1 M ARE T 201 3
34567
KEBANGKITAN YESUS ARTINYA BAGI ANDA
34567 Jil. 134, No. 5
Semimonthly INDONESIAN
MAJALAH INI, Menara Pengawal, memuliakan Allah Yehuwa, Penguasa alam semesta. Majalah ini menghibur orang dengan kabar baik bahwa Kerajaan surgawi Allah akan segera mengakhiri semua kejahatan dan mengubah bumi menjadi firdaus. Majalah ini membantu orang beriman kepada Yesus Kristus, yang telah mati agar kita bisa memperoleh kehidupan abadi dan yang kini memerintah sebagai Raja Kerajaan Allah. Jurnal ini terus terbit sejak 1879 dan tidak terkait dengan politik. Majalah ini berpaut pada Alkitab.
Maukah Anda mendapatkan lebih banyak informasi atau belajar Alkitab gratis di rumah? Kunjungi www.jw.org/id atau kirim permintaan Anda ke alamat di bawah ini. Untuk AMERIKA SERIKAT: Jehovah’s Witnesses 25 Columbia Heights Brooklyn, NY 11201-2483 Untuk HONGKONG: Jehovah’s Witnesses 4 Kent Road, Kowloon Tong Kowloon
(
Cetakan Tiap Terbitan: 44.978.000 DALAM 205 BAHASA
TOPIK UTAMA
Kebangkitan Yesus APAKAH BENAR-BENAR TERJADI? HALAMAN 3 KEBANGKITAN YESUS BERARTI KEHIDUPAN! 7
ARTIKEL LAIN Tahukah Anda? 8 Pembaca Bertanya . . . Apakah Penjahat di Sebelah Yesus Akan ke Surga? 9 ”Saya Melihat, Tapi Tidak Dapat Mengerti” 10 Mendekatlah kepada Allah —”Perintah Manakah yang Terutama?” 13 Ajarlah Anak Anda —Petrus dan Ananias Berbohong —Apa Pelajarannya? 14 Pertanyaan Alkitab Dijawab 16
(s
BACA DI INTERNET www.jw.org /id PERTANYAAN UMUM TENTANG SAKSI-SAKSI YEHUWA—Apakah Kalian Orang Kristen?
Untuk daftar alamat di negara lain, lihat www.jw.org/hubungi-kami.
(Temukan di MENGENAI KAMI/PERTANYAAN UMUM)
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang didukung sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001. Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
MARCH 1, 2013
r
1 M ARE T 201 3
34567
UNDUH MAJALAH INI DALAM BERBAGAI FORMAT
KEBANGKITAN YESUS ARTINYA BAGI ANDA
TOPIK UTAMA
Kebangkitan Yesus APAKAH BENAR-BENAR TERJADI? ERODOTUS, seorang sejarawan Yunani yang hidup 2.500 tahun yang lalu, bercerita tentang kebiasaan orang Mesir pada zamannya. Ia menulis, ”Di pesta orang-orang kaya, setelah makan malam, seorang pelayan akan membawa sebuah patung kayu yang dipahat dan dicat menyerupai mayat di dalam peti. Patung setinggi satu atau dua hasta itu akan diperlihatkan kepada setiap tamu, dan si pelayan akan mengatakan, ’Minum dan bersenang-senanglah, tetapi lihat ini; sebab seperti inilah jadinya kalian sewaktu mati.’ ” Pandangan seperti itu soal kehidupan dan kematian bukan hanya dimiliki orang Mesir. Dewasa ini, ungkapan ”Makan, minum, dan bersenang-senang” sudah menjadi semacam slogan. Jika kematian adalah akhir, kenapa tidak hidup sepuasnya? Untuk apa berusaha berbuat baik? Jika kematian memang mengakhiri segalanya, penalaran di atas tentu masuk akal. Rasul Paulus juga menyatakan hal itu se-
H
waktu menggambarkan sikap orang-orang yang tidak memercayai kebangkitan. Ia mengatakan, ”Jika orang mati tidak akan dibangkitkan, ’marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati.’ ” —1 Korintus 15:32. Tentu saja, Paulus sendiri tidak menganut pandangan tersebut. Ia yakin bahwa orang mati dapat hidup kembali dan tidak akan mati lagi. Keyakinan itu didasarkan atas sebuah peristiwa yang sangat penting, yang menurut Paulus benar-benar terjadi —kebangkitan1 Kristus Yesus. Malah, kebangkitan ini bisa dikatakan sebagai peristiwa terbesar yang menguatkan iman para pengikut Yesus. Namun, apa arti kebangkitan Yesus bagi kita sekarang? Bagaimana kita bisa yakin bahwa peristiwa itu 1 Di Alkitab, kata Yunani yang diterjemahkan ”kebangkitan” secara harfiah berarti ”berdiri kembali”. Ini menyiratkan bahwa seseorang dihidupkan kembali dan mendapatkan lagi identitas, kepribadian, serta ingatannya.
