Edisi 5/ Tahun I/ Mei 2015 ISSN : 2460 - 3813
media pemersatu umat
MADRASAH Milik Masyarakat
Pembinaan an :
Prestasi Akademik Madrasah di Jawa Tengah
3
22
Dinamika Daerah
Kemenag Bantu TMMD Reguler ke-94
Artikel
35
SANTRI KUDUS Raih Juara Kemah Santri
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
1
Salam REDAKSI Assalamu’alaikum Wr Wb. ntuk mempersiapkan rubrik Laporan Utama dan rubrik rubrik lain yang akan dimuat di setiap edisi setiap bulan. Pihak jajaran redaksi harus mengadakan rapat rutin. Segenap redaksi bebas mengeluarkan pendapat lewat argumentasi, mana yang pantas serta actual dan layak untuk disajikan pada rubrik Laporan Utama. Disamping itu pada kegiatan sehari-hari, redaksi menghimpun, menyeleksi dan mengedit artikel dari Bidang Bidang dan Pembimas serta artikel-artikel lain dan berita berita daerah mulai dari penulis dan para Pranata Humas Kemenag daerah. Yang semua diterima di meja redaksi paling lambat sebelum tanggal 15 pada setiap bulan. Hal ini menyangkut disiplin Kinerja redaksi . Untuk itu kepada para Penulis dan para Pranata Humas Kemenag diharap memakluminya. Yang perlu diperhatikan atau yang lebih penting lagi untuk diketahui para Pembaca, bahwa di era Reformasi yang serba cepat, ibarat arus air deras sekali dan serba transparan, jadi pengalaman-pengalaman dulu yang dapat dikatakan serba lambat supaya ditinggalkan, jadikan pengalaman-pengalaman dulu menjadi guru yang baik, sehingga kita dapat menghasilkan karya yang lebih baik di masa masa mendatang. Dalam rencana edisi edisi awal berdirinya majalah Sejahtera pada tahun 2015 dan berikutnya pihak redaksi yang mengusahakan tulisan tulisan atau naskah naskah yang mengacu hasrat para Pembaca lewat berbagai rubrik. Yang penting pihak redaksi sudah paham secara universal. Para Pembaca menghendaki agar redaksi meningkatkan mutu penyajian. Bahkan lebih dari itu, para Pembaca sangat berharap besar agar redaksi bisa tampil beda, gampang dicerna dan enak dibaca serta komunikatif, berbobot dan transparan sesuai dengan paradigma era reformasi sekarang ini. Hal ini merupakan tantangan berat, apalagi mejalah Sejahtera sebagai media milik instansi Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, wajib tahu tentang Kode Etik Jurnalistik. Dengan demikian Insya Allah jajaran redaksi akan mengupayakan serta mempunyai tekad dengan semangat kerja keras, sehingga majalah Sejahtera sajiannya di setiap edisi makin berbobot, komunikatif, inovatif dan berkualitas. Semua ini hanya semata-mata untuk para Pembaca. Wassalamu’alaikum Wr Wb.
U
Daftar Isi Salam Redaksi ...................................................... 2 Pembinaan ............................................................ 3 Laporan Utama ..................................................... 5
Madrasah Diminati Masyarakat Keberadaan madrasah kini diperhitungkan banyak pihak. Hal ini tidak lepas dari kerja keras semua kalangan, khususnya mereka yang memiliki komitmen tinggi untuk memajukan madrasah. Masyarakat pun berbondongbondong menyekolahkan anaknya di madrasah, baik Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA).
Bidang PENMAD.................................................. 8 Bidang PONTREN ................................................ 10 Bidang PAIS .......................................................... 12
Gebyar PAI pada TK Tahun 2015 Bidang PAIS Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan dalam rangka memberikan tambahan pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan keterampilan pada peserta didik yang dikemas dalam Gebyar Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak.
Bidang URAIS ...................................................... 14 Bimas Kristen ....................................................... 16 Bimas Katolik ....................................................... 17 Bimas Hindu ......................................................... 18 Bimas Buddha ....................................................... 19 Dinamika Daerah ................................................. 22 Artikel .................................................................... 28 KUB ....................................................................... 33 Prestasi ................................................................. 35 Terapan .................................................................. 37 Lensa Foto ............................................................. 39
Penanggung Jawab : Badrus Salam ; Redaktur : Budiawan, Gentur Rachma Indriadi, Suripah, Martina Wulandari, M Fachri ; Penyunting / Editor : Saronji, Djati Prasetyo ; Design Grafis / Fotografer : Hery Basuki, Muhammad Khoirulloh ; Sekretariat : Yudi Prasetyo, Amin Sri Widodo Penerbit: Subbag Informasi & Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Alamat Redaksi : Majalah Bulanan SEJAHTERA Diterbitkan oleh : Subbag Informasi & Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah.
2
Jalan Sisingamangaraja 5 Semarang - 50232 Telp : 024-8412547, 8412548, 8412552 Fax. 0248315418, EMAIL :
[email protected] Redaksi SEJAHTERA menerima sumbangan dalam bentuk tulisan, foto ilustrasi dan lainnya yang sesuai dengan misi Majalah SEJAHTERA. Ketikan 1,5 spasi maks 2 hal kuarto, disertai identitas resmi penulis. Redaksi berhak merubah tulisan tanpa mengurangi substansinya. Demi perbaikan penerbitan, redaksi mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Pembinaan
Prestasi Akademik Madrasah Jawa Tengah Langkah Kementerian Agama RI dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dimulai dengan dilaksanakan TOT, Bintek Kurikulum, dan Sosialisasi Kurikulum dari Akhir Tahun 2013 dari tingkat Kemenag RI, Provinsi dan Kabupaten Kota se-Indonesia. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah melaksanakan langkahlangkah persiapan dengan melakukan Bintek Kurikulum maupun Wokshop Implementasi Kurikulum.
P
ada Tahun 2015 Kanwil Kementerian Agama juga melaksanakan Bintek Kurikulum 2013 untuk Mata Pelajaran Agama dan Mata Pelajaran Umum, di samping itu bagi madrasah yang mendapatkan DIPA pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 juga melaksanakan pendampingan sebanyak 146 madrasah. Pada Tahun Pelajaran 2014/2015 berdasarkan data yang masuk ke Bidang Pendidikan Madrasah ada 1500 madrasah yang mengajukan Implementasi Kurikulum 2013. Selanjutnya untuk madrasah yang telah mengajukan diadakan telaah dan analisis dengan mempertimbangkan aspek Akreditasi, P T K , Sarpras dll.
Berdasar surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 481 tahun 2015 tentang Penetapan Madrasah Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Provinsi Jawa Tengah berjumlah 146 madrasah, yaitu 39 MIN, 13 MIS, 37 MTsN, 9 MTsS, 36 MAN dan 11 MAS. Pada Tahun Pelajaran 2015/2016 Dirjen Pendis melakukan pendataan tahun ke dua baik madrasah negeri maupun swasta, dan sampai sekarang masih dalam tahapan proses. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2015/2016 dimulai pada tanggal 27 Juli 2015 merupakan hari pertama masuk madrasah. Adapun tanggal 6 Juli 2015 s.d tanggal 11 Juli 2015 madrasah diwajibkan melaksanakan Pesantren Kilat/Romadhon. Pada tanggal 16 Juni 2015 anak-anak kita telah menerima nilai hasil Ujian Sekolah/Madrasah. Setelah mendapatkan pengumuman nilai ujian, selanjutnya madrasah segera mungkin kepala madrasah melakukan rapat dengaan dewan guru untuk menentukan kelulusan peserta didiknya. Hasil ujian nasional tahun ini memang tidak menjadikan ketentuan kelulusan peserta didik bukan berarti tidak penting, akan tetapi sangat penting untuk pemetaan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, sehingga pada tahapan berikutnya dijadikan acuan dalam melakukan kebijakan dan pembinaan madrasah. Yang tidak kalah pentingnya adalah nilai tinggi tidak hanya dimiliki oleh madrasah negeri, tapi juga swasta, bahkan hampir merata disemua kabupaten kota se Jawa Tengah. Hal ini mununjukkan kualitas mutu pengelolaan pendidikan madrasah sudah merata disemua lini. Prestasi hasil ujian nasional dilihat dari nilai madrasah sepuluh besar tingkat Jawa Tengah adalah (1) MTsN 01 Kebumen, (2) MTsS Nurul Ikhsan Sulur Sari Gabus Kudus , (3) MTsS Tahfidz Yambuul Qur’an Kudus, (4) MTs N 01 Surakarta, (5) MTs NU Assalam, (6) MTS Miftahul Falah Jepatlor, (7) MTsS Tarbiyatus Sibyan Gembong Pati, (8) MTsS Miftahul Huda Jambon Grobogan, (9) MTsS Nurul Ikhsan Sengon Wetan Grobogan, dan (10) MTsS Miftahul Ulum Wirosari Grobogan. Berdasarkan nilai tertinggi siswa, yaitu (1) Aulia Azizah MTsN Negeri 01 Surakarta, (2) Safira Aulia Tamam, MTsN Kebumen, (3) Lintang Tri Wulandari MTsN Kebumen, (4) Narizka Nanda Purwadani MTsN Kebumen, (5) Astia Wulandari, MTs Muhammadiyah, (6) Naufal Harits Muzhafar MTsN Surakarta 01, (7) Kamila Fatkhah MTsN Kebumen 01, (8) Anggun Tri Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
3
Pembinaan Yunarti MTsN Kebumen 01, (9) Haedar Alfi Yahya, MTsN Kebumen 01, dan (10) Afra Kansa Maimuna, MTsN Susukan. Hasil Ujian Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2014/2015 Tingkat Jawa Tengah, untuk Madrasah Ibtidaiyah berdasarkan jumlah nilai ujian sekolah/madrasah tahun pelajaran 2014/2015, untuk peringkat lima besar yaitu; (1) MI Cokroaminoto1 Badamita Rakit Banjarnegara total nilai 260.29, (2) MI Muhamadiyah Kateguhan Sawit Boyolali (259.46), (3) MI Aula Terjan Kragan Rembang (258.65), (4) MI Masholikul Huda Krapyak (258.19) dan (5) MI Muhammadiyah Kecepit (256.40). Adapun peringkat 5 (lima) besar siswa peserta ujian sekolah/madrasah berdasarkan nilai, yaitu (1) Muhammad Zidan Firdaus (284.0) MI Tengaran Kabupaten Semarang, (2) Muhammad Dedi Akbar (283.0), MI Lukman Alhakim Kab. Tegal, (3) Budurul Fadhilah (280.5), MI Annashiriyah Kab. Rembang, (4) Farasyifa Putri Ardiyansah (280.5) MI Annashiriyah Kab. Rembang, dan (5) Elfa Dina Rahma (280.5) MI Nurul Huda Blerong Kab. Demak. Ada yang menarik dan menjadikan permata hati dari sepuluh besar nilai UN untuk lembaga yaitu madrasah dan nilai siswa adalah MTs N 01 Kebumen yang dari tahun ke tahun selalu menghiasi prestasi akademiknya di peringkat teratas. Pada tahun ini terdapat 109 siswa yang mendapatkan nilai 100 pada UN nya. Ternyata tidak hanya sebatas nilai UN yang tinggi tapi output alumni yang memang mempunyai daya saing yang tinggi, yaitu terbukti pada setiap tahunnya selalu masuk pada MAN Insan Cendikia baik yang di Serpong dan Gorontalo yang rata-rata tiap tahunnya sebanyak 6 sampai 7 siswa. Bahkan pada tahun pelajaran 2015/2016 ada 15
4
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
siswa yang diterima di MAN IC. Sehingga pengelola baik yang dari MAN IC sendiri maupun Kementerian Agama RI bertanya-tanya atau penasaran datang melihat secara langsung strategi pembelajaran yang diterapkan di MTsN 01 Kebumen. Insya Alloh dalam waktu dekat ini yaitu tanggal 6 Juli 2015 direncanakan Bapak Direktur Pendidikan Madrasah anjangsana ke MTs N 01 Kebumen. Selain itu MTsN 01 Kebumen juga selalu menyumbangkan piala baik tingkat Provinsi maupun Nasional, yaitu Kompetisi Sain Madrasah (KSM) termasuk pada tahun ini juga akan mewaakili provinsi Jawa Tengah ke Palembang pada bulan Agustus mendatang, bersama dengan madrasah yang lain. Sehingga tidak asing kalau MTsN 01 Kebumen selalu menjadi tujuan studi banding, tidak hanya kalangan madrasah tapi juga sekolah. Untuk meningkatkan kinerja pada madrasah, alangkah baiknya sekiranya kepala madrasah melakukan studi banding ke MTs N 1 Kebumen. Hal ini tidak lepas dari peran Kanwil Jawa Tengah yang secara rutin memberikan pembinaan dan pengarahan pada beberapa madrasah yang dijadikan percontohan bagi madrasah lain, dan MTsN Kebumen 01 ini merupakan salah satu madrasah yang dijadikan model oleh Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Selain dari MTsN Kebumen pada jenjang MTs ada MTsN 01 Surakarta, MTsN 01 Bawu Jepara, MTsN Purwokerto, MTsN Brebes. Untuk tingkat Madrasah Aliyah ada MAN 02 Kudus, MAN 01 Surakarta. MAN 02 Purwokerto, MAN 01 Kota Magelang, MAN 01 Semarang, MAN Kota Pekalongan. Adapun untuk jenjang MI adalah MIN Bawu Jepara, MIN Jetis Sukoharjo, MIN Porwokerto, MIN Pecabean Kabupaten Tegal. Dr H Nur Abadi, MPd
Laporan UTAMA
Madrasah Milik Masyarakat
Keberadaan madrasah kini diperhitungkan banyak pihak. Hal ini tidak lepas dari kerja keras semua kalangan, khususnya mereka yang memiliki komitmen tinggi untuk memajukan madrasah.Masyarakat pun berbondong-bondong menyekolahkan anaknya di madrasah, baik Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA).
T
ingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan putraputrinya di madrasah tersebut, terutama setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam undangundang tersebut keberadaan atau status madrasah (RA, MI, MTs dan MA) adalah sama dengan TK, SD, SMP dan SMA. Bedanya, madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), sedangkan TK, SD, SMP, dan SMA berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Berdasarkan data pada Bidang
Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng, pada tahun 2012 di Jateng terdapat 10.229 madrasah. Perinciannya 4.362 lembaga pendidikan RA, 3.810 MI, 1.530 MTs dan 527 MA. Sebagian masyarakat berpendapat, menyekolahkan anak ke madrasah sebenarnya sangat tepat. Betapa tidak. Pendidikan di madrasah sudah komplet. Tiap hari siswa dididik dengan pendidikan agama. Kitab-kitab keagamaan pun diajarkan di madrasah. Sementara itu mata pelajaran umum di madrasah seperti fisika, matematika, bahasa Indonesia dan lainnya persentasenya sama dengan pendidikan umum (TK, SD, SMP, SMA).
Dengan demikian, bagi orang tua yang karena kesibukan atau ketidakmampuan mengajari anak-anaknya tentang pendidikan agama kepada putra-putrinya maka sangatlah tepat menyekolahkannya di madrasah. Dalam bahasa Jawa madrasah itu ndonyo entuk akhirat entuk. Lebih dari itu, prestasi madrasah disbanding sekolah umum lainnya juga tidak kalah. Indikasi ini misalnya, banyak madrasah menyabet berbagai macam kejuaraan nasional maupun internasional. Misalnya, MAN 2 Kudus hamper tiap tahun siswanya langganan menyabet kejuaraan bergengsi tingkat nasional dan internasional. Tahun ini
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
5
Laporan UTAMA
siswa madrasah itu mampu meraih medali perak pada Olimpiade Sains Nasional (OSN). Kemudian MAN Majenang Cilacap juga memperoleh prestasi yang sama, yakni medali perak OSN. Karena itu tidak mengherankan jika masyarakat ingin sekali putraputrinya bias sekolah di MAN 2 Kudus atau MAN Majenang Cilacap. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jateng Drs H Jamun Effendi MPdI menyatakan, madrasah kini sudah menjadi idola masyarakat. Karena itu, pihak nya wajib meningkatkan kualitas dan kuantitas madrasah. Pengembangan kuantitas terutama di daerah pedesaan, sedangkan pengembangan kualitas dikonsentrasikan di daerah perkotaan. Menurutnya, ada beberapa langkah untuk meningkatkan madrasah. Di antaranya melalui kegiatan-kegiatan workshop bagi para kepala madrasah, guru, komite, dan yayasan. Semua komponen itu harus dibenahi dan ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan bidang masing-masing. Tujuannya sama, yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas madrasah.
Khusus untuk peningkatan kualitas madrasah, lanjut dia, dilakukan melalui pembinaan secara rutin dan berkelanjutan. Kalaupun ujian nasional (UN) kini bukan lagi sebagai penentu kelulusan siswa, tetapi hal itu bukan berarti guru, siswa dan orang tua/ walimurid bersantai-santai. Tetapi hal itu hendaknya menjadi tantangan tersendiri. Karena nilai rapor dan UN idealnya adalah sejajar. Artinya, jika nilai rapor tinggi maka idealnya nilai UN siswa juga tinggi. “Jika nilai rapor dan UN hamper sama atau deviasinya tidak terlalu jauh maka berarti nilainya benar-benar bagus,” tuturnya. Dalam kaitan ini, menurut dia, kepala madrasah harus benar-benar cerdas mengelola madrasah. Di sisilain, guru juga harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan baik dan standar. Khusus bagi guru yang peserta didiknya akan menghadapi UN mutlak melakukan pendalaman materi pembelajaran dan menggelar tryout secara proporsional. Sangat menentukan Pihaknya mengingatkan, meskipun nilai UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa tetapi hasil/ nilai itu
akan sangat menentukan masa depan anak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kalaunilai UN bagus maka secara otomatis siswa akan bias leluasa memilih lembaga pendidikan jenjang berikutnya. “Tetapi sebaliknya, jika nilai UN kurang bagus, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memilih jenjang pendidikan berikutnya,” tandasnya. Menyinggung hasil pembelajaran di madrasah tahun ajaran 2014/2015 khususnya di MA, Jamun menyatakan, Madrasah Aliyah lulus 100 persen. Kemudian, lulusan madrasah yang masuk perguruan tinggi negeri tanpa tes sebanyak 10 persen. Indikasi ini menjunjukkan bahwa kualitas lulusan madrasah bagus. Di samping itu, kemauan lulusan madrasah untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi juga bagus. “Jadi secara akademis, pengelolaan dan hasil pembelajaran madrasah selama ini bagus, dan terus meningkat,” tuturnya. Ia menambahkan, untuk menggenjot kualitas pembelajaran di madrasah pihaknya juga menempuh langkah non akademik. Dalam kaitan ini ia mencontohkan kegiatan kepramukaan di madrasah. Belum lama ini pihaknya menggelar Perkemahan Pramuka Tingkat Jateng, diteruskan dengan Pramuka
Madrasah kini sudah menjadi idola masyarakat. Karena itu, wajib meningkatkan kualitas dan kuantitas madrasah.
6
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Laporan UTAMA
Masyarakat tampak antusias melihat pengumuman PPDB di madrasah.
Madrasah Tingkat Nasional. Dalam kegiatan tersebut, delegasi Madrasah Jateng berhasil masuk tiga besar nasional, dengan perolehan tiga emas, tiga perak dan tigaperunggu. Selain itu, pihaknya juga menggelar Aksioma di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan bidang akademik dan non akademik madrasah. “Lewat kegiatan Aksioma ini bibitbibit siswa madrasah akan terpantau secara apik dan kita bimbing secara proporsional,” tandasnya. Menurutnya, dari berbagai langkah tersebut intinya madrasah sudah tidak khawatir lagi dianggap sebagai sekolah “nomor dua”. Apalagi, fakta menunjukkan banyak madrasah membuka pendaftaran murid baruhanya dalam hitungan hari langsung tutup karena pendaftar sudah melebihi kuota. Kedepan, lanjut Jamun, perkembangan madrasah akan terus digenjot, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas. Caranya antara lain dengan memberikan bantuan atau stimulant dana kepada siswa madrasah. Apalagi, berdasarkan catatan madrasah di Jateng 95,07 persen berstatus swasta. Bantuan untuk Madrasah Dijelaskan. Bantuan untuk siswa
madrasah berupa dana BOS dan dana BOP. Bantuan berupa dana BOS untuk siswa MI sebesar Rp 800/siswa/ tahun. Kemudian siswa MTs Rp 1 juta/siswa/tahun, serta siswa MA Rp 1,2 juta/siswa/tahun. Adapun untuk siswa RA mendapat dana BOP sebesar Rp 300/siswa/tahun. Bahkan, kuota untuk BOP siswa RA tahun ini meningkat tajam. Pada tahun sebelumnya jumlah BOP untuk siswa RA se-Jateng hanya 10.000, sedangkan
pada tahun anggaran ini (2015) kuota BOP mencapai 173.000 untuk siswa RA se-Jateng. Menurutnya, pencairan BOS tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena terjadi perubahan akun 57 ke akun 52. Dengan adanya perubahan akun tersebut implikasinya akan ada perubahan untuk pencairan triwulan kedua dan seterusnya, yakni dialihkan ke kabupaten/kota. “Bahasa sederhanyanya akun 57 pencairan BOS bias cepat, tetapi akun 52 pencairan BOS lebih detail, rumit dan laporan pertanggungjawabannya juga lebih rinci,” ujarnya. Selain memberikan bantuan pendidikan untuk siswa madrasah, pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan guru-guru madrasah. Kemenag berkomitmen bantuan untuk guru-guru madrasah akan terus disalurkan. Bantuan untuk guru-guru madrasah tersebut berupa tunjangan fungsional, tunjangan profesi, dan tunjangan khusus. “Jenis bantuan yang belum ada hingga sekarang (tahun anggaran 2015) adalah bantuan berupa sarana dan prasarana madrasah. Padahal, harus diakui bantuan sarana dan prasarana madrasah sangat penting. Karena realitasinya masih sangat banyak sarana dan prasarana madrasah belum memadai. Mudah-mudahan tahun depan ada bantuan untuk sarana dan prasarana madrasah,” katanya. (M Saronji)
Di era IT sekarang ini madrasah siap berkompetisi dengan sekolah umum lainnya.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
7
Bidang PENMAD
Eksistensi dan Peran Madrasah
Dalam Memajukan Pendidikan Apabila membicarakan madrasah mad drasah hb berarti erartti membicarakan satuan pendidikan formal yang menjadi binaan Kementerian Agama yang merupakan penyelenggaraan pendidikan formal dengan kekhasan agama Islam yang mencakup Raudlotul Atfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Madrasah Aliyah Kejuruan.
A
lhamdulillah pada era reformasi, alumni madrasah sudah mulai kritis dan menggunakan kesempatan emasnya untuk berjuang keras membangun bangsa yang terlanda
8
krisis multi dimensional (krisis kepercayaan, caya ca yaan an, mo mora moral, rall, ekonomi, eeko kono k nomi mi,i kebudayaan, kebu kke b buda d daya yaan an, politik dan keamanan) dengan ikut serta berkompetisi menjadi wakil rakyat melalui DPR dan di beberapa instansi pemerintah yang mulai banyak menduduki posisi penting dan strategis. Berkat banyaknya tamatan madrasah yang menempati posisi penting dan strategis di pemerintahan dan dapat berhasil dalam kompetisi menjadi wakil rakyat dari mulai kabupaten, provinsi sampai ke pusat, maka tahun 2003 terbit UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang secara jelas dan tegas menempatkan posisi madrasah sama dengan sekolah formal lainnya. Posisi madrasah semakin kokoh dan kuat setelah munculnya regulasi UU no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang kemudian disusul dengan Permendiknas dan Peraturan Pemerintah no. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
PendidikanKeag PendidikanKeagamaan. agam a aan. Bahkan Bahk Ba B hkan hk an apabila a ap pabila bil di ditar ditarik rik k ke ke da dala d dalam lam l m konteks global, Islam Indonesia akan menjadi penyangga peradaban Islam dunia ke depan. Cita-cita ini bukan omong kosong belaka, sebab Indonesia telah memiliki potensi-potensinya. Bayangkan saja, penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam memiliki pandangan yang moderat (inklusif, terbuka, bisa menerima perbedaan, toleran) di tengah banyaknya negara Islam yang sedang berkonflik, meskipun tidak kita pungkiri masih ada sedikit gejolak konflik ras, suku, dan agama di Indonesia. Madrasah di Jateng Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk 33.270.207 jiwa lebih, pada tahun 2015 madrasah mencapai jumlah 10.572, dengan rincian RA 4.495 lembaga, MI 3.903 lembaga, MTs 1.597 lembaga, MA 577 lembaga atau urutan ketiga setelah Jatim dan Jabar. Pertumbuhan madrasah yang begitu pesat, ternyata diimbangi pula
Bidang PENMAD dengan minat masyarakat untuk menyerahkan putra putrinya mengenyam pendidikan formal melalui madrasah. Jika pada tahun pelajaran 2013/2014 jumlah siswa 1.296.315 maka pada tahun pelajaran 2014/2015 meningkat menjadi 1.347.206 siswa. Madrasah sebanyak itu, madrasah negeri jumlahnya jauh lebih sedikit, yaitu 114 MIN, 121 MTsN dan 64 MAN atau hanya 4,93 persen. Untuk menjalankan roda kegiatan belajar mengajar pada madrasah sebanyak itu, mampu menyerap tenaga pendidik sebanyak 103.117 orang, dengan perincian 19.200 PNS dan 83.897 Non PNS. Dengan komposisi seperti itu, menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui madrasah jauh lebih besar dari yang didirikan pemerintah. Dengan kata lain, sudah seharusnya pemerintah sangat berterima kasih kepada umat Islam yang sangat peduli untuk memajukan masyarakat melalui lembaga pendidikan yang namanya madrasah. Kehadiran madrasah di tengahtengah masyarakat memang unik, sebagaimana dijelaskan pada awal tulisan ini, merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat itu sendiri. Terkadang pada daerah tertentu, masyarakat berlomba-lomba untuk mendirikan madrasah, sehingga madrasah yang ada tidak seimbang dengan jumlah anak usia sekolah. Akibatnya terjadi persaingan untuk menjaring calon siswa. Namun terjadinya persaingan ini justru menjadi pengelola madrasah berlomba-lomba untuk mempercantik diri, bukan hanya dari segi fisik bangunannya yang megah, ditambah lagi dengan fasilitas yang lengkap, akan tetapi juga dari usaha untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya. Dari perjuangan pada pengelola madrasah selama sekian dekade hingga sekarang, hasilnya dapat kita nikmati saat ini. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa madrasah sudah banyak andil dalam rangka membangun Negara Kesatuan RI, hampir disemua lini dari mulai Modin sampai pejabat Negara sudah banyak dipegang oleh tamatan Madrasah, itu artinya bahwa kontribusi madrasah dalam membangun bangsa sudah
luar biasa.
Jamun Effendi
Eksistensi madrasah, termasuk lembaga pendidikan manapun, di tengah arus perubahan juga mengikuti perkembangan dengan mengedepankan inovasi untuk mewujudkan citacita agar mutu madrasah benar-benar menjadi dambaan masyarakat. Setidak-tidaknya, saat ini sudah melakukan terobosan kebijakan inovatif, khususnya kebijakan Direktorat Pendidikan Madrasah. Diantaranya dengan PMA No 90 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Madrasah yang disahkan pada 25 November 2013 tidak bisa ditutup tutupi lagi. Terlebih setelah beberapa kali diadakan Ujian Nasional, Lomba-lomba dan eveneven bergengsi ternyata Madrasah baik guru, madrasah dan siswanya telah banyak mencapai prestasi yang menggembirakan, sehingga bisa disimpulkan bahwa keberadaan madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sangat
PMA 90 tahun2013 Eksistensi madrasah, termasuk lembaga pendidikan manapun, di tengah arus perubahan juga mengikuti perkembangan dengan mengedepankan inovasi untuk mewujudkan cita-cita agar mutu madrasah benar-benar menjadi dambaan masyarakat. Setidaktidaknya, saat ini sudah melakukan terobosan kebijakan inovatif, khususnya kebijakan Direktorat Pendidikan Madrasah. Diantaranya dengan PMA No 90 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Madrasah yang disahkan pada 25 November 2013 Efek terbitnya suatu regulasi penyelenggaraan Madrasah merupakan modal jitu bagi kemajuan madrasah pada masa yang akan datang. Tentu manfaat dari PMA yang satu ini tidak sedikit. Selain melahirkan regulasi turunan lainnya, PMA ini memberi rujukan baru bagi kemajuan Madrasah. Terkait terbitnya PMA 90 tahun 2013 terjadi terubahan, kalau dulu RA, MI, MTs, proses dan pemberian iiin dikeluarkan oleh Kemenag Kab/Kota dan MA oleh Kanwil. Kini, semua ijin operasional ditarik ke Kanwil, namun semua rekomendasi itu harus muncul dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Jadi, one gate policy (kebijakan satu pintu) untuk mengeluarkan ijin operasional mendirikan madrasah, namun usulan tetap dari Kankemenag Kabupaten/ Kota, meski demikian Kankemenag Kabupaten/Kota bertanggungjawab untuk memverifikasi. Dalam PMA 90, untuk RA (Raudlatul Athfal) diposisikan sebagai pendidikan formal. Ini saya kira kebijakan yang berbeda dari Dikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan). Efek positif dari kebijakan ini ialah pemerintah masih memiliki kewajiban untuk membantu RA, harus memberikan bantuanbantuan seperti infrastruktur atau kurikulum, guru, dan lain sebagainya. Lalu untuk akreditasinya, RA itu haruslah BAN SM bukan BAN MF. Karena yang formal itu kewenangan dari BAN SM. Kemudian nanti juga akan membuat RA Unggulan. Kecenderungan ke depan RA itu akan ada yang negeri.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Jamun Effendi
9
Bidang PONTREN
Dari Perkemahan Pramuka Santri Nusantara
Santri Datang untuk
CITACITA PESANTREN Perkemahan Pramuka Santri Provinsi tingkat Jawa Tengah dilaksanakan di Bumi Perkemahan Sikucing Kec. Moga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
P
erkemahan Pramuka Santri ini bisa menjadikan ajang adu pendidikandari para santri yang berada di Jawa Tengah, terutama dalam mewujudkan santri yang kreatif, berbudaya, dan berkarakter.Adapun ajang yang akan
10
diperlombakan meliputi Lomba PentasSeni Budaya Islami Daerah, Lomba Penulisan Essay Bahasa Arab Dan Bahasa Inggris, Lomba PBB, Lomba Mading, Lomba Tekhnologi Tepat Guna Terbarukan, Pentas SeniDaerahIslami, dan Sangga Tergiat. Perkemahan Pramuka Santri ini diikuti oleh 1200 peserta dari 70 pesantren se- Jawa Tengah. Dari 1200 peserta disaring menjadi 700 peserta dan di ambil 96 peserta lagi yang akan diberangkatkan ke Perkemahan Santri Nasional di Kalimantan Selatan. 96 santri yang mengikuti Perkemahan Santri Nasional akan diseleksi dan diambil 1 orang terbaik yang juara Essay bahasa arab dan bahasa inggris untuk mengikuti Pramuka Asia. Pramuka Santri Tingkat Jawa Tengah dilaksanakan mulai tanggal 27-30 April 2015 di Bumi Perkemahan Sikucing Kec. Moga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama dari Kemenag Provinsi dan Kabupaten, serta Pemda Pemalang, BKK, Polres, Kodim, DPU, Camat, Lurah, Kwarda, dan Kwarca.Perkemahan
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Bidang PONTREN Pramuka Santri Provinsi tingkat jawatengah ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah tepat pukul 03.00 WIB di bawah guyuran air hujan yang membasahi bumi Perkemahan Sikucing Kec. Moga Kabupaten Pemalang, yang sebelumnya Laporan Panitia yang telah disampaikan oleh Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng Drs. H. Sholikhin, MM, dan Ucapan Selamat Datang dari Bupati Pemalang. Meski hujan ribuan santri yang mengikuti Upacara Pembukaan Perkemahan Pramuka Santri Tahun 2015 Tingkat Provinsi Jawa Tengah tetap Hikmad sampai dengan selesainya Upacara. Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Ahmadi mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Perkemahan Pramuka Santri Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 kepada Bupati Pemalang, Bapak H. Junaedi, SH. MM dan Kakan Kemenag Kab. Pemalang, H. Taufik Rahman, SH,M. Hum serta semua pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan
Perkemahan Pramuka Santri ProvinsitingkatJawa Tengah. Perkemahan Pramuka Santri ProvinsitingkatJawa Tengah ini ditutup secara resmi oleh Bupati Pemalang yang diwakili oleh Ka. Dinas Pertanian Kab. Pemalang Suharto, S.IP, M.SI, Pada hari Kamis, tanggal 30 April 2015 tepat pukul 10.00 WIB di bumi Perkemahan Sikucing Kec. Moga Kabupaten Pemalang, yang sebelumnya Laporan Panitia Penyelenggaraan yang telah disampaikan oleh Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng Drs. H. Sholikhin, MM. Dalam sambutannya Suharto, yang menjadi Irup pada Upacara Penutupan Perkemahan Pramuka Santri Provinsi tingkat Jawa Tengah ini mengucapkan selamat kepada para juara Perlombaan Perkemahan Pramuka Santri Provinsi tingkat Jawa Tengah ini, dan memotivasi seluruh santri supaya yang belum mendapatkan Juara tetap semangat dan mendoakan supaya berhasil di event berikutnya. Adapun Lomba Tergiat Perkemahan Pramuka Santri Tingkat Jawa Tengah ini, Juara I dari Kontingen Kudus
dengan perolehan 22 Poin, di ikuti Juara II dari Kontingen Kab. Pati dengan Poin 8, dan diikuti Kab. Pemalang yang menjadi Juara ke III dengan Poin 7, Juara Harapan I dari Kab. Wonogiri dengan 6 Poin, Kab. Kendal sebagai Juara Harapan II dengan Poin 6, dan Kab. Demak sebagai Juara Harapan III dengan Poin 6. Ribuan santri yang mengikuti Upacara Penutupan Perkemahan Pramuka Santri Tahun 2015 Tingkat Provinsi Jawa Tengah tetap hikmad sampai dengan selesainya Upacara dan Penyerahan Piala/Trophi kepada para Juara. Suharto mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Perkemahan Pramuka Santri Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 kepada Panitia Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Kemenag Kab. Pemalang, H. Taufik Rahman, SH,M.Hum, Seluruh SKPD dari Pemda Kab. Pemalang serta semua pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan Perkemahan Pramuka Santri ProvinsitingkatJawa Tengah. Drs. H. Sholikhin, MM
Peserta kemah santri sedang berdialog dengan Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jateng didampingi Kakankemenag Kab. Pemalang.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
11
Bidang PAIS
GEBYAR
Pendidikan Agama Islam pada TK Tahun 2015 Dalam rangka mewujudkan anak didik pada TK/ PAUD yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia dan taat beribadah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) pada Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) disekolah,
B
idang PAIS Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan dalam rangka
12
memberikan tambahan pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan keterampilan pada peserta didik yang dikemas dalam Gebyar Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak. Dr. H. Syaifuddin Zuhri selaku Kabid PAIS menyampaikan, “Kegiatan Gebyar Pendidikan Agama Islam pada TK/ PAUD tahun 2015 di Asrama Haji Transit Manyaran Semarang, hari Ahad, tanggal 10 Mei 2015 dikemas dalam persepektif sportif, kreatif dan bergembira dalam meraih prestasi, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik Taman Kanak-Kanak dalam rangka mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta didik sesuai dengan
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
situasi, kondisi dan potensi sekolah yang bersangkutan”. Kegiatan Gebyar Pendidikan Agama Islam juga diharapkan dapat membentuk sikap, mental, sportifitas, kejujuran dan ukhuwah Islamiyah antar sesama peserta didik, sekaligus dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui kompetensi dan prestasi peserta didik dibidang Pendidikan Agama Islam. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 55 Tahun 2007, BAB II pasal 3, tentang Pendidikan Agama dan Kependidikan Keagamaan, yang menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan wajib menyelenggarakan pendidikan agama.
