perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MAKNA KRITIK BAGI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (Deskripsi kualitatif tentang pemaknaan kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com bagi kader Partai Keadilan Sejahtera anggota muda, anggota madya, anggota dewasa dan anggota ahli)
Oleh: Agus Raharjo D 0204021 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2010
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul:
MAKNA KRITIK BAGI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (Deskripsi kualitatif tentang pemaknaan kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com bagi kader Partai Keadilan Sejahtera anggota muda, anggota madya, anggota dewasa dan anggota ahli) Oleh: Agus Raharjo D 0204021 Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Surakarta,….Juni 2010
Pembimbing Utama,
Dr. H. Widodo Muktiyo, SE. M.Com NIP. 19640227 198803 1 002
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Skripsi dengan judul:
MAKNA KRITIK BAGI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (Deskripsi kualitatif tentang pemaknaan kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com bagi kader Partai Keadilan Sejahtera anggota muda, anggota madya, anggota dewasa dan anggota ahli) Oleh: Agus Raharjo D 0204021 Telah diuji dan disyahkan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari: ________ Tanggal:___________ Panitia Ujian Skripsi: 1
Ketua Panitia
2
Sekretaris
3
Penguji
Prof. Drs. H. Totok Sarsito, SU, MA, Ph.D NIP.19490428 197903 1 001 Mahfud Anshori, S.Sos NIP. 19790908 200312 1 001 Dr. H. Widodo Muktiyo, SE, M.Com NIP. 19640227 198803 1 002 Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Drs. H. Supriyadi, SN, S.U. NIP. 19530128 198103 1 001 commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:
MAKNA KRITIK BAGI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (Deskripsi kualitatif tentang pemaknaan kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com bagi kader Partai Keadilan Sejahtera anggota muda, anggota madya, anggota dewasa, dan anggota ahli)
Adalah karya asli saya dan bukan plagiat baik secara utuh atau sebagian serta belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di institusi lain. Saya bersedia menerima akibat dari dicabutnya gelar sarjana apabila ternyata di kemudian hari terdapat bukti-bukti yang kuat, bahwa karya saya tersebut ternyata bukan karya saya yang asli atau sebenarnya.
Surakarta,….Juli 2010
Agus Raharjo NIM. D 0204021
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO “Maka Nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Al Qur’an) ***
Aku air yang mengalir Mencari ketenangan di akhir (penulis) ***
Gambar-gambar Di koran hari ini Godaan Bagi kita
Untuk tetap Menyisakan Aneka Kata seru (Sapardi Djoko Damono: Ayat-ayat Api /7/) ***
Ikhtiar, ikhtiar, ikhtiar, doa! ***
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Dengan tulus Penulis Persembahkan Karya kecil ini kepada: Allah SWT, atas Kesempatan dan Segalanya Ibu dan Bapak yang ’memaksaku’ belajar Mas, Mbak, dan Adikku yang menjadi sumber semangat dan inspirasi ’Seseorang’ yang membuatku tetap bertahan untuk berjuang dan selalu menempa diri Semua hal yang menjadi sumber ilmu untukku
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Segala puji senantiasa penulis panjatkan atas segala nikmat dan kesempatan hanya untuk Allah SWT, hingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini pada akhirnya. Didasari sebuah pengalaman melihat seorang kader PKS yang mencibir ketika melihat blog www.pkswatch.blogspot.com, maka penulis tertarik untuk menggali fenomena pada tahap penelitian lebih lanjut. Karena blog, masih termasuk dalam kajian ilmu komunikasi sebagai sebuah media. Dan akhirnya, jadilah skripsi ini. Akhirnya banyak pihak yang membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung dan tidak langsung. Maka, terima kasih yang ikhlas dan tulus selaiknya penulis ucapkan kepada: 1. Drs. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta. 2. Dra. Prahastiwi Utari, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sebelas Maret. Yang selalu mengingatkan setiap minta tanda tangan KRS. 3. Dr. H. Widodo Muktiyo, SE. M.Com, selaku dosen pembimbing penulis yang memberi masukan dan konsultasi hingga skripsi ini selesai. 4. Semua staf pengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS. Terima kasih untuk ilmu-ilmunya yang sangat berharga. Semoga ilmu yang ditularkan menjadi sungai pahala yang mengalir di surga. Amin. commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Semua kader PKS, terkhusus yang telah bersedia menjadi informan dalam penelitian ini. Terima kasih atas kesediaan waktu yang sangat berharga dan kerelaan untuk direpotkan penulis. Banyak ilmu yang penulis dapatkan diluar penelitian ini. Subhanallah. 6. Teman-teman Perjuangan di kampus. Baik di LKI, BEM FISIP, BEM UNS, dan jalan perjuangan yang lain. Untuk pembelajaran, cita-cita, dan semangat idealismenya. 7. Saudara-saudara di FORSA (Awin, Edi, Ery, Rohmad, Santo, Yosep, Glen, Candra, Donny, Iswan, Marlin, Rossi, Pika, Asti, Ayu, Eny, Ami, dan semuanya saja yang belum disebutkan), kapan kita berkumpul seperti keluarga lagi?! 8. Teman-teman Komunikasi (Sandi, Tedy, Bangun, Haris, Ade, dan Psikopat yang lain), untuk hal-hal yang selalu menarik perhatian. 9. ’Seseorang’ yang menjadikan alasan untukku tetap bertahan pada jalur impian. Pemantik semangat, sumber inspirasi, dan membuatku mengerti bahwa citacita itu harus digapai sekuat hati. Semoga ada kesempatan untuk dapat berjuang bersama-sama. Amin. 10. Adik-adik dimanapun (LKI, BEM, Gambiran) yang memberi motifasi agar hidup untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain. Bukan hidup yang hanya memikirkan untung rugi dan ego pribadi. 11. Buku-buku serta tulisan-tulisan yang menjadikan penulis tetap suka membaca. Juga ilmu dan semangat yang diberikannya. Terkhusus pada pahlawan yang commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
’dilupakan’ Tan Malaka dan Ananta Toer untuk karya yang inspiratif dan semangat perjuangannya. Semoga penulis dapat meneruskan perjuangan itu. 12. ’Orang-orang’ yang telah memberi warna di lika-liku kehidupanku. Tanpa kalian penulis mungkin tak dapat memahami makna. 13. Dan yang terakhir, untuk semua yang belum disebutkan disini. Terima kasih untuk anugerah yang penulis dapatkan.
Penulis menyadari skripsi ini masih sangat kurang dari kata sempurna. Namun penulis berharap bahwa skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak. Akhirnya, masukan dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan sebagai kritik yang membangun. Surakarta,
Mei 2010
Agus Raharjo Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Agus Raharjo. D 0204021. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS Jurusan Ilmu Komunikasi. MAKNA KRITIK BAGI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (Deskripsi kualitatif tentang pemaknaan kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com bagi kader Partai Keadilan Sejahtera anggota muda, anggota madya, anggota dewasa, dan anggota ahli), Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Mei 2010. www.pkswatch.blogspot.com adalah sebuah blog yang dibuat secara khusus menjadi watchdog dari keberadaan Partai Keadilan Sejahtera. Di dalam blog tersebut, berisikan tulisan-tulisan untuk mengkritik kebijjakan yang dilakukan oleh PKS, serta ditujukan untuk mengkritik kader-kader PKS. Keberadaan pkswatch menjadikan sarana untuk ’diskusi’ terkait dengan kritik untuk PKS. Objek penelitian ini adalah kader PKS jenjang muda, madya, dewasa, dan ahli. Bagaimana kader PKS pada jenjang keanggotaan tersebut memaknai sebuah kritik secara umum dan secara khusus kritik yang disampaikan dalam blog pkswatch. Kritik dalam blog www.pkswatch.blogspot.com adalah pesan yang disusun dari simbol-simbol yang berupa kata-kata. Dari pesan yang sama yang ada dalam pkswatch akan dicari menggunakan studi fenomenologi bagaimana kader PKS yang berbeda jenjang memaknainya. Studi fenomenologi menekankan pada subyektifitas individu yang diteliti. Bagaimana individu menginterpretasikan makna kritik dalam blog pkswatch didasari pengetahuan, latarbelakang kehidupan, serta pengalaman pribadinya terhadap blog tersebut. Setelah dilakukan penelitian serta analisa, diperoleh kesimpulan bahwa kader PKS, jenjang anggota muda, madya, dewasa, dan ahli memaknai kritik sebagai sebuah kebutuhan. Adanya keseragaman dalam memaknai kritik disebabkan latarbelakang pemahaman atas ideologi mereka tentang kritik. Secara khusus, kritik yang disampaikan dalam blog www.pkswatch.blogspot.com sama halnya dengan pesan yang berupa kata-kata. Pesan tersebut dapat dimaknai berbeda oleh masing-masing individu sesuai dengan pengetahuan, latarbelakang, serta pengalamannya. Kader PKS anggota muda memaknai kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com sebagai kritik yang dibutuhkan PKS untuk koreksi. Kader PKS anggota madya memaknai kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com sebagai kritik yang memunculkan ketidaknyamanan. Kader PKS anggota dewasa memaknai kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com sebagai kritik yang membawa dampak positif dan negatif baik bagi PKS maupun bagi pengelolanya. Kader PKS anggota ahli memaknai kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com sebagai kritik yang tidak tepat, karena kritik tersebut disampaikan melalui media.
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Agus Raharjo, D0204021. Faculty of Social And Politic Science, Sebelas Maret University, Communication Science. CRITICS PERCEPTION OF KEADILAN SEJAHTERA PARTY(PKS). (a Qualitative Description Study about critic perception of new member, mid member, regular member, and elite member on www.pkswatch.blogspot.com). www.pkswatch.blogspot.com, is a special blog which becoming the watchdog for PKS. Every critics posted on the blog is aimed for the PKS’s policy and every core members movement on politics. Pkswatch existence has becoming a criticism forum about PKS lately. Objects of this study is how the PKS members from the newbie to the elite member perceiving critic from this blog and how the members comprehend these critics at different level of member. This study using the phenomenology approach as a tool to interpreting the critic perception of PKS members. Phenomenology approach emphasize the individual subjectivity. The perception of critics in PKS members based on self experience and their knowledge about the issue. After analyzing the subject, I concluded that understanding critic is a needs for PKS members to improve their political performance. This understanding acquired because each members have a good understanding of their ideology. PKS is one of Islamic party in Indonesia, which claim themselves as the dakwah party. The pkswatch critics has been perceived differently by PKS members, fitting each experience, knowledge, and background of PKS member. New member of PKS acknowledge the critic as a needs or as a part of construction for the party, while the middle level see the critic as an annoyance. Regular members perceived that pkswatch critics has bring positive and negative impact for the party image and their executive image. The elite members feel that the critics communicated not on a proper means because the critic appeared in the media.
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vii
ABSTRAK .....................................................................................................
x
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xii
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR ............................................................
xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................
6
D. Kerangka Teori ....................................................................................
7
D.1. Webblog ......................................................................................
13
D.2. Kritik ...........................................................................................
18
D.3. Makna Sebagai Bagian dari Komunikasi ....................................
22
D.4. Fenomenologi untuk Menginterpretasikan Makna .....................
27
E. Definisi Konsepsional ......................................................................... commit to user E.1. Kritik ............................................................................................
35
xii
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E.2. Makna ..........................................................................................
35
E.3. Webblog......................................................................................
36
E.4. Kader............................................................................................
36
F. Metodologi Penelitian ..........................................................................
37
1. Metode Penelitian............................................................................
39
a. Wawancara..................................................................................
39
b. Observasi ....................................................................................
39
2. Populasi dan Sampel .......................................................................
41
3. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
42
4. Analisa Data ....................................................................................
42
BAB II. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum tentang Blog www.pkswatch.blogspot.com ..........
45
a. Sejarah ...........................................................................................
45
b. Identitas .........................................................................................
49
c. Sumber Data Tulisan .....................................................................
50
B. Gambaran tentang Partai Keadilan Sejahtera ......................................
52
1.1. Sejarah ..........................................................................................
52
1.2. Landasan Filosofis........................................................................
56
1.3. Karakteristik .................................................................................
57
2.1. Visi dan Misi................................................................................
61
2.1.1. Visi........................................................................................
61
2.1.2. Misi....................................................................................... commit to user
61
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.2. Prinsip Kebijakan.........................................................................
62
3. Struktur Organisasi......................................................................... .
69
4. Keanggotaan....................................................................................
70
4.1. Jenis dan jenjang Keanggotaan.................................................
70
BAB III. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Sekilas tentang Partai Keadilan Sejahtera ..........................
72
A.1. Kader Partai Keadilan Sejahtera ..................................................
76
B. Pemaknaan Kritik Bagi Kader PKS ....................................................
81
B.1. Pemaknaan Kritik bagi Kader Muda ...........................................
85
B.2. Pemaknaan Kritik bagi Kader Madya .........................................
90
B.3. Pemaknaan Kritik bagi Kader Dewasa ........................................
93
B.4. Pemaknaan Kritik bagi Kader Ahli .............................................
97
C. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com ...........................
99
C.1. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com Anggota Muda.............................................................................................
102
C.2. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com Anggota Madya..........................................................................................
106
C.3. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com Anggota Dewasa.........................................................................................
110
C.4. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com Anggota Ahli............................................................................................... D. Analisis Data................................................................................... commit to user
xiv
113 118
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV. PENUTUP A. Kesimulan ...........................................................................................
121
B. Saran ....................................................................................................
124
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
225
LAMPIRAN
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR BAGAN
HALAMAN
Bagan 1. Proses Analisis Data Kualitatif ........................................................
43
GAMBAR Gambar Pkswatch Versi 2.............................................................................. .
49
Gambar Pkswatch Versi 3...............................................................................
49
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi telah berkembang pesat dengan ditandai banyaknya media yang menjadi sarana dalam penyampaian pesan pada khalayak. Dari mulai awalnya ilmu komunikasi dilakukan, yaitu ketika seorang manusia telah lahir, hingga sampai sekarang dengan banyaknya media yang digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Menurut Deddy Mulyana, tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.1 Secara lebih luas, dikutip Deddy Mulyana, menurut William I. Gorden, komunikasi mempunyai empat fungsi sebagai komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental.2 Sedangkan untuk memaksimalkan fungsi dan tujuan komunikasi, maka sangat diperlukan sebuah media yang sesuai. Agar pesan yang disampaikan tidak hanya diterima oleh satu individu sebagai komunikator, tetapi dalam skala yang lebih luas lagi yaitu massa. Maka, diperlukankan sebuah media yang dapat mencakup sasaran dalam jumlah yang sangat banyak. Dari perkembangannya, media massa sekarang ini telah merambah pada sendi-sendi dunia maya. Media yang dapat disebut sebagai “media baru” oleh
1
Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003: commit to user hal 4 2 Ibid; hal 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Denis McQuail, yaitu media telematik.3 Dan Weblog adalah bagian dari perkembangan media dalam dunia maya tersebut. Weblog, atau yang lebih kita kenal dengan blog, sekarang ini ibarat jamur di musim hujan. Banyak sekali muncul dengan karakteristik dan tujuannya masing-masing. Banyak diantaranya berisi artikel-artikel tentang pemikiran pembuat, atau bahkan hanya sekadar catatan harian dari pengelola blog tersebut. Blog, saat ini sudah bukan lagi sekadar wadah untuk menuangkan dan mengekspresikan tulisan, ide-ide, tips dan trik, keluh kesah, berbagi pengalaman seseorang baik dalam bidang professional ataupun dari aspek kehidupan pribadi atau personal, melainkan telah banyak digunakan sebagai media komunikasi dan berbagi pengetahuan dan pengalaman antara blogger (sebutan pengelola blog) dan pengunjungnya.4 Meskipun interaksi yang terbangun di dalamnya hanya dengan mengisi komentar yang terdapat dalam fasilitas blog saja. Dan, berapa banyaknya komentar yang masuk dalam blog menjadi salah satu indikasi bahwa blog tersebut mempunyai banyak pengunjung. Apa yang ditulis sebagai ide pemikiran, kritik, maupun keluh kesah pengelola terkadang memang hanya dapat dituangkan dalam blog, karena ketika kritikan diberikan secara langsung oleh pengelola tidak mungkin didengar pihak yang dikritik. Selain itu, jika kita ingin mengkritik sebuah kebijakan publik yang
3
McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1987: hal 16. 4 commit to user Heny, Agnes, ed. Langkah Mudah Mengembangkan & Memanfaatkan Weblog. Penerbit Andi, Yoyakarta, 2008: hal 8.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
salah, kita harus juga menyampaikan hal tersebut kepada publik, agar mereka tahu bahwa itu salah.5 Sebagai sebuah media, blog terkadang dapat menjadi media watchdog institusi tertentu. Melalui opini dan kritik dari pengelola, mencoba mengkritisi setiap kebijakan atau langkah yang diambil instansi tertentu. Ada pula blog yang secara khusus dibuat untuk menjadi media kampanye suatu partai atau tokoh tertentu. Dalam hal ini, sudah tidak asing lagi ketika kita menemukan banyak sekali web ataupun weblog yang secara khusus dibuat sebagai sarana politik bagi partai ataupun tokoh tertentu. Terutama ketika masa-masa menjelang Pemilu (Pemilihan Umum). Web ibarat sebuah jamur dimusim hujan. Meskipun kadangkala kemunculannya akan dengan mudahnya begitu saja tenggelam, akan tetapi, hal itu justru menjadikannya sebuah web yang hanya untuk kepentingan politik praktis saja. Banyak sekali web atau blog yang bermunculan dalam dunia maya hanya sekadar untuk menampilkan profil suatu tokoh atau foto-foto dengan harapan dapat menarik simpati orang yang telah membacanya. Bahkan juga ada web yang secara khusus dibuat hanya untuk „berkampanye hitam‟ atau menjatuhkan citra sebuah institusi tertentu. Dalam hal ini, web ataupun blog yang dibuat diisi dengan hal-hal yang dapat menjatuhkan nama dari intitusi tersebut. Bisa jadi seluruh isi artikel ataupun tulisan maupun gambar dalam web atau weblog itu berisi celaan atau gugatan yang tidak berdasar, dan lebih dapat dikatakan sebagai
5
commit to user http://www.pkswatch.blogspot.com/Tentang_blog_ini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tempat menampung cacian. Namun, juga ada web atau blog yang secara cerdas mengkritisi sebuah kebijakan, atau langkah-langkah kebijakan dari sebuah institusi tertentu. Www.pkswatch.blogspot.com adalah blog yang juga menjalankan fungsi tersebut. Blog ini, menurut pengelolanya berisi opini-opini, untuk menampilkan sebuah kejujuran tanpa basa-basi, gagasan alternatif dan kritik untuk perbaikan agar dapat menjadi masukan bagi kader-kader PKS. Mudah-mudahan opini saya di sini bisa menjadi masukan, renungan dan tantangan bagi kader-kader PKS.6 Secara khusus, pkswatch adalah blog yang mengkritisi kebijakan pengurus PKS, partai yang mempunyai motto “bersih, peduli, dan professional”. Setiap ada fenomena yang terjadi dilingkup PKS, maka pkswatch akan menampilkan opini dari pengelola menanggapi fenomena tersebut. Opini yang ditampilkan dalam pkswatch bukan sekadar sebuah opini pribadi, melainkan menggunakan dasardasar yang jelas. Isi tulisan dalam pkswatch disertai dalil-dalil dalam Al Qur‟an. Menurut anggapan dari pengelola pkswatch, para pemimpin atau qiyadah PKS sekarang ini sudah jauh dari jalur sebenarnya, yaitu partai dakwah. Dengan adanya pkswatch, pengelola berharap, qiyadah kembali istiqomah kepada tujuan dakwah. Mudah-mudahan PKS kembali kepada jalur dakwahnya.7 Perubahan itu terlihat oleh pengelola dari saat PKS masih dengan nama Partai Keadilan (PK) berubah menjadi PKS. Semenjak perubahan itu, terjadilah banyak fenomena yang membuat
pengelola
pkswatch
merasa
www.pkswatch.blogspot.com. 6 7
Ibid; Ibid;
commit to user
prihatin,
sehingga
lahirlah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada perjalanannya, pkswatch mampu menjadi sarana diskusi antara pengelola blog dengan pengunjungnya. Diskusi yang sifatnya dimoderasi tersebut, lebih bersifat berdebat. Sebagai media watchdog dari PKS, pkswatch banyak melakukan kritikan. Dapat dilihat dari beberapa contoh dari judul beberapa artikel yang dimuat di pkswatch, seperti: Selamatkan Jama‟ah Dakwah ini dengan tidak Memilih Parpolnya; Dimana Posisi PKS; PKS Mendengar, Sekedar Citra atau Amal Nyata? Sarana yang digunakan sebagai tempat diskusi dalam pkswatch terletak pada ruang-ruang komentar. Dalam ruang-ruang komentar, tampak bahwa diskusi terlihat massif pada setiap artikel maupun opini yang dimuat dalam blog. Hampir pada setiap artikel dapat menyerap diskusi antara pengunjung antara yang membela pkswatch maupun yang membela PKS dan kader-kadernya. Menarik dari keberadaan pkswatch adalah, bahwa pengelola dengan inisial DOS adalah seorang yang paham benar tentang PKS itu sendiri. DOS sebagai pengelola mengaku bahwa DOS adalah benar namanya. Banyak yang kenal siapa DOS dalam konteks blog pkswatch dalam real life, sebagian justru kader-kader PKS sendiri.8 Hal itu diperkuat bahwa artikel yang dimuat di pkswatch tidak hanya berupa opini dan analisis oleh pengelola dari media massa saja, akan tetapi, beberapa ada yang memang berasal dari berbagai sumber dan materi kiriman dari kader-kader PKS yang memiliki keprihatinan yang sama.9 Dari sumber-sumber yang didapat oleh DOS, maka terciptalah artikel yang sifatnya lebih banyak menjadi sebuah koreksi bagi kebijakan PKS. Sudah pasti, 8 9
Ibid; Ibid;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ketika kritikan pada sebuah instansi, terlebih sebuah partai politik yang mencitrakan dirinya bersih, akan membentuk beberapa kubu diantara kebijakan PKS dan kritik yang dimuat di pkswatch. Bagi sebagian orang mungkin saja apa yang dimuat dalam pkswatch adalah sebuah usaha penjatuhan citra, akan tetapi bagi sebagian yang lain adalah sebuah usaha untuk menjadikan PKS menjadi partai yang sesuai jalannya sebagai sarana dakwah Islam. Keberadaan pkswatch dengan kritikan-kritikannya, bisa jadi dimaknai berbeda dengan kondisi dan tingkat pemahaman yang berbeda-beda oleh pembacanya tentang PKS. Demikian pula, kader PKSpun juga akan memaknai kritik dalam pkswatch dengan berbeda-beda. Terlebih ketika setiap kader mempunyai perbedaan pemahaman dan rentang waktu lama interaksi dengan partai atau dengan kata lain jenjang keanggotaan. Hal inilah yang ingin dikaji oleh peneliti. B. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
permasalahan
terkait
keberadaan
pkswatch.blogspot di atas, maka dapat dirumuskan masalah yakni: 1. Bagaimana kader PKS anggota muda, anggota madya, anggota dewasa, dan anggota ahli memaknai sebuah kritik? 2. Bagaimana kader PKS anggota muda, anggota madya, anggota dewasa, dan anggota ahli dalam memaknai kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com? C. Tujuan Penelitian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kader Partai Keadilan Sejahtera anggota muda, anggota madya, anggota dewasa, dan anggota ahli memaknai sebuah kritik serta bagaimana kader PKS anggota muda, anggota madya, anggota dewasa, dan anggota ahli dalam memaknai kritik yang ada dalam blog www.pkswatch.blogspot.com. D. Kerangka Teori Berbicara dengan orang lain, merupakan kebutuhan pokok manusia sebagai makhluk sosial. Itulah salah satu contoh berkomunikasi. Jadi, saat ini, komunikasi telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari diri seseorang sebagai makhluk sosial. Dalam perkembangannya, komunikasi telah menjadi sebuah fenomena yang menarik peneliti untuk lebih jauh lagi mengkaji masalah-masalah komunikasi. Mulai dari mempertanyaan pengertian komunikasi, juga pada proses, dan akibat dari komunikasi. Menurut Susanne K. Langer salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang.10 Lambang, berdasarkan kesepakatan bersama dapat menunjukkan dan menjelaskan sesuatu yang lain. Lambang dapat berupa kata-kata yang merupakan pesan verbal, perilaku nonverbal, dan juga obyek yang maknanya disepakati bersama.11 Dalam komunikasi, pesan merupakan fakta yang telah diubah menjadi lambang-lambang yang telah disepakati antara pengirim pesan maupun penerima pesan. Pesan yang tersusun dari lambang-lambang akan diubah kembali menjadi fakta oleh penerima pesan atau receiver. Ketika menerima pesan yang 10 11
Deddy Mulyana; Log cit: hal 83 Ibid: hal 84
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disampaikan oleh pengirim pesan, individu akan membuat kesan yang berbedabeda terhadap isi pesan sesuai dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita disebut sebagai persepsi.12 Mengutip dari Deddy Mulyana, menurut John R. Wenburg dan William W. Wilmot, “Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna”.13 Sedangkan menurut J. Cohen, Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif obyek eksternal; persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada di luar sana.14 Ketika fakta yang terjadi di sekitar lingkungan kita diubah menjadi pesan yang berupa lambang-lambang, kemudian pesan tersebut disampaikan kepada penerima pesan, maka orang akan menanggapinya berbeda-beda, sesuai dengan keadaan dirinya. Menurut Jalaluddin Rakhmat, dalam ilmu komunikasi ketika kita berkata, pesan diberi makna berlainan oleh orang yang berbeda. Kata-kata tidak mempunyai makna; oranglah yang memberi makna.15 Oleh sebab betapa pentingnya komunikasi, banyak ahli yang telah mendefinisikan komunikasi dengan berbagai macam pengertiannya. Definisi menurut Gerald R. Miller, komunikasi adalah situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.16 Jadi, menurut Miller, bahwa
12
Ibid: hal 167 Ibid: 14 Ibid: 15 commit user Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, PTto Rosdakarya, Bandung, 1998: hal 49 16 Ibid: hal 54 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
komunikasi adalah proses menyampaikan pesan untuk mempengaruhi perilaku orang yang diberi pesan. Hal tersebut menitikberatkan pada proses menyampaikan pesan. Bagi Raymond S. Ross, Komunikasi (intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.17 Jika Miller lebih dititik beratkan pada bagaimana efek komunikasi, yaitu untuk mempengaruhi perilaku penerima pesan, maka Ross lebih menekankan bagaimana pesan dapat membangkitkan makna maupun respon bagi komunikan. Sama seperti pendapatnya Jalaluddin Rakhmat bahwa pesan tidak mempunyai makna, individulah yang memberi pesan itu makna. Dalam hal ini Ross menekankan proses bagaimana fakta diubah menjadi pesan yang berupa simbol-simbol, baik tulisan, gambar, maupun suara agar dapat membangkitkan makna pada individu yang menerima pesan. Lebih jauh berbicara tentang makna dalam komunikasi, John R. Wenburg dan William W. Wilmot mengartikan komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna. Sedangkan Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson, menganggap komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna.18 Dari beberapa definisi komunikasi yang menurut pakar, bahwa makna merupakan bagian penting dalam proses komunikasi. Makna bukan terletak pada
17 18
Deddy Mulyana: Log Cit; hal 62 Ibid: hal 68-69
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
simbol-simbol, tapi individulah yang memberi makna pada pesan yang berupa simbol-simbol itu. Dalam mencari makna pesan yang diterima khalayak, bagi De Fleur, harus mempertimbangkan perbedaan masing-masing individu yang menjadi audiens. Mengutip dari Denis McQuail, De Fleur menulis, pesan media mengandung atribut rangsangan tertentu yang memiliki interaksi yang berbeda-beda dengan karakteristik kepribadian anggota audiens.19 Melihat perkembangan sekarang ini, komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Informasi yang merupakan pesan dalam komunikasi menjadi sebuah komoditi yang dapat menghasilkan keuntungan. Maka berkembanglah media-media yang menyajikan informasiinformasi pada khalayak. Dengannya komunikasi dapat disajikan kepada banyak komunikan.
Maka,
menurut
Harold
Lasswell,
cara
yang
baik
untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan Who Says What In Which Chanel To Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana.20 Dari definisi Lasswell tersebut, beberapa yang menjadi pokok penting dalam sebuah komunikasi yaitu:21
19
Denis McQuail; Log cit: hal 235 Ibid; hal 62 21 Ibid; hal 63-64 20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
1. Sumber
digilib.uns.ac.id
(pengirim/
sender,
penyandi/
encoder,
komunikator/
communicator, pembicara/speaker, originator): pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi 2. Pesan: apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima 3. Saluran/ media: alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. 4. Penerima ( komunikan, khalayak): orang yang menerima pesan dari sumber 5. Efek: apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan. Dari gambaran yang dikemukakan oleh Lasswell tersebut di atas, maka terjadi sebuah proses transmisi pesan yang dilakukan menggunakan media. Pesan yang akan disampaikan diterjemahkan menjadi simbol-simbol hingga pesan dapat dipahami oleh penerima. Maka, pesan berujud rangkaian simbol yang seringkali berupa bahasa dalam proses penyampaian arti dari pengirim ke penerima.22 Dari pesan-pesan yang disampaikan itulah, efek akan terbentuk pada penerima pesan atas informasi yang diterimanya. Lebih jauh lagi, dalam pengertiannya, Lasswell menyatakan komunikasi menggunakan media. Disini, media berperan penting untuk menyalurkan pesanpesan pada banyak komunikan. Banyaknya komunikan bisa jadi heterogen dan abstrak. Lebih jelasnya, Onong U. Effendi mendefinisikan komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada
22
commit to user Bahanan, Hasan(terj), Taksonomi Konsep Komunikasi, Papyrus, Surabaya, 2003: hal 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
massa abstrak, yakni sejumlah massa yang tidak tampak oleh si penyampai pesan.23 Di pihak lain, De Fleur dan Dennis membuat kesimpulan bahwa komunikasi massa adalah: ”Process in which professional communicator use media to disseminate messages widely, rapidly and continuously to arouse intended meanings in large and diverse audiences in attempt to influence them in variety of ways” “Proses dimana komunikator professional menggunakan media untuk menyebarkan pesan secara luas, cepat dan secara terus menerus untuk menimbulkan pesan yang diinginkan dalam khalayak yang besar dan luas dalam usaha mempengaruhi mereka dengan cara yang beragam”24 De Fleur tidak menggambarkan komunikasi sebagai antarpribadi, akan tetapi sebagai komunikasi massa. Komunikasi massa melibatkan perangkat media massa. Menurut De Fleur, komunikasi bukanlah pemindahan makna. Komunikasi terjadi lewat suatu operasi seperangkat komponen dalam sistem teoritis, yang konsekuensinya adalah isomorfime diantara respons internal (makna) terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima.25 Media yang sekarang sedang mengalami peningkatan yang sinifikan adalah adanya media internet. Dengan media ini, khlayak yang sifatnya abstrak dan heterogen dapat dijangkau secara lebih maksimal lagi. Di Indonesia saja khususnya, penggunaan media internet telah berkembang sangat pesat sekali. 23
Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1980; hal 76 Melfin L De Fleur & Dennis Everette E, Understanding Mass Communications, Boston, Houghton Miffin Company, 1990, hal. 10 commit to user 25 Deddy Mulyana; Log cit: hal 153 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menuut data proyeksi, ada massa sekitar 33 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2008 (meningkat 8 juta dari tahun 2007). Dan hal itu akan terus meningkat terus setiap tahunnya. Kalau diproyeksikan dengan peningkatan yang terjadi, maka tahun 2009 pengguna internet akan mencapai 40 juta orang lebih.26 Pemanfaatan media internet memang menjadi hak setiap orang. Di Indonesia saja, telah ada undang-undang yang secara khusus mengatur hal tersebut. Yaitu Undang-Undang No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Atas dasar itulah, maka sekarang telah menjamur situs-situs internet yang dapat diakses oleh setiap orang. Karena penggunaan media internet adalah hak dari setiap orang. Sepertinya bunyi pasal 23 ayat 1 pada Bab VI tentang Nama Domain, Hak kekayaan Intelektual, dan Perlindungan Hak Pribadi, yaitu: “Setiap penyelenggara Negara, orang, badan usaha, dan/atau masyarakat berhak memiliki nama domain berdasarkan prinsip nama pendaftar pertama.”27 Oleh sebab itulah, sekarang ini kita dapat melihat beragam situs dalam internet yang bisa kita akses dengan mudah. Penggunaan media internet, bukan hanya menjadi sebuah media penyampai informasi saja, akan tetapi telah merambah pada dunia perdagangan, juga dunia perpolitikan. Pada ranah politik saja, internet sepertinya telah menemukan tempatnya sebagai sarana yang efisien. Semakin berkembangnya media internet sepertinya juga dibarengi dengan banyaknya elit politik yang terjun menggunakan media ini. siapapun elit politik yang telah terjun dalam media ini, dia mendapat kesempatan lebih besar untuk
26
Bayu Adhitya N dalam http//www.the abay life‟s journey.worldpress.com/htm/ internet + politics=??? commit to user 27 UU No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membangun massa terlebih dahulu, yang nantinya akan menjadi pemilih dalam Pemilu.28 Maka internet telah menemukan pemanfaatannya dalam dunia politik. D.1 Webblog Dalam komunikasi massa, media mempunyai peranan yang sangat penting, mengingat khalayak sebagai komunikan berjumlah besar dan heterogen. Pesan-pesan akan dikirim menggunakan media massa yang telah dipilih oleh komunikator yang sifatnya satu arah saja. Karena komunikan tidak secara langsung dapat melakukan feed-back. Pada perkembangannya, komunikator perlu memilih dalam menggunakan media untuk dapat menyampaikan pesannya pada khalayak secara lebih efektif. Sekarang ini, media massa telah menemukan babak baru dalam perkembangan sisi teknologinya. Salah satu media yang dapat dikatakan paling akhir muncul adalah media internet. Dengan hanya berada di depan komputer saja, kita dapat menjelajah dunia informasi melalui dunia maya. Salah satu yang dapat kita temukan dalam media internet adalah Weblog atau lebih dikenal dengan blog. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997.29
Meskipun, blog pertama kemungkinan
besar adalah halaman Whats New pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993.30 Berbeda dengan website pada umumnya, blog adalah Web yang dapat dioperasikan dengan mudah oleh pemula sekalipun.
28
29
Bayu Adhitya N; Op cit:
Agnes Heni T (Ed), Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan Weblog, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2008; hal 3 commit to user 30 Azhar Arranirie: http://belajarblog.blogsome.com/2005/04/23/sejarah-blog/
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Karena blog pengoperasiannya lebih mudah dari website konvensional. Maka tidak mengherankan, hingga saat ini blog telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sekali. Sekarang ada lebih 10 juta blog yang bisa ditemukan di Internet.31 Blogger.Com sendiri saat ini telah memiliki lebih dari 100.000 blogger—pengelola
blog—yang
menggunakan
layanan
mereka
dengan
pertumbuhan jumlah sekitar 20% per bulan.32 Pada dasarnya tidak ada definisi standar tentang arti blog. Mengutip dalam jurnal Marydee Ojala, Darlene Fichter mendefinisikan Weblog sebagai an online journal—a webpage with a series of short entries in reverse chronological order.33 Sedangkan the Merriam-Webster online dictionary declared blog the #1 Word of the Year mendefinisikan a website that contains an online personal journal with reflection, comment and often hyperlinks provided by the writer.34 Dari definisi tersebut, sebuah blog membutuhkan individu untuk mengelolanya. Meskipun hanya satu individu saja. Dalam hal ini weblog tampaknya lebih popular dibandingkan dengan website konvensional. Ibarat perkembangan zaman, weblog menjadi sebuah tren tersendiri dari media dunia maya. Dengan perkembangan media massa sampai sekarang ini, blog juga menjadi sebuah alternatif untuk menyampaikan sebuah informasi. Bisa jadi, dengan kemudahannya, blog adalah pilihan utama bagi seseorang yang ingin berbagi informasi dengan orang lain. Meskipun kebanyakan blog berisi catatan
31
http://id.wikipedia.org/wiki/Blog Ibid; hal 5 33 Marydee Ojala, Blogging: For knowledge sharing, management, and dissemination, Bussines Information Review 2005; 22 269 (Jurnal) commit to user 34 Ibid; 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
harian pengelolanya, ada juga blog yang sengaja serius dibuat untuk menampilkan informasi yang tidak dimuat dalam media cetak atau elektronik yang lain karena blog sifatnya sangat personal. Dunia blog telah menjadi sebuah budaya baru dalam media internet. Blog lahir dengan segala keunikannya tersendiri dalam media digital. Dengan segala keunikannya itulah, maka blog oleh Cameron Barret bahwa Blog saat ini adalah indikator akurat tentang apa yang sedang terjadi di Internet dan di dalam komunitas web. “Blog adalah simbol dari apa yang hebat tentang Internet.” tulisnya.35 Ketika kita menuliskan sebuah kata kunci untuk mencari sebuah informasi melalui media internet, maka yang paling banyak muncul adalah situs-situs blog. Dari fenomena tersebut, menurut Gracie Lawson-Borders and Rita Kirk, For many readers, newspapers have simply lost their gravitas compared to blogs.36 Dengan kata lain, blog adalah sebuah media yang sederhana, mudah, dan bebas. Setiap orang dapat membuat dan mengelolanya. Berbeda dengan website biasa, blog telah hadir dalam kemudahan serta kemurahan biayanya. Sekarang ini, banyak tersedia situs-situs layanan gratis untuk pembuatan blog. Dengan fasilitas tersebut, maka blog menjadi media digital yang sangat diminati untuk segala kepentingan. Ada blog yang secara khusus digunakan untuk kepentingan kampanye. Ada blog yang hanya dipakai untuk menuangkan ide pribadi, juga ada blog yang digunakan untuk menggugat atau
35
Azhar Arranirie: log cit; to user Communication, American behavioral Gracie Lawson-Borders and Rita Kirk,commit Blog in Campaign Scientist 2005; 49; 548 (Jurnal) 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengkritik pihak-pihak tertentu. Semua isi dalam blog mengikuti kepentingan masing-masing pengelolanya. Dalam dunia perpolitikan Indonesia saja, web telah menjadi sebuah sarana kampanye yang mudah tapi sanagat luas jangkauannya, bahkan untuk setiap pengakses di seluruh dunia. Pada pemilu yang baru saja lewat kemarin, hampir semua partai tak ketinggalan memakai media komunikasi yang mudah tersebut. Terhitung dari seluruh partai politik, yang jumlahnya 38, yang ikut menyemarakkan pemilu, hanya 10 partai yang tercatat tidak mempunyai web. Sepuluh partai itu adalah Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Pelopor, Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK), Partai Patriot Pancasila, Partai Indonesia Sejahtera (PIS), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai Merdeka, Partai persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia, Partai Sarikat Indonesia (PSI).37 Selain kesepuluh partai tersebut, semuanya memiliki web untuk partainya masing-masing. Dari semua web tersebut, memang hanya sebagai sebuah media kampanye. Sebagai sebuah media kampanye, kita tidak harus mempertanyakan nilai sebuah artikel yang ada di dalamnya, karena memang tujuan pembuatannya mengacu pada kebutuhan praktis kampanye, yaitu menampilkan dan memberikan pengetahuan kepada khalayak tentang masing-masing partai. Web maupun blog seperti web partai sangat beragam jenisnya, meskipun yang diakui sebagai web resmi sebuah partai hanya satu. Namun, dilihat dari tema dan sifat web maupun blog tersebut, hanya menampilkan sesuatu yang menjujung 37
commit to user http://calltech.wordpress.com/2009/03/22/web-blog-partai-peserta-pemilu/
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nilai kebaikan untuk partai masing-masing. Blog maupun web seperti itu akan selalu menampilkan hal-hal positif dari masing-masing partainya. Dengan tema dan tujuannya sebagai blog khusus partai. Misalnya bisa kita ambil contoh, salah satu web partai pemenang peserta pemilu 2009 kemarin, yaitu Partai Demokrat. Dalam webnya www.demokrat.or.id kita dapat menemukan segala informasi terkait dengan partai itu sendiri. Kita bisa mengetahui visi misi dari partai, informasi terbaru mengenai partai, sampai berita yang berhubungan dengan orang-orang partai. Selain web partai demokrat, kita juga bisa melihat web Partai Keadilan Sejahtera. Dalam web-nya, kita dapat melihat bahkan sampai kegiatankegiatan yang dilaksanakan oleh setiap Dewan Pimpinan Wilayah partainya. Meskipun tidak semua web yang dimiliki oleh partai menarik untuk dibaca, namun, tidak dapat dipungkiri bahwa web telah mempunyai tempat tersendiri bagi sebuah keberadaan partai politik. Dengan masing-masing kreatifitasnya dalam mengolah dan menganggkat tema, maka hal itu membuktika bahwa web adalah sarana yang sangat penting untuk mereka. Dari semua web maupun blog tentang partai politik, penulis menemukan sebuah blog yang sangat unik dan berbeda. Yaitu www.pkswatch.blogspot.com. Seperti namanya, blog itu secara khusus mengamati dan memberi tanggapan mengenai PKS. Entah itu dari sisi kebijakannya, manuver-manuver iklan yang dilakukan, hingga mempertanyakan kredibilitas kader dari partai yang telah menjadi salah satu partai kuat di Indonesia sekarang ini. Secara khusus, pkswatch adalah blog yang menampilkan kritik untuk partai yang gencar mengkampanyekan diri sebagai partai yang bersih. Partai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keadilan Sejahtera, ditengah-tengah pembentukan citranya sebagai partai yang bersih, menerima banyak kritikan dari www.pkswatch.blogspot.com. Bisa jadi ini adalah sebuah “perang” media antara PKS dengan pkswatch. D.2 Kritik Di Negara yang demokratis seperti Indoneia ini, kritik adalah sebuah hal yang sangat wajar ada. Bahkan seharusnya kritik ditumbuhkembangkan dengan subur. Hal tersebut mengingat bahwa Negara ini bukan Negara yang menjunjung tinggi otoriter dan kekuasaan mutlak, namun sistem yang demokratis yang menghargai setiap pendapat warga negaranya. Terkait hak untuk menyampaikan pendapat telah diatur dalam Undang-Undang Dasar Pasal 27 ayat 1. Kritik adalah bagian dari pendapat. Kritik dapat berasal dari pendapat inividu ataupun kelompok dan masayarakat. Jadi, kritik bukanlah sebuah pendapat yang berasal dari kekecewaan karena iri hati. Karena kritik, menurut Dony Kleden mempunyai dua fungsi38, yaitu: 1. Fungsi prefentif Fungsi kritik prefentif adalah mau mengingatkan agar segala kemungkinan negatif tak terjadi dan karena itu harus diantisipasi (fungsi kontrol). Kritik ini bertujuan utama untuk mencegah terjadinya kemungkinan hal buruk terjadi. Jadi lebih pada pencegahan. 2. Fungsi kuratif
Dony Kleden, Presiden dan Tukang Kritik dalam commit tohttp://www2.kompas.com/kompasuser cetak/0611/14/opini/3084176.htm 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Fungsi kuratif bertujuan memperbaiki kesalahan atau menormalkan situasi. Kritik ini ditujukan ketika suatu hal yang buruk atau kesalahan dianggap telah terjadi. Maksud kritik jelas, yaitu sebagai sebuah koreksi. Kedua fungsi kritik tersebut adalah hal yang sewajarnya menjadi acuan dalam melihat sebuah kritik. Kalau tidak dapat melihat kritik dari kedua fungsinya tersebut, maka yang akan terjadi adalah adanya sifat sensitif terhadap kritik. Akibatnya dari adanya sifat sensitif akan melahirkan sikap yang tidak mau menerima kritik. Hal tersebut akan sangat berbahaya sekali bagi Negara demokrasi yang sangat menjunjung tinggi kebebasan berpendapat. Kritik, dalam Negara demokrasi dapat mendinamisasikan sebuah pemerintahan serta dapat menghindarkan dari sebuah pembentukan Negara yang otoriter dan diktator karena pemerintah yang tidak mau menerima sebuah kritikan. Seno Gumira Ajidarma dalam epilog buku Matinya Tukang Kritik (2006) karya Agus Noor mengatakan, dunia bertambah sempurna karena kontribusi sikap kritis.39 Ketika kritik menjadi sebuah hal yang dilarang, dengan kata lain lenyapnya tukang kritik, maka hal itu bukan menjadi sebuah kesuksesan kebudayaan, akan tetapi justru menjadi awal dari sebuah penindasan.40 Betapa pentingnya sebuah kritik bagi sebuah Negara demokrasi seperti di Indonesia. Dengan kritik, harapannya menjadi sebuah perbaikan dari keadaan yang tidak normal, karena kritik bukan berasal dari sebuah iri hati, akan tetapi berasal dari kepedulian. Serta kritik tidak hanya berasal dari satu kelompok tertentu saja, 39 40
Ibid; Ibid;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melainkan dapat berasal dari siapa saja. Seperti dikutip dari Francis Romala41, Kritik yang Seimbang, menurut Hohendahl, Kritik bukanlah privilese dari kelas sosial atau kelompok prafesional tertentu. Jadi kritik bisa berasal dari siapa saja. Masalah kritik, Hohendahl berpendapat bahwa setiap orang mempunyai kemampuan pertimbangan dasar, meskipun lingkungan individualnya mungkin menyebabkan setiap orang mengembangkan kemampuan itu pada tingkat yang berbeda. Ini berarti bahwa setiap orang dipanggil untuk berpartisipasi di dalam kritik.42 Kritik seharusnya tidak dilihat dalam lingkup yang sempit saja, hanya ditujukan untuk mencari kelemahan kelompok maupun individu tertentu. Akan tetapi, sekarang ini kritik seolah hanya identik dengan sebuah penghinaan. Dengan keadaan yang berbeda-beda pada setia individu, maka kritik mempunyai keterterimaan yang berbeda-beda juga. Menurut Tb. Sjafri Mangkuprawira ada tiga paham tentang kritik43, yaitu: 1. Paham yang menganggap setiap kritik selalu bernuansa negatif. Kritik dianggap mengganggu tataran kelembagaan yang sudah dianggap mapan. Oleh karena itu, maka akibat dari kritik ini biasanyaakan dibalas dengan tindakan represif. Ini biasanya terjadi pada sistem kelembagaan yang otoriter atau sentralistik. Kondisi kritik seperti ini pernah terjadi pada masa Orde Baru berkuasa. 2. Paham yang memandang kritik adalah hal yang biasa terjadi. Akibat dari kritik ini lebih banyak sifatnya netral, tidak terlalu mempedulikan adanya 41
http://francoacb.blogspot.com/2009/04/kritik-yang-seimbang.html?zx=a43a2f10a7907f6b Ibid; 43 commit to user http://ronawajah.wordpress.com/2008/07/03/manajemen-kritik/ 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kritik. Dengan kata lain tidak harus ditanggapi dengan emosi yang berlebihan. 3. Paham ketiga menganggap kritik itu hendaknya dibudayakan. Dalam pengertian, kritik harus dikemas sedemikian rupa dengan segala argumentasinya. Kritik harus mengacu pada bukti-bukti. Juga kritik semacam ini akan bersifat membangun, maka dalam mengkritik disertai saran atau masukan yang mengarah pada kebaikan. Paham ini dikemas dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang kritis-konstruktif dan terbiasa dengan keterbukaan. Sedangkan dalam kritik, kita dihadapkan pada posisi ideal yang seharusnya ada untuk menjadikan sebuah kritik menjadi tepat dan tidak menjadi sebuah penghinaan semata. Kita perlu mengelola kritik sehingga kritik bukan hanya menjadi hinaan atau celaan, tetapi menjadi sarana pengingatan dalam kaitannya dengan perubahan ke arah perbaikan. Ada empat hal yang perlu diterapkan dalam manajemen kritik menurut Tb. Sjafri Mangkuprawira44, yaitu: 1. Kritik hendaknya disampaikan dalam waktu dan ruang yang tepat. 2. Kritik atau komen ditujukan pada kegiatan atau perilaku spesifik yang dikritik. 3. Kritik dapat diungkapkan sambil menghargai yang dikritik. 4. Bentuk yang keempat adalah setelah mengkritik, memberi penjelasan dimana letak kesalahan yang dikritik. D.3 Makna Sebagai Bagian dari Komunikasi
44
commit to user Ibid;
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Makna adalah bagian dari dampak komunikasi yang selalu melekat pada individu dalam memahami pesan. Menurut Ullman (dalam Mansoer Pateda, 2001:82) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian. Dalam hal ini Ferdinand de Saussure (dalam Abdul Chaer, 1994:286) mengungkapkan pengertian makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu tanda linguistik.45 Dalam Kamus Linguistik, pengertian makna dijabarkan menjadi empat46, yaitu: 1. Maksud pembicara; 2. Pengaruh penerapan bahasa dalam pemakaian persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia; 3. Hubungan dalam arti kesepadanan atau ketidak sepadanan antara bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya,dan 4. Cara menggunakan lambang-lambang bahasa. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna mempunyai pengertian arti.47 Menurut Mansoer Pateda makna mempunyai empat aspek dalam semantik, yaitu:48 1. Pengertian (sense) Pengertian, disebut juga dengan tema. Pengertian membutuhkan kesamaan pandangan terhadap konsep-konsep yang yang diujarkan, baik itu kata 45
www.susilo .adi.setyawan.student.fkip.uns.ac.id/ Harimurti Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 47 Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta, 2002; 703 48 commit to user Pateda, Mansoer, Semantik Leksikal. Rineka Cipta, Jakarta, 2001; hal: 88-95 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
maupun kalimat secara keseluruhan. Mengutip Lyons (dalam Mansoer Pateda, 2001:92) bahwa pengertian adalah sistem hubungan-hubungan yang berbeda dengan kata lain di dalam kosakata. Sedangkan Ullmann berpendapat
bahwa
pengertian
adalah
informasi
lambang
yang
