UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI TIK GURU KIMIA SMA/MA DI ERA DIGITAL MELALUI INSERT-CT (IN-SERVICE TRAINING FOR CHEMISTRY TEACHERS) Jaslin Ikhsan*, M. Pranjoto Utomo, Sunarto, Erfan Priyambodo, Susila Kristianingrum, Marsya Woro Abyoga, Ainun Afif, Sarah Khaizuron Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, Karangmalang, Yogyakarta, Indonesia 55281 * email:
[email protected], HP. No. 06281328608258
ABSTRAK Tidak dapat dipungkiri bahwa TIK merupakan alat alternatif yang efektif untuk membantu mengembangkan media pembelajaran Kimia, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Kimia. Program INSERT-CT (In-Service Training for Chemistry Teachers) ini adalah program kepelatihan yang diselenggarakan untuk memberikan dasar bagi guru Kimia SMA/MA dalam memanfaatkan TIK untuk keperluan pembelajaran Kimia. Kepelatihan ini diselenggarakan selama dua hari secara tatap muka di Laboratorium Komputer Jurdik. Kimia FMIPA UNY, dan diikuti 31 orang guru Kimia SMA/SMK baik negeri maupun swasta yang berasal dari propinsi D.I. Yogyakarta. Materi kepelatihan INSERT-CT adalah (1) diskusi pemanfaatan dan integrasi TIK dalam pembelajaran Kimia, (2) kepelatihan pemanfaatan MS Word untuk menyusun RPP Kimia, (3) kepelatihan pengembangan media Kimia Berbasis Power Point, (4) kepelatihan pemanfaatan Exel untuk mengolah hasil evaluasi pembelajaran Kimia, (5) kepelatihan menggambar struktur Kimia untuk keperluan pembelajaran dan penulisan laporan penelitian, (6) kepelatihan pemanfaatan web sebagai sumber belajar Kimia, dan (7) kepelatihan pemanfaatan LMS edmodo untuk keperluan pembelajaran tambahan secara online dan untuk membangun komunitas guru kimia online. Peserta sangat antusias dengan kegiatan kepelatihan ini dan berharap program ini dapat dipertahankan untuk dilaksanakan secara intensif-berkelanjutan di waktu-waktu mendatang. Kata Kunci: Teknologi Informasi dan Komunikasi, Keterampilan TIK guru, In-Service Teacher Training, Kimia.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah paradigma kehidupan, terutama dalam menerima, menyimpan, mengelola, dan mengirimkan informasi, yang tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Internet sebagai salah satu perkembangan teknologi
informasi dapat membantu
manusia
untuk
memperoleh
informasi yang
dibutuhkannya di manapun dan kapanpun diinginkan, sehingga terdapat perubahan yang signifikan dalam kegiatan pembelajaran dan dunia pendidikan. Sebagai sebuah sumber informasi yang hampir tak terbatas, maka jaringan internet memenuhi kapasitas untuk dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan. Bahkan beberapa perguruan tinggi ternama, mencanangkan lahirnya sistem pembelajaran yang berbasiskan teknologi jaringan ini, seperti lahirnya konsep tentang distance learning, web-based education, e-learning, dan ubiqutous learning yang kalau ditinjau dari implementasinya mempunyai wujud yang hampir sama, yaitu memanfaatkan fasilitas (TIK) dan/atau jaringan internet sebagai salah satu sarana dan media dalam pendidikan dan pembelajaran. Ditinjau dari keadaan siswa pada saat ini, mereka dapat dikatakan sebagai IT native people yang berarti siswa sekarang ini sangat melek IT dan lebih berpengalaman di bidang IT, terutama internet, jaringan, aplikasi gadget dan HP, serta aplikasi komputer lainnya dibandingkan guru-guru yang berusia setengah baya. Melihat perkembangan fenomena tersebut, dunia pendidikan yang