• LATAR DAN RASIONAL • PEMETAAN MUTU SEKOLAH • PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN
– Kompetensi Abad 21 – Analisis Isi/Materi – Reorientasi Proses – Reformasi Sistem Penilaian • KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA • THE WHOLE SCHOOL TRAINING/DEVELOPMENT
ANATOMI DAN ALUR PIKIR MAGANG:
Kualitas Berbangsa dan Bernegara
Kualitas Pendidikan
Kualitas Sekolah
Sistem Penjaminan Mutu Sekolah
Kualitas Kepemimpinan dan Tata Kelola
5
: PENETAPAN KELOMPOK STATUS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
8 SNP
>SNP
SPM
SPM
SNP
SPM
Rating >= SNP
1. Rating < SNP 2. Rating >= SPM
>SNP SNP Menuju SNP 3
Menuju SNP 2 Rating < SPM
Menuju SNP 1
CONTOH : HASIL PEMETAAN SEKOLAH
:
SKL 10
MENUJU SNP 2
SNP
SKL : > 6,5 5 STD : < 6,5
5
> SNP SKL : > 9 5 STD : > 9
SKL : > 6,5 5 STD : > 6,5
MENUJU SNP 1
MENUJU SNP 3
SKL : < 6,5 5 STD : < 6,5
SKL : < 6,5 5 STD : > 6,5
5
10 5 STD
DISTRIBUSI CAPAIAN : SEKOLAH DASAR Sumatera Utara Sumatera Selatan Sumatera Barat Riau
80.000 MENUJU SNP 1
70.000
MENUJU SNP 2 MENUJU SNP 3
60.000
Kepulauan Riau Kepulauan Bangka… Jambi
SNP 50.000
Lampung
DI ATAS SNP
Bengkulu Aceh
40.000
Sulawesi Utara 30.000
Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah
20.000
Sulawesi Selatan 10.000
Sulawesi Barat Papua Barat
MENUJU SNP 1 MENUJU SNP 2 MENUJU SNP 3
SNP
DI ATAS SNP
Papua Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Maluku Utara
Maluku
KELOMPOK: MENUJU SNP 1 MENUJU SNP 2 MENUJU SNP 3 SNP DI ATAS SNP
WARNA
JUMLAH SEKOLAH 74,624 2,547 37,845 16,888 466
% 56.4% 1.9% 28.6% 12.8% 0.4%
Gorontalo Kalimantan Timur Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Barat Jawa Timur Jawa Tengah Jawa Barat Dki Jakarta
JUMLAH SEKOLAH (N) = 132.370 SEKOLAH
Di Yogyakarta Banten Bali 0%
Sumber: EMI PPMP BPSDMPK-PMP
MENUJU SNP 1
20% MENUJU SNP 2
40% MENUJU SNP 3
60%
80% SNP
DI ATAS SNP
100%
CAPAIAN SMP - NASIONAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
10
STANDAR
NILAI
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
4.73
STANDAR ISI
7.21
STANDAR PROSES
5.50
STANDAR PENILAIAN
6.76
STANDAR PTK
6.49
STANDAR PENGELOLAAN
6.75
RATA-RATA
5.77
8 6
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR ISI
4 2 -
STANDAR PTK
STANDAR PROSES
STANDAR PENILAIAN
CAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN Lulusan menunjukkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain)
5.61
Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif
5.45
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
4.96
Lulusan memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
4.95
Prestasi siswa/lulusan
2.67 -
2
4
6
8
10
CAPAIAN PER INDIKATOR BAIK
BAIK SEKALI 8,74
Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa
8,43
Sekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga… Penilaian dilakukan dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitas
8,12
Kepala sekolah melakukan supervisi kualitas PBM dan memberikan saran perbaikan
8,10 7,96
Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolah
7,75
Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBM
7,43
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnya
7,33
Materi ajar sesuai dengan SKL (membentuk karakter, mengembangkan kreatifitas, mengembangkan…
7,31
Guru menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM Pelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi berdasarkan capaian indikator
7,21
PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
7,21 7,05
RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek kualitas
6,89
Materiajar sesuai dengan kurikulum nasional
6,60
Sekolah memiliki rumusan visi dan misi yang dipahami oleh semua komponen sekolah
6,37
Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
6,21
Evaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan mutu
6,19 6,05
Semua guru dan komponen sekolah ikut terlibat dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat dalam…
5,88
Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
5,74
PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun
5,56
Guru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan oleh siswa
5,39
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
4,43
Penilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukur
3,13
PBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajar Komite berkontribusi efektif terhadap peningkatan mutu sekolah
2,88
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
2,87 -
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
FASILITASI PENGEMBANGAN SEKOLAH BERBASIS SNP SKL 10
MENUJU SNP 2
SNP
SKL : > 6,5 5 STD : < 6,5
5
> SNP SKL : > 9 5 STD : > 9
SKL : > 6,5 5 STD : > 6,5
MENUJU SNP 1
MENUJU SNP 3
SKL : < 6,5 5 STD : < 6,5
SKL : < 6,5 5 STD : > 6,5
5
10 5 STD
DISTRIBUSI CAPAIAN
Sumatera Utara Sumatera Selatan
14.000 MENUJU SNP 1 12.000 10.000
Riau
MENUJU SNP 2
Lampung
MENUJU SNP 3
Kepulauan Riau Kepulauan…
SNP DI ATAS SNP
8.000
Sumatera Barat
Jambi Bengkulu Aceh
6.000
Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah
4.000
Sulawesi Selatan Sulawesi Barat
2.000
Papua Barat Papua
MENUJU SNP 1
MENUJU SNP 2
MENUJU SNP 3
SNP
Nusa Tenggara…
DI ATAS SNP Nusa Tenggara… Maluku Utara Maluku Gorontalo Kalimantan Timur Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Barat
