lrc[[,G
lorEt
ot Gomm[nlu
PENANGGUNGJAWAB dr. Putu Ayu Swandewi Astu4 MPH (Ketua PS IKl, Unud)
Ni Made UtaDi Dwipayanti ST" MBEnv) (seketaris PS IIG,{ Unud) dr. Partha Muliawe, M.SC (OM) (Kehra IAKM Bali)
Jumal Arc. Com. Health merupakan jumal
resmi (Proglam Studi
Ilhu
Kesehatan Masyarakat) PS IKM yang diterbitkan oleh PSIKM bekerjasama dengan IAKMI cabang
Bali. Jumal versi elektronik dapat diakses melalui : http://www.uphj.org/ Jurnal Arc. Com. Health terbit dua kali setaiun,
dr. K.T. Widarsa, MPH di. ParttE Muliawa& M.SC(OM)
yaitu bulan Juni dar bulan Desember. Jurnal Arc. Com. Health menerbitkan hasil penelitian berhubunga-n dengan kesehatan masyaralat seperti kebijakan kesehatan, kesehatan ibu dan anal, kesehatan lingkungan, gizi kesehatan masyaralat, kesehatan keria, promosi kesehatan, ekonomi kesehatan serta ilmu ilmu dasar yang berkaitan seperti bioteknologi kesehatan, biologi molekdet, bioinlormatik dan genetih tanaman, hewan, serta sel yang terkait dengan kesehatan masyarakat. Arc. Com. Health juga menerbitkan review, komunikasi singkdt, tinjauan kasus, tinjauan buku terkait kesehatan masyaralat.
dr. Made Sutarg4 M.Kes dr. K. Sudjana, MPH dr. I Mad€ Ady Wirawa& MPH dr Putu A},-u Swardewi A6ruri, MPH
Arc. Com. Health menerbitkan informasi terkait dalam bentuk prcmosi dan iklan
?IMPINAN REDAKSI Ir. I Nengah Sujaya M.Agr Sc., Ph.D
WAKIL PIMPINAN REDAKSI &.Pand€ Putu Januraga, M.Kes S€kretari6 Redak.i
Ni Luh Putu Suariymi, SKM,MHlth&IntDev
DEWAN REDAKST
Prct dr. Tigeh Suryadhi PhD
Ni Md
UtMi Dwipayaiti
ST,
MBEnv
Made Pasek Kardiwinata SKIvl, M.Kes dr. LP Lila Wulandari, MPH
ADMINISTRASI Sang Gede Purnarna, SKM, M.S€
M.A. Hita ftetiwi S., S.Si.,M.S. I Made Keta Duana SKM, M"H dr. Wayan Gede Arrawai E.P, M. Epid
hengenai kesehatan masyatakat dan teknologi terkait yang menarik minat peneliti kesehatan masyaralat. Untuk Pemasangan iklan dan promosi, naskah harus sudah ditedma 6 minggu sebelum penerbitan. Segala
bentuk komutkasi harus dialamatkan
ke:
MITRA BESTARI PADA EDISI INI dr. K€tut Tdgking Widdsa, MPH h. I Nengah Sujaya, M.A$ Sc., Ph.D dr. LP Lila Wdandaii, MPH
di. AA Sagug Sawihi M.Kes dr. Ketut Suiam, MPH dr. Made Ady Wilawarr MPH Dr. Yan Ramona, M-{pp Sc
PS
IKM Univetsitas Udayana
JL PB Sudirman Denpasar BaIi 'I7pl tax :+62 361, 744 8773
Email: htfpr//www.uphj.org,/webapps/webmails atau suar_chp@)rahoo.com Home page: http://www.uphl.orgl
11
Arc. Com. Health
.
Vol.
D€Bember 2012
1
No. 2: in
ISSN: 9772302139009
DAFTAR ISI
ARCHIVE OF COMMUNTTY HEALTH PEDOMAN BAGI PENULIS
EDITORIAL . Sho?piflgDoktel, Masalah Utama PelakBanaan TB-DOTS pada Dokter Praktek Swasta, Apakah Kadei TB Desa Pakalnan Bisa Meniadi Solusi? Adawan Eka Putra IWG ARTIKEL PENELITIAN . Fattor Determinan Keluhan Infeksi Menular Seksual Pada Pekeria Seks Perempuan Di Kecamatan Tabanan Tahun 2012 Ni Made Alit Prabawati, Putu Ayu Swandewi Astuti.
.
. . . . .
69
Unlinled Anonymous Seroprevalen Survey HMada lbu Hamil dan Perilaku Bedsiko Terkait Di Kabupaten Klungkun& Bali Tahun 2011 Ni Putu Widadni, Putu Ayu Swandewi Astuti, Dinar Lubis, Ni Luh Putu Suadyani
77
Pola Hubungan Seksual Dan Riwayat IMS Pada Gay Di Bali Pande Putu A].u Rissa Cempala P, Made Pasek Kardiwinata
84
Perhitungan Biaya Satuan Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Di Kota Sama.rinda Tahun 2012 (Studi Kasus PuskesEras Palar.n) Subirman
90
Peningkatar Pengetahuan Dan Penerapan Manaiemen Terpadu Bayi Muda Oleh Bidan Desa Di Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Artawan Eka Putra IWG, Ratna Djuwita
98
Perilaku Berolahraga Dalam Upaya Pencegalan Hiperten6i Pada Wanita Usia Produktif Di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat Desak Putu Yuli Kumiati, Gili Inayal, Ka:rina Samada
109
Minyak Goreng Di Pedagang Makanan Gorengar Prof. Dr. Soepomo Umbulhario Yogyakar:ta Tahun 2012 Sepaniang Jalar ............... 120 Surahma Asti Mulaeari, Risa Rallrnawati
Ka.ndung,an Perokeida Pada
Utami
.