Bidang PAIS Gebyar Pendidkan Agama Islam TK Tahun 2015 merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan di Jateng, menampilkan berbagai jenis mata lomba yang terkait dengan aspek pembinaan iman, taqwa , dan akhlak mulia diantaranya yaitu (1). Tahwidz ( Hafalan ) Quran surat pendek, (2).Praktik Sholat Wajib (3).Pildacil ( Pemilihan Dai Kecil ), (4).Mewarnai Kaligrafi. Hasil penyelenggaraan Gebyar Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-Kanak tingkat Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tertuang dalam Keputusan Dewan Juri tentang Pemenang Gebyar PAI TK tahun 2015 adalah seperti pada grafis di samping ini :
Daftar Pemenang Lomba Gebyar Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-Kanak NO PERINGKAT NAMA
ASAL SEKOLAH
A LOMBA HAFALAN QUR’AN SURAT PENDEK Juara I M. Farhan Daniswara TK Diponegoro 25 Juara II Nasya Zulfatul Ulya TK Islam Al Hidayah Juara III M. Husnin Nidzom TK PKK Guyangan Harapan 1 Intan Syafaatun Nisa TK Mekarsari Kalibeji Harapan 2 Deviana Astari TK Aisyiyah III Harapan 3 Cahya Umaira Muha TK Pertiwi I Gondang B LOMBA PRAKTIK SHOLAT WAJIB Juara I Mubdi Ul Arief TK Pertiwi Undaan Juara II M. Iman Nurrosidin TK Diponegoro 114 Juara III Setiyawati Radinka P TK Pertiwi Harapan 1 RifqaI Kafatur Rahma TK Handayani Harapan 2 Ni’matul Maula TK Salafiyah Moga 3 Harapan 3 Karunia Dyah Noviana TK PGRI Klampok C LOMBA PEMILIHAN DAI CILIK Juara I Zazqiana Lutfiana Rosyada TK Masyitoh Rejosari Barat Juara II Fajar Irwan Saputra TK Al Masyitoh, Kedungtulup Juara III Naszrieal Ibrahim TK Aisyiyah Kemiri Harapan 1 Aisya Kencana Ungu TK Islam Teladan Tarbiyatul Banin II Harapan 2 Amanda Nabila Rahma TK Muslimat NU Gembong Harapan 3 Adinda Salsabilla Alya Petra TK Negeri Pembina 2 Purwokerto D LOMBA MEWARNAI KALIGRAFI Juara I Raditya Saputra Fatah TK Muslimat NU Ibnu Kholdun Juara II Annisha Nur Aprilyanti TK Aisyiyah I Sudagaran Juara III Farel Faiz Maulana TK ABA 11 Bae Harapan 1 Maheswari Rindika Cahyani TK Kemala Bhayangkari 35 Harapan 2 Tsoraya Balqis Jazuli TK Islam Al-Qobul Harapan 3
Aulia Cahya Kamila
TK NegeriPembina geriPe embin na
KAB/KOTA Kab. Banyumas Kab. Kudus Kab. Pati Kab. Semarang Kab. Wonogiri Kab. Sragen Kab. Kudus Kab. Banyumas Kab. Pati Kab. Kendal Kab. Pemalang Kab. Banjarnegara Kab Batang Kab Rembang Kab Purworejo Kota Salatiga Kab Pekalongan Kab Banyumas Kab. Pekalongan Kab. Wonosobo Kab. Kudus Kab. Kendal Kab. Semarang Kab. Brebes GRAFIS DJATI
Berbagai kegiatan gebyar PAI pada TK yang telah sukses digelar.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
13
Bidang URAIS
BP 4 Stoper Perceraian Oleh : H. Zainal Fatah, M.S.I
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dalam rumah tangga atau keluarga yang kekal dan bahagia berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa. Perkawinan dilaksanakan dalam rangka membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah
N
amun rencana manusia tidak semua sesuai harapan, terkadang pernikahan yang sudah terjalin dengan baik putus di tengah jalan
14
dengan terjadinya talak dan perceraian, meskipun hal tersebut tidak dilarang dalam agama tetapi Allah sangat tidak berkenan.Faktor penyebab terjadinya talak atau perceraianantara lain dipengaruhi oleh kematangan usia, tingkat pemahaman agama, faktor ekonomi, faktor lingkungan. Kedewasaan menjadi penting dalam memulai perkawinan. Seorang dianggap dewasa bila sudah berusia 21 tahun sebagaimana diatur dalam PMA 11 tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah bahwa catin yang belum genap berusia 21 tahun harus mendapat ijin orang tua. Meskipun batas minimal usia catin pria 19 tahun catin wanita 16 tahun, masih juga terjadi catin menikah di bawah batas usia minimal dengan dispensasi kawin dari pengadilan. Data dispensasi kawin
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
tahun 2014 dari pengadilan yang kami dapat dari PTA Semarang sebanyak 3.132 peristiwa, belum lagi catin di bawah umur yang dirubah datanya oleh pemerintah setempatagar memenuhi batas usia minimal yang tidak terdeteksi jumlahnya. Dalam usia dini, mereka harus melepaskan masa remaja dan masa sekolah menuju masa berumahtangga, perubahan kondisi itu tentunya harus diikuti dengan perubahan mental dengan memahami dan rela meningglkan masa remaja, bila teman sebayanya masih duduk di bangku sekolah dan masih bebas bermain dengan teman sebanyanya, dia harus melepaskan masa masa tersebut. Bagi mereka yang tidak bisa memahami perubahan kondisi dan tidak mempunyai persiapan mental yang kuat, maka akan terjadi problem
Bidang URAIS dalam rumah tangganya, dan mereka yang tidak bisa mengatasi permasalahan rumahtangganya akan berakhir dengan putus perkawinannya. Dasar agama juga merupakan pondasi yang kuat dalam membangun rumah tangga, karena dengan landasan agama pelaksanakan perkawinan merupakan bagian dari pengamalan ibadah dalam bidang munakahat.Mereka yang pondasi agamanya kuat bisa mengenggam ikatan pernikahan dengan sebaik-baiknya karena merupakan bagian dari pengamalan ibadahnya. Bagi pasangan nikah yang pondasi agamanya lemah, mereka tidak kuat menggengam ikatan pernikahan, mudah terpengaruh dengan godaan yang datang, mudah goyah ketika ada badai menerjang, seringkali mengakhiri perjalannan rumahtangganya dengan perceraian Tingkat ekonomi juga berpengaruh pada permasalahan keluaraga.Keluarga yang tingkat ekonominya serba kekurangan, sering terjadi saling menyalahkan. Dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan ekonomi,terkadang salah seorang menjadi TKI atau TKW bekerja ke luar negeri, lalu muncul pertanyaan, bagaimana keluarga bisa sakinah kalau pasangan suami istri itu yang satu di rumah dan yang satunya di negeri entah berantah. Hasil bekerja di luar negeri dikirim ke keluarga di tanah air untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga,maka secara ekonomi kebutuhan tercukupi tetapi secara biologis masih mengalami kehampaan. Karena kebutuhan biologis juga penting dan hal tersebut wajar dan manusiawi, terkadang dana yang diterima disalahgunakan untuk hal yang tidak baik, bahkan ada yang digunakan untuk mencari pasangan baru, kondisi seperti ini tak jarang berakhir dengan putusnya perkawinan. Demikian juga bila tingkat ekonomi tidak seimbang, dimana istri yang bekerja membantu suami mencari nafkah penghasilannya lebih banyak dari suami.Karena istri lebih mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan kebutuhannya sendiri,sering merasa bangga dan menyombongkan diri sehingga lupa posisinya adalah istri yang harus menghormati suami, terkadang kesombongan itu menutup
kesadarannyasampai bertindak yang melecehkan kemampuan suami, apalagi kalau penghasilan suami tidak mencukupi, sering terjadi istri mengajukan gugat cerai ke pengadilan dan memilih hidup sendiri sebagai single parent dari pada menghidupi suami. Lingkungan juga ikut mempengaruhi kehidupan keluarga, tayangan media televisi, media sosial sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat, apa yang dilihat di televisi dan media sosial lain menjadi gaya yang diikuti masyarakat. Infotainment tentang kehidupan artis, gaya hidup glamor selebritis dan para sosialita diikuti oleh sebagian masyarakat, dimana gaya hidup seperti itu terkadang tidak cocok dengan nilai nilai masyarakat. Bila dalam keluarga tidak kuat menghadapi gaya hidup pasangannya, maka sering terjadi percekcokakan dan perselisihan paham, dan berakhir dengan perceraian. Angka perceraian di Jawa Tengah tahun 2014 sangat fantastis, berdasarkan data PTA Semarang,terdapat cerai talak sebanyak 21.707 dan cerai gugat sebanyak 50.042, jika ditotal dua perkara tersebut, terdapat 71.748 perkara putusnya perkawinan. Kalau dibandingkan dari jumlah peristiwa nikah pada tahun yang sama sebanyak 330.825 peristiwa, maka prosentasi perceraian sebanyak 21,68 % dari angka pernikahan. Hal ini menjadi permasalahan yang sangat urgen untuk dibahas, dimana tujuan keluarga kekal dan bahagia kurang berhasil, masih terdapat keluarga yang putus bercerai. Padahal keluarga merupakan bagian terpenting dalam menguatkan suatu bangsa, maka fungsi keluarga harus dikuatkan, karena dari keluarga yang baik dan kuat akan terwujud masyarakat yang baik dan kuat pula, dan dari masyarakat yang baik dan kuat akan terwujud bangsa yang baik dan kuat, dan dari bangsa yang baik dan kuat akan terwujud negara yang baik dan kuat. Maka penguatan fungsi keluarga menjadi penting dalam rangka mewujudkan cita cita besar negara yang baik dan kuat. Dari sinilah bisa dilihat bahwa melestarikan keluarga menjadi tugas negara, maka negara harus menganggarkan
program pelestarian keluarga baik melalui PNBP NR maupun APBN sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah. BP4 sebagai stoper perceraian Meningkatnya angka perceraian harus diantisipasi lebih dini dengan mengadakan langkah langkah kongkrit yakni memberikan pembekalan kepada calon pengantin dan remaja usia nikah dengan bekal keagamaan yang memadai dan bekal penguatan ekonomi.Pemberian bekal tersebut bisa melalui mata pelajaran di Sekolah atau Madrasah, atau mata kuliah di Perguruan Tinggi ataumateri bimbinganpernikahan dalam kursus calon pengantin atau kursus pra nikah dari lembaga BP.4 atau lembaga kursus yang lain. Harapannya mereka yang akan menikah sudah memahami hak dan kewajiban suami istri, tanggung jawab, serta mempunyai rencana upaya mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Langkah langkah tersebut harus didukung dengan informasi media tentang langkah langkah pembentukan keluarga yang sakinah. Kemudian Pemerintah melalui Kementerian Agama,memberdayakan BP4 sebagai lembaga yang mempunyai peran membina dan memberikan nasehat dalam melestarikan keluarga. dengan menyiapkan tenaga Konselor bagi mereka yang mempunyai masalah keluarga denganmemberikan pembinaan, penasehatan dan pelestarian perkawinan dan juga menyiapkan Mediator untuk memberikan solusi bagi mereka yang berperkara di pengadilan. Tidak kalah penting adalah regulasi yang mengikat kepada masyarakat yang akan melangsungkan perkawinan agar mengikuti kursus pra nikah terlebih dahulu untuk mendapatkanmateri tentang pembinaan keluarga sehingga bisa memahami hak dan kewajiban suami istri, serta tanggung jawab keluarga. Dan bagi mereka yang akan berperkara di pengadilan diharuskan mendapat bimbingan, penasehatan, saran serta solusi dari BP4 terlebih dahulu agar tidak semua permasalahan keluarga diselesaikan di pengadilan. Penulis adalah Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Jateng
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
15
Bimas Kristen
Mengapa Aku Harus Tunduk? Pada prinsipnya Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya, yaitu laki-laki dan perempuan (Kejadian 1:26-27).Allah menciptakan perempuan sebagai penolong; sebagaimana Firman Tuhan berkata: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang dirisaja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej. 2:18). 1. Penciptaan Wanita Kejadian 2:21-22 dikatakanAllah membangun seorang perempuan, yang diambil dari salah satu rusuk Adam. Maksud pernyataan ini adalah, perempuan merupakan bagian dari laki-laki, sehingga wanita tidak lebih rendah ataupun lebih tinggi dari seorang laki-laki. Joice Coon dkk (1978, 97) memberikan pandangannya: “Perempuan diciptakan menurut gambar Allah. Ia berharga, sama seperti laki-laki. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kesanggupan untuk melakukan hal-hal yang berlainan. Mereka seharusnya saling menolong. Laki-laki mendapat tugas menjadi kepala. Perempuan mendapat tugas menjadi penolong yang sepadan bagilaki-laki. Sekalipun demikian tugasnya sebagai penolong tidak mengubah harga dirinya. Allah menciptakan dia sebagai seorang yang berharga. Ia sama berharganya seperti seorang laki-laki. ”Jadi laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama, bahwa keduanya adalah pribadi yang berharga dimata Allah. Gambar Allah secara lengkap bukan hanya ditunjukkan melalui satu gender, tetapi laki-laki dan perempuan diciptakan untuk saling melengkapi dan berdampingan. Dalam pengajarannya di Galatia 3:28, Rasul Paulus mengatakan bahwa kedudukan wanita di hadapan Allah adalah sama, walaupun jika ditinjau dari sudut pandang Yudais medan Yunani-Romawi apa yang dikatakan Paulus sangat berlawanan dengan budaya yang berkembang pada saat itu, namun Firman Tuhan dengan jelas telah menjelaskan tentang kedudukan lakilaki dan perempuan di mataTuhan. 2. Pengertian isteri Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988, 341) isteri adalah: “wanita (perempuan) yang telah nikah atau yang bersuami; bini; wanita yang telah
16
dinikahi”. Menurut Lon Adam (2009, 6-7) arti seorang isteri adalah: “Seorang yang penuh hikmat dan bijaksana, memiliki pikiran yang positif, berkepala dingin, disiplin dan mencintai suami dan anakanaknya, memiliki pengendalian diri, murni, rajin mengurus rumah tangga, baik hati, mampu menyesuaikan diri dan taat kepada suami, sehingga Firman Tuhan tidak di hujat.” Dari pernyataan tersebut member pengertian bahwa seorang isteri harus dapat menempatkan diri dengan benar sesuai kebenaran Firman Tuhan sehingga namaTuhan dipermuliakan. 3. Pengertian tunduk berdasar Efesus 5:22 Dalam Perjanjian Baru, ada banyak dijumpai nasihat bagi isteri untuk tunduk dan taat terhadap kepemimpinan suaminya (1 Kor. 11:3-15; 14:34-36; Ef. 5:22-23; 1 Tim. 2:9-5; 1 Pet. 3:1-6). Tunduk menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (elektrik) adalah: takluk; patuh; menurut (perintah, aturan). Efesus 5:22-33, jika dilihat dari subyek dan objeknya maka didapatkan 2 aspek, yaitu pelaku atau subjek dan yang dikenai pekerjaan atau objek. Tunduk dalam Efesus 5:22-33, bukanlah berbicara tentang penundukan yang sepihak, tetapiada kerjasama antara suami dan isteri yang tercakup dalam keluarga. Tanggung jawab itu terletak kepada suami maupun isteri, dan masingmasing bertanggung jawab kepada Allah. Sehingga penudukan isteri akan dapat terwujud secara efektif jika kedua belah pihak menyikapi dengan benar. Barclay menyatakan: “Dalam pengajaran kekristenan dikenal dengan kewajiban timbale balik. Maksudnya bukan hanya pada satu sisi saja terjadi sebuah kewajiban, namun suami dan isteri haruslah mempunyai hak yang sama pentingnya, dimana antar hak dan kewajiban ada pada setiap orang dan menjadi tanggungjawab bersama”(Barclay, 2004, 245). Sehingga dapat dikatakan bahwa tunduk adalah dengan rendah hati dan kerelaannya, menghargai dan mentaati suaminya di dalam Tuhan yang dilakukan dengan rendah hati. Namun demikian tidak ada rasa yang lebih tinggi atau lebih rendah, tidak ada yang harus lebih dihormati atau kurang dihormati.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Tetapi arti tersebut memiliki posisi yang sama dan setara. Dalam sebuah penundukan ada sikap merendahkan diri, ketaatan, kepatuhan, penaklukan seseorang kepada yang lain. Bentuk tunduk seorang isteri kepada suami yang seharusnya adalah seperti Kristus yang tunduk kepada Bapa. Sehubungan dengan ketaatan dalam ayat 21, menunjukkan bahwa wanita bukan hanya taat kepada suami, tetapi suami pun harus mengasihi isterinya seperti halnya Kristus mengasihi jemaatNya. Jadi isteri harus tunduk kepada suaminya, namun suami harus mengasihi isterinya dan memperlakukannyadengansegalakebaikan (Barclay, 2004, 246). Ketika seorang suami mengasihi isterinya sebagaimana Kristus mengasihi gereja-Nya (Efesus 5:25-33) maka tunduk adalah respon alamiah kepada kepemimpinan dalam kasih dari isteri kepada suaminya. Kata tunduk merupakan kata kerja yang berbentuk terus menerus. Ini berarti bahwa tunduk kepada Tuhan, pemimpin, dan suami, bukanlah tindakan yang dilakukan satu kali, melainkan sikap yang terus menerus ada dalam pikiran dan menjadi pola tingkah laku orang-orang percaya. Menurut Todd Elefson (tt, 24), tunduk berarti: “Ikut kepemimpinan suami, bukan karena hak suami atau karena suami adalah raja atau karena isteri lebih rendah atau karena suami orang yang baik. Isteri memilih tunduk dengan sukarela karena takut akan Tuhan. Saat isteri taat kepada suami maka ia sedang memenuhi rencana Allah bagi sebuah lembaga pernikahan yang dibentuk Allah.” Namun demikian penundukan seorang isteri bukan berarti setiap keputusan suami sebagai pemimpin harus ditaati dan dilakukan tanpa memakai hikmat. Penghargaan, ketaatan dan kepatuhan yang di tunjukkan isteri saat tunduk kepada suaminya harus dilakukan dalam takut akan Tuhan. Pada saat melakukannya bukannya tanpa hikmat, namun harus melihat apakah ketaatan dan bentuk penundukan ini sesuai atau justru berlawanan dengan Firman Tuhan. Untuk itu Firman Tuhanlah yang menjadi tolok ukurnya. (Budi Astuti)
Bimas Katolik
Beriman “ CTM” Pembimas Katolik Beriman “CTM” ? Apa pula itu? Tentu saja jangan dibayangkan bahwa “CTM” di sini semacam obat tidur yang membuat orang lalu lembek tertidur tanpa kesadaran penuh, bukan! “ CTM” adalah singkatan dari Cerdas, Tangguh dan Missioner!