KELOMPOK: MENUJU SNP 1 MENUJU SNP 2 MENUJU SNP 3 SNP DI ATAS SNP
WARNA
JUMLAH SEKOLAH 13,226 164 9,310 2,569 551
Jawa Timur
% 51.2% 0.6% 36.1% 9.9% 2.1%
Jawa Tengah Jawa Barat Dki Jakarta Di Yogyakarta Banten Bali 0% MENUJU SNP 1
10%
20%
30%
MENUJU SNP 2
40%
50%
60%
MENUJU SNP 3
70% SNP
80%
90% DI ATAS SNP
100%
DESKRIPSI CAPAIAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Lulusan menunjukkan karakter Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya… Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun Lulusan memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan… Prestasi siswa/lulusan -
2
4
6
8
10
Bali Dki Jakarta Di Yogyakarta Nusa Tenggara Timur Jawa Timur Jawa Barat Nusa Tenggara Barat Maluku Utara Maluku Gorontalo Sumatera Utara Kepulauan Bangka Belitung Jawa Tengah Sulawesi Selatan Banten Sumatera Barat Sulawesi Utara Riau Kalimantan Timur Kepulauan Riau Jambi Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Lampung Sulawesi Barat Sumatera Selatan Kalimantan Selatan Bengkulu Papua Barat Aceh Kalimantan Barat Papua Kalimantan Tengah -
2
4
6
8
10
Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik yang masih ditemukan menyalin tugas dari pekerjaan… tidak mengerjakan tugas yang… malas belajar mencontek saat ujian
sering telat masuk sekolah bolos tanpa alasan yang jelas dan… tidak menghormati guru dan orang… terlibat tawuran terlibat narkoba 0,0%
RESPONDEN: GURU N: 639,612 guru
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
Sikap dan perilaku yang dapat dibanggakan dari mayoritas peserta didik di sekolah bapak/ibu
membantu teman/orang lain dan hormat pada guru melaksanakan ajaran agama yang dianutnya disiplin dan mematuhi tatatertib sekolah giat belajar dan rajin membaca
berani mengakui kesalahan sportif dalam bertindak
0,0%
RESPONDEN: GURU N: 639,612 guru
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
Sikap dan perilaku jujur, santun, perduli, disiplin, percaya diri, dan bertanggungjawab yang dapat diamati dalam perilaku siswa serta dapat dibuktikan dengan dokumen penilaian sikap siswa secara konsisten ditunjukkan ketika berada di sekolah
ditunjukkan ketika siswa berinteraksi dengan semua orang sesuai dengan kondisi yang dilaporkan oleh orang tua siswa ketika berada di rumah menghormati orang yang berlaku 0,0% RESPONDEN: GURU N: 639,612 guru
20,0% 40,0% 60,0% 80,0% 100,0%
Pengetahuan peserta didik di sekolah bapak/ibu pada umumnya, dan dapat ditunjukkan buktinya dalam penilaian yang telah dilakukan
mampu menjelaskan kembali sebuah informasi yang dipelajari dengan kalimat sendiri mampu menghapal cukup banyak informasi yang diajarkan
mampu menerapkan suatu konsep untuk menjelaskan sebuah fenomena alam atau sosial mampu mengidentifikasi variabel yang terkait dengan suatu permasalahan mampu menerapkan sebuah prosedur untuk menyelesaikan permasalahan 0,0% RESPONDEN: GURU N: 639,612 guru
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
Contoh : PROFIL PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
REKAPITULASI RATA2 STANDAR ISI STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PTK STANDAR SARANA DAN PRASARANA STANDAR PENGELOLAAN STANDAR PEMBIAYAAN STANDAR PENILAIAN
1.51 1.76 1.28 1.19 1.80 1.55 1.41 1.54 1.51
STANDAR PENILAIAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR ISI 2,00 1,80 1,60 1,40 1,20 1,00
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PTK STANDAR SARANA DAN PRASARANA
10 KOMPONEN YANG PALING BERMASALAH Memiliki rasa seni dan memahami budaya Berfikir logis dan analisis Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air Sistem informasi manajemen Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi Teknik, mekanisme, dan prosedur penilaian Ketentuan Sarana dan Prasarana Perencanaan Cerdas, berpengetahuan, berkepribadian, berakhlak mulia, serta siap hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut Pelaksanaan Rencana Kerja
1.04 1.05 1.06 1.12 1.16 1.26 1.27 1.27 1.27 1.36 -
0,50
1,00
1,50
2,00
Contoh : PROFIL PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
REKAPITULASI
RATA2 STANDAR ISI STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PTK STANDAR SARANA DAN PRASARANA STANDAR PENGELOLAAN STANDAR PEMBIAYAAN STANDAR PENILAIAN
1.51 1.76 1.28 1.19 1.80 1.55 1.41 1.54 1.51
STANDAR PENILAIAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR ISI 2,00 1,90 1,80 1,70 1,60 1,50 1,40 1,30 1,20 1,10 1,00
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PTK STANDAR SARANA DAN PRASARANA
DETAIL CAPAIAN NO