disampaikan pendengar. 2. Nilai rasa (feeling) Dalam aspek makna yang berhubungan dengan nilai rasa, setiap kata selalu digunakan untuk mengungkapkan nilai rasa dan perasaan. Aspek makna yang berhubungan dengan nilai rasa berkaitan dengan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan. Dengan kata lain, setiap kata memiliki makna yang berhubungan dengan nilai rasa, dan setiap kata mempunyai makna yang berhubungan dengan perasaan. 3. Nada (tone) Aspek makna nada menurut Shipley adalah sikap pembicara terhadap kawan bicara (dalam Mansoer Pateda, 2001:94). Aspek nada berhubungan pula dengan aspek makna yang bernilai rasa. Dengan kata lain, hubungan antara pembicara dengan pendengar akan menentukan sikap yang tercermin dalam kata-kata yang digunakan. 4. Maksud (intention) Aspek maksud dalam makna menurut Shipley (dalam Mansoer Pateda, 2001: 95) merupakan maksud senang atau tidak senang, efek usaha keras yang dilaksanakan. Maksud yang diinginkan dapat bersifat deklarasi, imperatif, narasi, pedagogis, persuasi, rekreasi atau politik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam lingkup semantik, ada keterkaitan antara aspek makna dengan jenis-jenis makna49, yaitu: 1. Makna Emotif Makna emotif menurut Sipley (dalam Mansoer Pateda, 2001:101) adalah makna yang timbul akibat adanya reaksi pembicara atau sikap pembicara mengenai atau terhadap sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan. Dicontohkan dengan kata kerbau dalam kalimat Engkau kerbau., kata itu tentunya menimbulkan perasaan tidak enak bagi pendengar. Dengan kata lain,kata kerbau tadi mengandung makna emosi. Kata kerbau dihubungkan dengan sikap atau perilaku malas, lamban, dan dianggapsebagai penghinaan. Orang yang dituju atau pendengarnya tentunya akan merasa tersimggung atau merasa tidak nyaman. Bagi orang yang mendengarkan hal tersebut sebagai sesuatu yang ditujukan kepadanya tentunya akan menimbulkan rasa ingin melawan. Dengan demikian, makna emotif adalah makna dalam suatu kata atau kalimat yang dapat menimbulkan pendengarnya emosi dan hal ini jelas berhubungan dengan perasaan. Makna emotif dalam bahasa indonesia cenderung mengacu kepada hal-hal atau makna yang positif dan biasa muncul sebagai akibat dari perubahan tata nilai masyarakat terdapat suatu perubahan nilai. 2. Makna Konotatif Makna konotatif berbeda dengan makna emotif karena makna konotatif cenderung bersifat negatif, sedangkan makna emotif adalah makna yang bersifat positif (Fathimah Djajasudarma, 1999:9). Makna konotatif muncul sebagai akibat asosiasi perasaan kita terhadap apa yang diucapkan atau didengar. Misalnya, pada 49
Susilo Adi Setiawan, Log cit,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kalimat Anita menjadi bunga desa. Kata nunga dalam kalimat tersebut bukan berarti sebagai bunga di taman melainkan menjadi idola di desanya sebagai akibat kondisi fisiknya atau kecantikannya. Kata bunga yang ditambahkan dengan salah satu unsur psikologis fisik atau sosial yang dapat dihubungkan dengan kedudukan yang khusus dalam masyarakat, dapat menumbuhkan makna negatif. 3. Makna Kognitif Makna kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek atau gagasan, dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis komponenya (Mansoer Pateda, 2001:109). Kata pohon bermakna tumbuhan yang memiliki batang dan daun denga bentuk yang tinggi besar dan kokoh. Inilah yang dimaksud dengan makna kognitif karena lebih banyak dengan maksud pikiran. 4. Makna Referensial Referen menurut Palmer (dalam Mansoer Pateda, 2001: 125) adalah hubungan antara unsur-unsur linguistik berupa kata-kata, kalimat-kalimat dan dunia pengalaman nonlinguistik. Referen atau acuan dapat diartikan berupa benda, peristiwa, proses atau kenyataan. Referen adalah sesuatu yangditunjuk oleh suatu lambang. Makna referensial mengisyaratkan tentang makna yamg langsung menunjuk pada sesuatu, baik benda, gejala, kenyataan, peristiwa maupun proses. Makna referensial menurut uraian di atas dapat diartikan sebagai makna yang langsung berhubungan dengan acuan yang ditunjuk oleh kata atau ujaran. Dapat juga dikatakan bahwa makna referensial merupakan makna unsur bahasa yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, baik berupa objek konkret atau gagasan yang dapat dijelaskan melalui analisis komponen. 5. Makna Piktorikal Makna piktorikal menurut Shipley (dalam Mansoer Pateda, 2001:122) adalah makna yamg muncul akibat bayangan pendengar atau pembaca terhadap kata yang didengar atau dibaca. Makna piktorikal menghadapkan manusia dengan kenyataan terhadap perasaan yang timbul karena pemahaman tentang makna kata yang diujarkan atau ditulis, misalnya kata kakus, pendengar atau pembaca akan terbayang hal yang berhubungan dengan hal-hal yang berhubungan dengan kakus, seperti kondisi yang berbau, kotoran, rasa jijik, bahkan timbul rasa mual karenanya. Makna tidak serta merta dapat diartikan dalam konteks bentuk kebahasaannya, akan tetapi makna juga harus ditelaah lebih jauh lagi karena tidak dapat lepas dari konteks yang melingkupinya. Dalam sebuah proses komunikasi, makna tidak hanya sebatas bagaimana sebuah pesan itu mempunyai arti dalam kajian bentuk bahasanya, akan tetapi makna lebih jauh dipandang juga dari sisi lingkungan bagaimana pesan dikonstruksi. Artinya, makna selalu mengikuti pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Namun, makna tidak melekat pada pesan itu sendiri, akan tetapi makna melekat pada individu yang membaca pesan. Maka, satu pesan yang dikonstruksi, dapat dimaknai berbeda-beda oleh setiap individu yang membacanya. Tergantung dari lingkungan yang membentuk seorang individu beserta kondisi psikologis individu yang membaca pesan. Dalam commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hal ini, maka pesan yang ada dalam pkswatch.sangat mungkin juga dimaknai berbeda oleh masing-masing individu. Meskipun isi dari semua pesan itu kebanyakan berupa kritik dan masukan. Hal itu erat hubungannya dengan keadaan masing-masing individu yang memaknainya. D.4 Fenomenologi Untuk Menginterpretasikan Makna Melihat perkembangan media yang semakin pesat kehadirannya. Sangat mungkin dapat terjadi benturan-benturan pesan diantara media. Dalam penyampaian pesannya, tidak akan lepas dari pandangan atau sikap serta persepsi khalayak dalam mengkonsumsi pesan media hingga membuat khalayak memaknainya secara berbeda pula. Dengan kondisi pribadi serta lingkungan yang berbeda-beda, pemaknaan terhadap isi pesan dalam media sangat mungkin juga akan berbeda-beda pada tiap individu. Merujuk pada ilmu komunikasi, kita berkata, pesan diberi makna berlainan oleh orang yang berbeda. Kata-kata tidak mempunyai makna, oranglah yang memberi makna.50
Terlebih ketika terdapat media yang secara khusus
„mengawasi‟ keberadaan sebuah partai politik. Di dalam ilmu komunikasi, kita mengenal aliran interpretif. Aliran interpretif menggambarkan proses pemahaman muncul. Salah satu aliran interpretif adalah fenomenologi. Fenomenologi adalah studi tentang bagaimana pengetahuan muncul dari kesadaran, cara individu memahami obyek, atau kejadian dalam diri masing-masing individu. Bahwa realitas yang terbentuk dalam fenomenologi adalah realitas hasil representasi pikiran seseorang.
50
commit to user Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, PT Rosdakarya, Bandung, 1998: hal 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang diteliti oleh mereka. Tetapi, individu secara aktif menginterpretasikan pengalaman mereka dengan memberi makna pada apa yang mereka lihat. Sebuah stimuli pesan yang sama akan diinterpretasikan berbeda bagi individu yang berbeda. Fenomenologi mempunyai titik penekanan pada aspek subjektif dari perilaku orang dan merupakan studi tentang pengetahuan yang timbul dari kesadaran atau dengan kata lain, cara seseorang memahami suatu obyek, kejadian atau kondisi dalam diri masing-masing individu. Dalam fenomenologi kita tidak melihat benda melainkan gejala-gejala sebagai sintesis dari obyek-obyek.51 Apa yang timbul dalam kesadaran kita adalah suatu fenomena. Realitas dalam fenomenologi adalah realitas yang timbul melalui representasi di dalam pikiran. Secara etimologis, istilah fenomenologi berasal dari bahasa Yunani phainomenon (phainomai, menampakkan diri) dan logos (akal budi). Ilmu tentang fenomena berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri dalam pengalaman individu. Tidak ada penampakan yang tidak dialami oleh individu. Dengan melihat apa yang tampak dalam pengalaman, maka esensi dari fenomena dapat terumuskan dengan baik. Sama halnya dengan manusia tidak dapat bertindak atas dasar respon yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk mempradefinisikan obyek, tetapi lebih sebagai penafsiran, pendefinisian, “hewan simbolik” yang perilakunya hanya dapat dipahami dengan jalan peneliti memasuki proses definisi
51
commit to user M.A.W. Brouwer, Psikologi Fenomenologis, PT Gramedia, Jakarta, 1984; hal 185
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melalui metode seperti pengamatan-berperan serta.52 Fenomenologi mencoba menepis semua asumsi yang mengkontaminasi pengalaman kongkret manusia. Semua penjelasan tak boleh dipaksakan sebelum pengalaman menjelaskannya sendiri dari dalam pengalaman itu sendiri.53 Dalam studi fenomenologi, pengalaman individu dengan pengetahuan harus dipandang sebagai sebuah pengalaman yang terlibat secara aktif dengan dunia. Kesadaran dalam fenomenologi harus selalu ditujukan, diarahkan, dan untuk membuka dunia. Pelopor studi fenomenologi, Edmund Husserl, dalam esainya “Formal dan Transcedental Logic” menjelaskan bahwa: Pengalaman bukan sebuah celah yang mana dunia, hadir terpisah darinya, menerobos masuk. Itu tidak sama halnya dengan menarik sesuatu yang asing ke dalam kesadaran…pengalaman adalah pagelaran yang mana bagi saya, sosok yang mengalami, wujud yang dialami „ada di sana‟, dan di sana sebagaimana adanya seluruh muatannya dan modus berada dimana pengalaman senri, lewat intensionalitas, yang melekatkannya.54 Fenomenologi
adalah
upaya
untuk
mendeskripsikan
hal-ikhwal
sebagaimana mereka menampakkan diri ke dalam kesadaran manusia. Dengan kata lain, kesadaran adalah sebuah sarana untuk mendekati fenomena yang menampak pada dunia kita. Fenomenologi sama artinya dengan membiarkan suatu hal menjadi berkembang sesuai dengan pertumbuhannya sendiri, tanpa memaksakan kategori-kategori tertentu dari peneliti terhadap obyek yang diteliti. Seorang fenomenolog tidak pernah melakukan hipotesis, melainkan secara hatihati mengamati aktual dari kehidupan seperti apa adanya. Proses penelitian
52
http://www.infoskripsi.com/Theory/Pendekatan-Fenomenologis-Bagian-I.html Donny Gahral Adian, Percik Pemikirancommit Kontemporer, Jalasutra, Yogyakarta, 2006; hal 140 to user 54 Ibid; hal 141 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dilakukan secara mengalir sesuai dengan kesadaran akan pengetahuan dari individu. Studi Fenomenologi terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu Fenomenologi klasik, fenomenologi sosial dan hermeneutik. Fenomenologi klasik atau Classical Phenomenology lebih dikenal dengan istilah Transcendental Phenomenology. Ini merupakan perintis lahirnya studi fenomenologi dan diperkenalkan oleh pelopor studi fenomenologi Edmund Husserl (1859-1938). Husserl berpendapat bahwa ada kebenaran untuk semua orang dan manusia dapat mencapainya. Mengutip Reza A.A Wattimena, ”Di dalam fenomenologi konsep makna (meaning) adalah konsep yang sangat penting. “Makna”, demikian tulis Smith tentang Husserl, “adalah isi penting dari pengalaman sadar manusia..”55 Inti pemikiran dari fenomenologi menurut Husserl adalah analisis atas esensi kesadaran sebagaimana dihayati dan dialami oleh manusia, dan dilihat dengan menggunakan sudut pandang orang pertama. Fenomenologi menganalisis struktur dari persepsi, imajinasi, penilaian, emosi, evaluasi, dan pengalaman orang lain yang terarah pada sesuatu obyek di luar.56 Dengan demikian fenomenologi Husserl merupakan penyelidikan terhadap relasi antara kesadaran dengan obyek di dunia luar, serta apa makna dari relasi itu. Fenomenologi Husserl adalah ilmu tentang esensi dari kesadaran. Darinya muncul dua asumsi yang mendasarinya. Yang pertama, setiap pengalaman manusia sebenarnya adalah satu ekspresi dari kesadaran. Artinya bahwa setiap
55 56
Reza A.A Wattimena, http//rezaantonius.multiply.com/journal/item/238 commit to user Ibid;
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
seseorang mengalami sesuatu melalui inderanya, maka dia sadar akan pengalaman itu bagi dirinya sendiri. Dengan begitu sifatnya menjadi subyektif untuk dirinya pribadi. Yang kedua, setiap bentuk kesadaran selalu merupakan kesadaran akan sesuatu. Maksudnya bahwa ketika kita tegah memikirkan sesuatu, maka sesuatu itu tergambar dalam pikiran kita. Diinspirasi dari ide Husserl tentang fenomenology transcendental, Maurice Merleau Ponty mengemukakan idenya yang dikenal dengan fenomenologi sosial atau Social Phenomenology. Fenomenologi sosial menjelaskan hubungan antar sosial, terlebih pada pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Studi ini menjelaskan bahwa pengalaman yang ada pada diri kita, mewarisi hubungan sosial. Maka, kesadaran tidak dapat dipisahkan dari bahasa. Lain halnya dengan Martin Heidegger, salah satu murid Husserl ini memperkenalkan Hermeneutic Phenomenology atau lebih dikenal dengan Hermeneutik. Dalam pandangannya, Heidegger menyangkal segala bentuk reduksi untuk memperoleh kebenaran hakiki. Bagi Heidegger, realitas akan sesuatu tidak didapatkan dari analisa yang hati-hati atau melalui proses reduksi, melainkan didapatkan dari pengalaman alami yang diperoleh dari penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.57 Heidegger mengadakan penyelidikan fenomenologis mengenai manusia dalam kesetiapharian mereka. Dengan singkat, Heidegger menyeldiki pengalaman pengada khususnya manusia.58
57
Stephen W. Littlejhon, Theories of Human Communicattion, Sixth Edition, Wadsworth Publishing Company, 1999; hal 205 commit to user 58 Eric Lemay dan Jennifer A. Pitts, Heidegger untuk Pemula, Kanisius, Yogyakarta, 2001; hal 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ada beberapa dasar teoretikal atau konsep dalam perspektif fenomenologi, yaitu:59 1. Conciousness Fenomenologi selalu bersifat disengaja untuk ditujukan pada obyek tertentu, dan mengandung isi yang intensional. Dalam pandangan Husserl, obyek memiliki realitas dalam kesadaran diri manusia. 2. Act Fenomenologi menekankan makna pada suatu fenomena, bukan ditujukan pada obyek tapi pada tindakan pengalaman yang pernah dialami. 3. Perception Pemaknaan dalam pandangan Husserl diistilahkan dengan horizon. Artinya, menghorizontalkan makna berarti setiap pengertian dan pemahaman diperhitungkan dan menghasilkan sesuatu yang penting bagi pengalaman. Tindakan persepsi dalam fenomenologi transcenden merujuk pada judgenment yang dibedakan menjadi isi dari sikap dalam membuat judgement tersebut. 4. Intentional Experience Dalam fenomenologi, Intentional experience merujuk pada suatu tindakan dalam kesadaran, yang sifatnya tematik dan obyek tidak terpisahkan dari maknanya. Intentional experience adalah perpaduan
59
Clark Moustakas, Phenomenoloical Research Methods, SAGE Publications, USA, 1994; hal 49commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
antara kehadiran atau penampakan luar obyek dengan kehadiran obyek itu sendiri dalam kesadaran berdasarkan memori, citra dan maknanya dalam diri informan. 5. Intersubjective Validity Titik awal dalam membangun kebenaran adalah dengan informan perception. Dalam hal ini, pengetahuan dan pemahaman individu berperan penting mengingat fenomenolofi berangkat dari subyektifitas individu. Prinsip-prinsip
yang
sangat
penting
dalam
fenomenologi
transcendental, antara lain:60
Fenomenologi berfokus pada kehadiran atau penampakan sesuatu, mengembalikan sesuatu itu sebagaimana adanya dan menghindarinya dari bias dan rutinitas.
Fenomenologi memperhatikan keutuhan dengan menganalisa suatu entitas dari semua sisi, sudut dan perspektif sampai kesatuan pandangan akan fenomena terjadi.
Fenomenologi bertujuan untuk mencari pemaknaan kehadiran suatu obyek sampai esensinya melalui refleksi dari pengalaman dalam kesadaran yang akan menghasilkan ide, konsep penilaian dan pemahaman. Refleksi dilakukan sebagai proses melalui perenungan diri agar dapat secara jernih melihat kedalam dirinya sendiri.
60
Ibid; hal 58-59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Fenomenologi terhubung dengan deskripsi pengalaman, bukan penjelasan atau analisa. Deskripsi pengalaman tersebut dijabarkan sedekat mungkin dengan tekstur aslinya.
Fenomenologi berakar dari pertanyaan yang memberi arah dan fokus pada makna. Semua hal dalam hidup menurut fenomenologi harus diarahkan kepada makna, bukan fakta. Dalam hal ini terkadangh makna dapat bertentangan dengan fakta.
Subyek dan obyek adalah satu—apa yang peneliti lihat berkaitan dengan bagaimana peneliti melihatnya, dengan siapa dan siapa yang peneliti lihat.
Investigasi pada realitas intersubyektif merupakan bagian dari proses fenomenologi. Semua persepsi berawal dari pemikiran yang mencari arti dan makna dari suatu isu, obyek atau pengalaman.
Data tentang pengalaman—pemikiran, intuisi, refleksi dan penilaian—dianggap sebagai bukti utama investigasi ilmiah.
Pertanyaan penelitian fokus dan pengarahan pada investigasi. Dalam hal ini peneliti harus peka terhadap lingkungan karena pertanyaan penelitian akan berkembang di lapangan, dapat berubah sewaktu-waktu, dan tidak menutup terhadap semua kemungkinan yang mungkin terjadi.
E. Definisi Konsepsional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E.1 Kritik Kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.61 E.2 Makna Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, makna diartikan sebagai arti.62 Dalam penelitian ini, akan membahas bagaimana makna yang timbul pada diri kader PKS terhadap keberadaan www.pkswacth.blogspot.com. Disini, makna bukan hanya sekadar arti, tetapi mengutip istilah Reza A.A Wattimena, adalah makna konseptual.63 Makna konseptual ini meliputi imajinasi, pikiran, hasrat, ataupun perasaan-perasaan spesifik, ketika orang mengalami dunianya secara personal E.3 Webblog Adalah singkatan dari Web+Log. Pertama kali digunakan oleh John Barger pada bulan Desember 1997 untuk menyebut sejenis website pribadi yang selalu di-update secara terus-menerus dan berisi sesuatu informasi yang baru dan pesan/ tulisan yang saling berhubungan dengan website dan mereka dapat memberi komentar-komentar mereka sendiri ataupun orang lain.64 Sedangkan dalam sebuah jurnal Marydee Ojala disebutkan, Darlene Fichter mendefinisikan Weblog sebagai an online journal—a webpage with a
61
Tim Redaksi, log cit, hal 601 Tim Redaksi, log cit; hal 703 63 Reza A.A Wattimena, log cit; 64 Agnes Heni T (Ed), log cit; hal 3 62
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
series of short entries in reverse chronological order.65 Dan the Merriam-Webster online dictionary declared blog the #1 Word of the Year mendefinisikan a website that contains an online personal journal with reflection, comment and often hyperlinks provided by the writer.66 E.4 Kader Kader dapat diartikan sebagai orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai, dan sebagainya.67 Dalam penelitian ini Kader PKS yang dimaksud adalah seseorang yang telah menjadi anggota Partai Keadilan Sejahtera baik sebagai anggota kader pendukung, kader inti, maupun kader kehormatan. F. Metodologi Penelitian Metodologi dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975: 5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati.68 Pada penelitian kualitatif, individu atau organisasi tidak boleh diisolasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. Jadi metode yang dilakukan adalah menjelaskan fenomena. Dalam penelitian kualitatif, tidak mengutamakan berapa banyaknya populasi atau sampling, tetapi lebih pada kualitas atau kedalaman persoalan,
65
Marydee Ojala, log cit; Ibid; 67 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Log Cit; hal 488 68 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi), PT Remaja Rosdakarya, commit to user Bandung, 2007; hal 4 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bukan kuantitasnya data. Penelitian deskriptif kualitatif memang tidak untuk mencari atau menguji hipotesis serta membuat prediksi, akan tetapi hanya bersifat menjelaskan sebuah fenomena tertentu. Menurut Jane Richie, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.69 Jadi, penelitian kualitatif mempunyai sifat fenomenologis dan khusus. Oleh karena itu penelitian kualitatif bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik dan tidak untuk digeneralisasikan. Penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan:70
Pada penelitian awal dimana subyek penelitian tidak didefinisikan secara baik dan kurang dipahami
Pada upaya pemahaman penelitioan perilaku dan penelitian motivasional
Untuk penelitian konsultatif
Memahami isu-isu rumit seseuatu proses
Memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang
Untuk memahami isu-isu yang sensitif
Untuk keperluan evaluasi
Untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif
Digunakan untuk meneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang subyek penelitian
69 70
Ibid; hal 6 Ibid; hal 7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Digunakan untuk lebih dapat memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui
Digunakan untuk menemukan perspekltif baru tentang hal-hal yang sudah banyak diketahui
Digunakan oleh penelitibermaksud meneliti sesuatu secara mendalam
Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untuk menelaah sesuatu latar belakang misalnya tentang motivasi, peranan, nilai, sikap, dan persepsi
Digunakan oleh peneliti yang berkeinginan untuk menggunakan hal-hal yang belum banyak diketahui ilmu pengetahuan
Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari segi prosesnya
1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa metode: a. Wawancara Wawancara adalah metode penelitian dengan melakukan percakapan antara pewawancara dengan orang yang diwawancara. Lincoln dan Guba (1985:266) menegaskan maksud wawancara antara lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekontruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.71 Dalam penelitian kualitatif, wawancara dapat dilakukan secara tidak terstruktur. Wawancara semacam ini dapat disebut juga sebagai teknik wawancara mendalam (Depth Interview) yaitu wawancara yang dapat dilakukan berulang-ulang untuk menggali informasi, karena peneliti merasa tidak mengetahui informasi dari responden. b. Observasi atau Pengamatan Selain
menggunakan
teknik
wawancara,
peneliti
juga
akan
menggunakan metode observasi atau pengamatan. Metode observasi adalah metode di mana peneliti langsung mengamati objek yang diteliti. Ada beberapa alasan mengapa observasi atau pengamatan dimanfaatkan sebesarbesarnya dalam penelitian kualitatif menurut Guba dan Lincoln (1981: 191193):72
Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung
Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya
Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.
71 72
Ibid; hal 186 Ibid; hal 174-175
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dapat digunakan untuk mengecek kepercayaan data hasil wawancara atau peristiwa yang telah terjadi
Memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit
Dapat digunakan ketika teknik komunikasi tidak memungkinkan dipakai. Dalam pengamatan, peneliti memiliki peranan sebagai pengamat
seperti yang digambarkan Buford Junker (dalam Patton, 1980: 131-132) adalah sebagai:73
Berperanserta secara lengkap, artinya peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati
Berperanserta sebagai pengamat, artinya peneliti tidak sepenuhnya sebagai pemeranserta tetapi melakukan fungsi pengamatan
Pengamat sebagai Pemeranserta, yaitu pengamat secara terbuka diketahui oleh umum bahkan mungkin ia atau mereka disponsori oleh para subyek.
Pengamat penuh, yaitu peneliti bebas mengamati secara jelas subyeknya sedangkan subyek sama sekali tidak mengetahui apakah mereka diamati.
2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia/
benda-benda,
hewan,
tumbuh-tumbuhan,
gejala-gejala,
nilai
test/peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.74 Populasi dalam penelitian ini adalah kader seluruh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tetapi peneliti hanya mengambil sampel dari populasi,
73
Ibid; hal 176 Nawawi, Hadari, metode Penelitian Bidang Sosial, jilid I, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, commit to user 1992; hal 12 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karena tidak memungkinkan menjadikan seluruh kader PKS sebagai obyek penelitian. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari kader PKS yang mewakili tingkat keanggotaan di dalam partai yaitu anggota kader pendukung dan sebagian anggota kader inti. Anggota kader pendukung dalam Partai Keadilan Sejahtera terdiri dari Anggota Muda. Sedangkan Anggota Kader Inti terdiri dari Anggota Madya dan Anggota Dewasa dan Anggota Ahli.. Anggota Muda yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat dasar satu. Anggota Madya yaitu Anggota Madya yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat dasar dua. Anggota Dewasa yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat lanjut. Anggota Kader Ahli yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat ahli.75 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan dua cara, yaitu: 1. Data primer Data primer adalah seluruh hasil wawancara dengan sample yang diteliti. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, data-data tersebut akan diolah sesuai 75
http://www.pk-sejahtera.org/v2/main.php?op=isi&id=115 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan hasil subyektif dari responden. Dalam hal ini, data primer diperoleh dari wawancara mendalam dengan kader-kader PKS yang dijadikan sample penelitian. 2. Data sekunder Data sekunder dapat diperoleh dengan cara mengutip sumber lain. Hal ini dapat
dilakukan
dengan
observasi
komentar-komentar
terkait
pkswatch.blogspot.com maupun Partai Keadilan Sejahtera itu sendiri dari blog tersebut maupun sumber situs lain. Selain itu, data sekunder juga dapat diperoleh dari sumber lain misalnya kepustakaan, dan berita di media massa. 4. Analisis Data Analisis data kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.76 Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa kalimat atau narasi, baik yang diperoleh dari wawancara dengan reponden maupun pengamatan yang dilakukan di lapangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan cara berpikir yang induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep). Inti analisis
76
commit to user Lexy J. Moleong, op cit; hal 248
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terletak pada tiga proses yang berkaitan yaitu: mendeskripsikan fenomena, mengklasifikasikannya, dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul itu satu dengan yang lainnya berkaitan.77 Secara garis besar proses analisis data dapat digambarkan sebagai berikut.78 Proses Analisis Data Kualitatif Fakta Empiris Berbagai data di lapangan
Tataran Konseptual Analisis/Klasifikasi data/kategorisasi ciri-ciri umum
Kesahihan Data: - kompetensi subjek - Athenticity & triangulasi - Intersubjectivity Agreement
Pemaknaan/ interpretasi ciri-ciri umum
BERTEORI & KONTEKSTUAL
a. Analisa data wawancara Data dalam wawancara yang peneliti dapatkan merupakan sumber yang pertama kali peneliti simpan sebagai bahan analisa. Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan melalui wawancara, dibuat koding atau catatan yang kemudian akan peneliti bagi dalam beberapa topik. Hal itu dilakukan agar peneliti lebih mudah melakukan analisa pada setiap topik yang telah dipisahkan dari berbagai responden yang mewakili.
77 78
Ibid; hal 289 commit to user Rachmat Karyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, Kencana, 2006; hal. 192-193
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setelah membagi dalam topik-topik, kemudian topik ini akan dipisahkan berdasarkan kategorinya sesuai riset. Setelah itu peneliti dapat melakukan analisa dan tetap mengacu pada material garis besar fenomena yang ingin diteliti. b. Analisa data observasi Data observasi yang diperoleh peneliti adalah data pendukung dari data primer yang akan peneliti gunakan. Hanya data-data yang mendukung dan berhubungan dengan data primer sebagai penguat saja yang akan peneliti gunakan. Data-data ini dapat diperoleh dari apa saja selain dari wawancara dengan responden.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum tentang Blog www.pkswatch.blogspot.com a. Sejarah Weblog atau lebih dikenal dengan blog pertama kali dikenal pada tahun 1997. Dan dikenalkan oleh John Barger. Akan tetapi, penggunaan pertama kali sebelumnya juga pernah ada yaitu sekitar tahun 1993 berupa halaman
Whats New pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc
Andersen. Sampai sekarang ini, penggunaan blog telah menjelma pada hampir semua kajian. Mulai dari blog yang berisi curahan hati hingga pada tataran yang berat sekalipun yaitu sebagai media kampanye ataupun keilmuan. www.pkswatch.blogspot.com
adalah
sebuah
blog
yang
difungsikan sebagai salah satu kebutuhan saja. Dilihat dari namanya, blog tersebut jelas mendeskripsikan dirinya sebagai blog pengawas atau kritik pada salah satu partai yang belakangan ini menjadi fenomena tersendiri, yaitu Partai Keadilan Sejahtera. Hadirnya blog ini, tak lepas dari apa yang telah terjadi pada PKS sendiri. Blog ini, secara khusus adalah sebuah reaksi atas keprihatinan pengelolanya terhadap partai yang masih bisa diharapkan sesuai dengan keyakinannya. Seperti kata sang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengelola, blog ini ada berangkat dari keprihatinan saya terhadap fenomena yang saat ini sedang terjadi pada Partai Keadilan Sejahtera.1 Lebih jauh lagi, pkswatch lahir karena keadaan PKS yang telah semula diharapkan menjadi motor perubahan dari carut marutnya negeri ini justru juga ikut menjadi carut marut. Dulu, PKS yang masih bernama PK, merupakan partai yang dapat dikatakan baru dalam dunia politik Indonesia. Oleh karena itu, kader-kadernya adalah kader-kader yang masih membawa kebiasaannya seperti rakyat kebanyakan. Hingga ada anggota DPR dari PK masih menggunakan sepeda motor di tengah ruang parkir DPR yang mirip showroom mobil mewah.2 Pkswatch lahir pada tahun pada tahun 2005 atas inisiatif DOS karena melihat keadaan PKS yang mengalami kemunduran sejak pertama kali PK didirikan. Lahirnya pkswatch untuk pertama kali tepat pada bulan Oktober tahun 2005. Dan pkswatch sempat berhenti selama satu tahun. Akan tetapi, pada tahun 2007 bulan November, blog ini hadir kembali atas dorongan dan dukungan dari ikhwah yang sepemikiran dengan DOS. Maka lahirlah kembali pkswatch versi kedua dengan bahasa yang lebih santun daripada versi satu sebelum vakum setahun. “Saya mulai pertama kali bulan Oktober 2005 dengan inisiatif saya sendiri atas izin Allah, bukan dari dorongan siapapun. Memang ketika saya memulai kembali blog PKSWatch versi 2 ini (setelah istirahat setahun) pada November 2007, saya memulainya karena dorongan dan dukungan dari beberapa ikhwah yang merasa sepemikiran, bahwa media kritik seperti ini diperlukan.”3 1
Pkswatch. Log.cit: Ibid: 3 Ibid: 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut DOS, pkswatch bertujuan untuk menampilkan sebuah kejujuran tanpa basa-basi, gagasan alternatif dan kritik untuk perbaikan agar dapat menjadi masukan bagi kader-kader PKS. Mudah-mudahan opini saya di sini bisa menjadi masukan, renungan dan tantangan bagi kader-kader PKS. Agar mudah-mudahan PKS bisa menjadi lebih baik daripada sekarang.4 PKS sekarang ini dianggap telah banyak melalaikan pada dakwah yang sesungguhnya dan hanya mengejar sisi politik saja. Seperti dikutip oleh DOS tentang tulisan Mursyid 'Amm ketiga Ikhwanul Muslimin, Syaikh Umar al-Tilmisani,yang ditulis dalam buku Limadza A'damuuni: Tetapi sangat disayangkan di saat aku menulis tulisan ini pada tahun delapan puluhan, bahwa kegiatan generasi muda yang terjun dalam medan Islam, nyaris terbatas pada bidang politik saja. Seakan-akan mereka tidak mau kembali dakwah kepada agama Allah kecuali dari arah politik. Maka, munculnya pkswatch adalah sebagai media kritik pada PKS dalam ranah publik. Karena menurut DOS “Kritik dalam bentuk seperti ini muncul karena macetnya mekanisme penyaluran gagasan atau masukan di dalam partai.”5 Karena memang sebagai sebuah partai yang besar di Indonesia, sangat memungkinkan bagi kritik untuk tidak pernah tersampaikan dan ditanggapi. Terlebih dari seorang simpatisan yang 4 5
Ibid: Ibid:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
termasuk dalam jutaan simpatisan partai. “Jika kita ingin mengkritik sebuah kebijakan publik yang salah, kita harus juga menyampaikan hal tersebut kepada publik, agar mereka tahu bahwa itu salah.”6 Tidak hanya itu saja. Blog ini lahir juga dilatarbelakangi karena mekanisme penyampaian langsung yang justru membawa ‘petaka’ bagi kadernya sendiri. Seperti pernyataan DOS kaitannya dalam mekanisme penyampaian kritik secara langsung, yaitu “Menyampaikan secara langsung, sudah dilakukan oleh ustadz-ustadz syuyukh sebelumnya, apa akibatnya? Mereka malah tersingkir keluar jamaah, dijauhi, difitnah, dianggap barisan sakit hati, dll.”7 Dengan adanya pkswatch, DOS berharap agar PKS senantiasa mengingat tujuan inti dari dakwah Islam itu sendiri, bukan seperti sekarang ini yang seolah menomor duakan dakwah dan lebih mementingkan politik dan kekuasaan. Harapan itu telah mewujud pada pkswatch sebagai media kritik yang selalu menjaga PKS tetap pada jalan dakwahnya, karena simpati dan harapan itu tertuang dalam pkswatch.
b. Identitas www.pkswatch.blogspot.com
6 7
Ibid: Ibid:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pkswatch Versi 2
Pkswatch Versi 3 Www.pkswatch.blogspot.com hanyalah sebuah media yang dikelola oleh seseorang yang ada dibelakangnya. Dalam pkswatch, pengelola menyebut dirinya sebagai DOS, yang mengaku sebagai seorang simpatisan Partai Keadilan Sejahtera. Dalam penelusuran saya, DOS adalah inisial dari Dody Suhendra. Beliau adalah seorang yang berasal dari Tanjung Pinang, Kep. Riau. Dia adalah seorang IT professional yang fokus pada IT Security. “Saya sendiri seorang IT professional, dengan jam terbang sudah lebih dari satu dekade, dan sekarang fokus di bidang IT security…”8 Tapi, terkait kebenarannya memang tidak dapat dipastikan, karena pembaca pkswatch hanya mengetahui bahwa dia adalah DOS. DOS adalah seorang simpatisan PKS, tidak lebih dari itu Menurut pengakuan DOS sendiri dalam blognya, bahwa dia memiliki rumah yang terletak beberapa ratus meter dari kantor pusat atau DPP PKS di Jakarta. Sekarang ini DOS berprofesi sebagai seorang IT professional dibidang IT security yang bekerja di negeri tetangga. Hal inilah yang bisa mendukung bahwa DOS lebih banyak menyita waktunya
8
Ibid:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
di depan komputer dan internet sehingga tidak menutup kemungkinan memang DOS adalah pengelolanya.. c. Sumber Data Tulisan Dalam membuat tulisan, atau lebih tepatnya memposting tulisan, DOS mengaku selalu menggunakan data-data yang memang sudah diketahui publik. Dengan demikian, maka hanya informasi yang telah diketahui publik saja yang dapat dicantumkan dalam pkswatch. Data-data tersebut meliputi apa yang memang sudah berada di ranah publik, baik karena sudah diulas di media massa terkemuka, website-website PKS, website pemerintah, lembaga resmi lainnya maupun karena memang sudah menjadi rahasia umum, hanya saya melihatnya dari sudut pandang yang mungkin berbeda.9 Mengenai keabsahan data yang menjadi kutipan dari pkswatch, DOS menggunakan metode: 1. Jika kutipan tersebut adalah hadist, maka DOS akan menggunakan metode-metode periwayatan hadist. 2. Jika kutipan tersebut berasal dari media, DOS akan mencari dari beberapa sumber media, meskipun yang ditampilkan hanya satu di bagian referensi.
9
commit to user Ibid;
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Jika informasi tersebut berasal dari pihak pertama langsung, seperti website PKS, website pemerintah, dan sejenisnya, maka DOS akan langsung mengutipnya.10 Terkait dengan data yang diambil dari media massa, DOS mengacu pada metode periwayatan hadist, yaitu kebersambungan sanad atau dapat ditelusuri. Dengan mengambil data yang dimuat dalam media massa, maka data tersebut masih dapat ditelusuri dan dikonfirmasi terkait kebenarannya. Dengan begitu ketika data tersebut keliru atau hanya berupa fitnah belaka, maka PKS dapat bertanya atau melakukan hak jawab pada media tersebut.
B. Gambaran Partai Keadilan Sejahtera 1.1 Sejarah Reformasi tahun ’98 merupakan sebuah kebangkitan bagi dunia politik di Indonesia. Sejak tumbangnya rezim Orde Baru (Orba), geliat politik mulai dirasakan oleh masyarakat. Demokrasi seolah menemukan jalan terangnya. Masyarakat tidak perlu takut-takut lagi untuk menyuarakan pendapatnya di depan publik. Karena demokrasi telah menjamin kebebasan berpendapat untuk masing-masing individu. Demokrasi juga membuat partai-partai bermunculan bak jamur di musim hujan. Setelah tiga partai besar yang selalu ambil bagian dalam
10
commit to user Ibid;
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemilihan Umum, giliran partai-partai baru turut serta unjuk gigi dalam kancah politik Nasional. Pasca Reformasi, partai bak jamur yang telah tumbuh karena mendapatkan habitat yang sesuai. Wajah-wajah baru bermunculan dalam agenda lima tahunan bangsa Indonesia. Semua seolah terlepas dari kungkungan tiga partai yang telah ada sebelumnya. Dan salah satu dari sekian partai itu adalah Partai Keadilan. Partai Keadilan secara resmi dideklarasikan pada hari Ahad, 9 Agustus 1998. Mengambil masjid Al Azhar, Kebayoran Baru sebagai tempat berlangsungnya deklarasi, menjadikan suasana sarat dengan nilai religius dan jauh dari sebuah hingar layaknya deklarasi sebuah partai. Partai Keadilan pada dasarnya memang terlahir dari sebuah gerakan kaum muda yang ada di kampus-kampus melalui masjidmasjidnya. Pada awalnya gerakan mereka adalah gerakan dakwah islam yang berbasis masjid kampus. Gerakan-gerakan tersebut dibangun secara sistematis oleh aktivis-aktivis muda Islam. Dengan kata lain, gerakan masjid kampus adalah embrio dari lahirnya Partai Keadilan. Dari gerakan-gerakan masjid itulah bermunculan kelompokkelompok maupun forum-forum diskusi yang selanjutnya meluas bukan hanya membahas persoalan-persoalan agama saja, tetapi menyeluruh pada aspek kehidupan. Bagi aktivis-aktivis masjid itu, Islam bukan hanya menyangkut tentang ibadah ritual saja, melainkan seluruh aspek kehidupan. Dan salah satunya adalah politik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Dengan
digilib.uns.ac.id
gerakan
politik,
mereka
menganggap,
akan
mempengaruhi kelanjutan dalam gerakan dakwah Islam mereka. Karena pengalaman masa Orba telah mengajarkan itu dengan betapa sulitnya mereka untuk berkembang atau melaksanakan forum-forum diskusi dan pengajian. Pada masa Orba, aktivis muda Islam ini memang masih terkungkung pada wilayah gerak di kampus saja. Itupun dengan pengawasan yang ketat. Dan Reformasi adalah titik kulminasi dari keterkungkungan itu. Kemudian, aktivis muda tersebut mendobrak keluar dari lingkungan masjid kampus menjadi tataran umum. Maka lahirlah Partai Keadilan yang merupakan wadah bagi aktivis muda Islam yang bermula dari kampus tersebut.seorang fungsionaris partai ini, Hidayat Nur Wahid mengemukakan, dengan medan gerak yang baru, cita-cita politik umat dapat diaktualisasikan, kepentingan-kepentingan dakwah dapat dioptimalkan. Berdirinya
Partai
Keadilan
juga
didorong
oleh
rasa
ketidakpercayaan kaum muda intelektual ini pada tiga partai yang sudah ada sebelumnya. Maka, dengan berdirinya Partai Keadilan, menjadi wadah serta harapan baru bagi intelektual muda. Maka tidak mengherankan ketika mayoritas kader dan anggota dari partai ini adalah kaum muda intelektual. Karena memang berangkat dari gerakan aktivis Islam kampus. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Aktivis muda kampus memang menjadi amunisi terkuat untuk Partai Keadilan. Karena anggapan mereka, untuk melahirkan Indonesia yang lebih baik di masa depan adalah dengan mempersiapkan kaderkader yang berkualitas baik secara moral, intelektual, dan professional. Dengan begitu, masa depan diharapkan akan menjadi lebih baik dengan lahirnya generasi muda yang telah digembleng sejak dini. Bukan lagi golongan tua yang masih kental dengan semangat Orba-nya. Dengan berlandaskan moral yang bersih dan jiwa patriotik, perilaku dan aktivitas partai dikembangan dengan tidak mengalami penyimpangan dari tujuan yang hendak di capai. Hal ini menegaskan bahwa Partai Keadilan adalah representasi sebuah idealisme anak muda Islam tentang kehidupan bangsanya dan hendak menawarkan model partai yang modern tanpa sedikitpun meninggalkan nilai-nilai Islam. Ditambah lagi, semangat yang di usung adalah tidak hanya ingin ikut dalam kancah Pemilu saja. Yang paling penting adalah mewujudkan bangsa dan Negara Indonesia yang diridhoi Allah SWT jauh lebih mulia dari sekadar turut dalam Pemilihan Umum. (DPW PK DIY; 1998:25) Pada pemilu 1999 Partai Keaadilan memperoleh 7 kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 21 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi, dan sekitar 160 kursi Dewan Perwakilan daerah Kabupaten atau kota. Partai Keadilan berhasil menduduki peringkat ke-7 diantara partai politik peserta Pemilu. Bahkan di Jakarta, Partai Keadilan menduduki peringkat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ke-5. Dan 1,36% suara berhasil didapatkan dari seluruh jumlah suara pemilih. Namun, Komisi Pemlihan Umum (KPU) memberlakukan ketentuan electoral threshold, yaitu batas sekurang-kurangnya 2% atau sepuluh kursi di DPR membuat Partai Keadilan tidak dapat menjadi peserta Pemilu tahun 2004. Meskipun demikian, ketentuan electoral threshold tidak membuat Partai Keadilan mundur atau surut dalam perjuangannya. Karena komitmen awal partai ini adalah bukan hanya menjadi partai Pemilu dan mencapai kekuasaan saja, tetapi lebih dari itu adalah perjuangan dakwah. Karena sejak awal komitmennya adalah partai ini partai dakwah. Dengan semangat itulah, maka Partai Keadilan tidak akan mundur begitu saja. Didasari banyaknya pertimbangan dan juga pemikiran kedepan untuk memperluas perjuangan dakwah, maka diperlukan lembaga yang akan meneruskan perjuangan dakwah. Hasilnya, para pemimpin Partai Keadilan memutuskan untuk mendirikan partai baru yang akan menjadi kelanjutan kiprah dakwah Partai Keadilan. Maka dideklarasikanlah Partai Keadilan Sejahtera pada hari Ahad, tanggal 20 April 2003 yang bertempat di lapangan Monas, Jakarta. Sejak itulah Partai Keadilan bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera dan siap dipimpin oleh Partai keadilan Sejahtera. Maka setelah Partai Keadilan Sejahtera terbentuk, secara otomatis kader Partai Keadilan bergabung dan siap dipimpin oleh Partai Keadilan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sejahtera. Sebagai partai kader, Partai Keadilan Sejahtera menempatkan pembinaan kader sebagai aktifitas utama dan pertama sehingga diharapkan akan lahir para kader yang mamiliki kesadaran tinggi dan komitmen kuat melakukan perbaikan. Training Orientasi Partai diselenggarakan
kepada
para
simpatisanyang
berminat
memasukiorganisasi partai sebagai langkah awal pengenalan terhadap jati diri dan perjuangan partai. Partai Keadilan Sejahtera adalah partai dakwah dengan pengertian seluas-luasnya dan tampil kehadapan masyarakat, berupaya untuk memperhatikan, memperjuangkan, dan melakukan pembelaan kepada seluruh rakyat. 1.2 Landasan Filosofis Berdirinya Partai Keadilan Sejahtera didasari atas keyakinan bahwa Islam adalah ajaran yang luas meliputi seluruh bidang kehidupan. Salah satunya adalah melalui jalan politik yang mempunyai kekuatan untuk ikut andil dalam gerakan perbaikan bangsa dengan menjadi kontributor kebijakan pemerintah. Politik sebagai bagian universalitas ajaran Islam menjadi tanggungjawab setiap muslim yang harus diejawantahkan kedalam tataran yang tidak hanya bersifat ibadah saja, melainkan juga hubungan manusia dengan manusia, dan juga hubungan manusia dengan Allah SWT. Maka partai lahir dan tumbuh tidak hanya berorientasi pada kekuasaan, namun lebih berorientasi pada perluasan dakwah dalam rangka mengembalikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1.3 Karakteristik Karakteristik Partai Keadilan ada tujuh sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pimpinan pusat. Tujuh karakteristik tersebut adalah: a. Moralitas Sebagai partai yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, maka aspek moralitas menempati posisi pertama sebagai karakter partai. Islam sebagai gama dan pandangan hidup bukan hanya mengatu hal-hal tertentu saja, namun secara keseluruhan mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Tidak hanya mengatur masalah ritual ibadah saja , tetapi sebagai pedoman hidup juga mengatur masalah politik, ekonomi, budaya, sosial, pendidikan juga pertahanan. Jadi sifatnya adalah universal. Sebagai bagian dari cakupan Islam, politik juga merupakan sebuah hal penting. Dalam berpolitik, setiap muslim harus mengacu pada pedoman yang telah ada. Bukan membuat pedoman sendiri dan menghalalkan segala cara. Begitu juga dalam mencapai tujuan-tujuan politik, seorang muslim harus tetap berpegang pada tali kebenaran, kejujuran, dan senantiasa harus tetap amanah dalam setiap tugas dan posisinya. b. Professional Sebagai seorang professional, maka harus menguasai apa yang menjadi amanahnya. Dengan profesionalitas inilah maka akan lahirlah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kebijakan-kebijakan
yang
tepat
dan
bertanggungjawab
atas
permasalahan yang sedang dihadapai oleh bangsa kita. Partai Keadilan Sejahtera tidak mengacuhkan dalam membentuk pribadi yang mempunyai intelektualitas tinggi, sikap yang tegas serta kritis, dan sensivitas. Karena ituah modal membentuk kader yang professional di bidangnya masing-masing. Profesionalitas tidak dapat dilepaskan dengan sikap moral. Dengan kata lain, profesionalitas yang tumbuh dari kondisi yang penuh dengan kebebasan harus senantiasa dikendalikan
oleh
rasa
tanggungjawab
pribadi.
Dengan
tanggungjawab inilah, maka segala bentuk penyelewengan, anarki, dan pelanggaran dapat dihilangkan mulai dari lingkup organisasi sendiri. c. Patriotik Hidup berpartai bagi kader Partai Keadilan Sejahtera adalah jihad siyasi (jihad dalam politik). Jihad dalam politik merupakan perjuangan menegakkan dakwah islam melalui arena perpolitikan. Oleh sebab itulah, maka jihad politik merupakan sebuah kewjiban bagi kader dalam rangka memperjuangkan dakwah Islam melalui media siyasah atau politik. Pemahaman dan keyakinan ini telah terpatri dalam pribadi
kader,
sehingga
mereka
siap
mengerahkan
segenap
kemampuan untuk menjayakan partai. Hal ini tidak mengherankan karena jiwa patriotik sesungguhnya merupakan sebuah karakter yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dibangun sejak lama dalam Partai Keadilan Sejahtera, bahkan sebelum berdirinya Partai Keadilan melalui proses tarbiyah (pembinaan) d. Moderat Sikap moderat merupakan suatu sikap yang alamiah. Bahwa ala mini diciptakan dengan segala keseimbangan dan keadilannya. Kehidupan alam semesta tidak hanya mengutamakan satu sisi kehidupan saja, namun secara komrehensif memperhatikan seluruh sikap yang alamiah, dimana pemikiran, pandangan, dan sikap-sikap mederasi, berimbang dan pertengahan, serta saling melengkapi bagi manusia dan kehidupan merupakan sikap obyektif yang selaras dengan tata alamiah. Sikap semacam ini merupakan refleksi dan pandangan yang menggambarkan jalan tengah yang telah menjadi ciri umat pilihan, umat yang jauh dari sikap berlebih-lebihan dan pengabaian. e. Demokrat Partai Keadilan Sejahtera menerima nilai-nilai universal dari demokrasi, yang memang bukan berasal dari Islam. Nilai dan semangat demokrasi dalam kondisi bangsa yang ada saat ini lebih memungknkan
masyarakat
leluasa
menyampaikan
pendapat,
mengekspresikan diri dan menyalurkan potensinya membentuk kekuatan kebersamaan. Nilai demokrasi yang berdasarkan pada pembentukan partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan kekuasaan Negara tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Tapi perlu diingat bahwa penyelenggaraan Negara disini didasarkan pada nilai-nilai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
syuro’, dimana penyelenggaraan pemerintahan dalam sebuah Negara didasrakan pada ajaran Al Qur’an dan Sunnah.
f. Reformis Partai Keadilan Sejahtera menempatkan dirinya sebagai partai reformis yang berupaya konsisten menjauhkan dirinya dari sifat-sifat atau karakter yang menyimpang sehingga menimbulkan kerusakan. Karakter reformis berawal dari kualitas pribadi kader yang mampu menampilkan kepribadian Islam dalam segi kehidupan. Partai Keadilan Sejahtera berprinsip bahwa persoalan politik sama pentingnya dengan pembinaan pribadi para calon politikus. Oleh karena itu, aktifitas kaderisasi pada partai ini menjadi aktivitas utama yang terus dilakukan secara intensif. Tidak heran kalau partai ini sering disebut sebagai partai kader. g. Independen Definisi independen yang dimiliki oleh Partai Keadilan Sejahtera adalah seperti halnya yang dikemukakan oleh seorang panglima perang Islam Ribi’ bin Amir dihadapan panglima Rustum, “Aku datang diutus untuk membebaskan manusia menuju penghambaan pada Allah semata. Dari kesempurnaan dunia menuju keluasan dunia akhirat, dan dari tirani agama-agama manuju keadilan Islam’. Dengan prinsip independen atau kemerdekaan itulah, maka kemerdekaan, kebebasan, dan keadilan yang dipunyai dan dicita-citakan oleh Partai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keadilan Sejahtera adalah yang tidak terbataskan oleh perbedaan etnis, ras, suku, status, sosial, dan agama.
2.1 VISI dan MISI 2.1.1 VISI Visi Umum:
"SEBAGAI PARTAI DA'WAH PENEGAK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN DALAM BINGKAI PERSATUAN UMMAT DAN BANGSA."
Visi Khusus:
PARTAI BERPENGARUH BAIK SECARA KEKUATAN POLITIK, PARTISIPASI,
MAUPUN
OPINI
DALAM
MEWUJUDKAN
MASYARAKAT INDONESIA YANG MADANI. Visi ini akan mengarahkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai : 1. Partai da'wah yang memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses pembangunan kembali umat dan bangsa di berbagai bidang. 3. Kekuatan yang mempelopori dan menggalang kerjasama dengan berbagai kekuatan yang secita-cita dalam menegakkan nilai dan sistem Islam yang rahmatan lil ‘alamin. 4. Akselerator bagi perwujudan masyarakat madani di Indonesia. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1.2. MISI 1. Menyebarluaskan da'wah Islam dan mencetak kader-kadernya sebagai anashir taghyir. 2. Mengembangkan institusi-institusi kemasyarakatan yang Islami di berbagai bidang sebagai markaz taghyir dan pusat solusi. 3. Membangun opini umum yang Islami dan iklim yang mendukung bagi penerapan ajaran Islam yang solutif dan membawa rahmat. 4. Membangun kesadaran politik masyarakat, melakukan pembelaan, pelayanan dan pemberdayaan hak-hak kewarganegaraannya. 5. Menegakkan amar ma'ruf nahi munkar terhadap kekuasaan secara konsisten dan kontinyu dalam bingkai hukum dan etika Islam. 6. Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahim, kerjasama dan ishlah dengan berbagai unsur atau kalangan umat Islam untuk terwujudnya ukhuwah Islamiyah dan wihdatul-ummah, dan dengan berbagai komponen bangsa lainnya untuk memperkokoh kebersamaan dalam merealisir agenda reformasi. 7. Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak kedhaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang tertindas. 2.2 Prinsip Kebijakan Secara umum prinsip kebijakan dasar yang diambil oleh Partai Keadilan Sejahtera terefleksi utuh dalam jati dirinya sebagai Partai Da'wah. Sedangkan da'wah yang diyakini Partai Keadilan Sejahtera adalah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dakwah rabbaniyah yang rahmatan lil'alamin, yaitu dakwah yang membimbing manusia mengenal Tuhannya dan dakwah yang ditujukan kepada seluruh umat manusia yang membawa solusi bagi permasalahan yang dihadapinya. Ia adalah dakwah yang menuju persaudaraan yang adil di kalangan umat manusia, jauh dari bentuk-bentuk rasialisme atau fanatisme kesukuan, ras, atau etnisitas. Atas dasar itu maka dakwah menjadi poros utama seluruh gerak partai. Ia juga sekaligus menjadi karakteristik perilaku para aktivisnya dalam berpolitik. Maka prinsip-prinsip yang mencerminkan watak dakwah berikut telah menjadi dasar dan prinsip setiap kebijakan politik dan langkah operasionalnya. 1. Al-Syumuliyah (Lengkap dan Integral) Sesuai dengan karakteristik dakwah Islam yang syamil, maka setiap
kebijakan
Partai
akan
selalu
dirumuskan
dengan
mempertimbangkan berbagai aspek, memandangnya dari berbagai perspektif, dan mensinkronkan antara satu aspek dengan aspek lainnya. 2. Al-Ishlah (Reformatif) Setiap kebijakan, program, dan langkah yang ditempuh Partai selalu berorientasi pada perbaikan (ishlah), baik yang berkaitan dengan perbaikan individu, masyarakat, ataupun yang berkaitan dengan perbaikan pemerintahan dan negara. dalam rangka meninggikan kalimat Allah, memenangkan syari'at-Nya, dan menegakkan daulah-Nya. 3. Al-Syar'iyah (Konstitusional) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Syari'ah yang berisi hukum-hukum Allah SWT telah menetapkan hubungan pokok antara manusia terhadap Allah (hablun min Allah) dan hubungan terhadap diri sendiri dan orang lain (hablun min al-nas). Menjunjung tinggi syari'ah, ketundukan, dan komitmen kepadanya dalam seluruh aspek kehidupan merupakan kewajiban setiap muslim sebagai konsekuensi keimanannya. Komitmen itu wujud dalam bentuk keteguhan (al-istimsak) kepada al-haq, bulat hati dan percaya penuh kepada Islam sebagai ajaran yang lurus dan konprehensif yang harus ditegakkan dalam seluruh aspek kehidupan dengan tetap menjaga fleksibiltas sebagai ciri dari syari'at Islam serta mempertimbangkan aspek legalitas formal yang tidak
bertentangan
dengan
syari'ah.
Demi
terwujudnya
makna
kemerdekaan sejati semua peraturan yang ada dalam Al-Quran dan AsSunnah menjadi dasar konstitusi bagi seluruh kebijakan, program dan perilaku politik. Sebab kemandirian refrensi syari'at pada kekuasaan negara dan penegak hukum memberikan jaminan penting dalam merealisir amanah dan melawan kedhaliman. 4. Al-Wasathiyah (Moderat) Masyarakat (ummatan
muslim
wasatha).
Simbol
disebut
sebagai
moralitas
masyarakat
msyarakat
Islam
"tengah" tersebut
melahirkan perilaku, sikap, dan watak moderat (wasathiyah) dalam sikap dan interaksi muslim dengan berbagai persoalan. Al-wasathiyah yang telah menjadi ciri Islam baik dalam aspek-aspek nazhariyah (teoritis) dan „amaliyah (operasional) atau aspek tarbiyah (pendidikan) dan tasyri„iyah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(perundang-undangan) harus merefleksi pada aspek ideologi ataupun tashawwur (persepsi), ibadah yang bersifat ritual, akhlak, adab (tatakrama), tasyri' dan dalam semua kebijakan, program, dan perilaku politik Partai Keadilan Sejahtera. Dalam tataran praktis sikap kemoderatan ini dinyatakan pula dalam penolakannya terhadap segala bentuk ekstremitas dan eksageritas kezhaliman dan kebathilan. 5. Al-Istiqamah (Komit dan Konsisten) Oleh sebab berpegang teguh kepada ajaran dan aturan Islam (43: 43) merupakan ciri seorang muslim maka komitmen dan konsistensi kepada gerakan Islam harus menjadi inspirasi setiap geraknya. Konsekuensinya seluruh kebijakan, program, dan langkah-langkah operasional Partai harus istiqamah (taat asas) pada "hukum transenden" yang ditemukan dalam keseluruhan tata alamiah dan dalam keseluruhan proses sejarah (ayat-ayat kawniyat-Nya), dalam Kitab-kitab-Nya (ayatayat qawliyat-Nya) dan dalam sunnah Rasulullah SAW, dalam konsensus umat, serta dalam elaborasi tertulis oleh para mujtahid yang berkompeten mengeluarkan hukum-hukum terhadap masalah yang benar-benar tidak ditemukan secara tekstual dalam Risalah orisinal (al-Qur`an dan alSunnah). Konsistensi menuntut kontinuitas (al-istimrar) dalam gerakan dalam arti adanya kesinambungan antara kebijakan dan program sebelumnya. 6. Al-Numuw wa al-Tathawwur (Tumbuh dan Berkembang) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Konsistensi yang menjadi watak Partai Keadilan Sejahtera tidak boleh melahirkan stagnan bagi gerakan dan kehilangan kreatifitasnya yang orisinal. Maka prinsip al-numuw wa al-tathawwur (pertumbuhan yang bersifat vertikal dan perkembangan yang bersifat horizontal) harus menjadi prinsip gerakannya dengan tetap mengacu kepada kaidah yang bersumber dari nilai-nilai Islam. Oleh karena itu Partai dalam kebijakan, program dan langkah-langkah
operasionalnya
harus
tetap
konsern
kepada
pengembangan potensi SDM hingga mampu melakukan eksalarasi mobilitas vertikal dan perluasan mobilitas horizontal. 7. Al-Tadarruj wa Al-Tawazun (Bertahap, Seimbang dan Proporsional) Pertumbuhan dan perkembangan gerakan dakwah Partai mesti dilalui secara bertahap dan proporsional, sesuai dengan sunnatullah yang berlaku di jagat raya ini. Seluruh sistem Islam berdiri di atas landasan kebertahapan dan keseimbangan. Kebertahapan dan keseimbangan merupakan tata alamiah yang tidak akan mengalami perubahan. Manusia secara fitrah tercipta dalam kebertahapan dan keseimbangan yang nyata. Maka semua tindakan manusia, lebih-lebih tindakan politik, yang berupaya memisahkan diri dari kebertahapan, keserasian dan keseimbangan akan berakibat pada kehancuran yang karenanya dapat dikategorikaan sebagai kejahatan bagi kemanusiaan dan lingkungan sejagat. Oleh sebab itu kebertahapan dan keseimbangan (tadarruj dan tawazun) harus melekat dalam seluruh kiprah Partai, baik dalam kiprah individu fungsionaris dan pendukungnya ataupun kiprah kolektifnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Al-Awlawiyat wa Al-Mashlahah (Skala Prioritas dan Prioritas Kemanfaatan) Efektivitas sebuah gerakan salah satunya ditentukan oleh kemampuan gerakan tersebut dalam menentukan prioritas langkah dan kebijakannya. Sebab segala sesuatu mempunyai saat dan gilirannya. Amal perbuatan memiliki keutamaan yang bertingkat-tingkat pula (9: 19-20), dari yang bersifat strategis, politis, sampai ke yang bersifat taktis. Prinsip al-awlawiyat dalam gerakan pada hakikatnya refleksi dari budaya berpikir strategis. Oleh sebab itu kebijakan, program, dan langkah-langkah operasionalnya didasarkan kepada visi dan misi partai. Prinsip alawlawiyat dapat melahirkan efisiensi dan efektifitas gerakan. Di samping itu, Partai Keadilan Sejahtera yakin bahwa sebaik-baik muslim adalah yang paling bermanfaat bagi kepentingan manusia. Maka pada hakikatnya mashlahah ummah menjadi dasar dan prisip dalam kebijakan, program, dan langkah-langkah operasionalnya. Untuk itu ia akan tetap konsern terhadap semua persoalan yang dihadapi umat. Kepentingan ummat selalu menjadi pertimbangan dan prioritas. Maka baik dalam kebijakan ataupun dalam sikap dan operasional harus selalu memiliki keberpihakan yang jelas terhadap kepentingan umat. Kepentingan umat harus diletakkan di atas kepentingan kelompok dan individu. 9. Al Hulul (Solusi) Partai
Keadilan
Sejahtera
sesuai
dengan
namanya,
ia
memperjuangkan aspek-aspek yang yang tidak hanya berhenti pada janji, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
teori maupun kegiatan yang tidak dirasakan manfaatnya oleh umat. Keadilan dan kesejahteraan haruslah diperjuangkan dengan ihsan dan itqon (profesional), itulah yang mengharuskan partai dan aktivisnya mengarahkan aktivitas dan program partai untuk menjadi solusi dan merealisirnya di setiap aktivitas yang mereka tempuh. 10. Al-Mustaqbaliyah (Orientasi masa depan) Pada kenyataannya tiga dimensi waktu (masa lalu, masa kini, dan masa mendatang) merupakan realitas yang saling berhubungan. Disadari, sasaran dakwah yang akan diwujudkan merupakan sasaran besar, yaitu tegaknya agama Allah di bumi yang menyebarluaskan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia, yang bisa jadi yang akan menikmati keberhasilannya adalah generasi mendatang. Maka seyogyanya setiap kebijakan yang diambil dan program-program yang dicanangkan mengaitkan ketiga dimensi waktu tersebut. Masa lalu sebagai pelajaran, masa kini sebagai realitas, dan masa depan sebagai harapan. Keadaan yang kita geluti sekarang merupakan refleksi masa lalu kita dan sekaligus akan menentukan masa depan kita. Maka sangat bijak kalau kebijakan, program, dan langkah-langkah yang ditempuh tidak mengenyamping kan ketiga dimensi waktu tersebut dan selalu berorientasi pada masa depan, tidak hanya memikirkan nasib kita sekarang ini (59: 18). 11. Al-'Alamiyah (Bagian dari dakwah sedunia) Pada hakikatnya gerakan dakwah Islamiyah, baik tujuan ataupun sasaran yang akan dicapai, bersifat „alamiyah (mendunia) sejalan dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
universalitas Islam. Hal itu telah menjadi sunnatudda'wah. Ia merupakan aktivitas yang tidak kenal batas etnisitas, negara, atau daerah tertentu. Kenyataan itu menegaskan bahwa eksistensi dakwah kita merupakan bagian dari dakwah „alamiyah. Oleh sebab itu prinsip kebijakan dakwah kita tidak lepas dari kebijakan dan gerakan dakwah sedunia. Adalah suatu kemestian setiap kebijakan yang diambil, program yang dicanangkan, dan langkah-langkah yang ditempuh selaras dengan kebijakan dakwah yang bersifat alami dan tunduk pada sunnatudda'wah tersebut dengan tidak melikuidasi persoalan khas yang dihadapi di masing-masing wilayah. 3. Struktur Organisasi Struktur organisasi Partai terdiri atas: (1) Struktur organisasi Partai di tingkat pusat adalah: a. Majelis Syura; b. Dewan Pimpinan Tingkat Pusat; c. Majelis Pertimbangan Pusat; d. Dewan Pengurus Pusat; dan e. Dewan Syari’ah Pusat. (2) Struktur organisasi Partai di tingkat provinsi adalah: a. Majelis Pertimbangan Wilayah; b. Dewan Pengurus Wilayah; dan c. Dewan Syari’ah Wilayah. (3) Struktur organisasi Partai di tingkat kabupaten/kota adalah: a. Majelis Pertimbangan Daerah; commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Dewan Pengurus Daerah; dan c. Dewan Syari’ah Daerah. (4) Struktur organisasi Partai di tingkat kecamatan adalah Dewan Pengurus Cabang. (5) Struktur organisasi Partai di tingkat kelurahan/desa/dengan sebutan lainnya adalah Dewan Pengurus Ranting. (6) Selain struktur organisasi di atas, Partai membentuk Unit Pembinaan dan Pengkaderan Anggota. (7) Ketentuan berkenaan dengan hal-hal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (3), (4), (5), dan (6), diatur dalam Panduan Dewan Pengurus Pusat. 4. Keanggotaan Syarat Keanggotaan Partai Keadilan Setiap warga negara Indonesia dapat menjadi anggota Partai keadilan, dengan syarat (Pasal 1 dan 2) 1. Warga Negara Indonesia, laki-laki maupun perempuan. 2. Berusia tujuh belas tahun ke atas, atau sudah menikah. 3. Berkelakuan baik. 4. Setuju dengan visi, misi, dan tujuan partai. 5. Mengajukan permohonan menjadi anggota partai kepada Sekretariat Pusat melalui Dewan Pimpinan Daerah. 6. Melaksanakan dan disiplin dengan kewajiban-kewajiban keanggotaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Mengucapkan janji setia pada prinsip-prinsip dan disiplin partai, sesuai dengan jenis atau jenjang keanggotaannya. 4.1 Jenis dan jenjang Keanggotaan 1. Anggota kader pendukung, yang terdiri dari: a. Anggota Pemula yaitu mereka yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota partai dan terdaftar dalam keanggotaan partai yang dicatat oleh Dewan Pimpinan Cabang setelah lulus mengikuti Training Orientasi Partai. b. Anggota Muda yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat dasar satu. 2. Anggota Kader Inti, yang terdiri dari: a. Anggota Madya yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat dasar dua. b. Anggota Dewasa yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat lanjut. c. Anggota Ahli yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat tinggi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Anggota Purna yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat ahli. 3. Anggota Kehormatan yaitu mereka yang berjasa dalam perjuangan partai dan dikukuhkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Sekilas tentang Partai Keadilan Sejahtera Partai Keadilan Sejahtera adalah partai yang dibesarkan dengan sistem yang berbasis pengkaderan. Bukan partai dengan kader instan. Untuk masuk menjadi struktur dalam kepengurusan partai, harus melalui tahapan yang ketat. Bukan hanya harus melalui latihan orientasi partai, tetapi juga harus melewati perjalanan dalam kajian-kajian yang dilakukan oleh basis kadernya. Melihat bagaimana latar belakang partai ini berdiri, maka tidak mengherankan jika menyebut partai ini sebagai partai kader. Sebagai partai kader, partai diposisikan hanya sebagai alat atau sarana saja. Terlebih karena memang pondasi dasar dari partai ini adalah komunitas aktivis dakwah. Sehingga partai hanya menjadi sarana bagaimana agar tujuan dakwah islam yang senantiasa dijunjung dapat dicapai dengan lebih mudah. Sebagai partai kader, sistem pengkaderan PKS telah dimulai sejak dini. Dan bakal kader yang sangat potensial adalah pemuda. Sejak dulu, kader PKS adalah komunitas aktivis dakwah yang ada di kampus-kampus. Maka tidak heran jika hingga sekarang partai ini identik dengan pemuda dan mahasiswa. Keberadaan komunitas aktivis dakwah yang menopang PKS sebenarnya telah ada jauh sebelum partai ini berdiri. Hal ini berdasarkan userkarena keberjalanan dakwah yang sejarah bagaimana partai inicommit berdiri,toyaitu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mendapat tantangan dari penguasa. Melalui pengajian-pengajian, PKS mempunyai basis kader yang banyak dan tidak instan. Dari pengajianpengajian itulah, kader PKS dididik dan dibina. Meskipun pengajian itu awalnya bukan bertujuan untuk membentuk partai. Karena pergolakan perpolitikan pada tahun 1998, yaitu jatuhnya rezim Orde Baru dengan Soeharto sebagai tonggaknya, maka komunitas aktivis dakwah mengambil momentum tersebut untuk memperlebar aktifitas dakwahnya. Yaitu berdakwah di parlemen dan pemerintahan. Seperti apa yang dikemukakan Anis Matta, tujuan dakwah adalah pengejawantahan kehendak-kehendak Allah SWT syariah
yang kemudian kita sebut agama atau
dalam kehidupan manusia.1 Maka dakwah dalam dunia politik
juga merupakan sebuah jalan menuju pengejawantahan kehendak Allah SWT. Komunitas aktivis dakwah sebagai pondasi awal kader PKS adalah komunitas yang berbasis tarbiyah atau pendidikan. Meskipun banyak dikaitkan dengan gerakan Ikhwanul Muslimin yang ada di Mesir, namun, menurut salah seorang Kader PKS M.E, secara struktur PKS tidak berhubungan dengan Ikhwanul Muslimin. Akan tetapi, memang komunitas Tarbiyah menggunakan referensi dari gerakan Ikhwanul Muslimin.
