Makalah Teori Manajemen (George R. Terry) BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktifitas fisik maupun psikis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara maksimal. Salah satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Proses itulah yang dalam kehidupan kita sebut bekerja. Dimasa sekarang ini, manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama dalam satu hal ataupun lainnya. Dari kerja sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur, merencanakan, dan mengevaluasi tujuan kerja sama yang semula diharapkan. Organisasi memulai fungsi pertama yaitu perencanaan dalam mencapai tujuan. Kemudian dilaksanakan melalui berbagai upaya seperti berbagai tugas menempatkan petugas yang tepat. Temuan dalam pengawasan merupakan umpan balik yang sangat berguna untuk memperbaiki perencanaan tahapan berikutnya. Inilah kesinambungan sustainable dan perencanaannya disebut rulling plan. Terdapat berbagai macam pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah fungsi manajemen dari Terry. BAB II PEMBAHASAN II.1 Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah pemikiran yang logis dan rasional derdasarkan data atau informasi sebagai dasar kegiatan atau aktifitas organisasi, manjemne, maupun individu dalam upaya mencapai tujuan. Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut : 1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ? 2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ? 3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ? 4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ? 5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ? 6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ? Manfaat Perencanaan 1. Sebagai penerjemah dari kebijakan yang bersifat makro 2. Peramalan, terhadap masa dating yang penuh ketidakpastian 3. Sebagai alat pemersatu arah dari pelaksanaan operasional dari berbagai tingkatan dan divisi. 4. Sebagai alat untuk melakukan efisiensi penggunaan sumber daya organisasi 5. Untuk menjamin kepastian tujuan II.2 Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses susunan struktur organisasi yaitu departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi dan tampak atau ditunjukkan oleh bagan suatu organisasi. Pembagian kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu pada organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan sekumpulan kegiatan. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi dapat dicapai
dengan efisien. Ada beberapa aspek penting dalam proses pengorganisasian, yaitu : 1. Bagan organisasi formal 2. Pembagian kerja 3. Departementalisasi 4. Rantai perintah atau kesatuan perintah 5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen 6. Saluran komunikasi 7. Rentang manajemen dan kelompok informal yang dapat dihindarkan. Proses pengorganisasian terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap individu dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Pembagian beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat dilaksanakan oleh setiap individu. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu. 3. Pengadaan dan pengembangan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi memahami tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisiensian dan konflik. II.3 Pengarahan (Actuating) Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu : 1. Prinsip mengarah kepada tujuan 2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan 3. Prinsip kesatuan komando Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di atas. Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa : 1. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. 2. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. 3. Delegasi wewenang. Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya. II.4 Pengawasan (Contolling) Pengawasan ialah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Tolak ukur pengawasan adalah rencana, oleh karenanya dikatakan bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Dengan pelaksanaan fungsi pengawasan diharapkan dapat dicapai : 1. Tereliminasinya penyimpangan 2. Memotivasi kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan 3. Memperbaiki kesalahan 4. Meningkatkan tanggung jawab 5. Diperolehnya umpan balik 6. Mengukur kompetensi personel • Metode dan Teknik pengawasan Metode pengawasan yang umumnya digunakan adalah : 1. Observasi langsung 2. Laporan 3. Metode statistical yang diolah secara statistic Adapun teknik pengawasan adalah :
1. Pengawasan terhadap penyimpangan yang menonjol 2. Pengawasan terhadap pengeluaran biaya 3. Pengawasan terhadap penggunaan waktu 4. Pengawasan terhadap penggunaan bahan – bahan baku 5. Pengawasan terhadap produksi 6. Pengawasan terhadap personel terutama personel kunci 7. Pengawasan terhadap prosedur atau proses serta aspek teknis lainnya II.5 Evaluasi (Evaluating) Penilaian adalah kegiatan sistematis dan terencana untuk mengukur, menilai dan klasifikasi pelaksanaan dan keberhasilan program. Penilaian harus dikembangkan bersama perencanaan suatu program. Penilaian pada kegiatan evaluasi dilakukan pada komponen input, proses dan input.penilaian selalu terkait dengan proses pengambilan keputusan. Tujuan penilaian 1. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan program dan perencanaan program yang ada 2. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya 3. Sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang berjalan 4. Sebagai alat untuk melaksanakan perencanaan kembali yang lebih baik pada suatu program Secara umum evaluasi dibagi atas 3, yaitu : 1. Penilaian pada tahap awal program 2. Penilaian pada tahap pelaksanaan program 3. Penilaian pada tahap akhir program Berdasarkan waktu penilaian dapat dilakukan 1. Evaluasi formative 2. Evaluasi critical review 3. Evaluasi midterm 4. Evaluasi summative STUDI KASUS Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul di komunitas adalah gizi buruk pada anak. Data UNICEF tahun 2006 menunjukkan, penderita gizi buruk pada anak meningkat jumlahnya. Dari 1,8 juta jiwa pada tahun 2005 meningkat menjadi 2,3 juta jiwa pada tahun 2006. Ini menggambarkan bahwa tingkat kehidupan masyarakat saat ini masih di bawah garis kemiskinan. (Nurhamidah, 2008) Berbagai penelitian membuktikan lebih dari separuh kematian bayi dan balita disebabkan oleh keadaan gizi yang jelek. Risiko meninggal dari anak yang bergizi buruk 13 kali lebih besar dibandingkan anak yang normal. WHO memperkirakan bahwa 54% penyebab kematian bayi dan balita didasari oleh keadaan gizi anak yang jelek. (Republika, 4 April 2007) Pengurangan jumlah penderita malnutrisi menjadi salah satu target Tujuan Perkembangan Milenium (Millenium Development Goals atau MDGs). Indonesia berkomitmen untuk mengurangi hingga setidaknya tinggal 18% penduduk yang mengalami malnutrisi pada tahun 2015, di mana angka tahun ini masih 28%, sementara pelaksanaan MDGs tahun ini sudah memasuki periode sepertiga terakhir. Program perbaikan gizi masyarakat dalam beberapa tahun ini sudah masuk dalam program tugas wajib Pemerintah Daerah. (Antonius Wiwan Koban, 2008) Salah satu sasaran dari MDGs kaiatannya pada masalah gizi buruk nampak pada poin 4 yaitu upaya menurunkan angka kematian balita. Angka kematian balita memiliki hubungan yang erat dengan masalah gizi buruk pada anak. Dari studi kasus diatas, maka dibuat program Keluarga Binaan dalam Mengatasi Masalah Gizi Buruk pada Anak. Kerangka programnya dapat dibuat sebagai berikut : 1. Planning Program Keluarga Binaan dalam mengatasi permasalahan gizi buruk yang mana akan dikirim seorang perawat yang disebut juga perawat komunitas yang akan membantu dalam Praktik yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan pada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya-upaya pencegahan, peningkatan dan mempertahankan kesehatan. 2. Organizing a. Pemerintah atau dinas kesehatan setempat mengirim tenaga perawat komunitas pada setiap puskesmas di tiap daerah.
b. Setiap puskesmas memberikan informasi yang dibutuhkan perawat komunitas tentang keluarga yang hidup didaerah sekitar puskesmas setempat. c. Setiap perawat komunitas memberikan pengarahan pada keluarga binaan. d. Keluarga binaan melaksanakan kegiatan sesuai arahan perawat komunitas tentang kesehatan gizi pada keluarganya terutama pada bayinya. 3. Actuating a. Melakukan pengkajian fisik dan psikososial b. Menetapkan masalah kesehatan c. Melakukan tindakan keperawatan d. Menetapkan tingkat kemandirian keluarga melalui 7 dari 9 peran perawat keluarga: sebagai pendidik, pemberi pelayanan, penemu kasus, kolaborator, fasilitator, pengelola, dan advocator e. Melakukan rujukan terhadap kasus yang ditemukan untuk pemeriksaan lebih lanjut (bila perlu) 4. Controlling a. Mengamati proses kegiatan (apakah sudah sesuai prosedur atau tidak) yang dilakukan oleh keluarga binaan. b. Mengontrol keluarga binaan agar tetap melaksanakan kegiatan untuk hidup sehat sesuai arahan. c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan agar konsisten terhadap waktu yang telah ditentukan, misalnya jika memang waktu pelaksanaan telah ditentukan sebelumnya. 5. Evaluating a. Melakukan penilaian terhadap proses kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. b. Melaksanakan evaluasi terhadap program keluarga binaan oleh perawat komunitas (apakah telah dapat dilaksanakan secara terus-menerus oleh keluarga binaan). c. Memberi penilaian pada keluarga binaan mengenai apa yang telah dicapainya. d. Mereview kekurangan kegiatan agar tahun berikutnya dapat diperbaiki dan ditingkatkan lagi. BAB III PENUTUP III.1 KESIMPULAN Manajemen (GR. Terry) adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari POAC yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lain. Dan satu tahap akhir yang juga perlu dilakukan tidak lain adalah evaluasi sebagai fungsi akhir dari suatu manajemen. suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orangorang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. Program kesehatan di jalankan dengan berdasarkan fungsi – fungsi manajemen. Dengan harapan, program kesehatan dapat berjalan dengan lancar dan dapat meningkatkan derajat kesehatan mayarakat. DAFTAR PUSTAKA http://akur-stbajia.blogspot.com/2007_11_01_archive.html http://jakerz.ngeblogs.com/ http://jyus-yudistira.blogspot.com/2008/01/bab-i.html http://liaedu.files.wordpress.com/2008/08/manajemen1.pdf http://organisasi.org/fungsi_manajemen_perencanaan_pengorganisasian_pengarahan_pengendalian_belaj ar_di_internet_ilmu_teori_ekonomi_manajemen http://wynon4.ngeblogs.com/