J
adi, beriman “CTM” tidak berarti beriman lembek dan bikin tertidur, melainkan beriman yang bangun, bangkit, bergerak, dengan segala kreativitas, keberanian, kedalaman, ketangguhan dan keyakinan melalui kesaksian hidup yang kita berikan. Cerdas bukan hanya karena akal budi, kepandaian atau ketrampilan manusiawi. Beriman yang cerdas berarti secerdik ular setulus merpati. Kecerdikan bukan untuk menipu dan ngakalin orang lain, tetapi kecerdasan untuk tetap dalam segala situasi hidup, utamanya dalam situasi yang sulit dan buruk sekalipun. Kecerdasan
itu dilandaskan pada ketulusan hati yang suci dan murni serta terarah pada kehendak Allah! Itulah yang dimaksudkan dengan beriman cerdas. Cerdas juga berarti kreatif-konstruktif dalam keterbukaan kepada siapapun, yang berkehendak baik maupun yang berkehendak tidak baik. Tangguh berarti tidak mudah menyerah, apalagi putus asa,melainkan untuk berdaya tahan dan kreatif dalammewujudkan kebenaran. Iman yang tangguh dan mendalam tidak dalam rangka menyerang dan menghancurkan yang lain, melainkan dalam rangka memberdayakan dan memberi kesaksian tentang hal yang baik, benar,suci yang ada dalam setiap keagamaan, kebudayaan dan kehidupan. Justru karena itu, iman yang cerdas dan tangguh bersifat missioner! Iman dihayati dalam kerelaan bersaksi dalam kehidupan konkrit. Maka iman itu
militan. Militansi iman bukan dalam rangka melawan dan menghancurkan yang lain melainkan dalam rangka mewartakan kebenaran, keadilan, kebaikan, kesucian dan kesejahteraan. Beriman cerdas tangguh dan missioner tidak terjadi dalam lingkup internal dan dalam ruang tanpa perjumpaan dengan yang lainnya, melainkan justeru terjadi secara sempurna dalam kebersamaan dan keberagaman. Mentalitasnya bukan mentalitas tertutup merasa senang dan nyaman diruang privat, melainkan dalam medan hidup harian yang ditandai dengan berbagai tantangan di tengah keberagaman. Mentalitasnya bukan mentalitas tertutup, melainkan dengan keterbukaan inklusivitas di tengah pluralitas. Akhirnya, “Berikanlah Hatimu Untuk Mencintai dan Ulurkanlah Tanganmu untuk Melayani”. (*)
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Paulinus Sulardi
17
Bimas Hindu
Spiritual Hindu dalam Konteks
BUDAYA LOKAL Kehidupan beragama yang ada pada agama Hindu muncul dengan budaya, tradisi di masyakat. Ini dapat terlihat pada setiap pelaksanaan upacara keagamaan, selain hari besar Hindu juga ada upacara yang bersifat tradisi seperti, upacara mondosio di Candi Ceto, upacara Dukutan di Candi Mengung, masih banyak yang lainya dan salah satu diantaranya adalah upacara Ruat Punden di Jurang Jero, Kabupaten Wonosobo.
P
ada tanggal 23 Maret 2015 setelah Hari Raya Nyepi tahun caka 1937. Umat Hindu Jurang Jero tepatnya di Pura Girimulyo desa Candiyasan, Kabupaten Wonosobo, mengadakan upacara Ruatan Punden. Upacara Ruatan Punden merupakan salah satu nilai tradisi keagaamaan Hindu yang sudah berlangsung turun temurun. Upacara ini dimaksudkan untuk membersihkan Punden “Kawitan” agar selalu terjaga kelestarianya. Pelaksanaan upacara Ruatan pada malam tanggal 22 Maret 2015, merupakan upacara inti untuk ritual pembersihan serta penyelarasan manusia dengan leluhur dan alam semesta. Upacara ini di pimpin oleh seorang Pendeta Hindu yaitu Romo Prawira Dharma Telabah yang juga disebut Romo Dieng. Sarana yang digunakan dalam
18
Pembekalan oleh Pendeta Romo Prawira Dharma
upacara tersebut murni mengunakan hasil panen dan penghasilan yang didapat dari daerah Jurang Jero Wonosobo. Hal ini dimaksudkan untuk menyampaiakan rasa syukur pada Punden yang telah menjaga wilayah Jurang Jero. Upacar Ruatan dimulai dari jam 21.00 WIB s.d. dinihari. Ritual Ruatan Punden “Upacara Inti” ini dihadiri oleh pemerintah desa sebagai pengayom masyarakat dalam menata masyarakat, umat Hindu sebagai penghormatan kepada Guru Wisesa “ pemerintah. Pada kesokan harinya dilaksanakan upacara penyaksian bahwa telah terlaksana kegiatan Ruat Punden yang dihadiri oleh DPRD, Camat, Kepala Desa dan undangan dari Parisada Provinsi dan Pembimas Hindu Jawa Tengah. Pada acara tersebut dihadirkan kesenian tradisi daerah setempat yang merupakan tari kebesaran dalam menyambut Ruatan Punden. Pembimas Hindu Jawa Tengah menyampaikan bahwa Agama Hindu mengajarkan Desa Kala Patra, Desa artinya Tempat dimana terjadinya upacara tradisi atau tradisi
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
upacara masyarakat setempat, Kala Artinya Waktu Pelaksanaan, dan Patra artinya Tradisi yang dilakukan. Hal ini yang harus diangkat dan dikembangkan agar tidak punah ditelan waktu. Karena ini merupakan budaya adiluhung masyarakat Hindu lokal. Lebih lanjut Pembimas mengatakat bahwa Budaya Wawancara yang artinya Setiap daerah mempunyai budaya tradisi masing-masing, ini adalah yang harus terus dikembangkan agar kedepan generasi muda tidak lupa dengan budaya dan tradisi. Spiritual Hindu dalam konteks budaya lokal, merupakan bagian dari ajaran agama Hindu yang sudah menjadi tradisi pada masyarakat jawa sehingga Hindu mempunyai warna dalam setiap upacara, karena dalam kontek agama, agama berkembang dengan budaya setempat bukan agama yang merubah budaya tradisi. Hindu dengan berbagi tradisi yang ada pada umat Hindu di Indonesia semua bernaung dalam satu kesatuan Hindu Dharma yang nama lembaganya adalah Parisada Hindu Dharma Indonesia. Pembimas Hindu
Bimas Buddha
Pembinaan Penyuluh Agama Buddha Non PNS Pembangunan agama memiliki peran penting dalam mewujudkan kondisi moral, etika, serta spiritual bangsa Indonesia. Pembangunan agama merupakan salah satu upaya pemenuhan hak dasar rakyat dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
S
ebagaimana diatur UU 1945 yang menegaskan bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Pembangunan agama bukan hanya usaha untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan, pemahaman, serta pengamalan ajaran agama, melainkan juga ditujukan untuk membangun masyarakat yang memiliki kesadaran akan adanya realitas sosial tentang nilai-nilai keberagaman (atau kebhinnekaan) dan memahami makna kemajemukan sosial. Berbagai langkah kebijakan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain, mencakup peningkatan kualitas pelayanan keagamaan untuk kemudahan kepada seluruh lapisan masyarakat dalam menjalankan ibadah dan kebutuhan ritual keagamaan lainnya. Pemerintah telah pula menjadi mediator terwujudnya suasana harmonis yang aman dan damai. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kehidupan beragama melalui pembangunan sarana dan prasarana keagamaan berupa rumah ibadah, telah dilakukan pula
pendidikan dan pelatihan serta penyediaan bantuan operasional kepada penyuluh agama, penyempurnaan materi penyuluhan agama, pelaksanaan pendidikan agama di sekolah umum, peningkatan jumlah dan kualitas guru agama, penyempurnaan mata pelajaran agama yang dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sosial, pengadaan kitab suci, pembinaan dan pembimbingan untuk pembentukan keluarga harmonis, pendidikan dan pelatihan kepada pengelola dana sosial keagamaan, serta bantuan sertifikasi untuk tanah wakaf, tanah gereja, pelabapura, dan vihara. Sementara itu, untuk meningkatkan peran dan fungsi lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dilakukan pelatihan manajemen kepada pengelola lembaga, bantuan sarana dan prasarana, serta block grant untuk kegiatan operasional. Peran sosial kemasyarakatan lembaga pendidikan keagamaan cukup strategis, terutama bagi masyarakat miskin dan di daerah perdesaan serta daerah terpencil. Oleh karena itu, lembaga pendidikan keagamaan telah pula melakukan pendidikan umum untuk ikut menyukseskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Kegiatan lainnya berupa bantuan usaha ekonomi produktif, pengadaan alat keterampilan dan pelatihan kewirausahaan, bantuan operasional dan pemeliharaan fasilitas pendidikan, sosialisasi hasil kajian dinamika masyarakat, penyelenggaran lomba, sayembara dan festival. Harapan bahwa agama menjadi landasan moral, etika, dan norma dalam berperilaku belum sepenuhnya dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan kualitas pelayanan keagamaan dilaksanakan, antara lain, melalui pemberian bantuan penyediaan fasiltas peribadatan,
pembinaan dan pembimbingan termasuk bantuan operasional penyuluhan dan penerangan agama baik kepada masyarakat maupun bagi peserta didik, pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan wawasan penyuluh dan juru penerang agama, peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan dana sosial keagamaan. Kegiatan penelitian dan pengembanngan agama dimaksukan untuk menyediakan data dan informasi bagi pengembangan kebijakan pembangunan agama, penyediaan data dan informasi bagi masyarakat dalam rangka mendukung tercapainya program pembangunan agama. Dari uraian di atas jelas bahwa kinerja pembangunan bidang agama belum dapat secara optimal mendukung pencapaian sasaran makro agenda pembangunan nasional. Hampir seluruh sasaran pembangunan bidang agama bersifat kualitatif, yang merupakan bentuk sinergi dari kinerja berbagai bidang pembangunan. Oleh karena itu, pembangunan bidang agama tidak dapat berdiri sendiri, harus sejalan dengan pembangunan bidang lainnya. Sesuai dengan tantangan dan permasalahan yang dihadapi, serta berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai, diperlukan tindak lanjut dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan beragama yang meliputi (1) peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama dan (2) peningkatan kerukunan intern dan antarumat beragama. Langkah kebijakan pada masa yang akan datang untuk meningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama akan dilakukan penyempurnaan materi penyuluhan dan tenaga penyuluh agama serta memperbaiki pelayanan keagamaan lainnya.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Iswoko
19
Khonghucu
Makna Sembahyang Musim Panas Oleh: Ws Dra Lucia Herawati Sembahyang ke Hadirat Tian, telor berdiri tegak lurus, sesaji bakcang wecang dan festival perahu naga senantiasa terkait dalam hari besar keagamaan Khonghucu yang biasa masyarakat kenal dengan sembahyang Duan Yang / Duan Wu / Twan Yang/ Pek Cun / Bai Chuan, yang setiap tahun dilakukan pada tanggal 5 bulan 5 Imlek/ Kongzi Li. Pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 20 Juni 2015.
S
ejak beribu ribu tahun yang lalu umat manusia melakukan sembahyang kepada Tian, ada beberapa sembahyang besar musim yang harus dijalankan, salah satunya Sembahyang Besar Musim Panas, yang dilakukan pada tanggal 5 bulan 5 Kongzi Li/ Imlek, merupakan upacara sembahyang besar kepada Tian, dengan rasa sujud, hormat, mensyukuri segala berkah karunia Tian dan eling ingat akan kebesaran kuasa Nya, semua berawal dan akan berpulang kepada Nya, eling Tian Maha Kuasa , Maha abadi hukumNya.
Sembahyang Jiao Upacara sembahyang Jiao ialah persembahan syukur besar kepada Tian (Li Ji XXI.18). Pada jaman sebelum Nabi Kong Zi upacara sembahyang Tian dilakukan di Tian Tang yang di pimpin oleh seorang Kaisar/ Raja, yang diikuti oleh seluruh rakyat. Nabi Kong Zi mengajarkan rakyat untuk sembahyang dan menempatkan altar Tian di tempat tempat ibadah,
20
Meja altar tempat Sembahyang Tian.
sejak itu di depan rumah, rumah ibadah, tempat ibadah diletakkan tempat dupa. Melakukan sembahyang kepada Tian, merupakan bagian dari ibadah, merupakan perwujudan Iman umat Khonghucu, dengan sepenuh Imanmenya dari adanyaTuhan Yang MahaEsa, seperti yang disabdakan Nabi Kong Zi: “Sungguh Maha Besarlah Kebajikan GuiShen Tuhan yang Maha Rokh; Dilihat tiada nampak, didengar tiada terdengar, namun tiap wujud tiada yang tanpa Dia; Demikianlah menjadikan umat manusia di dunia berpuasa, membersihkan hati dan mengenakan pakaian lengkap sujud bersembahyang kepadaNya. Sungguh Maha BesarDia, terasakan di atas dan di kanan-kiri kita; KenyataanTuhan Yang Maha Rokh itu tidak boleh diperkirakan, lebih-lebih tidak dapat ditetapkan.” (Zhong Yong VX) Sembahyang ini dilakukan dengan menggunakan altar untuk Tian, dilakukan di rumah ibadah, ditempat ibadah, Kelenteng, Miao, Bio, Litang, dan lain lain.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Duan/ Twan Duan/ Twan artinya lurus, terkemuka, terang, yang menjadi pokok atau sumber . Yang artinya sifat Positif atauMatahari, jadi Duan Wu / Twan Yang adalah saat matahari memancarkan cahaya yang paling keras. Hari raya ini juga disebut Duan Wu / Twan Ngo, Ngo artinya saat antara jam 11.00 – 13.00, sembahyang dilakukan tepatnya adalah saat tengah hari. Pada saat Duan Wu/ Twan Yang, matahari benar-benar melambangkan curahan rahmat Tian, cahaya matahari adalah sumber kehidupan, lambang rahmat dan kemurahan Tian atas manusia dan segenap makhluk di dunia. Maka saat Duan Wu/ Twan Yang saat yang tepat untuk bersuci hati, bermandi, bersujud menyampaikan sembah syukur kepada Nya. Diyakini sebagai puncak rahmat Tian sehingga timbul kepercayaan merupakan saat segala mahluk danbenda akan mendapatkan curahan karunia yang paling besar, orang percaya bahwa daun ramuan obatobatan yang dipetik saat itu sangat
Khonghucu besar khasiatnya. “ Pada waktu sembahyang kepada TianTuhan Yang Maha Rokh, hayatilah akan kehadiranNya. Kalau Aku tidak ikut sembahyang sendiri, Aku tidak merasasudah bersembahyang.” (Lun Yu SabdaSuci III :12) Umat Khonghucu berusaha melakukan sembahyang di manapun berada. Sembahyang Go Gwee Cee Go /Wu Yue Chu Wu atau hari raya tanggal 5 bulan 5 Kongzi Li/ Imlek kita kenal dengan Duan Wu / Duan Yang, di masyarakatjuga dikenal dengan PekCun / BaiChuan, di mana-mana dilakukan pesta rakyat untuk memperingati dan merayakannya. Telor dapat berdiri tegak merupakan peristiwa yang dapat terjadi, bukan karena mistik, telor ayam, bebek atau burung dan sejenisnya biasa kita temui dalam kehidupan sehari hari yang akan rebah jika diletakkan di atas bidang yang datar, tetapi pada tanggal 5 bulan 5 tahun Kongzi li telor dapat berdiri tegak. Karena gravitasi bumi sesuatu benda akan jatuh ke tanah, pada suatu saat matahari bumi bulan berada pada satu garis, terjadi adanya gaya tarik menarik dari dua arah, gaya tarik matahari dan bulan, telor merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membuktikan adanya fenomena alam yang terjadi 1 kali dalam satu tahun, pada tanggal 5 bulan 5 Kongzi Li. Peristiwa ini merupakan peristiwa
Upacara sembahyang Tian
Telur yang bisa berdiri.
alam, hukum alam yang menunjukkan kuasa Tian, maka umat manusia melakukan sembahyang sujud syukur untuk mengingat Tian Maha Kuasa, umat manusia takut akan Firman Tian, berusaha menjalankan hidup sesuai dengan tuntunan ajaran agama. Di berbagai kota di belahan dunia baik di Indonesia dan dimanapun di negara negara dimana tinggal umat Ru umat Khonghucu, pada tanggal 20 Juni 2015 masyarakat mengadakan upacara sembahyang besar ke Hadirat Tian dan merayakan festival perahu naga yang disertai berbagai kegiatan sosial, berbagai lomba mendirikan telor dan mendayung perahu. Karena waktunya bersamaan untuk mengenang Qu Yuan seringnya di adakan di dekat sungai besar atau pantai. Kemeriahan yang semakin
semarak dari tahun ke tahun, kegembiraan yang terjadi, kita syukuri karena ternyata membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat, meningkatkan nilai sosialekonomi dan budaya, bahkan dibeberapa kota menjadi agenda tetap pemerintah daerah karena dapat menjadi daya tarik tersendiri, meningkatkan sektor pariwisata. Umat Khonghucu ingin menjadi bagian dari anak bangsa yang ikut berperanan dengan meningkatkan nilai positifdari penyelenggaraan hari besar Keagamaan Khonghucu bagi bangsa dan negara. Tetapi dibalik kemeriahan dan pesta rakyat yang terjadi, kiranya makna ritual yang mendasari sangat lebih berarti untuk dipahami masyarakat dan dijalankan oleh umat Khonghucu, sebagai Hari Raya Agama Khonghucu, saat umat Khonghucu bersujud syukur atas rahmat Tian dan eling bahwa Tian Maha Kuasa, saat memohon agar alam dan segenap mahkluk terpelihara. Dengan memupuk ingat Eling pada Tianakan membawa umat manusia untuk hidup lebih baik dari hari ke hari, kiranya memperkuat Iman adanya Tian Tuhan dengan segala sifat Nya. Kesimpulan : Duan Yang/ Duan Wu merupakan salah satu hari raya agama Khonghucu, merupakan saat suci sembahyang ke Hadirat Tian Duan Yang / Duan Wu sering dikenal dengan pek Cun / Bai Chuan, karena diselenggarakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, untuk mengenang Qu Yuan, yang diteladani semangat cinta pada negara, semoga umat agama Khonghucu dapat menjadi warga negara Indonesia yang baik. (Daftar Pustaka : Si Shu , 1970, Sala; Matakin Li Ji Kitab Kesusilaan, 2015; Kemenag Republik Indonesia; TjhieTjayIng,Xs; 2006; Panduan Pengajaran Dasar Agama Khonghucu, Sala, Matakin Wikipedia Penulis adalah Anggota Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Tengah. Ketua Dewan Pengurus Yayasan XinRulin Komunitas Khonghucu Modern
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
21
Dinamika Daerah
Kakankemenag Batang Noor Rosyid menyerahkan berbagai bantuan untuk kegiatan TMMD reguler. ke-94 tahun 2015.
BATANG
Kemenag Bantu TMMD Reguler ke-94 KEPALA Kankemenag Kabupaten Batang Noor Rosyid pada 14 Mei lalu menghadiri acara Pembinaan Keluarga Sakinah bagi Remaja Pranikah dan Penanggulangan Bahaya ISIS yang merupakan rangkaian kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-94 Tahun 2015 Wilayah Kodim 736 Batang di Desa Amungrogo Kecamatan Limpung Kabupaten Batang, yang dihadiri Danramil Limpung dan Jajarannya,Muspika Kades Amongrogo. Dalam sambutannya Kakankemenag Noor Rosyid mengatakan, melalui TMMD Reguler, Kemenag beserta TNI dan Rakyat membangun desa, baik fisik dan non fisik secara seimbang. Secara fisik Kemenag memberikan bantuan sembako berupa beras dan uang Rp. 50 ribu untuk 80 senilai Rp.8 000 000,- yang bersumber dari UPZ Kankemenag, keramik 150 sak dan semen50 sak senilai Rp. 11 250 000,- yang bersumber dari UPZ Kankemenag untuk TPQ dan Madin,Al Quran, Tafsir,Juz Amma dan Yasin sebanyak 270 buah,bantuan buku-buku Agama untuk Perpustakaan Masjid sebanyak 260 judul buku ,mukena bersih untuk masjid dan Musholla sebanyak 44 buah serta bantuan dana Rp.50 juta untuk pembangunan Masjid. Sedangkan bantuan non fisik berupa penyuluhan keluarga sakinan pra nikah, penanggulangan bahaya ISIS. Dan konsultasi pelayanan keagamaan setiap hari di posko TMMD Kankemenag Batang.
22
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Kepala KUA H.Abdullah Najib dalam pembinaan keluarga sakinah pra nikah menyoroti tentang pentingnya kita menyiapkan anak-anak kita yang secara umur sudah dapat dinikahkan dimana batas minimal usia nikah adalah 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki, persiapan mental agama menjadi sangat penting bagi calon pengantin, sehingga kita orang tua untuk selektif dalam menentukan dan memilihkan calon menantu, dimana pilihan pertama harus pada Agamanya . Sementara itu Penyuluh Agama Kecamatan Tersono emnyoroti penanggulangan bahaya ISIS, menjelaskan bahayanya ISIS bagi kelangsungan NKRI. karena ISIS yang berasal dari Iraq telah masuk ke Indonesia dengan berbagai cara yang dibidik adalah generasi muda, untuk itu kita harus selalu mewaspadai pergerakannya dengan mengefektifkan Madin, TPQ, Majelis Taklim dengan mengajarkan prinsip-prinsip Agama Islam yang jelas. Sehingga para generasi muda kita tidak mudah terpengaruh oleh aliran-aliran Islam Radikal, dan kita sadar bahwa Islam itu adalah ajaran yang Rahmatan lil ‘alamin. Sugi Edi
WONOGIRI
Kankemenag Selenggarakan Rakor Kehumasan KANTOR Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kehumasan Tahun 2015 di Aula Kankemenag Wonogiri, baru baru ini yang di ikuti 50 peserta, terdiri dari Kepala Madrasah Negeri, Kepala KUA, Pokjawas, pokjaluh dan perwakilan dari
Dinamika Daerah garda terdepan dalam mewujudkan suatu lembaga yang memiliki citra baik atau buruk, baik lewat publikasi dan pemberitaan. Mursyid -Heri P
KEBUMEN
Siswa dalam Mengakses HP Harus Hati Hati Peserta Rapat Koordinasi Kehumasan sedang mendengarkan berbagai materi dari Keanot Speaker
Seksi dan Gara di KemenagWonogiri. Dalam sambutannya Kakankemenag Wonogiri Drs. H. Safrudin, MSI mengatakan, saat ini kita di hadapkan pada era transparansi dan perkembangan tehnologi informasi yang telah menjadikan masyarakat lebih kritis, dinamis dan cenderung terjadi perubahan yang cepat di masyarakat, kondisi seperti ini menuntut instansi/ satker dalam hal ini Kankemenag untuk mengakomodir dan melayani keinginan masyarakat/lembaga social untuk memperoleh data dan informasi baik masalah haji, pendidikan, pernikahan dan lain sebagainya. Untuk itu diperlukan pelaksana kehumasan yang handal serta bias mengimbangi arus informasi di masyarakat yang kadang merugikan instansi pemerintah. Selain itu kehumasan diharapkan bias menciptakan citra lembaga (corporate image) menjadi baik serta secara aktif melakukan sosialisasi dan publikasi kegiatan kepada masyarakat atau kepada media baik cetak atau elektronik. Sehingga peran Kemenag dalam pelayanan kepada masyarakat dapat diketahui oleh masyarakat disamping sebagai perimbangan terhadap berita-berita miring yang menyudutkan Kemenag. Menurut Safrudin, tidak dapat dielakkan lagi bahwa ke depan wajah kehumasan akan menjadi representasi bagi wajah lembaga Kemenaf, pelayanan data dan informasi yang transparan, profesional dan berkredilibitas akan memberikan kontribusi positif bagi akuntabilitas lembaga di mata publik. Kita berharap dengan pemberlakuan PMA No. 13 Tahun 2012, yang telah membuat fungsi kehumasan dalam struktur organisasi Kemenag lebih signifikan, peran kehumasan dapat berjalan lebih profesional sehingga dapat tercapainya pelayanan yang prima kepada publik. Sementara itu, Pranata Humas Kankemenag Wonogiri H. Mursidi, S.Ag. MSI dalam paparannya menyampaikan tentang tugas dan fungsi kehumasan di Kemenag dan madrasah serta tehnis penulisan berita baik media online seperti website dan di media cetak. Menurut Mursidi kegiatan rakor kehumasan ini sangat penting dan sangat urgen dalam upaya mewujudkan Kementerian Agama yang memiliki citra positif, Kemenag yang bersih dan berwibawa. Dalam mewujudkan itu semua, maka humas memiliki peran strategis dan merupakan
PEMBINAAN Keagamaan yang dilaksanakan oleh seksi PAIS Kankemenag Kab. Kebumen dihadiri Sebanyak 100 siswa yang mewakili Organisasi Kesiswaan SMP, SMA, dan SMK, akhir April lalu mengikuti pembinaan keagamaan yang diselenggarakan Kankemenag Kabupaten Kebumen, yang dibuka Kakankemenag Drs H Masmin Arif,MAg, bertempat di Aula Kemenag. Adapun sebagai Narasumber Kasubag TU H.A. Nasihudin, S. Ag, M.Pd.I dan Kasi PAIS Dra Hj Syawaitul Aslamiyah, M.Ag. Dalam sambutannya Kakankemenag Kebumen Drs. H. Masmin Afif, MAg menyampaikan beberapa inti tentang Pembinaan Keagamaan bagi Organisasi Kesiswaan di sekolah. Diantaranya bahwa pembinaan modal dasar Agama sangat penting bagi siswa sekolah, negara lain menginginkan bangsa Indonesia hancur dengan berbagai cara, salah satunya dengan merusak generasi muda penerus bangsa seperti masuknya era pergaulan bebas, narkoba dsb. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam mencegah krisis moral dampak dari kemajuan teknologi dimana hampir semua pelajar sekarang mempunyai alat komunikasi berupa handphone yang memuat banyak fitur. Disatu sisi HP penting selagi untuk mengakses informasi yang berguna untuk pembekalan pelajar, tapi disisi lain HP juga bisa menjerumuskan siswa tersebut jika untuk mengakses hal-hal negatif seperti gambar/ video porno, game online, dan semacamnya. Menurut Kakankemenag, pembinaan Agama di sekolah juga sangat penting dilaksanakan mengingat sekarang ini banyak generasi muda Indonesia yang ikut faham aliran agama radikal yang akhirnya menjadi musuh dunia internasional, hal tersebut karena mereka belum bisa memahami ajaran agama tersebut dengan benar. Hal ini penting bagi Guru untuk membimbing dan mengajarkan
Kakankemenag Drs Masmin Arif ketika materi pada acara pembinaan keagamaan di sekolah.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
23
Dinamika Daerah kepada peserta didiknya agar mereka tidak terjerumus kepada ajaran agama yang bersifat radikal. (*)
BLORA
SURAKARTA
Profesionalitas Guru PAI Terus Ditingkatkan KANKEMENAG bekerjasama dengan Kantor Disdikpora Kota Surakarta, dan pengurus Musyawarah Guru Pendidikan Agama Islam (MGMP) Kota Surakarta menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam yang diikuti 465 Guru dari mulai SD-SMP-SMA/SMK, bertempat di Aula SMK Negeri 7, dan dibuka Kakankemenag Drs H Muslim Umar,MAg dengan didampingi Drs H Sulardi,MPd. Dalam Pembinaannya H Sulardi mengaku, sangat mengapresiasikan setinggi-tingginya kepada Bapak Ibu Guru PAI dari mulai SD-SMP-SMA/SMK Se Kota Surakarta adalah merupakan suatu bentuk kebersamaan antara Dinas Dikpora dan Kemenag Kota Surakarta, karena salah satu tugas pokok dan fungsinya Guru PAI yang ditangani oleh Diknas dan kemenag masih dalam pembinaannya salah satunya menyampaikan tugas-tugas Kemenag-Dikpora menjadi satu kebersamaan sampai tujuan akhir yaitu menjadi tanggung jawab kepada anak-anak didiknya. “Manfaat pertemuan ini apabila di tindak lanjuti dalam MGMP untuk peningkatan kompetensi guru sebagai wadah yang masih efektif MGMP dan KKG. Menjalankan tugas dan mengingatkan kembali kebijakan Pemerintah mengangkat PTK peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan yang tidak bisa dipisahkan dan begitu pula sebaliknya peningkatan profesionalisme untuk peningkatkan kesejahteraan,” ungkapnya. Sementara itu Kakankemenag Kota Surakarta Drs,H. Muslim Umar,M.Ag dalam pembinaannya menyampaikan tugas pokok guru bukan di anak tirikan demikianlah sesuai dengan visi dan misi Kemenag Surakarta, Guru adalah saudara anak kandung sendiri sepanjang guru adalah melaksanakan tugas dengan baik “Jadi wajib hukumnya hak haknya diberikan,” tandasnya S. Rahmawati
465 Peserta mengikuti kegiatan Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam yang terdiri dari Guru SD-SMP-SMA/SMK, bertempat di Aula SMK Negeri 7, dibuka oleh Kakankemenag.
24
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Salah satu lomba bakat dan kreativitas pelajar yang diikuti dengan penuh antusias.
Manfaatkan AKSIOMA Dengan Prestasi LOMBA Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) tingkat Kabupaten Blora berlangsung semarak dan lancar yang diikuti oleh seluruh pelajar baik MI, MTs Maupun Madrasah Aliyah Se-Kabupaten Blora di Gedung Olahraga (GOR) Kridosono Blora, MTs Ma’arif 01 Blora, Masjid Agung Baitunnur, GOR Kol. Sunandar dan Aula Kankemenag Blora kemaren. Sekitar 611 siswa yang terdiri dari siswa siswi MI sebanyak 205, Siswa MTs sebanyak 207, dan siswa MA sebanyak 136 peserta mengikuti perlombaan bakat dan kreatifitas pelajar tersebut dengan penuh antusias dengan menunjukkan kemahiran dan kepiawaian masing masing. Dalam laporannya, Kasi Penma Kemenag Blora, Drs. H. Parmono, M.PdI kegiatan AKSIOMA yang mempertandingkan 38 jenis ini dilatarbelakangi oleh upaya peningkatan mutu dan daya saing pendidikan madrasah yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, serta sebagai kegiatan yang mendukung kebugaran dan kesehatan siswa madrasah yang sudah berlangsung sejak tahun 2009 untuk mengembangkan potensi siswa yang dimiliki madrasah agar dapat mengembangkan minat dan bakatnya masing masing dan menumbuhkan kreatifitasnya, sesuai dengan tema kegiatan Untuk membangun Landasan bagi Berkembangnya Potensi Siswa Yang Profesional , Kreatif dan Sportif. Sementara itu Kepala kankemenag Blora, Drs. H. Tri Hidayat dalam sambutannya mengharapkan hendkanya AKSIOMA ini benar benar dimanfaatkan untuk meningkatkan mental juara dan bersaing secara sportif dalam bidang seni maupun olahraga, dan siswa siswi madrasah juga mampu menunjukkan prestasinya serta memiliki iman, ilmu, seni dan amal secara utuh, karena dengan berilmu manusia bisa menjadi meningkat wawasannya dan tidak tersesat, melalui iman manusia bisa terarah hidupnya dan
Dinamika Daerah dengan seni hidup bisa menjadi indah, serta amalan yang baik mampu bermanfaat bagi orang lain. Sebelumnya ditempat terpisah, Seksi PAIS Kankamenag Kabupaten Blora menggelar Gebyar Pentas PAI yang di buka Kakankemenag Blora Drs H Tri Hidayat yang berlangsung di aula TK Pembina Negeri, 29 April lalu. Imaroh
PEMALANG
Kankemenag Siap Sukseskan Kemah Santri DALAM rangka menyukseskan pelaksanaan Kemah Santri Nusantara tingkat Provinsi Jawa Tengah akhir bulan lalu, Kepala Kankemenag Kabupaten Pemalang, H. Taufik Rahman, S.H., M.Hum mengajak, agar seluruh jajaran unit kerja di lingkungan Kankemenag Kabupaten Pemalang ikut membantu menyukseskan kegiatan kemah santri. “Sebagai tuan rumah sudah menjadi kewajiban kita untuk melayani tamu dengan sebaik-baiknya. Mari kita semua mengayubagyo kegiatan Kemah Santri Nusantara tingkat Provinsi Jawa Tengah”, pintanya. Untuk memeriahkan pelaksanaan Kemah Santri dan dalam rangka menyambut kontingen Kemah Santri Nusantara dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, di setiap jalan utama yang dilalui oleh kontingen Kemah Santri Nusantara telah dipasang bendera, umbul-umbul, spanduk, dan baliho. Di setiap titik pertigaan maupun perempatan jalan besar juga didirikan posko yang melibatkan guru dan siswa madrasah serta pegawai KUA. “Semoga dari usaha yang telah kita lakukan dapat membantu dalam suksesnya pelaksanaan Kemah Santri
Nusantara yang diselenggarakan di Pemalang”, lanjut Taufik. Pada kesempatan lain Kakankemenag Taufik Rachman), Taufik membuka acara Sosialisasi Materi Kerukunan Umat Beragama kepada Lurah dan Kepala Desa Kecamatan Pemalang, Taman, dan Petarukan. “Pemeliharaan kerukunan umat beragama menjadi tanggung jawab bersama umat beragama, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. Forum Kerukunan Umat Beragama sebagai forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah mempunyai peranan penting dalam membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama” yuyutnya. Menurut Kakankemenag,Yang menjadi kendala adalah kerukunan tiap wilayah di Kabupaten Pemalang berbedabeda. Disinilah dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat melalui FKUB untuk mewujudkan Kabupaten Pemalang yang aman, damai, dan tenteram. Dengan adanya toleransi antar umat beragama, adanya ketidaksepahaman intern maupun antar umat beragama bisa diatasi secara kekeluargaan. Fajar
PURWOREJO
Wujudkan Instansi Kemenag yang Berintegritas Kementerian Agama telah mencanangkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) sejak tahun 2012 sesuai Instruksi Menteri Agama Nomor 1 tahun 2012.
