Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.
I n fo r m a s i • I n t e r a k s i • I n s p i r a s i
EDISI 12 I 2014 I 16 HALAMAN D i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T Va l e I n d o n e s i a T b k
- Tidak Diperjualbelikan -
LAPORAN UTAMA | Hal. 3
Masyarakat Sehat, Masyarakat Sejahtera LAPORAN UTAMA | Hal. 4
Dari Rumah Bidan hingga TPA KREASI | Hal. 9
Dekorasi Stoples Bekas
PROGRAM KESEHATAN PTPM
Waktunya Menanamkan Perilaku Sehat
Pemeriksaan gigi bagi sekitar 500 siswa sekolah dasar di Kecamatan Wasuponda, November 2014. Kegiatan ini merupakan bagian dari PMDM 2014.
WAWASAN | Hal. 7
DOKTER MENJAWAB | Hal. 12
Yuk, Menjajal Pasar Online
Bebas Narkotika, Hidup Bahagia
JENDELA | Hal. 10 AHA ! | Hal. 11
Teleskop
Macaca yang Rawan Punah
2
EDITORIAL Verbeek edisi 12 | 2014
SURAT PEMBACA
Perbanyak Tips dan Artikel Ringan
Lebih Interaktif
Beberapa kali membaca Verbeek, saya masih melihat ada berita-berita yang sudah terlalu lama. Saya usul, lebih baik Verbeek lebih banyak mengulas tips dan berita ringan, misalnya bidang kesehatan dan pertanian yang memang sangat diperlukan pembaca di empat wilayah pemberdayaan. Bila porsi berita seperti itu lebih banyak, selain bermanfaat untuk saya, pengetahuannya dapat kami bagikan kepada orang lain. Ridha Tahir, Staf BP3K Kecamatan Nuha.
Saya mendapat manfaat besar dari pelatihan guru yang diadakan oleh PTPM. Ada baiknya tabloid Verbeek memuat tulisan-tulisan yang bisa dijadikan materi ajar bagi siswa atau materi pengayaan bagi guru. Pasti sangat bermanfaat dan bisa menjadi follow up pelatihan yang sudah diadakan PTPM. Saya juga mau tanya, apakah siswa setingkat SMA bisa mengirimkan karya tulis untuk dimuat di Verbeek? Terima kasih. Mahwati, SPd, pengajar di SMAN 1 Malili.
Terima kasih masukannya. Pertimbangan kami mengulas beberapa berita yang dianggap sudah lama sebenarnya karena fungsi media sebagai “penyampai kabar” yang terjadi dan berkembang di masyarakat. Tidak semua pembaca di empat wilayah pemberdayaan memiliki akses informasi dan mengetahui suatu peristiwa yang sama. Namun kami akan lebih selektif menayangkan berita-berita yang aktual ke depan.
Butuh Berita Pertanian
Saya berharap Verbeek dapat menjadi jembatan pengetahuan bagi masyarakat di desa-desa terpencil yang nyaris tidak terjangkau informasi. Selain informasi pembangunan dan PTPM, artikel ringan terkait pendidikan, kesehatan, dan tips-tips praktis menurut saya sangat dibutuhkan. Tips pertanian misalnya sangat bermanfaat bagi kami. Tidak perlu panjanglebar, yang penting mudah dipahami dan dipraktikkan. Maju terus Verbeek. Kami nantikan edisi-edisi selanjutnya. Terima kasih. Sarengat, petani, Mahalona. Artikel-artikel dengan topik tematik seperti pertanian memang menjadi perhatian kami. Beberapa rubrik di Verbeek dipersiapkan untuk mengakomodasi artikel-artikel tematik yang lebih bermanfaat dan dapat diterapkan oleh masyarakat. Semoga Verbeek semakin diterima dan bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih atas masukan Ibu Mahwati. Kami akan diskusikan saran menarik Anda di rapat redaksi. Tentu siswa-siswi SMA 1 Malili maupun sekolah-sekolah lain bisa mengirimkan karya tulis berupa cerpen atau puisi ke redaksi tabloid Verbeek. Karya yang terpilih akan kami muat di rubrik "Karyamu". Silakan kirim karya tulis melalui email kami atau ke alamat redaksi yang tertera di bagian bawah halaman ini.
Rubrik Teknologi Sebagai anak muda, saya senang membaca tulisan seputar teknologi, seperti review gadget, game, atau software. Menurut saya, menarik juga kalau Verbeek menghadirkan tulisan seperti itu. Walaupun kita tinggal di daerah yang bisa dibilang pelosok, kita tidak boleh ketinggalan dengan kemajuan teknologi. Supaya lebih bermanfaat, Verbeek bisa mengulas teknologi yang punya nilai edukasi bagi pelajar atau para pekerja. Thitan, Sorowako. Sementara porsi pemberitaan di Verbeek kami fokuskan pada kegiatan PTPM.
Pembaca Verbeek di seminar Pekan Kesehatan Ibu dan Anak, Malili, November 2014.
Pembaca yang budiman, Sehat adalah harta kita paling berharga, demikian kata satu ungkapan. Kiranya tidak ada yang menolak ungkapan tersebut. Tanpa kesehatan yang baik, kita tidak dapat mencari nafkah dan menikmati hidup. Bahkan harta kekayaan yang kita kumpulkan dengan jerih payah bertahun-tahun bisa ludes bila penyakit yang kita derita memerlukan pengobatan panjang dan mahal. Sadar akan arti penting kesehatan bagi hidup yang lebih berkualitas, PTPM (Program Terpadu Pengembangan Masyarakat) PT Vale menjadikan kesehatan sebagi prioritas program, terutama bagi masyarakat miskin. Hal ini sejalan dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Luwu Timur 2011-2015. Ya, kesulitan ekonomi biasanya menyebabkan masyarakat rentan penyakit karena masalah gizi buruk, kurang pengetahuan terhadap kesehatan, dan tinggal di lingkungan bersanitasi buruk. Muara dari PTPM bidang kesehatan adalah perubahan perilaku hidup sehat. Dalam jangka panjang, masyarakat Luwu Timur, khususnya di wilayah terdampak operasi perusahaan, diharapkan mampu membangun generasi sehat. Karena itu, PTPM bidang kesehatan memiliki program promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, hingga pencegahan dan pengobatan penyakit menular. Salah satu implementasi program kesehatan lingkungan adalah bantuan pembuatan jamban di Desa Baruga, Malili. Data kesehatan di Desa Baruga, risiko penyakit diare dan sejumlah penyakit lain terkait kesehatan lingkungan sangat besar. Penyebab utamanya, sebagian warga desa ini tidak memiliki jamban rumah karena kesulitan ekonomi. Pembaca, laporan utama Verbeek kali mengupas berbagai implementasi PTPM PT Vale di bidang kesehatan sejak digulirkan kuartal terakhir 2013 silam. Seperti biasa, Anda juga dapat menyimak tulisan menarik lain pada rubrik-rubrik yang ada. Redaksi berharap, sajian Verbeek dari waktu ke waktu semakin memenuhi harapan Anda, meski jadwal terbit masih menjadi kendala utama. Dukungan dan kritik Anda sangat kami harapkan. Selamat membaca.
Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mengampanyekan transparansi dari pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale. Juga sebagai media alternatif masyarakat dalam memperoleh informasi dan wawasan. Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke:
[email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi.
REDAKSI
TabloidVerbeek @tabloidverbeek
Pelindung: Dewan Direksi PT Vale I Penasihat: Basrie Kamba (Director of Communications & External Affairs) Penanggung Jawab: Teuku Mufizar Mahmud (GM Communications) I Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela I Editor: Busman Dahlan Shirat, Sohra,Yusuf Suharso, La Ode M. Ichman, Charles Christian, Aswaddin, Iskandar Ismail, Miftahuddin Hadilang, Andi Zulkarnain, Baso Haris I Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Maman Ashari Hasan, Wahyudi, Mulyanah Mulkin, Nuki Adiati I Fotografer: Doni Setiadi I Desain & Layout : Hasni Fadhilah, Azwar Marzuki I Alamat Redaksi: Kantor Departemen Communications & External Affairs, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan 92984
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 12 | 2014
3
Masyarakat Sehat, Masyarakat Sejahtera
Upaya mengentaskan kemiskinan percuma tanpa usaha bersama yang dimulai dari diri sendiri.
Pemeriksaan kesehatan balita di posyandu Baruga Kecamatan Towuti.
Pemeriksaan kesehatan mata bagi siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Wasuponda (19/12/2014). Kegiatan ini juga diikuti dengan operasi katarak bagi lansia di Nuha.