1 MARET 2013
3
”Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus . . . Setelah itu ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul; namun yang paling akhir ia menampakkan diri juga kepadaku.”—1 Korintus 15:6-8
pernah terjadi? Mari kita lihat argumen Paulus tentang hal ini dalam suratnya kepada orang Kristen di Korintus. SEANDAINYA KRISTUS TIDAK DIBANGKITKAN Beberapa orang Kristen di Korintus kuno meragukan kebangkitan Yesus, dan yang lain bahkan sama sekali tidak memercayai kebangkitan. Dalam suratnya yang pertama kepada orang Kristen di sana, Paulus memberitahukan apa saja akibatnya jika kebangkitan Yesus tidak pernah terjadi. Ia menulis, ”Jika memang tidak ada kebangkitan orang mati, Kristus juga tidak dibangkitkan. Namun jika Kristus tidak dibangkitkan, pemberitaan kami tentu sia-sia, dan iman kita sia-sia. Lagi pula, kami pun menjadi saksisaksi palsu tentang Allah . . . Imanmu tidak ada gunanya; kamu masih berada dalam dosa-dosamu. . . . Mereka yang tidur dalam kematian dalam persatuan dengan Kristus, juga binasa.”—1 Korintus 15:13-18. Paulus memulai dengan pernyataan yang tidak dapat dibantah: Jika orang mati tidak dibangkitkan, itu berarti Kristus juga tidak dibangkitkan. Seandainya Kristus tidak dihidupkan kembali, pemberitaan kabar baik pun sia-sia, sebuah kebohongan besar. Padahal, kebangkitan Kristus adalah elemen penting iman Kristen, bagian yang tak terpisahkan dari beberapa ajaran dasar Alkitab tentang kedaulatan Allah, nama-Nya, Kerajaan-Nya, dan keselamatan manusia. Jika kebangkitan itu tidak pernah terjadi, berita yang disampaikan oleh Paulus dan para rasul lain tidak akan ada artinya, kata-kata kosong belaka. Ada lagi konsekuensi lainnya. Jika Kristus tidak pernah dibangkitkan, iman Kristen akan sia-sia karena didasarkan atas kebohongan. Dan, itu berarti Paulus dan yang lainnya juga berdusta tentang pribadi yang membangkitkan Yesus, Allah Yehuwa. Lebih jauh lagi, pernyataan bahwa Kristus telah ”mati bagi dosa-dosa kita” juga tidak benar—karena jika Sang Juru Selamat saja tidak diselamatkan dari be-
4
MENARA PENGAWAL
lenggu kematian, bagaimana mungkin ia menyelamatkan orang lain? (1 Korintus 15:3) Artinya, orang Kristen yang telah mati dan memercayai kebangkitan, termasuk para martir, mati sia-sia. Paulus menyimpulkan, ”Jika dalam kehidupan ini saja kita berharap kepada Kristus, dari antara semua orang, kitalah yang paling patut dikasihani.” (1 Korintus 15:19) Paulus, seperti orang Kristen lain, telah merasakan kehilangan, penganiayaan, penderitaan, dan menghadapi kematian karena ia memercayai kebangkitan dan hal-hal yang berhubungan dengan itu. Betapa sia-sia semuanya jika kebangkitan hanyalah cerita bohong! MENGAPA ANDA BISA PERCAYA Paulus benar-benar memercayai kebangkitan. Ia tahu bahwa Yesus telah dihidupkan dari antara orang mati, dan ia merangkumkan bukti-buktinya bagi orang Korintus, ”yaitu bahwa Kristus mati bagi dosa-dosa kita sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus; dan bahwa ia dikuburkan, ya, bahwa ia dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus; dan bahwa ia menampakkan diri kepada Kefas, kemudian kepada kedua belas murid itu.”1 Paulus selanjutnya menambahkan, ”Setelah itu ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus, yang sebagian besar di antaranya masih ada sampai sekarang, tetapi beberapa telah tidur dalam kematian. Setelah itu ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul; namun yang paling akhir ia menampakkan diri juga kepadaku.”—1 Korintus 15:3-8. Paulus mengatakan dengan yakin bahwa Kristus telah mati bagi dosa-dosa kita, dikuburkan, dan 1 ”Kedua belas murid itu” memaksudkan ”semua rasul”, walaupun untuk beberapa waktu setelah kematian Yudas Iskariot, mereka hanya berjumlah 11 orang. Sekali peristiwa ketika Tomas tidak hadir, 10 murid pun dianggap mewakili semua rasul. —Yohanes 20:24.
dibangkitkan. Mengapa Paulus bisa begitu yakin? Salah satunya karena adanya banyak saksi mata. Yesus yang telah dibangkitkan menampakkan diri kepada orang perorangan (termasuk Paulus sendiri), beberapa kelompok orang, dan bahkan kepada 500 orang, yang banyak di antaranya merasa ragu ketika mendengar bahwa Yesus telah dibangkitkan! (Lukas 24:1-11) Kebanyakan dari saksi mata itu masih hidup pada zaman Paulus dan dapat dimintai keterangan. (1 Korintus 15:6) Pernyataan satu atau dua orang saksi bisa saja sulit dipercaya, tetapi pernyataan 500 orang lebih tentu tidak mungkin diabaikan. Selain itu, dua kali Paulus menyebutkan bahwa kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus ”sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus”. Peristiwa-peristiwa itu meneguhkan bahwa berbagai nubuat tentang Mesias dalam Kitab-Kitab Ibrani tergenap, sehingga Yesus terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan. Meskipun ada berbagai bukti dari para saksi mata dan Tulisan Kudus, dari dahulu sampai sekarang masih ada orang-orang yang meragukan kebangkitan Yesus. Beberapa mengatakan bahwa murid-murid Yesus mencuri mayatnya, kemudian mengaku melihat Yesus yang dibangkitkan. Namun, murid-murid sama sekali bukan tandingan para prajurit Romawi yang berjaga di depan makam. Yang lainnya mengatakan bahwa wujud Yesus yang dilihat murid-murid hanyalah ilusi. Tetapi, Yesus menampakkan dirinya kepada banyak orang pada saat yang berbeda-beda. Selain itu, mungkinkah sebuah ilusi sanggup memasak dan menyajikan ikan, seperti yang Yesus lakukan di Galilea setelah ia dibangkitkan? (Yohanes 21:9-14) Apakah sebuah ilusi akan meminta orang lain menyentuhnya?—Lukas 24:36-39. Banyak yang menuduh bahwa kebangkitan hanyalah tipuan yang diciptakan oleh para murid. Namun, 1 MARET 2013
5
apa untungnya bagi mereka? Karena memberikan kesaksian tentang kebangkitan, para murid diejek, dianiaya, dan dibunuh. Mungkinkah mereka rela diperlakukan seperti itu hanya demi sebuah kebohongan? Malah, mereka pertama kali membicarakannya di Yerusalem, langsung di hadapan para penentang yang siap menghalalkan segala cara untuk menghukum mereka. Kebangkitan itu justru memberikan keberanian kepada murid-murid untuk bersaksi tentang Yesus walaupun mereka menghadapi penganiayaan yang sangat hebat. Orang Kristen abad pertama tidak mempertaruhkan kehidupan hanya demi memberi-
kan kesaksian tentang kematian seorang guru agung. Mereka mempertaruhkan nyawa demi mengumumkan kebangkitan Yesus karena itu membuktikan bahwa dialah Kristus, Putra Allah yang hidup dan berkuasa, yang mendukung serta membimbing mereka. Kebangkitan Yesus menjadi jaminan kebangkitan mereka. Fakta tentang kebangkitan menjadi bagian utama iman Kristen. Jika Yesus tidak dibangkitkan, tidak ada Kekristenan. Jika Yesus tidak dibangkitkan, kita mungkin bahkan tidak akan pernah mendengar namanya. Nah, apa arti kebangkitan Kristus bagi kita sekarang?