PENGERTIAN MANAJEMEN
Menurut George .R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen sebagai “proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain”. (George R. Terry, Ph.D) George R. Terry memberikan pengertian bahwa : “Manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya. Dengan kata lain, berbagai jenis kegiatan yang berbeda itulah yang membentuk manajemen sebagai suatu proses yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan sangat erat hubungannya.” (Yayat M. Herujito , 2001: 3 Sebenarnya teori GR Terry inilah yang paling mudah diingat. POAC Planning, Organizing, Actuating, Controlling Planning --> perencanaan Organizing --> Pengorganisasian atau pembagian tugas Actuating --> Pelaksanaan Controlling --> Pengontrolan/Pengawasan Menurut GR Terry manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari POAC yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lain. suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. Menurut G. R. Terry dalam bukunya, Principle of Management : • Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron / teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Menurut tinjauan manajemen, koordinasi menurut Terry meliputi : 1. Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif 2. Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut 3. Directing atau penentuan arah usaha-usaha tersebut
• Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu Fungsi-fungsi manajemen menurut George R.Terry: Ada 4 yaitu : 1.perencanaan(planning) a.menjelaskan,,emantapkan dan memastikan tujuan yang di capai. b.meramalkan keadaan untuk yang akan datang. c.memperkirakan kondisi pekerjaan yang di lakukan. d.memilih tugas yang sesuai untuk pencapaian tujuan . e.membuat rencana secara menyeluruh dengan menekankan kreativitas. f.membuat kebijaksanaan,prosedur,standar&metode untuk pelaksanaan kerja. g.mengubah rencana sesuai dengan petunjuk dan hasil pengawasan. h.membiarkan peristiwa dan kemungkinan akan terjadi. 2.pengorganisasian (organizing) a.membagi pekerjaan ke dalam tugas-tugas operasional. b.Mengelompokan tugas-tugas ke dalam posisi secara operasional. c.menggabungkan jabatan operasional ke dalam unit yang berkaitan. d.memilih dan menempatkan orang untuk pekerjaan sesuai. e.menjelaskan persyaratan dari tiap jabatan. f.menyesuaikan wewenang dan tanggung jawab dari tiap anggota. g.menyediakan berbagai fasilitas untuk pegawai. h.menyelaraskan organisasi sesuai petunjuk hasil pengawasan. 3.penggerakan(actuating) a.Melakukan partisipasi terhadap keputusan tindakan dan perbuatan. b.mengarahkan orang lain dalam bekerja. c.memotivasi anggota. d.berkomunikasi secara efektip. e.meningkatkan anggota agar memahami potensinya secara penuh. f.memberi imalan penghargaan yang sesuai terhadap pekerja. g.memcukupi keperluan pegawai sesuai dengan kegiatan pekerjaannya. h.berusaha memperbaiki pengarahan sesuai petunjuk pengawasan. 4.pengendalian(controlling) a.membandingkan hasil pekerjaan dengan rencana secara keseluruhan b.menilai hasil pekerjaan dengan standar hasil kerja. c.membuat media pelaksanaan secara tepat. d.memberitahukan media pengukur pekerjaan. e.memindahkan data secara rinci untuk melihat perbandingan & penyimpangannya. f.membuat saran dan tindakan perbaikan. g.memberitahukan anggota yang bertanggungjawab terhadap pemberian penjelasan. h.melaksanakan pengawasan sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian antara lain : • Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Hal ini harus secara rutin dilakukan supaya terlihat pada point mana target yang telah tercapai dan target yang belum tercapai sehingga dapat diambil langkah penyelesaian. • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan. Langkah ini harus selalu dilakukan agar setiap kesalahan yang ada dapat segera diperbaiki. • Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis. (ANITA CHRISMAWATI SIRWINDANI/12118433/12.1A.14)
Teori Pengantar Manajemen : Definisi, Fungsi dan Tujuan Manajemen Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya: 1. Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Dayat, n.d,p.6). 2. George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6). 3. Ensiclopedia of The Social Sciences Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi. 4. Mary Parker Follet Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. 5. Thomas H. Nelson Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orangorang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan. 6. G.R. Terri, Manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 7. James A. F. Stoner Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 8. Oei Liang Lie Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas : 1. Pembagian kerja yang berimbang Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang. 2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau
karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara langsung. 3. Disiplin Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan. 4. Kesatuan perintah Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut. 5. Kesatuan arah Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan). Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang sama (Dayat,n.d,pp.7-9). manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu: 1. Ada tujuan yang hendak dicapai 2. Ada pemimpin (atasan) 3. Ada yang dipimpin (bawahan) 4. Ada kerja sama. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan. Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya yaitu : 1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi : • Perencanaan (Planning). • Pengorganisasian (Organizing). • Pengawasan (Controlling). 2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management”, proses manajemen terbagi menjadi : • Perencanaan (Planning). • Pengorganisasian (Organizing). • Pengawasan (Controlling). • Pelaksanaan (Activating). 3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of Management”, proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi : • Perencanaan (Planning). • Pengorganisasian (Organizing). • Pengawasan (Controlling). • Pengarahan (Directing). Fungsi - Fungsi manajemen : l) Fungsi perencanaan Pada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Pross ini
memerlukan pemikiran tentmg apa yang perlu dikerjakan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya. 2) Fungsi pengorganisasian Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama. 3)Fungsi pengarahan Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut. 4)Fungsi pengkoordinasi Suatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan itu harmonis. terarah dan diintergrasikan menuju tujuan-tujuan bersama. Koordinasi dengan demikian sangat diperlukan dalam organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. 5)Fungsi pengawasan Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan persyaratanpersyaratan yang ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan membawa kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir rencana-rencana makin lengkap pula pengawasan.
Fungsi Manajemen Menurut George Terry Seluruh mahasiswa program studi manajemen sudah pasti tahu dengan ahli manajemen yang satu ini. Dialah yang disebut-sebut sebagai bapak ilmu manajemen atau manajemen ilmiah. George R. Terry memberikan sumbangsi pemikirannya yang mendasari banyak ahli manajemen di dunia. Bahkan pelajaran manajemen untuk Sekolah Menengah di Indonesia pun memakai teori manajemen dari Terry untuk diajarkan kepada para siswa. Terry mendefinisikan manajemen dalam bukunya Principles of Management yaitu "Suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demmi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya". Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen menurutnya. Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terry: 1. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkahlangkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan. 2. Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan. 3. Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan. 4. Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana. Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang direncakan, itu yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan baik serta segala kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan, ada baiknya rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.
George Terry's Management Function All students on management school is the management expert would know this one. He is mentioned as the father of scientific management or management. George R. Terry gives sumbangsi rationale underlying many management experts in the world. Even management lessons to high school in Indonesia was put on the management theory of Terry to be taught to students.
Terry defines management in his book Principles of Management is "a process that distinguishes the planning, organizing, mobilizing and monitoring by utilizing both the science and art of demmi achieve predetermined goals." From this definition we can see that Terry management functions according to him. Here is a management function by Terry: 1. Planning (planning) is the objectives and rationale for the preparation of the steps that will be used to achieve the goal. Planning means preparing all the needs, carefully calculate what the pitfalls are, and formulate shape bermaksuud specific activities to achieve goals.
2. Organizing (organization) that as a way to bring people together and put them with the skill and expertise in the work that has been planned. 3. Mobilization (actuating) is to move the organization to run in accordance with the division of labor for each other and move all available resources within the organization that performed the work or activity can proceed according to plan and be reaching the destination. 4. Supervision (controlling) is to monitor whether the movement of these organizations are in accordance with the plan or not. And supervising the use of resources within the organization to be used effectively and efficiently without being deviated from the plan. The nature of the management functions of Terry's what is planned, it is to be achieved. So that the planning should be done as possible so that the implementation process can run smoothly and any shortcomings can be overcome. Before we do the planning, it helps formulate the first goal to be achieved. Sumber : http://studimanajemen.blogspot.com/2012/08/fungsi-manajemen-menurut-george-terry.html