MANUAL BOOK
OPENTENDER.NET
Copy Rigt
2
Apa Itu KORUPSI ? Rp
Korupsi adalah penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi Mengapa korupsi sering terjadi: 1. Ada celah Kebijakan 2. Resiko Rendah – Keuntungan Tinggi 3. Sulit Dibuktikan – Mudah Dibebaskan
Modus Korupsi PBJ: Rp
Mark-up Dilakukan pada saat proses perencanaan pengadaan sehingga biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi lebih besar. Panitia lelang dan penyedia berkolusi untuk menaikkan harga. Agak sulit pembuktian pada kegiatan penyediaan jasa daripada pembelian barang Contoh kasus: pembelian pesawat Shukoi yang terbukti bhwa Negara membeli pesawat 2 kali lipat dari harga pasar ada mark up sebesar 100% sehingga Negara kehilangan potensi keamanan Siapa yang bisa membedakan penelitian seharga 1,227 Milyar tentang studi potensi pengembangan wilayah di kabupaten Kampar dengan studi penguatan konektifitas wilayah sumatera dan Kalimantan yang seharga 321 juta. Keduanya diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri tahun 2013.
KKN Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Rencana pengadaan diarahkan pada produk atau penyedia tertentu. Contoh kasus DKI Jakarta 2013: Ada 13 perusahaan yang memenangkan proyek di SKPD tertentu padahal pegawai perusahaannya sama, kantornya beralamat sama. Total proyek 18,5 Milyar.
Fake
Penggelapan dan pemalsuan i. Membuat pengadaan barang dan jasa yang fiktif ii. Biasanya diakhir tahun untuk menghabiskan dana iii. Dokumen fiktif iv. Double budget : barang yang sama dibeli dari sumber dana publik yang berbeda
Ada mantan pejabat tinggi yang perusahaanperusahaannya memenangkan total proyek 400 Milyar
3
Fakta Korupsi PBJ
70% KPK : dari total kasus yang ditangani 70 % di antaranya terkait proyek pengadaan barang/jasa.
60% Kasus Banten, 2011-2013, Keluarga Gubernur Banten mendapatkan 175 proyek senilai Rp 1,148 Triliun
Data ICW 60% kasus korupsi terjadi pada proses pengadaan barang dan jasa
Pentingnya Monitoring e-proc Eprocurement adalah milestone penting dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Tujuan procurement berdasarkan Perpres 54/2010 dan Perpres 70/2012: Pembiayaan pembangunan yang berasal dari APBN/APBD dapat berjalan dengan efisien dan efektif dengan memprioritaskan prinsip-prinsip keterbukaan, persaingan usaha yang sehat, adil dan akuntabel. Jika transparansi dan akuntabilitas proses pengadaan barang dan jasa meningkat maka 30% dana publik dapat diselamatkan. Misalnya untuk Kabupaten Berau hingga Agustus tahun 2014 diperoleh efisiensi anggaran sebesar 11,27% atau senilai 48 Milyar. 4
Manfaat E-procurement Rp
Terhindar Dari Efektif & Efisien Tuduhan KKN
Transparan & Akuntabel
Hemat waktu & Biaya
Menghemat Kertas
Latarbelakang Monitoring E-procurement
Info Adanya informasi proyek pengadaan yang tersaji di layanan pengadaan secara elektronik LKPP
Mengembangkan alert system
Memperluas Partisapasi Masyarakat Untuk Mengawasi
Mulai muncul berbagai indikasi pelanggaran
Opentender.net Potential Fraud Analysis (PFA) adalah alat yang dikembangkan oleh ICW untuk menilai potensi resiko korupsi paket-paket pekerjaan pemerintah yang dilelangkan. Alat ini dikembangkan pada tahun 2012 dan telah diujicobakan di 9 kota (Banda Aceh, Mataram, Jakarta, Blitar, Kebumen, Tangerang Selatan, Makassar, Denpasar, Bandung ).
5
Sejarah ICW
LKPP
LPSE
ICW pada tahun 2012 bekerjasama dengan LKPP, BPK, KPK dan UKP4 menyusun alat monitoring E-procurement dengan 5 pilot area yaitu Makassar,Kebumen, Madiun, Tangerang Selatan dan Mataram Tujuan MOU adalah untuk meningkatkan kerja sama untuk memberikan data pengadaan barang dan jasa dari 535 LPSE
Alasan Pembuatan Opentender.net Mencari alat yang mudah bagi masyarakat untuk memantau PBJ
Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pengambilan kebijakan publik
OPENTENDER.NET Monitoring Online Pengadaan Barang & Jasa
6
Kriteria Resiko Indikator
Nilai kontrak
Alasan
Risiko bagi pemerintah tinggi untuk nilai kontrak besar
Jumlah peserta yang rendah mengindikasikan Jumlah tingkat kompetisi peserta lelang yang rendah, dan kemungkinan kolusi antar peserta (“arisan”)
Nilai kontrak/ HPS
Semakin tinggi menunjukkan semakin kecil “savings,” dapat berarti tingkat kompetisi rendah. Walaupun nilai yang rendah mungkin tidak berarti apapun jika HPS di-”marked-up”
Waktu pelaksanaan proyek (Akhir Tahun Anggaran -Tanggal Kontrak)
Hanya untuk proyek konstruksi, waktu pelaksanaan yang sempit dapat mengakibatkan kualitas pekerjaan buruk
Pemberian Bobot : Kategori 5 untuk yang berisiko tertinggi 1 = Nilai kontrak antara Rp 100-500 juta 2 = Nilai kontrak antara Rp 0,5-1 M … 5 = Nilai kontrak > Rp 10 M 1 = lebih banyak dari 5 peserta 2 = 5 peserta … 5 = kurang dari 3 peserta
1 = kurang dari 80% 2 = antara 80-90% … 5 = lebih dari 95%
1 = lebih dari 9 bulan 2 = antara 6-9 bulan … 5 = kurang dari 3 bulan
7
Memahami website opentender.net
Home Halaman Muka
Pada halaman Beranda OpenTender, pengunjung dapat mengakses berbagai tautan pada fungsifungsi utama situs serta ringkasan informasi kontrak Pengadaan Barang dan Jasa. Dalam jendela home terdiri atas gabungan dari beberapa fitur opentender.net, diantaranya adalah :
8
Menu Bar berisi tautan ke halaman Beranda, berita, database, Analisis, Top 10 dan Kontak. Ringkasan Kontrak PBJ yang menampilkan secara acak berdasarkan kategori, yaitu Propinsi / Kabupaten / Kementerian / Lembaga Negara / lembaga pendidikan / dll dengan beberapa widget 1.Tabel 5 kontrak paling beresiko 2.Ringkasan informasi nilai kontrak 3.Grafik 3 jenis analisis yang dipilih secara acak 4.Slideshow Foto dari beberapa berita terakhir
Berita
Halaman berita adalah kumpulan berita-berita yang berhubungan dengan paket pekerjaan, pada halaman ini anda bisa mengakses perkembangan penggunaan sistem e-procurement di berbagai daerah serta kasus-kasus korupsi yang terbaru yang berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa.
Halaman Database adalah kumpulan data pengadaan barang dan jasa, terdiri atas box filter, box ringkasan dan tabel data paket pekerjaan
Data base
Berdasarkan pilihan (filter), halaman ini menyediakan informasi paket PBJ dengan kolom-kolom sebagai berikut: 1. NO : Nomor urut paket sesuai jumlah paket yang dipilih 2. PROYEK : Nama paket PBJ yang dapat di-klik untuk melihat rincian paket dan nama-nama perusahaan lain yang terdaftar sebagai peserta lelang 3. PERUSAHAAN : Nama perusahaan/kontraktor pemenang paket yang dapat di-klik untuk melihat rincian perusahaan dan paketpaket lain yang pernah dimenangkan 4. KATEGORI : Jenis paket, yaitu pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi atau jasa lainnya. 5. LPSE : Nama LPSE penyelenggara lelang 6. PENGUMUMAN : Tanggal pengumuman lelang 7. AKHIR LELANG : Tanggal akhir lelang (jika proyek sudah selesai) 8. PAGU : Nilai pagu anggaran dalam rupiah 9. HPS : Nilai harga perkiraan sendiri (HPS) dalam rupiah 10. KONTRAK : Nilai paket sesuai kontrak 11. T/P : Jumlah penawaran (T) dan jumlah peserta (P) lelang 12. SKOR : Skor potensi resiko menurut algoritma Potential Fraud Analysis (PFA) yang dikembangkan oleh ICW, paket paling beresiko mendapat nilai 20
9
Analisis
Halaman Analisis menampilkan grafik analisis yang memudahkan pengguna untuk menganalisis perbandingan berbagai jenis kontrak menurut beberapa kategori, yaitu:
1. Besaran pagu kontrak 2. Besaran nilai kontrak 3. Proporsi nilai kontrak dibanding harga perkiraan (HPS) 4. Jumlah paket per kategori lembaga / propinsi 5. Nilai kontrak per kategori lembaga / propinsi 6. Jumlah paket per triwulan dalam 1 tahun anggaran 7. Jumlah paket per sumber dana (APBN, APBD, hibah, dll) 8. Jumlah paket per kategori (konsultasi, jasa, konstruksi, barang) 9. Jumlah paket per bulan dalam 1 tahun anggaran 10. Besaran nilai kontrak per sumber dana (APBN, APBD, hibah, dll) 11. Besaran nilai kontrak per kategori (konsultasi, jasa, konstruksi, barang) 12. Besaran nilai kontrak per bulan dalam 1 tahun anggaran 13. Jumlah pemenangan perusahaan pemenang kontrak 14. Jumlah peserta lelang per paket 15. Jumlah penawaran peserta lelang per paket 16. Jumlah paket PBJ per LPSE / Panitia / Satker
10
Top 10 10 Proyek Eproc
10 perusahaan rekanan teratas
10 lembaga teratas (bila filter memilih entitas lembaga)
10 propinsi/ kabupaten teratas (bila filter memilih entitas daerah)
10 LPSE teratas
10 SKPD teratas
11
Halaman Profil • Tentang opentender.net Riwayat singkat pengembangan OpenTender dengan metode Potential Fraud Analysis. • Dasar hukum PBJ Berbagai produk perundang-undangan yang terkait dengan proses Pengadaan Barang dan Jasa di Indonesia • FAQ Daftar pertanyaan umum yang kerap diajukan pengguna OpenTender Halaman Panduan • Panduan Singkat Modul penggunaan OpenTender untuk umum dan untuk investigator • Potential Fraud Analysis Penjelasan tentang metode Potential Fraud Analysis yang diterapkan dalam situs OpenTender untuk mengidentifikasi paket-paket PBJ yang berpotensi diselewengkan Halaman Kontak Formulir singkat bagi pengunjung situs untuk menghubungi pengelola OpenTender.
12
TATACARA MONITORING PENGADAAN BARANG & JASA DENGAN OPENTENDER.NET
13
OpenTender menyediakan berbagai macam fungsi yang dirancang untuk memudahkan publik sebagai pengguna umum maupun para investigator secara khusus untuk mengidentifikasi paket-paket yang relevan sesuai dengan minat perhatian dan kepentingan masing-masing. Untuk mengetahui dan memonitor Pengadaan Barang dan Jasa kita perlu mencari tahu terlebih dahulu proyek apa saja yang memiliki nilai resiko tertinggi. Dengan menggunaka filter box pada opentender.net kita bisa mengkategorikan paket pekerjaan atau proyek PBJ sesuai dengan domisili atau daerah dimana kita tinggal sehingga mempermudah proses monitoring PBJ. Dibawah ini dijelaskan beberapa tools di opentender.net serta cara penggunaannya.
Filter box 1. Menyaring atau memilih paket PBJ menurut pilihan-pilihan berikut: 2. Tahun anggaran (e-Procurement diterapkan sejak tahun 2008) 3. Kategori (Barang/Konstruksi/Konsultasi/Jasa Lain) 4. Sumber Dana (APBN/APBD/APBN+APBD/BUMN/BUMD/Hibah/dll) 5. Entitas (Lembaga/Daerah) 6. Lembaga (Kementerian/Lembaga Negara/Lembaga Pendidikan/BUMN) 7. Daerah (Propinsi dan Kabupaten/Kota) 8. Lembaga PBJ Secara Elektronik (LPSE) 9. Unit Layanan Pengadaan (ULP) • Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
14
Ringkasan data paket PBJ sesuai pilihan yang ditentukan pada saringan/ filter: • ∑ Kontrak
• Kontrak • Pagu • ∑ Paket • Triwulan • ∑ Pemenang • Peserta • ∑ LPSE • ∑ Agen • ∑ SKPD
: : : : : : : : : :
Total nilai kontrak Rerata nilai kontrak Rerata pagu kontrak Jumlah paket Rerata pelaksanaan pada triwulan Jumlah perusahaan pemenang Rerata jumlah peserta lelang Jumlah LPSE Jumlah ULP Jumlah SKPD
x x x x
Halaman Database menampilkan tabel lengkap data pengadaan barang dan jasa yang dilengkapi beberapa fungsi, antara lain:
• SEARCH: pencarian kata kunci berdasarkan nama paket / nama perusahaan atau keterangan lainnya • CLEAR: membatalkan hasil pencarian kata kunci • PRINT: mencetak halaman yang sedang ditampilkan • DOWNLOAD: mengunduh data sebagai file spreadsheet (excel) berdasarkan filter atau pencarian • SORTING: mengurutkan hasil pencarian sesuai judul kolom
15
