ls5\
1.tl:.{tl{trs
JUR!iIAL
Perliodurgall Kqnbataa dan Pendduk Sipil dalam Konflik Berseqjata Nm Internasional Dr. Adwari, SJI.,M.Hun Pembatssan Koastihrsioml IGwenangan Majelis Permusya!,varatan Raklat Dalam Menguh@h
Kurnirwrn,
UIID
1945
S.H
hoblemantil(a Penegakan Hukum Di Indonesia Andre Kurniawrr, SJI Batas Kerenangan Pemedrtah Daerah Dalam Rangka Pemil ihan Kepala Daerah Se$ai dergan Undangundarg Nomo 32 Tahur 2004 dan Undang-undang Normr l8 Tahun 2001
ErD! Hayrti, $IL,M.Hum Karakterislik lnteraksi Para Medis dengan Pasien di Ru&h Sakit Uimm dr. Zainal Abidin, Banda Aceh Hasbi Ali, SPd, M.Si Analisa Terhadap Pengadilan HAM Dalam Kaitanrya dengan Demokrasi Civil Society
Dr. Iskrndrr A. Cmi, SH.,M.IIun Ulama Dalam PemiluPresi&n dan Wakil Presider
Tahu
2004 di Kabupater Bir€rFn
Dr. Rrsli Yusuf, M.Pd Konsep P€ndidikan Kewarga{egaraan S€bagai Pendidikan Nilai-nilai Kehidupan Berbangsa Bemegara
&n
Drs Trmrrli , MSi Tindakan Pidana Menurul Hukum Islam
Dn.Nosruddir AR, M.Si Pemikiran Thomas Hobb€s terfang Politik
Drs Amirullah, MSi
Ditrrbitlur OLb
:
LSMEAGA KAJIATY SOSIAL DAfi KDMASYARAKATAN (LKSK) BAHDUNG
ISS\- 1412-0895
MONDIAL JI]RNAL ILMIAH ILMU-ILMU SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN Mondial Vol 10.No.18 Edisi Juli - Desember 2008 Pene rLit Jurnal .Nlondial Surat Keputrsan Pengurus Lemb aga Kaj ian Sosial dan Kemasyarakatan
(LKSK) Bandung Nomor 0 1,rI-KSK/VII/200
1
Penanggung Jawab Ketua LKSK
Pengarah Prof. Dr. Hasanuddin, M.S,
Pimpinan Redaksi Dr. Syarifuddin Hasy im, S.H.,MHum
.
Wakil Pimpinan
Reda
ksi
Prof.Dr. Husni Djalil, S.FI.,M.Hum
Sekrctaris Redaksi Adnar Bensaadi, SE, M.Si, Ak
Yl'fiffilHliltJ' I)ervan Redrksi Prof. Dr. R-urydi Ali Muhammad, S.H., Dr. Mulrammad Gade, S.H.,MBA,Dr. Jailani AR, Mpd, Dr Islahuddin, SE. Ir4.Si, Dr. Faisal A. Rani, S.H.,N4.H, Dr. Ishak Hasan,M.Si, Abdullah A.
Gari, SPd,
M.T,
Rusy di Abubakar, SE,M.Si, Nasrullah RCL, ST..M.T
I)
c s ni
n/L.a !'ou
t
Kurniarvan, S.H, Jhon Andra Asmara. SE, M.Si, Iskandar M uda, SE.,M.Si,Ak
Tata Usaha Ruflah \. Daud, SE.,M.Si, Irham Fahmi, SE.,M.Si, Cut Zurnali, SE.,M.Si
Alarnat lledahsi Jl. Sekeloa Timur No. 24 RT 01,G.W 03 Kelurahan Lebak Gede, Kec. Coblong Bandung
HP.08157035979 Redaksi menerima sumbangar.r tulisan ilmiah sesuai dengan misi Mondial dar belum p ernah di publikasikan. Naskah diketik diatas kertas ukuran kuarto denga,r spasi 1.5 serla dengan jumlah halaman altara 10-15 lemb ar. Referensi sumber dicartunrlian dengan fornat ir text (Body note). Redaksi berhak memperbaiki tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah maksud dan isinya.