S
etelah 16 tahun menghuni rumahnya di Desa Baruga, Malili, Luwu Timur, Hamzah Said baru delapan bulan terakhir bisa membuang hajat di jamban. Sebelumnya, Hamzah dan anggota keluarganya membuang hajat dengan menampung kotoran dalam kantong plastik dan kemudian membuangnya di sembarang tempat. “Sekarang sudah tidak begitu lagi, berkat bantuan pembuatan jamban dari PMDM PT Vale. Kami sekarang bisa hidup sehat,” ujar pria berusia 45 tahun ini. Data kesehatan di Desa Baruga, Kecamatan Malili, memperlihatkan, risiko penyakit diare dan sejumlah penyakit lain terkait kesehatan lingkungan sangat besar. Penyebab utamanya, sebagian warga Desa Baruga tidak memiliki jamban rumah karena kesulitan ekonomi. Ya, tingkat kesejahteraan dan derajat kesehatan saling berhubungan. Masyarakat miskin rentan penyakit karena mereka mengalami gangguan gizi buruk, kurang pengetahuan terhadap kesehatan, tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk, serta terkendala biaya pengobatan. Problem ini menjadi tantangan masyarakat, pemerintah daerah, dan PTPM (Program Terpadu Pengembangan Masyarakat). “Dalam skala dunia, ada agenda millennium development goals yang salah satu titik beratnya masalah kesehatan. Secara nasional, sesuai Undang-undang, pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan merupakan sasaran utama. Di Luwu Timur, seperti tertu-
ang pada RPJMD 2011-2015, kesehatan menjadi salah satu fokus atau program prioritas,” kata Andi Tulleng SKM, MKes, Kasi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Luwu Timur. Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan PT Vale, masalah layanan kesehatan dasar menjadi kebutuhan mendesak. “Karena itu, dalam Program Mitra Desa Mandiri yang menjadi bagian dari PTPM, PT Vale mengupayakan peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin dan peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar,” papar Aswaddin, Pelaksana Lapangan PTPM Bidang Kesehatan PT Vale. Sasaran utama program ini adalah anggota masyarakat miskin dan kelompok rentan yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan. Kategori anggota masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan meliputi bayi atau Balita yang jarang dibawa ke Posyandu, bayi atau Balita yang berat badanya di bawah garis merah (gizi buruk atau gizi kurang) pada Kartu Menuju Sehat (KMS) sebagai indikator gizi buruk atau gizi kurang, ibu hamil yang jarang periksa ke bidan atau dokter, serta penderita penyakit menular yang perlu mendapatkan penanganan segera. Melalui program ini, masyarakat Kabupaten Luwu Timur, khususnya di wilayah terdampak operasi perusahaan, dalam jangka panjang mampu membangun generasi sehat. Masih banyak masalah kesehatan di desa-desa lain di Malili, Wasuponda, Towuti, dan Nuha.
Warga Desa Mahalona, Kecamatan Towuti, menggali tanah untuk membangun jamban keluarga.
Preventif Saat ini, paradigma pelayanan kesehatan bagi masyarakat telah berubah dari upaya pengobatan (kuratif) menjadi upaya pencegahan (preventif). Menurut statistik nasional, sebanyak 15% penduduk Indonesia menderita penyakit. Dengan kata lain, angka penduduk sehat jauh lebih banyak sehingga upaya menjaga kesehatan penting untuk terus diserukan kepada mayoritas masyarakat, tanpa meninggalkan upaya pengobatan bagi mereka yang memerlukan. “Jika upaya promotif dan preventif berjalan baik, imbasnya adalah sisi kuratif dan rehabilitatif jauh berkurang. Dengan demikian, biaya kesehatan menjadi lebih murah karena masyarakat jarang berobat. Paradigma sehat seperti inilah yang terus dikampanyekan dan ditanamkan kepada masyarakat,” kata Andi Tulleng. Pendekatan promotif dan preventif yang bertujuan menanamkan perilaku hidup sehat demi mencegah penyakit juga menjadi titik berat PMDM kesehatan. Tercermin pada upaya revitalisasi Posyandu, perbaikan sanitasi, hingga sederet kegiatan edukasi kesehatan yang menggugah kesadaran masyarakat. Semua itu merupakan poros program kesehatan PMDM sejak digulirkan kuartal terakhir 2013 silam. []
4
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 12 | 2014
Dari Rumah Bidan hingga TPA Sekilas program kesehatan PMDM PT Vale 2014.
Edukasi kesehatan di Posyandu Usila, Desa Magani, Kecamatan Nuha.
C
erita Hamzah, warga Desa Baruga, adalah salah satu kisah kemanfaatan program pembuatan jamban PMDM PT Vale. Program yang dimulai awal 2014 ini berfokus di enam desa Kecamatan Malili. Sejauh ini sudah 142 kepala keluarga menikmatinya. Di bidang peningkatan fasilitas kesehatan, keberadaan Posyandu Usia Lanjut (Usila) disambut baik oleh warga. “Dengan adanya Posyandu Usila yang ru-
Sosialisasi pencegahan demam berdarah kepada warga Desa Wawondula, Kecamatan Towuti.
tin tiap bulan ini, kami menjadi lebih peduli dan lebih mudah mengecek kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter,” ujar Nurhaedah, warga Desa Magani, Kecamatan Nuha. Posyandu Usila di Puskesdes Violet merupakan program kesehatan untuk para Lansia (usia 46 tahun ke atas) Desa Magani dan sekitarnya. Program ini bekerja sama dengan Puskesmas Nuha untuk kebutuhan dokter dan bantuan perawat dalam pelaksanaannya. Melalui program ini, PT Vale memberi dukungan berupa penyediaan peralatan kesehatan dan obat-obatan. Bersebelahan dengan lokasi Puskesdes Violet, dibangun rumah bidan yang telah beroperasi sejak pertengahan Oktober 2014. Keberadaan rumah bidan merupakan usulan warga melalui Musyawarah Pembangunan Desa Magani. Rumah tersebut diperuntukkan bagi bidan yang bertugas di Puskesdes Violet. “Dengan adanya bidan yang tinggal di rumah ini, saya tidak perlu lagi jauh-jauh ke Puskesmas. Misalnya kalau saya atau anak demam, cukup ke Puskes-
des saja,” ujar Mirna, salah satu warga Desa Magani. Di Kecamatan Wasuponda, program kesehatan diimplementasikan melalui pembuatan sumur gali dan pengadaan air bersih di Desa Tabarano sejak kuartal pertama 2014. Termasuk pemberantasan sarang dan jentik nyamuk. Berbagai aktivitas tersebut merupakan bagian dari PMDM bidang kesehatan. Secara garis besar, PMDM bidang kesehatan memiliki program prioritas promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, hingga pencegahan dan pengobatan penyakit menular. Pembuatan jamban merupakan salah satu implementasi program kesehatan lingkungan. Sedangkan Posyandu Lansia merupakan bagian dari promosi kesehatan.
Menggandeng Kampus
Selain menjalin hubungan strategis dengan pemangku kepentingan di Luwu Timur, PTPM Kesehatan PT Vale bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Masyarakat dan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas). Keterlibatan Unhas berlangsung sejak pertengahan 2014. Peran mereka adalah membantu merancang program kesehatan yang lebih efektif dan lebih bersinergi dengan program Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Sebagai langkah awal, Tim Kesehatan Unhas melaksanakan kunjungan ke wilayah terdampak operasi Perusahaan untuk melakukan koordinasi dengan Tim Koordinasi Kabupaten, Dinas Kesehatan, pemerintah kecamatan, dan unit-unit pelayanan kesehatan di wilayah pemberdayaan akhir April silam. Dari kunjungan tersebut, program pertama yang direkomendasikan Tim Kesehatan Unhas adalah penanganan sampah dan pembuatan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Desa Asuli, Kecamatan Towuti. TPA seluas tiga hektar tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan sanitasi lingkungan masyarakat desa. []
Identifikasi hunian bebas jentik di Kecamatan Towuti.
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 12 | 2014
Waktunya Menanamkan Perilaku Sehat Kesadaran hidup sehat menjadi penentu terciptanya masyarakat sehat.
S
ebaik apa pun prasarana kesehatan, segencar apa pun kampanye dan intervensi kesehatan, semua akan percuma jika masyarakat tidak punya kesadaran menerapkan perilaku hidup sehat. Apalagi kebijakan kesehatan nasional sedang difokuskan pada pencegahan, bukan lagi pengobatan. Kesadaran individu dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pencegahan penyakit. Salah satu upaya menanamkan kesadaran masyarakat terlihat pada program Kampung Sehat di Desa Puncak Indah, Malili. Program tersebut menjadi proyek percontohan untuk wilayah lain di Luwu Timur, bahkan di Sulawesi Selatan. Desa ini menghimpun 84 kepala keluarga untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) atas kesadaran sendiri. PHBS di Desa Puncak Indah yang digulirkan 2013, menjadi Juara 1 tingkat provinsi dalam ajang lomba Desa Siaga pada awal 2014. Indikator Kampung Sehat disusun dengan basis kesadaran masyarakat, antara lain pemberian ASI eksklusif, cuci tangan pakai sabun, mengupayakan lingkungan bebas jentik, rutin makan buah dan sayur, melakukan berolahraga, dan tidak merokok. Dalam program ini, pemerintah ataupun swasta yang mendukung program Kampung Sehat hanya menjadi pendamping. Motor penggeraknya adalah masyarakat sendiri. Dukungan PMDM dalam Kampung Sehat berwujud bantuan pembuatan gerbang desa PHBS, pelatihan dan penguatan kapasitas masyarakat, hingga pengadaan alat kesehatan di Posyandu. Dengan wawasan luas seputar pentingnya menjaga kondisi kesehatan, kemungkinan untuk menerapkan perilaku hidup sehat akan bertambah besar.