Asogiasi Pengetahuan tentang Demam Berdarah dan Upaya Pemberanfaaan Sarang Nyamuk Di Kelurahan Seseta& Denpasar Selalan, Bali. Dinar Lubis, Sang Gede Pumam4 Komang Ekawati, Ni Kadek Astiti Muliantari
111
724
Arc. Com. Health
.
Vol.1No.2:l{B-119
Des€mber2012
ISSN:972302139009
PERILAKU BEROLAHRAGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI PANCORAN MAS, DEPOK JAWA BARAT D€sak Putu Yuli Kumiatil, Giri Inayah,, Krilna Sanraria3 1
PS.IKM, Eatultas KedrktdaL
cnn)
;
bioenitts Udcwfla (Hp. +6283719362444,
,P sat Kn tlltnikasi Pltblik Kenefltian Kesehitan N
3Rural
(+628159927850,
desak.yuliSi@p1ail.
[email protected])
Hedth Conmunity Developnztt, RSU Bethrstu Seruktn, Singl@Ityng, Kalimantan Bant O62857 809448 5 i ), kn ina.s aftat i@f ahno.cat)
ABSTRAK
HiFrtensi adalah salah satu penyakit tidak menula! yang dapat dicegah. PElrleBinya 6aat ini semakin meninglat b€gitu juga di wilayal RW 8 Pancomn Ms, Depok. Kss hipertensi pada .il,anita n€ninSkat s€tiap bulamla dan mutai banyak teradi pada usia pioduktif. PrEvalen hip€ttensi di Kota Depok s€besar 22,6%. Salal satu upaya tmhrk rnmcegah hipertensi yaitu olahaga yary s€lama ini sudah dilal(u](an pada usia Ianjut oleh Posbindu, namun kasus hip€rtensh)-a teru6 meningkat S€buah studi kuatitatij diperlulan untuk mengetahui ,aktor apa yang m€ndasad kondisi ters€but. Tujuan dari penelitian ini adatah utuk mengkaji lebih dala$ perilaLr berolatuaga pada wanita dalam mencegal hiprtensi. Pmelitian ini moggunakan
pendekata
Rnpid Assesment Prc.2dure.
Hasil Etudi mendapa&an bahwa h"nya sedikit inJorman yant melalule olahraga dalam mencegah hip€rtensi. Peng€tahuan yang kuran& kuraignya inJormasi/ saraM prsdda dan sedikihy. dulungan dad keluaiga, tetangga dan petugas kes€hatan merupakan faltor yang berkaitd dagar r€ndalEya p€rilalu bemlalEaga di daerah ini. Olahraga belum menjadi budaya di wilayah ini. Penelitian ini lrlenyaankm admya pmingkatan pengetahuan, injormasi fasilitas dan dulungan sosial lmtu.k meningkatkar peilsku bercIahaga. Kata kunct : hip€ ensi,
wdit& olahaga
pencegallan
ABSTRACT
Hryerte$ion is on€ of the prevmtable non ffimicable diseases. The pievalence is also orendy indeasin& including tltat in tlte region of RW 8 Pmcorm M6, Depok. The c6es of hr?ertension in women are inceasing e!€ry month and happming in tlEir productive ag€s. The pr€valence of hypertension in Depok City is 22.6%. One of the hypetmsim premtive measues aB exercise for the eldeily has b€en done by Posbindl, but the caseE of hpertension hcr€a8€ continuously. A qualitative study is needed to detemine the hindeiing {actols. The purpose of thb study was to ass€ss exercise behaviou! of vromen in prevmting hpertension. This study
such
us€d Rapid Assessment Procedures's approach.
The rcsults of this Btudy indicate that only a fs blomm who take €xercis$ to prelat hnerteruion. Lack of Lmwledge, irforhatio& infrdhuctur B wel 6 little support from family/ neighbols and volunteers are asso.iated facto* for the Iack of exercise behaviour. Ex€rcises have not become a curtu€ in this rcgion. The study suSgests enhancement of knowledge, inJomation, tacilities and so€ial support to impmve exercis€ b€haviour.
Xef,oordri Hypedensio& Wom€& Ex€r.iee, Pr€vention
109
Yuli Kumiati
?t
,/.
Vol.1No.2:109-119
PENDAHULUAN
rmdah serat, dan konsumsi kopi lebih dad 4 gelas sehari (Andryani 2009).
