MARKET ORIENTATION: URGENSI DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATKAN PERFORMANCE UKM (USAHA KECIL MENENGAH) DI INDONESIA
Heny Rita Purnamasari Program Studi Manajemen Universitas Ma Chung
ABSTRACT. The large population and the quality is the basic capital and the potential for improvement in all fields of development. A large number of the population of productive age group compared with the non-productive age group can also provide benefits for national development, especially in the economic sector. “Small and medium enterprises (SME) are the backbone of industrial development. It is very important for both developed and developing country Small and medium enterprises alwaysrepresented the model of economic development, which emphasized high contribution to domestic production, employment generation”. Marketing orientation can be described as a culture in which organizations strive to create superior value for their customers (and superior performance for the business) by focusing on customer needs and long-term profitability. Some studies have found that firms with a high degree of marketing orientation experience improved performance. Keywords : SME, Small Medium Entreprises, Market Orientation ABSTRAK. Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas adalah modal dasar dan merupakan potensi bagi peningkatan pembangunan disegala bidang). Banyaknya jumlah penduduk kelompok usia produktif dibandingkan dengan kelompok usia non-produktif juga dapat memberikan manfaat bagi pembangunan nasional terutama pada sektor ekonomi. "Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan tulang punggung pembangunan industri. Hal ini sangat penting untuk keduanya baik itu negara maju dan negara berkembang, usaha kecil dan menengah selalu mewakili model pembangunan ekonomi yang menekankan kontribusi tinggi terhadap produksi dalam negeri, penciptaan lapangan kerja. Marketing orientation dapat digambarkan sebagai budaya di mana organisasi berusaha untuk menciptakan nilai unggul bagi pelanggan mereka (dan kinerja superior untuk bisnis) dengan berfokus pada kebutuhan pelanggan dan keuntungan jangka panjang. Beberapa studi telah menemukan bahwa perusahaan pengalaman orientasi pemasaran yang tinggi dapat meningkatkan kinerja. Kata Kunci : UKM, Usaha Kecil Menengah, Orientasi Pasar
Data Sensus Penduduk (SP) tahun 1971—
Manusia
2010
dibandingkan
menunjukkan
jumlah
penduduk
(IPM),
masih
dengan
rendah
jika
Negara-negara
Indonesia mengalami kenaikan menjadi
tetangga ASEAN. Rendahnya kualitas
dua kali lipat selama hampir 40 tahun, dari
SDM
sekitar 118 juta pada tahun 1971 menjadi
produktivitas
237 juta pada tahun 2010. Berdasarkan
berkompetisi dan merupakan tantangan
kelompok umur, Data Sensus Penduduk
yang besar yang harus dihadapi dalam dua
kelompok
puluh tahun mendatang (Harahap, 2013).
umur
0-4
tahun
adalah
mengakibatkan dan
daya
rendahanya saing
dalam
sebanyak 22.678.702 jiwa (9,54 %), usia
Jumlah pengangguran di Indonesia
15-64 tahun sebanyak 156.982.210 (66%),
menurut data BPS pada bulan agustus 2013
dan kelompok penduduk usia 65 tahun
mencapai jumlah 7,4 juta orang dan terus
keatas sebanyak 12.062.388 jiwa (5,1%).
mengalami peningkatan (Kompas, 2014),
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas
adalah
modal
merupakan
potensi
bagi
pembangunan
disegala
dasar
pernyataan tantang meningkatnya jumlah
dan
pengangguran di Indonesia mengindikasi
peningkatan
bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia
tetapi
belum tersedia dengan baik. Rendahnya
besarnya jumlah penduduk juga membawa
kualitas SDM dan daya saing dalam
konsekuensi
berkompetisi membuat pemerintah harus
bagi
menyediakan
bidang,
pemerintah
fasilitas
dalam
umum
yang
mengambil
tindakan
untuk
dapat
memadai dan kesempatan kerja yang
mengatasi permasalahan Sumber Daya
menjamin
Manusia Ini.
kelangsungan
hidup
dan
kesejahteraan penduduk (Bkkbn Jawa Timur, penduduk
2010).
Banyaknya
penting
dalam
mengatasi
permasalahan pengangguran di Indonesia,
dibandingkan dengan kelompok usia non-
seperti yang dikutip dari penelitian Uma
produktif juga dapat memberikan manfaat
tahun 2013, yang menyatakan:
bagi pembangunan nasional terutama pada
Small and medium enterprises (SME) are the backbone of industrial development. It is very important for both developed and developing country Small and medium enterprises always represented the model of economic development, which emphasized high contribution to domestic production, employment generation. (Uma, 2013:120).
ekonomi,
usia
berperan
produktif
sektor
kelompok
jumlah
Usaha kecil dan menengah (UKM)
Tetapi
untuk
memanfaatkan kondisi tersebut, kualitas SDM harus ditingkatkan secara maksimal antara kesehatan
lain dan
pendidikan, penyediaan
pelayanan lapangan
pekerjaan (Bkkbn, 2013). Kualitas SDM Indonesia dilihat dari Indeks Pembangunan
UKM secara nyata juga berperan
perorangan atau badan usaha yang bukan
penting dalam penyerapan tenaga kerja di
merupakan anak perusahaan atau cabang
Kota Malang. Kepala Dinas Koperasi dan
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
UMKM, Bambang Sumantri menjelaskan,
menjadi bagian baik langsung maupun
jumlah UMKM di kabupaten Malang terus
tidak langsung dengan Usaha kecil atau
meningkat,
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan
pada
saat
ini
jumlahnya
273.091 unit yang bergerak di berbagai
bersih
sektor usaha dan mampu menyerap teaga
sebagaimana
kerja
Undang.
sebesar 469.274 orang (Memo
atau
hasil
penjualan
tahunan
dalam
Undang-
diatur
Arema, 2013). Pernyataan Kepala Dinas
Sesuai dengan amanat Ketetapan
Koperasi dan UMKM, Bambang Sumantri
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
juga di perkuat dengan pernyataan, “Di
Indonesia
Kota Malang UKM diakui telah menekan
tentang Politik Ekonomi dalam rangka
pengangguran
Demokrasi Ekonomi, menyatakan:
dan
menjaga
stabilitas
ekonomi” (Koran Sindo, 2013).
diberdayakan
2008 Pasal 1 tentang UKM, Usaha mikro
ekonomi
adalah
perorangan
produktif dan/atau
XVI/MPR-RI/1998
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu
Berdasarkan UU No. 20 Tahun
usaha
Nomor
sebagai
rakyat
bagian
yang
integral
mempunyai
milik
orang
kedudukan, peran, dan potensi strategis
badan
usaha
untuk mewujudkan struktur perekonomian
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
nasional
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
berkembang,
Undang, sedangkan
usaha kecil adalah
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan
usaha ekonomi produktif yang berdiri
Menengah sebagaimana dimaksud, perlu
sendiri,
diselenggarakan
yang
dilakukan
oleh
orang
yang
makin
seimbang,
dan
berkeadilan.
secara
menyeluruh,
perorangan atau badan usaha yang bukan
optimal, dan berkesinambungan melalui
merupakan anak perusahaan atau bukan
pengembangan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
pemberian
atau menjadi bagian baik langsung maupun
dukungan,
perlindungan,
tidak langsung dari Usaha Menengah atau
pengembangan
usaha
Usaha Besar yang memenuhi kriteria
sehingga
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
kedudukan, peran, dan potensi Usaha
Undang-Undang, dan usaha mengengah
Mikro,
adalah usaha ekonomi produktif yang
mewujudkan
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
pemerataan dan peningkatan pendapatan
iklim
yang
kesempatan
mampu
Kecil,
dan
kondusif, berusaha, dan
seluas-luasnya, meningkatkan
Menengah
pertumbuhan
dalam
ekonomi,
rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan
Indonesia juga dipengaruhi oleh rendahnya
pengentasan kemiskinan.
