwa jaringan komputer nirbabel mempunyai bobot 54% dan jaringan komputer kabel 46%.
Gambar 12. Kriteria Teknologi dan sub kriteria Keterkinian Berserta Nilai Bobotnya
Gambar 13. Kriteria Teknologi dan sub kriteria Kemudahan Perawatan Berserta Nilai Bobotnya
PUSTAKA Definisi jaringan komputer http://www.techinfo.web.id/2010/07/definisijaringan-komputer.html diakses 10 Desember 2011 Jaringan Wireless di Dunia Berkembang Edisi ke Dua, Sebuah panduan praktis untuk merencanakan dan membuat infrastruktur telekomunikasi biaya murah, Desember 2007, http://wndw.net/pdf/wndw-id/wndw-id ebook.pdf diakses 3 Januari 2012 Nurwajianto, Dasar-dasar Jaringan, http://www.freewebs.com/noorway/Dasar%20jar ingan.pdf, diakses 10 Januari 2012 Perbandingan jaringan kabel dan nirkabel, http://bangsakuindonesiaku.blogspot.com/2009/0 6/blog-post_5617.html diakses 5 Januari 2012 Rudi Hartono, S.Si & Agus Purnomo, S.Si D3 TI
Gambar 14. Kriteria Teknologi dan sub kriteria Keamanan Berserta Nilai Bobotnya
Gambar 15. Kriteria Biaya dan sub kriteria Instalasi Berserta Nilai Bobotnya
73
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
FMIPA UNS, 1 Januari 2011. Wireless Network 802.11 Penjelasan tentang jarinag Wirelss, Kajian tentang fisika radio, Kajian tentang mode –mode transmisi gelombang di jaringan wirelss, Wirelss 802.11 dan perkembanganya, Model topologi koneksi wireless, Antena Wireless land an Keamanan wireless dan implementasinya. http://idur.staff.uns.ac.id/files/2011/03/wirelessmodul-2011.pdf, diakses 20 Desember 2011 Serba-serbi Wireless, www.smarthomeforum.com, diakses 4 Januari 2012 Veronica S. Moertini, Kepala Biro Teknologi Informasi Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit 94 Bandung 10141, Maret 2008, Pengembangan Sistem dan Sarana Teknologi Informasi untuk Perguruan Tinggi Indonesia, diakses 3 Januari 2012
74
ISSN: 2089-9815