ISSN 1411-2620
MAJALAH ILMIAH ILMU.ILMU HUMANIORA
MEI{ruRI vol.
13 NO.2, JUL| 2010
Profil Sekolah Muhammadiyah/Aisyiah di Provinsi Aceh, Ranli Sibemetik dan Teori Konstruktivis dalam Pe\gajata\, Asnatti Peranan Kampus & Mahasiswa dalam Mewujudkan Gcnerasi Muda Aceh Bebas Narkoba. Rri.rlaldl
Retorika sebagai Seni Berbicara, Denni Iskandar Integrasi Nilai-Nilai Agama dalam Psikologi, Juli Andriyani Sumber Daya Manusia yang Tangguh
dalanr Membangun Koperasi (Sebuah Tinjauan Praktis),
T.
M. Jamil T.A
Identifikasi Aktivitas Perempuan Penjual Ikan di Pasar Peunayong, Banda Aceh. Ruaida The Sociolinguistics of Mobile Phone SMS Usage in Cameroon and Nigeia, Hendra Heriansyah
Korelasi Prestasi Mahasiswa dalam Mata K\r,hah Mictateqching dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada Program Sfudi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) FKIP Unsyiah, Sanusi Euthanasia menurut Pe$pektifHukum Islam, Hukum Pidana, dan Etika Kedokteran, S4?/,/
Faktor-Faktor Risiko Fiskal dalam Penganggaran Daerah (Studi pada Pemerinlah Aceh), Jalaluddin dan Dhesi Junina Eka Putri
Majalah Ilmiah Ilmu-Ilmu Humaniora Menldri
Vol
13
No. 2
Hlm.
Banda Aceb
ISSN
6t-209
Juli 2010
L4tt 2620
etri"ttn tt^iah
I
lmu-l lmu
H
umaniora
MENTARI Penanggurg Jawab Rektor Unmuha PemimPin Redaksi H' Fauzi Ali Amin Sekretaris Redaksi Ramli Gadeng
Dewan Redaksi Achmad Zaini Ibrahim Fadhlullah, A. Malik Musa, Taufiq A Rahim'
StafRedaksi Suria Darma, Muliadi' MuliYawan
Staf Ahti Malang) H. A. Malik Fadjar (Universitas Muhammadiyah Aceh) Muhammadiyah (Universitas fgt. rf. frnurn S"1'uja' Aceh) Muhammadiyah (Jniversitas atl ri. U, U*Uft Aceh) n.'rur. i-unurt Vuddi; (Unive$ias Muharnmadiyah
--
et-yutu' Abubakar (IAIN Ar-Raniry' Banda Aceh) - . Benda Aceh) H. lu-uiuiain aft-ad (Universitas Sy'iah Kuala' Malang) Negeri H. Ali Saukah (Universil4s U.
Daniel Djuned (IAIN Ar-Raniry' Banda Aceh) H. Abdullah Syah (IAIN Sumatera Utara) Aslam Nur (IAJN Ar-Raniry' Banda Aceh) Kiairil Ansari (Unimed Medan)
Alamat
Pe n e r'b
it/Red
a ks
i
Bata' Telepon(0651) 31583' 34092 Jalan Muhammadiyah 91, Bathoh-Lueng '-. Faksimile (0651) 34092, Banda Aceh 23245 Pertama Kali Terbit Januari 1998
Frekuensi Terbit Dua kali setahun (Januari dan Juli)
Diterbitkan oleh Lembag.a Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
tlniversitas Muhammadil ah Aceh Banda Aceh
,
.dirfb&..
