1
Aplikasi Simulasi Manasik Haji Menggunakan Unreal Engine Pamudi, Dr.Eng. Febriliyan Samopa, S.Kom, M.Kom Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected] Abstrak- Kurangnya praktik manasik haji yang dilakukan calon jamaah haji berakibat kurangnya pengetahuan tentang tata cara berhaji yang benar. Dengan adanya masalah tersebut maka bimbingan manasik haji perlu diberikan dengan cara lain, jamaah haji bisa di perkenalkan dengan situasi yang sama dengan kondisi yang ada. Aplikasi ini dibangun menggunakan game engine yaitu Unreal Engine. Unreal Engine, memliki kemampuan untuk membuat lingkungan virtual yang sesuai dengan dunia nyata sehingga cocok untuk membangun lingkungan sesuai dengan keadaan sesungguhnya dilokasi ibadah haji. Aplikasiyang dibangun dapat digunakan untuk praktik manasik haji tanpa harus turun langsung ke lapangan sehingga bisa lebih jelas tentang tata cara manasik haji. dimana praktik hampir sama dengan kenyataan nyata dan lebih akurat melaksanakannya. Kata Kunci : 3D, Unreal Engine, Manasik Haji I. PENDAHULUAN Bimbingan manasik perlu dimantapkan pada saat di tanah air maupun ketika berada di tanah suci. Bukan hanya sekedar teori (ceramah-ceramah) saja, melainkan juga jamaah diperkenalkan dengan situasi dan kondisi sekarang, sehingga mereka tidak kaget dan panik Maka dari itu penulis mengembangkan aplikasi untuk pelaksanaan praktik haji dengan menggunakan salah satu game engine yaitu Unreal Engine. Unreal Engine, adalah aplikasi open source yang memliki kemampuan untuk membuat lingkungan virtual yang sesuai dengan dunia nyata. Dahulu engine ini hanya digunakan untuk game yang dikembangkan oleh Epic Games. Tetapi sekarang engine ini merupakan engine yang sudah cukup banyak digunakan dalam industri pengembangan game. Dengan menggunakan Unreal Engine diharapkan aplikasi ini akan berguna bagi pengguna untuk mempraktikkan manasik haji dan kegiatan kegiatan lainnya dengan mudah tanpa harus capek-capek praktik langsung turun kelapangan. Aplikai ini menirukan keadaan sebenarnya dan nantinya akan berjalan dengan sendirinya tidak usah dijalankan oleh user. User hanya menjalankan pilihan-pilihan menu seperti tawaf, lari-lari kecildibukit marwah dan shafa. Dan para jamaah haji juga bisa mempraktikkan manasik haji tanpa harus datang ke tempat praktik tapi juga bisa menggunakan aplikasi ini dirumah masing-masing.
apapun yang berhubungan dengan game. Game engine pertama kali dibuat pada akhir tahun 1990, dimana pada saat itu sedang dikembangkan pula graphic card RIVA TNT dari Nvidia serta graphic card 3dfx dari voodoo untuk mendukung operasional pengembangan game engine pertama tersebut. B. Unreal Engine Game engine yang banyak beredar saat ini banyak yang berbayar dan tidak berbayar. Salah satu game engine yang tidak berbayar dan cukup dikenal masyarakat ialah Unreal Engine 3. Untuk mengurangi biaya dalam pengembangan tugas akhir ini, penulis akan menggunakan game engine yang tidak berbayar yaitu Teknologi Unreal, yaitu Unreal Engine. Unreal Engine 3 dikeluarkan oleh Epic Games, adalah salah satu game engine yang sangat popular dalam 3D First-Person-Shooter (biasa disebut sebagai FPS atau game dengan perspektif orang pertama). Game yang sudah dikembangkan dengan engine ini seperti: Unreal Tournament, Sanctum, Hazard, AFF: Planetstorm, Dungeon Defense, Whizzle, Bounty Arms, Gears Of War, Prometheus, dan sebagainya III. DESAIN SISTEM A. Behavioral Design Behavioral design merupakan gambaran perilaku sistem berupa Dalam pengembangannya, direncanakan apa saja interaksi yang dapat dilakukan pengguna dengan objekobjek yang ada dalam peta tiga dimensi nantinya. Tabel berikut adalah desain interaksi yang dirancang dalam peta tiga dimensi: Tabel 1 Desain Interaksi
No. 1.
Interaksi Informasi tempat
2.
Simulasi tawaf
3.
Simulasi Sai
4.