marketing
Menurut
Menko
intelligence
pelaku
UKM,
Perekonomian
pelaku UKM di Indonesia masih terfokus
2013 Hatta Rajasa tahun, Usaha mikro,
pada orientasi produk bukan pada orientasi
kecil, dan menengah merupakan pilar
pasar. Hal tersebut menjadi kendala bagi
perekonomian
pelaku
Indonesia.
UMKM
UKM
dalam
berinovasi
dan
menyumbang sebesar 50 persen terhadap
memasarkan produk-produknya,rendahnya
negara bila dilihat dari GDP (gross
orientasi pasar menjadikan UMKM tidak
domestic product), untuk itu UMKM tidak
dapat
hanya
usahanya secara jelas dan fokus, sehingga
harus
didukung,
tapi
perlu
mengarahkan
pengembangan
dikembangkan (Koran Sindo, 2010). Akan
perkembangan
tetapi, faktanya performa Usaha Kecil
mengalami stagnasi (Ishak, 2005). Kurang
Menengah yang dijalankan oleh pelaku
efektifnya upaya pemberdayaan pelaku
UKM di Indonesia masih kalah jika
UKM
dibandingan
Kecil
disebabkan oleh beberapa faktor, antara
Menengah yang ada di negara berkembang
lain adanya generalisasi permasalahan
lainnya, sebagai contoh adalah Malaysia
UKM, pemberdayaan masih bersifat satu
dan Thailand. Direktur ASEAN Economic
arah
Cooperation Kementerian Luar Negeri
mengandalkan peran yang besar dari pihak
Iwan Suyudhie Amri mengatakan bahwa,
pemerintah tanpa
“Sektor UKM Indonesia sekitar 53 juta,
partisipatif
tetapi yang terbilang kuat itu sangatlah
pengembangan usahanya sendiri dan upaya
terbatas dan sedikit. Masih sekitar 10-16%.
pemberdayaan belum menyentuh hal-hal
Sementara sisanya itu diranah informal.
yang bersifat strategis. Program-program
Karenanya, harus digenjot”. Menurutnya,
pengembangan yang dilakukan selama ini
bila dibandingkan Malaysia dan Thailand,
cenederung bersifat jangka pendek (short-
UKM Indonesia bisa dikatakan jauh
term), artinya belum menyentuh upaya-
tertinggal dengan kedua negara tersebut.
upaya
Kedua negara itu telah mengelola dan
pengembangan wawasan dan budaya dari
memberdayakan sektor UKM dengan baik
sumber daya manusia yang ada di internal
sehingga mampu memiliki daya saing yang
perusahaan sebagai suatu aset penting yang
tinggi. Fakta tersebut mengindikasi adanya
bersifat strategik dalam upaya peningkatan
perbedaan cara dalam menjalankan Usaha
kinerja perusahaan guna meningkatkan
Kecil menengah. Ketertinggalan UKM di
keunggulan bersaing usaha (competitive
dengan
Usaha
yang
UKM
di
dilakukan
(one-way)
selama
artinya
diikuti
pihak
strategis,
Indonesia
yaitu
ini
masih
oleh upaya
UKM
pada
dalam
upaya
advantage) pada lingkungan bisnis yang
performance UKM. Padahal informasi
begitu
tersebut dapat menjadi sebuah langkah
cepat
mengalami
perubahan
(turbulance).
pemerintah
Upaya yang dapat dilakukan dalam upaya
mengembangkan
menengah
dapat
usaha
dilakukan
kecil melalui
untuk
memahami
kendala
sekaligus potensi yang ada pada UKM di Indonesia, serta menjadi salah satu upaya untuk
dapat
memotivasi
perempuan,
pengembangan budaya organisasi yang
khususnya ibu rumah tangga golongan
difokuskan pada pemahaman terhadap
ekonomi menengah ke bawah untuk dapat
kebutuhan
dan
menigkatkan performa UKMnya melalui
permintaan pasar yaitu berorientasi pada
penerapan strategi orientasi pasar. Oleh
pasar (market oriented-culture). Senda
karena itu, kajian ini berusaha untuk
dengan hasil temuan penelitian Kumar
memberikan
(2006) bahwa orientasi pasar memberikan
dengan
menggali
kontribusi
orientasi
pasar
pasar,
yang
peningkatan
keinginan
signifikan
sejumlah
dalam
kompetensi
kontribusi
pengetahuan
peran dapat
dan
urgensi
meningkatkan
performance UKM.
perusahaan yang dapat mendorong kinerja yang tinggi dalam bidang biaya dan
Kajian Pustaka
kesuksesan dalam memberikan layanan
Market Orientation / Orientasi Pasar
yang baru. Pencapaian kinerja yang baik merupakan strategi
kontribusi
dan
dari
beberapa
dinamisasi
telah dengan cepat terakumulasi sejak awal
sukses
tahun 1990-an. Dalam karya-karyanya,
lainnya, meliputi: komitmen, daya dukung,
para peneliti telah mengonseptualisasikan
manajemen tim yang kuat, kemampuan
orientasi pasar ke dalam dua perspektif
mengembangkan
yaitu perspektif perilaku dan perspektif
keberlangsungan
dan usaha;
faktor
Penelitian tentang orientasi pasar
menjaga menggunakan
budaya.
Raharjo
(2009)
menjelaskan
pendekatan strategi yang tepat; mampu
bahwa perusahaan yang menggunakan
dalam mengidentifikasi dan fokus terhadap
konsep pemasaran adalah perusahaan yang
pasar (market oriented); memiliki visi,
berorientasi
kemampuan memimpin dan hubungan
berorientasi
yang baik dengan pelanggan atau klien.
mempraktekkan
Orientasi pasar tersebut tentunya
dalam
pasar.
Perusahaan
terhadap koordinasi
pengambilan
pasar yang
keputusan,
yang
berdasarkan
sedikit penelitian mengenai bagaimana
Organisasi yang berorientasi pasar, adalah
orientasi
organisasi
dapat
menunjang
yang
nilai
baik
penting untuk diketahui, namun hanya
pasar
definisi
yang
secara
pelanggan.
konsisten
menerapkan konsep pemasaran
dalam
diperlukan untuk penciptaan nilai superior
operasinya (Kohli dan Jaworski, 1990)
bagi pembeli. Perspektif ini berkonsentrasi
dalam Rahajo (2009), dimana komponen
pada norma organisasi dan nilai yang
orientasi pasar antara lain adalah: (1)
mendorong
Orientasi
dengan orientasi pasar.
pelanggan;
pemasaran
yang
(2)
koordinasi
terintegrasi,
perilaku
yang
konsisten
yaitu
integrasi yang dilakukan oleh seluruh bagian dalam organisasi dengan tujuan mencapai berbagai tujuan perusahaan dan dengan
memenuhi
kebutuhan
serta
keinginan para pelanggan; dan (3) orientasi terhadap keuntungan. Maka, untuk meraih kinerja bisnis superior; perusahaan perlu menciptakan
keunggulan
kompetitif
dengan berfokus pada nilai pelanggan yang Gambar 2: A two-dimensional approach to
superior.
market orientation
Kohli dan Jaworski (1990) juga mendefinisikan orientasi pasar sebagai
Sumber: Kohli and Jaworski (1990) and
generasi intelijen pasar yang berkaitan
Narver and Slater (1990).
dengan kebutuhan saat ini dan kebutuhan Pada paper kedua Narver dan
pelanggan di masa depan. intelijen pasar tidak hanya diperoleh melalui informasi
Slater
yang diberikan oleh pelanggan tentang
didefinisikan
kebutuhan dan preferensi mereka, tapi
perilaku, orientasi pelanggan, orientasi
faktor eksogen seperti kompetisi dan
pesaing, dan koordiansi antar fungsi, dan
regulasi
juga
mempengaruhi.
dua kriteria keputusan, fokus jangka
Definisi
ini
pada
kegiatan
panjang dan juga profitabilitas. Narver dan
dengan
Slater berpendapat bahwa perusahaan yang
generasi, penyebaran dan tanggap terhadap
berorientasi terhadap pasar tidak hanya
intelijen atau kecerdasan pasar. Di sisi lain,
berfokus kepada pelanggan tetapi sama
Narver dan Slater (1990) menegaskan
juga berorientasi terhadap pesaing. Selain
bahwa market orientation adalah budaya
itu,
organisasi yang paling efektif dan efisien
koordinasi
dalam
dimaksudkan
organisasi
dapat berfokus
yang
berhubungan
menciptakan
perilaku
yang
tahun
mereka
1990, sebagai
orientasi tiga
komponen
menempatkan
penekanan
antar-fungsional untuk
pasar
yang
menciptakan
kerjasama antara semua fungsi dalam
pelanggan secara terus menerus dan akan
sebuah organisasi dan menjadi bagian dari
berimbas pada meningkatnya performance
budaya organisasi.
atau
Gambar 3 menunjukkan interaksi antara
ketiga
komponen
profitabilitas
perusahaan.
Kedua
sumber melihat orientasi pasar sebagai
perilaku;
konsep yang mengarah ke keunggulan
pelanggan orientasi, orientasi pesaing dan
kompetitif yang lebih besar dan keduanya
koordinasi antar-fungsional.
setuju bahwa intelijen bisnis tentang pelanggan
dan
pesaing
merupakan
prasyarat
utama
untuk
membangun
orientasi pasar. Narver dan Slater dan juga Kohli and Jaworski menyimpulkan bahwa semua manajer
dan
berpartisipasi
anggota dalam
staf
perlu
menciptakan dan
memelihara orientasi pasar. Namun, dua pandangan memiliki perbedaan penting. Kohli dan Jaworski lebih menekankan
Gambar 3: Narver and Slater’s view on
pada pelanggan dari pada Narver dan
market orientation.
Slater, yang lebih fokus menjelaskan
Narver and Slater (1990).
bahwa orientasi pasar sebagai budaya Berdasarkan definisi dari Narver
perusahaan.
dan Slater dan juga Kohli and Jaworski tersebut, inovasi yang berkelanjutan secara implisit ada di dalam masing-masing
Peformance / Kinerja Bisnis Berbagai
penelitian
mengenai
komponen. Jika tidak ada inovasi dan
orientasi pasar memberikan hasil yang
regenerasi data secara kontinu, perusahaan
menunjukkan hubungan positif antara
tidak akan memiliki layanan tambahan
orientasi pasar dan kinerja organisasi, salah
yang akan ditawarkan kepada pelanggan
satunya adalah penelitian yang dilakukan
sebagai
Dua
oleh Kohli tahun 1993 menunjukkan
kriteria keputusan yang ditunjukkan pada
bahwa orientasi pasar merupakan faktor
gambar adalah fokus keuntungan jangka
penting bagi kinerja organisasi terlepas
panjang
ini
dari pasar turbulensi, turbulensi teknologi
nilai
atau intensitas kompetitif. Narver dan
dilakukan
keunggulan
dan
kompetitif.
profitabilitas.
