Edisi
HUT RSPP Bangga terpilihnya RSPP sebagai rumah sakit Kepresidenan ke-43
Konsep
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dokter Keluarga
MEDIA Sangat Penting
MEDIA ISSN 1693-6906
Diare pada Bayi dan Anak Rokok Elektronik: Pro dan Kontroversi Massage Therapy Untuk Meningkatkan Rehabilitasi
Jl. Kyai Maja No. 43 Jakarta Selatan 12120 Informasi: (021) 721 9300 | IGD: (021) 721 9124 | Hotline: 721 9000 www.rspp.co.id
MEDIA RSPP
MEDIA
RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
PENGANTAR REDAKSI
PENASEHAT : Direktur RSPP
Salam Redaksi,
MEDIA
Tepat 6 Januari 2015, RSPP berusia 43
PIMPINAN REDAKSI : Nitya Widanarta
tahun
pertama
kali
diresmikan
penggunaannya pada 6 Januari 1972. Peringatan Ulang Tahun ke-43 RSPP ini
WAKIL PIMPINAN REDAKSI : dr. Frizar Irmansyah, Sp.OG (K) dr. Indra Maulana REDAKTUR PELAKSANA : Yulita, S.Sos Mardalena, S.Sos.MARS
sejak
mengambil tema “Dengan kebersamaan, Integritas dan Produktivitas, Kita Tingkatkan Performa Perusahaan untuk Mewujudkan Kinerja Terbaik”. Tema tersebut diterjemahkan sebagai upaya untuk menjadikan RSPP yang
TIM REDAKSI: Partaonan Doly Pane, S.Sos Irawati, S.I.Kom Yuni Budiastri, SKM,MM Puspita Fadma S, M.Farm.Klin,Apt Amadeus Sanda Layuk, S.Farm Evi Nur Avifah
selalu dapat memberikan pelayanan terbaik di berbagai tantangan zaman.
FOTOGRAFER Febbi Yumawarti, SE
tentang kesehatan di rubrik ilmiah dan populer juga kami sediakan dengan
EDITOR : M. Tri Pw, S.Kom DISTRIBUSI : Raymond Latief, S.Sos. LAYOUT : Aditya Nur Fahmi PENERBIT : RSPP ALAMAT REDAKSI : RS Pusat Pertamina Jl. Kyai Maja No : 43 Kebayoran Baru,Jakarta Selatan Gedung H Lt. 4 Bagian Manajemen Bisnis Telepon : (021) 7219800,7219892 Faximile : (021) 7261126 WEBSITE : www.rspp.co.id
Tidak terkecuali di 2015, setelah setahun diluncurkannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan berlanjut dengan program BPJS Kesehatan. Pada edisi HUT RSPP ke-43 ini, Media RSPP senantiasa terus memberikan informasi kepada pasien dan pelanggan kami. Konsep dokter keluarga menjadi fokus kami pada edisi kali ini. Informasi mengangkat isu penyakit yang harus diwaspadai pada musim pancaroba yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) beserta tips untuk mencegah agar tidak tertular DBD. Beberapa artikel ilmiah dan populer lainnya kami tampilkan dengan harapan informasi ini dapat membawa manfaat bagi pembaca setia Media RSPP. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari pembaca agar Media RSPP dapat lebih baik lagi dalam penyebarluasan informasi tentang kesehatan dan kegiatan operasional RSPP. Dengan lancarnya informasi kepada pasien dan pelanggan melalui Media RSPP ini diharapkan suasana kondusif tercipta antara pasien ataupun pelanggan dengan pihak manajemen RSPP maupun manajemen dengan karyawan dan antar karyawan. Semoga.. Selamat Membaca… Pimpinan Redaksi, Nitya Widanarta
P RO F I L
Konsep Dokter Keluarga Sangat Penting Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro Menteri Keuangan Republik Indonesia
P
enetapan susunan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah diumumkan pada hari Minggu, 26 Oktober 2014 lalu, salah satu yang didaulat menjadi menteri adalah pria kelahiran Jakarta, 3 Oktober 1966 bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro atau nama singkatnya Bambang Brodjonegoro. Beliau dipercaya sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia karena tentunya memiliki kompetensi di bidang ekonomi. Bambang Brodjonegoro telah menempuh pendidikan sarjana bidang Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1985 sampai 1990). Bambang kemudian melanjutkan pendidikan di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master pada tahun 1995. Bambang juga disebut telah mendapatkan gelar Ph.D dari universitas yang sama pada Agustus 1997. Titik awal perjalanan karir Bambang Brodjonegoro berawal pada saat menjadi birokrat kampus. Setelah menyelesaikan pendidikan S3, dia mendaftarkan diri menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Selama menempuh pendidikan di FE-UI sampai dia menjadi dosen selalu ditekankan oleh ekonom senior terdahulu untuk selalu berpikir untuk kepentingan negara. “Jangan hanya berpikir ilmu ekonomi, tetapi pada saat kita berbicara ekonomi yang harus dipikirkan adalah ekonomi Indonesia,” ujarnya. Menurut Bambang, pengalamannya semakin berkembang sejak menduduki jabatan Kepala Badan Kebijakan Fiskal
4
MEDIA RSPP
HUT RSPP ke-43
(BKF) di lingkungan Kementerian Keuangan RI yang merupakan posisi strategis karena menjadi think tank dari kementerian keuangan secara umum. Selain itu pengalamannya sebagai komisaris di beberapa BUMN seperti PLN , ANTAM dan PERTAMINA semakin memperkuat kompetensinya di bidang keuangan.
BPJS Kesehatan Disinggung tentang BPJS Kesehatan oleh tim media, BPJS merupakan asuransi sosial di bidang kesehatan yang bersifat mendasar, sehingga yang ditangani pun adalah kesehatan yang bersifat basic dan diutamakan untuk masyarakat yang tidak mampu. “Seharusnya tidak perlu ada persaingan, BPJS untuk kesehatan basic, silahkan jika sudah ada masyarakat yang mampu membeli preminya sendiri atau dicover oleh perusahaan tempat dia bekerja,” ujar Bambang. Bambang mengutarakan bahwa terkesan ada persaingan mungkin karena belum selesainya koordinasi dari manfaat asuransi (coordination of benefit). Hal ini juga yang menyebabkan masih banyak orang belum mendaftarkan ke BPJS Kesehatan. Semua orang dapat mendaftar BPJS Kesehatan untuk yang basic, jika perusahaan atau perorangan ingin melakukan top-up atau perlindungan asuransi yang lebih tinggi (on top) dapat menggunakan asuransi swasta yang lain. Menurut Bambang, moral hazard terjadi pada BPJS Kesehatan, euforia masyarakat terhadap BPJS sangat besar, sehingga banyak sekali masyarakat mendaftarkan BPJS saat ada tindakan medis yang
PR O FI L
diperlukan. Padahal BPJS adalah asuransi yang bertujuan sebagai persiapan jaminan kesehatan jika sewaktu-waktu diperlukan tindakan medis.
Pengadaan Alat Kesehatan Seiring dengan bergejolaknya kurs mata uang rupiah yang cenderung melemah terhadap dollar dikhawatirkan dapat mempengaruhi pengadaan alat-alat kesehatan yang memang banyak yang didatangkan dari luar negeri. Hal tersebut dapat berdampak kepada peningkatan biaya operasi. Menurut Bambang, yang dapat dilakukan adalah meningkatkan anggaran pengadaan alat kesehatan. “Supply side dari kesehatan yang harus diperbaiki, meskipun tidak banyak tapi masih dapat diubah pada APBN-P nanti, kita juga berharap pihak rumah sakit menangani hal tersebut” ujar Bambang. Dari data Persatuan Rumah Sakit Indonesia, sebagian besar pengadaan alat kesehatan masih dikenakan pajak barang mewah. Bambang mengatakan bahwa impor alat kesehatannya tidak masalah tetapi yang harus ditinjau kembali adalah pengenaan pajak barang mewah kepada alat kesehatan. Tingginya pajak alat kesehatan juga berdampak pada rumah sakit swasta yang kesulitan untuk menyesuaikan biaya tindakan dengan klaim BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan nantinya akan menjadi dasar dari sistem kesehatan di Indonesia. Bambang mengatakan programnya sudah baik yang perlu dicermati lagi dari BPJS Kesehatan adalah mencegah moral hazard.
Setelah setahun berjalan, Bambang berharap euforia masyarakat dapat dikurangi sehingga tidak mendaftar pada saat ada tindakan medis tetapi pendaftaran dilakukan pada saat
seleksi, waktu tunggu jangan terlalu pendek dan harus bisa menyaring peserta BPJS, apakah hanya perlu ke Puskesmas atau harus ke rumah sakit. Menurut Bambang, pihak perusahaan juga
keadaan sehat. Bambang juga mengutarakan akan menambah peralatan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), sehingga peserta BPJS tidak perlu langsung ke rumah sakit jika dapat ditangani di Puskemas.
harus dapat menjelaskan prosedur dari BPJS Kesehatan kepada karyawannya. “Konsep dokter keluarga sangat penting agar pada saat sakit tidak semuanya harus langsung lari ke rumah sakit,” pungkasnya.