tidak dapat megoptimalkan TIK dan memanfaatkan teknologi internet dalam pembelajaran akan tertinggal. Oleh karena itu, sudah saatnya guru dan siswa memanfaatkan internet sebagai salah satu sumber pembelajaran maupun bahan pengajaran yang potensial. Namun, perubahan atau hal baru merupakan suatu tantangan, dan respon kebanyakan orang terhadap suatu perubahan adalah resistensi. Padahal perubahan pada umumnya akan membawa progress dan kemajuan. Oleh karena itu, suatu upaya untuk menyiapkan guru menghadapi perubahan agar resistensi terhadap perubahan tersebut dapat diminimalisir atau bahkan disirnakankan harus dilakukan. Menanggapi perubahan tersebut dan mengingat dunia pendidikan Indonesia yang masih pada tingkatan belajar memanfaatkan TIK dalam pembelajaran, maka penyiapan kompetensi TIK guru-guru di Propinsi Yogyakarta saat ini untuk menghadapi perubahan tersebut belumlah terlambat. Penyiapan kompetensi untuk menghilangkan resistensi ini tidak dapat dilakukan secara sekaligus mengingat keterbatasan kemampuan awal guru, waktu yang tersedia, dan sarana yang ada. Peningkatan kompetensi TIK guru, termasuk guru kimia untuk mahir dalam
impementasi TIK dalam pembelajaran atau memanfaatkan/melaksanakan pembelajaran dengan e-learning atau menyiapkan media canggih menggunakan aplikasi yang advanced tidak dapat berkembang dalam waktu yang singkat atau dengan tindakan pelatihan serta merta, namun memerlukan pelatihan berjenjang sesuai dengan tingkat kesukaran TIK untuk kepentingan pembelajaran. Sesuai dengan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus menguasai TIK untuk kegiatan (1) penyiapan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, (3) evaluasi pembelajaran, dan (4) penelitian. Aplikasi yang perlu dikuasai guru kimia terkait dengan penyiapan pembelajaran terdiri dari MSWord untuk membuat RPP dan bahan ajar, dan ChemWIndow untuk menuliskan struktur kimia. Pelaksanaan
pembelajaran
memerlukan
banyak
aplikasi,
terutama
terkait
dengan
pengembangan media dan alat pengantar pembelajaran online, serta interaktivitas. Aplikasi yang relevan untuk dikuasai di antaranya adalah aplikasi untuk pengembangan bahan ajar cetak, bahan ajar audio/video, bahan ajar e-learning, bahan ajar berbasis animasi, bahan ajar berbantuan komputer, dan bahan ajar berbasis mobile. Evaluasi dan penelitian memerlukan aplikasi olah data seperti Exel dan SPSS. Pada dasarnya, TIK dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu (1) dasar, (2) menengah, dan (3) tinggi. TIK Dasar meliputi aplikasi komputer olah kata (MS Word), olah data (Xcel), olah presentasi (PowerPopint). Olah kata untuk kepentingan kimia juga mencakup aplikasi untuk menggambarkan struktur kimia suatu molekul. TIK tingkat menengah meliputi pemanfaatan search engine, email, social networking. Sedangkan TIK tingkat mahir mencakup blog, web 2.0, animasi, LMS (Learning management system), dan lain-lain. Kebutuhan guru untuk mengikuti perkembangan dan menguasai TIK untuk keperluan pembelajaran tersebut perlu difasilitasi. Apalagi guru kimia adalah guru yang harus mengampu materi pelajaran yang dianggap beberapa siswa tidak mudah. Sesuai dengan karakteristik pelajaran Kimia yang menuntut siswa untuk mengamati, merasakan, dan mengoptimalkan panca indera dalam proses pembelajaran, maka pemunculan gejala alam sebagai sumber belajarKimia menjadi sangat penting. Salah satu upaya untuk keperluan itu adalah dengan menggunakan media pembelajaran Kimia. Tidak dapat dipungkiri bahwa TIK dapat menjadi suatu alat alternatif yang efektif untuk membantu mengembangkan media pembelajaran Kimia. Terkait dengan hal tersebut, kompetensi guru Kimia dalam TIK harus ditingkatkan, yang diharapkan dalam jangka panjang dapat dijadikan dasar bagi guru untuk