Mondirl Vol 10.NO.18 Edisi Juti -Desember2008
Diterbithan Oleh: LFI\{BAGA KAJIAN SOSIALDAN I{EIVIAS YARAKATAN (U{S K) BANDUNG
DAFTARISI DAITARNI SALAM REDAKSI
I 2
PERLINDUNCAN NON KOMBATAN DAN PENDIJDIIK SIPIL DALAM KONFLIK
BERSENJATA
3
Oleh: Adwani
PEMBATASAN KONSTNUSIONAI KNWENANGAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN
RAKYAT DALAM MENGTJBAH LTUD
1945
16
Oleh: Kumiawan
PROBLEMATIKA PENEGAKAN HTIKI]M DI
INDONESIA
34
Olehl Andri,Kumiawan
BATAS KEWENANCAN PTMERIN I AH DAERAH DALAM RANCKA PEMILITIAN KEPATA DAERAH SESUAI DENGAN I]NDANG.T]IIDANG NOMOR 32 TAHUN
2OO4
DAN NOMOR
18
TAHUN2001 Oleb: Ema Ha)
at
s1
i
KARAKTERISTIK INTERAKSIPARAMEDIS DENGAN PASIEN DI RIJMAH SAKIT UMUM ZAINOEL ABIDIN BANDA Oleh: Hasbi
dT.
ACEH
62
Ali
ANALISA TERTIADAP PENGADILAN HAM DAI,AM KAITANNYA DENGAN DEMOKRASI
CNIL
SOCIETY
73
Oleh: Iskandar A. Gani
PERAN TJLAMA DAI-AM PEMII,U PRESIDEN DAN WAK]L PRESIDEN TAHUN 2OO4 DI
I(ABIIP,{TEN Oleh: Rusli
BIREUEN
83
\usuf
KONSEP PENDIDIKAN KEWARGANECARAAN SEBACAI PENDIDIKAN KEHIDTJPAN BERBANGSA DAN
NILAI-NILAI
BERNEGARA
98
ISLAM
IO9
Oleh: Tamarli
TINDAK PIDANA MENURUT HTIKUM Oleh: Nasnrddin AR
PEMIKIRAN THOMAS HOBBES TENTANC Oleh: Amirullah
POLITIK
122
PEMIKIRAN TTIOMAS HOBBES TENTANG POLITIK (The Thoughls of Thomas Hobbes on PoEtics) OIeh: Amirullah-)
ABSTRAK Kata Kunci: Pemikiran, Politik, Thomas Hobbes Thomas Hobbes was
Nev, EtNctdopedio
bornih
Et gland on
Btitaktc4 1943-1973). He.was appointed
had opportunity to travel Europe and acquaintance He succeeds tl'rote two bookt, are: De Cive
I65. Thae
April, 5h,
bool<s made
vith
some
1588
and vas died around December ... (The
as one of the lord's seoetary at the mohent. He
philosoplty elit ahd other high intellectual there
regading citizewhip at 1642, and leviathah whichwas printed at
himfamol.6 in philosophy in the stde ahd ldr feld ofstudr.
According to Hobbes, state coming from the fiee treaty among indiyidual people who were not becane as community previously. The state had absolute power and in .roriding decisions it h6 fu sowreignty- In rclation to the state seatity, Hobbes said lhat the state has wry high interest to oeate the clear
law and could cayet the
the
peoplewelfare In tetm of
kilg i.t nnrc s ?ful than athers hnd
assembly, but he prefq's
it
exist ih one
of
the goremment rype, Eobbes
said that the gownmert ffider
goratnnant. TItc stote clitc accardin! to Hobbes also cauld as the
hand briefy the goyernmmt under one hand is bettet tha nder
assembly.
*
D,s. Amirullah, M.iudalah Staff Pengaja tetap pada Fakultas FKIP Universitas Syiah Kuala
an
tentang warga negara pada tahun 16,12,
PENDAHULUAN
yaig diterbitkan pada tahun
Leyiathctn Thomas Hobbes lahir
di Inggtis
pada
5
Bdtanic4 1943-1973). Ta
utama tentang negda yang diperluas dari
I
sedang menundukkan golongan
sebelwnny4 dalam bukr-mya terdahulu, De Civa
Karya teEebut mengandung filsafit negam yang
paling menentang, konsepsinya berani, argumentasinya taat asas dan kesimpulan-
Itutolik
kesimpulannya tidak kenal kompromi. Karena itu,
dsngan kejam, lrlandia dan Scotlandia ditakhH
salgat n enarik perhatian para pernbaca. S€telah ia meninggal, buku te{sebut ditempatkan
bawah parointahan mja-raja dad keluarga Stuart
berbeda dengad konsepsi Thomas Aquines. Aquines menempatkan neg
ini dikonstatir oleh
Thomas Hobbes, dan sungguh pun ia tidak ikut
polirik ilu. namun
ia
Pada mularya Hobbes tidak melibatkan
daiam pergolakan politik yang terjadi
itu
seketads seorEng bangsawan,
di
Penulisan artikel
diri
nlemperdalam
Inggrjs.