INDIKATOR 1 STANDAR ISI 1.1 Kerangka dasar, dan struktur kurikulum 1.1.1 Pengembangan kurikulum Cakupan Muatan Kurikulum dalam Pemenuhan Standar Isi Sekolah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan melibatkan unsur guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait. Sekolah, mengembangkan kurikulum berdasarkan acuan pengembangan kurikulum dalam Standar Isi. 1.1.2 Struktur kurikulum Kepemilikan silabus Komponen silabus Keterkaitan antar komponen dalam silabus 1.1.3 Beban belajar Sekolah menerapkan beban belajar sesuai dengan Standar Isi 1.2 Pengembangan diri peserta didik 1.2.1 Layanan bimbingan dan konseling Sekolah melakukan kegiatan pelayanan konseling yang diperuntukkan bagi semua peserta didik yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta.didik 1.2.2 Kegiatan ekstra kurikuler Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler bagi semua siswa 2 STANDAR PROSES 2.1 Perencanaan 2.1.1 Kualitas silabus Kegiatan untuk merencanakan pembelajaan Sekolah melakukan Perencanaan Proses Pembelajaran Bermutu 2.1.2 Kualitas RPP Kepemilikan RPP 2.1.3 Sumber Belajar Ketersedian buku teks, buku panduan, sumber belajar lain Pemanfaatan buku teks, buku panduan, sumber belajar lain 2.2 Pelaksanaan Pembelajaran 2.2.1 Kualitas Pengelolaan kelas Pemenuhan persyaratan proses pelaksanaan pembelajaran Pengelolaan kelas Kualitas Pembelajaran Sekolah melakukan kegiatan pelayanan konseling yang diperuntukkan bagi semua peserta didik yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta.didik 2.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Bermutu di Sekolah Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk pendahuluan Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk inti Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk penutup Sekolah melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler bagi semua siswa sesuai dengan minat dan bakat dan kondisi sekolah 2.3 Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi 2.3.1 Pelaksanaaan Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi Pelaksanaan Pemantauan, Pengawasan, dan Evaluasi (persiapan, proses, penilaian) Tindak Lanjut
INDEKS 1.76 1.56 1.35 1.15 1.13 1.76 1.37 1.97 1.07 1.07 1.97 1.97 1.97 1.97 1.97 1.97 1.97 1.28 1.27 1.41 1.13 1.69 1.16 1.16 1.25 1.11 1.39 1.42 1.35 1.27 1.21 1.19 1.74 1.48 1.60 1.43 1.18 1.41 1.77 1.16 1.16 1.13 1.20
DETAIL CAPAIAN NO 3
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
INDIKATOR
3.1
Cerdas, berpengetahuan, berkepribadian, berakhlak mulia, serta siap hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
3.1.1 Percaya diri dan bertanggung Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab 3.1.2 Biasa berbagai sumber belajar Jumlah siswa yang mampu belajar mandiri menggunakan berbagai sumber belajar 3.1.3 Berprestasi Sekolah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan tingkat kelulusan dan rata-rata nilai US/UN yang tinggi 3.1.4 Produktif dan bertanggung jawab Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mengenal pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 3.1.5 Biasa hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan sportif Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman 3.1.6 Siap melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih Siswa memperoleh pengalaman belajar agar mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi 3.1.7 Berkomunikasi secara efektif dan santun Siswa memperoleh pengalaman dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun 3.2 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia 3.2.1 Melaksanakan ajaran agama
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk melaksanakan ajaran agama dan akhlak mulia 3.2.2 Berakhlak mulia Siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik setelah belajar akhlak mulia sesuai ajaran agama yang dianutnya 3.3 Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air 3.3.1 Menegakkan aturan Jumlah siswa yang mentaati aturan sekolah dan norma sosial 3.4 Berfikir logis dan analisis 3.4.1 Belajar iptek secara efektif Siswa memperoleh pengalaman belajar iptek secara efektif. 3.4.2 Mengenali dan menganalisis gejala alam dan sosial Siswa memperoleh pengalaman belajar untukmengenali dan menganalisis gejala alam dan sosial. 3.5 Memiliki rasa seni dan memahami budaya 3.5.1 Mengekspresikan seni dan budaya Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. 4 STANDAR PTK 4.1 Guru 4.1.1 Kualifikasi guru Guru mempunyai kualifikasi minimal Jumlah guru memenuhi persyaratan minimal 4.1.2 Kompetensi guru Guru memiliki sertifikat kompetensi mampu membangkitkan antusiasme siswa mengikuti proses belajar mampu mendorong siswa untuk giat menyelesaikan tugas mandiri dan kelompok mampu mendorong siswa utk memiliki inisiatif belajar mandiri dan kelompok guru melibatkan siswa secara aktif dalam belajar
INDEKS 1.19 1.27 1.04 1.04 1.04 1.04 2.05 2.05 1.05 1.05 1.09 1.09 1.60 1.60 1.03 1.03 1.51 1.06 1.06 1.96 1.96 1.06 1.06 1.06 1.05 1.04 1.04 1.05 1.05 1.04 1.04 1.04 1.80 1.87 1.82 1.71 1.92 1.92 1.27 1.97 1.97 1.97 1.97
LINTASAN PENATAAN : Penetapan Standar
Penilaian Kinerja
EDS DAN AKREDITASI
Membangun persepsi dan tafsir yang sama
Pengukuran dan Evaluasi Output
Pemetaan Mutu Sekolah
Penetapan Program (bantuan, afirmasi, pertukaran guru dan KS, ujian bersama, pertukaran siswa)
PENGALAMAN FINLANDIA
Finlandia memilih reformasi sekolah dalam empat hal, yakni 1. Profesionalisme guru 2. Kurikulum berbasis sekolah 3. Kepemimpinan berbasis kepercayaan, dan 4. Kolaborasi sekolah melalui jejaring
PENGALAMAN FINLANDIA
1) Memperbaiki sumber daya guru 2) Membatasi tes pada siswa sampai batas minimum yang diperlukan 3) Menempatkan tanggung jawab dan kepercayaan di atas akuntabilitas 4) Menyerahkan kepemimpinan pada level sekolah dan distrik kepada tenaga professional pendidikan
PARADOKS FINLANDIA
1) Sedikit mengajar, belajar lebih banyak 2) Sedikit ujian, belajar lebih banyak 3) Lebih berkeadilan dengan menumbuhkan keragaman.
MENGAPA FINLANDIA BERHASIL: 1) Telah mengembangkan dan memiliki visi sendiri tentang perubahan pendidikan dan social yang terhubung dengan sifat inklusif dan kreativitas 2) Mengandalkan guru berkualitas tinggi yang terlatih dengan baik, memiliki kualifikasi akademik yang baik bergelar minimal master, yang tertarik pada profesinya karena daya tarik misi sosial dan sifat otonom dengan dukungan yang maksimal dari berbagai pihak. 3) Memiliki strategi pendidikan khusus inklusif yang hampir separuh siswanya menerima beasiswa 4) Menumbuhkan kapasitas guru untuk secara kolektif bertanggung jawab atas pengembangan kurikulum dan asesmen diagnostik secara bersamasama. Guru menjadi lebih baik dengan belajar dari guru lain, sekolah juga dapat lebih baik dengan belajar dari sekolah lain. Isolasi adalah musuh besar perbaikan. 5) Membangun hubungan yang jelas antara reformasi pendidikan dengan pengembangan secara kreatif daya saing ekonomi, penumbuhan kohesi sosial, kehidupan berbangsa dan bernegara dan kehidupan lintas Negara dan dunia internasional.
3 fase PENGEMBANGAN SEKOLAHFINLANDIA : 1) Pengkajian ulang dasar-dasar teoritis dan metodologis pendidikan-konsepsi pengetahuan, konsepsi belajar, metodologi pembelajaran dan kurikulum (fase tahun 1980-an) 2) Peningkatan kualitas sekolah melalui pembentukan jejaring dan otonomi sekolah, komunitas pembelajaran, jejaring dan self evaluation. Sekolah didorong berkolaborasi dengan sekolah lain, dan juga membangun jejaring dengan orangtua, kalangan bisnis dan organisasi non pemerintah. 3) Penguatan efisiensi dan efektivitas serta struktur sekolah dalam skema pembangunan bangsa. Pembelajaran yang berkualitas tinggi dan berkeadilan, fokus pada inovasi, kreativitas dan perbaikan efisiensi dan efektivitas sekolah, periode 2000an sampai sekarang)
PENGALAMAN AMERIKA DAN AUSTRALIA Berbeda dengan Amerika, Australia menerapkan system berlapis yang memperkenalkan “School Acountability and Improvement Framework” (Kemdikbud,2010). Sistem tersebut terdiri dari empat lapisan, yakni
1)
School self evaluation
2)
Continuous improvement review yang melibatkan pihak eksternal
3)
Diagnostic review khusus untuk sekolah tertentu dengan kondisi yang kompleks
4)
Extended diagnostic review sebagai pendalaman terhadap diagnostic review.
ARSITEKTUR SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN SAAT BERTINDAK :
SIKAP
MEMANDU
PROSES PEMBENTUKAN :
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
MENDAHULUI PEMBENTUKAN (DIINTEGRASIKAN DALAM AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
SIKAP
DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN) DAN DIAMATI ATAU DINILAI
DITUANGKAN DALAM RPP DAN DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN32
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Belajar Bagaimana Belajar Mengapa
Keterampilan
Belajar Apa
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pembelajaran K-S-A Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pengetahuan
Sikap Pemanfaatan A-S-K
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kesiapan dan kebutuhan peserta didik serta kelayakan materi, proses, dan penilaian pembelajaran. Psikologi
Pedagogi
Sosio-eko-kultural
:
* Belajar sepanjang hayat
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Pembelajar yang Sukses * Individu yang Percaya Diri Pembelajaran Peserta Didik Kesiapan: Kelayakan: -Fisik -Materi -Emosional -Proses -Intelektual -Penilaian - Spiritual
Lulusan yang Kompeten
WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban
Kurikulum Sumber : Kemdikbud, 2012
Konstruksi Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
...pendidikan dilakukan agar “potensi peserta didik berkembang”
(1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) sehat, (4) berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
menjadi warga negara yang
“demokratis” serta
“bertanggung jawab”.
SIKAP, PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN
Memerlukan perubahan yang revolusioner tentang
isi, proses dan penilaian
Memerlukan perubahan mindset, pengetahuan dan keterampilan guru serta kinerja guru mengimplementasikan kurikulum
Diperlukan perubahan yang mendasar tentang orientasi, fungsi sekolah, kepemimpian, tata kelola, dan sistem penjaminan mutu di sekolah
Sumber: Paparan Djuli Djatiprambudi Fakultas Bahasa dan Seni - Unesa
New Vision for Education, World Economic Forum 2015
The ‘Four Cs’
Permasalahan: Kompetensi yang Dicari Pemberi Kerja* • • • • •
Komunikasi Etika kerja Kemampuan memahami prosedur (dan membuat) Kerjasama Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan
(5 dengan skor tertinggi dari 28 kompetensi generik yang diteliti Farkas (2010))
Pembelajaran harus melatih siswa untuk memiliki kemampuan: - Komunikasi tulis, lisan, dan visual - Etika kerja yang baik - Prosedural (memahami dan membuat) - Bekerjasama dengan siapa saja - Menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan nyata *) berlaku juga secara umum
Chart 2.6: Output per person
Per cent of United States output per person 100
Per cent
Per cent
100
80
80
60
60
40
40
20
20
0 1950
1965 China
1980 India
1995 Indonesia
2010 Japan
0 2025 South Korea
Note: GDP adjusted for purchasing power parity (2011 prices). Sources: UN (2011b), Conference Board (2012), IMF (2012c), Maddison (2010) and Treasury projections.
With few exceptions, economies in Asia have been rapidly catching up with the productivity levels of more advanced economies. They have introduced markets to
38
Labor Productivity (constant 2000 US$) 12000
10000 8000
Indonesia Malaysia Philippines Thailand Viet Nam
6000
4000
2000
0 1970-74
1975-79
1980-84
1985-89
1990-94
1995-99
2000-04
Source: ADB, 2007
39
Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab
Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK
Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 40
Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 •Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
• Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur • Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas • Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia • Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
41
SAAT INI :2013 KURIKULUM PT
SMA/K SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
42
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4 SEKOLAH DASAR Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya. Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, Sumber : Kemdikbud, 2012. 43 sekolah, dan tempat bermain
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4
SMP Sikap
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata Sumber : Kemdikbud, 2012.