terus berkembang dan pada akhirnya guru memiliki tataran komptensi TIK mahir dan dapat memanfaatkannya untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran Kimia. Menengok kompetensi TIK guru kimia SMA/MA di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang pada umumnya belum tinggi, maka program kali ini yang disebut Insert-CT (In-service Training for Chemistry Teachers) perlu dilaksanakan dengan maksud untuk memberikan bekal dasar bagi guru kimia SMA/MA dalam memanfaatkan TIK untuk mendukung pembelajaran Kimia. Diklat ini dilaksanakan untuk melakukan pelatihan bagi guru Kimia SMA/MA agar mereka mampu menguasai aplikasi olah kata, olah data, olah presentasi dan LMS (Learning Management System) untuk kepentingan pembelajaran Kimia. Selain itu, kepelatihan ini dilaksanakan agar guru Kimia SMA/MA dapat membangun Academic Online Community untuk kepentingan pembelajaran Kimia. Pelatihan ini juga menjaring opini guru Kimia SMA/MA terkait dengan pelaksanaan kepelatihan dan tanggapan mereka untuk peningkatan kualitas kepelatihan di waktu mendatang. METODE PENELITIAN Subyek penelitian ini adalah guru kimia SMA/Ma di kabupaten Sleman, Yogyakarta sebanyak 31 orang. Obyek penelitian adalah kepelatihan TIK agar (1) guru mampu mengusasai aplikasi olah kata, olah data, dan olah presentasi untuk kepentingan pembelajaran Kimia,
dan (2) guru dapat membangun komunitas guru kimia di dunia maya untuk kepentingan pembelajaran Kimia. Pelatihan diberikan dengan metode diskusi, tanya jawab, latihan dan kerja mandiri. Materi pelatihan terdiri dari 40% teori (ceramah/brainstorming) yang akan diberikan oleh instruktur, dan 60% adalah latihan/praktik yang akan difasilitasi oleh instruktur. Setelah mengikuti sesi teori, setiap peserta akan diberi tugas secara individu. Tugas yang diberikan disesuaikan dengan pengetahuan yang telah didapatkan dari pelatihan. Sasaran diklat adalah guru Kimia SMA/MA dengan jumlah maksimal 31 guru, dan diprioritaskan bagi guru kimia yang memiliki draft RPP dan data nilai hasil ujian siswa, belum mahir memanfaatkan komputer, mengajar Kimia di SMA/MA/SMK di DIY dan diijinkan oleh Kepala Sekolah di mana dia mengajar. Sedangkan cakupan materike pelatihan adalah sebagai berikut:
TIK dalam pembelajaran
Materi ini menjelaskan pentingnya ICT dalam pembelajaran, mencakup pendekatan pembelajarn kontektual, dan peran penting ICT bagi pembelajaran tersebut.
Olah kata/data/presentasi dalam pembelajaran Kimia SMA Materi ini memberikan teori dan latihan untuk membuat/menulisRPP dengan menggunakan aplikasi olah kata/olah data/oleh presentasi
ChemWin Diklat penggunaan apiklasi ini dimaksudkan untuk melatih guru agar dapat menggambarkan struktur Kimia,
Akun e-mail dan group e-mail Diklat pembuatan e-mail dan group e-mail ditujukan untuk memberikan keterampilan dasar bagi guru untuk berkomunikasi secara online dengan kolega, dan untuk mendiskusikan pembelajaran kimia secara online.
LMS dan Edmodo Diklat ini digunakan untuk membuat Academic Online Community dan mengelola pembelajaran kimia secara online.
Cakupan materi kepelatihan diberikan dalam Gambar 1. .
