92 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-1 PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) La Masi, Saleh dan Safarudin Jurusan PMIPA/Matematika FKIP Unhalu Kampus Bumi Tridharma Kendari 93232 Abstrak: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 Kendari pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 dengan faktor yang diselidiki adalah faktor siswa dan guru, sedangkan instrumen yang digunakan berupa lembar observasi, tes hasil belajar matemtika, dan jurnal refleksi diri. Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus, dengan setiap siklus mencakup kegiatan sebagai berikut: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan evaluasi, dan (4) Refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik dari segi proses maupun segi hasil menunjukkan bahwa Model Pembelajaran tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 15 Kendari.
Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, Number Head Together, Hasil Belajar Matematika PENDAHULUAN Memperhatikan kurikulum yang dikandung oleh pendidikan matematika, maka sudah seharusnya pembelajaran matematika di sekolah-sekolah merupakan suatu kegiatan yang disenangi, menantang, dan bermakna bagi perserta didik. Pembelajaran matematika seharusnya menjadi kegiatan belajar mengajar yang melibatkan peserta didik secara aktif, serta dapat menumbuhkan minat dan perhatian peserta didik. Namun harapan di atas masih kurang memuaskan, ini dapat diidentifikasi dari tiga faktor, yakni pertama siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat,kedua siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri, dan ketiga siswa belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik termasuk SMP Negeri 15 Kendari. Hasil observasi diperoleh informasi bahwa bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kendari pada tahun ajaran 2010/2011 dan 2011/2012 materi pokok sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) masing-masing adalah 54,23 dan 55,67 Dewasa ini banyak tipe model pembelajaran kooperatif yang telah diterapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika. Beberapa model pembelajaran kooperatif yang ada, diantaranya model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Tohether). Nasution (1995: 150) mengatakan kerja sama kelompok dalam model
MIPMIPA, Vol. 12, No. 2, Agustus 2013 : 92 - 98
93 pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Atas dasar ini peneliti mengangkat judul “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe NHT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Kendari pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)”. KERANGKA TEORITIK 1.
Proses Pembelajaran Matematika Slameto (1988: 2) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dan interaksi dengan lingkungannya. Winkel (2007: 59) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya dan menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Bruner dalam Aisyah (2007: 5) bahwa belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika. Sumarmo (2002: 2) mengemukakan bahwa dalam proses belajar matematika terdapat beberapa karakteristik matematika yaitu materi matematika menekankan penalaran yang besifat deduktif, materi matematika bersifat hirarkis dan terstruktur serta dalam mempelajari matematika diperlukan ketekunan, keuletan, dan raca cinta terhadap matematika. Karena materi matematika bersifat hirarkis dan terstruktur, maka dalam belajar matematika tidak boleh terputus-putus. 2.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Menurut Kagan dalam Nurhadi (2004: 121) bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe NHT merupakan model pembelajaran kooperatif struktural yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang menghendaki kerja sama dalam kelompok kecil untuk meningkatkan penmguasaan akdemik melalui empat tahapan yaitu, (1) penomoran (numbering); (2) pengajuan pertanyaan (questioning); (3) berpikir bersama (heads together); dan (4) pemberian jawaban (answering). Harfi (2012: 31) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah pembelajaran yang membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang mempunyai tingkat kemampuan beragam dan setiap siswa dalam kelompok diberi nomor yang berbeda guna menyelesaikan
Penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-1 Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) (La Masi, Saleh dan Safarudin)
94 soal sesuai dengan nomor yang telah ada, kemudian soal tersebut dibahas secara bersamasama dengan anggota kelompok yang lain untuk dipresentasikan di depan kelas. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilaksanakan di SMP Negeri 15 Kendari
pada
semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013, dalam pelaksanaannya pada tiap siklus mencakup kegiatan sebagai berikut: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan evaluasi, dan (4) Refleksi (Arikunto, 2008:74). Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif yang bersumber dari guru dan siswa, yang diperoleh dari hasil lembar observasi, tes awal, dan tes hasil belajar yang diberikan setelah pelaksanaan tindakan. Indikator Kinerja Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi proses dan hasil (nilai) yang diperoleh siswa. a) segi proses, dikategorikan berhasil apabila minimal 85% proses pelaksanaan tindakan telah dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran. b) segi hasil, tindakan dikategorikan berhasil apabila minimal 75% siswa telah memperoleh nilai ≥ 60 secara perorangan (ketentuan dari sekolah).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil perkembangan setiap siklusnya dapat dilihat grafik berikut: 1.
