MANAJEMEN LABA DALAM PRESPEKTIF ISLAM Yosy Arisandy Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu Abstract: Profit Management in the Perspective of Islam. This research was conducted to find out the Islamic perspective on the activities Profit Management in the company's financial reporting. This study is an extension of previous research by Muhammad Faisol (2013) with some modifications. This research was done by using literature study between previous research on profit management in relation to fraud or manipulation in comparison with literature about the rules of making a profit / earnings in accordance with Islamic law in the business. Earnings/profit management is allowed in accordance with the rules of Generally Accepted Accouting Principles (GAAP). However, in view of the Islamic Sharia patterns used and the purpose of earnings management practices, it is not in accordance with Islamic law in relation to the business a clear, honest, blessing and blessing. Keywords: Profit Management, Fraud, Islamic Perspective Abstrak: Manajemen Laba dalam Perspektif Islam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prespektif Islam mengenai kegiatan Manajemen Laba dalam pelaporan keuangan perusahaan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sebelumnya oleh Muhammad Faisol (2013) dengan beberapa modifikasi.Penelitian ini dilakukan dengan teknik studi pustaka antara penelitian sebelumnya mengenai manajemen laba dalam hubungannya denganfraud atau manupulasi dibandingkan dengan studi pustaka mengenai aturan pengambilan keuntungan/laba yang sesuai dengan syariat Islam dalam bisnis.Manajemen Laba diperbolehkan sesuai dengan aturan Prinsipprinsip Akutansi yang Berterima Umum/Generally Accepted Accouting Principle (PABU/GAAP).Namun dalam Syariat Islam melihat dari pola yang digunakan dan tujuan dari praktek manajemen laba, tidaklah sesuai dengan syariat Islam dalam hubungannya dengan bisnis yang jelas, jujur, ridho dan keberkahan. Kata kunci:Manajemen Laba, fraud,Perspektif Islam
Pendahuluan
dilakukan
melalui
Manajemen Laba merupakan suatu usaha
akuntansi
untuk
yang dilakukan dengan sengaja oleh
tertentu,
misalnya
manajer untuk mengarahkan pelaporan atas
kepentingan sendiri atau meningkatkan
laba pada suatu tingkatan yang diinginkan
nilai pasar perusahaan mereka.Dimana
dengan tujuan tertentu dan dibatasi oleh
manajemen laba menghasilkan pelaporan
Prinsip-prinsip Akutansi yang Berterima
keuangan
Umum/Generally
Accouting
didalamnya
manajer
secara
(PABU/GAAP).Praktek
melakukan
campur
tangan
Principle
Accepted
yang
pilihan
kebijakan
memperoleh untuk
tidak
memenuhi
netral
yang intensif untuk
manajemen laba dalam bisnis dianggap
menghasilkan
sebagai alat untuk mempercantik pelaporan
pribadi1.Manajer dapat melakukan campur
keuangan suatu perusahaan.
tangan
Scott
(2003)
dengan
beberapa
tujuan
keuntungan
memodifikasi
tentang
mendefinisikan
manajemen laba dengan tindakan yang
1Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory. New Jersey: Prentice Hall Inc Hal. 5-10
Yosy Arisandy: Manajemen Laba Dalam Perspektif Islam
bagaimana mereka menginterpretasikan
Schipper
berbagai standar akuntansi keuangan dan
intervention in the external financial
data
Wahlen:
reporting process, with the intent of
merupakan
obtaining some private gain (as opposed
tindakan manajer untuk meningkatkan
to, say, merely facilitating the neutral
(menurunkan) laba yang dilaporkan saat
operation of the process) .... "(emphasis
kini dari suatu unit yang menjadi tanggung
added).
akuntansi
(Healy
1999).Manajemen
dan
laba
(1989):
"...a
purposeful
jawab manajer tanpa mengkaitkan dengan peningkatan
(penurunan)
profitabilitas
Healy and Wahlen (1999): "Earnings
ekonomi jangka panjang (Fischer dan
management occurs when managers use
Rosenzweig: 1995).
judgment in financial reporting and in
Sedangkan
Assih
dan
Gudono
structuring transactions to alter financial
(2000) mendefinisikan manajemen laba
reports
to
either
sebagai suatu proses yang dilakukan
stakeholders
about
dengan sengaja, dalam batasan general
economic performance of the company, or
accepted accounting principles, untuk
to irifluence contractual outcomes that
mengarah
depend on reported accounting numbers"
pada
suatu
tingkat
yang
diinginkan atas laba yang dilaporkan.
termasuk
dalam
the
some
underlying
(emphasis added).
Perataan laba menurut Assih dan Gudono (2000),
mislead
Selanjutnya
pengertian
(1999)
menyatakan
Healy
&
bahwa
Wahlen Earnings
manajemen laba tersebut, yaitu “cara
management occurs:
pengurangan
laba
... when managers use judgement in
selama sejumlah periode tertentu atau
financial reporting and in structuring
dalam satu periode, yang mengarah pada
transactions to alter financial reports to
tingkat yang diharapkan atas laba yang
either mislead some stakeholders about the
dilaporkan”.
underlying economic performance of the
dalam
Definisi menyatakan
variabilitas
bersebrangan
bahwa
manajemen
yang
company, or to influence contractual
laba
outcomes
that
depend
on
reported
merupakan manipulasi laba yang dilakukan
accounting numbers (Healy and Wahlen,
pihak manajemen untuk mencapai tujuan
1999, p. 6).
tertentu.Manipulasi dilakukan agar laba nampak sebagaimana yang diharapkan. Berikut
ini
beberapa
definisi
Prasetio (2002) juga mengartikan
dari
manajemen laba sebagai suatu proses yang
manajemen laba:
dilakukan dengan sengaja, dalam batasan general accepted accounting principles. 126
MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015
Hal ini memang banyak mengundang
terendah untuk mendapatkan bonus)
kontroversi,
earnings
dan cap (tingkat laba tertinggi). Jika
management merupakan tindakan yang
laba berada di bawah bogey, tidak ada
tidak menyalahi peraturan yang ada dan
bonus
berlaku umum.
sedangkan jika laba berada di atas cap,
di
Pada
satu
sisi
hakekatnya
yang
diperoleh
manajer
praktik
manajer tidak akan mendapat bonus
manajemen laba menyebabkan reliabilitas
tambahan. Jika laba bersih berada di
dari laba tereduksi, karena di dalam
bawah bogey, manajer cenderung
manajemen
pembiasan
memperkecil laba dengan harapan
pengukuran laba sehingga pelaporan laba
memperoleh bonus lebih besar pada
menjadi tidak seperti yang seharusnya
perioda berikutnya, demikian pula jika
dilaporkan.Perilaku manajemen laba dapat
laba berada di atas cap. Jadi hanya jika
dijelaskan melalui Positive Accounting
laba bersih berada di antara bogey dan
Theory (PAT) dan Agency Theory.
cap,
laba
terdapat
Tiga hipotesis PAT yang dapat dijadikan
dasar
pemahaman
manajer
akan
berusaha
menaikkan laba bersih perusahaan.
tindakan
b.
The Debt to Equity Hypothesis (Debt
manajemen laba yang dirumuskan oleh
Covenant Hypothesis)
Watts dan Zimmerman (1986) adalah:
Hipotesis
ini
a.
semakin
dekat
The Bonus Plan Hypothesis
menyatakan suatu
bahwa
perusahaan
Para manajer yang bekerja pada
kepada waktu pelanggaran perjanjian
perusahaan yang menerapkan rencana
utang
bonus akan berusaha mengatur laba
cenderung untuk memilih metoda
yang dilaporkannya dengan tujuan
akuntansi yang dapat memindahkan
dapat memaksimalkan jumlah bonus
laba perioda mendatang ke perioda
yang
Manajer
berjalan
memilih
mengurangi kemungkinan perusahaan
dapat
mengalami pelanggaran kontrak utang.
menggeser laba dari masa depan ke
Pada perusahaan yang mempunyai
masa kini sehingga dapat menaikkan
rasio debt to equity tinggi, manajer
laba saat ini. Hal ini dikarenakan
perusahaan cenderung menggunakan
manajer lebih menyukai pemberian
metoda
upah yang lebih tinggi untuk masa
meningkatkan pendapatan atau laba.
kini. Dalam kontrak bonus dikenal dua
Perusahaan dengan rasio debt to equity
istilah
yang tinggi akan mengalami kesulitan
akan
perusahaan metoda
diterimanya. akan
akuntansi
yaitu
bogey
lebih yang
(tingkat
laba 127
maka
para
dengan
akuntansi
manajer
harapan
yang
akan
dapat
dapat
Yosy Arisandy: Manajemen Laba Dalam Perspektif Islam
c.
dalam memperoleh dana tambahan
manajer lebih menyukai pemberian
dari pihak kreditur bahkan perusahaan
upah yang lebih tinggi untuk masa
terancam melanggar perjanjian utang.
kini. Dalam kontrak bonus dikenal dua
The Political Cost Hypothesis (Size
istilah
Hypothesis) Hipotesis
bogey
(tingkat
laba
terendah untuk mendapatkan bonus) ini
bahwa
dan cap (tingkat laba tertinggi). Jika
perusahaan-perusahaan dengan skala
laba berada di bawah bogey, tidak ada
besar dan industri strategis cenderung
bonus
untuk
menyatakan
guna
sedangkan jika laba berada di atas cap,
visibilitasnya
manajer tidak akan mendapat bonus
terutama saat perioda kemakmuran
tambahan. Jika laba bersih berada di
yang
dilakukan
bawah bogey, manajer cenderung
memperoleh
memperkecil laba dengan harapan
menurunkan
mengurangi
laba
tingkat
tinggi.Upaya
dengan
ini
harapan
kemudahan
serta
diperoleh
manajer
memperoleh bonus lebih besar pada
muncul
perioda berikutnya, demikian pula jika
dikarenakan profitabilitas perusahaan
laba berada di atas cap. Jadi hanya jika
yang tinggi dapat menarik perhatian
laba bersih berada di antara bogey dan
media dan konsumen.
cap,
Tiga
hipotesis
fasilitas
yang
dari
pemerintah.Biaya
politik
PAT
yang
dapat
manajer
akan
berusaha
menaikkan laba bersih perusahaan.
dijadikan dasar pemahaman tindakan
a.
yaitu
b.
The Debt to Equity Hypothesis (Debt
manajemen laba yang dirumuskan
Covenant Hypothesis)
oleh Watts dan Zimmerman (1986)
Hipotesis
ini
adalah:
semakin
dekat
The Bonus Plan Hypothesis
menyatakan suatu
bahwa
perusahaan
kepada waktu pelanggaran perjanjian
Para manajer yang bekerja pada
utang
perusahaan yang menerapkan rencana
cenderung untuk memilih metoda
bonus akan berusaha mengatur laba
akuntansi yang dapat memindahkan
yang dilaporkannya dengan tujuan
laba perioda mendatang ke perioda
dapat memaksimalkan jumlah bonus
berjalan
yang
Manajer
mengurangi kemungkinan perusahaan
memilih
mengalami pelanggaran kontrak utang.
dapat
Pada perusahaan yang mempunyai
menggeser laba dari masa depan ke
rasio debt to equity tinggi, manajer
masa kini sehingga dapat menaikkan
perusahaan cenderung menggunakan
laba saat ini. Hal ini dikarenakan
metoda
akan
perusahaan metoda
diterimanya. akan
akuntansi
lebih yang
128
maka
para
dengan
akuntansi
manajer
harapan
yang
akan
dapat
dapat
MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015
meningkatkan pendapatan atau laba.
c.
a.
Rencana bonus (Bonus scheme)
Perusahaan dengan rasio debt to equity
Healy (1985) menunjukkan secara
yang tinggi akan mengalami kesulitan
empiris bahwa sebelum melakukan
dalam memperoleh dana tambahan
manajemen laba, manajer mempunyai
dari pihak kreditur bahkan perusahaan
informasi dari dalam perusahaan atas
terancam melanggar perjanjian utang.
laba bersih perusahaan.Penelitian ini
The Political Cost Hypothesis (Size
juga
Hypothesis) Hipotesis
menunjukkan
kecenderungan
manajemen yang secara oportunistik ini
menyatakan
bahwa
mengelola
laba
bersih
untuk
perusahaan-perusahaan dengan skala
memaksimalkan
besar dan industri strategis cenderung
berdasarkan
untuk
guna
perusahaan. Healy (1985) berusaha
visibilitasnya
untuk membuktikan dan memprediksi
terutama saat perioda kemakmuran
metoda akuntansi yang akan dipilih
yang
dilakukan
manajer. Penelitian ini merupakan
memperoleh
perluasan dari bonus plan hypothesis.
menurunkan
mengurangi
tingkat
tinggi.Upaya
dengan kemudahan
laba
ini
harapan serta
program
mereka kompensasi
dari
Jika pada suatu tahun tertentu laba
muncul
bersih perusahaan rendah (di bawah
dikarenakan profitabilitas perusahaan
bogey) maka tindakan manajer adalah
yang tinggi dapat menarik perhatian
menurunkan
media dan konsumen.
laba perusahaan akan menjadi lebih
pemerintah.Biaya
fasilitas
bonus
politik
rendah Mengapa Manajemen Laba Dilakukan? Beberapa menjelaskan melakukan
penelitian
lain
motivasi manajemen
pendapatan,
(taking
a
sehingga
bath)
yang
bermaksud untuk mencapai bonus
juga
pada tahun berikutnya. Sedangkan jika
dalam
pada satu tahun tertentu laba bersih
laba
perusahaan tinggi (diatas cap) maka
diantaranya adalah motivasi pasar
tindakan
yang
modal karena adanya insentif bagi
adalah
menurunkan
manajer untuk memanipulasi laba
sehingga
dengan tujuan mempengaruhi kinerja
menjadi lebih rendah. Tindakan ini
harga saham dalam jangka pendek.
dilakukan karena manajer tidak akan
Beberapa
dapat
mendapatkan bonus yang lebih tinggi
melakukan
dari target yang telah ditentukan.
memotivasi
faktor manajer
yang
manajemen laba (Scott: 2000), yaitu:
Intinya 129
laba
manajer
dilakukan
pendapatan,
perusahaan
akan
manajer
akan
melakukan
Yosy Arisandy: Manajemen Laba Dalam Perspektif Islam
manajemen laba pada saat laba bersih berada
diantara
bogey
dan
b.
cap.
Kontrak utang jangka panjang (Debt covenant)
Penelitian yang telah dilakukan oleh
Manajemen laba dengan tujuan untuk
Cheng dan Warfield (2005) menguji
memenuhi perjanjian utang timbul dari
hubungan antara manajemen laba
kontrak
dengan
panjang.Perjanjian
insentif
ekuitas.Hasilnya
utang
adalah insentif ekuitas berkorelasi
melindungi
positif
tindakan
dengan
manajemen
jangka
utang
bertujuan
peminjam manajer.
terhadap Pelanggaran
laba.Artinya, semakin tinggi insentif
terhadap covenant mengakibatkan cost
ekuitas
yang
kepada
yang tinggi terhadap perusahaan, oleh
manajer,
semakin
kejadian
karena itu manajer berusaha untuk
manajemen laba yang dilakukan oleh
menghindari terjadinya pelanggaran
manajer. Ini terkait hubungan antara
terhadap covenant.
diberikan tinggi
kompensasi yang berdasarkan saham
c.
Motivasi politik (Political
dan elemen insentif ekuitas lain
motivation)
dengan
Perusahaan besar yang aktivitasnya
insentif
manajer
untuk
meningkatkan harga saham jangka
berhubungan
pendek2. Hasil penelitian Beneish dan
perusahaan
Vargus (2002) menunjukkan bahwa
industri strategis seperti minyak dan
periode di mana akrual sangat tinggi
gas akan sangat mudah untuk diawasi.
berhubungan dengan penjualan saham
Perusahaan
oleh insiders. Di waktu yang sama
untuk mengelola labanya.Pada perioda
laba dan return saham yang rendah
kemakmuran
mengikuti periode di mana terdapat
menggunakan prosedur dan praktik-
akrual tinggi yang disertai penjualan
praktik akuntansi yang meminimalkan
oleh
dan
laba bersih perusahaan. Sebaliknya,
Philippon (2006) menguji hubungan
publik akan mendorong pemerintah
antara manajemen laba dan CEO
untuk meningkatkan peraturan untuk
insentif
menurunkan
insiders.
Bergstresser
dengan
pendekatan
menggunakan
discretionary
accruals
dengan yang
seperti
publik
bergerak
ini
atau dalam
cenderung
perusahaan
profitabilitas
mereka.
Contoh hasil penelitian yang lain pada
model Jones.
industri
perbankan,
yaitu
tingkat
manajemen laba dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah
2Cheng, Q., and Warfield, D. T. 2005.
Equity Incentives and Earnings Management. The Accounting Review, 80 (April): 441-476
regulasi perbankan tentang tingkat kesehatan, regulasi perbankan tentang 130
MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015
kehati-hatian serta adanya asimetri
mengalami kerugian pada tahun 1986-
informasi yang merupakan peluang
1991,
untuk
didasarkan atas tarif pajak
dapat
melakukannya
(Rahmawati: 2006). d.
karena
restitusi
tersebut yang
berlaku pada tahun pajak ditarik.
Motivasi perpajakan (Taxation
Guenther
(1994)
menginvestigasi
motivation)
pengaruh publikasi TRA
terhadap
Motivasi penghematan pajak menjadi
perusahaan
Berbeda
motivasi manajemen laba yang paling
dengan Maydew, Guenther memilih
nyata.Namun demikian, kewenangan
mengevaluasi perusahaan yang tidak
pajak cenderung untuk memaksakan
mengalami
net
aturan akuntansi pajak sendiri untuk
loss.Penelitian
Guenther
menghitung
kena
membuktikan bahwa tingkat akrual
umum
perusahaan besar relatif lebih rendah
perpajakan tidak mempunyai peran
dibanding tingkat akrual perusahaan
besar dalam keputusan manajemen
kecil.
laba.Penelitian
(1997)
dengan motivasi pajak dapat terdeteksi
penghematan
dengan book-tax differences, yaitu
pendapatan
pajak.Seharusnya
secara
Maydew
membuktikan
bahwa
di
Amerika.
Aktivitas
operating berhasil
manajemen
pajak menjadi insentif bagi manajer
dilakukandengan
(khususnya manajer yang mengalami
kewajiban pajak tangguhan bersih
net operating loss pada tahun 1986-
(yaitu kewajiban pajak tangguhan
1991) untuk mempercepat pengakuan
dikurangi
biaya
pengakuan
bersih), dan mengakibatkan naiknya
pendapatan. Di USA, perusahaan yang
beban pajak tangguhan (deferred tax
mengalami
expense).
dan
menunda
net
operating
loss
aktiva
cara
laba
menaikkan
pajak tangguhan
Pendapat
ini
konsisten
diijinkan untuk mengkompensasi rugi
dengan Phillips et al. (2003) yang
operasi tersebut dengan laba tiga tahun
membuktikan bahwa beban pajak
sebelumnya (atau dengan laba 15
tangguhan, yang merupakan wakil
tahun yang akan datang). Dampak dari
empirik untuk book-tax differences,
kompensasi rugi terhadap laba adalah
menghasilkan total akrual dan ukuran
restitusi
tingkat
abnormal akrual dalam mendeteksi
pajak pada tahun 1987 di Amerika
manajemen laba untuk menghindari
akibat TRA (tax reform act) adalah
laba menurun. Selanjutnya Phillips et
pajak.
Perubahan
akibat memaksimalkan restitusi pajak yang
didapatkan
dari
perusahaan 131
Yosy Arisandy: Manajemen Laba Dalam Perspektif Islam
al. (2004) 3 , Rahmawati dan Solikhah
Perusahaan go public belum memiliki
(2008), serta Subekti dkk. (2008)
nilai pasar, dan menyebabkan manajer
menggunakan
perusahaan
komponen-komponen
perubahan
dalam
tangguhan
dan
tangguhan
e.
f.
tersebut
melakukan
aktiva
pajak
manajemen laba dalam prospektus
kewajiban
pajak
mereka.
untuk
Nampaknya
informasi
mendeteksi
akuntansi keuangan yang dimasukkan
manajemen laba untuk menghindari
dalam prospektus bermanfaat sebagai
laba menurun.
sumber
Pergantian CEO (Chief Executive
informasi.
kemungkinan
bahwa
Terdapat manajer
Officer)
perusahaan go publicakan mengelola
Manajemen laba juga terjadi disekitar
prospektusnya dengan harapan dapat
waktu pergantian CEO. Hipotesis
menaikkan harga saham.
program bonus memprediksi bahwa
Manajemen laba dilakukan melalui
ketika waktu mendekati pengunduran
pemilihan kebijakan akuntansi atau
diri
dengan
CEO
maka
tindakan
yang
mengendalikan
transaksi
dilakukan adalah memaksimalkan laba
akrual.Transaksi
akrual
untuk meningkatkan bonus mereka.
transaksi
tidak
Sedangkan
kinerjanya
terhadap aliran kas masuk ataupun kas
buruk akan melakukan manajemen
keluar.Transaksi akrual terdiri dari
laba
transaksi
CEO
untuk
yang
memaksimalkan
laba
yang
diskresioner
merupakan berpengaruh
dan
non-
mereka dengan tujuan mencegah atau
diskresioner.Akrual
menunda
mereka.
adalah akrual yang masih dapat diubah
Motivasi melakukan manajemen laba
atau dipengaruhi oleh kebijakan yang
juga dapat dilakukan oleh CEO baru,
dibuat manajemen atau manajemen
terutama jika cost dibebankan pada
mempunyai
tahun transisi, melalui penghapusan
untuk
operasi yang tidak diinginkan atau
misalnya
divisi yang tidak menguntungkan.
kebijakan pemberian kredit, kebijakan
pemberhentian
Penawaran saham perdana (Initial
diskresioner
beberapa
fleksibilitas
mengendalikan
jumlahnya,
penentuan
ketetapan
cadangan kerugian piutang dagang,
public offering)
dan penilaian persediaan. Akrual non-diskresioner adalah akrual yang tidak dapat dipengaruhi oleh
3Phillips, John., Morton Pincus dan Sonja Olhoft Rego. 2003. Earnings Management: New Evidence Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review. Vol 78: 491-521
kebijakan yang dibuat manajemen atau manajemen fleksibilitas 132
tidak untuk
mempunyai mengendalikan
MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015
jumlahnya,
misalnya
penggunaan
pengakuan pendapatan dan Biaya). Dengan
metoda akuntansi dalam perusahaan
contoh tersebut itu sudah termasuk dalam
minyak
kategori manipulasi, karena manajemen
antara
full
method
dan
successful effort, dan perubahan akrual
tidak
karena
bisnis
sebagaimana mestinya.Namun hal tersebut
(Scott: 2000). Manajemen laba yang
walaupun termasuk manipulasi tetap tidak
berusaha meninggikan (menurunkan)
melanggar
laba
(PABU/GAAP).Selain paraktek tersebut
perubahan
volume
menyebabkan
adanya
akrual
diskresioner positif (negatif).
menyajikan
data
prinsip
keuangan
akuntansi
masih banyak juga praktek manjemen laba yang tidak termasuk kategori manipulasi
Pembahasan
seperti: Perubahan metode atas persediaan,
Manajemen Laba menurut penelitian
penyusutan asset dll.
Muhammad Faisol (2013) Sebelumnya kita harus mengetahui
Manipulasi yang Dilakukan dalam Rangka
pengertian dari manipulasi itu sendiri,
Manajemen Laba Termasuk Fraud
dimana manipulasi adalah sebuah proses
Sebagaimana
disebutkan
oleh
rekayasa dengan melakukan penambahan,
Tuanakotta (2013) yang disebut dengan
pensembunyian,
atau
fraud adalah
atau
a.
pengkaburan
penghilangan terhadap
bagian
keseluruhan sebuah realitas, kenyataan,
Perbuatan Melawan Hukum.
b. Perbuatan yang mengandung: 1) Unsur
fakta-fakta ataupun sejarah yang dilakukan
kesengajaan,
berdasarkan sistem perancangan sebuah
Penipuan, 4) Penyembunyian, dan 5)
tata sistem nilai, manipulasi adalah bagian
Penyalahgunaan kepercayaan.
penting
dari
tindakan
penanamkan
c.
2)
Niat
Jahat
3)
Perbuatan tersebut bertujuan untuk
gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku
mengambil keuntungan haram (illegal
dan kepercayaan tertentu.
advantage) yang bisa berupa uang,
Maka, dari pengertian diatas dan berdasarkan dilakukan
beberapa dalam
barang/harta, jasa, tidak membayar
praktek
yang
jasa (Contoh: tidak membayar jasa
manajemen
laba
listrik/air/gas sepenuhnya dengan cara
menyimpulkan bahwa manajemen laba
menyuap
petugas
melakukan
manipulasi
pemakaian
melakukan
Taking
a
data
seperti
meteran
bath,
Income
atau
yang
mencatat
listrik/air/gas),
memperoleh
bisnis
minimization, Income maximization, dan
(“memenangkan” tender pengadaan
Income smoothing (Contohnya: Menggeser
barang/jasa dengan cara menyuap 133
Yosy Arisandy: Manajemen Laba Dalam Perspektif Islam
pejabat
atau
menyalurkan
kepada
anggota
bisnis
keluarga
d.
atau
Penyembu
e. dari
pengertian
atau
Penyalahg
3.
Tujuan
terpenuhi, jika salah satunya cacat atau
mengambil
tidak terpenuhi, tindakan tersebut bukan
keuntungan
masuk kategori fraud.Untuk ini kreteria
haram
tersebut diatas akan menjadi indikator atas laba,
4.
apakah
Tindakan
a
atau tidak?.
sendiri, atau penelitian
yang
telah
atau
tidak
5.
dapat
g prinsip
berikut:
PABU Tabel Pengujian
1.
Indikator
Perbuatan
2.
(Tidak)
Ya
Tidak
dari
(GAAP)
Tindaka
Manaje
n Fraud
men
telah dilakukan oleh Muhammad Faisol
Laba
(2013) menunjukkan bahwa manajemen
(Tidak)
laba yang dilakukan oleh manajer memiliki
Ya
Berdasarkan tabel pengujian yang
melanggar
dua sisi.Pertama, jika manajemen laba
hukum
dilakukan bukan atas dasar niat jahat,
Mengandun
Ya
penipuan, mengambil keuntungan haram,
g unsur: a.
Kese
memperkaya diri sendiri, dan menyimpang Ya
Ya
dari PABU atau tidak melakukan salah
ngajaan
satu diantara poin-point tersebut, maka Ya
Ya
praktek manajemen laba bukan kategori
(Tidak) c.
Ya
diri
Menyimpan
diperhatikan hasil pengujiannya pada tabel
No.
Ya
(KUHP)
untuk mengetahui apakah manajemen laba fraud
Tidak
kelompok
dilakukan oleh Muhammad Faisol (2013)
termasuk
Ya
memperkay
manajemen laba termasuk tindakan fraud
Menurut
Tidak
kepercayaan
fraud apabilah segala unsur tersebut
manajemen
Ya
unaan
prasyarat seorang dikatakan melakukan
praktek
Ya
nyian
kerabat). Maka,
Ya
Penipuan
Ya
fraud.Walaupun terjadi hal-hal berikut:
Ya
1.
(Tidak)
Manajer sengaja melakukan hal tersebut untuk dirinya (perusahaan) dengan berbagai kepentingan.
134
MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015
2.
Manajer memberikan informasi yang
Manajemen laba merupakan tindakan yang
laporan keuangan dengan mengatur
disengaja
naik-turunya laba demi kepentingan
memanfaatkan peluang yang ada dalam
perusahaan.
prinsip-prinsip akuntansi (boleh dilakukan)
Kedua, sebaliknya jika semua point (indikator
fraud)
dilakukan
untuk
oleh
manajer
kepentingan
dengan
tertentu.Hal
ini
oleh
(manajemen laba) terjadi merupakan akibat
manajemen laba secara bersamaan, maka
dari hubungan asimetri antara manajer,
tindakan tersebut dikategorikan sebagai
pemegang saham, dan pihak-pihak yang
Fraud dan melanggar hukum dan atau jika
memiliki kepentingan dengan perusahaan.
laporan keuangan yang disajikan ditujukan untuk menyesatkan keuangan melanggar
dan
Praktek manajemen laba disatu sisi
pengguna laporan mengabaikan
PABU
berbentuk praktek manipulasi sementara
atau
disisi yang lain praktek sehat (murni),
(Prinsip-prinsip
namun kedua-duanya diperbolehkan oleh
Akuntansi yang Berlaku Umum). 4
Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berterima
Sehinggan apabila opsi yang kedua
Umum (PABU/GAAP). Sementara untuk
yang terjadi berkaitan dengan manajemen
yang manipulasi ketika dalam lingkup
laba ilegal (melakukan indikator fraud dan
Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berterima
atau
Umum
mengabaikan/melanggar
PABU),
(PABU/GAAP) atau
artinya
tidak
menyimpang,
maka
dapat dikenakan pasal 390 KUHP yaitu
melanggar
“Barang siapa dengan maksud untuk
praktek
menguntungkan diri sendiri atau orang
termasuk
lain secara melawan hukum, dengan
fraud.Sebaliknya
menyiarkan
kabar
bohong
yang
manajemen laba dilakukan melanggar atau
menyebabkan
harga
barang-
barang
manajemen
laba
ini
kategori
menyimpang
jika
dari
dagangan, dana-dana atau surat-surat
Akuntansi
yang
berharga menjadi turun atau naik diancam
(PABU/GAAP),
dengan pidana penjara paling lama dua
kategori fraud.5
tindakan
manipulasi
atas
Prinsip-prinsip
Berterima maka
bukan
ini
Umum termasuk
tahun delapan bulan”.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faisol (2013) disimpulkan 4 Muhammad Faisol “Manajemen Laba , Apakah Termasuk Fraud?” diakses dari http://semangadmu.blogspot.co. id/2013 /11/manajemen-laba-apakah-termasuk-fraud.html Pada Tanggal 3 September 2015 pukul 20.30 WIB
135
5 Muhammad Faisol “Manajemen Laba , Apakah Termasuk Fraud?” diakses dari http://semangadmu.blogspot.co. id/2013 /11/manajemen-laba-apakah-termasuk-fraud.html Pada Tanggal 3 September 2015 pukul 20.30 WIB
Yosy Arisandy: Manajemen Laba Dalam Perspektif Islam
Manajemen Laba menurut perspektif
melakukan
islam.
perjanjian utang.
Peneliti memulai analisa manajemen laba
d.
suatu
pelanggaran
Income smoothing
melalui pemaparan Scott (2003) mengenai
Income
bagaimana pola manajemen laba dilakukan
perusahaan dengan cara meratakan
diantaranya :
laba yang dilaporkan sehingga dapat
a.
mengurangi fluktuasi laba yang terlalu
b.
Taking a bath
smoothing
dilakukan
Pola ini terjadi pada saat reorganisasi
besar karena pada umumnya investor
termasuk
lebih menyukai laba yang relatif stabil.
pengangkatan
Chief
Executive Officer (CEO) baru dengan
Pola
melaporkan kerugian dalam jumlah
manajemen
laba
besar. Tindakan ini diharapkan dapat
melakukan
pelaporan
dengan
tehnik
meningkatkan laba di masa yang akan
tertentuagar
laporan
keuangan
yang
datang.
disajikan dapat dijadikan sarana dalam
Income minimization Income
yang
dilakukan yakni
dalam
dengan
cara
memperoleh keuntungan atau memuluskan
minimization
adalah
strategi keuangan dari seorang manajer.
menurunkan jumlah laba yang akan
Hal ini tidaklah sesuai dengan prinsip
dilaporkan. Cara ini dilakukan saat
syariah
perusahaan
memperoleh
tingkat
keuntungan
profitabilitas
yang
dengan
sebagai berikut :
tinggi
mengenai dalam
caramemperoleh bisnis
diantaranya
maksud untuk memperoleh perhatian secara politis.Kebijakan yang diambil
1. Bila ditelaah dari sisi Manajemen
dapat berupa penghapusan atas barang
Syariah
modal
c.
dan aktiva tak berwujud,
pembebanan pengeluaran iklan, riset
Pembahasan pertama dalam manajemen
dan pengembangan dipercepat.
syariah
Income maximization Income
adalah
perilaku
dengannilai-nilai
maximization
adalah
ketauhidan.
Setiap
yang
terkait
keimanan
dan
kegiatan
dalam
memaksimalkan laba yang dilaporkan
manajemen syariah, diupayakan menjadi
agar memperoleh bonus yang lebih
amal sholeh yang bernilai ibadah.Istilah
besar, income maximization dilakukan
amal sholeh tidak semata-mata diartikan
pada
perbuatan
saat
laba
penurunan.Kecenderungan
mengalami manajer
dengan
dilakukan
berikut :
perusahaan
tetapi
merupakan
amalperbuatan baik yang dilandasi iman,
untuk memaksimalkan laba juga dapat pada
baik
yang 136
beberapa
persyaratan
sebagai
MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015
1.Niat yang ikhlas karena Allah.
seseorang
Suatu perbuatan, walaupun terkesan baik,
kesungguhannyadalam
tetapi jikatidak dilandasi keikhlasan karena
perbuatannya.Jadi, bukti keikhlasannya itu
Allah, maka perbuatan itu tudak dikatakan
adalah
sebagaiamal sholeh.Niat yang ikhlas hanya
mujahadah.Ikhlas juga sering diartikan
dimiliki oleh orang-orang yang beriman.
sebagai
Perhatikanfirman Allah dalam surah Al
akibatnya muncul pandangan bahwa orang
Bayyinah: 52
yang
“ padahal mereka tidak disuruh kecuali
(misalnya mengajar), maka dikatakan tidak
supaya menyembah Allah dengan
ikhlas
memurnikanketaatan kepada-Nya dalam
diluruskan, keikhlasan seseorang dalam
(menjalankan) agama dengan lurus, dan
beramal
supaya merekamendirikan sholat dan
materiatau upah yang ia terima. Bisa saja
menunaikan zakat; dan yang demikian
seseorang bekerja dengan menerima gaji
itulah agama yang lurus.”
yang
2. Tata cara pelaksanaannya sesuai dengan
pekerjaannya. Sebaliknya, ada pula orang
syariat.