melalui
Hal
penciptaan
Slater (1990) juga menemukan efek positif
besar orientasi pasar terhadap profitabilitas
departemen
dari kedua produk komoditas dan bisnis
berbasis pasar, dan
nonkomoditas. Banyak temuan empiris
dengan kinerja tentang pelanggan, Kirca et
hubungan antara
pasar dan
al. (2005) menjelaskan orientasi pasar
kinerja telah ditemukan, namun, hasil studi
berpengaruh pada inovasi perusahaan itu
tersebut menunjukkan variasi mengenai
pada tahap pertama, maka inovasi yang
arah hubungan, anteseden dan moderator.
merangsang kedua royalti pelanggan dan
Sementara
menunjukkan
persepsi kualitas produk / jasa pada tahap
hubungan positif antara orientasi pasar dan
kedua, dan akhirnya, baik royalti dan
kinerja organisasi, beberapa penelitian
persepsi kualitas tersebut meningkatkan
melaporkan
kinerja organisasi.
studi
orientasi
awal
hubungan
yang
tidak
dan
sistem
penghargaan
dalam
kaitannya
bermakna atau terbatas. Sebagai contoh, Bhuian (1997) tidak bisa mendapatkan
Pembahasan
hubungan yang signifikan antara orientasi pasar dan kinerja organisasi dari penelitian tentang bank di Arab Saudi. Untuk memperjelas efek orientasi pasar terhadap kinerja organisasi, Kirca, Jayachandran dan Bearden (2005) membuat metaanalisis review untuk penilaian anteseden dan dampak orientasi pasar terhadap kinerja. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Kirca et al. Pada tahun 2005 adalah salah satu
dari
tinjauan
yang
paling
komprehensif dalam meneliti orientasi pasar.
Hasil
orientasi
penelitian
pasar
menunjukkan
berpengaruh
positif
terhadap kinerja organisasi seperti kinerja keseluruhan bisnis, keuntungan, penjualan dan pangsa pasar. Penelitian tersebut juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara orientasi pasar dengan penekanan atas
manajemen,
keterhubungan
antar
Dari dilakukan
hasil oleh
pengujian beberapa
yang peneliti
sebelumnya didapatkan dukungan positif yang signifikan yang memperkuat konsep yang
menyatakan
bahwa
kinerja
pemasaran dapat dicapai melalui orientasi pembelajaran dan orientasi pasar, serta program orientasi pasar dalam organisasi dapat
dilakukan
karena
dukungan
karakteristik pimpinan. Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemasaran yang berupa variabel-variabel karakteristik pimpinan, orientasi pasar, dan orientasi pembelajaran dalam penelitian ini telah mendapatkan justifikasi dari hasil analisis,
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa karakteristik pimpinan berpengaruh positif
terhadap
orientasi
pasar,
dan
kombinasi antara orientasi pasar dan orientasi pembelajaran berpengaruh positif
terhadap kinerja pemasaran. Meskipun
sebagai penerapan konsep pemasaran
besarnya pengaruh antar variavel yang
mampu memberikan dampak yang
tidak sama, tetapi menunjukkan pengaruh
positif
yang signifikan. Berdasarkan hal tersebut
organisasi
maka dikembangkan beberapa pernyataan
pertumbuhan penjualan, pertumbuhan
yang telah didukung oleh bukti empirik
pelanggan, dan peningkatan volume
dalam penelitian ini, yaitu:
penjualan. Oleh karena itu organisasi
Semakin kuat karakteristik pimpinan
yang
dalam menjalankan program/kebijakan
organisasi
perusahaan, maka akan semakin tinggi
menerapkan konsep marketing yang
pula derajat orientasi pasar organisasi.
dilakukan melalui tiga kegiatan, yaitu :
Hal
pertama, pencarian informasi tentang
ini
membuktikan
karakteristik
memainkan
kinerja
yang
tercermin
berorientasi
pasar
yang
yang
pemasaran
pasar secara
jika
adalah konsisten
dipahami
budaya orientasi pasar sebagai budaya
pemahaman
perusahaan
kepuasan pelanggan, orientasi pesaing,
mampu
berupa
lebih
mendalam
yang
dapat
pada
peran yang krusial dalam membangun
orientasi
konsumen,
dan
Karakteristik
yang
kegiatan lain yang pada hakikatnya
komitmen,
merupakan kegiatan yang ditujukan
dorongan, dan keberanian mengambil
untuk mencari informasi tentang pasar
resiko akan sangat mempengaruhi
yang dituju. Kedua, setelah pencarian
bagaimana karyawan akan berpikir
informasi diterima, lalu info yang
dan bertindak. Komitmen yang kuat
didapat disebarkan dan dikembangkan
dari pimpinan yang tampak pada
ke seluruh organisasi secara efektif,
kebijakan
karena
pimpinan melalui
yang
diambil
oleh
orientasi
orientasi
mengartikulasikan konsep pemasaran.
ditunjukkan
pimpinan
bahwa
pada
kompetitif
memiliki
ataupun
peran
manajemen dan dikomunikasikan ke
menentukan
karyawan
sehingga
tindakan yang akan diambil tiap-tiap
menjadi fokus dan komitmen bersama,
bagian dalam perusahaan. Ketiga,
dan adanya dorongan.
aktivitas
Semakin tinggi derajat orientasi pasar
terhadap info yang telah didapat dan
organisasi, maka akan semakin baik
dikembangkan
pula kinerja pemasaran organisasi. Hal
bermuara
ini membuktikan bahwa pelaksanaan
mendapatkan
orientasi
yang
dengan
pasar
baik
dalam
organisasi
dalam
yang
terakhir
pada
sesuai
pengambilan
adalah
respon
tersebut,
yang
usaha
untuk
tanggapan
pelanggan
harapan.
Sehingga
pelaksanaan orientasi pasar sungguh-
orientation,
dan
sungguh memberikan kontribusi yang
coordination
dengan
positf terhadap kinerja pemasaran.
meliputi: kerjasama pencapaian target
Berdasarkan
penelitian
inter-functional item-itemnya,
yang
pasar, penciptaan keunggulan bersaing
dilakukan Oleh Hantani (2009), responden
dengan pemahaman kebutuhan pelanggan,
memberikan
dalam
pemahaman terhadap penciptaan nilai bagi
penentuan dan mempertimbangkan faktor
pelanggan, penyebaran informasi dalam
orientasi pasar yaitu customer orientation,
perusahaan,
competitor
tanggapan
setuju
inter-
kekuatan
dengan
item-
memanfaatkan kelemahan pesaing untuk
itemnya, meliputi: kerjasama pencapaian
meraih keuntungan, dan respon terhadap
target
perubahan strategi pelanggan. Dengan
coordination
pasar,
penciptaan
keunggulan
dan
mendiskusikan
dan
functional
orientation,
selalu
bersaing dengan pemahaman kebutuhan
demikian
pelanggan,
memegang
pemahaman
penciptaan
nilai
terhadap
bagi
kelemahan
variabel
pesaing,
orientasi
pasar
penting
dalam
peranan
pelanggan,
peningkatan kinerja usaha. Indikator yang
penyebaran informasi dalam perusahaan,
digunakan untuk mengukur kinerja usaha
selalu
dan
dalam adalah melalui tingkat pertumbuhan
memanfaatkan
penjualan dan kemampuan dari usaha ini
mendiskusikan
kelemahan
pesaing,
kelemahan
pesaing
keuntungan,
dan
kekuatan
untuk respon
meraih terhadap
dalam menciptakan keuntungan dilihat dari capaiannya.
