Ma arif Dorong Guru Kuasai TIK YOGYA (KRjogja.com) – Media pembelajaran memegang peranan penting dalam proses pendidikan. Apalagi di era informasi yang serba cepat saat ini, pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mutlak dikuasai para guru. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Dr Ainun Na’im MBA mengatakan, begitu pentingnya TIK, sehingga sangat perlu dimasukkan disetiap topik pembelajaran. “Guru disemua jenjang pendidikan harus menguasai TIK,” katanya kepada KR seusai pembukaan Workshop Pembelajaran Berbasis TIK Bagi Guru-guru SMA dan SMK Ma’arif DIY di Kantor Pengurus Wilayah Nadlatul Ulama (PWNU) DIY, Jalan MT Haryono Yogyakarta, Sabtu (7/12). Menurut Ainun Na’im, kemampuan guru mengakses sumber informasi dengan cepat akan sangat membantu dalam mengembangkan kreatifitas disetiap kegiatan belajar mengajar. “Banyak sekali informasi terkini disediakan portal, web, blog yang bisa digali oleh guru sebagai bahan mengajar,” katanya. Ketua Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan (PWLP) Ma’arif NU DIY, Drs H Masharun Ghozalie MM menambahkan, Maarif sebagai salah satu organisasi yang menopang pendidikan di negeri ini turut berperan serta mendukung program dan langkah Kemendikbud meningkatkan kualitas pendidikan. “Peningkatan meliputi kualitas guru, buku pegangan serta perangkat kurikulumnya,” katanya. Maka dari itu, Maarif terus melakukan upaya peningkatan kemampuan guru-guru dilembaganya sehingga siap menerapkan kurikulum 2013. “Workshop ini sengaja diselenggarakan untuk meningkatan kualitas guru melalui penguasaan teknologi
informasi (TI),” katanya. Workshop diikuti tak kurang 50 guru disemua jenjang pendidikan Maarif. “Peserta terbanyak dari SMK,” pungkasnya.(*-5)
HASIL RAPAT TIM ASWAJA 2014 Panitia Porsema Tahun 2014 mengadakan rapat pada hari jum’at tanggal 27 Desember 2013 di sekretariat kantor PC.LP Ma’arif NU Cilacap jalan Masjid No I/36 Cilacap. Rapat langsung dipimpin oleh Ketua Panitia Porsema Tahun 2014 ‘AID MUSTAQIM, M.Ag rapat dihadiri oleh 12 orang. HASIL RAPAT TIM ASWAJA 2014 Agenda awal pembahasan Porsema adalah : 1. Pemantapan pendanaan Pendanaan Porsema telah dibahas dengan kepala Madrasah/ Sekolah dan Pihak-pihak 2. Target PORSEMA Kita bisa mengikutkan siswa didik kita yang berprestasi dan paling tidak mempertahankan kejuaran seperti Porsema tahun lalu 3. Pemantapan kepanitiaan Porsema Masing -masing Panitia bisa bertanggung jawab sesuai dengan tugas-tugasnya. 4. Konsolidasi pendanaan dengan Madrasah/ Sekolah. Dari rancana anggaran yang ditetapkan bisa tercapai dan sesuai daengan alokasi peruntukanya.
Panitia Porsema Tahun 2014 menghendaki agar pihak-pihak terkait bisa membantu secara penuh kesuksesan diajang PORSEMA Tahun 2014 yang sangat bergengsi karena membawa nama baik Nahdlatul Ulama dan Kabupaten Cilacap pada umumnya.
Cilacap, 30 Desember 2013 Drs. Ghofir Rahman
Mendikbud Kurikulum 2013
Baru
Optimistis Diterapkan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh optimistis dengan implementasi Kurikulum 2013 pada tahun 2014 dengan segala keterbatasannya, karena siswa, guru, kepala sekolah, komite, dan orang tua sudah disensus tentang kurikulum itu. “Dari hasil sensus monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum sebelum pendampingan dan sesudah pendampingan, kami optimistis dengan rencana implementasi di 2014,” katanya di Gedung Pascasarjana Terapan PENS-Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu. Menurut dia, hasil sensus tersebut diperoleh dari 6.300 sekolah di seluruh provinsi yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, kemudian disensus mulai dari kepala sekolah, guru, pengawas, komite sekolah, orang tua, serta murid.
Ia menjelaskan pemberlakuan Kurikulum 2013 ini dijadwalkan pada awal Februari 2014 dengan pengunggahan buku-buku semester I yang sebelumnya masih pendampingan serta di bulan berikutnya dimulainya pelatihan terhadap guru, kepala sekolah, maupun pengawas. “Mulainya Februari minggu pertama buku-buku sudah selesai diunggah menjadi publik domain, sehingga siapa saja diperbolehkan untuk cetak, tetapi untuk dijual atau diterbitkan kita patok dengan Hit-nya sekian,” ujarnya. Dalam hal ini, ia menambahkan pihak dari sekolah yang membeli buku tersebut dengan hit yang sudah ditetapkan, namun hingga saat ini Hit belum ditetapkan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dari data sensus tersebut, ada sekitar 206 ribu sekolah yang terdaftar, sehingga pemerintah bekerja sama dalam hal pelatihan dengan lembaga-lembaga yang mengelola pendidikan, mulai dari pendidikan formal maupun informal. “Mulai dari PGRI, LP Ma’arif NU, Muhammadiyah, sekolah-sekolah Nasrani, LPTK pada sejumlah Perguruan Tinggi, organisasiorganisasi kita ajak semua untuk ikut serta melatih peserta yang jumlahnya sekitar 1,4 juta orang,” ungkapnya. Ia mengatakan biaya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh beberapa lembaga pendidikan formal maupun informal tersebut dari pemerintah dengan standar dan aturan kualitas dari pemerintah. Sebelumnya, sensus monitoring dan evaluasi 2013 berisi tentang pendapat-pendapat dari murid, guru, kepala sekolah, orang tua, komite sekolah serta pengawas dengan jumlah total 78 ribu responden. Kurikulum baru yang dilaksanakan sejak tahun ajaran 2012/2013 itu bertujuan mencetak siswa dengan tiga kompetensi yakni
kompetensi pengetahuan, kompetensi ketrampilan, da kompetensi sikap. Pada kurikulum sebelumnya, kompetensi lebih dititikberatkan pada pengetahuan