Guru Kimia SMA/MA Belum terampil TIK Dasar
DIKLAT TIK DASAR: a. MICROSOFT OFFICE: MS WORD, EXCEL, dan POWERPOINT b. CHEMDRAW c. INTERNET DAN E-MAIL d. LMS e. EDMODO
PENGUMPULAN DATA: a. Respon guru kimia terhadap kepelatihan dengan kuesioner b. Respon guru kimia terhadap kepelatihan melalui online (edmodo)
Guru Kimia Mampu memanfaatkan TIK Dasar untuk pembelajaran Kimia
Produk Diklat: a. RPP, yg ada struktur Kimianya b. PPT materi mengajar sesuai RPP c. Nilai hasil analisis ‘evaluasi belajar siswa’ d. Edmodo & LMS
Gambar 1. Cakupan Materi Kepelatihan dan Pengumpulan Data Penelitian
Evaluasi diklat berorientasi produk, yang ditunjukkan dengan (1) RPP, (2) PPT untuk mengajar sesuai dengan RPP, (3) hasil analisis nilai siswa dengan excel, dan (4) daftar email address peserta serta alamat mailing list nama group lengkap dengan jumlah peserta yang telah bergabung serta (5) list Academic Online Community peserta kepelatihan, dan (6) respon positif peserta terhadap kepelatihan. Data respon guru terhadap penyelenggaraan kepelatihan, materi kepelatihan, serta keberlanjutan kepelatihan dikumpulkan melalui kuesioner dan melalui polling/pernyataan yang dikirimkan dan direspon secara online. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif untuk mendeskripsikan kebutuhan TIK guru kimia dan peningkatan kompetensi TIK guru kimia sebagai akibat dari kepelatihan INSERT-CT yang telah diikutinya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan secara tatap muka (face-to-face), di Laboratorium Komputer Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, dan diikuti oleh 31 guru Kimia SMA/SMK baik negeri maupun swasta yang berasal dari Kabupaten Sleman dan Bantul. Selain itu, tiga mahasiswa juga hadir membantu pendampingan selama diklat berlangsung. Kegiatan diklat face-to-face tersebut adalah:
Diskusi pemanfaatan dan integrasi TIK dalam pembelajaran kimia.
Diskusi ini perlu dilakukan untuk membuka kesadaran guru kimia tentang pentingnya TIK dalam pembelajaran Kimia. Sesuai dengan anjuran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa pemanfaatan multimode dalam pembelajaran perlu digalakkan sehingga pembelajaran tidak berlangsung secara konvensional. Sejarah perkembangan TIK dalam pembelajaran dan peran TIK dalam pembelajaran Kimia menjadi topic penting dalam diskusi.
Diklat keterampilan memanfaatkan MS Word untuk menyusun RPP Kimia.
Materi ini diberikan dalam bentuk kegiatan praktik menyusun RPP Kimia. Kegiatan ini dilaksanakan agar guru mampu menyusun RPP Kimia dengan baik.
Diklat keterampilan menggunakan Power Point untuk Media pembelajaran Kimia.
Power point merupakan salah satu aplikai dasar komputer yang sekarang ini harus dikuasai guru kimia karena ketersediaan semua perangkat di sekolah. Oleh karena itu, materi ini diberikan dalam diklat ini.
Diklat keterampilan menggunakan Exel untuk mengolah hasil evaluasi pembelajaran kimia. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang pasti dilakukan dalam proses
pembelajarn kimia. Maka analysis data hasil evaluasi harus juga dilakukan oleh guru. Penggunaan aplikasi computer exel sangat membantu guru dalam kegiatan analisis data tersebut, sehingga materi exel ini sangat dibutuhkan oleh guru kimia dalam diklat.
Diklat menggambar struktur kimia untuk keperluan pembelajaran dan penulisan laporan ilmiah. Materi tingkat menengah ini sangat strategis bagi guru kimia karena sangat diperlukan dalam menyusun RPP, karya tulis ilmiah, dan laporan penelitian kimia.
Diklat memanfaatkanan web untuk sumber belajar kimia
Materi yang disampaikan adalah pembuatan email bagi yang belum memiliki, dan melakukan advanced searching menggunakan searching engine google.com. Faktanya, sepertiga dari 31 peserta belum memiliki akun email, yang berarti bahwa mereka kurang familiar dengan pemanfaatan fasilitas di dunia maya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, pengiriman e-mail, pengiriman file, memabaca e-mail, mengunduh attachment diujicobakan dalam diklat ini.
Diklat menggunakan LMS edmodo untuk mengelola pembelajaran kimia dan untuk membangun komunitas guru kimia DIY.
Materi ini mencakup pengenalan learning management system (LMS), penggunaan LMS edmodo untuk pembelajaran kimia, dan membuat komunitas online guru kimia di Jogja Chem-TOC (Yogyakarta Chemistry Teachers Online Community). Dalam kesempatan ini, guru kimia belajar menggunggah materi dan sumber pembelajaran dalam format doc. .exel. .pdf. jpeg. .gif. .mov ke dalam library edmodo, menyampaikan materi pembelajaran melalui wall, membuat dan mengirimkan tugas dalam pembelajaran, membuat polling, dan melakukan evaluasi dengan menggunakan edmodo.
Output Kegiatan Berikut
dalam
Tabel
1
adalah
daftar
materi
diklat
dan
hasil/outut
penyampaian/praktik/diskusi materi tersebut: Tabel 1. Daftar output kepelatihan
No
Materi Diklat
Hasil/Keluaran/Output
1
Praktik Olah Kata/ aplikasi MS Word
RPP
2
Praktik Olah presentasi/ Power Point
File PPT mengajar
3
Praktik ChemWin
Gambar Struktur Kimia
4
Praktik pembuatan email dan searching
Akun email dan pemanfaatannya
dari
dalam pembelajaran 5
Praktik edmodo
Beridirinya komunitas online guru kimia Yogyakarta
Printshot hasil peserta kepelatihan di edmodo diberikan berikut:
Komunitas Online Guru Kimia Yogyakarta. Nama Komuntas tersebut pada awalnya disepakati Jogja Chemistry Teachers Community, yang kemudian oleh beberapa peserta, usul diganti dengan Jogja Chemistry Teachers Online Community (Chem-TOC). Anggota Chem-TOC ada 33 orang, yang terdiri dari 32 guru Kimia, dan seorang dosen sebagai pembina (pengelola).
Nama Komunitas
Daftar nama anggota (guru Kimia), lengkap dengan profil, alamat kontak dan alamat.
Jumah anggota
RPP dan PPT hasil diklat yang dikirimkan oleh guru. Guru kimia peserta diklat diberikan tugas pada tanggal 28 September 2013 untuk menyusun RPP dan PPT yang linier untuk persiapan satu kali pembelajaran. Berikut adalah Printshot tugas tersebut dan jumlah guru peserta yang telah mengumpulkan tugas.
Tugas yang diberikan
30 guru peserta telah mengumpulkan tugas RPP dan PPT. Jika tombol ‘Turned In’ ini diklik maka daftar guru dan file tugasnya dapat diview dan didownload.
Struktur senyawa kimia yang digambar dengan ChemWin Berikut adalah Printshot pemberian tugas ChemWin kepada peserta diklat. Para peserta diminta untuk mengambar struktur Tembaga Sulfat Penta Hidrat.
Terdapat masalah pada reply tugas oleh guru terhadap tugas ini, yaitu bahwa hanya ada 6 dari 30 peserta yang mengumpulkan jawaban tugas. Salah satu penyebab mendasar adalah karena kendala instalasi aplikasi. Program ChemWind sudah diberikan kepada semua guru, terpadu dengan materi diklat lainnya dalam suatu CD, namun kepelatihan
tidak melatih mereka melakukan instalasi program tersebut. Kesulitan tersebut tertuang dari respon guru sebagaimana tertuang dalam Printshot berikut.
Tanggapan guru terhadap Kepelatihan
Hambatan dan solusi kondisional. Berdasarkan masukan peserta, pelaksanaan kepelatihan terkendala masalah ringan, yang dapat diselesaikan tim, seperti:
Waktu diklat yang bertepatan dengan jam belajar efektif di SLTA, sehingga tim bekerja sama dengan MGMP kimia untuk mengatur guru yang dapat berpartisipasi dalam kepelatihan tanpa mengganggu pembelajaran,
Waktu diklat yang sangat singkat, Untuk itu, penugasan dan komunikasi lanjut dengan menggunakan Chem-TOC online dilakukan. Badwidth koneksi yang relative lambat, sehingga peserta dan dosen yang memiliki modem dibawa untuk membantu penyelesaian masalah. Beberapa aplikasi atau software yang dipakai tidak dimiliki oleh tim, sehingga tim mengunduh free version dari website yang ada. Kurangnya tenaga pendamping. Masalah ini tidak dapat diselesaikan kecuali pengaturan bantuan secara optimal di dalam proses kepelatihan.
