DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
DISERTASI
HARYADI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul:
DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri, dengan bimbingan Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, November 2008
HARYADI NRP. A 161040031
ABSTRACT HARYADI. The Impact of Agricultural Trade Liberalization on Developed and Developing Countries Economy (RINA OKTAVIANI as Chairman, MANGARA TAMBUNAN and NOER AZAM ACHSANI as Members of the Advisory Committee) The process of economic liberalization that create a free trade area in the world is becoming to be reality after three pillars of agricultural negotiation involved domestic supports, export subsidies, and market access has been agreed to be eliminated by 2013. Nevertheless, this liberalization policy is believed to be able to create some opportunities and challenges. This policy is expected to change the trade map of all commodities in the world either manufacture or agricultural products. Indonesia is one country that will be expected to be infected by this policy, because agriculture sector is still becoming one of the key sector in Indonesian economy. This research intends: (1) to map the international trade flow specialy in the agricultral sector, (2) to analyze the impact of trade protection elimination, and (3) to explore the impact of tariffs on special product prevailed by Indonesia. The GTAP model was used as the main tool of analysis. The results of the research show that: (1) international trade flow is still dominated by developed countries, so that the opinion of scholars stating that the developed countries export manufacture and developing countries export agricultural products can not be proved, (2) the elimination of trade protection in one side result in an increase in welfare and household income, but in the same time it also results an increase in trade competition, decrease in most of the output experiencing support elimination, sharply decrease in export for countries that previously prevailed export subsidies, and increase in import of most countries that prevailed import tariffs, and (3) the simulation of special tariff prevailed by Indonesia on a certain products fails to improve the GDP, household income, and welfare. Nevertheless, this policy succeeds in reducing import, increasing domestic production, and increasing demand for labors. The developing countries should improve their competitive advantage and should force the developed countries to quicken the elimination process of trade protection, so the world trade can be implemented fairly. For Indonesia, prevailing of special product is still possible to be implemented because it can reduce import, increase domestic production, increase demand for labor. Finance Ministrial Regulation No 590 2004 need to be revised because this policy do not success in improve Indonesian trade performance. Nevertheless, the effort to minimizing the negative impact should be implemented simultaneously. This policy can be implemented through forcing the competitive advantage of all products so the product is no longer depending on government protection. Keywords: World Trade Organization, International Trade, General Trade Analysis Project
ABSTRAK HARYADI. Dampak Liberalisasi Perdagangan Pertanian Terhadap Perekonomian Negara Maju dan Berkembang (RINA OKTAVIANI sebagai Ketua, MANGARA TAMBUNAN and NOER AZAM ACHSANI masing-masing sebagai Anggota Komisi Pembimbing). Proses libaralisasi untuk mewujudkan suatu perdagangan dunia yang bebas semakin kentara setelah pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trade Organzation (WTO) ke-enam di Hong Kong. Tiga pilar negosiasi sektor pertanian yang mencakup: dukungan domestik, subsidi ekspor, dan akses pasar sudah harus dihapuskan pada 2013. Namun demikian, kebijakan liberalisasi seperti ini diyakini berpotensi untuk memunculkan peluang sekaligus tantangan bagi setiap negara anggota WTO. Salah satu yang diperkirakan akan mengalami perubahan adalah peta kekuatan perdagangan dunia, baik itu perdagangan komoditi industri maupun komoditi pertanian. Indonesia adalah salah satu negara yang akan terimbas dari dampak ini, mengingat sektor pertanian masih menjadi salah satu sektor kunci dalam perekonomian Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis peta aliran perdagangan dunia khususnya pada sektor pertanian, (2) menganalisis dampak kebijakan penghapusan semua hambatan perdagangan, dan (3) mengeksplorasi dampak pemberlakuan tarif khusus oleh Indonesia. Model GTAP digunakan sebagai alat analisis utama dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) negara maju masih mendominasi perdagangan dunia baik untuk sektor industri maupun sektor pertanian sehingga pandangan yang menyatakan bahwa negara maju mengekspor produk industri dan negara berkembang mengekspor produk pertanian ternyata tidak terbukti, (2) kebijakan penghapusan hambatan perdagangan secara total akan menurunkan produksi domestik, menurunkan ekspor, serta meningkatkan impor pada negaranegara yang saat ini masih menerapkan hambatan tersebut, sedangkan negara berkembang secara umum mengalami peningkatan impor, penurunan produksi, dan kenaikan impor, dan (3) simulasi kebijakan pemberlakuan tarif khusus oleh Indonesia pada produk–produk tertentu ternyata gagal dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB), pendapatan rumahtangga dan tingkat kesejahteraan masyarakat, namun kebijakan ini sukses dalam menurunkan impor, meningkatkan produksi domestik, serta meningkatkan permintaan tenaga kerja. Negara berkembang perlu meningkatkan daya saing serta terus mendesak negara maju agar segera menghapus semua hambatan perdagangan, sembari tetap mempertahankan perlakuan khusus bagi produk-produk tertentu sesuai dengan ketentuan WTO. Bagi Indonesia, perlakuan khusus masih memungkinkan dimaksimalkan sesuai dengan batas tertinggi yang ditetapkan WTO. Keputusan Menteri Keuangan No 590 Tahun 2004 ternyata belum memberikan dampak positif yang maksimal, oleh karena itu keputusan tersebut sudah seharusnya di revisi. Kata kunci: World Trade Organization, Perdagangan Internasional, General Trade Analysis Project
RINGKASAN Dampak liberalisasi perdagangan merupakan salah satu topik yang masih sering diperdebatkan sampai saat ini. Dua kutub yang saling berbeda pandangan memiliki argumen yang kuat mengenai dampak positif dan negatif dari liberalisasi ini. Kelompok yang pro-liberalisasi mengklaim bahwa liberalisasi memberikan manfaat berupa peningkatan ekspor dan kesejahteraan masyarakat, sementara kelompok yang anti-liberalisasi justru menuding liberalisasi berpotensi untuk menghacurkan perekonomian suatu negara. Terlepas dari perdebatan tersebut, liberalisasi berpotensi untuk menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi setiap negara. Liberalisasi diperkirakan juga akan merobah peta perdagangan dunia. Pertanyaan yang muncul adalah apakah semua negara di dunia siap menghadapi liberalisasi? Untuk menjawab perdebatan tersebut, diperlukan suatu penelitian yang mampu menemukan suatu jawaban tentang dampak yang ditimbulkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk menganalisis peta aliran perdagangan negara maju dan berkembang termasuk Indonesia, (2) menganalisis dampak dari penerapan kesepakatan WTO tentang sektor pertanian yaitu penghapusan dukungan domestik, penghapusan subsidi ekspor dan pembukaan akses pasar yang seluas-luasnya melalui penghapusan tarif impor di semua negara, dan (3) mengeksplorasi dampak penerapan tarif khusus (special product) terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia Indonesia. Untuk menjawab tujuan penelitian, dalam disertasi ini digunakan model Computable General Equilibrium (CGE) multinegara dengan alat analisis utama adalah General Trade Analysis Project (GTAP). Alasan penggunaan model ini adalah: (1) karena model ini mampu melihat dampak dan keterkaitan perdagangan antar negara secara sekaligus baik secara makro maupun secara sektoral, dan (2) model ini mampu menyediakan data yang lebih lengkap mengenai transaksi perdagangan antar negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, sampai saat ini peta kekuatan ini kekuatan ekonomi dunia termasuk di sektor pertanian masih dikuasai oleh negara maju yang terlihat dari: (1) dominasi Uni Eropa (sebagai suatu wilayah) dalam perdagangan sektor pertanian yang terlihat dari posisinya sebagai negara asal impor oleh hampir semua negara, (2) Amerika Serikat masih tetap menjadi pasar yang empuk bagi sebagian besar negara-negara di dunia karena sebagian besar negara di dunia hanya menjadikan Amerika sebagai tempat pelemparan hasil produksi tapi tidak untuk tempat memasok kebutuhan domestik, dan (3) negara berkembang masih memiliki ketergantungan yang relatif sangat kuat terhadap negara maju, termasuk bagi impor komoditi pertanian. Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa pandangan yang selama ini menyatakan bahwa negara berkembang adalah pengekspor produk pertanian sementara negara maju eksportir manufaktur ternyata tidak sepenuhnya benar. Kedua, penghapusan hambatan perdagangan pertanian berdampak pada: (1) penurunan produksi, ekspor, dan impor pada sebagian besar sektor-sektor yang selama ini diberikan subsidi baik berupa dukungan domestik, maupun subsidi ekspor di negara maju, (2) peningkatan impor pada negara berkembang secara umum, meski ada juga komoditi yang mengalami peningkatan meski subsidinya dihapus,
namun kebijakan ini merugikan sektor pertanian secara agregat, (3) meski terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat di semua negara namun bila hambatan perdagangan dihapus total maka negara maju adalah kelompok yang paling diuntungkan, dan (4) dalam konteks Indonesia, meskipun tingkat kesejahteraannya meningkat namun peningkatannya adalah yang terkecil diantara semua negara yang ditunjukkan oleh menurunnya sebagian besar ekspor, meningkatnya impor, dan menurunnya produksi dalam negeri. Temuan ini mengindikasikan bahwa Indonesia sesungguhnya belum sanggup untuk melakukan perdagangan pada tingkat tarif nol. Sektor dan komoditi strategis masih perlu dilindungi agar bisa berkembang. Indonesia memerlukan waktu untuk meningkatkan daya saing. Ketiga, penerapan tarif SP berhasil meciptakan dampak positif bagi perekonomian Indonesia yang ditunjukkan oleh (1) meningkatnya produksi dalam negeri, (2) menurunnya impor, dan (3) meningkatkan ekspor. Meski dampak terhadap kesejahteraan masyarakat menunjukkan penurunan, namun PDB riil dan ekonomi sektoral menunjukkan perbaikan. Hasil ini sampai pada kesimpulan bahwa untuk saat ini Indonesia masih perlu menerapkan tarif khusus sesuai dengan ambang batas yang disetujui oleh WTO. Sebagai bagian dari dunia global, Indonesia tidak mungkin menghindari liberalisasi perdagangan. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan oleh suatu negara adalah memperkuat daya saing komoditi dari negara masing-masing. Indonesia masih punya waktu 5 tahun untuk membenahi daya saing sektor pertaniannya sebelum penerapan kesepakatan WTO dilaksanakan pada tahun 2013. Semakin kuat daya saing semakin mampu suatu negara untuk menghadapi tantangan liberalisasi perdagangan tersebut. Peningkatan daya saing akan menyebabkan peta perdagangan dunia tidak lagi dikuasai oleh negara-negara maju, apalagi dukungan domestik dan subsidi ekspor yang diberikan oleh negara-negara maju dihapuskan sama sekali. Dalam konteks Indonesia, diperlukan upaya dan terobosan dengan cara memprioritaskan pengembangan produksi komoditi-komoditi unggulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa komoditi Indonesia memiliki keunggulan bersaing dibanding komoditi dari negara lain, antara lain adalah minyak nabati yang di dalam sektor tersebut juga termasuk minyak sawit. Komoditi lain yang juga mengalami peningkatan output adalah kedele, gandum dan ternak. Dengan lahan yang luas amat memungkinkan untuk mengembangkan komoditi ini. Namun demikian, diperlukan pula sumberdaya manusia yang handal baik dilevel petani maupun di level pengambil kebijakan sehingga program tersebut bisa berhasil dengan baik. Disamping itu, Indonesia juga harus melakukan revisi ulang tentang penetapan tarif khusus. WTO sesungguhnya telah memberikan ambang batas tertinggi bagi penetapan tarif untuk produk tertentu, namun tidak satupun komoditi tersebut yang dikenakan tarif sampai pada ambang batas tertinggi sesuai dengan yang diperkenankan oleh WTO. Oleh karena itu Keputusan Menteri Keuangan No 590 Tahun 2004 sudah seharusnya direvisi.
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1.
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumber a. Pengambilan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmuah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB
DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
HARYADI
DISERTASI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Disertasi
:
DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
Nama
:
HARYADI
NRP.
:
A161040031
Program Studi
:
Ilmu Ekonomi Pertanian
Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Rina Oktaviani, M.S. Ketua
Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, M.Sc. Anggota
Dr. Ir. Noer Azam Achsani, M.S. Anggota
Mengetahui,
2. Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
3. Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A.
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.
Tanggal ujian : 9 September 2008
Tanggal Lulus :
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tertutup:
1. Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.Sc. (Staff Pengajar Departemen Ilmu Ekonomi FEM IPB)
Penguji Luar Komisi pada Ujian Terbuka:
1. Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. (Direktur Program Manajemen Bisnis IPB) 2. Dr. Julius, M.A. (Bappenas)
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sungai Tutung, sebuah kota kecamatan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, pada tanggal 01 April 1965. Penulis adalah anak pertama dari 5 bersaudara Keluarga dari Bapak Muhammad Kamal (Alm) dan Ibu Suariah (Almh). Ketika penulis berumur 7 tahun, Ibunda yang melahirkan penulis meninggal dunia, dan sejak itu penulis dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh Ibunda Riwasna . Kasih sayang beliau menghantarkan penulis menjadi sarjana dan berkerja sebagai dosen di Universitas Jambi. Jenjang pendidikan penulis diawali pada Sekolah Dasar (SD No.1) Kota Muara Bungo Jambi, sempat berpindah-pindah SD mengikuti orang tua, namun akhirnya menamatkan SD pada tahun 1978 di Sungai Tutung Kerinci. Tahun itu juga penulis melanjutkan ke SMP Negeri 5 Sungai Penuh dan tamat pada tahun 1981. Pendidikan Sekolah Menengah Atas ditempuh penulis di di SMA Negeri 1 Sungai Penuh hingga tamat tahun 1984. Sarjana ekonomi diraih oleh penulis dari Fakultas Ekonomi Universiatas Jambi pada tahun 1989 dan pada tahun itu juga diterima sebagai dosen di Universitas Jambi sampai sekarang. Gelar Master diperoleh dari School of Management University of Waikato New Zealand pada Februari 1998 dengan spesialisasi perdagangan internasional dan penanaman modal asing. Pada September 2004 penulis diterima di Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor dengan program studi Ilmu Ekonomi Pertanian dengan kosentrasi Tataniaga Pertanian dan Perdagangan Internasional. Penulis menikah dengan Delima,SPd pada tahun 1990 dan dikaruniai dua orang putra, Delta Forza Haryadi dan Zailand Hudaya Haryadi.
