Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
MAKALAH Profesi Keguruan (Kompetensi dan Etika Profesi Guru)
Disusun Oleh : Kelompok III Fikri Yanto Syaifal Mandiri Adriansyah Adam Jegeraldo Ticoalu Purnamasari Durubatu Aliny Tarore
10 310 458 10 314 231 10 311 390 10 312 520 10 310 598 10 312 714
Kelas : G
UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2012 0
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada pembaca tentang apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru professional. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Terimakasih
Penulis
i 1
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1 A.
LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 1
B.
RUMUSAN MASALAH....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3 A.
KOMPETENSI GURU ........................................................................................................ 3
B.
ETIKA PROFESI GURU..................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 11
Kesimpulan ......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 12 SOAL LATIHAN ........................................................................................................................... 13
ii2
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, professional dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik. Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsipprinsip professional. Mereka harus (1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya, (3) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya. Di samping itu, mereka juga harus (4) mematuhi kode etik profesi, (5) memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, (7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan,
(8)
memperoleh
perlindungan
hukum
dalam
melaksanakan
tugas
profesionalnya, dan (9) memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang Guru dan Dosen). Bila kita mencermati prinsip-prinsip professional di atas, kondisi kerja pada dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki titik lemah pada hal-hal berikut : 1) Kualifikasi dan latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang tugas. Di lapangan banyak di antara guru mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya. 2) Tidak memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas. Guru professional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan social. Oleh karena itu, seorang guru selain terampil mengajar, juga harus memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik. 3) Penghasilan tidak ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. Sementara ini guru yang berprestasi dan yang tidak berprestasi mendapatkan penghasilan yang sama. Memang benar sekarang terdapat program sertifikasi. Namun, program tersebut tidak memberikan peluang kepada seluruh guru. Sertifikasi hanya dapat diikuti oleh guru-guru yang ditunjuk kepala sekolah yang notabene akan berpotensi subjektif. 4) Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan profesi secara berkelnjutan. Banyak yang terjebak pada rutinitas. Pihak berwenang pun tidak mendorong guru kea rah pengembangan kompetensi diri atau karier. Hal itu terindentifikasi dengan minimnya kesempatan beasiswa yang diberikan kepada guru dan tidak adanya 13
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
program pencerdasan guru, misalnya dengan adanya tunjangan buku, referensi, pelatihan berkala, dsb. Profesionaisme dala pendidikan perlu dimaknai he does his job well. Artinya, guru haruslah orang yang memiliki insting pendidik, paling tidak mengerti dan memahami peserta didik. Guru harus menguasai secara mendalam menimal satu bidang keilmuan. Guru harus memiliki sikap integritas professional. Dengan integritas barulah, sang guru menjadi teladan atau role model. Menyadari banyaknya guru yang belum memenuhi kriteria professional, guru dan penanggung jawab pendidikan harus mengambvil langkah. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya (1) penyelenggaran pelatihan. Dasar profesionalisme adalah kompetensi. Sementara itu pengembangan kompetensi mutlak harus berkelanjutan. Caranya, tiada lain dengan pelatihan. (2) Pembinaan perilaku kerja.Studi-studi sosiology sejak zaman Max Weber di awal abad ke-20 dan penelitian-penelitian manajemen duapuluh tahun belakangan bermuara pada satu kesimpulan utama bahwa keberhasilan pada berbagai wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku manusia.terutama perilaku kerja. (3) Penciptaan waktu luang.Waktu luang sudah lama menjadi sebuah bagian p[roses pembudayaan.Salah satu tujuan pendidikan klasik adalah m,enjadikan manusia makin menjadi ‘’Penganggur terhormat’’ ,dalam arti semakin memiliki banyak waktu luang untuk mempertajam intelektualitas dan kepribadian. (4) Peningkatan kesejahteraan. Agar seorang guru bermartabat dan mampu ‘’ membangun’’ manusia muda dengan penuh percaya diri ,guru harus memiliki kesejahteraan yang cukup.
B. RUMUSAN MASALAH Dalam makalah ini, penulis akan membahas beberapa masalah yang berkaitan dengan kompetensi guru dalam meningkatkan professional guru yaitu “Bagaiman upaya peningkatan kompetensi guru dalam dunia pendidikan?”
24
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
BAB II PEMBAHASAN
A. KOMPETENSI GURU
Kompetensi dapat dilihat dalam dua makna yang saling memaknai, yaitu kompetensi sebagai suatu kemampuan atau kecakapan dan kompetensi sebagai suatu kewenangan. Kemampuan dan atau kecakpan (professional) yang dimiliki akan menjadi dasar bagi seorang untuk memiliki kewenangan dalam mengambil suatu kompetensi. Para ahli seperti Roe, R. A (2001) memberikan beberapa batasan mengenai kompetensi, yaitu kompetensi sebagai suatu kecakapan yang diperlukan oleh seseorang untuk dapat melaksanakan tugas, kewajiban atau perannya. Kompetensi itu merupakan integrasi dari berupa pengethuan, keterampilan, nilainilai dan sikap personal seseorang.kompetensi dibangun dari pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan melalui suatu pengalaman kerja yaitu belajar sambil bekerja. Elemen-elemen penting dari suatu adalah kompetensi adalah (1) pengetahuan yang melandasi kompetensi, (2) keterampilan melaksanakan tugas, (3) nilai-nilai dan sikap profesional, dan (4) pengalaman dalam tugas. Seorang guru yang mendidik peserta didiknya harus memiliki kompetensi. Kompetensi yang harus dimiliki diantaranya adalah : 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah
kompetensi yang memuat landasan-landasan ilmiah
akademik mengenai pemahaman peserta didik, perancangan, pelaksanaan, evaluasi, pembelajaran, dan pengembangan peserta didik. Indikator penting dari seorang guru memiliki kompetensi pedagogik adalah sebagai berikut : a. Menguasai karakteristik peseerta didik dari aspek fisik, moral, sosial kultural, emosional dan intelektual b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c. Menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. d. Terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik. e. Memanfaatkan
teknologi
informasi
dan
komunikasi.
Untuk
kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mrndidik. f. Memfasilitasi pengembangan potensi pesereta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. g. Berkomunikasi secara efektif.empatik dan santun dengan pesrta didik. h. Tetampil melakukan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. i.
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 35
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah Kemampuan kepribadian yang mantap,berahlak mulia, arif dan berwibawa, serta menjadi teladan bagi pesereta didik. Seorang dikatakan memiliki kompetensi kepribadian bila menunjukan kemampuan: a. Bertindak sesuai dengan norma agama,hukum.sosil,dan kebudayaan nasional Indonesia. b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur ,berahlak mulia,dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,stabil,dewasa,arif dan berwibawa. d. Menunjukan etos kerja,tanggung jawab yang tinggi,rasa bangga menjadi guru.dan rasa percaya diri. e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru f. Menampilkan kematangan emosianal dalam bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungan kerjanya. g. Menerima saran dan perbaikan dari lingkungan kerjanya, h. Memiliki memauan dan kemampuan untuk menolong teman sejawat dalam lingkungan kerjanya. i.
Membangun hubungan yang baik dengan teman sejawat,orang tua peserta didik dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan di sekolah.
j.
Mengadakan hubungan yang saling menhargai dan menghormati diantara kesejawatan pendidikan dan tenaga kependidikan lainnya.
3. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang di tetapkan SNP. Guru yang memiliki kompetensi profesional mempunyai kemampuan untuk : a. Menguasai materi,struktur,konsep dan pola pikir keilmuan yan g mendukung mata pelajaran yang diampu. b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran pengembangan yang diampu. c. Mengembangan materi pembalajaran yang diampu secara kreatif. d. Mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan
reflektif,
46
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan
pengembangan diri.
4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efesien dengan peserta didik ,sesama guru,tenaga pendidikan.orang tua/wali,dan masyarakat sekitar. Sebagai tolak ukur yang dicapai
dalam kompetensi sosial
adalah
kemampuan untuk : a. Bersikap inklusif,bertindak objektif, serta tidak diskriminatif. b. Berkomunikasi secara efektif,empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga pendidikan, orang tua/wali dan mayarakat. c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Repulbil Indonesia Yang memiliki keragaman sosial budaya. d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain.
B. ETIKA PROFESI GURU Kode etik Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia dan bermartabat yang dilindungi undang-undang. Kode etik guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orang tua/wali siswa. sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan. Peran guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan di masa yang akan datang. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia Sebagai pedoman bersikap dan perilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik purta-puteri bangsa.
57
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
Pasal 6 (1) Hubungan guru dengan peserta didik : a. Guru berperilaku secara profesional
dalam melaksanakan tugas didik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan menevaluasi proses dan hasil pembelajaran. b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami,menghayati dan mengamalkan hakhak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat. c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran. d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan
menggunakannya untuk
proses pendidikan. e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara dan mengembangkan
suasana sekolah yang menyenangkan
sebagai
linhkungan belajar yang efektif dan efisien bagi pesrta didik f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghidarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan. g. Guru berusaha secara manusiawi
untuk mencegah setiap gangguan
yang dapat
mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik. h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk mambantu peserta didik
dalam mengembangkan
keseluruhan kepribadiannya ,termasuk
kemampuannya untuk berkarya. i.
Guru menjunjung tinggi harga diri,integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didiknya.
j.
Guru bertindak dan memandang semua tindakan pesereta didiknya secara adil.
k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hakhak peserta didiknya. l.
Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat
proses mengajar,menimbulkan gangguan
kesehatan,dan keamanan. n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak
ada
kaitannya
dengan
kepentingan
pendidikan,hukum,kesehatan,dan
kemanusiaan.
68
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindak profesionalnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial,kebudayaan,moral,dan agama. p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionak dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntunhan pribadi.
(2) Habungan Guru Dengan Orang tua/Wali Siswa a. Guru berusaha membangun hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan orang tua/wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan. b. Guru memberikan informasi kepada orang tua/wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik. c. Guru merasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orang tua/walinya. d. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan . e. Guru berkomunikasi secara baik dengan orang tua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya. f. Guru menjunjung tinggi hak orang tua/wali siswa untukberkonsultasi dengannya berkaitan denganm kesejahteraan,kemajuan,dan cita-cita anak atau anak-anak akan pendidikan. g. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orang tua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi,
(3) Hubungan Guru Dengan Masyarakat a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis,efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan. b. Guru mengakomodasikan aspirasi
masyarakat dalam mengembangkan
dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. d. Guru bekerja secara arif denganb masyarakat untuk meningkatkan prestise dan martabat profesinya. e. Guru melakukan semua usaha
untuk secara bersama-sama dengan masyarakat
berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatakan peserta didik. f. Guru memberikan pandangan profesional ,memjunjung tinggi nilai-nilai agama ,hukum,moral,dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat. g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat
dan peserta didiknya kepada
masyarakat. 79
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara eksklusif dalam kehidupan masyarakat.
(4) Hubungan Guru Dengan Sekolah a. Guru meningkatkan dan memelihara kinerja,prestasi dan reputasi sekolah. b. Guru memotifasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif. d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan di luar sekolah. e. Guru menghormati rekan sejawat. f. Guru saling membimbing antar sesama rekan sejawat. g. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional. h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuh secara profesional dan memilih jenis pelatihan yang relevan
dengan tuntunan
profesionalitasnya. i.
Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-pendapat profesional terkait dengan tugas-tugas pendidikan dan pembelajaran,
j.
Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral dan kemanusiaan dalam setiap tindakan profesional dengan sejawat.
k. Guru memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat untuk meningkatkan keefektifan pribadi sebagai guru
dalam menjalankan tugas-tugas profesional
pendidikan dan pembelajaran, l.
Guru mengoreksi tindakan-tindaka n sejawat yang menyimpanh dari kaidah-kaidah agama ,moral,kemanusiaan,dan martabat profesionalnya.
m. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataa-pernyataan keliru
berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat. n. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan oendapat
yang akan
merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya. o. Guru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar sejawat
siswa
atau
masyarakat
yang
tidak
dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya, p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi reka sejawat kecualu untuk pertimbanganpertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum. q. Guru tidak dap[at menciptaka kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.
10 8
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
(5) Hubungan Guru Dengan Profesi. a. Guru mrnjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi. b. Guru berusaha mengembangkan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi yang diajarkan. c. Guru terus-menerus meningkatkan kompetensinya. d. Guru mnjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugastugas profesinya dan bertanggungjawab atas konsekuensinya. e. Guru
menerima
tugas-tugas
sebagai
suatu
bentuk
,tanggungjawab,inisiatif
individual.dan inegritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya. f. Guru tidak boleg melakukan tindakan dan
mengeluarkan pendapat yang dapat
merendahkan martabat profesionalnya. g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian pujian yang dapat
mempengaruhu
keputusan atau tindakan-tindakan profesionalnya. h. Guru tidak dapat mengeluarkan pendapat dengan menksud menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru dibidang pendidikan dan pembelajaran.