PERTANYAAN UMUM Siapa yang akan dibangkitkan? ”Akan ada kebangkitan untuk orang-orang yang adil-benar maupun yang tidak adil-benar.” (Kisah 24:15) Yang adil-benar mencakup orang-orang yang setia seperti Nuh, Abraham, dan Sara. Yang tidak adil-benar mencakup orang-orang yang tidak memenuhi standar Allah karena tidak pernah mempelajari dan menaatinya. Di mana mereka yang dibangkitkan akan tinggal? Ada yang akan dibangkitkan sebagai makhluk roh yang tak berkematian di surga untuk memerintah bersama Kristus sebagai raja dan imam atas bumi. (Penyingkapan [Wahyu] 5:9, 10) Namun, kebanyakan orang akan dibangkitkan di bumi. Mereka akan menikmati kehidupan abadi di bumi firdaus. —Lukas 23:39-43. Kapan kebangkitan di bumi akan dilaksanakan? Di masa depan, setelah orang-orang jahat dimusnahkan dari bumi. Alkitab memperlihatkan bahwa kebangkitan dalam skala besar di bumi akan terjadi selama pemerintahan seribu tahun Kristus, ketika bumi akan diubah menjadi firdaus.—Penyingkapan 20:6.
6
MENARA PENGAWAL
Apakah tradisi Paskah berhubungan dengan kebangkitan? Berbagai kebiasaan Paskah yang menggunakan telur yang dihias, kelinci, lilin, dan bunga lili berasal dari agama-agama kafir. Hal-hal itu sama sekali tidak berhubungan dengan kebangkitan Yesus, yang konon diperingati pada perayaan itu. Apakah ini serius? Ya. Firman Allah memerintahkan kita untuk memisahkan diri dari agama palsu dan ”menyembah Bapak dengan roh dan kebenaran”.—Yohanes 4:23; 2 Korintus 6:17. Jika Yesus adalah Allah, seperti ajaran beberapa gereja, siapa yang membangkitkan Yesus? Yesus bukan Allah, melainkan Putra Allah. Allah yang bernama Yehuwa adalah Pribadi yang membangkitkan Yesus. (Roma 10:9) Seorang pakar Alkitab berkomentar, ”Sungguh tidak masuk akal bahwa seseorang—bahkan Kristus—bisa membangkitkan dirinya sendiri.”1 1 Untuk jawaban lebih lanjut atas pertanyaan-pertanyaan di atas, lihat pasal 7 dan 8 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? yang diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa, atau kunjungi www.jw.org/id.
Kebangkitan Yesus Berarti Kehidupan! EBANGKITAN Yesus bukan sekadar peristiwa yang terjadi dahulu kala yang tidak ada artinya bagi kita sekarang. Rasul Paulus memberi tahu arti penting kebangkitan Yesus, ”Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai buah sulung dari antara orang-orang yang telah tidur dalam kematian. Karena, mengingat kematian datang melalui seorang manusia, kebangkitan orang mati juga melalui seorang manusia. Karena sebagaimana semua manusia mati sehubungan dengan Adam, demikian juga semua manusia akan dihidupkan sehubungan dengan Kristus.”—1 Korintus 15:20-22. Yesus dibangkitkan pada 16 Nisan 33 M. Setiap tanggal itu, orang Yahudi mempersembahkan buah sulung dari panenan biji-bijian yang pertama kepada Allah Yehuwa di bait di Yerusalem. Dengan menyebut Yesus sebagai buah sulung, Paulus menyiratkan bahwa akan ada orang-orang lain yang dibangkitkan. Paulus selanjutnya menjelaskan apa saja yang dimungkinkan oleh kebangkitan Yesus, ”Mengingat kematian datang melalui seorang manusia, kebangkitan orang mati juga melalui seorang manusia.” Karena Adam mewariskan dosa dan kematian, kita se-
K
mua mati. Namun, dengan memberikan kehidupan manusianya yang sempurna sebagai tebusan, Yesus dapat membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan kematian melalui kebangkitan. Paulus memperjelas hal ini di Roma 6:23, ”Sebab upah yang dibayarkan oleh dosa adalah kematian, tetapi karunia yang Allah berikan adalah kehidupan abadi melalui Kristus Yesus, Tuan kita.” Yesus sendiri menjelaskan arti kematian dan kebangkitannya bagi kita. Ia mengatakan tentang dirinya, ”Putra manusia harus diangkat, agar setiap orang yang percaya kepadanya dapat memperoleh kehidupan abadi. Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, ia memberikan Putra satu-satunya yang diperanakkan, agar setiap orang yang memperlihatkan iman akan dia tidak akan dibinasakan melainkan memperoleh kehidupan abadi.”—Yohanes 3:14-16. Bayangkan, hidup abadi tanpa rasa sakit, penderitaan, dan kesedihan! (Penyingkapan 21:3, 4) Benarbenar prospek yang menyenangkan! Seorang pakar Alkitab mengatakan, ”Kuburan mengingatkan kita akan betapa singkatnya kehidupan, sedangkan kebangkitan menjamin singkatnya kematian.” Ya, kebangkitan Yesus berarti kehidupan! ˇ 1 MARET 2013
7
TAHUKAH ANDA?