tssN 1411-2620 MAJALAH ILMIAII ILMU-ILMU HUMANIORA MENTARI
DAFTAR ISI : -:
:
ill
Sekolah Muhammadiyah/Aisyiair di Provinsi Aceh,
:emetik dan Teori Konstruktivis dalam Pengajaran,
TT
61 -7
6,, Rantl i
-88, Asncwi
i;ranan Kampus & Mahasiswa dalam Mewujudkan Generasi Muda Aceh 3ebas Narkoba, 89-103, Rusnaidi
ietorika sebagai Seni Berbicara, 104-Ill, Denni Iskandar i::egrasi Nilai-Nilai Agama dalam Psikologi. 112-126, Juli Andriyani rnber Daya Manusia vang Tangguh dalam Membangun Koperasi, (Sebuah , :njauan Praktis), 127-141, T.M. Jamil T.A
>-
-lentifikasi Aktivitas Perempuan Penjuaf lkan di Pasar Peunayong, 3.rnda Acelr, 142-158, Ruaida I re Sociol inguistics of Mobile Phone SMS Usage in Cameroon ::.J Nigeria, 159-165,, Hendra Heriansyah
:'-rrelasi Prestasi Mahasiswa dalam Mata Kuhah Microteaching ::nean Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada Program Studi ?:ndidikan Pancasila dan Kewarganegaan (PPKn) FKIP Unsyiah, 56-173, Sanusi :.rthanasia menurut Perspektif FIukum Islam, Hukum Pidan4 ::r Etika Kedokteran, 174-187, Saiful
--:ltor-Faktor Risiko Fiskal dalam Penganggaran Daerah >rudi pada Pemerintah Aceh), 188-209, Jalaluddin dan Dhesi .Itmina -..Lt Putrr
RETORIKA SEBAGAI SENI BERBICARA oleh Denni Iskaadar FKIP Unsyiah Daarussalam, Banda Aceh
b
tl I
h
li
ABSTRAK Artikel ini membahas urgensi Retorikn sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin mendapat tempat strategis dalam Kurila um Pendidikan Bahasa dqn Sastra Indonesia. Materi yang dibahas meliputi sejarah dan kowep Retorika. Sebagai seni berbicara, Retorika dapat dimanfaatkan pada proses pembelajaran di kelss. Pembelajaran yang tidak memanfaatkan Retorika dapat menimbulkan kebosanan sehingga perhatian anak didik tidtk tercurah pada bahan yang disajiknn. Pengajar yang cakap memanfaatkan Retorika dalam tugasnya akan disenangi anak didiknya. Kata kunci: Tetorik4 seni berbicara, pembelajaran bahasa
PENDAHULUAN Retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbican. Hal ini sudah lama disadari di belahan bumi bagian Barat. Berdasarkan peninggalan terhrlis bangsa Yunani temyata masalah ini sudah dikenal sejak abad ke-5 sebelum Masehi. Studi Retorika ini alhimya mempengaruhi perkembangan kebudayaan Eropa dari zaman ke zaman sampai dengan abad ke-J Masehi. Bertahun-tahun Retorika dianggap negatif oleh sebagian ilmuwan karena seolah-olah Retorika hanya seni propaganda saj4 dengan kata-kata yang bagus brmyinya tetapi disangsikan kebenaran isinya. Padahal, arti asli dari Retorika jauh lebih mendalam, yakni pemekamn bakat-bakat tertinggi manusi4 yakni rasio dan cita rasa lewat bahasa selaku kemampuan unruk berkomunikasi dalam medan pikiran (to be victorious lords in the battle of minds). Retorika menjadi mata ajar poros demi emansipasi manusia menjadi tuan dan puan (Rakhmat, 2007: v). Kemampuan bicara bisa merupakan bakat. Namun, kepandaian bicara yang baik memerlukan pengetahuan dan latihaa. Orang sering memperhatikan cara dan bentuk pakaian yang dikenakanny4 agar
104
r
!
h a
T
d a
t
s
$
t I
l
t
t
I !
{
i ! !
d
t I
d
t I
(
I
n"n,iro,"{ilX!!fft dan bentuk kelihatan pantas, tetapi ia sering lupa memperhatikan cara Retorika baik' yang diucapkannya supaya kedengaran "ilmu bicara" sebenamya diperlukar semut orang' sebagai "'-"'-^fr4""y"a*i penting dan manfaat retorika dalam keterampilan l"tor*a aimiuttan ke dalam Kurikulum Program Studi
;#;;
'dang ilmu
I
sftategis ta- Materi
agai seni
be.Uufr*i PendidikanBahasadanSastralndonesia(PBSI)padatahunajaran lS,tanggl. Sampai dengan sekarang mata kuliah ini masih-eksis sebagai Melalui mata mata kuliah poiok yang wajib diikuti oleh mahasisrva' 1) konsep kutiah Retorika mahasiswa dihmapkan dapat memahami; Jut* n"totitu; 2) hakikat, sejarah, klasifikasi, metode' dan pendidikan
secara lisan Retorika; 3) menjelaskan penggunaan bahasa sebagai seni O* toti.; i) -urnpn dan terampil menggunakan -bahasa. sebagai seni praktis' aatam *ucatta tisan dan tulis untuk berbagai kebutr*ran
Iajaran di
ka
dapat
t tercurah
PEMBAHASAN Sejarah Retorika
ke-5 Istilah Retorika muncul pertama kali di Yunani sekitar abad
@faatkan
berbicara.
rdasarkan $ dikenal akhirnya ke zaman sebagian
nda saj4 kebenaran
m.
yakni rasa lewat rn pikiran $adi mata tRakhmat, €pandaian
ng
sering
n).4- agar
SebelumMasehi.SaatitumerupakanmasakejayaanYunanisebagai untt-rk p*", t"Uta"y*" barat dan para filsufirya . saling berlomba Pengaruh up"' yang mereka anggap sebagai tebenaran' t.i.o"v" i 1t;# ini menyebarsampai ke-dunia.timur.seperti Mesir' pada "*t"-i I"aiu" p"ttiq Indonesi4 dan- lain-lain' Retorika mulai berkembang zaman Socrates, Plato, dan Aristoteles' Selanjutny4 Retorika sebagai Uot"-t*g -"njadi suatu ilmu pengetahuan dan yang ^dianggap S'M')' guru pertaria dalam ilmu Retorika adaiah Georgias (480-370 "' 'Utui* sistematis Retorika yang pertarna diletakkan oleh orang koloni S1..a"uo, sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia' Bertahun-tahun itu diperintah para tiran. Tiran, di mana pun dan pada -zaman apa Bun' rakaat r.n*g .."gg"sur €nah rakyat' Kira-kirl ta|r* 465 S'M'' melaniarkan--revolusi. Diktator ditumbangkan dan demokrasi ;ilA"kd. Pemerintah mengembalikan lagi tanah rakTat kepada pemiliknya yang sah'
'
uniuk mengambil haknya" pemilik tanah harus
meyakinkan aewan
luri di pengadilan' Waktu itu, tidak
sanggup pengacara atla
ada sertifikat tanah. Setiap orang harus meyakinkan *"ftka-"tt dengan pembicaraan saja' Sering orang tidak berhasil
aan
tia*
pandai bicaramempetoleh keribali tanahnya" hanya karen'a ia tidak Untuk membantu omng memenangkan haknya di pengadilan' Logon (seni Corax menulis makalah Retorika, yang diberi nama Techne penulis separa dari Walaupun makalah ini sudah tidak ada'
t"*t""1
105
jil]m
Mentari VoL 13 No. 2, JuIi 2010: 101-111
itu ia berbicara tentang zaman, kitz mengetahui bahwa dalam makalah Bila kita tidak dapat memastikaa sesuatu' mulailah n umum. Misalny4 seorang kaYa T"1"* dan dituntut kita Oip."g"aifi" untuk pertama kalinya' Dengan teknik kemungkinan be$ecukulS mengorbankan seorang vang 'guk-kuh' sepanjang hidupny4 ia kehormalnnya d"ngan -e,,crT i1 karena mencuri Contoh lain' il.af,'ffidt" diajuk"an ke pengadilan -diajukan untuk kedua dan !edanneneadi.lal. Mana dihukum' pemah Kita bertanva, "la pemah mencuri l"'utuni L"famla" lagi pekerjaan yang sama"' Akhirnva' Retorika memang mirip "ilmu silat lidah"' tokoh-tokJh Retorika klasik yang menonjol antara lain adalah ini Corgias, iycias, Phidias, Protogoras, dan Isgcrates'" Kelompok mereka sebagai kaum Sofis' Menurut aliran ini -""?Jirt "it"- tretorika alat untuk memenangkan suatutasxs lewat bertutur
*"* -*gfi"*. ;;k;;;gd"an
;;;d;,';M*gtini.att
"
r"-*'g *i.ti" t"n"uti
k;i"";.
.r-J[lt
;i;;Jd;;*pakan
kepandaian memainkan ulasan, kefasihan berbahasa" ;;;; emosi penanggap tutur, dan keseluruhan tutur harus ;;*f*d memberikan ;ilJ"k* unn k mincapui- itrn"tt-g*' Aristoteles yang berbeda dan berlawanan dengan kaum Sofis' Menwut p""i""iorang 'ftl.rif
tcrt"""l" ini, Retorika adalah ilmu yang
mengpjarkan i f' ekt obj dan persuasif keteramoi lan menemukan secara pertama Retorika dilam masa rnodem, yang menekankan p.ot"t pt[oLgl., dikenal sebagai al iran epi s te mologis' Epistemologi dan batas-batas "teoiri pengetahuan"; asal-usul, sifat, metode'
*-
;1i; '-"*t.ft*
oeneetahuanmanusia.Parapemrkirepistemologisberusahamengkaji ["i|ri-t" f.f"r* dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif (yakni, yang membahas Proses mental)' '*-- c;;g" Campbell (1719-1796), dalam buhxrya The Philosophy of dengan Rheroiic, rienelaah tulisan Aristoteles, cicero, dan Quintillianus psikologi)' Psikologi ;tft"logi fakultas (bukan fakultasperilaku ;;;k;; manusia pada irk"G berusaha nienjelaskan sebab-musabab imajinasi' perasatm l.t"u-p"* jiwa manusia: pemaha1an, 9"-9d:. haruslah diarahkan aun te-auun Retorika, menurut definisi Campbell' ;;;"d" ;;;t" i'-"rr""rul'k- pemalaman,- menvenargkan imajinasi' perasaan, dan mempengaruhi kgmauan" . --*ngg"tui.k* ""Am* kedua dikenal sebagai genkan belles
netorika modem sangai /etfres (bahasa Prancis: tulisan yang indah)' Retorika belletlis kadangpesan' *""gur;uk* keindahan bahas4 seglsegi estetis Blair (1718mengabaikan segi informatituvu' Y"gtt il;;;;.;g* Di sini ia 1800) menulis Lectures on Rheloric and Belles Lettres
106
rlndt
Ifr-.-
--Iskandat'
Retorlka sebagai Seni
ftang hilah lmtut r kita
nkan
tq i^ lain, tedua
Mam imya,
dalah
k
ini
mini fiitur fusa harus erikan enurut
orang rmkan
mlogi r+atas ngkaj i tyakni,
plry kngan
"f
kologi
r
pada
;ras:urn
rahkan qiinasi, belles sangat
ndang(1718-
sini ia
menielaskanhubrrnganantaraRetodka,sastra,dankritik.Ia untuk
citarasa (tast€), yaitu kemampuan pun vang indah' ilk-atan dari pertemuan dengan apa Anda senang mendengarkan musik "itu.*" yang indatL melihar.pemandangan yang ;;;drh ;;tbaca nrlisan kau Blair' i"Oif,, ,"" mencamkan pidato lang indah' CiLarasadengan dipadukan t keiika kenikmatan inderawi #;;G;;;r kenikmatan' .^i" OL t"rlL" iasio dapat menjelaskan sumber-sumber ^*'dari perkemmanfaat p"a" teAua pututt, Retorika mengambil "l"apengetahuan modem, khususnya iimu-iimu perilaku bunsan-lhu Retorika o*.*1ti digeser oleh ;#;ip;tk"ldia'* t*iorogi' Istilahoral communicntiov ztau public ;;;;;'h,';;rr,; communicatiin, atat
ii.,i#Jr**rr*-i"irrt^
;il:Ji;h ffi#;'ffitiiilr.J*rt*
speaking.
KonseP Retorika
Retorikaadalahsuatugayaatauseniberbicara,baikyangdicapai melalui keterampilan teknis' Ur"a**i*-t"t t alami (talita) maupimberbicara secara lancar tanpa ini bukan hanya berarti ;;;;i;" jelas dan tanpa isi' melainkan suatu kemampuan pjL*t yang-dan i"r* ',**t'U".Ui"i* berpidato secara singkat' jelas' padat dan
-"nn"r-k*.Retorikamodemmencakupingatanyangkua!daya tepat dan dava ilJil; f*tasi i-g tinggi. teknik pengungkapan vTg juga dapat
harus nernbuktian serta pe;ilaian yang tepat' Beretorika bicara vang nada a;tt'tui pemilihan fata dan bicara yang OJig^ tujuan, ruang' waktu, situasi' dan siapa lawan
iil;;gungi"*uill* ,.i*i dihadapi. -^^---''.R.ro.iku
..etimologi" dan'termirrologi". dapat diartikan secara (Yunani (asal kaia), Retorika b-TT d.T bahasa latin S""aru bahasa dari "ti-ologi Rhetorica yang artinya geni bgrbig. 1 dan kuno) yaitu y*g t"titti kepandaian berpidato^ atau berbicara' l"li"i"' 's"?--u in.logi (istilah) dalam bahasa Inggris .Retorika dikenal berbicara ittirJ;tl,Z ari of spiakin{' yang arti-ny.a senidi dalam dikemukakan dapat lemikiari secari sederhana
il"rrt" *t
it"g;,fi;;;t6.