(6) Hubungan Guru Dengan Organisasi Profesinya : a. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam melaksanakan progran-program organisasi bagi kepentingan pendidikan. b. Guru mementapkan dan memajukan
organisasi profesi guru
yang memberikan
manfaat bagi kepentingan kependidikan. c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat. d. Guru menjunjung tinggi tindakan
dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan
tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas konsikuensinya. e. Guru
menerima
tugas-tugas
organisasi
profesi
sebagai
suatu
bentuk
tanggungjawab,anisiatif individual,dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya. f. Guru tidak boleh melakukan tindakan
dan mengeluarkan pendapat yang dapat
merendahkan martabat dan eksistensi organisasi profesinya. g. Guru tidak dapat mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu
untuk memperoleh
keuntungan pribadi dari organisasi profesinya. 911
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
h. Guru tidak dapat menyataka keluar dari keanggotaan sebagai oraganisasi profesi tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
(7) Hubungan Guru Dengan Pemerintah. a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pendidikan sebagaimana di tetapkan dalam UUD 1945.UU Tentang Ssistem Ppendidikan Nnasional,UU Tentang Gguru dan Ddosen.dan ketentuan perundang-undangan lainnya. b. Guru membantu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbudaya c. Guru berusaha menciptakan, memelihara dan meningkatkan
rasa persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan berbegara berdasarkan pancadila dan UUD 1945. d. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran. e. Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada kerugian negara.
12 10
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi guru professional, seorang guru harus : 1. Mengerti dan menyenangi dunia pendidikan, dan didukung dengan kompetensi profesionalisme. 2. Menerapkan prinsip mengajar yang baik serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pendidikan. 3. Mempunyai motivasi kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar. 4. Berjiwa sabar dan bisa dijadikan
tauladan bagi anak didiknya baik dalam berkata
maupun bersikap. 5. Memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif dan suasana sekolah yang kondusif. 6. Mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan informasi untuk dunia pendidikan 7. Mempunyai program pengajaran yang jelas dan terarah sesuai dengan kurikulum. 8. Berbudi pekerti luhur dan berkepribadian yang santun dan bertnggung jawab. Demikian tulisan yang sangat sederhana ini, mudah-mudahan bisa memberikan sumbangan pemikiran inovasi demi mencerdaskan kehidupan anak bangsa dan pada akhirnya dapat memberi manfaat bagi kita semua terutama bagi penulis sendiri tentunya.
13 11
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
DAFTAR PUSTAKA − Koncara, L. Eka. Komptensi Guru Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru. http://www.koncara.co.cc − UU Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta − Saiful
Adi.
Kompetensi
Yang
Harus
Dimiliki
Seorang
Guru
http://saifuladi.wordpress.com/2007/01/06 − Bahan Ajar Mata Kuliah Profesi Keguruan Semester IV
14 12
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
SOAL LATIHAN 1.
Kompetensi sebagai suatu kecakapan yang diperlukan oleh seseorang untuk dapat melaksanakan tugas, kewajiban dan perannya. Definisi kompetensi tersebut dikemukakan oleh... a. Howard Vollmer b. Roe.R.A c. Donald L Mills d. UU No 14 Tahun 2005
2. Yang merupakan element-element penting dari suatu kompetensi adalah a. Pengetahuan yang melandasi kompetensi b. Keterampilan melaksanakan tugas c. Nilai-nilai dan sikap personal dan pengalaman d. Semua benar 3. Yang merupakan kemampuan utama dari suatu kompetensi adalah.. a.
Profesi,profesional,profesionalisme
b. Pengetahuan,skill dan kecakapan c. Kepribadian.pedagogik dan sosial d. Jujur,berahlak mulia, dan teladan 4. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral,sosial,kultural,emosional dan intelektual merupakan ciri dari kompetensi... a. Pedagogik b. Kepribadian c. Profesional d. Sosial 5. Memiliki kepribadian yang mantap,berahlak mulia,arif,dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik merupakan ciri dari kompetensi.. a. Pedagogik b. Sosial c. Kepribadian d. Profesional 6. Yang merupakan ciri-ciampilkan dari dalam kompetensi sosial adalah.. a. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,stabil,dewasa,arif,dan berwibawa b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik c. Bersikap inklusif,bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
15 13
Profesi Keguruan Kompetensi dan Etika Profesi Guru Kelompok III
d. Menguasai materi.struktur,konsep,dan pola pikirkeilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
16