Program PMDM juga merangkul anak usia sekolah sebagai agen penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah, dan lingkungan tempat tinggal. Kegiatan pelatihan “dokter cilik” serta sosialisasi kesehatan mulut dan gigi yang dilakukan di SDN 280 Mahalona, Kecamatan Towuti, awal November lalu menjadi contohnya. Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman siswa tentang kesehatan dasar, PHBS, pencegahan penyakit menular, dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Lebih besar lagi adalah membentuk kesadaran kolektif masyarakat di lima desa di Mahalona tentang pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Kegiatan dilaksanakan sebagai kerja sama Komite Desa Libukang Mandiri Mahalona, KPMD Libukang Mandiri, Puskesmas Mahalona, dan pemerintah desa. PT Vale juga memfasilitasi program serupa di SDN 238 Mallaulu, Malili, dan SD YPS Singkole, Nuha, dengan menghasilkan dua orang dokter kecil untuk mengikuti seleksi lomba tingkat nasional di Makassar. Masih dalam rangkaian kegiatan edukasi, PT Vale, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, dan Unhas menggagas Pekan Kesehatan Ibu dan Anak pertengahan November 2014 lalu. Lebih dari 1.500 anak usia sekolah dasar dari Malili dan Towuti mengikuti pelayanan kesehatan gigi dan pengukuran gizi. Sementara 400 kader kesehatan, bidan desa, ibu rumah tangga, pengurus PKK dan organisasi wanita lainnya mengikuti seminar bertajuk “Upaya Menjaga 1.000 Hari Awal Kehidupan” di Gedung Simpurusiang Malili. Seluruh rangkaian kegiatan edukasi tersebut punya satu tujuan: menanamkan perilaku hidup sehat. []
Edukasi
Dalam hal ini, edukasi menjadi hal penting. Untuk itu Puskesmas Wasuponda, Tim Penggerak (TP) PKK, dan Pemerintah Kecamatan Wasuponda merintis Sekolah Sehat dengan dukungan PMDM. Sekolah ini resmi dibuka akhir Oktober 2014, dirangkai dengan pelantikan pengurus yang terdiri atas staf Puskesmas dan kader-kader kesehatan dari sejumlah desa. Ketua Sekolah Sehat, Hasnik Rumbang, mengatakan, ide pendirian Sekolah Sehat berawal dari keinginan memotivasi masyarakat Wasuponda untuk mempraktikkan cara hidup sehat. Gagasan itu sejalan dengan program Pokja 4 TP PKK Kecamatan Wasuponda. “Pokja 4 membawahi bidang kesehatan, yang salah satu pendekatannya berupa kampanye kesehatan untuk masyarakat,” papar Latifah Nurjannah Awaluddin, Ketua TP PKK. Sekolah Sehat mengundang masyarakat untuk mengikuti kelas-kelas kesehatan, yaitu kelas ibu hamil, kelas gizi Balita, kelas Usila sehat, kesehatan remaja, dan survei jentik.
Sosialisasi kesehatan gigi untuk siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Malili.
Kelas ibu hamil di Sekolah Sehat, Wasuponda.
5
6
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 12 | 2014
Kata Mereka Mereka bicara tentang perubahan yang dirasakan dan harapan untuk masyarakat yang lebih sehat. “Kami menerima bantuan dari PTPM berupa rumah bidan dan kamar bersalin agar masyarakat lebih mudah menjangkau layanan kesehatan. Setelah beroperasinya rumah bidan, bidan siap melayani 24 jam. Sebelumnya ibu hamil diperiksa di Posyandu, tapi untuk melahirkan harus di Puskesmas, belum ada fasilitas ruang bersalin di kelurahan. Dengan adanya fasilitas ini, ibu hamil tentu lebih terbantu.” Gusti Maria, Bidan Desa Kelurahan Magani yang tinggal di rumah bidan Puskesdes Violet
“Saya salah satu peserta yang rutin mengikuti Posyandu Usila di Puskesdes Violet. Bahkan sejak pertama kali ada, April lalu. Keberadaan Posyandu ini sangat membantu kami para Lansia untuk mengontrol kesehatan, khususnya tekanan darah, gula darah, dan kolestrol. Kalau ada yang sakit, kami diberi obat dan vitamin atau dirujuk untuk berobat lebih lanjut ke Puskesmas Nuha. Kami juga diajak untuk melakukan senam ringan agar tubuh lebih bugar. Harapan saya, layanan ini tetap selalu ada, gratis, dan minuman segar selalu disediakan karena bagus untuk Lansia. Di sisi lain, keberadaan Posyandu ini juga menjadi wadah para Lansia untuk bersilahturahmi. Kami bisa bertemu teman-teman dan berbagi cerita kondisi kesehatan.” Johan Wahyudi, Peserta Posyandu Usila Desa Magani
“Data setahun terakhir menyebutkan, jenis penyakit tertinggi yang dirawat di Puskesmas kami adalah penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan akut—Red.) dan dermatitis atau penyakit kulit. Hal ini mengindikasikan pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan belum diterapkan secara utuh di masyarakat. Kehadiran dokter kecil diharapkan dapat berperan sebagai duta kesehatan dalam mensosialisasikan cara hidup sehat sehari-hari.” dr. H. Sahamuddin, Kepala Puskesmas Mahalona “Selama ini, tingkat kesadaran masyarakat terhadap sanitasi sangat kurang. Melalui pengadaan jamban bagi keluarga kurang mampu di Desa Baruga dari dana PMDM, diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit diare dan penyakit lain yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan. Model ini akan menjadi stimulan, dan pelan-pelan kita akan mensosialisasikan tentang pentingnya sanitasi.” Nasir Haruni, Sekretaris Desa Baruga
“Posyandu Usila ini bagus. Kami bisa konsultasi, mengecek kesehatan, sekaligus mendapat tips kesehatan dari dokter. Apalagi rencananya pelayanannya akan ditambah. Selain di Posyandu Usila yang rutin tanggal 7 tiap bulan, di minggu kedua tiap Jumat siang, kami bisa memeriksakan darah untuk mengetahui kadar gula, kolestrol, dan asam urat dengan langsung mendatangi klinik dokter. Semuanya gratis. Masukan saya, sebaiknya Posyandu Usila memiliki ruang tunggu dan kursi yang cukup bagi para pasiennya. Yang selama ini terjadi, kami bisa antre satu jam lebih dan selalu berdiri karena kekurangan kursi ketika menunggu pemeriksaan. Tentu hal ini cukup menyusahkan kami karena harus berdiri terlalu lama.” Abdul Majid Supu, peserta Posyandu Usila Desa Magani
“Melalui kegiatan edukasi, diharapkan di tengah masyarakat tumbuh kesadaran untuk senantiasa berperan aktif dalam menjaga kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan sekitar. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Kegiatan edukasi, seperti pelatihan dokter kecil, perlu digalakkan pada setiap jenjang pendidikan, bukan hanya tingkat SD. Disadari atau tidak, masyarakat kita cenderung sibuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan terkadang lupa menjaga kesehatan yang adalah salah satu hal penting dalam hidup ini.” Syahrir, Kepala Desa Libukang Mandiri
Saya selalu mulai dari diri sendiri. Kalau orangorang lihat saya tidak buang sampah sembarangan dan rajin cuci tangan, pelan-pelan mereka akan mengikuti. Dokter kecil punya tugas mengedukasi temanteman di sekolah supaya terbiasa hidup sehat. Kalau tugas ini dijalankan, akan semakin banyak orang yang sadar pentingnya kesehatan. Sebagai dokter kecil, saya berharap semoga lingkungan sekolah dan tempat tinggal kita lebih bersih, lebih sehat, dan semakin banyak orang yang peduli kesehatan.” Faliha Rayhana Silmy, dokter kecil dari SD YPS Singkole
“Sejauh ini, saya mengapresiasi pelaksanaan PTPM kesehatan. Konsep yang mensinergikan program PTPM dengan rencana strategis pemerintah daerah, menurut saya, bagus sekali. Terasa perbedaannya dengan konsep program terdahulu. Saya berharap, semangat pembangunan berwawasan kesehatan bisa terus dibawa dan menjadi landasan penting dalam menyusun rencana program. Seperti kita ketahui, sektor pendidikan dan kesehatan merupakan prasyarat mutlak tercapainya pembangunan manusia.” Andi Tulleng SKM, MKes, Kasi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Luwu Timur. []
SOSOK Verbeek edisi 12 | 2014
7
JENE MANDA
“Ini Panggilan Hati” Kader Posyandu dan KB Desa Baruga berkisah tentang perannya menciptakan masyarakat sehat. bulan, untuk ongkos naik ojek dari rumah ke sini.
Lalu apa yang membuat Anda bersemangat sehingga Anda terus menjadi kader? Saya paling suka lihat bayi-bayi yang gemuk dan lucu. Sebagai penyuluh, saya terus berikan informasi tentang ASI eksklusif dan itu terbukti. Bayi-bayi yang diberi ASI tumJene Manda, seorang kader Posyandu Kartika tampak sibuk memberikan penyuluhan sembari melakukan pencatatan buh-kembangnya lebih bagus dibanding anak-anak yang tidak mendapat ASI. Secara tiuluhan ibu beserta bayi dan balita memadati dak langsung, kader juga punya peran menghasilkan Posyandu Kartika yang berlokasi di kompleks bayi-bayi yang lucu tadi. Itu yang membuat saya seKantor Desa Baruga, Kecamatan Towuti. Setiap mangat dan gembira. pagi di tanggal 5 tiap bulan, ibu-ibu Desa Baruga rutin
P
memeriksakan status kesehatan anak, mengantre untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap bagi bayi dan Balita, hingga menyuapi bubur sebagai sarapan pagi buah hati mereka yang masuk dalam program pemberian makanan tambahan (PMT) di Posyandu. Di tengah kerumunan ibu-ibu, Jene Manda, seorang kader Posyandu Kartika tampak sibuk memberikan penyuluhan sembari melakukan pencatatan. Dia menyebarkan informasi seputar pentingnya ASI eksklusif hingga meminta orangtua untuk memperhatikan grafik tumbuh-kembang anak dengan seksama. Setelah kesibukannya sedikit mereda, ibu tiga anak ini menyempatkan diri untuk berbincang dengan tabloid Verbeek. Dia bercerita tentang panggilan hati dan suka-dukanya menjadi seorang kader tanpa mendapat bayaran.
Bisa diceritakan kisah awal Anda menjadi seorang kader Posyandu? Saya menjadi penyuluh sejak tahun 2002. Sebelumnya saya bekerja sebagai Kepala Urusan Umum di Kantor Desa Baruga. Tapi saya keluar. Lalu saya melihat kader Posyandu di sini kurang dan saya putuskan untuk menjadi penyuluh di Posyandu Kartika.
Jadi siapa pun bisa menjadi kader Posyandu?
Bisa. Asalkan dia serius mau jadi kader, mau mengabdi, dan mau bekerja secara cuma-cuma. Siapa pun bisa, kita belajar sama-sama di sini. Bahkan ada kader yang tamatan SMP juga bisa.
Apa benar-benar tidak ada insentif bagi kader Posyandu? Waktu pertama kali saya masuk benar-benar tidak ada. Beberapa tahun terakhir ini kami diberi insentif untuk transpor saja. Insentifnya Rp35.000 per
Apa tema penyuluhan yang Anda berikan kepada ibu-ibu setiap kali mereka datang ke Posyandu?
Tema besarnya adalah tumbuh kembang anak. Itu meliputi banyak sekali hal, seperti ASI, grafik KMS (kartu menuju sehat-red), pemberian makanan tambahan, dan lain-lain. Saya juga berikan penyuluhan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan Usila.
Kepada Usila juga?
Iya. Kader Posyandu itu bukan hanya bertugas di jadwal Posyandu bayi-Balita, tapi juga saat Posyandu Usila dan Posyandu ibu hamil. Tapi di sini, jadwal Posyandu untuk anak dan ibu hamil digabung, yang berbeda hanya jadwal untuk Usila.
Anda pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh PTPM? Pernah. Saya dan kader Posyandu yang lain mendapat pelatihan tentang pentingnya pemberian ASI bagi bayi usia 0-6 bulan, juga kiat-kiat untuk menaikkan berat badan ibu hamil yang gizinya kurang supaya nanti bisa melahirkan bayi yang sehat dan ibunya juga sehat. Yang ikut pelatihan itu kader Posyandu se-Kecamatan Towuti. Pelatihan bagi kader Posyandu sangat berguna, saya harap ke depan akan lebih banyak lagi pelatihan semacam itu.
Menurut Anda, apa yang perlu ditingkatkan di Posyandu? Soal pelayanan. Menurut saya, kader harus terus dibina. Selama ini, yang sering ikut pelatihan hanya saya, padahal kader ada 5 orang. Pelatihan untuk semua kader baru ada setelah program PTPM beberapa bulan lalu.
Apa tantangan terbesar menjadi seorang kader? Mengajak ibu-ibu untuk rutin datang ke Posyandu masih agak sulit. Biasanya mereka datang kalau pas imunisasi atau pemberian Vitamin A. Selebihnya banyak yang absen. Jadi sebelum berangkat ke sini biasanya saya panggil dulu ibu-ibu supaya datang.
Selain menjadi kader Posyandu, Anda juga terpanggil untuk menjadi kader KB. Apa tugasnya? Intinya memberi penyuluhan tentang KB. Setiap kali bertemu ibu-ibu, saya sering tanyakan, “Apakah ibu sudah ber-KB? Pakai alat kontrasepsi apa?” Jika saya bertemu ibu menyusui yang ingin ber-KB, saya beri rekomendasi alat kontrasepsi yang tepat.
Di mana biasanya Anda melakukan penyuluhan KB?
Di manapun bisa. Kalau jadwal Posyandu begini biasanya saya lakukan penyuluhan tentang KB, karena bisa bertemu banyak orang dalam satu waktu. Tapi bisa juga secara informal. Misalnya ketemu ibu-ibu di jalan, di pasar, atau di mana saja, saya berikan informasi. Terkadang juga ibu-ibu datang ke rumah saya untuk konsultasi karena mereka tahu saya kader KB. Tapi memang saya tidak bisa memberikan alat kontrasepsi. Itu harus langsung ke bidan atau ke Puskesmas. Saya hanya memberi informasi saja.
Apa motivasi Anda menjadi seorang kader, baik itu kader Posyandu maupun kader KB? Saya ingin mengabdikan diri untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Ini panggilan hati. Saya mau total di sini.[]
Nama Tempat/tgl lahir Pendidikan Anak Alamat
: Jene Manda : Makale, 19 Januari 1974 : Sarjana Ekonomi, Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar : Brean Febriyanto (14 tahun), Irene Fitriya (9 tahun), George Sharles (3 tahun) : Jl. Jeruk No. 3, Desa Baruga
8
WAWASAN Verbeek edisi 12 | 2014
Berbagi Ilmu, Berbagi Kecintaan Jika Anda punya kecintaan terhadap suatu bidang, cobalah untuk berbagi.
Hesti Haya Hakim, memiliki kencintaan terhadap dunia Kuliner
P
ernah membayangkan bahwa kegemaran akan membantu Anda meraih cita-cita? Cita-cita yang dimaksud tidak melulu mendapat jabatan yang lebih tinggi atau menghasilkan keuntungan besar dalam wujud materi. Bagi sebagian orang, keberhasilan meraih cita-cita diukur dari seberapa besar dia memberi manfaat bagi orang banyak. Seperti yang dialami Hesti Haya Hakim, seorang ibu rumah tangga yang memiliki kecintaan luar biasa terhadap dunia kuliner. Di sela-sela kesibukannya mengurus rumah tangga, ibu dua anak ini senantiasa bereksperimen di dapur, mencoba aneka resep, mengolah bahan masakan. Proses kreatif wanita kelahiran Wasuponda itu tidak berhenti di dapur. Setelah masakannya siap, dia membagikan pengalaman memasaknya kepada semua orang lewat tulisan dan foto-foto menawan lewat dunia maya. Dia mengelola situs pribadi, hesti-myworkofart.
blogspot.com, yang dikunjungi oleh 2000-an orang per hari, dari 100 negara yang tersebar di seluruh dunia. Dengan berbagi resep di dunia maya, Hesti merasakan kepuasan tersendiri. “Terlebih lagi kalau bisa menjadi sumber rezeki buat teman yang berjualan. Sudah banyak resep di blog saya yang menjadi andalan para pembuat kue. Rasanya luar biasa. Banyak teman-teman berkonsultasi cara memasak, membuat kue, maupun mengambil foto,” kata kontributor resep majalah online, Rasa Indonesia, itu. Lebih dari itu, Hesti punya misi besar yaitu memperkenalkan dan menggali kekayaan kuliner khas Sulawesi Selatan. Dia merasa banyak makanan khas Sulawesi Selatan yang belum dikenal di daerah lain. “Saya selalu berprinsip bahwa makhluk ciptaan Tuhan yang terbaik adalah yang bermanfaat buat sesama,” kata Hesti yang tinggal di daerah Salonsa, Sorowako. “Saya merasa belum bisa membantu orang secara langsung dengan materi, jadi blog merupakan salah satu sarana berbagi ilmu dan menjadikan diri saya lebih bermanfaat bagi orang lain,” tambah kontributor majalah online Rasa Indonesia itu. Apakah Anda semakin tertarik untuk berbagi? Berikut tips dari Hesti agar niat mulia Anda semakin bermanfaat bagi khalayak. 1. Yakinkan diri bahwa menulis di blog bukan semata-mata karena hobi, tapi karena ingin sha-
ring ilmu. Apalah artinya ilmu bila tak bermanfaat. Jadi lakukanlah dengan serius, tetapi tetap nikmati prosesnya. 2. Jika diperlukan, ambil kursus memasak atau fotografi untuk melengkapi keahlian Anda. 3. Sediakan waktu khusus untuk berbagi ilmu agar keluarga tidak terbengkalai. 4. Jika Anda ingin membuat blog seperti Hesti, pastikan isi situs Anda jujur dan akurat. Kedua, rajinlah memperbarui isi blog dengan tulisan dan foto-foto menarik agar pengunjung tidak bosan. Ketiga, foto perlu dibuat secantik mungkin agar pembaca tergugah. Keempat, rajin menjawab komentar yang masuk serta menyertakan tips yang bermanfaat.[]
1. Media sosial & networking Dalam ranah ini, Facebook adalah rajanya. Jumlah akun global mencapai 1,3 miliar. Sedangkan akun dari Indonesia mencapai 62 juta. Ada juga Twitter, Path, Instagram, Google+ dan Pinterest. Lewat media-media tersebut, Anda bisa bersosialisasi dengan orang seantero dunia sekaligus mempromosikan dan menjual produk, memberikan layanan purna-jual, serta mengelola fans atau follower yang potensial menjadi pembeli. 2. Blogging Semakin hari, ongkos membuat blog (situs yang diperbarui secara berkala) semakin mudah dan murah, bahkan gratis. Sebagai contoh Blogger. com, Wordpress.com, dan Blogdetik.com menyediakan platform pembuatan blog secara gratis dan telah mendukung Bahasa Indonesia. Dengan media ini, Anda dapat membuat website perusahaan atau toko online dengan relatif mudah. 3. Online marketplace Situs ini semacam mall atau pasar online. Anda bisa “menyewa” ruang jualan dan memasarkan produk. Istimewanya, transaksi bisa dilakukan otomatis dengan adanya fasilitas rekening bersama untuk keamanan transaksi, sistem verifikasi pembayaran otomatis, integrasi dengan jasa kurir/pengiriman barang dan lain-lain. Jangan khawatir, layanan tersebut gratis kok. Coba tilik Tokopedia.com, Bukalapak.com, Bejubel.com, Ekiosku.com, dan Lamido.co.id
