Etika Profesi disusun oleh: Matiinu Yusa Putra (30408529)
1. Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan ! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika?
2. Beri contoh minimal tiga kasus pelanggaran etika profesi yang pernah terjadi di bidang profesi keteknikan ! Apa dampak yang ditimbulkan?
3. Dalam sebuah laboratorium riset dengan 50 orang peneliti telah terjadi kebocoran yang menyebabkan terinfeksinya para pekerja oleh bakteri mematikan. Dalam waktu singkat telah jatuh 10 korban jiwa. Untuk menghambat penyebaran bakteri yang belum ditemukan obat penangkalnya, dilakukan isolasi terhadap fasilitas tersebut. Namun demikian, potensi ancaman kematian masih menghantui 100 ribu penduduk kota tersebut. Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut adalah dengan membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk para peneliti di dalamnya. Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan dilemma moral tersebut menurut faham: a. Kantianisme b. Utilitarianisme
1. Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup
disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidakadanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
Jika seorang yang berprofesi dalam bidang teknik tidak mempunyai etika, maka hal-hal negatif yang dapat terjadi antara lain: a. Walau dia seorang insiyur yang handal, Ia tidak akan mendapatkan Respect yang baik. b. Apapun yang Ia ciptakan atau Ia hasilkan, sedikit bayak akan merugikan banyak pihak.
c. Ia akan menggunakan ilmunya secara sewenang-wenang yang merugikan banyak pihak.
2. a. Pembuatan alat pemusnah massal seperti Bom Tandan. Bom tandan merupakan salah satu jenis senjata yang berdampak amat bahaya bagi warga sipil. Hingga kini masih banyak bom tandan yang belum meledak di kawasan-kawasan bekas konflik dan kapanpun bisa mengancam warga sipil, khususnya anak-anak yang mengira bom itu sebagai mainan. Setelah mengenai sasaran, bom tandan akan mengeluarkan ratusan bom yang lebih kecil, yang bekerja seperti ranjau darat. Meski masa perang telah bertahun-tahun berlalu, namun bomblets atau anak bom tandan yang masih tersisa bisa meledak kapanpun jika bersentuhan dengan benda lain, termasuk manusia. Karena itu, bom tandan dijuluki sebagai senjata yang tak manusiawi. Dampak yang terjadi adalah: -
Radiasi dari bom tersebut sangat membahayakan penduduk sipil terutama anak-anak.
-
Ledakan sisa-sisa bom yang masih aktif.
-
Trauma terhadap ledakan yang terjadi pada warga sipil.
b. Pembuangan limbah hasil teknologi tanpa mempertimbangkan lingkungan. Sejarah munculnya Minamata Disease, pada 1956 sekitar 2.000-3.000 jiwa penduduk kota Minamata, Jepang di dera penyakit aneh akibat pencemaran limbah mercury atau juga disebut air raksa di teluk Minamata. Saat itu terjadi gelombang pasien dengan gejala sama, yakni kerusakan sistem syaraf yang dilaporkan Direktur Rumah Sakit Ciso kepada Pusat Kesehatan Masyarakat Minamata. Limbah merkuri di Perairan Minamata berasal dari perusahaan Nippon Mitrogen Vertilaser (Ciso Go LTD) yang memproduksi pupuk urea. Minamata adalah kota nelayan kecil pada sebuah teluk menghadap ke laut Siranul, Jepang. Dampak yang terjadi adalah:
-
Pencemaran lingkungan yang mengakibatkan alam sukar untuk memperbaikinya.
-
Timbul penyakit turunan yang berbahaya seperti gangguan saraf sensoris, motorik dan gangguan lain.
-
Terkontaminasinya ekologi dari lingkungan yang tercemar sehingga makhluk yang hidup di dalamnya juga berdampak sama.
c. Penggunaan SDA untuk proses teknis tanpa menghiraukan alam Perubahan-perubahan lingkungan disebabkan pula oleh ulah manusia. Bahkan ulah manusia sangat besar peranannya dalam mengubah keseimbangan lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi kemudahan kepada manusia untuk memperlakukan lingkungan sesuai dengan kehendaknya. Penebangan hutan menjadi semena-mena. Pembukaan lahan untuk kepentingan-kepentingan tertentu, seperti real estate, villa, atau bahkan pabrik-pabrik industri dilakukan tanpa perhitungan yang matang, serta penggunaan dinamit atau trawl (pukat harimau) dalam menangkap ikan. Pengambilan SDA secara besar-besaran akan mengganggu ekosistem lingkungan. Dampak yang terjadi adalah: -
Habisnya SDA sehingga SDA menjadi langka khususnya SDA yang tak dapat diperbarui.
-
Rusaknya Ekosistem sehingga terjadi perubahan yang signifikan
-
Timbulnya masalah-masalah baru yang tidak terpecahkan.
3. a. Kantianisme adalah paham dimana setiap kita mengambil keputusan, kita harus membayang kan bagaimana bila kita adalah pihak yang dirugikan. Suatu tindakan dinilai berguna kalau akibat tindakan tersebut, secara keseluruhan, dengan memperhitungkan semua pihak yang merasa dirugikan.
Untuk memecahkan masalah tersebut dengan faham kantianisme adalah dengan cara menambahkan perlindungan isolasi terhadap tempat tersebut dan secara perlahan menjauhkan penduduk dari tempat isolasi. Walaupun tidak mungkin memindahkan 100rb penduduk kota, tetapi seluruh penduduk kota diberi peringatan agar menjauh dari daerah terlarang. Peneliti di dalam tetap melakukan penelitiannya hingga menemukan penawar atau dalam batas waktu.
b. Utilitarianisme ialah idea atau fahaman dalam falsafah moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan dalam menilai sesuatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar. Dengan prinsip kegunaan dimaksudkan prinsip yang menjadikan kegunaan sebagai tolok ukur pokok untuk menilai dan mengambil keputusan apakah suatu tindakan itu secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Tindakan yang secara moral benar adalah tindakan yang berguna. Suatu tindakan dinilai berguna kalau akibat tindakan tersebut, secara keseluruhan, dengan memperhitungkan semua pihak yang terlibat dan tanpa membeda-bedakan, membawa akibat baik berupa kegembiraan atau kebahagiaaan yang semakin besar bagi semakin banyak orang.
Untuk memecahkan masalah tersebut dengan faham Utilitarianisme adalah dengan cara membumi hanguskan seluruh fasilitas dengan seluruh peneliti di dalamnya. Hal ini dimaksudkan agar bakteri tersebut tidak dapat menular terhadap 100 ribu penduduk lainnya ketika tidak ada penawarnya.