mungkin orang bisa mengira-ira atau menebak-nebak, tapi kita tidak ada jalur struktural apapun dengan Ikhwanul Muslimin. Mungkin kalau referensinya, bisa jadi iya, karena itukan referensi umum dan
1
commit to Rabbani. user Jakarta. 2006. Hal: 4 Matta, H.M. Anis. Dari Gerakan ke Negara. Fitrah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(wawancara dengan kader madya M.E PKS, 3/2/2010) Sebagai sebuah gerakan yang referensinya dari Ikhwanul Muslimin, maka Islam bersifat Universal dan mencakup segala aspek. Bahkan dalam politik sekalipun. Bukan Islam yang memisah-misahkan antara kehidupan dunia dengan kehidupan agama seperti beberapa gerakan dakwah Islam yang lain. Bahkan, politik dilihat sebagaui sebuah keharusan bagi seorang muslim. Mengutip kata-kata Hasan Al Banna pendiri Ikhwanul Muslimin dalam
Mahfudz
Siddiq, 2
Ketika saya berkunjung ke kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Jebres maupun Banjarsari, dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Solo, saya memang mendapati banyak buku tentang gerakan Ikhwanul Muslimin ataupun buku tentang Tarbiyah. Tidak luput juga buku-buku tentang dakwah Islam dan Politik. Beberapa contoh judul buku yang saya lihat adalah Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin I dan II tulisan Hasan Al Banna, Pemikiran dan Manhaj Politik Ikhwanul Muslimin tulisan Mahfudz Siddiq, Menikmati Demokrasi-nya Anis Matta. Hal tersebut seolah menegaskan bahwa Organisasi yang sekarang dilarang di Mesir, Ikhwanul Muslimin menempati posisi istimewa sebagai sebuah referensi PKS. Namun, seperti yang dikatakan oleh salah satu pengurus PKS, bahwa Ikhwanul Muslimin atau Persaudaraan antar Umat
2
Siddiq, Mahfudz. Pemikiran dan Manhaj Politik Ikhwanul Muslimin. Mitra Grafika. commit to user Jakarta. 2003. Hal: 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Muslim hanya menjadi referensi saja. Dan PKS tidak berhubungan secara struktur kepada Ikhwanul Muslimin. PKS adalah partai berasas Islam yang diakui secara sah di Indonesia dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang. Sama seperti partai-partai Islam yang lain, PKS lahir karena situasi politik yang membuka ruang untuk setiap kelompok maupun individu berperan dalam dunia politik di Indonesia. Karena sebelum adanya reformasi, keberadaan partai politik seolah ditekan dan dileburkan dalam tiga partai saat itu yaitu Partai Demokrasi Indonesia (PDI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Golongan Karya (Golkar). Namun, setelah peristiwa yang dikenal dengan
Dan PKS menjadi salah satu partai yang memanfaatkan momentum tersebut. PKS yang berawal dari jamaah mulai melebarkan sayapnya pada ranah parlemen untuk mengekfektifkan gerakan dakwahnya. Keberadaan jelma
merupakan sarana, bukan tujuan; sistem bukan tokoh; penumbuhan, bukan pemanfaatan; mengelola perbedaan, bukan mematikannya.3
3
Anis Matta. Log cit; Hal 56-57
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam hal ini, PKS juga merupakan sebuah sarana
yang
tujuan, melainkan sarana yang sewaktu-waktu dapat ditiadakan atau diganti. Hal ini pernah terbukti bagi kader PKS. Yaitu ketika pada awalnya sebelum PKS di deklarasikan, komunitas dakwah menggunakan Partai Keadilan electoral threshold yang ditetapkan Undang-undang untuk mengikuti Pemilu tahun 2004, maka PK digantikan oleh PKS hingga sekarang ini kita kenal. Dan semua kader yang dulunya adalah kader PK otomatis menjadi kader PKS sekarang ini. A.1. Kader Partai Keadilan Sejahtera Sebagai Partai yang berasas Islam dan berbasis kader, PKS berupaya untuk mendidik kadernya bukan hanya sebagai seorang politisi, melainkan
PKS, bahwa perbaikan di Indonesia harus dilakukan dari Sumber Daya Manusianya. Metode Tarbiyah atau pendidikan yang diterapkan pada kader adalah upaya untuk membentuk seorang kader yang terbiasa dengan
meninggalkan keburukan. Minimal bagi dirinya sendiri. Karakter seorang individu sebagai pribadi muslim adalah ciri khas dari yang mau tak mau diwujudkan dalam rangka cita-cita dari keberadaan partai dakwah ini. Hal-hal yang terlihat jelas dari konsekuensi sebagai partai dakwah adalah gambaran-gambaran sosok seorang muslim yang taat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sebagai contohnya, seorang wanita yang menjadi kader PKS tergambar dari jilbab atau penutup aurat yang dikenakannya. Dalam hal ini, jilbab sebagai pakaian wajib bagi muslimah dipahami se
-
marak dalam dunia fashion. Jilbab muslimah bagi kader PKS adalah jilbab yang lebar dan longgar menutup seluruh aurat seorang wanita. Selain hal-hal yang memang menjadi sebuah kewajiban, gambaran sosok seorang muslim juga mencoba diwujudkan dalam segala hal. Misalnya dalam perilaku kehidupan sehari-hari yaitu dengan selalu mengucapkan salam dan berjabat tangan ketika bertemu antar saudara atau anggota, antara seorang laki-laki dengan laki-laki dan seoarang wanita dengan wanita. Selain itu juga budaya menjaga pandangan pada lawan jenis. Hal-hal seperti yang saya amati dari sosok seorang kader PKS seperti diatas adalah juga sebuah pemahaman tentang islam yang dipahami dan diimplementasikan oleh kader PKS. Kader PKS adalah kader yang dididik secara terus menerus dan berjenjang dalam sistem Tarbiyah atau pendidikan yang ketat. Setiap kader selalu dipilih dengan ketat dari kegiatan pengajian-pengajian yang menjadi pondasi sistem pengkaderannya. Secara umum, proses tarbiyah di PKS berupaya membentuk kepribadian setiap kader yang memenuhi sepuluh aspek muwashafat/ kriteria tarbawiyah. Kesepuluh aspek tersebut adalah salimul aqidah (bersih akidahnya),
(benar ibadahnya),
matinul khulq (kokoh akhlaknya), qawiyyul jism (kuat fisiknya), commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mutsaqqaful fikr (berwawasan pemikirannya), berekonomi),
(mampu
(teroganisir segala urusannya), (cermat mengatur waktunya), mujahidun fi nafsihi
(kuat kesungguhan jiwanya), dan
(bermanfaat bagi
selainnya).4 Selain itu, keanggotaan kader PKS, diberlakukan tingkatan-tingkatan atau jenjang yang dimiliki oleh kader-kadernya. Masing-masing kader menempati posisinya dalam jenjang tertentu di keanggotaan partai. Bagi kader PKS, penjenjangan dalam sebuah organisasi merupakan sebuah hal yang wajar dan alami. Secara umum, dalam sebuah organisasi juga selalu diterapkan sistem penjenjangan di dalamnya. Maka hal itu sebuah hal yang biasa dalam sebuah organisasi. . ada landasan dalilnya. Itu sesuatu yang universal, sehingga masingmasing orang itu mendapatkan beban dan amanah sesuai dengan (wawancara dengan kader dewasa F PKS, 24/2/2010) Dari ungkapan Pak F di atas, maka justru penjenjangan adalah sesuatu yang diperlukan. Hal itu terkait dengan apa yang akan diperoleh oleh kader dan pembagian tugas yang akan diamanahkan kepadanya. Juga tidak lepas dari apa yang menjadi pijakan mereka untuk berpendapat yaitu berdasarkan apa yang mereka yakini, yaitu pemahaman tentang Islam. Terbukti bahwa Pak F yang berada pada jenjang yang dewasa juga menyebutkan sebuah 4
Tim Departemen Kaderisasi DPP PK Sejahtera. Profil Kader Partai Keadilan Sejahtera. to viuser Syaamil Cipta Media. Bandung.commit 2005. Hal:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pendapat bahwa penjenjangan itu juga me dalam wawancara dengan saya, Pak F juga menceritakan contoh sebuah kisah dalam kehidupan Rasulullah Muhammad SAW yang terkait dengan penjenjangan. Kader lain yang lebih muda mengungkapkan kurang lebih sama terkait dengan jenjang yang disandangnya. Yaitu penjenjangan adalah untuk mempermudah pembagian kerja dan pemmberian pemahaman pada setiap kadernya.
pemberian pemahaman. Dengan penjenjangan juga dapat sekaligus penyeleksi kemampuan kader. Yang jelas, penjenjangan itu untuk (wawancara dengan kader madya U, 16/2/2010) Penjenjangan juga secara tidak langsung menjadi seleksi bagi kader untuk dapat naik ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Di lain pihak, untuk menempati sebuah jenjang dalam partai, maka ada syarat yang harus dipenuhi oleh kader agar dapat menjadi sorang pengurus partai. Standarisasi yang diterapkan dalam sistem penjenjangan PKS adalah kriteria seorang muslim. Bagaimana seorang kader PKS harus memenuhi kriteria yang diterapkan dalam jenjang tersebut. -syarat tertentu menjadi pengurus. Karena menjadi selektif, karena PKS menjadi kader yang solid, dan loyalitasnya tinggi. Karena untuk masuk ke jenjang tertentu ada standarisasinya. Dan itu memenuhi kriteria seorang muslim. Dan tentunya diharapkan semakin tinggi jenjang semakin memenuhi kriteria-kriteria standarisasinya (wawancara dengan kader madya M.E. PKS, 3/2/2010) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dapat diambil sebuah keterangan bahwa penjenjangan dalam sistem pengkaderan yang diterapkan oleh PKS adalah sebagai sebuah hal yang memang dibutuhkan untuk membedakan standard tingkat pemahaman yang harusnya didapatkan oleh masing-masing kader. Hal itu juga sebagai seleksi pada seorang kader untuk menempati sebuah kepengurusan dalam partai dan peningkatan dalam jenjang yang lebih tinggi. Maka, diketahui dengan penjenjangan kader di PKS didapatkan bahwa ada perbedaan kriteria yang harus dipenuhi sebagai seorang muslim, karena yang digunakan oleh PKS adalah kriteria untuk kapabilitas seorang muslim. Setiap kader pada jenjang yang berbeda akan memiliki kepahaman tentang Islam yang berbeda juga terkait dengan kepahaman pandangan politiknya. Pemberian pemahaman pada setiap kader tentang kapasitas seorang muslim adalah melalui forum-forum pengajian yang dilakukannya. Hal ini terbukti bahwa di PKS sendiri terdapat semacam buku panduan untuk pengembangan kapasitas seorang kadernya. Seperti buku bagi kader Pemula PKS. Di buku yang berjudul Manajemen Tarbiyah Anggota Pemula tersebut dijelaskan tentang materi-materi yang harus disampaikan pada anggota kader pemula sekaligus juga menjadi syarat atau kriteria yang harus dipenuhi oleh kader PKS anggota pemula. Dengan sistem pengkaderan yang ketat seperti yang diterapkan oleh PKS, membuat kader solid dan mempunyai keloyalan yang lebih. Karena PKS bukan hanya sekadar partai, tapi juga bisa disebut sebagai ormas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
layaknya Muhammadiyah maupun NU. Karena bukan hanya sebagai partai politik saja, akan tetapi benar-benar menerapkan asas Islam. S bukan sekadar partai tapi bisa disebut juga sebagai ormas seperti NU dan Muhammadiyah. Di PKS juga ada dewan syariah. Sehingga tidak hanya sebagai partai politik tapi benar-benar asa islam betul2 diterapkan. Kalau disandingkan dengan NU dan Muhammadiyah masih bisa terkait dengan keormasannya. Sehingga (wawancara dengan kader madya M.E. PKS, 3/2/2010) Dari penjenjangan itulah maka terdapat perbedaan pada pemahaman dan standart dari masing-masing jenjang. Dari pemahaman yang berbedabeda tersebut nantinya sebagai pijakan awal apakah terdapat perbedaan dalam memaknai kritik yang ditujukan pada PKS. Hal ini akan terkait erat dengan bagaimana pemahaman yang diterima terkait politik dan nilai-nilai Islam. B. Pemaknaan Kritik bagi kader PKS Makna selalu melekat pada individu. Dan makna sangat bergantung pada kedalaman personal mengenai obyek yang dimaknai. Akan tetapi, dari hampir semua model makna, masing-masing memperhatikan tiga unsur yang mesti ada dalam setiap studi tentang makna. Ketiga unsur itu adalah: (1) Tanda, (2) Acuan tanda, dan (3) Pengguna tanda.5 Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, dapat dipersepsi oleh indera dan mengacu pada sesuatu diluar tanda itu sendiri. Tanda bergantung pada pengenalan oleh penggunanya sehingga bisa disebut tanda. 6 Dengan
5
Fiske, John. Cultural and Communication Studies. Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Jalasutra. Yogyakarta. 1990. Idi Subandy (Ed). Hal:61 commit to user 6 Ibid;
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kata lain, tanda mewakili sesuatu sehingga dapat dipahami oleh individu. Bagi Pierce (lihat Pateda, 2001; hal: 44) tanda memerlukan sesuatu agar tanda dapat berfungsi, yaitu ground. Konsekuensinya, tanda selalu terdapat dalam hubungan triadik yakni ground, object, dan interpretant.7 Dalam hal ini, obyek tidak dapat ditiadakan dalam memahami tanda. Karena obyek berfungsi sebagai acuan tanda. Pierce membagi tanda berdasarkan obyek menjadi icon, index, dan symbol.8 Secara singkat, Icon berarti hubungan antara tanda dan obyek atau acuan yang beersifat kemiripan. Sedangkan Index adalah tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Symbol adalah yang mengacu pada denotatum melalui konvensi9. Ini banyak menggambarkan kata sebagai sebuah konvensi yang dipahami maknanya oleh manusia. Kritik, merupakan tanda yang berupa simbol. Karena kritik adalah kata yang karena dibebani oleh makna maka dapat dipahami oleh manusia.10 Kritik sebagai wujud dari kata telah dipahami oleh manusia mewakili makna yang melekat padanya. Sebelum memahami kritik, alangkah baiknya memahami kata terlebih dahulu. Ada banyak ahli memberi batasan tentang kata (Pateda: 2001) yaitu Bloomfield (1933: 78) menggunakan kebebasan berdiri sendiri dai dalam ujaran sebagai ciri khas; Hockett (1958: 167) menggunakan jeda dan dapat diisolasi; sedangkan reichling (1935: 35) menggunakan cirri: (i) momen bahasa; (ii) dapat dipisahkan; (iii) dapat 7
Mansoer Pateda; Log cit: hal: 44 Ibid: hal: 45 9 Ibid; commit to 10 Ibid; 8
user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dipindahkan, dan (iv) dapat ditukar. Sementara de Groot (1964: 117) berpendapat ciri kata adalah berdiri sendiri dan bermakna.11 Kritik sebagai kata dapat berdiri sendiri sebagai kata bebas yang tetap mempunyai makna. Kata bebas disini, yakni kata-kata yang dapat berdiri sendiri dalam ujaran tanpa mendapat imbuhan atau didampingi kata yang lain.12 Sebagai kata bebas, kritik dapat kita temukan maknanya di dalam kamus bahasa yang bersangkutan, yaitu kamu bahasa Indonesia. Di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, kritik berarti kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Dan kritik bisa disampaikan oleh siapa saja tanpa membuat hak khusus pada orang-orang tertentu. Baik dari kelas sosial apapun, keadaan ekonomi apapun, asalkan terkait dengan tanggapan untuk sebuah obyek, maka kritik tidak mengenal privilese. Kritik juga dapat ditujukan kepada siapapun, baik pada pemerintah, maupun individu atau kelompok. Terlebih ketika reformasi telah menumbangkan rezim Orde Baru yang telah berkuasa selama lebih dari toga puluh tahun. Kritik seolah bukan suatu hal yang menakutkan, baik bagi yang dikritik maupun yang lebih utama pengkritik. Dalam era media seperti sekarang ini, kritik lebih mempunyai tempat pada sarana yang cakupannya lebih luas lagi. Ketika berhadapan dengan sebuah kata, kita selalu dihadapkan pada dua buah makna yang mengikuti kata tersebut. Dua makna tersebut adalah 11 12
Ibid; Hal: 134 Ibid; Hal: 139
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
makna denotasi dan makna konotasi. Bahasa sebagai sarana komunikasi bermakna tidak dapat melaksanakan fungsinya secara lengkap tanpa makna konotasi. Keduanya menjadi makna yang membuat bahasa menjadi hidup dalam berkomunikasi karena dapat mengikuti setiap konteks yang menjadi konvensi dalam masyarakat. Makna denotasi adalah makna yang wajar, yang asli, yang muncul pertama, yang diketahui para mulanya, makna sebagai adanya, makna sesuai dengan kenyataannya, sedangkan makna konotasi adalah makna yang wajar tadi telah memperoleh tambahan perasaan tertentu, emosi tertentu, dan rangsangan tertentu pula yang bervariasi dan tak terduga pula. 13 Dengan demikian, makna konotasi merujuk pada kondisi lingkungan dan individu yang memahami kata tersebut. Bagaimana makna konotasi itu dipahami dan dibuat, tak lepas dari apa yang dipahami dan di percaya oleh interpreter. Bagaimana makna konotasi diungkapkan oleh interpreter juga tergantung pada suasana emosi dan kepahaman akan sesuatu yang ingin dimaknai. Dalam hal ini, makna konotasi kata kritik adalah yang ingin diteliti oleh peneliti. Kritik sebagai sebuah kata bebas, mempunyai makna konotasi yang berbeda pada setiap orang maupun kolektif. Makna konotasi menurut Parera, bersifat merangsang dan menggugah panca indera, perasaan, sikap, penilaian, dan keyakinan dan keperluan tertentu.14 Maka jika diterapkan pada sebuah komunitas atau organisasi, kritik akan dipahami lain dengan
13
Parera, J.D. Teori Semantik, Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta. 2004. Ida Syafrida, Yati Sumiharti (Ed); Hal 97-98 commit to user 14 Ibid; Hal: 99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bagaimana secara denotasi kritik telah ada maknanya dalam Kamus Bahasa Indonesia. Berarti, makna konotasi sangat tergantung dari subyektif diri individu. Hal itu sangat sejalan dengan metode fenomenologi. Yaitu menempatkan subyek sebagai interpreter bebas dalam memaknai sesuatu. Selanjutnya, bagaimana kritik akan dipahami oleh para kader Partai Keadilan Sejahtera yang merupakan sebuah komunitas aktivis dakwah. Perlu diketahui bahwa PKS adalah sebuah partai yang berasas Islam, baik dalam penerapan pandangan politik, maupun pembentukan kadernya. Maka pemahaman atau dalam menyikapi segala sesuatu, kader PKS lebih banyak mengacu pada dasar pemahamannya tentang nilai-nilai Islam. Kritik akan dipahami seperti apa dengan dasar pemahaman yang berbeda-beda dalam pemahaman tentang Islam juga oleh kader PKS. Karena dasar dari penelitian ini adalah menelaah berdasarkan perbedaan jenjang yang ada dalam system pengkaderan PKS. Jawaban yang ingin dicari adalah apakah ada perbedaan pemahaman dalam memaknai sesuatu
dalam hal ini kritik
pada kader PKS dari
jenjang muda sampai ahli. Disini, secara tidak langsung, kajian fenomenologi tidak lepas sebagai cara bagaimana seorang kader yang menjadi obyek dari penelitian ini sesuai dengan pemahaman, kesadarannya dan pengalamannya dalam berinteraksi dengan PKS, mengenal kata kritik, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kesehariannya. B.1. Pemaknaan Kritik Bagi Kader Muda commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam memaknai sesuatu, seorang individu tidak dapat dilepaskan dari pengalaman yang melatarbelakangi pola berpikirnya. Setiap individu mempunyai dan memahami sesuatu berdasarkan pengalamannya yang telah lampau. Berdasarkan pengalamannya, individu memilah mana yang merepresentasikan dirinya baik secara sadar maupun tidak. Hal itu mewujud pada pola pikir dan pemahaman pribadi. Pemahaman individu terhadap segala sesuatu sangat dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan
sekitarnya.
Baik
dalam
lingkungan
keluarga,
pendidikan, maupun komunitas tempatnya berada. Secara sadar, individu mempunyai kesempatan untuk memilih mana yang menurutnya sesuai dengan dirinya sendiri dan menerimanya menjadi bagian dari dirinya. Serta mana yang akan ditolaknya. Maka, apa yang telah diterimanya sebagai bagian dari individu, tercermin dari sosok yang kita lihat sebagai citraan. Hal tersebut juga dirasakan oleh individu yang tergabung dengan sebu representasikan melalui individu yang kita sebut kader partai. hingga secara sadar kader akan menerima ideologi yang ada dalam partai menjadi ideologi yang patut diinternalisasi dalam dirinya. Terlebih ketika ide itu mirip atau bahkan sama. Hal itu juga dialami kader muda PKS yang tergolong baru bergabung menjadi kader PKS. Alasan masuk PKS dan bersedia menerima ideologi PKS menjadi ideologi dirinya juga tidak lepas dari pengaruh lingkungan dan ideologi, yaitu agama Islam. commit user juga iktu-iktuan. Kalau di PKS, secara tiidak langsung makatosaya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karena orang tua suka partai Islam, dan ada pembinaannya, rasa (wawancara dengan kader muda A PKS, 3/2/2010) Alasan tersebut bisa jadi alasan yang sering kita dengar, karena internalisasi ideologi agama Islam mengenai partai baru terbentuk. Meskipun Islam telah menjadi ideologi yang diterimanya sejak kecil. Dalam hal ini, internalisasi penerimaan ide dalam individu dilakukan dengan sadar dan berdasarkan pengalaman yang telah dilaluinya. Pengalaman itu terbentuk melalui dirinya sendiri maupun ada proses imitasi atau meniru lingkungan. Pengalaman akan dakwah yang pernah dialaminya adalah proses awal dalam memahami Islam sebagai agama yang memerintahkan untuk dakwah. Pengalaman kedua dalam memahami Islam secara utuh mewujud dalam pemahaman barunya bahwa politik adalah suatu hal yang penting dalam agama. Partai dalam hal ini menjadi bentuk penyaluran dan pengakuan atas agama Islam memandang sebuah politik. Hal ini diperkuat dengan pendapat kader muda PKS yang lain yaitu kader I. Saya sebagai muslim. Dan islam itukan sempurna. Termasuk itu dalam bidang politik. Walaupun iklim di Indonesia belum representatif, tapi tidak salah ketika kita terjun ke dunia politik. Tapi kegiatan dalam bidang politik itu hanya sampingan, yang terpenting (wawancara dengan kader muda I PKS, 16/2/2010) Patut dicermati bahwa kader I, masih juga menganggap bahwa iklim di Indonesia masih belum representatif. Hal ini merujuk pada pemahaman tentang politik itu sendiri. Bahwa dalam Islam, politik yang seharusnya commityang to user dijalankan adalah sistem kalifah menerapkan hukum syariah. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kasus pemahaman kader PKS, partai hanyalah sebuah sarana saja, dan yang paling penting adalah ngaji, atau menimba ilmu. Di partai pun, dapat menjadi sarana untuk selalu memperbaiki diri. Baik dari kapasitas sebagai seorang muslim, maupun sebagai orang yang mengerti politik. Karena sebagai sebuah partai, PKS telah menerapkan sistem pembinaan yang ketat dan kontinyu. Dalam hal ini kader diwajibkan ikut pembinaan selama seminggu sekali dalam bentuk forum pengajian. Dari forum pengajian atau halaqoh itulah, pembinaan sekaligus pengawasan dilaksanakan secara rutin.
seorang muslim menjadi muslim yang baik, sampai seterusnya menjadi seorang negarawan, adalah negarawan yang baik. Intinya (wawancara dengan kader muda I PKS, 16/2/2010) Maka, pemahaman dalam Islam menjadi point penting dalam pembinaan yang dilakukan oleh kader PKS. Oleh karena itu, ketika menyampaikan pendapatnya tentang memaknai kritik, kader PKS hal ini kader Muda
dalam
menanggapi juga berdasarkan pemahamannya tentang
kritik dalam Islam. Bagi kader muda PKS, kritik dimaknai sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Kritik sama artinya dengan menasehati atau mengingatkan. Maka kritik sangat dibutuhkan baik sebagai seorang individu maupun kelompok. Dengan kritik, seseorang akan merasa selalu diingatkan. Kritik juga mengindikasikan perhatian yang diberikan orang lain pada diri kita.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kritik sebagai sebuah nasehat, dalam Islampun juga diajarkan. Kader muda PKS menganggap kritik sebagai sebuah hal yang sangat dibutuhkan mengingat sebagai individu, manusia tidak akan pernah sempurna. Jadi membutuhkan orang lain untuk senantiasa mengingatkan atau menasehati ketika terjadi khilaf maupun kesalahan. Menurut kader muda yang lain, A, kritik itu adalah masukan, saran, yang intinya kita mengingatkan dan kalau memang faktanya seperti itu, dan jelas itu sudah salah maka sampaikanlah. Kritik itu ditujukan pada perbuatan, bukan orang. Kader A, dalam hal ini menerangkan salah satu ajaran dalam Islam tentang kritik atau nasehat, yaitu kalau memang itu salah cegahlah dengan tangnmu, kemudian ucapanmu, dan yang selemah-lemahnya iman adalah kamu membenci perbuatan itu. Hanya saja, menurut kader muda PKS, bahwa kritik perlu disampaikan sesuai dengan aturan atau tata cara yang baik dan sopan, serta santun. Kritik juga harus disampaikan sesuai dengan koridor aturan yang baik. Misalnya, kritik yang berhubungan dengan permasalahan personal, maka sebaiknya disampaikan langsung kepada individu yang bersangkutan. Cara menyampaikannyapun juga dengan bahasa yang sopan, halus dan santun.
sebaiknya sampaikan dengan langsung dengan pribadi tersebut. Dan itupun dengan ba (wawancara dengan kader muda I PKS, 16/2/2010) Penyampaian kritik jika memang berniat baik dan ingin mendapatkan feedback maka harus mencantumkan identitas yang jelas. Manfaat dari commit usermemperoleh klarifikasi atas kritik identitas yang jelas adalah agar kitatodapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang kita sampaikan pada orang yang kita kritik. Menurut kader muda PKS, penyampaian secara langsung ke orangnya adalah agar kritik tersebut terjutu langsung ke orangnya tanpa ada pengurangan atau penambahan informasi. B.2. Pemaknaan Kritik Bagi Kader Madya Kader Madya adalah jenjang pengkaderan dalam PKS yang tingkatannya lebih tinggi satu tingkat dari jenjang kader Muda. Dari segi usia pengkaderan, kader muda PKS rata-rata berusia minimal 7 sampai 8 tahun di PKS. Maka, seharusnya dari sisi kepahaman ideologi PKS, kader madya lebih tinggi dari kader muda. Sebagai kader madya, standart yang harus dipenuhipun juga lebih tinggi atau lebih banyak. Akan tetapi, masih dalam lingkup ideologi PKS yaitu partai yang berasas Islam. Pengetahuan tentang Islam adalah indikasi paling terlihat sebagai seorang kader PKS. Dalam memaknai kritik, kader madya PKS menganggap kritik sebagai suatu hal yang bernilai positif. Kritik, adalah sebuah masukan pada diri kita karena terjadi kekhilafan atas perbuatan kita baik disengaja maupun tidak. Kritik menjadi masukan yang sangat berharga sebagai pengingatan untuk kita. Terlebih sebagai seorang manusia, kita tidak akan pernah lepas dari kekhilafan maupun kesalahan.
lain yang dikemukakan terhadap kita. Dan kritik menjadi catatan bagi yang dikritik dan perlu berkaca, apakah betul kritik yang disampaikan. Kalau betul dan baik tentunya kita harus memperbaiki dan ikuti kritik(wawancara dengan kader madya M.E PKS, 3/2/2010) Jika kritik dianggap sebagai masukan atas kesalahan kita, maka kritik commit user dibutuhkan oleh kita. Sekerassebenarnya menempati fungsi yangtosangat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kerasnya kritik pada kita, bagi kader madya PKS adalah alat bagi pengingatan atas perbuatan dan sikap kita. Oleh karena itulah, menurut kader M.E, dalam hidup ini kita sangat perlu dan butuh adanya kritik yang tertuju pada kita. Di atas kritik yang keras, dan dalam bahasa kritik yang pedas, terdapat hal yang sebenarnya menjadi sebuah cermin untuk diri kita sendiri. Dengan cermin itulah kita mengetahui kesalahan dan kekurangan kita sendiri. i kita perlu kritik, karena tanpa kritik kita tidak tahu kesalahan kita. Setajam-tajamnya kritik tetap harus diperhatikan, minimal kita dengarkan, tidak langsung kita bantah begitu saja, (wawancara dengan kader madya M.E. PKS, 3/2/2010) Kritik, menurut kader madya PKS U, terjadi bukan tanpa sebab. Kritik tidak muncul begitu saja. Kritik selalu menjadi sebuah reaksi atau akibat dari suatu kesalahan. Juga dapat muncul karena perbedaan terkait pemahaman atas sesuatu antara satu orang dengan orang yang lainnya. Oleh karena itulah, kritik itu ada yang sifatnya sangat subyektif pada pemahaman seseorang. Kritik yang sifatnya seperti inilah yang perlu untuk dikaji atau dilihat kebenarannya terlebih dahulu. Karena kritik yang seperti ini lebih banyak sifatnya untuk menjatuhkan daripada untuk menasehati pada kebaikan.