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga disertasi yang berjudul ”Dampak Liberalisasi Perdagangan Sektor Pertanian WTO terhadap Perekonomian Negara Maju dan Berkembang” ini berhasil diselesaikan. Topik mengenai perdagangan bebas termasuk di sektor pertanian masih tetap menjadi isu menarik untuk dibahas. Salah satu penyebab hangatnya pembahasan isu ini antara lain karena masih terdapatnya perbedaan temuan diantara para peneliti. Sebagian menemukan bahwa perdagangan internasional mampu memberikan dampak positif kepada setiap negara, sementara sebagian lagi menemukan bahwa perdagangan bebas justru telah menimbulkan dampak negatif pada sebagian negara. Perbedaan temuan ini menjadi salah satu alasan penulis untuk ikut meneliti lebih jauh akan dampak perdagangan bebas terhadap negara-negara anggota WTO termasuk terhadap Indonesia. Berdasarkan temuan penulis, ternyata tidak semua negara diuntungkan oleh perdagangan bebas. Saat ini Indonesia adalah termasuk ke dalam kelompok negara yang dirugikan. Banyak pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penulisan disertasi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kontribusi tersebut datang sejak dari pembuatan proposal sampai kepada penyempurnaan dari disertasi ini. Meski masih terdapat keterbatasan, semua yang disebutkan dalam disertasi ini tetap menjadi tanggung jawab penulis. Izinkan penulis menyampaikan terimakasih serta penghargaan yang setinggitingginya kepada: 1. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS, selaku ketua komisi pembimbing. Ditengah-tengah kesibukan, beliau masih bisa dengan sabar memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian disertasi ini. Beliau juga banyak memberikan referensi serta melibatkan penulis pada beberapa penelitian yang beliau lakukan. Dorongan semangat dari beliau telah memberikan konstribusi besar bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan disertasi ini.
2. Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, M.Sc, dan Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS yang telah banyak meluangkan waktu bagi penulis untuk berdiskusi, meminta arahan, dan memohon bimbingan. Dengan segala keahlian yang dimiliki oleh masing-masing, segala arahan dan masukan serta bimbingan yang diberikan amat berharga bagi penulis termasuk dalam menyelesaikan proposal ini. 3. Ketua Program Studi EPN (Prof. Dr. Bonar M. Sinaga, MA) yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis termasuk teknis penulisan. Para Dosen pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian SPs-IPB yang telah banyak memberikan ilmu-ilmu pengetahuan yang bernas dan berharga sehingga amat memperkaya wawasan dan pemikiran penulis. 4. Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.Ec. selaku penguji luas komisi pada ujian tertutup, Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. dan Dr. Julius, M.A. selaku penguji luar komisi pada ujian terbuka yang telah memberikan masukan dan saran berharga. 5. Rektor Universitas Jambi dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Jambi serta Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) pada Universitas Jambi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan penulis ke program doktor. Dorongan semangat dari Dekan FEUNJA serta ketua jurusan IESP banyak membantu dalam mempercepat proses penyelesaian kuliah penulis. 6. Rektor, Dekan dan seluruh staff Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program S3 di IPB. 7. Staf administrasi di Program Studi EPN (Rubi, Santi, Yani, dan A'am ) serta Pak Husen yang telah banyak membantu kelancaran proses perkuliahan penulis di IPB. 8. Gubernur Jambi dan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Jambi beserta staff serta Bupati Sarolangun yang telah berkenan memberikan bantuan pendidikan kepada penulis. Terimakasih banyak atas bantuannya, semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda. 9. Rekan-rekan dan para kerabat penulis. Teman seangkatan dan teman satu rumah. Terimakasih atas kekompakannya. Terimakasih juga ditujukan kepada rekan-
rekan angkatan 2005, 2006, dan 2007 serta rekan senior angkatan 2003 yang telah banyak membantu penulis dan tak mungkin disebutkan satu persatu. Sekali lagi terimakasih atas bantuannya. Teman-teman di IPB terutama Eka Puspitawati dan Sahara yang telah memberikan andil besar kepada penulis dalam memahami tools GTAP dan CGE, trimakasih banyak atas kebaikannya. 10. Ibunda Riwasna, dengan kasih sayang beliau yang tak pernah habis, doa yang tak pernah putus amat berperan dalam mengantarkanku hingga bisa menyelesaikan kuliahku ini. Adik-adikku Andri Zaspa, Syaiful Aswan, Pasrianti, dan Aina Fitria yang selalu berdoa untukku. Mertuaku serta adik-adikku Firdaus, Dahlia, dan Herlina. Seluruh keluarga besarku yang tak dapat disebutkan satu persatu, trimakasih atas doanya. 11. Ayahandaku
Muhammad
Kamal
(almarhum)
dan
Ibundaku
Suariah
(Almarhumah). Semoga kesuksesan ini dapat memberikan kegembiraan bagi papa dan ibu. Ananda yakin, Ayahanda dan Ibunda di alam sana pasti ikut bergembira dengan keberhasilan ini. Terimakasih atas doa yang tak pernah putus dari Ayahanda dan Ibunda. 12. Terakhir tetapi teramat penting dan tak pernah terlupakan untuk selamanya adalah ucapan terimakasih yang tulus kepada istriku tercinta Delima dan kedua anakku Delta Forza Haryadi dan Zeilan Hudaya Haryadi. Kasih sayang, cinta, doa dan pengorbanan yang telah kalian berikan menjadi dorongan bagi papa untuk menyelesaikan studi. Penulis
menyadari
bahwa
Disertasi
ini
masih
memiliki
banyak
keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran konstruktif akan diterima dengan senang hati. Semoga hasil studi ini bermanfaat, Amien!
Bogor, 10-10-2008
Haryadi
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ........................................................................ .......... xviii
I.
II.
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... ..
xxi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... ..
xxiv
PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang ...........................................................................
1
1.2.
Perumusan Masalah ...................................................................
5
1.3.
Tujuan Penelitian ......................................................................
8
1.4.
Kegunaan Penelitian .................................................................
8
1.5.
Signifikansi Penelitian ...............................................................
9
1.6.
Ruang Lingkup ............................................................................
9
TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Arti Penting Liberalisasi Perdagangan .......................................
11
2.2.
Perkembangan Perundingan Perdagangan Dunia ......................
16
2.1.1. Perjanjian Umum Tentang Tarif dan Perdagangan .........
17
2.1.2. World Trade Organization ..............................................
18
Studi Terdahulu Dampak Liberalisasi Perdagangan ...................
36
2.3.1. Dampak Liberalisasi terhadap Kinerja Ekonomi. ...........
36
2.3.2. Dampak World Trade Organization terhadap Perekonomian..................................................................
55
Perkembangan Liberalisasi Perdagangan di Indonesia ...............
62
2.3.
2.4. III.
KERANGKA TEORI 3.1.
Teori dan Distorsi dalam Perdagangan Internasional .................
70
3.1.1. Pemberlakukan Tarif Impor ............................................
74
3.1.2. Pemberlakuan Subsidi Ekspor .........................................
79
3.1.3. Pemberlakuan Dukungan Domestik.................................
84
3.1.4. Pengukuran Kesejahteraan Produsen dan Konsumen ......
89
3.2.
3.3. IV.
Teori Keseimbangan Umum .......................................................
92
3.2.1. Keunggulan Model Computable General Equilibrium ...
96
3.2.2. Keterbatasan Model Computable General Equilibrium .
98
3.2.3. Model General Trade Analysis Project ..........................
99
Kerangka Pemikiran .................................................................... 100
METODE PENELITIAN 4.1.
Jenis dan Sumber Data ................................................................ 103
4.2.
Metode Analisis .......................................................................... 103 4.2.1. Alat Analisis untuk Menjawab Tujuan Penelitian .......... 103 4.2.2. Proses Penentuan Agregasi dan Disagregasi .................. 106 4.2.3. Metode Pengolahan Data ................................................ 110
4.3.
Spesifikasi Model General Trade Analysis Project .................... 111 4.3.1. Ekonomi Tertutup Tanpa Pajak ...................................... 112 4.3.2. Ekonomi Terbuka Tanpa Pajak ....................................... 116 4.3.3. Ekonomi Tertutup dengan Pajak ..................................... 118 4.3.4. Ekonomi Terbuka dengan Pajak ..................................... 120
V.
4.4.
Diagram Alur Penelitian ............................................................. 157
4.5.
Simulasi Kebijakan ..................................................................... 160
PETA ALIRAN PERDAGANGAN DAN POSISI INDONESIA DIANTARA NEGARA-NEGARA DI DUNIA 5.1.
Pendahuluan ................................................................................ 163
5.2.
Peta Aliran Perdagangan ............................................................. 163
5.3.
Peta Aliran Perdagangan Komoditi Pertanian............................. 173 5.3.1. Beras................................................................................ 173 5.3.2. Gandum ........................................................................... 178 5.3.3. Jagung ............................................................................. 180 5.3.4. Hortikultura ..................................................................... 184 5.3.5. Kedele ............................................................................. 186 5.3.6. Gula ................................................................................. 190
xv
5.3.7. Kapas ............................................................................... 193 5.3.8. Ternak ............................................................................. 195 5.3.9. Kehutanan ....................................................................... 197 5.3.10. Perikanan ......................................................................... 199 5.3.11. Minyak Nabati................................................................. 201 5.3.12 Makanan .......................................................................... 205 5.3.13 Susu ................................................................................. 207 5.4.
Posisi Indonesia Diantara Negara-Negara di Dunia ................... 209
5.5.
Peta Hambatan Perdagangan Negara-Negara di Dunia .............. 210 5.5.1. Dukungan Domestik ....................................................... 211
VI.
5.5.2
Subsidi Ekspor ................................................................ 218
5.5.3
Tarif Impor ...................................................................... 222
DAMPAK EKONOMI PENGHAPUSAN HAMBATAN PERDAGANGAN PERTANIAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG 6.1.
Pendahuluan ................................................................................ 226
6.2.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Keragaan Ekonomi Sektoral ...................................................... 226 6.2.1. Dampak terhadap Keragaan Output ................................ 228 6.2.2. Dampak terhadap Keragaan Ekspor ................................ 235 6.2.3. Dampak terhadap Keragaan Impor ................................. 239
6.3.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Keragaan Makroekonomi. ........................................... 244 6.3.1. Dampak terhadap Produk Domestik Bruto Nominal ...... 245 6.3.2. Dampak terhadap Produk Domestik Bruto Deflator ....... 247 6.3.3. Dampak terhadap Produk Domestik Bruto Riil .............. 248 6.3.4. Dampak terhadap Terms Of Trade .................................. 249 6.3.5. Dampak terhadap Tingkat Kesejahteraan ....................... 251 6.3.6. Dampak terhadap Pendapatan Rumahtangga .................. 253
6.4.
Dampak Hambatan Tarif Sektor Pertanian terhadap Makroekonomi ............................................................................ 254
xvi
VII.
DAMPAK PENERAPAN TARIF PRODUK-PRODUK TERHADAP KERAGAAN EKONOMI 7.1.
Pendahuluan ................................................................................ 258
7.2.
Dampak Penerapan Tarif Khusus terhadap Kinerja Ekonomi Sektoral ........................................................................ 258 7.2.1. Dampak terhadap Keragaan Output ................................ 259 7.2.2. Dampak terhadap Keragaan Impor ................................. 261 7.2.3. Dampak terhadap Keragaan Ekspor ................................ 263 7.2.4. Dampak Penerapan Tarif Khusus terhadap Tenaga Kerja Buruh ....................................................... 265 7.2.5 Dampak Penerapan Tarif Khusus terhadap Penggunaan Tenaga Kerja Terdidik ................................ 266 7.2.6 Dampak Penerapan Tarif Khusus terhadap Penggunaan Sumberdaya Modal ..................................... 268 7.2.7 Dampak Penerapan Tarif Khusus terhadap Neraca Perdagangan Per Sektor ...................................... 269
7.3.
Dampak Tarif Khusus terhadap Kinerja Makroekonomi ........... 271 7.3.1. Dampak Tarif Khusus terhadap Neraca Perdagangan Antar Negara ................................................................... 271 7.3.2. Dampak Tarif Khusus terhadap Kesejahteraan ............... 272 7.3.3. Dampak Tarif Khusus terhadap Produk Domestik Bruto Riil ........................................................................ 273
VIII.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1.
Ringkasan Penelitian ................................................................... 275
8.2.
Kesimpulan ................................................................................. 280
8.3.
Implikasi Kebijakan ................................................................... 281
8.4.
Keterbatasan Penelitian ............................................................... 285
8.5.
Saran Penelitian Lanjutan ........................................................... 286
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 286 LAMPIRAN ............ ............................................................................. 293
xvii
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Rasio Ekpor terhadap Produk Domestik Bruto Negara di Dunia.....
2
2. Putaran Perdagangan dalam Perjanjian Umum Tentang Tarif dan Perdagangan ......................................................................
17
3. Konferensi Tingkat Menteri yang Telah Dilaksanakan Oleh World Trade Organization ................................................................
21
4. Hasil Pertemuan Konferensi Tingkat Menteri VI di Hongkong Khususnya Negosiasi Bidang Pertanian, 18 Desember 2006 ..........
28
5. Threshold dan Ambang Batas Potongan Agregate Measure Support ...............................................................................
34
6. Pertumbuhan Ekpor Setelah Liberalisasi Perdagangan Luar Negeri di Indonesia dan Beberapa Negara Asia Lainnya................................ 37 7.
Agregasi Negara Berdasarkan Database General Trade Analysis Project Versi 6.2 ................................................................. 108
8. Agregasi Negara Berdasarkan Database General Trade Analysis Project Versi 6.2 ................................................................. 110 9. Distribusi Penjualan Barang i yang Diproduksi di Wilayah r ke Pasar Wilayah s ................................................................................. 124 10. Sumber Pengeluaran Rumahtangga dan Pemerintah untuk Barang i di Wilayah s ........................................................................ 126 11. Sumber Pengeluaran Sektor j dari Barang i atau Faktor Primer i ..... 128 12. Sumber Pendapatan Faktor Jasa Rumahtangga untuk Faktor i ......... 129 13. Disposisi dan Sumber Pendapatan Regional ..................................... 130 14. Sektor Transportasi Global ............................................................... 131 15. Permintaan untuk Barang-Barang Investasi Regional ..................... 132 16. Peta Aliran Perdagangan Antar Negara ............................................ 164
17. Negara Tujuan Ekspor Utama Dunia ................................................ 165 18. Negara Asal Impor Utama Dunia ..................................................... 166 19. Kontribusi Perdagangan Antar Wilayah ........................................... 168 20.
Peta Aliran Perdagangan Menurut Komoditi .................................... 170
21.
Neraca Perdagangan Dunia .............................................................. 171
22. Peta Aliran Perdagangan Beras Dunia .............................................. 175 23. Perkembangan Produksi dan Kebutuhan Beras Indonesia Tahun 2002-2006.......................................................................................... 177 24. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Gandum Dunia ........................ 179 25. Perkembangan Harga Gandum di Pasar Dunia Tahun 2000-2006
181
26. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Jagung Dunia ........................... 182 27. Perkembangan Luas Lahan, Produktivitas, dan Jumlah Produksi Jagung di Indonesia Tahun 1990-2007 ............................................. 183 28. Peta Aliran Perdagangan Hortikultura .............................................. 185 29. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Kedele ...................................... 187 30. Perkembangan Luas Lahan, Produktivitas, dan Jumlah Produksi Jagung di Indonesia Tahun 1990-2007 ............................................. 190 31. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Gula .......................................... 192 32. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Kapas........................................ 194 33. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Ternak ..................................... 196 34. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Kehutanan ............................... 198 35. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Perikanan ................................. 200 36. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Minyak Nabati.......................... 202 37. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Seluruh Indonesia Menurut Provinsi dan Status Pengusahaan .......
xix
204
38. Perkembangan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ................. 205 39. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Makanan ................................... 206 40. Peta Aliran Perdagangan Komoditi Susu .......................................... 208 41. Peta Status dan Possisi Neraca Perdagangan Indonesia Diantara Negara- Negara/Wilayah ................................................................... 209 42. Bentuk Dukungan yang Diberikan Terhadap Komoditas Susu ....... 211 43. Negara-negara yang Memberikan Dukungan Domestik ................. 213 44. Dukungan Domestik yang Diberikan Negara-Negara Di Dunia....... 215 45. Ukuran Dukungan Domestik Indonesia dalam Kotak Hijau Tahun 1995-2000 .............................................................................. 216 46. Ukuran Dukungan Domestik Indonesia dalam Kotak Hijau Tahun 2001-2004 .............................................................................. 217 47. Subsidi Ekspor Uni Eropa Berdasarkan Komoditi dan Negara Tujuan .............................................................................................. 220 48. Subsidi Ekspor Amerika Serikat Berdasarkan Komoditi dan Negara Tujuan ................................................................................... 221 49. Subsidi Ekspor G33 Berdasarkan Komoditi dan Negara Tujuan ................................................................................... 222 50. Rata-rata Tarif Impor Antara Negara Menurut Komoditi ................ 223 51. Rata-rata Tarif Sektor Primer Menurut Komoditi dan Negara ........ 225 52. Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Kinerja Sektoral ................................................................................ 227 53.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan Pertanian terhadap Makroekonomi ................................................................................. 255
54.
Dampak Penerapan Special Products terhadap Kesejahteraan ......... 272
55.
Dampak Penerapan Special Products terhadap PDB Riil ................. 273
xx
DAFTAR GAMBAR Nomor 1.
Halaman Kedudukan World Trade Organization Diantara Organisasi Perdagangan Dunia ...........................................................................
19
2.
Proses Terjadinya Perdagangan Antara Dua Negara ...................
72
3.
Dampak Tarif pada Model Kesimbangan Umum untuk Kasus Negara Kecil .....................................................................................
76
Dampak Tarif pada Model Kesimbangan Umum untuk Kasus Negara Besar .....................................................................................
78
Dampak Subsidi Ekspor pada Model Keseimbangan Umum untuk Kasus Negara Kecil ...............................................................
81
Dampak Subsidi Ekspor pada Model Keseimbangan Umum untuk Kasus Negara Besar ...............................................................
83
Dampak Dukungan Model Domestik pada Model Keseimbangan Umum untuk Kasus Negara Kecil.....................................................
86
Dampak Dukungan Model Domestik pada Model Keseimbangan Umum untuk Kasus Negara Besar ...................................................
88
Surplus Produsen dan Surplus Konsumen pada Kondisi Keseimbangan Pasar .........................................................................
90
10.
Perubahan Surplus Produsen ...........................................................
91
11.
Perubahan Surplus Konsumen .......................................................
92
12.
Kerangka Pemikiran ....................................................................... 102
13.
Pemanfaatan Model General Trade Analysis Project dengan Software RunGTAP ........................................................................... 111
14.
Model Kasus Satu Wilayah, Perekonomian Tertutup, Tanpa Pajak.
15.
Model Multi Wilayah, Perekonomian Terbuka, Tanpa Intervensi ... 118
16.
Model Satu Wilayah, Perekonomian Tertutup, dengan Pajak .......... 119
4.
5.
6.
7.
8.
9.
113
17.
Neraca Penerimaan dan Pengeluaran pada Sistem Ekonomi Terbuka ............................................................................... 121
18.
Subsidi / Pajak Ekspor di Region r untuk Tujuan ke s....................... 138
19.
Subsidi / Pajak Impor di Region s untuk Impor dari r ....................... 139
20.
Struktur Produksi Model General Trade Analysis Project ................ 145
21.
Diagram Alur Penelitian .................................................................... 158
22.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Output Terkait di Uni Eropa .............................................................. 228
23.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Output Terkait di Amerika Serikat . ................................................... 229
24.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan pada Komoditi Gandum dan Padi terhadap Output Terkait di Jepang ..................... 230
25.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan pada Ekspor Uni Eropa ........................................................................................... 236
26.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Ekspor Amerika Serikat...……………………………………….................... 237
27.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan pada Komoditi terhadap Impor Uni Eropa. ………………………..........................
240
28.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan pada Komoditi terhadap Impor Amerika Serikat …………………………............... 241
29.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Impor Indonesia...……………………...….................................................... 242
30.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Produk Domestik Bruto Nominal di Beberapa Negara…………................... 245
31.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Produk Domestik Bruto Deflator di Beberapa Negara Terpilih…..…............ 247
32.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Produk Domestik Bruto Riil di Beberapa Negara terpilih….…....................... 248
33.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Terms of Trade di Beberapa Negara terpilih…………………............ 250
xxii
34.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Kesejahteraan Dunia Secara Umum.................................................... 251
35.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Terms Of Trade di Beberapa Negara Terpilih...…………………..... 253
36.
Dampak Penghapusan Hambatan Perdagangan terhadap Pendapatan Rumahtangga...………………………..………….........
254
Dampak Pemberlakuan Tarif Khusus terhadap Output Komoditi Indonesia...………………………………………………….............
259
Dampak Pemberlakuan Tarif Khusus terhadap Impor Komoditi Indonesia...………………………………………………….............
262
Dampak Pemberlakuan Tarif Khusus terhadap Ekspor Komoditi Indonesia...……………………………………………....................
264
37.
38.
39.
40.
Dampak Tarif Khusus terhadap Tenaga Kerja Buruh.................
41.
Dampak Tarif Khusus terhadap Tenaga Kerja Terdidik............. . 268
42.
Dampak Tarif Khusus terhadap Sumberdaya Modal...................... ... 269
43.
Dampak Tarif Khusus terhadap Neraca Perdagangan Sektoral........
44.
Dampak Tarif Khusus terhadap Neraca Perdagangan Antar Negara .. 271
xxiii
267
270