ia
memperoleh
seorang
untuk mengelilingi Eropa dan ber*enalan dengan tokoh-tokoh filsafat dal para ilmuwan lainnya. Kernudian ia terjun dalam
diri ke Pmncis. Selama di
sarnping
itu ia berhasil menulis
menyebabkan ia terken al
Di
dua karyanya yang
di lapangan filsafat negara
dan hokum. Kedua karyanya
itu
?d.alah.
De Ch)e,
dan
wawasan
yang
iiu juga
untuk
betujuan
,
a khasanah keilmuan, teruialna sekali
kepada m asyarakar akademik yang berkeinginan
untuk mempelajari dan
memperdalam
pengetahuannya tentang pemikiran Hobbes mengenai
Prarcis ia menjadi guu Charles, putm raja Inggris
II
bertujuan untuk
teoritisi ilmu politik kontemporer
mempelkay
Hobbes
Charles I yang kemudian menj adi mj a charles
ini
engetahuan
memberikan wawasan kepada masyarakat, dan
pemerintah raja lnggris. Dalan tahun 1640, ketika
mulai goyang,
p
terkemuka. Selain
percatunn potitik, sebagai seorang pembela hak dari
terpaksa mel arika!
raksas a
keilmrqan penulis lentalg pemikil1m Flobbes mengenai politik, yang termasuk s ebagai salah
adalah sebagai
kesempatan
I
menggambarkan negara sebagai makhluk
1987:200).
dan Negara O{oer, 1982: 76).
mja Charles
ke dalam kerangka rasionalitas
hanya kunampuannya untuk mengan carn (Suseno,
yang mengandung buah pikiran fentang masyamkat
kedudukan
aaa
dan kesosialan kodrat manusia" sedangkan Hobbes
dan menaklrikan yang melegitimasikan diri karena
mempemgakan kehadirannya dalam bentuk tulisan
Kedudukannya pada masa
daffar
maupun gerej a Anglikan. Konsepsi Negam Hobbes
golongan Katolik, dan antam raja dengan pademen
dalarn percalumn
di
buku-buku terlarary, baik oleh gereja Katolik
yaig menggantikmnya. Inggds semakin terpecah karcna p€rtentargztrr mtara Gercja Anglikm dan (SuseDo, 1987: 76). Keadaan
gagas an
pokok yang tel ah dikemukakarmya sembilan tahun
dan p€mah belajar di pogwuan
tiugi di Oxfud, tetei ia merasabahwa pendidikan di pe€uruan tirggi ifli kurang memberi manaat (No€r, 1982: ?6). Ketika Hobbes lahir Ratu Elizabeth
1651
Lefiathan merupakan karya Hobbes yarg
adalah
seormg anak pendeta. Hobbes dibesa*an oleh saudara ayahnya
r
(Schmid, 1980:134).
April 1583 dan meninggal Desember... (The Nerv Encyclopedia
d
politik.
Mondial l/a[ ]A Na. I8 Edi.ti,htti- Desember 2A08
1.
hidup sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhar-
KONSEPSI POLITIK
kebutuhan individu masing-masing
HOBBES
^.
(Suseno,
itu,
1987:206). Sehubungan dengan hal
ceorge
Sabine mengemukakm mengenai ulaiarl Hobbes
Teori Perjanjian Negara
tentang manusia, seb€ai beiikut:
dalam Pemikiran Hobbes
di
Uraian Hobbes tentang manusia
luar
Menurut Hobbes, negam berasal dad suatu
masyarakat merupakan hal yaqg layak. Setiap
perjanjian bebas antam individu-individu yang
marusia dig€rakkan karera pertimbangan-
sebelum itu belum bermasyarakat.