Peserta kemah santri sedang berdialog dengan Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jateng didampingi Kakankemenag Kab. Pemalang.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
25
Dinamika Daerah “Zona Integritas ini berlaku bagi seluruh pegawai Kemenag, termasuk pegawai KUA. Untuk itu Pegawai KUA harus bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku dan menciptakan keharmonisan baik dengan sesama pegawai maupun dengan instansi lain dalam rangka mewujudkan Kemenag yang berintegritas dan Profesional,” harap Kepala Kankemenag yang diwakili Kasubag TU TU, H. Miftah, M.Ag dalam Rapat Koordinasi Pelayanan Nikah Rujuk di KUA Kecamatan, 19 Mei lalu. Pada bagian lain, Miftah mengatakan, dalam Perda Kabupaten Purworejo Nomor 2 Tahun 2006 salah satu tugas dari Kaur Kesra adalah melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang nikah, talak, cerai dan rujuk. Diharapkan dengan rakor ini terwujud koordinasi yang baik dan harmonis antar pemerintah desa, kecamatan dan KUA kecamatan dalam pelayanan Nikah dan rujuk kepada masyarakat. Ditambahkan, dengan koordinasi yang baik, tentunya akan memudahkan penyampaian sosialisasi mengenai tarf nikah yang berlaku saat ini kepada masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2014 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Agama dan PMA No 46 Tahun 2014 bahwatarif biaya nikah dikantor adalahRp. 0,- atau gratis dan diluar kantor sebesar Rp. 600.000,- yang pembayarannya disetor lewat Bank. Nuqson
KLATEN
Bentuklah Karakter Anak yang Positif PENDIDIKAN taman kanak-kanak merupakan salah satu pendidikan usia dini, yang berumur sekitar 4-6 tahun, pendidikan TK memiliki peran yang sangat penting untuk pengembangan kepribadian anak, serta untuk mempersiapkan mereka untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya, dimana anak-anak TK diberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan.Tugas utama TK mempersiapkan anak dengan memperkenalkan
Kakankemenag Klaten Drs H Mustari,MPdI saat memberikan sambutan Gebyar PAI bertempat di Aula Al Ikhlas, 5 Mei lalu.
26
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
berbagai pengetahuan, sikap, perilaku, dengan cara yang menyenangkan.TK sebagai tempat bermain yang indah, nyaman, dan gembira bagi anak untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. “Pola pikir dan pertumbuhan anak lah yang paling penting. sebuah pendidikan yang diberikan oleh seorang guru TK dengan baik akan membentuk karakter anak yang positif.Kreatifitas pengetahuan anak dalam bidang keagamaan juga kreasi seni akan tumbuh dan berkembang dalam kegiatan ini” terang Kasi PAIS Drs.H Sudarsana M.Pd.I saat melaporkan acara Gebyar PAI pada Taman Kanak-Kanak yang dibuka Kakankemenag Klaten Drs H Mustari,MPdI, bertempat di Aula Al Ikhlas, 5 Mei lalu. Dikatakan, Anak TK dapat mengembangkan dan mengekspresikan diri, bakat, minat kemampuan dan potensi siswa pada aspek keterampilan dan seni pendidikan agama Islam, sekaligus membangun keberanian dan kemandirian siswa taman kanak-kanak dalam menumbuhkan bakat dan minatnya, Sementara itu Kakankemenag Kabupaten Klaten Drs. H. Mustari, M.Pd.I dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan ide yang sangat baik, tugas yang mulai dan menjadi satu kesatuan, tugas kita semua, tidak mempermasalahkan Kemenag atau Diknas. Yang penting misi lomba ini, menggali potensi anak didik kita, memotivasi anak-anak. “Tampil yang keras, jangan takut, salah tidak dimarahi, dalam membaca surat- surat pendek dan juga sholat yang rajin. Jangan takut tidak mendapatkan juara, yang hadir disini sudah baik, untuk dipilih yang terbaik,” ungkapnya. Gus/J
CILACAP
Pengelolaan Tanaf Wakaf Masih Klasik POTENSI tanah wakaf sangat besar namun belum dimanfaatkan secara maksimal, maka solusinya nadzir perlu dibimbing, dilatih dan dibina agar professional. Demikian ditegaskan oleh Kepala Bidang Penais Zawa Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Drs H Ahyani, MSI pada acara pembinaan nadzir dan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), bertempat di Aula Graha Darussalam Cilacap, 20 Mei lalu. Menurut Ahyani, luas tanah wakaf di Indonesia jika digabung, maka akan melebihi luas negara Singapura, sehingga jika tanah wakaf dikelola, dimanfaatkan dan dikembangkan secara maksimal, maka tujuan berwakaf untuk memajukan kegiatan ibadah baik di bidang pendidikan maupun sosial keagamaan akan tercapai. Dikatakan, tujuan mulia para wakif (orang yang berwakaf ) tersebut masih terkendala oleh kemampuan dan pemahaman para nadzir sebagai penanggung jawab pemanfaatan, pengelolaan dan pengembangan tanah wakaf belum profesional, karenanya untuk
Dinamika Daerah
Para peserta sedang konsentrasi mengikuti pembinaan nadzir dan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), bertempat di Aula Graha Darussalam Cilacap, 20 Mei lalu.
mencapai tujuan tersebut, pembinaan dan pelatihan nadzir merupakan hal pokok yang pertama dan utama harus dilaksanakan. Selanjutnya Ahyani menjelaskan, Sesuai Undang-Undang No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, dinyatakan bahwa nadzir berhak atas mendapatkan hasil sebesar 10% dari pemanfaatan wakaf produktif secara maksimal yakni 100% namun demikian, nadzir tidak berhak mutlak mengelola wakaf sehingga bisa dialihkan ke pihak lain. Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Jasmin yang mewakili Kakankemmenag, dalam sambutannya mengatakan, permasalahan yang timbul dari pengelolaan tanah wakaf selama ini masih klasik, yakni kurangnya personil, baik di pihak PPAIW maupun nadzir itu sendiri sebagai management utama pemanfaatan wakaf. Ahli waris wakif (orang yang berwakaf ) banyak yang menggugat karena tanah wakaf telah berubah peruntukkannya, pemanfaatannya sangat minim bahkan dibiarkan begitu saja. Terkait kendala biaya pensertifikatan tanah wakaf yang tidak sedikit, menurut Jasmin akan mengambil solusi dengan penggalian dana dari pihak lain, misalnya pemerintah daerah sehingga diharapkan seluruh tanah wakaf bersertifikat dan pemanfaatannya juga akan maksimal. (*)
Ketua panitia KSM dan Aksioma Drs. H. Herman Helmi, mengatakan, 900 peserta terdiri dari 400peserta KSM dan 500 peserta Aksioma, para pelajar akan berkompetisi selama 3 hari dimulai dengan KSM satu hari dan dua hari untuk AKSIOMA . ‘’Untuk KSM, siswa peserta dari MIN, MIS, MTsN, MTsS dan MAN, MAS ,’’ujarnya. Ratusan pelajar tersebut mengikuti berbagai cabang lomba. Lomba KSM terdiri atas berbagai mata pelajaran, seperti matematika, IPA, biologi, fisika, kimia, ekonomi dan geografi. Pada Aksioma, cabang lomba ada cukup banyak seperti MTQ, pidato bahasa Inggris, pidato bahasa Arab, pidato bahasa Indonesia, kaligrafi, singer, tahfidz, hadroh, atletik, bulu tangkis dan tenismeja. Kepala Kankemenag Kabupaten Pekalongan Dr. H. A. Umar, MA, menyambut baik pelaksanaan KSM dan Aksioma. Sebab, kegiatan ini dapat menjadi wadah silaturahmi dan melahirkan bibit-bibit unggul pelajar madrasah dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Iptek dan Imtak. ‘’Melalui kompetisi ini, diharapkan dapat memupuk motivasi pelajar madrasah untuk terus mencintai dan bergairah dalam mempelajari Iptek. Dengan demikian, pelajar madrasah sebagai penerus bangsa dapat mengembangkan dan menggabungkan antara iptek dan Imtak,’’ ujarnya. Melalui Aksioma pelajar madrasah juga diharapkan bisa mengembangkan seni Islam serta dalam bidang olah raga. Termasuk melahirkan prestasi, tidak hanya di Kabupaten Pekalongan saja, tapi juga bisa membawa harum nama daerah di tingkat Provinsi Jateng serta nasional. “Dengan KSM dan Aksioma, kami berharap pelajar madrasah bias menujukan kelebihan yang dimiliki dengan prestasi yang dicapai. Mereka mampu menggabungkan antara iptek dan iman takwa (imtak) sebagai bagian utuh dari proses pendidikan, dan apabila pada kompetisi tingkat provinsi Kankemenag Kabupaten pekalongan peserta yang memperoleh kejuaraan akan diberi penghargaan berupa satu emas 1 juta untuk perorangan, 1,5 untuk peregu, ’’ katanya. Hufron
PEKALONGAN
MAN 01 Kedungwuni Juara Umum KSM dan AKSIOMA SEBANYAK 900 pelajar mengikutiKompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga (Aksioma) Madrasah Tahun 2015. Kegiatan yang diikuti pelajar dari mulai tingkat MI, MTs, dan MA ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan Dr. H.A Umar, MA, di MTsN Buaran Islamic Centre Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, 8 Mei lalu. Pembukaan ditandai dengan melepas burung merpati sebagai simbol dimulainya kegiatan tersebut.
Ketua panitia KSM dan Aksioma Drs. H. Herman Helmi sedang memberikan Tropy juara umum kepada Kepala MAN 01 Kedungwuni Pekalongan.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
27
Artikel Sesuai namanya, Kampunglaut dahulunya hanya sebuah kampung yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari laut, yakni laut kecil atau lebih dikenal dengan nama segara anakan.
D
aratan yang ada berupa tanah timbul, lama-kelamaan ditumbuhi berbagai tanaman liar. Dari situlah para pengungsi yang datang dari berbagai daerah memanfaatkannya menjadi lahan pertanian dan sekaligus tempat kediaman. Mereka bertambah kerasan karena disamping bisa bertani,mata pencaharian mencari ikan juga sangat menjanjikan. Sementara mereka beranak-pinak dan membentuk gerumbul-gerumbul baru, kampungdan desa baru menjadi semakin luas.Berita suburnya Kampunglaut membuat semakin banyak orang untuk datang dan ikut mengadu nasib, baik sebagai petani, nelayan maupun buruh. Sekarang, Kampunglaut adalah nama seluruh kampung di segara anakan dan sudah menjadi salah satu nama kecamatan dari duapuluh lima kecamatan
di Kabupaten Cilacap.Penduduknya tidak hanya petani, nelayan dan buruh, tetapi juga pedagang, pegawai dan bahkan pengusaha. Selama ini nama Kampunglaut identik dengan daerah terpencil, meskipun pada kenyataannya tidak seratus prosen demikian. Laut menjadi penghalang utama untuk bersosialisasi. Satu-satunya alat transportasi adalah perahu, namun tidak semua orang dapat memiliki perahu karena keterbatasan mereka. Maka sekarang ini beberapa orang yang mampu, menyewakan perahu untuk jasa angkut dari Kampunglaut ke Cilacap atau ke tempat lain pergi pulang. Namun, jumlah sarana transportasi tersebut masih sangat terbatas. Jarak terdekat ke Cilacap adalah perjalanan menggunakan perahu motor compreng selama dua jam. Dapat dibayangkan, kirakira berapa ongkos yang harus dibayarkan apabila menumpang perahu tersebut. Artinya, tidak semua orang Kampunglaut dapat leluasa setiap saat menumpang perahu tersebut. Mereka mengkhususkan untuk acara yang sangat penting saja. Seiring perjalanan waktu, perilaku jarang berhubungan dengan dunia luar membentuk dunia mereka terisolir.Hal tersebut ikut menciptakan ketertutupan cara berpikir dan berbudaya mereka.
Mereka cenderung eksklusif dan semaunya, jugasenang kepada kepercayaan gaib dan ilmu mistik. Semakin tinggi kepercayaan dan ilmu mistiknya, maka akan semakin berpengaruh,dan dia berhak mendapat penghormatan untuk menjadi pemimpin. Bagi para pendatang baru, termasuk para petugas negara seperti guru, penyuluh dan lainnya, pertama-tama harus sowan terlebih dulu agar selama bertugas mendapat keselamatan dan kelancaran. Jajal-menjajal ilmu kepada pendatang baru adalah hal lumrah bagi warga Kampunglaut. Mau coba? Tapi itu cerita zaman dahulu. Mudahmudahan di era informasi yang serba mudah sekarang ini alamnya sudah berubah. Layanan KUA Kampunglaut Mungkin tidak terdapat di daerah lain, bahwa di Kampunglaut seorang petugas KUA sering didikte oleh masyarakat. Era tahun sembilanpuluhan, seorang Kepala KUA kedua di Kampunglaut,Mauludin,pernah bercerita bahwa pada mulanya dia bertugas tidak membayangkan yang aneh-aneh. Sampai suatu ketika, seorang ayah calon pengantin putri memaksanya untuk menikahkan anaknya, padahal si anak tersebut masih punya suami yang sedang merantau di malaysia. Alasannya, suami tersebut
Uniknya Layanan di
KUA Kampunglaut 28 28 2 8
Edisi Edisi E Ed isii 5/Tahun is 55/Tahun 5/ T hu Ta hun n I/ I/I/Mei MMei eii 2015 22015 01 0 15
Artikelel
sudah mau dicerai. “Jangankan surat janda, cerai juga belum! Namun, hari pernikahan sudah ditetapkan berdasarkan ‘etungan’ dan undanganpun sudah disebar. “Kalau bapak penghulu tidak mau menikahkan,berarti hendak bikin saya sekeluarga malu, dan itu artinya taruhannya nyawa.” Sambil berkata begitu,bapak calon pengantinmenggebrak meja di depannya. Mauludin berpikir keras mencari cara terbaik. Dari pada tidak selamat di perjalanan, Muludin akhirnya mengalah dan menyanggupi acara pernikahan tersebut. Tetapi, yang dituntunkan kepada wali nikah bukan ‘saya nikahkan anak saya ...,’apalagi angkahtuka dan seterusnya. Dia cukup menggunakan kalimat: ‘akan saya jodohkan ...‘ dengan keterangan selanjutnya kalau sudah resmi janda, agar yang bersangkutan datang ke KUA bersama lelaki pilihannya tersebut. Betapa gembiranya si wali nikah saat itu. Spontan dia merangkul Mauludin sambil tangan satunya melesakkan amplop yang tentu saja ditolak penghulu yang dianggap sangat berjasa itu. Padahal sebelumnya telah dinasehatkan, bahwa selama menunggu status janda, kedua mempelai tidak boleh kumpul dulu. “Berpantang ... dan bila dilanggar akan berakibat tidak baik pada keturunannya”, begitu Mauludin menjelaskan.Kalau diterangkan bahwa hal itu haram hukumnya, mereka tidak cepat paham. Selamatlah pesta perjodohan dan terutama selamatnya nyawa Kepala KUA. Mauludin
Paimin
tersenyum melihat yang dilayani semua senang, walaupun dalam benaknya berkata,“Kena lu ...!” Masyarakat Kampunglaut tidak seloyal masyarakat lain terhadap hukum negara maupun agama. Mungkin karena tidak terbiasa mendapat penjelasan hukum. Kepala KUA yang sekarang, Paimin, mengaku kewalahan dalam melayani pernikahan di Kampunglaut. Jumlah peristiwa nikah tidak banyak, tetapi justru masalahnya yang banyak. Pada waktu mendaftar nikah hampir seratus prosen pasti persyaratan belum lengkap. Ada yang masih punya suami, ada yang sudah cerai tapi surat cerai belum kepegang dan macam-macam lagi. Sekitar bulan Maret 2015, saudara Paimin dilaporkan ke Kepala Seksi
Bimas Islam Moech Tongat, oleh seseorang yang mengaku dari keluarga mempelai wanita. Menurut laporannya, dikatakan bahwa Kepala KUA Kampunglaut telah melanggar undang-undang, karena tidak segera memberikan buku nikah kepada pengantin. Setelah dikroscek oleh Kasi Bimas Islam, ternyata memang belum diberikan, karena slip setoran biaya nikah ke Bank belum diserahkan kepada petugas KUA. Namun demikian, yang bersangkutan ngotot untuk tetap dilangsungkan pernikahan. Paimin pun mengalah, karena dijamin oleh aparat desa, bahwa uang sudah ditangannya dan dia yang akan menyetor. Ternyata sampai beberapa hari setelah nikah slip tersebut belum juga diberikan. Uniknya, layanan di KUA Kampunglaut sungguh di luar kebiasaan masyarakat pada umumnya. Untuk menghadapinya memerlukan kesabaran dan keteguhan hati yang lebih tinggi. Tidak sekedar berbekal aturan perundang-undangan maupun fiqh Islam, tetapi lebih dari itu, harus punya kearifan indra keenam. Urusannya, berhubungan dengan kelancaran pelayanan dan nasib petugas sendiri. Seorang petugas dituntut kemampuannya untuk survive terhadap misinya sekaligus keselamatan dirinya. Maka sangat tepat kalau Kampunglaut oleh Kankemenag Cilacap selama ini dijadikan ajang pendadaran bagi kepala KUA promosi sebelum menempati atau bertugas di daerah lain. Budiono - Aparatur di Sub Bag TU Kankemenag Kab. Cilacap
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
29
Artikel
Ketua II Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Tengah KH. Ahmad Daroji menyerahkan piala kepada Kafilah UIN Wali Songo Semarang sebagai Juara Umum MTQ Mahasiswa XXV tahun 2015.
MTQ Mahasiswa Jawa Tengah MTQ Mahasiswa merupakan kegiatan LPTQ Provinsi Jawa Tengah juga merupakan arena saling mengenal, memperat jalinan silaturahmi antar mahasiswa, civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta serta perguruan tinggi agama dan umum. Dan alhamdulillah pada tahun ini Insya Allah diikuti kurang lebih 100 perguruan tinggi di Jawa Tengah dengan 400 orang peserta.
T
ujuan Penyelenggaraan MTQ Mahasiswa adalah untuk meningkatkan dan mendorong semangat mahasiswa mencintai, memahami, menghayati dan mengamalkan Al Qur’an agar menjadi generasi muda ilmuwan yang Qur’ani, berakhlak mulia. MTQ Mahasiswa XXV tahun 2015 ini diikuti oleh 35 perguruan tinggi se-Jawa Tengah, Adapun cabang yang diperlombakan antara lain Tahfidz 1 Jus Tilawah, Tilawah dan Musabaqah Makalah Ilmiah Islam (MMIQ) yang
30
terbagi menjadi 2 putra dan putri. Dengan mengambil lokasi di Asrama Haji Transit Manyaran Semarang, kegiatan ini digelar mulai tanggal 1 Mei 2015 dan harapannya 3 Mei 2015 bisaselesai. “Agenda ini mendorong semangat mahasiswa untuk memahami, menghayati dan mengamalkan Al-Qur’an agar menjadi generasi muda ilmuwan yang Qurani, berakhlak mulia, maju, mandiri serta mampu beradaptasi dengan modernisasi dan menepis akibat negatif dari pengaruh globalisasi”.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Kakanwil menambahkan bahwa “Salah satu misi Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama, tugas tersebut tidak mungkin diemban sendiri oleh Kementerian Agama dukungan dan peran serta masyarakat Instansi lain sangatlah dibutuhkan, seperti halnya dengan penyelenggaraan MTQ Mahasiswa ini tidak terlepas dari peran dan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah”. Seorang muslim mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap kitab suci
Artikel Alquran sebagai realisasi dari rukun iman percaya kepada kitab-kitab Allah SWT; yaitu: mengenal dan memelihara kehormatan Alquran, membacanya (termasuk menghafalnya), menghayati, mengamalkan dan mendakwahkan isi kandungannya. MTQ, merupakan momentum penting dalam membentuk masyarakat yang mencintai Al-Qur’an. MTQ dapat menjadi sarana pembelajaran agar masyarakat Muslim Indonesia senantiasa menjadikan Al Qur’an sebagai imam dalam kehidupan sehari-hari. “Al Qur’an adalah sumber nilai dan kearifan, bukan benda pusaka yang hanya kita letakkan dalam rak-rak yang megah dan terlihat di dalam kaca. Tantangan umat Islam ke depan akan semakin kompleks. Karenanya, seiring kemajuan informasi dan kondisi masyarakat yang saat ini terus terkontaminasi oleh budaya barat yang kurang Islami seperti egoisme, hedonisme, sekulerisme, individualisme, dan radikalisme berbasis agama, maka menjadi tugas umat Islam untuk membentengi moral masyarakat agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Al Qur’an.
Tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai agama. Sejarah mencatat bahwa Islam sangat erat dengan adat dan budaya. Sifat-sifat yang telah diwariskan oleh budaya, harus dikembangkan dengan penanaman nilai-nilai Al Qur’an. “Dengan adanya penyelenggaraan MTQ Mahasiswa, khususnyaJawa Tengah, dapat membangun masyarakat yang memiliki karakter dan jatidiri yang terpuji,” MTQ mahasiswa kali ini sejalan dengan upaya kita bersama untuk terus meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sekaligus kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita ingin mewujudkan kehidupan beragama, berbangsa, danbernegara yang juga ditopang oleh nilai-nilai universal Islam, sebagaimana nilai-nilai agama lainnya, utamanya nilai-nilai kesalihan sosial, solidaritas, dan toleransi. Kita ingin memperkokoh landasan dalam mewujudkan Negara kita, sebagai model dari semanga toleransi di kalangan umat beragama. Kita bersyukur, Negara kita telah menjadi pelabuhan peradaban, baik itu peradaban barat, peradaban timur, maupun peradaban Islam. Saat ini
Negara kita telah menjadi perhatian dunia, di mana Islam, demokrasi, dan modernitas dinilai dapat hidup seiring dan sejalan. Di mata dunia, Indonesia mampu menjaga persatuan dan harmoni di tengah keragaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, telah member sumbangan yang amat berharga dalam membangun tatanan peradaban yang baru. Dengankarakter, akhlak, dan moral bangsa yang luhur dan mulia, akan dapat memperkokoh persatuan, kebersamaan, dan kerukunan, baik di antara sesama warga bangsa, di antara pemimpin dan rakyatnya, maupun di antara ulama dan umara. Dengan karakter kebangsaan yang kuat pula, insya Allah, kita dapat menyukseskan seluruh agenda pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di seluruh tanah air. Untuk terus meningkatkan pemahaman arti dan makna ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan benar. Kepada para alim ulama dan tokoh agama, untuk lebih memberikan pemahaman keagamaan dengan tata cara yang lebih teduh dan toleran. (bd)
Mengurai Fitrah Vertikal dan Horizontal
B
ulan Syawal sudah mulai berjalan, dalam bulan ini dikenal oleh masyarakat muslim dengan bulan peningkatan dalam taat kepada Allah SWT dan melakukan kebaikan dengan sesame manusia. Pemahaman masyarakat semacam ini terformat karena sebelumnya ada bulan Ramadan, yang di dalamnya terdapat ibarat kawah candra dimuka, dimana kita dilatih, digembleng, digojlok jiwa kita ini, seperti halnya petinju, masuk latihan, keluar latihan, tentu saja tinjunya makin hebat, itu atletik. Kalau latihan setiap hari, tapi kalau main kalah terus, orang akan menilai, buat apa latihan, kalau mainnya kalah terus. Demikian juga, dalam puasa Ramadan,
sebulan penuh kita digojlok, digembleng, dilatih, untuk menghadapi kehidupan pada 11 bulan setelah bulan Ramadan, kalau setelah Ramadan, kita kalah lagi dengan setan, iblis dan hawa nafsu, alamat kita latihan di bulan Ramadan ini, tidak membuat hasil yang diharapkan. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an: ketika selesai melaksanakan suatu pekerjaan, bukan berarti berhenti, tapi ada tindak lanjut berikutnya. Mewujudkan fitrah Vertikal dan Horizontal Dalam kehidupan umat muslim, tidak terlepas dari hubungan dengan Allah SWT (hablu min Allah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablu min al-nas. Dalam hubungan keduanya, kita diwajibkan untuk baik dalam
melaksanakan kewajiban tersebut dan seimbang di antara keduanya karena ibadah merupakan satu kesatuan, totalitas sehingga mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Dalam hubungan Allah SWT, yakni hubungan vertical ini, terkadang kita melakukan kesalahan, dosa, baik sengaja maupun tidak sengaja. Untuk memohon ampunan dari Allah, menghapus ataupun mengurangi dosa dan kesalahan, antara lain dengan cara berpuasa di bulan Ramadan dengan didasari iman dan ikhlas. Sehingga dosa, kesalahan akan diampuni oleh Allah SWT kelak di hari qiyamat. Untuk mewujudkan totalitas dan satu kesatuan dalam beribadah, penulis akan menguraikan hadis
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
31
Artikel Nabi Muhammad SAW: Satu hari, saat berkumpul dengan para sahabat, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat. Kalian semua tahu siapa yang termasuk muflis, orang yang bangkrut itu ? beberapa sahabat menjawab: Menurut kami yarasul, orang yang bangkrut, orang yang dulu mempunyai harta lalu hartanya habis. Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah tersenyum dan berkata: muflis orang yang bangkrut itu dari umatku (Muhammad SAW) adalah orang yang besok di hari Qiyamat menghadap Allah SWT membawa pahala ibadah shalat, puasa, zakat dan sebagainya, namun di sisilain, juga membawa kesalahan, kekhilafan, dosa seperti mencaci maki, menfitnah,
memakan harta benda orang lain dengan bathil dan sebagainya serta belum minta maaf saat di dunia. Sehingga orang yang pernah dicaci maki, difitnah, ambilharta bendany asecara bathil, memohon kepada Allah untuk diberi keadilan, lalu Allah SWT memberikan pahala ibadah shalat, puasa, zakat kepada orang yang pernah dicaci maki, difitnah, ambil harta bendanya secara bathil. Dan ketika, pahalanya habis dan masih ada orang yang meminta keadilan, maka dosa orang meminta keadilan tersebut diberikan kepada orang yang pernah dicaci maki, difitnah, ambil harta bendanya secara bathil, pada akhirnya dimasukan keneraka. Inilah yang dinamakan muflis, orang
yang bangkrut menurut Rasulullah. Agar supaya tidak termasuk muflis, orang yang bangkrut, usaha yang biasa dilakukan oleh masyarakat muslim Indonesia, adalah mudik, saling silaturahmi kekeluarga, tetangga, teman untuk saling memaafkan, baik dalam intern keluarga (bapak, ibu, anak), teman, tetangga dan sebagainya dengan ketulusan hati serta berniat untuk tidak mengulangi lagi kesalahan, kekhilafan, dosa. Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali kefitroh vertical dan horizontal,suci di hadapan Allah dan manusia sehingga termasuk orang yang beruntung, selamat, sukses dan bahagia dunia akhirat, amin. M Agus Yusrun Nafi’ S. Ag, M. Si
Tanah Wakaf Bukan untuk Kantor Pemerintah
W
akaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf untuk kepentingan ummat, baik segi ibadah, sosial, ekonomi, atau pendidikan. Selain kepentingan itu, wakaf tidak diperuntukkan hal lain, termasuk sebagai prasarana pemerintah atau dengan kata lain didirikan kantor pemerintah di atasnya. Untuk itu, Kepala Bidang Penais Zawa Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Ahyani meminta kepada pihak terkait untuk menyelesaian permasalahan terhadap kasus tanah wakaf yang di atasnya berdiri bangunan pemerintah. Hal tersebut disampaikan dalam pembinaan Nadzir se-Kabupaten Rembang Rabu (27/5) di aula Bazda Rembang. Bertindak sebagai narasumber yaitu Kabid Penais Zawa Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Ahyani, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang Atho’illah, Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Rembang, Tri Margoyuwono, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kankemenag Kabupaten Rembang, M. Ali ANshory dan Gara Syariah Kankememnag Kabupaten Rembang, Tri Mulyani. Ahyani mengungkapkan, hingga sekarang masih ditemukan beberapa bangunan pemerintah yang didirikan di atas
32
tanah wakaf. Padahal, itu tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf. Dalam PP tersebut dijelaskan bahwa Wakaf adalah perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut Syariah. “Oleh karena itu, kantor pemerintah yang dibangun di atas tanah wakaf harus diganti. Bisa dialihkan ke tanah pemerintah lainnya yang nilainya kurang lebih sama,” tandasnya di hadapan puluhan peserta. Beberapa waktu lalu, Dirjen Bimas Islam telah menerbitkan surat Edaran pendataan tanah wakaf yang di atasnya berdiri bangunan pemerintah. Pendataan tersebut dimaksudkan sebagai upaya meentapkan kebijakan penyusunan dan perencanaan Anggaran SBSN (Surat Berharga Syari’ah Negara) untuk pembangunan Kantor Kemenag, KUA Kecamatan, dan Madrasah Negeri. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang melalui Gara Syariah, Tri Mulyani mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Kepala KUA Kecamatan untuk mendata kantor pemerintah yang dibangun di atas tanah wakaf. Pembaharuan Ahyani menambahkan, salah satu persoalan yang harus diperhatikan adalah pembaharuan nadzir selama lima tahun sekali. Selain itu, jika selama setahun nadzir tidak aktif, maka status nadzir dicabut. “Oleh karenanya, kami minta nadzir harus benar-benar bekerja mengelola wakaf. Sebab ada saat kasus, yaitu ahli waris wakif menggugat nadzir karena ia pasif mengelola wakaf,” sambungnya. Sementara Tri Margoyuwono menjelaskan, tanah yang bisa diwakafkan adalah hak milik. Sesuai dengan prosedur, bila tanah tersebut belum atas nama pribadi, maka harus dibuat sertifikat hak milik dahulu, baru kemudian diadakan Akta Ikrar Wakaf, setelah itu baru mengurus sertifikat tanah wakaf. “Akan tetapi selama ini masih banyak yang belum mengetahui hal tersebut. Tanah yang belum atas nama pribadi sudah diajukan untuk sertifikasi tanah wakaf,” ujarnya. Ditegaskannya pula, mengurus sertifikat tanah hak milik memang memerlukan biaya. Namun biaya administrasi sertifikat tanah wakaf adalah Rp 0. Shofatus Shodiqoh
KUB B
Mendidik Kader Muda Kerukunan Melalui Pendidikan Multikultural Kerukunan merupakan tanggung jawab bersama, sehingga seluruh stakeholder yang ada sudah seharusnya merajut kerkunan dengan memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki. Kondisi masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural mengharuskan adanya manajemen pengelolaan yang tepat sehingga menjadi potensi yang merekatkan antarkomponen bangsa, bukan sebaliknya menjadi potensi yang menimbulkan kondisi konfliktuil di tengah masyarakat.