4. Iklan baris Situs-situs online jenis ini menyediakan ruang beriklan secara gratis. Anda bisa membuat halaman tunggal yang mengiklankan satu produk, lengkap dengan deskripsinya, kontak penjual, dan foto produk. Namun transaksi tidak difasilitasi oleh situs, melainkan dilakukan langsung antara penjual dan pembeli. Contoh situs iklan baris: Olx.co.id, Berniaga.com, dan forum jual beli (FJB) pada Kaskus. co.id. Satu lagi adalah PasarCepat.com yang mengandalkan identifikasi lokasi. 5. Direktori Bisnis dan Situs Perdagangan Mempertemukan para pelaku bisnis (B2B) yang berpotensi untuk bermitra. Di sini Anda bisa membuat profil usaha secara gratis, lengkap dengan informasi dan foto-foto produk, alamat, kontak. Contoh situs direktori bisnis dan perdagangan yang terbuka bagi individu maupun badan usaha: Indonetwork.co.id dan Indotrading.com. Sedangkan Portal.co.id dikhususkan untuk perusahaan.[]
laserred.com
Yuk, Menjajal Pasar Online
M
enurut perhitungan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), populasi pengguna internet Indonesia hingga Mei 2014 menembus angka 84 juta orang. Jika 20% saja dari jumlah tersebut adalah pembelanja online, maka potensi pasarnya luar biasa. Untunglah, saat ini berjualan online bukan lagi perkara sulit dan mahal. Layanan yang bisa dimanfaatkan untuk bertransaksi online semakin banyak. Menariknya, mayoritas gratis! Dengan potensi besar di bidang agroindustri, perikanan, dan UMKM, tak berlebihan rasanya kalau pelaku bisnis di Luwu Timur menjajaki peluang ini. Redaksi Verbeek mengumpulkan beberapa kategori layanan yang potensial untuk Anda jajal. Beberapa diantaranya pasti telah Anda kenal, meski belum tentu Anda tahu potensinya. Mari kita simak satu persatu.
Kelebihan pemasaran online: • • • • •
Jangkauan pemasaran luas (nasional dan dunia) Online 24 jam, dalam sehari, 7 hari dalam seminggu Transaksi berjalan otomatis Perusahaan kecil lebih memiliki daya saing Bisa menjangkau segmen pasar tertarget, sesuai dengan produk anda • Biaya relatif kecil dibandingkan dengan pemasaran offline
KARYAMU Verbeek edisi 12 | 2014
9
Dekorasi Stoples Bekas S
etelah selai srikaya habis dimakan, jangan buang botolnya. Jika Anda kewalahan dengan stoplesstoples usang warisan ibu atau nenek, sulap menjadi pajangan unik yang akan mempercantik sudut rumah. Untuk membuatnya pun hanya perlu hitungan menit. Rumah tampak lebih indah. Barang bekas bisa “dihidupkan” kembali, lebih hemat dibandingkan membeli bingkai foto atau vas bunga, dan memberi kesenangan ekstra di akhir pekan Anda. Selamat mencoba!
Perangkap Memori
Selain menjadi dekorasi yang menawan, kreasi satu ini sangat cocok menjadi pengingat momen bahagia, seperti liburan keluarga, pernikahan, pesta ulangtahun, atau perayaan meriah lainnya.
Alat dan bahan: • • •
•
Botol bekas selai, saus pasta, atau stoples ukuran besar. Foto dan benda-benda memorabilia. Label berbentuk bendera kecil atau bentuk lain sesuai selera. Berbagai pernik untuk menghias stoples
Cara membuat: • •
•
• •
. nangkan e y n e m , t a m e h , Unik, cantik
Penghangat ruangan
Secerah Warna Bunga
Pesta kebun atau acara keluarga apa pun akan semakin hangat dengan kehadiran lilin-lilin cantik di atas meja atau digantung di pagar. Botol kaca sebagai wadah lilin akan memberi sentuhan unik pada dekorasi Anda.
Hampir semua toko perkakas rumah tangga punya koleksi vas bunga yang mudah Anda pilih. Anda ingin sesuatu yang berbeda? Kreasikan sendiri vas bunga dari barang bekas yang memenuhi lemari dapur.
Alat dan bahan: • •
• •
Botol/stoples bekas. Lilin (lilin aroma terapi lebih bagus) atau lilin apung. Pasir/batu koral/beras/biji-bijian kering. Air, jika Anda memakai lilin apung.
Cara membuat: • • • • •
Cuci dan keringkan stoples. Masukkan alas berupa pasir pantai/batu koral/ beras/biji-bijian. Jika Anda memakai lilin apung, masukkan air setelah menata batu koral. Letakkan lilin. Hias bagian luar stoples.
Cuci dan keringkan botol/stoples. Masukkan alas berupa pasir pantai atau batu kerikil jika Anda suka atau sesuai tema. Mulailah menata foto dan memorabilia. Sesuaikan ukuran stoples dengan benda-benda yang Anda masukkan ke dalamnya. Usahakan jangan terlalu sesak agar setiap benda bisa terlihat jelas dari luar. Tuliskan tanggal dan lokasi, misalnya Tanjung Bira, 1 Januari 2014, pada label unik yang sudah Anda siapkan. Tutup stoples dengan kencang dan tambahkan dekorasi pada bagian tutup stoples.
Alat dan bahan: • • •
Botol/stoples bekas. Cat akrilik dengan warna favorit. Plastik atau kertas bekas.
• •
Cuci dan keringkan stoples. Tuang cat akrilik ke dalam botol/stoples hingga setinggi 1,5 cm dari alas. Anda disarankan mengecat bagian dalam stoples agar cat tidak mengelupas saat tersentuh. Miringkan dan putar stoples hingga seluruh bagian stoples tertutup cat akrilik. Letakkan stoples dalam posisi terbalik di atas plastik/kertas bekas. Setiap 2 menit, pindahkan stoples Anda, tapi masih dalam area yang tertutup plastik agar seluruh sisa cat keluar. Terus pindahkan hingga tidak ada lagi cat yang menetes ke luar. Stoples usang Anda kini menjelma menjadi vas bunga yang siap mempercantik meja tamu.[]
Cara membuat:
• •
•
etsy.com
etsy.com homemademodern.b
logspot.com
goodshomedesign.com
10
JENDELA Verbeek edisi 12 | 2014
Macaca yang Rawan Punah
Hidup Bergerombol
Sore hari, jika beruntung, Anda bisa menjumpai sekelompok kera besar turun dari perbukitan sebelah Timur Sorowako. Mereka menghampiri permukiman penduduk di sekitaran Sumasang, biasanya untuk memetik buah dari dahan-dahan pohon.
Macaca di Sorowako berjenis Macaca ochreata, sama seperti yang ditemui di Sulawesi Tenggara. Mereka punya ciri pantatnya berwarna merah dan tidak ditumbuhi bulu. Kera yang beraktivitas pada siang hari itu memiliki tubuh 50-59 cm. Macaca ochreata hidup berkelompok dan memakan buah-buahan, bakal daun, serangga kecil, dan biji-bijian. Kera-kera itu berbulu hitam dengan sedikit putih di bagian lengan, kaki, dan pipi. Saat didekati manusia, pipi kera akan menggelembung besar dan mengeluarkan suara mendesis untuk menakut-nakuti. Tabiat mereka suka bergerombol. Di antara gerombolan itu, selalu ada satu pemimpin yang berbadan lebih besar dan bergerak sendiri mengawal kerumunan.
Seperti primata pada umumnya, Macaca punya peran besar terhadap ekosistem. Mereka menyebarkan biji buah demi regenerasi hutan-hutan tropis. Tanpa primata, bukan mustahil beberapa jenis tumbuhan akan punah karena penyebarannya terhenti. Begitu pentingnya peran primata, termasuk Macaca ochreata, bagi keberlanjutan ekosistem dan kehidupan, sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan kekayaan endemik tersebut. []
Rentan Punah
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List of Threatened Species, jenis Macaca yang dijumpai di Sorowako masuk dalam kategori “rentan” atau vulnerable sejak 2008. Status tersebut dikeluarkan karena populasinya diperkirakan turun lebih dari 30% dalam 40 tahun atau tiga generasi mendatang. Selain di habitat alaminya di Sulawesi, kera pantat merah hanya dijumpai di Catoctin Wildlife Preserve and Zoo, kebun binatang dan area konservasi seluas 65 hektar di Maryland, Amerika Serikat. Satu keluarga Macaca ochreata telah tinggal di tempat itu sejak 1960 dan sudah berkembang biak hingga generasi keempat.
