EKONOMI MEDIA MATA KULIAH EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Universitas Muhammadiyah Jakarta
Aminah,, M.Si Aminah
MEDIA ECONOMICS
Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi media yang ditargetkan pada khalayak atau konsumen (Picard, 1987) Industri media dijalankan dengan sistem ekonomi kapitalis yang pada dasarnya berorientasi pada keuntungan Produksi content media cenderung lebih menghibur karena pertimbangan agar disukai dan dibeli oleh khalayak
Tercipta media global, dimana media negara tertentu juga diproduksi dan didistribusikan di berbagai negara lain Samuelson dan Nodhaus, menyatakan bahwa : 1. Economics is the study how societies use scare resources to produce valuable commodities and distribute them among different groups 2. Resources dipahami oleh paradigma ekonomi sebagai item yang dipergunakan untuk memproduksi barangbarang-barang dan jasa
Resources (sumberdaya) termasuk : 1. Technical resources yaitu raw material, equipment dan capital 2. Human resources, yaitu work, ideas, skill Produksi adalah kreativitas aktual mengenai beragam barang dan jasa untuk dikonsumsi Dalam industri media jenis produksinya adalah: majalah, suratkabar, radio, TV, internet, fotografi, dll
Konsumsi adalah pemanfaatan barang dan sumbersumbersumber untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan yang berbeda Kebutuhan dan keinginan yang berbeda tersebutlah yang menciptakan ‘genre’ yang berbeda dalam produksi content media massa Karenanya dapat dikatakan bahwa “ media economics is the study of how media industries use scarce resources (sumberdaya langka) to produce content that is distributed among consumers in a society to satisfy various want and needs”
Pentingnya Ekonomi Media Pemahaman mengenai ekonomi media sama bergunanya dengan ilmu--ilmu lainnya ilmu Memberikan pengetahuan untuk menganalisis industri media yang berbeda, memahami bagaimana struktur pasar media
PRINSIP--PRINSIP EKONOMI PRINSIP MEDIA Konsep ekonomi, struktur ekonomi seluruh masyarakat dipengaruhi oleh politik, hukum dan karakteristik sosial; membentuk praktek atau aktivitas bisnis perusahaan media. Konsep kapitalisme memengaruhi seluruh aktivitas ekonomi masyarakat dan negara 2. Persoalan ekonomi melibatkan proses yang berkaitan dengan isuisu-isu penting dari produksi dan konsumsi
1.
SUPPLY and DEMAND
SUPPLY adalah produksi barang dan jasa yang didistribusikan kepada konsumen DEMAND adalah permintaan khalayak atas barang dan jasa berdasarkan kebutuhan mereka Penggunaan media komunikasi akan mampu membuat barang dan jasa bernilai ekonomi tinggi termasuk atas pertimbangan politik
Robert W. McChesney dalam artikel “the political of global media” menyatakan bahwa dalam proses globalisasi media yang dominan adalah sistem ekonomi global Amerika dengan konsep “ US HYPERCOMERCIAL MEDIA SYSTEM” Implikasi logis globalisasi media adalah media dikelola dengan sistem manajemen modern, industrialisasi media, ekonomisasi media; baik dalam kawasan lokal, nasional dan terutama pada globalglobal-internasional industri media
Sistem ekonomi media globalglobal-kapitalis yang dibutuhkan sebagai syarat kesesuaian sistem politik “NEO LIBERAL”, yaitu upaya pengembangan sistem media ekonomi global yang dipropagandakan oleh Amerika Serikat dan NegaraNegara-negara maju lainnya Realitanya tidak ada negara yang mampu terhindar dari sistem ekonomi media global
Dalam konteks globalisasi sosial ekonomi, Indonesia akan dihadapkan dengan beberapa agenda global maupun regional,antara lain : a. General Agreement and Trade (GATT) b. World Trade Organization (WTO) c. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) d. ASEAN Free Trade Area (AFTA)
Dalam memandang persoalan di atas ada dua kelompok pandangan, yaitu : 1. Kelompok Optimis : arus globalisasi dapat disiasati sebagai peluang untuk lompatan transformasi yang progresif melakukan ekspansi pasar 2. Kelompok Pesimis : memandang globalisasi sosial ekonomi sebagai ancaman dari bangsa lain atau predator yang siap memangsa negara lain (Rustini, 1996)
Globalisasi ekonomi dan media harus dipahami sebagai suatu berkah yang luar biasa Penyebaran informasi tanpa batas dan sangat cepat (information superhighway), walaupun menciptakan hegemoni Ide,image, nilai dan budaya yang dominandominanhegemoni adalah Amerika yang signifikan menyebabkan dominasi dan terhegemoni dalam berbagai sektor kehidupan dan terkadang menyudutkan nilai, ide, image dan budaya lokal/negara lain yang miskin informasi dan sumberdaya
Informasi telah menjadi “mata uang” baru dan alat kekuasaan baru dan menciptakan konglomerasi media Munculnya globalisasi ekonomi media memunculkan global corporate media oligopoly, yaitu beberapa perusahaan media besar menguasai industri media massa; baik di dunia maupun di Indonesia
Perusahaan yang dikenal dengan sebutan Transnational Corporation (TNCs) media, yaitu : - General Electric (owner of NBC) - Time Warner - Sony - News Corp. - Viacoms - Vivendi Universal
Media akhirnya menjadi kekuatan politik baru, baik bagi individu, kelompok, organisasi dan Negara
Sikap pesimistis bahwa media menyebabkan dan menciptakan subordinasi individu, kelompok dan negara Karenanya muncul penolakan terhadap globalisasi ekonomi media terutama dengan alasan menciptakan ketidakseimbangan dunia karena sumberdaya yang berbeda Muncul ‘gap’ dalam beragam sektor krehidupan, termasuk dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi
Sikap optimistis bahwa teknologi komunikasi mampu melawan kemiskinan, karena memberikan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya bagi negaranegara-negara berkembang untuk mencapai target yang vital dalam perkembangan individu, kelompok organisasi, negara dan masyarakat secara umum
Alasan yang dapat meragukan hal di atas adalah : 1. gap teknologi komunikasi dan informasi (digital) hanya dipandang sebagai kesenjangan sederhana antara si kaya dan si miskin. Penggunaan teknologi komunikasi berkaitan dengan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dll 2. Gagasan kesenjangan digital mempunyai konsekuensi ekonomi -politik yang tidak sederhana karena justru yang menjadi salah satu senjata NeoNeo-Liberalisme
Negara-negara ketiga seperti Indonesia Negaramenjadi tempat pembuangan sampah teknologi, sebagai pasar empuk bagi produsen karena pasar mereka terbatas Contoh : - selama 25 tahun hanya 50.00 unit computer - tahun 2000 2000--2004 sekitar 600 juta unit - tahun 2007 mencapai 1,5 milyar unit
Indonesia : - Tahun 1999 – belanja teknologi komunikasi 638,4 juta dolar US - Tahun 2000 – naik menjadi 772,9 juta dolar US - Tahun 2003 – menjadi 3,8 milyar dolar US dan 3 juta pengguna internet