MAKALAH MANAJEMEN PENGANTAR MEMAHAMI KONTEKS MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pengantar Dosen Pengampu : Dyna Herlina Suwanto, M.Sc
Disusun Oleh : Muh. Mujiburokhman
13803241093
Nanda Siti Adi Utami
13803244014
Umi Syafaatul Udhma
13803244015
Mar Atus Solikhah
13803244016
PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Proses pengambilan keputusan adalah proses 8 langkah yang dimulai dengan mengidentifikasi sebuah masalah dan diakhiri dengan evalusi dari keputusan yang dihasilkan. Setelah masalah di identifikasi manajer harus mampu menentukan kriteria keputusan yang relevan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Keputusan adalah sebuah pilihan antara dua atau lebih alternatif. Masalah adalah sebuah halangan yang membuat pencapaian tujuan atau sasaran yang diinginkan menjadi sulit. Manager disetiap level dan bidang sebuah organisasi selalu membuat keputusan. Mereka membuat pilihan yang natinya dapat mempengaruhi pihak-pihak lain, contohnya: 1. Manager tingkat atas membuat keputusan tentang tujuan organisasi, Misalnya; Dimana fasilitas tempat manufaktur, atau tempat baru untuk membuka cabang. 2. Manager tingkat menengah dan bawah membuat keputusan tentang jadwal produksi, Misalnya; Masalah produksi, peningkatan upah buruh dan kedisiplinan para pegawai. Pengambilan keputusan yang dilakukan seorang manajer akan berdampak bagi anggota organisasi yang lain serta pengambilan keputusan tersebut akan berpengaruh terhadap pekerjaan dan organisasi yang mereka lakukan. Mengidentifikasi Masalah
Proses pengambilan keputusan berawal dengan adanya masalah, masalah tersebut bersifat subjektif. Ada tiga sifat masalah antara lain: Anda harus sadar terhadap masalah, berada dalam tekanan untuk bertindak, dan mempunyai sumber daya yang diperlukan untuk bertindak. Oleh karena itu untuk memulai proses keputusan, masalah itu harus mampu memberikan tekanan terhadap manajer untuk bertindak. Identifikasi Kriteria Kriteria keputusan yang penting untuk memecahkan masalah Keputusan haruslah dilakukan identifikasi agar relevan dalam keputusan. Menentukan Kriteria Kriteria yang diidentifikasi tidak seluruhnya penting, untuk itu perlu adanya memilihan tingkat untuk melakukan prioritas dalam melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan terlebih dulu dan perlu menyelesaian yang tepat. Menyusun Alternatif Setelah penentuan kriteria selanjutnya dilakukan penyusunan alternatif keputusan yang jika suatu saat terjadi kendala dapat dipindahkan pada tindakan lain yang tentunya dapat digunakan sebagai penyelesaian masalah. Menganalisis Alternatif Alternatif yang pilih juga harus diketahui kebaikan serta keburukan yang nantinya akan didapat. Untuk itu, perlu dilakukan analisis secara kritis sehingga dihasilkan kejelasan dari masing-masing tindak keputusan. Menentukan Alternatif Dari semua alternatif-alternatif penyelesaian, penentuan alternatif yang paling menguntungkan dengan resiko kerugian kecil menjadi sangat penting pada langkah ini. Melaksanakan Alternatif Mengimplementasikan keputusan tersebut kepada pihak – pihak
Evaluasi Keputusan
yang berkepentingan, berpengaruh serta mendapatkan komitmen dari mereka atas keputusan tersebut. Keefektifan Hasil akhir setelah keputusan dilaksanakan perlu adanya evaluasi, hal ini penting untuk mengetahui sisi yang kurang dari keputusan yang diambil agar nantinya untuk kedepan dapat menjadi pengalaman.
Pengambilan keputusan seorang manager mencakup rasionalitas, rasionalitas terbatas, dan intuisi Pengambilan keputusan bersifat rasional. Dengan asumsi itu menejer membuat pilihan yang kosisten dan memaksimalkan nilai, dengan kendala tertentu. Membuat keputusan dengan menggunakan rasionalitas secara konsisten akan menghasilkan pemilihan alternatif yang memaksimalkan kemungkinan pencapaian sasaran tersebut. a. Asumsi-asumsi rasionalitas Pembuat keputusan yang rasional akan sangat obyektif dan logis. Masalah yang dihadapi akan menjadi jernih dan tidak mendua, serta pembuat keputusan akan mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik serta mengetahui semua alternatif yang mungkin dan konsekuensinya. Terakhir, pembuat keputusan yang rasional akan secara konsisten menghasilkan pemilihan alternatif yang memaksimalkankemungkinan tercapainya tujuan tersebut. Konsep rasionalitas sendiri terdiri atas : merencana, memimpin, mengorganisasi, mengendalikan. Menghasilkan : masalah yang jelas, tidak ada kendala waktu biaya, seluruh alternatif dan akibat diketahui dll. b. Rasionalitas Terikat Rasional terikat, merupakan keputusan yang rasional tetapi terbatas (terikat) oleh kemampuan individu untuk memproses informasi. Berlaku rasional berdasarkan sebuah parameter dalam membatasi untuk memproses informasi, asalkan informasi tersebut sudah memenuhi syarat meski tidak maksimal. Artinya, tidak semua manajer menganalisis seluruh masalah akan tetapi lebih tepat menerima solusi yang cukup baik. Dalam pengambilan suatu keputusan sangat dipengaruhi oleh budaya organisasi, politik internal, pertimbangan kekuasaan, dan fenomena eskalasi komitmen. c. Peranan Intuisi Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman, perasaan dan pertimbangan yang sudah terkumpul. Intuisi itu sendiri merupakan pemprosesan mental bawah sadar sehingga menghasilkan keputusan yang berdasarkan perasaan, pengalaman, kognitif serta nilai atau etika. Jenis Masalah dan Keputusan Berdasarkan ciri masalahnya dan jenispengambilan keputusan terbagi atas : Masalah yang Terstruktur dan Keputusan yang Terprogram Masalah yang terstruktur dengan baik apabila masalah itu lugas, sudah dikenal, dan dapat didefinisikan dengan mudah. Keputusan terprogram adalah keputusan berulang yang dapat ditangani dengan pendekatan rutin. Sedangkan sebuah prosedur adalah serangkaian langkah berurutan yang saling terkait yang dapat digunakan untuk menanggapi masalah yang terstruktur. Untuk itu perlu adanya peraturan,pernyataan