Macaca ochreata kerap terlihat di permukiman penduduk di Sorowako dan sekitarnya.
Foto: WELDY PURWANTO
P
ulau Sulawesi, dengan posisi biogeografi yang unik di zona transisi Wallacea, memiliki kekayaan spesies endemik yang melimpah. Zona Wallacea meliputi Sulawesi, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, Halmahera, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya dengan total area daratan 347.000 km². Bagi pakar botani dan zoologi, zona Wallacea adalah salah satu area paling menarik di dunia. Tak heran jika wilayah tersebut dikenal sebagai zona krusial keragaman hayati atau biodiversity hotspot. Sulawesi adalah pulau terbesar dalam zona Wallacea. Kita patut berbangga karena tinggal di daerah yang menyimpan keragaman hayati berkelas dunia. Salah satu kekayaan Sulawesi adalah spesies primata, seperti Macaca, kera besar berwarna hitam yang lebih aktif di tanah daripada di pohon. Tujuh dari 22 spesies Macaca berasal dari Sulawesi, yaitu Macaca nigra di Sulawesi Utara, Macaca maura di Sulawesi Selatan, Macaca tonkeana di Sulawesi Tengah, Macaca hecki di Sulawesi Tengah dan Utara, Macaca ochreata di Sulawesi Tenggara, Macaca brunnescens di Pulau Muna dan Butoh, dan Macaca nigrescens di dekat Gorontalo.
Foto: WELDY PURWANTO
Macaca ochreata berkeliaran di belakang pekarangan rumah Anda.
AHA! Verbeek edisi 12 | 2014
Teleskop
11
Teropong untuk melihat benda-benda luar angkasa.
P
ernah mendengar kata teleskop, bukan? Teleskop disebut juga teropong bintang. Dengan alat ini, kamu bisa melihat benda-benda langit seperti bulan, meteor, bahkan planet baru. Teleskop merupakan alat paling penting dalam kegiatan pengamatan astronomi (benda-benda langit). Benda ini dapat memperbesar ribuan hingga jutaan kali benda langit yang jauh sehingga mampu dilihat oleh mata manusia. Galileo Galilei, ilmuwan Italia diakui sebagai orang pertama yang membuat teleskop dan menggunakannya untuk pengamatan astronomi. Teleskop Galileo yang dibuat tahun 1609 itu masih sangat sederhana. Hanya menggunakan lensa cembung dalam tabung bidik berukuran tidak sampai 1 meter. Meski demikian, Galileo ketika itu mampu melihat jelas Venus dan bulan purnama dengan teleskopnya. Teleskop Galileo kemudian disempurnakan oleh ilmuwan lainnya, seperti Hans Lippershey asal Jerman pada 1608. Juga Christian Huygens asal Belanda tahun 1654 yang menemukan Titan, satelit Saturnus yang berada hampir dua kali jarak orbit bumi dan Jupiter. Pada 1704, Sir Isaac Newton menyempurnakan kembali teleskop. Kali ini dengan menggunakan lensa cekung sebagai pengganti lensa cembung. Penemuan Newton itu kemudian menjadi pedoman pembuatan teleskop modern hingga saat ini. Konstruksi teleskop Newton dapat dilihat di Isacc Newton Telescope (INT) di Pusat Observasi Greenwich di Herstmonceux, Inggris. Teleskop ini merupakan 1 dari 5 teleskop terbesar di dunia. Pada dekade 1940-an, teleskop telah menggunakan spektrum elektromagnetik pada cara kerjanya sehingga hasil observasi benda-benda langit bisa lebih jauh dan jelas. Pada akhir 1957, untuk pertama kalinya teleskop diletakkan pada pesawat misi penjelajah luar angkasa milik Soviet, Sputnik 1.
Galileo menunjukkan kepada Duke of Vinesia cara menggunakan teleskop.
Ragam Teropong Bintang 1. Teleskop Reflektor Newton Inilah teleskop reflektor buatan Isaac Newton yang diperagakan pada 1671 di hadapan anggota kerajaan Inggris. Cermin cekung akan memantulkan cahaya menuju satu titik api. Cermin cekung yang digunakan bersifat konvergen (mengumpulkan cahaya pada titik api) sebagai kolektor cahaya. Selanjutnya dia menempatkan sebuah cermin datar (disebut juga cermin sekunder) dengan sudut 45 derajat terhadap cermin sehingga cahaya yang dipantulkan cermin cekung dibelokkan dan dapat diamati oleh mata. Newton berhasil memecahkan misteri sinar matahari menjadi warna pelangi dengan menggunakan sebuah prisma pada teleskopnya.
Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. NASA kemudian menemukan penyebab hal tersebut terjadi karena lensa teleskop bergeser 1/50 ketebalan rambut manusia. Pada Desember 1993, Pesawat Endeavor dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru pada lensa primernya. Hubble sangat berjasa bagi para ilmuwan dalam melakukan observasi jagat raya. Hubble telah berhasil menemukan Xena, planet ke-10 beserta Gabrielle, satelitnya. Termasuk mengirimkan peristiwaperistiwa menakjubkan luar angkasa seperti supernova, lahirnya bintang, dan tabrakan bintang. Pada Oktober 1997, NASA memutuskan untuk memperpanjang pengoperasian Hubble hingga 2014. Hubble nantinya akan digantikan dengan teleskop James Webb yang lebih canggih. []
2. Teleskop Cassegrain Teleskop reflector buatan Isaac Newton. Seorang pakar optik berkebangsaan Prancis bernama Cassegrain (1672) merupakan orang yang menyempurnakan teleskop reflektor. Dia melubangi bagian tengah cermin cekung yang tidak begitu berfungsi agar cahaya dapat lewat dan mengganti cermin datar dengan cermin cembung. Teleskop Cassegrain dirancang lebih ekonomis. Panjang tabungnya dapat diperpendek daripada teleskop buatan Newton. Seratus tahun kemudian diGambar yang dihasilkan teleskop Hubble. buktikan bahwa cermin cembung itu membantu mengurangi efek pembiasan cahaya. Karena memiliki medan pandang yang luas, teleskop ini sangat cocok Fakta-fakta Hubble untuk kebutuhan survei. • Ketebalan mencapai 13,1 meter, diameter 4,27 meter dan berat 11.000 kilogram. 3. Teleskop Schmidt • Ukurannya hampir sama dengan sebuah bus Bernhard Schmidt pada 1930-an menggunakan lensekolah. sa tambahan yang diletakkan di depan cermin. Lensa • Lensa primer berdiameter 2,4 meter dengan itu disebut lensa korektor dan sangat tipis. Gunanya berat 826 kilogram. untuk membelokan jalan cahaya yang jatuh di tepian • Lensa itu terbuat dari kaca silika yang dilacermin agar mengarah ke satu titik api. pisi aluminum, magnesium, dan fluorida unBerkat Schmidt, dikembangkanlah teleskop tipe tuk memecah cahaya, mencegah oksidasi dan baru yang disebut Teleskop Schmidt atau juga disebut ultraviolet yang dapat merusak lensa. Kamera Schmidt. Dengan medan pandang yang sangat luas, rata-rata 5-25 derajat (teleskop biasa memiliki medan pandang kurang dari satu derajat), teleskop Schmidt berfungsi seperti layaknya sebuah kamera. 4. Hubble Hubble merupakan teleskop pertama yang letaknya berada di luar angkasa. Tepatnya berada di orbit bumi. Pada 1986, melalui Challenger, pesawat luar angkasa milik Amerika Serikat, Hubble diberangkatkan ke orbit tersebut. Nama Hubble diambil dari nama penemunya, Edwin Hubble.
12
DOKTER MENJAWAB Verbeek edisi 12 | 2014
Bebas Narkotika, Hidup Bahagia Disebut “The Silent Killer”, Narkoba bukan hanya merugikan diri sendiri, namun juga keluarga.
Tips Menghindari Narkoba
siat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf dan menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Jenis Narkoba
• Depresan, contohnya morfin, heroin, dan putaw. • Stimulan, contohnya kafein, kokain, amphetamine, sabu-sabu, dan ekstasi. • Halusinogen, contohnya mariyuana, ganja, dan LSD (lysergic acid diethylamide).
resortvillarosa.it
• Jangan pernah mencobanya. • Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio dari pada emosi. • Jangan hindari masalah, melainkan hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas. • Hindari pergaulan yang tidak sehat. • Pilih kegiatan yang sehat, tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah klub olahraga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga. • Isi waktu dengan hal-hal positif, misalnya lebih mengutamakan berkumpul dengan keluarga. • Ingat bahwa pengguna Narkoba dapat diancam hukuman. []
staticflickr.com
N
arkoba telah menjadi bahaya laten masyarakat Indonesia. Penyebaran dan penggunaan zat berbahaya dan membuat hidup sengsara ini semakin meluas. Survei Badan Narkotika Nasional, angka pengguna Narkoba (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang) di Indonesia telah menembus 2,2 % atau sekitar 3,8 juta orang. Sedangkan kematian akibat Narkoba diperkirakan mencapai 42 orang setiap harinya. Tak heran, narkoba disebut “The Silent Killer” atau pembunuh misterius. Penggunaan Narkoba juga dapat menyebabkan penyakit lain seperti kanker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, dan kelainan jiwa. Narkoba biasa juga disebut Napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif). Zat-zat berbahaya ini dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang—pikiran, perasaan, dan perilaku—serta menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Berdasarkan Undang-Undang Narkotika, UU No. 22/1997, Narkoba adalah zat atau obat dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sedangkan psikotropika adalah zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan narkotika yang berkha-
Safety
Aman Bekerja di Ketinggian dengan Tangga Tangga hanya cocok untuk bekerja di ketinggian kurang dari dua meter.