Tapi kebanyakan kritik itu digunakan untuk menjatuhkan. Makanya jarang kritik itu bisa m (wawancara dengan kader madya U, 16/2/2010) Dari apa yang dikemukakan oleh kader U, bahwa kritik sekarang ini commit to user yang tidak baik, yaitu untuk lebih banyak dibarengi dengan tujuan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menjatuhkan orang lain. Kritik yang digunakan untuk menjatuhkan orang lain
orang yang dikritik
dapat dilihat dengan jelas ketika kritik itu
disampaikan sesuai aturan mengkritik yang baik ataukah tidak. Jika kritik disampaikan dengan tidak memperhatikan etika dalam mengkritik dalam pandangan Islam
masih
maka, kritik seperti itu hanya akan menjadi
kritikan yang sia-sia belaka. Tidak akan diperhatikan dan justru dapat menyakiti hati orang yang dikritik. Apa alasan dia mengkritik. Kalau dia positif, maka kritikannya akan membangun dan baik. Kalau dia tujuannya ga bagus, maka (wawancara dengan kader madya M.E. PKS, 3/2/2010) Menurut pendapat kader madya M.E, kritik perlu dilihat siapa yang mengkritik, apakah dia kompeten ataukah tidak, dan alasan apa dia mengemukakan kritik pada kita. Karena walaupun sebagai bahan instrospeksi, kita juga harus memperhatikan tujuan dari kritik itu sendiri. Ketika kritik itu bertujuan untuk memperbaiki kita, berarti kritik itu adalah kritik yang baik untuk kita karena membangun. Sebaliknya, ketika kritik itu ditujukan pada kita karena ada niat untuk menjatuhkan kita, maka kritik yang semacam itu bisa kita abaikan. Kritik yang ditujukan untuk menjatuhkan atau memojokkan kita pada dasarnya, menurut kader M.E, sama dengan apa yang disampaikan oleh kader kader U, yaitu:
caranyapun akan berbeda. Antara kritik yang baik dengan yang mencari-cari kesalahan, langkah apa yang diambil dikritik, sehingga serba salah. Apapun lan commit to user (wawancara dengan kader madya U, 16/2/2010)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jadi, kritik yang berniat utnuk memperbaiki atau membangun bagi kader M.E, berbeda dengan kritik yang hanya berniat memojokkan dan menjatuhkan kita. Perbedaan tersebut akan terlihat pada bagaimana kritik itu disampaikan. Apakah kritik itu disampaikan dengan kaidah penyampaian kritik yang sudah sesuai dengan aturan ataukah tidak, yaitu sesuai dengan aturan Islam dalam menyampaikan kritik. Kader M.E menambahkan, bahwa daripada mengkritik untuk menasehati orang lain lebih baik dengan jalan perbuatan yang konkret. Jadi bukan terkesan sebagai kritik utnuk menjatuhkan saja. B.3. Pemaknaan Kritik Bagi Kader Dewasa Pada jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu, jenjang kader Dewasa, pemahaman tentang kritik lebih mendalam lagi menurut ideologi yang dipahami, yaitu Islam. Pada jenjang ini, kader Dewasa PKS termasuk kader yang lahir bersamaan dengan dideklarasikannya PK dan lalu menjadi PKS. Jika PK maupun PKS berangkat dari adanya persatuan pada aktivis dakwah, maka kader dewasa PKS merupakan bagian dari aktifis dakwah tersebut. Maka, kader dewasa adalah bagian dari aktivis dakwah yang memulai merintis jalan dakwah pada ranah politik. Karena menurut kader dewasa F, PKS adalah rangkaian dari aktivitas dakwah. Seperti yang diungkapkan oleh kader dewasa F, bahwa masuknya dia sebagai kader PKS bukan suatu hal yang disengaja. Dalam hal ini, kader dewasa F mengungkapkan bahwa dia berkenalan dengan aktifitas dakwah etika aktivis dakwah mendirikan PK sebelumnya dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PKS setelahnya, maka secara otomatis kader dewasa F masuk menjadi anggotanya. Hal itu dikarenakan keikutsertaannya dalam aktifitas dakwah tersebut. Partai, dipahami sebagai sebuah amanah baru dalam menjalankan aktifitas dakwah. Hal ini senada dengan apa yang pernah ditulis oleh Anis
menyederhanakan perbedaan-perbedaan dalam individu. Maka, partai adalah jamaah baru yang diharapkan akan menghimpun umat islam dalam sebuah kesatuan politik. Untuk itulah, maka partai sebagai sarana yang menjadi sebuah amanah baru untuk kader dakwah. -komunitas dakwah Tarbiyah, sehingga otomatis masuk. Jadi tidak ada istilah tertarik dan tidak tertarik terhadap PK, tapi itu satu amanah yang kita harus memiliki peran didalamnya. Begitu juga setelah Partai Keadilan (wawancara dengan kader dewasa F, 24/2/2010) Secara umur, kader dewasa PKS, lebih mempunyai pemahaman tentang politik, terlebih pemahaman tentang keislaman, karena kader dewasa adalah contoh nyata sosok aktifis dakwah yang ikut dalam merintis PKS. Dalam pandangan kader Dewasa PKS, kritik adalah bagian yang sangat wajar dan justru penting keberadaannya. Kritik, bagi kader dewasa PKS dimaknai sebagai sebuah nasehat. Nasehat, dalam Islam telah menjadi suatu kebutuhan tersendiri dalam berinteraksi dengan orang lain. Nasehat menurut kader dewasa PKS, telah diatur sedemikian rupa commit to dipenuhi. user sehingga ada adab-adab yang harus Adab-adab itu harus selalu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diperhatikan sebagai sebuah tata cara agar nasehat ataupun kritik dapat menimbulkan manfaat yang positif, yaitu terciptanya perbaikan atas hal yang menjadi dasar kritikan. Dengan itu, Islam telah mengatur bagaimana kritikan itu seharusnya disampaikan. Menurut kader dewasa F, etika dalam memberi nasehat itu yang pertama adalah selalu berprasangka baik pada orang yang akan dikritik. Maka, pikiran buruk tentang orang lain utnuk mengkritik seharusnya tidak menjadi landasan untuk menyampaikan kritikan. Jadi, kritik dalam hal ini lebih bersifat untuk mencari kebenaran, bukan mencari kesalahan. dalah bahwa kita harus senantiasa berprasangka yang baik kepada setiap muslim, bahkan kalau kita tidak punya alasan yang baik, kita disuruh mengatakan
(wawancara dengan kader dewasa F, 24/2/2010) Agar berprasangka yang baik, maka hendaknya sebelum mengkritik, senantiasa melakukan konfirmasi atau dalam Islam disebut tabayun terlebih dahulu pada orang yang akan dikritik. Dalam hal ini, kader dewasa R, mengun
Manfaat dari adanya tabayun ini adalah mencari tahu alasan dibalik apa yang menjadi dasar mengkritik. Hal ini seakan menegaskan bahwa manusia tidak akan sempurna, maka kesalahan itu sangat mungkin terjadi.
disebut cek and ricek atau tabayun. Kita bisa menanyakan dasar dan (wawancara dengan kader dewasa R, 20/3/2010) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Seringkali kritik tidak disertai mekanisme tabayun tapi langsung mengemukakan alasan apa yang ingin dikritik. Hal itulah yang membuat kritik biasanya tidak dapat berimbang. Artinya kritik disampaikan bukan untuk mencari kebenaran, akan tetapi lebih untuk menghakimi seseorang. Lebih lanjut, kader R mengatakan bahwa keseimbangan data terkait apa yang akan dikritik sangat dibutuhkan. Tabayun kepada orang atau institusi yang terkait merupakan salah satu cara utnuk memperoleh data terkait hal yang akan dikritik.
tabayun, bukan menyampaikan kemana(wawancara dengan kader dewasa R, 20/3/2010) Hal kedua terkait adab mengkritik menurut kader dewasa F adalah mengenai cara penyampaian kritik tersebut. Cara mengkritik yang beretika adalah penyampaian itu dengan bahawa yang baik dan disampaikan langsung pada yang bersangkutan. Bukan disampaikan kepada orang lain, atau disebar-sebarkan. Bahkan, menurut kader dewasa F, hendaknya kritik disampaikan secara tertutup empat mata antara orang yang mengkritik dengan orang yang akan dikritik.
(wawancara dengan kader dewasa F, 24/2/2010) Jadi, pada dasarnya menurut kader dewasa PKS, bahwa kritik adalah hal yang dibutuhkan dalam pemahamannya sebagai seorang muslim. Karena kritik adalah sebuah nasehat pada sebuah kesalahan. Akan tetapi, kritik memerlukan adab-adab yangcommit harus dipenuhi to user dalam Islam.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B.4. Pemaknaan Kritik Bagi Kader Ahli Dalam memaknai kritik, sebagai sosok yang berada dalam jenjang yang dapat dikatakan level tinggi dalam keanggotaan PKS, kader ahli lebih memahami terkait kritik merujuk pada pemahamannya pada pemahaman keislaman. Bagi kader ahli, kritik menurut bahasa fiqihnya atau bahasa Islamnya adalah nasehat atau Idhzoh. Idhzoh dalam hal ini termasuk bagian dalam menyampaikan nasehat. Karena dalam Islam, dalam menasehati harus memenuhi adab-adab yang berlaku. Agar kritik atau nasehat yang disampaikan memberi dampak positif untuk perbaikan pada orang yang dikritik. u bahasa Islamnya Nasehat atau Idhzoh. Itu termasuk bagian dari cara memberi nasehat. Karena kita inikan memeng nasehat itu harus dilakukan secara baik. Sehingga ada kata sayang. Sehingga ada adab atau etika mengkritik. jadi bagaimana (wawancara dengan kader ahli J PKS, 8/4/2010) Sedangkan secara makna, kritik diartikan sebagai sebuah pengingatan. Maka, betapa pentingnya keberadaan kritik itu dalam Islam. Kritik menurut kader ahli, merupakan suatu kebutuhan untuk menjadi baik atau agar selalu menjadi baik. Kritik akan menjadi baik jika didasari niatan yang baik untuk benar-benar memperbaiki. Yaitu dengan secara tulus disampaikan dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
cara-cara yang baik agar tidak merugikan pihak yang dikritik. Bukan malah sebaliknya. Ada dua tipe kritik yang dipahamiu oleh kader ahli yaitu, kritik yang sifatnya subyektif dan kritik yang sifatnya obyektif. Kritik yang sifatnya subyektif kebanyakan timbul karena adanya sifat-sifat subyektif semata misalnya rasa permusuhan atau dendam. Sedangkan kritik yang obyektif adalah kritik membangun atau memperbaiki dan itu sifatnya melokalisir. Ketika melihat kesalahan menurut dia, dia lokalisir. Lalu pada kritik obyektif, selalu didahului dengan mekanisme tabayun untuk mencari kebenaran tentang apa yang ingin dikritik. Pada posisi ini, mekanisme tabayun mempunyai peranan yang sangat penting bagi sebuah kritik. Hal ini dikarenakan untuk menyampaikan kritik tetap dengan berprasangka yang baik. Kritik yang disampaikan dengan proses tabayun lebih dulu diharapkan akan menjadi sebuah kritik yang membangun bagi yang dikritik. Dalam kaidah Islam, mengkritik itu ada tata caranya tergantung pada siapa kritik disampaikan. Dengan begitu hasilya nanti juga akan baik, bukan malah menjadi gontok-gontokan. (wawancara dengan kader ahli Q PKS, 11/3/2010) Pada dasarnya, kader ahli PKS juga menyepakati bahwa kritik sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Hanya saja bagaimana penyampaiannya, itu yang sering tidak menimbulkan itikad baik untuk melakukan perbaikan, tapi justru menjatuhkan dan merugikan orang atau pihak yang dikritik. Sedangkan pada posisinya sebagai kader PKS, kritik untuk PKS dianggap commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebagai suatu jalan
untuk terus memperbaiki diri. Maka seperti yang
diungkapkan oleh kader ahli J, kritik bagi PKS merupakan suatu kebutuhan, baik itu kritik yang disampaikan oleh internal partai maupun diluar partai. kebutuhan, baik dari dalam maupun dari luar PKS. Karena memang untuk menjadi baik kita (wawancara dengan kader ahli J PKS, 8/4/2010 C. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com Kritik, ketika disampaikan pada media publik, akan membawa konsumen atau pembaca yang sifatnya massal. Terlebih ketika kritik itu disampaikan dengan menggunakan media internet yang berupa blog atau weblog. Secara akses, maka blog akan menembus sekat-sekat wilayah sehingga dapat diakses dan dibaca oleh siapapun. Berbeda dengan media cetak atau radio yang bisa jadi sifatnya dibatasi pada wilayah tertentu, maka, blog lebih banyak memiliki massa sebagai konsumennya. Terlebih, ketika search engine penyedia jasa layanan pencarian. Pkswatch.blogspot.com adalah sebuah blog yang secara khusus menjadi media kritik bagi salah satu partai yang saat ini menjadi salah satu partai yang diperhitungkan di Indonesia, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS
yang dulu adalah Partai Keadilan/ PK
adalah partai yang
berasas Islam sebagai ideologi dan pedoman geraknya. Maka, Islam sebagai agama menjadi pedoman dalam berlaku dan bertindak baik dalam ranah partai maupun sebagai kader dakwah yang ikut berpartisipasi dalam politik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sampai sejauh ini, PKS adalah partai yang gencar mencitrakan dirinya sebagai partai yang bersih dari berbagai skandal. Kalaupun di media massa pernah tersiar kabar tentang kader partai, maka PKS selalu mengambil tindakan tegas terkait pelanggaran yang dilakukan kadernya. Karena setiap kader harus membawa nama baik bukan saja partai, melainkan juga nama Islam yang disandangnya sebagai kader dakwah. Seperti salah satu contohnya, ketika di media tersiar kabar seorang kader PKS yang menjabat sebagai anggota dewan di suatu daerah ikut terjaring razia di sebuah panti pijat, maka partai mengambil sikap tegas dengan mempersilakan yang bersngkutan untuk mundur dari jabatan sebagai anggota dewan. Informasi ini saya peroleh dari cerita salah satu kader partai anggota ahli yang berinisial Pak J saat wawancara. Namun, ditengah kampanye bersih yang dilakukan PKS, terdapat juga kritik-kritikan tertuju padanya. Yang paling fenomenal bagi kalangan kader PKS sendiri adalah munculnya blog pkswatch.blogspot.com. Blog ini, dari namanya kita sudah dapat menebak kemana arah tujuan dari isi-sinya. Sejak
PKS, baik itu yang berhubungan dengan kredibilitas kader, dan kebijakankebijakan yang diambil. Dengan menamakan dirinya DOS, pengelola blog ini mengungkapkan segala kritik dan kekecewaannya pada partai yang baginya masih ada harapan untuk diselamatkan. Secara lebih mendalam, arti diselamatkan disini adalah bahwa DOS melihat PKS sebagai partai yang berasa Islam adalah satu-satunya partai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diri sebagai kader dakwah. Menurut DOS PKS adalah satu-satunya partai yang menurtunya masih bisa diharapkan untuk mengusung
dakwah
di
Indonesia.
Atas
latar
belakang
inilah
pkswatch.blogspot.com di buat. Yaitu ingin mengembalikan PKS pada jalur dakwahnya. Bukan terlena pada kekuasaan. Karena DOS yang merasa seideologi dengan PKS telah melihat berbagai kebijakan maupun sikap kader PKS yang tidak mencerminkan seorang yang tengah mengusung dakwah sebagai tujuannya. Akan tetapi, sudah banyak terlena kepada kekuasaan. DOS
pengelola pkswatch
sengaja menggunakan media sebagai
sarana kritik bukan tanpa alasan. Secara elegan, DOS menganggap bahwa ketika akan emberikan kritik pada sebuah lembaga atau institusi publik, maka kritik itupuan juga harus disampaikan melalui public juga. Jika kritik yang disampaikan tidak tepat atau salah maka lembaga itupun juga dapat mengklarifikasi tentang secara resmi. Meskipun bukan sebuah media yang dikelola oleh sebuah organisasi, blog sama seperti media online yang lainnya, yaitu mampu dan mudah untuk diakses oleh siapa saja. Disini, ketika pengelola blog itu adalah DOS sendiri, maka kekuasaan atas media dipegang sepenuhnya oleh DOS. Hal itu mengakibatkan segala isi yang ada di dalam pkswatch tidak lepas dari intervensi dan campr tangan DOS, baik dari segi isi postingan, maupun komentar yang masuk menanggapi tulisan di dalam blog. Sebagai media commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PKS maupun mengkritik kader PKS. Tulisan-tulisan kritik itupun merupakan tulisan dari interpretasi DOS terhadap langkah-langkah PKS serta berita-berita yang terjadi di sekitar PKS. Lalu, bagaimana kritik yang ada dalam pkswatch.blogspot.com dimaknai oleh kader PKS sendiri? Dan lebih dangkal lagi bagaimana kader PKS memaknai adanya pkswatch.blogspot.com sebagai sebuah media kritik bagi mereka. C.1. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com Anggota Muda Bagi kader anggota muda PKS, pkswatch adalah sesuatu yang bagi mereka tidak terlalu banyak mengetahuinya. Kader muda adalah kader yang memang dalam keanggotaannya kebanyakan masih berada pada struktur pengurus paling tinggi berada di DPC. Dari segi usia mengikuti pembinaan PKS, kader muda termasuk masih tegolong kader yang belum lama bergabung dengan PKS. Oleh karena itu, menjadi hal yang wajar ketika kader PKS menempati posisi sebagai pengurus harian pada tingkat terkecil struktur PKS. Dari latarbelakang itulah maka kader muda PKS masih terlalu awam untuk mendapatkan info yang terkait dan terjadi pada lingkup Nasional. Seperti fenomena pkswatch, yang memang terjadi di lingkup nasional, maka kader PKS di tingkat muda masih tergolong kader yang tidak terlalu mengikuti perkembangan tentang keberadaan pkswatch. Seperti yang diungkapkan oleh kader muda A, ketika ditanya tentang pengetahuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keberadaan blog pkswatch kader A mengungkapkan bahwa dia tidak tahu menahu tentang keberadaan pkswatch.
(wawancara dengan kader muda A PKS, 3/2/2010) Akan tetapi berbeda dengan kader muda I, yang ditanya tentang keberadaan pkswatch, dia sebagai kader muda telah mengetahui adanya blog pkswatch, yang berisi kritikan kepada PKS. Kader muda PKS yang mengikuti perkembangan pkswatch, biasanya mengetahui blog tersebut dari rekan-rekan sesama kader yang lain. Hal itupun, seperti diungkapkan oleh salah satu kader muda I, bahwa dia hanya sekadar mengetahui bahwa ada sebuah blog yang berisi kritikan untuk PKS, tidak intens untuk mengikuti perkembangan blog tersebut. Ketika ditanya pendapatnya tentang pkswatch, kader I mengatakan, bahwa pkswatch, baginya adalah sebuah koreksi yang memang sangat dibutuhkan. Menurut I, pkswatch hanyalah sebuah fenomena yang biasa terjadi terkait dengan sebuah perbedaan. Perbedaan dalam sebuah pendapat adalah suatu hal yang sangat wajar terjadi. Apalagi
kader I mengakui
bahwa PKS tidak sempurna, maka, keberadaan pkswatch justru sangat bagus. Akan tetapi, sebelum menyampaikan kritik, hendaknya perlu mengedepankan mekanisme tabayun atau klarifikasi terlebih dahulu terkait dengan kebenaran suatu hal. Agar kecurigaan bahwa orang yang mengkritik hanya untuk mencari kepuasan mencaci orang lain adalah salah.
sempurna. Tapi perlu kita tabayunkan pada mereka terkait commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kebenarannya. Karena kadang hanya ingin mencari kepuasan karena (wawancara dengan kader muda I PKS, 16/2/2010) Kader I juga menambahkan, bahwa selama mereka (pkswatch?!) masih sesama seorang muslim, maka kritik itu harus dihargai jika masih pada etika yang baik. Patut digaris bawahi adalah tentang kata ganti mereka untuk menyebutkan pkswatch. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun banyak kader muda PKS yang masih awam atau tidak mengetahui pkswatch, akan tetapi informasi yang mereka dapatkan dari sesama anggota partai yang lain menganggap bahwa pkswatch tidak berdiri atas satu orang saja. Akan tetapi, pengetahuan identitas DOS dan orang-orang yang ada di baliknya hanyalah sebatas asumsi bahwa pkswatch adalah orang-orang yang kecewa terhadap PKS. -orang yang aktif di PKS tapi kecewa dengan kebijak (wawancara dengan kader muda I PKS, 16/2/2010) Tapi terkait kebenarannya, kader I tidak mengetahuinya secara pasti, Karena informasi terkait dengan pkswatch adalah isu nasional. Bukan isu daerah seperti yang menjadi bahan pembicaraan kader seperti dia. Kalaupun pernah disinggung dalam agenda pembinaan kader, itupun hanya sebatas diterangkan, dan tidak detail. Hanya sebatas sebuah blog yang isinya mengkritik PKS, tidak lebih. Sedangkan kritikan tidak hanya berasal dari pkswatch saja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sebagai kritik untuk PKS, pkswatch, menurut I, kadang yang disampaikan oleh pkswatch terlalu berlebihan. DOS mengkritik seolah tidak melihat kebaikan yang ada dalam PKS, hanya melihat keburukannya saja.