Grafik Analisis • OpenTender merancang grafik-grafik analisis untuk memudahkan pengguna dalam menganalisa data dan membantu para investigator dan pengambil kebijakan dalam mengidentifikasi paket bermasalah, kurun waktu yang sensitif dalam hal PBJ, penyelenggara yang mendominasi PBJ, lembaga atau daerah yang aktif / pasif dalam menerapkan e-Procurement, alokasi anggaran menurut berbagai kategori, dan lainlain. • Setiap grafik pada halaman Analisis memiliki berbagai fungsi yang yang dapat memudahkan pengguna dalam menganalisa data: • HOVER : Posisikan cursor mouse pada blok warna yang direpresentasikan untuk melihat detail dari blok tersebut • ZOOM : Klik pada area kosong pada tiap grafik kecil untuk memperbesar tampilan sehingga mempermudah dalam membaca data. • DOWNLOAD : Download grafik dalam berbagai format gambar
Top 10 Setiap tabel yang ditampilkan dalam halaman TOP 10 dapat diurutkan menurut kolom-kolom berikut ini: • Jumlah Proyek : Top ten diurut berdasarkan jumlah proyek paling banyak • Total Nilai Kontrak • Rerata Nilai Kontrak • Total HPS • Rerata HPS • Rerata Kontrak:HPS • Jumlah Peserta Lelang • Jumlah Penawaran Peserta • Skor Potensi Resiko
16
Rincian Paket • Nama paket • Lokasi (Propinsi, Kabupaten/Kota) • LPSE, SKPD, ULP dan Panitia PBJ • Jumlah Peserta dan Penawaran • Nama perusahaan dan NPWP pemenang • Kode lelang • Tanggal pengumuman dan tahun anggaran • Kategori PBJ dan sumber dana • Pagu anggaran dan harga perkiraan sendiri (HPS) • Nilai kontrak / hasil lelang • Daftar peserta lelang dan nilai penawaran masing-masing (bila peserta lelang pernah memenangkan paket lain, maka nama perusahaan peserta lelang dapat di-klik untuk melihat rincian paket yang pernah dimenangkan)
Semua kolom nama perusahaan yang muncul dalam tabel-tabel pada halaman Beranda, Database maupun Top 10 dapat diklik untuk melihat rincian perusahaan sebagai berikut: • ∑ Kontrak : total nilai kontrak • Kontrak : rerata nilai kontrak • Kontrak:HPS : rerata nilai kontrak berbanding HPS • ∑HPS : total nilai HPS • HPS : rerata nilai HPS • Pagu : rerata nilai pagu • ∑Paket : jumlah paket • Triwulan : rerata pelaksanaan pada triwulan • NPWP : nomor pokok wajib pajak • Tahun : menampilkan paket yang pernah dimenangkan berdasarkan tahun anggaran
x x x x x
17
Investigasi PBJ
Online tracking
18
1
2
3
4
Kunjungi opentender.net dan klik DATABASE untuk memulai pemantauan PBJ secara online.
Pilih paket pengadaan yang hendak dipantau menurut berbagai kategori, daerah atau lembaga, lalu klik DATABASE
Lihat SKOR POTENSI RESIKO pada kolom paling kanan dalam tabel paket PBJ (resiko tertinggi = skor 20).
Klik TOP 10 untuk melihat 10 paket paling beresiko dalam kategori, daerah atau lembaga yang telah dipilih
19
Klik kolom nama paket untuk melihat rincian proyek, nilai proyek, penyelenggara serta peserta tender.
Klik nama perusahaan pemenang untuk melihat informasi tentang perusahaan tersebut serta paket-paket yang pernah dimenangkan.
Klik CHARTS untuk melihat grafikgrafik sebaran paket pengadaan menurut kategori, daerah atau lembaga yang dipilih.
20
5
6
7
Telusuri informasi tambahan tentang paket pengadaan yang hendak dipantau pada berbagai situs online lain:
Cari nama paket/ perusahaan pada mesin pencari online (misal: google.com)
Cari informasi perusahaan pada situs-situs asosiasi (misal: lpjk.org)
LPJK.org
Cari paket terkait pada situs LPSE penyelenggara PBJ (misal: lpse.jakarta.go.id)
LPSE
21
Tatacara Penyusunan Laporan Laporan hasil investigasi yang disusun secara benar dan sistematis akan sangat membantu aparat penegak hukum dalam menindaklanjutinya. Fakta dilapangan, penegak hukum seringkali kebingungan membaca hasil invetigasi dikarenakan investigator tidak cukup baik dalam menuliskan hasil investigasinya. Terdapat 5 (lima) hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah laporan investigasi dugaan tindak pidana korupsi. Yaitu; Latarbelakang, Permasalahan, Indikasi tindak pidana korupsi, kesimpulan, dan yang terakhir adalah rekomendasi.
22
1
Latar Belakang
Laporan investigasi harus menjelaskan secara singkat posisi kasusnya. Posisi kasus yang dimaksud adalah peristiwa yang terkait dengan terjadinya dugaan tindak pidana korupsi.
2
Pemasalahan
Pada dasarnya, permasalahan ini memuat beberapa penguraian yang lebih teknis tentang dugaan terjadinya tindak pidana korupsi. Di bagian ini, investigator harus bisa menjelaskan; a) Detail kronologis dugaan terjadinya tindak pidana korupsi. b) Modus/cara yang digunakan pelaku.
Hal yang perlu diperhatikan; 1. Penguraian didasarkan pada kelengkapan data atau dokumen. 2. Penyusunan diurutkan berdasarkan tanggal kejadian 3. Hindarkan memasukan opini dalam menjelaskan duduk permasalahan/ Posisi kasus (5 W 1 H; What,Who , Why, Where, When dan How).
23
3
Indikasi tindak pidana korupsi
Pada bagian ini, investigator harus mencari pasal yang sesuai dengan kronologis pada bagian permasalahan. Prinsipnya, investigator harus mampu menjelaskan kejadian mana saja yang yang dianggap dugaan tindak pidana korupsi. Mencari indikasi tindak pidana korupsi merupakan bagian tersulit dalam penyusunan laporan investigasi. Untuk memudahkan hal tersebut, berikut tabel yang bisa digunakan untuk mengindentifikasi adanya dugaan korupsi.
Pasal 2 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi Unsur tindak pidana korupsi Setiap Orang Secara Melawan Hukum Memperkaya diri sendiri, orang lain atau koorporasi Dapat merugikan keuangan negara
24
Perbuatan atau fakta dilapangan
Bukti
Fakta hukum dan analisis
Unsur tindak pidana korupsi
Perbuatan atau fakta dilapangan
Bukti
Fakta hukum dan analisis
Setiap Orang Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu koorporasi Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana Yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan (Dapat) merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
Khusus untuk kasus korupsi yang dijerat karena berpotensi merugikan keuangan Negara, investigator bisa mengisi tabel yang sudah disediakan. Jika semua kolom terisi, maka indikasi tindak pidana korupsi sudah bisa ditemukan.
25
4
Kesimpulan Berisikan penjelasan singkat tentang pemenuhan unsurunsur dugaan tindak pidana korupsi dengan berbagai penguraian permasalahan. Sehingga laporan yang nantinya akan disampaikan memiliki dalil hukum yang kuat.
5
Rekomendasi Rekomendasi berisikan tentang, kemana laporan ini disampaikan (Aparat Penegak hukum; Kepolisian, Kejaksaan atau KPK), apa yang seharusnya dilakukan, oleh Aparat Penegak Hukum mapun instansi-instansi lain yang memiliki kapasitas untuk mendorong perihal percepatan penuntasan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi.
26
Tatacara Pelaporan Dalam kondisi ditemukannya dugaan tindak pidana korupsi, maka laporan investigasi bisa disampaikan kepada beberapa lembaga. Yaitu: LKPP, Aparat penegak hukum dan Publik.
Whistleblowing system di LKPP1 Whistleblowing adalah system untuk memproses pengaduan yang dapat dimanfaat oleh Whistleblower untuk mengadukan dugaan pelanggaran di bidang Pengadaan Barang dan Jasa. Whistleblower adalah orang dalam Kementrian/ Lembaga/Satuan Kerja/Perangkat daerah/ Institusi (K/L/D/I) yang memiliki informasi / akses informasi dan mengadukan perbuatan yang terindikasi penyimpangan dalam proses Pengadaan Barang / Jasa yang terjadi di dalam organisasi pengadaan tempat dimana orang tersebut bekerja.
1 Penjelasan Whistleblower yang dimaksud hampir semuanya
dalam panduan ini bersumber dari Peraturan :embaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Nomor 11 Tahun 2014 tentang Whistleblowing System Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
27
Tujuan dari Whistleblowing System yang dibangun oleh LKPP adalah : a. Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam pengadaan. b. Melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan kasus korupsi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. c. Meningkatkan sistem pengawasan yang memberikan perlindungan kepada Whistleblower dalam rangka pemberantasan korupsi dalam pengadaan. Pengaduan yang disampaikan melalui Whistleblowing system hanya pengaduan yang berdasarkan peraturan presiden tentang pengadaan sejak dari perencanaan sampai dengan selesainya seluruh kegiatan pengadaan. Kriteria yang masuk kedalam objek pengaduan adalah seluruh perbuatan yang terindikasi terjadinya pelanggaran administrasi, persaingan usaha tidak sehat, dan tindak pidana dalam Pengadaan Barang/Jasa. Pelanggaran administrasi meliputi; a. Kesalahan akibat kelalaian yang dilakukan dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa; atau b. Kesalahan yang dilakukan tidak/belum terdapat indikasi tindak pidana. Persaingan usaha tidak sehat meliputi; a. Persekongkolan tender; b. Konflik kepentingan; c. Posisi dominan; dan d. Peran ganda Tindak pidana yang dimaksud meliputi; a. Indikasi penipuan b. Indikasi pemalsuan; dan atau c. Peran ganda
28
Tatacara Pengaduan di LKPP Whistleblower menyampaikan laporan pengaduan lewat aplikasi Whistleblowing System https://wbs.lkpp. go.id/container.php yang dikembangkan oleh LKPP.
Setelah melewati proses pengaduan, laporan tersebut akan melewati tahap penyaringan berdasarkan kriteria yang sudah disediakan oleh aplikasi Wistleblowing System. Pada tahap ini Verifikator dapat meminta tambahan data Pengaduan kepada Whstleblower.
29
Skema pengaduan di Whistleblowwer system di LKPP
Pengaduan
Penyaringan oleh verifikator
Penelaah
Menugaskan Auditor APIP
Tindak Lanjut Pengaduan
Pimpinan AFIP K/L/D/I
KPPU Administratif
Tindak Pidana
Aparat Penegak Hukum 30
Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
Penegak hukum Hasil investigasi bisa dilaporkan ke Kepolisian, Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Publik (press conference, media social, petisi dll) Upaya untuk mendorong hasil investigasi agar segera ditindak lanjut penegak hukum harus terus dilakukan. Tidak sedikit laporan investigasi yang diendapkan penegak hukum dan tidak ditindak lanjuti pasca pelaporan. Salah satu cara yang masih efektif dilakukan adalah dengan melibatkan partisipasi masyarakat seluasluasnya. Caranya dengan menggunakan serangkaian aktifitas publikasi atau melakukan serangakaian engagement dengan masyakarat lewat media social. Berdasarkan pengalaman ICW, media merupakan kanal yang efektiktif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Kegiatan yang bisa dilakukan seperti konferensi pers, menggalang petisi, roadshow ke media-media mainstream, menggalang petisi, dan menggunakan jejaring media social untuk merangkul masa.
31
a. Konferensi pers Konferensi pres adalah pertemuan yang diadakan oleh seorang tokoh untuk memberitahukan hal yang penting di hadapan wartawan dan utusan kantor berita untuk disebarluaskan melalui media massa. Cara ini menjadi salah satu kanal advokasi yang efektif pada jaman ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan konferensi pers. Menentukan audiens sasaran • Menetapkan Tujuan • Menetapkan obyektif • Membuat Strategi • Apa yang Layak Berita • Menyampaikan Informasi Anda dengan Tepat Siaran pers, atau sering juga disebut rilis pers (press release) adalah bentuk paling umum, paling serbaguna, paling bermanfaat, dan juga paling sering disalahgunakan. Gunakan siaran pers hanya untuk mengumumkan berita. Media sangat cepat menyaring setiap siaran pers. Semua siaran pers yang tidak berisi berita akan langsung masuk tempat sampah. Banyak siaran pers yang penuh informasi tapi tidak mengandung sedikitpun berita. Siaran pers adalah dokumen dengan format khusus yang bertujuan untuk memberitahu pers bahwa kita memiliki informasi layak berita yang pantas mendapatkan liputan media gratis.
32
ANATOMI SIARAN PERS Isi
Penjelasan
Informasi Kontak
Letakkan nama, nomor telepon, dan alamat surat elektronik (e-mail) staf organisasi Anda yang dapat dihubungi (contact person) pada sisi kanan paling atas halaman pertama. Ini berguna untuk wartawan yang menginginkan informasi tambahan mengenai berita Anda.
Judul yang Menarik
Editor atau wartawan pertama-tama akan melihat judul siaran pers Anda. Jika judul Anda tidak menarik perhatiannya, ia akan segera membuang siaran pers Anda. Pikirkan baikbaik judul yang akan Anda tuliskan. Apakah judul itu akan menyita perhatian media? Apakah judul itu akan menarik mata wartawan untuk membaca paragraf utama (lead) siaran pers Anda? Saat Anda menulis judul, gunakan kata kerja aktif, berwarna, dan energik. Buatlah judul Anda membangkitkan semangat, tapi bukan melebih-lebihkan.
Paragraf Utama yang Menyita Perhatian
Raciklah paragraf utama yang menarik perhatian—satu dua kalimat pertama dalam siaran pers Anda—tanpa harus memasukkan semua rinciannya. Gunakan paragraf utama yang cerdik, ringkas, dan langsung ke intinya. Paragraf utama harus berdasarkan fakta, walau kadang fakta saja tidak cukup. Buatlah paragraf utama Anda dengan langsung, lugas, singkat, tidak membosankan, dan mengetengahkan sisi menarik dari berita Anda.
Gaya Siaran Pers
Siaran pers punya judul dengan huruf-huruf yang ditebalkan dan informasi kontak yang dituliskan pada bagian kanan atas. Cantumkan juga kota dan tanggal publikasi siaran pers. Kedua informasi ini harus ditulis dengan huruf besar. Buatlah spasi dengan jarak agak longgar antar paragraf. Cantumkan juga nomor halaman agar wartawan bisa membacanya secara runtut, dan pada akhir siaran pers, cantumkan “###”, agar yang membaca siaran pers tahu bahwa siaran persnya sudah selesai.
33
Membuat Siaran Pers yang Menonjol Setelah Anda mencantumkan seluruh elemen dalam anatomi siaran pers di atas, Anda dapat membuat siaran pers Anda menonjol dan ini membawa Anda pada publisitas gratis. Caranya, terapkan tips di bawah ini.
Tips
Penjelasan
Gunakan Statistik dan Fakta
Kapanpun memungkinkan dan saatnya tepat, gunakan statistik dan fakta untuk mendukung premis dalam siaran pers Anda. Ketika Anda memperkenalkan suatu isu baru, tambahkan statistik atau hasil penelitian mengenai besarnya isu ini untuk menekankan potensi isu ini.
Sertakan Kutipan
Anda juga dapat memasukkan suatu pernyataan ahli untuk mendukung isi siaran pers Anda. Kutipan ini dapat memperkuat informasi yang Anda sajikan, atau mengekspresikan pendapat, tapi kutipannya harus memberi nilai tambah pada berita Anda. Jika siaran pers Anda adalah lembar tips yang menawarkan saran atau nasihat, ikutilah judul-judul artikel dalam majalah, misalnya: “Tujuh Langkah Advokasi Kasus Korupsi Kehutanan”—dan daftarkan tips Anda berurutan dengan nomor. Ini memudahkan dan menarik bagi editor saat membacanya, daripada menggunakan narasi dengan paragraf-paragraf panjang.
Gunakan Daftar Bernomor atau Tips
34
Poin bernomor juga bagus untuk menjabarkan karakterkarakter, ciri-ciri, atau langkah-langkah dalam suatu isu. Umumnya, saat siaran pers Anda perlu memuat beberapa poin berkelanjutan, gunakanlah daftar bernomor untuk memudahkan orang lain membacanya. Saat tips dibuat dalam daftar, editor dengan cepat dapat memutuskan apakah siaran pers Anda bermanfaat untuk dibaca—atau tidak.
Tips
Penjelasan Selalu simpulkan siaran pers Anda dengan paragraf yang menjelaskan organisasi Anda tanpa sensasi atau membesarbesarkan. Tulislah penjelasan tentang organisasi Anda dengan akurat, faktual, dan netral, untuk memberitahu pembaca siaran pers Anda tentang informasi-informasi dasar tentang organisasi Anda.
Sertakan Satu Paragraf Hindari godaan untuk mencantumkan pernyataan visi dan tentang Organisasi misi organisasi Anda—itu tidak relevan dan kurang pantas. Anda Jangan cantumkan tujuan organisasi Anda. “Organisasi X bertujuan untuk menjadi organisasi kunci untuk pemberantasan korupsi kehutanan di Provinsi A pada 2020” tidak akan digunakan wartawan saat menulis artikel. Tapi, “Organisasi X adalah organisasi di Provinsi A yang selama sepuluh tahun selalu mengadvokasi kasus-kasus korupsi kehutanan”—ini lebih mungkin digunakan wartawan.
Mengingat 5W + 1H
Cantumkan enam hal ini: siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana (who, what, when, where, why (5W) dan how (1FH)) pada dua paragraf pertama siaran pers Anda. Menempatkan informasi terpenting pada awal siaran pers sangat penting, karena wartawan mengedit siaran pers dengan cara memotong dari bawah ke atas. Wartawan berasumsi bahwa Anda, seperti mereka, meletakkan informasi yang kurang penting di bagian bawah berita. Jangan menulis pesan paling penting di bagian akhir. Wartawan bisa jadi tidak memerhatikan. Pastikan Anda sudah masuk ke dalam inti cerita di paragraf kedua, dan pastikan Anda punya sesuatu yang benar-benar punya nilai berita. Seperti siaran pers harus memuat beberapa elemen tertentu— informasi kontak, judul yang menarik, paragraf utama yang menyita perhatian, fakta-fakta yang penting, kutipan yang baik dari staf organisasi atau ahli, dan penjelasan tentang organisasi—siaran pers juga harus ditulis dengan cara tertentu.
Menggunakan Gaya Koran
Tulislah siaran pers menggunakan gaya yang Anda lihat pada koran harian di daerah Anda. Latih diri Anda untuk melakukan ini dengan memelajari beberapa artikel di koran sebelum Anda menulis siaran pers Anda. Anda akan menemukan bahwa berita koran ditulis dengan gaya langsung dan hanya menyajikan fakta-faktanya. Kalimatkalimatnya relatif pendek. Anda menguasai topik siaran pers ini. Cobalah menulis seperti Anda sedang berbicara dengan orang yang tidak terlalu memahami topik siaran pers.
35
Tips
Penjelasan
Hindari Bahasa yang Rumit
Ingatlah ini saat Anda menulis siaran pers. Batasi penggunaan jargon industri Anda. Hindari istilah-istilah hiperbola seperti superior, dinamis, mengesankan, atau luar biasa. Katakata seperti itu mengekspresikan opini, bukan fakta, dan opini hanya dapat diterima jika berada dalam kutipan yang tercantum di siaran pers Anda.
Jagalah agar Siaran Pers Anda Tetap Pendek
Menggunakan gaya penulisan langsung juga membantu Anda menjaga siaran pers tetap pendek. Standar yang dirujuk adalah tidak lebih dari dua halaman spasi ganda. Jika Anda mulai menulis hingga lebih dari tiga sampai empat halaman, kembalilah ke awal dan hapus rincian-rincian yang kruang penting. Wartawan jarang membaca lebih dari satu-dua halaman siaran pers, jadi jangan membuang waktu Anda dan waktu mereka. Setelah Anda menyusun draf siaran pers pertama, bacalah ulang untuk menangkap kejelasan dan isinya. Apakah Anda bisa membacanya dengan lancar? Atau apakah siaran pers Anda punya banyak jargon dalam kalimat-kalimat yang panjang? Jika Anda adalah orang asing yang menerima siaran pers ini, apalagi yang Anda inginkan atau ingin ketahui? Apakah ada informasi penting yang hilang?
Buat Siaran Pers Anda Jelas dan Lengkap
Wartawan adalah orang sibuk. Mereka tidak punya banyak waktu untuk menelepon semua orang yang lupa mencantumkan informasi penting dalam siaran pers. Jika siaran pers Anda punya nilai berita, menarik, dan ditulis dengan baik, malahan jangan berharap ditelepon wartawan sama sekali. Tujuan Anda adalah untuk menyediakan siaran pers yang memuat semua yang perlu diketahui wartawan untuk dapat membagikan berita Anda. Mengirimkan siaran pers yang lengkap, sekali lagi, menghemat waktu Anda dan wartawan.
Periksa Fakta, Baca Ulang, dan Cek Kembali
36
Wartawan bersandar pada siaran pers dan undangan media untuk fakta-fakta dasar tentang berita Anda. Mereka berasumsi bahwa apa yang Anda brikan pada mereka adalah jujur dan akurat. Inilah alasan mengapa sangat penting untuk selalu mengecek fakta-fakta dalam siaran pers dan undangan media Anda. Pastikan juga Anda menggunakan bahasa baku yang enak dibaca, agar Anda dan organisasi Anda dipandang media sebagai sumber yang kredibel.
b. Roadshow media Strategi ini dilakukan untuk mendorong issue-issue dalam kondisi tertentu. Biasanya strategi ini digunakan dalam kondisi; • Konferensi pers tidak pernah dimuat • Pemberitaan kontra produktif dengan materi konferensi pers • Perlu volume pemberitaan yang lebih banyak
C
c. Menggalang petisi Penggalanga petisi bisa dilakukan dengan memaksimalkan www.change.org d. Media social • Fakta pengguna internet semakin banyak dan terus meningkat secara signifikan. Dari 63 juta pengguna pada 2012 menjadi 80.1 juta pengguna (www.apjii. or.id). • Dari total 282 juta pengguna mobile phone, 80,1 juta diantaranya menggunakan mobile internet. Sekitar 52 juta dari mereka, aktif menggunakan media sosial (www.slideshare.net/wearesocialsg/ social-digital-mobile-in-apac). • Situs media sosial paling banyak diakses: Facebook dan Twitter. • Indonesia: peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah AS, Brasil, India. • Indonesia: peringkat 5 pengguna Twitter terbesar setelah AS, Brasil, Jepang, dan Inggris.
37