Simulasi Melempar Jumrah
Deskripsi Penjelasan singkat mengenai nama dan kegunaan dari sebuah ruangan Melihat bagaimana cara tawaf yang benar dan apa saja peraturan dan larangannya Melihat cara bagaimana cara sai yang sesuai dengan aturan dan dan larangannya Melihat bagaimana melempar jumrah dan urutannya sesuai tanggal.
II. DASAR TEORI A.
Game engine Menurut David Eberly, game engine adalah sekumpulan program program lain atau sekumpulan engine yang mencakup grafik, AI, networking, physics, scripting, dan
B. GUI Story Board GUI Story Board memuat tampilan dan alur bagaimana aplikasi dijalankan. GUI Story Board dalam aplikasi ini memuat beberapa tampilan static dan tampilan peta tiga
2 dimensi yang dinamis. Tampilan static berupa tampilan menu-menu yang disediakan untuk aplikasi. Gambar 2. menunjukkan tampilan menu awal yang terdiri dari 2 pilihan menu berikutnya, yaitu "Jelajahi Peta" dan "Keluar".
Gambar 5 Tampilan Menu Bantuan
Gambar 1 Tampilan Menu Awal
Ketika player memilih untuk menekan tombol menu awal, maka layar aplikasi akan menampilkan layar seperti pada gambar 3 di bawah ini,
Ketika dalam peta 3D, terdapat menu In-Game yang akan muncul jika pengguna menekan tombol Esc pada keyboard. menu In-Game berisi dua piilhan menu yaitu menu Kembali ke Peta dan Keluar. Tampilan menu In-Game dapat dilihat pada gambar 6
Gambar 6 Tampilan Menu Pause In-Game
Dari tampilan-tampilan menu diatas kemudian ditambah dengan tampilan dinamis peta tiga dimensi, maka alur aplikasi dapat dibuat dengan menambahkan hubungan antar tampilan yang dapat diilustrasikan pada gambar 9. Gambar 2 Tampilan Menu Jelajah Peta
Bila pengguna menekan tombol jelajahi peta maka akan keluar menu baru yang berisi pilihan yaitu pilihan peta yang berguna untuk memilih peta yang telah diintegrasikan. Tampilan menu tersebut seperti pada gambar 4
Gambar 3 Tampilan Menu Pilihan Peta
Apabila pengguna menekan tombol pilihan resolusi maka akan keluar menu baru yang berisi pilihan resolusi yang akan digunakan pada peta seperti pada gambar 5
Gambar 4 Tampilan Menu Resolusi
Apabila pengguna menekan tombol pilihan bantuan, maka akan keluar menu baru yang berisi pilihan menu bantuan pada aplikasi seperti pada gambar 4.6.
Gambar 7 Hubungan Antar Tampilan
C. Use Case Diagram Use case yang dirancang seharusnya dan sepatutnya memenuhi requirement yang telah disebutkan sebelumnya, terutama dalam functional requirement. Sistem ini memiliki beberapa use case [17] yang diharapkan dapat memenuhi hal tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Use Case Interaksi dengan Objek 2. Use Case Menjelajahi Peta 3. Use Case Mengubah Resolusi 4. Use Case Navigasi 5. Use Case Memilih Peta 6. Use Case Menjelajahi Peta 7. Use Case Melihat Bantuan 8. Use Case Mengaktifkan Layar Informasi 9. Use Case Kembali ke Menu Utama 10. Use Case Melihat urutan Haji
3 11. Use Case Melihat Simulasi tawaf, sai, melempar jumrah
Hasil (pada peta 3D) :
Selain dari Use Case diatas, terdapat pula beberapa kebutuhan non-fungsional seperti berikut : 1. Hardware 2. Unreal Development Kit Ver. Februari 2012 3. Adobe Flash Player 10 4. Adobe Flash CS5 IV. IMPLEMENTASI SISTEM A. Lingkungan Implementasi Pengembangan aplikasi peta interaktif ini dikembangan di sebuah komputer yang juga menjadi client dari aplikasi tersebut. Komputer yang digunakan ini memiliki spesifikasi hardware seperti yang tertera pada tabel 2, Tabel 2 Spesifikasi perangkat keras dan sistem operasi untuk implementasi sistem
Spesifikasi Prosesor: Intel(R) Core(TM) 3.10GHz
i5-2400 CPU
@
Memori: 4096 MB RAM VGA: NVIDIA GeForce GTX 550 Ti Sistem Operasi: Windows 7 Ultimate 64-bit (6.1, Build 7601) Sedangkan untuk perangkat lunak, aplikasi utama yang digunakan adalah UDK ver. Februari 2012. V. UJI COBA A. Uji Coba Interaksi Uji coba interaksi ini dilakukan untuk mengetahui apakah praktik yang dibuat pada peta simulasi ini telah sesuai dengan keadaan nyata. Sebagai contoh uji coba pada Praktik yang dilakukan di masjidil haram.
Nama Praktik : tawaf Deskripsi : Praktik tawaf yang dilakukan disini adalah salah satu hal yang wajib dilakukan ketika melakukan haji, apabila tidak melakukan tawaf maka hajinya tidak akan sah. Tawaf sendiri terdiri dari tuju putanran dan aturan yang tidak boleh dilanggar.
Hasil (keadaan nyata) :
Gambar 5. 1 : Tampilan keadaanya nyata
Gambar 5. 2 : Tampilan pada peta 3D
B. Uji Coba Non-Fungsional Uji coba ini dilakukan dengan membandingkan performa dari beberapa komputer. Performa dinilai berdasarkan rate FPS (Frame per second). FPS dideteksi dengan perangkat lunak bernama "FRAPS" yang biasanya digunakan untuk menghitung FPS game-game terkenal. Laporan hasil uji coba dapat dilihat pada tabel 5.3, 5.4, 5.5, 5.6 dan 5.7. Tabel 5. 1 : Spesifikasi PC 1 CPU 1 Rate FPS Prosesor : AMD Phenom II X4 955 Processor (4 CPU) 3,2GHz Memori : 8.00 GB RAM 62 FPS VGA : NVIDIA GeForce GTS 450 1 GB GDDR5 128 Bit Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate Tabel 5. 2 : Spesifikasi PC 2 CPU 2 Prosesor : Intel Pentium (R) Dual-Core CPU E2160 @ 1.8 GHz Memori : 2.00 GB RAM VGA : NVIDIA GeForce GTX 460 1 GB GDDR5 256 Bit Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate Tabel 5. 3 : Spesifikasi PC 3 CPU 3 Prosesor : Intel (R) Core 2 Duo CPU E2160 @ 2.8 GHz Memori : 3.00 GB RAM VGA : ATI Radeon HD 5770 1 GB 128 Bit Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate Tabel 5. 4 : Spesifikasi PC 4 CPU 4 Prosesor : Intel Pentium (R) Dual-Core CPU E5700 @ 3.00 GHz Memori : 2.00 GB RAM VGA : ATI Radeon HD 4600 512 MB 128 bit Sistem Operasi : Windows XP Service Pack 2
Rate FPS
50 FPS
Rate FPS
62 FPS
Rate FPS
50 FPS
4 Tabel 5. 5 : Spesifikasi PC 5 CPU 5 Prosesor : Intel Atom (R) 1.8 GHz Memori : 1.00 GB RAM VGA : On Board Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate
Rate FPS Tidak Dapat Dijalankan
70 60 50 40 30 20
Sehingga jumlah brush yang digunakan akan mencapai angka ribuan untuk membangun satu gedung utuh. Hal ini tentu sangat memberatkan perangkat keras yang digunakan. Model tersebut sudah digunakan sejak pengerjaan tugas akhir yang menjadi acuan penulis, sehingga ketika aplikasi versi desktop dihasilkan, aplikasi tersebut membutuhkan spesifikasi perangkat yang tinggi. Dan ketika dikembangkan versi mobile. Maka perangkat keras yang ada tidak memadai. Menurut riset yang telah dilakukan penulis dan hasil studi berbagai sumber, model yang telah dikerjakan seperti yang telah dijelaskan diatas tidak sepenuhnya benar, karena hal tersebut tidak efisien terhadap sumber daya yang ada. Model yang lebih baik ialah, memainkan static mesh yang dibuat terlebih dahulu pada 3D Studio Max, lalu mengimportnya kedalam UDK. dibawah menunjukkan contoh bangunan yang dibuat pada 3D Studio Max.
10 0 CPU1 CPU2 CPU3 CPU4 CPU5 Gambar 5. 3 : Grafik Perbandingan Kecepatan Layar Per Detik Pada gambar 5.45 diatas adalah grafik hasil dari uji coba. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi berjalan dengan normal dengan komputer yang menggunakan VGA Card. FPS Rate pada masing-masing komputer tidak banyak berbeda, hanya berselisih 5-9 FPS. Namun aplikasi tidak dapat dijalankan pada komputer yang tidak menggunakan VGA Card karena aplikasi ini membutuhkan grafis tinggi C.
Evaluasi Implementasi Dari tabel diatas yang ada, dapat dilihat bahwa FPS yang didapatkan sangat rendah, hal ini membuat aplikasi tidak dapat berjalan dengan baik, atau terlihat patah patah. Penyebabnya karena banyaknya brush yang ada pada satu level peta. Letak kesalahan yang menyebabkan turunnya FPS yang didapatkan adalah terlalu banyaknya penggunaan brush pada satu level peta. Sehingga perangkat keras yang digunakan kurang memadai untuk merender brush tersebut. Karena pada peta tersebut, brush digunakan untuk membangun sebuah gedung, tembok tembok, atap, lantai, dan sebagainya seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 5. 4 : Pembuatan Gedung Menggunakan Brush
Gambar 5. 5 : Contoh Pembuatan pada 3D Studio Max
VI.
KESIMPULAN
Bab ini berisi simpulan dari seluruh proses pengerjaan tugas akhir beserta saran untuk proses pengembangan peta simulasi manasik haji kedepannya. A. Kesimpulan
Berdasarkan pengerjaan tugas akhir yang dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: a. Praktikdan tempat yang berada di simulasi manasik haji ini meliputi praktik tawaf, sai, tahallul, melempar jumrah, mabit dan wukuf serta beberapa tempat penting seperti hajar aswad, maqom Ibrahim, hijir ismail. b. Penggantian karakter menjadi hal yang paling dalam pemuatan peta tiga dimensi ini karena masih harus membuat di 3D max dan memerlukan waktu yang cukup lama c. Fasilitas simulasi ini hanya masih sebatas menjelajah peta tidak selengkap seperti simulasi pada aslinya, hanya sekedar melihat bagaimana gerakan yang seperti memutari ka’bah, sai dan melempar jumrah d. Berdasarkan hasil uji coba beberapa fungsi utama yang dilakukan dengan menggunakan skenario test case, Peta simulasi manasik haji ini telah berjalan sesuai dengan desain yang telah dirancang serta sesuai dengan kebutuhan pengguna. B. Saran Dalam pengerjaan tugas akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan seperti karakter masih belum diganti, simulasi masih belum seperti gerakan aslinya. Diharapkan dari kekurangan ini dapat menjadi pertimbangan sehingga
5 dapat dikembangkan di masa mendatang, dan diharapkan pula engine yang ada dikembangkan untuk kepentingan yang lebih bermanfaat tidak hanya cenderung kepermainan seperti kebanyakan yang ada. DAFTAR PUSTAKA [1]
[2]
[3] [4] [5]
[6] [7]
[8] [9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15] [16]
[17]
[18]
(2007). Retrieved Juni 13, 2011, from ICONIX Process: http://iconixprocess.com/iconix-process/ Adobbati, R. (2001). Gamebots : A 3D Virtual World Test-Bed For Multi-Agent Research. University of Southern California . Busby, J. (2004). Mastering Unreal Technology. Sams. Eberly, D. H. (2007). 3D Game Engine Design (Second Book). North Carolina. Eberly, D. H. (2007). 3D Game Engine Design : A Practical Approach to Real-Time Computer Graphic 2nd Edition. San Fransisco: Morgan Kaufmann. Fritsch, D. (2004). Visualisation Using Game Engines. ISPRS , 1-5. Incorporation, E. G. (2009). Unreal Development Kit. Retrieved 1 30, 2011, from www.udk.com Kada, D. F. (2004). Visualisation Using Game Engines. Archiwum ISPRS - Citeseer . Kerry Handron, J. J. (2009). Dome Displays for Educational Games and Activities in the Museum and on the Road. Massachusetts: Publicvr.org. Michele Fumarola, R. P. (2010). Generating virtual environments of real world facillities . Automation in Construction , 7. Paul R. Messinger, E. S. (2009). Virtual Words past, present, and future : New directions in social computing. Decision Support System , 25. Pengertian Game Engine. (n.d.). Retrieved January 30, 2011, from www.icelsite.com/info/game-engine.html Perbandingan Game Engine. (n.d.). Retrieved January 30, 2011, from www.ilhamsk.com/perbandingan-game-engine/ Show Case. (2010, September 14). Retrieved January 30, 2011, from Epic Games: www.udk.com/showcase T. Bullen, M. K. (2006). Automating Content Analysis of Video Games. Thabet, M. S. (2002). Virtual Office Walkthrough Using a 3D Game Engine. International Journal of Design Computing , vol 4. Tim INI3D. (2011). Pengembangan Peta Interaktif Tiga Dimensi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Menggunakan Unreal Engine. Surabaya. UDK, E. G. (2009, January 1). Development Kit Programming. Retrieved February 20, 2011, from UDK - Unreal Development Kit:
[19]
[20]
http://udn.epicgames.com/Three/DevelopmentKit Programming.html Unreal Development Kit. (2010, May). Retrieved January 30, 2011, from www.udk.com Unreal Technology Product. (n.d.). Retrieved January 30, 2011, from Unreal Web site: www.unreal.com