tersurat yang memberitahu para menejer apa yang dapat atau tidak dapat dilakukan yang mengatur setiap keputusan dan juga kebijakan, pedoman yang menjadi parameter untuk pengambilan keputusan. Contohnya : Tumpahnya minuman di baju pelanggan, tidak menuntut seorang manager restoran untuk mengidentifikasi dan memberi bobot kriteria keputusan ataupun menyusun daftar panjang solusi yang mungkin. Melainkan, manajer mengandalkan prosedur, peraturan, dan kebijakan Masalah yang Tidak Terstruktur dan Keputusan yang Tidak Terprogram Masalah yang tidak terstruktur dengan baik merupakan masalah baru atau tidak biasa dan untuk informasi yang tidak jelas/ambigu dan tidak lengkap. Keputusan yang tidak terprogram adalah keputusan unik yang membutuhkan solusi yang dirancang khusus supaya sesuai dengan masalahnya. Apabila manajer menghadapi masalah yang buruk sturukturnya, atau masalah yang unik, maka tidak ada solusi yang tegas dan pasti. Masalah tersebut membutuhkan tanggapan yang dirancang secara khusus melalui pengambilan keputusan yang tidak terprogram. Contohnya: Apakah harus melakukan investasi dibidang teknologi baru yang belum terbukti keberhasilannya ataukah menutup devisi yang merugi. Untuk itu, manajer harus dapat menyusun solusi yang unik sehingga masalh tersebut dapat terselesaikan. Salah satu hal penting yang harus dimiliki seorang manajer dalam mengambil keputusan terprogram ataupun tidak terprogram adalah menganalisis alternatif-alternatif keputusan.
Kondisi saat pengambilan keputusan : 1. Kepastian Situasi yang mana manager dapat membuat keputusan secara cermat karena keluaran dari setiap alternatif keputusan telah diketahui 2. Risiko Situasi yang mana pembuat keputusan dapat menentukan kemungkinan dari keluaran tertentu. Menurut resiko, manager memiliki data dari pengalaman pribadi masa lalu atau informasi sekunder yang memperbolehkan mereka menempatkan kemungkinan pada alternatif yang berbeda. 3. Ketidakpastian Situasi yang mana pembuat keputusan tidak memiliki kepastian atau juga kemungkinan alasan yang masuk akal dalam penentuan keputusan yang ada. Dalam kondisi tersebut pilihan alternatif dipengaruhi oleh terbatasnya informasi yang tersedia dan orientasi psikologis dari pembuat keputusan Pola pengambilan keputusan, secara : 1. Gaya berpikir linier Karakteristik seseorang untuk yang lebih memilih menggunakan data eksternal dan fakta – fakta dan proses informasi secara rasional , berpikir logika untuk menyelesaikan keputusan dan tindakannya.
2. Gaya berpikir non-linier Karakteristik seseorang dengan menggunakan informasi data internal (perasaan dan intuisi) dan proses informasi dengan wawasan, perasaan, dan firasat untuk menyelesaikan keputusan dan tindakannya. Dalam pengambilan keputusan yang efektif seorang manager harus ; 1. Memahami perbedaan budaya 2. Mengetahui waktu yang tepat Bila terbukti bahwa suatu keputusan tidak dapat dikerjakan, jangan takut untuk menghentikannya. Namun, banyak pembuat keputusan menahan atau mendistorsi informasi negatif karena tidak mau mengakui bahwa keputusannya buruk. Mereka menjadi sangat terikat dengan keputusan dan menolak mengakui kapan waktunya untuk bergerak maju. Dalam lingkungan dinamis seperti saat ini, cara berpikir seperti ini tidak akan diterima. 3. Menggunakan proses pembuat keputusan yang efektif. Dan dalam proses pengambilan tersebut manager juga harus memperhatikan sifat-sifat berikut; a. Berfokus pada apa yang penting b. Harus dapat dinalar secara logis dan konsisten c. Dapat menentukan pemahaman subyektif dan obyektif dan memadukan antara pendekatan analitikal dan pendekatan intuisi d. Hanya membutuhkan informasi dan analisis secukupnya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah e. Mendorong dan memadukan pengumpulan informasi yang relevan serta opini tertentu f. Jelas, dapat diandalkan, mudah digunakan dan fleksibel 4. Membangun organisasi yang dapat mendukung perubahan lingkungan Selain itu, ada 5 perilaku dari sebuah organisasi yang memiliki kepercayaan tinggi; a. Tidak tertipu dengan kesuksesannya b. Tidak menempatkan para ahli di garis depan c. Membiarkan situasi yang tidak terduga memberikan solusi d. Menghargai keberagaman e. Mengantisipasi sembari mengakui keterbatasannya Membuat keputusan didunia yang bergerak cepat dewasa ini tidaklah mudah. Manajer yang berhasil membutuhkan keterampilan membuat keputusan yang baik untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan.