REKONSTRUKSI PEMIKIRAN HABERMAS DI ERA DIGITAL
Jaduk Gilang Pembayun Universitas Tidar Jalan Kapten Suparman 39, Potrobangsan, Magelang E-mail :
[email protected]
Abstract Public sphere is a theory who created and popularized by Habermas who focus on a historical studies of a critical discussion as a feedback to social realities consists of politic, culture, and anything else that interests the citizen happen in 18th century. Emergence of the internet as a new media make cultural change and transfrom the public sphere into something that has a big scale who can access anywhere and anytime. This is a point of the attention to see how shape, character and the problem about the public sphere in the digital era. Keyword: public sphere, internet, new media
Abstrak Ruang publik adalah sebuah teori yang diciptakan dan dipopulerkan Habermas yang berfokus kepada sebuah kajian historis terhadap diskusi kritis sebagai feedback dari realitas sosial, yang terdiri dari politik, budaya, dan hal apapun yang menarik minat masyarakat yang terjadi pada awal abad ke-18. Kemunculan internet sebagai media baru menjadikan perubahan budaya dan transformasi ruang publik menjadi suatu bentuk wadah yang mempunyai skala besar dan terlepas dari persoalan tempat dan waktu. Hal tersebut menjadi titik perhatian untuk melihat bagaimanakah bentuk dan karakter serta permasalahan yang terjadi tentang ruang public di era digital. Kata kunci: ruang publik, internet, media baru
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017, Hal. 1-14
dikuasai oleh sekelompok borjuis yang
Pendahuluan Di era konvergensi dan kemunculan
justru kemudian seolah mengambil alih
internet sebagai media yang bisa digunakan
ruang
publik
dari
negara
dan
tidak
industri media dalam mendistribusikan
memberikan kesempatan yang sama pada
informasi, warga tidak lagi dipandang
elemen masyarakat lainnya.
sebagai audiens dalam pengertian sekadar
Kajian ini dimulai pasca holocaust
mengonsumsi informasi yang disajikan
di Jerman, dimana pada masa tersebut
semata. Fasilitas internet memungkinkan
sedang terjadi perubahan politik di Jerman.
karakter berita menjadi lebih luas dan
Jerman pada masa itu sedang menuju
pelaku industri media tidak hanya berhenti
masyarakat yang demokratis. Perubahan
pada fungsi untuk menginformaslkan (to
menuju Jerman yang lebih demokratis ini
inform) semata, melainkan juga melibatkan
membutuhkan demokrasi yang memiliki
warga untuk berinteraksi dalam sebuah
legitimasi (Holub, 2012:58). Habermas
bahasan mengenai fenomena yang terjadi.
menilai bahwa demokrasi yang memiliki
Konteks
keterlibatan
legitimasi tersebut tidak semata persoalan
warga ini akan semakin berkembang jauh
legitimasi oleh suara mayoritas, seperti
ketika memasukkan bahasan mengenai
yang umum diketahui sebagai demokrasi.
Citizen Journalism.
Akan tetapi, lebih kepada adanya proses
pembahasan
Konsep
soal
ini
pertama
kali
diperkenalkan oleh Habermas pada tahun 1962
lewat
bukunya
The
Structural
diskusi yang melalui pertimbangan dan alasan yang rasional. Keberadaan
public
sphere
ini
Transformation of the Public Sphere. Buku
sendiri sebenarnya sudah ada sejak 1700an.
ini
dan
Masyarakat barat seperti Perancis dan
kehancuran virtual rasionalitas ruang publik
Amerika mulai melakukan revolusi, dimana
yang tengah berkembang pada abad 19 dan
warga masyarakat biasa dilibatkan dalam
20 di Inggris, Perancis, dan Jerman”
berbagai proses diskusi publik dalam
(Midgley, 2012: 19). Dalam pandangan
rangka pembuatan keputusan mengenai
Habermas, ruang publik yang berkembang
berbagai persoalan publik. Keberadaan
pesat pada masa itu seharusnya mampu
warung-warung kopi di Inggris dan bar-bar
mengedepankan proses
Akan
di Perancis khususnya pada pra-revolusi
tetapi, dalam kenyataannya justru terjadi
Perancis telah melahirkan masyarakat yang
pengekangan kebebasan dan dominasi.
lebih melek terhadap berbagai persoalan
Inilah yang kemudian disebut sebagai
kenegaraan di masa itu.
menggambarkan
“transformasi
rasional.
ruang publik borjuis. Ruang publik ini
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA Hal ini tentu bertolak belakang dengan
situasi
diterapkan.
sebelumnya mengenai
authoritarian
ruang
yang
“Gagasan
publik
menunjukan
kemajuan dari gagasan pencerahan yang mencoba
membebaskan
subjektifitas
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017 dalam
masyarakat
demokratis
dan
yang
semakin
pembentukan
opini
percakapan mengenai isu publik yang dan
diproduksi
menopang
publik”
(Dahlgren, 2000: 44). Seiring
dengan
manusia dari batasan-batasan yang dibuat
teknologi
dalam
(Midgley,
kemudian turut memainkan peran penting
2012:32). Seiring dengan perubahan sistem
dalam perkembangan ruang publik.Seperti
negara
maka
diutarakan oleh Goode bahwa “Most
kesetaraan menjadi poin penting yang harus
discussions of the new mediascape and the
dimiliki oleh setiap individu warga negara.
publik sphere have highlighted the role of,
tradisi
yang
autoritarian”
semakin
liberal,
komunikasi,
perkembangan internet
pun
Akan tetapi, Habermas melihat
say, the Internet as a publik sphere,
bahwa pada periode tersebut ruang publik
focusing on how well or how poorly the
hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok
practices it embodies live up to the values
borjuis. Dengan kata lain, tidak seluruh
of Habermasian discourse ethics” (Goode,
elemen warga negara memiliki suara yang
2005: 114).
setara. Dalam artian pula, tidak ada
Internet memungkinkan bagi setiap
ekualitas pada warga negara. Untuk itulah
orang untuk mendapatkan akses terhadap
kemudian Habermas merasa perlu untuk
informasi. “Internet menawarkan sebuah
membuat konsep ruang publik yang lebih
prototype bagaiman dunia maya dapat
ideal untuk menciptakan kesetaraan ini.
diaplikasikan
“Habermas ingin membuat maksud yang
demokrasi-untuk
lebih eksplisit dari aturan normatif yang
terbuka dan partisipatif” (Dahlgren, 2000:
ideal dan dapat menggambarkan bagaimana
52). Setiap aktor politik yang ingin terlibat
ruang publik tersebut dapat berkontribusi
dalam proses politik di masyarakat pun
sebagai kerangka yang esensial dalam
dapat memperluas penyebaran informasi
masyarakat demokratis” (Midgley, 2012:
dengan lebih murah, dan terdesentralisasi.
34).
meningkatkan membuatnya
Terdesentralisasi Dengan
artian
kepemilikan informasi tidak hanya terfokus
borjuis pada masa itu, keberadaan ruang
pada sekelompok elite politik. Seperti yang
publik
disampaikan oleh Dahl:
dalam
ruang
lebih
publik
berada
praktek
dalam
proses
situasi
yang
berbahaya. Hal ini dikarenakan ruang
“Teknologi
informasi
menawarkan
publik justru memainkan peranan sentral
beberapa kekayaan untuk mengurangi 3
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
ketidaksetaraan dalam politik. Evolusi
metode
dalam teknologi informasi meningkatkan
dilakukan
daya akses kepada informasi mengenai
berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi
agenda politik, yang pada akhirnya akan
oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak
meningkatkan
begitu mempengaruhi dinamika pada objek
Teknologi
partispasi
baru
juga
publik.
meningkatkan
etnografi. pada
Penelitian objek
kualitatif
alamiah
yang
tersebut.
peran penting warga negara untuk
Penelitian kualitatif instrumennya
dapat berkontribusi pada proses politik.
adalah
Teknologi komunikasi memperluas alur
instrumen, maka peneliti harus memiliki
informasi dan komunikasi dan membuat
bekal teori dan wawasan luas, sehingga
pemerintah lebih transparan (Dahlgren,
mampu bertanya, menganalisis, memotret,
2000:59).
dan mengkonstruksi situasi sosial yang
Menuju public sphere yang ideal melalui
diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
dunia maya tentu bukannya tanpa usaha
Melalui metode deskriptif peneliti berusaha
keras. Ada begitu banyak tantangan dalam
untuk mengkaji dan menganalisa status
mewujudkan ruang publik yang ideal.
sekelompok manusia, suatu objek, kondisi,
Terutama ketika masyarakat tidak cukup
sistem pemikiran ataupun peristiwa pada
rasional dalam memberi argumentasi dan
masa sekarang. Tipe penelitian ini berusaha
kemungkinan pertukaran informasi yang
menerangkan fenomena sosial tertentu.
tidak
dapat
peneliti
dipertanggung
jawabkan
Penelitian
Melalui
fenomena
beberapa
kebenarannya.
itu
dapat jenis,
sendiri.
