MEDIA ELEKTRONIK DAN DAKWAH ISLAM Juniawati
Abstrak Media juga disebut sebagai “Media is the extensions of man”, yakni media adalah perluasan dari ide, gagasan dan pikiran terhadap kenyataan sosial. Konsep yang dikemukakan Marshall McLuhan bahwa media adalah pesan itu sendiri (the medium is the message), dipahami bahwa media lebih dari sekedar wahana. dari aspek program, kelebihannya adalah sifatnya yang personal. Artinya pendengar dapat merasakan suasana akrab, sehingga mudah tersalurnya komunikasi. Oleh karena itu secara tidak langsung media berfungsi ganda, selain sumber informasi yang menyajikan apa yang terjadi, media khususnya cetak bisa mendidik masyarakat yang tidak terdidik. konsep yang dihadirkan dari media memenuhi selera pasar yakni masyarakat. Terutama dari segi kebutuhan informasi lokal dan daerah. Karena secara makro wacana dalam media massa menjadi alat konstruksi realitas sosial mengingat bahwa realitas sosial tidak berdiri sendiri tanpa kehadiran individu, baik di dalam maupun di luar realitas tersebut.
Kata Kunci: informasi, masyarakat, berita A. Pendahuluan
berkehidupan lebih maju dan lebih baik
Sejatinya kehadiran media hari ini diharapkan secara khusus dapat memberikan
warna
tersendiri
bagi
kehidupan umat Islam dalam pelbagai aspek. Sebab, harapan masyarakat demikian besar terhadap kehadiran media. Di tengah-tengah kehidupan yang hiruk-pikuk hari ini ditambah dengan masyarakat yang majemuk, tentunya media dapat membangun kekuatan masyarakat untuk bergerak membangun
dirinya
agar
﴾ 13 ﴿
dalam segala bidang. Harapan
di
atas
tidaklah
berlebihan, bila mengingat dengan kompisi
umat
mendominasi
Islam dari
yang
umat
masih
beragama
lainnya di ngeri ini. Hal ini lantaran media mampu menyebarluaskan berita dengan cepat, menembus ruang dan waktu, secara live atau recorded, onstage maupun broadcasted,
hingga
bahkan menembus tembok kamarkamar
tidur
keluarga
yang
tidak
mungkin
ditembus
sendiri
oleh
individu.
- Sebagai
“Penyelamat”
atau
pengawal watchdog masyarakat
Media
juga
bisa
dikatakan
sebagai “Penyedia Data lengkap” yang kehadirannya jadi kebutuhan yang kian
- Memperkenalkan
kesenian
dan
hiburan (media entertaiment) - Meingkatkan
taraf,
harkat
dan
siginifikan. Lebih lanjut aksi media
martabat hidup masyarakat, baik
lewat
ekonomi, politik dan sosial
tampilannya
berulang
dapat
pengaruh
yang
memberikan
terhadap
sebagai
berulang-
konsmen
efek
masyarakat (baik
individu,
keluarga dstnya).
Selain dihadirkan selera
itu, dari
pasar
Terutama
konsep media
yakni
dari
yang
memenuhi masyarakat.
segi
kebutuhan
Dari aspek kemudahan media
informasi lokal dan daerah. Karena
massa, salah satu kemudahan dari
secara makro wacana dalam media
bentuk media massa khususnya cetak
massa menjadi alat konstruksi realitas
adalah
Selain
sosial mengingat bahwa realitas sosial
bahasa media cetak adalah bahasa
tidak berdiri sendiri tanpa kehadiran
yang
daerah
individu, baik di dalam maupun di luar
tertentu,
realitas tersebut (Fita Faturokhmah,
dari
segi
formal
(melayu),
dan
pada
kalimatnya
bahasa.
bahasa kolom
mudah
dicerna
dan
2009)
terperinci; isi pesannya dapat dicerna berulang.
Hal ini menjadi lebih menarik ketika media massa melalui konten
Karena itu, dari aspek pesan
yang disajikannya mampu memberikan
yang disajikan media massa, dalam
informasi yang akurat dan sedemikian
pandangan
dekat dengan keadaan, kebutuhan
Melvin
De
Fluer
dan
Sandra Ball Rokeach, (1988) apa yang
serta
disajikan tidak terlepas dari keadaan
Fungsi media semacam ini, dipandang
sekitar.
McQuail (1987) tidak terlepas dari ciri
Pesan
yang
disampaikan
minat
masyarakat
setempat.
berdasarkan:
khusus dari media massa sendiri
- Berdasarkan keadaan yang ada di
yakni:
masyarakat dunia.
1. Mendistribusikan
- Sebagai perpanjangan lidah dari masyarakat
(menjalankan
fungsi
kebebasan bersuara)
dalam wujud informasi, pandangan dan budaya. 2. Menyediakan menghubungkan
﴾ 14 ﴿
pengetahuan
saluran
untuk
orang
tertentu
dengan
orang
lain
yakni
dari
pengirim ke penerima, dan dari
B. Keunggulan Media Elektronik Audio Visual
khalayak kepada anggota khalayak lainnya.
Media,
dalam
bahasa
latin
Mediare yang berarti pengantara, alat
3. Media menyelenggarakan sebagian besar
kegiatannya
dalam
lingkungan publik. Media
massa
penghubung atau alat yang digunakan. Media juga disebut sebagai “Media is the extensions of man”, yakni media
Atep
adalah perluasan dari ide, gagasan
Abdurofiq (2006) juga menyuguhkan
dan pikiran terhadap kenyataan sosial.
peran sebagai penyeimbang, menjadi
Konsep yang dikemukakan Marshall
sarana
McLuhan bahwa media adalah pesan
yang
menurut
bisa
memediasi
masyarakat dalam mengembangkan
itu
aspirasi
sekligus
message), dipahami bahwa media
memperkuat percaya diri dan daya
lebih dari sekedar wahana (Farid
mampu masyarakat dalam mengakses
Hamid dan Heri Budianto, 2011)
dan
partisipasi
perkembangan
yang
terjadi.
Atep
sendiri
(the
Media
medium
is
the
massa terdiri atas dua
Abdurofiq (2006) malah melihat lebih
kelompok besar yankni media cetak
jauh dan menyeluruh bahwa media
dan elektronik. Kedua spesifikasi itu
massa
masing-masing
tidak
sekadar
memberikan
memiliki
kelebihan.
dan kesatuan bangsa dalam rangka
komponen yang berada di dalamnya.
nation and character building.
Keunggulan
media
massa
adalah
merupakan
dalam
ditujukan kepada sejumlah khalayak
memberikan sumbang saran dapat
yang tersebar di bermacam penjuru
menciptakan
dan
lokasi. Bersifat heterogen, dan anonim.
dalam
Melalui media massa, sajian pesan
tanggungjawab masyarakat, masyarakat,
masyarakat
kesadaran individu antar masyarakat
kelompok
yang
jenis
meliputi
aspek
partisipasi
massa,
media
itu
dan
informasi tapi juga perekat persatuan
Melalui
Perbedaan
sifat
sama
komunikasi
secara
serentak
yang
bisa
dengan
diterima dan sesaat (Rakhmat, seperti
pemerintah maupun sebaliknya. Oleh
yang dikutip komala dalam Karlinah,
itu, tidak salah apabila masyarakat
dkk,1999).
menaruh harapan besar kepada media
Oleh karena itu secara tidak langsung
media
cetak
berfungsi
ganda, selain sumber informasi yang
﴾ 15 ﴿
menyajikan apa yang terjadi, media
Siaran
Televisi
akan
penonton
pemirsa,
massa khususnya cetak bisa mendidik
memudahkan
masyarakat
seperti dari segi format siaran yang
yang
tidak
terdidik,
(Devito, 1997). Kegiatan ini dalam
diramu.
kaca mata media cetak bisa dalam
menyajikan hiburan, pendidikan dan
bentuk
hiburan sosial, ekonomi dan budaya
feature,
artikel,laporan
karya jurnalistik
dan
lainnya, (Ardhana,
yang
Siaran
Televisi
menyangkut
bisa
kehidupan
1995:26). Maka ada sedikit kekhasan
masyarakat
sehari-hari,
dari model komunikasi media massa,
inilah yang
dinilai memiliki tujuan
yakni
penyajian yang sama pada semua
proses
dengan
pesan
komunikasi massa mengalir adalah satu arah, (Devito, 1997). Maksudnya,
jenis media massa. Menyambung
pesan
yang
Kesamaan
sifat
TV
tadi,
menurut tinjauan Onong U.Effendy
mengalir ini dari sumber ke penerima
(1981),
tiada lain salah satu faktor
tetapi jarang sekali dari penerima ke
utama
pendukung
sumber.
seleksinya
kecanggihan dari teknologi melalui
adalah dua arah. Dimana sumber
gelombang elektromagnetis maupun
media
lewat kabel-kabel (televison cable).
Dan,
proses
menyeleksi
kelompok
yang
akan menjadi sasaran pembaca dan
TV
adalah
Sementara
dari
penerima menyeleksi media yang akan
penyelenggaraan penyiaran radio, dari
mereka dengar/saksikan.
aspek program siaran,
Sedangkan
untuk
adalah sifatnya yang personal. Artinya
bentuk media elektronik seperti TV
pendengar dapat merasakan suasana
dalam
akrab, sehingga mudah tersalurnya
skala
keunggulan
kelebihannya
jangka
panjang,
disebutkan Royono Praktikno (1982),
komunikasi.
sifat keunggulannya dengan media
Segala informasi selalu cakap, tepat
cetak nyaris sama, hanya penekanann
dan jelas. Ketiga, siaran radio, bisa
pada bentuk gambar dan suara yang
mengatasi buta huruf. Pendengar tidak
dapat didengar (ditanggap langsung).
dituntut
Sebab lain dikatakan Amri Jahi (1993),
Dengan
pemirsa
dapat
simultan bisa mendramatisir situasi
tidak
pendengar dalam jarak jauh, sehingga
mengambil
siaran guna
TV
juga
sekalipun
membaca.
Kedua,
haarus
imprehensif.
pandai
demikian,
baca-tulis.
radio
secara
pendengar dengan sadar menerima pesan atau informasi dengan mudah.
﴾ 16 ﴿
Seperti (1995)
Jalaludin
Rakhmat
situasi
pendengar
menilai
sebagai
suatu
kelebihan
dipertimbangkan,
yang
sebab
Radio menjadi pilihan tercepat dengan
aktifitas
masyarakat
ketika
proses
mengangkat
persepsi diperoleh
dengan mudah
masyarakat.
lewat
tentang
ekonomi,
pengalaman
peristiwa/hubungan dengan
objek,
diperoleh
budaya.
mengembangkan
informasi
masyarakat
kisi-kisi Mulai
di
hingga
kita ketahui bahawa radio merupakan
(cross culture).
murah,
mudah
kemana-mana
(fortable) dan
Maka
pertanian, sosial
dari
tingkat
masyarakat
ikut
kehidupan
dari
Berangkat
dan menafsirkan pesan. Sebagaimana
media eletronik yang
radio
pendidikan,
yang
salah satu
keseharian
dan
kearifan komunitas
secara
global
ketika
radio
pantas,
di
bawa
dikatakan memiliki kemampuan dari
bahasa
yang
aspek komunikasi bermedia. Sebab
digunakan adalah bahasa telinga yang
sebagian
mudah dicerna dan dimengerti.
komunikasi dimiliki radio. Ini dapat
Kehadiran
radio
kemampuan
tengah-
dilihat pada bentuk atau jenis program
tengah masyarakat adalah sebagai
yang diperdengarkan ke pendengar.
jawaban kebutuhan masyarakat akan
Seperti,
informasi
Aspek
menerapkan komunikasi satu arah
kecepatan medium jenis ini memang
atau pada program perbincangan di
tidak
radio dalam hal ini dikenal sebagai
dan
di
besar
hiburan.
terbantahkan
sejak
pra
program
kemerdekaan hingga masa reformasi
Talk
saat ini.
maupun
Radio menjadi sangat signifikan. Artinya,
manakala
disediakan jawaban
radio
menjadi
yang
alternatif
permasalahan
wawancara
program
yang
interaktif
hiburan
yang
melaksanakan publik sphere sebagai orientasinya. Dan banyak lagi bentuk yang dijalankan medium radio.
yang
Selain itu, tidak terkecuali juga
dihadapi masyarakat, menjadi pelepas
bahwa medium ini juga sebagian
lelah masyarakat di tengah rutinitas
menjalankan
pekerjaan
atau penelitian. Baik untuk mengukur
menjadi
dari
konten
Show,
monolog
sehari-hari penyedia
dan
mampu
informasi
yang
salah
satu
program
aspek
kajian-kajian
kehidupan
update dan tercepat bagi beberapa
masyarakat sampai pada mencari tahu
kalangan
apa
yang
memilih
informasi
sebagai kebutuhan mendasar.
yang
menjadi
keinginan
masyarakat yang dapat diangkat oleh
﴾ 17 ﴿
radio atau hanya untuk mengukur
sinkronisasi
keberhasilan radio dari program siaran
kehidupan
yang
diciptakan.
apabila
Oleh
banyak
dimainkan
antara
realitas
muslim
dengan
itu,
wajar
aqidahnya (Roudhonah, 2011)
kelebihan
yang
Gerakan-gerakan
medium
ini
khususnya
Islam
yang
dakwah
berada
di
masa
dalam membangun citra masyarakat
sekarang, menjadi kacamata besar,
dalam pelbagai aspek kehidupan.
bahwa dakwah Islam pada masa kini
C. Radio: Model Dakwah Islam Masa kini 1. Dakwah Islam Dakwah
terus
membawa
dan
terus
berkembang, baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, semakin
adalah
eksis
umat
banyaknya Islam
kesadaran
terhadap
nasib
seseorang dari satu sisi kepada sisi
agamanya sendiri. Adapun secara
yang lain, sesuai dengan asal kata
eksternal,
banyaknya
jumlah
fi’il madinya Da’a yang mempunyai
masyarakat
di
berbagai
negara
arti mengajak, memanggil, menyeru
yang
Islam
setelah
seseorang agar mengikutinya. Ali
sebelumnya beragama lain.
Mahfud
menyebutkan
dakwah
memeluk
Faktor
yang
membuat
sebagai bentuk motivasi mendorong
terjadinya peningkatan yang sangat
umat manusia melakukan kebaikan
signifikan terhadap perkembangan
dan mengikuti serta memerintahkan
dakwah
adalah
agar berbuat ma’ruf dan mencegah
dakwah
yang
dari
risalah Rasulullah dengan model-
perbuatan
munkar
(Roudhonah, 2011). Menurut
siap
dakwah
wadah
meneruskan
yang
mereka
Qardhawi
gunakan, sesuai dengan kekreatifan
esensi dakwah adalah bermakna
dan perkembangan zaman. Hal ini
membangun gerakan yang akan
mengingat
membawa manusia ke jalan Islam
sendiri dihadirkan ke muka bumi
yang meliputi aqidah dan syariah,
sebagai
dunia dan negara, mental dan
sebagaimana firman Allah dalam
kekuatan
Ali-Imran:10:
fisik,
Yusuf
model
adanya
peradaban
dan
bahwa
umat
umat
yang
Islam
terbaik
umat, kebudayaan dan politk serta
“Kalian adalah umat yang terbaik
jihad menegakkanya di kalangan
dilahirkan
umat Islam sendiri, agar terjadi
menyuruh kepada yang makruf,
﴾ 18 ﴿
untuk
manusia,
dan mencegah dari yang mungkar,
2. Jurnalisme Dakwah
dan beriman kepada Allah”
Islam adalah agama dakwah.
Radio, menjadi model dakwah yang
ampuh
untuk
berdakwah.
Radio
Umat
Islam
berkewajiban
digunakan
melaksanakan ajaran Islam dalam
mempunyai
keseharian hidupnya dan harus
pengaruh besar, selain keterpikatan
menyampaikan
suara penyiar, adapula sajian-sajian
mendakwahkan kebenaran ajaran
mata acara yang luar biasa kreatif.
Islam terhadap orang lain. Radio
Disini dai mempunyai kesempatan
menjadi alat instan yang boleh
besar untuk menyampaikan sebuah
dipakai oleh umat Islam untuk
risalah,
karena
berdakwah. Radio juga menjadi
jangkauan yang luas, sang dai juga
solusi baik, ketika seseorang tidak
tidak
untuk
punya keberanian berdakwah di
Mad’u
depan umum.
disamping
kerepotan
mengumpulkan
mad’uh.
cukup bergabung dengan frekuensi radio.
(tabligh)
atau
Seruan dakwah itu ditujukkan untuk semua profesi dan profesi
Keistimewaan radio
radio
yaitu
merupakan
komunikasi
audio
metode visual
yang
yang paing mungkin melakukannya dengan
sasaran
massa
adalah
profesi
jurnalis.
Melalui
Radio,
sangat besar pengaruhnya. Karena
seorang jurnalis dapat mengintruksi
radio ini adalah alat yang melayani
realitas yang ada di masyarakat.
masyarakat secara instan untuk
Kerja
mendengarkan
menyampaikan
terkini,
sebuah
terutama
informasi
tentang
dunia
Islam.
yang
tidak
sekadar
informasi
melalui
dihasilkannya,
melainkan mampu membentuk opini
Selain itu kesempatan besar bagi
berita
jurnilis
dakwah
menggunakan
Islam,
untuk
masyarakat melalui karya tulisnya, dan
media
yang
mejadi
radio
sebagai
penghubung untuk kerja-kerja dalah
elternatif
untuk
melalui media. Karena itu, aktifitas
menyampaikan ajaran syariat Islam.
dakwah dalam hal ini tidak terbatas.
Karena
DR. Fuad dalam Asep Saiful Romli
langkah
dakwah
melalui
radio
prosesnya lebih efektif dari pada
(2004)
bertatapan secara langsung dengan
aktifitas dakwah sangat luas dan
mad’u.
﴾ 19 ﴿
mengemukakan
bahwa
untuk melihat ini dapat dilihat pada
lebih
dulu
berkembang
dari
4 aktifitas utama:
Indonesia, Agus Sudibyo ( 2004).
a. Mengingatkan orang akan nilai
Terkait dengan pertanyaan di
kebenaran dan keadilan dengan
atas, tak pelak membuka mata kita
lisan
bahwa
b. Mengkomunikasikan
prinsip
Islam melalui karya tulisnya
akan perilaku akhlak yang baik tegas
kemampuan jiwanya
fisik,
dalam
memilih
potensial
menyampaikan
Islam
masa
kini.
Seperti menurut Fatmawati ade Sofyan (2006) Dakwah kontemporer
menegakkan
adalah metode yang digunakan para
media
untuk
dan
prinsip ilahi Pertanyaannya,
sangat
populer di kalangan masyarakat
pesan-pesan
dengan harta
elektronik
dan ini suatu ajang yang sangat
c. Memberikan contoh keteladanan
d. Bertindak
media
mengapa
da’i
adalah
mengikut
lebih
keadaan
variatif zaman.
elektronik?
Dalamhal ini dakwah melalui media
beberapa
merupakan bagian daripada metode
pertumbuhan
tersebut. Maka itu kemasan yang
industri media elektronik seperti
dibuat mesti mengikuti keadaan
radio,
penyelenggara
trend media baik itu media cetak
penyiaran yang terjun di bisnis ini.
maupun elektronik, iaitu mesti lebih
Ini terlihat secara kuantitas maupun
aktual, faktual dan kontekstual. Hal
jumlah iklan yang dicapai oleh
ini dimaksudkan untuk menyakinkan
stasiun
khalayak.
Berdasarkan kenyataan
dari bahwa
banyak
radio.
Menurut
Agus
Sudibyo ( 2004) bahwa pendapatan
Bagaimana
media
iklan radio di negara maju seperti
elektronik
Amerika Serikat, Inggris, Swedia
Indonesia, tak kalah ketinggalan
dan Jerman berkisar antara 10-15
bahwa
% dari pendapat iklan nasional.
industri penyiaran misalnya radio
Sementara di
dalam
beberapa negara
di
dengan
Indonesia?
kecenderungan
hasil
rapat
Di
naiknya
Paripurna
Asia sebagian menjadikan media
PRSSNI tahun 2003 menyebutkan
elektronik sebagai kekuatan dalam
bahwa dalam kurun waktu 10 tahun
meraih selera masyarakat. Seperti
yakni tahun 1986-2002 belanja iklan
Radio Philifina yang mana capaian
radio mengalami peningkatan yang
iklannya
sangat signifikan yakni 8 kali lipat
20 % dan kehadirannya
﴾ 20 ﴿
dari Rp. 23 Milyar menjadi Rp. 189
kapasitas
Milyar.
tertinggi dari umat lainnya. Hal ini
Tabel Belanja Iklan Radio di Indonesia
menduduki
jumlah
kemudian menjadi perhatian yang cukup
penting
bagi
pembinaan
potensi umat khususnya di bidang
Belanja Iklan
Belanja Iklan dalam
No
dalam Tahun
Rupiah
1
1986
Rp. 23
Milyar
2
1987
Rp. 32
Milyar
3
1988
Rp. 38
Milyar
4
1989
Rp. 38
Milyar
5
1990
Rp. 105 Milyar
luas di semua negara. Jika di
6
1991
Rp. 105 Milyar
beberapa negara Asia sebagian
7
1992
Rp. 100 Milyar
menjadi radio sebagai suatu strategi
8
1993
Rp. 113 Milyar
Dakwah
9
1994
Rp. 139 Milyar
10
1995
Rp. 170 Milyar
11
1996
Rp. 189 Milyar
umatnya.
12
1997
Rp. 206 Milyar
mobilisasi kehidupan masyarakat
13
1998
Rp. 136 Milyar
menjadikan radio mesti mengikuti
14
1999
Rp. 187 Milyar
lajunya
16
2000
Rp. 257 Milyar
17
2001
Rp. 341 Milyar
18
2002
Rp. 658 Milyar
ini. Media elektronik sudah tidak salah
lagi
jika
menjadi
media
Dakwah Islam kepada masyarakat
yang
terkini
dalam
mendekatkan Ajaran Islam dengan Ini
disebab
kebutuhan
tingginya
masyarakat
terhadap informasi maupun hiburan ke-Islaman.
Oleh
itu,
dengan
kemudahan
radio
mobile
yang
Sumber: Agus Sudibyo, ( 2004). Ekonomi Media Penyiaran.
melekat
seperti Handfhone, ataupun
yang
Berdasarkan pada kenyataan
tersedia
roda
di
atas
sangat
jelas
bahwa,
pada
alat-alat
pada
eletronik
kendaraan
empat hingga kepada media (digital
pendengar radio di Indonesia yang
Ccyberspace)
tentu saja adalah masyarakat dari
sebagai gaya dari masyarakat baru
pelbagai
etnis
era ini yang membuka peluang
sangat
memerlukan
dan
budaya
ini
penyiaran
manusia berinteraksi
radio. Bicara masyarakat Indonesia
yang disebut-sebut
saling di
bertemu dunia
maya.
dan Di
Indonesia juga tidak ketinggalan.
sebagai konsumen dari program
Misalkan
siaran radio tnetu saja tidak lepas
memadupadankan siarannya lebih
dari
cepat lagi dengan fasilitas internet
umat
Islam
yang
secara
﴾ 21 ﴿
saja,
era
elektronik
begitu pula dengan radio (radio streaming).
dimensi
Kemudahan memberi
Dari
media
manfaat
pada
ini siaran-
menyentuh
di
zamannya.
menyediakan
negeri
konten
ini
siaran
pada
senantiasa
hidup
relefan
dengan
kata
lain,
agama Islam mempunyai motivasi yang
Mengangkat
mewujudkan
kehidupan
Dakwah
praktek
Dengan
bertemakan nilai-nilai ajaran Islam. sisi
terlihat
masyarakat dalam berbagai situasi dan
provinsi
ini,
kerisalahan
siaran radio nasional yang tersebar tiap
keadaan
kuat
dalam
usaha
dan
membina
masyarakat mulai dari tingkat paling
masyarakat adil dan makmur yang
bawah
gambaran
merata material dan spiritual. Dan
masyarakat menengah ke atas,
media merupakan alat yang ampuh
dengan memasukkan prinsip-prinsip
dalam
akidah, ibadah dan muamalah.
masyarakat dalam kehidupannya.
hingga
menggelorakan
semangat
Ini semakin meyakinkan kita
Dan agama Islam dengan
bahwa tidak menutup kemungkinan
Qur’an sebagai motor kehidupan
apabila, dari pihak owner maupun
umat dapat memberi bentuk kepada
dari struktur managemen stasiun
arti dan kualitas hidup sebagaimana
radio yang ada dipengaruhi oleh
yang termaktub dalam (Q.S.Ibrahim
Sumber Daya Manusianya (SDM)
/14 : 1) bahwa Al-qur’an sebagai
nya yang beragama Islam.
pegangan
Ini belum termasuk radio yang
petunjuk
umat kepada
Islam jalan
menjadi terang
memang secara penuh memuat
benderang. Maka itu, cita-cita ini
program
dengan
memang dapat ditempuh melalui
segmentasinya umat Islam. Belum
berbagai cara dan kegiatan seperti
lagi
melalui media elektronik.
ke-Islaman
secara
hitung-hitungan,
keberadaan radio komunitas yang tersebar
di
sebagian
besar
Tentu juga kegiatan ini tidak lepas dari tujuan bahwa semua
Kabupaten dan kota di Indonesia
usaha
termasuk di Perguruan Tinggi atau
jembatan manusia mencapai jalan
radio yang bersiaran secara ilegal.
hidup yang membahagiakan dan
Tentu jumlah ini tidak mustahil
mensejahterakan dsbnya (lihat QS:
dijalankan oleh umat Islam.
Al-Anbiya:107).
﴾ 22 ﴿
ini
merupakan
sebagai
Untuk di Kalbar bisa dilihat dengan
merebaknya
yang
tidak
disebutkan
nama
jaringan
program siarannya namun program
dengan
agama Islam masuk dalam program
satuan
siaran agama. Presentase program
transmisi khusunya pemancar di
siaran agama secara umum pada
daerah
banyak.
masing-masing radio yang ada di
Masyarakat penyiaran di daerah ini
Kalbar terbilang 6.3 % (PRSSNI :
semakin melirik media audio visual
2006); Juniawati (2007).
sambungan
atau
dipasangnya
bantuan
semakin
baik itu Televisi maupun radio
Sementara
untuk
Televisi
sebagai lahan industri baru yang
lokal yang wujud di Kalbar hingga
dibutuhkan masyarakat.
kini, menurut KPID Kalbar (2008)
Penyiaran radio di Kalimantan
selain TVRI Pontianak, terdapat 4
Barat sebagai institusi sosial juga
Televisi Swasta lainnya yang telah
ikut meramaikan ruang udara di
mendapat ijin resmi bersiaran yakni
daerah ini. Tidak hanya bersiaran
KCTV,
dengan
Pontianak TV (tabel 3). Peluang
konten
umum
juga
Ruai
MKTV
inilah
Islaman
perhatian oleh umat Islam demi
sarat
dengan
informasi ke-Islam. Seperti pada stasiun radio swasta yang berkisar 24
stasiun
radio
bahwa
kegiatan
daerah
ini
program
juga
agama
menunjukkan penyiaran
semestinya
dan
melainkan menyiarkan program keyang
yang
TV,
diberi
kemajuan umat Islam itu sendiri. Dari beberapa siaran yang mengacu
pada
program
siaran
di
monolog ceramah satu arah (one
memasukkan
way communication) yang ada di
Islam
sebagai
stasiun radio swasta tahun 2006,
muatan siarannya (Tesis Juniawati
cukup
memberikan
waktu
yang
2007).
cukup panjang bagi satu mata
Meski stasiun radio swasta
acara siaran yakni berkisar 30
tidak menyebutkan secara khusus
hingga 60 menit. Untuk format
nama program agama Islam, ini
siaran yang berbentuk berbentuk
karena stasiun tersebut di bawah
talk show ataupun interaktif melalui
kepemilikan agama nasrani namun
telpon dan sms serta email juga
secara substansi nilai-nilai ajaran
menjadi bagian dari metode siaran
Islam muncul dalam acara tersebut.
yang diterapkan oleh radio swasta.
Selain itu, program agama Islam
﴾ 23 ﴿
D. Penyiar Sebagai Dakwah Islam Dalam
Ujung
secara umum adalah memiliki rasa atau
satu
penyelenggaraan Televisi
Tombak
sistem
penyiaran
maupun
radio
baik
bersikap
informatif,
objektif,
akurat, jujur, adil dan menghibur. Penyiar
sebagai
komunikator
tentu
memegang kuasa penuh ketika berada
memasukkan penyiar sebagai suatu
di depan Mic/ di depan penonton.
unsur yang membantu terlaksananya
Apabila
penyiaran.
persiapan yang memadai alias miskin
Dalam
menjembatani
kapasistasnya
masyarakat
sebagai
penyiar
pengetahuan
tidak
mempunyai
mengenai
dunia
pendengar dan radio sebagai alat
penyiaran –dunia studio siaran, maka
komunikasi tentu saja bukan pekerjaan
akan
mudah. Terlebih jika hal ini disanding
pendengar.
dengan pesatnya persaingan industri
penguasaan bersiaran yang lemah dan
penyiaran. Butuh kemampuan yang
monoton
mumpuni dalam membawakan suatu
dikarenakan prinsip kerja baik Televisi
program siaran.
maupun
Terlepas dari apa konten yang menjadi bidikan media, penyiar pada
berpengaruh
besar
Sebab
dan
terhadap
bahasa
dan
membosankan.
radio
Ini
sepenuhnya
mengandalkan oral communication. Teddy Respisari Pane (2004)
umumnya memiliki kemampuan teoritis
menyarankan
maupun praktis (lihat Asep Kusnawan
menyampaikan pesan secara efektif,
2004; Munir dan Wahyu Ilaihi. 2009).
dengan
Selain
memindahkan
itu,
daya
saing
lembaga
penyiar
kata
lain,
emosi
yang
harus
penyiar sesuai
penyelenggara penyiaran dan penyiar
dengan naskah -semangat, serius,
sebagai ujung tombak stasiun ini juga
atau ceria –
yang kemudian membawa seorang
dengan cara persuasif. Dengan cara
penyiar dapat membawanya menjadi
ini akan memberikan variasi serta
publik figur.
interpretasi kepada pendengar. Karena
tanpa ragu-ragu dan
Untuk menghadapi daya saing
itu, seluruh anggota tubuh terutama
yang semakin tinggi ini, maka seorang
yang terkait dengan gaya atau gerakan
presenter
mesti
tubuh (gesture) mesti menyatu dengan
memperhatikan hal-hal yang terkait
alat siaran agar pelaksanaan siaran
dengan
dapat menyatu dan berjalan lancar dan
Televisi
kerja
penyiar
secara
profesional dan handal pertama sekali yang mesti diperhatikan oleh penyiar
﴾ 24 ﴿
tidak berdiri sendiri-sendiri
Hal senada juga layak untuk diperhatikan yakni dari Hoyyima Khoiri
upaya mengenal siapa masyarakat yang mendengarkan acaranya.
(2010) agar penyiar mengenali benar
Oleh itu, kecakapan penyiar atau
kerja yang diembannya seperti berikut
pembawa acara yang “ready to work”
ini:
atau siap pakai memang dipertaruhkan
1. Kenali diri, gali kemampuan yang
sekaligus jadi kemestian oleh stasiun
terpendam 2. Tentukan
radio maupun televisi. Dan, kenyataan karakter
agar
mudah
dikenal
di lapangan memperlihatkan bahwa penyiar
radio
sebagian
besar
3. Jaga sikap agar disegani
beragama Islam. Karenanya, ini tentu
4. Mengatur
sedikit
waktu,
mengendalikan
rintangan jaringan
untuk
menemukan keuntungan
pengaruh
lewat gayanya bersiaran. Sehingga
(2010), ada beberapa tips jitu menjadi
apa yang ditampilkan seorang penyiar
presenter radio:
dari balik studio ini bisa membawa
1. Selalu mencintai “Mic”
pengaruh
2. Mempunyai wawasan yang luas
masyarakat.
pasti
isi
Hoyyima
contoh lewat acara yang dibawanya,
Khoir
3. Tahu
dari
juga adalah umat Islam. Bagaimana seorang penyiar dapat memberikan
Saran berikutnya untuk penyiar seperti
memberi
pada pendengar, yang notabenenya
5. Kembangkan
radio
banyak
acara
yang
dibawakan
yang
baik
kepada
Jauh sebelum itu, yang paling utama dari seorang penyiar tentunya
4. Pahami gaya siaran khas radio tempat bekerja
adalah wawasan yang kemampuan berkomunikasi
dengan
5. Mempunyai pergaulan yang luas
(baca:
6. Update tentang lagu-lagu
berbicara di udara tanpa kehadiran
7. Menjaga kualitas suara (Vocal)
fisik pendengar dan menempatkan
8. Think out of the box
pendengar
9. Tetap semangat
sahabat
Banyak lagi bahan rujukan yang
pendengar).
masyarakat
sebagai
merupakan
Kemampuan
teman kunci
atau penyiar
meraih hati pendengarnya.
mengarahkan seseorang bagaimana
Kembali dalam konteks Dakwah,
menjadi penyiar yang dapat di adopsi
kegiatan penyiar yang berbicara di
penyiar dengan program siaran agama
depan mikrofon ini terkait dengan cara
Islamnya tanpa harus meninggalkan
kita berkomunikasi. Sebagaimana al-
﴾ 25 ﴿
qur’an menegaskan, ada pembicaraan yang
baik,
lembut
sopan
santun,
Pendekatan
lemah
dikuasai,
di
atas
mengingat
patut
keberadaan
(qaulan
syadidan,
qaulan
masyarakat sebagai pendengar yang
qaulan
kariman,
qaulan
beragam. Keadaan pendidikan, sosial
layyinan)
budayanyapun berbeda. Karena hal ini
baligho, maisuran
dan
qaulan
sehingga
bisa
menyejukkan
penerima
pesan
atau
hati
juga
pendengar.
menjadi
seseorang
tantangan
dalam
bagi
menyampaikan
Berikut beberapa surat dalam Al-
dakwahnya. Dengan demikian, benang
qur’an
merah kedudukan sebagai penyiar
yang
mengisyaratkan
hal
tersebut:
yang
- Al-qur’an surat Al-Isra ayat 23
masyarakat
(Qaulan Karima)
penyambung
peluang
Islam. Thaha ayat
44 E. Penutup
(Qaulan Layyina) itu,
memiliki
dari
satu cara bagi pelaksanaan Dakwah
(Qaulan Baligha)
Selain
dan
bagian
menjalankan profesinya, menjadi salah
- Al-qur’an surat An-Nisa ayat 63 - Al-qur’an surat
merupakan
penyiar
lidah
sebagai
masyarakat
Mengingat
media
mempunyai
peranan dan pengaruh yang besar -
khususnya umat Islam, di tengah-
baik
tengah arus globalisasi informasi dan
perkembangan dunia, terutama dalam
munculnya berbagai gerakan yang
hal ini umat Islam maka perlu usaha
terkadang bertentangan dengan nilai-
untuk menaklukkan media dengan
nilai Islam, secara tidak langsung
cara:
penyiar
1. Media yang Islami harus bersifat
dituntut
untuk
mengenali
dan
kondisi masyarakat yang terjadi saat
proaktif,
ini
kompetitif,
sehingga
bertindak
dalam
berpijak
mengutamakan
dan
nilai-nilai
buruk-
interaktif,
kepada
informatif,
kontemporer
dalam
menyampaikan pesan dakwah.
moral dan mampu menyentuh dan
2. Program siaran keagamaan melalui
mnyejukkan hati agar dakwah yang
media televisi dan radio dapat
disampaikan
menjangkau
oleh
penyiar
melalui
seluruh
lapisan
profesinya dapat diterima, sehingga
masyarakat serta dapat menembus
membawa
ruang
perubahan
kepada
pendengar yang notabene umat Islam.
dan
waktu
tanpa
batas,
sekiranya format ini perlu dikemas dengan
﴾ 26 ﴿
baik
bagaimana
suatu
siaran keagamaan atau dakwah
Farid
Hamid
dan
Heri
Budianto
menjadi rujukan utama masyarakat
(editor).2011.
sehingga dapat menyenangkan dan
sekarang
mendatangkan
Depan.Jakarta: Kencana Prenada
manfaat
dan
memiliki daya tarik tersendiri
Ilmu
dan
Komunikasi
Tantangan
Masa
Media Group
3. Sumber daya manusia (SDM) umat
Fatmawati ade Sofyan. 2006. Dakwah di
Islam mesti makin melirik peluang
Televisi: Analisis Terhadap mimbar
dakwah lewat media elektronik dan
Da’i
dan
Da’iah
menjadikannya
sebagai
perspektif
Dakwah.
garap
potensial
yang
bidang bagi
TPI
dalam
Dlm.Jurnal
Dakwah Vol VIII No.2. Jakarta: UIN
pengembangan kualitas umat Islam
Syarif Hidayatullah Fita Faturokhmah, 2009. Propaganda
F. Daftar Pustaka
Media
Agus Sudibyo, 2004. Ekonomi Media Penyiaran
Agus
Sudibyo.
Negara-negara
panduan
nuansa
menjadi
2010.
(JAI).
Cara
Presenter
Mudah
Televisi
2007.
pembangunan:
dan
Penyiaran kedudukan
pengamalannya
Cendikia.
dalam
dan sistem
penyiaran di kalimantan barat tahun 2006.
Peran
1994 hingga 2003. Tesis, UKM.
media
Bangi
massa di Indonesia sebagai Institusi Penyeimbang. Dlm Jurnal Dakwah
Pratikno
Rahmad,
Hidayatullah
Komunikasi
Jalaluddin.
1995.
Metode
CV. Remaja Karya
Teori Komunikasi Massa. Kuala
Pustaka
1982.
Penelitian Komunikasi. Bandung:
Ball Rokeach dan DeFluer (1988) (Terj).
Lumpur Malaysia: Dewan Bahasa
Riyono,
Pemabungan. Bandung.
Vol VIII No.2. Jakarta: UIN Syarif
dan
Khoir.
Juniawati.
Bandung. Abdurofiq.
Indonesia
Jemaat
Radio. Jogjakarta: DIVA Press
penyiar, reporter, dan scriptwriter,
Atep
Ahmadiyah
Menjadi
Asep Syamsul M. Romli. 2004. Broadcast
penerbit
Agama
Hoyyima
Ketiga. Gamedia Utama : Jakarta
journalism:
Komunitas
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Jahi, Amri, 1993. Komunikasi Massa dan Di
Mewacanakan
Dlm.Jurnal Dakwah Vol VIII No.2.
Jogjakarta: LkiS
Perdesaan
dalam
Roudhonah, 2011. Urgensi Komunikasi
Kementerian
dan
Kebudayaan
dalam
Keberhasilan Dakwah. Jakarta: UIN
Pendidikan Malaysia
﴾ 27 ﴿
Syarif Hidayatullah. Jurnal Dakwah. Vol XV. NO.1 Teddy Respisari Pane. 2004. Speak Out. Panduan Praktis dan Jitu Memasuki Dunia Broadcasting. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Ujana Efendy, 2001. Ilmu Komunikasi Teori
dan
Praktek.
Bandung:
Remaja Rosda Karya -------------------, Kuminkasi.
1981. Bandung:
Dinamika Remaja
Rosdakarya
﴾ 28 ﴿