44
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4
SMA Sikap
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kajian spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kajian spesifik]
Sumber : Kemdikbud, 2012.
45
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4 SMK Sikap
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kerja spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kerja spesifik] sesuai bakat dan minatnya Sumber : Kemdikbud, 2012.
46
Percentage of Eight Grade Students Taught The TIMSS Science Topics All Science (20 Topics) 91
Biology (7 Topics) 82
Chemistry (4 Topics) 98
Physics (5 Topics) 98
Earth Science (4 Topics) 91
Turkey
89
93
99
97
63
Saudi Arabia
88
86
91
85
92
Thailand
74
69
92
67
72
Chinese Taipei
68
92
98
59
5
Indonesia
67
73
82
79
27
Singapore
65
63
80
83
31
Malaysia
63
61
80
72
38
Morocco
57
56
59
55
62
Japan
57
35
86
76
41
Korea, Rep.Of
54
38
42
79
64
Iran
Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang 48 Source: TIMSS 2011 International Science Report. paham
Percentage Of Eight Grade StudentsTaught The TIMSS Mathematics Topics
Turkey
All Mathematics (19 Topics) 94
Number (5 Topics)
Algebra (5 Topics)
Geometry (6 Topics)
100
92
89
Data and Chance (3 Topics) 98
Korea, Rep.Of
92
100
91
92
81
Saudi Arabia
92
99
85
93
88
Japan
91
99
92
93
75
Singapore
88
99
94
75
83
Malaysia
84
98
73
93
63
Iran
80
100
74
81
58
Chinese Taipei
79
99
97
84
4
Thailand
77
98
62
80
65
Indonesia
69
97
84
61
12
Morocco
62
97
61
46
35
Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.
49
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics Number
1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers 2. Concepts of fractions and computing with fractions 3. Concepts of decimals and computing with decimals 4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers 5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra
1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences 2. Simplifying and evaluating algebraic expressions 3. Simple linear equations and inequalities Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 4. Simultaneous (two variables equations) 5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry
1. Geometric properties of angles and geometric shapes 2. Congruent figures and similar triangles 3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. 4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation
Data & Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS Sumber : Kemdikbud, 2012.
50
Tingkat Kesulitan Pelajaran PPKN KTSP 2006 Kelas IV
PPKN KTSP 2006 Kelas V
• Menggambarkan struktur organisasi • Memberikan contoh peraturan kabupaten, kota, dan provinsi perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti • Mengenal lembaga-lembaga negara korupsi, lalu lintas, larangan merokok dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, • Mendeskripsikan pengertian Presiden, MA, MK dan BPK organisasi, contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti • Menampilkan peran serta dalam Presiden, Wakil Presiden dan para memilih organisasi di sekolah Menteri • Mengenal bentuk-bentuk keputusan • Mengidentifikasi jenis budaya bersama Indonesia yang pernah ditampilkan • Mematuhi keputusan bersama dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD
51
Advanced International Benchmark Mathematics: Number
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.
52
PISA Released Test (Math Literacy)
Pendidikan Sains dan Matematika ~ @iwanpranoto Sumber : Kemdikbud, 2012.
53
Masalah: 1. Secara sendiri-sendiri, si A mampu menyelesaikan sebidang tanah selama 2 hari, sedang si B selama 3 hari. Berapa harikah waktu yang diperlukan jika si A dan si B bekerja bersama ? 2. Lanjutan soal 1, si C selama 4 hari. Berapa hari jika A, B dan C bekerja bersama ? 3. Situasi lain soal 2, apa bila si A dan B lebih awal 1 hari bekerja, berapa hari lagi yang diperlukan secara bersama-sama apabila si C masuk pada hari kedua ?
PROSES PEMBENTUKAN KOMPETENSI & PEMANFAATANNYA: SAAT BERTINDAK :
SIKAP
MEMANDU
PROSES PEMBENTUKAN :
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
MENDAHULUI PEMBENTUKAN (DIINTEGRASIKAN DALAM AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
SIKAP
DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN) DAN DIAMATI ATAU DINILAI
DITUANGKAN DALAM RPP DAN DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN
Proses Pembelajaran: Creating Evaluating
Characterizing/ Actualizing Communicating
Evaluating
Analyzing
Organizing/ Internalizing
Associating
Analyzing
Applying
Valuing
Experimenting
Applying
SMP
Understanding
Responding
Questioning
Understanding
SD
Knowing/ Remembering
Accepting
Observing
Knowing/ Remembering
Knowledge (Bloom)
Attitude (Krathwohl)
Skill (Dyers)
PT
SMA/K
Knowledge (Bloom) Sumber : Kemdikbud, 2012
Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 9-11 year-olds (2010) Reading, writing and literature
Mathematics
Science
Modern foreign languages
Other compulsory core curriculum
Compulsory flexible curriculum
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
England1
Indonesia5
Chile
Iceland
Germany
Slovenia
Japan
Turkey
Korea
Poland5
Argentina4
Portugal
Finland
Estonia
Israel
Belgium (Fl.)3
Slovak Republic
Italy
OECD average3
Norway
Greece
Spain
Austria
Luxembourg2
Canada
Denmark
Russian Federation
Hungary
France
Mexico
Ireland
Netherlands1
0%
Bahasa. = 15% = 5 jam Matematika : 15% = 5 jam IPA : 12% = 4 jam
Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah: Bahasa 8 jam, Matematika 5 jam, IPA 3 jam