Bagaimana orang Yahudi abad pertama mempersiapkan jenazah sebelum dikuburkan? Orang Yahudi menguburkan jenazah sesegera mungkin, biasanya pada hari yang sama. Hal ini dilakukan karena dua alasan. Pertama, di iklim panas Timur Tengah, jenazah cepat membusuk. Kedua, pada zaman itu, membiarkan jenazah selama berhari-hari dianggap tidak menghormati almarhum dan keluarganya. Injil dan buku Kisah mencatat setidaknya empat penguburan yang dilakukan pada hari kematian. (Matius 27:57-60; Kisah 5:5-10; 7:60–8:2) Berabad-abad sebelumnya, istri Yakub yang tercinta, Rakhel, meninggal pada saat Yakub dan keluarganya sedang mengadakan perjalanan. Yakub tidak membawa jenazah istrinya ke pekuburan keluarga, namun ia menguburkannya ”di jalan menuju . . . Betlehem”.—Kejadian 35:19, 20, 27-29. Catatan Alkitab tentang pemakaman menunjukkan bahwa ada banyak hal yang dilakukan orang Yahudi untuk mempersiapkan jenazah. Oleh keluarga dan teman, jenazah dimandikan, diolesi dengan minyak dan rempah-rempah, dan dibungkus dengan kain. (Yohanes 19:39, 40; Kisah 9:36-41) Kemudian, para tetangga dan orang-orang lain akan datang untuk menyatakan belasungkawa dan menghibur keluarga yang berduka.—Markus 5:38, 39. ˇ
Apakah Yesus dimakamkan dengan cara yang umum bagi orang Yahudi? Banyak keluarga Yahudi memakamkan jenazah di dalam gua atau ruang yang dibuat pada bukit batu lunak yang banyak terdapat di Israel. Mereka mengikuti apa yang dilakukan oleh para patriark. Misalnya, Abraham, Sara, Ishak, dan Yakub dimakamkan dalam gua Makhpela dekat Hebron.—Kejadian 23:19; 25:8, 9; 49:29-31; 50:13. Yesus juga dimakamkan dalam sebuah makam yang dibuat pada bukit batu. (Markus 15:46) Jalan masuk ke makam seperti itu biasanya sempit. Di bagian dalam, pada dinding gua, dibuat ceruk-ceruk untuk tempat menaruh jenazah. Setelah bagian daging terurai, tulang-tulang yang sudah kering akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kotak batu yang disebut osuari. Dengan demikian, makam yang sama dapat digunakan untuk pemakaman berikutnya. Inilah kebiasaan yang umum pada zaman Yesus. Menurut Hukum Musa, orang Yahudi tidak diizinkan mengurus pemakaman pada hari Sabat. Yesus meninggal tiga jam sebelum Sabat, maka Yusuf dari Arimatea dan beberapa orang lain memakamkan jenazah Yesus tanpa persiapan yang lengkap. (Lukas 23:50-56) Karenanya, beberapa sahabat Yesus pergi ke makamnya setelah Sabat untuk meminyaki jenazahnya.—Markus 16:1; Lukas 24:1. ˇ
8
MENARA PENGAWAL
PEMBACA BERTANYA . . .
Apakah penjahat di sebelah Yesus akan ke surga? Pertanyaan itu muncul karena Yesus menjanjikan kehidupan di Firdaus bagi seorang penjahat yang dieksekusi bersamanya. Yesus berjanji, ”Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu hari ini: Engkau akan bersamaku di Firdaus.” (Lukas 23:43) Perhatikan bahwa Yesus tidak mengatakan di mana Firdaus itu. Maka, apakah Yesus memaksudkan bahwa penjahat itu akan pergi bersama dia ke surga? Pertama, mari kita lihat apakah penjahat itu memenuhi syarat untuk kehidupan surgawi. Manusia yang memiliki harapan surgawi telah dibaptis dalam air dan dengan roh kudus, sehingga menjadi murid-murid Yesus yang diurapi roh. (Yohanes 3:3, 5) Selain itu, mereka harus menyelaraskan diri dengan standar moral Allah dan memperlihatkan sifat-sifat baik seperti kejujuran, integritas, dan belas kasihan. (1 Korintus 6:9-11) Mereka juga harus tetap loyal kepada Allah dan Kristus sampai akhir kehidupan mereka di bumi. (Lukas 22:28-30; 2 Timotius 2:12) Hanya dengan memenuhi persyaratan itulah mereka bisa membuktikan diri layak dibangkitkan dan diberi tanggung jawab yang besar di surga, yaitu melayani sebagai imam dan raja bersama Kristus atas manusia selama seribu tahun.—Penyingkapan (Wahyu) 20:6. Namun kenyataannya, penjahat di sebelah Yesus hidup dan mati sebagai pelaku kriminal. (Lukas 23:32, 39-41) Ia memang bersikap penuh respek sewaktu mengatakan kepada Yesus, ”Ingatlah aku apabila engkau masuk ke dalam kerajaanmu.” (Lukas 23:42) Akan tetapi, ia belum dibaptis dan bukan murid Yesus yang diurapi roh. Ia pun tidak dikenal bertingkah laku baik dan belum terbukti setia. Maka, apakah masuk akal jika Yesus menjanjikan kepadanya kekuasaan sebagai raja di surga bersama para pengikut Yesus yang setia, yang telah membuktikan integritas mereka?—Roma 2:6, 7. Sebagai ilustrasi: Jika seorang pria yang mencuri uang Anda meminta maaf, Anda mungkin tidak melaporkannya ke polisi. Namun, apakah Anda lantas memercayai dia untuk menjalankan bisnis atau mengurus keluarga Anda? Anda pasti akan memberikan
tanggung jawab sebesar itu kepada orang yang sangat Anda percayai. Demikian pula, orang-orang yang mendapat harapan hidup di surga harus benar-benar membuktikan diri sanggup menjunjung standar Allah yang luhur saat mereka memerintah manusia nanti. (Penyingkapan 2:10) Penjahat itu, walaupun kelihatannya tulus menjelang kematiannya, tidak memenuhi syarat. Namun menurut beberapa orang, Yesus memberi tahu bahwa penjahat itu akan ada di surga bersamanya hari itu juga. Hal itu tidak masuk akal, karena Yesus sendiri tidak pergi ke surga pada hari itu. Ia masih berada di ”jantung bumi”, atau kuburan, selama tiga hari. (Matius 12:40; Markus 10:34) Bahkan setelah dibangkitkan, ia masih ada di bumi selama 40 hari sebelum naik ke surga. (Kisah 1:3, 9) Jadi, penjahat itu tidak mungkin ada bersama Yesus di surga pada hari itu juga. Nah, Firdaus apa yang Yesus maksudkan? Setelah dibangkitkan, penjahat itu akan hidup dalam Firdaus di bumi, yang akan diperintah oleh Yesus. (Kisah 24:15; Penyingkapan 21:3, 4) Untuk mengetahui lebih banyak tentang Firdaus itu dan persyaratan dari Allah, silakan bertanya kepada seorang Saksi Yehuwa. ˇ
KISAH HIDUP
”Saya Melihat, Tapi Tidak Dapat Mengerti” SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH OLIVIER HAMEL
Pada 1975, sewaktu saya berusia dua tahun, ibu saya pertama kali merasa curiga ada yang tidak beres pada diri saya. Ibu sedang menggendong saya saat temannya menjatuhkan sebuah benda berat, yang menimbulkan suara keras. Ibu melihat bahwa saya sama sekali tidak bereaksi. Pada usia tiga tahun, saya belum bisa berbicara. Belakangan, keluarga saya mendapat berita yang mengejutkan—para spesialis mengatakan bahwa saya tuli total!
Orang tua saya bercerai saat saya masih kecil, dan sendirian, Ibu harus membesarkan saya dan kakakkakak saya—dua laki-laki dan satu perempuan. Saat itu, anak-anak tunarungu di Prancis tidak mendapat pendidikan seperti sekarang, dan metodenya kadang membuat kami sengsara. Namun, sejak kecil saya punya banyak keuntungan yang tidak didapat banyak orang tunarungu. Mari saya ceritakan. Dahulu, para pendidik percaya bahwa anak tunarungu harus diajar mengucapkan kata-kata dan membaca gerak bibir. Di Prancis kala itu, sekolahsekolah melarangkan penggunaan bahasa isyarat. Bahkan, ada anak tunarungu yang tangannya diikat ke belakang saat jam pelajaran. Selama beberapa tahun saat saya kecil, saya dilatih oleh seorang terapis wicara selama beberapa jam setiap minggu. Rahang atau kepala saya dipegangi dan saya berulang kali dipaksa mengeluarkan bunyi yang tidak saya dengar. Saya tidak bisa berkomunikasi dengan anak-anak lain. Selama tahun-tahun itu, saya merasa sangat menderita. Kemudian, ketika berusia enam tahun, saya masuk ke asrama sekolah luar biasa. Untuk pertama kalinya, saya bertemu dengan anak-anak tunarungu
10
MENARA PENGAWAL
Sekitar umur lima tahun
lain. Namun, di sekolah ini, bahasa isyarat juga dilarang. Jika kami memakai gerakan tangan di kelas, buku-buku jari kami akan dipukul atau rambut kami dijambak. Tetapi, diam-diam kami menggunakan isyarat yang kami ciptakan sendiri. Akhirnya, saya bisa berkomunikasi dengan anak-anak lain. Mulailah empat tahun yang menyenangkan. Namun, pada usia sepuluh, saya dipindahkan ke sekolah dasar dengan anak-anak yang bukan tunarungu. Saya sangat sedih! Saya mengira bahwa semua anak tunarungu sudah mati dan tinggal saya yang tersisa di dunia. Karena mengikuti saran para dokter, yang takut terapi wicara saya jadi siasia, keluarga saya tidak belajar menggunakan isyarat dan saya tidak diizinkan bergaul dengan anakanak tunarungu. Saya ingat saat menemui dokter spesialis telinga, saya melihat buku bahasa isyarat di mejanya. Sewaktu saya melihat gambar di sampulnya, saya menunjuknya dan mengatakan, ”Saya mau itu!” Dokter itu buru-buru menyembunyikan bukunya.1 1 Pada tahun 1991, pemerintah Prancis baru secara resmi mengesahkan penggunaan bahasa isyarat dalam pendidikan bagi anak-anak tunarungu.
AWAL KEHIDUPAN ROHANI SAYA Ibu berupaya membesarkan anak-anaknya dengan prinsip-prinsip Kristen. Ia membawa kami menghadiri pertemuan ibadat, atau perhimpun´ an, Sidang Jemaat Saksi-Saksi Yehuwa di Merignac, dekat Bordeaux. Sewaktu kecil, saya tidak terlalu mengerti apa yang diajarkan di sana. Namun, banyak anggota sidang bergantian duduk di sebelah saya dan menuliskan apa yang dibicarakan. Saya sangat tersentuh dengan kasih dan perhatian mereka. Di rumah, walaupun ibu mengajarkan Alkitab, saya tidak pernah benar-benar memahaminya. Saya merasa seperti nabi Daniel yang, setelah menerima nubuat dari malaikat, mengatakan, ”Aku mendengar, tetapi aku tidak dapat mengerti.” (Daniel 12:8) Bedanya, ”Saya melihat, tapi tidak dapat mengerti.” Namun perlahan-lahan, kebenaran dasar Alkitab mulai tertanam dalam hati saya. Saya menghargai apa yang saya pahami dan mencoba menerapkannya. Saya juga belajar dengan cara mengamati perilaku orang lain. Misalnya, Alkitab mengatakan bahwa kita harus bersabar. (Yakobus 5:7, 8) Saya tidak terlalu memahami apa kesabaran itu. Namun, dengan memerhatikan bagaimana rekan-rekan seiman mempertunjukkan sifat ini, saya pun memahami artinya. Ya, saya mendapat banyak manfaat dari sidang Kristen. KEHILANGAN YANG MENYEDIHKAN DAN KEJUTAN MENYENANGKAN Suatu hari, ketika berusia belasan, saya melihat sekelompok remaja tunarungu di jalan yang sedang menggunakan isyarat. Diam-diam, saya mulai bergaul dengan mereka dan belajar Bahasa Isyarat Prancis (FSL). Di sidang, ada seorang Saksi muda ´ bernama Stephane yang mulai bersahabat dengan saya. Ia berusaha keras berkomunikasi dengan saya, sehingga saya memiliki ikatan emosi yang kuat dengannya. Namun, tak lama kemudian, saya mera´ sakan kehilangan besar. Stephane dipenjara karena menolak dinas militer. Saya merasa hancur! Seper´ ginya Stephane, saya kehilangan semangat dan dapat dikatakan, saya berhenti menghadiri perhimpunan.
´ Sebelas bulan kemudian, Stephane dibebaskan dan pulang. Bayangkan betapa kagetnya saya saat ´ Stephane mulai berkomunikasi dengan saya menggunakan bahasa isyarat. Saya tidak dapat memerca´ yai apa yang saya lihat! Di penjara, Stephane rupanya ´ belajar FSL. Saat melihat gerakan tangan Stephane dan ekspresi wajahnya, saya sangat gembira karena membayangkan apa saja yang bisa saya pelajari. AKHIRNYA, SAYA MEMAHAMI KEBENARAN ALKITAB ´ Stephane mulai mengajari saya Alkitab. Sejak itu, saya bisa merangkai semua potongan kebenaran Alkitab yang telah saya pelajari. Semasa kecil, saya sangat senang melihat gambar-gambar bagus di publikasi Alkitab, membandingkan tokoh-tokohnya dan memeriksa setiap rincian supaya bisa mengingat cerita itu. Saya tahu tentang Abraham, ’benihnya’, dan ”kumpulan besar”, namun semua ini baru bermakna setelah saya diajar dengan bahasa isyarat. (Kejadian 22:15-18; Penyingkapan [Wahyu] 7:9) Jelaslah, saya sudah menemukan bahasa yang wajar buat saya, yang benar-benar saya kenali dan pahami. Setelah saya bisa memahami apa yang disampaikan di perhimpunan, hati saya tersentuh dan saya ingin belajar lebih banyak. Dengan bantuan ´ ´ Stephane, pemahaman Alki- Stephane membantu tab saya terus bertambah, dan saya memahami pada 1992, saya membaktikan Alkitab diri kepada Allah Yehuwa dan dibaptis. Namun, walaupun saya telah membuat kemajuan, saya masih merasa malu dan sulit bersosialisasi akibat keterbatasan komunikasi semasa kecil. PERJUANGAN MELAWAN SIFAT PEMALU Belakangan, kelompok kecil bahasa isyarat di mana saya bergabung disatukan dengan sebuah sidang di Pessac, Bordeaux. Hal ini sangat membantu saya membuat kemajuan rohani. Meski saya masih berjuang melawan keterbatasan dalam 1 MARET 2013
11
Membawakan ceramah Alkitab dalam Bahasa Isyarat Prancis
Istri saya, Vanessa, yang sangat mendukung
berkomunikasi, teman-teman yang bukan tunarungu berupaya agar saya memahami semuanya. Sepasang suami istri, Gilles dan Elodie, secara khusus berupaya berkomunikasi dengan saya. Mereka sering mengundang saya makan atau minum kopi setelah perhimpunan. Itulah awal persahabatan kami yang menyenangkan. Betapa bahagianya berada di antara orang-orang yang menaati Allah! Di sidang itulah saya bertemu dengan Vanessa. Saya tertarik kepadanya karena ia lurus dan peka akan kebutuhan orang lain. Ia tidak pernah menganggap keadaan saya sebagai penghalang, malah sebagai pengalaman yang memperkaya hidupnya. Ia memenangkan hati saya, dan kami menikah pada tahun 2005. Vanessa membantu saya mengatasi kendala komunikasi dengan melawan sifat pemalu dan belajar menyatakan perasaan secara lebih terbuka. Saya sangat menghargai dukungannya atas berbagai tanggung jawab yang saya jalankan. HADIAH LAIN DARI YEHUWA Tidak lama setelah kami menikah, pada tahun yang sama, kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa di Louviers, Prancis, mengundang saya untuk ikut pelatihan penerjemahan selama sebulan. Selama beberapa tahun belakangan, kantor cabang telah bekerja keras untuk membuat beberapa DVD publikasi dalam FSL. Tetapi, karena pekerjaan yang semakin bertambah, tim penerjemahan membutuhkan bantuan. Vanessa dan saya merasa bahwa undangan bagi saya untuk melayani di kantor cabang adalah hak is-
12
MENARA PENGAWAL
Bekerja di Departemen Penerjemahan di kantor cabang
timewa yang sangat besar dan hadiah dari Allah Yehuwa. Namun, harus saya akui, kami sempat khawatir. Bagaimana nasib kelompok bahasa isyarat kami? Bagaimana dengan rumah kami? Apakah Vanessa akan menemukan pekerjaan di daerah itu? Dengan cara yang luar biasa, Yehuwa memberikan solusi untuk setiap masalah. Saya sungguh merasa bahwa Yehuwa mengasihi kami dan kaum tunarungu. DIDUKUNG OLEH UMAT YANG BERSATU Dengan membantu penerjemahan, saya lebih mengerti semua hal yang dilakukan untuk membantu kaum tunarungu mengenal Allah. Dan, amat senang rasanya melihat saudara-saudari di kantor cabang berupaya berkomunikasi dengan saya! Saya tersentuh melihat mereka belajar menggunakan beberapa isyarat. Saya sama sekali tidak merasa tersisih. Semua pernyataan kasih itu adalah bukti dari persatuan unik di kalangan umat Yehuwa.—Mazmur 133:1. Saya bersyukur kepada Yehuwa karena melalui sidang Kristen, Ia selalu memastikan bahwa ada seseorang yang siap membantu saya. Saya juga menghargai hak istimewa dalam membantu kaum tunarungu untuk mengenal Pencipta kita yang pengasih dan mendekat kepada-Nya. Saya menantikan saat ketika semua penghalang komunikasi akan disingkirkan dan semua akan menjadi satu keluarga yang berbicara ”bahasa yang murni”, yaitu kebenaran tentang Allah Yehuwa dan kehendakNya.—Zefanya 3:9. ˇ
MENDEKATLAH KEPADA ALLAH
”Perintah Manakah yang Terutama?” Bagaimana kita bisa menyenangkan Allah? Apakah kita harus mengikuti banyak aturan yang tak ada habisnya? Syukurlah, tidak. Yesus Kristus, Putra Allah sendiri, menyiratkan bahwa apa yang Allah minta dari kita dapat dirangkumkan dalam satu kata.—Baca Markus 12:28-31. Sebelumnya, mari kita perhatikan latar kata-kata Yesus. Ia sedang mengajar di bait pada 11 Nisan, beberapa hari sebelum kematiannya. Musuh-musuhnya berupaya menjebaknya dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang kontroversial. Jawaban Yesus selalu berhasil membungkam mereka. Kemudian, seseorang bertanya, ”Perintah manakah yang terutama dari semua?”—Ayat 28. Itu adalah pertanyaan yang sulit. Beberapa orang Yahudi memperdebatkan mana di antara 600 hukum dalam Hukum Musa yang harus diutamakan. Yang lainnya mengatakan bahwa semua hukum sama pentingnya, sehingga mereka tidak boleh menganggap yang satu lebih penting daripada yang lain. Bagaimana Yesus menanggapi pertanyaan itu? Sebagai jawaban, Yesus menyebutkan tidak hanya satu, tetapi dua perintah. Pertama, ia mengatakan, ”Engkau harus mengasihi Yehuwa, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap pikiranmu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Ayat 30; Ulangan 6:5) Arti kata ”hati”, ”pikiran”, ”jiwa”, dan ”kekuatan” tidak berdiri sendirisendiri, namun saling berkaitan.1 Kesimpulannya: Kasih kepada Yehuwa harus melibatkan orang itu seutuhnya, semua kemampuan dan sumber dayanya. Sebuah karya referensi Alkitab mengatakan, ”Allah harus dikasihi secara mutlak dan total.” Jadi, jika Anda mengasihi Allah, Anda akan melakukan yang terbaik setiap hari agar mendapat senyum perkenanNya.—1 Yohanes 5:3. 1 Dalam Alkitab, ”jiwa” memaksudkan seseorang secara keseluruhan. Maka, ”jiwa” dapat mencakup ”hati”, ”pikiran”, dan ”kekuatan”.
Kedua, Yesus mengatakan, ”Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.” (Ayat 31; Imamat 19:18) Kasih kepada Allah dan sesama tidak terpisahkan. Kasih kepada Allah membuat kita mengasihi sesama. (1 Yohanes 4:20, 21) Jika kita mengasihi orang lain seperti diri sendiri, kita akan memperlakukan mereka seperti kita ingin diperlakukan. (Matius 7:12) Dengan demikian, kita menunjukkan kasih kepada Allah, Pribadi yang menciptakan kita dan sesama kita menurut gambar-Nya.—Kejadian 1:26. Seberapa pentingkah dua perintah ini? ”Tidak ada perintah lain yang lebih besar daripada perintah-pe-
Semua yang Yehuwa minta dari para penyembah-Nya dapat diringkaskan menjadi satu kata: kasih rintah ini,” kata Yesus. (Ayat 31) Dalam catatan Matius, Yesus mengatakan bahwa semua hukum lain bergantung pada dua perintah ini.—Matius 22:40. Menyenangkan Allah bukan sesuatu yang rumit. Semua yang Ia minta dari kita dapat diringkaskan menjadi satu kata: kasih. Itulah inti ibadat sejati, sejak dahulu sampai selamanya. Namun, kasih bukan sekadar ucapan di bibir atau perasaan di hati; kasih nyata dalam tindakan. (1 Yohanes 3:18) Anda bisa belajar cara mengembangkan dan memperlihatkan kasih kepada Allah Yehuwa, yang ”adalah kasih”. —1 Yohanes 4:8. ˇ
SARAN PEMBACAAN UNTUK MARET
Markus 9–Lukas 6
AJARLAH ANAK ANDA
Petrus dan Ananias Berbohong APA PELAJARANNYA? Berbohong berarti mengatakan sesuatu yang kamu tahu tidak benar. Pernahkah kamu berbohong?—1 Orang-orang dewasa yang mengasihi Allah pun pernah berbohong. Kamu mungkin tahu tokoh Alkitab yang pernah berbohong. Namanya Petrus, salah satu dari 12 rasul Yesus. Coba kita lihat mengapa ia berbohong. Setelah ditangkap, Yesus dibawa ke rumah imam besar. Saat itu sudah jauh lewat tengah malam. Petrus masuk ke halaman rumah sang imam tanpa ketahuan. Namun, di keremangan cahaya, seorang hamba imam itu mengenali Petrus. ”Engkau juga bersama-sama Yesus,” kata gadis itu. Karena takut, Petrus menyangkalnya. Menurut Alkitab, belakangan ”seorang gadis lain melihat dia”. Ia mengatakan, ”Pria ini bersama-sama Yesus.” Sekali lagi, Petrus membantahnya. Tak lama kemudian, orang-orang mendatangi Petrus dan mengatakan, ”Pasti engkau juga salah seorang dari mereka.” Petrus ketakutan. Jadi, untuk ketiga kalinya, ia berbohong, ”Aku tidak mengenal orang itu!” Lalu, ayam jantan berkokok. Yesus memandang Petrus, dan Petrus ingat bahwa beberapa jam sebelumnya, Yesus mengatakan, ”Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal aku tiga kali.” Petrus pergi dan menangis. Ia sangat menyesal! Bisakah kamu mengalami hal seperti itu?— Misalnya, kamu ada di sekolah dan teman-temanmu mengobrol tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Ada yang bilang, ”Mereka enggak hormat bendera.” ”Mereka enggak mau membela negara,” kata yang lain. Yang lain lagi bilang, ”Mereka enggak percaya Yesus, karena mereka enggak merayakan Natal.” Lalu, ada yang melihat ke arahmu dan bertanya, ”Bukannya kamu juga Saksi Yehuwa?” Apa yang akan kamu katakan?— 1 Sewaktu membaca bersama seorang anak dan melihat tanda jeda (—), berhentilah sejenak dan anjurkan dia mengutarakan diri.