Upaya pencegaia! hipertensi melalui mengatur jenismakananmerupakanhalyang penyebab 63% kematian teftesar di regional utama, namrm aktivitas fisikpun berperan WHO. Pada regional Asia Tenggar4 55% besar dalam riencegah hipertensi. Sebuah kematian pada tahun 2008 diakibatkan oleh studi metaanalisis telahmenurrjukkanbahwa penyakit tidak menular, dimana 25%-nya altivitas fisik efektif dalam menurunk.m disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. tekanan darah pada individu dengan berat Kematian inipuh terjadi pada usia yang badan normal dan kelebihan bent badan lebih muda dibandingkan dengan wilayah dan pada mereka yang pre-hipertensi dan Iairurya seluruh dunia (WHq 2011). hipeltensi (Mengel & Schwiebert, 2000) Indonesia yang sejak tahun 2001 sampai Depok adalah salah satu wilayah di 2007 juga mengalami hal serupa, dimana Indonesia yang prevalensi hipeltensinya kasus penyakit tidak menular mengalami sebesal 22,6ok @iskesdas, 2007). Sebuah peningkatan dari 49,9% menjadi 59,5% penelitian menemukan bahwa kelompok (Riskesdas, 2004.Pmyakit kardiovaskuler pendelita hipertensi mulai banyak tedadi yang meniadi penyebab terbanyak adalah padausia20-60tahun (usiaploduktif ) s€besar shoke (114%) dan disusul hipstensi (68%) 35,6% (Nurmalasad, 2008). Kelompok yang (Riskesdas, 2007). lebih banyak mendelita hipertensi adalah Hipertensi merupakan salah satu wanita (57,4%\ (Hasurungan, 2002). Pada penyakit tidak menular dengan prevalmsi sebuah lingkungan di RW 8, KelurahaJl yant terus meningkat termasuk di Pancoran Mas, Depok, wanita-wanita Indonesia. Ha6il SKRT tahun 1992" 1995, usia produktif juga baryak mengalami. dan 2001, hipertensi selalu meduduki Kunjungan warga dmgan hipertensi pelingkat pertama dengan prbvalensi yang pada posyaadu lansia wilayah ini terus meningkat yathr 16,01"; 18,91"; daI. terus meningkat tiap bulamya, Dari data 264010 (Simposia 2004. Saat ini plevalensi Posbindu Anggrek bulan Novernber 2011, hipeltensi Indonesia menunjukkan jumlah kasus terbanyak adalah fupertensj a\Bka 31,7ok dari total penduduk dewas4 (29 o!ang), disusul dengaa diabetes (15 dan merupakan angka tertinggi dibanding orang, dan gangguan persendian (5 omng), penyebab penyakit tidak menular lainnla Ka6us hipertensi terbanyak pada wanita (17
M;:H'T3Jil]"
";Xi5:
di
di
(Riskesdas, 2007).
Hiperlen8i merupakah
masalah kesehatan masyatakat yang sebenarnya dapat dicegah dengan modifikasi gaya hidup, namun ddal cukup banyak orang mengetahui akanhalini. Berbagai penelitian
memaparkan beberapa
faktor
risiko jmis hipertensi diantaranya umur, kelamin, ras, obesita8, riwayat hif,ertensi di keluarg4 stress psikologis, kolesterol darah yang tin8gi perilaku merokok al
orang), dengan rantang u-inur bewa asi mulai dari 30-50 tahun (usia ploduktif). Upaya pencegahan seperti olahraga dan penyrrluhan pernah dilakukan di Posbindu Anggrek ini, namun tetap saja kasus hipertensinya bertambah. Berdasarkan kondisi tersebut diata6, perlu adanya suatu studi kualitatif untuk mmdapatkan informasi secara mmdalam mmgenai perilaku berolahraga pada wanita usia produktif di wilayah ini dalam upaya pencegahan hiperlenEi. Tujuan dari penelitian ini adalah
110
Arc. Com. Health
.
VoI. r No.2:109-119
Desember 2012
ISSN: 922302139009
untuk mengetahui
gambararr perilaku berolahraga dalam pencegahan hipertensi pada wanita usia produktif di lingkungan RW g Kelurahan Pancoran Mas, Depok dalam pencegahaa hipertensi. Gambaran
dilakulan dengan teknik tuiangulasi sumber, hiangulasi data dan triangulasi metode.
HASIL
pelilaku ini dikaji berdararkan status Karalteristik Inf orman hipe*ensi informan, tingkat pendidikan Rentang umur informan, baik yang dan pekerjaannya. Beberapa faktor yang h.ipertensi maupun yang tidak Npertensi ingin dilihat keterkaitannya diantaranya berkisar antara 29 - 50 talun. Sebagian
pengetahuarf sumber
besar dali inJorman hiperterrsi berumur diatas 40 talun, hanya sebagian kecil berumur dibawah 40 tahun (Tabel 1). Pada penelitian ini, informan yang hengenyam pendidikaa minimal SMU atau sederajat METODE dalam penelitian ini digolongkan tingkat pendidikannya tinggi. Sebaliknya informan Penelitian ini menggunakan mncangan yang tidak sekolah sekolah minimal tamat knalfianf, Rapid Assesstflenl Procedures, SMP atau sederajat digolongkan dalam Sumber data diperoleh dari wanita yang informan berpendidikan rendal. Sebagian berusia 5-60 tahun dengan riwayat besar inJorman pemah mengenyam hipertensi (8 orang) dan tidal hipertensi pendidikan baik itu dad tingkat sekolah (8 orang). Informasi dikaji berdasarkan dasar hingga perguruan tinggi. Hanya tingkat pendidikan dan pekedaan informan. sebagian kecil saja infotman yang sama InJorman kunci adalai 1 orang petugas sekali tidak pemah mengenyam pendidikan. puske8mas Depok dan 2 orang kadet Peke4aan informan dalam penelitian ini posyandu lansia. Pemilihan inlorman beraneka ragam, mulai dari guru, buruh cuci dilakulan secara purposfue satnpling, dengaa dan pedagang. S€bagian inJoman beke4a melihat status hipertensi, tingkat pendidikan dan sebagiannya lagi tidak bekerja. dan pekerjaan informan. Pengumpulaa Pada kelompok hipertensi, rcntang data dilakukan pada bulan Desember wakfu in orman menderita 6akit tekanan 2011 oleh mahasiswa 52 FKM LrI. Metode darah tinggi berkisar antara 3 bulan sampai pengumpulan dala dilakul
Tabel 1. Karaktedstil InJorman Karakt€rtutik
Starus Hlpertensi
Infomd
Tidal Hjpertensi
Hipertensi
42 43, s5, 57, 58, il, 60 Tidal sekolal (1), SD (2), SMP
29, 31, 35, 40, 47, 43, 55,
33,
Pendidikan Pek€4aan
(1);
Tidal Fkolah (1'
SMEA,/SMA (3), 51 (1)
SMA (3); 51 (1)
Tidak bekeia {a), guru (2); p€dagang kue (1), buruh cuci (1)
ridat bekerja
111
quru (1)
(4);
&
SD (2); SMP
(1'
buEhd.i (3)
Yuli Kumia4
?t
,L
Vol.