pertimbangan mengenai keselamaran
dapat memecahkan
Pan:a
mas alah-mas
individu ini
alah
secara
diri atau
kekuasanny4 sedang manusia lainnya bagi
tersendiri, mereka adalah orang yang bebas da1
dia ha[ya berafti dar ada
sama kedudukdmy4 mereka mengadakan perj anjian
m€mpengaruhi hidupnya. Kar@a pada
untuk metrdirikan suatu tatanan politik
umrunnya onmg-or&E adalah sama dalam
dmgan hak-hak dar kewajiban-kewajiban tertentu
kekuata[ dao kecerdikar\ tidak seorang pun
dan wewenang tertinggi harus dijalankan dengan
yary dapat dijanin keselarnatanny4
cara yang ditetapkan juga (Suseno, 1987:206).
selama
bersama
Pahara perjanjiarl negam didasarkari pada
suatu pqrgandaia[ antropo]ogis, manusia
sejak
apabila
maka
tidak ada kekuatan sipil yang laku mereka, keadaan
mengatur tingkah
mereka adalah merupakan seafu perang antara
didirikan, manusia sudah hidup dalam keadaan pm-
setiap orang dengan laimya. Keadan demikian tidak sesuai dengan bentuk
masyarakat. Sebelum tersusun m asyarakat manusia
kebudayan yang b€aimana pun:
alam disajikan sebagai makhluk hamper tanpa akal.
industd, pelajaran, bercocok
Kadang-kadang manusia dengd tanpa dipikir-pikir
bangunan-bangunan, kesenian
berbuat sesuafu untuk mendapatkan keselamatan dan
manusia adalah sunyi, miskin, kotor kejam
pertama berhakekat sosial. Sebelum negara
belalti pel beDtukin
b€i siht loba, t arnatri, setta
dan pendek umur- Demikiar
j
tidak
da4
ada
tanam,
hidup
ga tidak
ada
sifrt nenyeraog. Kadang-kadang didoro4 oieh akal
benar daa salah, keadilan atau kedhaliman,
murni supaya berbual untuk keselamatan seperti
karena peraturaraya hidup adalah
dimulgkinkan oleh keadan (Sabine, 1952:
Keadaan tersebut oleh Hobbes disebut dengar
milik saseorang segala sesuatu yang didapatny4 selama dia dap at
"keadan alamiah" (r/a/ e ofnature)-
mempertahank annya (1952: 394).
392).
m eqjadi
Atas dasar keadan alamiah, beradi semua
Denga[ demikian Hobbes secara jelas
orang bebas karcna belum ada lernbaga semua
menggambarkan keadan yang berkernbang antara
orang sama kedudukannya- Paham wewenang belum
ad4 semua
oftng
sana-s;una
memiliki
dan saling meminati, mereka egois dan
saling mencurugai. Karena hak-hak
alaniah tertentu, terutama hak untuk membela diri dengan segala cara yang tersedia. Semua omng
124
individu-individu yang tidak sosial, tidak saling percaya
kebutuh an-kebutuh an
mereka selalu halus dipenuhi
dalan wilayah dan
dari persediaan alamiah yang sama. Mereka berada dalam situasi peNaingan. Karen
s
elalu
a itu
pam
Mondial ,'al. 10Na. l8
individu bertindak untuk saling melinclungi.
Etlisi,hli-
Desenber 2a03
Cara
Berdasarkd konsepsi negara Hobbes
yang e€ktif adalah berlomba untuk mendahulai
bahwa perjanjian itu tidak diadakan antara individu-
memusnahkan individu lain. Maka manusia beNikap
individu masing-masing dengan negar4 tetapi antara
bagaikan serigala te*adap marusia lain. "homo
homoni
lupts"
Keadaan alamiah
itu
terjadi,
individu-individu itu
sendiri. Isi pe{anjian
itu
adalal m€nciptakan negar4 karena itu negara tidak
"belum contta omnes", pemng semua lawan semua.
ikut
Setiap orang memperlihatkm perasannya yang
olehnya dan tidak dapat juga melaqgamya (Suse[o,
sungguh egoistis,
di situ tidak
dapar dibedakan
mngadakan perjanjian,maka
terikat
lq87: 207).
antara adil dengan tidak adil, sehingga naftu-nafsu manusia sajalah yang berlaku (Schmid, 1980: 135).
tidak
Isi
perianiian bersarna
itu terdii dad dua
aspek, yaitu: pertama, perlurjiat antara sesama
Berdasarkan keadaan tersebut pada
sekutu, sehingga tercipta sebuah persekutuan, dali
akhimya memaksa para individu untuk mengambil
kedua, pe4an1\n meny eralrkm hak dan kel(uasaan
tindakan bersarna. Mereka mengad a.kc.n
pd
anj ian
masing-mming kepada seseorang atau lembaga
diantara mereka sendhi. Pajanjian iti
secard-
mqrgakibatkan manusia-mmusia
peryerahan hak-hak alamiah kepada suatu lenbaga
b ersangkut an
mutlak (No% 1982:79). Berkaita[. dengan
mengdahkan segenap kekuatan dan kekuas aanny a
atau majelis, Minogue mengemukakan
masing-masing kepada seseorang ataupun kepada
manusia meDinggalkan hak-hak mereka hany a dalam
sebuah majelis
(Noer 1982: ?9). Majelis
bahwa
ataupun
mngka mengamankan perdan aian. Mereka tidak
lernbaga mempunyai wewenang mutlak untuk
mencapai sesuatu dengan meninggalkan hak-hak
menata mereka melalui undang-undang dan untuk
mempertahar*an
memaksa semua agar
tat terhadap undang-undang
dari perjanjian beNama
itu
maka lahirlah negara
(Suseno, 1987:207)
hal teNebut, Sabine Jn l_.rlt wa Hol-b-q me erim:r
menge,n,,ldl
pandangal kuno tentang
peiarjian, meskipun
hati-hati menghilalgkau kesimpulan
bahwa
sebagai peisetujuan antam orang p er-s eonng an di
mana semua oftulg m elepaskan asas menolong diri
berikmr kepada
sesam
at. Karena itu semua orang arya sebagai berikut: "Saya
beri kuasa dan saya lepaskan hak untuk memedntah
dari saya sendiri kepada orang
id,
diri
ataupun
m€linduogi diri tetap dimiliki oleh para individu. hal itulah yang mendas arkan kerelaan untuk
tunduk terhadap lembaga itu (1986:87).
b.
Negara dan Kek uasaan
secara
perjanjian mengikat penguasa- Hal itu merupaka.l
kepada yang berdaul
diserarg. Dengar
demikian hak memperetahankan Karen a
Berkaitan dengan
diri jika
atau kepada
Ho bbesian
Ilobbes merekayasa negara sebag ai Lej,)iathan. ktena ia memahami manusia sebagai mekanisme yang hanya mengikuti dorongandorongan in-asional, sedangkan
rasionalitas,
sosialitas dar keterbukaan manusia sama sekali tidak
ada dalam pemikiannya (Suseno,1987: Kekuasan negam mutlak
216).
dan dalarn menentukan
siding dari orng-omng tersebut dengan syarat-
kebijakannya sama sekali berdaulat. Karena
syamt, bahw a tuan memb erikan h ak kap adany
penguasa yang telah memperoleh kekuasaan tidak
4
dan
menguasakan semua tindakan-tindakannya sebagai kelakuannya' (Sabine, 1 9J24308).
terikat pada hukum negara dan tidak memiliki kewajiban terh adap seoEng warga negard- Rakyat
Nlondial l/ol. I0Na. l8
EdisiJuli
Duentber 2003
hanya menerima produk undang-undalg dari
dari negara maupun dari penguasa. Jadi baiknya
penguasa (Suser4 1987: 208).
suatu urdang-undang seluruhnya tergantung dari
Eksistensi negma Leiathan yang nivtlak dan menakutkan
itu diciptakan oleh manusia dengan
maksud agar'. mereka dapat meniknati perdamaian. Tanpa kedamaian
itu
suatu
mereka akan
kernbali ke dalan negam alam (Minogug 1986: 82). Kareana itu keselanatan sangat berhubungal dengan
adanya pemerintahan
yaig mempunyai
kekuasaan
menperlahankan pedamaiad serta melaks anakan pengukuhan
yang perlu unutk
menahan sifat
kesadaran penguasa (Suseno, 1987: 210). Peryuasa
mmetapkan
apa s4ja sebagai undang-undang
ataupun hukum. Maka hukum sebagai pembddung
kekuasan tidak mempuyai
ati.
Negara dijalmkan
menurut kekuasan. Hukum dibentuk menunrt kepeltingan pokok yang beftuasa- Oleh karena itu
yang me €ntukan adalah kekuasaad dan bukan hulum,hokum hanyalah sebagai s arana brmal (Suseno, 198?:213)
manusia yang pada hakekatnya tidak sosial. Alass,r
Walaupun demikian penguasa tidak dapat
sesungguhnya yang mendorong manusia hidup
muryelenggarak m keku asaamy a untuk kepentingan
bermasyamkat ialah ketakutan akan dihukurn,
sendiri. Karena meDurut Hobbes ada dua aspek
sedangkan kekuasaan hukum dapat berl angsung
penghalang
sepanjang paksaan dapat dilaksanakan (Sabine,
kesadaran penguasa
1952: J97-398).
mempertanggungi aw abkan
Sehubungan dengan
hal teNebut
Suseno
menegaskan bah wa b erdasark an p emikiran Hobb
es
kehidupan masymakat dike[dalikan oleh nahui-
nalurinya dan tidak
akan taat kepada negam.
Mereka hanya akan taat kalau dorongan-dorongan
irrasional mereka diimbatgi ancaman terhadap nyawa mercka Maka negara
yarg
lltLLllali yaurg dapat membangun ar)c;u
benven ang all- arrc?u iro
)ang legas hingga I elacaua.n anLar
manusia
berhenti, Armm ar merupakan syarat agar manusia
tidak perlu memsa
terEncam dan
takut.
Karena
selarna tidak beftindak dal am batas-batas hukum, ia
dilindungi oleh negara (Suseno, 1987i 209).
Berkaital dengan keamanan n egara, Hobbes menegaskan bahwa negara sangat berkepentingan untuk menbuat undang-undarg yang jglas dan dapat memajukan kesejahteman rakyat. Unda,lg-undang yang baik tersebut hanya dapat dihampkan, tetapi
tidak dapat dituntut oleh
rakyat sep€rti yang telah disebutkan
di
atas, bahwa
rakyat tidak berhak untuk menuntut apa-apa baik
126
yang cukup kuat, yaiiti
pettama,
seldid bahwa ia
harus
penggutraan
kekuasannya di hadapan Allah; ke.dua, hali
alfiiah
diri yang telah
setiap orang untuk melindungi
disemhkai kepada negam. Apabila bertindak sewenang-wenang berarti rregam mencabut
fiktot
yang membuat masyarakat taat. Dengan demikiaL
jika
negda mulai betindak
sewenang-wenarg
perjanjiar negara asli menjadi hancuf negara bubar dan masyarakat kembali ke dalam keadaal alamiah
semula" untuk saling menyelamatkan masing-masing (Suseno, 1987: 2l
diri
mereka
1).
Dari aspek kedua temebut
di
atas, jelas
sekali terlihat bahwa hukum Hobbes adalah
positif
dan negam Hobbes adalah menuut paharn jadi negara Hobbes
positivisme hukum muni,
adalah negara absolute. Negaia
ini
haoya dapat
bertahan sebagai llegaia hukum, karena itu baik
penguasa maupun negara
tidak
dapat
menyelewengkan kekuasannya alaupun tidak dapat m enj alanka.a kekuas an
secaftl sew enang -wen ang.
Mengenai bentuk
pem
edntahan, Hobbes
menegaskan bahwa pemerintahan
raja (kerajaan)
tlondial Vol. l0
No. 13 Edisi Juli
-
Desentber 2008
sanping itu kekuasaan negara hanya
b€rdasad(a1 stiiktural
takut warga negara- Negaa yang
pems aan
mendasark an tem ampuan
hanya
rapuh
si
Atnya dan negara sukar,untuk
bertahan lama"
untuk mengancam, secara
DAFTARPUSTAKA Minoguq
KR,
Politt,L Suseno, Franz
1986, Thomas Hobbes dan Filsafrt Absolutismg dalarn David Thomson, Pemikiran-Pemikirqn
Pf.
Aksard Persada Indon€si4 Jakarta-
M€nis,
1987,
Etika PolitiltPl. Gr&nedi4
Noer,Deliar, 1982, Penikian Politik di Negala
Jakarta.
BNd, CV. Raja\r€li,Jakafia-
Sabing George H., 1952, A Histqy of Political Thary, Thtud Edilion Revised tnd Enlargq London,Torcnto
Weliryton Sydnry: Georye G. Hamp dalr CO. LfD.
Sclmi{
'128
J.J, Von, 1980, Ahli-Ahli
Pikir Besar TdtakgNegdra dan Hu&rrn,
I'I.
Pernbangunan, Jakarta-