14
Sebelum menghadapi situasi seperti itu, kamu harus siap memberikan jawaban. Petrus tidak siap. Sewaktu terpojok, ia berbohong! Namun, Petrus sangat menyesali tindakannya, jadi Allah mengampuninya. Ada murid Yesus lainnya yang juga berbohong, namanya Ananias. Namun, Allah tidak mengampuni dia dan istrinya, Safira. Seperti suaminya, Safira ikut berbohong. Mari kita lihat mengapa Allah tidak mengampuni Ananias dan Safira. Sepuluh hari setelah Yesus meninggalkan rasul-rasul dan naik ke surga, sekitar 3.000 orang dibaptis di Yerusalem. Banyak di antara mereka datang dari jauh untuk merayakan Pentakosta, dan setelah menjadi murid Yesus, mereka ingin tinggal lebih lama untuk belajar lebih banyak soal Kekristenan. Jadi, beberapa murid Yesus menyumbangkan uang untuk keperluan mereka. Ananias dan istrinya menjual sebidang tanah, agar uangnya bisa digunakan untuk membantu mereka yang baru dibaptis. Ketika Ananias memberikan uangnya kepada para rasul, ia mengatakan bahwa itu adalah seluruh hasil penjualan. Padahal, ia menyimpan sebagian uangnya. Dengan bantuan Allah, Petrus mengetahui hal ini. Jadi, ia mengatakan kepada Ananias, ”Engkau telah berbuat curang, bukan kepada manusia, melainkan kepada Allah.” Saat itu juga, Ananias mati! Sekitar tiga jam kemudian, istrinya datang. Karena tidak tahu apa yang terjadi dengan suaminya, ia juga berbohong dan sebagai akibatnya, ia pun mati. Pelajarannya: Mengatakan kebenaran itu penting! Ya, kita semua perlu berupaya untuk jujur! Memang, kita sering berbuat salah, terutama saat kita masih muda. Tidakkah kamu senang karena Yehuwa mengasihimu dan akan mengampunimu seperti Ia juga mengampuni Petrus?— Namun ingat, kita semua perlu mengatakan yang benar. Dan, kalau kita berbohong, kita harus meminta, bahkan memohon, pengampunan dari Allah. Itulah yang pasti Petrus lakukan, dan ia diampuni. Jika kita berusaha keras untuk tidak berbohong lagi, Allah juga akan mengampuni kita! ˇ
BACALAH DALAM ALKITABMU
Matius 26:69-75 Kisah 2:38-42; 4:32-37; 5:1-11
PERTANYAAN ALKITAB DIJAWAB
Mengapa Yesus disebut Putra Allah? Allah tidak memiliki istri yang menjadi ibu dari anakanak-Nya. Ia adalah Pencipta semua makhluk hidup. Manusia diciptakan dengan kemampuan untuk meniru sifat-sifat Allah. Itulah sebabnya, manusia pertama yang Allah ciptakan, Adam, disebut ”putra Allah”. Demikian pula, Yesus disebut ”Putra Allah” karena ia diciptakan dengan sifat-sifat yang mirip dengan sifat-sifat Bapaknya.—Baca Lukas 3:38; Yohanes 1:14, 49.
Kapan Yesus diciptakan? Yesus diciptakan sebelum Adam. Malah, Allah pertama-tama menciptakan Yesus dan kemudian menugasi Yesus untuk membuat semua yang lain, termasuk para malaikat. Karena itulah Alkitab menyebut Yesus ”yang sulung dari antara semua ciptaan” Allah. —Baca Kolose 1:15, 16. Sebelum lahir di Betlehem, Yesus hidup sebagai malaikat di surga. Belakangan, Allah memindahkan kehidupan Yesus dari surga ke rahim Maria agar Yesus dapat dilahirkan sebagai manusia.—Baca Lukas 1:30-32; Yohanes 6:38; 8:23. Mengapa Allah mengutus Yesus ke bumi sebagai manusia? Peranan khusus apa yang Yesus jalankan? Jawabannya dapat Anda temukan dalam Alkitab, yang akan membantu Anda semakin memahami serta menghargai apa yang Allah dan Yesus lakukan bagi Anda.
Yesus adalah makhluk roh di surga sebelum dilahirkan di Betlehem
Untuk keterangan lebih lanjut, lihat pasal 4 buku ini, diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN?
DAPATKAN JAWABAN BERBAGAI PERTANYAAN ALKITAB DI WEB
s
n o
Unduhan gratis majalah ini dan berbagai terbitan sebelumnya
m q
Artikel dan kegiatan untuk orang tua, remaja, dan anak-anak
p
Alkitab online dalam kira-kira 50 bahasa wp13 03/01-IN