Dengan
Retorika adalah suatu bidang
iknu yl1C
mempelajari utul
*"*p"'.outl.uotentangbagaimanacaraberbicarayangmempunyal yang. mendengarkannya daya tarik y*g orr-p",oni" sehingga orang ini definisi yang Berikut a"i"t .""d"tti dan tergugah p"tusuuot'yu'
ai[".*"ti.
beberapa pakar di bidang Retorika:
"feh
107
Mentari vol
13 No. 2,
Jali 2010: 104-111
1) Richard mengatakan bahwa Retorika adalah iimu yang mengajarkan bagaimana kita menggarap wicara-futur kata secara= epistomologi untuk membina saling pengertian dan ke{a sama; 2) Socrates mengemukakan bahwa Retorika mempersoalkan tentang bagaimana mencari kebenaran dengan dialog sebagai teknikny{ karena dengan dialog kebenaran dapaf fimbuJ dengan sendirinya; ' 3) Plato mengungkapkan bahwa Retorika adalah kemampuan di dalam mengaplikasikan bahasa lisan yang raerupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan yaog luas dan sempumaf 4) Kertapati mengartikan Retorika sebagai kemampuan seseomng unt'.rk melyatakan pikiran dan perasaannya dengan menggunakan Iambang-lambang bahasa (Agun g, l9g9:3). Dari beberapa definisi ;,ang dikemukakan para ahli terlihat semuanya mengacu dan memberi penekanan kepada kemampuan menggunakan bahasa lisan (berbicara) yang baik dengan memberikan sentuhan gaya (seni) didalam penyampaiannya dengt tujuan untuk memikat/menggugah hati pendengamya dan mengertl dan memahami pesar yang disampaikannya. Salah satu yang dipelajari dalam Retorika adalah bagaimanana seseorang memahami persepsi. persepsi adalah proses yang terintegrasi dalam individu yang terjadi sebagai reaksi atas stimulus yang diterimanya. Sebuah konsensus ftesamaan persepsi kolektif pada satu isu tertentu) yang tercapai melalui diskusi ,o.ld uk* -"oimbulkan opini publik, rydangkan pada diri individu sendiri, opini bisa bersifat laten atau Opini yang bersifat laten disebut sikap. Sikap adalah _manifes. suatu predisposisi terhadap sesuatu objek. yang di dalamnya lermasuk sistem kepercayaan, perasaan, dan kecenderungan perilai
menggunakan kata-kata lisan/tertulis, (2) suatu usaha melanamkan opini baru, dan (3) Suatu usaha yang dilakukan secara "ntut
sadar, untuk mengubah sikap, kepercayaan, aan transmisi pesan.
peJatu orang dengan
Titik tolak Retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orlng, untuk mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya memberikan
informasi atau memberi informasi). Berbicara adaiah salah satu kemampuan thusus pada manusia. Oleh karena ilu, pembicaraan setua
108
!
F
i
P
g
kl
i_l:
d(
-l.
da
^r"*r,,"iilXi!{; farkan nologi entang
iknya t4 dalam mftmg eortnrg
makan
brlihat mpwrn
rrikan untuk nhami oanana
yang imulus if pada bulkan
rrsifat "dalah
rmasuk
fradap r
.aspek
rdalah; dengan
rmtuk secara
rbngan berarti
mpok ilerikan satu n sefua
h
umur bangsa manusia. Bahasa dan pembicaraan ini muncul, ketika manusia mengucapkan dan menyampaikan pikirannya kepada manusia lain.
Retorika modem adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian, dan berbicara. Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, Retorika berarti pada tempat yang iepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata-kata yahg tepa-t, benar dan mengesankan. Ini berarti orang harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif, jelas supaya mudah dimengerti, singkat untuk menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran, dan efekrif karena apa gunanya berbicara kalau tidak membawa efek. Dalam konteks ini setruah pepatah cina mengatakan", orang yang menembak banyak, belum tentu seorang penembak yang baik. Orang yang berbicara banyak tidak selalu berarti seorang yang pandai bicara" (Hendrikus, 1999 :7). Keterampilan dan kesanggupan untuk menguasai seni berbicara ini dapat dicapai dengan mencontoh para atau tokoh-tokoh yang terkenal dengan mempelajari dan mempergunakan hukum-ltukum Retorika dan dengan melakukan latihan yang teratur. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan tahapan berikut.