Evaluasi Kepelatihan oleh Peserta Tanggapan dijadikan bahan evaluasi dan data dikumpulkan melalui dua cara. Pertama, dengan menggunakan instrument angket terbuka yang diisi oleh peserta, dan
kedua melalui instrument polling di edmodo yang sekaligus sebagai bahan praktik peserta dalam menggunakan edmodo terutama untuk membuat polling online di kelas mereka sendiri. Hasil dari kedua instrument tersebut hamper sama, dan diuraikan berikut ini. Analysis terhadap Data Kuesioner Angket evaluasi terdiri dari lima pernyataan/pertanyaan. Hasil angket tersebut disertakan di lampiran. Berikut adalah rekap datanya.
Tabel 2. Analisis Data Tanggapan Peserta melalui Kuesioner
No
Pertanyaan/pernyataa
Jawaban
Jawaban
Abs-
n
positif
negative
tain
1
Apakah sudah implementasikan TIK dalam pembelajaran?
2
Apakah pelatihan ini bermanfaat? Perlukah pelatihan ini dllakukan di sekolah?
3
4
Materi pelatihan apa yang perlu dikaji lebih lanjut?
5
Tindak lanjut apa yang diharapkan dari hasil penelitian ini?
71%
22%
Keterangan
7%
Jenis TIK: PPT: 62% Flash: 26% Lain-lain: 12% 100% Semua peserta “SANGAT BERMANFAAT” 100% Guru sangat berminat pendalaman diklat supaya mampu mengikuti perkembangan teknologi untuk mendukung pembelajaran LMS edmodo, terlalu banyak materi yang perlu dikaji dalam waktu diklat yang sangat singkat Semua materi yang dilatihkan perlu dikaji lebih lanjut Materi pembuatan media ChemWind pendampingan atau komunikasi kintinyu untuk tindak lanjut, pendalaman, dan pemakaian dalam pembelajaran Diklat ini untuk semua guru bukan hanya guru kimia Diklat serupa di MGMP Modul pelatihan disediakan
Analisis terhadap Data Respon Peserta Melalui Edmodo Data ini dikumpulkan dengan menggunakan polling di edmodo. Ini diberikan untuk mengumpulkan data dari peserta diklat dan sekaligus untuk praktik keterampilan menggunakan edmodo, terutama untuk melaksanakan polling saat pembelajaran. Berikut adalah screenshot data.
Apakah training ini sangat penting bagi peningkatan keprofesionalan guru kimia?
100% dari 21 peserta yang merespon polling menyatakan sangat penting.
Sss
Apakah materi yang disampaikan dalam diklat sesuai dengan kebutuhan peserta? Dari 26 peserta yang memberikan suara dalam voting ini, semuanya atau 100% menyatakan „SESUAI‟.
Apakah teknik penyampaian dalam diklat ini sudah sesuai dengan yang diharapkan peserta? Dari 22 respon, 100% menyatakan bahwa teknik pembelajaran yang digunakan dalam diklat sudah sesuai dengan yang diharapkan peserta.
Apakah trainer menyampaikan materi dengan baik? Respon yang masuk sebanyak 20 suara, dan menyatakan setuju bahwa trainer dalam diklat ini menyampaikan materi dengan baik.
Apakah training serupa perlu dilakukan sebagai tindak lanjut? Semua respon (19 suara) menyatakan setuju adanya training lanjutan untuk meningkatkan kemampuan TIK guru kimia.
Tanggapan guru melalui edmodo ini dapat dirangkum dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Data Polling Edmodo
No
Pernyataan
1
Apakah training ini sangat penting bagi peningkatan keprofesionalan guru kimia? Apakah materi yang disampaikan dalam diklat sesuai dengan kebutuhan peserta? Apakah teknik penyampaian dalam diklat ini sudah sesuai dengan yang diharapkan peserta? Apakah trainer menyampaikan materi dengan baik? Apakah training serupa perlu dilakukan sebagai tindak lanjut?