Menjadi
dibedakan
menjadi
berdasarkan
kriteria
perkembangan ruang publik yang telah
pembedaan antara lain fungsi akhir dan
peneliti jabarkan di atas, serta minat dan
pendekatannya. Penelitian
rasa keingintahuan peneliti mengenai wujud
deskriptif
biasanya
ruang publik di era digitital sekarang ini,
mempunyai dua tujuan, untuk mengetahui
peneliti berusaha menganalisa dan mengkaji
perkembangan
mengenai bagaimana rekonstruksi ruang
mendeskripsikan
publik di era digital.
fenomena sosial tertentu. Sukmadinata (2009:18)
Metode penelitian kualitatif sering disebut
metode
penelitian
karena
penelitiannya
naturalistik
dilakukan
pada
kondisi yang alamiah, disebut juga sebagai
tertentu
secara
juga
penelitian
Metode Penelitian
kejadian
mendefinisikan
terperinci
menyatakan
deskriptif suatu
dan
bahwa bertujuan
keadaan
atau
fenomena secara apa adanya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis
penelitian
ini
meng-
gunakan 4
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
penelitian kualitatif karena analisis datanya
terbuka bagi siapa saja untuk berinteraksi
berupa kata-kata tertulis atau lisan dan
atau sekadar mengkonstruksi diri.
mempertimbangkan pendapat orang lain yang bisa disebut dengan narasumber.
Internet
bisa
dikatakan
sebagai
medium yang bisa digunakan untuk diskusi atau debat politik, pertukaran ide maupun gagasan,
Hasil dan Pembahasan
hingga
membangun
wacana
Dunia maya atau cyberspace pada
sebagai jawaban terhadap realitas politik.
dasarnya menyediakan apa yang disebut
Namun, fungsi ini sama juga dengan
public sphere. Secara digital, karakteristik
penggunaan internet sebagai sarana virtual
cyberspace bisa dimaknai sebagai sesuatu
semata; internet bisa menjadi medium yang
yang umum atau yang sifatnya pribadi,
dilekatkan pada realitas masyarakat apa
antarbudaya atau lintas bahasa, hingga pada
saja,
publik yang terkontrol atau yang bebas.
mengaksesnya.
Ibarat
alun-alun,
menemukan
di
mana
beragam
kita
tergantung
bisa
Kaskus
dari
pengguna
yang
adalah
situs
forum
karakteristik
komunitas maya terbesar dan nomor 1
termasuk juga latar belakang entitas yang
Indonesia dan penggunanya disebut dengan
berada di sana. Meski siapa saja bisa berada
Kaskuser. Kaskus lahir pada tanggal 6
dalam alun-alun, namun tidak berarti
November 1999 oleh tiga pemuda asal
otomatis kita menjadi bagian dari ruang
Indonesia
tersebut; kita bisa menemukan entitas yang
Stephanus, dan Budi Dharmawan, yang
berkelompok di salah satu sudut alun-alun,
sedang
tetapi kita tidak bisa begitu saja masuk
Amerika
dalam kelompok mereka.
umumnya berasal dari kalangan remaja
Dunia maya tidaklah sama dengan tipe media tradisional seperti radio, televisi
hingga
yaitu
Andrew
melanjutkan Serikat.
dewasa
studi
Darwis,
di
Seattle,
Pengguna
yang
R.
Kaskus
berdomisili
di
Indonesia maupun di luar Indonesia.
atau penerbitan dan juga tidak pula sejenis
Kaskus, yang merupakan singkatan
dengan pengertian ruang publik secara
dari Kasak Kusuk, bermula dari sekadar
tradisional dalam kehidupan nyata. Dunia
hobi dari komunitas kecil yang kemudian
maya
berkembang
memberikan
dan
menyediakan
hingga
saat
ini.
Kaskus
fasilitas bagi pengguna untuk menemukan
dikunjungi sedikitnya oleh 900 ribu orang,
cara baru dalam berinteraksi baik dalam
dengan
aspek
dan
15.000.000 setiap harinya. Hingga bulan
sebagainya. Realitas di dunia maya inilah
Juli 2012, Kaskus sudah mempunyai lebih
yang menjadikan Kaskus sebagai ruang
dari 601 juta posting.
ekonomi,
politik,
sosial,
jumlah
page
view
melebihi
5
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
Kaskus sejatinya tidak harus dilihat
public sphere ini baik dalam mengarahkan
melulu dari sisi ekonomis (FJB). Fungsi
opini maupun memobilisasi dukungan.
yang lain adalah sebagai tempat diseminasi
Thread Kaskus yang melegenda adalah
ide dan sirkulasi info yang berperan penting
„Semua
dalam pengembangan rasionalitas publik.