Konsep Dokter Keluarga Menyadari pentingnya sebuah usaha terintegrasi demi menciptakan manusia yang sehat itulah dibutuhkan dokter keluarga. Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang menyeluruh, berkelanjutan, mengutamakan pencegahan, mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya dengan berdasarkan ilmu kedokteran yang mapan. Seorang dokter keluarga memandang seorang pasien secara menyeluruh, tidak hanya memandang bagaimana menyembuhkan penyakitnya saja. Tetapi harus dapat memandang bagaimana latar belakang keluarga, gaya hidup, faktor resiko yang ada yang dapat menyebabkan penyakit, pengaruh keluarga dalam upaya penyembuhan penyakit sampai pencegahan komplikasi dan edukasi terhadap kemungkinan anggota keluarga lain juga terkena penyakit yang sama. Dengan demikian, seorang dokter keluarga bertanggung jawab atas kesehatan pasien dan keluarga pasien.
Dokter keluarga menjadi jawaban yang paling ideal, karena hakekatnya sebagai dokter pelayanan primer yang dapat membina hubungan baik dengan pasien dan keluarganya sehingga mampu melakukan edukasi pencegahan, penatalaksanaan awal terhadap penyakit dan mencegah komplikasi penyakit. Dokter keluarga sebagai gatekeeper pada sistem ini. Artinya, dokter keluarga sebagai kontak pertama pasien dan berhubungan sangat erat dengan keluarga pasien, dokter keluarga sebagai kordinator pelayanan yang memberikan keputusan untuk merujuk ke pelayanan kesehatan sekunder dan dokter keluarga juga yang berkordinasi dengan pelayanan kesehatan lanjutan dalam tanggung jawabnya sebagai pemelihara kesehatan peserta. Saya yakin RSPP bisa bersaing dengan RS luar, baik dilihat dari fasilitas, layanan dan lokasi yang strategis. Untuk itu saya berharap tingkatkan terus kepercayaan atau trust dan layanan untuk pasien karena kunci keberhasilan sebuah rumah sakit adalah kepercayaan dan komunikasi dokter. Dokter harus siap dihubungi dalam waktu 24 jam sehingga pasien tidak perlu lagi berobat keluar negeri***
Salah satu tujuan BPJS kesehatan diluncurkan agar masyarakat Indonesia terbiasa dengan asuransi kesehatan. Bambang mengatakan BPJS Kesehatan nantinya juga harus ada
HUT RSPP ke-43
MEDIA RSPP
5
P RO F I L
Profil Direktur RSPP
Profil Wakil Direktur Medis RSPP
dr. Widya Sarkawi, Sp.S
dr. Abd Haris Tri Prasetyo, Sp. PD
aat ditemui diruang kerjanya yang tertata rapih, dr. Widya sapaan akrabnya begitu bersemangat dan ramah, siapa kira perempuan ini adalah seorang Direktur RSPP yang berprofesi sebagai dokter Spesialis Saraf. Widya yang lahir di Sumatera Barat tepatnya di Bukit Tinggi pada tahun 1960, setelah tamat SMA beliau melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran, begitu selesai kuliah Widya menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan bertugas di Sumatera Barat.
ahir dikota Surabaya pada bulan November 1967 dari ibunda yang bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit angkatan laut di Surabaya. Dibesarkan sebagai anak seorang prajurit marinir dengan kedisiplinan yang tinggi oleh kedua orang tuanya sebagaimana layaknya seorang anak didik militer lainnya. Riwayat ayahandanya pernah menjadi pasukan elite marinir dengan brevet pasukan komando dari Amerika dan pernah mendampingi RI Satu (RING SATU). Sejak di SMP, Haris kecil sudah senang berkemah atau camping, mendaki gunung, dan menjabat sebagai pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Kebiasaan ini berlanjut sampai di SMA Negeri 5 Surabaya yang merupakan salah satu SMA favorit dan pada jaman belanda bernama HIS.
S
Suami yang terlebih dulu ke ibukota untuk melanjutkan pendidikan spesialisasi bedah umum maka beliau ikut menyusul untuk dapat berkumpul bersama keluarga. Kebetulan pada saat itu di (Rumah Sakit Pusat Pertamina) RSPP ada penerimaan dokter umum yang sambil menunggu masa sekolah untuk pegawai negeri dan setelah 3 bulan ada penerimaan pegawai Pertamina. Pada tahun 1993 Widya resmi diangkat sebagai karyawan RSPP. Saat ini beliau dipercaya menjabat sebagai Direktur RSPP, yang sebelumnya tentu banyak pengalaman yang beliau pernah jabat selama di RSPP, seperti Kepala Komite Medik, Wakil Direktur Medis bahkan pernah menjadi Kepala Pengurus Koperasi selama dua periode. Memimpin RSPP merupakan suatu tantangan untuk beliau, tetapi tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap semangat dan bekerja keras agar RSPP di usia yang ke-43 ini tetap dikenal baik, dan pasien-pasien tetap percaya memilih RSPP. Semangat beliau tentu tidak luput dari dukungan keluarga dan orang-orang sekitarnya terutama dari suami yang kebetulan mempunyai latar belakang profesinya yang sama yaitu dokter Spesialis Bedah Jantung Anak. Dan juga dari kedua anaknya, anak pertama lakilaki berprofesi juga sebagai seorang dokter dan anak kedua perempuan lebih memilih bidang lain yaitu desain interior. Apalagi RSPP saat ini ditunjuk langsung oleh pemerintah sebagai Rumah Sakit rujukan Kepresidenan, tentu kepercayaan ini tidak akan kami sia-siakan dan RSPP akan memberikan yang terbaik.
6
MEDIA RSPP
HUT RSPP ke-43
L
Olah raga bola basket dan sepak bola menjadi kebiasaan seharihari pemuda hitam manis ini. Setelah lulus dari SMA pendidikan dilanjutkan dengan kuliah di Universitas Airlangga Surabaya dengan mengambil jurusan Fakultas Kedokteran dan ikut menjadi pengurus Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Seluruh Indonesia. Pendidikan kedokteran diselesaikan selama 6 tahun kemudian menjalani wajib kerja sarjana sebagai Kepala Puskesmas di Kabupaten Sumenep, Madura. Dalam periode kariernya juga pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit PT. Garam (Persero) di Kalianget, Sumenep selama 5 tahun lalu hijrah ke ibukota dan sempat berdinas di RSUP VI Balongan, Indramayu. Setelah itu bergabung di RS Pusat Pertamina (RSPP) kemudian melanjutkan spesialisasi internist di FKUI-RSCM yang selesai selama 5 tahun lalu bergabung kembali di RSPP. Pria yang bertubuh atletis ini sangat hobi berolah raga terutama badminton, yang masih digeluti sampai sekarang dan menjadi jadwal olahraga rutin beliau. Saat ini Haris dipercaya menjabat sebagai Wakil Direktur Medis (Wadir Medis) di RSPP. Sebagai Wadir Medis beliau sangat berharap RSPP tetap maju dan dipercaya serta meraih kesuksesan gemilang. DIRGAHAYU RSPP.......
PR O FI L
Profil Wakil Direktur Penunjang Medis dr. Frizar Irmansyah, Sp.OG (K)
P
ria berumur lebih setengah abad ini, sarat dengan pengalaman berorganisasi baik organisasi profesi maupun diluar profesi, saat ini beliau menjabat ketua perkumpulan Obstetri Ginekologi cabang Jakarta. Beliau juga pernah dipercaya sebagai Ketua Wadah Komunikasi Pekerja (WKP) PERTAMIDIKA Pusat, sebelum diminta untuk menjadi Wadir Penunjang Medis.
Persahabatan dan RSUD Koja Jakarta, dosen luar biasa FK UI, Trisakti, UKI, sekretaris pendidikan dokter spesialis Obsgin serta organisasi seminar menopause. Hingga saat ini beliau tercatat sebagai dosen FK Ukrida Jakarta, dan sering menjadi narasumber dari media cetak dan elektronik serta menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Media RSPP.
Membaca buku dan mempelajari sesuatu yg baru membuat beliau memiliki wawasan yang luas dan membuatnya pernah menjabat sebagai kepala bidang diklat di RS
Dengan pengalaman dan latar belakang serta passion beliau, Kita harapkan RSPP berubah kearah yg lebih baik dan baginya jabatan adalah ladang ibadah.
Penikmat adventure serta olah raga seperti mendaki gunung, sepeda gunung, diving, surfing, ski, basket dan tenis ini membuat mentalnya teruji kala menduduki jabatan yg memerlukan stamina fisik yang prima. Namun demikian pria yg menguasai hampir seluruh alat musik mulai dari drum, piano, gitar, flute dan saxophone serta dansa ini membuatnya tetap memiliki kelembutan mengimbangi aktivitas olah raganya yang ekstrim.
Profil Wakil Direktur Keperawatan Nur Zulaicha, S.Kep. NS, MM
W
anita kelahiran Magelang 22 Juli 1961, sejak tahun 1984 sudah menggeluti profesi perawat di RSPP dan pada tahun 2007
memperoleh sertifikat Pelatihan Manajemen Keperawatan yang sangat bermanfaat dalam menunjang pekerjaannya dalam rangka meningkatkan kualitas Asuhan Keperawatan di RSPP. Terkait dengan adanya Undang-Undang Keperawatan, hal ini merupakan tantangan bagi profesi perawat untuk dapat menjalankan praktik keperawatan secara profesional. Jenjang pendidikan profesi keperawatan saat ini
dipercaya mengelola Unit Rawat Jalan kemudian pada tahun 2012 mendapat kepercayaan kembali untuk mengelola bidang keperawatan. Alumni Universitas Indonesia yang melanjutkan program S2 Manajemen di Universitas Satya Negara ini berpendapat bahwa tidak mudah mengelola bidang keperawatan, dikarenakan perawatan merupakan Art and Science, sehingga perlu adanya Continous Improvement dalam pemberian Asuhan Keperawatan.
sudah membuka jalur S2 Spesialis, yaitu Spesialis Medikal Bedah, Maternitas, Anak, Jiwa dan Komunitas serta Manajemen Keperawatan. Hal inilah yang selalu dijadikan motivasi bagi perawat PERTAMIDIKA, agar perawat generalis dapat menjadi perawat spesialis. Dengan demikian pengembangan layanan keperawatan spesialis dapat terintegrasi sesuai dengan Visi RSPP sebagai unit terbesar dari PERTAMIDIKA, selayaknya dapat menjadi role model bagi unit lain dalam segala bidang. Untuk model praktik keperawatan yang sedang dikembangakan di RSPP dan jenjang karir profesi keperawatan yang sedang dikerjakan, sebaiknya juga mampu diterapkan untuk unit lain. Bravo RSPP/ PERTAMIDIKA
Ibu dari 2 orang anak yang hobinya ialah berorganisasi, juga telah
HUT RSPP ke-43
MEDIA RSPP
7
P RO F I L
Profil Wakil Direktur Keuangan RSPP Nitya Widanarta, SE, MM
P
ria kelahiran Magelang 48 tahun lalu ini didaulat untuk menggawangi Keuangan RSPP, orangnya sangat enerjik dan professional. Alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang melanjutkan ke program pasca sarjana UNDIP ini juga berpendapat bahwa keuangan bukanlah hanya bertindak sebagai juru bayar, tapi juga harus mampu berfungsi sebagai akselerator dan integrator dari seluruh lini perusahaan agar jalannya perusahaan bisa sustain dan growth.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa pemegang Certified Risk Management Professional ini selalu mengedepankan kajian risiko dalam setiap pengambilan keputusan demi terciptanya Visi dan Misi RSPP. Bapak beristri dengan 3 putra ini selalu menyempatkan salah satu hobinya pergi bersama keluarga minimal sebulan sekali. Dahulu kegemarannya ialah membaca cerita Kho Ping Ho, dan saat ini beliau ditunjuk sebagai Ketua Dewan Redaksi Media RSPP. Menurut pendapatnya media merupakan salah satu cara untuk menyampaikan ide atau gagasan dan juga dapat memberikan ilmu serta pengetahuan kepada khalayak ramai tanpa harus bertatap muka.
Profil Wakil Direktur SDM & Umum Dra. Samsuwarni, Apt
S
eorang Ibu yang sangat bersahabat ini lahir 52 tahun yang lalu di kota mpek-mpek, semula berprofesi sebagai Apoteker yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung Jurusan Farmasi. Dan memutuskan beralih profesi sejak 10 tahun terakhir karena kebutuhan perusahaan menjalankan tugas manajerial. Karirnya dimulai disebuah kota kecil yang terkenal sebagai kota udang yaitu Cirebon dan mulai tahun 2010 didaulat untuk mengelola SDM dan Umum di RSPP. Tugas yang sangat berat namun dia berpendapat bila dilakukan dengan ikhlas maka terasa ringan. Sesuai visi dan misi RSPP ‘IBU PAKU-PAKU ‘ demikian julukan yang pernah disandangnya berharap bahwa sumber daya manusia di RSPP dapat menjaga dan meningkatkan profesionalisme-nya secara
berkesinambungan dan mampu bersaing di taraf internasional juga sumber daya lainnya yaitu sarana dan prasarana dapat dijaga produktifitas dan kehandalannya sehingga dapat mendukung kinerja perusahaan. Ibu dua orang putri ini didampingi seorang suami yang sangat mengerti kesibukannya dan mendukung profesinya dengan saling percaya dan menghargai. Sebagai pemrakarsa standar pelayangan Senyum Sapa Salam Sopan dan Bantu (4S1B) di RSPP sangat mendorong terciptanya budaya pelayanan dengan selalu menjadi role model. Hobinya kumpul dengan anak-anak dan suami disetiap kesempatan diisi dengan kegiatan memasak yang ringan dan cepat atau mencari kuliner khas daerah untuk melepas penat dan menjalin komunikasi keluarga. Pesan penting ibu ini agar selalu tersenyum untuk kesehatan lahir dan batin. Semoga RSPP dapat sustain and growth dan dicintai customer, Selamat ulang tahun yang ke-43.
Profil Kepala Manajemen Bisnis
S
dr. Indra Maulana
enyum itu sedekah, motto itu merupakan salah satu yang dianut oleh pria kelahiran Jakarta 34 tahun yang lalu ini. Hal inilah yang membuat dokter lulusan FKUI angkatan 1998 ini selalu ramah dengan pasien atau rekan kerjanya. Lahir dari keluarga sederhana dan pernah merasakan penugasan di pedalaman Kalimantan Barat, membuatnya paham mengenai sulitnya hidup dan pentingnya
8
MEDIA RSPP
HUT RSPP ke-43
bersyukur terhadap nikmat yang ada. Pertama kali bergabung di RSPP yaitu sebagai pegawai kontrak pada tahun 2007, dengan perjalanan karier yang meningkat cukup baik, mulai dari dokter jaga ruangan lalu menjadi Kepala Administrasi Medis, kemudian saat ini menjabat sebagai Kepala Manajemen Bisnis. Kegemarannya pada dunia IT dan gadget membuatnya sering menjadi rujukan bagi rekan-rekan kerjanya. Kedepan, harapannya ialah RSPP dapat terus bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan dunia kesehatan.
YAN G IL MIAH YANG POPU LE R
Demam Berdarah Dengue (DBD) yy
Kejang-kejang, pendarahan di otak.
yy
Disseminated
Intravascular
Coagulation
(DIC),
gangguan
pembekuan darah secara menyeluruh di tubuh. Bila salah satu anggota keluarga kita menunjukkan gejala-gejala
oleh: dr. Gita Permatasari
M
usim hujan sudah datang. Hampir setiap hari turun hujan, menyebabkan timbulnya genangan air seperti di tempayan, pot tanaman, ban bekas, kaleng bekas, botol, talang air hujan dan lainnya menjadi tempat
berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti, si pembawa virus Dengue. Kasus demam berdarah dengue (DBD) pun meningkat tajam. DBD tidak bisa kita anggap enteng, gejala awal DBD tidak khas sehingga bila DBD terlambat didiagnosis maka kondisi penderita bisa masuk dalam keadaan kritis bahkan kematian.
Untuk menghindari keterlambatan diagnosis DBD, perlu diketahui deteksi dini dan tanda bahaya DBD. Gejala awal DBD hampir sama dengan penyakit infeksi virus lainnya. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah : yy
Demam tinggi > 39, timbul mendadak.
yy
Demam menyerupai pelana kuda (dengan demam 3 hari awal, kemudian turun, lalu naik lagi di hari ke-5 dan akhirnya demam membaik di hari ke-6).
yy
Lemas, lesu, tidak nafsu makan.
yy
Nyeri di persendian.
yy
Gejala awal tidak selalu dijumpai perdarahan.
Selain gejala awal, kita harus mewaspadai tanda-tanda bahaya DBD, seperti: yy
Tanda perdarahan berlebihan pada kulit (bintik merah, ptechiae).
yy
Mimisan (epistaxis), muntah darah (hematemesis).
yy
Gusi berdarah, terutama bila sehabis menyikat gigi.
yy
BAB darah warna kehitaman dan berbau.
yy
Demam turun, lemas, ujung-ujung tangan atau kaki dingin serta lembab, tekanan darah turun (tanda syok).
yy
Sesak nafas.
awal DBD, sebaiknya lakukan monitoring suhu secara berkala. Bila demam sudah hari ke-3, segeralah berobat ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium darah, pantau trombosit dan hemokonsentrasi (ditandai Hb dan Ht tinggi), NS1 dengue maupun pemeriksaan serologi dengue blot (imunoglobulin G dan imunoglobulin M). Bila diketahui positif DBD baik dari klinis maupun dari pemeriksaan laboratorium, sebaiknya dirawat, karena
pengobatan DBD yang
terpenting adalah cairan. Pada DBD terjadi mekanisme kebocoran plasma dari pembuluh darah, jadi kita perlu untuk mengisi pembuluh darah supaya tidak terjadi syok. Bila trombosit rendah tetapi tidak nampak tanda-tanda perdarahan maka transfusi trombosit tidak dilakukan. Karena sampai saat ini masih belum ditemukannya vaksinasi DBD, sehingga untuk menurunkan angka terjadinya kasus DBD kita perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Berantas jentik nyamuk, dengan cara 5M : 1.
Menguras tempat penampungan air (bak mandi, pot tanaman, tempayan, dll)
2.
Menutup rapat semua penampungan air (ember, gentong, drum)
3.
Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan
4.
Menaburkan bubuk abate 2-3 bulan sekali di tempat air yang sulit dikuras
5.
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
b. Mencegah gigitan nyamuk dengan cara: 1.
Memakai obat repelant
2.
Memasang kawat nyamuk pada jendela ataupun pintu
3.
Memakai obat nyamuk
HUT RSPP ke-43
MEDIA RSPP
9
YA NG I L M I A H YANG POPULER
Rokok Elektronik: Pro dan Kontroversi
S
ejak ditemukan pertama kali oleh Ruyan Corporation di Tiongkok pada 2003, rokok elektronik (e-cigarette) mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Rokok elektronik atau Elecronic Nicotine Delivery Systems (ENDS), benda ini dipasarkan sebagai pengganti rokok dan dianggap dapat menolong bagi mereka yang kecanduan rokok agar berhenti merokok. Bentuk ENDS seperti batang rokok biasa, namun tidak membakar tembakau seperti produk rokok konvensional. Rokok ini membakar cairan menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai. Produk itu dipasarkan dengan banyak nama, di antaranya rokok elektronik, ecigarro, electrosmoke, green-cig, dan smart smoker. Berhenti merokok tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sehingga, banyak orang menggunakan cara-cara tertentu pada masa peralihan hingga mereka benar-benar bisa melepaskan rokok. Salah satu cara yang saat yang sering digunakan baik di negaranegara maju maupun di Indonesia adalah menggunakan rokok elektronik. Namun, cara ini masih menuai kontroversi karena bahayanya tidak jauh berbeda dengan rokok konvensional, baik dari kandungan nikotin maupun senyawasenyawa kimia lainnya. Rokok elektronik dikatakan sebagai solusi untuk berhenti merokok. Metode tersebut pun dibandingkan dengan Terapi Pengganti Nikotin (TPN) yang sebelumnya juga dikatakan mampu menekan prevalensi perokok. Meski demikian, penggunaan rokok elektronik masih menjadi perdebatan di kalangan ahli medis. Sebuah studi baru mengatakan, rokok elektronik cukup efektif dalam menghentikan kebiasaan merokok. Menurut para peneliti, efektivitas rokok elektronik hampir sama dengan TPN terstandar setelah membandingkan
10
MEDIA RSPP
HUT RSPP ke-43
Nikotin dalam rokok elektronik seharusnya dikurangi secara gradual. Namun, bila digunakan secara bebas tanpa resep penurunan dosis, maka jumlah nikotin yang digunakan akan terus sama, bahkan mungkin bertambah tanpa ada standar yang jelas.
dr.Wahyuningsih,Sp.P tingkat keberhasilan di antara keduanya. Sebelumnya, rokok elektronik sudah menjadi kontroversi di kalangan tenaga medis. Sebagian mengatakan, rokok elektronik cenderung mampu untuk membantu perokok yang gagal berhenti merokok dengan TPN. Sebagian lagi berpendapat, rokok elektronik justru menjadi pintu masuk kecanduan nikotin dari merokok bagi perokok baru. Meskipun pada awalnya rokok elektronik diklaim dapat efektif membantu orang berhenti merokok tetapi kini penggunaannya tidak direkomendasikan. Setelah melewati sejumlah evaluasi rokok elektronik memiliki beberapa bahaya,yang antara lain sebagai berikut.
1. Sering Disalahgunakan Jika digunakan secara benar, rokok elektronik memang bisa menjadi cara peralihan untuk berhenti merokok. Di sisi lain, rokok elektronik sangat mudah untuk disalah gunakan penggunaannya. Walaupun belum mendapat izin dari Kementerian Kesehatan dan BPOM, rokok elektronik sudah banyak digunakan.
Rokok tembakau bisa diketahui kandungan nikotin dan TAR-nya karena tercantum pada kemasan, sedangkan rokok elektronik (ENDS) tidak ada keterangan apa pun tentang kandungan produk ini. Karena produknya yang refill atau isi ulang, perokok aktif tidak bisa mengetahui seberapa banyak nikotin yang masuk kedalam paru-paru. Jika pemakai tidak bisa mengendalikan diri, tidak peduli berapa kali harus isi ulang, lama-kelamaan dia bisa keracunan nikotin. Nikotin yang digunakan dalam jangka waktu yang lama akan terakumulasi dalam tubuh dan mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah, seperti penyempitan atau pengentalan darah.
2. Asap Meskipun dibakar secara elektronik, nikotin dalam rokok elektronik juga akan menimbulkan asap seperti halnya rokok konvensional. Asap diketahui bila diisap setiap hari akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan karena memberikan paparan produk berbahaya. ENDS memang tidak membahayakan perokok pasif karena efek asap yang ditimbulkan hanya buatan dan merangsang sugesti perokok aktif. Namun, secara tidak sadar, ENDS
YAN G IL MIAH YANG POPU LE R seperti dietilen glikol, gliserin, dan nitrosamine yang berpotensi memicu penyakit seperti kanker. sangat berisiko bagi perokok aktif bila dibandingkan dengan rokok tembakau
3. Mengandung Bahan Berbahaya Kementerian Kesehatan dan BPOM belum bisa merekomendasikan ENDS sebagai pengganti rokok. Karena tidak hanya nikotin, cairan yang menjadi refill atau isi ulang untuk rokok elektronik juga merupakan senyawa-senyawa kimia berbahaya yang bersifat karsinogenik
Meski rokok elektronik lebih sedikit mengandung zat penyebab kanker dan zat beracun lainnya dibanding rokok tembakau, namun efek jangka panjang dari rokok ini belum dapat diketahui. Foulds dan tim dalam penelitian mengenai efek dan ketergantungan rokok elektronik rokok dan tembakau. Didapatkan ada beberapa alasan mengapa rokok elektronik tidak terlalu menimbulkan kecanduan. Pertama adalah efek nikotin tidak segera dirasakan otak saat menghisap rokok elektronik. Kadar nikotin dalam darah lebih tinggi jika kita merokok tembakau. Selain itu, jika kita merokok tembakau maka kita harus pergi ke area merokok yang agak jauh. Biasanya seseorang akan menghabiskan sebatang rokok lalu kembali keruangan. Sementara itu, Karena merokok elektronik bisa dilakukan di ruangan, kebanyakan orang menghisap beberapa kali lalu melanjutkan pekerjaan dan beberapa menit kemudian menghisap satu dua kali. Saat ini mungkin rokok elektronik tidak terlalu menimbulkan kecanduan, tetapi Foulds mengatakan produsen rokok elektronik kini membuat alat yang lebih kuat dalam mengantarkan nikotin kedalam darah. Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin efek ketagihannya akan sama saja dengan rokok biasa.
Saat ini WHO sendiri masih menganggap apa pun produk yang mengandung nikotin berbahaya bagi kesehatan. Jika ENDS dianggap bisa menjadi terapi atau pengganti bagi pecandu rokok, rasanya masih banyak uji klinis yang harus dilakukan. Badan POM Amerika Serikat (FDA) pada Mei 2009 lalu melakukan analisis terhadap rokok tersebut dan mengujikan dengan e-cigarette dari dua perusahaan. Hasilnya ditemukan adanya kandungan dietilen glikol dan nitrosamin yang spesifik dalam tembakau. WHO pada September 2008 telah menyatakan bahwa mereka tidak menyetujui dan tidak mendukung rokok elektronik dikonsumsi sebagai alat untuk berhenti merokok. Pada 6-7 Mei 2010 lalu, WHO kembali mengadakan pertemuan membahas mengenai peraturan terkait keselamatan ENDS dan menyatakan bahwa produk tersebut belum melalui pengujian yang cukup untuk menentukan apakah aman dikonsumsi Studi FDA juga menunjukkan ketidak konsistenan kadar nikotin dalam wadah dengan label yang sama. Bahkan, dalam wadah ENDS berlabel tidak mengandung nikotin masih ditemukan nikotin. Di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan memperingatkan masyarakat bahwa rokok elektronik yang telah beredar di beberapa kota adalah produk ilegal dan tidak aman. Produk ini belum diuji klinis oleh karena itu berbahaya. Kandungan propilen glikol, dieter glikol dan gliserin sebagai pelarut nikotin. Jika nikotin dan bahan pelarut ini dipanaskan maka akan menghasilkan nitrosamine. Senyawa nitrosamine inilah yang menyebabkan penyakit kanker. Nikotin adalah zat kimia yang sangat berbahaya dan menyebabkan kecanduan, apapun bentuknya, baik dalam rokok konvensional atau yang lainnya.
HUT RSPP ke-43
MEDIA RSPP
11
YA NG I L M I A H YANG POPULER
Massage Therapy Untuk Meningkatkan Rehabilitasi
P
asien A: Dok, saya mempunyai keluhan kadang terasa nyeri hampir seluruh badan. Untuk aktifitas terasa nyeri dan bahkan saya tidak dapat mengerjakan pekerjaan di kantor dengan benar. Saya sedang menjalani fisioterapi. Bolehkah saya dipijat?
atau nyeri kronis. Sport massage hampir sama namun kombinasinya dengan stretching selain sebagai salah satu bentuk perlakuan terhadap cedera musculoskeletal akibat olahraga, juga untuk meningkatkan performa seorang atlet. Sedangkan aromaterapi massage menggunakan minyak esensial tumbuhan obat-obatan konsentrasi tinggi yang bertujuan untuk relaksasi dan
Pasien B: Saya mempunyai cedera bahu disebabkan karena salah berolah raga beberapa hari yang lalu. Telah saya bawa ke tukang pijat namun malah makin sakit, kenapa ya dok? Benar, massage atau pijat memang merupakan hal yang paling mudah dan sederhana yang digunakan awam untuk mengurangi nyeri. Meski sekarang ini massage tak hanya diberikan pada orang sakit namun juga dilakukan pada yang sehat untuk tujuan kesehatan, restorasi serta pencegahan penyakit. Peran massage dalam bidang kesehatan khususnya untuk mengobati penyakit dan cedera telah dimulai ribuan tahun lampau. Bahkan dalam literatur cina 2500 SM menjelaskan pemakaian modalitas tersebut pada berbagai tujuan medis. Sekarang ini massage telah digunakan sebagai salah satu pilihan terapi untuk berbagai macam kondisi seperti cedera muskuloskeletal, kanker, stres, relaksasi serta kehamilan. Rehabilitasi dengan pendekatan yang multi disiplin menyediakan berbagai macam bentuk modalitas dan layanan dalam meningkatkan kesehatan dan dalam tren kedepan, terapi massage berjalan
12
MEDIA RSPP
HUT RSPP ke-43
(dr Ricky M Emil, SpKFR) bersama dengan terapi fisik / fisioterapi dapat menjadi pilihan tersendiri untuk pasien. Medical massage merupakan suatu bentuk dari aplikasi massage untuk pasien dengan segala problem kesehatannya. Dalam hal ini dilakukan assessment dan diagnosa sebelumnya dan massage dilakukan oleh tenaga professional yang terlatih dan diawasi oleh tenaga medis. Dalam perkembangannya medical massage mempunyai banyak nama, yaitu seperti clinical massage, sport massage, aromatherapy massage, lymphatic massage. Sesuai dengan fungsinya namun tetap dalam lingkup yang sama yaitu untuk meningkatkan kesehatan. Clinical massage merupakan massage yang dilakukan pada area tertentu pada cedera
menyembuhkan berbagai macam penyakit melalui aromanya yang diinhalasi dan disampaikan melewati sistem limbic tubuh serta minyaknya yang diabsorbsi melalui kulit tubuh. Lymphatic massage menggunakan light massage dengan tehnik gentle rubs, stroke and push pada kulit tubuh yang berguna untuk melancarkan pembuangan zat-zat sisa pada pembuluh limfe. Sebagai suatu modalitas terapi, massage telah banyak digunakan untuk mengurangi nyeri, sprain otot, keterbatasan gerak, kecemasan, serta beberapa kelainan sistem muskular, saraf, kardiorespirasi dan kondisi lain. Nilai therapeutic massage sendiri merupakan kombinasi dari beberapa efek baik
YAN G IL MIAH YANG POPU LE R cara dibatukkan.
Relaksasi Umum dan Lokal
fisik maupun psikologis. Sedangkan efek fisik massage sendiri tergantung dari beberapa faktor seperti :
Ketegangan otot atau spasm merupakan respon tubuh terhadap nyeri semakin lama akan menyebabkan jaringan menjadi kaku. Adanya penekanan maupun gerakan massage akan menghambat aliran saraf persepsi terhadap nyeri. Beberapa maneuver seperti peregangan juga dapat mengurangi ketegangan dari otot, belum lagi stimulasinya terhadap zat anti nyeri endorphin dalam tubuh sehingga massage merupakan salah satu terapi yang baik untuk mengurangi nyeri.
• Tehnik yang digunakan : stroking, petrissage, efflurage, kneading, percussion, vibration dan lainnya. • Aplikasi tenaga yang digunakan : manual dan mekanik • Banyaknya energi mekanik yang disalurkan dalam tubuh : light massage / deep massage • Durasi dan arah gerakan dari tehnik tersebut
Mengurangi Edema
Selama massage itu berlangsung kombinasi dari hal-hal tersebut diatas yang memberikan hasil mekanik, refleks serta psikologikal yang diteruskan pada beberapa sistem jaringan tubuh. Berikut beberapa kegunaan therapeutic dari massage :
dan
Mengurangi Nyeri dan Ketegangan Otot
efek
Meningkatkan Sirkulasi Darah Adanya ketegangan otot-otot rangka tubuh menyebabkan tekanan dalam pembuluh darah juga meningkat sehingga sirkulasi darah yang kurang lancar. Pemberian tekanan mekanik dan relaksasi dari massage akan memberikan efek vasodilatasi dan memperlancar sirkulasi darah. Efek pompa dari penekanan tersebut juga meningkatkan pembuangan sistem limfe yang berfungsi untuk pembuangan zat-zat sisa dalam tubuh. Ditambah adanya peningkatan darah arteri yang membawa oksigen lebih dan nutrisi mengakibatkan pertukaran metabolit di sel dan jaringan tubuh lebih efisien
Edema atau penumpukan cairan di jaringan dapat menyebabkan penyembuhan yang terlambat, nyeri dan menurunnya pergerakan / mobilitas bagian tubuh tertentu sehingga secara fungsional pun dapat menurun. Massage mengurangi edema dengan memanfaatkan tenaga mekanik untuk mendorong cairan tersebut kesaluran pembuangan limfe. Massage dapat efektif diberikan pada beberapa keadaan edema seperti immobilisasi lama, penyumbatan saluran limfe maupun lymphedema setelah radikal masektomi.
Mengurangi Sekresi Paru-paru Beberapa tehnik dari massage (clapping, vibrasi dan shaking) telah lama digunakan untuk penanganan kelainan paru. Dengan massage untuk merelaksasi otot-otot dinding nafas dan kombinasi dengan tehnik chest fisioterapi untuk menggerakan sputum kearah atas dari saluran pernafasan bawah. Pengeluaran sputum dilakukan dengan tehnik postural drainage, pada saat sputum mencapai saluran pernafasan atas dan dapat dibuang dengan
Bagaimanapun juga “sentuhan merupakan komunikasi” dan menanamkan rasa percaya diri dan kenyamanan merupakan pengobatan yang terpenting. Massage telah dipercaya sejak lama untuk memberikan rasa kenyamanan dan relaksasi baik secara fisik maupun emosional. Beberapa kondisi seperti kelelahan fisik atau mental dalam bekerja, kecemasan serta nyeri sendi pada orang tua mendapat respon baik dengan massage. Bahkan massage dapat bermanfaat dalam perkembangan status emosi dan sikap pada bayi. Pada beberapa penelitian terhadap pasien dengan beberapa kondisi klinik seperti nyeri punggung, kelainan kardiovaskular, asma dan kehamilan, terbukti bahwa pada pasienpasien tersebut kecemasan berkurang, terjadi peningkatan kualitas tidur, meningkatkan mood serta nyeri yang berkurang. Secara umum massage merupakan suatu modalitas terapi yang cukup aman, namun bukan berarti tidak ada resiko sama sekali. Pada beberapa kelainan tetap harus diperhatikan, kondisi umum seperti demam tinggi, penyakit jantung dan ginjal berat, osteoporosis serta lokal seperti peradangan berat, luka terbuka, fraktur baru dan lainnya. Untuk itu pengawasan dari sisi medis tetap harus dilakukan bila massage dilakukan pada pasien, terlebih lagi adanya assessment serta diagnosa yang tepat dapat memberikan hasil yang efektif. Terapi massage dalam tren sekarang ini telah menjadi bagian dalam kehidupan seharihari dan dalam lingkup rehabilitasi pada pasien peran ini dapat menjadi penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan serta efektifitas terapi baik secara fisik maupun mental.
HUT RSPP ke-43
MEDIA RSPP
13
YA NG I L M I A H YANG POPULER
Diare pada Bayi dan Anak
F
akta yang harus diketahui dari Diare adalah diare harus diwaspadai karena berisiko menyebabkan kematian akibat potensi mengalami kekurangan cairan (dehidrasi), kekurangan elektrolit, dan kekurangan gizi (malnutrisi). World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa diare atau mencret merupakan penyebab kematian ke-2 pada anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia. Tiap tahun menyebabkan 760.000 kematian pada anak usia 5 tahun. Kasus diare secara global mencapai 1,7 juta kasus setiap tahunnya. Di Indonesia, diare menyebabkan 50.400 kematian per tahun. Penurunan angka kejadian diare yang bermakna dapat dicapai dengan cara konsumsi air yang aman, sanitasi dan hygiene yang baik.
14
MEDIA RSPP
HUT RSPP ke-43
Definisi Diare
atau fisiologis. Selama kenaikan berat badan bayi dalam batas Melihat fakta dan data normal, hal tersebut di atas, sebelumnya intoleransi dr.Natia Anjarsari,Sp.A merupakan kita harus mengetahui laktosa sementara akibat dahulu: “Kapan seorang belum sempurnanya anak disebut mengalami diare?” Definisi diare perkembangan saluran cerna. Definisi adalah terjadinya perubahan diare pada bayi yang mendapat ASI konsistensi buang air besar eksklusif adalah meningkatnya (BAB) anak yang terjadi jumlah BAB atau konsistensinya secara tiba-tiba, dari yang menjadi cair yang menurut tadinya padat menjadi lebih ibunya tidak seperti biasanya atau cair dan jumlah BAB anak abnormal. meningkat menjadi lebih dari 3 kali sehari. Pada bayi yang mendapat air susu ibu (ASI), sering kali jumlah BAB lebih dari 3-4 kali per hari, keadaan ini tidak dapat disebut diare, namun masih bersifat normal
Manifestasi Klinik Diare secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3 bentuk utama, yaitu diare akut, sindrom disentri, dan diare persisten.
YAN G IL MIAH YANG POPU LE R 1.
Diare akut Diare akut berlangsung kurang dari 1 minggu, umumnya karena infeksi. Biasanya dalam bentuk diare cair, lebih dari 3 kali sehari, dapat disertai demam dan muntah. Penyebab utamanya adalah rotavirus (50-60%), selain itu penyebab lainnya E. Coli dan Salmonella.
2.
Sindrom disentri Gambaran klinik sindrom disentri adalah diare berlendir dan berdarah, dengan penyebab utama sindrom disentri adalah Shigella, di samping Entamoebahistolotica dan Campylobacter jejuni.
3.
Diare persisten Sekitar 5% dari diare akut cair, karena sesuatu hal, diare dapat memanjang hingga lebih dari 14 hari dan disebut sebagai diare persisten. Faktor risiko penyebabnya antara lain usia kurang dari 1 tahun, gizi kurang / gizi buruk, prematuritas, anemia, penggunaan antibiotik, dan diare berulang. Penyebab diare persisten adalah intoleransi laktosa, alergi susu sapi, sindrom mal absorpsi, bakteri tumbuh lampau, diare akibat pemberian antibiotik, infeksi persisten, dan infeksi human immunodeficiencyvirus (HIV).
Tata Laksana Diare Ada 4 pilar utama dalam tata laksana diare akut, yaitu rehidrasi, terapi nutrisi, terapi medika mentosa, dan edukasi pada orang tua. Rehidrasi dapat diberikan secara oral maupun parenteral (intravena oral antara lain diare yang profus / banyak sekali (>10 mL/kg/jam), muntah menetap, tidak mau atau menolak minum, mal absorpsi glukosa, ileus atau meteorismus. Rehidrasi oral sebaiknya dimulai di rumah pada awal penyakit diare, dengan cara memberikan cairan sedikit demi sedikit, menggunakan s e n d o k , sebanyak 10
mL per kg berat badan (BB) setiap kali diare. Pada dehidrasi ringan, oralit diberikan 50 mL/ kg BB dalam 3 jam, sedangkan pada dehidrasi sedang 100 mL/kg BB dalam 3 jam. Terapi nutrisi memegang peranan penting karena diare dapat menyebabkan mal nutrisi pada bayi dan anak karena: anoreksia, orang tua memuasakan anaknya atau pantang terhadap makanan tertentu, mal absorpsi nutrient, katabolisme, protein losing enteropathy.Tips pemberian makan selama diare: pemberian ASI harus dilanjutkan, beri makan segera setelah anak mampu makan, jangan memuasakan anak, kadang-kadang makanan tertentu diperlukan selama diare, beri makanan lebih banyak untuk mencegah mal nutrisi. Pada bayi yang mendapat susu formula, tidak selalu susunya harus diganti dengan formula bebas laktosa, kecuali memperlihatkan gejala diare berat dan intoleransi laktosa. Asupan protein dapat ditambah untuk mencegah hipoalbuminemia akibat protein losing enteropathy. Terapi medika mentosa terdiri dari antibiotik, probiotik, dan zinc (Zn). Pada kasus diare, terapi antibiotik diberikan pada kasus: tersangka kolera, tersangka disentri, terbukti amebiasis usus, terbukti giardiasis. Pemberian antibiotik yang tidak rasional akan memperburuk keadaan, meningkatkan resistensi obat, meningkatkan risiko diare persisten, dan menambah biaya yang tidak perlu. Terapi Zn terbukti bermanfaat dalam mempersingkat lama diare dan mencegah berulangnya diare 3 bulan kedepan. Penelitian meta analisis menunjukkan bahwa pemberian probiotik bermanfaat dalam mempersingkat masa diare dan mencegah diare karena penggunaan antibiotik. Beberapa hal penting yang perlu disampaikan pada orangtua: diare merupakan penyakit, bukan kutukan atau petanda mau pintar; diare dapat menyebabkan kematian; gejala dan tanda dehidrasi; terapi dimulai di rumah; bagaimana membuat cairan rehidrasi oral di rumah; kapan harus membawa anak kerumah sakit; terus memberikan makan pada anak dengan diare; dan bagaimana mencegah diare.
HUT RSPP ke-43
MEDIA RSPP
15
DO K TE R RSPP Andrologi
Bedah Saraf
Gigi Anak / Pedodonti
dr. Anita Gunawan, Sp.And
dr. Nurullah Armyta, Sp.BS
drg. Rinati Adrin, Sp.KGA
dr. Djoko Listiono Linggo, Sp.BS
drg. Marisa E, Sp.KGA
Akupunktur
dr. Rahim Purba, Sp.BS
dr. Ira Primayana, Sp.AK
dr. Wismaji Sadewo, Sp.BS
Gigi Tiruan / Prosthodonti
dr. Abdullah, Sp.AK
dr. Agus Yunianto, Sp.BS
drg. A. Shinta D, Sp.Pros drg. Supriadi, Sp.Pros
Anak dr. Hj. Siti Budiati W, MARS, Sp.A dr. Endang Melati, Sp.A
Bedah Tulang / Orthopaedi & Traumatologi DR.dr. Christiana Linda Wahjuni, Sp.OT, M.Kes, CCD, FICS DR.dr. Norman Zainal, Sp.OT, M.Kes, CCD, FICS
dr. Moelyono, Sp.A dr. Margareta Komalasari, Sp.A dr. Patria Vittarina, Sp.A
Prof.dr. Errol Hutagalung, Sp.OT dr. Rahyussalim, Sp.OT
dr. Natia Anjarsari, Sp.A
dr. Faizal Miraj, Sp.OT
Anesthesi
Bedah Tumor / Onkologi
dr. Hery Mardani, Sp.An
dr. Erwin Yulian, Sp.B (K) Onk
dr. Bambang Edi, Sp.An
dr. Alban Dien, Sp.B (K) Onk
drg. Arief Lukman, Sp.Pros Menata Letak Gigi / Orthodonti drg. Indri Yuliana, Sp.Ort drg. Indah D, Sp.Ort Oral Medicine drg. Adrian Nova, Sp.PM Periodonti drg. Fifi Prihasti, Sp.Perio
dr. Musthofa Fauzi, Sp.An dr. Marsito, Sp.An
Bedah Urologi
dr. Agus Sutjipto, Sp.An
dr. Akbari Wahyudi, Sp.U dr. Agus Wibisono, Sp.U
Bedah
Prof.dr. Djoko Rahardjo, Sp.U
Bedah Anak
DR.dr. Nur Rasyid, Sp.U
dr. Ali Umar Achmad, Sp.BA
dr. Yudi Amiarno, Sp.U
Bedah Digestive dr. Toar JM Lalisang, Sp.B,KBD dr. A. Rosmali, Sp.B,KBD
Bedah Umum dr. Aurizan D. Karim, Sp.B dr. Toar JM Lalisang, Sp.B, KBD dr. Tan Mahatis, Sp.B
Bedah Jantung, Paru & Pembuluh Darah
dr. Rahmat Wahyudiana, Sp.B dr. Djoko Sanjoto, Sp.B
dr. Agustian Sofian, Sp.BTKV
dr. A. Rosmali, Sp.B, KBD
dr. Soetopo Kirlan, Sp.BTKV
dr. Soesetyo Surachmat, Sp.B dr. Ali Umar Achmat, Sp.B
Bedah Plastik dr. Poengki Dwi Poerwantoro, Sp.BP dr. Bisono, Sp.BP
Gigi
dr. Ayu Diah Kesuma P.S, Sp.BP
Bedah Gigi & Mulut drg. Achmad Zulkifli, Sp.BM drg. Azrial Azwar, Sp.BM drg. Rizal Rivandi, Sp.BM
16
MEDIA RSPP
HUT RSPP ke-43
Saraf Gigi / Konservasi drg. Andi Feizal, Sp.KG Gigi Umum drg. Gadis Sotfyandilah drg. Surtikanti Djanu drg. R. Vina Carolina
Gizi dr. Diani Adrina, Sp.GK dr. Titi Sekarindah, Sp.GK
Jantung dr. Hengkie F. Lasanudin, Sp.JP dr. Kurniawan Iskandarsyah, Sp.JP dr. Djoko Maryono, Sp.PD, Sp.JP dr. Juniarti Hatta, Sp.JP dr. Ibrahim Ginting, Sp.JP dr. Elfrina Emran, Sp.JP
DOK T ER R S P P Jiwa
Medical Checkup
Rehabilitasi Medik
dr. Endah Ronawulan, Sp.KJ
dr. Raymos Hutapea, MKK, SPOK
dr. Ricky Maurice Emil, Sp.RM
dr. Djoko Wiyono, Sp.KJ
dr. Siselia Titis Iramawati, MKK
dr. Pradewi Indriyastuti, Sp.RM
Nurul Adiningtyas, M.Psi (Psikolog)
dr. Monica Lilipaly
dr. Abner Penalemen B, Sp.RM
dr. Ayu Wulandari
dr. Denny Wibisono, Sp.RM
Kebidanan & Kandungan
drg. Vina Carolina
dr. Erwinsyah Harahap, Sp.OG, M.Kes
drg. Bhunga Ayuningtias
Saraf dr. Jubelki Sirait, Sp.S
dr. Frizar Irmansyah, Sp.OG (K) DR.dr. Bambang Yudomustopo, Sp.OG
Paru
dr. Widya Sarkawi, Sp.S
dr. Alwin Simanjuntak, Sp.OG
dr. Wahyuningsih S, Sp.P
dr. Koes Ariyanti, Sp.S
dr. Sigit Purbadi, Sp.OG (Pr) Onk
dr. Maydie Esfandiary, Sp.P
dr. Suryo Atmodjo, Sp.S
dr. Triani Ismelia Firdayanti, Sp.OG
dr. Sutji A. Mariono, Sp.P
dr. Vera Nevada, Sp.S
dr. Ernawan, Sp.OG
dr. IB Sila Wiweka, Sp.P
dr. Zulkarnaen Hamid, Sp.OG
THT
dr. Satrio Dwi, Sp.OG
Penyakit Dalam
dr. Rizky Isnaeni, Sp.OG
dr. Alvin T. Harahap, Sp.PD
dr. D. Ramschie, Sp.THT
dr. Abdul Haris Tri Prasetyo, Sp.PD
dr. Bambang Sukmadi, Sp.THT
Kedokteran Nuklir
dr. Adji Suprajitno AR, Sp.PD
dr. Amang Surachman, Sp.THT
dr. Chafied Varuna, Sp.KN
dr. Asep Saepul Rohmat, Sp.PD, KGEH
dr. Sukirman, Sp.THT
dr. Fadil Nazir, Sp.KN
dr. Deskian Kostermans, Sp.PD
dr. Herlina Ida H, Sp.THT
dr. Djoko Maryono, Sp.PD, Sp.JP
Umum
Kulit & Kelamin
dr. Winarni Hudoro, Sp.PD, KGH
dr. Marini
dr. Tri Wilujeng, Sp.KK
dr. Zakifman Jack, Sp.PD
dr. Eko Wahyu W.
dr. Apriliana, Sp.KK
dr. Hery Emria, Sp.PD, KGH
dr. Niken S.A. Santi
dr. Monika, Sp.KK
dr. Rosita Muthalib
Radiologi
dr. Siselia Titis Iramawati
Laboratorium Patologi Klinik
dr. Fery Murtopo, Sp.Rad
dr. Yan Hardi Luthan
dr. Agus Mufandi, Sp.PK
dr. Wuri Suryandari, Sp.Rad
dr. M. Ade Satia Putra
dr. Roch Wahyuningsih, Sp.PK
dr. Djoko TB. Widiyanto, Sp.Rad
dr. Maya Damayanti
dr. Wibowo Soepomo, Sp.PK
dr. Koenindro Dadi. Sp.Rad
dr. Raymos Hutapea
dr. Yoyot Soemirat, Sp.Rad
dr. Adisthi Pritalina
Laboratorium Patologi Anatomi
dr. Jumi Soepitaanggraeni, Sp.Rad
dr. Ahmad Subangkit
dr. Winiarti Gani, Sp.PA
dr. Andi Darwis, Sp.Rad
dr. Jarot Wahyu Adi
dr. Sugiarto. Sp.PA
dr. Riza Widiastuti, Sp.Rad
dr. Gita Permatasari dr. Veda Charrisa N.
Mata
Radiotherapi
dr. Bambang Triwiyono, Sp.M
dr. Bambang Dwi Karyanto, Sp.Rad
dr. Titi Setyaningsih, Sp.M
dr. H. Joke S. Soemiatno, Sp.Rad
dr. Thomas Meidiansyah TB
dr. H. Roesmawati Soetomo, Sp.M dr. Juliati Adji, Sp.M dr. Tri Wahyu Setyaningsih, Sp.M
HUT RSPP ke-43
MEDIA RSPP
17
P E R ISTI WA
Bpk. Nitya Widanarta (Wadir Keuangan RSPP) menyerahkan potongan kue ulang tahun kepada dr. Erwinsyah Harahap, Sp.OG, selaku Ketua Panitia Gathering HUT RSPP ke 43
Direksi PERTAMEDIKA dan Manajemen RSPP Foto bersama dengan Tamu VIP
dr. Widya Sarkawi, Sp.S selaku Direktur RSPP sedang memberikan pidatonya
Dirut PERTAMIDIKA, DR.dr. Mardjo Soebiandono, Sp.B memberi ucapan Selamat Ulang Tahun kepada RSPP
Ketua WKP DPP PERTAMIDIKA menerima kue ulang tahun dari ibu Dra. Syamsuarni, Apt Jajaran Manajemen RSPP sedang memanjatkan doa sebelum pemotongan tumpeng
18
MEDIA RSPP
HUT RSPP ke-43
Ketua Panitia HUT RSPP ke 43, dr. Indra Maulana
PER IS T I WA
Panitia Syukuran HUT RSPP ke 43
Pemotongan pita oleh Direktur RSPP dalam pembukaan ruang ICU baru
Penyerahan bingkisan untuk Pekerja secara simbolik kepada Pekerja yang paling Senior & Yunior
Penyerahan bantuan anak yatim kepada anak dari Pekerja yang meninggal dunia & anak dari Pekerja yang Suaminya telah meninggal dunia
Penyerahan potongan tumpeng pertama oleh Direktur RSPP kepada Dirut. PERTAMIDIKA
Wadir Medis RSPP, dr. Haris Tri Prasetyo, Sp.PD menyerahkan potongan tumpeng kepada dr. Musthofa Fauzi, Sp.An
HUT RSPP ke-43
Wawancara Direktur RSPP oleh beberapa Media dalam pembukaan ruang ICU baru
MEDIA RSPP
19
S ERBA S E RBI
Pulau Komodo
By Gurano Bintang
D
aerah wisata ini lebih dikenal sebagai Taman Nasional hunian reptil Purina Komodo tidak heran jika orang lebih mengenal pulau ini dengan Pulau Komodo. Sebagai tujuan destinasi wisata, pulau komodo tidak hanya terkenal dengan hewan komodo, tetapi menyimpan pesona alam bawah laut yang luar biasa indah dan menjadi 10 tempat penyelaman yang wajib dikunjungi para penyelam karena indahnya terumbu karang yang menjadi tempat hidup lebih dari 1.000 jenis ikan diantaranya siput laut, lobster, udang, kepiting, katak laut, makarel, tripang, dan kuda laut. Karena letak geografisnya diantara perairan Samudera Indonesia dan Pasifik, Taman Nasional Komodo menjadi tempat lalu lalangnya ikan-ikan besar seperti ikan paus, ikan pari, lumbalumba, ikan hiu dan ikan duyung. Hal ini merupakan surga bagi para penyelam untuk menikmatinya, tak kurang sebanyak 50 titik penyelaman terdapat di pulau Komodo, namun perlu diwaspadai area penyelaman di pulau Komodo terkenal dengan arusnya yang sangat kuat sehingga untuk penyelam pemula tempat ini tidak disarankan. Selain menyelam, kita juga bisa menikmati keindahan pantai dengan melakukan snorkeling di tempat yang dangkal dengan air lautnya nan jernih sehingga akan terlihat keindahan terumbu karang. Berwisata ke pulau Komodo paling tidak ada tiga tempat yang wajib dikunjungi, yaitu:
20
MEDIA RSPP
HUT RSPP ke-43
1. Pink Beach Kalau biasanya kita bermain dipantai yang berpasir putih atau cokelat, kali ini kita akan menemukan pantai dengan pasir berwarna merah jambu atau pink. Hanya ada tujuh pantai berpasir pink di dunia ini, salah satunya di pulau Komodo. Pasir pink ini terjadi berkat campuran pasir putih dan merah. Warna merah sendiri konon katanya berasal dari serpihan koral merah yang hancur. Yang pasti, pantai ini masih sangat bersih dan indah.
SER B A S E R B I
2. Taman Nasional Komodo
3. Binatang Komodo
Di tempat ini kita bisa melihat 277 spesies hewan yang merupakan hewan yang berasal dari Asia dan Australia. Selain itu, ditempat ini merupakan surganya bagi ikan dan terumbu karang, 70 spesies sponge dan 1.000 spesies ikan dan tempat hidup dugong, hiu, 14 jenis paus, lumba-lumba dan kura-kura.
Pulau ini merupakan habitat asli binatang komodo, sejenis kadal raksasa pemakan daging. Di pulau Komodo terdapat lebih dari 2.000 ekor komodo yang hidup di alam bebas. Anda bisa melihat komodo yang sedang mengincar mangsanya di banyak lokasi ditempat ini. Sangat penting untuk berkeliling bersama pemandu untuk alasan keselamatan selama berada di Pulau Komodo.
Pada tahun 1986, UNESCO menetapkan pulau Komodo dan pulau-pulau lain dikawasan Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan dunia karena keberadaan komodo yang hanya bisa ditemui dikawasan ini. Habitat dari hewan yang terancam punah ini adalah alam terbuka dengan padang rumput, pantai berpasir putih dan hutan hujan tropis.
HUT RSPP ke-43
MEDIA RSPP
21
S OS O K U NIK PEK ER JA R SPP
Mendapatkan Solusi dengan Komunikasi SOSOK : Prasodjo - Pengawas Admission RSPP
D
i era serba cepat sekarang ini, ekspektasi pelanggan semakin tinggi terhadap pelayanan rumah sakit. Kini semua pelayanan berfokus pada pelanggan. Kali ini Media RSPP menampilkan Sosok Pekerja RSPP yang saat ini menjadi Pengawas di Bagian Admission dan setiap hari selalu berkomunikasi intensif dengan Pasien, Keluarga Pasien dan Pihak Penjamin Biaya untuk pengobatan pasien. Laki-laki yang terkenal dengan dialek jawa ini terbilang famous dikalangan Penjamin, baik perusahaan yang menjamin pasien ataupun asuransi. Gaya berkomunikasi yang hangat dan bersahabat telah menjadi ciri khasnya dan membekas di hati para pihak yang sering berinteraksi dengannya. Berikut hasil wawancara dengan Prasodjo- Pengawas Admission RSPP pertengahan Januari lalu. Sudah berapa lama bekerja di RSPP? Sudah di atas 15 tahun. Bagaimana ceritanya sampai bisa bekerja di RSPP? Saya memulai bekerja di RSPP dari nol, dari dasar sekali. Saya selalu belajar hal baru, apa saja saya kerjakan untuk RSPP ini. Awalnya saya bekerja sebagai pekerja koperasi RSPP yaitu sebagai office boy sekitar tahun 1992. Karena pertolongan Allah dan support dari teman-teman, saya diberi kesempatan pindah ke Rekam Medis sebagai kurir. Dan pada sekitar tahun 19971998 ada kebutuhan tenaga di RSPP maka saya mencoba melamar mencari peruntungan. Alhamdulilah setelah mengikuti seleksi yang tidak mudah, akhirnya saya diterima di
22
MEDIA RSPP
biaya tidak di-cover sedangkan keluarga pasien kesulitan membayar. Kita cari solusi jalan tengah yang win-win solution alias saling menguntungkan. Disitu seni-nya bekerja di Admission.. heheheee… Apa saja Ruang Lingkup Pekerjaan di Admission?
Admission. Sebelumnya disebut Katos sebagai Pelaksana dan bekerja dengan shift. Saya belajar dan bekerja keras mendalami seni bekerja di tempat saya. Bertahun-tahun saya tekuni yang akhirnya sampai pada posisi sekarang ini. Saya selalu memberikan semangat kepada teman-teman yang saat ini saya koordinir, supaya tetap tekun gigih bekerja memberikan yang terbaik buat RSPP, Insya Allah akan ada jalan untuk kita mendapatkan hal-hal terbaik dari Allah. Saya bisa memberi semangat begini karena saya sudah melewati masa-masa itu, intinya harus selalu bersyukur. Banyak orang ingin bekerja di RSPP, kita telah mendapat kesempatan jadi harus bersyukur. Begituuu…. Suka duka bekerja di Admission? Yaa.. banyak suka nya sih. Karena kita senang menolong orang yang sedang sakit dan kesusahan dan membutuhkan bantuan. Kami yang di frontline adalah tim yang pertama menolong. Duka-nya kalau ada masalah penjaminan oleh perusahaan atau asuransi karena biaya tinggi sehingga
HUT RSPP ke-43
Pada dasarnya pekerjaan di Admission adalah menerima pasien lama atau baru. Lalu menentukan kebenaran identitas pasien dan penjamin, karena segala sesuatu jika diawal benar biasanya akan baik sampai akhirnya dan tidak merepotkan pihak lain. Berikutnya kami melakukan konfirmasi kepada pihak penjamin pasien, misalnya perusahaan atau asuransi dengan penanganan lebih lanjut sampai masalah teratasi. Sepertinya terlihat simple tetapi seringkali menjadi rumit karena terkait biaya berobat pasien. Pengalaman apa yang paling menarik selama bekerja di Admission? Menurut saya yang paling menarik adalah saat saya pernah menangani pasien luka bakar dengan biaya yang besar. Pasien harus membayar selisih biaya karena penjamin tidak menjamin seluruh biaya. Kami melakukan negosiasi dengan pihak penjamin. Pendekatan dan komunikasi yang baik jadi andalan kami sehingga akhirnya berhasil dan pasien tidak harus membayar saat itu karena dijaminkan dahulu oleh perusahaannya. Pasien merasa happy dengan hasil negosiasi itu. Untuk Pasien yang meninggal pun kami mengurus surat kematian dan administrasinya sampai jenazah
keluar dari RSPP. Saya dan tim senang bisa membantu orang yang sedang kesusahan dan butuh bantuan. Bagaimana menjaga konsistensi gaya berkomunikasi? Menurut saya yang paling penting kita harus selalu bersyukur karena kondisi kita lebih baik dari pasien yang sedang sakit sehingga kita akan ringan menolong pasien termasuk berkomunikasi. Bahkan saya tetap menerima telepon dari RSPP diluar jam kerja, karena menurut saya itu kesempatan untuk menolong pasien yang sedang kesulitan. Yang bisa saya bantu akan saya akan lakukan dengan senang hati. Bersyukur bahwa kondisi kita sehat dan kita diberikan kesempatan untuk menolong pasien yang sedang memerlukan bantuan. Dengan berkomunikasi kita akan mendapatkan solusi, bersyukur itu intinya…. Ada harapan untuk kemajuan RSPP terutama Admission di masa mendatang? Harapan saya, tetap semangat memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien. Untuk di Admission kita kembangkan cara komunikasi yang baik kepada semua pihak untuk mencari solusi. Regenerasi juga diperlukan agar lebih fresh, pelanggan kan pasti lebih senang lihat petugas yang fresh.....Itu saja saya rasa… (Red. Media RSPP/Diana Santi)
Lucu-Lucuan Akhir-akhir ini polisi sering banget ngadain razia ya. Gw paling sering kena tuh. Apalagi kalo ada razia orang ganteng. :D Dunia ini tuh emang sudah diatur supaya adil ya. Orang yang berusaha dapat kesuksesan, orang yang malas dapat kegagalan, orang yang berhasil bisa membantu orang lain, dan orang ganteng selalu ketemunya sama yang cantik. Kayak aku sekarang sama kamu. :D Sudah lama banget ya aku tuh berfikir, kenapa ya aku tuh selalu senang kalo dekat sama kamu. Trus kayaknya cuma aku yang bisa bikin kamu senyum dan tertawa. Baru nyadar kalo ternyata aku tuh ganteng banget. Hehehe.. :D
Di suatu ketika : Cowok: Menurut kamu zona nyaman itu apa? Cewek: Bla.bla.bla… Cowok: Kalau aku zona nyaman itu kalau lagi dekat sama kamu :) Cewek: :) Cowok: Menurut kamu lebih berat mana keluar dari zona nyaman atau masuk ke zona nyaman? Cewek: Keluar dari zona nyaman Cowok: Kenapa emang? Cewek: Bla.bla.bla.. Cowok: Yup benar banget. tapi kalau aku jawabannya simpel aja kok, karena zona nyaman aku itu kamu. :)
MEDIA RSPP Tim
MEDIA MEDIA Alamat Redaksi Media RSPP Rumah Sakit Pusat Pertamina Bagian Manajemen Bisnis, Gedung H Lantai 4 Jl. Kyai Maja No. 43, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telp: 021 7219800 / 7219892 Fax: 021 7261126 Website: www.rspp.co.id