PHILOSOPHY OF SCIENCE
MAGISTER DEGREE IN BUSINESS MANAGEMENT PADJADJARAN UNIVERSITY 2011 Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Philosoply, Science and Philosophy of Science
Filsafat Filosofia (Yunani)= Falsafi (Arab) : Filo (cinta) dan Sofia (kebijaksanaan) Bijaksana = pandai (tau lebih mendalam) atau ingin tau lebih mendalam
Filsafat :
Pengetahuan dan penyelidikan dengan menggunakan akal budi (rasio) mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum-hukum, dsb, dari segala sesuatu yang ada di alam semesta tentang kebenaran.
Berfikir untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan (apa, bagaimana, sejauhmana, mengapa) INGIN TAHU Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Tugas utama Filsafat : Menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan (logis, benar, atau sahih) kebenaran
Filsafat Ilmu : Telaahan secara filsafat untuk menjawab pertanyaan : 1. Objek apa yang dikaji / ditelaah ilmu ? 2. Bagaimana proses menemukan ilmu ? 3. Apa manfaat / kegunaan ilmu ?
Manusia Berfikir Bertanya Mencari jawaban
Berfikir Bertanya mencari jawaban Mencari kebenaran
MANUSIA = MAKHLUK PENCARI KEBENARAN Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Apakah Kebenaran itu ? Teori Kebenaran ( The Theory of Thruth) 1. Teori Korespondensi (The Correspondence Theory of Thruth Thruth) )
Kebenaran = Persesuaian antara pikiran dan Kenyataan (Pernyataan) (realitas) idea 2. Teori Konsistensi (The Consistence Theory of Thruth Thruth) )
Kebenaran = Kesesuaian antara pernyataan dengan pernyataan (lainnya lainnya)) yang sudah lebih dulu diketahui / ditemukan / diakui - Justifikasi kebenaran 3. Teori Progmatis (The Pragmatic Theory of Thruth Thruth) )
Kebenaran = Diukur dari kegunaan (Utility), dapat dikerjakan (workability) dan pengaruhnya yang memuaskan (Satisfactory Consequences) * Tidak ada kebenaran yang mutlak atau kebenaran yang tetap tetap.. Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Ilmu (science) dan Pengetahuan (Knowledge)
Science (Ilmu) I L M U / S C I E N C E
Akumulasi pengetahuan yang menjelaskan hubungan (korelasi atau kausalitas) yang tersusun secara sistematik, rasional, lojik, metodik,dan ditemukan secara empirik melalui penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan. ATAU
Akumulasi pengetahuan yang telah disistematikan, diorganisasikan dan memiliki metode yang mapan Ilmu lahir karena manusia mempunyai sifat ingin tau
Hakekat Ilmu
Suatu alat untuk menjelaskan, mengendalikan atau meramalkan suatu kejadian Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Macam--macam Pengetahuan Macam 1
Pengetahuan :
Pengetahuan tentang hal-hal yang biasa, sehari-hari pengetahuan (Knowledge)
2
Pengetahuan ilmiah
Pengetahuan yang mempunyai sistem dan metode tertentu Ilmu (Science)
3
Pengetahuan Filosofis
Ilmu yang istimewa (menjawab masalah-masalah yang tidak terjawab oleh ilmu-ilmu biasa filsafat (Philosophy)
4
Pengetahuan Teologis
Pengetahuan tentang agama (pemberitahuan dari Tuhan) Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Sikap Ilmiah Sikap Ilmuwan dalam melakukan mempelajari, meneruskan, menolak, mengubah atau menambah pikiran ilmiah
tugasnya untuk atau menerima,
Sikap ilmuwan 1. Sikap serba Skeptif Menyangsikan setiap pernyataan-pernyataan ilmiah yang belum teruji kebenarannya 2. Sikap Serba Penasaran Minat, hasrat, dan semangat untuk mencari jawaban atas masalah 3. Sikap serba Objektif Menghindarkan subjektifitas, emosi dan prasangka dan tidak memihak ( selain kebenaran ilmiah) 4. Sikap kejujuran Intelektual Berani menyatakan kebenaran, mengakui kekeliruan, dan terbuka menerima kebenaran- kebenaran baru 5. Sikap-sikap lain Rendah hati, lapang dada, toleran, sabar, tabah, keras hati, sikap serba relatif, tekun dan rajin dalam usaha menemukan kebenaran ilmiah.
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Fungsi ilmu 1.Fungsi Deskriptif : Menggambarkan, melukiskan dan memaparkan suatu objek atau masalah sehingga mudah dipelajari oleh peneliti 2. Fungsi Pengembangan : Melanjutkan hasil penemuan yang lalu dan menemukan ilmu yang baru 3. Fungsi Prediksi : Meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi sehingga dapat mengambil keputusan untuk menghadapinya 4. Fungsi control : Berusaha mengendalikan peristiwa yang tidak dikehendaki Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
THE QUEST FOR KNOWLEDGE (THE KNOWN, KNOWING, KNOWLEDGE)
THE KNOWER Kemampuan untuk mengetahui : 1. Kemampuan kognitif Kemampuan untuk mengerti, memahami, menghayati dan mengingat apa yang diketahui (landasan : rasio dan akal) 2. Kemampuan Afektif Kemampuan untuk merasakan tentang yang diketahuinya rasa cinta (love) dan rasa indah (beauty) 3. Kemampuan Konaktif Kemampuan untuk mencapai apa yang dirasakan Konasi = Will atau Karsa (kemauan, keinginan, hasrat) Daya dorong untuk mencapai atau menjauhi segala apa yang didiktekan oleh rasa. Sifat Manusia sebagai The Knower (Kesadaran manusia = dasarnya lebih dalam untuk berfungsinya ketiga kemampuan (di atas) Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Knowing (Nalar / Berfikir) Kesadaran = Landasan untuk nalar / berfikir
Yang dipikirkan
Segala Sesuatu
Yang dapat diindera (pengalaman) (berpikir empirikal) Yang tidak dapat diindera (metafisika), Berpikir transendental
Deduksi
: Rules bagi logika dan matematika patokan
Induksi
: Rules bagi statistika patokan
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
BERPIKIR ILMIAH Berfikir secara logik dan melakukan kegiatan analitik (berfikir secara ilmiah)
Berfikir Ilmiah Gabungan antara penalaran secara deduktif dan induktif
Deduktif Cara berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus (U K) berdasarkan pernyataan yang bersifat umum Induktif (U K)
Cara berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan kasus (khusus)
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
URUTAN BERFIKIR ILMIAH
Sifat Manusia
Ikhtiar
Berfikir Nalar Kebenaran
Ingin tau / untuk mencari kebenaran
Untuk memperoleh pengetahuan / ilmu
Bertanya (sudah berfilsafat)
Parsial / total
KONSEP ILMU = PROSES BERPIKIR Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
KNOWLEDGE Science pencarian / penemuan knowledge Philosophy klarifikasi dari temuan-temuan
Fungsi
Rasio dan Rasa Rasio / Akal
Ilmu Nomotetikal
Rasa / kalbu
Ilmu Normatif
Alat manusia
Takdir dan Ikhtiar
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Science Deductive Thinking Abductive Thinking
Scientific Thinking (ART)
Inductive Thinking
Experience / Craft Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Constructive Thinking
Taksonomi Deskripsi Komparasi Eksplanasi
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
I N D U C T I V E
D E D U C T I V E
1. Fenomenon 2. Comcept 3. Variable
4. Proposition Hypotheses 5.
Facts
6.
Theory
Kejadian / gejala yang dijadikan masalah karena belum diketahui penyebabnya Istilah / simbol yang mengandung pengertian singkat dari fenomena (abstraksi dari fenomena) Variasi sifat jumlah / besaran yang mempunyai nilai kategorial (kualitatif / kuantitatif sebagai hasil penelaahan mendasar dari konsep Kalimat ungkapan yang terdiri dari dua variabel atau lebih yang mengatakan hubungan sebab akibat Proposisi yang telah teruji secara empiris Jalinan fakta menurut kerangka bermakna (meaningfull construct)
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
1. Menetapkan, mengidentifikasi dan merumuskan masalah 2. Menyusun Kerangka Pemikiran (Logical Construct) 3. Merumuskan Hipotesis (Jawaban deduktif rasional) 4. Menguji Hipotesis secara empiris (Jawaban Induktif Empiris) 5. Membahas hasil uji Hipotesis untuk mengungkap fakta) 6. Menarik Kesimpulan Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
HIPOTESIS Hasil deduksi berdasarkan Kerangka Pemikiran yang berbentuk proposisi. Merumuskan Hipotesis : Menyusun Proposisi (Berdasarkan Kerangka Pemikiran) Bentuk hubungan variabel Ketegasan hubungan variabel Nilai Informatif hubungan variabel
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Problem Solving
Knowledge
Science
Diagnosis
Technology
Taxonomy
Theory
Description
Facts
Definition
Proposition
Descriptive
Proposition
Concept / variables Phenomenon (Evidence, Process, Function)
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Reality
Problem Solving Art Technique Technology Science Axiology Epistemology Ontology
REALITY Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Emphirism
Rotionalism
KNOWLEDGE
Intuitionism
Phenomenonisme
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
AKSIOLOGI
Nilai Kegunaan Teori
Problem Solving
Ilmu
Pandangan Hidup
Metode Pemecahan Masalah
1. Pengetahuan Ilmiah (Science) – Fakta Empiris 2. Filsafat Logika (Rasio) atau Akal 3. Mistik
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Cara MeMperoleh Pengetahuan Objek Macam Pengetahuan
Paradigma
Metode
Ukuran
Ilmu
Empirik
Positivistis
Sains
Logika & Bukti Empiris
Filsafat
Abstrak/ Logika
Logik
Rasio
Logik
Mistik
Abstrak Supralogik
Mistis
Latihan Mistik
Rasa, Yakin kadangkadang Empiris
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
Fakta
Hipothesis (Proposisi) Yang telah diuji secara empirik
Teori
Hukum
Salinan Fakta-fakta menurut “ meaningfull construct” Berkembang untuk technology
Teknologi
Kebutuhan Manusia
Teknology
Technology
Kebutuhan Manusia
Prediction
Explanation
Prediction
Membentu manusia mencapai tujuan hidup Science
Menciptakan Tujuan hidup manusia
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS
ILMU
MORAL
Tanggung Jawab Sosial Ilmuwan
Fenomena Masalah
Fakta Masalah
Pemecahan Masalah
Research
Science
Real Fact
Prof. Dr. Sucherly, SE., MS