yang bekerja denganupah sedikit tapi tidak
Suatu perbuatan yang baik tetapitidak
ikhlas, atau menjadi tidak ikhlas dalam
sesuai dengan ketentuan syariat, maka
pekerjaannya karena upahyang kecil.Hal
tidak
kedua yang dibahas dalam manajemen
dikatakan
sebagai
amal
dapat
dilihat
melakukan
dengankesungguhan,
suatu
menerima
dalam
gaji
bisa
tinggitetapi
ia
Hal
organisasi.Strukturorganisasi
itu
dengan
ikhlas
melakukan
ashar.Kelihatannyaperbuatan
iniperlu
diukur
syariah
ba‟diyah
upah,
daripekerjaanya
mengajar.
tidak
dengan
pekerjaantanpa
sholeh.Sebagai contoh, seseorang yang sholat
dari
dalam
adalah
struktur sangatlah
baik,
perlu. Adanya struktur dan stratifikasi
tetapi tidak sesuai dengan ketentuan
dalam Islam dijelaskan dalam surahAl-
syariat, maka ibadah itu bukanamal sholeh
An’am :165,
bahkan dikatakan bid’ah. .3.Dilakukan dengan penuh kesungguhan.
“ Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
Perbuatan
yang
dilakukan
asal-asalan
meninggalkansebagian kamu atas sebagian
tidak termasuk amal sholeh.Sudah menjadi
(yang
anggapan umum bahwa karena ikhlas
mengujimu tentang apa yangdiberikan-Nya
(seringdisebut dengan istilah lillahi ta’ala),
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat
maka suatu pekerjaan dilaksanakan dengan
cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia
asal-asalan, tanpa kesungguhan.Keikhlasan
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 137
lain)
beberapa
derajat,
untuk
Yosy Arisandy: Manajemen Laba Dalam Perspektif Islam
kegiatan akanmelahirkan sebuah tatanan Dalam
ayat
diatas
dikatakan,“Allah
kehidupn
yang
meninggikan seseorang diatas orang lain
denganhayatan
beberapaderajat.”
manajemen,
Hal
ini
menjelaskan
mengatur
kehidupan
bahwa dunia,
seseorang
tidak
Sesungguhnya
yang
thayyibah.
pelaksanaan
disebut
Dalamilmu sistem
yang
dalam
konsisten akan melahirkan sebuah tatanan
peranan
yang rapi,sebuah tatanan yang disebut
manusia tidak akan sama.Kepintaran dan jabatan
baik
akan
struktur
sebagai manajemen yang rapi.
sama. itu
Mohammad Hidayat, seorang konsultan
ini
bisnis syariah, menekankan pentingnya
yang
unsur kejujuran dan kepercayaan dalam
diberikan itu (struktur yang berbeda-beda)
manajemen Islam. Nabi Muhammad SAW
merupakan ujian dari Allah dan bukan
adalahseorang
digunakan untuk kepentingan sendiri.Hal
dalam
ketiga yang dibahas dalam manajemen
bisnisnya.Manajemenyang
syariah adalah sistem.Sistem syariah yang
Nabi
disusunharus
perilaku-
menempatkan
perilakunya berjalan dengan baik.Sistem
sebagaifaktor
adalah seluruh aturankehidupan manusia
diperas tenaganya untuk mengejar target
merupakansunnatullah.Ayat mengatakan
bahwa
kelebihan
menjadikan
yang bersumber dari
Al-Qur‟an dan
yang
sangat
menjalankan
Muhammad
terpercaya manajemen dicontohkan
SAW,
adalah
manusia produksi
produksi.Nabi
bukan
yang
semata
Muhammad
SAW
Sunnah Rasul.Aturan tersebutberbentuk
mengelola (manage) dan mempertahankan
keharusan
melakukan
(mantain) kerjasamadengan stafnya dalam
sesuatu. Aturan tersebut dikenal sebagai
waktu yang lama dan bukan hanya
hukumlima, yaitu, wajib, sunnah, mubah,
hubungan sesaat.
dan
larangan
makhruh, dan haram. Salah satukebiasaan Nabi adalah Aturan-aturan
itu
dimaksudkan
untuk
memberikanreward atas
kreativitas
dan
menjamin keselamatan manusia sepanjang
prestasi yang ditunjukkanstafnya. Menurut
hidup
Hidayat, manajemen Islam pun tidak
mereka,baik
yang
menyangkut
keselamatan agama, diri (jiwa dan raga),
mengenal
akal, harta benda, sertakeselamatan nasab
perlakuan(diskriminasi) berdasarkan suku,
keturunan. Semua hal itu merupakan
agama, atau pun ras. Nabi Muhammad
kebutuhan
(al-
SAW bahkanpernah bertransaksi bisnis
Pelaksanaansistem
dengan kaum Yahudi.Ini menunjukkan
pokok
haajataldharuriyyah).
atau
primer
kehidupansecara konsisten dalam semua
bahwa 138
perbedaan
Islammenganjurkan
pluralitas
MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015
dalam bisnis maupun manajemen.Hidayat
harus
dipertanggungjawabkan
mengungkapkan, ada empat pilar etika
kepadaAllah,''
katanya.Beliau
manajemen
Islam
mengatakan bahwa Seorang manajer, harus
sepertiyang dicontohkan Nabi Muhammad
memberikan hak-hak orang lain, baik mitra
SAW :
bisnisnya ataupun karyawannya dimana
1.
bisnis
Tauhid artinya
menurut
memandang
bahwa
pimpinan
3.
terjadi di dunia adalah milik Allah,
berkumpul dengan keluarganya kepada
manusia
bawahannya.Inimerupakan nilai-nilai yang
hanya
mendapatkan
Adilartinya
segala
menyangkut
transaksi
dan
hak
hak
untuk beristirahat
untuk
diajarkan dalam manajemen Islam. keputusan
Penjelasan Al-Qur’an dan Hadis mengenai
dengan
larangan mengambil keuntungan dengan
lawanbisnis atau kesepakatan kerja
jalan menipu, diantaranyaSurat An-Nisa
harus dilandasi dengan akad saling
ayat 29
setuju.
َِِﻻأَﻧْـﺘ ُﻮاﻻﺗَﺄْ ُﻛﻠُﻮاأَﻣْﻮَاﻟَ ُﻜ ْﻤﺒَـ ْﻴـﻨَ ُﻜ ْﻤﺒِﺎﻟْﺒَﺎﻃِﻺ ﱠ َ ﻳَﺎأَﻳـﱡﻬَﺎاﻟﱠـ ـ ـ ـﺬِﻳﻨََﺂ َﻣﻨ
Kehendak bebasartinya manajemen
ِﺴـ ـ ـ ُﻜ ْﻤِﺈﻧﱠﺎﻟﻠﱠ َﻬﻜَﺎﻧَﺒ َ ْﻮَﻻﺗَـ ْﻘﺘُـﻠُﻮاأَﻧْـ ُﻔ َ ﺿ ِﻤ ْﻨ ُﻜﻤ ٍ ﻛُﻮﻧَﺘِﺠَﺎ َرةً َﻋ ْﻨﺘَـﺮَا
Islam mempersilahkanumatnya untuk menumpahkan
kreativitas
melakukan
dalam
(29)َﺣﻴﻤًﺎ ُِﻛ ْﻤﺮ
transaksi
bisnisnyasepanjang memenuhi asas
“Wahai
hukum ekonomi Islam, yaitu halal. 4.
memberikan
segala aset dari transaksi bisnisyang
amanahuntuk mengelolanya. 2.
harus
juga
beriman,
kalian di antara kalian dengan cara yang
seorangpimpinan
harusdipertanggungjawabkan
yang
janganlah kalian memakan harta-harta
Pertanggungjawaban artinya semua keputusan
orang-orang
batil, kecuali dengan perdagangan yang
oleh
kalian saling ridha. Dan janganlah kalian
yang bersangkutan.
membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada
Pilar- pilar tersebut akan membentuk konsep
etika
manajemen
yang
kalian”.6
jelas
Dalam ayat tersebut dijelaskan mengenai
ketikamelakukan kontrak kerja dengan perusahaan
lain
atau
pun
hukum transaksi secara umum, lebih
antara
khusus kepada transaksi perdagangan,
pimpinandengan bawahan.HJM Anowar (konsultan melihat
ciri
manajemen manajemen
bisnis jual beli, dan transaksi muamalah
internasional),
yang berhubungan dengan harta, seperti
Islamiadalah
amanah.''Jabatan merupakan amanah yang 139
6 Al- Quran dan Terjemah, yayasan Penyelenggara penterjemah/ penafsir Al Qur’an , Departemen Agama RI. Jakarta
Yosy Arisandy: Manajemen Laba Dalam Perspektif Islam
harta anak yatim, mahar, dan sebagainya.
laba diatur dalamPrinsip-prinsip Akuntansi
Dalam ayat ini Allah mengharamkan orang
yang Berterima Umum (PABU/GAAP).
beriman untuk memakan, memanfaatkan,
Hal tersebut telah dijelaskan dalam surat
menggunakan,
Al-Baqarah ayat 188 :
(dan
segala
bentuk
َ وَ ﻻﺗَﺄْﻛُﻠ ُواأ َ ْﻣوَ اﻟَﻛُ ْﻣﺑَ ْﯾﻧَﻛُ ْﻣﺑِﺎ ْﻟﺑَﺎطِ ﻠِوَ ﺗ ُ ْدﻟ ُواﺑِﮭَﺎإِﻟَﯨﺎ ْﻟ ُﺣﻛﱠﺎﻣِ ِﻠﺗَﺄْﻛُﻠ ُواﻓ َِرﯾﻘًﺎﻣِ ْﻧﺄ
transaksi lainnya) harta orang lain dengan jalan
yang
dibenarkan
batil, oleh
yaitu
yang
tidak
syari’at.
Kita
boleh
: 188)ﺳﺑِﺎﻹﺛْﻣِ وَ أ َ ْﻧﺗ ُ ْﻣﺗ َ ْﻌﻠَﻣُونَ ( اﻟﺑﻘرة ِ ْﻣوَ ِاﻻﻟﻧﱠﺎ
“Dan
janganlah
sebahagian
kamu
melakukan transaksi terhadap harta orang
memakan harta sebahagian yang lain di
lain dengan jalan perdagangan dengan asas
antara kamu dengan jalan yang bathil dan
saling ridha, saling ikhlas. Dan dalam ayat
(janganlah)
ini Allah juga melarang untuk bunuh diri,
harta itu kepada hakim, supaya kamu
baik membunuh diri sendiri maupun saling
dapat
membunuh.Dan Allah menerangkan semua
harta benda orang lain itu dengan (jalan
ini, sebagai wujud dari kasih sayang-Nya,
berbuat)
karena Allah itu Maha Pengasih.
mengetahui.” (Al-Baqarah: 188).7
Perlakuan manajemen laba dengan Taking
b. Hadis
a
Bahwasannya Rasululah saw. Berpapasan
bath,
Income
minimization,Income
kamu
memakan
dosa,
sebahagian
(urusan)
daripada
padahal
dengan
sesuai dengan syariat islam. Dalam surat
beliau
An Nisa ayat 29, diterangkan bahwa
"bagaimana caramu menjual makanan
transaksi bisnis tidak boleh dilakukan
ini?", dan orang itupun menerangkan apa
dengan jalan yang bathil dan adanya
yang ditanyakan Nabi itu. Kemudian Allah
keridhoan dalam melakukan transaksi.
mewahyukan kepada beliau: "Masukkan
Sedangkan
laba,
tanganmu dalam makanan itu". Nabi lalu
manajer keuangan melakukan pelaporan
memasukkan tangan beliau, dan ternyata
keuangan yang telah di modifikasi agar
makanan yang ada di bagian bawahnya
memperoleh keuntungan. Misalnya dengan
busuk. Maka beliau pun lalu berkata:
menurunkan
akan
"Bukanlah termasuk golongan kami, orang
perusahaan
yang menipu kami". Juga riwayat dari Ibn
dilaporkan
manajemen
jumlah
laba
padahal
yang
bertanya
penjualmakanan,
kamu
maximization, Income smoothingtidaklah
dalam
seorang
membawa
kepada
orang
lalu itu,
memperoleh tingkat profitabilitas yang
'Abbas, bahwasannya Rasulullah
tinggi dengan maksud untuk memperoleh
bertemu dengan seorang penjual makanan
perhatian secara politis. Hal tersebut
di pasar Madinah yang amat menarik
tidaklah
diperbolehkan
mengandung
unsur
karena
saw.
tidak
kejujuran
didalamnya.Walaupun prkatek manajemen 140
7 Al- Quran dan Terjemah, yayasan Penyelenggara penterjemah/ penafsir Al Qur’an , Departemen Agama RI. Jakarta
MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015
perhatian beliau. Lalu beliau memasukkan
madarat terhadap diri sendiri ataupun
tangannya ke bahan makanan yang ada di
terhadap orang lain, yang memang menjadi
bagian bawah, dan mengeluarkan sesuatu
pedoman bagi semua tindakan dan perilaku
yang tidak sama dengan yang ada di
seorang muslim dalam semua hubungan.
permukaan. Maka beliau pun memarahi
Keuntungan
penjual
kemudian
Islam adalah laba yang diperoleh secara
berseru: Ayyuhā al-nās, tidak dibenarkan
wajar, tidak merugikan dan mengurangi
menipu dikalangan kaum Muslimin, dan
hak-hak bagi kedua belah pihak yang
barangsiapa yang menipu kami, ia tidak
melakukan transaksi jual beli.
makanan
itu,
dan
termasuk golongan kami. Jadi inti dari
yang
diperbolehkan
Sedangkan dalam manajemen laba
riwayat ini yaitu dilarangnya mengambil
terkandung
keuntungan dalam jual beli dengan jalan
bentuk
menipu.8[28]
hakikatnya
untuk
pelaporan
keuangan
Dalam hadis di atas dapat dipahami bahwasanya
larangan
oleh
mengambil
pola
unsur
yang
“mengemas”
tidak
dalam
sesuai
dengan
mengecoh
dalam
perusahaan.Seperti
manajemen
laba
Income
seorang
manajer
keuntungan atau laba yang diperoleh
maximizationdimana
dengan jalan menipu atau menyamarkan
memaksimalkan laba yang dilaporkan agar
perdagangan
memperoleh bonus yang lebih besar,
cacatnya
dengan barang
menyembunyikan atau
income maximization dilakukan pada saat
menampakkannya (mengemasnya) dalam
laba mengalami penurunan.Kecenderungan
bentuk yang menipu, yang tidak sesuai
manajer untuk memaksimalkan laba juga
dengan
tujuan
dapat dilakukan pada perusahaan yang
mengandung
melakukan suatu pelanggaran perjanjian
hakikatnya,
mengecoh
dagangan,
dengan
pembeli.Juga
makna
bahwasanya
Islam
tidak
utang.