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2b. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). 58
INDIKATOR SEKOLAH EFEKTIF: 1. Kepemimpinan yang bermakna bagi seluruh warga sekolah 2. Keterlibatan guru, siswa, staf, orang tua dan masyarakat 3. Situasi pembelajaran yang menginspirasi 4. Kontinuitas evaluasi berbasis peserta didik dan sekolah 5. Kerjasama sekolah dengan berbagai pihak 6. Produktivitas karya guru dan siswa 7. Peran sekolah dalam kegiatan pembangunan daerah
INDIKATOR SEKOLAH EFEKTIF • INDEKS PARTISIPASI ORANG TUA • INDEKS KOMITE • INDEKS LAINNYA
INDEKS KOMPETENSI LULUSAN
• INDEKS KINERJA GURU • INDEKS KINERJA KS • INDEKS KINERJA PS
AKREDITASI PP 19/2005, PP 32/2013 NUN, UK, RAPOR UKG, OBSERASI
ACHIEVEMENT
TEACHING & LEARNING
0,12
COOPERATION
0,20
KUESIONER/O SCHOOL CLIMATE BSERVASI
0,03 0,10
0,44 KUESIONER/O LEADERSHIP BSERVASI
KUESIONER/O BSERVASI
SEKOLAH EFEKTIF
INDEKS SEKOLAH EFEKTIF
0,11
PARENTAL INVOLVEMENT
KUESIONER
INDEKS EFEKTIVITAS SEKOLAH NO
A
B
KELOMPOK/ASPEK/DIMENSI
BOBOT ASPEK
ASPEK BERPENGARUH
METODE
0,7
1 Indeks Kinerja Kepala Sekolah
0,23
2 Rerata Indeks Kinerja Guru
0,44
3 Rerata Indeks Kompetensi Siswa
0,12
4 Keterlibatan orang tua dan Masyarakat
0,11
5 Iklim dan Budaya Sekolah
0,10
AKREDITASI
BOBOT KELOM POK
Studi Dokumentasi Survey Angket Wawancara Tes
0,3
Perbandingan Hasil Nilai UN Murni dan Nilai Sekolah, Jurusan IPA Jenjang SMA, Tahun 2011, 2012 dan 2013 Tahun 2011
Nilai UN Murni Nilai Sekolah
0.43
Tahun 2012
Nilai UN Murni Nilai Sekolah
0.54
Tahun 2013
Nilai UN Murni Nilai Sekolah
2.09
RAPOR SAAT INI HANYA MELAPORKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN (KECUALI SEKOLAH TERTENTU).
Kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa : SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
akibatnya
AKTIVITAS PEMBELAJARAN DIREDUKSI MENJADI KEGIATAN PENGETAHUAN SAJA
PENILAIAN JUGA DIREDUKSI MENJADI “HANYA” MENGANDALKAN TES
• Tidak memotivasi siswa GAGAL MEMBANGUN • KREATIVITAS LULUSAN • DAYA SAING LULUSAN DAN BANGSA
• Tidak memberi efek terhadap perbaikan pembelajaran • Tidak memberi informasi yang akurat bagi stakeholders (orang tua, dunia kerja dan masyarakat) 65
Sistem Penilaian 1. Penilaian Otentik Waktu: terus menerus 2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema 3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana 4. Ujian tengah/akhir semester Waktu: Semesteran
1. Ujian Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap tingkat kompetensi 2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah
Guru
Pemerintah 1. Ujian Tingkat Kompetensi Waktu: Akhir jenjang pendidikan 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi
Sekolah
Siswa Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian
66
INDEKS SEKOLAH EFEKTIF
Efficiency & Productivity
Incoming Students
Academic Atmosphere
Academic Community
Relevance
Graduates
Internal Management Teaching-Learning Process
Sustainability Job Market
Quality Assurance
Leadership
Community Acknowledgement
LEADERSHIP Management
Funding
Organization Staff
Physical Facilities
Resources
Laboratories Library Curriculum
Demand
Sumber: DPT Ditjen Dikti
LRAISE in Higher Education Efficiency & Productivity
Sumber: DPT Ditjen Dikti
Incoming Students
Academic Atmosphere
Academic Community
Relevance
Graduates
Internal Management Teaching-Learning Process
Sustainability Job Market
Quality Assurance
Leadership
Community Acknowledgement
LEADERSHIP Management
Funding
Organization Staff
Physical Facilities
Resources
Laboratories Library Curriculum
Demand HE
EFFICIECY & PRODUCTIVITY
ACADEMIC ATMOSPHERE
INTERNAL MANAGEMENT
RELEVANCE
KINERJA SEKOLAH SUSTAINABILITY BERBASIS
OUTCOMES
LEARDERSHIP
X2 INTERNAL MANAGEMENT
X1
10
4
1
LEADERSHIP
2 3
X3 IKLIM SEKOLAH
8
X4
PRODUCTIVITAS GURU, SISWA
5
9
7
6
X5 SUSTAINABILITY (KEBERLANJUTAN)
X2
0,18
0,76
0,22
0,89
X1
0,14
X4
0,02 0,03
0,85
0,51
X3
-0,10
X5
0,76
X1
X2 X4
0,92
X3
0,83
0,93
X5
QA : AS X2
QA : AK
INTERNAL MANAGEMENT
X1 LEADERSHIP
X4
1
2
PRODUCTIVITY (KINERJA SEKOLAH)
3
X3 IKLIM SEKOLAH
4
X5 SUSTAINABILITY
1. Strategi Pencapaian VMTS :
Analisis Beban Kerja dan Kualifikasi Jabatan
Penyederhanaan dan Integrasi Posedur Pengembangan Sistem
Pengukuran Kinerja Perumusan Budaya Kerja Manajemen perubahan Peningkatan Kompetensi
Pengukuran Kinerja & Remunerasi
Reformasi Layanan Siswa Reformasi Layanan Pendidik dan Tendik Reformasi Layanan seluruh kegiatan intra dan ekstra kurikuler Reformasi Layanan Substansi Pendidikan
Reformasi Pelaksanaan Layanan Intra, Ko dan ekstra kurikuler Serta pengembangan kultur sekolah dan jaringan kerjasama sekolah
Redefinisi Tugas dan Fungsi
Rekayasa Ulang Proses Organisasi
Pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Restrukturisasi Organisasi
Pembenahan Tata-laksana
Penajaman Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
Penguatan SDM
Penguatan Organisasi
Menjadikan sekolah menjadi pusat latihan berfikir, bertindak, dan bertanggung jawab:
Efisiensi eksternal, Efektivitas organisasi, Transparansi
Efisiensi Tingkat Satuan Pendidikan
Diadopsi dari Tim RBI Kemdiknas
Des
PS2DCF
Tindak lanjut perbaikan kebijakan
Pengendalian:
Kebijakan dan doku -men mutu
FollowUp
Plan
Check
Audit kepatuhan & sistem
Mei-Nop
Do
Konsistensi implementasi kebijakan & dokumen Satuan Pendidikan
Survey of UnderStanding
April-Nop
Kebijakan Mutu Manual Mutu
Januari
Standar Mutu Prosedur Mutu (SOP) Instruksi Kerja (IK) Form/Instrumen Kendali Mutu
Februari Socialization
Supervisi, Monev kinerja, kesesuaian & hasil.
Penyataan Mutu
Sosialisasi & Refreshment dokumen mutu kepada seluruh stakeholders
Memastikan seluruh stakeholder memahami isi kebijakan & dokumen mutu
Maret
Phase I 2011 - 2015
Externally Driven
Internally Driven TRADISI MUTU
Phase II 2016 - 2020
Externally Driven
Internally Driven MENUJU BUDAYA MUTU
Phase III 2021 - 2025
Externally Driven
Internally Driven
BUDAYA MUTU
Kegiatan Mendesak : MAGANG Pendampingan bagi sekolah untuk penguatan : • Manajemen sekolah • Pengembangan KTSP bermuatan lokal, nasional, regional dan internasional • Penguatan proses dan penilaian pembelajaran berorientasi tujuan pedidikan nasional
Instrumen Tata Kelola : MAGANG
4 Komponen Utama: 1. Kebijakan dan Regulasi 2. Panduan : • • • •
Proses Pelaksanaan Pendampingan Instrumen Pelaporan
3. Monev 4. Tindak Lanjut Hasil Monev
Pasal 1 : UU no 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama 1) mendidik, 2) mengajar, 3) membimbing, 4) mengarahkan, 5) melatih, 6) menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pasal 7: UU No 14 Th2005: Tentang Guru dan Dosen: Prinsip Profesionalitas
1. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; 2. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; 3. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 4. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
Pasal 7: UU No 14 Th2005: Tentang Guru dan Dosen: Prinsip Profesionalitas
5. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; 6. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; 7. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; 8. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan 9. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Kegiatan Mendesak : MAGANG • Penguatan Kegiatan Komunitas KKG dan MGMP • Pendampingan • Diklat “multi-pendekatan” berbasis pemetaan • Insentif berbasis penilaian kinerja
THE WHOLE SCHOOL TRAINING/DEVELOPMENT
THE WHOLE SCHOOL DEVELOPMENT NEED ASSESSMENT TAHAP I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
DINAS KEPSEK ORANGTUA GURU TENAGA ADMINISTRASI LABORAN PUSTAKAWAN KOMITE PENGAWAS BUDAYAWAN DU/DI (KHUSUS SMK)
TAHAP II
TAHAP III
Membangun Pemahaman dan Kerjasama Guru Integrasi Lintas Mapel
LPTK/LPMP/P4TK
SEKOLAH INTI DAN ASAL
WAKTU
Membangun Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah yang Efektif
Membangun Komitmen dan Kesamaan Persepsi tentang Sekolah Berbudaya Mutu
LOKUS
GURU BERDASARKAN JENJANG (SD, SMP, SMA, SMK)
FOKUS
1. GURU 2. KEPALA SEKOLAH 3. PENGAWAS SEKOLAH 4. LABORAN 5. PUSTAKAWAN 6. TENAGA ADMINISTRASI
3 HARI
4 HARI (2 KEGIATAN)
SEKOLAH INTI DAN ASAL
TAHAP IV
1. GURU BERDASARKAN MAPEL 2. GURU BERDASARKAN KELAS
Mengembangkan Kemampuan Menerapkan Model Pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif
SEKOLAH INTI DAN ASAL
1 SEMESTER (IN-ON-IN)
MODEL
CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT
SKENARIO
Skenario dan Materi The Whole School Training/Development
Lokakarya (termasuk desiminasi dan sosialisasi)
MATERI
TAHAP I 1. Kebijakan pembelajaran 2. Hak, Kewajiban dan Kewenangan: a. Perumusan hak dan kewajiban Sekolah b. Status sekolah dalam negara c. Tanggungjawab guru terhadap siswa d. Tanggungjawab ortu thd anak anak e. Peraturan sekolah 3. Kultur sekolah 4. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
In-on-in: • Lokakarya, FGD, Simulasi, Observasi Sekolah Model, Praktik, Refleksi, dan Penyempurnaan Praktik • Experiential Learning (Siklus: mengalami ekspresi, generalisasi, implementasi) • Tatap muka dan Interaksi berbasis jaringan
TAHAP II 1. Perubahan Mindset 2. Manajemen, Surpervisi dan Pengelolaan Sekolah: a. Manajemen sekolah b. Supervisi akademik dan manajerial c. Keterkaitan antara intra kurikuler, co kurikuler dan ekstra kurikuler d. Kerjasama sekolah dengan pihak eksternal 3. PKG dan PKB 4. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai 5. Wawasan dan pembelajaran Berbasisi Budaya
In-on-in: • Lokakarya, FGD, Simulasi, Observasi Guru Model, Praktik, Refleksi, dan Penyempurnaan Praktik • Experiential Learning (Siklus: mengalami ekspresi, generalisasi, implementasi) • Lesson Learned (PraktikPraktik terbaik) • Tatap muka dan Interaksi berbasis jaringan
TAHAP III 1. Keterkaitan antara SKL, KI dan KD 2. Konstruksi pembelajaran 3. Kerjasama lintas mapel 4. Membahas konten bersama antar mata pelajaran 5. Sistem penilaian lintas mapel/antar kelas.
• In-on-in: Lokakarya, FGD, Simulasi, Observasi Guru Model, Praktik, Refleksi, dan Penyempurnaan Praktik • Experiential Learning (Siklus: mengalami ekspresi, generalisasi, implementasi) • Tatap muka dan Interaksi berbasis jaringan • Pameran Karya Guru dan Siswa • Lesson study Melibatkan pihak eksternal yang kreatif dan memiliki pengalaman dan rekam jejak baik tentang pelatihan
TAHAP IV 1. Paradigma pembelajaran 2. Penguasaan perkembangan karakteristik peserta didik 3. Perkembangan konteks pembelajaran 4. Analisis materi ajar 5. Model-model pembelajaran 6. Mengintegrasikan nilai-nilai budaya global, nasional dan lokal dalam materi ajar 7. Pengembangan RPP 8. Penilaian proses dan hasil belajar 9. Pengembangan materi berbasis kekinian (keterampilan abad 21, kesepakatan level internasional, Masyarakat Ekonomi Asia MEA dst)
APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN DARI MANA HARUS DIMULAI ??
A. MENATA ULANG SELURUH DOKUMEN : 1. KURIKULUM (Sekolah, Mata Pelajaran, Pedoman Implementasi, Buku Teks Pelajaran, Buku Panduan Guru, Panduan Penilaian, Panduan Kegiatan Ko dan Ekstra Kurikuler) 2. PANDUAN MONEV, EVALUASI DIRI, PENJAMINAN MUTU INTERNAL (Instrumen, Teknik Analisis, Mekanisme Penggunaan Hasil) 3. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU 4. PENGEMBANGAN KERJASAMA 5. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6. PERAN SEKOLAH DALAM BERBAGAI KEGIATAN PEMBANGUNAN
B. MENATA DAN RE-CHECK KETERLIBATAN SEMUA KOMPONEN SEKOLAH: 1. PENGAWAS SEKOLAH 2. GURU 3. SISWA 4. STAF ADMINISTRASI 5. ORANG TUA SISWA
6. MASYARAKAT
C. MENATA ULANG SEMUA PROGRAM, PANDUAN, INSTRUMEN MONEV DAN PEMANFAATANNYA: 1.
PEMBELAJARAN
2.
PELAKSANAAN TUGAS-TUGAS TERSTRUKTUR, MANDIRI DAN KELOMPOK SISWA (Book Report, Tulisan Sederhana, Laporan Hasil Pengamatan, Prakarya Bersama)
3.
PELAKSANAAN SEMUA KEGIATAN EKSTRA KURIKULER BERDASARKAN MINAT DAN BAKAT SISWA (Komunitas Berbasis Minat, Pramuka, dan lain sebagainya)
4.
AKTIVITAS PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN GURU (Target, Proses, Capaian, dan Dampak terhadap Profesi Guru)
5.
EVALUASI DIRI SEKOLAH dan PENJAMINAN MUTU SEKOLAH (Pendekatan, Keterlibatan, Keakuratan, dan Manfaatnya terhadap Perencanaan, Pelaksanaan dan Peningkatan Mutu Sekolah)
6.
PERENCANAAN SEKOLAH
7.
PERAN SERTA DAN KERJASAMA SEKOLAH
D. MEMULAI MELAKUKAN DAN MENERIMA MONEV: 1. INTERAKSI SISWA DAN GURU Di Kelas, Laboratorium, Di Perpustakaan, Di Lingkungan Sekolah Untuk Kegiatan Intra, Ko Dan Ekstra Kurikuler 2. KARYA SISWA DAN GURU untuk semua aktivitas 3. ISI PEMBELAJARAN (CONTENT ANALYSIS) Menyangkut Apsek Kesesuaian, Kecukupan, Kedalaman Dan Keluasan 4. SISTEM PENILAIAN Yang Dilakukan Guru (Kesesuaian Dan Kecukupan, Validitas Dan Reliabilitas, Objektivitas, Kesinambungan, Akuntabilitas, Dan Sistem Pelaporan) 5. KEGIATAN PROFESIONALISME GURU, jenis, pendekatan dan model
6. KULTUR SEKOLAH menyangkut Pola Interaksi, Koordinai dan Kerjasama 7. KERJASAMA SEKOLAH dengan berbagai pihak yang relevan
E. MEMULAI DAN MEMPERTAHANKAN KEBERANIAN UNTUK MENERAPKAN HASIL MONEV UNTUK PERBAIKAN: 1. MENGELOLA RESITENSI TERHADAP PERUBAHAN
2. MELAKUKAN “OPEN TALK” 3. MEMPERKUAT KEPEMIMPINAN, KAPASITAS DAN KAPABILITAS 4. MEMPERTAHANKAN KONSISTENSI PENERAPAN ATURAN SECARA SISTEMIK 5. MEMILIH DAN MENERAPKAN TRICK KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN 6. MENCIPTAKAN KEBERSAMAAN UNTUK KEBERLANJUTAN
7. MENGELOLA SUMBER DAYA SECARA PROFESIONAL 8. MEMASTIKAN KETERLIBATAN SEMUA PIHAK TERMASUK UNTUK SELALU MEMBERI MASUKAN SECARA KRITIS, OBJEKTIF DAN PROPORSIONAL