perubahan strategi pelanggan. Dengan demikian
variabel
Kesempatan
luas
pasar
penting
dalam
ternyata memberikan dampak langsung
peningkatan kinerja usaha. Indikator yang
bagi peningkatan kinerja. Sehingga dapat
digunakan untuk mengukur kinerja usaha
dikatakan bahwa jika perusahaan ingin
dalam adalah melalui tingkat pertumbuhan
meningkatkan
penjualan dan kemampuan dari usaha ini
orientasi pasar menjadi prioritas utama
dalam menciptakan keuntungan dilihat dari
untuk dilakukan. Perlakuan yang diberikan
capaiannya.
pihak
peranan
kreativitas
dalam
orientasi
memegang
mengembangkan
yang
kinerja
manajemen
usahanya
baik
itu
pekerja,
maka
upaya
pemberdayaan maupun penilaian terhadap kinerja
Simpulan Faktor
orientasi
pasar
yaitu
meliputi customer orientation, competitor
industri
lebih
menumbuhkan
komitmen pekerja untuk melakukan yang terbaik
bagi
perusahaan
dalam
memberikan kepuasan bagi pelanggan atau
konsumen.
Dengan
orientasi
pasar,
perusahaan selalu dapat memberikan nilai tambah
bagi
informasi
pelanggannya.
pasar
yang
akurat
Performance. Journal of Marketing. 69(2): 24-41.
Memiliki
Kohli, K. A., Jaworski, J. B.and Kumar, A.
tentang
1993. MARKOR: A measure of
pesaing dan pelanggan, serta tetap dapat
market
menjaga kerjasama inter-fungsi yang ada
Marketing Research. 30:467-477.
dalam perusahaan serta dapat menjaga
Kumar,
orientation.
Kamalesh.
Journal
2006.
of
Market
kerjasama inter-fungsi yang ada dalam
Orientation,
Organizational
perusahaan.
Competencies and Performance: An Empirical Investigation of a PathAnalytical
DAFTAR PUSTAKA BKKBN. (2013). BKKBN 2013. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga
Bhuian, S. N. 1997. Exploring Market Orientation in Banks: An Empirical in
Saudi
Arabia.
Journal of Service Marketing. 11(5):
Hatani, La. 2009. Pengaruh Orientasi Pasar terhadap Kinerja Industri Gempol di Kabupaten Muna, Jurnal Universitas
American Academy of Business, Cambridge; 1, 2; ABI/INFORM
Malangkab. (2011). Jumlah Penduduk. Retrieved
Mei
29,
2014,
from
Malangkab: http://pagelaran.malangkab.go.id/?pa
Kompas. (2014, Maret 2). Pengangguran di Indonesia Meningat. Retrieved 3,
2014,
from
Narver,C.J and Slater,F.S. 1990. The Effect of Market Orientation on Business Profitability. Journal of Marketing. 54(4): 20-35.
Halu Oleo, Sulawesi Tenggara.
Kompas:
http://www.kompas.com/node/33757
Pelham, Alfred M. 2000. Mediating Influence on the Relationship between Market Orientation and Profitability in small Industrial Firms. Journals of Marketing Theory
4 Kirca, H. A., Jayachandran, S. and Bearden,
of
ge_id=46
317-328
April
Journal
Global. p.371
Berencana Nasional.
Examination
Model,
O.
Orientation:
W. A
2005.
Meta-Analytic
Review and Assessment Antecedents
and
Market
of Its
Impact
on
and Practice. 5. Presiden
Republik
Indonesia.
(2009).
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial. Raharjo,
Purwanto.
2009.
Pengaruh
Orientasi Pasar terhadap Kinerja
Bisnis: Suatu Studi pada Industri
Jurnal Pengkajian Koperasi dan
Retel dengan Menggunakan Skala
UKM Nomor 1 Tahun I , 137.
Market Orientation. Media Riset Bisnis & Manajemen. p. 173-200 Studi
Peran
Serta
Pengembangan
Uma. 2013. Role Of Smes In Economic Development Of India. Asia Pacific
Wanita
dalam
Journal
Usaha
Kecil
Management Review.120
Menengah dan Koperasi. (2006).
of
Marketing
&