Selain
itu
pola
Income
memberikan batasan tertentu terhadap laba
smoothingyangdilakukan
atau keuntungan dalam perdagangan. Hal
dengan
ini diserahkan kepada hati nurani masing-
dilaporkan sehingga dapat mengurangi
masing
orang
meratakan
laba
yang
dan
tradisi
fluktuasi laba yang terlalu besar karena
dengan
tetap
pada umumnya investor lebih menyukai
memelihara kaidah-kaidah keadilan dan
laba yang relatif stabil. Hal tersebut jelas
kebijakan
tidak
masyarakat
muslim
cara
perusahaan
sekitar,
serta
larangan
memberikan
diperbolehkan
Islam.Dimana
dalam
mengambil
syariat
keuntungan
dalam hal ini laba, dengan melakukan
8[28]Al-Hafizh Jalaluddin al-Suyuthi, Asbāb alWurūd, alih bahasa. O. Taufiqullah, Afif Mohammad (Bandung: Pustaka, 1986), hlm. 166.
tidankan 141
menipu
atau
menyamarkan
Yosy Arisandy: Manajemen Laba Dalam Perspektif Islam
perdagangan cacatnya
dengan
menyembunyikan
barang
dagangan,
menentukan
atau
prinsip
dasar
dalam
mekanisme transaksinya.
menampakkannya (mengemasnya) dalam
a. Prinsip saling ridho dalam bertransaksi
bentuk yang menipu, yang tidak sesuai
adalah merupakan proses yang terjadi
dengan
ketika barang yang akan dijual jelas
hakikatnya,
dengan
tujuan
mengecoh pembeli, tidak diperbolehkan.
kepemilikannya,
Bila dilihat dari prinsip dan tujuan
pula penetapan harganya.
muamalah, laba dalam Islam tidak hanya pada
memaksimalkan
nilai
tersebut,
tetapi
b. Prinsip kemudahan atau taawun dalam
bagaimana
bertransaksi menunjukkan laba yang
laba
diperoleh bukan semata-mata untuk
adanya
kepentingan pribadi sang penjual (self
keselarasan dengan nilai kualitas yang
oriented), akan tetapi juga diharapkan
diharapkan secara fitrah kemanusiaan dan
dapat memberikan manfaat kepada
Islam.
sesama
akan
kuantitas
termasuk
barang yang diharamkan, serta jelas
bisnis yang telah ditetapkan dalam kaidah
berpatokan
tidak
juga
Tetapi, tidak semua yang dipandang
dan
menutupi
kebutuhan
masyarakat.
dapat memenuhi kebutuhan manusia serta ada
manfaat
di
dalamnya,
dapat
Kesimpulan
diperjualbelikan atau dikonsumsi oleh
1. Praktek manajemen maba menurut
manusia. Laba yang merupakan hasil dari
penelitian
sebuah proses transaksi jual beli atau bisnis
Muhammad
harus dinilai dari kualitasnya, bukan hanya
termasuk dalam manipulasi atau fraud,
sekedar kuantitasnya.
namun jelas dalam prespektif Islam
Prinsip ini sesuai dengan kaidah al
yang Faisol
dilakukan
oleh
(2013)
tidak
hal tersebut tidaklah diperbolehkan.
jazu min jinsil al amal, bahwa balasan itu
2. Bisnis yang dilakukan dalam syariat
tergantung dari perbuatannya. Maka setiap
Islam tidak hanya berorientasi pada
laba yang dihasilkan melalui sumber yang
keuntungan
diharamkan atau proses transaksi bisnis
berorientasi pada kejelasan, kejujuran,
yang tidak diakui oleh syariah tidaklah
keridhoan antar pelaku bisnis dan
dipernolehkan. Hal ini bisa dilihat melaui
keberkahan dalam transaksi bisnis.
saja
namun
juga
model-model bisnis yang dikembangkan oleh Rasulullah dalam meraih laba yang
Daftar Pustaka
benilai materil serta keberkahan.
Al Quran
Untuk mendapatkan laba yang bersih
Assih, & Gudono, M. 2000. Hubungan
dari unsur riba dan kecurangan, Islam
Tindakan Perataan Laba dengan 142
MIZANI Vol. 25, No. 2, Agustus 2015
Prasetyo, Dwi. Rifka Julianty. 2002. Analisis Laporan Keuangan Edisi Revisi. Yogyakarta: AMP YKPN.
Reaksi Pasar atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan. Jurnal Riset Indonesia. h.35-53.
Rahmawati dan Mutiara Solikhah. 2008. The Ability Of Deffered Tax Expense In Detecting Earnings Management At The Manufacture Companies Listed In The Indonessian Stock Exchange, JAMER Vol. 8 No.1 Januari.
Beneish, M.D. and M.E. Vargus. 2002. “Insider Trading, Earnings Quality, and Accruals Mispricing”. The Accounting Review 77: 755--791. Cheng, Q., and Warfield, D. T. 2005. Equity Incentives and Earnings Management. The Accounting Review, 80 (April): 441-476.
Rahmawati dkk, 2006. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap prakteik Manajemen Lab Perusahaan Perbankan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Healy, P.M. and J.M. Wahlen. 1999. “A Review of the Earnings Management Literature and its Implication for Standard Setters”. Accounting Horizon.
Subekti Dj, Rahmawati, Handayani Tri Wijayanti. 2008. Analisis Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, Dan Aliran Kas PadaPerusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Januari.
Healy, P.M. and Palepu, K.G. 2001. Information Asymmetry, Corporate Disclosure, and the Capital Markets: A Review of the Empirical Disclosure Literature. Journal of Accounting and Economics 31: 405–440. Muhammad Faisol “Manajemen Laba , Apakah Termasuk Fraud?” diakses dari http://semangadmu.blogspot.co. id/2013 /11/manajemen-labaapakah-termasuk-fraud.html
Scott,
William
R.
2003.
Financial
Accounting Theory. New Jersey: Prentice Hall Inc Tuanakotta, Theodorus M. 2010. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif,
Phillips, John., Morton Pincus dan Sonja Olhoft Rego. 2003. Earnings Management: New Evidence Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review. Vol 78: 491521
Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Watts, R, L., and Zimmerman, J, L. 1986, Positive Accounting Theory. New York: Prentice Hall
143