„Menuju Sepak Bola Indonesia yang Lebih
Istilah public sphere sendiri pertama kali
Baik‟. Sungguh fenomenal, sebuah thread
dikemukakan
Tentang
Jokowi-Ahok‟
dan
oleh
Juergen
Habermas.
bernama „Semua Tentang Jokowi-Ahok‟
public
sphere
biasanya
mampu meraup banyak sekali pendukung
digunakan dalam kerangka komunikasi
ketika Jakarta sedang gegap gempita
politik yang positif.
dengan Pilgubnya. Dukungan tidak hanya
Terminasi
Public sphere digambarkan oleh
datang dari Kaskuser Jakarta, tapi juga dari
Habermas sebagai sebuah ruang inklusif di
mereka yang berdomisili di luar Jakarta.
mana masyarakat secara kolektif membuat
Padahal di sub-froum yang sama, hadir
sebuah
sebuah
pula thread „Semua Tentang Foke-Nara‟
lingkungan terkait dengan kondisi sosial
dan kandidat lainnya. Entah berpengaruh
politik maupun ekonomi. Lantas, apakah
secara langsung atau tidak, yang jelas pada
Kaskus sendiri merupakan public sphere?
hari H perolehan suara Jokowi-Ahok
Jawabannya jelas iya. Kaskus merupakan
mampu mengalahkan sang incumbent.
opini
publik
dalam
sebuah ruang publik yang inklusif, semua
Kaskus sebagai sebuah forum sosial
orang asal melek komputer dan internet
diakui
bisa
menggunakannya.
menggunakan
memang
cukup
ampuh
untuk
Tujuan
orang
mengikat kapital sosial. Kaskus banyak
juga
mulai
membantu
Kaskus
orang
untuk
berhubungan
berkembang. Orang tidak hanya mengenal
dengan koleganya ataupun orang asing.
Kaskus sebagai tempat jual-beli, tapi juga
Proses berinteraksi dengan orang yang
sebagai tempat untuk melemparkan sebuah
terpisah jarak dan hubungan-hubungan
wacana. Ketika wacana yang dilemparkan
tersebut sering kali menghasilkan sebuah
ditanggapi oleh pihak lain, mereka merasa
common
eksis
seterusnya
bersama. Namun di balik kekuatannya ini
berkembang tanpa sadar menjadi sebuah
Kaskus juga menyimpan potensi bagi
opini publik.
terbentuknya sosok masyarakat baru yang
di
sana
hingga
Dalam situasi seperti ini yang
reciprocity
atau
keuntungan
berbeda dengan sebelumnya.
paling diuntungkan adalah dunia marketing
Sosok masyarakat baru ciptaan
khususnya marketing politik. Ada sebuah
Kaskus terutama pada fenomena yang
peluang yang harus dimanfaatkan dalam
mungkin akan mengakibatkan orang untuk 6
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
menghindari
salon di Paris menjalankan sebuah fungsi
berkomunikasi
ataupun
berjualan secara „face to face‟. Alasan
yang sama sebagai public
klasik yang biasa dikemukakan adalah
kawasan
„because it’s easier‟. Permasalahannya
menyatakan
adalah adanya gap antara „real life‟ dengan
sphere) opini menjadi sebuah isu yang
„dunia maya‟. Kebiasaan ini, hemat penulis,
terbebas
akan dapat mengancam skill seseorang
ekonomi. Dari dua contoh kasus yang
untuk berkomunikasi secara verbal.
diusung Habermas (1989) kita melihat
Dalam
keterbatasan
perkotaan. bahwa
dari
sphere di
Habermas (di
ikatan
dalam
juga public
ketergantungan
wilayahnya,
setting kultural turut mempengaruhi lokasi
dunia maya memunculkan sebuah konsep
dan bentuk arena public sphere. Jika di
forum sebagai jawaban atas kebutuhan
Inggris terdapat café dan di Paris terdapat
akan public sphere. Kasak Kusuk atau
salon, maka di dunia maya terdapat forum
yang kerap disapa Kaskus konon lebih
internet.
terkenal karena Forum Jual Belinya. Dalam
Secara umum, Kaskus memiliki
perkembangannya, Kaskus telah menjadi
karakterisik sebagai berikut: aksesibilitas
sebuah public sphere di dunia maya. Dalam
yang tidak terbatas bagi siapa saja karena
hal ini, public sphere dimaknai sebagai
semua orang bisa mendaftar; kaskuser
suatu ruang publik yang tidak riil dan
memiliki kebebasan untuk berlama-lama
memiliki
posting di forum-forum yang ada di
peran
kepentingan
publik
menampung dalam
Kaskus; dan kaskuser merasa bebas untuk
semacam sub-forum (yang terdiri dari
berbicara mengenai masalah apapun. Tema
banyak
minimal
pembicaraan pun beragam, mulai dari
(dikontrol atau ada pihak yang dominan
tema-tema serius seperti isu keamanan
dalam arena) tingkat kepublikannya sampai
negara dan kebijakan pemerintah hingga
yang maksimal atau mendekati ideal (bebas
yang ringan atau sekedar posting tak jelas
nilai). Bisa juga Kaskus secara abstrak
yang sering disebut dengan junker. Kaskus
sebagai public sphere, dimaknai sebagai
dibuat untuk menampung semua ide,
sebuah arena interaksi pertukaran ide dan
gagasan, pemikiran, dan pendapat semua
opini publik.