(wawancara dengan kader muda I PKS, 16/2/2010) Untuk itulah, bagi I ketika kritik yang disampaikan oleh pkswatch itu baik, maka akan diterima, tapi ketika kritik itu sudah terlalu menuruti nafsu hanya untuk mencaci saja, maka ditinggalkan atau diabaikan. Dalam hal ini, ketika kritik itu ditujukan untuk mengoreksi kesalahan PKS itu bagus. Akan tetapi ketika pkswatch menggeneralisir masalah yang ada di dalam PKS yang berakibat semua dianggap salah, itu hanya menuruti nafsu saja. Hal seperti itulah yang sering terjadi di pkswatch. Kalau sudah seperti itu, maka kritikan yang ada di dalam pkswatch diabaikan. Akan tetapi, keberadaan pkswatch menurut kader I, juga tidak sepenuhnya salah. Bahwa kritikan DOS terhadap PKS terkadang juga ada benarnya. Karena kader I memahami bahwa PKS dan kadernya tidak mungkin sempurna, masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Jadi kritikan dalam pkswatch, terkadang juga ada benarnya. Hanya saja, kritik dari pkswatch tersebut cara penyampaiannya yang tidak sesuai dengan aturan Islam. Yaitu lebih menggembar-gemborkan kesalahan PKS mealui media publik yang dapat dilihat dan diakses banyak orang.
menjelaskannya itu yang tidak sesuai dengan aturan Islam. Harusnya kalau mau menasehati itu dengan commit to user cara yang baik. Tapi mereka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menggembar-gemborkannya. Kalau dunia maya kan publik. Semua (wawancara dengan kader muda I PKS, 16/2/2010) Kekeliruan kritik yang disampaikan oleh DOS di pkswatch lagi menurut kader I adalah DOS mengklarifikasi kesalahan atau beritia terkait PKS di media, bukan pada PKS langsung. Padahal, menurut kader muda I, jika kesalahan yang terjadi di PKS ketika kesalahan itu benar terjadi, dan disebar-sebarkan ke orang lain, maka menurut pandangan Islam itu menjadi ghibah. Apalagi ketika kesalahan itu tidak benar, maka itu sudah menajdi sebuah fitnah, yang artinya dosanya lebih besar daripada ghibah.
sampaikan langsung pada orangnya dengan diam-diam. Kalau menyebarkanya pada orang lain, kalau itu benar, itu ghibah, dan itu sudah jelas dosa. Allah saja melarang. Apalagi kalau salah, dosanya (wawancara dengan kader muda I PKS, 16/2/2010) Menurut kader muda PKS, permasalahan yang terjadi dalam kritik pkswatch terletak pada bagaimana kritik tersebut disampaikan. Ketika DOS ingin menasehati dan mengoreksi kesalahan yang terjadi terkait kebijakan dan kadernya, maka seharusnya disampaikan menurut aturan yang baik juga. Dalam hal ini, aturan tentang kritik telah dijelaskan dalam ajaran yang dianut, yaitu Islam. C.2. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com Anggota Madya Pada jenjang yang lebih tinggi, pkswatch hadir sebagai sebuah media kritik yang dipandang tidak lazim terjadi. Media, menempati posisi sebagai userhalnya dengan media-media yang penyalur dalam komunikasi.commit Hal initosama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lainya. Bahwa media adalah sebagai sarana untuk memberikan informasi. Dan pkswatch adalah media yang memberi informasi terkait kritik yang ditujukan pada PKS. Bagi kader madya PKS, keberadaan blog pkswatch, dirasa memunculkan kekurangnyamanan pada individunya. Ketidaknyamanan itu disebabkan oleh isi kritikan yang ada di dalam pkswatch. Menurut pengakuan dari kader M.E, bahwa ketika dia membaca isi kritikan yang ada dalam pkswatch. Dia merasa anyel dan emosi. pernah membaca beberapa artikelnya dan cukup anyel atau emosi dengan tulisan(wawancara dengan kader M.E, 3/2/2010) Hal senada juga diungkapkan oleh kader madya yang lainnya yaitu kader U. Dia merasa sudah tidak nyaman dulu untuk membuka blog pkswatch. Oleh sebab itulah, kader U hanya sekali membuka blog pkswatch. Ketidaknyamanan yang muncul karena apa yang tertulis dalam pkswatch sebagai kritikan tersebut bagi kader U, hanya mengkritik saja tanpa mengemukakan solusi. Dalam hal ini, bukan hanya DOS atau pkswatch saja yang bisa, tapi semua orang juga bisa jika hanya mengkritik. Kritik yang disampaikan melalui pkswatch, menurut kader madya merupakan kritik yang membutuhkan intensitas lebih karena menyoroti setiap gerak-gerik PKS. Untuk itu dibutuhkan waktu dan perhatian khusus untuk dapat selalu mengikuti perkembangan isu yang terjadi di PKS. Kader madya justru menganggap bahwa pengelola blog
DOS
adalah orang
commit user yang sangat perhatian dengan PKS,tomeskipun blog itu hanya berisi kritikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk PKS dan ketika membacanya kader madya menjadi emosi dan jengkel. Meskipun isi di dalam pkswatch adalah kritikan yang ditujukan khusus pada PKS, akan tetapi kritikan semacam itu bukanlah kritikan yang secara resmi ditujukan pada partai yang resmi. Menurut kader madya, kritikan seperti itu hanyalah kritikan bebas yang semua orang bisa melakukannya. Dan kritikan bebas yang ada di dalam pkswatch cenderung menjadi perdebatan yang tidak bermakna. Terlebih bahwa menurut kader madya, pkswatch diindikasikan adalah orang-orang yang kecewa terhadap PKS secara personal. -temen di pkswatch itu sebagian besar orang yang kecewa terhadap PKS. Sebagian adalah temen-temen PKS, tapi juga bisa jadi sebagian lain bukan orang PKS. Karena di dalam PKS kan ada penjenjangan, nah itu lebih dapat menimbulkan iri atau kekecewaan (wawancara dengan Kader Madya U, 16/2/2010) Hal yang lebih menegaskan bahwa pkswatch muncul karena adanya kekecewaan pada partai disampaikan oleh kader M.E. -orang yang sakit hati dengan PKS karena kena mekanisme iqob. Mungkin muncul dari orang(wawancara dengan kader madya M.E, 3/2/2010) Dari apa yang disampaikan oleh kedua kader madya PKS tersebut, pkswatch adalah jelmaan atau bentuk sebagai akibat kekecewaan terhadap PKS. Kader PKS mencurigai bahwa sebagian besar orang-orang yang ada di belakang pkswatch dahulu atau sekarang termasuk kader PKS yang kecewa, commityang to user baik itu kecewa atas kebijkan diambil PKS, atau kecewa akibat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mekanisme iqob atau hukuman yang ada di PKS. Kecurigaan itu bukan tanpa alasan, karena menurut kader M.E, banyak kader-kader PKS yang tingkatannya sudah tinggi dikeliarkan karena melakukan pelanggaran. Dan hal itulah yang banyak menimbulkan rasa sakit hati bagi mereka. Tapi bagi PKS, terkhusus bagi kader madya, kehadiran pkswatch adalah dinamika yang wajar terkait keberadaan partai yang semakin lama semakin besar. PKS yang berangkat dari tujuan dakwah, jika dinilai oleh DOS sudah terlalu jauh dari asholah atau jalannya, maka bagi kader madya PKS, hal itu adalah sesuatu yang alamiah. Bagi kader madya U, dakwah berhubungan dengan hal yang sifatnya abstrak dan tidak terlihat. Berbeda dengan politik dan kekuasaan yang sifatnya terlihat. Maka yang senantiasa terlihat hanyalah sisi politiknya saja. Jadi wajar jika ada perbedaan persepsi disana. Sebagai media kritik, pkswatch adalah kritik yang sifatnya tidak membangun, akan tetapi lebih pada memojokkan posisi PKS. Jadi, kritik yang disampaikan melalui media blog tersebut, lebih merupakan kritik yang sifatnya buruk. Bukan berangkat dari rasa simpati untuk memperbaiki dan saling mengingatkan sesama muslim. Pkswatch adalah kritik yang dimaksudkan untuk membalas sakit hati, karena cara penyampaiannya yang tidak sesuai dengan kaidah aturan yang berlaku. Jika berniat untuk memperbaiki, seharusnya DOS menyampaikan kritik kepada PKS secara baik-baik, dan mengarahkan orang untuk memilih PKS. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
-kritik itu tidak dilakukan seperti itu. Kalau dia simpatik harusnya dia lebih bisa mengarahkan untuk memilih siapa (wawancara dengan kader madya M.E, 3/2/2010) Keberadaan pkswatch sebagai media kritik menjadi kontra produktif karena akan terlihat sebagai sebuah perpecahan yang terjadi di dalam PKS. Blog sebagai sebuah media yang dapat diakses setiap orang akan membuat siapapun dapat mengakses isinya. Maka, kritik yang disampaikan dalam media online seperti blog menurut kader madya PKS malah akan menjatuhkan nama PKS. Bukan lagi kritik untuk memperbaiki atau membangun tapi lebih pada mencemarkan citra PKS. C.3. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com Anggota Dewasa Kader anggota dewasa PKS termasuk jenjang kader yang muncul atau lahir bersamaan atau dengan berdirinya PKS. Maka secara pemahaman politik, kader dewasa telah dianggap dewasa untuk menjelaskan dinamika politik yang di dalam PKS maupun diluarnya. Salah satu dinamika yang terjadi adalah adanya fenomena adanya blog pkswatch yang berisi kritikan kepada kader PKS maupun kebijakan yang diambil oleh PKS. Bagi kader dewasa PKS, blog pkswatch yang berisi kritikan untuk PKS dipandang sebagai fenomena yang memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari adanya pkswatch bagi kader dewasa adalah blog tersebut dapat menjadi sebuah media introspeksi diri, karena tidak mungkin seseorang menjadi sempurna. Dengan adanya kritikan pada user itu ibarat sebuah cermin yang kita, bagi kader dewasa F,commit bahwa to kritikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akan selalu mengingatkan kita pada setiap perbuatan kita. Secara kontekstual, ini adalah pemahaman untuk memaknai sebuah kritikan.
(wawancara dengan kader dewasa F, 24/2/2010) Bahkan, dari penjelasan lebih lanjut oleh kader F, bahwa dalam proses memperbaiki diri, kita sebagai umat muslim juga dapat berintrospeksi diri dengan belajar atau berkonsultasi dengan para ahli maupun komentar orang yang sinis terhadap kita. n konsultasi pada ahli, atau bahkan kita bisa belajar memperbaiki diri dengan komentar atau celotehan (wawancara dengan kader dewasa F, 24/2/2010) Akan tetapi, ketika dihadapkan pada pkswatch, kritikan yang disampaikan oleh DOS merupakan sebuah kritikan yang tidak memenuhi kaidah adab dalam mengkritik sesuai dengan aturan dalam Islam. Hal inilah yang dipandang oleh kader dewasa PKS sebagai akibat buruk dari adanya blog pkswatch. DOS, sebagai pengelola dari pkswatch, dianggap hanya ingin menjatuhkan PKS karena kritikannya disampaikan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dalam Islam. Pkswatch telah membuka wacana kritik kepada masyarakat, bukan menyampaikan kritik tersebut secara baik kepada PKS secara langsung. Hal yang penting yang dilupakan oleh pkswatch adalah tidak adanya proses tabayun terhadap permasalahan yang dikritiknya. Terlebih lagi, dalam penyampaian yang dikemukakan oleh kader R, bahwa pkswatch sama commit to user halnya degan mengkritik mereka sendiri. Kader dewasa R menyampaikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disepakati harus dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Meskipun itu ada perbedaan pendapat sebelumnya. Artinya kalau anda sudah ikut memutuskan tapi anda balik tidak mau melakukan, gimana?! Artinya barangkali dia waktu itu ikut memutuskan bahwa sebaiknya begini, tapi karena dia punya kasakkusuk dengan yang lain akhirnya berubah, trus gimana?! Nah kalau mereka ikut memutuskan kemudian menolak sendiri, gimana? Kan kemudian persoalan yang muncul seperti itu. Artinya mengkritik dirinya sendiri, kemarin saya memutuskan begini, kemudian saya (wawancara dengan kader dewasa R PKS, 20/3/2010) Dari apa yang disampaikan oleh kader R, mengindikasikan bahwa orang yang ada di balik pkswatch termasuk orang dalam PKS sendiri karena juga bahwa orang dibalik pkswatch masih terkait dengan PKS, seperti yang disampaikan kader-kader yang lebih muda. Maka kritik yang disampaikan oleh pkswatch menjadi sebuah kritik yang
tidak
sesuai
dengan
adab
yang
daling
dipahami
dalam
menyampaikannya karena kritik itu disampaikan tidak kepada PKS maupun kader-kader yang bersangkutan secara langsung melainkan justru disebarkan melalui media online. Alasan itulah yang menjadikan pkswatch dipandang oleh kader dewasa PKS, terutama kader R sebagai kritik yang inskontitusional karena tidak didiskusikan secara langsung dengan yang bersangkutan dan berwenang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dan sebagai seorang yang muslim, kader F menyayangkan keberadaan blog pkswatch. Keberadaan pkswatch sebagai sebuah niatan baik untuk mengkritik justru hancur karena disampaikan melalui media yang dapat diakses oleh banyak orang. Lebih lanjut kader dewasa F menganggap bahwa kehadiran pkswatch justru akan merugikan mereka sendiri karena disibukkan dengan mengamati keburukan orang lain. Tapi sebagai seorang muslim menyayangkan adanya pkswatch itu, nahi munkar. Dan menurut saya justru itu merugikan mereka sendiri karena mereka disibukkan d (wawancara dengan kader dewasa F, 24/2/2010) C.4. Pemaknaan Kritik di www.pkswatch.blogspot.com Anggota Ahli Anggota ahli dalam struktur keanggotaan kader PKS, ditetapkan setelah lulus pada pelatihan kepartaian tingkat tinggi. Dan keanggotan ini dikukuhkan oleh Dewan Pimpinan Pusat PKS. Anggota ahli termasuk satu dari jenjang kader inti yang ada di PKS. Dalam hal ini, kader ahli secara struktur sangat dekat dengan DPP, maka mengetahui dinamika yang muncul pada ranah pusat. Termasuk fenomena munculnya blog kritik pkswatch. Meskipun tidak semua kader ahli ikut atau sering mengakses pkswatch. Memaknai hadirnya pkswatch sebagai media kritik melalui media internet yang dapat diakses oleh orang banyak, anggota ahli menyatakan bahwa pkswatch tidak pas sebagai cara untuk mengkritik. Melalui media seperti itu, hanya akan merugikan diri mereka sendiri pkswatch
orang dibalik
juga pada PKS. Menurut etika dalam mengkritik, pkswatch telah
menyalahi etika yang berlaku. Yaitu dengan menyampaikan kritik itu keluar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
di media internet yang bisa diakses oleh siapa saja. Dalam hal ini, banyak orang yang berniat baik dan buruk pada PKS akan sangat mudah mengakses kritikan tersebut.
terbuka apalagi melalui media elektronik misalnya semacam internet dan sebagainya yang bisa diakses oleh semua orang. Dan semua orang inikan ada yang berniat baik dan ada pula yang berniat tidak (wawancara dengan kader ahli J PKS, 8/4/2010) Namun, keberadaan pkswatch dimaknai oleh kader ahli sebagai sebuah fenomena yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Pkswatch merupakan bertujuan untuk mengkritisi PKS, maka dalam kehadirannya dalam mengkritisi, ada yang berniat baik dan juga ada yang berniat tidak baik pada keberjalanan PKS. Bagi kader ahli J, kritik yang berniat baik seharusnya tidak disampaikan melalui media seperti itu. Karena ketika kritik itu disampaikan secara terbuka seperti itu, maka sangat memungkinkan masuknya orang-orang yang berniat tidak baik untuk bergabung di dalamnya. Alhasil, maka sadar atau tidak sadar, niat baik itu dapat ditunggangi oleh niat yang tidak baik. Terlebih ini menyangkut dinamika politik.
disana, sifatnya terbuka dan itu memungkinkan untuk masuknya orang-orang yang berniat tidak baik bergabung di dalamnya. Sehingga niat baik ini secara sadar atau tidak dapat ditunggangi oleh (wawancara dengan kader ahli J PKS, 8/4/2010) Terkait hal itu, sesuai dengan apa yang diyakini bersama dalam Islam, bahwa pkswatch adalah media kritik yang tidak sesuai dengan klaidah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
syariah yang ada. Pkswatch bukan menjadi media kritik akan tetapi lebih mewujud pada perbuatan ghibah atau menjelekkan seseorang di depan orang lain. Pkswatch hadir sebagai dinamika keberjalanan PKS yang sudah semakin besar. dakwah telah memasuki ranah politik. Sebelum adanya PK maupun PKS, menurut kader ahli Q, fenomena pkswatch dan FKP (Forum Kader Peduli) tercium sejak PKS masuk pada ranah politik. (wawancara dengan kader ahli Q PKS, 11/3/2010) Patut dicatat disini bahwa juga ada fenomena FKP yang menurut kader ahli PKS, diindikasikan adalah orang-orang yang ada di balik keberadaan pkswatch atau dekat dengan pkswatch. Antara FKP dan pkswatch, bertujuan sama yaitu menuntut PKS kembali pada jalan dakwah yang benar, bukan terlena pada kekuasaan dan politik. Namun, kader ahli mengindikasikan sebab sebagai munculnya fenomena itu menjadi 2 sebab, yaitu: karena tipologi manusia yang berbeda pendapat sampai akhirnya membelot dan alasan kekecewaan yang dirasakan mereka FKP
pkswatch dan
yang bisa jadi karena mereka dikeluarkan dari PKS, atau apa yang
mereka inginkan tidak sesuai dengan keinginan mereka, misalnya menjadi anggota dewan. (wawancara dengan kader ahli J PKS, 4/3/2010) Jadi, pkswacth diindikasikan kuat termasuk kader-kader yang kecewa kepada PKS. Hal ini dikarenakan FKP yang turut dalam pkswatch masih termasuk kader PKS. Bahkan bukan kader sembarangan, akan tetapi kader yang menjadi pentolan-pentolan di lingkup PKS. Pkswatch hadir sebagai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
media kritik yang lebih ditujukan untuk menjatuhkan PKS dengan memperburuk citranya pada khalayak. Oleh karena itu, meskipun fenomena pkswatch begitu membooming, maka tidak semua kader PKS mengikuti atau menanggapinya. Bagi kader ahli Q, misalnya, lebih memilih untuk tetap pada aktifitasnya sebagai kader daripada menanggapi kritikan-kritikan yang disampaikan oleh pkswatch. -bisa kita ga jalan. Ibaratnya ketika kita jalan, digonggongi anjing, trus kita melayani, jalan lagi digonggongi anjing lagi, kita melayani lagi, maka kita ga akan sampai-sampai pada tujuan kita. Walaupun kritik dalam pkswatch ga separah itu. Tapi ya silakan, artinya saya jalan (wawancara dengan kader ahli Q PKS, 11/3/2010) Ketika peneliti menanyakan tentang identitas pkswatch maupun FKP pada kader ahli, maka jawaban yang diperoleh hanyalah jawaban sekadar mengetahui siapa saja mereka namun tidak bersedia untuk menyebutkan identitas rinci. Hal tersebut diperkuat dengan adanya pernyataan dari kader ahli J, bahwa dalam menyampaikan kritik, pkswatch terlalu tidak sabar untuk mengikuti mekanisme yang berlaku secara structural di internal PKS. ni, dia tidak sabar, dalam arti mungkin dia tidak berhasil dalam unit yang terkecil untuk bertemu dengan orang yang bersangkutan karena mungkin saja agendakan banyak, sehingga tidak segera diseleseikan, akhirnya dia menempuh (wawancara dengan kader ahli J PKS, 4/3/2010) Dari apa yang disampaikan oleh kader ahli J tersebut maka pkswatch maupun FKP telah menyalahi aturan dalam menyampaikan kritik sesuai dengan kesepakatan yang menjadi konsensus dalam partai. Karena, menurut kader ahli J, di internal PKS ada wadah untuk menyampaikan kritik atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masukan pada PKS, yaitu di unit-unit pembinaan yang ada di dalam PKS.
Disinilah kader dapat menyampaikan kritikannya sehingga nanti dapat diteruskan pada tingkat yang lebih diatasnya lagi. Dan seterusnya sampai nanti mencapai struktur pusat. Pada intinya, yang terjadi antara PKS dengan pkswatch dan FKP hanya dinamika dalam perbedaan pendapat. Akan tetapi, pkswatch menyampaikan kritik tersebut bukan pada tempatnya yang tepat, melainkan melalui media yang sangat mungkin dapat ditunggangi oleh orang-orang yang mempunyai niat buruk terhadap PKS. Perihal yang menyebabkan munculnya pkswatch dan FKP adalah adanya perbedaan karakter yang ada dalam jamaah aktifis dakwah itu sendiri ketika mulai menapaki ranah politik sebagai medan dakwahnya. Secara struktur, PKS telah melakukan reaksi atas adanya pkswatch maupun FKP yang dirasakan dapat mempengaruhi partai. Penyikapan tersebut hanya dilakukan oleh struktur partai pada tingkat pusat, dan tidak menjalar sampai ke daerah-daerah. Meskipun penyikapan ytersebut bukan dilakukan secara struktur formal. Hal tersebur dikarenakan, fenomena pkswatch maupun FKP memang terjadi pada tataran pusat. Menurut kader ahli J, struktur DPP telah melakukan tindakan atas merebaknya fenomena pkswatch maupun FKP setelah ada ketua DPP PKS yang baru. Sehingga sekarang ini secara structural kita juga panggil mereka orang-orang yang ada di pkswatch. Kita panggil, kita ajak diskusi. Unt commit user maunya buruk ya trus gimana? kebaikan kita arahkan. Tapi tokalau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Masih tetap mau jadi anggota atau keluar? Kalau mau keluar ya kita siapkan. Saat itu presiden partai menyiapkan SK pemecatan untuk yang i (wawancara dengan kader ahli J PKS, 8/4/2010) Penyikapan tersebut diambil karena pkswatch dalam mengkritik tidak
l nya dengan membuka aib sendiri. Juga etika dalam kritik yang telah dipahami bersama dalam tidak dilakukan sebelum pkswatch mengkritik. terlebih
Akan tetapi ketika yang memilih keluar akan mengkritik, maka jika kritik yang disampaikan dirasa merugikan partai maka secara struktur PKS akan memperkarakan hal tersebut.
. Tapi kalau keluar, kemudian dia melakukan kritik yang merugikan, itu bisa jadi perkara. Dan bisa diperkarakan. Tapi dalam konteks apapun sebenarnya tidak boleh mengkritik secara terbuka. Kalau untuk (wawancara dengan kader ahli J PKS, 8/4/2010) Dalam pernyataan kader ahli J, dapat dicermati bahwa dalam konteks apapun, mengkritik jika dilakukan secara terbuka adalah tidak boleh, kalau mempunyai tujuan yang baik. Dan pkswatch bagi kader PKS, ketika menyampaikan kritik secara terbuka dianggap tidak berniat mengkritik untuk membangun, akan tetapi untuk menjatuhkan nama PKS. D. Analisis Data Dari pemaparan data-data yang diperoleh di lapangan baik dari hasil commit userdiperoleh penulis, dapat dianalisa wawancara maupun observasi yangtotelah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa kritik yang disampaikan dalam blog www.pkswatch.blogspot.com, merupakan jenis kritik yang sifatnya kuratif. Sesuai dengan pendapatnya Dony Kleden, bahwa kritik kuratif adalah kritik yang sifatnya memperbaiki kesalahan dan menormalkan situasi. Dalam memaknai sebuah kritik, terutama kritik yang disampaikan melalui media blog pkswatch, individu akan memaknainya secara berbedabeda sesuai dengan pemahaman dan pengalaman pada masing masing individu. Karena menurut Jalaludin Rakhmat, makna bukan muncul dalam atau kata-kata, akan tetapi individu atau oranglah yang memberi makna.15 Maka, dalam hal ini, individu kader PKS menjadi individu yang sangat dipengaruhi oleh kultur maupun latar belakang budaya yang dibentuk didalamnya. Yaitu budaya keislaman yang ketat. Sesuai dengan teori persepsi Krech dan Crutchfield yang dikutip Jalaluddin Rakhmat, menyatakan bahwa persepsi bersifat selektif secara fungsional,
dan bahwa persepsi
dipengaruhi
oleh latar
belakang
kebudayaan.16 Dan Islam memegang peranan penting dalam pemahaman kader PKS untuk memaknai kritik-kritik secara umum. Hal tersebut diperoleh pada hasil wawancara yang mengungkapkan bahwa dalam memaknai kritik, kader PKS mengacu pada pemahaman kritik yang ada dalam Islam. Yaitu kritik sebagai sebuah nasehat atau pengingat.
15
Jalaluddin Rakhmat; Log cit: hal 49
16
Ibid; Hal: 56
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Akan tetapi, ketika dihadapkan pada keberadaan pkswatch beserta kritik yang ada di dalamnya, pengalaman setiap kader dengan obyek pkswatch masing-masing kader berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan maupun pemahaman masing-masing kader pada jenjang yang berbeda berlainan. Baik itu pengetahuan dan pemahaman tentang PKS itu sendiri
maupun
tentang
pkswatch.
Sesuai
dengan
konsep
kerja
fenomenologi bahwa makna akan didapatkan dari informan sesuai kesadaran akan pengetahuan dan pengalamannya akan obyek pkswatch. Pada kasus ini, kader PKS yang berada pada jenjang terendah dalam penelitian mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang tidak sedalam kader-kader yang ada di atasnya. Karena pkswatch adalah fenomena yang terjadi pada lingkup struktur secara nasional. Jenjang yang semakin jauh untuk berinteraksi dengan struktur nasional akan semakin sedikit pengetahuannya tentang pkswatch maupun FKP. Dan secara garis besar, dalam memaknai sebuah kritik, bagi PKS adalah sesuatu yang dibutuhkan. Karena kritik adalah sama halnya dengan sebuah nasehat untuk terus memperbaiki diri maupun agar tetap baik. Secara khusus, kader PKS dari jenjang muda hingga ahli memaknai kritik yang disampaikan dalam pkswatch, adalah kritik yang tidak sesuai dengan kaidah dan etika dalam mengkritik. Karena kritik yang disampaikan melalui media massa seperti itu telah melanggar norma mengkritik dengan baik yang sesuai dengan ajaran Islam, karena kritik seperti itu sama halnya dengan membuka aib orang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user