Segi proses
a) Observer 1 120 Persentase
100 80 60
96.88 98.44 100 84.38 89.06 62.5
Pertemuan I (%) Pertemuan II (%)
40 20 0 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Grafik 1. Ketuntasan proses pelaksanaan skenario pembelajaran oleh guru
MIPMIPA, Vol. 12, No. 2, Agustus 2013 : 92 - 98
95 Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa persentase ketuntasan skenario yang dilaksanakan oleh guru mengalami peningkatan setiap siklusnya, yakni siklus I sebesar 84,38%; siklus II sebesar 96,88% dan siklus III mencapai 100%. 94.64
100 90
83.93
Persentase (%)
80
67.86
70 60
75
76.79
51.79
50
Pertemuan I (%)
40
Pertemuan II (%)
30 20 10 0 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Grafik 2. Ketuntasan Proses Pelaksanaan Skenario Pembelajaran oleh Siswa Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa persentase ketuntasan skenario yang dilaksanakan oleh siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya, yakni siklus I sebesar 67,86%; siklus II sebesar 76,79% dan siklus III mencapai 94,64%. b) Observer 2 120 98.44 98.44 90.63 92.19
Persentase
100 80
100
76.56 Pertemuan 1 (%)
60
Pertemuan 2 (%)
40 20 0 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Grafik 3. Ketuntasan proses pelaksanaan skenario pembelajaran oleh guru
Penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-1 Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) (La Masi, Saleh dan Safarudin)
96 Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa persentase ketuntasan skenario yang dilaksanakan oleh guru mengalami peningkatan setiap siklusnya, yakni siklus I sebesar 90,63%; siklus II sebesar 98,44% dan siklus III mencapai 100%. 120 100
100
100
83.93 Persentase
80 62.5
60
64.29
73.21 Pertemuan 1 (%) Pertemuan 2 (%)
40 20 0 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Grafik 4. Ketuntasan proses pelaksanaan skenario pembelajaran oleh siswa Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa persentase ketuntasan skenario yang dilaksanakan oleh guru mengalami peningkatan setiap siklusnya, yakni siklus I hanya sebesar 64,29%; siklus II sebesar 83,93% dan siklus III mencapai 100%. 2.
Segi hasil belajar Ditinjau dari segi hasil belajar siswa, pada siklus I mencapai 65,38% (sebanyak 17
orang) dengan nilai rata-rata 60,69, siklus II mencapai 73,08% (sebanyak 19 orang) dengan nilai rata-rata 63,46 dan pada siklus III mencapai 76,92% (sebanyak 20 orang) dengan nilai rata-rata 67,69. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Persentase
100 80 60
56.35
50
60.96
65.38
63.46
73.08
67.69
76.92
40
Rata-rata siswa Ketuntasan belajar secara klasikal (%)
20 0 Tes Awal
Tes Siklus I
Tes Siklus II Tes Siklus III
Grafik 5. Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Setiap Tindakan Siklus
MIPMIPA, Vol. 12, No. 2, Agustus 2013 : 92 - 98
97 Ini berarti, baik ditinjau dari segi proses pelaksanaan tindakan (skenario pembelajaran) maupun ditinjau dari segi hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 15 Kendari pada pokok bahasan SPLDV. Berhasilnya model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang diterapkan selama 3 siklus di kelas VIII-1 dikarenakan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa aktif dalam kegiatan kelompok baik itu dalam kegiatan diskusi dan berpikir bersama yang mewujudkan suatu kerja sama antar anggota kelompok yang baik dan adanya saling ketergantungan positif, saling membantu serta saling memberikan motivasi sehingga terjadinya interaksi promotif di dalam kelompok. Hal inilah yang menjadi faktor pendukung sehingga indikator kerja dalam penelitian ini dapat tercapai. KESIMPULAN 1.
Segi proses pelaksanaan pembelajaranyang dilakukan guru dan siswa pada siklus I untuk guru 84,34% dan untuk siswa 67,86%, pada siklus II untuk guru sebesar 96,88% dan untuk siswa 76,79%, dan pada siklus III untuk guru 100% dan untuk siswa 94,64%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan dari segi proses sudah mencapai indikator yang ditentukkan sebelumnya yakni 85%.
2.
Segi hasil belajar matematika siswa, dilihat dari siklus I diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 65,38% (17 orang siswa yang memperoleh ≥ 60) dengan nilai rata-rata 60,96, hasil tes siklus II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 73,08% (19 orang siswa yang memperoleh ≥ 60) dengan nilai rata-rata 63,46, dan hasil tes siklus III diperoleh ketuntasan secara klasikal telah mencapai indikator yang ditetapkan yakni sebesar 76,92% (20 orang siswa memperoleh nilai ≥ 60) dengan nilai rata-rata 67,69. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan dari segi hasil sudah mencapai indikator
yang ditentukkan sebelumnya yakni 75% siswa telah memperoleh nilai ≥ 60 secara perorangan.
DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Nyimas. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika di SD. Departemen Pendidikan Nasional.
Jakara:
_______________ 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-1 Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) (La Masi, Saleh dan Safarudin)
98 Aqib, Zainal, dkk. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung: Yrama Widya. Harfi, Muhamad. 2012. Perbandingan Prestasi Belajar Matematika antara Siswa yang Mengikuti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Siswa yang Mengikuti Model Pembelajaran Konvensional Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat. Skripsi. Kendari: FKIP Unhalu. Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Mappa, S. 1986. Teori Belajar dan Implikasinya dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: IKIP Bandung. Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. _________. 1989. Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung: Jermnas. Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: Grafindo. Ramly. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kendari: Unhalu Press. Sahara, Nidia. 2009. Meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII 1 SMP Negeri 1 Batuatas pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua peubah melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT. (diakses 11 Juli 2013) dari http://pendidikanmatematika.files.wordpress.com/2009/03/skripsi_kooperatif_tipe_n ht.doc. Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Aksara.
PT. Bina
Sudjana, Nana. 1991. Model-model Mengajar CBSA. Bandung: Sinar Baru. Sumarmo, Utari. 2002. Altenatif Pembelajaran Matematika Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: FMIPA-UPI. Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
MIPMIPA, Vol. 12, No. 2, Agustus 2013 : 92 - 98
dalam
Implementasi