B
ekerja di ketinggian bukan hanya sering terjadi pada aktivitas industrial. Anda di rumah pasti suatu hari akan berhubungan dengan pekerjaan ini, misalnya memperbaiki atap bocor, memotong ranting pohon, atau memasang plafon di langit-langit rumah. Pekerjaan ini sekilas tampak mudah. Biasanya, untuk menjangkau area tinggi tersebut, Anda mengandalkan tangga yang kaki-kakinya dipengangi anak atau istri. Namun pekerjaan di ketinggian dengan menggunakan tangga sebenarnya memiliki standar agar Anda aman dan terhindar dari cedera. Mari simak panduannya; 1. Penggunaan tangga hanya untuk pekerjaan yang ketinggiannya kurang dari dua meter. 2. Pilihlah tangga dengan ketinggian yang sesuai kebutuhan pekerjaan Anda. Jangan memilih tangga yang terlalu panjang untuk jangkauan pekerjaan yang sebenarnya tidak terlalu jauh. Pemilihan tangga yang tepat membuat pekerjaan Anda lebih praktis dan aman. 3. Apabila bekerja dengan arus listrik, diperlukantangga yang tahan terhadap tegangan listrik memiliki bantalan karet/isolator di beberapa bagian tangga. 4. Jangan berdiri di atas ujung tangga. Sisakan dua anak tangga dari posisi paling atas agar
Anda dapat berpegangan. Posisi berdiri tangga yang membentuk 75 derajat semakin membuat Anda stabil. 5. Pastikan tangga diletakkan di alas/lantai yang datar, tidak licin atau basah. 6. Pastikan ada satu orang yang memegang tangga ketika Anda menaikinya. 7. Pastikan area di sekitar bawah tangg aman dari barang-barang yang dapat membahayakan Anda ketika bekerja, misalnya perabotan, barang elektronik, atau kendaraan ketika Anda bekerja di area pekarangan rumah. 8. Jangan meraih atau bekerja di samping kiri atau kanan. Hal ini membuat keseimbangan Anda goyah. Selain delapan hal tersebut, Anda juga perlu menggunakan alat pelindung diri agar bekerja di ketinggian dengan menggunakan tangga semakin aman. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah: 1. Kenakan pelindung kepala atau helm kerja. 2. Pergunakan sarung tangan ketika Anda bekerja dengan menggunakan palu atau parang. 3. Lebih baik lagi bila Anda menggunakan pelindung mata berupa kacamata. Hal ini penting untuk menghindari mata terkena percikan atau serpihan benda-benda kecil. 4. Kenakan alas kaki anti-selip atau sol yang kesat ketika Anda menginjak anak tangga. []
PEMDA MENYAPA Verbeek edisi 12 | 2014
13
Kecamatan Nuha
Lomba Penyuluh Posyandu Tingkat Kabupaten
B
adan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) untuk pertama kalinya menggelar lomba bagi penyuluh Posyandu se-Kabupaten Luwu Timur. Acara ini diadakan sepanjang Oktober 2014. Kecamatan Nuha merupakan kecamatan terakhir tempat diadakannya lomba tersebut. Kepala BPMPD, Andi Tabacina, menjelaskan, kegiatan ini digelar untuk memberdayakan para penyuluh Posyandu dan memberikan penghargaan pada hasil kerja mereka selama ini. “Posyandu tidak akan maju jika hanya kadernya saja yang bekerja, tapi perlu juga partisipasi dari kepala desa atau lurah dan tim penggerak PKK setempat.” Lomba diikuti empat desa di Kecamatan Nuha, yaitu Desa Sorowako, Desa Nikel, Desa Magani, dan Desa Nuha. Tiap desa mengirimkan tiga wakilnya, yaitu kepala desa, ketua tim penggerak PKK, dan kader Posyandu. Mereka mempresentasikan tema yang telah dipilih. Juri lomba berasal dari DPRD Lutim, dokter, Kepala Puskesmas Nuha, bidan, staf Dinas Kesehatan Lutim, dan Camat Nuha. Kriteria penilaian lomba adalah
pemilihan topik, penguasaan materi, lafal atau intonasi, ketersampaian pesan, mimik, kepercayaan diri, kekompakan, dan durasi presentasi. Dari hasil penilaian,
Desa Magani keluar sebagai Juara I sekaligus juara favorit, disusul Desa Sorowako dan Desa Nikel sebagai Juara II dan Juara III. []
Salah satu peserta lomba penyuluhan Posyandu. Juri menilai presentasi peserta (kanan).
Kecamatan Towuti
Baruga Wakili Lutim di Lomba Desa Siaga Provinsi
D
esa Baruga, Kecamatan Towuti, mewakili Kabupaten Luwu Timur pada Lomba Desa Siaga Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 2014-2015. Akhir Oktober silam, Tim Desa Siaga Provinsi Sulawesi Selatan mengunjungi Desa Baruga untuk penilaian. Menurut Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kecamatan Towuti, Idariati Lainus, Desa Baruga dipercaya mewakili Lutim untuk bersaing di Lomba Desa Siaga karena desa ini memiliki program, infrastruktur yang memadai, serta partisipasi dan swadaya warga yang baik untuk kegiatan-kegiatan kesehatan. Untuk persiapan penilaian tingkat provinsi tersebut, selama dua bulan Desa Baruga dibina secara intensif oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lutim
untuk mengakselerasi program dan fasilitas kesehatannya. Kegiatan tersebut didukung Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Lutim, aparatur desa hingga dusun, juga Kelompok Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK). Beberapa program dan infrastuktur kesehatan Desa Baruga yang telah ada, misalnya, keberadaan rumah singgah bersalin, Posyandu, dan lingkungan percontohan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) berupa area bebas asap rokok dan bebas sampah. Sedangkan sarana pendukung lainnya seperti
keberadaan tiga unit ambulans Desa Siaga dan satu unit pemadam kebakaran (milik Kecamatan Towuti), dan penyediaan tempat sampah. “Swadaya warga Desa Baruga dalam hal kesehatan cukup baik. Ambulans desa mereka bahkan milik warga yang difungsikan menjadi ambulans bila diperlukan. Bukan bantuan pemerintah. Artinya ada indikator inisiatif yang tinggi,” ungkap Susi, Pengelola Program Desa Siaga dari Puskesmas Wawondula, Towuti. Dengan kesiapan itu, apakah Baruga akan meraih juara di Lomba Desa Siaga Tingkat Provinsi Sulsel? Kita tunggu hasilnya. []
Ketua PKK Luwu Timur Ibu Andi Tenri Balobo mengunjungi Desa Baruga, Kecamatan Towuti dalam persiapan Program Desa Siaga.
14
Kemitraan Verbeek edisi 12 | 2014
Sorowako Menuju Sehat Bermitra untuk mempromosikan gaya hidup sehat.
M
ulai pukul 06.00 pagi, musik sudah berdentum kencang dan warga Sorowako memadati lapangan Camp Site. Mereka mengenakan pakaian dan sepatu olahraga, siap beraktivitas fisik. Ketika instruktur senam menaiki panggung, warga Sorowako segera berbaris dan mengikuti setiap gerakan dengan lincah dan bersemangat. Senam jantung sehat memang rutin diadakan setiap Minggu pagi di lapangan Camp Site. Namun ada suasana lebih meriah di minggu kedua November lalu. Menyambut ulang tahun emas Hari Kesehatan Nasio-
nal (HKN) tahun ini, Kecamatan Nuha bermitra dengan dengan RS Inco, PT Vale, Puskesmas Nuha, dan masyarakat Sorowako menggelar ajang Sorowako Menuju Sehat atau disingkat SMS. Sorowako Menuju Sehat mengambil tema “Sehat Bangsaku Sehat Negeriku”. Tema tersebut menguatkan misi kesehatan harus bergerak dari wilayah kuratif ke arah promotif dan preventif. Mencegah lebih baik daripada mengobati menjadi semangat yang ditanamkan kepada masyarakat dan terus dikampanyekan. Masyarakat diajak semakin mengerti arti penting perilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga kondisi kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat. “Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat semakin meningkat. Saya lihat sendiri, semakin banyak orang berolahraga rutin dan menjaga pola makan. Namun kita tidak boleh terlena. Kesadaran hidup sehat perlu terus dikampanyekan sehingga warga Sorowako benar-benar sehat jasmani dan rohani,” kata Manase, Sekretaris Camat Nuha.
Warga Sorowako melakukan pemeriksaan kesehatan di Lapangan Camp Site, dalam Kegiatan Sorowako Menuju Sehat menyambut Hari Kesehatan Nasional.
Dalam event SMS yang diselenggarakan selama dua hari, warga diajak bekerja bakti massal, mengikuti senam jantung sehat, dan jalan santai. Selain itu, masyarakat diberi kesempatan untuk memeriksakan tekanan darah dan kadar gula darah. “Untuk selanjutnya, kecamatan maupun desa-desa akan menggelar acara Sabtu Bersih secara rutin. Kita sama-sama menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Selain lebih bersih, lebih sehat, kegiatan bersama seperti ini juga penting agar kita selalu bersilaturahmi,” lanjut Manase, yang juga Ketua Klub Jantung Sehat Kecamatan Nuha.
