MASIH ADAKAH RUANG DI HATIMU
1
Sebuah Novel
MASIH ADAKAH RUANG DI HATIMU
Hensa
Self Publishing Book NULIS BUKU
2
HENSA
MASIH ADAKAH RUANG DI HATIMU @ Hensa-Hendro Santoso, 2013 © Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-undang All Rights Reserved
Copyright © 2013 by hensa
Desain Sampul: Hensa-Hendro Santoso Cetakan Pertama 2013
Dicetak dengan teknologi Print on Demand (PoD) dan didistribusikan oleh
Nulis Buku ILP Center Lt. 3-01 Jl. Raya Pasar Minggu No. 39A Pancoran, Jakarta Selatan 12780 Website: www.nulisbuku.com e-mail:
[email protected]
MASIH ADAKAH RUANG DI HATIMU
Daftar Isi Daisy Listya ~ 8 Ada Cinta Di Ruang Hampa ~ 35 Selamat Berbahagia Bidadariku ~67 Asa Yang Tersisa ~92 Cerita Di Beranda Rumah Kinanti ~112 Nostalgia Di Laboratorium HPLC ~ 128 Pesona Pesona Hati ~ 148 Haruskah Aku Berdamai Dengan Hati~ 160 Menunggu Rindu setiap Rabu ~ 170 Terbukanya Pintu Hatimu ~ 182 Kemanakah Aku Harus Melangkah ~ 192 Bandung Kembali Berbunga ~202 Awal Dari Sebuah Akhir ~ 213
3
4
HENSA
Episode 1 DAISY LISTYA Nama gadis itu Daisy Listya. Teman-teman memanggilnya cukup dengan Lis. Namun ada juga yang memanggilnya Sisi dari Daisy atau Tya dari Listya. Aku sendiri lebih suka memanggilnya dengan Listya atau Lis. Kata teman-temannya, Daisy Listya adalah nama yang indah. Mudah diingat, bukan saja karena nama yang hanya dua kata tapi konon kata mereka gadis ini memiliki aura kecantikan yang berkepribadian. Memiliki karakter yang kuat dalam berprinsip. Penampilan fisik yang alami dengan postur yang sangat proporsional yang menjadi impian gadis-gadis seusianya. Bahkan kata teman-teman prianya dia masih nampak sexy walaupun seluruh tubuhnya sudah dibalut dengan jilbab dan baju muslim yang lengkap. Memang dasar lelaki pikiran pikirannya selalu ngeres. Gadis ini termasuk periang. Usianya masih 21 tahun. Saat ini masih kuliah di Fakultas Farmasi Semester 8 pada sebuah Perguruan Tinggi Negeri Terkenal di Surabaya. Dari pengakuannya Daisy Listya adalah gadis kelahiran kota apel Malang berasal dari keluarga sederhana memiliki seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMP. Ayahnya hanya seorang
MASIH ADAKAH RUANG DI HATIMU
5
pegawai negeri sipil sementara ibunya adalah ibu rumah tangga biasa. Namun demikian gadis ini memiliki prestasi akademik yang sangat mengesankan. Indeks Prestasi Kumulatif terakhirnya adalah 3,81 dari skala 4. Luar biasa. Ya Daisy Listya adalah mahasiswi bimbinganku dalam menyelesaikan skripsi S1 nya. Tepatnya sejak mulai semester 5 gadis ini selalu aktif mengikuti kuliah-kuliahku. Memang seperti apa yang dikatakan mereka Daisy Listya adalah gadis yang istimewa. Jika berbicara tutur katanya sangat ramah dan santun. Walaupun gadis ini periang tapi bukan berarti bicaranya banyak bahkan dia hanya berbicara halhal yang perlu saja. Setiap perbincangan dengannya selalu mengandung hikmah kebaikan. Sungguh luar biasa gadis ini. Berbincang-bincang dengannya sangat menye-nangkan, betah berlama-lama dan anehnya membuat hati menjadi tentram. Sudah sejak lama memang Daisy Listya adalah mahasiswiku yang spesial dibandingkan dengan mahasiswi-mahsiswiku yang lain. Selama 20 tahun aku menjadi Dosen di fakultas ini baru kali ini aku menemukan mahasiswi yang sangat istimewa seperti Daisy Listya.
6
HENSA
Saat ini pada usiaku yang 45 tahun rasanya untuk pertama kalinya hati ini mulai terbuka lagi setelah 20 tahun yang lalu aku kehilangan Diana Faria gadis yang sangat kucintai karena kecelakaan lalu lintas. Diana dan Daisy memang berbeda namun ada satu kesamaan diantara mereka yaitu kelembutan hatinya tercermin dari sikap sehariharinya. Dari latar belakang keluarga juga bagai langit dan bumi. Diana berasal dari keluarga berada berpendidikan. Ayahnya adalah Direktur sebuah perusahaan kosmetik di Bogor. Ibunya wanita asal Lebanon dari kalangan berada. Namun hal itu tidak menjadikan Diana menjadi gadis yang glamour. Diana adalah gadis sederhana sama seperti Daisy. Saat itu setelah dirawat secara intensif karena kecelakaan tersebut namun rupanya Diana tidak bisa ditolong. Dia menghembuskan nafas terakhirnya persis seminggu sebelum hari pernikahan kami. Sungguh saat itu duka nestapa yang sangat mendalam harus aku jalani setiap hari. Sejak itu aku menjadi orang yang tertutup terhadap wanita entahlah Diana bagiku adalah cinta pertamaku yang seolaholah cinta itu dibawanya pula ke alam baka. Namun alhamdulillah pelarianku saat itu pelarian yang positif yaitu fokus terhadap karirku sebagai dosen. Aku sempat mengambil pendidikan S2 dan S3 di Australia selama 8 tahun. Pada usia 34
MASIH ADAKAH RUANG DI HATIMU
7
tahun gelar S3 bisa kuraih dan di Fakultasku saat itu aku punya predikat Doktor Farmasi paling muda usia. Hanya dalam waktu tidak sampai 5 tahun predikat Profesor bisa kuraih pada usia 40 tahun. Alhamdulillah prestasi ini adalah hasil kerja keras yang sebenarnya akibat pelarian dari duka nestapa yang berkepanjangan karena ditinggal orang yang sangat kucintai. Rasanya suatu keajaiban jika Daisy Listya telah mampu mencairkan hatiku yang sudah 20 tahun membeku. Sungguh suatu keajaiban. Setiap bertemu Listya ada rasa semangat dan gairah lagi seperti dulu semasa kebersamaanku dengan Diana Faria. Entahlah ini gejala apa namanya namun aku tetap harus bersyukur dan jangan terlalu berharap banyak apakah Daisy Listya akan menyambut cintaku. Tentu dong harus aku sadari usianya yang baru 21 tahun mungkin seusia anakku jika saat itu aku jadi menikah dengan Diana. Usianya kurang dari separuh usiaku. Aku memang tidak terlalu berharap lagi pula gadis cantik seperti Listya mana mungkin belum punya pacar. Biarlah sementara ini aku hanya bisa menikmati kegairahan hidupku muncul kembali. Biarlah untuk sementara aku merasakan kebahagiaan yang dulu pernah kumiliki. Biarlah setiap aku bertemu Listya hatiku terasa damai
8
HENSA
tentram karena mendengar tutur kata lembut gadis ini begitu mempesona. Suara ketukan dipintu ruang kerjaku membangunkan lamunanku. Entah sudah berapa lama aku melamun tentang Daisy Listya dan Diana Faria sementara jari-jariku masih terpaku tak bergerak di atas keyboard Laptop merk Jepang itu. Ya sebenarnya aku sedang membuat makalah untuk Simposium di ITB. “Assalaamu alaikum....!” suara lembut seorang gadis yang sangat akrab ditelingaku. Di depan pintu berdiri Listya sambil tersenyum manis. Oh Tuhan gadis ini cantik sekali, bukan kecantikan yang biasa. Apakah seperti ini wujud Bidadari yang ada di Surga?. Aku tidak tahu. “Assalaamu alaikum...pak Prof kok terbengong!”, kata gadis itu. “Wa alaikumussalaam warohmatullahi wabarokaatuh...wah jangan panggil Prof gitu...panggil saja Alan Erlangga !”, aku menjawab salam Listya dengan gugup. He he he gara-gara terpesona jadi aja tergagap gagap. “Bagaimana kabarnya Lis?”, tanyaku.
MASIH ADAKAH RUANG DI HATIMU
9
“Alhamdulillah baik pak Alan....mohon maaf saya tidak telepon dulu langsung menuju kesini. Soalnya perbaikan skripsi hasil revisi sudah terlambat diserahkan seharusnya kemarin pak!”, kata Listya. “Oh tak apa apa hanya terlambat satu hari saja. Bagaimana ada kesulitan mengolah data hasil analisis HPLC nya?!”, tanyaku. HPLC (High Performance Liquid Chromatography) adalah piranti laboratorium canggih untuk analisis komponen individu suatu zat). “Alhamdulillah semua sudah saya selesaikan perhitungannya pak hanya saya tidak tahu apakah sudah betul. Juga tentang pengolahan data statistiknya...!”,kata Listya. “Baik Lis nanti saya periksa data data itu, kira-kira dua hari lagi bisa diambil hasil koreksian dari saya okey!”, kataku menegaskan. “Iya pak terima kasih.....dan kalau begitu saya mohon pamit dulu pak takut mengganggu bapak sepertinya sedang bekerja serius...!”, kata Listya sambil bergegas meninggalkan ruanganku. “Lho kok buru buru Lis....Tidak, Listya tidak mengganggu kok..okey!”, kataku meyakinkan Listya
10
HENSA
agar tetap tinggal untuk mengobrol. Namun gadis itu tetap bergegas sambil mengucapkan salam lalu hilang dibalik pintu ruanganku. Begitu cepat bidadari itu berlalu meninggalkanku di ruangan itu kesepian. Maha Besar Engkau Ya Allah aku telah dipertemukan dengannya. Ya hanya dipertemukan saja entahlah selanjutnya aku tidak tahu karena selama ini hanya berhubungan sebatas antara Dosen Pembimbing dengan mahasiswi yang sedang menyusun skripsinya. Ya harus cepat disadari bahwa Daisy Listya bukan Diana Faria. Tentu saja. Hanya saja aku tak mampu menghadapi kenyataan pada setiap bersama dengannya pesonanya benar-benar membuatku tak berdaya. Perasaan perasaan indah bersama Diana Faria seolah kembali tumbuh padahal Daisy bukan Diana. Termenung di depan Laptop yang masih terbuka telah membuatku tersenyum sendiri. Aku seperti menjadi anak remaja tujuh belasan lagi atau paling tidak mahasiswa dua puluh satuan. Akhirnya Laptop itupun aku tutup dan pekerjaan membuat makalah kembali terbengkalai. Bagaimana kelanjutan kisah cinta Alan Erlangga dan Daisy Listya?. Simak Novel ini sampai tuntas dan segera pesan ke www.nulisbuku.com