membernya.
thread),
dibedakan
dari
yang
Ada sebuah pernyataan menarik
Tak ada larangan formal, tetapi
dari Habermas (1989) yang menyampaikan
yang jelas perlu menjaga budaya Kaskus,
bahwa café di kawasan London, Inggris
yaitu dengan tidak flamming (provokatif
telah menjelma menjadi sebuah public
atau mengadu domba), terutama isu SARA.
sphere. Bahkan cerita mengenai salon-
Kemauan untuk
berbagi dan menjaga 7
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
perasaan orang lain menjadi sangat penting
digunakan
dalam bersikap.
pribadi/segelintir
Kontrol sosial merupakan kesadaran
informasi
demi
kepentingan orang/kelompok,
dengan
tujuan
bersama sebagai manusia yang dibatasi
memberikan
oleh kekuatan yang sepadan bagi intensitas
pribadi, memberi informasi dengan tujuan
dengan lingkungan sekelilingnya untuk
pencemaran nama baik, membicarakan hal-
bertingkah laku dalam cara-cara tertentu
hal kecil yang sengaja di besar-besarkan
tanpa
berlebihan
serta banyak hal lain yang dimana semua
kepentingan sendiri. Hal tersebut muncul
kegiatan tersebut tidak bertujuan demi
dalam pembicaraan di Kaskus pada forum
kepentingan bersama. Semua hal tersebut
BPLN yang membahas mengenai
isu
mudah sekali terjadi karena kelebihannya
keamanan, kritisi kinerja anggota dewan
yaitu kemudahan diakses bagi siapa saja
(yang seringkali disebut dHewan), atau
yang memiliki hubungan internet dan sifat
gosip yang membicarakan wanita sebagai
penggunanya yang anonimus, kita tidak
salah satu korban pelecehan yang hamil
bisa mengetahui dengan jelas identitas yang
tanpa suami.
memberikan informasi dan kualitas dari
memandang
secara
informasi
komersial,
Memang nampak seperti stereotype
informasi tersebut.
ketika dikatakan bahwa para kaskuser itu
Kebebasan
yang
bersifat
bermedia
dan
sedang bergosip. Akan tetapi, memang
berinformasi juga merupakan ciri dari
itulah realita yang ada dan seperti yang
terwujudnya negara demokrasi. Dengan
dikatakan oleh
Koentjaraningrat, gosip
semboyan dari rakyat, oleh rakyat, dan
diasosiasikan sebagai sebuah kontrol sosial.
untuk rakyat, masyarakat mempunyai ruang
Di samping itu, adanya
partisipasi
proses tukar
yang
harus
dijamin
oleh
gagasan kritis mengenai lingkungan sekitar
pemerintah sebagai aparatur negara dan
di Kaskus, membuat situs tersebut menjadi
representator
sebuah wadah kontrol sosial pada kota atau
bermedia
massa
dan
suatu komunitas yang bersangkutan.
informasi.
Tanpa
adanya
Bagaikan
dalam
memperoleh kebebasan
bermedia massa oleh masyarakat, maka
selain kelebihan public sphere virtual juga
yang akan terjadi adalah kemandulan
memiliki kekurangan yang menariknya,
demokrasi yang berujung pada lemahnya
berasal
yang
partisipasi rakyat dalam berpolitik dan
yaitu
bernegara.
dimilikinya.
efek
bermata
termasuk
dua,
dari
pedang
rakyat,
kelebihan
Kekurangannya
Hal
ini
seperti
yang
informasi terkadang tidak dapat dipercaya
diungkapkan oleh Randall bahwa untuk
sumbernya, informasi yang disampaikan
mewujudkan
berfungsinya
demokrasi, 8
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
masyarakat
coercion.... (to) express and publicize their
sipil
membutuhkan
akses
terhadap informasi sebagai alat untuk
views”.