Saling Dukung
Dengan bermitra, kegiatan lebih ringan dan memunculkan semangat saling mendukung. Pihak kecamatan menyediakan kelengkapan acara seperti panggung, tenda, kursi, dan menyebarkan undangan. Puskesmas Nuha menyediakan tenaga pemeriksa, sementara instruktur senam berasal dari sanggar senam aerobik yang dikelola masyarakat. “Kami dari Rumah Sakit Inco menyediakan alat pengukur tekanan darah dan gula darah. PT Vale membantu publikasi dan menyediakan doorprize bagi peserta,” kata Siskasofita Hatam, Health Education Officer RS Inco. Dengan porsi keterlibatan yang cukup besar dari pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan kegiatan serupa bisa berjalan secara mandiri di masa mendatang. Masih dalam rangkaian SMS, Pemerintah Kecamatan Nuha dan RS Inco menggelar penyuluhan seputar penanggulangan kenakalan remaja. []
EVENT Verbeek edisi 12 | 2014
15
Sorowako Color Run
Peluh, Warna, dan Sukacita Diikuti lebih dari 3.000 peserta dari berbagai usia.
T
ua, muda, pejalan kaki, pelari profesional, dan mereka dari beragam profesi “tumpah” dan berwajah ceria. Berkaos putih dengan dandanan rupa-rupa. Ada yang bergaya Hello Kitty, rok Hula khas penari Hawaii, hingga face painting. Mereka adalah peserta Sorowako Color Run 2014. Kegiatan yang pertama kali digelar di Sorowako ini, diikuti hampir 3.000 peserta. Color Run merupakan selebrasi masyarakat dunia. Kegiatan ini pertama kali diselenggarakan pada Janu-
ari 2012 di Tempe, Arizona, Amerika Serikat (AS). Awalnya, acara ini diselenggarakan dengan mengelilingi 18 kota di AS. Popularitas kegiatan berjuluk “Happiest 5k on the Planet” di mana pesertanya juga disiram “tepung warna”, kemudian menyebar hingga 40 kota di seluruh dunia dan terus berkembang. Tahun lalu (2013), sebanyak 170 Color Run digelar di lebih dari 30 negara dunia. Pemuda-pemudi Sorowako pun tak mau ketinggalan mengikuti tren dunia. Akhirnya, Minggu pagi (30/11/2014), Sorowako seakan “pecah”, heboh dan seru dengan adanya kegiatan ini. Acara semakin semakin panas, peserta diiringi dentuman musik dari DJ Nova, penari-aerobik hingga doorprize. Setelah Sorowako, Color Run 2014 direncanakan akan menyambangi Palopo, Tomoni, dan Malili. "Kegiatan ini diharapkan menjadi agenda rutin remaja Sorowako sebagai inisiator dan penyelenggara," ujar Wakil Panitia Marini Suaib. Siapa bisa menolak tubuh sehat sekaligus senang, berolahraga santai dan seru-seruan selain lewat Color Run?
Seri Pamungkas Celebes Series Downhill Race 2014
A
khir November lalu, Sorowako kedatangan atlet sepeda downhill dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka adu cepat menuruni lintasan perbukitan Kopadeha dalam ajang Celebes Series Downhill Race (CSDH) 2014. Turnamen yang berlangsung di Sorowako merupakan seri ke-4 atau seri pamungkas CSDH yang sebelumnya sudah digelar di Manado, Palu, dan Kendari. Sebanyak 72 atlet downhill dari penjuru Sulawesi, Surabaya, Malang, Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta,
bertanding memperebutkan trofi seri ke-4 dan trofi juara umum CSDH yang didapat dari total poin selama mengikuti empat seri. Dua hari pertama, para peserta melakukan sesi latihan untuk membiasakan diri dengan track menurun sepanjang 1.415 meter. Hari berikutnya, 29 November, mereka memulai lomba dengan seeding run dan keesokan harinya melakukan kayuhan terakhir di final run. Ada tujuh kelas yang dipertandingkan yaitu Junior, Men Sport, Master A, Master B, Master C, Women Open, dan Men Elite. Tim tuan rumah, Sobec, melalui atletnya, Imran, berhasil mencatatkan waktu tercepat di kelas Master B dengan catatan waktu 3 menit 32 detik. Tim Dmacs Makassar mendapat juara di kelas Junior, tim dari Jakarta, Sixteenwinds, berhasil menyabet juara di kelas Men Sport, Master C, dan Women Open. Penyerahan hadiah dilakukan oleh Camat Nuha, Meirani Tenriwaru, didampingi panitia serta manajemen PT Vale. Track Kopadeha punya kesan tersendiri bagi para atlet. “Jalur ini terbilang safe. Jaraknya dengan fasili-
tas kesehatan juga dekat dan saya lihat ada tim rescue juga. Sayangnya, masih ada medan yang menanjak sedikit padahal downhill seharusnya turunan semua. Kalau itu diperbaiki, track ini sempurna,” kata Chrisdian Mardianto atau biasa disapa Killim, pesepeda profesional asal Malang yang bertanding di kelas paling bergengsi, Men Elite. Sampai jumpa di CSDH 2015.[]
16
event Verbeek edisi 12 | 2014
PT Vale dan Pemda Lutim Bangun Pujasera Sorowako Nuha Meirani, didampingi camat sebelumnya Kamal Rasyid, Kapolsek Nuha AKP Rifai, dan GM Stakeholder Relations - Departemen Komunikasi & Urusan Luar PT Vale Yusuf Suharso. Camat Nuha Meirani berpesan agar fasilitas ini nantinya dipelihara dan dikembangkan menjadi aset warga. “Saya harap tempat ini nantinya bukan sekadar pusat jajanan, namun juga menjadi tempat penyaluran kreativitas anak muda," GM Stakeholder Relations PT Vale Yusuf Suharso mendampingi Pemerintah Kecamatan Nuha dan perwaujarnya. kilan warga Sorowako melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pujasera Sorowako. Yusuf Suharso mewakili manajemen PT Vale mendambakan Pujasera menjadi pusat T Vale dan Pemda Luwu Timur membangun kegiatan di Kecamatan Nuha. Sementara perwakilan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Sorowako. warga Sorowako, Musran, menyatakan bahwa PujaLokasi berada di Lapangan Karebosi, persis di sera adalah bentuk kontribusi PT Vale kepada masamping Rumah Sakit Inco atau di depan Kantor Kesyarakat. "Semoga langkah ini menjadi simbol kercamatan Nuha. jasama para pemangku kepentingan di area lingkar Pembangunan ini dimulai dengan peletakan batu tambang," ujarnya. Pujasera Sorowako ditargetkan pertama yang dilakukan pada 14 November 2014 selesai pada April 2015. lalu. Acara seremonial tersebut dilakukan oleh Camat
P
TTS Seputar Lutim
Isi Teka-teki Silang di bawah ini. Scan atau fotokopi jawaban Anda dan kirimkan melalui email
[email protected] atau melalui surat ke alamat redaksi tabloid Verbeek, Kantor Communication & External Affairs PT Vale, Jl. Ternate 44, Pontada, Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur, 92984. Lima pengirim yang beruntung mendapatkan suvenir payung dari redaksi. Lihat pengumuman pemenang di edisi Verbeek berikutnya. []
Mendatar
2. Pupuk organik cair 3. Disingkat. Program pemberdayaan masyarakat PT Vale 4. Sop daging khas makassar 6. Jumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Timur 7. Perahu motor (istilah di Luwu) 9. Nama salah satu Datu Luwu 12. Ikan endemis di Danau Matano 13. Menu makanan berkuah yang berisi sayuran dan sagu 14. Plat kendaraan di Sulawesi Selatan 16. Jenis nikel yang ditambang PT Vale
Menurun
1
17. Puncak di salah satu perbukitan di Sorowako 19. Nama buah di tugu wasuponda 21. Pantai rekreasi di Sorowako 22. Nama rubrik di tabloid ini 23. Kayu hitam 25. Jenis ikan air payau 6 28. Ibukota kabupaten Luwu Timur 29. Usaha Mikro, Kecil dan 9 Menengah (disingkat) 11 31. Pelabuhan di Malili 12 32. Rempah yang rasanya pedas
1. Nama danau di Luwu Timur 2. Lembaga usaha yang didirikan sekumpulan anggota 4. Komoditi unggulan Program Agroindustri 2015 Luwu Timur 5. Air terjun di kecamatan wasuponda 8. Tempat jual baju seken impor 9. Nama lapangan sekaligus taman kota di Malili 10. Daerah yang dikenal sebagai penghasil merica di Luwu Timur 11. Fase setelah pelaksaaan PTPM 15. Buah khas pesisir Danau Matano 18. Nama tabloid ini 20. Mineral alam yang banyak di Sorowako 24. Moda transportasi dari Makassar untuk ke Sorowako 26. Peristiwa alam yang sering terjadi di daerah patahan 27. Gasing khas Luwu Timur 30. Minuman jahe yang dicampur gula merah dan santan
2 3
4
5 7 8 10
13 14 15
16
17 18
19
20
21
??
22 23 24
25
26
27
28
29 30 32
31