1
No.2 | 109-119
dentan hipertensi didiagnosis di pelayanan olahraga namun saat ini tidak lagi karena kesehatan (dokter plaktik swaata, puskesmas beberapa alasan tertentu @ekerja dan punp dan yayasan jantung sehat), Hanya sebagian b",r). kecil saja yang menyimpulkan sendiri "saya jarung olahraga. Ter..l:hit @aktu dirinya sakit darah tinggi (hipertmsi) karcna sekolah duht he he he, Tadinlo sih saya keluhar yang dirasakannya serta keyakinan olahra.ga sefiinggu sektli serutfi jontung akan adanya faktor riwayat penyakit di d.ekdt sini. Topi s4ak eetahun ifli udalt jatang darah tinggi di keluargany4 seperti yang senamnya. Apalagi saya sekarung diurgkapkan sebagai berikut: jualan kue, Olafuaga bikL kita jadi sehat "Saya metyimpulkan seflditi. Saya suka eih. Pusing-pusing berkurung. Tapi ya itu pusing, kalau iseng ke tuuah sakit dan di sudah ga sefipat. Pagi sore fiesti kyiapit tensi pasti tinggi. IGn, kaluarga soya juga udah hiputensi"
g,
dagar gaa. P alin g b olak-b al ik d.ai r umah kc
HT, S1).
uarurg aia, Kah ha ha
ha"A,}{l,
sama ya dengan olahraga
SMP, pedagang)
Pedlaku Pencegahar Hipe*ensi Melalui Olahraga
flanyasebagian kecilyang menyatakan setelah terdiganosis hipertensi. "Setelah dibilang darah tinggi, tiap sabtu pagi sayasering di sekalah ikutan sehan" (F. }{T, SMA, guru)
Perilalu olahraga antara informan rutin berolahraga dan itupun hiperlensi dantidalhipertensi menuniukkan gambaran yang tidak jau}l befteda. Sebagian
inlorman mengaku jarang dan bahkan tidah pemah berolahraga. Beberapa diantaranya mengatakan duJu sering besar
BaSan 1. Alasan InJorrran Hip€rtensi dan Tidak Hipertensi TidakBerolahraga
AI.*S*N TIT'*K SI.AI'T,AGA
Ofrlf,l3rrrtb*i
leffrrr&L
tiad. alrrif
712
Arc. Com. Health
.
Vol.
Desember2o12
1
No. 2 r109-119
ISSN: 9772302139009
Hanya sebagian kecil pula informan kelompok tidak hipertensi yang berolahraga secah terafur. " Saya ikut seflarn diluar sini. Di lapangan
fiaflggis Depok 1. Tiap sorit dax rubu. Rulin jam 5-7 sore, Sala ikut \enarnnya disituaja, Kalo disixi (posbindu ru 8) sehafififila onkum selafia setahllh. ]ddi saya ngikut diluar oja ufltltk senafinw" (Eti Non HT, SD) Bebempa alasan mereka tidak olahraga
diantaranya dapat dilihat pada bagan di
he...." (A,HT, SD, 6dal bekerja).
di
Berdasarkan hasil observasi partisipasi
losbindu Anggrek, kegiatan disana juga hanya berupa cek tekanan daialr pemberian vitamin ataupun obat dan pijat untuk memperlancar aliran darah. Tidal ada kegiatan olahtaga. Padahal sebelumnya kegiataa olahraga rutin dilakulan. "Oldhraga di posbifldu 61tdah ga aktif lagi fltbak s4ak tahun 2010, gaflti pehgurus prograunya juga jadi ganti ha ha ha... saya nah flgikut aja lhbk" (A, kader)
ataa:
Sebagian besar informan (kelompok hipertensi maupun tidak hipertensi)
mengatakan mereka tidak sempat untuk beiolahraga karena tidak sempat, baik itu karma sibuk bekeda ataupm sibuk dengan urusan rumah tangg4 meniaga anak atau cucu.
"Kilau sefurang
saya. tidak pefiah berolahraga lagi s4ak puflya bayi. Habis anak-anak tidak ada yang hmjaga. Paling hanya jalafl ?ada saat bela ia soja. Sebenmnya olahraga baik untuk l@6ehatan, Bisa fielaflcarukafl percilarufl danh. Mencegah penyakit daruh tinggi, Tqpi sek ang saya tidak punw waktu, Tidak seflpat lagi ha ha ha. " (N, non III, 51, tidak bekerja)
Kegiatan posbindu masih lebih banyak ke pengobatan (kuratiJ) dan deteksi
dini hipertensi (cek tekanan darah), jika dibandingkan dengan upaya pencegahan
(preventif)
dan edulatif.