l)
Inventio (penemuan) Pada tahap ini, pembicara menggali topik dan meneliti khalayak untuk mengetahui metode persuasi ya-ng paling tepat. Bagi Aristoteles, Retorika tidak lain merupakan "kemampuan untuk menentukan, dalam kejadian tertentu dan situasi tertentu, metode persuasi yang ada". Dalzim tahap ini juga pembicara merumuskan tujuan dan mengumpulkan bahan (argumen) yang sesuai dengan kebutuhan khalayak. Aristoteles menyebut tiga cara untuk mempengaruhi manusia Pertama, Anda harus sanggup menunjukkan kepada khalayak bahwa Anda memiliki pengetahuhn yang luas, kepribadian yang terpercaya" dan status yang terhormat (ethos). Kedua, Anda harus menyentuh hati khalayak perrsaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang mereka (pathos). Keiak, para ahli Retorika modem menyebutnya imbauan emotional (emotional appeals). Ketiga, Arfia meyakinkan khalayak dengan mengajukan bukti atau yang kelihatan sebagai bukti. Di sini Anda mendekati khalayak lewat otaknya (logos). Di samping ethos, pathos, dwr logos, Aristoteles menyebutkan dua cara lagi yang efektif untuk mempengaruhi pendengar yaiiJ entimem uenu di dalam dan "thyrnos" dan contoh. Entimem (Bahasa Yunani'
l0s
flffiffiro Mentafi VoL
13 No, 2,
Iuli
2010: 104-111
pikiran) adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap (sebagian premis dihilangkan), tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan.
b
p
2) Dispositio (penyusunan)
ini,
pembicara menyusun pidato atau Pada tahap mengorganisasikan pesan. Aristoteles menyebutnya taru, yang berarti pembagian. Pesan harus dibagi ke dalam beberapa bagian yang berkaitan secara logis. Susunan berikut ini mengikuti kebiasaan berpikir manusia: pengantar, pemyataan, argumen, dan epilog. Menurut Aristoteles, pengantar berfungsi menarik perhatian, menumbuhkan kredibilitas (ethos), dan menjelaskan tujuan. 3) Elocutio (gayr) Pada tahap ini, pembicara mernilih kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat untuk "mengemas" pesannya. Aristoteles memberikan nasihat, "gunakan bahasa yang tepat, benar, dan dapat diterima; pilih kata-kata yang jelas dan langsung; sampaikan kaiimat yang indah, muli4 dan hidup; dan sesuaikan bahasa dengan pesan, khalayak, dan pembicara."
untiatio (penyampaian) Pada tahap ini, pembicara menyampaikan pesfimya secara lisan. Di sini, akting sangat berperan. Demosthenes menyebutnya ltypocrisis (boleh jadi dari sini muncul kata hipokrit). Pembicara harus menrperhatikan olah suara (vocis) dan geiakan-gerakan, anggota badari 4) P ron
(gestus moderatio cum venustate).
PENUTUP Objek studi Retorika sudah berusia setua kehidupan manusia. Setiap orang tentu memanfaatkan Retorika menurut kemampuannya masing-masing. Khusus dalam bidang pendidikan, para pendidik dalam tugasnya sadar atau tidak telah memanfaatkan Retorika. Pemanfaatan tersebut di antaranya tampak dari usaha-usaha memberikan jawaban terhadap sejumlah pertanyaan. Misalnya bahan pelajaran yang bagaimanakah yang diperlukan anak didik? Bagaimanakah cara
penyajian pembelajaran yang menarik dan menyenangkan? Bagaimanakah cara merangsang anak didik agar terdorong untuk
110
-l
H
Sr
Iskandar, Retoriha sebagai Seni
berpikir, me€s4 dan berbuat secara efektif? Jawaban atas p€rtanyaanpertanyaan ini merupakan bentuk nyata aplikasi ilmu Retorika.
DAFTARPUSTAKA Agung, Arman. 1989. Laporan Program Pembelajaran Pendidikan Kader (Materi Retorikn). IKIP Gunung Sari Baru: tJjwg Pandang.
Arsjad, Maidar G. dan Mukti US. 1993. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Bettinghaus, Erwin P. 1980. Persuasive Communication. New York: Holt Rinehart and Winston. Hendrikus, Dori Wuwur. 1999. Retorika (ferampil berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, Bernegosiasi). Kanisius. Yogyakarta. Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikalogi Komunikasi. Bandung: pT. Remaja Rosda Karya.
Rakhma! Jaialuddin- 2007. Retorika Modern
Pendekatan--
?rabis.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Smith, Donald K. 1969. Man Speaking: A Rhetoric of Pub'tii Spbech. New Jersey: Dodd Mead.
111