Lampiran Data Hasil Wawancara 1. Pendeta Karel Burdam 1) Apa makna dan manfaat sasi? “Sasi itu merupakan suatu larangan untuk mengambil/memanen sebelum waktunya (buka sasi)”
2) Dari mana sasi berasal? “Sasi berasal dari Maluku, karena orang Maluku banyak yang merantau ke Papua dan adanya perkawinan silang antara Maluku dengan masyarakat Raja Ampat, sehingga budaya sasipun ikut serta dilaksanakan di Raja Ampat”.
3) Di mana wilayah sasi di kampung Folley?
“Wilayah sasi di Folley meliputi Tanjung Vagita sampai dengan Tanjung Woponta”
4) Bagaimana sasi dilaksanakan dan siapa yang memimpin? “Dulu sasi adat dilaksanakan dan dipimpin oleh ketua adat dengan menggunakan bahasa tanah dan dibacakan mantera dengan perantara (rokok, sirih, pinang dan kapur), ditandai dengan kayu palang dan kain merah. Sedangkan sasi gereja dilaksanakan dan didoakan di dalam gereja dan dipimpin oleh seorang pendeta”
5) Bagaimana sasi adat berubah nama menjadi sasi gereja? 34
“Setelah agama Kristen diajarkan kepada masyarakat Raja Ampat, terjadi transfer tradisi lama ke tradisi baru. Dari situ sasi berubah nama menjadi sasi gereja. Sebenarnya sasi adat dan sasi gereja memiliki makna yang sama, hanya saja tata pelaksanaannya yang berbeda. Dari sasi adat dimasukkan kedalamnya ajaran agama Kristen, sehingga berubah nama menjadi sasi gereja ”.
6) Bagaimana
cara
warga
kampung
yang
beragama islam mengikuti sasi? “Untuk warga yang Beragama Islam, mereka melakukan sasi dengan perantara majelis Gereja, dengan cara menulis nama dan memberikan uang seikhlasnya lalu dibacakan doa dan diumumkan di Gereja bahwa tanaman milik orang tersebut telah disasi”.
7) Apa saja yang disasi?
“Sasi terbagi menjadi dua, yaitu sasi laut dan sasi darat (sasi Dusun): Sasi laut merupakan sasi jangka pendek sekitar 1-5 tahun, contohnya teripang, lopster, lola dan rumput laut. Di folley, laut yang di sasi masih bisa diambil ikannya untuk dikonsumsi. Beberapa wilayah sasi di Misool Selatan, ada juga yang memakai sasi laut untuk larangan mengambil segala jenis biota yang ada di laut tersebut. Contoh sasi Dusun (sasi jangka panjang), tanaman pinang, lansat, mangga da kelapa. Daerah Kofiau, Wejim, Folley, dan Waigama juga menggunakan sasi untuk tanaman sirih”.
8) Kapan sasi dipasang dan kapan sasi itu dibuka? 35
“Pemasangan sasi tergantung berapa lama hasil panen yang akan di sasi. Pada saat panen tiba, sasi dibuka dengan upacara adat dan didoakan kembali oleh kepala adat/pendeta”
9) Apa sanksi bagi pelanggar sasi? “Karena telah didoakan, pelanggar sasi biasa mengalami penderitaan seperti sakit perut berkepanjangan dan tidak akan sembuh sampai pelanggar mengakui kesalahannya dan didoakan kembali untuk sembuh”.
10) Lembaga Swadaya masyarakat apa saja yang selama ini membantu dalam pelaksanaan sasi 1. TNC berkerja pada wilayah (Misool, pulau sembilan, dan Weijim) 2. CI berkerja pada wilayah (Waigeo dan Batanta)”
3. Purwanto (TNC) 1) Apa peran serta TNC dalam pelaksanaan sasi di kampung Folley? “TNC hanya berkerja membantu memonitoring wilayah yang disasi dan melaporkan setiap perkembangannya kepada masyarakat, semua pengaturannya kembali kepada masyarakat”
2) Apa saja kegiatan yang dilakukan TNC kepada masyarakat kampung Folley? “TNC membantu menyosialisasikan kegiatan konservasi kepada masyarakat”
4. Abdul Manaf Wihel 1) Bagaimana sasi dilaksanakan di kampung Lilinta yang masyarakatnya beragama Islam? 36
“Sasi adat sewaktu belum ada agama, khusunya di Batan Mee, sasi yang pertama dilakukan dibawa keluar ke moyangku adalah kepala babi (salah satu bentuk persembahan kepada pemimpin), setelah masuknya agama baru persembahan itu berubah menjadi hasil hutan berupa buah-buahan. Jadi setelah buah-buahan di hutan berupa duren, cempedak, langsat kalau sudah masak, masyarakat boleh makan dan kulitnya tidak boleh hanyut sampai di pantai, apalagi dijual keluar, jadi kalau sudah masak jenis buahbuahan itu dibawa keluar sebagai persembahan kepada pemimpinnya, untuk dicicipi duluan. Setelah itu baru dijual bebas, istilah itu disebut dengan Soum (persembahan)”.
2) Apa hukuman bagi pelanggar sasi? “orang yang melanggar sasi akan dipasung dari pagi sampai sore hari. Sampai pelanggar mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi. Hukuman tersebut dimaksudkan agar pelanggar sasi menjadi malu dan tidak mengulangi kesalahannya lagi” 5. Agustina Arwakon 1) Bagaimana sasi kembali dilaksanakan setelah sempat mengalami degradasi? “Dulu setelah masuknya agama, justru sasi sempat hilang, karena kepercayaan terhadap para roh leluhur yang menjaga wilayah sasi sudah menurun. Bahkan mereka dulu merasa senang apabila ada nelayan dari luar yang datang untuk mengebom ikan, alasannya karena mereka bisa mendapatkan ikan lebih mudah. Sekarang sasi kembali dilaksanakan dengan ditambah ajaran agama Kristen, sekarang sudah tidak menggunakan mantera 37
lagi tapi dengan doa yang dipimpin oleh pendeta”
2) Bagaimana tanggapan anak muda sekarang tentang sasi? “Justru pemuda-pemuda sekaranglah yang sedang gencar-gencarnya menyosialisasikan sasi kepada masyarakat. Banyak pemuda kampung yang juga turut berkerja untuk LSM dalam pelaksanaan sasi”
38