Beberapa pemyataan informan darl inJorman kunci yang juga mendulung diantaranya: "Di posbindu kar ga ada olahtugaflya sekftang, palhg Cuma peika darah habis itu dikasi obat. Gitu aja." U, }{T, 51, Guru)
Penget.iuan Informan
Mengenai Penyebab darr Pencegahan Hipertensi Beberapa penyebab hipeltensi )rang informan ketahui diantaranya kumng istiahat atau tidur, riwayat darah tinggi di keluarg& kebanyakan pikiran (stress, Sebagian kecil dari meteka beralasan banyak makan daging kambing makan tidak olahraga karena memang tidak ada yang tidal teratur, makan empin& makan kebiasaaa olahraga di keluarga. ikan asi+ makanaa bellemak dan bersantan. "Dalafi kel atga saya ga. ado yofig Pengetahuan mereka mengenai penyebab berolahraga" (I( Hl tidak sekolah, hipertensi sebagian besar hanya sebatas tidak bekeda). pada faktor p6ikis. "Y+ knlo lagi ada nasalah ya feknya Tidak ada tempat olaluaga dan kepikiran, Langsung pusing. IGlalt olahraga ri.ltir, daiam posbindu sudah tidak ,lrakafian tidak begitu nlefiyebabkafi altil lagi iuga menjadi alasan mereka. pusing. Ketahuafl ddh kalo pusing gitu "Dulu olahraga sekanng tidak lagi. Udah pasti ala fiasalah, Kayaknya fiefiang ya ga ad.a tefipat olahfaga disifli. di tuthdh factor banyak pikitufl. Anak ib1,L laflg aia gerak-genktu tangan don kaki gitu he laki-ldki meninggaL Mulai d.ai eitu kzna 113
Yuli Kurniaq
ef
al
!'oL1\G2:18_119
danh tillggi, KE*ilah dafl keinget terus,, (T, i{T, SMEA)
Pemyataan
berpendidikan
mengetahui upaya penc€gahan hipertensi dibandingkan informan berpendidikan rendah. Kelompok informan yang beke4a
faltor psikis sebagai
penyebab hipertensi yang utama, didukung pula oleh pemyataan dari inJormar kunci.
mengetahuilebihberagamupayapencegahan
"iya, disili bahyakyang kma darah tinggi, sebagiah besat itu yang kefia jafldn-jaflda.
Mufigkin kare
primei. InJorman tinggi kbih banyal
cara pencegahan
dibandingkan dengan kelompok informan yang tidal bekerja, baik itu pencegahan
a
primer dan
ditinggal suaninya fiakanla meftka itress dan alihimya keu sakit dalah tinggi. . ,,'(A, kadet)
pencegahan sekunder. Pengetahuan pencegahan pada kelompok informan beke{a lebih banyak pada upaya mengafur pola ma-kan, manajemen stless, olahraga dan pengobatan dengan altematif ataupur herbal. pengetahuan pencegahan pada kelompol informan tidak bekerja, seputar pada mengafur pola makan dan mengurangi shess saja. "Saya minum Clorofl K-Link, Omega
Sebagian kecil inJorman ada juga yang tidak mengetahui penyebab dari
penyakit hipertensi. Informan hipertensi sebagian besar lebih banyak mengetahui ienis faktor penyebab dad penyakit darah iinggi dibandingkar dengan inlormaa tidak hipertensi. Informan berpmdidikan
Square dan olah raga sefiam sabtu pagi,,' (F, HI, guru agama)
ti.gg, mengetahui lebih
banyak penyebab hipertensi dibanding inlorman berpendid&aa rendah. Hanya sebagian kecil " Men ghihd ai fi akafl at1y aflgmen gafldu\g kelompok hipertensi dengan pendidikan kolestetul seperti yattg mmgatdung tingg ya"g mengetahui faktor genetik juga santfit, gorengan, ya ,fiengurangi pikirdh berperan dalam hipertensi. Inlorman yang yatg berat-berat yafl& bikirl stues...,, (N, bekeria mengetahui lebih banyal penyebab non HT, tidak bekeda) hipertensi dibanding yang tidak bekerja. Jawaban informan baik kelompok Ketersediaan Sarana dan praEarara hiperfensi dan tidak hipetensi culup Olahraga beragam mengenai upaya pencegahan Beberapa benhrk kegiatan di posbindu
hipertensi, m ulai d a rj mengurangi komsum si garam dan makanan yang asiru menghindari makanan berkolesterol (daging berlemak) meminum rebusan daun 6alam, tidat makan
daging kambing; memperbanyak makan
dalam upaya pencegahan
hipertensi dirasakan masih kurang. S€tahun teralhir ini penyrrluhan kurang banyak diadakan, olah raga tidal pemah dilakukan. "Di Posbind.u knn ngga ada olah raganya,
ubi-ubiar, sayurar, serta bua}r; mengurangi , Kalau penyuluhan di posbindu Kayaknya makan mie; mengurangi pikiran yang belat_ belum panah ada penyulthan, oya berat tidak matai-marah, menghindari petnah cuma sckali unktu ifu yang nglsi skessi minum Crolof I K-link; Minum Omega afiak-anqk fiahasisTra jugq buknn orung Sqrale; dan minum obat dari dokter. Puskesmasnla.,, (5, HT, SW) Informan kelompok hipertensi pada saat penelitian lebih banyak mengetahui Kegiatan di posbindu sebagian besar upaya pencegahan primer dan sekurtder berupa kegiatan pengobatan deteksi untul hipertensi daripada kelompok dini penyakit. Kegiatan yangdan dilakukan tidal hipertensi yang hanya mehaparkan berupa cek tekanan darah pemetiksaan 114
Arc. Com. Health
.
VoI. 1No.2:109-119
Desember 2012
ISSN: 9772302139009
posbindu, puskesmas dan mahasiswa UI. Sedikitberbeda dengan lelompok hipertensi berpendidikan tinggi. Sumber informasi mereka lebih beragam bila dibandingkan
gula darab asam urat. " --- Teflsi safia d.ikasi obat aja-Kndang petheriksaifl gula darah, asam L/at,-*---(T, HT, SMEA
kelompok
tidak
hipertensi dengan pendidikan tinggi yaitu dari tetangg4 " Selama ini di posbindu sini kegiatannya q gitu aj a- - - - - -( Eti, keluarga yang iuga darah tinggi Leaflet Cun b erob at-b etub at Depkes, dokter, Yayasan jantung kanker, NHX, SD) tempat senam dan marketing clolofl (obat Dari pihak penyelenggara pelayanan herbal). Begitu juga dengan meieka yang kesehatan di posbindu, mereka juga bekerj+ sumber informasi hipertensi lebih menyedialan alat 1mtuk cek tekanan darah beragam dari kelompok yang tidak bekerja, dan program olahraga bersam4 yang dalam satu tahrm teralhir kurang aktifkegiatarmya. Peralatan yang disedialan berupa peralatan
Petugas puskesmas yang menyelenggarakaa
bentuk materi edukatif.
puskesmas dan tetangga.
Posbindu iuga mengatakan bahwa sumber
informasi terbanyak mengenai penyatit deteksi dini dan kuratif, dan bukan dalam darah tinggi didapat dari posbindq "..,Dai poEyafldu, dari puskesmas, dari tefiea-tefiefl, dai fiul* ke thulltt. kita ada penyuluhafl ke kadeL dah kadetfiya ernaflg aktif, Mereka r efigefibaigkafl bagairhahafl posyafidu lan€ia i i bisa mandii pasimnya. Daimana kailemya? Yd dari kita-kita. Setidp bulan Hta rutin memberikan perLyuluhan dan topiknya
Kete$edian Infoffrasi Sumber informasi mengenai penyakit darah tinggi baik pada kelompok informan hip€rtensi dan tidak hipertensi sangat beraga$ mulai d ari tetan88a, teman mengaji, dokLer, Posbindu. Puskesmas, Mahasiswa U], Keluarg4 yayasan kesehalan, sampai marketing obat herbal. Hanya sebagian kecil yang menyatakan tidal pemah mendengar informasi: " ilari tencn ngaji, dmi Posbindu, juga. Dulu pernah ada anak UI pehyuluhafi disini tmtang darah tihggi. d a launarl lal , Tefltang darah tittggi dan cara nangaaiflla" (A, HT, SD)
berbeda-beda" (D, petugas puskesmas)
Pemyataan dari pefugas puskesmas
dan informan agal< kurang
sesuai.
Betrrapa inlorman ada yang menyatakan jamng dilakukan penJ'uluhan, sedangkan pefugas puskesmas menyatakan tiap bulan dilakulan penyuluhan. Berdasarkan hasil observasi dilapangan, penyuluhan dengan mengumpulkan masyalakat memang tidak " Saya tidak pernah denget. Dulu tMktu dilakukan pada saat itu begitu iuga dengan \ethpat diukut taflgan ya. Dibilahg ibu kegiatan olairaga juga tidak dilakukan. dmahnya normal. Emang danh tinggi Pemberian informasi hanya dilakukan orang ketahum dai situ ya bu?... " (U, Non per orang tergantung kasus dari pasien
HI,
masing-masin8.
SD)
Apabila dari jenis inlormasi yang Sebagian kelompok hipe ensi dan tidak hipertensi dengan pendidikan rendah sumber inJormasinya hampir sama yaitu dari tetangg4 teman mengaji, dokter,
dibedkan, sebagian besar nasihat untuk pencegahaa berupa pengafuran atau larangan terhadap beberapa jeni6 makanan saja.
115
Ydi Kumiati
e, al.
