Lokakarya Fungsional Non Peneft
MENULIS UNTUK PENERBITAN Adi Widjono Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor
MENGAPA MENULIS ? Pembangunan memerlukan kerja sama . Setiap orang, dad berbagai profesi, menyumbangkan sesuatu bagi kebaikan bersama . Para teknisi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertaniandiharapkan menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan pada proses produktif penelitian . Pengetahuan dan keterampilan tersebut Iebih bermanfaat lagi bila ditularkan kepada orang-orang lain seprofesi . Publikasi tertulis merupakan satu cara yang efisien untuk menularkan pengetahuan yang dapat berarti menularkan produktivitas penelitian . Seorang teknisi selayaknya menulis bukan hanya karena diperintah dan/atau karena mengharapkan kredit fungsional, tetapi juga karena keinginan menyumbangkan pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat . Teknik Menulis Teknik menulis mengandung unsur seni, sebagian tergantung pada keterampilan penulisnya . Keterampilan menulis dapat ditingkatkan hanya melalui latihan . Tidak ada rumusnya yang mampu dengan serta merta membuat seseorang menjadi penulis yang baik . Tulisan dianggap baik bila relevan dengan masalah pembaca, menarik pembaca, dan membuat pembaca memahami gagasan penulis dengan mudah . Penulis yang baik mengenal para pembacanya . Beberapa Iangkah penulisan naskah dikemukakan Mundy (1985, p .3,) . Publikasi suatu tulisan dikerjakan penerbit . Bagi pembaca, penerbit adalah wakil penulis; penerbit turut bertanggungjawab alas tulisan yang diterbitkannya . Bagi penulis, penerbit adalah wakil pembaca ; penulis perlu memenuhi batasan-batasan yang dibuat penerbit .
59
Lokakarya Fungsional Non Peneltti
STRUKTUR TULISAN Tulisan mengandung bagian-bangian pembuka, utama, dan penutup . Selain itu, judul dipertukan sebagai ciri tulisan, sementara informasi tentang penulis diperiukan untuk menunjuk siapa yang bertanggung jawab dan berhak atas kredit penulisan . Bagian-bagian pelengkap termasuk pengantar . ringkasan atau abstrak, daftar acuan, lampiran, ucapan terima kasih, dll . Penerbitlah yang menentukan rincian struktur dan gaya tulisan yang diterbitkannya . Isi keseluruhan tulisan, terutama judul, pembuka, bagian utama, dan penutup, perlu konsisten dan sating berkaitan . Judul merupakan ciri ringkas yang mencerminkan isi tutisan . Judul biasanya menggunakan kata-kata kunci . Jumlah kata maksimum bagi judul ditetapkan penerbit . Informasi penulis dapat hanya mengandung nama (-nama) ; tetapi sebagian penerbit melengkapinya dengan informasi tambahan, seperti profesi, lembaga asal, alamat . Apabila penulis lebih dan satu, penulis pertama adalah yang paling banyak memberikan sumbangan pada proses kreatif penulisan . Nama akhir biasanya dianggap sebagai nama keluarga dan digunakan datam rujukan . Pembuka mengemukakan informasi pendahuluan, misainya mengapa tulisan tersebut penting dan perlu dibaca (latar belakang), bagaimana tulisan dibuat (bahan dan metode), dsb . Bagian utama mengandung informasi pokok (hasil, pembahasan) . Bagian ini mengemukakan fakta-fakta penting serta interprestasinya . Penutup menunjukan implikasi bagian utama (kesimpulan, saran) . Abstrak merupakan ringkasan keseluruhan tulisan . Abstrak bukaniah pengantar. Panjang abstrak ditentukan penerbit . Daftar acua juga disebut sebagai daftar pustaka, daftar bacaan, rujukan literatur, dsb . Isinya adalah keterangan spesifik penting tiap sumber informasi yang pembaca diacu penutis. Kelengkapan keterangan itu memungkinkan menentukannya sendin . Lampiran mengadung informasi penting, tetapi dianggap mengganggu bita dimasukan di bagian lain sebelumnya . Majalah ilmiah biasanya menghindarkan adanya lampiran bagi artikel . Ucapan terima kasih dapat menjadi bagian tersendiri atau diutarakan dalam Pembuka . Di dalamnya penulis menyatakan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah berperan penting pada keberhasilan penulisan .
60
Lokakarya Fungsional Non Peneli6
TEKS DAN BUKAN TEKS Tulisan membawa pesan/informasi dan penulisan . Agar mudah dimengerti, tulisan sederhana . Setiap kata/lambang yang digunakan sebaiknya baku dan mempunyai hanya satu makna . Misalnya, dalam tulisan yang akan dibaca oleh mereka yang bukan staf Badan Litbang Pertanian, arti Balitvet perlu diterangkan . Sekalipun tidak selalu diperlukan, nama ilmiah dapat jelas menerangkan makna nama umum suatu organisme . Kalimat sebaiknya tidak terlalu panjang, sedapat mungkin aktif, dan menggunakan tata bahasa yang benar. Namun rangkaian kalimat-kalimat yang terlalu pendekpun bisa melelahkan pembaca . Teks (narasi, kalimat) merupakan bentuk utama informasi dalam tulisan . Namun informasi dalam bentuk-bentuk bukan teks dapat mendukung efektivitas tulisan . Tabel mengemukakan sen data/informasi secara lebih jelas . Grafik menunjukan perbandingan dan/atau perkembangan besaran secara lebih mengesankan . Bagan dan denah membantu menerangkan struktur, tata letak, dan hubungan antar komponen . Sketsa dan foto membantu menerangkan bentuk, tekstur, dan wama benda . Informasi dalam bentuk bukan teks sebaiknya dipakai hanya bila perlu . Apa yang sudah jelas dalam satu bentuk informasi tidak perlu dijelaskan lagi dalam bentuk lain . Teks sebaiknya menerangkan makna atau implikasi data/informasi bukan teks, tidak hanya sekedar membacakannya . Seperti halnya teks, informasi bukan teks perlu sederrhan dan jelas .
PENGETIKAN Pengetikan dan komputer dapat memudahkan proses penulisan naskah . Pemberian/peminjaman disket naskah kepada penerbit biasanya membantu kelancaran penerbitan . Untuk memudahkan koreksi, pengetikan sebaiknya menggunakan huruf yang cukup besar (> 10 pt), dalam dua spasi, dengan marlin cukup lebar . Ini berlaku bagi semua bagian tulisan, termasuk abstrak, daftar pustaka, dsb . Kata di ujung tiap bans teks naskah sebaiknya tidak diputus . Pastikan pita/tinta/toner mesin tik/pencetak masih cukup baik sehingga tulisan mudah dibaca . Minimalkan kesalahan ketik dengan ketelitian . Banyaknya kesalahan tanda baca, angka, ejaan, dsb . dapat menganggu dan mengurangi daya tank tulisan .
61
Lokakarya Fungsional Non Peneliti
PEMATANGAN Penulis bisanya secara emosional begitu dekat dengan tulisannya sendin sehingga kurang mampu melihat kesalahan-kesalahan penulisan yang dibuatnya . Bagi pematangan naskah, penulis dapat meminta bantuan orang lain (misal ; teman seprofesi) untuk ikut membana naskahnya dan menyampaikan sara-saran perbaikan . Cara lain mematangkan naskah adalah dengan mengendapkannya, tidak menyentuhnya selama beberapa waktu (han .minggu/bulan) . Setelah masa pengendapan, biasanya penulis sudah mempunyai jarak dengan naskahnya sehingga Iebih mampu berpikir jemih dan melihat kesalahan-kesalahan penulisannya sendiri untuk dikoreksi .
PENYUNTINGAN Sekalipun dapat dilakukan oleh penulis yang bersangkutan misalnya setelah pengendapan, penyuntingan utama dilakukan oleh penerbit . Penyunting bertugas menetapkan dan memperbaiki naskah yang akan diterbitkan . Atas nama penerbit, seorang penyunting membantu mengemukakan gagasannya . Tetapi bantuan itu tentu terbatas .
penulis
Di pihak lain, atas nama penerbit, penyunting juga membantu pembaca memahami penulis . Penulis sebaiknya memperhatikan saran penyunting yang dapat dianggap sebagai saran calon pembaca . Penulis tetap bertanggungjawab atas tulisannya .
TANDA SUNTING Banyak saran penyunting mudah dimengerti . Tetapi ada beberapa tanda sunting yang pelu dipelajari penulis pemula . Beberapa di antaranya dapat dilihat dalam Mundy (1985, p . 50-59) .
SARAN Penulis selayaknya melakukan yang terbaik, tidak terlalu mengan-dalkan penyunting untuk memperbaiki tulisannya . Penulis selayaknya bekerja sama dengan penyunting ; memperhatikan saran penyunting ; mendiskusikan kekurangan-setujuannya atas suatu saran dengan penyunting . Penulis selayaknya berkonsultasi dengan penulis-penuuis lain, terutama yang seprofesi dan ada di sekitar.
62
Lokakaiya Fungsiona! Non Peneliti
DAFTAR BACAAN Puslitbangtan . 1992 . Bahan Latihan Penyuntingan Ilmiah, Puslitbangtan, Bogor, 21 September - 4 Oktober . Kumpulan makalah, tidak diterbitkan . Montagnes, I . 1991 . Editing and Publication : a training manual . International Rice Research Institute, Manila & International Development Research Centre, Ottawa . Mundy, P . 1985 . Bagaimana Menulis Makalah Ilmiah . In : Mundy, P .& Bernsten, J . (eds .), Bagaimana Menulis Makalah dan Menyajikan Seminar Ilmiah . Puslitbangtan, Bogor .p .1-59 .
63