U
ntuk menciptakan budaya damai yang dapat menjadikan perbedaan yang ada menjadi potensi kerukunan, maka diperlukan sejumlah upaya yang salah satunya adalah melalui pendidikan multikultural bagi generasi muda. Pada konteks inilah pendidikan multikultural bagi siswa menjadi salah satu upaya untuk mewujudkannya. Pendidikan Multikultural dan Multikulturalisme Pendidikan multikulrtural adalah sebuah ide atau konsep, sebuah gerakan pembaharuan pendidikan dan proses. Proses tersebut adalah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis, suku, agama dan aliran. Pendidikan multikultural menghendaki penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap harkat dan martabat manusia dari manapun dia datangnya dan berbudaya apa pun dia. Harapannya secara
sekilas adalah terciptanya kedamaian yang sejati, keamanan yang tidak dihantui kecemasan, kesejahtraan yang tidak dihantui manipulasi, dan kebahagiaan yang terlepas dari jaringjaring manipulasi rekayasa sosial [Ainurrofiq Dawam, 2006: 74]. Dari pengertian tersebut, pendidikan multikultural sudah seharusnya harus diterapkan pada siswa di sekolah sehingga mereka sejak awal bisa mensikapi perbedaan yang ada. Siswa tidak alergi dengan segala macam perbedaan yang merupakan fakta sosial di lingkungannya. Bahkan terhadap perbedaan agama dan keyakinan atau aliran dalam internal agamanya sendiri pun ia bisa memahaminya dengan baik. Dari sinilah, pendiidkan multikultural diharapkan mampu menyemaikan nilai-nilai multikulturalisme dalam diri siswa sejak dini sehingga ia dapat menjadi agent kerukunan bagi lingkungannnya dan kehidupannya di masa yang akan datang. Menurut M. Husna Amal, multikulturalisme
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
33
KUB adalah suatu paham yang mengakui kehidupan ini adalah plural dan terdiri dari berbagai kultur, tidak hanya fisik tetapi juga secara ideologis, biologis, budaya, dan syariat. Pada konteks ini, setiap anggota masyarakat memiliki hak hidup yang sama dalam kehidupannya masing-masing dan dalam konteks kehidupan bersama (M. Husna Amal, 2008: 48). Pendidikan multikultural tidak harus dilakukan dalam satu mata pelajaran tersendiri. Hal ini mengingat pendidikan multikultural bukan semata-mata konsep yang harus dipahami secara terstruktur dalam satuan kurikulum dan silabus tertentu. Pendidikan multikultural adalah sebuah proses yang bisa dilakukan dalam setiap muatan mata pelajaran. Sehingga prosesnya bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan memberikan penyadaran kepada guru tentang pentingnya memberikan pemahaman dan internalisasi nilai-nilai multikulturalisme pada siswa di setiap mata pelajaran yang disampaikan. Bahkan melalui sejumlah kegiatan, seperti ekstra kurikuler, bakti sosial, pengenalan lingkungan, pramuka, dan lainnya proses pendidikan multikultural bisa dilakukan. Potensi nilai-nilai multikultural yang diperoleh siswa dalam proses pendidikannya di sekolah, pada moment tertentu perlu dikuatkan kembali melalui momentum khusus yang memang disediakan untuk mereka. Hal ini dilakukan untuk mempertegas kembali sekaligus sharing pengalaman dan pengetahun antar siswa dari sejumlah institusi pendidikan. Siswa dengan latar belakang agama, etnis, budaya, aliran dan organisasi dikumpulkan untuk bersama-sama merayakan multikultural sesuai dengan alam pikiran dan dunia mereka. Karena itu, sejumlah upaya yang mengarah pada pertemuan siswa dengan tematema pendidikan multikultural harus diapresiasi dan ditingkatkan. Siswa perlu didekatkan dengan realitas perbedaan dengan memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspersikan diri, mengeksplorasi pemahaman, dan mencurahkan gagasannya dalam sebuah momentum yang didesain secara tepat. Hal ini untuk memfasilitasi mereka semakin menumbuhkembangkan nilai-nilai multikulturaisme
34
Last but not the least, seluruh pihak yang berkompoten dengan penyiapan kader multikultural hendaknya senantiasa mengupayakan ini demi terwujudnya pemahaman dan sikap keberagamaan rahmatan lil alamin. Bukan sebaliknya mengatasnamakan agama dengan jalan kekerasan yang bertentangan dengan nilai-nilai multikulturalisme. pada konteks kekinian secara lebih mendalam. Sejumlah kegiatan merayakan multikultural yang diharapkan dapat membentuk kader-kader kerukunan di antaranya adalah dalam bentuk: a)Seminar dan workshop pendidikan multikultural bagi siswa SLTA. Kegiatan ini sebagaimana dilakukan oleh Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah, juga oleh FKUB Generasi Muda Kabupaten Pemalang; Seminar dan saresehan serupa juga sering dilakukan oleh FKUB Generasi Muda Jawa Tengah bersama Kesbangpolinmas Jawa Tengah. B) Kemah Bagi Pemuda Lintas Agama, sebagaimana diadakan oleh Subbag Hukum dan KUB di Umbul Sidomukti, juga diadakan oleh eLSA Semarang bersama FKUB Propinsi Jawa Tengah dan Kesbangpolinmas Jawa Tengah di Kawasan Agrowisata Salib Putih Salatiga. Pada kegiatan ini diisi dengan kegiatan outbond, jelajah wisata religi, pentas seni drama, dan lainnya; dan c) Jambore Kerukunan Antar Umat Beragama bagi pelajar SLTP/SLTA sebagaimana pernah dilakukan di Surakarta oleh Korem 074/Warastratama dan Pemerintah Kota Solo. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural Upaya memperluas dan mengefektifkan pendidikan multikultural dalam
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
mata pelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam, dan juga pendidikan agama lainnya, mutlak diperlukan. Hal ini agar pendidikan multikultural mempunyai postulat dasar dan basic ideologis yang mampu menjadi spirit bagi siswa untuk mengimplementasikannya. Salah satu upaya ini sebagaimana dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendiikan Agama Islam Kementerian Agama dengan mengirim 30 orang guru Pendidikan Agama Islam dari TK, SD, SMP, sampai SMA dari beberapa propinsi di Indonesia mengikuti program Pelatihan Pengayaan Teknik dan Metode Pengajaran Pendidikan Agama Islam yang diselenggarakan oleh University of Oxford, Inggris (/12/2014). Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Shortcourse Metodologi bagi guru agama, sehingga guru dapat mengembangkan metode pembelajaran yang reflektif, aktif, kreatif, efektif yang menyenangkan, serta metodologi pendidikan agama berwawasan multikultural dan demokratis. Dengan mendidik guru dengan bekal metodologi yang demikian, diharapkan pendidikan agama akan menghasilkan siswa yang cinta damai dan jauh dari sikap antimultikulturalisme. Sejumlah upaya di atas, hendaknya senantiasa dikembangkan untuk semakin meneguhkan penyemaian budaya damai. Last but not the least, seluruh pihak yang berkompoten dengan penyiapan kader multikultural hendaknya senantiasa mengupayakan ini demi terwujudnya pemahaman dan sikap keberagamaan rahmatan lil alamin. Bukan sebaliknya mengatasnamakan agama dengan jalan kekerasan yang bertentangan dengan nilai-nilai multikulturalisme. Karena itu, pendidikan multikultural menemukan elan vitalnya di tengah kecenderungan kekerasan atas nama agama maupun kekerasan di tengah masyarakat akibat meruncingnya perbedaan yang tidak dikelola secara baik. Pada akhirnya, pendidikan multikultural akan lebih efektif jika dilakukan dengan berbasis nilai-nilai keagamaan. Dengan kata lain diperlukan pendidikan agama berwawasan multikultural yang akan mencetak kader-kader handal untuk merajut harmoni. Mu’ammar Ramadhan
Prestasi
Santri Kudus Juara Kemah Santri Kudus K ud dus memang kota kecil, namun narasi yang diukir selalu menyita perhatian berkat kreativitas anak– anak cucu Syekh Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) dan Sunan Muria yang tiada habis.
K
ali ini prestasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 selalu diraihnya. Prestasi di Tahun ini adalah kegiatan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara Tingkat Jawa Tengah yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Si Kucing, Moga Kabupaten Pemalang. Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kan.Kemenag Kab. Kudus HM. Kafit, S.Ag,M.Pd dan didampingi staf PD.Pontren Bapak Abdul Qodir dan anggota Staf lain dengan membawa peserta sejumlah 20 orang terdiri dari
Pondok Pondok P d Pesantren Tah T Tahfi hfidz dz Yanbu’ul Yanb Y bu’’ull Qur’an, Q ’ Menawan, M G Gebog, b K Kudus d d dan Pondok Pesantren Yanaabi’ul Ulum Warrohmah (Banat NU), Krandon, Kudus mulai tanggal 27 s.d 30 April 2015 dengan suasana mengasyikan dan cuaca sangat dingin nan sejuk. Sesuai geologi bahwa Kabupaten Pemalang merupakan Kota dekat laut, namun setiap bulan April musim hujan tiba dengan cuaca sangat dingin nan sejuk. tanpa henti keceriaan diwajah kontingen Kabupaten Kudus. Walhasil setelah mengikuti Perkemahan Pramuka Santri Nusantara selama empat hari, ternyata tidak sia- sia kontingen Kabupaten Kudus akhirnya keluar sebagai juara umum untuk tingkat Provinsi dengan rincian sebagai berikut : - Juara 1 Pentas Seni Budaya Islami Daerah diwakili PP. Yanaabi’ul ulum Warohmah, - Juara 1 menulis Essay bahasa Arab Putri nama Kaima Ishmata Riyanti. - Juara 2 menulis Essay bahasa Arab
Putra P utra nama M Man Manadzir ad dzir i M Mahalli. ah hall llii. - Juara J 1 menulis li essay b bahasa h IInggris i Putri nama Itsna Dzakiatul huriroh. - Juara 2 menulis essay bahasa Inggris Putra Muhammad Abyan Dzaka. - Juara 3 Teknologi Tepat Guna terbarukan Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menawan (M. Abyan Dzaka, Ahmad Ulul Albab, Ahmad Fatih Fatil Kamil). - Juara 2 Majalah Dinding nama (Kaima Ismata Rianti, Shofriya Qoniatun Abidah Silvia Halwa). - Juara 1 PBB Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menawan. Dan sebagai Juara umum serta Keaktifan mengikuti Kegiatan. Kasi PD. Pontren Kan. Kemenag Kab. Kudus sangat berterima kasih kepada santriwan / santriwati (anak-anak) Pondok Pesantren yang mengikuti lomba dengan semangat juang yang tinggi sehingga menjadi juara umum. Semoga prestasi dapat dipertahankan sehingga bisa Maju ke Tingkat Nasioanal serta mempertahankan ditahun-tahun
Edisi Edi Ed isii 5/Tahun 5/Ta 5/ Tahu hun n I/ Mei Mei 2015 201 2015 5
35
Prestasi mendatang. Amien. n. mengikuti Kegiatan serta Karnaval. Scout Education Selanjutnya Minggu nggu Sore tanggal Dengan semangat dan keRecreation 31 Mei 2015 rombongan ongan Kudus (pe- gigihan serta Outboun dan Outbound serta Perkemahan n Pramuka Santri Alhamdulillah Alhamd Nusantara Tingkat ngkat Moh. Abyan Nasional) yang diDzaka telah dampingi Bp. HM. lolos dan da Insya Kafit, S.Ag.M.Pd, Allah b berhak Bapak Abdul Qodir,, mengikuti S.Pd.I, dan Ana a Tour Asia Durrotun Nafisah, h, Tenggara. Tengg M.Pd.I menuju u B a p a k Bandara Ahmad ad Abdul Qodir, Abdu Yani Semarang ng S.Pd.I menS.Pd wat gucapkan guc dengan Pesawat terima Lion Air menuju uju k a s i h Kalimantan Selatan, tan, banyak sesampai di lokasi Bumi kepada Perkemahan Agrowisata wisata saudara Tambang Laut, Tanah sa Moh. Laut, Kalimantan Selatan elatan Abyan sebagai tempat lomba Dzaka amuka D Perkemahan Pramuka n. ta la e d a n Santri Nusantara IV Tingkat S atan i Kalim d n a alhamdulillah dia Nasional dimulai tanggal anggal 1 alhamdulill a g ghar pat pen a d n sampai dengan 8 Juni uni 2015. juga Santri yang sudah hafi ha dz Al e m a saat Kontingen Provinsi nsi Jawa M. ABYAN Dzak kekompa- Qur’an 30 Juz dari Pondok Pesantren Pe Tengah terdiri dari kurang kan peserta akhirnya Kudus Yanbu’ul Qur’an, Menawan, Gebog, lebih 90 orang. menempatkan salah satu wakilnya Kudus yang memperoleh prestasi Adapun lomba yang diikuti antara sebagai juara tiga (3) kategori Menulis yang gemilang, dan semoga prestasi lain : Menulis Essay Bahasa Arab Essay Bahasa Inggris dengan Nama ini dapat dipertahankan di tahun dan Bahasa Inggris, TTG terbarukan, Moh. Abyan Dzaka Santri dari Pondok berikunya. Majalah Dinding, Pentas Seni Budaya Tahfid Yanbu’ul Qur’an, Menawan Ana di Kudus Islam, Pertendaan dan Keaktifan Kudus, serta berhasil mengikuti seleksi
Begitu senangnya & semangat peserta setelah menerima Penghargaan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara Nasional.
36
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Terapan
Menyimpanan Data
Secara Online Sesuatu yang menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir adalah aktifitas untuk menyimpan data secara online, sebagian orang tidak selalu pergi dengan membawa Flash disk atau peralatan media penyimpanan lain.
H
anya menggunakan gadget, seperti: smart phone ataupun tablet, sudah dapat memenuhi kebutuhan seseorang membuka internet, email maupun sedikit sekedar mengedit dokumen. Ditambah lagi saat ini semakin banyak
bermunculan situs yang menjadi media tempat penyimpanan file / data secara online, dan situs-situs tersebut kebanyakan memberikan layanannya secara gratis. Sebagai media penyimpanan data secara online yang ada, dan umumnya dapat digunakan secara gratis.(Untuk cara penggunaan dan berbagi dokumen akan dikupas edisi bulan depan)
1. Google Drive Media penyimpanan file secara online pertama yang akan saya jelaskan adalah Google Drive, yang merupakan buatan dari perusahaan raksasa internet Google Inc. Pada layanan ini Kamu dapat menyimpan berbagai data seperti dokumen, audio, video, dan file-file lainnya. Adapun kapasitas yang diberikan secara gratis adalah 15 GB.
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
37
Terapan Untuk dapat menggunakan Google Drive, maka kita harus memiliki akun Google Mail, dengan membuatnya kita juga memiliki akses fitur ke layanan Google lainnya seperti Gmail, Blogger, Youtube, dan lainnya. Kelebihan Google Drive: File-file yang diunggah dapat dengan mudah diakses oleh pemiliknya sendiri kapanpun dan dimanapun. Pada Google terdapat aplikasi office, sehingga Kamu dapat menjalankan dokumen secara online dan melakukan pengeditan. Dokumen tersebut seperti word, excel / tabel, dan lainnya. Kamu dapat share dengan sesama pengguna Google Drive lainnya. File yang Kamu upload dapat disimpan untuk diri sendiri, yang nantinya file hanya dapat dilihat oleh pemiliknya saja. Dan file juga dapat di-setting ke publik, sehingga dapat dibagikan ke orang lain. Google Drive menyediakan space penyimpanan gratis sebesar 15 Giga Byte. Dapat membuat folder secara mudah dan terstruktur, seperti halnya pada komputer. Kamu dapat menyimpan semua jenis file, seperti dokumen yang berupa gambar, video, power point PDF, audio dan lainnya.
yang ada di komputer, yang ditandai dengan icon berupa ‘tong sampah’. Kemudian Kamu juga bisa melakukan share berupa file video, audio, foto / gambar, dan dokumen. Untuk menggunakan layanan ini maka Kamu perlu memiliki akun Dropbox. Sebenarnya maksimal penyimpanan data di layanan Dropbox adalah 18GB untuk free account. Akan tetapi secara default kita diberikan sebesar 2 GB saja. Nah, untuk mendapatkan 16 GB lagi, maka dapat dilakukan dengan mengajak teman kamu menggunakan Dropbox, selain itu juga dengan memberikan review, follow Twitter dan hal-hal lainnya. Aplikasi Dropbox support pada hampir di semua sistem operasi, seperti Windows, Mac, iOS, Android dan lainnya. Adapun untuk share file, maka Dropbox hadir dengan fitur direct download, sehingga ketika mengklik link (file yang ingin di-share) maka file sudah bisa langsung diunduh, tanpa harus menuju website Dropbox. 3. OneDrive
10 GB. Didalamnya terdapat fitur untuk melakukan move (memindahkan), copy, membuat subfolder, rename, memberikan deskripsi pada file, dan juga menghapus file. Adapun untuk upload maka hanya dibatasi maksimal 100 MB untuk file yang ingin disimpan di cloud ini. Kelebihan dan fitur Mediafire: - Dapat Pause ketika download, untuk kemudian dilanjutkan kembali. - Tidak perlu menunggu waktu sebelum mendownload. - Waktu mendownload file dinilai lumayan cepat - Support untuk menggunakan software Download manager (salah satunya IDM) ketika men-download file. - Tidak ada batasan untuk melakukan Download dan Upload dalam setiap harinya. 5. Indowebster
2. Dropbox
Layanan Dropbox ini cukup terkenal sebagai tempat penyimpanan data, dengan kemampuan spesialnya yaitu dapat melakukan sinkronisasi data pada folder khusus yang ada di komputer, adapun kapasitas penyimpanan yang didapat adalah 2 GB secara gratis, adapun jika ingin mendapatkan kapasitas penyimpanan yang sangat besar, maka terdapat fitur berbayarnya. Kita dapat menyimpan berbagai file seperti dokumen, video, audio dan lainnya. Disana juga bisa membuat folder, dan terdapat juga fitur Recycle Bin seperti
38
Pada OneDrive atau yang sebelumnya disebut juga dengan SkyDrive merupakan sebuah media penyimpanan file secara online. Untuk pengguna yang versi gratis maka akan mendapatkan kapasitas penyimpanan data hingga sampai sebesar 30 GB. Kamu juga dapat menambah kapasitasnya, yaitu dengan mengajak teman untuk menggunakan layanan OneDrive melalui referensi kamu. Layanan OneDrive juga terintegrasi dengan layanan Office milik Microsoft, Kamu dapat melakukan pengeditan dokumen secara langsung dan . Kamu juga dapat share file yang Kamu upload ke pengguna lainnya, file-file tersebut seperti audio, video, dokumen dan lainnya. 4. Mediafire Kapasitas penyimpanan data secara online yang diberikan adalah sebesar
Edisi 5/Tahun I/ Mei 2015
Indowebster (atau yang disingkat IDWS) dibuat oleh Juny Maimun. Indowebster merupakan web server untuk menyimpan file yang asli Indonesia. Indowebster dapat digunakan untuk sarana hosting, sharing file, dan menyimpan file. Kamu dapat meng-unggah dan men-download file tanpa batas. Layanannya ini bersifat gratis, dengan memiliki koleksi file yang sangat lengkap seperti audio, video, film, software dan juga ebook. IDWS juga memiliki forum untuk saling berinteraksi dan bertukar (sharing) file yang disimpan dalam serverserver IDWS, di antara para pengguna. Layanan penyimpanan data secara online ini dapat digunakan secara gratis. by khoir
Sekjen Kemenag RI Nursam menyerahkan piala pada para pemenang lomba pentas seni budaya perkemahan pramuka madrasah nasional I.
Pembina pendamping kontingen Bali foto bersama di depan tenda.
Kepala bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jateng sedang memberikan semangat kepada para peserta perkemahan santri tingkat Provinsi Jawa Tengah di bumi perkemahan Moga Pemalang.
Edisi Edis Ed isii 5/Tahun 5/ I/ Mei 2015
39
Para juara MTQ Mahasiswa foto bersama dengan Ketua I LPTQ Noorrahmad dan Ketua II Achmad Darodji dan Kepala Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag Prov Jateng.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Jamun Effendi menyerahkan piala kepada para pemenang Lomba Ekspose Teknologi Perkemahan EdisiTerbarukan 5/Tahunpada I/ Mei 2015 Pramuka Madrasah Nasional I di Magelang.
40