Makalah Peranan Pendidikan Pancasila Terhadap Pembentukan Karakter BAGAIMANAKAH CARA YANG EFEKTIF DALAM MENDIDIK ANAK USIA DINI?? Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut pakar pendidikan, usia dini (0 – 6) tahun adalah usia emas yang sangat berpengaruh pada kepribadian anak selanjutnya karena perkembangan IQ, EQ, dan SQ berkembang sampai 80%. Pendidikan anak dini usia bukan sekedar mengetahui tingkat kemampuan atau tingkat perkembangan anak pada setiap tingkat usia tertentu seperti menangis jika merasa terganggu, berteman, bercerita dan lainnya, tetapi harus mengetahui proses perkembangan anak pada semua aspek perkembangan untuk dapat dioptimalkan. Berikut ini akan saya paparkan cara efektif mendidik anak usia dini yaitu : Mendidik anak lewat cara bermain Mereka diajarkan dengan cara yang mereka ketahui, yakni lewat bermain. Tetapi bukan sekadar bermain, tetapi bermain yang diarahkan. Lewat bermain yang diarahkan, mereka bisa belajar banyak; cara bersosialisasi, problem solving, negosiasi, manajemen waktu, resolusi konflik, berada dalam grup besar/kecil, kewajiban sosial, serta 1-3 bahasa." L ewat bermain, anak tidak merasa dipaksa untuk belajar. Saat bermain, otak anak berada dalam keadaan yang tenang. Saat tenang ... Read More Makalah Permasalahan Pendidikan di Indonesia Beserta Solusinya BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahKualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survei dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Permasalahan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar. Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran ... Read More makalah dinamika pendidikan islam dari masa kemasa (studi Universitas Negri Malang) DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM DARI MASA KE MASA (STUDY DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG)OLEH : M SAIKHUL ARIFTEKNOLOGI PENDIDIKANFAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2009KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Islam “Dinamika Pendidikan Islam dari Masa ke Masa” yang mengambil Universitas Negeri Malang sebagai objek kajiannya.Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas makalah ini agar dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca. Tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dan bimbingan dan semua pihak. Utamanya kepada : Turhan Yani S.Ag selaku dosen Pendidikan Agama Islam dikelas Teknologi Pendidikan 2009/ B yang telah memberi motivasi kepada kami untuk menjadi
1/4
lebih maju. Tak lupa juga untuk teman-teman semua yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, kami ucapkan terima kasih.Namun ada Peribahasa menyatakan “Tiada Gading Yang Tak Retak” berhubungan dengan itu, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak, Amin.Surabaya, 10 Desember 2009PenulisDAFTAR ISICOVERKATA PENGANTAR ....iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 011.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 011.3 Tujuan .................................................................................................................. 02BAB II ... Read More makalah Sejarah Kurikulum, Prinsip Kurikulum dan Fungsi Kurikulum MAKALAH Pengantar KurikulumSejarah Kurikulum, Prinsip Kurikulum dan Fungsi KurikulumDosen : Syaichudin, M.Ag, M.PdDisusun Oleh :M. Saikhul Arif 091 024 255FAKULTAS ILMU PENDIDIKANJURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGRI SURABAYA2010KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami ucapkan kepada yang Maha pemberi Nikmat kesehatan jasmani dan rohani yakni Allah SWT, karena dengan Nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan pokok bahasan “Pengantar Kurikulum”. makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Kurikulum Tidak lupa kami ucapkan kepada Bapak Syaichudin,S.Ag, S.Pd, yang telah mengarahkan dan membimbing mata kuliah Pengantar Kurikulum. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan disana-sini oleh karena itu saran dan kritik yang membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan pengembangan penyusunan tugas makalah selanjutnya. Kami juga berharap semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat bagi kami dan teman-teman yang membacanya. Amiin. Surabaya, 15 Februari 2010 PenyusunBAB IPENDAHULUAN1. Latar belakang masalahBangsa yang besar adalah bangsa yang mempunyai kurikulum pendidikan yang bagus dan stabil (tidak berubah-ubah) serta memberi motivasi pelajarnya agar bisa meningkatkan standar mutu pendidikannya di kemudian hari.Sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia kerap berubah setiap ada pergantian Menteri Pendidikan, sehingga mutu pendidikan Indonesia hingga ... Read More MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIFA. Tujuan: · Mendeskripsikanmodel-model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran di kelas.· MenyusunRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah pembelajaran yangmenerapkan model pembelajaran tertentu.· MenerapkanRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran tertentu padapembelajaran nyata di kelas (realteaching)B. PendahuluanDiberlakukannyaKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut para guru untukmenyelenggarakan pembelajaran yang bervariasi di kelas. Hal ini dapat terciptajika para guru memahami dan menguasai beberapa model pembelajaran baik secarateoritis maupun dari segi praktis. Adanya pembelajaran yang bervariasidiharapkan dapat lebih membangkitkan semangat dan aktivitas siswa dalambelajar, supaya kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum dapat dicapai olehsiswa. Pada modul ini akan diberikan uraian singkat tentang beberapamodel-model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran di kelas.Model-model pembelajaran tersebut meliputi Pengajaran Langsung (DI= Direct Instruction), PembelajaranKooperatif (cooperative learning) danPengajaran Berdasarkan Masalah (PBI=ProblemBase Instruction) serta inkuiri atau belajar melalui penemuan. Pada modul ini juga diberikan contoh-contoh Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang menerapkan keempat model pembelajaran tersebut di atas.Hal ini dimaksudkan untuk memberi contoh kepada para guru dalam mengembangkanRPP di sekolah masing-masing dengan menerapkan model pembelajaran tertentu.C. PengajaranLangsung Pengajaran langsung banyak diilhami oleh teori belajar sosialyang juga sering disebut belajar melalui observasi. Arends (1997) menyebutnyasebagai teori pemodelan tingkah laku. Tokoh lain yang menyumbang dasarpengembangan model pengajaran langsung John Dolard dan Neal Miller serta AlbertBandura yang ... Read More
2/4
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) Proses Pendidikan dan Pembelajaran pada Anak Usia Dini (PAUD) hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata. Hanya pengalaman nyatalah yang memungkinkan anak menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu secara optimal dan menempatkan posisi pendidik sebagai pendamping, pembimbing serta fasilitator bagi anak. Melalui proses pendidikan diharapkan dapat menghindari bentuk pembelajaran yang hanya berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru menjadi dominan. Yang ISTIMEWA dari PAUD DPL kami menganggap program PAUD kami biasa-biasa saja seperti program desa-desa lain karena mungkin Beliau belu tahu kalau PAUD baru tahun ini dilaksanakan di Desa Gedong.Kegiatan PAUD menjadi Spesial karena di Desa Gedong baru tahun ini dimulai pembelajaran. Kami (Tim KKN-PPM UNDIP 2009) harus mendesain ruangan belajar sedemikian rupa agar menarik perhatian anak-anaksehingga merasa nyaman saat mengikuti proses belajar. Selain mendesain ruangan rekan-rekan KKN juga memberi masukan mengenai rancangan / desain proram PAUD ke depan sehingga PAUD Desa Gedong mempunyai konsep yang jelas tentang kegiatan yang hendak diwujudkan untuk meningkatkan kemampuan anak-anak didik sedini mungkin. Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan ... Read More KONSEP-KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KONSEP-KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pengertian dan Karakteristik Anak Usia Dini Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14). Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden age). Makanan yang bergizi yang seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Ada berbagai kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak TK diantaranya oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough (dalam Masitoh dkk., 2005: 1.12 – 1.13) sebagai berikut. Anak bersifat unik. Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan. Anak bersifat aktif dan enerjik. Anak itu egosentris. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang. Anak umumnya kaya dengan fantasi. Anak masih mudah frustrasi. Anak ... Read More PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MELESTARIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA .. PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MELESTARIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA Oleh: Dr. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd Universitas Negeri Surabaya Email:
[email protected] Abstract Civic Education is essentially a study of value and political education who seek students to become good citizens. Good citizen is one of its characteristics have character and cultured according to the cultural heritage of their nations. Fenomena of development countries, in the age of globalization, the entry of foreign cultural influence through various channels of information have an impact on morality and behavior young generation in accordance with the character and culture of the nation. Indications of declining morality of the young generation is demanding the learning of Civic Education contributes to fostering students' morality and character to become the next generation that is able to preserve the character and culture of Indonesia. Civic Education learning through a variety of themes, can serve to nurture students to be characterized and cultured according to the character and culture of Indonesia. Heritages of cultured and charactered nation can be tranmission through civic education learning. So, Civic Eduaction is very importance
3/4
for cultural and character building of youth generation. I. PENDAHULUAN Pembangunan budaya dan karakter bangsa (cultural and character building) merupakan komitmen nasional yang telah lama ... Read More Belajar, Mengajar dan Pembelajaran Istilah belajar (learning) menurut kamus besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman. Definisi tersebut didukung oleh beberapa pendapat para ahli, diantaranya adalah James O. Whittaker menyatakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman, sedangkan Winkel menyatakan belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Cronchbach menyatakan belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. M. Ngalim Purwanto menyatakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka inti dari belajar adalah proses perubahan yang berkelanjutan dan ditandai oleh beberapa ciri-ciri adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif), perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan, perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan, perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Selain memiliki ciri-ciri terdapat beberapa ... Read More Perpektif Pendidikan Karakter Pendidikan karakter sebagai sebuah program kurikuler telah dipraktekan di sejumlah negara. Studi J. Mark Halstead dan Monica J. Taylor (2000) menunjukkan bagaimana pembelajaran dan pengajaran nilai-nilai sebagai cara membentuk karakter terpuji telah dikembangkan di sekolah-sekolah di Inggris. Peran sekolah yang menonjol terhadap pembentukan karakter berdasarkan nilai-nilai tersebut ialah dalam dua hal yaitu: to build on and supplement the values children have already begun to develop by offering further exposure to a range of values that are current in society (such as equal opportunities and respect for diversity); and to help children to reflect on, make sense of and apply their own developing values (Halstead dan Taylor, 2000: 169). Untuk membangun dan melengkapi nilai-nilai yang telah dimiliki anak agar berkembang sebagaiamana nilai-nilai tersebut juga hidup dalam masyarakat, serta agar anak mampu merefleksikan, peka, dan mampu menerapkan nilai-nilai tersebut, maka pendidikan karakter tidak bisa berjalan sendirian. Dalam kasus di Inggris, review penelitian tentang pengajaran nilai-nilai selama dekade 1990-an memperlihatkan bahwa pendidikan karakter yang diusung dengan kajian nilai-nilai dilakukan dengan program lintas kurikulum. Halstead dan Taylor (2000: 170-173) menemukan bahwa nilai-nilai yang diajarkan tersebut juga disajikan dalam pembelajaran Citizenship; Personal, Social and Health Education (PSHE); dan mata pelajaran lainnya seperti Sejarah, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu ... Read More
4/4
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks