Jr.Ao/l**l*,Wq HAMBATANPERDAGANGAN DAMPAKPENGHAPUSAN SEKTORPERTANIAN TERHADAPKINERJAEKONOMINEGARAMAIU DAN BERKEMBANG (The Impact of Agricultunl TmdeLibemlizatbnon the Developedand Developing CountnEsEconomy) Haryadi, Rina Oktaviani, Mangara Tambunan dan Noer Azam Achsani Economic, Masterof Management JurusanIlmu Ekonomi DanStudiPembangunan, Studiet International Universitas Jambi,KampuUnjaPinangMasak,MendaloDarat,Km.15Jambi-Ma.Jambi
v
DoktorEkonomiPertanian,FakultasEkonomidan Manajemen, Institut PertanianBogor,
iI
DoktorEkonomiPertanian,FakultasEkonomiDanManajemen,Institut PertanianBogor t
u Y r C
7 Y
Abstract This research intends to map the international trade flow especially in the agricultural sector; to analyze the impact of trade protection elimination, furthermore to explore the impact of tariff prevailed by lndonesia. The GTAPmodel was used as the main tool of analysis. The findings show that international trade flow is stilldominated by developed countries. The elimination of trade protection results an increase in trade competition and decrease in most of the output experienced domestic support elimination. lt also results in a decrease in export of products experiencing elimination of export subsidy, and increase import of countries that applied tariff imports before simulation. Key words: WTO, international trade, GTAPmodel
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam dua das awarsa terakhir perkembanganperekonomiandunia telah mengalamiperubahanyang cukupmendasar dan ditandaioleh adanyapergeserangravitasi perekonomiandunia dari kawasanAtlantik ke kawasan Pasifik yang memunculkan kekuatan-kekuatan baru (AsiaTimurdan Asia Tenggara),semakin lancarnya pergerakan produkdanjasaantarnegarasebagaidampak penurunantarif, dan terbentuknyaorganisasi perdagangandunia (WTO). WTO adalah suatu organisasi perdagangan terbesardi duniadan bertujuan untuk menghapus semua hambatan perdagangan antar negara (WTO,2006). Berdasarkan hasilKonferensiTingkatMenteri (KTM) WTO ke-enamdi Hong Kong, ketiga pilar negosiasi sektor pertanian yaitu:
dukungan domestik (domestic support), subsidi ekspor (export subsidyl, dan akses pasar (market access) sudah harus dihapuskan pada 2O13. Hasil yang diharapkan dari pengimplementasian yang kesepakatan tersebutadalahliberalisasi menciptakansuatu kawasan perdagangan bebasdunia. Liberalisasi yang ditandai dengan penghapusandukungan domestik, subsidi ekspor dan pembukaanakses pasar yang seluas-luasnya dapat memunculkanpeluang sekaligus tantangan. Liberalisasi ini diperkirakanakan merubah peta kekuatan perdaganganproduk-produkyang terkait di dalamnya.Perubahanini selanjutnyaakan berdampakpada kinerjaekonomi terutama sektor pertaniandi setiapnegara.Indonesia
7/a/4'qe 7 7/'..2 Af^il - /44t 2008 7e ?f7t/4'7SS"t?/r'.O852 - 6tr01
WJ*.Iall*W,1*3 adalahsalahsatu negarayang akanterimbas dari dampak ini, mengingatsektor pertanian masihmenjadisalahsatu sektorkuncidalam perekonomianIndonesia.Siapkan negaranegara termasuk lndonesia menerima dampaktersebut? Tujuan Penelitian 1. Mengetahuikaraktersitikperekonomian Negaramaju dan berkembang. 2. Menganalisis dampak penghapusan semua hambatan perdagangan yang dicanangkan WTO terhadapkinerjaPDB, ekspor,impor,dan produksidalamnegeri negara-negara maju dan berkembang. TINJAUAN PUSTAKA Terdapat beberapa peneliti yang sudah mengkajidan menganalisisdampak li beralisasiterhadap kinerja perekonomian termasuk di sektor pertanian baik dalam konteks suatu negara maupun dalam konteks yang lebih luas. Secara umum temuan-temuanmerekadapat dikelompokkan menjadidua. Di satu pihak ada yang perdagangan menemukanbahwa liberalisasi berdampaknegatif (Hellerand Porter,1978; Lopez,2OO3;Paulino,2OO4tSarkar,2OO5). Namun di pihak lain ada pula yang menemukanbahwa liberali sasiberdampak positif atau minimaltidak merugikansuatu negara (Oktaviani, 2OOO; Hakim 2OO4; McKibbin dan Woo (2OO3), Morley dan Pi6eiro (2OO4l, dan Walsh at.al. (2O05). Semua peneliti tersebut sampai pada kesimpulanbahwa liberalisasiperdagangan berdampak positif pada perekonomian negara-negaraanggota secara keseluruhan. KERANGKATEORI BeberapaStudi Dampak Liberalisasi Perdagangan Teori perdagangan internasional menjelaskan bahwa suatu negara akan cenderunguntuk mengeksporproduk yang biaya produksinyarelatif lebih murah dan selanjutnyaakan mengimpor produk yang biaya produksinya relatif lebih mahal ketimbangdiproduksidi dalam negeri.Oleh karena itu jika setiap negara dapat mempertukarkanbarang atau produk yang berbeda, kedua negara yang berdagang
akan memperoleh manfaat berupa gain from trade /Krugman dan Obstfeld, 2OOO; dan Salvatore,2OOO). Analisis tentang perdagangan internasionalbisa dilakukandenganmenggunakan dua pendekatanyaitu: Pertama, melalui pendekatankeseimbanganparsial. Kedua, melalui pendekatankeseimbangan umum. Pendekatankeseim-banganparsial menganalisis segala bentuk kebijakan yang mendistorsipasardi suatu perdagangan pasar tertentu tanpa secara eksplisit kan konsekuensi-konsekuaensi memperhitung lainnya.Sementaraitu, terhadappasar-pasar analisismelalui pendekatankeseimbangan umum melihatpasarsebagaisuatu sistem. Teori KeseimbanganUmum Formulasi teoretik keseimbangan umum sebenarnya telah dimulai sejak pertengahanabadke-19,antaralainrumusan yang dilakukan (Gossen, 1854; Jevons, 1871;Walras,1874 dan Menger,1871dalam Soedarsono, 1985). Teori ini melihat perekonomiansebagai suatu sistem yang komplit (Dixonat.al., 1992). Teorikeseimbanganumum dinilailebih ungguldariteori keseimbanganparsial, karena analisisnya atasteori ekonomimikro,namun didasarkan konstruksi model keseim-banganumum dapat menjembatani ekonomimikro dan ekonomimakro(Oktaviani,2OOO). Teori keseimbanganumum menjelaskan pasar sebagai suatu system. Sistem pasarterdiridari beberapamacam pasaryang salingterkait antarasatu pasardenganpasar lainnya. Keseimbanganumum terjadi jika permintaandan penawaranpada masingmasingpasardalam sistemtersebutberada secarasirnultan. dalamkondisikeseimbangan terjadi Apabiladalam kondisikeseimbangan gangguanyang mengakibatkanketidakseimbangan (disequilibrium)pada suatu pasar secara parsial, akan segera dikuti oleh penyesuaian dan di pasaryang bersangkutan selanjutnyaterjadi proses penyesuaiandi pasar lainnya (simultanneous adjusment) yang membawaperekonomiankembalipada kondisi keseimbanganyang baru secara keseluruhan.
n/ohzre7 7/"..2 4p4// - /'/',. 2OOg7e 7&/4 '2557/7/1.0852 - 6907
o'
c
d.
c
c
t,
AK dr. q
l{-i'r
Modef General Trade Analysis Project Model GTAPadalahsuatu model yang menggunakan CGEsebagaialat analisisdan secaragamblangdijelaskanoleh Herteldan Tsigas(1997) dan Oktaviani(2OO8).Pada dasarnya model GTAP sama saja dengan model CGE nasional. Baik model GTAP ataupunmodel CGEsama-samamenggunakan konsep-konsep dasar arus pengeluaran dan pembelian antar pelaku ekonomi. Keduanyamerupakanmodel struktural yang dibangundengan dasar teori-teori mikroekonomiyangmenjelaskan lebihdetil perilakuperilaku di masing-masingagen ekonomi (behavioralequationsl. Perbedaanutama antara model CGE nasional dan model GTAP terletak pada cakupanwilayah.Padamodel CGE,interaksi antaraagen-agenyang berbedaberlangsung hanya dalam satu negara atau wilayah, sedangkandi dalam model GTAP interaksi antaraagen-agenberlangsungantar negara/ wilayah. Selain itu, GTAP juga mencakup transportasiglobal dan mobilitasinvestasi. Dengan demikian, model GTAP mampu menjelaskandampakkebijakanantar negara, sementaradalam model CGEterbatashanya dalam satu wilayahatau negarasaja. Program GTAP Agg
METODEPENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunderyang sebagianbesar berasaldari database General TradeAlayisis Project (GTAP) versi6.2. Alat analisisutamayang digunakan adalah CGE dengan model multinegara. Keunggulan utamadarimodelini adalahkarena ia bisa digunakanuntuk melihatdampakdari suatu kebijakanterhadapperekonomian banyak negarasecarasekaligusdan secaralebihrinci. pembahasan Untuk menyederhanakan dilakukanpengelompokandan pemisahan terhadap negara/wilayahdan sektor yang dikenaldenganistilahdisagregasi dan agregasi. Dalampenelitianini negaradiagregasimenjadi tiga belas,empat wilayah merepresentasikan negaramaju yaitu Australia& SelandiaBaru, Jepang,AmerikaSerikat,dan Uni Eropadan sembilanwilayah merepresentasikan negara berkembang. Sementara itu, komoditi diagregasimenjaditujuh belasektorkomoditi. Simulasikebijakandilakukansebagai berikut: : Pertama,dengan cara menghapus segala tarif dan subsidi ekspor serta dukungan domestik yang selama ini diberlakukan oleh negara maju dan berkembang.KeduaPemberlakuan tarif untuk produkkhususdan berbeda(SP&D)dengan ambangbatastertinggiyangtelahdisepakati oleh lndonesiadan WTO.
DataGT,\P 6.2
sn
s
Dala Dasar (.HAR)
Main Mode File (.TAB)
Experimenl (.EXP)
Cek Persentase
dukungan domestik
o
fo
Proses agregasidan disagregasi nesara& sektor
RunGTAP Penghapusan semua hambatan perdagangan
subsidi
l.
EKSDOT
Jt
I 'i
akses Dasar
Studi literatur
Eksekusi
1
ri
Hasil Simulasi 3 l
PDB r ill
Keragaan outDut
Keragaan i moor
Keragaan eksoor
Gambar 7. Diagram Alur Penelitian ?/6lqno7 77o..Z 4/n// - /44. 2008 7t ?f74415571Vi.0852
- 680/
WJ,*rlall-W-/-,3 HASIL PENELITIAN Peta PerdaganganNegara-NegaraDi Dunia Perekonomian duniamasihdikuasaioleh negaramaju dengantiga pelakuutama yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang, Amerika Serikat adalahpasar potensialbagi di dunia. sebagianbesarnegara-negara/wilayah Indikasiini terlihatdariposisinegaraitu sebagai negaratujuan utama ekspor oleh 7 dari 13 wilayah penelitian.Negara-negara tersebut adalah Cina, Jepang, Malaysia, Philipina, negara-negara ASEAN diluar ASEAN5, Uni Eropa,dan ROW Namun demikian ternyata Amerika Serikat bukanlah pemasok utama kebutuhan dunia. Dari 13 agregasisektor, tujuh negara/ wilayah ternyata mengimporsebagianbesar kebutuhanmerekadari Uni Eropa.Negaranegaratersebut adalahAustralia& Selandia Baru,Jepang,Cina,lndonesia,Vietnam,G33, dan ROW.Kondisiini terjadi karenaUni Eropa
memiliki pangsa pasar yang besar,perduduk yang banyak, dan merupakansuatu wifayah yang terdiri dari banyak negara.Jika dirinci negaramaka pemasokkebutuhan berdasarkan duniaterbesaradalahJepangyangdiindikasikan oleh terdapatnya 6 dari 1 3 negara yang memasoksebagianbesarimpornyadariJepang. pedagangan .iuga Peta a liran menunjukkanbahwa sebagianbesar kornoditi pertaniandieksporolehnegaramaju. Duabesar dunia negarayangmendominasiperekono-mian berturut-turutadalah Uni Eropa dan Amerika Serikat.lndikasiini ternyata bertolakbdakang denganpandanganyangselamaini menyatakan bahwa negaraberkembangadalahmengekspor adalah komoditipertanian.Faktorpenyebabnya masihtingginyadukungandomestikdansubsidi oleh negaramaju terhadapproduk mereka. Tabel 1. KontribusiEkspor Negara/wilayah di Dunia Dirinci Berdasarkan KelompokKomoditi
VXM D Pertanian dan Olahan
l6 Mnfcs
40503,76
4,86
Cina
2 1 2 4 7 ,O3
) 55
1? S7A?
3 8 1 9 ,9 9
o,46
ASEAN
56226,94
USA
6 4 9 18 "3 0
Jepang
Uni Eropa
Total
l7 Svces
ANZ
32916,56
r-32
0.68
17549,41
1,41
90969,73
6.97
22457,54
I,80
379467,81
409410,78
8,50
3979t,49
3,t9
453022,25
6,75
327090,24
6,79
63354,O7
5,08
44667t,28
6,48
779
6037i 5.50
I z - >5
220242,27
17,65
888876,06
12,89
37,44
5t0694,03
40,93
2514559,50
36,46
3,47
33|')724,16
+,r>
'?
6,57
200633,I 6
24,07
t803232,25
G3 3
3 5 317 ,15
4.24
247149,22
ROW
4t0793.52
49,29
| 057055.75
21,95
t.r3 32549
26.08
1793340,38
26,00
Total
833459,89
I 00,00
48 I 6333,50
100,00
t24784t,75
100,00
6897635,00
t00,0 0
+620t,
t6
Sumber: DatabaseGTAP6.2 (diolah) Hasil penelitian juga menunjukkan perdagangannya berlangsungdi luar wilayah bahwa hanyaUni Eropayang melangsungkan regional. sebagian besar aktivitas perdagangannya dalam wilayah regionalmereka,sedangkan Tabel 2. KontribusiPerdagangandi Dalam wilayah lainnya sebagian besar aktivitas dan di LuarWilayah Negara
ASEAN
ANZ
othNAFTA
EastAsia
18,29
2,r2
2,20
ANZ
9,68
5,78
2,91
t6,01 t7,72
othNAFTA
1.03
o45
1.95
2,8|
I,tJ
l{q
3 . 18
19.30
1) 7
)5 )4
ASEAN
EastAsia Japan
12,84
2,06
USA
s ,8 l
l , 8t
EUI5
2,48
0,90
) 16
ROW
3,36
0.65
2,20
Total
5-40
t"24
5,53
26,52
l 0.32 4,30
Jepang
6 USA
UE
ROW
12,40
19,13
19,06
t0,79
t1
12,24
18,66
I 5,89
76,02
8,81
6 ,5 1
r 8,53
n, 97
l1
2,43 | |,9'l
0,00 8 , 18
)\
1)
27,49 0,00
r8,00
l t.l l
to l t
18,&
3.10
|,52
54,49
20,87
7.02
545
t6.46
38,31
26.54
9.56
5.78
t&,21
3s,99
r8.28
Sumber: Database GTAP6.2 Hiolah)
?o(4.4e7 V'.. 2 Alrtl - fuat 2OO87t 7t744 '155712o.0852 - 6807
tk rn nl
In ln n
I. d
tl ir a
,a g tl
,r h
Penghapusan Dampak Hambatan Perdagangan Dampak penghapusan hambatan perdagangandisajikanpada Tabel 3 sampai dengan Tabel7. Seperti terlihat pada Tabel 3, hampir semua negarayang sebelumnya menerapkan dukungandomestikmengalami penurunan output. Hal yang sama juga terlihat pada negara yang mengenakan subsidiekspor,setelahsubsididihapusmaka ekspor komoditi tersebut mengalami penurunan.Dampakyang sama juga terlihat pada negarayang sebelumnyamengenakan tarif impor.Semuakomoditiyang sebelumnya tarif impormengalamipeningkatan dikenakan setelahtarif tersebut dihapus. Tidakmenurunnyaproduksijagungdan ternak Amerika Serikat dikarenakanadanya permintaan impor yang cukup besar dari beberapanegarapartnerdagangutamanya. produksijagung AmerikaSerikat Peningkatan 2,01 persen(Tabel4) bukan disebabkanoleh adanya peningkatanpermintaan di dalam negeri, tapi diperkirakandisebabkanoleh adanyapeningkatanimpor yang cukup besar partnerdagangsepertiEU dari negara-negara Sebelum Negara Australia & Selandia Baru Cina
Indonesia Malaysia Philioina Thailand Vietnam
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak Tidak Tidak
ada ada ada
ASEAN Amerika
lainnva Serikat
l-Ini Eropa
I{elompok
G33
Negara-negara luar kelompok diatas
di
Output turun
ada
Tidak
ada
Semua
Ya
Tidak
ada
Semua
Ya
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada
Semua Sernua Semua S emua Semua
Tidak
Semua Semua
Tidak Padi
Tidak ada Padi, gandum, jagung, horti, kedele, gula, kapas, ternak- StlSU Gandurn, jagung, horti, kedele,gula, kapas, ternak. susu Padi, gandum, .tagung, horti, kedele, kaoas Pa d i, gandurn, ia p r r n q
Setelah Kebiiakan Tarif irnoor Sernua
Tidak
Jepang
Tabel 3. Dampak PenghapusanHambatan PerdaganganTerhadap Output, Ekspor,dan lmpor
Kebiiakan
Subsidi eksoor
Dukungan Domestik Gandurn ada
yang produksi dalam negerinya menurun 6,23 persen sehingga impor mereka meningkatsebesarO,O2persen,Cina 37,86 persen,Thailand94,09 persen,Australiadan SelandiaBaru 15,84 persendan permintaan dari negaraAsean yang rata-ratameningkat diatas 10 persen. Demikianjuga produksi ternakAmerikayangmengalamipeningkatan output yang meningkat 1,96 persen, diperkirakanuntuk memenuhi permintaan dari Jepang, Cina, dan negara-negara ASEAN. Sementaraitu impor gandumAmerika Serikat yang menurun diperkirakan disebabkanoleh karena kebutuhan dalam negerinyadipenuhidari output dalam negeri dan ekspormerekajuga menurun.Kenaikan ekspor G33 yang terjadi meskipunsubsidi ekspornya dihapus, diperkirakan karena subsidiekspormerekayang keciltidak terlalu terlaluberdampakpadakomoditiitu, apalagi subsidi negaramajumengalamipenghapusan yang jauh lebih besar.
ada
Susu
naik
Ekspor turun turun
Impor naik semua Kecuali padi dan kapas I(ecuali jagung dan horti
Sernua Sernua Semua Semua Kecuali gandum Ya (kecuali jagt ng dan ternak)
Ya
Padi, gandum, jagung, horti" gula, ternak, susu
Sernua
Horti, gula, ternak, minyak nabati, dan makanan
Semua
Ya I(ecuali kapas
S ernua
Ya
Semua Semua
Ya
Padi, .iagung, hofti, gula, ternak, strsu Tidak
1/o/4ttp7 7/o'.2 t4fn// - fu't 2008 7t Wlrl
Ya (kecuali gandurn)
Semua
Semua
1SST|7/'.0852 - 6807
Wfuffiw*t*? Dampak PenghapusanHambatan Perdagangan Terhadap Output Hasilsimulasiini menjawabpertanyaan tentang dampak penghapusanhambatan perdaganganterhadap keragaanekonomi sektoral. Sebagaimanaditampilkan pada Seldor/ Negara
ANZ
Padi
8,54
Gandurn
t7)
Jagung
8,74
Horti
) 70
Chn
Jpn
1 t<
1 ,7
-0,44
-3,17
t3,21 -9,28
-65,8
12,01
194,93 -0,74
l ,l 7 3,86 -t,4)
t6,94
Cula
I 3,04
-7,24
-20.06
-) 19.
Kapas
- 1 ,0 6
-0,95
t0,35
0,24
Temak
)\
l- l l
4.89
Susu OthAer
?q td
1.74
KehuttrBn
-0,22
Food OthPrim
-71,35
t,79
1.94
2,01
-0,36
_) R1
-5,88
0,t5
-3,85
-6,81
-t,4
4,38
13,83 -t u,)v
-l,22
-5,41
19,49
2,63
6,1
-1,8 -),vo
48,58
-0,46
-2,16
-l,87
-t 9a
-5.64
0,61
-95,34 -1,64 -) )<
A
l ,3l
-0.16
SR?
| 1,74
84,3
2,23
-7,73
-0,81
-0,64
0,23
-8,18
-0,87
0.67
-l {t
-0,r5
0 ,17
-0,28
-14,49 -16,44 -1.91
0,41
-0,19
0,51
ti7
-2) 7l
Jl o?
25 2;7
- t,uz -3,64
o)4
-6,36
-1,53
-5_04
3,07
-t.65
-1,t7
-4,9
-5,09
-0,14
0,3
I,(X
429
0,01
0,01
l,6d
{,33
-2,05
-?5 {
-28,5
-0,12
-l,27
I,A
-u,4)
.0,86
-0,03
-0,13
-22lE
3,l 6
-1,73
1,01
-r,18
1,74 -32,81
-t2,39
-{ l s
-8,71 -7 11
-t,E2
-) 2a
l.4s
-l ,85
0,64
-0,8
-0,l 3
0,38
1.8
4,22
0,45
0,17
0,08
0,01
0,12
0,01
0,03
t8
{,04
Walau ada sektor yang meningkat meski dukungan domestiknya dihapus, namun peningkatan itu diduga karena dukungan domestik yang diberikan oleh negara nilainya relatif lebih kecil bila dibandingkandengan dukungan domestik yang dilakukanoleh negara lain. Sebagai contoh, output gandum Australiadan New Zealandtetap meningkatwalaupundukungan domestik terhadapsektor ini dihapusoleh kedua negara ini. Bila dilihat dari nilai dukungan domestik yang diberikan oleh keduanegaraini, nilainyajauh lebihkecilbila dibandingkanyang diberikanoleh negara maju lainnya. Berdasarkangambarantersebut maka dapat diduga bahwa meskipunAustraliadan New Zealand juga menghapusdukungan domestik,namunpenghapusan tersebuttidak menurunkangairah petani gandum mereka karenanegaramaju lainnyajuga menghapus dukungandomestik dengannilai yang relatif lebih besar.Kejadianyang sama didugajuga berlakuuntuk sektor hortikulturadi Jepang yang outputnyatetap meningkatwalaupun dukungandomestikuntuk sektorini dihapus, begitupulayangterjadidi negara/wilayah lain. 1/olaae7 7/o..2 ,4/"4 - /*rr: ZOOf ft
7.44
-5,32
-l"tl
-u
-?? 65
t3.48
6,49
-5495
-52U1
-36,39
29,37
-? 05
ROW
-24,E
-1,62
|,54
0,46
G33
-5,65
-3,07
-8,9
0,79
o,23
t7,07
-24,06
o5
Mntbs Svces
1,83 14,15
0,51
0,01
EU
94,21
8,58
16.l 9
USA
1,96
0,48
| ,3 4
4,21
Xse
0,45
-o,72
MykNab
16,53 -16)5
Vnm
4,94
I, 05
1 .6 8
Tha
2,03
o,78
0.89
Tabel 4. Dampak PenghapusanHambatan Ferdagangan terhadapNilaiOuQnt(%)
3,s9 -16,1I 16,36 -l ?R o,93
- 1 3 ,0 1
Penkalan
Phl
-100,69
0,36
-)a 6)
Kedelai
Mys
Idn
Tabel 4, bahwa hampir semua sektor yang dukungandomestik mengalamipenghapusan menunjukkanpenurunanoutput di negara yang bersangkutan.
Pembuktianterhadapdampaknegatif dari penghapusanhambatan perdagangan terhadapoutput domestik dapat juga dilihat pada negara/wilayah Uni Eropa.DariS sektor yang subsidi outputnya dihapus oleh Uni Eropa, semuanyamenunjukkanperubahan output yangnegatif.Keadaanyang samajuga terjadi pada negaraAmerika Serikat{kecuali pada sektorjagung). Secararinci berikut ini akan diuraikan dampak penghapusan hambatan perdagangan terhadap nilai output domestikdi Tabelini masing-masingnegara.Berdasarkan dapat dijelaskanbahwa Uni Eropamerupakan Negara yang nilai outputnya mengalami penurunanhampirdi semuasektor.Dari 17 sektor, sebanyak 13 sektor nilai outputnya menurun. Penurunannilai output terbesar pada Uni Eropa terjadi pada sektor padi 71,35o/o,diikutioleh penurunanoutputpada sektor gula dan sektor kapasmasing-masing 36,39% dan 33,657o. Selainsektordiatas, kedelai juga merupakan sektor yang outputnya menurun cukup besar yaitu 2,98o/o.Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa ada 4 sektor yang menunjukkan peningkatan output meskisecarapersentase
?A4r4,/SS7t7/d..O852 - 680I
r,fUttntt,Jllwnulanattuwttr/ o**rryn unrfi 'J U
rg ik o
rn o)
i -l J I
-1
I -,1 J
I _-l -.,1 l -.j J I l
;
I
j
if n II
)r ri n o
lr n ttl
n ri o rf
ti d
s i, f
3 J
t 1
peningkatannyarelatif kecil bahkandibawah 1o/o. Jepang adalah negara maju terbesar kedua yang mengalami penurunanoutput baik dilihat dari persentasemaupun dari jumlah sektor yang mengalamipenurunan. Sektoryang mengalamipenurunanterbesar adalah gandumpadi100,690lo,diikuti oleh jagung 29,34o/o,ternak 24,060/o,dan gula 20,060/o. AmerikaSerikatjuga termasuknegara maju yang mengalami penurunan output pada sebagianbesarsektor.Dari 17 sektor, 12 diantaranya mengalamipenurunanoutput dengan penurunan terbesar terjadi pada sektor padi 17,35o/o,Kedele5,96%, gula 3,O7o/o dan minyaknabati2,O5o/o. Beberapa sektorlainnyawalaupunoutputnyamenurun namun masih beradadibawah2o/o.Dari 17 sektor tersebut, terdapat juga sektor yang mengalamipeningkatanoutput yaitu jagung 2,O1o/o,ternak 1 ,960/o serta perikanan O,O1o/o. Australia dan New Zealand adalah negara yang paling banyak mengalami peningkatanoutput setelah penghapusan hambatan perdagangan. Dari 17 sektor agregasi,hanyaada 3 sektor yang outputnya menurundan itupun bukanproduk pertanian. Ketiga sektor yang outputnya menurun tersebutadalahmanufaktur,kehutanan,dan sektorprimerlainnya,sementarasektoryang outputnya meningkat paling besar adalah susu 39,14o/o,gula 13,17o/o , jagung8,74o/o serta padi 8,54o/o. Penurunanoutput juga terjadi pada negara berkembang.Cina memperlihatkan penurunanoutput di 14 sektor dan hanya3 sektor yang menunjukkan peningkatan output yakni padi dan perikananmasingmasing 7,15o/o dan 1,680/o. Penurunan output terbesar terjadi pada sektor kedele 29,620/o dan sektor pertanian lainnya . 13,O1o/o Di kawasan Asean, hampir semua negara mengalami penurunan output komoditi pertanian. Indonesiamengalami penurunanoutput pada sektor padi 3,17o/o dan gula 2,78o/o,sektor pertanianlainnya 2,5oo/o, kehutanan 2,25o/o serta sektor primer lainnya sementara sektor lainnya 2,37Vo. Namun demikian, penurunan disektortersebutdiatasdimbangipula oleh
kenaikanoutput di sektor gandum, kedelai, dan minyak nabati. Secara persentase kenaikanoutput terbesarterjadi pada sektor kedelai 16,94Vo. Peningkatan ini cukup menguntungkanmengingat kedelai adalah bahan utama industri produk makanandan seringkalilangkadi pasarkarenapermintaan yang cenderungmeningkat. Sektor kedua yang juga cukup signifinan meningkat outputnyaadalahgandum 12,O3o/o, diikuti oleh minyaknabati 11,74o/o. Peningkatan ini cukupbaikmengingatIndonesiaadalahsalah satu negara yang mengkonsumsigandum dalam jumlah yang cukup besar untuk kebutuhanindustrimakanan.Indonesiajuga merupakanprodusenminyak nabati terbesar di dunia yaitu produk-produkyang berasal dari minyaksawit. Negara Asean yang menunjukkan kenaikan output pada sebagian besar sektornyaadalah Malaysia.Dari 17 sektor agregasi,11 sektoroutputnyameningkatdan hanya 6 sektor yang menurun. Sektor yang outputnya meningkat paling besar adalah Gandum 194,937o. Sektor kedua yang meningkatsangat signifikanadalahminyak nabati84,3o/o.Sebaliknya,penurunanoutput di Malaysiatersebar di banyak sektor yang antaralain adalahhortikultura5,88o/o,sektor primerlainnya8,18o/odan makanan7,73o/o serta selebihnyaadalah sektor pertanian lainnya. Thailand adalah negara yang cukup banyakmengalamipenurunanoutput sebagai dampak dari penghapusan hambatan perdagangan yakni sebanyak 9 sektor. Namun demikian,sektor padi yang selama ini juga merupakan sektor yang selalu memberikan kontribusi dari ekspor mengalamipeningkatan16,630/o. Sektorlain yang menunjukkanpeningkatanadalahsektor susu dan ternak masing-masingsebesar 7,44o/odan O,93%. Dari 9 sektor yang outputnya menurun, sektor gandum dan kapas adalahsektor pertanianyang paling besar persentasepenurunannya di Thailand yakni masing-masing 16,11o/o dan 13,89o/o. Vietnam adalah negara yang mengalami perubahan nilai output yang cukup beragam sebagai dampak dari penghapusan hambatan perdagangan. Negara ini mengalami penurunan output terbesarpadasektorminyaknabati32,81o/o.
1/a/ane7 7/o'.2 t4pdl - /&i
2008 7t ?r4/41557/7h'.o852 - 6807
Wfuoll*,yy*,/0,,3* Penurunanoutput pada sektor pertanian fainnyaterjadi pada, susu 13,48Vo, kedelai 10,59o/o,dan selebihnya adalah sektor pertanianlainnya. Tidak jauh berbeda dengan negara/ wilayahlain,OutputG33 juga menurunpada sebagian sektor ekonominya. Dari 17 agregasisektor, 9 sektor yang outputnya menurundan hanya8 sektoryang meningkat. Namundemikianbila dilihatdari persentase, angka peningkatanoutput jauh lebih kecil dibandingangka penurunanoutput. Seperti terlihat pada tabel 5.2, penurunanoutput terbesar terjadi pada sektor padi 54,95o/o. Outputsektorlainnyayangjuga menunjukkan penurunanadalah kedelai 52,44Vo, minyak nabati 25,5OTodan sektor primer lainnya 22.48o/o.
Dampak PenghapusanHambatan Perdagangan Terhadap Ekspor Hasil simulasi (Tabel 5) meniawab pertanyaan tentang dampak penghapusan hambatan perdaganganterhadap keragaan Hampirsemuasektor ekspornegara/wilayah. yang mengalami penghapusanhambatan perdagangan berupa subsidi ekspor berdampakpada menurunnyaekspornegara yang bersangkutan.Walau ada sektor yang meningkatmeski subsidiekspornyadihapus, namunsubsidieksportersebutnilainyarelatif kecil dan bahkan jauh relatif lebih kecil dibandingkandengan subsidi ekspor yang diberikanoleh negara-negara lainnya.Sebagai contoh ekspor gula oleh G33 tetap saja mengalamipeningkatanmeskisubsidiekspor ini dihapusoleh negara/wilayahtersebut. Tabel 5. Dampak PenghapusanHambatan Perdaganganterhadap Ekspor(o/o)
SektorNeg an Padi Gandum
ANZ
I 4 5 8 .1
-l 5.69
2.59
Jasuns Horti Kedelai
111
8 ,3 5
Mvs
508-3
-285.52
98 68
6 2 .1 7
t.82
78-12
7 3 .3 1
582.96
-34.13
30"88
86.61
o /- o
123.19
- { al
)14
6.95
15.98
19.69
z) l
7 .1 5
17.59
15 t5
29.09
l0-73 2.08
t) ' t7
Mnfcs
tt.74
-? 1s
1n1
Svces
-0.v/
.0.68
2.36
3 .r8
-t 0.17
39.86
249-59
Food
508
24.27
9.68
MykNab
-J-O)
46.U
5 1 .6 8
2. 13
66.02
7.65
1 5 6 .3
Kehutanan
28.94
4.44
-22.65 2n.37 l 3 t.84 t.25 22.0s 27,54 65,72
47.61
22-13
EU
USA
6.72
-24.89
8.46
16.64
Xse
7l .l 9
34.88
-36.86
5-68
89,17
Vnm
91.95
3.29
166,26
Temali
Tha
28.72
77.98
- 0 ,1 9
PhI
78.33 -208.1 I
-12.89
Kapas
Othhim
Idn
32.31 -246.t9
40,1I
lll.4
Perikanan
Jon
56.02 99623 8.4 99.34
Gula
Susu OthAsr
Cbo
66-38
29.4
-l 8.9
G33
-912
241.81
20.77
27.96
13-92
-8.97
- t- ) 9
-8.49
7 -'t8 12,05
10 4'7
I 6.98
41.91
209.54
76t,98
38.93
424
-83,5I
97,85
1.52
-0-23
-48"64
25.57
t2.79
65.17
-22.49 230.13
30.01
21.23
100.47 188.41 441.48
t574.3'l
6
I 05-26
-27.86
189.15
14 7{
I 1.82
69.8
60 77
-6.78
-6 i5
-6.07
8.73
7.83
z)-2)
4-87
0-71
1.92
1)
14.05
1t.42
982
3.47
-0.67
-0.77
t-29 o-t I
9.57
93.1
15.2
38-27
t47
19.14
-37-95
-18
625-75
29.36
2.41
)R \L
t1.67
16.05
-0.85
40.22
I7 -46
5.59
34.31
22.89
2.01
11,91
t5.t6
10.33
I.84
-0.35
-2,49
1.03
?{ t?
-1.39
107.91
-4 0)
l .8l
-3.98
0.36
) 15
-0.68
l .t
l-54
-2.18
I .41
-2.41
t.28
-0.53
0,08
t .4l
0.67
Beberapafaktor yang diduga menjadi penyebabtidak terpengaruhnyaekspor G33 antara lain adalah: Pertama, nilai subsidi ekspor yang sebelumnyapernah diberikan oleh negara tersebut relatif lebih kecil dibandingsubsidieksporyang diberikanoleh negaralainterhadapprodukyang sama (Tabel 6), sehinggapenghapusansubsidi ekspor oleh G33 tidak terlalu berdampakterhadap penurunandaya saing sektor bersangkutan di pasar internasional.Kedua,G33 adalah wilayahyangterdiridaribanyaknegara.Oleh
karenaitu, penurunanekspordiantarasalah satu anggotaG33 ditutupi oleh peningkatan eksporyang lebihbesardari negaraG33 yang lain.
?alz'4e7 ?/4..2 Alnrl - /,/4i 2008 7t ?.f7/r4,7SS?1?1n..0852 - 680/
Ju,,rttkry*-1*3@ r d a-
Tabel 6. DampakPenghapusan HambatanPerdagangan terhadapEksporNegaraG33
r w ab u s an
SektorNeeara turki I Padi
0
Sa an ,ktor a tan ;p o r gara /an9 PUS, ia t if :e c i l
2 Gandum
0 0
'ang agai saja ;por t.
3 Jaguns 4 Horti 5 Kedelai 6 Gula
-. ll
:
li
i
r.8 I --_J
= -i l -r l
i
t_i '
ah an 1g
0
0
0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
96.11
U
0
0 0
0 0 0 0
30 0
0
0 0
0
0
0 0 0 0 0 0
0
777.45
6.6
0
0
0
0
0
0
l. 4t
0
0 0
0
0
0
0
U
0
9 Uneeas
0 Susu
J
2 MvkNab
0 27.52
3 Food
l 8.62
4 OthPrim
-9.61
I OthAeric
Total
-dt i
Madae
0
0
6 Svces
I--j-
0 r8,68
-20.45 0
39-93
EU
lndia
U
0
o/o)
-t_tl
A1)
Lka
0
7 Kapas
Ita n
.\t I .-J , 5;
ASEAN Ugan
0 0 0
8 Ternak
5 Mnfcs
:.81 i
Deru
0 -28.37 -zJ-54
n
-50.3
-0.1 -2.57 0 -2.67
0 ) 17
0
0
0 0
0
0 0 0 0 0
0 0 0 0
0
0
0
-39.05 -3.98 0 0 2.85 32,78 -3.98 U.JJ
0
Berikutini akan diuraikansecaralebih rinci mengenaidampakpenghapusan perdagangan terhadap keragaanekspor di setiap negara/wilayah.Tabel 5 memperlihatkan bahwa semuasektor (kecualigandum)yang sebelumnya diberikansubsidieksporolehUni Eropa menunjukkan penurunan ekspor. Sektor-sektoryang mengalami penurunan ekspor di negara/wilayahtersebut masing masing padi 91 ,2o/o, jagung 8,97o/o, horti 8,49o/o,kedelai41,91o/o, gula83,517o,kapas 48,640/o,ternak 22,49o/o,dan susu 27,860/o. Namundemikiankondisiinitidak terjadipada Amerika Serikat. Meskipun negara ini sebelumnya mengenakan subsidi ekspor terhadap produk susunya, penghapusan subsdidiekspor dan hambatanperdagangan lainnyaternyatajustru meningkatkanekspor susunya ke negara lain. Hasil simulasi ini sekaligus mempertegas dugaan bahwa subsidi ekspor yang sebelumnyadiberikan oleh suatu negara/wilayah namunbila relatif lebih kecildibandingkan yang diberikanoleh negara/wilayahlain ternyata tidak selalu berdampaknegatif terhadap sektor ekspor yang sebelumnya bersubisidi tersebut. Berdasarkan data, subsidi ekspor yang diberikan oleh Amerika Serikat terhadap
0
0
0
65.23
Korea
0
s62.3s 1t2.2 434,1
0
0
G33 0 0 0 0 0 0
3.36
0 0
0 0 0
947.68
Total
562.35
0 112.2 0.02 434.t1 2,38 I32.8r 0
0 0.4
n
3.23
0 0 0 0 0 0
tt?
48.8 1 394.56 0
0
6 -2.45 98.1
-12.5
0
0
796,54 'JJ
0
0 29.22 0 7.74 0 -4-76 0 0
-2.45
ROW
-l 1
0.42
948.91 55.82
31.55 431.1r
0,23 0 0.9 -1 R l
-2.9
023 27.s2 48.74 l 8 .lI -1m.41
n 0 33.62 347t.2
sektorsusu merekamemangrelatiflebihkecil dibandingkandengan subsidi ekspor yang diberikanoleh Uni Eropa terhadap sektor yang sama. Atas dasar ini maka sektor susu AmerikaSerikattetap meningkatwalaupun subsidiekspornyadihapus. Dampak PenghapusanHambatan Perdagangan Terhadaplmpor. Hasil simulasi (Tabel 7) menjawab pertanyaantentang dampak penghapusan hambatanperdaganganberupapenghapusan tarif impor oleh semua negara/wilayah terhadap impor masing-masing negara/ wilayah. Sebagaimanaditampilkan pada Tabel 6 bahwa hampir semua sektor yang mengalami penghapusan hambatan perdagangan berupapenghapusan tarif impor (sebagaiproksidari pembukaanaksespasar) mengalamipeningkatanvolumeimpor.Hasil simulasiini membuktikanteori perdagangan yang menyatakanbahwa penghapusantarif akanberdampak terhadappeningkatan impor oleh negarayang melakukanpenghapusan tarif tersebut.
?/oe/'..e 7 7/o..2 4/r/l - /4,.i 2008 7e ?f7Z/t4?SS?t?h..OgSZ- 6907
terhadap lmpor (o/o) Tabel 7. Dampak funghapusanHambatanPerdagangan EU G33 ROW Padi t4,27 -14.53 1391.2194,95 4,55 181,47 14736 60,77 12.03 t22.43 41.0t 2884.55 35J5 6.99 2Al Z J .J I 6,77 l03l Gandum r3.48 6,7 4.55 -0.72 40.24 2L49 022 84.31 16.6 Jagung 15,84 37,86 -? s5 2 13.08 26.91 69.35 4,84 8,4 936 4 5l Horti 74.99 15.26 r0,66 50,23 -13,83 9f4 9,42 11.07 94,09 40,95 10,06 5.61 viwcif
ANZ Chn
Jpn
Idn
Mys
Phl
tha
Vnm Xse
USA
{ \l
Kedelai
r7.53 60,7
Gula
28.67 24,79 218,69 46,U
Kanas Temak
Susu OthAer Kehutanan
0?
't.L\
8,84 9,86 40,02 0,89 0.51
8,74
I 1.99 l l E . 4 l 1t ?{
1,34
I 8,38 22,E4 9,99 73.86 22.13 107.9 7944 l0,M
1,33
3.67
74.89 177,07 | 8.6E 6E34 2.78
7.8
?65
141?l
1.73
( It
36.03 62.96 r7.86 19.09 44,59 16.71 18.41 4.25 15.81 30.4 39.47 \7 \l 16.4 52,93 171.53 622 15.7E 7.85 21.E7 l0 35.71 13,22 45,81 43,13 | 1'.l 12,87 24,5 -25,9515.42 4.67 rE.62 91.54 931 E32 1.07 69.n 31,14 728
DA
0,82
5.02 21,49
0,65 {0{
-04 4,8r
-3.r9
2.09
-0.3r
11 |
5.?6
64.42 -0.94 5,44
t55
t.04 -0.13 0,98
20.96 61.36 26,02 r1,56 30,29
t2.75
546
.0,07 25.41
3J9
-0,42
87,6 3E26
9.65
6.1I
19.5E 19.02 7129
l3
38.56
10.05 16,46 17.88
7" t7
44.92 5l 4?
5.21
1.85
t9,34 22,78
OthPrim l l .8 l
023
429
32,06 -1,E8 -0,38 0 4.72 0.15 -0,73 ts4 4,7 0,8 0.17
0,66
15.31
-02
0.97
63 0,oi
-0.5
1.88
02
Food
-0.E7
0.84
Mnfcs
3.51
0.54
-0.8 -0.35 -0,86
Svces
5.61
0.78
-0.58 0.67
l !+.JJ
1,42
0,93
-0,1
Walaupun ada beberapa sektor di beberapanegarayang mengalamipenurunan impor, namun penurunantersebut diduga disebabkanoleh output dalam negerinya meningkat.Contoh sektor yang mengalami penurunan impor adalah padi di Cina. Penurunanimpor yang terjadi pada sektor padi di Cina ini karenakonsumsidomestik dapat dipenuhioleh output yang dihasilkan oleh Cina sendiri.Sepertiterlihatpada Tabel 4, produksipadi di Cina meningkatsebesar 7,15o/o sebagai dampak penghapusan perdagangan. Cina bahkan mengekspor sebagiandari padi yang di produksidomestik ke luar negeri yang terlihat dengan peningkatan eksporpadiCina,demikianjuga yang terjadi untuk sektor kapas (Tabel5), Kasus yang sama juga terjadi untuk sektor gandum yang tidak mengalami peningkatan impordi Vietnammeskipuntarif impor adalah nol. Penurunanimpor juga dikarenakanoutput dalam negerinyayang meningkat sehingga sudah cukup untuk memenuhikebutuhandalam negeri. Kasus yang berbeda terjadi untuk negara/wilayahEropa. Seperti ditunjukkan pada Tabel5 yang impor sektor gandumnya menurun walaupun produksidalam negeri 1/a/4',to 7 ?/o..2 4/r1/ - /qd 2008 7t Ur/A
13,65
) 1 17
atau outputnya menurun. Penurunanimpor ini dikarenakanEropa menurunkanekspor gandumnya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri/domestik. Berikut ini akan diuraikansecaralebih rinci mengenai dampak penghapusan perdaganganterhadap keragaanimpor di setiap negara/wilayah.Tabel7 memperlihatkan bahwa semua sektor (kecualigandum) yang sebelumnya dikenakan tarif impor mengalamipeningkatanimpor setelahtarif impornya dihapus. Australiadan New Zealandmengalami peningkatan impor pada seluruh sektor. Peningkatan terbesarterjadipadasektorgula 28,67o/o,dikuti oleh kedele,jagung, dan gandum masing-masing 17,53o/o,15,84o/o, dan 13,48olo. Sekilas nampak bahwa penghapusanhambatanperdagangan telah menyebabkanpasar domestik negaraini mengalamiserbuanimpor. bisa Serbuanimporini setidak-tidaknya terjadi dikarenakandua faktor. Pertama, produk sejenisyang diproduksidalamnegeri kalah bersaingdengan produk yang masuk dari luar negeri.Kedua,produkyang diimpor tersebutberbedabaik dari segi kualitas,jenis, maupun rasa, sehingga produk tersebut
rssat?to.0852 - 6807
ail'l-Wr*t{*W@ diimpor dari luar negeri. Dengan demikian suatu negara bisa saja menjadi pengimpor sekaligus pengekspor produk yang sama namundenganmotif, bentuk,jenis dan rasa yang berbeda. Berpijakdari argumentersebutdiatas, maka dapat dimaknai bahwa peningkatan impor untuk kasus-kasustertentu tidak sepenuhnyadisebabkanoleh penurunandaya saing produk dalam negeri. Peningkatan impor bisa juga disebabkan oleh karena permintaan dalam negeri yang beraneka ragam dan kebutuhan tersebut bisa didatangkandari luar negeri. Penghapusan Dampak Hambatan PerdaganganTerhadapPDB Dampak penghapusan hambatan perdaganganterhadap PDB dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkantabel tersebut terlihatbahwadari 13 negara/wilayah, hanya Australia& SelandiaBarudan Indonesiayang PDB Riil-nyamenurunnamun denganangka yang relatif tidak signifikan(dibawahO,O5 persen). or or ln
,ih In di Itn) cr .i f
nl
r. la tn o
rh 'll
c
,, rl k tr
Tabel 8.
DampakPenghapusan Hambatan Perdagangan TerhadapPDB Negara
ANZ Chn Jpn Idn
Mvs Phl
PDB Rii(%)
-0,03 0,02 0,6 -0,03 0.35
dan relatifkecilnyaaktivitasperdagangan dalam wilayahregionalmasing-masing. 2. Liberalisasiperdagangandengan cara menghapus semua hambatan perdagangan berdampak kiner ja beberapa indikatorekonominegaraanggota. 3. Indonesia adalah satu diantara dua negarayang mengalamipenurunanPDB sebagaiakibatdari penghapusan semua hambatan perdagangan. Saran 1. Diperlukanupaya dan terobosan dari negaraberkembang untuk meningkatkan daya saingnyasehingga komoditinegara berkembang juga mampu bersaing dengan negaramaju. Kebijakantersebut bisa dilakukan antara lain dengan menuntut akses pasar yang lebih besar bagi komoditi mereka untuk memasuki pasarnegaramaju. 2. Mengingat penghapusan hambatan perdagangandapat berdampak positif kepada hampir semua negara, maka diperlukanupayauntuk mendesaknegara maju agar dapat mempercepatproses penghapusansemua dukunganbaik itu dukungan domestik maupun subsidi ekspor, sehinga perdaganganinternasionalbisa berjalansecarafair. 3. Indonesia perlu berkosentrasi pada produk-produk yang memilikidaya saing dan berdampak positif ketika semua hambatanperdagangandihapuskan.
DAFTAR PUSTAKA Hakim, D.B. 2004. The lmplication of the Tha 0,16 ASHN Free TradeArea (AFTA) on Vnm 0.46 ,Agricultural Trade: A Recursive Xse 0.12 Dynamic General Equilibrium Analysis-PhD Dissertation.Institut USA 0 fur AgroeconomicGeorg-AugustEU 0,12 UniversitatGottingen, Gottingen. G33 1.76 Heller, P.S. and M. Porter.1978. Exportsand ROW 0,06 Growth: An Empirical Reinvestigation. J ournal of Development Economics, 5 (7): KESIMPULANDAN SARAN 191-193. Kesimpulan 1. Tingkat ketergantungannegara-negara Hertel,T.W.and M.E Tsigas,1997. Structure of GTAP.ln Global TradeAnalysis: terhadap tiga negara maju terutama Modeling and Applications. (Hertel, AmerikaSerikat,Uni Eropa,dan Jepang T.W Edited).CambridgeUniversity masihtinggiyang ditandaioleh sebagian Press,Cambridge. besar negara melakukan aktifitas Krugman, P. R. and M. Obstfeld. 2OOO. perdagangan dengannegara/wilayah ini lnternational Economics: Theorv
0,33
?o/4',tz7 7/4.2 /4/4/l - fu4. 2OOg7t 7t7t/r4 ?Sg7l?ro.0852 - 6807
Wfuall,,,,w,/*W and Policy. Fifth Edition. AddisonWesley Publishing Company, Boston. L6pez,C. and P. Pendlope.2OO5.Thelmpact of Tiade Liberalisation on Exports, lmports, the Balance of Payments and Growth: the Case of Mexico. Department Economics, of Universityof Kent, Canterbury. McKibbin, W.J. and W.T. Woo. 2OO3. The Consequences of China's WTO Accession on ifs Neighbors, Working Paper No. 2OO3117. Division of Economics.Research Schoolof Pacificand AsianStudies. The AustralianNational University, Canbera. Oktaviani, R. 2OOO. The lmpact of Trade Liberalization on lndonesian Economy and lts Agricultural Sector. PhD Thesis.Departmentof AgriculturalEconomics,University of Sydney, Sydney. -_, dan E PuspitaT,Model GTAP -----IEn Aplikasinya, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,lnstitut Pertanian Bogor, Bogor. PaulinoA.S. and A.P. Thirlwall.2OO4.The lmpact of Trade LiberalisationOn
Exports, lmports and The Balance of Payments of Developing Countries. The Economic Journal, 114 lO2): F5O-F72. Salvatore,D. 1996. lnternationalEconomics. Fifth Edition, Prentice Hall, New Jersey. Sarkar,P.2005. ls ThereAny lmpact of 77ade Liberalisation on Growth? Experiences of lndia and Korea. EconomicsDepartment.Jadavpur University,Kolkata. Soedarsono. 1985. Pengantar Ekonomi Mikro. Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi(LP3ES),Jakarta. Walsh,K., M. Brockmeier and A. Matthews. 2OO5. lmplications of Domestic Support Disciplines for Further Ag ricu lt uraI Trade Liberali zation. lllS Discussion Paper99 (1O): 102-138. Worfd Bank. 2006. World Development lndicator Base, Washington, D.C. (Footnotes) I Makalahini adalahbagian dari disertasi, pada seminarSekolah disampaikan Pascasarjana, IPB
1/ohno7 7/r..2 /4//,4 - /q,.4 2008 ?e 70t/4 ?5527h..0852 - 6807