ARTIKEL 1 BAYI KURANG GIZI, DAYA KOGNITIF BERKURANG Anak-anak yang pada masa usia mulai nol hingga lima tahun harus mendapatkan nutrisi sesuai dengan kebutuhannya, karena kurangnya salah satu unsur saja akan membuat pertumbuhan mereka terganggu. Salah satu unsur itu misalnya zat besi. Apabila anak-anak menerima asupan makanan dengan tingkat kandungan zat besi yang rendah maka berakibat terjadinya defisiensi pada otak (berkurangnya kemampuan kerja otak), walaupun mereka memperoleh penanganan medis sejak awal, demikian dilaporkan oleh para peneliti Amerika. Hasil penelitian terhadap 185 remaja Costa Rica menunjukkan bahwa mereka yang pada masa usia balita mengalami kekurangan zat besi pada nutrisinya semasa lima tahun pertama dalam kehidupan mereka, tak pernah lulus tes daya ingat dan daya kemampuan belajar, dan semakin besar kekurangan zat besi pada nutrisi yang diperolehnya pada usia hingga lima tahun maka semakin buruk pula kondisinya bersamaan dengan bertambahnya umur mereka. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Pediatri dan Remaja memperlihatkan betapa pentingnya nutrisi pada usia awal sejak bayi hingga lima tahun, demikian para peneliti melaporkan. "Apabila dampak langsung dan tak langsung dari kekurangan unsur zat besi yang mengakibatkan terganggunya atau tertundanya perkembangan dasar otak maka dapat terjadi efek 'bola salju' (semakin lama semakin parah)," kata Dr. Betsy Lozoff dari the University of Michigan di Ann Arbor, yang memimpin penelitian. Lozoff dan rekan-rekannya yang didanai oleh Lembaga Kesehatan Negara (AS) mempelajari 185 anak sejak berusia satu tahun. Anak-anak tersebut diperiksa pada kunjungan pertama mereka untuk mengetahui seberapa besar kekurangan zat besi yang mereka derita dan diberikan tes kognitif (kemampuan berpikir) secara berkala sesuai dengan usia mereka untuk mengetahui kemampuan mereka dalam hal belajar, berpikir dan mengingat. Balita yang menerima nutrisi dengan kandungan unsur zat besi dengan tingkat yang rendah diberikan asupan makanan tambahan namun kadar besi tersebut tak dapat membuat kemampuan daya otak mereka ketingkat normal bahkan pada bayi-bayi yang didiagnosa anemia (kasus kekurangan zat besi yang sering terjadi) Para peneliti kemudian membandingkan 53 bayi dengan defisiensi (kekurangan) zat besi kronis dengan 132 bayi-bayi normal. Diantara anak-anak balita yang berasal dari keluarga dengan strata sosial menengah
1
perbedaan kemampuan kognitifnya tidaklah tajam mulai dari masa bayi hingga mencapai usia remaja. "Namun pada anak-anak balita dari keluarga dengan tingkat sosial rendah terlihat meningkatnya perbedaan ketidak-mampuan kognitif mereka seiring dengan pertambahan usia mulai dari angka 10 pada usia balita dan menjadi angka 25 pada usia 19 tahun, demikian dilaporkan peneliti dari Universitas Michigan tersebut. Seperlima dari dua puluh lima persen anak di dunia menderita defisiensi zat besi dalam kasus anemia yaitu kondisi dimana kurangnya zat besi yang menimbulkan masalah dengan sel darah mereka. Hasil penelitian yang kedua yang juga dimuat pada jurnal yang sama menemukan bahwa anak-anak yang minum susu formula dari botol setelah usia satu tahun cenderung untuk mengalami defisiensi zat besi dibandingkan dengan anak-anak yang juga minum susu formula dengan usia sama namun minum dari gelas. Dr. Trenna Sutcliffe beserta rekan-rekannya dari the University of Toronto memantau dan mengetes sebanyak 150 anak-anak yang sehat dengan kisaran usia 12 hingga 38 bulan yang minum susu formula. Mereka menemukan 37 persen anak-anak yang minum susu formula dari botol dan 18 persen yang minum susu sapi dari gelas, tingkat zat besi dalam nutrisi mereka sedikit agak rendah dari yang dibutuhkan. "Botol susu tersebut agaknya menjadi alat yang menyebabkan konsumsi susu formula yang berlebihan sehingga anak-anak yang sudah kenyang akan asupan susu formula akan menolak untuk makan makanan lainnya yang mempunyai kandungan zat besi yang tinggi," demikian seperti dilaporkan para peneliti. (Idionline/KCM) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
ARTIKEL 2 'MASSAGE' MENOLONG BAYI TIDUR LEBIH NYENYAK Berita terbaru baik diketahui oleh orang tua yang masih memiliki bayi. Para ahli menyebutkan bahwa dengan tindakan pemijatan atau 'massage' dapat membantu bayi baru lahir tidur lebih nyenyak serta mengurangi kebiasaan bayi menangis. Massage juga dapat memperkecil kadar stres pada bayi dan membuat hubungan yang lebih dekat antara bayi dan orang tuanya, mereka menyebutkan. Dari penelitiannya mereka mengatakan bahwa bayi usia kurang dari enam bulan yang rutin di massage ternyata juga dapat menurunkan kadar hormon stres 'kortisol' dibandingkan bayi yang tidak pernah mendapatkan pijatan. Suatu tim peneliti dari Warwick Medical School dan Institute of Education dari University of Warwick, meneliti 9 macam gerakan massage yang diterapkan kepada 598 bayi usia dibawah 6 bulan. Bayi menerima pijatan dari orang tuanya, sebelumnya orang tua dilatih oleh tenaga kesehatan profesional sehingga setelah bayi tersebut di massage , mereka mendapatkan manfaat yang efektif. Temuan hasil penelitian tersebut salah satunya disebutkan bahwa massage dapat mempengaruhi keluarnya hormon tidur melatonin, dimana dengan hormon tersebut bayi dapat memiliki pola tidur yang teratur. Hal lain lagi yang disebutkan adalah dengan tindakan massage tersebut terjalin hubungan yang lebih baik antara bayi dan ibunya. Angela Underdown yang memimpin penelitian ini mengatakan, efek dari tindakan massage ini adalah mengendalikan hormon stres, sehingga tidak mengejutkan bila terbukti bayi yang diteliti, memiliki efek seperti mudah tertidur dan relaksasi. (Idionline/Kalbe Farma) --------------------------------------------------------------------------------------------------------
3
ARTIKEL 3 TURUN, JUMLAH BAYI YANG DAPAT ASI EKSLUSIF Gencarnya promosi susu formula ditengarai menjadi penyebab menurunnya jumlah bayi yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif. Berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia di tahun 1997 dan 2003, angka pemberian ASI ekslusif turun dari 49 persen menjadi 39 persen, sedangkan penggunaan susu botol naik tiga kali lipat. Informasi tersebut disampaikan Ketua Badan Kerja Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (BKPP-ASI), dr.Dien Sanyoto Besar, SpA terkait dengan pembahasan rancangan peraturan pemerintah mengenai pemasaran makanan pengganti ASI (RPP PASI). Selain melalui iklan di media dan promosi di pertokoan, para produsen susu formula juga aktif berpromosi di rumah sakit serta melalui petugas pelayan kesehatan, seperti dokter. Berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh BKPP-ASI, banyak rumah sakit bersalin yang tidak mendukung pemberian ASI. "Seharusnya bayi yang baru dilahirkan ditaruh di dada ibunya agar refleksnya berkembang dan produksi susu ibunya meningkat, tapi ini malah justru dipisahkan, ada yang sehari kemudian baru dipertemukan," tuturnya. Padahal berdasarkan rekomendasi internasional, bayi yang baru lahir harus langsung diberi ASI, maksimal satu jam setelah lahir. "Nyatanya banyak yang justru diberi susu formula dengan alasan susu ibu tidak keluar", kata Dien. Ditambahkan oleh Dien, pelanggaran lain yang dibuat pihak RS adalah pemberian sampel susu kaleng secara gratis pada pasien. "Ibu yang baru pulang dari RS banyak yang diberi oleh-oleh susu kaleng gratis," ujarnya. Menurut Dien, kini semakin banyak ibu-ibu yang tidak percaya diri dengan manfaat dari kandungan ASI akibat pengaruh iklan yang mengidealkan kandungan zat gizi terdapat dalam susu formula. "Tidak ada ASI yang tidak bagus, bahkan ASI mengandung zat yang meningkatkan kekebalan tubuh bayi," paparnya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh oleh Hellen Keller International di tahun 2002 di Indonesia, kini rata-rata bayi Indonesia hanya mendapatkan ASI esklusif selama 1,7 bulan, padahal berdasarkan kajian WHO yang dituangkan dalam Kepmen No.450 tahun 2004 menganjurkan agar bayi diberikan ASI Esklusif selama 6 bulan. "Turunnya angka ini juga terkait dengan pengaruh sosial budaya di masyarakat, yang menganjurkan agar bayi diberi makanan tambahan sebelum usianya 6 bulan," tutur Dien. Ditambahkan oleh Dien setiap bayi seharusnya mendapat ASI, termasuk juga bayi yang lahir prematur, serta bayi yang lahir dengan kondisi lemah. "Kalau nggak bisa minum langsung dari ibu, bisa diberikan lewat selang," kata perempuan yang juga seorang dokter anak ini.
4
ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi untuk bertahan hidup pada enam bulan pertama, mulai dari hormon, antibodi, faktor kekebalan, sampai antioksidan. Selain itu, ibu yang menyusui akan memiliki kedekatan yang sesungguhnya dengan si bayi. Hal itu masih ditambah kontak fisik yang terjadi secara langsung lewat belaian atau usapan lembut si ibu saat menyusui bayinya. (Idionline/KCM)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
5
ARTIKEL 4 CEGAH BAHAYANYA LEWAT VAKINASI, SEBELUM TERLAMBAT Penyakit pneumokokus, atau yang kerap disebut IPD (Invasive Pneumococcal Disease), bukanlah penyakit yang bisa dipandang sebelah mata. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, 700 ribu hingga 1 juta anak meninggal dunia tiap tahunnya karena IPD, utamanya di negara-negara berkembang. Indonesia pun tak luput dari serangan penyakit ini. Survei Departemen Kesehatan 2001 menyebutkan, pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di Indonesia, dengan persentase mencapai 23 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding penyebab lain kematian balita yakni diare (13 persen) dan penyakit syaraf (12 persen). Apa sebenarnya IPD? Seperti dijelaskan oleh dokter Alan R Tumbelaka SpA(K), kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), IPD merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae yang menyebar melalui darah dan bersifat merusak (invasive). Beberapa penyakit yang termasuk dalam golongan ini adalah radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia), dan sepsis (kelanjutan infeksi darah yang mengakibatkan syok dan kegagalan fungsi organ tubuh). ''Penyakit-penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan pada bayi dan balita bahkan kematian,'' terang Alan dalam media edukasi mengenai pencegahan penyakit pneumokokus, belum lama ini di Jakarta. Mengenai bakteri Streptococcus pneumoniae yang menjadi penyebab penyakit ini, Alan menjelaskan, bakteri ini sebenarnya hidup secara normal di tenggorokan dan rongga hidung. ''Namun, apabila bakteri ini masuk ke dalam sirkulasi darah dan merusak, maka akan menyebabkan gangguan berbagai organ tubuh,'' lanjut dokter yang sejak 1984 menjadi staf pengajar di FKUI ini. IPD merupakan penyakit menular. Alan menerangkan, penularan IPD dapat terjadi melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin, dan batuk. Patut pula dicatat, bakteri ini lebih mudah menyebar pada hunian yang padat, tempat penitipan anak nursery playgroup, penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), pergantian cuaca, dan musim hujan seperti sekarang ini. Penularan penyakit ini ternyata tak hanya bisa terjadi di kalangan bayi dan balita. ''Anak yang terserang IPD juga dapat menularkan penyakit ini kepada orang usia lanjut,'' kata Alan. Pada dasarnya, IPD memang bisa menyerang siapa saja dan di mana saja karena bakteri pneumokokus secara normal berada di dalam rongga hidung dan tenggorokan. Hanya saja, bakteri ini dapat menjadi ganas pada kelompok umur yang rentan yakni bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun. Dan risiko untuk terjangkit IPD menjadi kian besar jika kondisi fisik bayi dan anak itu sedang turun atau baru sembuh dari sakit. Bisakah penyakit ini diobati? Menurut Alan, bakteri Streptococcus pneumoniae pada dasarnya bisa dimatikan dengan antibiotik, khususnya penisilin. Namun saat ini, bakteri
6
ini mulai kebal terhadap banyak antibiotik (misalnya penisilin, erythromycin, trimepthoprin-sulfamethoxazole, dan cephalosporin) sehingga mempersulit pengobatan. ''Harga pengobatan juga sangat mahal dibanding harga pencegahannya,'' tandas Alan. Kalaupun bisa diobati dan sembuh, tetap saja membawa gejala sisa seperti kelumpuhan, kehilangan pendengaran, retardasi mental, kemunduran kecerdasan, serta gangguan syaraf. Pentingnya imunisasi Mengingat sulit dan mahalnya pengobatan, juga kecacatan permanen yang mengancam anak kita, maka hal terbaik yang bisa dilakukan para orangtua adalah mencegah penyakit berbahaya ini. Bagaimana caranya? Berikan vaksin pneumokokus pada bayi dan balita. Inilah satu-satunya cara pencegahan IPD yang efektif. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) -kelompok penasihat utama WHO untuk vaksinasi dan imunisasi di dunia -- dalam pertemuan mereka di Swiss, November 2006. Mereka menyatakan, penyakit pneumokokus merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Dan vaksinasi merupakan upaya terbaik mencegah penyakit pneumokokus. Vaksinasi, seperti dijelaskan dokter Soedjatmiko SpA (K) MSi, sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), merupakan upaya pencegahan primer untuk mencegah penyakit infeksi dengan memasukkan vaksin (produk imunobiologik, sebagai antigen) ke dalam tubuh manusia. Dengan cara ini akan terbentuk antibodi sehingga si anak terhindar dari penyakit, tidak menularkan penyakit itu pada individu lain, dan akhirnya dapat memutuskan transmisi penyakit. ''Vaksinasi bertujuan melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu, menurunkan prevalensi penyakit sehingga tercapai eradikasi penyakit,'' sambungnya. Salah satu perusahaan farmasi terkemuka, Wyeth, memproduksi satu-satunya vaksin pneumokokus baru yakni PCV-7 (7-valent Pneumococcal Conjugate Vaccine) yang khusus diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak di bawah dua tahun. Vaksin terdiri dari tujuh strain Streptococcus pneumoniae (4, 6B, 9V, 14, 18C, 19F, dan 23F) yang merupakan penyebab 80 persen kasus IPD pada bayi dan anak di bawah usia dua tahun. Vaksin yang oleh Wyeth diberi nama dagang Prevenar ini bisa diberikan pada bayi mulai usia dua bulan. Berikut adalah jadwal pemberian vaksin ini: * Usia di bawah 12 bulan Diberikan empat dosis yaitu pada usia dua bulan, empat bulan, enam bulan, dan booster pada usia 12-15 bulan. * Usia 7-11 bulan Diberikan tiga dosis. Dua dosis pertama dengan interval empat minggu, dosis ketiga diberikan setelah usia 12 bulan. * Usia 12-23 bulan Cukup diberikan dua dosis dengan interval dua bulan. * Usia dua tahun ke atas
7
Cukup diberikan satu dosis. Di Indonesia, penggunaan vaksin PCV-7 sudah direkomendasikan oleh Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Doker Anak Indonesia (IDAI). PCV-7 dimasukkan dalam jadwal rekomendasi vaksinasi dan dapat diberikan bersama-sama dengan vaksin lain seperti DPT, Hepatitis B, HIB, Polio, dan MMR. Sejak 2006, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengeluarkan izin edar untuk vaksin pneumokokus di Indonesia. Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan dan menciptakan memori pada sistem kekebalan tubuh. Injeksi vaksin ini akan memberikan pengenalan sistem kekebalan tubuh pada tujuh strain Streptococcus pnemoniae yang paling umum menyerang bayi dan anak. Pada akhirnya, sistem kekebalan tubuh akan menyimpan informasi ini sehingga serangan bakteri ini di kemudian hari dapat dicegah. Bagaimana efektivitas vaksin ini? Studi klinis pada 37 ribu bayi di California Utara, Amerika Serikat (AS) menunjukkan, vaksin pneumokokus memiliki tingkat keampuhan sebagai berikut: * 97 persen efektif dalam mencegah IPD pada bayi yang telah divaksinasi penuh (4 dosis). * 89 persen efektif dalam mencegah semua kasus IPD pada anak yang telah mendapat satu kali atau lebih dosis vaksinasi. Vaksin ini juga telah menjadi vaksin yang diwajibkan di AS, Australia, Eropa, dan Meksiko serta telah digunakan lebih dari 100 juta dosis di seluruh dunia. Bagaimana dengan keamanannya? Reaksi umum dari vaksin ini sama seperti semua jenis vaksin. Pada studi klinis, reaksi umum yang muncul setelah mendapat vaksin ini adalah demam ringan, rewel, dan kemerahan pada kulit. Nah, tunggu apa lagi, vaksinasi segera! (Idionline/RoL)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
8
ARTIKEL 5 TATA CARA MEMIJAT SI KECIL Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan bayi tak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada cara dan rambu-rambu yang mesti diperhatikan. Berikut adalah cara atau pedoman pemijatan pada bayi. * Pijatan di wajah untuk melemaskan otot wajah. Tekan jari-jari pada kening bayi, pelipis, dan pipi. Gunakan kedua ibu jari untuk memijit daerah di atas alis. Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung ke arah pipi bayi. Gunakan kedua ibu jari untuk memijit sekitar mulut, tarik hingga bayi tersenyum. Pijat lembut rahang bawah bayi dari tengah ke samping seolah membuat bayi tersenyum. Pijat secara lembut daerah di belakang telinga ke arah dagu. * Pijatan di dada untuk memperkuat paru-paru dan jantung. Letakkan kedua tangan di tengah dada bayi dan gerakkan ke atas, kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati. Lalu, dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan ke arah bahu seperti membentuk kupu-kupu. * Pijatan pada perut untuk meningkatkan sistem pencernaan dan mengurangi sembelit. Lakukan gerakan memijat di atas perut bayi seperti mengayuh sepeda dari atas ke arah bawah perut. Kemudian, angkat kedua kaki bayi dan tekan lututnya perlahan-lahan ke arah perut. Buatlah bulan separuh terbalik dengan tangan kanan, mulai dari kiri ke kanan searah jarum jam. Saat tangan kanan di atas, tangan kiri di bawah dan berputar mengikuti arah jarum jam membentuk lingkaran penuh seperti matahari. * Pijatan tangan dan kaki untuk menghilangkan ketegangan dan memperkuat tulang. Pegang lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti memegang pemukul softball. Dengan gerakan seperti memerah, pijat tangan bayi dari bahu ke pergelangan. Lakukan gerakan sebaliknya, dari pergelangan ke arah pangkal lengan. Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar. Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh permukaan telapak tangan dan punggung tangan bayi. Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti menggulung. Untuk kaki, ikuti cara yang sama seperti teknik memijat tangan. * Pijatan punggung untuk memperkuat otot yang menyangga tulang belakang. Pijat dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggung bayi, luncurkan salah satu telapak tangan dari leher sampai ke pantat bayi dengan sedikit tekanan. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari, terutama pada otot di sebelah tulang belakang. Buat pijatan memanjang dengan telapak tangan dari leher ke kaki untuk mengakhiri pijatan. (Idionline/RoL) -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
9
ARTIKEL 6 WANITA BERTUBUH KURUS RENTAN KEGUGURAN Memiliki tubuh kurus tanpa lemak sering menjadi ukuran kecantikan bagi perempuan, padahal perempuan bertubuh kurus rentan mengalami keguguran saat kehamilan. Demikian menurut hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim peneliti dari Inggris. Wanita yang tergolong kurus atau memiliki BMI (Body Mass Index) kurang dari 18,5 berisiko sampai 75 persen keguguran pada trisemester pertama kehamilan. Belum diketahui apakah wanita yang overweight atau obesitas juga berisiko keguguran. Dalam studi kasus yang dilakukan tim peneliti pada 603 wanita yang pernah keguguran pada saat janin berusia 13 minggu, setelah BMI-nya naik 116 wanita berhasil melewati trisemester pertama kehamilannya dengan lancar. BMI merupakan nilai berat badan dibagi tinggi badan kuadrat. BMI yang digolongkan normal berkisar 18,5 - 23,0 sedangkan BMI lebih dari 25,0 tergolong obesitas. Menurut tim peneliti, keguguran janin bisa dihindari jika calon ibu rajin mengkonsumsi suplemen vitamin di masa awal kehamilan, terutama yang mengandung folid acid atau zat besi. Selain itu tambahkan selalu buah segar dan sayur pada menu harian. Makan cokelat ternyata juga bisa mengurangi risiko keguguran. Selain faktor makanan, para ibu juga disarankan untuk menjauhkan diri dari stres dan emosi yang tidak stabil. (Idionline/KCM) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
10
ARTIKEL 7 PENYAKIT JANTUNG YANG FATAL PADA ANAK Para ahli tidak menemukan penyebab parsial dari kelainan "dilated cardiomyopathy" (DCM), suatu bentuk penyakit jantung anak yang berpotensi fatal namun sering kali tidak terdeteksi. DCM artinya kegagalan dari jantung dalam memompakan darahnya dan kondisi tersebut seringkali menjadi pemicu terjadinya gagal jantung. Tim peneliti dari US mempublikasikan dalam Journal of the American Association, yang menyebutkan bahwa inflamasi jantung merupakan penyebab tersering dari kondisi ini. Menurut Dr. Jeffrey Towbin seorang peneliti Inggris menyebutkan bawa DCM merupakan menyebab kematian akibat penyakit jantung tersering yang terjadi pada anak, sama halnya bila terjadi pada orang dewasa. DCM terjadi saat ventrikel kiri yang merupakan bilik pemompa jantung terbesar mengalami pelebaran sehingga kerja dari pompa tersebut menjadi tidak efektif. Keadaan seperti ini sering terjadi sebagai kelainan otot jantung yang dapat dialami oleh berbagai usia. Para peneliti dari Baylor College of Medicine dan Texas Children's Hospital, US mengamati 1.400 kasus anak yang menderita DCM. Mereka dapat mengidentifikasi kasus ini hingga 35% dari berbagai kondisi miokarditis yang terjadi (inflamasi dari jantung). Sedangkan dua pertiga dari kasus yang dipelajari tidak diketahui. bayi dengan usia kurang dari 1 tahun dapat mengalami DCM 10 kali lebih besar dibandingkan anak-anak lain hingga mereka berusia 18 tahun Rata-tara ketahanan hidup anak dengan DCM hampir sama dengan ketahanan hidup penderita dewasa. Untuk kedua kelompok ini sekitar 70% dapat hidup hingga satu tahun dari onset terjadinya sakit, 50% dari mereka dapat bertahan hingga 5 tahun. Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa DCM lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan anak etnis kulit hitam. Dr. Jeffrey Towbin, seorang peneliti senior mengatakan anak dengan DCM memiliki risiko yang sama untuk mengalami kematian mendadak dan membutuhkan transplantasi jantung.
11
Sekitar sepertiga dari semua kasus DCM merupakan genetik dan dianjurkan mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut dilakukan tes, Dr. Towbin menjelaskan. Maski demikian selebihnya kasus tersebut tidak dapat diketahui apa penyebabnya. Dengan diagnosis dini, diharapkan segera diberi terapi dan dinilai apakan tindakan transplantasi benar-benar dibutuhkan. (Idionline/KF)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12
ARTIKEL 8 VITAMIN IBU HAMIL DAPAT MENEKAN RISIKO TERJADINYA TUMOR OTAK PADA ANAK Wanita yang mengkonsumsi multivitamin pada awal kehamilannya ternyata dapat menurunkan risiko berbagai tipe dari tumor otak, dikutip dari Medical News Today, 22 September 2006. Saat ini berbagai kelompok kesehatan masyarakat telah menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi multivitamin yang mengandung asam folat pada awal kehamilan untuk menekan janin mengalami gangguan neural tube seperti spina bifida. Baru-baru ini suatu penelitian menjelaskan adanya manfaat lain dari multivitamin yang dikonsumsi oleh ibu pada awal kehamilannya. Dikatakan pemimpin penelitian Greta R. Bunin, Ph.D, dari Children's Hospital, Philadelphia bahwa anak yang berasal dari ibu yang rutin mengkonsumsi multivitamin pada masa kehamilannya tampaknya akan berkurang risiko terkena medulloblastoma dan tumor neuroectodermal di otaknya. Pada masa anak-anak kejadian tumor otak memang lebih jarang terjadi, namun medulloblastoma merupakan urutan dua teratas penyebab tumor pada anak. Kejadiannya satu dari 20.000 anak yang berusia dibawah 6 tahun. biasanya terjadi di cerebellum, dibawah portio dari otak dan di area otak yang berfungsi mengatur gerakan. Primitive neuroectodermal tumors (PNET) mirip dengan medulloblastoma namun terjadinya dibagian lain dari SSP. Dr. Bunin pemimpin penelitian tersebut membandingkan 315 anak yang didiagnosis menderita tumor sebelum usia 6 tahun. Mereka yang dilakukan penelitian telah didiagnosis antara tahun 1991 hingga 1997. Para ahli tersebut melakukan penelitian dengan memberikan pertanyaan kepada ibu penderita. Efek perlindungan pada ibu yang mengkonsumsi multivitamin pada awal masa kehamilan sangat signifikan, sedangkan bila multivitamin baru dikonsumsi pada kehamilan melewati trimester satu tampaknya tidak menunjukkan hasil yang signifikan dalam menurunkan risiko terjadinya meduloblastoma dan PNET. Temuan ini menyimpulkan bahwa saat konsepsi adalah waktu yang paling baik atau disebut 'critical period' dari perkembangan tumor otak, dikatakan Dr. Bunin. Meski demikian kenyataannya banyak ibu hamil yang tidak menyadari kehamilannya pada minggu-minggu pertama.Pada penelitian tersebut juga dinilai bagaimana kebiasaan makan saat hamil, seperti banyaknya menyantap makanan daging ham, hot dog, ikan asap, saos dll. Dr. Bunin menjelsakan meskipun jenis makanan tersebut merupakan penyebab terjadinya tumor sistem saraf pada hewan, ternyata tidak ditemukan bukti bahwa jenis makanan tersebut berisiko meningkatkan tumor otak anak yang ibunya sering mengkonsumsi makanan tersebut
13
selama kehamilannya. Mengkonsumsi multivitamin pada minggu-minggu pertama kehamilan sangat membantu mencegah terjadinya defek neural tube, juga mencegah berbagai macam jenis tumor otak dengan sangat baik, dr. Bunin menjelaskan. (Idionline/KF) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
14
ARTIKEL 9 LEBIH JAUH TENTANG HOMESCHOOLING Homeschooling (sekolah rumah) saat ini mulai menjadi salah satu pilihan orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Pilihan ini terutama disebabkan oleh adanya pandangan atau penilaian orang tua tentang kesesuaian bagi anak-anaknya. Bisa juga karena orang tua merasa lebih siap untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anaknya di rumah. Ini banyak dilakukan di kota-kota besar, terutama oleh mereka yang pernah melakukannya ketika berada di luar negeri. Sekolah rumah, menurut Ella Yulaelawati, direktur Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga di mana proses belajar mengajar berlangsung dalam suasana yang kondusif. Tujuannya agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Rumusan yang sama dikemukakan oleh Dr Seto Mulyadi, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, saat keduanya tampil berbicara dalam sebuah seminar di Jakarta, beberapa waktu lalu. Pembelajaran kreatif Ella mengakui, ada beberapa alasan orang tua di Indonesia memilih sekolah rumah. Antara lain, dapat menyediakan pendidikan moral atau keagamaan, memberikan lingkungan sosial dan suasana belajar yang baik, dan dapat memberikan pembelajaran langsung yang konstekstual, tematik, nonskolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu. Menurut Seto, sekolah rumah memiliki keunggulan karena bimbingan dan layanan pengajaran dilakukan secara individual. Proses pembelajaran lebih bermakna karena terintegrasi dengan aktivitas sehari-hari. Lebih dari itu, waktunya pun lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan kesiapan anak dan orang tua. Seto mengatakan, menyelenggarakan sekolah rumah menuntut kemauan orang tua untuk belajar, menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, dan memelihara minat dan antusias belajar anak. Sekolah rumah juga memerlukan kesabaran orangtua, kerja sama antaranggota keluarga, dan konsisten dalam penanaman kebiasaan. Seto menampik sejumlah mitos yang dinilainya keliru tentang homeschooling selama ini. Misalnya, anak kurang bersosialisasi, orang tua tidak bisa menjadi guru, orang tua harus tahu segalanya, orang tua harus meluangkan waktu 8 jam sehari, waktu belajar tidak sebanyak waktu belajar sekolah formal, anak tidak terbiasa disiplin dan seenaknya sendiri, tidak bisa mendapatkan ijazah dan pindah jalur ke sekolah formal, tidak mampu berkompetisi, dan homeschooling mahal. `'Itu keliru,'' ucapnya.
15
Teman belajar Lalu, apa yang yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam menyelenggarakan sekolah rumah? Seto mengatakan, orang tua harus menjadikan anak sebagai teman belajar dan menempatkan diri sebagai fasilitator. `'Orang tua harus memahami bahwa anak bukan orang dewasa mini,'' tuturnya. Anak, kata Seto, perlu bermain. Itu yang perlu dipahami oleh orang tua. Karena itu pula, orang tua tidak boleh arogan dengan menempatkan diri sebagai guru, tapi belajar bersama. Kalau tidak siap dengan itu, menurut Seto, lebih baik jangan menyelenggarakan sekolah rumah. Orang tua, kata Seto lagi, tetap perlu terus menambah pengetahuan. Tidak mesti menguasai semua jenis ilmu. Yang penting, memiliki pemahaman tentang anak. Bila orang tua kurang mengerti pelajaran biologi atau matematika, misalnya, orang tua bisa mendatangkan guru untuk pelajaran tersebut dan belajar bersama anak. Dengan demikian, anak akan merasa tidak lebih rendah, tapi sebagai sahabat dalam belajar. Bagaimana dengan kedua orang tua yang bekerja sehingga merasa tidak punya waktu untuk memberikan pembelajaran kepada anak dalam menyelenggarakan homeschooling? Seto mengatakan, itu tidak boleh menjadi alasan. Sesibuk apa pun orang tua, tetap harus punya waktu untuk anak. `'Kalau tidak punya waktu, jangan punya anak,'' ucap psikolog yang juga menyelenggarakan homeschooling bagi anak sulungnya itu. Pembelajaran sekolah rumah sebaiknya menyesuaikan dengan standar kompetensi yang telah ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Ini agar sejalan dengan pertumbuan dan kemampuan anak, di samping dapat diikutkan dalam evaluasi dan ujian yang diselenggarakan secara nasional. Standar kompetensi menjadi panduan yang harus dimiliki seorang anak pada kelas tertentu. Anak kelas VI SD atau setara, misalnya, minimal sudah harus menguasai pelajaran matematika sampai batas tertentu pula. Standar kompetensi ini, kata Seto, dapat diperoleh di Dinas Pendidikan yang ada di daerah masing-masing. Evaluasi bagi anak yang mengikuti homeschooling dapat dilakukan dengan mengikutkan pada ujian Paket A yang setara dengan SD atau Paket B setara SMP. Pada dasarnya, kata Seto, dapat pula dilakukan dengan menginduk ke sekolah formal yang ada untuk proses evaluasi. Menurut dia, harusnya ini bisa dilakukan karena sekolah rumah bukan sekolah liar. Homeschooling seusai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). (idionline/RoL) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
16
ARTIKEL 10 EKSTRAK SUSU SEHATKAN VAGINA Selain terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, susu juga dikenal sebagai media perawatan terbaik. Tahukah Anda bahwa kandungan zat aktif pada ekstrak susu dapat mengatasi keputihan? Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat rentan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan batas antara uretra dengan anus sangat dekat, sehingga kuman penyakit seperti jamur, bakteri, parasit, maupun virus mudah masuk ke liang vagina. Untuk itu, wanita harus rajin merawat kebersihan wilayah pribadinya ini. Infeksi juga terjadi karena terganggunya kesimbangan ekosistem di vagina. Ekosistem vagina merupakan lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri Lactobacillus atau bakteri baik. Di sini estrogen berperan dalam menentukan kadar zat gula sebagai simpanan energi dalam sel tubuh (glikogen). Glikogen merupakan nutrisi dari Lactobacillus, yang akan dimetabolisme untuk pertumbuhannya. Sisa metabolisme kemudian menghasilkan asam laktat, yang menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan potential Hydrogen (pH) di kisaran 3,8 — 4,2. Dengan tingkat keasaman ini, Lactobacillus akan subur dan bakteri patogen (jahat) bakal mati. Di dalam vagina terdapat berbagai macam bakteri, 95 persen Lactobacillus, 5 persen patogen. Dalam kondisi ekosistem vagina seimbang, bakteri patogen tidak akan mengganggu. Bila keseimbangan itu terganggu, misalnya tingkat keasaman menurun, pertahanan alamiah akan turun, dan rentan mengalami infeksi. Ketidakseimbangan ekosistem vagina disebabkan banyak faktor. Di antaranya kontrasepsi oral, penyakit diabetes melitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching), dan gangguan hormon seperti saat pubertas, kehamilan, atau menopause. “Menjaga keseimbangan ekosistem adalah cara paling alamiah dan ampuh dalam merawat kesehatan vagina dan mencegah timbulnya infeksi,” ungkap Dr. Junita Indarti, Sp.OG, spesialis kebidanan dan kandungan dari FKUI-RSCM, pada media workshop bertema "Manfaat Susu bagi Vagina", di Hotel Ritz Carlton, beberapa waktu lalu. Memicu Kanker Infeksi yang sering terjadi pada vagina adalah keputihan. Keputihan atau dalam istilah kedokteran disebut leukorea, white discharge, fluor albus, adalah gejala penyakit yang ditandai keluarnya cairan dari organ reproduksi, dan bukan berupa darah.
17
Namun, tak semua keputihan merupakan penyakit. Keputihan dibedakan menjadi dua, yaitu normal dan abnormal. Keputihan normal ditandai oleh keluarnya lendir jernih pada saat masa subur atau sebelum menstruasi, tidak berbau, serta tak ada keluhan gatal pada vagina. Sebaliknya, keputihan abnormal menandakan adanya infeksi pada vagina yang dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu Bacterial Vaginosis, Trichomoniasis, dan Candidiasis. Bacterial Vaginosis merupakan keputihan akibat meningkatnya bakteri patogen, sehingga Lactobacillus menurun, pH vagina meningkat, menjadi bersifat basa. Biasanya gangguan ini ditandai gejala klinis seperti lendir vagina sedikit, homogen, putih keabu-abuan, bau tidak sedap, tetapi tidak menyebabkan iritasi. Jika keadaan ini dialami oleh ibu hamil, akan berisiko pada kelahiran prematur. Risiko lainnya adalah kehamilan di luar rahim dan kadang menyebabkan radang panggul. Trichomoniasis, yaitu keputihan yang disebabkan penyakit menular seksual. Kebiasaan suka berganti pasangan seksual tanpa menggunakan kontrasepsi (kondom), merupakan penyebab utamanya. Menurut penelitian, 70 persen laki-laki tertular setelah berhubungan badan dengan wanita yang terinfeksi Trichomoniasis. Jenis keputihan lainnya adalah Candidiasis, yang oleh jamur Candida albicans. Gejala klinis yang dialami penderita berupa rasa gatal, lendir vagina berbentuk seperti kepala susu, dan berbau. Keluhan lain yang sering muncul adalah nyeri vagina, rasa terbakar di bagian luar vagina (vulva), serta nyeri saat sanggama dan berkemih. Dr. Junita menegaskan bahwa keputihan abnormal bila tidak diobati secara benar akan berakibat pada kemandulan, infeksi saluran telur, bahkan awal munculnya pertumbuhan kanker mulut rahim. Karena itu, bila telanjur mengalami keputihan, lakukan pemeriksaan pap smear. Jaga Keseimbanqan pH Menurut Dr. Junita, hal penting yang harus diketahui, yaitu menjaga keseimbangan ekosistem vagina agar tidak terjadi infeksi. Ia mengingatkan, cara paling mudah adalah menjaga kebersihan vagina, tetapi dengan tetap mempertahankan derajat keasaman pH, sehingga pertumbuhan Lactobacillus meningkat dan perkembangbiakan organisme patogen terhambat. Dalam uji klinis yang dilakukannya di Poliklinik Sitologi RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, diungkapkan bahwa ekstrak susu terbukti bermanfaat menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Susu mengandung zat aktif yang diekstrak menjadi asam laktat dan laktoserum, yang secara klinis terbukti mengurangi keluhan rasa gatal, terbakar, dan keputihan. Di dalam laktoserum terkandung senyawa laktat, laktose, dan trace element. Asam laktat
18
merupakan produk yang dihasilkan oleh glikogen dan metabolisme glukosa yang berfungsi untuk menjaga agar pH vagina tetap asam, yaitu antara 3,8 — 4,2. Jika pH normal, pertumbuhan bakteri akan terhambat. “Berdasarkan hasil penelitian kami di RSCM, dari 71 kasus fluor albus dengan keluhan rasa gatal, terbakar, dan keputihan, keluhan gatal berkurang sebesar 86,1 persen, terbakar 87,5 persen, dan keputihan 81,1 persen, setelah pasien dirawat dengan pemberian larutan asam laktat dan laktoserum dua kali sehari selama dua minggu,” paparnya. Ia menyimpulkan bahwa asam laktat dan laktoserum tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi keputihan dan menghambat pertumbuhan jamur (Candida) dan kapang (dermatofit), tetapi juga tidak mengganggu pertumbuhan Lactobacillus. Karena itu, meski digunakan setiap hari, ekosistem vagina tetap terjaga. Pharma Health Care (PHC) telah mengeluarkan produk pembersih kewanitaan terbaru, yang mengandung asam laktat dan laktoserum yang diekstrak dari susu tersebut, dengan nama Lactacyd, sehingga aman digunakan setiap hari karena cara kerjanya yang alami. (idionline/KCM)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
19
ARTIKEL 11 MENUNDA PEMBERIAN ASI DAPAT MENINGKATKAN RESIKO KEMATIAN Ketua Sentra Laktasi Indonesia (SLI), Dr. Utami Roesli mengatakan, kemungkinan meninggalnya bayi akibat terserang berbagai macam penyakit infeksi akan lebih mudah terjadi jika seorang ibu yang baru melahirkan tidak segera memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayinya. "Tingginya angka kematian bayi yang mencapai empat juta jiwa setiap tahunnya, disebabkan karena bayi banyak terserang penyakit infeksi, oleh karena itu inisiasi atau pemberian ASI langsung pada bayi baru lahir, dapat mencegah kematian anak karena serangan penyakit menular ('infectious disease')," ujar Utami Roesli dalam diskusi bersama pers, di Jakarta, Rabu (9/8). Ia menjelaskan, inisiasi menyusu secara dini yakni memberikan ASI kepada bayi yang baru lahir, bayi tersebut tidak boleh dibersihkan terlebih dahulu ataupun dipisahkan sementara dari sang ibu. "Begitu bayi keluar dari rahim, sebaiknya taruh langsung bayi itu di perut ibunya, biarkan dia mencari puting susu si ibu, biarkan inisiasi itu berlangsung selama 30 menit hingga satu jam," katanya. Ia mengatakan, inisiasi menyusu dini dapat dapat membantu reflek berpikir si bayi serta dapat mencegah bayi dari penyakit infeksi, baik dari pasca persalinan maupun proses di dalam kandungan. Biasanya ketika bayi baru lahir itu dan diletakkan ke perut ibunya, dia tidak langsung mencari puting susu sehingga dibutuhkan kesabaran menunggu sampai bayi mendapatkan sendiri sumber susu tersebut. "Waktu yang dicapai bayi dalam mendapatkan puting susu ibu, biasanya memakan waktu sekitar 30-40 menit," ujar dia. Untuk itu, peranan tenaga kesehatan, seperti perawat, dokter anak dan bidan sangat membantu menambah pengetahuan ibu akan pentingnya inisiasi menyusu secara dini. "Selain tenaga kesehatan, media juga sangat berperan melakukan sosialisasi dalam upaya mencegah meningkatnya kematian bayi di negeri ini," katanya Bagian terpenting, menurut dia, bukan hanya pada inisiasi menyusu secara dini saja, pemberian ASI eksklusif juga sangat membantu mengurangi tingginya angka kematian bayi di Indonesia, yang kini mencapai 30.000 kematian bayi pada setiap tahunnya. Ia mengatakan, jika bayi tidak diberikan ASI eksklusif, maka tidak menutup kemungkinan anak itu akan mengalami gizi buruk, dan sekitar 15 sampai 20 persen sel
20
otaknya tidak dapat berfungsi secara normal. Ia menyebutkan, pemberian ASI eksklusif, yakni tanpa memberikan makanan tambahan apapun, kecuali ASI, selama enam bulan, sangat bermanfaat dalam membentuk "intellegence quotient" (IQ), "emotional quotient" (EQ), dan "spiritual quotient" (SQ) anak, sehingga tidak heran jika saat ini banyak anak sudah pandai bicara serta berpikir ataupun bertanya kritis pada orangtuanya. "Biasanya alasan yang dipakai oleh seorang ibu enggan untuk menyusui anaknya adalah, si ibu merasa dirinya kurang gizi, padahal, untuk status kesehatan yang mengganggu itu tidak mempengaruhi produksi ASI dalam tubuh," kata dia. Untuk itu peranan ayah, anak, dan ibu itu sendiri, sangat membantu terselenggaranya pemberian ASI secara eksklusif, dan mencegah tingginya angka kematian bayi, karena suatu keberhasilan negara dapat dilihat salah satunya melalui angka kelahiran bayi hidup. Hal serupa mengenai manfaat pemeberian ASI eksklusif kepada bayi, juga dirasakan oleh Sophie Navita, seorang artis yang ditunjuk sebagai duta ASI, serta mendapatkan penghargaan dari Menteri Kesehatan karena tanggung jawab besarnya merawat anak di sela-sela kesibukan sehari-hari sebagai selebritis. Ia mengatakan, merawat anak sangat menyenangkan, apalagi ketika dirinya dapat memberikan ASI eksklusif kepada si buah hati. "Saya sangat bangga bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayi saya, karena tidak semua wanita sibuk dapat memberikan ASI untuk anak-anaknya," ujar Sophie. Menurut dia, manfaat memberikan ASI eksklusif, selain bisa mencegah kanker payudara, pemberian ASI juga bisa membantu mempererat hubungan batin dan psikologis antara anak dengan si ibu. (idionline/RoL)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
21
ARTIKEL 12 HAMIL, HINDARI JAMU KUNYIT ASEM Wanita hamil sebaiknya menghindari minum jamu cabe puyang yang mengandung cabe Jawa (piper retrofractum vahl) secara terus menerus, karena memiliki efek menghambat kontraksi otot pada saat persalinan. Cabe Jawa mengandung alkaloid piperin yang berefek menghambat kontraksi otot, sehingga akan menyulitkan persalinan, seperti yang dikatakan Prof Dr Suwijiyo Pramono DEA Apt dalam pidato pengukuhan Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ia mengatakan, wanita hamil yang meminum jamu cabe puyang secara terus menerus sampai mendekati masa persalinan akan mengalami kesulitan pada saat melahirkan, karena otot uterus terhambat. Kontraksi otot uterus yang dihambat terus menerus, menurut dia, akan memperkokoh otot tersebut dalam menjaga janin yang ada di dalamnya. "Kondisi itu sebenarnya sangat bermanfaat untuk menjaga risiko keguguran jika diminum pada masa awal kehamilan, tetapi akan berakibat jelek jika diminum pada masa menjelang persalinan," katanya. Ia menambahkan, jamu yang juga sangat populer dan selalu dibawa bakul jamu gendong yang meningkatkan risiko keguguran pada masa awal kehamilan adalah kunir asem (kunyit asam). Jumlah kunyit (curcuma domestica val) yang dominan dalam ramuan kunir asem yang kental perlu diperhatikan waktu penggunaannya, karena ekstrak kunyit memiliki efek stimulan pada kontraksi uterus dan berefek abortivum. Karena kunyit merupakan komponen yang selalu ada pada jamu pelancar haid, sehingga wanita hamil tidak dianjurkan untuk meminum jamu tersebut pada masa awal kehamilan karena akan meningkatkan risiko keguguran. (idionline/NeT)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
22
ARTIKEL 13 ASI MATANGKAN SEL-SEL SARAF DALAM OTAK Kecerdasan seseorang dipengaruhi dua factor utama, yaitu keturunan (genetik atau bawaan) dan faktor lingkungan. Orang tua yang cerdas, anaknya memang cenderung cerdas pula bila faktor lingkungan mendukung pengembangan kecerdasannya sejak anak masih di dalam kandungan, masa bayi dan balita. Jadi, walaupun kedua orang tuanya cerdas, menurut Spesialis anak Dr. Soedjatmiko beberapa waktu lalu, jika lingkungannya tidak menyediakan kebutuhan pokok pengembangan kecerasannya, potensi kecerdasannya tidak berkembang optimal. Salah satu kebutuhan pokok pengembangan kecerdasan adalah lewat gizi yang harus diterima anak sejak masih di dalam kandungan melalui asupan makanan ibunya. Sedangkan setelah bayi lahir, diperlukan ASI (Air Susu Ibu) yang kaya akan zat gizi dalam menunjang proses tumbuh kembang otak. Namun, agar ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan anak, ibu harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari selama hamil dan menyusui. Ibu perlu mengonsumsi makanan-makanan yang kaya protein. Misalnya ikan, daging, telur, tempe, tahu dan susu skim juga lebih banyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buahbuahan. Beberapa zat gizi dalam ASI yang berperan dalam pertumbuhan otak, antara lain : 1. Asam lemak esensial ASI merupakan sumber asam lemak esensial (asam lemak yang harus dipenuhi kebutuhannya dari luar tubuh). Asam lemak esensial itu di dalam tubuh bayi diubah menjadi DHA (asam dokosaheksanoat) dan AA (asam arakhidonat). Lemak di dalam ASI berfungsi sebagai sumber energi. Selain itu, sebagian kecil lemak (lipid minor) berfungsi sebagai mikronutrien yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak. Lipid sebagai mikronutrien terutama terdapat dalam bentuk fosfolipid. Pada saat hamil dan masa awal kehidupan telah dihasilkan kurang lebih 6-10 ribu hubungan sinaps antar sel saraf. Materi dasar untuk terbentuknya sinaps ini adalah adanya asam lemak esensial di dalam ASI. Oleh karena itu, perkembangan mental dan kecerdasan bergantung pada kecukupan suplai asam lemak esensial pada tahap-tahap krusial tersebut. Apabila tubuh bayi mendapat cukup DHA melalui ASI ibunya, proses pembentukan otak serta pematangan sel-sel saraf di dalam otaknya akn berjalan dengan baik.
23
2. Protein Komponen dasar protein adalah asam amino yang berfungsi membentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan dan fenilalanin merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan (neurotransmitter). Protein yang terkandung di dalam ASI sekitar 1,2 gram per 100 ml. 3. Vitamin B Kompleks Beberapa jenis vitamin B yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak adalah vitamin B1, vitamin B6 dan asam folat (vitamin B9). Bila kebutuhannya tidak terpenuhi, akan timbul gangguan terhadap pertumbuhan dan fungsi otak serta sistem saraf. 4. Kholin Senyawa ini merupakan pembentuk sejenis neurotransmitter yang disebut asetilkolin. Kholin juga merupakan bagian dari lesitin. Yaitu suatu fosfolipid yang banyak terdapat di otak sebagai pembentuk membran (dinding) sel saraf. 5. Yodium, zat besi dan zat seng Yodium dibutuhkan untuk pembentukan hormon tiroksin (sejenis hormon yang diperlukan dalam pembentukan protein untuk membantu proses tumbuh kembang otak). Zat besi dibutuhkan dalam proses pembentukan mielin. Zat besi disimpan disimpan di dalam berbagai jaringan otak selama 12 bulan pertama sejak bayi lahir. Seng merupakan bagian dari sekitar 300 jenis enzim yang membantu pembelahan sel. Kekurangan zat seng di dalam otak dapat menyebabkan gangguan fungsi otak yang disebut ADHD (attention deficit hyperactive disorder). (idionline/Net)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
24
ARTIKEL 14 ASI CEGAH BAYI NGOMPOL Sebuah studi yang diterbitkan Journal of the American Academy of Pediatrics bulan ini menyatakan bahwa bayi yang tak minum ASI lebih cenderung ngompol dibanding bayi yang diberi ASI. Robert Wood Johnson Medical School, New Jersey menyatakan selain kaya akan gizi yang penting bagi pertumbuhan bayi, air susu ibu juga mengandung asam lemak yang bisa memperbaiki dan mempercepat pertumbuhan otak, sementara mengompol itu sendiri terjadi karena terhambatnya pertumbuhan syaraf otak (delayed neurodevelopment) Dari hasil studi yang dilakukan pada 55 anak usia lima sampai 13 tahun yang masih mengompol dan 117 mereka yang tak pernah ngompol, menunjukkan prosentase mengompol pada anak yang mengkonsumsi susu formula sekitar 81 persen, sementara mereka yang secara rutin mendapat ASI hanya 45 persen. Tapi yang paling mengagumkan dalam studi ini adalah bayi yang mengkonsumsi baik susu formula maupun susu ibu justru mengalami hasil yang sama dengan bayi yang hanya mendapat susu formula tanpa ASI. Selain mencegah ngompol, ASI juga manjur untuk menurunkan resiko diare, infeksi pernafasan, infeksi telinga dan infeksi lain yang terjadi pada bayi. Studi sebelumnya menyebutkan keuntungan memberikan ASI pada si kecil, selain mempererat ikatan batin antara ibu dan anak, menyusui juga memberikan keuntungan bagi kesehatan masa depan anak kelak, karena bisa menurunkan resiko obesitas. Sementara bagi si ibu sendiri, menyusui bisa memperkecil resiko mengalami kanker payudara dan ovarium. (idionline/NeT)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
25
ARTIKEL 15
TORCH TIDAK BAHAYAKAN IBU, TETAPI PADA BAYI TORCH merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksoplasma, rubella, citimegalovirus, dan herpes virus tipe satu, yang terjadi pada ibu hamil namun penanggung akibat paling besar adalah bayinya. "Penyakit tersebut tidak menimbulkan gejala khas, namun diagnosa akan tampak jika dilakukan tes di laboratorium," kata Dokter Komang Kari SpA, Di Sanur Bali, Sabtu. Di hadapan peserta Simposium Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) VII, Kari menjelaskan, penyakit itu tidak tampak pada ibu hamil dan tidak membahayakan yang terinfeksi, tetapi justru janin yang menanggung akibatnya, sebab infeksi tersebut akan terjalur ke bayi lewat plasenta. Menurut dokter spesialis anak RSUP Sanglah itu, Penyakit TORCH merupakan kumpulan infeksi oleh virus dan parasit seperti untuk toksoplasma yang terdapat pada hewan diantaranya anjing, kucing, dan burung. "Gejala dari penyakit tersebut yang umum terjadi seperti panas, otot sakit, flu, batuk disertai dengan bintik-bintik merah pada badan," katanya. Dikatakan, gejala itu kelihatan sangat ringan, tidak diobati pun akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi pada bayi akan mengganggu kelangsungan pertumbuhannya. "Jika terjadi pada trimetri pertama, ketika pada fase pembentukan organ tubuh, bisa menimbulkan keguguran janin," paparnya. Semakin awal infeksi dialami, maka tingkat kerusakan yang mungkin terjadi juga semakin berat, namun jika terjadi pada trimester ketiga maka akibatnya juga lebih ringan dibanding dengan pertama dan kedua. "Ya, diperkirakan janin yang mengalami masalah kelainan bawaan, sekitar lima persen oleh TORCH tersebut," ujarnya. (idionline/MioL)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
26
ARTIKEL 16 MANFAAT PENTING DARI ASI BAGI BAYI PREMATUR Bayi pematur yang sejak lahir telah diberi ASI ternyata menunjukkan hasil tes perkembangan mental yang lebih baik pada kehidupan berikutnya bila dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula, hasil temuan studi terbaru. Para ahli untuk pertama kalinya menunjukkan manfat ASI untuk bayi baru lahir yang memiliki berat badan kurang dari 2 pound. Dengan kemajuan obat-obatan, rumah sakit dapat melindungi bayi-bayi tersebut, rata-rata dari mereka lahir prematur. Untuk bayi-bayi tersebut, perkembangan otak yang normal yang harusnya terjadi saat dalam kandungan pada trimester ke tiga kehamilan, ternyata mereka alami diruangan NICU rumah sakit, dikatakan peneliti Dr. Betty Vohr of Brown Medical School. Kandungan susu ASI berupa asam lemak ternyata dapat membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi prematur, ia menambahkan. Pemberian ASI yang sangat minim membuat bayi menjadi mudah sakit dan memiliki kemampuan berpikir yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang diberi ASI, Dr. Vohr mengatakan. Dalam studi yang dipublikasikan Juli dalam berita Pediatrics dan berita dalam penelitian yang berbeda, sama-sama menunjukkan bahwa anak yang diberi ASI lebih dari 3 bulan ternyata lebih rendah untuk mengalami ngompol saat tidur yang terlalu lama. Para ahli meneliti sebanyak 1.035 bayi dengan berat badan lahir rendah yang berasal dari 15 rumah sakit. Sebanyak tiga per empat dari bayi tersebut menerima ASI sejak di rumah sakit, dan hanya seperempatnya yang diberikan susu formula. Selanjutnya bayi-bayi tersebut pada usia 18 bulan dinilai dan hasilnya menunjukkan skor yang lebih tinggi untuk perkembangan mentalnya bila dibandingkan dengan mereka yang diberi susu formula. The American Academy of Pediatrics menganjurkan bayi prematur dan mereka yang memiliki bayi dengan faktor risiko lainnya diberi ASI. Bila bayinya terlalu kecil sering kali belum memiliki kemampuan untuk menghisap, sebaiknya ibu memompa ASInya dan memberikan kepada bayinya dengan sendok atau dimasukkan ke dalam botol. (idionline/Kalbefarma)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
27
ARTIKEL 17 HATI-HATI MENIMANG BAYI Penyakit karena timangan sering dijumpai pada bayi usia 0 - 4 bulan. Masalahnya, minim sekali pengetahuan umum mengenai cara mengetahui bahwa bayi kita sakit karena timangan tersebut. Biasanya, penyakit kecengklak (bahasa Sunda) ini diketahui setelah bayi dibawa ke dukun bayi. Gejala awalnya, anak sering demam yang tidak turun-turun, rewel, dan sering menangis. Penyakit pada bayi akibat timangan biasa dikenal dengan shaken baby syndrome. Dr. Jennian Geddes, pakar dari Royal London Hospital mengungkapkan, timangan sangat halus sekalipun bisa mencederai bayi. Cedera dapat terjadi karena gerakan pada kepala bayi yang dinamis tidak mendapat topangan cukup kuat. Bayi belum memiliki tulang yang kuat untuk menahan gerakangerakan mendadak, baik ke depan atau ke belakang. Yang lebih fatal, sindrom itu dapat saja mengakibatkan kematian pada bayi, seperti dituturkan Geddes dalam Jurnal Brain. Geddes sempat melakukan penelitian pada 53 anak yang meninggal karena cedera itu. Ditemukan, 75%-nya meninggal karena berhentinya pernapasan akibat kerusakan pada sambungan craniocerebral yang mempertemukan otak dengan sumsum tulang belakang. Bayi usia muda memang memiliki tulang leher yang relatif lentur dan kepala yang berat, sehingga persambungan antara keduanya sangat rapuh. Hal itu yang harus selalu diingat dalam menggendong bayi. (idionline/Net)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
28
ARTIKEL 18 Berikan Pendidikan Seks Sejak Dini Kepada Anak Pendidikan seks sebaiknya dikenalkan sejak usia dini, dimulai dengan cara pengenalan diri sesuai dengan jenis kelaminnya. Jika tidak diberi pemahaman seks sejak awal, maka anak akan kebingungan dengan aktualisasi diri dan perilaku seksnya. "Bicara tentang pendidikan seks pada usia adalah bagaimana untuk memerankan diri sendiri sesuai jenis kelamin. Bila tidak, maka anak akan menjadi bingung dengan aktualitas diri sendiri dan dengan perilaku seksnya. Jadi, bagaimana untuk berperilaku seksual sesuai dengan identitas diri,” kata, Dra. Yusi Yustiana, M.Pd., konselor seks. Disebutkan, pada usia tiga tahun, anak mulai timbul rasa untuk melihat, meraba, mengecek, dan membandingkan alat kelaminnya. Namun, anak melihatnya secara konkrit. ”Misalnya, saat melihat orangtuanya sedang berhubungan intim, anak mungkin menafsirkannya negatif. Artinya ayah sedang menyakiti ibunya, karena apa yang dilihat secara konkrit oleh anak tidak sama dengan yang dilihat orangtuanya,” kata Yusi.Bila anak terus menerus melihat hal yang sama, maka akan menimbulkan trauma. Untuk menghindari hal ini, Yusi menyarankan agar anak yang telah mencapai usia tiga tahun tempat tidurnya dipisahkan dari orangtua.Sedangkan pada usia 3-6 tahun, menurut Yusi, anak melihat, membandingkan dan mulai punya interprestasi tentang apa yang ditampilkan orangtuanya. Bila anak laki-laki positif dalam melihat apa yang ditampilkan bapaknya, maka anak akan mencintai perempuan. Sebaliknya, jika tidak, maka anak akan mencintai ibunya sendiri atau bisa menjadi ”anak mami ” yang tergantung pada ibunya. ”Sedangkan pada usia 6-7 tahun, anak mulai berkenalan dengan alat permainan dan mulai mengekspresikan perilaku diri melalui alat permainan. Perilaku berkeluarga juga mulai dikenal dengan istilah anyang-anyangan atau mulai meniru-niru. Dari sisi identitas perilaku, permainan itu baik. Namun, tetap harus dilihat apabila anak mulai main ”papa-mama”, apalagi bila sudah mulai buka-buka baju. Anak diperhatikan, karena mereka tidak sadar apa yang dilakukannya. (idionline/Net)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
29
ARTIKEL 19 WASPADAI KEGEMUKAN PADA ANAK Mungkin karena sudah sering mendengar 'gemuk identik dengan sehat dan makmur', para orang tua, khususnya ibu-ibu merasa malu jika anaknya kurus, meski terbilang lincah dan aktif. Sebagian besar ibu lebih menyukai anak yang gemuk montok dengan dagu berlipat yang menggemaskan. Ingat lho, kondisi kegemukan pada anak berakibat tidak baik untuk jangka panjang. Makanya mengontrol berat badan pada harus dilakukan sejak usia dini. Menurut dr. Damayanti Rusli Sjarif, dokter anak RS Cipto Mangunkusumo, obesitas pada anak akan menjadi masalah karena sekitar 15% anak dengan kegemukan akan berlanjut ke masa dewasa. Selain itu kasus obesitas pada anak lebih berat disandang karena berdampak pada psikososial, rasa tak percaya diri serta sulit bersosialisasi. Anak akan merasa malu dan minder. "Jika sudah mencapai tahap kegemukan, akan sulit menurunkan berat badan," ujar dr. Damayanti. Dr. Damayanti bersama koleganya yang bergabung dalam Masyarakat Pediatri Indonesia melakukan penelitian pada anak-anak sekolah dasar di 10 kota besar Indonesia periode 2002-2005 dengan metode acak. Hasil yang didapat ternyata prevalensi kegemukan pada anak-anak usia sekolah dasar tertinggi ada di Jakarta (25%), Semarang (24,3%), Medan (17,75%), Denpasar (11,7%), Surabaya (11,4%), Padang (7,1%), Manado (5,3%), Yogyakarta (4%), Solo (2,1%). Ratarata prevalensi kegemukan di 10 kota besar tersebut mencapai 12,2% (2,1-25%). Bandingkan dengan yang terjadi di Inggris dengan prevalensi 10-17% dan Amerika Serikat 10-12%. Jelas kegemukan tak baik bagi siapa saja, termasuk anak-anak. Lantas bagaimana agar anak-anak tak mengidap obesitas? Berikut rekomendasi dr. M. Mexitalia, Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang: 1. Lakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang setiap hari, minimal 30 menit sehari 2. batasi menonton televisi, bermain video games maksimal 2 jam per hari 3. Biarkan anak bermain dan berjalan sesuka hati sejak usia dini 4. Lakukan aktivitas fisik bersama keluarga, seperti berenang, jogging atau rekreasi di alam terbuka 5. Libatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga seperi menyapu, mengepel, membersihkan kamar atau berkebun 6. Berikan nutrisi seimbang sesuai dengan tumbuh kembang anak. (idionline/KCM) -------------------------------------------------------------------------------------------------------
30
ARTIKEL 20 PENTINGNYA INTERVENSI DINI UNTUK ANAK AUTIS Anak-anak adalah masa yang membahagiakan. Oleh karenanya, setiap anak berhak menikmati masa indah tersebut dengan perasaan nyaman dan memuaskan dengan senantiasa memperoleh kasih sayang dan perhatian dari orangtua, teman sebaya, maupun lingkungan sekitar. Begitu pun hendaknya pada anak-anak autis. Seperti diketahui, umumnya anak penyandang autis memiliki keterbatasan kemampuan dalam hal komunikasi, pola perilaku, dan interaksi sosial. Karena itu perlu penanganan khusus pada tahap perkembangan agar mereka dapat menjalani kehidupan layaknya anakanak yang lain. Penyebab autis hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun begitu, beberapa penelitian di Jepang, Australia, dan sejumlah negara maju lainnya, menyatakan bahwa faktor genetik memiliki keterkaitan di sini. Menurut penjelasan Dr.Lucy Pou K.H., director professional services Indonesia Centre for Autism Resource and Expertise (IndoCare), anak autis membutuhkan perhatian dini, tak hanya dari orangtua dan keluarga, melainkan juga lingkungan sekitarnya. Penanganan pun hendaknya dilakukan dengan segera meliputi keterampilan dasar, pendampingan, menyediakan waktu khusus, dan masih banyak lagi. ''Ini memerlukan kerja sama semua pihak agar penanganan dapat lebih efektif. Orangtua, guru, dokter, terapis, atau psikolog harus saling berkomunikasi sehingga kebutuhan anak autis bisa terakomodasi,'' ungkapnya di sela konferensi Oportunities for Children with Autism: Early Intervention or Later Rehabilitation?' di Jakarta, Kamis (22/6). Lucy mengatakan, persoalan utama yang dihadapi anak penyandang autis adalah kesulitan dalam berkomunikasi. ''Itu yang pertama. Makanya, terapi komunikasi perlu mendapat perhatian, baik oleh orangtua, guru, dan lainnya sebagai langkah lanjut,'' imbuhnya. Lantas bagaimana mengetahui seorang anak menyandang autis? Ciri awal yang dapat diketahui adalah jika sampai usia 12 bulan, dia belum mengucap babbling (kata-kata bayi). Kemudian hingga usia 18 belum satu kata keluar darinya. Begitu pula di usia 24 bulan belum bisa membentuk kalimat yang paling sederhana sampai menginjak usia lebih besar, dia mengalami gangguan berbahasa, baik verbal dan non verbal. Terdapat dua tipe autis. Pertama, low functioning (IQ rendah). Pada anak autis low functioning, dia tidak akan dapat mengenal huruf maupun membaca. Maka dari itu, penanganan yang diberikan hendaknya tidak diarahkan ke sana, tetapi lebih ke pengajaran kemandirian yang sifatnya basic lifes skill. Kedua adalah high functioning (IQ tinggi) atau yang biasa disebut asperger disorder. Anak autis tipe ini memiliki komunikasi yang baik, akan tetapi kurang dapat berinteraksi.
31
Penanganan anak autis dapat dilakukan dengan beberapa upaya. Bisa dengan menggunakan metode ABA (aplied, behaviour, realistis) yang merupakan terapi perilaku. Dapat pula dengan metode sensory integracy therapy, snouzleen theraphy, auditory therapy, speech and language therapy, occupational therapy ,dan psycho-educational therapy. Meski demikian menurut Lucy, terapi sendiri tidak akan berhasil apabila tidak diikuti dengan penanganan bersama oleh keluarga dan sekolah. "Ciptakan suasana yang kondusif bagi anak autis di lingkungan keluarga dan sekolah sebab di sanalah sebenarnya anak-anak itu bertumbuh kembang serta berinteraksi," paparnya. Identifikasi kelemahan Sementara itu, Prof Ho Lai Yun, MBBS,M.Med (Paediatric), Associate Dean Singapore General Hospital and Outram Campus, mengatakan intervensi dini terhadap anak penyandang autis sangat dibutuhkan dalam upaya penyiapan program pendampingan khusus. Adapun desain dari program tersebut harus tetap diarahkan pada pengembangan kemandirian, sosial, basic skill, communication skill, dan lainnya. "Untuk itu, penting diketahui apa-apa saja kemampuan yang dimiliki oleh anak dan apa yang menjadi kelemahannya. Sebab dengan begitu, kita bisa mengidentifikasi langkahlangkah penangangan yang dapat dilakukan," ujarnya kemudian. Dia lantas menyarankan, agar pelaksanaan program intervensi itu benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan anak. Seperti misalnya, anak autis dengan keluhan kesulitan membaca, maka ada baiknya jika penanganan tidak cuma dengan penerapan kegiatan belajar baca, tetapi dapat melalui berbagai cara. ''Pendekatannya adalah dari halhal yang menjadi kemampuan anak. Dari situ selain potensinya dapat berkembang sekaligus meningkatkan keterampilan yang lain," kata wakil ketua Singapore Children Society ini. Di tempat sama, Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof Dr Mulyono Abdurrahman, mengatakan sejarah dan sistem pendidikan di Indonesia yang memisahkan antara anak normal dan anak autis serta yang dikenal dengan anak luar biasa, justru dapat menyebabkan persoalan baru. ''Anak-anak normal tidak mau menghargai anak-anak yang berkebutuhan khusus, dan anak berkebutuhan khusus tidak bisa melakukan penyesuaian sosial dalam pergaulan di masyarakat," tegasnya. Oleh sebab itu, dia mengharapkan salah satu upaya penanganan bagi anak autis dan berkebutuhan khusus lainnya adalah dengan tidak memisahkannya dari pergaulan normal, berikan kesempatan yang sama kepada mereka."Tidak semua anak-anak itu bodoh, justru sebaliknya ada yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, tinggal bagaimana kita memenuhi apa-apa yang mereka butuhkan untuk pengembangan diri." (idionline/RoL)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
32
ARTIKEL 21
TBC, JIKA MENYERANG OTAK SANGAT RAWAN BAGI ANAK Tuberkulosis alias TBC pada anak perlu diwaspadai sejak dini. Kanak-kanak jauh lebih mudah tertular penyakit tersebut. Serangan TBC terhadap anak-anak juga sangat rawan mengganggu organ tubuh selain paru-paru, terutama otak. Akibatnya, anak terganggu tumbuh kembangnya, bahkan cacat. Seperti diungkapkan dr Emma Nurhema SpA dari Rumah Sakit Persahabatan, TBC pada anak jauh lebih kompleks. "Yang dikhawatirkan utamanya justru bukan sebatas menyerang paru-paru seperti pada orang dewasa, melainkan ketika mengganggu organ lain anak," katanya. Berdasarkan pengalamannya, tuberkulosis pada anak rawan menyerang antara lain tulang, mata, dan terutama otak. Serangan TBC pada otak, misalnya, dapat menyebabkan kecacatan. Anak terancam gagal kembang, sulit bicara, tangan lemah atau cacat lain sehingga perlu penanganan fisioterapi. Tantangan lain, TBC pada anak, terutama bayi yakni kesulitan memeriksa apakah anak terkena TBC. Gejala yang sering timbul antara lain demam yang biasanya terlalu tinggi dan hilang timbul dalam jangka waktu lama. Sedangkan, tanda-tanda yang tidak terlalu spesifik antara lain berat badan turun tanpa sebab jelas, nafsu makan tidak ada, gagal tumbuh, pembesaran kelenjar limfa yang tidak sakit, batuk lama lebih dari tiga minggu, serta diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare. Kerap kali anak terlambat ditangani. Jika terdapat gejala tersebut, sebaiknya anak sedini mungkin dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk dites mountex dan kemudian dievaluasi lebih lanjut. Tak kalah penting ialah informasi lengkap dari orangtua selengkapnya tentang kondisi kehidupan anak. Bagi anak yang telah terkena TBC, pengobatan yang dijalani sama saja dengan orang dewasa yakni menjalani pengobatan paket selama enam bulan. Namun, Emma menambahkan, tuberkulosis pada anak tidak cukup semata ditangani dengan pengobatan, tetapi perbaikan lingkungan serta peningkatan gizi sangat penting untuk memperkuat daya tahan tubuh anak. Imunisasi BCG (antituberkulosis) tidak menjamin anak bebas dari penyakit tersebut. Kuman penyebab TBC yakni Mycobacterium tuberkulosis ditularkan melalui percikan dahak. Jika terkena kuman terus-menerus dari orang-orang dewasa di dekatnya, terutama orangtua, maka anak tetap terkena. Di antara sesama anak kecil sendiri sangat kecil kemungkinan menularkan. "Padahal, interaksi orangtua sangat dekat dan intens dengan anak, apalagi yang masih
33
bayi. Terkadang sambil menimang-nimang dinyanyikan dan anak mendapat percikan dahak dari orangtua yang sakit TBC. sehingga anak tertular," ujarnya. Oleh karena itu, angka anak penderita TBC sangat terpengaruh jumlah orang dewasa yang dapat menularkan TBC. Tim External TB Monitoring Mission mencatat fakta umum, setiap tahun di Indonesia ditemukan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian akibat penyakit tersebut. Indonesia merupakan negara ketiga terbesar yang bermasalah dengan TBC, setelah India dan China. Masalahnya orangtua sering kali malu mengakui dirinya terkena tuberkulosis atau enggan berobat. Sedangkan penggunaan masker tidak efektif untuk memutus rantai penyebaran TBC kepada anak. Yang terpenting orangtua menyadari jika mendapat gejala TBC segera memeriksakan diri serta menjalani pengobatan. (idionline/KCM)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
34
ARTIKEL 22 MENGAPA ANAK TERUS PANAS-BATUK-PILEK? Seorang bayi seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas tinggi sewaktu dikandung atau menyusu ibunya. Penyakit sehari-hari seperti flu (yang ditandai panasbatuk-pilek), penyakit virus lain, atau bahkan infeksi kuman dapat ditolaknya. Sejak lama fakta ini telah disadari. Coba saja, bila bayi Anda tinggal serumah dengan seorang penderita campak, maka biasanya ia tidak akan gampang tertular, dikatakan oleh Prof. Iwan Darmansjah. Namun nyatanya, banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2 - 3 minggu karena penyakit yang sama: bolak-balik demam, batuk, dan pilek. Tentu banyak orang tua bosan. Mereka menggugat, "Mengapa ini harus terjadi, sedangkan semua kebutuhan anak saya telah dicukupi?" Pencetus penyakit pada anak memang sulit ditentukan, karena dapat bermacam-macam, misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi, dan ada perokok di rumah. Penggunaan penyejuk udara (AC) di malam hari bisa menimbulkan alergi suhu dingin, sehingga hidung anak mampet, dan ia bernafas lewat mulut. Kipas angin dipasang di kamar tidur yang lalu meniup debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi penularan virus di sekolah dan tempat ramai seperti mal. Juga perawat yang sedang batuk - pilek. Tak langka pula kejadian sakit gara-gara anak mengonsumsi makanan ringan tidak sehat yang membuat tenggorokan menggelitik. Batuk - pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6 - 12 bulan sebenarnya masih dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2 - 3 minggu selama bertahun-tahun. Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan kesalahkaprahan dalam penanganannya. Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95% serangan batuk-pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Selain mubazir, pemberian antibiotik kadang-kadang justru menimbulkan efek sampingan berbahaya. Kalau dikatakan akan mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit virus memang bakal sembuh dalam beberapa hari, dengan atau tanpa antibiotik. Hal ini telah dibuktikan dengan studi terkontrol (membandingkan dengan plasebo) berulang kali sejak ditemukannya antibiotik di tahun 1950 - 1960-an. Hasilnya selalu sama sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya. Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ia juga mengurangi imunitas si anak, sehingga daya tahannya menurun. Akibatnya anak jatuh sakit setiap 2 - 3 minggu dan perlu berobat lagi. Orang tuanya lalu langsung membeli antibiotik di apotik atau pasar hanya karena setiap kali ke dokter mereka diberi obat tersebut.
35
Lingkaran setan ini: sakit >> antibiotik >> imunitas menurun >> sakit lagi >>, akan membuat si anak diganggu panas-batuk-pilek sepanjang tahun, selama bertahun-tahun. Komplikasi juga sering akan terjadi, yang akhirnya membawa anak itu ke kamar perawatan di rumah sakit. Pengalaman menunjukkan, bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat batuk-pilek yang adekuat diberikan), setelah 1 - 3 bulan si anak tidak akan gampang terserang penyakit flu lagi. Pertumbuhan badannya pun menjadi lebih baik. Salah kaprah kedua ialah gejala batuk - pilek yang tidak diobati secara benar; artinya, siasat pengobatan perlu diubah. Ini lantaran obat jadi yang dijual di apotek tidak selalu dapat mengatasi masalah setiap penderita. Bahkan sering terjadi, batuk - pilek malah menjadi lebih parah dan berkepanjangan. Suatu perubahan dalam resep, yang mendasar dan individual, perlu dilakukan untuk memutus lingkaran setan panas-batuk-pilek ini. Yang utama ialah menghentikan antibiotik, tidak memberikan kortikosteroid secara terus-menerus, menghentikan pemberian obat penekan batuk dan menggantinya dengan bronkodilator, serta memberikan campuran obat pilek yang baru. Efedrin dosis kecil - dicampur dengan antihistamin yang efektif - merupakan obat pilek terbaik. Pseudo-efedrin, fenilpropanolamin, atau etilefrin yang lebih sering dijumpai dalam obat-jadi, tidak lebih baik dari efedrin, walaupun lebih mahal. Semua obat lain yang ternyata tidak terbukti efektif perlu dihentikan. Terakhir, yang tidak kalah penting, carilah faktor pencetus yang dicantumkan di awal tulisan ini. Bila ditemukan, hindarilah. Selamat mencoba. Semoga anak Anda tidak perlu lagi begitu sering berobat karena flu! Pencetus baru telah saya temukan diantara beberapa pasien anak. Ternyata orang tua jaman ini sering entertain anaknya di Mal. Kasus pertama, anaknya terus sakit, pun bila sebelumnya sangat sehat. Berikut ini sms-nya berbunyi setelah saya tanyakan "apa yang terjadi sebelumnya?". Tadi siang jam 2 BAB-nya baik, BAK banyak & kuning tua. Dari jam 11 jalan di mal sampai jam 4 sore, dia mengeluh pusing & lelah serta suhu badan yang tinggi (demam). Saya menjawab bahwa Mal bukan tempat rekreasi yang sehat. Dengan hanya parasetamol akhirnya panas hilang dan terus sembuh.. Berapa banyak orang tua di kota Jakarta ini berbuat demikian untuk 'mengangin-anginkan anaknya? Sebagian besar akan berakhir dengan panas, batuk, pilek, berak2, dan muntah secara akut. Jelas Mal bukan tempat rekreasi yang sehat, karena penuh dengan virus dan kuman. (idionline/Kalbefarma)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
36
ARTIKEL 23 ”BUNDA, DARI MANA AKU LAHIR?” SEJAK pagi, Lala, si gadis kecil yang kritis dan ceriwis terlihat kesal. Dari mulut mungilnya keluar ocehan kekesalan kepada tantenya. "Tante ... Lala marah sama Bunda!" "Lho, kenapa, La?" tanya Tante Lala yang perutnya sedang membuncit karena hamil. "Lala cuma tanya, tapi Bunda nggak mau jawab. Katanya Lala masih terlalu kecil. Hmh Lala sebel sama Bunda! Padahal Lala kan umurnya 4 tahun Tante, sudah besar. Lala keseel banget!" "Memangnya Lala tanya apa La?" si tante kembali menyahut. "Lala tanya, kenapa perut Tante buncit. Kata Bunda, perut Tante ada adeknya, dulu perut Bunda juga buncit waktu Lala masih dalam perut Bunda. Terus Lala tanya lagi Tante, waktu Lala dalam perut, keluarnya lewat mana Bunda? Eh ... Lala malah dimarahin Tante, disuruh diem, nggak boleh tanya-tanya lagi sama Bunda. Pokoknya Lala marah deh Tante!" jawab Lala sambil cemberut.BILA gadis kecil tadi menjelma menjadi seorang remaja, barangkali temannya akan berkomentar, "Kasiaan deh lo ...!" Namun, dia hanya seorang gadis kecil berusia 4 tahun yang masih senang bertanya dan menyimpan beragam pertanyaan dalam kepalanya. Pertanyaan serupa sering dilontarkan anak balita seusia Lala. Kebanyakan orang tua menjawab sama, "Kamu masih terlalu kecil, tidak boleh tanya-tanya masalah itu, diam, diam, dan diam", begitulah jawaban sebagian orang tua. Pada umumnya mereka masih menganggap seksualitas adalah sesuatu yang tabu dan saru untuk dibicarakan. Padahal, di zaman yang 'gila' seperti ini, di mana kasus perkosaan dan sodomi pada anak meningkat sangat tajam, pendidikan seks sejak dini sangat diperlukan. Belum lagi masalah seks bebas di kalangan remaja yang semakin merajalela. Dengan kondisi seperti itu orang tua mana yang tidak cemas dan waswas melepas anaknya berangkat remaja. Penelitian di pelbagai negara menemukan bahwa anak remaja akan terhindar dari keterlibatan dengan seks bebas, jika mereka dapat membicarakannya masalah seks dengan orang tua. Artinya, orang tua harus menjadi pendidik seksualitas bagi anak-anaknya. Hal ini hanya dapat dilakukan bila sejak dini, orang tua telah memberikan pendidikan seks untuk mereka.Dalam sebuah seminar mengenai 'Bicara Seks kepada Anak', Elly Risman, S.Psi, seorang psikolog yang bertindak sebagai pembicara, menjelaskan bahwa orang tua memikul tanggung jawab sebagai pendidik seksualitas bagi anak-anaknya. Orang tua tidak dapat 'mengekspor' tanggung jawab ini kepada guru di sekolah atau lingkungan sekitar. Ini adalah tanggung jawab bersama, ayah dan ibu, sebagai pasangan yang telah diberi amanat oleh Tuhan. Masing-masing memunyai porsi untuk menjelaskan masalah seks pada anak.
37
Sebagai contoh, ayahlah yang harus menjelaskan tentang mimpi basah kepada anak lelakinya menjelang akil balig. Sedangkan ibu bertugas membeberkan apa itu menstruasi kepada anak gadisnya yang beranjak remaja.Selanjutnya Elly menerangkan tentang halhal yang harus dilakukan orang tua. "Landasan paling penting bagi orang tua dalam masalah ini adalah agama. Jadikanlah agama sebagai pedoman, karena panduan pendidikan seks pada anak sudah terangkum dalam ajaran agama. Orang tua harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat menerangkan dan menjawab pertanyaan anak. Selain itu, orang tua harus memutuskan masa lalu dan keluar dari tabusaru yang selama ini membelenggu. Bagaimanakah kiat dasar mengasuh seksualitas? Elly mengungkapkan, pendidikan ini tidak mungkin dilakukan secara 'borongan', tetapi harus 'dicicil' sedini mungkin. Orang tua harus proaktif, terlibat penuh dan tidak menunggu anak bertanya. Contohnya, ketika sedang memandikan balita, orang tua dapat sekaligus memberitahukan tentang tumbuhnya rambut lain di bagian tubuhnya. Ibu dapat berkata "Nanti kalau adek sudah besar, akan tumbuh rambut di ketiak dan di kemaluan adek." Atau orang tua dapat menjelaskan tentang perlunya menjaga kemaluan dan bagian penting tubuhnya. "Dek, bagian dada sampai lutut adalah bagian penting tubuhmu, tidak boleh ada orang yang memegang kecuali ayah dan bunda ya." Penjelasan ini penting untuk menghindari kasus perkosaan balita yang terutama sering dilakukan oleh kerabat dekat anak. Untuk 'mencicil'nya orang tua harus waspada pada setiap tahap perkembangan anak. Orang tua harus paham, hal-hal apa saja yang perlu diketahui anak balita tentang seksualitas, bagaimana dengan anak usia 7-9 tahun dan bagaimana dengan remaja. Orang tua harus berada selangkah lebih maju dari anak, karena lingkungan telah membuat mereka sangat kritis dan cerdas dalam masalah ini.Langkah-langkah praktis untuk menjelaskan tentang seks diterangkan Elly sebagai berikut. Bagi yang beragama Islam, pergunakanlah term Alquran. Ajarkan anak menyebut kemaluan laki-laki dan kemaluan perempuan seperti dalam Alquran, bukan 'burung' atau 'dompet'. Istilah dalam bahasa Latin juga dapat dipergunakan, yaitu vagina dan penis. Perhatikan dan gunakan The Golden Opportunity (kesempatan emas). Maksudnya, setiap ada kesempatan untuk menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan seks, kemukakan saat itu juga. Tentunya disesuaikan dengan tahapan usia anak. Contoh, ketika melihat cicak sedang berdempetan-kawin, kucing melahirkan atau menyusui, jelaskan kejadian tersebut, dihubungkan dengan yang terjadi pada manusia. Terangkan dengan jelas, pendek, dan sederhana, atau diberi singkatan KISS (Keep Information Short and Simple) ,agar lebih mudah mengingatnya. Kiat-kiat untuk menghadapi pertanyaan anak, orang tua harus tenang dan dapat mengontrol diri. Bila orang tua merasa segan, ungkapkan saja apa yang terasa dalam hati, bingung, kaget, heran atau perasaan lainnya. Segera jawab pertanyaan anak saat itu juga, dan jangan lupa untuk mengaitkannya dengan agama. Bila orang tua tidak siap menjawab pertanyaan anak, jawaban dapat ditunda tetapi janji untuk menjawab harus ditepati.
38
Sebagai contoh, pertanyaan yang lazim ditanyakan anak usia 3-6 tahun adalah, "Bunda, dari mana aku lahir?" Orang tua dapat menjawab, "Dari rahim Bunda, adek keluar melalui vagina (kemaluan perempuan)." Bila anak bertanya lebih lanjut, orang tua dapat menjelaskan melalui buku yang benar, bukan buku mengenai pornografi. Tunjukan gambar yang ada di buku dengan metode KISS. Orang tua dapat menerangkan "Kalau adek sudah mau keluar dari rahim Bunda, kemaluan Bunda akan melar seperti karet gelang ini." Bila anak sudah berhenti bertanya, tak perlu melanjutkan penjelasan. Ingat, penjelasan harus jelas, singkat dan sederhana.Orang tua terkadang panik ketika mendengar anak yang berusia 7 atau 8 tahun tiba-tiba bertanya, "Sodomi itu apa sih bu?" Bila kaget, orang tua dapat menarik napas terlebih dahulu agar tetap tenang di depan anak. Orang tua dapat berkata "Bunda kaget kakak bertanya seperti itu, kakak perlu jawaban sekarang?" Menunjukkan perasaan seperti ini akan membuat orang tua lebih tenang dalam menghadapi anak. Orang tua yang tidak siap dapat berkata kepada anaknya, "Wah jawabnya nanti ya sayang, Bunda harus masak dulu." Tetapi jangan lupa, setelah berjanji menjawab, orang tua harus menepatinya. Untuk melakukan semua ini harus dibangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, sehingga anak yakin bahwa orang tualah tempat kembali 'pulang' di kala mereka kebingungan.Pendidikan seks harus dimulai sejak dini dan bertahap sesuai perkembangan anak. Bila hal ini dilakukan, saat beranjak dewasa mereka tidak akan mencari penjelasan dari lingkungan sekitar yang terkadang menyesatkan. Mereka tidak lagi berpikir bahwa seks adalah sesuatu yang menarik dan patut untuk dicoba. Seks adalah suatu hal yang biasa karena mereka telah mengetahui apa itu seksualitas dan bagaimana mengantisipasi gejolak yang ada dalam dirinya. Apabila anak tidak mengerti, mereka akan selalu kembali dan bertanya kepada orang tua. Anak yakin hanya orang tua yang dapat dipercaya dan membantu menjawab seribu satu pertanyaan dalam benak mereka. Seks bebas akan terhindar dan anak menjauh dari perbuatan terlarang.Menjadi pendidik seksualitas bagi anak memang tidak mudah. Namun, sesulit apapun orang tua harus memulainya. Hapuslah belenggu tabu dan saru. Bangun wacana baru dalam kehidupan mereka. Pertanyaan yang tak pernah terjawab akan membuat anak semakin ingin mencoba. Kasus perkosaan dan sodomi anak tak akan kunjung mereda. Jadilah pendidik seksualitas bagi anak, karena dengan bangga mereka akan berkata, "Bunda, sekarang aku tahu, dari mana aku lahir. (idionline/Net)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
39
ARTIKEL 24 ISOFLAVONES BAIK BAGI WANITA PASCA-MENOPAUSE Masalah menopause sering menghantui wanita, terlebih jika gejala ini sangat menganggangu aktivitas mereka. Namun kini mereka tak perlu khawatir lagi, pasalnya sebuah penelitian menyebutkan estrogen yang diperoleh dari tanaman --misal: phytoestrogens, bisa membantu meningkatkan ketajaman mental dan semangat bagi perempuan tua. Perempuan yang memasuki usia pasca-menopause yang diberikan tablet phytoestrogens yang berisi 60 miligram isoflavones selama enam bulan memperlihatkan gejala lebih baik dalam tindakan kognitif dan semangat, demikian hasil studi yang dimuat di jurnal medis Fertility and Sterility. Dr. Maria Luisa Casini, dari University "La Sapienza" di Roma, dan rekannya melakukan suatu studi untuk menilai reaksi kognitif dan semangat pada 78 perempuan pascamenopause yang secara acak diberikan tablet phytoestrogen, atau placebo, selama enam bulan, lalu diganti dengan bahan lain selama enam bulan lagi. Penggunaan phytoestrogens berhubungan dengan angka lebih baik dibandingkan dengan placebo pada 14 dari 17 percobaan yang dilakukan. Namun, untuk enam percobaan, hasil pada kedua kelompok tersebut tak berbeda jauh. Ketika ditanya perawatan mana yang mereka pilih, 49 perempuan mendukung pil phytoestrogens, sembilan mendukung placebo, dan 18 tak memilih, kata laporan tersebut. Dua peserta mengundurkan diri. Temuan itu menunjukkan peran yang mungkin bagi bahan ini (phytoestrogens) dalam melegakan gangguan psikologis yang seringkali berhubungan dengan gejalan kompleks menopause. (idionline/Net)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
40
ARTIKEL 25 KAFEIN BANTU PERNAFASAN BAYI PREMATUR Satu lagi kasiat yang didapat dari kafein. Jika selama ini kafein lebih dikenal manjur menghilangkan kantuk dan merangsang susunan saraf pusat (otak) sehingga menimbulkan rasa segar dan mengurangi rasa lelah, kini satu lagi khasiat ditemukan pada kafein. Terapi Kafein selama hari-hari pertama pasca kelahiran terbukti bisa mengatasi gangguan pernafasan pada bayi yang dilahirkan prematur, menurut laporan yang dimuat dalam New England Journal of Medicine pekan ini. Kafein yang selama ini banyak dijumpai pada kopi termasuk dalam kumpulan senyawa yang disebut methylxanthines, yang diketahui bisa membantu meningkatkan pernafasan. Namun, tak jelas apakah terapi semacam itu akan membantu bayi yang lahir preamtur, yang paru-parunya masih belum bisa bekerja dengan baik. Dr. Barbara Schmidt, dari McMaster University di Hamilton, Ontario, Kanada, dan rekan-rekannya menilai kelahiran bayi prematur pada 2006. Terutama pada dari bayi dengan berat sangat ringan yang secara acak dipilih untuk memperoleh pemberian kafein ke dalam pembuluh darah selama 10 hari sejak kelahiran mereka, sampai kemampuan bernafas meningkat dan bisa bekerja normal. Terapi kafein dikaitkan dengan 37 persen pengurangan keperluan pemberian oksigen pelengkap. Selain itu, pemberian kafein memungkinkan terbentuknya ventilasi tekanan saluran udara positif yang terputus satu pekan sebelumnya. Meskipun penelitian memberikan hasil yang positif, namun hasil tersebut hanya merupakan hasil jangka-pendek yang tak memadai untuk menilai resiko secara keseluruhan dan manfaatnya pada bayi yang baru dilahirkan. "Studi kelanjutan pada kisaran usia 18 sampai 21 bulan dan 5 tahun, sampai saat ini masih terus berlangsung. Karena sangat dibutuhkan sebelum orang dapat secara pasti mengusulkan penggunaan standard terapi methylxanthine," kata mereka. (idionline/Net)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
41
ARTIKEL 26 CEGAH KEGEMUKAN PADA ANAK DENGAN ASI Wanita yang mengalami diabetes saat hamil cenderung memiliki bayi yang besar, dimana hal tersebut memicu terjadinya obesitas pada anak nantinya, namun dengan pemberian ASI rantai kejadian tersebut dapat diputuskan, para peneliti melaporkan. Diabetes yang terjadi saat hamil disebut sebagai Gestasional Diabetes Melitus (GDM). Pada penelitian baru-baru ini dikatakan bayi yang lahir dari ibu yang menderita GDM akan mengalami bayi besar yang selanjutnya menyebabkan kegemukan pada masa kanakkanaknya, Dr. Ute M. Schaefer-Graf dan timnya menjelaskan dalam Medical Journal Diabetes. Selanjutnya para ahli dari Vivantes Medical Center dan Charite University Medical Center di Berlin, Jerman mempelajari hubungan antara ASI dan kegemukan pada anak, dengan meneliti 324 anak pada satu kelompok yang sama. Para ahli meneliti wanita dengan GDM yang tergabung dalam Diabetes Prenatal Care Clinic dan Charite Medical Center antara tahun 1995 dan 2000. Selanjutnya mereka juga meneliti anak yang dilahirkan dari kelompok ibu tersebut saat usianya 2 dan 8 tahun. Sebanyak 241 ibu (74%) dilaporkan menyusui anaknya. Sejumlah 77 bayi (24%) di beri ASI selama 3 bulan dan 164 (50%) diberikan ASI lebih dari 3 bulan. Sebanyak 92 anak (28%) mengalami kelebihan berat badan. Pendeknya masa menyusui menyebabkan tingginya Body Mass Index (BMI) pada anak, para ahli menjelaskan. Dari anak-anak yang tidak diberi ASI sama sekali, 37% nya menderita kegemukan, bila dibandingkan dengan 32% anak yang diberi ASI selama 3 bulan dan 22% anak yang diberi ASI selama lebih dari 3 bulan. Setelah dinilai berbagai faktor yang mempengaruhinya, Schaefer-Graf dan timnya mengatakan bahwa bayi yang diberi ASI lebih dari 3 bulan risiko menjadi anak yang overweight dapat ditekan hingga 50% nya. Para ahli juga mengatakan bahwa wanita dengan GDM yang tetap gemuk umumnya tidak atau hanya sedikit memberikan ASI kepada bayinya. Dari hasil penelitian ini dianjurkan bagi wanita gemuk yang menderita GDM untuk memberikan ASI nya lebih dari 3 bulan sehingga dapat menekan risiko terjadinya kegemukan pada anak dan dirinya sendiri. (idionline/Kalbefarma)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
42
ARTIKEL 27
DIMULAI SAAT PELEBURAN INTI SEL TELUR DAN SPERMA Ahli Neurologi anak Dr. Hardiono D. Pusponegoro menerangkan, tumbuh kembang otak terjadi melalui berbagai proses tumpang tindih. Prosesnya sendiri terjadi beberapa saat setelah proses peleburan inti sel telur dan sperma. Terbentuknya otak dimulai dari pembentukan lempeng dan tabung saraf (neurulasi). Lalu dilanjutkan perkembangan bagian-bagian otak lainnya, seperti pembentukan neuron (neurogenesis), berpindahnya sel neuron ke tempatnya (migrasi), perkembangan akson dan dendrit, pembentukan sinaps (sinaptogenesis), pematangan dan percabangan sinaps, pembentukan jaringan penunjang (gliagenesis) dan pembentukan komunikasi yang efektif antara berbagai struktur melalui pembentukan mielin (mielinasi). Perkembangan otak yang dapat dipengaruhi setelah lahir adalah pembentukan mielin serta sinaps. “Pada saat trimester tiga kehamilan, mielin yang berasal dari zat besi, berbagai vitamin dan zat lemak mulai terbentuk. Perkembangannya berlangsung sebelum bayi lahir sampai anak mencapai usia lima tahun atau lebih,” paparnya. Pembentukan sinaps atau sambungan antara sel saraf satu dan yang lainnya, berlangsung sejak trimester tiga. Proses ini memiliki waktu berakhir yang berbeda untuk tiap bagian otak. Sinaptogenesis berjalan sejak lahir, sebagian besar telah selesai pada umur 2-3 tahun, dan sebagian kecil masih berlanjut sampai masa remaja. Proses sinaptogenesis, lanjutnya, dapat dipengaruhi oleh stimulasi terhadap anak. Stimulasi yang baik akan menghasilkan proses sinaptogenesis yang optimal. Sementara itu, nutrisi yan penting dalam proses perkembangan otak adalah DHA (asam dokosaheksanoat), karena merupakan pembangun utama dinding-dinding sel sinaps. “Sumber DHA yang paling baik adalah ASI, karena ASI mengandung cukup banyak DHA yang sesuai dengan kebutuhan bayi.” Apabila tubuh bayi mendapat DHA dalam jumlah mencukupi melalui ASI ibunya, proses pembentukan otak serta pematangan selsel saraf di dalam otaknya akan berjalan dengan baik. Belum tentu cerdas Pendapat serupa dilontarkan Dr. Sri Sudaryati Nasar. Spesialis anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo – FKUI itu mengakui, DHA yang berasal dari asam lemak esensial berupa asam lemak linoleat itu banyak terdapat di dalam otak. Tetapi jumlah DHA yang banyak itu bukan berarti jadi tolak ukur seorang anak cerdas. “Terlalu jauh menyimpulkan jika DHA disebut dapat membantu mencerdaskan otak. Pemberian DHA sebanyak-banyaknya tanpa pernah memberikan rangsangan dan
43
pendidikan yang sesuai tentu tidak akan membuat seorang anak menjadi cerdas,” jelas Sri. Ia melanjutkan, DHA hanya membantu pertumbuhan struktur otak, atau perkembangan otak secara fisik. DHA sendiri bisa diperoleh dari ASI, atau tubuh anak memproduksi sendiri DHA. “Namun berbagai penelitian memperlihatkan, bayi prematur memang kurang mampu membuat DHA akibat fungsi organ yang belum sempurna, terutama hatinya.” Selain DHA, lanjutnya, terdapat pula ARA atau asam arakidonat (arachidonic acid) yang juga berasal dari asam lemak esensial linoleat. Kandungan DHA dan ARA ini harus selalu berada dalam keseimbangan. Selain DHA, konsumsi zat besi sangat penting bagi tumbuh kembang otak. Tetapi sayangnya, kata Hardiono, sekitar 40% anak Indonesia kekurangan zat besi. “Pembentukan mielin memerlukan besi yang cukup di dalam oligodendrosit. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kurangnya bahan pembentuk mielin. Akibatnya IQ anaj dapat turun 5-10 poin. Jika kerusakan mielin telah terjadi, perbaikan akan sangat sulit dilakukan.” Efek kekurangan zat besi, lanjutnya, terjadi penurunan kecerdasan. Bahkan terus menetap meskipun diberi suplemen gizi. (idionline/Net)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
44
ARTIKEL 28 MENGAPA PEREMPUAN MERASAKAN SAKIT LEBIH KUAT Perempuan lebih merasakan sakit daripada pria, demikian penelitian menunjukkan. Nah, kini ada riset yang berhasil mencari jawaban mengapa hal itu bisa terjadi. Perempuan ternyata memiliki lebih banyak saraf penerima yang membuatnya merasakan sakit lebih kuat daripada pria, begitu menurut laporan journal Plastic and Reconstructive Surgery edisi Oktober. Rata-rata perempuan memiliki 34 serat saraf tiap centimeter persegi di kulit mukanya. Sedangkan pria rata-rata hanya memiliki 17. "Penelitian ini memiliki implikasi tentang bagaimana seharusnya merawat seorang pasien perempuan setelah pembedahan atau perempuan yang merasakan sakit kronis," kata Bradon Wilhelmi, anggota Perkumpulan Dokter Bedah Plastik Amerika, sekaligus peneliti. "Karena perempuan memiliki lebih banyak saraf penerima, mereka bisa merasakan sakit lebih kuat dibanding pria, sehingga butuh teknik pembedahan, perlakuan, atau dosis pengobatan berbeda guna membuatnya lebih nyaman. Pada penelitian terpisah sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa perempuan lebih banyak merasakan sakit sepanjang hidupnya, di lebih banyak bagian tubuhnya, dan untuk jangka waktu lebih lama. (idionline/Net)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
45
ARTIKEL 29 IBU YANG BEKERJA LEBIH SEHAT DIBANDINGKAN IBU RUMAH TANGGA Wanita yang telah bekeluarga dan tetap bekerja sehingga tetap memiliki karir disamping sebagai ibu rumah tangga ternyata menurut hasil penelitian memiliki kesehatan yang lebih baik dibandingkan ibu yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Data yang diperoleh dari penelitiaan di UK ini dilakukan sejak tahun 1946, dijelaskan bahwa wanita bekerja pada usia pertengahan sebagian besar menunjukkan hasil kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. Ahli epidemiologi Anne McMunn dari University College London mengatakan lebih dari 1.400 wanita dari jumlah semua partisipan yang diteliti (5.362 partisipan) lahir pada bulan maret 1946. Para ahli memantau kehidupannya, termasuk mewawancarai saat wanita tersebut berusia 26, 36, 46 dan 53 tahun, sehingga para wanita tersebut memiliki data diri tentang kesehatannya. Beberapa obyek yang dinilai termasuk body mass index (BMI). Dengan penilaian secara subyektif dan obyektif para ahli mengharapkan mendapatkan informasi tentang hubungan antara sibuknya bekerja dengan kesehatan. Dari 555 ibu yang bekerja, hanya 23% yang mengalami obesitas pada usia 53 tahun, bila dibandingkan dengan 38% dari 151 ibu rumah tangga. Para ahli tersebut mengatakan bahwa ibu rumah tangga memiliki kesehatan yang lebih buruk bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja. Tentunya data tersebut tidak menjelaskan apa saja yang dilakukan oleh wanita bekerja sehingga mereka menjadi lebih sehat. Pada wanita yang berusia 26 tahun tidak ada hubungannya antara karir dan keluarga. Wanita yang bekerja berhubungan dengan BMI yang lebih rendah berlaku untuk semua kelompok wanita termasuk wanita yang tidak memiliki anak. (idionline/Kalbefarma)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
46
ARTIKEL 30 ASAM FOLAT CEGAH BAYI LAHIR CACAT Defek tuba neuralis atau neural tube defects merupakan cacat lahir yang paling umum dan sangat serius. Kelainan ini mengenai sumsum tulang ( spina bifida) dan otak (anensephalus). Spina bifida terjadi ketika kolum spinal janin tidak menutup untuk melindungi batang spinal. Penutupan ini seharusnya terjadi pada beberapa minggu pertama kehamilan. Spina bifida menyebabkan berbagai masalah yang berkaitan dengan gangguan neurologis. Anensefalus merupakan suatu kondisi dimana otak bayi tidak berkembang dengan semestinya dan biasanya menyebabkan bayi lahir mati atau meninggal segera setelah lahir. Di Amerika serikat, defek tuba neuralis terjadi pada 3000 kehamilan setiap tahunnya dan insidensinya menurun sekitar 50% pada kurun waktu 1970 dan 1989 (1.3 per 1000 menjadi 0.6 per 1000 kelahiran hidup). Bayi-bayi yang dilahirkan dengan spina bifida dapat tumbuh menjadi dewasa, namun, pada beberapa kasus, sering disertai kelainan seperti paralisis, inkontinensia urin dan usus dalam derajat yang bervariasi. Upaya pencegahan dan mengurangi risiko terjadinya defek tuba neuralis dapat dilakukan dengan mengkonsumsi vitamin asam folat. Konsumsi asam folat pada periode peri konsepsi dapat mengurangi kejadian defek tuba neuralis sebesar 50% - 70%. Asam folat adalah vitamin B yang tersedia pada bahan makanan sehari-hari seperti sayuran hijau, kacang buncis, padi, hati, ragi, dan beberapa buah seperti jeruk. Meskipun seseorang yang mengkosumsi sayur mayur dan daging segar akan mencerna sebanyak 2 mg setiap harinya, ternyata tidak semua wanita hamil memperoleh asupan asam folat yang adekuat dari diet sehari-hari ini. Pada orang dewasa normal, asupan harian yang direkomendasikan yaitu sebesar 400 mcg. dan pada wanita hamil, menyusui, serta pada pasien dengan laju pergantian sel yang tinggi seperti pada pasien anemia hemolitik membutuhkan asam folat sebesar 500-600 mcg atau lebih setiap harinya. Asam folat dalam bentuk suplementasi dan bahan makanan alami ternyata memiliki perbedaan dalam hal penyerapan dan ketersediaan didalam tubuh. Pada penelitian yang dilakukan selama 12 minggu oleh Nulty et al. menunjukkan bahwa pemberian suplementasi asam folat sebesar 400 mcg/hari (group 1) dan asupan bahan makanan dengan fortifikasi asam folat yang mengandung asam folat 400 mcg/hari (group 2) terbukti efektif untuk meningkatkan status folat pada seorang wanita secara bermakna. Sementara, konsumsi folat yang berasal dari bahan makanan alami yang mengandung asam folat 400 mcg/hari (group 3), diet biasa (group 4), dan kelompok tanpa intervensi (group 5) menunjukkan peningkatan folat pada sel darah merah yang tidak bermakna. (idionline/Net)
47
ARTIKEL 31 MRI, BANTU DETEKSI USUS BUNTU PADA IBU HAMIL Wanita hamil seringkali mengalami gangguan kesehatan dengan kondisi yang mirip gejala usus buntu yaitu rasa sakit yang amat sangat di bagian abdomen (rongga perut) yang sulit dipastikan penyebab di balik rasa sakit tersbeut, dan hal ini makin menyulitkan pendiagnosaan. Gejala tersebut direspon positif sekelompok dokter yang menyatakan bahwa magnetic resonance imaging (catatan gelombang magnetik) atau yang lebih dikenal dengan istilah MRI terbilang cukup akurat untuk mendiagnosa usus buntu pada wanita hamil. Dr.Ivan Pedrosa dan sejawatnya di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston memberikan catatan bahwa ultrasonografi yang pada umumnya menjadi metoda alternatif para wanita hamil memberikan gambaran yang lebih jelas akan kondisi ruang rongga perut pada wanita hamil seringkali gagal to memvisualisasikan peradangan pada usus buntu yang menimbulkan rasa sakit pada wilayah rongga perut. Pedrosa dan kawan-kawannya mencoba melihat kembali hasil diagnosa MRI pada 51 wanita hamil yang diduga menderita radang usus buntu antara tahun 1999 hingga tahun 2004. Hasilnya ditemukan empat pasien mengidap appendicitis (radang usus buntu) sementara 47 orang lainnya tidak . Menurut laporan para peneliti dalam jurnal radiologi, 48 orang pasien menjalani pemeriksaan melalui ultrasonografi yang diduga terkena radang usus buntu namun tak dapat memberikan gambaran jelas mengenai gangguan tersebut pada 46 kasus. Sementara pada pemeriksaan appendicitis didalam empat kasus dan tidak memberikan gambaran yang dapat menentukan pada tiga kasus. Diantara 47 pasien yang tidak mengidap radang usus buntu, MRI berhasil memberikan gambaran yang jelas pada 39 pasien akan kondisi bagian usus yang khusus tersebut. "MRI dapat dikatakan hampir selalu berhasil menggambarkan kondisi appendix dengan jelas karena itu merupakan cara yang efektif untuk menjadi solusi dalam penentuan diagnosa tindakan bedah pada pasien dengan tingkat kesalahan yang amat rendah," demikian disimpulkan oleh kelompok Pedrosa. (idionline/Net)
-----------------------------------------------------------------------------------------------
48
ARTIKEL 32 ANAK IQ TINGGI MILIKI POLA PERKEMBANGAN OTAK YANG BERBEDA Tingkat kecerdasan memiliki kaitan lebih banyak dengan bagaimana otak mengalamai perkembangan dan bagaiamana otak berkembang pada masa remaja secara keseluruhan bentuk dan ukurannya, demikian para ilmuwan menyimpulkan dalam hasil laporan penelitian mereka beberapa waktu lalu. Dengan menggunakan penggambaran gelombang magnetic para ilmuwan di Institut Kesehatan Amerika Serikat, NIH, di Bethesda, Maryland memperlihatkan bahwa otak anak-anak ber-IQ tinggi memiliki pola perkembangan otak yang beda. Cortex atau lapisan luar otak mulai membentuk lapisan tipis kemudian menjadi tebal secara lebih cepat pada anak-anak cerdas dan mencapai puncaknya pada usia 11 atau 12 tahun sebelum menjadi menipis secara cepat pula pada usia akhir remaja. "Kami menemukan bahwa cortex memperlihatkan pola perkembangan yang berbeda," kata Philip Shaw ketua tim peneliti yang menjadi ketua tim penulisan laporan ilmiah yang dimuat pada jurnal kesehatan Nature dalam satu wawancara. Anak-anak dengan kecerdasan rata-rata memiliki cortex yang lebih tebal pada saat mulai mengalami perkembangan otaknya serta mencapai puncak lebih awal sebelum proses penipisan dimulai. Shaw menambahkan bahwa perubahan tersebut sangat tajam dan apa yang menjadi penyebabnya masih merupakan teka-teki. Mengapa seorang anak memiliki cortex yang lebih tebal atau lebih tipis juga belum diketahui. "Tingkat kecerdasan tinggi tidak melulu ditentukan tebal atau tipisnya cortex namun juga sangat erat dengan dinamika dari kematangan cortex," kata Judith Rapoport, salah satu anggota tim peneliti. Para ilmuwan menemukan kaitan antara kecerdasan dan perkembangan otak dengan melakukan scaning MRI terhadap 307 anak-anak yang sehat mulai dari usia anaka-anak hingga remaja, kisaran umur 5-19, dengan selisih dua tahun. Mereka membandingkan hasil scan untuk melihat kaitannya dengan tingkat kecerdasan, anak-anak yang sangat pintar memiliki angka tingkat kecerdasan antara 121-145 sementara yang cerdas angkanya 109-120 dan kecerdasan rata-rata pada angka 83-108. Anak-anak yang paling pintar menunjukkan tingginya perubahan cortex pada hasil scannya. Para ilmuwan yakin semakin lama terjadi proses penebalan cortex pada anak-anak sangat pintar menunjukkan semakin lama pula terjadi perkembangan di wilayah daya cognitive pada otak si anak.
49
Para peneliti juga menambahkan proses penipisan akan melibatkan merupakan proses dimana terjadinya pembabatan atau matinya sel otak sebagaimana terjadinya proses kematangan otak sehingga kerja otak jauh lebih efisien. "Hal tersebut yang kemungkinan terjadi pada sebagian besar anak-anak yang pintar," kata Shaw sambil menambahkan mereka-mereka yang yang memiliki daya pikir yang cepat juga memiliki cortex dengan kemampuan yang cepat pula. (idionline/Net)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
50
ARTIKEL 33 KADAR TESTOSTERON IBU HAMIL DAN KEMUNGKINAN TERJADINYA BERAT BADAN JANIN LAHIR RENDAH Janin dengan berat badan lahir rendah memiliki dampak ganguan kesehatan seperti kelainan jantung, stroke, hipertensi, diabetes tipe 2, dan berbagai jenis penyakit lainnya, dipaparkan saat presentasi European Congress of Endocrinology in Glasgow. Kelompok penelitian yang dipimpin oleh Dr. Sven M. Carisen dari Universitas Trondheim menilai kadar 4 hormon endogen pada 147 ibu hamil usia 17 dan 33 minggu kehamilan. Mereka meneliti berbagai faktor seperti tinggi badan ibu, BMI ibu, kebiasaan merokok, kemudian mereka menilai panjang dan berat badan bayi saat lahir. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kadar testosteron yang lebih tinggi pada ibu hamil sangat mempengaruhi berat badan janin yang lebih rendah dan panjang tubuh yang lebih pendek. Dr. Carlsen mengatakan, sampai saat ini faktor nutrisi dianggap memegang peranan penting terhadap terjadinya variasi berat badan bayi baru lahir. Tetapi hasil penelitian terbaru ini menyebutkan kurangnya nutrisi yang diterima janin disebabkan karena adanya perubahan hormon. Namun hasil penelitian ini masih harus diperkuat dengan bukti-bukti lainnya. Menurut para ahli, perbedaan kadar testosteron pada ibu hamil menunjukkan berbagai macam efek yang signifikan. Dampaknya hampir sama dengan efek merokok pada ibu hamil terhadap kejadian berat badan janin lahir rendah. Ini artinya bayi-bayi dari ibu dengan kadar testosteron tinggi akan memiliki risiko menderita penyakit jantung dan hipertensi yang lebih tinggi dikemudian harinya. (idionline/Kalbefarma)
----------------------------------------------------------------------------------------------------
51
ARTIKEL 34 MASTITIS DAN PENANGANANNYA Memiliki seorang anak yang baru lahir adalah sesuatu yang sangat menakjubkan, perubahan kebiasaan hidup karena kehadiran buah hati pun terjadi, Prioritas pertama saat itu adalah memberikan ASI sebagai makanan bagi bayinya. Masa-masa menyusui tersebut seringkali membuat ibu mengalami pengerasan payudara hingga berakibat mastitis. Mastitis ini tidak akan terjadi bila ibu memberikan ASInya dengan cara yang benar. Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus hingga puting susupun mengalami sumbatan. Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik pada payudaranya. Selalu pastikan tindakan menysui dengan posisi dan sikap yang benar. Kesalahan sikap saat menyusui menyebabkan terjadinya sumbatan duktus. Pengurutan payudara sebelum laktasi adalah salah satu tindakan yang sangat efektif untuk menghindari terjadinya sumbatan pada duktus. Menggunakan penyangga bantal saat menyusui dapat pula membantu membuat posisi menyusui menjadi lebih baik. Beberapa indikasi yang memungkinkan terjadinya mastitis pada setiap ibu menyusui yang seharusnya dapat dihindari, beberapa diantaranya adalah: - Dimulai dengan adanya rasa gatal pada puting dan berkembang menjadi adanya rasa nyeri saat bayi menyusui, ini dapat disebut mastitis. Namun tidak semua kasus mastitis ada keluhan nyeri, sehingga ibu sebaiknya mengetahui indikasi lainnya. - Adanya rasa demam dan kemerahan disekitar area hisapan dapat pula disebabkan mastitis. Sisi yang mengalami sumbatan duktus akan menunjukkan warna kemerahan yang lenih jelas dibandingkan daerah lainnya, umumnya disertai dengan rasa nyeri yang hebat terutama bila tersentuh hingga tidak dapat menggendong bayi pada sisi yang mengalami mastitis karena sensasi rasa sakitnya. - Ibu akan tampak seperti sedang mengalami flu, dengan gejala demam, rasa dingin dan tubuh terasa pegal dan sakit. Tips untuk mengurangi efek dari mastitis. - Cepat curiga akan adanya mastitis. - Segeralah tidur bila menduga adanya mastitis dan istirahatlah dengan benar. Duduk lama selama beberapa jam tanpa melakukan aktifitas dapat membantu memperpendek durasi mastitis.
52
- Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan sistem imun dan membantu melawan infeksi. Jika infeksi terjadi hingga berhari-hari konsultasikan kepada dokter. - Kompres air hangat pada daerah yang mengalami sumbatan duktus. - Bantuan pancuran air hangat (shower hangat) untuk mandi, akan sangat membantu mempercepat menghilangkan sumbatan. - Tetap berikan ASI kepada bayi, bila gagal coba lagi, susui terutama payudara yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan menghilang. Bila gagal gunakan pompa sedot. - Lakukan pemijatan terus menerus saat menyusui juga sangat membantu. (idionline/Kalbefarma)
------------------------------------------------------------------------------------------------------
53
ARTIKEL 35 AGAR SI KECIL CERDAS Mempersiapkan dan mengembangkan spiritual anak bukan soal sulit. Waktu menunjukkan pukul dua dinihari. Emir dan istrinya terbangun. Mereka mendengar suara derak pintu terkuak. Telinga dipasang tajam, meyakinkan suara tadi berasal dari kamar Dito –anaknya yang berusia 6 tahun. Sayup terdengar suara seseorang membaca Al Quran. Rupanya Dito sedang melakukan shalat malam diakhiri dengan berzikir dan membaca kitab suci air mata menetes dari kedua orang tua tadi. Lain lagi cerita Wisnu yang memiliki seorang anak berusia 5 tahun bernama Rara. Bocah yang duduk di taman kanak-kanak B itu penggemar film kartun Dora. Ia pnya cita-cita sederhana, ingin mnjadi bocah berbando yang sering ditontonnya di televisi. “Rara mau berkeliling dunia menolong kesulitan orang lain berbekal ransel dan peta ajaib,” katanya kenes. Kisah tadi mungkin pernah terjadi di rumah Anda. Anak memiliki kecerdasan yang kadang tak terjangkau pikiran orang tua. Komaruddin Hidayat, Consular Educational Innovation Center (EIC) Madania, memaparkan dua kisah di atas. Komar menjelaskan pentingnya memacu kecerdasan spiritual orang tua dan anak. Pasalnya, ujar Komar, anak merupakan cerminan orang tua. Komar menyatakan prihatin terhadap kondisi negeri ini yang mendapat julukan tak enak sebagai negara terkorup. Bangsa ini tak lagi memiliki kebanggan sebagai bangsa yang dikenal ramah tamah. Komar mengatakan mungkin kini saatnya para orangtua menyadari pentingnya memacu kecerdasan spiritual yang ditularkan kepada anak. “Memang bukan perkara mudah,” ujar Komar. Dia menambahkan, ini adalah pekerjaan rumah tersulit untuk menciptakan manusia-manusia generasi 10 atau 20 tahun mendatang yang berwawasan luas dan pintar tak hanya secara otak, tapi juga hati. Sebetulnya, kata Komar, memacu kecerdasan yang satu ini bukan perkara sulit. Bisa digali dari hal-hal sederhana yang biasa dilakukan sehari-hari. Misalnya sentuhan doa, budaya mendongeng, menerapkan kata positif (seperti : maaf dan terima kasih), danmemberikan ruang serta kepercayaan terhadap impian. “Anak yang sejak kecil sudah terbiasa memasuki dunia spiritual akan mencapai kesadaran kosmis yang menggabungkan dirinya dengan seluruh alam semesta. Dia akan terbiasa menyadari alam raya ini tidak terbatas pada apa yang disaksikan lewat pancaindranya,” ujarnya. Sadrah Rianto, Direktur Program EIC, sepakat dengan Komar. Yang penting, ada upaya serta kemauan keras dari orang tua terhadap anak. “Repotnya, anak sekarang dipatok mati oleh orang tua sehingga kecerdasan yang satu ini tidak tergali. Kini tidak sedikit bermunculan anak yang kurang empati dan sangat sulit menyatakan rasa terima kasih atau permintaan maaf karena dari lingkungan rumah tidak pernah dibiasakan,” ujarnya.
54
Hal penting lain yang mesti dilakukan para orang tua tentang kecerdasan ini adalah menjadi pendengar yang baik terhadap semua keluh kesah anak. Orang tua sering egois, mau menang sendiri, dan perintahnya selalu harus didengarkan tanpa mau mendengar curahan hati anak. Jika orang tua mampu mendengarkan anak, “Hasil positifnya, anak akan tumbuh lebih kuat, mampu mengembangkan gagasan, dan mampu mengambil risiko emosional dan verbal karena mereka merasakan nyaman untuk bertukar cerita dengan pendengar mereka,” kata Sadrah. Yang tak kalah menarik, kecerdasan spiritual juga bisa dipacu dengan membangun impian dan berimajinasi. Sadrah menceritakan kesuksesan Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Colombus dan tokoh penting dunia lainnya bisa sukses karena memulai sesuatu dengan impian atau kemampuan imajinasinya. Tentu Anda ingin anak Anda bisa menjadi orang yang berguna kelak. Karena itu, paculah kecerdasan spiritual sejak sekarang. Dengan melatihnya, anak akan mampu menuangkan ide dan gagasan yang lebih menarik dari anak lainnya. (idionline/TempoInteraktif)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
55
ARTIKEL 36 SETIAP TAHUN 30 RIBU ANAK DAPAT DISELAMATKAN DENGAN PEMBERIAN ASI Kematian sekitar 30 ribu anak Indonesia setiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan sejak kelahiran bayi, demikian menurut siaran pers dari UNICEF beberapa waktu lalu. Pemberian ASI secara eksklusif dapat menekan angka kematian bayi hingga 13 persen sehingga dengan dasar asumsi jumlah penduduk 219 juta, angka kelahiran total 22/1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 46/1000 kelahiran hidup maka jumlah bayi yang akan terselamatkan sebanyak 30 ribu. Namun yang patut disayangkan tingkat pemberian ASI secara eksklusif di tanah air hingga saat ini masih sangat rendah yakni antara 39 persen hingga 40 persen dari jumlah ibu yang melahirkan.Promosi pemberian ASI masih terkendala oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dari petugas kesehatan, masa cuti yang terlalu singkat bagi ibu yang bekerja, persepsi sosial budaya dan keagresifan produsen susu formula memromosikan produknya kepada masyarakat dan petugas kesehatan. Padahal ASI merupakan makanan sempurna yang dapat melindungi bayi dari berbagai jenis penyakit termasuk Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), diare, gangguan pencernaan kronis, kegemukan, alergi, diabetes dan tekanan darah tinggi.Menurut ahli gizi anak UNICEF Felicity Savage King ASI juga mengandung asam lemak essensial, asam amino taurine dan elemen nutrisi mikro lain yang sangat penting untuk perkembangan otak. Ia juga mengatakan bahwa pemberian ASI eksklusif akan berdampak pada sistem endokrin yakni pelepasan hormon prolaktin dan oxytosin yang akan mempengaruhi sikap dan pola asuh ibu."Sikap dan pola asuh ibu pada bayinya akan mempengaruhi perkembangan emosional dan otak anak," tambahnya seraya menambahkan bahwa anakanak yang tidak mendapatkan ASI cenderung lebih beresiko terkena depresi dan masalah emosional lainnya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pemberian ASI eksklusif juga berdampak baik terhadap kesehatan ibu karena dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim.Oleh karena itu ia menyarankan agar semua pihak terlibat dalam kampanye pemberian ASI secara eksklusif. Pemerintah, kata dia, harus membuat kebijakan nasional yang kuat dan menunjuk individu dengan kemampuan memadai untuk mengoordinir penerapan kebijakan tersebut.Ia juga menyarankan agar pemerintah mengalokasikan sumber daya yang cukup baik sumber daya manusia, pendanaan maupun pengorganisasian dalam pemberian ASI dan makanan pendamping bagi balita.
56
Pemerintah, kata dia, juga harus memotivasi petugas kesehatan, pengelola fasilitas kesehatan, dan lembaga profesi agar tidak hanya mengedepankan kebutuhan komersial.Ia menyarankan agar pemerintah menguatkan penegakan aturan tentang pemasaran susu formula dan pengganti ASI serta menambah jumlah sarana kesehatan yang sayang bayi dan ibu. (idionline/NeT)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
57
ARTIKEL 37 MEROKOK MEMPERCEPAT MENOPAUSE Selain dapat merusak kesuburan, sebuah penelitian menemukan wanita yang merokok mungkin mengalami menopuse lebih awal dibanding yang tidak merokok bahkan disebutkan mereka mengalami perubahan hidup dua tahun lebih awal. Para dokter telah lama memperingatkan bahwa merokok tidak baik bagi kesehatan. Selain dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan kanker dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam journal Reproductive Biomedicine Online disebutkan merokok dapat membahayakan indung telur dan mempengaruhi kesuburan. Penelitian terhadap 350 wanita yang datang ke pusat menopuse rumah sakit Civitanova Marche di Italia antara tahun 1996 dan 2001 ditemukan adanya hubungan antara merokok dan kegagalan indung telur.Pada wanita perokok, menopuse dimulai sekitar usia 47 tahun sementara mereka yang bukan perokok, menopuse dimulai hampir di usia 49 tahun, enam bulan. Menurut ketua penelitian Dr Filiberto Di Prospero perbedaan dua tahun permulaan menopuse ini menyatakan pengaruh rokok yang mengganggu fungsi telur dengan akibat merusak reproduksi secara biologis. Belum jelas bagaimana merokok dapat mempengaruhi menopuse lebih awal namun penelitian lain menyebutkan merokok dapat merangsang tubuh mengeluarkan racun yang mempengaruhi pembuatan sel telur dan menyebabkannya mati. Selain itu, merokok juga ditemukan dapat merusak DNA dalam sperma sehingga menggangu perkembangan embrio yang sehat. Penelitian ini sekaligus menyebutkan rangkaian dampak merokok terhadap kesehatan reproduksi. (idionline/NeT)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
58
ARTIKEL 38 MENYIASATI ANAK YANG TIDAK MAU MAKAN SAYUR Melihat anak tumbuh dan berkembang dengan sempurna adalah harapan setiap orangtua. Tak heran jika untuk mewujudkannya anak diberi makanan yang mengandung cukup gizi dan vitamin. Salah satu cara untuk memenuhi kecukupan gizi dan vitamin adalah dengan mengonsumsi sayur. Namun bagi sebagian orangtua hal tersebut sulit dilakukan karena anak tidak suka makan sayur. Kalau sudah begini orangtua biasanya membujuk dengan iming-iming agar anak mau menyantap sayur. Sebenarnya ada cara lain yang dapat di lakukan agar si buyung dan si upik mau makan sayur tanpa harus dibujuk, antara lain sebagai berikut: 1. Buatlah penyajian sayur semenarik mungkin. Misalnya, jika memasak sup, Anda bisa membentuk potongan wortel menyerupai bunga matahari atau menambahkan makaroni dengan bentuk yang menarik. Gunakan pula mangkuk yang cukup besar dengan motif atau gambar yang juga menarik untuk menimbulkan selera makan si anak. 2. Jika anak tetap tidak mau memakan sayur, Anda bisa menyajikan sayur tersebut dalam bentuk jus yang dicampur dengan es, misalnya wortel, tomat atau mentimun. Agar lebih menambah rasa, tambahkan sedikit gula atau madu yang juga baik untuk kesehatannya. Jangan lupa agar tampilannya menarik, hiaslah gelas dengan sedotan warna-warni, payung kecil atau kreasi lainnya. 3. Hal lain yang dapat dilakukan adalah menyusun sayur di atas piring sedemikian rupa sehingga menarik untuk dilihat dan disantap. Anda bisa menggunakan mentimun, wortel, buncis dan seledri untuk membuat wajah orang di atas piring. Berkreasilah semaksimal mungkin dengan sayur yang lain agar nafsu makan si anak bisa muncul. Terkait dengan poin di atas, Anda juga bisa mengajak si kecil untuk ikut berkreasi membentuk makannya menjadi sedap dipandang. Dari langkah ini pun diharapkan seorang anak akan terangsang daya imajinasinya. 4. Saat memasak, ajaklah si kecil untuk turut andil dalam kegiatan ini, misalnya mereka bisa membantu mencuci sayuran yang akan dimasak atau jika anak sudah cukup besar biarkan mereka memotong sayuran tersebut - dengan pengawasan orangtua tentunya. Biarkan pula mereka sesekali mengaduk sayur yang tengah dibuat. Dari sini diharapkan anak akan mencoba memakan apa yang telah dimasaknya. 5. Langkah terakhir yang dapat dicoba adalah dengan menyembunyikan sayur di dalam makanan mereka. Misalnya dengan memasukkan sedikit sayur di dalam roti isi. Selamat mencoba (idionline/KCM)
59
ARTIKEL 39 SAAT SI KECIL MAIN BERSAMA, ADUUH ...! Awalnya permainan itu penuh gelak tawa. Selang beberapa waktu, suara teriakan terdengar dan ... tangis pun pecah. Begitulah saat si kecil bermain bersama dengan teman-teman sebayanya. Baik bermain atas kehendak anak sendiri --main ke rumah tetangga-- maupun bermain yang diaturkan teman dan waktu pertemuannya oleh orang tua kejadiannya tak jauh beda. Orang tua, menurut Michell Muldoon dalam PlayDate Etiquette, sering kali menjadi pusing tujuh keliling. Mulai dari tempat bermain, gaya asuh, hingga kebingungan saat ada anak yang cedera. Jadi tuan rumah terus Salah satu masalah dalam bermain bersama, kata Muldoon, adalah masalah tempat bermain. Terkadang, satu pihak merasa keberatan bila menjadi tuan rumah terusmenerus. ''Terkadang pula, anak Anda begitu suka pada salah satu temannya. Mau tak mau Anda merasa harus menjadi tuan rumah untuk menjaga hubungan itu,'' katanya. Jika Anda merasa tak senang dengan keadaan ini, jangan diam saja. Muldoon menyarankan untuk menanyakan pada orang tua teman si anak tentang kemungkinan mereka mengawasi anak Anda pada suatu kesempatan. Gaya asuh Anak kita bermain di rumah orang, anak orang bermain di rumah kita. Pada dasarnya, menurut Muldoon, orang tua harus memutuskan tentang teman seperti apa yang diinginkan sebagai si kecil. Sering kali, orang lain mengasuh anaknya sama sekali berbeda dengan Anda. ''Jika begini keadaannya, Anda harus memutuskan apakah mereka boleh bermain bersama atau tidak,'' ungkap Muldoon, ''Gaya asuh orang tua akan memengaruhi keputusan anak-anak ini.'' Misalnya, jika Anda melihat orang tua salah satu teman si anak selalu menggunakan bahasa yang kasar dan kotor, kurang mengawasi anak, memberi contoh yang buruk pada anak, Anda bisa putuskan hubungan itu. Intinya, bila Anda merasa anak Anda, belajar sesuatu yang tidak baik dari suatu keluarga, lebih baik jika mereka bermain di rumah Anda. Alternatif lain, bermain di tempat netral. Misalnya, di taman umum kompleks Anda. Bertengkar Terkadang anak-anak berselisih paham saat bermain. ''Anda bisa melakukan sesuatu untuk menghindari pertengkaran di antara mereka,'' tulis Muldoon. Bagaimana caranya? Minta anak untuk menenangkan diri, minta mereka menjelaskan masalahnya pada Anda. Dengarkan kedua belah pihak dan buatlah keputusan berdasarkan apa yang secara
60
objektif adil bagi keduanya. Berhati-hati dan sensitiflah pada cerita pihak anak yang menjadi tamu. ''Ingatlah, anak ini pada posisi tidak beruntung, terutama jika orang tua si anak tidak ada di tempat untuk memberi dukungan emosional,'' kata pengamat masalah sosialisasi anak ini. Solusi terbaik berikutnya adalah meminta mereka memainkan permainan lain atau menyuruh mereka beristirahat dan mengubah fokus aktivitas. Ada yang cedera Ini suatu keadaan yang tak menguntungkan. Ini juga alasan dari pentingnya mempunyai semua nomor telepon orang tua anak yang bermain di rumah. Bila hal ini terjadi, Anda akan menelepon orang tua si anak segera dan Anda juga akan ingin merawat anak yang cedera dan mungkin ketakutan juga. ''Sangat penting untuk menenangkan anak dan melakukan yang Anda bisa untuk membuat mereka merasa nyaman sampai orang tua mereka datang,'' ujar Muldoon. Dengan mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan yang dihadapi saat anak-anak bersama, jelas dia, masalah yang muncul tak akan menjadi besar. (idionline/RoL)
---------------------------------------------------------------------------------------------------
61
ARTIKEL 40 MENDIDIK ANAK DI TENGAH TANTANGAN ZAMAN Masalah anak dan remaja masa kini sungguh berat. Ayah dan ibu pun harus bahumembahu. Ani, sebut saja begitu, tersentak saat menemukan kalimat 'aneh' di buku anaknya. Kalimat itu kurang lebih begini, ... ... ''Aku mencintaimu. Nanti kita mandi bareng, baru ciuman.''Sang buah hati masih duduk di kelas 1 SD. Wanita itu tidak membayangkan anak seusia anaknya berpikiran seperti dalam kalimat yang ditulisnya. Tak percaya dengan ungkapan dalam kalimat itu, Ani lalu bertanya, `'Ini tulisanmu, ya?''`'Ya, tapi disuruh (teman),'' jawab si anak.Merasa tidak puas, Ani menyampaikannya kepada guru kelas. Sang guru mengatakan, teman anaknya itu memang suka menyuruh teman-temannya menuliskan hal-hal semacam itu. Ani pun bertanya, `'Bagaimana saya bicara ke anak saya?'' Elly Risman SPsi dan Ustadz M Ihsan Tanjung dihadirkan sebagai sumber.Kalau anak sudah menulis seperti itu, Elly Risman berpendapat, orang tua jangan lagi membuang waktu. Misalnya, menunggu waktu yang dianggap tepat untuk mengatasinya. Apalagi berharap penyelesaian dari guru di sekolah. `'Anak kita harus kita urus sendiri,'' ucapnya. Masalahnya beratElly mengakui, masalah anak dan remaja saat ini memang berat. Orang tua sibuk dengan banyak persoalan, juga serbuan media seperti koran, majalah, televisi, video hingga internet. Mengharapkan sekolah untuk bisa mengatasinya, pun tidak mudah. Itu, ungkapnya, karena umumnya sekolah lebih mengedepankan perkembangan otak kiri.Psikolog keluarga ini melihat tiga hal yang bisa terjadi dalam interaksi anak dengan media. Pertama, pengaruh media terhadap anak-anak makin besar. Teknologi makin canggih dan intensitasnya tinggi. Kedua, gaya hidup kita yang rutin dan padat. Alhasil, orang tua tidak punya waktu cukup untuk memerhatikan, mendampingi, dan mengawasi anak.Ketiga, persaingan bisnis antarmedia makin ketat sehingga cenderung mengabaikan tanggung jawab sosial, moral, dan etika, serta melanggar hak-hak konsumen. Perkembangan teknologi dan media pun bak air bah. Pada sisi lain, teknologi itu sendiri bisa membuat kecanduan karena di situ anak menemukan hal yang tidak didapatkan di dunia nyata. Teknologi juga dirasakan mengasyikkan dan kerap menjadi jalan keluar dari masalah. Peran ayahDi era sekarang ini, menurut Ihsan Tanjung, kebaikan bertaburan di mana-mana, sebagaimana juga kejahatan bertaburan di manamana. Karena itu, anak harus diarahkan. "Kita harus mendidik anak-anak dengan kemandirian,'' tuturnya.Pendidikan anak tidak hanya dilakukan oleh ibu, tapi lebih penting lagi oleh ayah. Pentingnya pendidikan anak oleh ayah juga dibenarkan oleh Elly. `'Tidak semua hal bisa dilakukan oleh ibu. Ada hal yang tidak bisa dijelaskan oleh ibu,'' katanya.Ihsan lalu mengisahkan sebuah keluarga, di mana sang ayah supersibuk bekerja. Sekali tempo, tuturnya, sang ayah tiba di rumah. Di
62
depan pintu dia dijemput oleh anaknya yang berusia 5 tahun. Tak dinyana, si anak bertanya, `'Ayah kerja dibayar berapa sehari?''Merasa lelah, si ayah tidak meladeni pertanyaan itu. Dia bahkan menyuruh anaknya enyah dari sampingnya. Tapi setelah merenungkan perlakuannya kepada anak, dia akhirnya minta maaf. Pertanyaan si anak pun dijawabnya. `'Sepuluh dolar,'' ucapnya.Mendengar jawaban itu, si anak melompat-lompat kegirangan. Bocah itu lalu mengangkat bantal di tempat tidurnya dan mengambil uang simpanannya di balik bantal. Jumlahnya cukup untuk membayar gaji ayahnya bekerja sehari. `'Hore, saya mau bayar waktu bapak sehari,'' katanya, masih dengan melompat-lompat kegirangan.Menurut Ihsan, sedikitnya tiga tahap pendidikan anak dalam Islam. Pertama tahap bermain, dimulai dari usia 0 sampai kira-kira 7 tahun. Kedua tahap penanaman adab atau disiplin, dari 7 - 14 tahun. Ketiga tahap persahabatan, yakni saat anak berusia 14 tahun ke atas. Tahap yang terakhir ini dapat digolongkan sebagai remaja. Di usia seperti ini, mereka perlu didekati dengan pendekatan dan menjadikan anak sebagai sahabat.Secara garis besar, jelas Ihsan, ada 5 macam metode pendidikan dalam Islam. Yakni, melalui keteladanan, pembiasaan, pemberian nasihat atau pengarahan, melalui mekanisme kontrol, dan melalui hukuman sebagai pengamanan terhadap hasil-hasil proses pendidikan tersebut. Dari kelima metode tersebut, yang paling penting adalah keteladanan meskipun tidak boleh meninggalkan satu pun dari lima metode tersebut. Komunikasi Bagaimana mengatasi keadaan anak yang sudah telanjur `melangkah' melebihi batas usianya, seperti yang dilakukan oleh anak kelas 1 SD tadi? Elly menyarankan satu langkah: lakukan komunikasi dengan anak. Orang tua, katanya, harus memperbaiki komunikasi, berbicara dengan baik-baik. Nada bicara usahakan rendah, berbicara dengan lemah lembut supaya anak menjadi lembut hatinya. Ceritakan masalah yang dihadapi orang lain untuk menangkap perasaannya. Saat bicara dengan anak, hadapi tidak dengan berhadap-hadapan laiknya seorang penyidik menghadapi seorang tertuduh.Komunikasi dengan anak, menurut Elly, adalah cara yang baik untuk memproteksi anak supaya lebih aman di luar rumah. Dia lantas mengungkap banyak hasil penelitian yang menunjukkan pentingnya komunikasi dengan anak. `'Anak-anak yang bicara dengan orang tua lebih banyak, lebih punya ketahanan di luar,'' dia mengutip hasil sebuah penelitian itu.Nah, untuk mendidik anak yang dinilai sudah `melangkah jauh', menurut Elly, hal yang perlu dilakukan adalah membuat daftar yang ingin diperbaiki untuk dibicarakan dengan anak. Buat prioritas mana yang lebih dulu dibicarakan dengan anak dan tentukan siapa yang bicara kepada anak, ibu atau ayah. "Jangan sekaligus dibicarakan,'' tuturnya. Memang Berat, Tapi Jangan MenyerahJangan pernah menyerah menghadapi masalah anak. Begitu pesan psikolog dari Yayasan Kita
63
dan Buah Hati, Elly Risman. Ibu tiga anak ini memberikan sejumlah kiat untuk mengatasi beratnya masalah anak dan remaja saat ini. Untuk anak, Elly menyarankan orang tua untuk memberikan kondisi sebagai berikut: - Fondasi agama, baik pemahaman maupun praktik. - Komunikasi terbuka dan hangat. - Mempersiapkan anak sesuai dengan usia. - Mengenalkan TV, game, telepon genggam, internet, dan teknologi secara seimbang. Anak diajak mengenali dampak positif dan negatifnya. - Membicarakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Beri tahu pula bagaimana caranya secara konkret. - Melakukan kontrol yang tidak menyakitkan harga diri si anak. Untuk orang tua, Elly menyarankan melakukan beberapa hal yang bisa memperbaiki kualitas diri sebagai orang tua. - Sering-sering melihat ke dalam diri (introspeksi). Tingkatkan kesadaran, tentukan prioritas. - Ubah cara pandang dalam pengasuhan. - Perbaiki konsep diri dan komunikasi. - Lebih sigap dan antisipatif. - Kejar ketinggalan. - Bangun kerja sama dalam keluarga dengan 3 C (concern, committed, concictency/kepedulian, komitmen, dan konsisten). (idionline/RoL)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
64
ARTIKEL 41 HARI-HARI PERTAMA BAYI DI RUMAH ... Suasana gembira menyambut kedatangan bayi dari rumah sakit. Di hari-hari awal bayi di rumah, ibu dan ayah masih kebingungan. Apa sih maunya si warga baru ini? Penelope Leach PhD, ahli psikologi anak yang terkenal dari Inggris memberikan beberapa tips tentang apa saja yang dibutuhkan bayi, ibu, dan sang ayah pada hari-hari pertama itu. Kebutuhan si bayiKebutuhan bayi yang baru lahir, menurut Leach, masih sedikt, sederhana, tapi sifatnya berulang. Mereka memerlukan makanan dan minuman yang ada dalam kolostrum, dan susu. Mereka memerlukan kehangatan dan kenyamanan dari pelukan, atau pakaian yang lembut dalam tempat tidur yang aman. Mereka memerlukan kebersihan agar kulit lembut mereka tidak lecet, dan mereka memerlukan perlindungan dari dunia luar. ''Jangan buruburu khawatir terhadap perawatan rutin seperti mandi, pakaian tidur khusus,'' kata psikolog yang menulis beberapa buku tentang perkembangan anak dan parenting yang laku kelas di beberapa negara itu. Yang utama, tak perlu memaksakan rutinitas waktu makan, istirahat, dan tidur malam. Bayi yang baru lahir tidur-tidur ayam lebih banyak ketimbang tidur pulasnya. Mereka juga menyusu sedikit tetapi sering. Leach mengingatkan, Anda tak bisa memenuhi kebutuhan mereka dengan mengharapkan mereka dengan beberapa kali waktu makan dan bermain atau tidur dengan tenang selama beberapa jam.''Pada hari-hari pertamanya di rumah, kebutuhan bayi Anda adalah Anda, ASI, dan kenyamanan,'' ujar Leach. Karena itu, selimuti bayi Anda, gendonglah ke dekat dada, beri ASI saat ia lapar, berbicaralah padanya ketika matanya menatap mata Anda. Berilah dia kenyamanan dan kedamaian. Kebutuhan ibu Beginilah nasihat Penelope Leach pada para ibu yang baru melahirkan. ''Cobalah untuk tak berharap terlalu banyak pada diri sendiri ketika Anda pertama membawa pulang bayi ke rumah,'' katanya. Kendati persalinan berlangsung normal, menurut Leach, ibu tetap memerlukan bantuan dan ia berhak pendapatkannya. Setidaknya sampai hari beberapa hari setelah persalinan. Ibu memerlukan seseorang yang mengurusi rumah tangga dan mengurusi kebutuhan fisiknya. Ibu membutuhkan bantuan emosional dari seseorang yang memberikan kasih sayang padanya sementara ia melimpahi kasih sayangnya pada si bayi.Mungkin suami bisa mengambil cuti di rumah dan melakukan semua itu sambil merekatkan diri dalam satu keluarga. ''Kalaupun suami bekerja, ia tetap menjadi orang yang bisa memberikan dukungan emosional pada Anda,'' ujar penulis buku klasik Your Baby & Child: From Birth to Age Five ini. Menurut dia, seorang ibu yang baru melahirkan memerlukan
65
seseorang untuk melakukan tugas-tugas praktis kerumahtanggaan. Orang itu bisa ibu, mertua, ipar, atau siapa saja. ''Tapi, mereka bukanlah orang yang tepat jika Anda merasa harus meladeninya seperti tamu atau sibuk memberi saran tentang perawatan bayi,'' katanya, ''Anda membutuhkan orang yang bisa mengepel rumah, sementara Anda membiasakan diri dengan kehadiran si orok.'' Pastikan juga Anda mendapat dukungan dari dokter anak yang bisa dihubungi setiap waktu jika Anda tibatiba bingung tentang keadaan si bayi. Kebutuhan sang ayah Jika Anda berencana menjadi ayah dengan partisipasi penuh, ikut sibuk dan menunggui proses kelahiran tidaklah cukup. Seorang ayah membutuh kesempatan untuk berbagi proses 'memasukkan' si bayi ke dalam keluarga. ''Jangan malu minta cuti dari kantor, Anda akan terkejut pada hasilnya!'' kata Leach.Bila ada seseorang di rumah yang siap membantu, psikolog senior ini menyarankan Anda, para ayah, agar memastikan bahwa orang tersebut yang membuat Anda merasa nyaman. ''Di atas semuanya, hindarilah orang yang bisa membuat Anda merasa terasing. "Namun, ia mengingatkan, kendati tak seorang pun dengan sengaja mengasingkan, amat mudah membuat sang ayah terasing jika ia berasumsi istri lebih tahu segala tentang bayi.''Asal tahu saja, pengalaman melahirkan dan semalam dua malam di rumah sakit belum membuat istri menjadi jauh berpengalaman,'' kata Leach lagi. Jika istri Anda sudah bisa mengganti popok dan menafsirkan tangisan, itu karena ia mempelajarinya dari tingkah laku si bayi. ''Anda bisa belajar juga! Sekarang!'' saran dia. Anda betul-betul perlu terlibat dengan si bayi, dengan begitu kebutuhannya menjadi penting bagi Anda dan juga istri. Leach hampir bisa memastikan, para suami bakal menyesal jika tak terlibat dalam jalinan hubungan yang mendalam ini. ''Nikmatilah dengan rasa bangga kemampuan unik Anda dalam memfasilitasi hubungan dalam keluarga yang baru terbentuk ini,'' ujarnya. (idionline/RoL)
-------------------------------------------------------------------------------------------------
66
ARTIKEL 42 MEMBIMBING SEKSUALITAS ANAK Seperti anak pada umumnya, penyandang sindrom down juga mengalami pubertas. Mereka juga butuh bimbingan seksualitas. ''Alhamdulillah.'' Ucapan rasa syukur itu tak henti-hentinya bergumam di bibir Noni Fadhilah. Wanita yang kini menjadi single parent itu berucap syukur karena buah hatinya, Zeina Nabila yang menderita down syndrome (sindrom down) sudah mengalami haid pertama pada usia 10 tahun 11 bulan. Bagi Noni, memiliki anak menyandang sindrom down bukanlah sesuatu yang harus membuatnya malu. ''Saya selalu berpikir, bahwa orang tua yang memiliki anak sindrom down adalah mereka yang terpilih. Sebab, tak semua orang tua mampu membesarkan anak seperti ini,'' tegasnya. Dengan sabar dan tekun, Noni membesarkan dan mengajari Zeina berbagai hal tentang kehidupan dan ibadah. Kini sang buah hati itu sudah berusia 14 tahun. ''Selain mendapatkan haid, anak yang sindrom down juga memiliki ketertarikan pada lawan jenis.'' Tak cuma itu, kata Noni, mereka juga memiliki naluri seks. Punya naluri seks Noni mengetahui naluri seksual pada sang anak, saat si buah hati diam-diam bermasturbasi. ''Bila melihat hal itu, kita tak boleh mengagetkan, membentak, melarang apalagi memarahinya,'' paparnya. Pada tahap awal, ia memberikan kesibukan agar perhatiannya beralih pada kegiatan yang lain. Saat kondisi sudah tenang, barulah Noni menerangkan soal masa pubertas dan seks pada si buah hati. Salah satu pendiri Yayasan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (Potads) itu mengaku sudah mulai mengajarkan Zeina untuk menghadapi haid sejak usia lima tahun. ''Sengaja ... agar saat dia mendapat haid pertama tak kaget,'' imbuhnya. Pada dasarnya, ungkap Noni Fadhilah, mengajarkan anak sindrom down sama dengan anak normal umumnya. Namun, dengan IQ anak sindrom down sekitar 70 hingga 90, menjelaskan sesuatu hal harus diulang antara 10 sampai 20 kali. ''Tentu ada kesulitan, tapi kuncinya harus sabar.'' Selain memperlihatkan secara langsung, Noni juga menggunakan gambar-gambar untuk menjelaskan kepada anaknya soal haid. Selain itu, ia juga mengajarkan cara memasang pembalut dan membersihkannya. ''Sekarang, dia sudah bisa memasang dan membersihkannya sendiri,'' paparnya. Soal ketertarikannya terhadap lawan jenis, Noni mengajarkan anaknya untuk tak bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Ia pun memberi pemahaman pada si buah hati untuk tak membuka baju sembarangan. Sebagai seorang Muslim, Noni menjelaskan bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrim adalah dilarang. ''Saya,
67
perkenalkan juga kepada dia soal shalat,'' ucapnya. Seperti anak laki-laki umumnya, penyandang sindrom down juga mengalami apa yang disebut mimpi basah. Aryati Supriyono, koordinator Yayasan Potads, sudah mulai memperkenalkan soal mimpi basah kepada buah hatinya Agung Wicaksono (9) tentang mimpi basah. Ia mengajarkannya lewat gambar-gambar. Tapi, sebelumnya Aryati menjelaskan lebih dulu apa yang disebut dengan mimpi. Menurut dia, penjelasan soal mimpi pun harus dijelaskan secara gamblang. ''Sebab, anak dengan sindrom down belum tentu mengerti apa itu mimpi,'' ucapnya. Selain itu, penjelasan pun harus dilakukan secara kongkret. Sehingga, apa yang dijelaskan tak boleh abstrak. Laiknya, anak normal biasa, kata Aryati, anak-anak sindrom down juga memiliki kebutuhan biologis yang sama. Untuk memberikan pendidikan seks pada mereka tak cuma dengan cara menjelaskan secara berulang-ulang. Aryati menekankan pentingnya menguji pemahaman anak. Caranya, ajukan pertanyaan pada si anak. ''Kalau si anak bisa menjawab, itu artinya dia sudah tahu,'' katanya. Bekal yang matang soal pendidikan seks, papar Aryati, akan menjadi bekal bagi kehidupan anak saat menginjak dewasa. Ia mencontohkan, akibat tak diberi pendidikan seks sejak dini, pernah terjadi seorang laki-laki dengan sindrom down yang mulai menginjak dewasa pernah nyaris memperkosa ibunya. Akan sangat sulit bila menjelaskan pendidikan seks saat mereka sudah dewasa. Agar kejadian seperti itu tak terjadi, Aryati berpesan agar orang tua yang memiliki anak dengan sindrom down tak menutup diri. Saat ini, papar dia, sudah ada Yayasan Potads sebagai tempat berbagi cerita dan pengetahuan soal sindrom ini. Perlu bimbingan Psikolog dari RS Pondok Indah, Jakarta, Dra Endang Retno Wardhani menuturkan, perkembangan biologis remaja dengan sindrom down hampir sama dengan remaja umumnya. Hanya saja secara mentalitas perkembangan mentalnya berada di bawah ratarata. ''Saat memasuki puber, anak wanita mengalami haid dan laki-laki mengalami mimpi basah,'' ungkapnya. Dengan begitu, kata alumnus Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) ini, pendidikan seks sangat penting untuk disampaikan sejak dini. Terlebih, anak dengan sindrom down yang sudah menginjak masa puber juga memiliki ketertarikan pada lawan jenis, laiknya remaja normal. ''Hanya saja, kontrol dirinya yang kurang,'' paparnya. Sebab, cara berpikir anak-anak dengan sindrom down berada di bawah rata-rata. Jadi, perlu dilatih soal perkembangan biologi dan seksnya. Menurut psikolog yang juga praktik di Medika Plaza itu, anak-anak ini dimulai dengan menerangkan pertumbuhan beberapa anggota badan.
68
Saat masuk masa pubertas, mereka perlu dikenalkan akan adanya perubahan pada beberapa bagian tubuhnya. Yang wanita akan mengalami menstruasi dan yang pria akan mengalami mimpi basah. Mereka juga perlu dilatih untuk bagaimana caranya membersihkan diri bila fenomena masa pubertas itu telah tiba. ''Penjelasannya harus disampaikan lewat visual berupa gambar-gambar,'' tandasnya. Dengan gambar-gambar itu, anak-anak dengan sindrom down diajarkan cara merawat dan membina dirinya. Selain lewat visual, orang tua juga perlu dengan cara praktik. Dengan cara konkret itu mereka diperkenalkan dengan pendidikan seks. Menurut Endang, pubertas pada wanita biasanya akan terjadi pada usia 11 sampai 14 tahun. Sedangkan, anak pria pada usia 12 tahun. Jangan dikurung Bagaimana dengan ketertarikan pada lawan jenis? Menurut Endang, orang tua bisa mengawalinya dengan penjelasan kepada mereka apa yang boleh dan tidak. Misalnya, anak perempuan tak boleh duduk sembarangan atau memeluk orang sembarangan. Agar hasrat seks dalam diri anak dengan sindrom down bisa dikontrol, anak perlu diajarkan apa yang boleh dan tidak boleh. Menanggapi masih banyaknya orang tua yang mengurung anaknya yang menginjak remaja, Endang mengatakan hal tersebut tak bisa menyelesaikan masalah. Sebab, kata Endang, anak mebutuhkan aktivitas. Selain itu anak juga perlu belajar bersosialisasi, membutuhkan pengalaman hidup serta harus bisa hidup mandiri. ''Kalau dikurung terus, mereka tak akan mandiri dan tak mampu bersosialisasi,'' paparnya. Endang menambahkan, karena wanita dengan sindrom down mengalami menstruasi, maka secara logika organ reproduksinya bekerja. Sehingga, wanita dengan DS bisa mengalami kehamilan. Sedangkan, untuk pria kemungkinan untuk steril sangat besar, meski tetap ada kemungkinan untuk subur. Lantaran khawatir anaknya mengandung, banyak pula orang tua yang meng-KB anaknya. Menurut Endang, bila dilihat secara medis dan mental yang dikhawatirkan tak bisa mengurus anaknya kelak, maka wajar bila orang tua yang memiliki anak perempuan dengan sindrom down memilih meng-KB-nya. ''Namun, semua itu harus berdasarkan saran dan sepengetahuan dokter.'' (idionline/NeT)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
69
ARTIKEL 43 ASI DAPAT MENURUNKAN RISIKO TERJADINYA 'CELIAC DISEASE' ASI dilaporkan memiliki kemampuan menurunkan risiko terjadinya 'celiac disease' yaitu problem yang terjadi di gastrointestinal yang disebabkan karena intoleransi protein tumbuhan yang disebut 'gluten', laporan dari archives of Disease in Childhood. Seorang pemimpin penelitian Dr. Tony Akobeng mengatakan pada Reuters Health, bahwa ASI merupakan makanan yang dapat menurunkan risiko terjadinya 'celiac disease'. Selain itu lamanya bayi menyusui dapat benar-benar mengurangi terjadinya gejala celiac disease. Akobeng dari Central Manchester dan Manchester Children's University Hospital di UK dan timnya kembali menyimpulkan setelah melakukan 6 kali penelitian, yang melibatkan lebih dari 1.100 penderita celiac disease dan lebih dari 3500 subjek pembanding. Dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI, bayi yang diberi ASI dapat mengurangi terjadinya celiac disease sampai 52%. Sampai saat ini tidak diketahui bagaimana kemampuan ASI dalam melindungi pencernaan, sehingga dengan begitu mudahnya saat bayi menerima ASI, gluten yang dikonsumsi tidak menimbulkan gangguan. Peneliti juga mengatakan bahwa belum diketahui apakah penggunaan ASI hanya memperlambat onset terjadinya gejala atau memiliki perlindungan permanen dalam melawan penyakit tersebut. (idionline/NeT)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
70
ARTIKEL 44 MENGINTIP ULAH CACING PERUT, OH SERAAM ... Ukurannya renik. Namun, di balik itu mereka telah merugikan negara miliaran rupiah. Pekerjaannya mencuri makanan di usus kita. Akibatnya, banyak murid SD yang seharusnya pandai seperti Dora menjadi kurang gizi dan ngantukan karena cacingan. Begitulah cacing yang hidup di perut kita. Siklus hidupnya melewati tempat-tempat kotor. Namun, nama-nama mereka lumayan elok. Ada Trichuris trichuria (cacing cambuk), Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (tambang), serta Enterobius vermicularis (cacing keremi). Di antara keluarga besar cacing itu, yang paling banyak bikin masalah memang cacing cambuk dan cacing gelang. Sejak zaman kumpeni, keluarga cacing ini sudah bikin repot para mantri kesehatan. Konon, di Indonesia, “Sekitar 60 - 80% anak usia sekolah menderita cacingan,” kata dr. Adi Sasongko, MA, Direktur Pelayanan Kesehatan Yayasan Kusuma I Buana, Jakarta, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang giat melakukan program pemberantasan cacingan. Satu Juta Sehari Di dunia cacing berlaku peribahasa mati esa, berbilang selaksa. Tak heran kalau kemudian komunitasnya di perut gampang meluas. Sebagai gambaran, seekor cacing gelang betina dewasa bisa menghasilkan 200.000 telur setiap hari. Jika di dalam perut terdapat lima ekor saja, mereka sanggup memproduksi satu juta telur dalam sehari! Ukuran telurnya hanya dalam satuan mikron (1 mikron sama dengan seperseribu milimeter). Saking kecilnya, telur-telur itu hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Telur cacing keluar dari perut manusia bersama feses. Jika limbah manusia itu dialirkan ke sungai atau got, maka setiap tetes air akan terkontaminasi telur cacing. Meskipun Usrok buang hajat di WC, ia tetap saja bisa menyebarkan telur ini bila kakusnya meluber saat musim banjir. Jika air yang telah tercemar dipakai Pak Ogah untuk menyirami tanaman atau aspal jalan, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu. Saking reniknya telur-telur itu tak akan pecah, meskipun dilindas ban mobil atau sepeda motor. Sambil menumpang debu, telur itu tertiup angin, lalu mencemari gorengan atau es doger yang dijual terbuka di pinggir-pinggir jalan. Telur lainnya terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang tangan manusia. Lewat interaksi sehari-hari, mereka bisa berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Mereka akan
71
masuk ke dalam perut jika si empunya tangan biasa makan tanpa cuci tangan. Karena menular lewat makanan, korban cacingan umumnya anak-anak yang biasa jajan di pinggir jalan. Mereka juga bisa menelan telur cacing dari sayuran mentah yang dicuci kurang bersih. Misalnya, hanya dicelup-celup di baskom tanpa dibilas dengan air mengalir. Mencuri makanan di Usus Ketika masuk ke perut seseorang, segera setelah menetas, cacing yunior akan “sungkem” kepada emaknya yang tinggal di usus halus. Setelah mendapat restu, ia akan membantu emaknya menggerogoti isi perut Usrok. Begitu mencapai umur 2 - 3 bulan, cacing itu akan menjelma menjadi seekor cacing betina dewasa yang siap bertelur. Sejak itu, ia akan membuat siklus baru buat cacingcacing generasi berikutnya. Saat sudah dewasa, panjang badan mereka bisa mencapai 30 cm, lebih panjang dari pensil baru. Oh seraaam! Namun, tak semua cacing segede itu. Cacing cambuk, misalnya, hanya sepanjang 5 cm. Produksi telurnya pun kalah jauh dari cacing gelang. “Hanya” 5 - 10 ribu telur per hari. Biasanya jumlah komplotan mereka jauh lebih banyak dari cacing gelang. Lebih kurang ajar lagi, mereka tidak hanya mencuri makanan di usus. Setelah kenyang menyantap nasi dan telur, mereka beramai-ramai menyesap darah dari dinding usus. Dalam sehari, seekor cacing cambuk dewasa bisa minum darah 0,005 ml. Jika di dalam perut Usrok terdapat 100 ekor, maka dalam sebulan Usrok harus kehilangan darah sebanyak 15 ml. Tak mengherankan, penderita cacingan biasanya juga menderita kurang gizi dan anemia. Kebiasaan minum darah juga dimiliki oleh cacing tambang. Meski bertubuh kecil (hanya sekitar 1 cm), mereka punya sepasang cakil yang bisa digunakan untuk mengigit permukaan usus. Jika mereka sedang ganas, gigitan mereka bisa sampai menyebabkan luka pada dinding usus. Cara penularan cacing tambang pun lebih canggih. Tak cuma lewat makanan. Dua hari setelah keluar dari perut induknya, telur cacing tambang menetas menjadi larva. Ukuran larva ini juga superkecil, hanya dalam satuan mikron. Begitu kecilnya, larva bisa masuk ke dalam tubuh Usrok lewat pori-pori kulit. Dengan menumpang arus peredaran darah, mereka bisa mencapai jantung dan paru-paru. Di dalam paru-paru mereka menembus alveolus (kantung paru-paru), lalu merangkak naik ke atas sampai di tenggorokan. Setelah melewati perjalanan berliku-liku, mereka ikut tertelan bersama makanan, dan akhirnya mencapai usus. Karena daerah jajahannya yang sedemikian luas, cacing ini tak hanya menimbulkan masalah di usus, tapi juga di jaringan otot, paru-paru, dan lambung. Selain bisa menyebabkan anemia, cacing ini juga bisa menyebabkan radang paru-paru dan radang
72
tenggorokan. Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus yang hanyak berisi makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar, dekat dengan “pintu keluar”, misalnya cacing keremi. Di malam hari, cacing betina dewasa mengendap-endap pergi ke “katup belakang” untuk meletakkan telur. Ulahnya yang kurang ajar ini bisa menimbulkan rasa gatal hebat di sekitar anus Usrok. Jika Usrok selalu menggaruk-garuk anusnya saat lagi tidur, bisa jadi itu pertanda cacing keremi sedang beraksi. Saat digaruk, telur-telur ini bersembunyi di jari dan kuku Usrok. Sebagian lagi menempel di seprei, bantal, guling, dan pakaiannya. Lewat kontak langsung, telur menular ke orang-orang yang tinggal serumah dengan Usrok. Lalu, siklus cacingan pun dimulai lagi. Kuncinya Hidup Bersih Menurut Adi Sasongko, kunci pemberantasan cacingan adalah memperbaiki higiene dan sanitasi lingkungan. Misanya, tidak menyiram jalanan dengan air got. Sebaiknya, bilas sayur mentah dengan air mengalir atau mencelupkannya beberapa detik ke dalam air mendidih. Juga tidak jajan di sembarang tempat, apalagi jajanan yang terbuka. Biasakan pula mencuci tangan sebelum makan, bukan hanya sesudah makan. Dengan begitu, rantai penularan cacingan bisa diputus. Pada saat bersamaan, anak-anak yang menderita cacingan harus segera diobati. Namun, meski semua anak sudah minum obat cacing, tak berarti masalah cacingan akan selesai saat itu juga. Pemberantasan cacingan adalah kerja gotong royong yang butuh waktu bertahun-tahun. Negara maju sepenti Jepang pun pernah dibuat sibuk oleh ulah para cacing perut ini. Setelah kalah oleh Sekutu saat Perang Dunia II, Jepang jatuh menjadi negara miskin. Karena miskin, mereka menggunakan kotoran manusia sebagai pupuk pertanian. Akibatnya, penularan cacing menjadi tak terkendali, sampai menyerang 80% penduduk. Butuh waktu 10 tahun untuk menurunkan angka kecacingan hingga di bawah 10%. Pada kasus cacingan ringan sampai sedang, gejalanya sulit dikenali. Untuk memastikan, anak-anak harus diperiksa tinjanya dengan mikroskop. Jika terbukti mengandung telur cacing, ia harus segera diobati. Dengan obat cacing tentunya. Namun, bila lewat pemeriksaan ternyata anak-anak terbukti sehat, simpan saja obat itu di kotak obat untuk digunakan bila di dalam perut si Usrok berkeliaran cacing perut. (idionline/KCM)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
73
ARTIKEL 45 VAKSINASI MMR PENTING DAN AMAN Anak-anak yang tidak diberikan vaksinasi mumps-measles-rubella (MMR) memiliki risiko tinggi yang membahayakan terhadap kesehatan, hal ini dilaporkan oleh tim peneliti Internasional, pada 19 Oktober 2005 lalu. Selama ini banyak yang mengatakan bahwa vaksin tersebut berpengaruh terhadap terjadinya penyakit Crohn's ataupun autism, namun dugaan tersebut tidak disertai dengan bukti-bukti yang jelas, dikatakan Vittorio Demicheli, M.D., dari Servizo Sovrazole Epidemiologia. Mumps, measles dan rubella adalah penyakit yang serius yang berpotensi menjadi suatu penyakit yang fatal, menyebabkan kecacatan dan kematian, Dr. Demicheli dan timnya menjelaskan. Mumps, Measles dan rubella masih terjadi pada negara yang sedang berkembang dimana program vaksinasi tidak dijalankan dengan baik sehingga angka kematian akibat penyakit ini tinggi. Di negara yang sudah berkembang kejadian penyakit ini jarang terjadi. Dalam penelitiannya baru-baru ini, Dr Demicheli dan timnya mempelajari bukti-bukti tentang keuntungan dan kerugian pengguanaan vaksin MMR. Mereka melakukan 139 penelitian, 31 diantaranya mengalami bias. Penelitian tersebut membandingkan percobaan prospektif dan retrospektif terhadap efek dari MMR dibandingkan dengan plasebo. Hasil yang didapatkan adalah vaksin tersebut sangat rendah menyebabkan gangguan infeksi traktus respiratorius bagian atas, dan terlihat efeknya tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan plasebo. Mereka menemukan hubungan yang positif antara MMR dan trombositopeni purpura ringan, parotitis, kejang febril dalam 2 minggu setelah divaksinasi. Kesimpulan yang didapatkan menjelaskan bahwa tidak ada fakta yang dapat membuktikan hubungan antara vaksinasi MMR dengan penyakit Crohn's, kolitis ulseratif ataupun autism. Keamanan pengguanaan vaksin MMR telah banyak dibuktikan penggunaannya di seluruh dunia, Dr. Demicheli mengatakan. Efektivitas vaksin ini sangat penting untuk melawan penyakit yang berhubungan dengan mumps, rubella dan measles. Vaksin MMR penting untuk mencegah penyakit secara global. (idionline/KalbeFarma)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
74
ARTIKEL 46 ENDROLIN BEBASKAN NYERI SAAT HAID Nyeri haid tentu saja sangat menyiksa bagi perempuan yang setiap kali haid mengalami nyeri. Sakit menusuk, nyeri yang hebat, di sekitar perut bagian bawah dan bahkan kadang mengalami kesulitan berjalan sering dialami ketika nyeri haid ini menyerang. Nyeri haid merupakan salah satu gangguan menstruasi yang banyak diderita perempuan. Dalam istilah medis nyeri haid disebut dengan Dismenore. Dikenal dua jenis Dismenore yaitu Dismenore primer dan Dismenore sekunder. Dismenore Primer Dismenore primer adalah murni merupakan nyeri haid tanpa ada penyakit lain yang mendasarinya. Sedang Dismenore sekunder yaitu nyeri haid yang disebabkan oleh adanya pengidapan penyakit kandungan. Dismenore primer terjadi bila rahim berkontraksi karena suplai darah ke endometrium berkurang. Nyeri ini terjadi hanya selama siklus menstruasi yaitu saat terjadinya pengeluaran sel telur. Dismenore primer diderita oleh lebih dari 50% perempuan yang mengalami menstruasi. Dari jumlah tersebut sekitar 5 sampai 15%-nya penderita nyeri hebat sangat terganggu aktivitas sehari-harinya. Dismenore Sekunder Dismenore sekunder disebabkan tumbuhnya jaringan rahim di luar rahim yang disebut endometriosis. Endometriosis dapat terbentuk antara lain karena, • suatu pertumbuhan non kanker dari jaringan otot dan penunjang (tumor fibroid), • pertumbuhan non kanker dari lapisan dinding otot rahim yang disebut adenomiosis, • peradangan saluran telur, • pertumbuhan jaringan parut, atau • perlengketan antar organ dalam perut. Endometriosis Endometriosis diderita oleh perempuan berusia 12-80 tahun dengan rata-rata usia sekitar 28 tahun. Sekitar 10-35% perempuan usia reproduksi mengalami penyakit ini. Endometriosis ditemukan sebanyak 23-40% pada perempuan dengan gangguan kesuburan. Endometriosis merupakan penyakit yang progresif. Saat haid, 25% perempuan yang menderita endometriosis mengalami nyeri haid. Endometriasis dapat menurunkan kesehatan, kualitas hidup, dan kesuburan wanita.
75
Hampir semua perempuan bisa terkena endometriosis sebab penyakit ini tidak mengenal perbedaan ras atau tingkat sosioekonomi. Selain itu, meskipun belum terbukti secara genetik ada kemungkinan penyakit ini dapat diturunkan dalam keluarga. Di antara penyakit kandungan yang ada endometriosis menduduki peringkat kedua. Terapi Ada beberapa jenis terapi yang diberikan pada penderita endometriosis. Tetapi karena penyebab pasti endometriosis juga belum diketahui dengan benar, maka terapi yang ada tidak menjamin kesembuhan. Tujuan terapi meliputi henya meredakan gejala nyeri, menurunkan atau menghambat pertumbuhan jaringan endometrium, mempertahankan atau mengembalikan kesuburan, dan mencegah atau menghambat kekambuhan. Terapi hormon bertujuan menghentikan ovulasi sehingga lapisan endometrium menciut dan mati. Obat yang digunakan meliputi derivat testosteron (hormon pria), progestogen (salah satu hormon wanita), dan analog GnRH/gonadotropin releasing hormone (leuprorelin, goserelin, nafarelin, buserelin, dll.). Untuk menambah pilihan dalam pengobatan endometriosis, kini ada obat baru berjenis Leuprolide asetat 3,75 mg dengan nama dagang Endrolin. (idionline/dtkcom)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
76
ARTIKEL 47 KEHAMILAN CARA TERBAIK CEGAH ENDOMETRIOSIS Endometriosis lebih sering ditemukan pada perempuan dari golongan sosio ekonomi yang kuat. Lebih sering juga ditemukan pada perempuan yang tidak kawin pada usia muda dan yang tidak mempunyai banyak anak. Diperkirakan fungsi indung telur yang terus menerus tanpa diselingi kehamilan memegang peranan dalam terjadinya endometriosis. Ada hubungan antara endometriosis dengan infertilitas. Sebanyak 30-40% perempuan dengan endometriosis mengalami infertilitas. Faktor penting yang menyebabkannya adalah terganggunya motilitas tuba karena fibrosis dan perlekatan dari jaringan sekitarnya. Endometriosisi adalah suatu keadaan di mana selaput lendir rahim atau jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar rongga rahim. Jaringan ini terdiri dari kelenjar dan stroma. Bila terdapat di dalam otot rahim disebut adenomiosis dan bila terdapat di luar rahim disebut endometriosis. Endometriosis sering ditemukan di indung telur, dalam rongga panggul, di usus buntu, di leher rahim, vagina, kandung kemih, parut bekas operasi, kelenjar limfe dan sangat jarang dapat ditemukan di lengan, paha, selaput paru, dan jantung. Menurut teori, endometriosis terjadi karena mengalir kembali (regurgitasi) dari darah haid melalui tuba ke dalam rongga panggul (pelvis). Sel-sel endometrium yang masih hidup dan didapati dalam darah haid kemudian berimplantasi di pelvis. Teori lain menyebutkan endometriosis terjadi karena rangsangan pada sel-sel epitel berasal dari selom yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis. Rangsangan ini akan menyebabkan metaplasi dari sel-sel epitel itu sehingga terbentuk jaringan endometrium. Di samping kedua teori itu, terbuka kemungkinan timbul endometriosis dengan jalan penyebaran melalui jalan darah atau getah bening, dan dengan implantasi langsung dari endometrium pada operasi. Jaringan endometriosis seperti halnya jaringan endometrium di dalam rahim, dapat dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron. Besar pengaruhnya tidak selalu sama, tergantung komposisi endometriosis yang bersangkutan, reaksi jaringan normal disekitarnya dan lain-lain. Akibatnya sebagian besar dari endometriosis berdarah secara periodik dan menyebabkan reaksi di jaringan sekelilingnya berupa radang dan perlekatan. Pengobatan untuk mengatasi infertilitas karena endometriosis dilakukan dengan mempertimbangkan umur, tahap penyakit, lama infertilitas dan hebatnya keluhan.
77
Kemudian dapat diputuskan untuk dilakukan terapi hormonal atau perlu menempuh upaya pembedahan. Ada pendapat bahwa kehamilan adalah cara yang paling baik untuk mencegah endometriosis. Gejala-gejala endometriosis memang berkurang atau hilang pada waktu dan sesudah kehamilan karena endometrium dalam sarang-sarang endometriosis mengalami regresi. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak menunda perkawinan dan hendaknya diusahakan supaya segera mendapatkan anak. (idionline/dtkcom)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
78
ARTIKEL 48 RADANG TENGGOROK PADA ANAK Berbagai penyakit langganan anak balita seperti demam, batuk, pilek, diare tidak perlu dicemaskan. Berbagai penyakit ini merupakan penyakit ringan yang justru merupakan proses berlatih daya tahan anak. Melalui berbagai penyakit ini anak akan semakin kuat. Ketika memasuki usia sekolah, anak semakin jarang sakit. Dunia kedokteran dan statistik telah membuktikan bahwa 85% anak mengalami radang tenggorokan. Penyebabnya adalah infeksi virus. Anak memang sering terserang infeksi saluran napas atas termasuk radang tenggorokan ini. Sekitar 90% kasus radang tenggorokan yang disertai hidung berair, demam, dan nyeri telinga disebabkan oleh virus. 10% sisanya penyebab radang tenggorok adalah bakteri. Oleh karena disebabkan oleh virus maka antibiotik tidak diperlukan. Infeksi virus seperti misalnya batuk, pilek, radang tenggorokan, sama sekali tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik. Infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya. Tubuh akan melawan dengan sistem kekebalan tubuh. Penggunaan antibiotik yang berlebihan malahan merugikan. Sebab, membuat anak menjadi resisten. Antibiotik menjadi tidak mempan melawan infeksi. Pada kasus radang tenggorok yang disebabkan oleh bakteri tersering adalah bakteri Streptokokus. Gejala infeksi bakteri ini adalah tenggorokan yang berwarna merah daging dan tonsil yang mengeluarkan cairan. Pada kasus radang tenggorokan yang disebabkan bakteri antibiotik memang diperlukan. Jika anak gelisah, rewel, sulit tidur, lemah, lesu karena radang tenggorokan, dapat dibantu dengan meredakan gejalanya. Tak selalu dengan obat. Mungkin dengan tindakan yang mudah dan sederhana dapat membantu menenangkan anak. Seperti misalnya nyeri menelan diberikan tindakan banyak minum air hangat, obat kumur, lozenges, dan parasetamol untuk meredakan nyeri. Untuk demam, tindakannya banyak minum, parasetamol, kompres hangat atau seka tubuh dengan air hangat. Jika anak mengalami hidung tersumbat dan berair, diberikan tindakan banyak minum air hangat, anak diuap dengan baskom air hangat, dan diberikan obat tetes hidung. Tidak perlu terlalu dicemaskan jika anak tidak sembuh dalam satu atau dua hari. Beberapa kasus radang tenggorok akibat virus akan sembuh setelah dua minggu. Bawa anak ke dokter bila gejala terlihat semakin berat. (idionline/dtkcom) ---------------------------------------------------------------------------------------------------------
79
ARTIKEL 49 PENGARUH ZAT BESI TERHADAP HUBUNGAN IBU DAN BAYI Ibu yang kekurangan zat besi cenderung mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan bayinya dibandingkan ibu yang mengkonsumsi vitamin dan suplemen mineral. Demikian diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan beberapa waktu yang lalu. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa wanita yang menderita anemia mungkin akan mengalami depresi pasca persalinan dan defisiensi besi sedang yang mengurangi daya pikir dan daya ingat. Penelitian Penn State merupakan studi pertama yang meneliti bagaimana defisiensi besi mempengaruhi kemampuan ibu untuk berhubungan secara emosional dengan anaknya. “Penemuan baru ini menunjukkan bahwa efek defisensi besi yang ringan dapat mengganggu landasan solid yang tampak pada interaksi ibu sehat dan bayinya,” ujar pimpinan penulis studi tersebut, Dr. Laura Murray Kolb. Para peneliti merekam 85 wanita di Afrika Selatan yang sedang berinteraksi dengan bayinya yang berusia 10 minggu dalam rekaman video. Enam puluh empat wanita di dalam kelompok tersebut diidentifikasi mengalami defisiensi besi ringan, dan 31 wanita yang lain tidak mengalami defisiensi besi. Kemudian diberikan suplemen kepada separuh jumlah wanita yang mengalami defisiensi besi, dan setelah sembilanbulan kemudian interaksi ibu-anak tersebut kembali direkam dalam video. Peneliti yang menganalisa video tersebut menyimpulkan bahwa ibu yang mengalami defisiensi besi ringan dan tidak mendapatkan suplemen bersifat kurang sensitif terhadap tanda-tanda yang diberikan bayinya dan memiliki nilai yang lebih rendah dalam kemampuan emosional dibandingkan wanita pada kedua kelompok yang lain. Setelah sembilan bulan, bayi-bayi pada ketiga kelompok tersebut juga mempunyai perilaku yang berbeda, mereka yang ibunya mengalami defisiensi besi ringan bersifat kurang responsif dan kurang dekat dengan ibunya. “Ibu yang baru melahirkan harus mewaspadai kadar zat besi mereka, yang kini mereka ketahui dapat mempengaruhi bayi dan juga ibunya,” ujar Murray-Kolb dalam sebuah pernyataan.”Defisiensi besi dapat dengan mudah dikoreksi dan dapat menjadi bagian penting dalam masalah pasca partus yang menyangkut interaksi ibu dan bayi.” (idionline/KalbeFarma)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
80
ARTIKEL 50 MENJAGA KESEHATAN BALITA Kesehatan anak, khususnya balita, penting artinya bagi keluarga. Ibaratnya, kesehatan anak adalah kebahagiaan orang tua. Wajar ketika anak enggan ngedot, terserang pilek, demam, atau problem lainnya, orang tua kelabakan. Lantas, apa yang mesti dilakukan bila si kecil sakit, bagaimana pula mencegahnya? Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan pada satu saat menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh. Penyakit yang sering diderita bayi dan balita, menurut Dr. Kishore R.J., dokter spesialis anak yang berpraktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina di Jatinegara, Jakarta, antara lain, demam, infeksi saluran napas, dan diare. "Tapi yang sering membuat orang tua segera membawa anaknya berobat adalah demam dan diare. Kalau batuk-pilek biasanya masih bisa ditunda," tuturnya. Demam memang bukan penyakit, tapi gejala suatu penyakit. Semisal karena batuk dan pilek, radang tenggorokan, diare, infeksi lain pada saluran pencernaan, atau infeksi saluran napas. Dalam buku Mengatasi Gangguan Kesehatan pada Anak-Anak, karangan dr. Anies dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, kenaikan suhu tubuh juga sering terjadi saat tumbuh gigi pertama. Suhu tubuh juga akan meninggi sehabis memperoleh imunisasi DPT (difteria, pertusis, dan tetanus), namun hanya berlangsung kira-kira 24 jam. Anak dikatakan demam, bila suhu tubuhnya di atas 37,5oC. Kalau itu yang terjadi, tidurkan anak dalam ruang ber-AC atau berkipas angin, kalau ada. "Kenakan pakaian yang tipis. Jangan diselimuti dengan selimut tebal - kecuali si anak menggigil - karena justru akan meningkatkan suhu tubuh," jelas Kishore. Adalah bijaksana kalau di rumah selalu tersedia obat turun panas sebelum anak dibawa ke dokter. Parasetamol biasa dipakai dan aman untuk anak dan bayi. Selain obat turun panas, dr. Anies menyarankan agar anak diberi banyak minum ketika terserang demam. Boleh air putih, susu, air jeruk, sari buah, atau kaldu hangat. Dengan begitu anak akan mudah berkeringat sehingga suhu tubuh menurun. Seka keringat pada tubuhnya dengan handuk basah, bedaki seluruh tubuh, dan gantilah pakaiannya dengan yang kering supaya merasa segar. Untuk menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan mengompres kening dengan lap atau handuk basah. Selama suhu tubuhnya masih tinggi, kompres tetap perlu. Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah terjadinya kejang-kejang atau setip. Air tajin untuk diare Diare yang disertai berkurangnya cairan tubuh (dehidrasi), batuk disertai sesak napas, gejala ke arah asma meskipun bukan asma, atau infeksi saluran napas bagian bawah, dan demam berdarah, menurut Kishore, perlu mendapat perawatan khusus. Penyebab diare umumnya makanan. Bisa karena keracunan makanan atau karena kuman
81
dalam makanan. Kalau makanannya beracun, gejala utamanya muntah, baru diikuti diare. Kalau karena kuman pada makanan, biasanya diare dulu baru kemudian muntah. Dalam bukunya, dr. Anies menyebutkan, diare merupakan keadaan gawat darurat sehingga harus segera ditanggulangi sebelum kondisi dehidrasi terjadi, yaitu pertamatama dengan memberikan banyak minum. Pemberian susu formula dan jus buah dihentikan sementara. Namun, ASI tetap dilanjutkan. Bila diare terjadi berulang kali, anak akan kehilangan banyak cairan, bahkan sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida ikut terbuang. Bila berkelanjutan, bisa terjadi ketidakseimbangan cairan tubuh sehingga timbul dehidrasi. Kondisi dehdarasi inilah yang paling dikhawatirkan meski diare pada dasarnya akan sembuh sendiri. Tanda-tanda dehidrasi antara lain anak menangis tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus. Air seni keluar sedikit dan berwarna gelap, ada kalanya tidak keluar sama sekali. Juga, mata cekung atau terbenam. Pada bayi tanda dehidrasi bisa dilihat lewat ubun-ubun yang menjadi cekung. Juga anak mengantuk, kulit pucat atau kekenyalan tubuh berkurang, dan bekas cubitan tidak cepat kembali normal. Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan sebanyak mungkin. "Tidak harus larutan oralit. Bisa berupa teh manis, air gula garam, jus, sup. Air tajin justru cukup efektif bagi bayi untuk mengatasi diare. Juga jauh lebih baik dibandingkan dengan oralit karena tajin mengandung glukosa polimer yang mudah diserap," jelas Kishore. Larutan gula garam dibuat dengan perbandingan dua sendok teh gula pasir dan setengah sendok teh garam untuk segelas air putih. Larutan ini, menurut dr. Anies, diberikan sedikitnya setengah gelas tiap kali anak muntah atau buang air besar. Bisa juga diberikan satu sendok makan setiap lima menit, sampai anak dapat buang air kecil secara normal. Air tajin selain cepat dicerna, juga mengandung kadar glukosa cukup tinggi, yang akan mempermudah penyerapan elektrolit. Selain itu dua macam poliglukosa dalam tepung tajin dapat menyebabkan feses lebih padat. Keuntungan lain air tajin adalah adanya kandungan proteinnya, yaitu 7 - 10 %. Sedangkan garam oralit tidak mengandung protein. Penggunaan air tajin sebagai "obat diare", menurut dr. Anies, tidak berbahaya untuk bayi sekalipun. Alergi hingga gondong Yang juga sering diderita anak-anak adalah alergi, dan yang paling sering alergi saluran pernapasan. Menurut dr. Anies, penyebabnya bisa macam-macam. Gelaja umumnya sama, yakni bersin-bersin, mata berair, hidung tersumbat, ingusan, dan gatal. Anak biasanya menggaruk-garuk hidungnya dengan punggung tangannya. Bila sedang terserang, disarankan anak dihindarkan dari pencetusnya. Kalau pencetusnya debu, seisi kamarnya harus bebas debu dan diusahakan tidak lembap. Tirai, karpet, dan sejenisnya disingkirkan. Gangguan pernapasan lainnya adalah asma. Pencetusnya bisa karena pilek dan selesma, terlalu banyak bergerak, udara dingin, perubahan emosi, asap rokok, perubahan cuaca, dan alergi (udara, debu rumah, bulu binatang, makanan, dsb.). Namun, yang paling sering ialah alergi. Ada kalanya gabungan beberapa pencetus asma dapat menimbulkan serangan. Misalnya, ketika sedang berlari-lari anak tidak terserang asma. Tetapi kalau berlari-lari saat cuaca dingin, serangan asma timbul. Ketika terserang asma, anak diberi obat yang diresepkan dokter. Jika anak sulit bernapas sampai tak mampu menelan makanan, bibir dan lidah kebiruan, segera saja hubungi dokter.
82
Obat asma sebenarnya bersifat sementara. Kalau pencetusnya ada, sesak napas akan berulang. Jadi, langkah pencegahan terbaik, bebaskan anak dari segala pencetusnya. Selain itu, anak-anak sering tak luput dari serangan batuk, yang juga merupakan gejala suatu penyakit. Misalnya karena gangguan pada saluran pernapasan. Meski demikian, menurut dr. Anies, batuk yang berlebihan bisa sangat mengganggu, bahkan mengakibatkan berbagai komplikasi. Beberapa penyebab batuk menahun dan berulang misalnya bronkitis atau radang tenggorokan, asma, kelainan paru-paru menahun, masuknya benda asing atau makanan ke saluran napas, dan kelainan bawaan pada saluran napas. Namun, bisa juga karena gangguan psikologis, semisal setelah kelahiran adik baru. Keluhan batuk perlu disampaikan ke dokter, apakah karena perubahan cuaca pagi, malam, atau sepanjang hari. Sewaktu duduk, apakah si kecil mengeluarkan dahak atau tidak. Perlu disampaikan pula asal mula, ciri-ciri batuk, untuk mempermudah diagnosis dan pengobatannya. Batuk rejan merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas, tepatnya pada batang tenggorokan. Penyebabnya kuman Hemophilus pertussis. Batuk rejan yang juga dikenal sebagai "batuk seratus hari" atau kinkhoest berlangsung selama dua bulan lebih, kalau tidak diobati dengan baik. Gejalanya mirip influenza, yaitu batuk dan pilek ringan serta menurunnya nafsu makan, yang berlangsung kira-kira 1 - 2 minggu. Bayi dan balita, menurut dr. Anies, termasuk kelompok yang paling sering menderita batuk rejan. Jika batuk ini tak diobati dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi komplikasi. Agar tidak tertular, jauhkan anak dari penderita batuk rejan. Pencegahan utama, tulis dr. Anies, adalah pemberian vaksinasi DPT sebanyak tiga kali. Suntikan ulangan diberikan satu tahun setelah suntikan dasar ketiga dilakukan. Vaksinasi DPT yang pertama telah dianjurkan bagi bayi yang berusia tiga bulan. Influenza sebenarnya bukan penyakit berbahaya. Disebabkan sejenis virus, penyakit ini umumnya menyerang sebagai wabah dan akan berlangsung selama 3 - 4 hari. Jarang menimbulkan komplikasi, sekalipun disertai demam tinggi. Namun, kalau daya tahan tubuh penderita menurun, maka infeksi sekunder, seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga atau sinusitis, dapat muncul. Jika ini terjadi, anak segera dibawa ke dokter. Untuk mengatasinya, anak perlu cukup istirahat dan diberi cukup cairan. Sari buah atau air bisa untuk mengganti cairan yang hilang karena berkeringat. Kopi, teh, dan susu tidak dianjurkan. Setiap tiga atau empat jam sekali, suhu tubuh anak diperiksa. Jika suhu naik mencapai lebih dari 38oC dan tidak turun dalam waktu 36 jam, segera bawa ke dokter. Anak-anak pun sering menderita selesma dan pilek, lebih-lebih bila daya tahan tubuh anak kurang baik. Anak yang mengalami pilek akibat virus ini perlu diajari mengeluarkan lendir dalam hidungnya untuk mencegah terjadinya penumpukan lendir yang dapat mengganggu organ lain, misalnya telinga. Dalam kondisi seperti ini, anak perlu banyak istirahat dan makan menu bergizi. Sari buah segar baik untuk penderita penyakit ini. Bila suhu tubuh meningkat, anak dapat diberi obat penurun panas atau kompres dingin untuk mencegah kemungkinan timbulnya kejang. Gondong juga kerap diderita anak-anak. Penyebabnya sejenis virus yang menyerang kelenjar ludah, yaitu parotid kelenjar ludah besar di depan telinga. Sering pula terjadi pada kelenjar di bawah rahang dan biasanya kedua sisi yang terkena. Beristirahat di tempat tidur dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan
83
mempercepat penyembuhan. Tidak berlaku pantangan makanan dan minuman, tapi makanan yang lunak dan mudah dicerna sangat dianjurkan. Makanan seperti agar-agar, serikaya, sup kaldu, dan sayuran yang dihaluskan, baik bagi penderita gondong. Perlu cukup minum untuk menggantikan cairan yang keluar melalui keringat. Dokter biasanya memberikan obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang diminumkan selama gejala penyakit masih ada. Bila anak merasa kepala maupun buah zakarnya sakit, perut dan daerah kemaluan terasa nyeri, segera dibawa ke dokter. Sedia obat sebelum sakit Apa yang mesti dilakukan agar anak tidak mudah terserang penyakit? "Ya, tergantung penyakitnya. Agar anak kita tidak terserang batuk-pilek, hindarkan anak dari penderita batuk-pilek," ujar Dr. Kishore. Untuk mencegah diare, saran Dr. Kishore, jangan makan jajanan dari luar yang kurang terjamin kebersihannya. Bagi bayi, botol susu harus disterilkan. Yang paling penting menjaga kebersihan. "Yang sering terjadi, dot jatuh dan dipasang kembali karena baby sitter malas mencucinya. Atau, susu sudah berjam-jam diminumkan lagi," ujarnya. Halhal demikian banyak terjadi terutama pada keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah sekali, atau tinggi sekali, yang menyerahkan perawatan anak sepenuhnya pada pengasuh bayi. Dalam kotak obat keluarga sebaiknya tersedia jenis obat anak, seperti obat turun panas dan antidiare. Juga jenis obat lain berdasarkan kasus demi kasus yang biasa diderita anak. Misalnya, untuk anak yang sering kambuh asmanya, perlu disediakan obat cadangan dengan resep dokter untuk persediaan kalau asmanya timbul. Dalam pemeliharaan kesehatan anak, pemenuhan gizi berpengaruh terhadap kesehatan dan daya tahan anak. "Kalau gizi baik, risiko anak terkena penyakit berkurang. Kalaupun terkena kuman, karena daya tahan tubuhnya bagus, ia tidak sampai sakit, tapi hanya berupa gejala. Misalnya, diare sebentar kemudian diare itu hilang," jelas Dr. Kishore. Daya tahan tubuh, yang dikenal sebagai immunoglobulin berasal dari protein. Kalau tidak ada protein, tidak akan terbentuk faktor daya tahan tubuh. "Jadi, ada korelasi langsung antara gizi dan daya tahan tubuh. Semakin buruk gizinya, semakin jelek daya tahan tubuhnya, semakin sering terinfeksi, semakin turun nafsu makannya, dan semakin turun lagi daya tahan tubuhnya. Semua menjadi seperti lingkaran setan," tutur Dr. Kishore. Itulah pentingnya dilakukan imunisasi pada anak. "Menu ideal untuk bayi dan anak balita adalah yang seimbang. Mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan anak," katanya. Yang pasti, makanan untuk balita harus cukup energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur. Semua gizi esensial harus cukup. Kebutuhan energi bayi dan anak relatif lebih besar daripada orang dewasa, karena pertumbuhannya yang pesat. Demikian pula kebutuhan protein balita relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yakni untuk pertumbuhan dan pembentukan protein serum, hemoglobin, enzim, dan antibodi. Juga untuk menggantikan sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh dan sumber energi. "ASI (Air Susu Ibu) tetap merupakan yang paling penting bagi bayi dan anak balita," tegas Dr. Kishore. Selain penting selama masa anak-anak, ASI juga sebagai makanan utama bayi. "Di samping itu juga murah, aman, higienis, dan sangat membantu pertumbuhan bayi," tegasnya.
84
Produksi ASI sampai hari kelima, yang disebut kolostrum (cairan kental kekuningan), sangat baik bagi bayi. Ia mengandung banyak antibodi, protein, mineral, dan vitamin A. Yang jelas, kata Kishore, ASI merupakan makanan terbaik yang tak tergantikan oleh segala bentuk makanan lain, baik susu formula, food supplement, ataupun suplemen vitamin. Tetapi, susu formula diperlukan untuk bayi-bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI. Misalnya, ketika ibu sakit dan produksi ASI tidak mencukupi. Jadi, bukan berarti anak balita tak boleh sama sekali memakai susu formula atau PASI (pengganti air susu ibu). "Kalau ASI memang tidak cukup, ya harus ditambah susu formula. Tapi kalau cukup, berikan ASI selama minimal empat bulan, yang dikenal sebagai pemberian ASI eksklusif, tanpa makanan tambahan," jelas Kishore. Dalam jumlah cukup, ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 3 - 4 bulan pertama. Setelah empat bulan, bayi perlu menu pelengkap atau tambahan (selain ASI atau PASI) karena kebutuhan gizi bayi meningkat, dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi ASI. Tapi bukan berarti pemberian ASI dihentikan. Bahkan ASI dianjurkan tetap diberikan sampai anak berusia dua tahun. Tentu saja, kalau ASI masih diproduksi. Dalam susu formula sudah terdapat asam amino esensial, asam lemak tak jenuh esensial, dan vitamin untuk kebutuhan sehari-hari. "Jadi, nggak perlu tambahan. Tambahan vitamin baru diberikan kalau ada gejala defisiensi vitamin. Atau, ketika muncul tandatanda malas makan, vitamin diberikan untuk merangsang nafsu makan anak," tuturnya. Kalau susu formula diberikan sesuai kebutuhan, defisiensi tak akan terjadi. Bahkan, kalau sudah memperoleh menu makanan seimbang, tanpa susu formula pun anak tidak perlu lagi vitamin tambahan. Karena dalam menu yang seimbang itu sudah terdapat vitaminvitamin yang dibutuhkan tubuh. (idionline/NeT)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
85