MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
KULIAH 1: INTRODUCTION By: Rini Halila Nasution, ST, MT
TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan Manajemen Logistik & Supply Chain Management, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar Supply Chain Management untuk menilai apakah suatu perusahaan telah melaksanakan SCM atau belum, sesuai dengan kriteria teoritis dan memberikan usulan yang diperlukan dalam pelaksanaan SCM.
RINI HALILA NASUTION
REFERENSI
I Nyoman Pujawan, Supply Chain Management, Edisi 2, Guna Widya, 2010 Chopra dan Meindl, Supply Chain Management, Prentice Hall, 2004 David Simchi Levi, at all. Designing and Managing the Supply Chain. McGraw-Hill, 2000
RINI HALILA NASUTION
APA PERBEDAANNYA? LOGISTICS VS SUPPLY CHAIN
LOGISTICS MANAGEMENT VS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
RINI HALILA NASUTION
LOGISTICS IS? Council of Logistics Management (CLM) : Logistics is the process of planning, implementing and controlling the efficient, cost-effective flow and storage of raw materials, in-process inventory, finish goods and related information from point of origin to point of consumption for the purpose of conforming to customer requirements.
RINI HALILA NASUTION
The logistics involves planning, implementing and controlling efficient, effective flow and storage of goods and services from the beginning point of external origin to the company and from the company to the point of consumption for the purpose of conforming to customer requirements. Logistics is generally viewed as within one company, although it manages flow between company and its suppliers and customers. Supply chain management includes logistics flows, the customer order management and production processes and information flows necessary to monitor all activities at the supply chain nodes.
RINI HALILA NASUTION
SUPPLY CHAIN IS?
Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik.
RINI HALILA NASUTION
PERBEDAAN LOGISTIK DAN SUPPLY CHAIN
Supply Chain dan Logistik mempunyai perbedaan prinsip yang mendasar. Secara singkat, logistik adalah bagian dari Supply Chain. Dilihat dari kegiatannya, logistik meliputi kegiatan seperti pergudangan (warehouse), distribusi barang (distribution), transportasi barang (freight transportation), dan pengelolaan pesanan (sales order processing). Sementara, Supply Chain meliputi kegiatan Logistik diatas, ditambah dengan beberapa kegiatan lagi seperti pembelian (Purchasing), pengadaan (Procurement), perencanaan kapasitas produksi (capacity planning), perencanaan pasokan (supply planning), dan perencanaan kebutuhan (forecast demand). Kegiatan yang terpenting dalam Supply Chain adalah bagaimana cara untuk menyeimbangkan Supply dan Demand. RINI HALILA NASUTION
Sehingga, berdasarkan kegiatan yang dilakukan diatas, secara organisasi, seorang direktur supply chain biasanya akan membawahi bagian pengadaan (procurement), bagian logistik, bagian perencanaan pasokan (Supply Planning), bagian pengelolaan pesanan (Customer Order), dan bagian perencanaan penjualan (Demand Planning). Dilihat dari sisi system informasi yang biasanya diimplementasikan, bagian logistik biasanya mempunyai system informasi yang disebut WMS (Warehouse Management System) yang meliputi kegiatan pengelolaan gudang, penjadwalan transportasi, dan pengelolaan keluar masuk barang (inbound-outbound).
RINI HALILA NASUTION
Di cakupan yang lebih besar, Supply Chain biasanya melibatkan system informasi yang dinamakan ERP (Enterprise Resource Planning) yang meliputi berbagai kegiatan perencanaan mulai dari perencanaan material, penjadwalan produksi, perencanaan inventory, sampai dengan perencanaan penjualan. Karena banyaknya cakupan kegiatan perencanaan yang ada di dalam sistem informasi ERP, maka system informasi ini biasanya dipecah dalam beberapa modul. Untuk mengadopsi keseluruhan modul ERP tentu menyerap investasi yang sangat besar, sehingga banyak perusahaan memilih hanya membeli modul-modul tertentu yang dianggap perlu.
RINI HALILA NASUTION
Modul WMS biasanya merupakan salah satu bagian dari modulmodul ERP. Jadi, berbicara mengenai supply chain management, maka kita berbicara mengenai manajemen rantai pasokan (supply) mulai dari hulu sampai ke hilir untuk memenuhi kebutuhan (demand) dimana logistik merupakan bagian di dalamnya.
RINI HALILA NASUTION
WHAT IS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT?
Definisi oleh the Council of Logistics Management : Supply Chain Management is the systematic, strategic coordination of the traditional business functions within a particular company and across businesses within the supply chain for the purpose of improving the long-term performance of the individual company and the supply chain as a whole. Simchi-Levi mendefinisikan Supply Chain Management (SCM) adalah (2000) : “Is set of approaches utilized to efficiently integrate suppliers, manufacturers, warehouse and stores, so that merchandise is produced and distributed at the right quantities, to the right locations and at the right time, in order to minimize system wide cost while satisfying service level requirements.” RINI HALILA NASUTION
Supply Chain Management (SCM) is an integrated approach to planning, implementing and controlling the flow of information, materials and services from raw material and component suppliers through the manufacturing of the finished product for ultimate distribution to the end customer. Merupakan kegiatan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, mentransformasikan bahan mentah tersebut menjadi barang dalam proses dan barang jadi, dan mengirimkan produk tersebut ke konsumen melalui sistem distribusi.
RINI HALILA NASUTION
LOGISTICS MANAGEMENT
Suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan, serta penghapusan material/alat-alat. Merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan, dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan hinggan titik konsumsi dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.
RINI HALILA NASUTION
PERSAMAAN ANTARA MANAJEMEN LOGISTIK & SCM
Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang atau jasa Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, pergerakan, penyimpanan, pengangkutan, administrasi dan penyaluran barang Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan barang
RINI HALILA NASUTION
PERBEDAAN MENDASAR ANTARA MANAJEMEN LOGISTIK & SCM MANAJEMEN LOGISTIK
SCM
Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus Mengutamakan arus barang antar barang dalam perusahaan perusahaan, sejak paling hulu sampai paling hilir. Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana arus barang dan informasi di seluruh perusahaan
Atas dasar kerangka kerja, mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari suppliers sampai kepada pelanggan.
RINI HALILA NASUTION
PERLU KOORDINASI DAN KOLABORASI?
Perusahaan yang berada dalam supply chain pada intinya memuaskan konsumen,mereka harus bekerja sama untuk membuat produk yang murah, mengirimkan tepat waktu dan dengan kualitas yang bagus.
RINI HALILA NASUTION
AREA CAKUPAN SCM
Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatankeiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah : - kegiatan merancang produk baru (product development ) - kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement) - kegiatan merencanakan produksi dan persediaan ( planning and control ) - kegiatan melakukan produksi ( production ) - kegiatan melakukan pengiriman ( distribution )
RINI HALILA NASUTION
Bagian
Cakupan kegiatan antara lain
Pengembangan Produk
Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru
Pengadaan
Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier
Perencanaan dan Pengendalian
Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan
Produksi
Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
Distribusi
Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi
RINI HALILA NASUTION
FUNGSI FISIK DAN FUNGSI MEDIASI PASAR
Tidak hanya terbatas pada kegiatan fisik, tetapi juga non-fisik. Kegiatan mediasi pasar bertujuan untuk mencari titik temu antara apa yang diinginkan pelanggan dengan apa yang dibuat dan dikirim oleh supply chain. Melakukan survey pasar untuk mendapatkan model produk apa yang disukai oleh pelanggan pada suatu musim jual, merancang produk yang mencerminkan keinginan pasar tersebut, meramalkan tingkat permintaan dan pelayanan purna jual merupakan aktivitas media pasar.
RINI HALILA NASUTION
AKTIVITAS FISIK • Sourcing (mencari bahan baku) • Penyimpanan material/produk • distribusi / transportasi • Pengembalian produk (return)
AKTIVITAS MEDIASI PASAR • Riset pasar • Pengembangan produk • Penetapan harga diskon • Pelayanan purna jual
RINI HALILA NASUTION
MODEL SUPPLY CHAIN SECARA UMUM
RINI HALILA NASUTION
RINI HALILA NASUTION
Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Dan ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
RINI HALILA NASUTION
Supply Chain Planning
Information Flows
Product Flows
Supplier
Product Flows
Manufacturing
Product Flows
Distribution
Product Flows
Retailer
Consumer
Payment Flows Supply Chain Execution
RINI HALILA NASUTION
Kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaanperusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, SCM adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya. Supply chain management tidak hanya berorientasi pada urusan internal melainkan juga eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner.
RINI HALILA NASUTION
Perusahaan yang berada dalam supply chain pada intinya memuaskan konsumen dengan bekerja sama membuat produk yang murah, mengirimkan tepat waktu dan dengan kualitas yang bagus. Kesadaran pelaku industri menyediakan produk yang murah, cepat dan berkualitas inilah yang melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu Supply Chain Management (SCM)
RINI HALILA NASUTION
CONTOH:
Dalam kondisi nyata tidak sesederhana sebagaimana diatas, contoh sebuah produk sederhana yaitu biskuit kaleng. Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng tersebut adalah : 1. penghasil gandum 2. penghasil tebu 3. penghasil garam 4. penghasil minyak 5. penghasil telur 6. penghasil aluminium 7. pabrik tepung terigu 8. pabrik gula 9. pabrik garam 10. pabrik mentega RINI HALILA NASUTION
11. distributor telur 12. pabrik kaleng 13. distributor terigu 14. distributor gula 15. distributor garam 16. distributor mentega 17. pabrik biskuit 18. distributor biskuit 19. supermarket 20. konsumen akhir 21. perusahaan transportasi dan pergudangan.
RINI HALILA NASUTION
SUPPLY CHAIN DALAM BISKUIT KALENG PENGHASIL GANDUM
PABRIK TERIGU
DISTRIBUTOR TERIGU
UANG, BARANG DAN INFORMASI, UANG, BARANG, INFORMASI, UANG, BARANG, INFORMASI
PENGHASIL TEBU
PABRIK GULA
DISTRIBUTOR GULA
PENGHASIL GARAM
PABRIK GARAM
DISTRIBUTOR GARAM
PABRIK BISKUIT
UANG, BARANG DAN INFORMASI, UANG, BARANG, INFORMASI, UANG, BARANG, INFORMASI
PENGHASIL MINYAK
PABRIK MENTEGA
PENGHASIL TELUR
DISTRIB TELUR
DISTRIBUTOR DISTRIBUTOR MENTEGA UANG, BARANG DAN INFORMASI, UANG, BARANG, INFORMASI, UANG, BARANG, INFORMASI
SUPERMARKET
UANG, BARANG DAN INFORMASI, UANG, BARANG, INFORMASI, UANG, BARANG, INFORMASI
PENGHASIL ALUMINIUM
PABRIK KALENG
KONSUMEN AKHIR RINI HALILA NASUTION
KEUNTUNGAN SCM
1. Mengurangi inventory barang dengan berbagai cara.
2. Menjamin kelancaran penyediaan barang.
Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan yang berkisar : 30 – 40 %. Biaya penyimpanan barang ( inventory carrying cost) : 20 – 40 % dari nilai barang yang disimpan. Perlu usaha dan cara mengurangi biaya penimbunan barang di gudang. Kelancaran mulai pabrik pembuat, supplier, perusahaan sendiri, wholesaler, retailer, sampai final customers. Perlu dikelola dengan baik rantai yang panjang (chain) aliran bahan baku sampai barang jadi dan diterima pelanggan.
3. Menjamin mutu.
Mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak hanya oleh proses produksi barang tersebut, tetapi oleh mutu barang mentah dan mutu keamanan dalam pengiriman. Jaminan mutu ini juga merupakan rangkaian mata rantai panjang yang harus dikelola dengan baik. RINI HALILA NASUTION
KONSEP DASAR RANTAI PASOKAN
Supply chain juga dapat dikatakan sebagai logistics network, dengan pemain utama adalah: 1. Suppliers 2. Manufacturer 3. Distribution 4. Retail outlets 5. Customers
RINI HALILA NASUTION
Chain 1: Suppliers Awal mula jaringan, yang merupakan seumber penyedia bahan pertama. Bisa berbentuk : bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang, dll. Sumber pertama disebut dengan suppliers, termasuk di dalamnya : suppliers’ suppliers atau sub-suppliers yang biasanya jumlahnya banyak.
RINI HALILA NASUTION
Chain 1 – 2: Suppliers – manufacturer Rantai pertama dihubungkan dengan rantai ke dua yaitu manufacturer atau plants atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, merakit, mengkonversikan atau menyelesaikan barang (finishing).
RINI HALILA NASUTION
Chain 1 – 2 – 3: Suppliers – Manufacturer – Distribution Barang yang sudah jadi mulai disalurkan oleh manufacturer ke pelanggan. Barang dari pabrik disalurkan melalui gudang ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah besar.
RINI HALILA NASUTION
Chain 1 – 2 – 3 – 4: Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets Pedagang besar buasanya mempunyai gudang sendiri atau menyewa gudang dari pihak lain. Gudang dipakai untuk menimbun barang sebelum disalurkan ke pihak pengecer. Disini dapat dilakukan penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dengan cara melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari manufacturer maupun ke pengecer.
RINI HALILA NASUTION
Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5: Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets – Customers Barang ditawarkan oleh pengecer atau retailers langsung ke pelanggan atau pengguna barang tersebut. Yang termasuk outlet adalah tempat dimana pembeli akhir melakukan pembelian. Walaupun secara kasat mata ini merupakan rantai terakhir, tetapi sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi yaitu pembeli yang mendatangi retail outlet tadi ke real customers atau real user. Mata rantai benar-benar berhenti jika barang telah sampai ke pemakai yang sebenarnya.
RINI HALILA NASUTION
TANTANGAN DALAM MENGELOLA SUPPLY CHAIN
Tantangan 1 : Kompleksitas struktur Supply Chain Adanya kompleksitas yang melibatkan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Internal perusahaan contoh : antara bagian marketing dengan produksi, marketing seringkali membuat kesepakatan dengan pelanggan tanpa mengecek secara baik kemampuan produksi, perubahan jadwal produksi secara tiba-tiba karena marketing menyepakati perubahan order dengan pelanggan. Disisi lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan mendadak.
RINI HALILA NASUTION
Dengan eksternal misalnya antara supplier yang menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan sedapat mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman segera setelah produksinya selesai. Disisi lain perusahaan menghendaki fleksibilitas yang tinggi dengan mengubah jumlah, spesifikasi maupun jadual pengiriman bahan baku yang dipesan. Perusahaan juga menginginkan supplier menggunakan JIT yaitu mengirimkan produk dalam waktu yang tepat dan kuantitas kecil. Kompleksitas yang lain adalah dalam pembayaran, budaya dan bahasa.
RINI HALILA NASUTION
Tantangan 2 : Ketidakpastian ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri terhadap rencana yang dibuat. Sebagai akibatnya, perusahaan sering menciptakan pengaman di sepanjang supply chain. Pengaman ini bisa berupa safety stock, safety time, atau kapasitas produksi maupun transportasi. Sumber ketidakpastian, yaitu: 1. Ketidakpastian permintaan, 2. Ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan pengiriman, harga, kualitas maupun kuantitas, 3. Ketidakpastian internal yang bisa disebabkan kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu maupun kualitas produksi. RINI HALILA NASUTION
PUSH SYSTEM DAN PULL SYSTEM
Push system : Manufacturer memaksakan barangnya ke konsumen. Pada awalnya konsumen tidak mempunyai pilihan. Tetapi dengan meningkatnya jumlah barang yang ditawarkan dan makin beragam, sehingga persaingan makin tinggi. Pull system : Manufacturer hanya membuat barang yang dipilih/dikehendaki konsumen. Sesuai dengan perubahan paradigma : konsumen sebagai penentu utama SCM. Manufakturer melakukan pull atas kebutuhan konsumen dan meninggalkan cara push.
RINI HALILA NASUTION
Manufacturer • Financial / marketing–driven forcast • Master Scheduling • Replenishment based on distribution center inventory (preset safety stock level) • Manual purchase order and invoicing
Retail Distribution Center • Order point based on warehouse inventory (safety stock level) and historical forecast • Deals, promotions and forward buying • Manual purchase orders, information entry and output
Retail Store • Order point based on shelf inventory (safety stock level) and forecasts • Promotions • Manual entry of items to be ordered
Manufacturer • Demand driven forcast based on POS data and product movement • Short cycle manufacturing • Advanced shipping notice and EDI services • Bar code scanners and UPC ticketing
Retail Distribution Center • Automatic replenishment • Shipping container marking • Cross–dock receiving • EDI services
Retail Store • POS data collection • Perpetual inventory checks • Automatic replenishment using EDI services
Customer Purchase Merchandise
Customer Purchase Merchandise
Push–Based Supply Chain
Pull–Based Supply Chain RINI HALILA NASUTION