Konsep publicsphere dari
mengetahui
Habermas
mengutamakan dialogical
Sementara
pilihan para
-
pilihan
politisi
politik.
membutuhkan
conception(konsepsi
dialogis)
dengan
media untuk menyampaikan pandangan -
asumsi bahwa individu-individu datang
pandangan mereka dan untuk berinteraksi
bersama-sama ke lokasi yang sama dan
dengan masyarakat. Media tidak berdiri
terjadinya dialog satu sama lain, sebagai
sendiri dalam sebuah sistem sosial tetapi
peserta yang sama dalam percakapan face-
menyediakan
to-face (McKee, 2005: 257).
saluran
komunikasi
para
pelaku di dalamnya. Kaskus
Undang-undang dasar tahun 1971 sphere
yang seluruhnya diadaptasi dari Declaration
yaitu
des Droits de l`Homme et du Citoyen
sebagai sumber informasi dan menyediakan
tanggal 26 Agustus 1789 melengkapi
ruang bagi publik untuk melakukan diskusi
rumusan ide tentang “ruang publik” di
dan debat publik. Kaskus sebagai domain
pasal 11: “Mengomunikasikan ide dan
penyelenggara public sphere harus menjadi
opini dengan bebas adalah hak paling
tempat dalam menyelesaikan permasalahan
hakiki bagi manusia. Maka oleh sebab itu,
publik. Karena dengan jurnalisme yang
setiap orang boleh berbicara, menulis dan
berimbang dan independen serta public
mencetak
sphere yang terjamin kebebasannya maka
bertanggungjawab bagi kesalahpenggunaan
akan muncul opini publik yang benar-benar
kebebasan ini dalam kasus-kasus tertentu
mewakili
seluruh
seperti yang ditetapkan oleh hukum.”
publik. Public opinion tersebut kemudian
Undang-undang dasar tahun 1793 tegas-
dapat dijadikan sebagai dasar lahirnya
tegas mencantumkan kebebasan berkumpul
kebijakan public (public policy) yang
demi melindungi kebebasan berekspresi ini:
berpihak kepada publik yang kemudian
“Hak untuk mengomunikasikan ide dan
akan
opini, entah melalui pers atau dengan cara
mempunyai
sebagai public dua
peran
penting
kepentingan
berdampak
pada
meningkatnya
mutu public service. Sebagaimana
lain, Jürgen
Habermas
hak
damai....tidak
dengan
untuk
bebas,
berkumpul
dapat
disanggah
yang mendefinisikan public sphere yaitu “A
Habermas
domain of our social life where such a
öffentlichkeit (public sphere):
thing as public opinion can be formed
1.
membedakan
politische
tiga
öffentlichkeit:
asalkan
dengan lagi.” jenis
artinya
(where) citizens.... deal with matters of
ruang publik politik atau politis
general interest without being subject to
(atau kadang-kadang diterjemahkan 9
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
2.
3.
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
menjadi ruang publik di wilayah
tersebut, jelas era pembicaraan public
politik/politis)
sphere
literarische
öffentlichkeit:
dalam
bergeser.
arti
face-to-face
Karenanya,
sudah
Poster
dalam
diterjemahkan sebagai ruang publik
“Cyberdemocracy : Internet and the Public
sastra/literer (atau ruang publik di
Sphere” mengatakan, hendaknya apa yang
dunia sastra/tulis-menulis), dan
dikatakan Habermas tentang konsep public
reprasentative
öffentlichkeit:
sphere sebagai ruang homogen dimana
perepresentasian/perwakilan publik
subyeknya mempunyai relasi simetrikal,
(yakni pertunjukan kehormatan di
dalam arena publik elektronik terabaikan
depan khalayak yang menonton)
(Mckee, 2005:109).
(Habermas, 1997:119)
Bentuk-bentuk ala salon dan coffe
Di dalam public sphere akan terbentuk
house mungkin berubah menjadi virtual
sebuah public opinion, dimana biasanya
communities, electronic cafes, bulettin
public opinion ini mempengaruhi kebijakan
board,
dari negara. Public opinion merujuk pada
Peran mengisi ruang antara kekuatan
kritik atau kontrol yang dilakukan oleh
negara dan civil society sebenarnya dapat
masyarakat. Opini personal dari individu-
diisi oleh media massa. Media dapat
individu akan menjadi opini publik melalui
memainkan peranan signifikannya dalam
partisipasi dalam debat publik yang bebas
membentuk
dan adil serta terbuka bagi semua.
informasi dalam pembentukan opini publik.
Kemunculan media massa seperti surat
e-mail
Menurut
atau
dan
teleconfrence.
menyebarluaskan
Habermas,
semula
media
kabar, radio dan televisi memang membuat
memang dibentuk dan menjadi bagian
perubahan
dalam
integral dari public sphere. Hanya saja,
ala
kemudian media dikomersilkan menjadi
politik
komoditi sehingga menjauhkan perannya
seperti coffe house, public square, salon,
semula sebagai pengisi ruang publik.
tichgesellschaften, town hall dan banyak
Dalam masalah ini, Habermas terlihat
tempat lainnya tidak lagi menjadi tempat
pesimis dengan peran media massa karena
untuk diskusi dan aksi politik. Perannya,
perhatiannya mengenai public sphere lebih
seperti dikatakan Mckee (2005), digantikan
tertuju
oleh media massa. Menurutnya TV, koran,
membesar-besarkan komersialisasi media
majalah, fotografi dan media lainnya
massa. Pasar bebas melahirkan kekuatan-
merupakan public domain, tempat dimana
kekuatan ekonomi yang bersifat hegemonik
publik sering diciptakan. Melihat kenyataan
dan
signifikan
rekonseptualisasi Habermas.
public
Matriks
sphere
demokrasi
dapa
diskusi
monopolistik
politik
dimana
dengan
satu
atau 10
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
beberapa produsen dan penyalur bisa
pendukung
menentukan
kualitas
sphere yang sehat. Sistem pers tanggung
layanan yang sesuai dengan apa yang
jawab sosial mulai terapkan di Indonesia
mereka inginkan.
sejak bergulirnya masa reformasi. Mulai
jangkauan
dan
Secara teoritis, media massa memang telah
mampu
terselenggaranya public
berlakunya sistem ini dikarenakan adanya
menciptakan public
kebebasan pers yang tidak lagi mengalami
sphere bagi khalayak untuk memberikan
restriksi oleh pemerintah sehingga pers
aspirasi dan turut pula dalam diskusi-
benar-benar menjadi lembaga sosial yang
diskusi publik melalui media massa. Hal ini
independen. Sistem pers tanggung jawab
dapat dilihat dengan dibukanya rubrik opini
sosial
dan surat pembaca di media cetak serta
kebebasan
munculnya
show yang
memproduksi berita dengan catatan tetap
membahas permasalahan publik di media
harus memperhatikan kepentingan publik
televisi dan radio. Sulit rasanya bagi media
agar
massa untuk menciptakan sebuah ruang
dirugikan (Severin dan Tankard, 2005 : 49).
publik yang benar-benar berpihak pada
Profesi dalam dunia pers dapat
kepentingan publik dan bebas dari bias
dilakukan oleh siapa saja dengan syarat
kepentingan.
memiliki
berbagai talk
Habermas
menyebutkan
memberikan bagi
tidak
ada
keleluasaan awak
pihak
kredibilitas
pers
yang
dan
merasa
bertanggung
jawab.
massa yang justru dilakukan oleh praktek
masyarakat yang tidak bisa lagi dipisahkan
media massa dan tumbuhnya budaya
fungsinya
masyarakat konsumtif daripada masyarakat
informasi publik. Namun dalam sistem ini
kritis
ini
pers memiliki tanggung jawab yang lebih
dikarenakan media massa kini lebih banyak
besar karena dibawah pengawasan sebagai
dipenuhi promosi dan hiburan daripada
konsumen,
forum
sekehendaknya
yang
1997:159).
membahas
Hal
permasalahan
publik.
sebagai
media
sehingga dalam
bagian
dari
transformasi
pers
tidak
bisa
pembuatan
dan
penyiaran berita (Tankard,2005:59). Public
dalam
dianggap
untuk
tentang degradasi public sphere oleh media
(Habermas,
Pers
dan
sebuah
sphere yang
krusial bagi pers untuk dapat melakukan
bergantung pula pada sistem pers yang
siarannya secara independen dan tanpa
dianut
harus
negara
massa
Kebebasan merupakan sesuatu yang
sangat
oleh
media
termediasi
sebagai
sebuah
takut
tekanan
pihak
manapun.
penjamin kebebasan pers. Di Indonesia
Namun, kebebasan pun tidak serta merta
sendiri sistem pers yang dianut adalah
diberikan begitu saja. Oleh karena itu,
sistem pers tanggung jawab sosial sebagai
negara kemudian menjamin dan mengatur 11
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
kebebasan pers melalui UUD 1945 pasal
namun pers harus menghormati hak-hak
28 yang berbunyi, “Setiap orang berhak
orang lain. Kebebasan pers juga tidak boleh
berkomunikasi dan memperoleh informasi
melampaui hak pihak lain seperti yang
untuk
dan
diatur dalam pasal 5 ayat 1 UU No. 40
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
tahun 1999 tentang Pers, bahwa kebebasan
mencari,
pers
mengembangkan
pribadi
memperoleh,
memiliki,
dibatasi
dengan
kewajiban
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
menghormati norma-norma agama dan rasa
informasi dengan menggunakan segala
kesusilaan masyarakat serta asas praduga
jenis
tak bersalah.
saluran
yang
tersedia” (UUD
1945). Selain itu, kebebasan pers juga
Keterkaitan antara media massa dan
dijamin dalam UU No. 40 Tahun 1999
kebebasan pers merupakan hal yang tidak
tentang Pers.
dapat dipisahkan demi mewujudkan public
Dalam disebutkan
Undang-Undang
bahwa,
tersebut
kemerdekaan
pers
sphere yang dapat memenuhi hak asasi manusia
untuk
mendaptkan
dan
dijamin sebagai hak asasi warga negara,
menyampaikan informasi dan pedapatnya
bahkan pers nasional tidak dikenakan
secara bebas dan tanpa tekanan dari pihak
penyensoran, pembredelan, atau pelarangan
manapun. Oleh karena itu media massa
penyiaran (Pasal 4 ayat 1 dan 2). Pihak
harus memberikan kebebasan bagi publik
yang mencoba menghalangi kemerdekaan
untuk memperoleh dan menyampaikan
pers dapat dipidana penjara maksimal dua
opini mereka.
tahun atau denda maksimal Rp 500 juta (Pasal 18 ayat 1) (UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers).
Simpulan Perubahan budaya dan bentuk ruang
Meskipun dijamin oleh UU sebagai hak
publik secara global serta beragamnya
asasi manusia, namun kebebasan pers
media komunikasi dan atau interaksi
hanyalah salah satu dari sekian banyak hak-
melalui perangkat internet memberikan
hak asasi manusia yang lain. Hak asasi
peluang baru terciptanya ruang virtual
seseorang pun tidak bisa dipenuhi secara
dengan topik bahasan yang beragam.
mutlak karena terbentur hak asasi orang
Namun, kenyataan juga tidak bisa dibantah
lain.
bahwa koneksi yang dalam segi kuantitas Landasan inilah yang kemudian
terbilang banyak tersebut tidak menutup
dijadikan dasar bahwa kebebasan pers
kemungkinan
virtual
space
tersebut
harus bertanggung jawab kepada publik.
menjadi tidak demokratis dan ekslusif
Meskipun memiliki kebebasan berekspresi,
dengan anggota yang terdiri dari kumpulan 12
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
orang yang memiliki kepentingan pribadi
Daftar Pustaka
dibandingkan publik.
Dahlgren, Peter. 2000.Television and the
Bagaikan
pedang
bermata
dua,
Public
Sphere:
Citizenship,
selain kelebihan public sphere virtual juga
Democracy and the Media. London
memiliki kekurangan yang menariknya,
: SAGE Publications
berasal
dari
efek
dimilikinya.
kelebihan
Kekurangannya
yang
Goode, Luke. 2005. Jurgen Habermas:
yaitu
Democracy and the Public Sphere
informasi terkadang tidak dapat dipercaya
(Modern
sumbernya, informasi yang disampaikan
Northampton : Pluto Press.
digunakan
demi
kepentingan
pribadi/segelintir informasi memberikan
dengan
orang/kelompok, tujuan
informasi
yang
Habermas,
Jurgen.
Thinkers).
1997.
Structural
komersial, bersifat
European
The
Transformation
of the Public Sphere: An Inquiry into
a
Category
pribadi, memberi informasi dengan tujuan
of
Bourgeois
pencemaran nama baik, membicarakan hal-
Cambridge
hal kecil yang sengaja di besar-besarkan
The MIT Press.
Society.
Massachusetts:
serta banyak hal lain yang dimana semua
Holub, Robert C. 1991. Jurgen Habermas:
kegiatan tersebut tidak bertujuan demi
Critic in the Public Sphere. New
kepentingan bersama. Semua hal tersebut
York : Routledge
mudah sekali terjadi karena kelebihannya
Idris, Naswil & Shelton A. Gunaratne.
yaitu kemudahan diakses bagi siapa saja
2000. Handbook of the Media in
yang memiliki hubungan internet dan sifat
Asia.
penggunanya yang anonimus, kita tidak
Sage Publications.
bisa mengetahui dengan jelas identitas yang
California
:
McKee, Alan. 2005. The Public Sphere: An
memberikan informasi dan kualitas dari
Introduction.
informasi tersebut.
Cambride
Cambride: University.
Midgley, David. 2012. Beyond Habermas: Democracy, Knowledge, and the Public Sphere. London : British Library Montag, Warren. 2000. Masses, Classes and the Public Sphere. New York : Verso Published
13
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
VOLUME 1, NOMOR 1, SEPTEMBER 2017
Severin, Werner J. dan James W. Tankard, JR.
2005.
Sejarah,
Teori
Komunikasi:
Metode, dan Terapan di
dalam Media
Massa,
Jakarta: Prenada
Edisi
5.
Media.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
14