Vo1.1No.2: 109119
"Ktat dai perusahaan suarni ada dokter
PEMBAHASAN
pefusahaaflflya. Kndang saya suka Tarrya_ tarya, Saya kan agak gefld t gitu. Kalo
Perilaku pencegahan
mefiutut doktelflla biat tidak kena daruh tihggi d.isutuh jaga pola mak fl, makan sayur, buah dah hifidnri gofeflgan seia zrie" (S4 Non HT)
Dr*rrrrga\
kurang. Banyak hal yang mendasad mereka tidak berolahraga, mulai dari sibuk bekerj4 mengutus rumah tangga ataupun keluarg4 tidak te$iasa otalraga dalam keluatganya
Peet Grottp dan Kader
Beberapa bentuk dukungaa dari para tetangga dalam mencegah hipertensi berup4 menjenguk kalau ada yang sedang kumat sakitnya; memberikan info obatobat tradisional yang dapat dipakai untuk mmurunkan tekanan darah (belimbin& daun 6alam), tentang obat altematif dan hetbal memberi info tentang geiala sakit dan mengajak olahaga. "biasanya dijmgukin kalo sakit mah. dikasi tau tarnbahan obat opa yifig mesti difibfltfi. Kadaflg disutuh rebus daun belimbillg biat tutull daruh tiflgginya..... " (r4 IIr, sD)
" tetaflgga suka ngajakin olahraga dulu di masjid. Olahtaga ntuk stroke. Tapi sekorang suilah berheltti arcfia pelatihfiAa
nelahirkafl " (T,
}II,SMA)
hipertensi
melalui altivitas fisik (olah raga) pada sebagaian besar informan masih sangat
tidal ada tempat untul olahraga
dan
instruktur olahaganya sudah berhenti, Tampak pula bahwa tidal banyak perbedaan antara status hipertensi, tingkat pendidikan
dan peke4aan dalah kegiatai olahraga. Sebagian besar dari mereka jarang atau bahkan tidal pemah berolaluaga. Tentunya banyak hal yang mendasari perilaku meteka
ini. Perilaku seseorang menurut Lawience Green (1980) dipengaruhi oleh 3 faktol utama yang dirangkurn dalam PRECEDE MODEL (1990) (Soekidio, 2010). Model ini menyebutkanbahwape lakuseseorangatau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, hadisi dan sebagainya dari orang atau masyaral
Menurut informasi dari kader, benfuk dukungan para tetangga dalam mencegah pmyakit darah tinggi berupa menjenguk dan rnemberitahu apa yang mereka ketahui mengenai suatu penyakit. "disini biasanya kalo ada yaftg sakit pasti dijengukifi safia tetafiggatrya. Kadaflg_ kad.ang merekn juga ngobrol kesehatan di pengajiafl atau pds ngerufipi gitu, pas kumpul-kump mercka" (A, Kader) Aepek pengetahuan
Faktor Predisposisi
tprcdisposifig
factors), metupakan Jakto!-faktot yang mempeagaruhi atau mempredisposisi te4adinya perilaku seseorang, anta6 lain pengetahuan,sikap,keyakinan kepercayaar!
176
Arc. Com. Health
.
Vol.
Des€mber2o12
1
No. 2 : 109-119
ISSN: 922302139009
nilai-nilai dan tradisi (Lawrence Greeo saat pengobatan memberikar kontribusi dalam hal ini, namun meniadi keterbatasaJr
1980 dalam Soekidjo, 2010).
ini, sebadan besar d,alam penelitian ini karena. tidak kelompok hipertensi maupun tidal menanyakan pengetaluan mereka sebelurn Pada penelitian
hipertensi masih kurang pengetahuannya mengenai penyebab hipertensi dan iuga
sakit.
Apalah mereka merasakan atau tidak adanya peningkatan pengetahuan belum
pencegahanhipertensi. Pengetahuan mereka tentang penyebab hipertensi masih terbatas seputar stres dan malanaIt saj+ sehingga pencegahan yajlg mereka ketaluipun hanya seputa! menghindari makanan tertentu dan rileks agar tidak stres. Padahal, beberapa penelitian sudah banyal ya.ng memaparkan
dapat diketahui.
baiwamasihbanyakfoktor-f attorrisikoyang menyebabkan hipertensi seperti umur, jenjs kelamio ms, obesitas, riwayat hipe*ensi di keluarg4 stress psikologis, kolestercl daral yang tinggi perilaku merokok, aktivitas fisik yaigkwang (sedentary lifestyle), pola makan siap saii (tinggi lernak, protein, dan garam namun rendah serat), dan konsumsi kopi lebih dari 4 gelas s€ha (Andryani, 2009). Apabila dilihat dari tingkat pendidikan dan pekerjaan informan, memang menunjulkaa sedikit perbedaan pengetahuan. Makin tinggi pendid&ar mereka, maka pengetahuan merekapun Iebih beragarn mmgenai penyebab dan upaya pencegahan hipertensi. Sosialisasi mereka dilingkungan ke4a iuga menambah pengetahuan akan penyebab dan upaya pencegahan hipertensi. Namun walaupun pengetahuan inlorman yang beryendiAikan tinggi dan bekerja lebih bany& tetap saja aspek penyebab berupa kurangnya altivitas fisik dan pengaruh asap rokok tetap belum banyak mereka ketahui. Begitu juga dengan upaya pencegahar; dirnana aspek berolahraga, menghindad asap rokok masih belum banyal tersenfuh oleh mereka sebagai upaya pencegahan. Tampak pula bahwa informan yang hipertensi memiliki pengetahuan y,ang lebih banyak mengenai hipertensi pada saat penelitian berlangsung. Kemun8kinan keterpaparan akan informasi
Aspek samna dan prasarana olah raga Faktor Pemungkin (mabling /r.tols), merupakan faktor-faktor yang memuagkinlaa atau yang memfasilitasi perilalu atau tindakan, seperti saran4 prasarana dan Iasilitas (Lawrence GreerL 1980 dalam Soekidjo,2010) . Sebagian besar inJorman memanJaatkan posbirldu yang dekat dan murah sebagai akses pertama mereka dalam deteksi penyakit hipertensi. InJorman yang rutin mengakses sebagian besar inlorman yang mengalami sakit, dan tidak bekeda, Informan yang merasa dfuinya sehat dan bekerja jarang dar bahkan tidal pemah mengakses fasilitas ini. Pelayanan yang ada di posbindu untuk program pencegahan masih sangat terbatas, hanya berupa pemberian informasi orang perorang. Kegiatan olahraga bersama juga mulai tidal aktif sejak setalun belakangan. Kegiatan Iebih banyak berupa deteksi dini penyakit
dan pengobatan. Kondisi seperti ini akhirnya membuat perilalu pencegahan di wilayah sekitar terutama olah raga menjadi kurartg membudaya, padahal beberapa inJorman menyatakan kegiatan olallraga yang sebelumnya ada memberikan manfaat bagi mereka. Aepek informasi kesehatan InJormasi juga merupakan salah Eatu fattor pemuagkin urtul terbentulcrl'a perilaku seseorang. Sebagian besar inJorman mmyatakan mendapatkan inJormasi kesehatan khususnya penyakit darah tinBgi da ri tetangga dan posbindu. Hanya sebagian
777
Yrti Kurniati
VoI.
et ar.
1
No.2: 10q119
kecil saja mendapatkan dari sumber - SIMPTJLAN DAN SARAN sumber lainnya. Jenis informasi yang m€rcka dapatkan dalam upaya pencegahan lebih banyak yang bersifat menjaga jenis makanan. Sangat sedikit informasi yang mereka dapatkan perihal olahlaga atauprm rnenghindari asap rokok dalarn upaya mencegah hipeltensi.
Perilaku informan dalam berolahraga
untuk mencegah hipertenEi pada wanita di RW 8. Pancomn Mas, berkaitan dmgan pengetahuan, ketersediaan sarana dan prasaran, sumbe! inJormasi dan dukungan darj keluarg4 tetangga dan kader.
Pengetahuan ses€otang tentang Aepek dukungan keluaiga, tetangga dan pencegahan hipertensi beikaitan dengan kader
Faktor Penguat
(rcinforcixg
factors), merupakwr faktor-Iaktor yang mendorong atau memperkuat tedadinya perilakq misalnya perilaku tokoh yang meniadi panutan (Soekidjq 2010). Aspek dukungan dad kader, keluarga ataupun tetangga merupakan fal
membedkan informasi kepada
dengan meningkatkan
inlormasi yang mereka dapatkan baik dari orang lain, teman sebaya ataupun keluarga. Pengetahuan yang kurang mengenai
olahraga sebagai upaya pencegahan hipertensi, ditambah pula dmgan tidak adarya sarana prasarana, serta kurang ada dukr..urga.n keluarg4 kader ataupun tetangga membuat aktivitas olahaga fi wilayah ini juga semakin menurun bahkan tidak ada. Saran yang dibelikan sebagai hasil dalam penelitian ini adalah : 1. Perlu adanya peningkatan pengetahuan pada ibu-ibu diwilayah melalui pemberian inJormasi yang lebih lengkap mengenai penyebab dan upaya pencegahan hipertensi. 2. Menggalakkan kembali kegiatan olahraga dan penyuluhan kes€hatan di Iingkungan Posbind u Anggek. 3. Memberdavakan kelompok masyarakat (kade/tetangga) sebagai sumber inlormasi yang efektif karena sebagian besat dari mereka mendapat inJormasi kesehatan dari tetangga.
sesama
pengetahuan mereka tuntang hiperbensi secara lengkap. Hubungan antar teman sebala (tetangga) daLam memberikan informasi cenderung lebih mudah dipahami oleh yang lainnya. Dengan infromasi yang lengkap mengmai upala pencegahan hipertensi tentuhya ibuibu diwilayah ini akan lebih tahu caia yang dapat dilakukan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Andryani, H. (2009). Prcoalensi dat Faktorfaktory ang Berhub un gat de ngan IGj adian Nirytensi di Ptopinsi Kepulaudh Bangka BelituflgTahun 2007. ItrG{ UI, Depok. At^ $99n, Bebelopa Fdktot yrng Bethubungan deftgan Hipeie si pada Kelompok Usila di lndoneeia: Analisa
118
8,
Arc. Com. Health
.
Vol, 1No.2:109-119
Desember 2012
ISSNt 9772302739N9
Data SKRT 1995. Skripsi FKM-UI, Nurmala8ari. (2008\. Hub ngafl Depok. Hasurungan, J.S. (2002), "Faktor-faktor yang Bethub ngan deltgan Hhettensi pad.a L$nsia d.i Kota Depok Tahufl 2002". Available http://www.digi1ib.ui.ac.ifl (Access€d: 8 November 2011).
Hikmah,
Y.
(2007\. H bungan
Faktor
Danografi dan Medi6 dengan Kejadiah Hipertebsi pada Kelofltpok Lansia di Kota
Depok 2000-2001. Skripsi FKM-UI, Depok. Kementlian Kesehatan RI. 2007, Laporufi Riset Kesehatan Dasar Nasiofial 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Ja.karta.
.
Tin&kat
Peagetah an pasien dengan Pmcegahan Kekambuhan Hipetteflsi di Gtogol, Depok
Universitas Pembangunan Nasional Soekidjq N. (2010). tfiL Peildku Keiehitafl. Rineka Cipta Jakarta. U.S, Departehent of Health and Humart Services. (2005). Theory at a Glance, A Guide for Health Profiotioh Ptacti.e. National Institutes oI Health, Amerika Sedkat. WHO. (2010). "WHO Global Status Repoi oh Noncofifiuflicable Disease, 2070". Availabler http://apps.who.int/ ghodata/ (Accessed: November
8
2071)
Mengel, M.B. & Schwiebe*, L.P. (2005) Fafiily Medicifie Afibulalory Care and Preuehtiah 4th edition, lllccraw-Hil,l,
wHo.
Singapore.
119
(2011). "\NHO Global
Health
hwl
Obseraalory 2011". Availablet apps.who.inVghodata/ (Accessed: 8 November 2011).