2 3 4 5
Respon peserta Ya Tidak
Jumlah total respon
100%
-
21
100%
-
26
100%
-
22
100%
-
20
100%
-
19
Rencana Tindak Lanjut Berdasarkan masukan dari peserta agar diklat ini dilanjutkan dan agar komunikasi untuk keberlanjutan program ini dilakukan, maka pembinaan dan sustainability diklat ini harus diwujudkan. Sesuai dengan rencana dan rancangan diklat, Chem-TOC akan terus dikembangkan sebagai cikal-bakal MGMP online di DI Yogyakarta. Komunitas ini diharapkan dapat menjadi wadah guru kimia se-DIY untuk saling bertukar informasi dalam rangka peningkatan keprofesionalan guru.
Peningkatan kualitas training sebagai bekal dasar guru kimia untuk bergabung di komunitas Chem-TOC mutlak dilakukan. Oleh karena itu, saran dan masukan peserta digali dan dirangkum sebagai berikut:
Pendampingan lebih intensif dengan melibatkan lebih banyak instruktur/pendamping
Training perlu dilakukan berkesinambungan agar pembinaan implementasinya di sekolah berjalan baik
Modul, lembar kerja dan/atau panduan materi pelatihan perlu disediakan Menanggapi hal ini, tim langsung mengunggah panduan pengembangan pembelajaran dengan edmodo, seperti berikut.
Materi pembuatan animasi untuk KBM perlu diberikan
Waktu training terlalu singkat, perlu diperpanjang
Contoh screenshot saran peserta diberikan oleh gambar berikut.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran Kimia di SMA/SMK bagi guru kimia diselenggarakan
dengan
baik
dengan
metode
face-to-face
(tatap
muka)
dan
keberlanjutannya secara online, dengan materi yang dilatihkan dalam pelatihan ini adalah MS Word, Power Point, Exel, ChemWind, Web/email, dan LMS edmodo
Output pelatihan tercapai, ditunjukkan dengan indikator keberhasilan pelatihan berupa produk RPP, PPT untuk pembelajaran Kimia, gambar struktur senyawa Kimia dengan ChemWind, Komunitas Online Guru Kimia di DIY (Jogja Chem-TOC). Produk-produk tersebut telah berhasil dikembangkan oleh peserta pelatihan yang sebagian besar sudah mengenal aplikasi MS Word, Power Point, exel, dan memiliki keterampilan TIK web yang minim.
Komunitas online guru Kimia di DIY yang disebut Jogja Chemistry Teachers Online Community, dan disingkat „Chem-TOC‟ telah berhasil dibuat dan diharapkan terus berkembang menjadi MGMP online guru Kimia di DIY, yang akan dimulai dari Kabupaten Sleman.
Respon peserta terhadap pelatihan sangat positif, baik terkait dengan manajemen penyelenggaraan, materi kepelatihan, strategi penyampaian dan kepelatihan, kualitas trainer, dan sarana kepelatihan.
Peserta berharap, kepelatihan dapat terus diberlangsungkan dan bercita-cita untuk dapat membangun komunitas online bagi guru kimia di DI Yogyakarta.
Saran
Guru diharapkan tidak lelah dan terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan TIK untuk pembelajaran.
Kegiatan pelatihan, terutama pemanfaatan TIK dalam pembelajaran perlu untuk dilanjutkan di tahun-tahun yang mendatang.
UCAPAN TERIMA KASIH Artikel ini ditulis berdasarkan hasil kegiatan PPM Reguler UNY tahun 2013 dengan No kontrak: 12/Sub Kontrak-PPM Reguler/UN34.21/2013. Oleh karena itu, penulis bersyukur atas kesempatan tersebut serta menyampaikan terima kasih kepada LPPM UNY dan UNY.
DAFTAR PUSTAKA Darling-Hammond, L. (1998). Teacher Learning that Supports Student Learning. Educational Leadership, 55(5), 6-11. Diaz-Maggioli, G., (2004). A Passion for Learning: Teacher-Centered Professsional Development.Alexandria. Giri Suryatmana, (2008). PENGEMBANGAN IT DI LINGKUP DITJEN PMPTK, International Seminar, SEAMOLEC, JAKARTA Julia Phelps And Maria Papaefthimiou,The Use Of ICT in Teaching and Learning at the University of Reading, Moh. Surya, (2006). Potensi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Di Kelas,Seminar Nasional, Jakarta