PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
BAB I I.
PENDAHULUAN Berdasarkan letaknya, Kabel Tegangan tinggi dibedakan menjadi Kabel Tanah Tegangan Tinggi dan Kabel Laut Tegangan Tinggi. Pemeliharaan dapat dilakukan dalam keadaan beroperasi maupun dalam keadaan padam tergantung kebutuhan dan kondisi sistem. Berdasar material dielektriknya, kabel tegangan tinggi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: 1. Kabel Minyak 2. Kabel Kering (XLPE)
I.1
KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM SKTT & SKLT KABEL MINYAK Minyak digunakan sebagai media dielektrik pada kabel jenis ini, selain itu minyak juga merupakan material penyalur panas pada kabel jenis ini. Sistem SKTT dan SKLT Kabel Minyak dapat dibagi ke dalam Sub-sub Sistem sebagai berikut:
I.1.1 SUB SISTEM PENYALUR ARUS (CURRENT CARRYING) Fungsi dari sub sistem penyalur arus adalah sebagai media penyalur arus dalam Sistem Kabel Tenaga. Komponen yang mendukung subsistem ini adalah sebagai berikut: I.1.1.1 Konduktor Konduktor merupakan media dimana arus mengalir. Konduktor yang digunakan yaitu tembaga atau aluminium, logam tersebut dipilih dengan pertimbangan beberapa hal yaitu arus beban dan keekonomisan. Untuk menyalurkan energi listrik pada tegangan tinggi biasanya digunakan konduktor jenis Milliken. Konduktor tersebut umumnya dibuat “Six Stranded Segmen” dan terisolisasi antara segmen satu dengan yang lain, tersusun disekeliling kanal yang berisi spiral penyangga dan diikat bersama dengan pita Bronze. Masing – masing segmen dibentuk oleh sejumlah konduktor bulat dan terpasang kompak pada bentuk segmen yang dibutuhkan. Konstruksi harus dibuat equal, untuk mengurangi rugi-rugi akibat efek kulit, Skin efek juga dipengaruhi oleh ukuran kanal (Duct), misalnya untuk konduktor 1600 mm², jenis ‘ Conci’ pada 50 Hz dan suhu 85°C akan mempunyai Skin efek 24,5% jika kanal 12 mm dan 60% jika 40 mm. Dengan konduktor “Milliken”, karena masing-masing sektor secara automatik ditransposed, maka pembesaran diameter kanal mengurangi pengaruh skin
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
1
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
efek cukup banyak. Nilai rugi-rugi akibat Skin efek untuk konduktor cooper “Milliken” cukup rendah yaitu untuk diameter 2500 mm2 pada 85° C dan 25 mm kanal adalah 14%. Nilai rugi-rugi akibat Skin efek yang rendah yaitu 2 s.d 4% dapat dicapai dengan konduktor yang disusun elemen terisolasi satu dengan yang lainnya menggunakan enamel. I.1.1.2 Terminasi Komponen terminasi merupakan sambungan kabel menuju peralatan lain (GIS, Cable Head) . Terminasi/Sealing End dilengkapi dengan seal yang tertutup rapat, dan terpisah secara fisik antara ujung konduktor dan selubung logam (sheath). Isolasi bagian luar umumnya terbuat dari porselin yang tahan cuaca. Sealing end dirancang tahan terhadap tegangan uji kabel, tetapi harus mempunyai tegangan impulse yang tinggi. Terminasi kabel three core spliter box digunakan untuk memisahkan dari single core menjadi three core, dipasang pada sealing end. Sealing end jenis minyak didesign mampu menahan tekanan minyak yang tinggi. Susunan seperti ini untuk memudahkan saat pemeliharaan tanpa harus melepas kabel dan memudahkan pemeriksaan minyak pada boks kabel.
Gambar 1.1 sealind atau cable head (terminal out door)
I.1.1.3 Sambungan ( Jointing) Joint digunakan untuk menyambung 2 buah ujung kabel. Berdasakan kondisi hubungan isolasi minyak pada kedua ujung, jointing dibedakan menjadi 2 buah yaitu:
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
2
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
1. Sambungan Lurus (Straight Joint) Pada sambungan lurus, minyak pada kedua ujung kabel terhubung. Straight Joint yang memiliki bending area dikenal sebagai Flexible Joint. Pada Straight joint, konduktor aluminium disambung dengan mengelas/mengecor dan pada saat menyambung tekanan minyak dijaga pada tekanan yang rendah pada sisi ujung kabel. Masing-masing ujung kabel mempunyai boks tekanan minyak yang mempunyai katup-katup untuk mengatur sehingga minyak dapat terus-menerus meresapi isolasi kertas pada saat pekerjaan penyambungan. Pada kabel jenis yang lain, pendingin dan isolasi menggunakan kanal minyak steel spiral yang dipasang pada kanal pusat konduktor dengan tujuan agar minyak terus mengalir menekan isolasi kertas (Impragnated paper). 2. Sambungan henti (Stop Joint) Pada stop joint, minyak pada kedua ujung kabel tidak terhubung, terpisah oleh insulated joint. Pada Oil Filled Cable (OFC), Stop joint digunakan untuk membagi sirkit kedalam seksi-seksi tekanan minyak yang terpisah, masingmasing dilengkapi dengan peralatan untuk ekspansi minyak. Pemisahan ini dimaksudkan untuk membatasi tekanan minyak tidak melebihi batasan keamanan tekanan (Over Pressure) dan membagi beberapa bagian panjang kabel menjadi beberapa seksi tekanan minyak untuk memudahkan pemeliharaan. Material pada joint terdiri dari : a) Joint/Sleeve atau konektor b) Pipa minyak/ oil duct c) Isolasi kertas (Impragneted Paper) d) Semi Conductor e) Screen f) Selongsong/ tube (dari Cu) g) Insulated Joints. I.1.2 SUB SISTEM ISOLASI Pada umumnya bagian-bagian konduktif dari suatu peralatan listrik haruslah aman bagi pengguna atau pemakainya, untuk itu pada bagian ini umumnya dilapisi dengan bahan isolasi. Dikarenakan bahan isolasi digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan, maka sifat kelistrikan dari bahan tersebut memegang peranan yang sangat penting, disamping sifat mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia serta sifat-sifat lainnya juga perlu diperhatikan dari bahan siolasi tersebut. Pada instalasi Saluran Kabel Tegangan Tinggi dikenal dua jenis bahan isolasi, yaitu :
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
3
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
1. Isolasi Padat dan 2. Isolasi cair I.1.2.1
Isolasi Padat Isolasi padat terdiri atas beberapa komponen yaitu sebagai berikut: a) Kertas Isolasi kabel ini terbuat dari jenis isolasi padat terdiri dari kertas yang dilapiskan pada konduktor yang diresapi dengan Viscous Compound dan dilakukan treatment untuk membuang kelembaban serta udara. Isolasi kabel terdiri dari “Cellulose Paper” yang dilapiskan pada konduktor yang membentuk suatu dinding isolasi yang uniform dan kompak dan tidak mengkerut atau terjadi kerusakan selama proses pembuatan atau ketika penanganan kabel dilapangan saat penggelaran, seperti pembengkokan serta perlu diawasi baik terhadap tarikan maupun kelembabannya. Ketebalan kertas bervariasi, kertas yang tipis yang mempunyai dielektrik strenght tinggi tetapi kekuatan mekaniknya rendah dan digunakan pada tempat yang paling dekat dengan konduktor. Kertas yang digunakan mempunyai kemurnian dan keseragaman tinggi, dicuci menggunakan Deionize water selama pembuatannya. Sifat kerapatan dari kertas dipilih secara hati-hati untuk mendapatkan dielektrik strenght yang paling tinggi dan juga kompatibel dengan metode impregnasi yang lain. Isolasi tersebut mempunyai ketebalan bervariasi dari 3 mm untuk 30 kV dan 35 mm yang digabung dengan minyak bertekanan tinggi khususnya untuk tegangan 750 s.d 1000 kV. Untuk menjaga nilai isolasi kertas maka diberi tekanan 1 s/d 5 atm, Isolasi jenis ini digunakan untuk instalasi kabel dengan tegangan tinggi agar supaya menaikkan Dielektrik Strength Isolasi. b) Bushing (keramik/ komposit) Bushing yang terbuat dar keramik/komposit merupakan bahan isolasi yang sangat penting. Bahan dasar dari porselin adalah tanah liat. Pada proses pembuatannya sebagai bahan isolasi, porselin ini diberi glazur dengan gelas/kaca. Dengan pelapisan ini arus bocor yang melalui permukaan isolator akan lebih kecil terutama pada keadaan basah. Porselin mempunyai sifat-sifat antara lain : massa jenis berkisar antara 2 ,3 hingga 2,5 g/cm3, koeffisien muai panjang 3 x 10-6 hingga 4,5 x 10-6, kekuatan tekannya 400 hingga 6000 kg/cm2, kekuatan tariknya antara 300 hingga 500 kg/cm2 (menggunakan pelapis) 200 hingga 300 kg/cm2 (tanpa pelapis) kekuatan tekuk 80 hingga 100 kg/cm2.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
4
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Adapun sifat-sifat kelistrikan dari porselin antara lain : Resistivitas berkisar antara 1011 hingga 1014 ohm-cm Permitivitas relatif berkisar antara 6 hingga 7 Kerugian sudut dielektrik (tan δ ) 0,015 hingga 0,02 Tegangan break down antara 10 hingga 30 kV/mm c) Heat Shrink Isolasi ini merupakan pengaman pada terminasi joint maupun sealing end terhadap karat atau berfungsi sebagai Anti Corrosion Protection yang menggunakan “Adhering Layer Covered” atau PVC, bergantung pada jenis kabel. Isolasi ini digunakan pada terminasi dengan cara dipanaskan (ciut panas). Dipasang pada bagian terluar kabel. d) Compound Merupakan suatu bahan sejenis aspal yang dipakai pada setiap tabung sambungan (joint), yang berfungsi untuk mengisolasi sambungan dengan metal case joint dan atau terhadap ground. I.1.2.2 Minyak Isolasi Kabel Bahan minyak isolasi kabel pada umumnya digunakan sebagai pendingin kabel dan isolasi. Karena itu persyaratan untuk bahan isolasi kabel dapat digunakan untuk isolasi antara lain : mempunyai tegangan tembus dan daya serap panas yang tinggi. I.1.3 PELINDUNG MEKANIK (Outer Case) Oleh karena penempatan kabel ditanam dibawah tanah/laut yang menimbulkan getaran , maka dibutuhkan perlindungan mekanik SKTT maupun SKLT dari gangguan eksternal yang bersifat memberikan stress mekanik pada kabel. Guna mengantisipasi hal tersebut, maka Kabel tenaga dilengkapi dengan beragam pelindung yang akan dijelaskan pada sub bab berikut ini : I.1.3.1 Lead Sheat Suatu selubung logam dari timah atau aluminium dipasang sesudah isolasi. Jika digunakan timah harus dilengkapi dengan suatu penguat untuk menahan ekspansi radial. Material ini umumnya berupa suatu tembaga tipis atau pita alloy yang sangat ketat dillitkan secara berlapis pada selubung guna membentuk suatu penutup. Fungsi selubung aluminium adalah untuk menaikkan fleksibility, dimana ketebalan selubung aluminium tergantung pada diameter dan variasi tekanan operasi yaitu dengan range 1,5 mm sampai dengan 5,5 mm.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
5
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
I.1.3.2 Bedding Pelindung ini berfungsi mencegah masuknya air kedalam permukaan Lead sheat agar terhindar dari corosive. Material bedding ini umumnya terbuat dari karet atau tape yang elastis. I.1.3.3 Armour Rod Terbuat dari Galvanis steel wire atau tembaga (CU) yang dipasang sesudah lead sheat dan heat srink isolasi. Armour rod suatu penguat untuk menahan ekspansi tekanan termis dari luar atau dalam. Material ini umumnya berupa suatu galvanis steel wire yang berukaran diameter 8mm sampai dengan 10 mm yang dililitkan sepanjang kabel. I.1.3.4 Black PE (Poly Ethylene) & Inner Sheath Penutup kabel bagian luar adalah dari extruded black PVC dan tambahan bahan kimia lead naphtenate seperti pada anti termite, nominal ketebalannya 3,0 mm. Penutup pengaman anti corrosion dan sebagai lapisan bedding untuk lapisan anti termite pita kuningan extruded black polyethilene compound digunakan dengan tebal nominal 2,0 mm . I.1.3.5 Flange Sealing End (untuk Ventilasi) Flange sealing end ini berfungsi untuk melakukan pernapasan atau pembuangan udara yang terjebak didalan top sealing end setelah dilakukan pengisian minyak isolasi. Material flange sealing end ini terbuat dari tembaga (Cu) atau sejenis dengan material yang digunakan pada top connector. I.1.3.6 Mechanical Structure pada Sealing End. Mechanical struktur merupakan structur dudukan atau penyangga sealing end yang terbuat dari galvanis steel. Outer Case Penampung Compound pada sambungan untuk melindungi komponen joint. I.1.3.7 Joint Box Pada sambungan (joint) yang bersekat , selubung logam diikat (bond) dan langsung ditanahkan, namun pemasangan seperti ini instalasi tidak dapat dilakukan pengujian. Dengan alasan ini maka pada tiap sambungan, kabel penghubung crossbonding ditarik kedalam box khusus atau disebut box culvert.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
6
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
I.1.3.8 Cable Duct Sebagai media saluran kabel tanah berbentuk terowongan yang melintasi jalan raya, rel kereta atau yang melalui sungai kecil biasanya menggunakan cable duct. Cable duct terbuat dari beton atau baja yang mempunyai kekuatan mekanis yang untuk melindung tekanan dari beban yang melintas diatas cable duct. I.1.3.9 Jembatan Kabel Jembatan kabel berfungsi untuk sarana penopang kabel yang melintasi sungai atau jembatan, Jembatan kabel ini terbuat dari beton atau baja dimana pada kedua ujungnya diberi rambu-rambu pengaman.
I.1.4 SUB SISTEM PELINDUNG ELEKTRIK Kabel mengalami stress elektrik yang ditimbulkan oleh tegangan induksi konduktor ke komponen logam pada kabel. Tegangan induksi ini dapat menimbulkan arus induksi yang menyebabkan panas, baik pemanasan lokal maupun rugi panas dalam proses transfer daya. Komponen-komponen yang termasuk pelindung elektrik adalah sebagai berikut: I.1.4.1 Electrostatic Screen Electrostatic sreen di pasang pada konduktor dan isolasi kabel minyak tegangan tinggi. Screen ini berguna untuk mendistribusikan stress electric pada kabel secara radial, hal ini untuk menghindari timbulnya stress secara longitudinal dan terkonsentrasi pada permukaan yang dapat menyebabkan kegagalan isolasi. Bahan screen untuk isolasi pita kertas pada umumnya terbuat dari pita kertas yang diapisi aluminium atau pita kertas yang yang terbuat dari semi conducting carbon atau carbon paper. Untuk jenis isolasi XLPE, screen terbuat dari campuran semi-conducting extruded. Sreen ini dilengkapi dengan eleltroda pentanahan, karena juga berfungsi melewatkan jalur balik untuk arus gangguan maka harus didesain untuk mampu dilalui sejumlah arus saat terjadi hubung singkat tanpa menyebabkan kerusakan pada isolasi. Selubung penutup metal yang hampa sering kali diperlukan dan ini menyediakan fungsi tambahan untuk menahan tekanan pada selubung, misal untuk kabel minyak dan juga berfungsi sebagai penahan kelembaban.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
7
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
I.1.4.2 Sistem Pentanahan Sistem pentanahan memiliki fungsi utama menghilangkan arus selubung logam yang diakibatkan oleh induksi pada konduktor yang dapat menimbulkan rugi panas. Komponen – komponen pada sistem pentanahan meliputi: • Selubung Logam • Pisau pentanahan • Compound • Isolator Support • Arrester Pentanahan Beragam Sistem Pentanahan pada Saluran Kabel Tegangan Tinggi Pada sistem tiga fasa yang terdiri dari tiga kabel berinti tunggal akan menginduksikan tegangan pada masing–masing selubung logam dan tegangan induksi yang timbul akan bergeser 120°. Apabila sistem tiga fasa tersebut seimbang maka jumlah tegangan ketiga konduktor tersebut akan sama dengan nol. Kenyataan ini bila sistem kabel tanah tersebut menggunakan sistem crosbonding.
R R
S
G
S 120 T
G
R S
1.1.1
T 1.1.2
INDUCED SECONDARY
THREE SINGLE CORE CABLE INDUCED SHEAT VOLTAGES : R , S,T
Gambar 1.2 Representasi kabel sistem 3 phasa Sistem Pentanahan dengan Ikatan (bonding) pada satu titik Karena tegangan induksi pada selubung logam proporsional dengan panjang kabel, maka untuk kabel yang pendek dapat ditanahkan pada satu titik ujungnya tanpa resiko tegangan induksi selubung logam pada ujung yang lain. Kabel yang ditanahkan pada titik tengah, dapat mempunyai tegangan dua kali kabel yang ditanahkan pada satu titik.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
8
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
E s
Es
Es
Gambar 1.3 Kabel ditanahkan satu dan dua titik
Sistem Pentanahan dengan Penggabungan selubung logam pada kedua ujung Untuk mencegah tegangan induksi selubung logam yang tinggi dan berbahaya maka selubung logam harus digabung dan ditanahkan pada pada kedua ujungnya. Kabel inti tunggal dimana selubung logam diikat (bonding) pada kedua ujungnya akan bekerja seperti Trafo yang kumparan sekundernya dihubung singkat dan melalukan arus hubung singkat. Arus selubung logam akan menimbulkan rugi selubung logam dan menimbulkan panas yang harus dikompensasi dengan mengurangi arus beban pada konduktor. Hal ini berarti bahwa penggabungan selubung logam pada kedua ujungnya akan berkurang kuat hantar arusnya dibandingkan sistem yang diikat (bonding) satu ujung.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
9
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Gambar 1.4 Sistem crossbonding
Konstruksi solid bonding Pada pemasangan cara ini diadakan penggabungan ketat selubung logam kabel fasa pada beberapa tempat sepanjang bentangan kabel,terutama pada kedua ujungnya. Pentanahan selubung logam hanya dilakukan pada satu titik untuk tiap fasanya yaitu pada ujung atau ditengah.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
10
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
selubung logam
konduktor
Penggabungan ketat
Gambar 1.5 Cara pemasangan kabel berinti tunggal dengan konstruksi solid – bonding Cara Konstruksi Sheath – Cross – Bonding Cara pemasangan dengan konstruksi sheath – cross bonding (penggabungan menyilang lapisan selubung logam) untuk saluran bawah tanah yang memakai kabel berinti tunggal berlapisan selubung logam (sheath) dapat ditunjukan pada gambar berikut :
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
11
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
selubung logam
Pengganbungan ketat
isolasi
konduktor
hubungan menyilang
l”
l”
l”
Gambar 1.6 Cara pemasangan kabel berinti tunggal dengan konstruksi sheath – cross - bonding Pada konstruksi ini digunakan peralatan sambungan khusus,untuk membentuk sambungan silang selubung logam yaitu pada sepertiga atau duapertiga panjang salurannya. Konstruksi transposisi crossbonding Pemasangan dengan konstruksi crossbonding untuk kabel bawah tanah yang menggunakan kabel inti tunggal seperti gambar dibawah.
I 1
II 3
II I
1 D12
l"
l" l'
3
Kabel -1 l"
D13
3
2 D23
2
1 3
Gambar 1.7 Pemasangan kabel inti satu dengan konstruksi transposisi crossbonding
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
12
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Kabel kabel fasa ditransposisi antara bentangan salurannya ,sehingga bentangan kabel terbagi menjadi tiga bagian sama panjang. Pada sepertiga dan duapertiga panjang bentangan dilakukan penggabungan antara selubung logam kabel fasa. Sambung Silang Selubung Logam Kabel distribusi umumnya dipasang dengan selubung digabungkan dan ditanahkan. Guna membatasi arus sirkulasi kabel inti satu yang disebabkan oleh fluksi magnetik antara konduktor dan selubung maka pemasangan kabel harus dekat dan selubung menempel dengan posisi “trefoil”. Namun posisi seperti ini tidak baik untuk disipasi panas. Jika kabel sistem tiga fasa inti satu ini dibagi menjadi tiga bagian yang sama dan selubung itu dapat diinterkoneksikan, maka tegangan induksi ini akan saling menghilangkan. Apabila kabel-kabel inti satu ini digelar dengan posisi mendatar (flat) maka tegangan induksi pada kabel yang ditengah tidak sama dengan dua kabel yang berada diluarnya dan jumlah tegangan induksi tidak sama dengan nol. Untuk itu setiap akan memasuki sambungan (joint) kabel tenaga dilakukan penukaran fasa ( transposisi) dan hubung silang selubung logam dibuat dengan perputaran fasa berlawanan dengan transposisi, sehingga secara efektif selubung logam tersambung lurus. Apabila instalasi kabel tegangan tinggi dibuat transposisi dan sambung silang, maka rugi-rugi menjadi sama dengan nol.
R
R
T
R
S
S
R
S
S
T
T
T T CROSS BONDED SINGLE CORE CABLES
R
CLOCKWISE
S TRANSPOSITION AND
TRANSPOSITION CROSS BONDING
Gambar 1.8 Sambung silang selubung logam
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
13
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
I.1.4.3 Kabel Koaksial Kabel koaksial berfungsi sebagai minor section yang terangkai menjadi major section, diperlukan kabel penghubung yang didesain khusus. Kabel penghubung ini harus mempunyai impedansi serendah mungkin. Pada kondisi normal kabel penghubung tidak dialiri arus, tetapi pada waktu terjadi gangguan akan mengalir arus selubung logam sehingga kabel penghubung tersebut harus mempunyai penampang paling tidak sama dengan kemampuan selubung logam yaitu dengan penampang 240 mm2 atau 300 mm2. I.1.5 SUB SISTEM PENDINGIN Subsistem pendingin berfungsi sebagai pendingin konduktor dalam mentransfer daya. Minyak yang bersirkulasi melalui pipa minyak, dalam hal ini digunakan sebagai media penyerap panas. Adapaun komponen pendingin selengkapnya adalah sebagai berikut: I.1.5.1 Minyak Selain sebagai komponen dielektrik, minyak juga memiliki fungsi dalam mentransfer panas yang timbul dalam proses aliran daya. Minyak yang digunakan sama seperti minyak yang digunakan pada transformator yang memiliki daya hantar panas yang tinggi. I.1.5.2 Kanal Minyak/Oil duct Pada kabel minyak dilengkapi dengan kanal minyak (oil duct) yang terbuat dari Steel Strip Spiral bulat terbuka yang menggunakan kawat konduktor stranded. Untuk jenis Segmental Self Supporting Conductor tidak perlu menggunakan Steel Spiral. Diameter kanal minyak disesuaikan dengan persyaratan sistem hidrolik, dan umumnya dengan batas 12 s.d 25 mm. Pada sistem instalasi kabel, dilengkapi dengan tangki-tangki ekspansi baik ujung yang satu maupun ujung yang lainnya, bergantung pada sirkitnya, atau juga dapat dipasang tangki ditengah-tengah instalasi kabel. Instalasi kabel dirancang dengan prinsip bahwa pada kondisi pelayanan yang tidak normal, tekanan minyak kabel akan lebih tinggi dari tekanan atmosfir sepanjang kabel dari sistem instalasi tersebut. I.1.5.3 Tangki minyak Untuk mengantisipasi pemuaian minyak akibat panas maka dibutuhkan ruang untuk ruang untuk fleksibilitas perubahan volume minyak maka dibutuhkan tangki minyak. Fungsi lain tangki minyak yang sangat penting adalah untuk
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
14
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
reservoar cadangan minyak yang dapat dipasok kedalam kabel apabila ada kebocoran pada kabel.
Gambar 1.9 Tangki minyk main hole
Gambar 1.10 Tangki minyak pada Gardu Induk
Tangki dapat dibedakan sebagai berikut:
Tangki Tekanan Rendah Dan Menengah Tangki tekanan rendah B-120 berisi 40 sel, tiap sel berisi 3 lt. Kode pada tipe mengindikasikan volume gas ketika tangki minyak kosong dari isi minyak. Ketika minyak dipompa diantara sel-sel baja kemudian sel tersebut akan menekan dan mendesak dengan gaya dari minyak.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
15
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Gambar 1.11 karakteristik tangki tekanan rendah Pada gambar diatas memperlihatkan tipikel karakteristik sebuah tangki tekanan rendah . Tipe B-80 dan B-120 dan B-240 adalah tangki tekanan rendah yang berbeda ukuran dengan operating tekanan 0,2 – 1,7 bar. Dengan memberikan tekanan pada sel-sel, tekanan dapat dinaikkan sampai 0,3 – 3 bar seperti tangki A-130. Tangki Tekanan Tinggi Tangki tekanan tinggi dirancang dengan berbeda cara dibandingkan dengan tekanan rendah dan tekanan sedang dimana sel yang berisi gas terpisah dengan shell steel.
Gambar 1.12 Skema tengki tekanan tinggi Pada tangki takanan tinggi sel-sel gas terhubung melalui sebuah pipa manifol yang dapat diperluas ke katup pada sisi luar dari tangki baja. Hal ini memungkinan untuk menaikkan tekanan minyak antara sel-sel dan tank simply
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
16
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
dengan manaikan tekanan gas. Pada awalnya untuk mengatur tekanan minyak sampai harga 0,2 sampai 12 bar pada tangki H-100 dan H-150. Karena tekanan dapat diset untuk harga awal antara 0,2 sampai 12 bar maka kurva tekanan tidak single volume dan tidak bisa dievaluasi volume dengan membaca tekanan dari manometer sebagai mana pada tangki tekanan rendah. Untuk mengkompensasi tangki tekanan tinggi (H-tank), tangki ini mempunyai indikator volume minyak yang ditempatkan pada flange tangki. Indikator volume adalah sebuah batang tetap keluar dari sel. Karena sel akan tertekan apabila minyak mengalir ke tangki, dan akan mengembang apabila minyak keluar dari tangki maka batang tersebut akan bergerak kedepan dan kebelakang dengan melewati suatu skala yang terbagai-bagi dalam liter. Gerakan batang ini mempunyai fungsi yang lain yaitu bekerja sebagai katup pengaman. Pada batang ada piston yang akan menutup minyak masuk ke tangki jika sel-sel tersebut tertekan dan akan menutup minyak keluar apabila sel-sel mempunyai tekanan maksimum yang diijinkan sehingga menghindari kerusakan bagian sel. I.1.5.4 Pipa Minyak Pipa minyak berfungsi sebagai sarana penghubung minyak dari sealing end atau stop joint menuju tangki minyak sebagai pengaman terjadinya perubahan tekanan atau volume minyak yang disebabkan oleh temperatur minyak kabel. I.1.6 SUB SISTEM PENGAMAN KABEL Sub Sistem Pengaman Kabel terdiri dari rangkaian proteksi yang digabung dengan alat penunjuk tekanan minyak kabel. Selain itu, juga diindungi dengan arrester yang mengamankan dari tegangan surja. I.1.6.1 Manometer Manometer berfungsi sebagai alat ukur/monitor tekanan media isolasi juga sebagai back-up proteksi mekanik di luar proteksi-proteksi secara elektris yang telah ada. Besaran-besaran dan konversi yang sering kita jumpai adalah: 1 Atmosphere (tekanan udara di sekeliling kita) = 76 cm Hg = 1,01325 bar = 1,033 kg/cm2 = 760 torr = 101,325 kPa (kilo Pascal) = 14,7 psi = 2116,22 psf.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
17
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Gambar 1.13 manometer tekanan minyak
kabel
I.1.6.1.1 Cara kerja Manometer Apabila di dalam pipa bourdon kita masukkan fluida (gas, zat cair) yang mempunyai tekanan, maka pipa yang semula berbentuk lengkung itu akan berusaha menjadi lurus, namun tidak akan pernah berhasil lurus karena gaya tekan dari fluida tersebut dibuat tidak akan mampu melewati elastisitas dari bahan dan ukuran pipa bourdon, sebaliknya apabila tekanan di dalam pipa ditiadakan, maka pipa akan kembali pada bentuk semula. Selanjutnya oleh link-link dan susunan roda gigi gerakan mekanik tersebut akan diteruskan ke jarum penunjuk (pointer). Setelah dikalibrasi, angka-angka skala pada dial dapat ditentukan/dibuat, dan inilah yang kemudian dapat kita baca sebagai besaran tekanan pada peralatan dimana manometer tersebut dipasangkan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
18
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Pipa Bourdon Roda
gigi
Link penggerak
Nipple konektor
Jarum penunjuk
Pegas penahan
Sensor tekanan
Gambar 1.14 komponen manometer bourdon lengkap I.1.6.2 Pilot Kabel Pada instalasi kabel tanah tegangan tinggi selain kabel power yang tertanam dibawah tanah, juga memerlukan kabel lain dalam satu saluran,yaitu kabel pilot. Kabel pilot merupakan instalasi yang digunakan sebagai kabel-kabel pengaman yaitu: kabel 7 pair untuk mengamankan tekanan minyak baik tekanan yang memberikan alarm maupun mentripkan kabel,kabel 19 pair merupakan kabel penghubung pengaman kabel terhadap gangguan listrik yaitu sebagai pemasok power ke proteksi diferential kabel dan kabel 28 pair digunakan sebagai fasilitas untuk komunikasi data dan suara. Kabel tersebut tertanam dekat dengan kabel power sehingga memungkinkan terkena induksi ,untuk itu memerlukan desain yang khusus. Desain khusus dimaksud adalah kabel pilot dilengkapi dengan isolasi yang mampu terhadap tegangan tinggi lebih dari 15 kV. I.1.6.3 SVL/ Arrester Sistem Tingkat isolasi selubung logam dibuat tahan terhadap tegangan surja yang disebakan oleh adanya gangguan. Hal ini agar dapat dibatasi harga maksimum tegangan impulse yang masuk ke kabel sehingga isolasi selubung logam akan aman. Peralatan ini mempunyai tahanan tak linier atau sela percik.Kotak hubung digunakan tahanan tak linier yang mempunyai tahanan dalam tinggi pada kondisi normal dan mengalirkan arus yang kecil.Tahanan akan menurun secara cepat pada waktu tegangan naik dan melalukan arus yang besar pada
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
19
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
waktu terjadi pukulan impulse serta mencegah tegangan surja diatas tingkat isolasi selubung logam. Jika tahanan tak linier ini terkena tekanan tegangan impulse atau tegangan surya maka akan mengalir arus yang besar sehingga dapat merusak tahanan tak linier. Untuk itu setelah terjadi gangguan yang besar maka tahanan tak linier atau SVL ini perlu dilakukan pemeriksaan dan pengukuran disamping pemeliharaan secara regular.
mA 50 40 30 20 10 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 kV
Gambar 1.15 Karakteristik tegangan dan arus SVL I.1.6.4
Tank Chamber Instalasi kabel tanah tegangan tinggi jenis menggunakan minyak dilengkapi dengan instalasi pemasok minyak yang berfungsi menjaga kondisi tekanan didalam kabel selalu positip.Pemasok minyak menggunakan tangki-tangki yang bertekanan,yang akan memberikan tekanan pada kondisi kabel bebannya rendah dan tangki juga berfungsi untuk menampung kelebihan tekanan pada waktu kabel tersebut dibebani. Fungsi tangki minyak pada instalasi kabel tegangan tinggi terisi minyak sangat penting . Pada tangki minyak yang dipasang pada ruang bawah tanah, secara fisik tangki tersebut berada pada tempat yang lembab dan kemungkinan terendam air.Tangki minyak ini tertentu jumlahnya,bergantung pada profile kabel,makin rendah kabel tersebut ditanam,maka tangki minyak yang harus disediakan bertambah dan karakteristiknyapun berbeda.Untuk menjaga peralatan ini bekerja dengan baik dan andal serta terjaga kondisinya maka perlu dilakukan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
20
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
pemeliharaannya. Baik yang dipasang diatas maupun dibawah tanah harus selalu dilakukan pemeliharaannya,namun untuk tangki yang dipasang dibawah tanah lebih sering diperiksa khusunya pada musim hujan. Untuk melakukan pemeliharaan tangki-tangki tersebut dapat dilakukan dengan kondisi ionstalai dalam keadaan bertegangan yaitu dapat dipakai tangki cadangan,untuk mengganti tangki yang dilakukan pemeliharaan. I.1.7 SUB SISTEM SARANA PENDUKUNG Sub sistem sarana pendukung merupakan sub sistem yang terdiri dari asesories, juga sarana K3 yang mendukung Sistem Kabel Tenaga. I.1.7.1 Pagar Pada umumnya pagar ini terbuat dari besi, yang dipasang pada ujung-ujung saluran kabel yang melintasi sungai atau jembatan. I.1.7.2 Patok dan Rambu Untuk mengetahui/menandai jalur kabel tanah biasanya digunakan Patok beton, sedangkan pada kabel laut digunakan rambu-rambu berupa pelampung. I.1.7.3 Rumah Tangki Berfungsi untuk menaruh/ mengamankan tangki minyak dari faktor eksternal. I.2
KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM SKTT & SKLT KABEL XLPE Pada kabel tenaga tipe XLPE, secara umum memiliki sub sistem dan komponen yang sama dengan kabel minyak, hanya berbeda pada Material Dielektrik (Isolasi) dimana digunakan XLPE. Pada saat ini kabel tenaga banyak digunakan pada kota metropolis karena kabel tenaga berada dibawah tanah sehingga tidak mengganggu keindahan tata kota, disamping itu kabel tanah mempunyai kekuatan dielektrik yang baik serta mudah untuk penginstalsian, pemeriksaan dan pemeliharaannya. Kabel yang menggunakan cross-link polyethylene dengan teknik pembuatan teknologi tinggi memungkinkan untuk digunakan pada tegangan yang lebih tinggi. Pembuatan kabel XLPE ini berkembang terus sehingga kabel minyak tegangan 275 kV akan diganti dengan kabel isolasi cross-link polyethylene. Kabel XLPE baru-baru ini mempunyai berat yang sangat ringan, mempunyai kemampuan termal yang lebih baik dan biaya instalasinya juga lebih murah dibandingkan kabel minyak. Apabila kabel XLPE terjadi kerusakan maka
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
21
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
perbaikannya akan lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan kabel isolasi minyak. I.2.1
Karakteristik Thermal XLPE Oleh karena menggunakan cross-linking, kabel XLPE adalah material yang tahan panas. XLPE tidak dapat meleleh seperti polyethylene tetapi terurai, dan membentuk karbon jika terbuka pada waktu yang lama diatas suhu 300 °C. Suhu konduktor yang diijinkan pada waktu terjadi hubung singkat selama 1 detik adalah 250 °C, pada beban kontinyu suhunya 90 ° C.
I.2.2
Karakteristik Elektris XLPE Sifat listrik yang baik dari PE adalah tidak berubah selama proses crosslinking,oleh karena itu XLPE seperti PE mempunyai dissipasi faktor yang sangat kecil dan hanya tergantung pada suhu faktor dissipasi (tan d) dan konstanta dielektrik (ε). Oleh karena itu rugi dielektrik dari kabel XLPE lebih kecil dibandingkan dengan PVC dan kabel isi minyak. Kabel XLPE cocok untuk rute kabel yang panjang dengan tegangan tinggi dan bila rugi –rugi listrik menjadi bahan pertimbangan.
I.2.3
Karakteristik Mekanis XLPE Polyethylene mempunyai sifat mekanik yang baik.Hal ini menarik karena pada suhu normal PE dapat menahan lokal stress lebih baik dari PVC.Dalam hal ini XLPE mempunyai keuntungan yang sama seperti PE dan pada tingkat tertentu misalnya isolasi XLPE juga tahan terhadap abrasi yang lebih baik dari pada polyethylene. Karena itu sifat mekaniknya yang baik, diwaktu yang akan datang kabel XLPE akan lebih banyak digunakan dari pada kabel konvensional.
I.2.4
Karakteristik Kimia XLPE Tahanan Cross-linking dari molekul XLPE lebih baik dari pada PE, dari aspek lingkungan PVC maupun kabel minyak mempunyai kerugian yang jelas, jika kabel PVC terbakar akan memberikan gas-gas yang korosi dan kabel minyak jika bocor akan merusak suplai air. Penggunaan XLPE pada kabel tegangan rendah dapat dibuat tahan terhadap rambatan api dan kompon tidak menghasilkan halogen.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
22
PT PLN (Persero)
I.3
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) SKTT & SKLT FMEA merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa keandalan suatu sistem dan penyebab kegagalannya untuk mencapai persyaratan keandalan dan keamanan sistem, desain dan proses dengan memberikan informasi dasar mengenai prediksi keandalan sistem, desain, dan proses. Model kegagalan (failure modes) sendiri adalah setiap kejadian yang menyebabkan functional failure (ketidakmampuan suatu aset untuk dapat bekerja sesuai fungsinya sesuai unjuk kerja yang dapat diterima pemakai). Sedangkan Effects Analysis mengacu kepada pembelajaran konsekuensikonsekuensi dari kegagalan tersebut. Penyebab kegagalan (failure causes) adalah semua kesalahan (errors) atau cacat / ketidaksempurnaan (defects) dalam proses, design, atau barang yang dapat terjadi atau nyata terjadi. Berikut ini adalah tujuan yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan penerapan FMEA: • Untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat keparahan efeknya • Untuk mengidentifikasi karakteristik kritis dan karakteristik signifikan • Untuk mengurutkan pesanan desain potensial dan defisiensi proses • Untuk membantu fokus engineer dalam mengurangi perhatian terhadap produk dan proses, dan membentu mencegah timbulnya permasalahan
I.3.1
PROSEDUR PEMBUATAN FMEA
Gambar 1.16 Flowchart prosedur pembuatan FMEA 1.
Mendefinisikan fungsi utama dari sistem / peralatan Sistem adalah kumpulan komponen yang secara bersama-sama bekerja membentuk satu atau lebih fungsi. Fungsi sistem tidak sama dengan fungsi komponen.
2.
Menentukan sub sistem dan fungsinya Sub sistem adalah peralatan dan/atau komponen yang bersama-sama membentuk satu fungsi. Dari fungsinya sub sistem berupa unit yang berdiri sendiri dalam suatu sistem.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
23
PT PLN (Persero)
I.3.2
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
3.
Menentukan komponen dan sub komponen sistem
4.
Menentukan functional failures dan failures modes
FMEA Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT & SKLT) Minyak FMEA untuk setiap Sub Sistem pada Kabel Tenaga dengan Isolasi Minyak adalah sebagai berikut:
I.3.2.1 SUB SYSTEM
FMEA SUB SISTEM PEMBAWA ARUS SUB SUB SYSTEM
FUNCTION
Konduktor
Untuk menyalurkan tenaga listrik
Functional Failure
Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4 Failure Mode 5
Gagal menyalurkan overheating overload tenaga listrik dalam Konduktor rusak reaksi dengan batasan losses tertentu korosi konduktor komponen sulfur Korosi terminasi Lembab
Fungsi penyalur arus
Terminasi
Joint
I.3.2.2 SUB SYSTEM
Untuk sambungan Menyalurkan tenaga kabel ke listrik dalam losses tinggi GIS/peralatan lain
Panas
Loss contact
Menyambung 2 buah pemanasan Sambungan putus/ bocor Kerusakan seal ujung kabel tenaga ageing
Material joint Kendor Cara Cara pengepresan perbedaan distribusi intrusi air
Compound tidak padat
grounding bermasalah
FMEA SUB SISTEM ISOLASI SUB SUB SYSTEM
FUNCTION
Functional Failure
Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4 Failure Mode 5 Lilitan kertas kurang baik
Kertas impregnasi
Untuk memisahkan Gagal memisahkan dua Turunnya dua bagian berbeda bagian berbeda kekuatan isolasi tegangan tegangan kertas
overload Kertas rapuh Kebocoran minyak kabel
Fungsi Isolasi
Minyak isolasi
Bushing sealing end
Untuk memisahkan Gagal memisahkan dua Turunnya dua bagian berbeda Minyak bagian berbeda kekuatan isolasi tegangan dan terkontaminasi tegangan minyak pendingin Memisahkan dua bagian berbeda tegangan
Gagal memisahkan dua bagian berbeda Isolator pecah tegangan
Terminal leleh
overheat lead sheat retak/robek
Moisture
partial discharge
minyak terkontaminasi
perubahan perubahan struktur struktur tanah penopang kabel Kebocoran minyak overheat
Overheating
Loss contact
loss contact Heat shrink
Memisahkan dua bagian berbeda tegangan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Gagal memisahkan dua bagian berbeda tegangan
Overheat
material yang kurang baik ageing heat shrink
24
PT PLN (Persero)
I.3.2.3 SUB SYSTEM
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
FMEA SUB SISTEM PELINDUNG MEKANIK SUB SUB SYSTEM
FUNCTION
Functional Failure
Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4 Failure Mode 5
perubahan struktur tanah Penguat & selubung logam (lead sheat)
Black PE inner sheath
Untuk pelindung mekanik
Untuk pelindung mekanik
gagal perlindungan mekanik
gagal perlindungan mekanik
Flange sealing end
Untuk pelindung mekanik
gagal perlindungan mekanik
Mechanical structure
Untuk pelindung mekanik
gagal perlindungan mekanik
lead sheat retak/robek
lead sheat rusak
bocor
perubahan struktur Akibat pekerjaan penopang kabel pihak lain
perubahan struktur lead seal rusak
perubahan struktur
mur baut kendor
korosi
kontaminasi (lembab, garam)
kena lego jangkar over strength di knee waktu penggelaran material seal tidak sesuai fatigue
tutup joint box tertimpa benda berubah bentuk lain o ring tutup stainless box rusak Joint box
Untuk pelindung mekanik
gagal perlindungan mekanik
Fungsi pelindung mekanik
fatigue ageing
mur baut berkarat
terendam air
retak
tidak mampu beban berat menahan beban
frame joint box terendam air korosi tidak dapat tertimbun dibuka
Bedding
Armour Rod (SKLT)
ageing Mencegah masuknya air masuk ke dalam lead air ke dalam lead bedding rembes sheet terkena sheet pekerjaan pihak lain penguat untuk menahan ekspansi tekanan termis dari luar atau internal
korosi
intrusi air
armour rod rusak terkena jangkar
Jembatan Kabel
sarana penopang kabel yang melintasi jembatan kabel runtuh sungai atau jembatan
Cable Duct
media saluran kabel tanah berbentuk terowongan yang melintasi jalan raya, rel kereta atau yang melalui sungai kecil
Cable Duct runtuh
ageing
lumut
Outer case
Untuk pelindung mekanik
gagal perlindungan mekanik
pecah
perubahan struktur tanah
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
kerusakan isolasi luar
25
PT PLN (Persero)
I.3.2.4
FMEA SUB SISTEM PENDINGIN
SUB SYSTEM SUB SUB SYSTEM
FUNCTION
Kanal minyak/oil duct
Sirkulasi minyak pendingin
Fungsi pendingin
Tangki minyak Pipa minyak
I.3.2.5 SUB SYSTEM
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Sirkulasi minyak pendingin Sirkulasi minyak pendingin
Functional Failure
Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4 Failure Mode 5
permukaan gagal mensuplai minyak merusak isolasi kanal minyak isolasi kertas tidak rata gagal mensirkulasikan bocor korosi minyak pendingin gagal mensirkulasikan bocor korosi minyak pendingin
kelembapan kelembapan
FMEA SUB SISTEM PENGAMAN KABEL SUB SUB SYSTEM
FUNCTION
Functional Failure
Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4 Failure Mode 5
Ageing seal Rembes minyak manometer
Manometer
Mengindikasikan tekanan minyak secara presisi
Gagal Mengindikasikan tekanan minyak secara presisi
Penunjukan jarum tidak presisi
korosi pada jarum
Fatigue seal
Kelembaban Panas/cuaca
Kaca manometer retak polusi/penggara man
Turunnya kekuatan pegas ageing pegas penahan jarum
Fungsi pengaman
Pilot kabel
SVL / arrester
Pengaman isolasi kabel
Gagal mengamankan isolasi kabel
Kegagalan Korosi pada pressure switch kontak
Pengaman isolasi kabel
Gagal mengamankan isolasi kabel
Pilot kabel putus
Korosi disambungan
pecah
sambungan ground line terlalu kencang
overheat
arus bocor tinggi
Pengaman isolasi kabel dari tegangan lebih
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Gagal mengamankan isolasi kabel dari tegangan lebih
Marshalling kemasukan air
Seal marshalling Fatigue seal rusak
resistansi menurun
kelembapan
26
PT PLN (Persero)
I.3.2.6 SUB SYSTEM
FMEA SUB SISTEM SARANA PENDUKUNG SUB SUB SYSTEM Man hole
Fungsi fasilitas pemeliharaan
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
FUNCTION Fasilitas pemeliharaan
Functional Failure
Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4 Failure Mode 5
Tidak bisa diakses untuk retak pemeliharaan
Pompa air
Pembuangan air dari man hole
Gagal membuang air dari man hole
Rumah Tangki
Tempat menaruh beragam jenis tangki
rumah tangki roboh
motor terbakar
perubahan struktur tanah arus lebih
drainase tersumbat bencana alam ageing
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
27
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
BAB II PEDOMAN PEMELIHARAAN SKTT DAN SKLT Pemeliharaan SKTT dan SKLT menjadi penting dalam menunjuang kualitas dan kehandalan penyediaan tenaga listrik kepada konsumen. Kegiatan pemeliharaan ditujukan untuk menjaga agar kondisi peralatan dapat terjaga dengan baik dan tetap handal. Efektifitas dan efisiensi kegiatan pemeliharaan dapat dilihat dari: - Peningkatkan reliability, avaibility dan efficiency SKTT dan SKLT - Perpanjangan umur SKTT dan SKLT - Perpanjangan interval overhaul (pemeliharaan besar) pada SKTT dan SKLT - Pengurangan resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan pada SKTT dan SKLT - Peningkatan safety - Pengurangan lama waktu padam - Waktu pemulihan yang efektif. - Biaya pemeliharaan yang efisien/ekonomis.
Gambar 2.1 Maintenance Method
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
28
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Adapun jenis-jenis pemeliharaan yang dilaksanakan meliputi : II.1
PEMELIHARAAN PREVENTIF (PREVENTIVE MAINTENANCE) Merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja yang optimal sesuai umur teknisnya, melalui inspeksi secara periodic dan pengujian fungsi atau melakukan pengujian dan pengukuran untuk mendiagnosa kondisi peralatan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan berpedoman kepada : instruction manual dari pabrik, standar-standar yang ada ( IEC, IEEE, CIGRE, ANSI, dll ) dan pengalaman serta observasi / pengamatan operasi di lapangan. Pemeliharaan preventif ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
II.1.1 PEMELIHARAAN RUTIN (ROUTINE MAINTENANCE) Merupakan kegiatan pemeliharaan secara periodik/ berkala dengan melakukan inspeksi dan pengujian fungsi untuk mendeteksi adanya potensi kelainan atau kegagalan pada peralatan dan mempertahankan unjuk kerjanya. Dalam pelaksanaannya, pemeliharaan rutin pada SKTT dan SKLT terdiri dari : - Pemeliharaan Harian - Pemeliharaan Mingguan - Pemeliharaan Semesteran - Pemeliharaan Tahunan - Pemeliharaan 5 tahunan II.1.1.1
In Service Visual Inspection Merupakan pekerjaan pemantauan/ pemeriksaan secara berkala/ periodik kondisi peralatan saat operasi dengan hanya memanfaatkan 5 (lima) panca indera dan alat ukur bantu sederhana sebagai pendeteksi. Tujuan In Service Visual Inspection untuk mendapatkan indikasi awal ketidaknormalan peralatan (anomali) sebagai bahan untuk melakukan Evaluasi Level 1 dan data yang dapat diolah secara statistik sebagai informasi bagi pengembangan atau tindakan pemeliharaan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
29
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
JADWAL PEMELIHARAAN HARIAN SKTT MINYAK Kondisi NO I.
: OPERASI (In service Visual Inspection)
PERALATAN YANG DIPERIKSA
SASARAN PEMERIKSAAN
PELAKSANA
CURRENT CARYING
Periksa Suhu/temperatur konektor Bushing Terminal dengan Thermo Gun. Periksa terminasi kabel head dari benda asing secara visual
Petugas GI/GITET
Terminasi Kabel head dan bagian yang bertegangan
Periksa terminasi kabel head dan bagian yang bertegangan
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
di
Periksa tekanan minyak pada sealing end secara visual. Cek level tekanan pada manometer
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
di
Armoroud
Korosi, retak, patah, terlepas
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
di
Tanda patok Kabel
Korosi, retak, patah, terlepas, hilang, pindah tempat
Petugas Ground Patrol
Jembatan Kabel
Korosi, retak, patah, rusak
Petugas Ground Patrol
Grounding Kabel di GI /GITET
Korosi, retak, patah, terlepas, hilang
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
Grounding Kabel di Stop Joint, Straight Joint
Korosi, retak, patah, terlepas, hilang
Petugas Ground Patrol
Arrester
Arus Bocor dan Counter
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
pemeliharaan
dari benda asing secara visual II.
ISOLASI Minyak Kabel
III.
IV
V.
PELINDUNG MEKANIK
PELINDUNG ELEKTRIK
Instalasi pipa minyak
Periksa fisik secara visual Cek
bila
tangki
terjadi
minyak
Petugas Pemeliharaan di GI/ GITET
kebocoran
Petugas Pemeliharaan di GI/
secara visual
GITET
Penunjukan tekanan, kebocoran, korosi, pecah
Petugas Pemeliharaan di GI/ GITET
Korosi, hilang.
Petugas Ground Patrol
PENGAMAN KABEL Manometer tekanan minyak
VII.
di
PENDINGIN Tangki Minyak
VI.
di
ASESORIS Rambu rambu keselamatan kerja (Tanda phasa, Rambu peringatan, Penghalang pada jembatan)
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
pecah,
robek,
rusak,
30
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
JADWAL PEMELIHARAAN HARIAN SKTT XLPE Kondisi NO I.
: OPERASI (In service Visual Inspection)
PERALATAN YANG DIPERIKSA
SASARAN PEMERIKSAAN
PELAKSANA
Periksa Suhu/temperatur konektor Bushing Terminal dengan Thermo Gun. Periksa terminasi kabel head dari benda asing secara visual
Petugas Pemeliharaan di GI/GITET
Bushing Terminasi
Cek apabila terdapat kebocoran minyak bushing, cek retak pada bushing, polutan/ kondisi kebersihan bushing
Petugas Pemeliharaan
Outer sheat
Cek apakah terdapat retak pada rubber sheat
Petugas Pemeliharaan
Armoroud
Korosi, retak, patah, terlepas
Petugas Pemeliharaan di GI/GITET
Tanda patok Kabel pada ROW
Korosi, retak, patah, terlepas, hilang, pindah tempat
Petugas Ground Patrol
Jembatan Kabel
Korosi, retak, patah, rusak
Petugas Ground Patrol
Sistem Pentanahan
Cek koneksi/ klem pentanahan secara visual
Petugas Pemeliharaan di GI/ GITET
Grounding Kabel di Joint
Korosi, retak, patah, terlepas, hilang
Petugas Ground Patrol
Arrester
Arus Bocor dan Counter
Petugas Pemeliharaan di GI/GITET
CURRENT CARYING Terminasi Kabel head dan bagian yang bertegangan
II.
III.
VI.
ISOLASI
PELINDUNG MEKANIK
PELINDUNG Elektrik
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
31
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
JADWAL PEMELIHARAAN HARIAN SKLT Kondisi NO I.
: OPERASI (In service Visual Inspection)
PERALATAN YANG DIPERIKSA
Periksa Suhu/temperatur konektor Bushing Terminal dengan Thermo Gun. Periksa terminasi kabel head dari benda asing secara visual
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
di
Periksa tekanan minyak pada sealing end secara visual. Cek level tekanan pada manometer
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
di
Armoroud
Korosi, retak, patah, terlepas
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
di
Tanda patok Kabel
Korosi, retak, patah, terlepas, hilang, pindah tempat
Petugas Ground Patrol
Joint Box Kabel
Korosi, retak, patah, rusak
Petugas
ISOLASI Minyak Kabel
III.
PELAKSANA
CURRENT CARYING Terminasi Kabel head dan bagian yang bertegangan
II.
SASARAN PEMERIKSAAN
PELINDUNG MEKANIK
Pemeliharaan
di
di
GI/GITET IV
V.
VI.
PELINDUNG ELEKTRIK Grounding Kabel di GI /GITET
Korosi, retak, patah, terlepas, hilang
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
Grounding Kabel di Stop Joint, Straight Joint
Korosi, retak, patah, terlepas, hilang
Petugas Ground Patrol
Arrester
Arus Bocor dan Counter
Petugas Pemeliharaan GI/GITET
PENDINGIN Tangki Minyak
Periksa fisik secara visual
minyak
Petugas Pemeliharaan di GI/ GITET
Instalasi pipa minyak
Cek bila terjadi secara visual
kebocoran
Petugas Pemeliharaan di GI/ GITET
tangki
Penunjukan tekanan, kebocoran, korosi, pecah
Petugas Pemeliharaan di GI/ GITET
Rambu rambu keselamatan kerja (Tanda
Korosi,
Petugas Ground Patrol
phasa, Rambu peringatan, Sokley)
hilang,bergeser dari yang ditetapkan
Bouy / Rambu suar
Rusak, hilang,bergeser koordinat yang ditetapkan
Vessel Trafic Monitoring Systim (VTMS), radar, CCTV
Rusak, hilang, bekerja,
PENGAMAN KABEL Manometer tekanan minyak
VII.
di
ASESORIS
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
pecah,
robek,
soft
rusak,
koordinat dari
Petugas Ground Patrol
program
32
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
JADWAL PEMELIHARAAN SEMESTERAN SKTT MINYAK Kondisi NO I.
: OPERASI (In service Visual Inspection)
PERALATAN YANG DIPERIKSA
SASARAN PEMERIKSAAN
PELAKSANA
Periksa Suhu/temperatur konektor Bushing Terminal dengan Thermovision yang dapat merekam, Periksa besarnya Corona. Periksa terminasi kabel head dari benda
Regu Pemeliharaan dari Unit Transmisi
CURRENT CARYING Terminal Cable Head
asing secara visual II.
ISOLASI Minyak Kabel
III.
Unit
Periksa Anti Corrosion Covering (ACC), Cable Covering Protection Unit (CCPU), Surge Voltage Lightning (SVL)
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Periksa tekanan minyak dan kondisi plumbing
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
PENGAMAN KABEL Manometer tekanan minyak
VII.
Regu Pemeliharaan Transmisi
PENDINGIN Minyak Isolasi Kabel
VI.
Bersihkan ruangan Joint Box, Kuras bila banjir, periksa pompa air, bagian yang korosi, rusak, patah diperbaiki
PELINDUNG ELEKTRIK Cross Bonding Box
V.
Petugas Pemeliharaan UPT/ Tragi
PELINDUNG MEKANIK Joint Box Culvert
IV.
Periksa tekanan minyak pada Stop Join di GI/GITET maupun di Joint Box secara visual
Periksa fungsi manometer
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
ASESORIS Rambu, Penghalang, Patok kabel
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Periksa kondisi Fisik
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
33
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
JADWAL PEMELIHARAAN SEMESTERAN SKTT XLPE Kondisi NO I.
: OPERASI (In service Visual Inspection)
PERALATAN YANG DIPERIKSA
Petugas Pemeliharaan UPT/ Tragi
Bersihkan ruangan Joint Box, Kuras bila banjir, periksa pompa air, bagian yang korosi, rusak, patah diperbaiki
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Periksa Anti Corrosion Covering (ACC), Cable Covering Protection Unit (CCPU), Surge Voltage Lightning (SVL)
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Periksa tekanan minyak dan kondisi plumbing
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
Periksa fungsi manometer
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
Periksa kondisi Fisik
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
PENGAMAN KABEL Manometer tekanan minyak
VII.
Periksa tekanan minyak pada Stop Join di GI/GITET maupun di Joint Box secara visual
PENDINGIN Minyak Isolasi Kabel
VI.
Unit
PELINDUNG ELEKTRIK Cross Bonding Box
V.
Regu Pemeliharaan Transmisi
PELINDUNG MEKANIK Joint Box Culvert
IV.
Periksa Suhu/temperatur konektor Bushing Terminal dengan Thermovision yang dapat merekam, Periksa besarnya Corona. Periksa terminasi kabel head dari benda asing secara visual
ISOLASI Minyak Kabel
III.
PELAKSANA
CURRENT CARYING Terminal Cable Head
II.
SASARAN PEMERIKSAAN
ASESORIS Rambu, Penghalang, Patok kabel
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
34
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
JADWAL PEMELIHARAAN SEMESTERAN SKLT Kondisi NO I.
: OPERASI (In service Visual Inspection)
PERALATAN YANG DIPERIKSA
Petugas Pemeliharaan UPT/ Tragi
Bersihkan ruangan Joint Box, Kuras bila banjir, periksa pompa air, bagian yang korosi, rusak, patah diperbaiki
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Periksa Anti Corrosion Covering (ACC), Cable Covering Protection Unit (CCPU), Surge Voltage Lightning (SVL)
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Periksa tekanan minyak dan kondisi plumbing
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Periksa fungsi manometer
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Periksa kondisi Fisik dan fungsi peralatan.
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
PENGAMAN KABEL Manometer tekanan minyak
VII.
Periksa tekanan minyak pada Stop Join di GI/GITET maupun di Joint Box secara visual
PENDINGIN Minyak Isolasi Kabel
VI.
Unit
PELINDUNG ELEKTRIK Cross Bonding Box
V.
Regu Pemeliharaan Transmisi
PELINDUNG MEKANIK Joint Box Culvert
IV.
Periksa Suhu/temperatur konektor Bushing Terminal dengan Thermovision yang dapat merekam, Periksa besarnya Corona. Periksa terminasi kabel head dari benda asing secara visual
ISOLASI Minyak Kabel
III.
PELAKSANA
CURRENT CARYING Terminal Cable Head
II.
SASARAN PEMERIKSAAN
ASESORIS Rambu K3, Patok kabel, Buoy, Rambu Suar, VTMS, Radar, CCTV
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
35
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
JADWAL PEMELIHARAAN TAHUNAN SKTT/SKLT MINYAK Kondisi NO I.
: OFF Line Maintenance
PERALATAN YANG DIPERIKSA
Bersihkan ruangan Joint Box, Kuras bila banjir, periksa pompa air, bagian yang korosi, rusak, patah diperbaiki
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
Periksa dan uji tahanan isolasi Anti Corrosion Covering (ACC), Cable Covering Protection Unit (CCPU), Surge Voltage Lightning (SVL)
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
Pengujian Karakteristik Minyak( Moisture, Keasaman, warna, Inter Facial Tension, Flash Point), Tan Delta Minyak, Tegangan Tembus.
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
Periksa dan manometer
trip
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
Periksa kondisi Fisik dan fungsi peralatan, perb iki bila ada kerusakan
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
PENGAMAN KABEL Manometer tekanan minyak (khusus pada kabel minyak)
VII.
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
PENDINGIN Minyak Kabel (khusus kabel minyak)
VI.
Pengujian Karakteristik Minyak( Moisture, Keasaman, warna, Inter Facial Tension, Flash Point), Tan Delta Minyak, Tegangan Tembus.
PELINDUNG ELEKTRIK (untuk semua jenis kabel) Cross Bonding Box
V.
Regu Pemeliharaan Unit Transmisi
PELINDUNG MEKANIK Joint Box Culvert (untuk semua jenis kabel)
IV.
Periksa kekencangan konektor, ukur Tahanan kontak. Clening Insulator
ISOLASI Minyak Kabel (untuk Kabel Minyak)
III.
PELAKSANA
CURRENT CARYING Terminal Cable Head (untuk semua jenis kabel)
II.
SASARAN PEMERIKSAAN
uji
fungsi
ASESORIS Rambu K3, Patok kabel, khusus untuk Kabel Laut : Buoy, Rambu Suar, VTMS, Radar, CCTV
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
36
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
JADWAL PEMELIHARAAN 5 TAHUNAN SKTT MINYAK Kondisi NO I.
: Off line Maintenance
PERALATAN YANG DIPERIKSA
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Bersihkan ruangan Joint Box, Kuras bila banjir, periksa pompa air, bagian yang korosi, rusak, patah diperbaiki
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Periksa dan uji tahanan isolasi Anti Corrosion Covering (ACC), Cable Covering Protection Unit (CCPU), Surge Voltage Lightning (SVL)
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Pengujian Karakteristik Minyak( Moisture, Keasaman, warna, Inter Facial Tension, Flash Point), Tan Delta Minyak, Tegangan Tembus.
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Periksa dan manometer
Regu Pemeliharaan Transmisi
Unit
Unit
PENGAMAN KABEL Manometer tekanan minyak kabel minyak)
VII.
Pengujian Karakteristik Minyak( Moisture, Keasaman, warna, Inter Facial Tension, Flash Point), Tan Delta Minyak, Tegangan Tembus.
PENDINGIN Minyak Kabel (khusus kabel minyak)
VI.
Unit
PELINDUNG ELEKTRIK (untuk semua jenis kabel) Cross Bonding Box
V.
Regu Pemeliharaan Transmisi
PELINDUNG MEKANIK Joint Box Culvert (untuk semua jenis kabel)
IV.
Periksa kekencangan konektor, ukur Tahanan kontak. Clening Insulator
ISOLASI Minyak Kabel (untuk Kabel Minyak)
III.
PELAKSANA
CURRENT CARYING Terminal Cable Head (untuk semua jenis kabel)
II.
SASARAN PEMERIKSAAN
(khusus pada
uji
fungsi
trip
ASESORIS Rambu K3, Patok kabel, khusus untuk Kabel
Periksa kondisi Fisik dan fungsi
Regu
Laut : Buoy, Rambu Suar, VTMS, Radar, CCTV
peralatan, perb kerusakan
Transmisi
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
iki
bila
ada
Pemeliharaan
37
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
II.1.1.2 Shutdown Function Check. Adalah pengujian secara berkala/ periodik yang dilaksanakan pada peralatan listrik saat padam (tidak operasi) untuk mengetahui kerja peralatan apakah sesuai fungsinya berdasarkan spesifikasi atau standar yang diijinkan. Kegiatan ini dilaksanakan tahunan. II.2
PREDICTIVE MAINTENANCE Disebut juga dengan Pemeliharaan Berbasis Kondisi (Condition Based Maintenance). Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara melakukan monitor dan membuat analisa trend terhadap hasil pemeliharaan untuk dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan secara dini. Hasil monitor dan analisa trend hasil Predictitive Maintenance merupakan input yang dijadikan sebagai acuan tindak lanjut untuk Planned Corrective Maintenance. Ruang lingkup Predictive Maintenance meliputi :
II.2.1
IN SERVICE MEASUREMENT Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan operasi (bertegangan) untuk dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan peralatan secara dini yang waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi peralatan. Untuk SKTT dan SKLT, uraian kegiatan yang dilaksanakan adalah pengukuran thermovisi pada terminasi kabel head dan asesorisnya. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kondisi titik kritis pada sambungan SKTT maupun SKLT.
II.2.1.1 Pengujian Thermovisi Selama beroperasi, peralatan yang menyalurkan arus listrik akan mengalami pemanasan karena adanya I2R. Bagian yang sering mengalami pemanasan dan harus diperhatikan adalah terminal dan sambungan, terutama antara dua metal yang berbeda serta penampang konduktor yang mengecil karena korosi atau rantas. Kenaikan I2R, disamping meningkatkan rugi-rugi juga dapat berakibat buruk karena bila panas meningkat, kekuatan mekanis dari konduktor melemah, konduktor bertambah panjang, penampang mengecil, panas bertambah besar, demikian seterusnya, sehingga konduktor putus. Deteksi panas secara tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan teknik sinar infra merah. Sinar infra merah atau infrared (disingkat IR) sebenarnya adalah bagian dari spektrum radiasi gelombang elektromagnetik. IR mempunyai panjang gelombang antara 750 nm hingga 100 µm (lihat grafik spektrum).
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
38
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Gambar 2.2 Electromagnetic Spectrum II.2.1.2 Detektor infra merah Adalah photo detector yang sensitif terhadap radiasi sinar infra merah. Dua jenis utama detektor ini adalah jenis thermal dan photonic. Sebagai contoh sbb: TIPE
SPECTRAL RANGE (ΜM)
Indium gallium arsenide (InGaAs) photodiodes
0,7 – 2,6
Germanium photodiodes
0,8 – 1,7
Lead sulfide (PbS) photoconductive detectors Lead selenide (PbSe) photoconductive detectors
1 – 3,2 1,5 - 5,2 dll
Tabel 2.1 spectral range Sebagai contoh, kamera yang menggunakan sensor HgCdTe (mercury, cadmium, telurium) yang mempunyai lebar bidang 8 s/d 12 micro meter, dan mempunyai kepekaan suhu 0,10 oF
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
39
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
II.2.1.2.3 Jenis detektor panas Dalam prakteknya ada 2 macam detektor panas yang digunakan yaitu : •
Scanning yaitu pengukuran secara menyeluruh disekitar obyek. Metode ini juga sering disebut thermography.
•
Spotting yaitu pengukuran pada satu titik obyek penunjukkannya langsung suhu obyek tersebut (lihat gambar)
Gambar 2.3 detector infra merah II.2.1.3 Thermography Radiasi sinar infra merah dapat digunakan bermacam-macam, antara lain melihat didalam kegelapan dan menentukan suhu dari suatu benda dari jarak jauh. Teknik melihat suhu dari jauh ini dikenal dengan thermography. Dengan cara ini maka dapat diketahui bagian-bagian yang mengalami panas berlebih, diluar kebiasaan. Tingginya suhu dapat dilihat pada skala warna. Bila suhu tertinggi yang terekam masih dibawah yang diijinkan, maka evaluasi foto dianggap normal. Namun bila terjadi pemanasan lebih setempat, sehingga terdapat perbedaan suhu yang signifikan (dari gradasi warna) antar bagian peralatan, berapapun besarnya maka keadaan ini harus segera ditangani, karena pasti terjadi penyimpangan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
40
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
II.2.1.4 Pengujian Korona Partial Discharge, korona, sparkover, flashover, breakdown adalah rumpun kejadian luahan listrik secara berurutan yang dapat terjadi pada isolasi. Partial discharge (PD) adalah kejadian breakdown listrik pada suatu bagian kecil dari sistim isolasi listrik yang berbentuk cair atau padat, akibat stres tegangan listrik. Selama kejadian PD, tidak ada jembatan langsung antara 2 elektroda. Sedangkan korona, dalam astronomi adalah plasma "atmosphere" dari matahari atau benda angkasa. Dalam ilmu listrik, korona adalah partial discharge yang bersinar dari konduktor dan isolator, karena ionisasi dari udara, ketika medan listrik melewati batas kritis (24-30 kV/cm).
Gambar 2.4 Bushing dengan Korona
Corona discharge memancar pada gelombang antara 280-405 nm yaitu daerah sinar ultraviolet (UV) karena itu tidak terlihat oleh mata kita. Meskipun sangat lemah, pada gelombang sekitar 400 nm, korona dapat terlihat pada kondisi gelap malam. Korona tidak bisa dilihat siang hari karena tertutup oleh pancaran radiasi matahari. Panas yang ditimbulkan oleh korona juga sangat kecil, sehingga tidak dapat ditangkap oleh infrared thermal cameras. •
Faktor-faktor yang mempengaruhi korona : - Tekanan udara Tekanan udara rendah -> Nilai Ekritis menjadi rendah -> Lebih banyak korona - Kelembaban Kelembaban yang tinggi mengakibatkan lebih banyak korona - Suhu Suhu yang tinggi -> Tekanan udara rendah -> Nilai Ekritis menjadi rendah -> Lebih banyak korona
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
41
PT PLN (Persero)
•
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Sifat buruk korona terhadap lingkungan : - Membangkitkan material korosif seperti ozone dan nitrogen oxides yang menjadi nitric acid pada kondisi kelembaban tinggi. - Korona menyebabkan kerusakan pada isolator, terutama non-ceramic insulators (NCI). - Radio interference (RI/RFI) terutama pada gelombang AM. - Audio noise
•
Efek dari timbulnya korona : - Penurunan kualitas isolator polimer - Menimbulkan kerusakan fisik pada komponen - Menyebabkan interferensi radio - Menimbulkan audio noise - Indikasi akan kemungkinan kerusakan - Indikasi akan pemasangan peralatan yang tidak sesuai - Indikasi dari efektifitas pembersihan - Indikasi kemungkinan terjadinya flashover atau trip
•
Sumber dari korona pada sistim kelistrikan:
•
Cacat pada isolator keramik yang dapat mengakibatkan korona : - Kontaminasi - Short antara pin dan socket - Retak pada bagian semen di sekitar pin - Karat pada sambungan ball-socket - Positive feedback loop : Semen yang tergerus menyebabkan korona Korona menyebabkan semen tergerus Korosi menyebabkan korona Korona menyebabkan korosi
•
Cacat pada isolator polimer yang dapat mengakibatkan korona : - Kontaminasi dan tracking pada lapisan permukaan - Korona ring yang rusak, hilang atau pemasangannya yang tidak sesuai - Batang yang terbuka dan terkarbonasi - Sambungan yang rusak - Lubang yang menembus lapisan
•
Cacat pada konduktor yang dapat mengakibatkan korona : - Urat kawat yang putus - Urat kawat yang terbuka - Kontaminasi - Armour rod yang rusak - Spacer yang rusak atau kendor
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
42
PT PLN (Persero)
•
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Prinsip kerja Peralatan deteksi korona UV beam splitter
light
Visible lens
Visible camera
Final image
Image mixer
Solar blind filter UV lens
UV camera
CCD camera
Visible camera
II.2.2
UV camera Gambar 2.5 deteksi korona
Kombinasi
Shutdown Testing Measurement Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan tidak operasi (padam) untuk dapat parameter yang mampu mewakili kondisi SKTT/ SKLT. Pengujian dilaksanakan tahunan, meliputi pengujian sebagai berikut: Pengukuran Tahanan Isolasi pada: a. Isolasi Kabel (Material Dielektrik: Minyak, Kertas, XLPE) b. Kabel Pilot c. Anti Corossion Covering d. CCPU (Cable CoveringProtection Unit
II.2.2.1 Penjelasan Tentang Pengukuran Tahanan Isolasi Pengukuran tahanan isolasi dilaksanakan dengan mengukur tahanan isolasi diantara konduktor terhadap pentanahan menggunakan alat yang bertegangan 1000 volt dc, hasil ukurnya harus lebih besar 100 MΩ. Pengukuran ini pertama kali dilakukan setelah kabel selesai disambung. a. Anti Corossion Covering (ACC) b. Cable CoveringProtection Unit (CCPU
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
43
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
II.2.2.2 Penjelasan Tentang Pengukuran HV Test Pengukuran HV test untuk sirkit kabel dilakukan hanya untuk kabel baru atau perbaikan / repair yang rusak setelah selesai perbaikan tekanan minyak telah normal harus dilakukan pengujian dengan tegangan tinggi AC antara konduktor dan sheats selama 15 menit. Pengujian ini semua seksi dari kabel harus disambung walaupun secara temporary. Arus tegangan searah akan mengalir pada kabel melalui alat test yang disambung pada ujung kabel (sealing end) dilepas dengan sambungan ke peralatan lain, Sedangkan untuk pemeliharaan rutin tidak perlu dilakukan. SHUTDOWN TEST MEASUREMENT PADA SKTT/ SKLT NO I.
PERALATAN YANG DIPERIKSA Isolasi Kabel
PELAKSANA
Pengukuran tahanan isolasi kabel
Regu
dengan Megger
Transmisi
Pengujian Karakteristik Minyak( Moisture, Keasaman, warna, Inter Facial Tension, Flash Point), Tan Delta Minyak, Tegangan Tembus.
Regu Pemeliharaan Transmisi
Pengujian Dissolve Gas Analisys (DGA) CO, CO2, C2H2, C2H4, H2, CH4, C4H8/Butane .
Regu Pemeliharaan Pemeliharaan
Kabel Pilot
Pengukuran Tahanan Isolasi
Regu Pemeliharaan Pemeliharaan
Anti Corossion Covering
Pengukuran Tahanan Isolasi
Regu Pemeliharaan Pemeliharaan
MVDC Test 5 kV
Regu Pemeliharaan Pemeliharaan
Pengukuran Tahanan Isolasi
Regu
MVDC Test 5kV
Regu Pemeliharaan Pemeliharaan
Pengukuran Tahanan Tanah
Regu Pemeliharaan Pemeliharaan
Minyak
II.
SASARAN PEMERIKSAAN
ISOLASI Pemeliharaan
Unit Unit
PELINDUNG ELEKTRIK
CCPU (Cable Covering Protection Unit)
II.2.3
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pemeliharaan Pasca Gangguan Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah peralatan mengalami gangguan untuk mengetahui sumber gangguan dan tindak lanjut pemeliharaan yang harus dilaksanakan. Bila dari hasil pengujian diketahui kondisi peralatan masih baik, maka peralatan dapat dioperasikan kembali, namun bila diketahui telah terjadi kerusakan yang memerlukan perbaikan, maka perlu ditindaklanjuti dengan Corrective Maintenance. Indikasi penyebab gangguan dapat didefinisikan sebagai berikut :
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
44
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
No
Definisi gangguan
1
Tekanan minyak menurun drastic (Oil Pressure Relay)
2
Rele internal bekerja (differensial)
Pengujian/ Pemeliharaan/ Tindakan a.
Cek manometer : •
Pada stop joint
•
Pada sealing end
b.
Cek Jalur
c.
Cek termination cable
d.
Cek instalasi pipa minyak
e.
Cek Tank Chamber
a.
Cek jalur
b.
Cek bushing
c.
Ukur Tahanan Isolasi
d.
HVAC test
II.2.3.1 Kebocoran Minyak Dalam terjadinya gangguan SKTT dan SKLT akibat adanya kebocoran minyak dengan menurunnya tekanan minyak pada manometer atau terjadi alarm dapat dikategorikan terjadi kebocoran yang kecir dan kebocoran yang besar, maka proses penanggulangan dapat dilakukan seperti flowchart dibawah ini :
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
45
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT) Startt
Alarm terjadi dan diketahui operator
Catatan tekanan sebelumnya
Periksa dan analisa besarnya perubahan tekanan minyak.
Perubahan tekanan minyak tidak dapat diperiksa/dianalisa dalam periode beberapa jam
Kebocoran minyak kecil jika perubahan tekanan < 1.00 kPa/hari
Jika perubahan tekanan minyak sangat besar atau tekanan minyak sudah menuju ke trip (switch out).
Kebocoran minyak besar. Jika perubahan tekanan 10.00 kPa/hari
>
Gambar 2.6 Bagan Alir kebocoran minyak kebocoran minyak kecil jika perbedaan tekanan pada ketiga fasa setiap seksi yang sama. Pemeriksaan dimulai jika perbedaan tekanannya sebesar 30kpa/bulan terhadap tekanan nominal. Nilai perubahan tekanan dinyatakan medium jika kebocoran minyaknya mengakibatkan tekanan berubah antara 1.0 kPa/hari
II.2.3.2 Kebocoran minyak kecil
Bila terjadi kebocoran minyak kecil dari pengalaman disebabkan karena paking, konektor dan pada saat pembersihan permukaan kabel dengan benda tajam. Tindakan yang paling penting dan segera diperlukan, hasil pemantauan selama satu minggu baru dilakukan tindakan jika sudah diketahui lokasi kebocorannya. Tekanan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
46
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
minyak selalu di catat setiap jam sampai perbaikan selesai. Untuk tindakan penanggulangannya seperti Bagan Alir dibawah ini.
Kebocoran minyak kecil jika perubahan tekanan < 1.00 kPa/hari
Apakah kebocoran diantara katup pd panel dan tangki ?
Sambungan sementara untuk pasokan minyak.
Dilokalisir dan perbaikan kebocoran. Reset rangkaian minyak.
Sambungan sementara untuk pasokan minyak.
perbaikan kebocoran. Reset rangkaian minyak.
Gambar 2.7 Bagan alir langkah awal bila terjadi kebocoran minyak kabel
II.2.3.3 Kebocoran minyak Besar II.2.3.3.1 Kebocoran Besar
Pada masalah ini penyebab utama kejadian ini harus diketahui terutama penyebab kerusakan dari luar (eksternal). Kecepatan tindakan sangat diperlukan untuk itu dapat dilakukan tindakan sesuai bagan alir dibawah ini :
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
47
PT PLN (Persero)
bagan alir kebocoran besar
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT) Kebocoran minyak besar. Jika perubahan tekanan > 10.00 kPa/hari
Apakah kebocoran minyak diantara pipa pemasok minyak antara tangki bertekanan dan katup serta manometer pada panel ? Apakah tekanan minyak dibawah level alarm ?
Apakah tekanan minyak dibawah level alarm ?
Kabel operasi
Kabel operasi
Apakah kabel harus tidak dioperasikan ?
Diproses dengan operasi katup B
Apakah kabel harus tidak dioperasikan ?
Diproses dengan operasi katup A
Cari lokasi kebocoran
Lanjutkan pasokan minyak sementara Pencegahan kebocoran senentara
Pencegahan kebocoran sementara
1
Gambar 2.8 bagan alir kebocoran besar
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
48
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
1
Perbaikan permanen atau mengganti kabel yang rusak atau accesories kabelnya
Mengembalikan setting pengaman dari sistem minyak.
Pengoperasian kembali kabel
selesai
Gambar 2.9 Bagan alir langkah bila terjadi kebocoran minyak kabel cukup besar II.2.4
CORRECTIVE MAINTENACE Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan mengalami kelainan / unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya atau kerusakan, dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace). Di dalam pelaksanaannya, Corrective Maintenance dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
II.2.4.1 PLANNED Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan mengalami kelainan / unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya, dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace) secara terencana. Acuan tindak lanjut yang digunakan pada Planned Corrective Maintenance berdasarkan hasil pemeriksaan Ground patrol, Petugas Pemeliharaan GI dan pengujian pada Predictive Maintenance. II.2.4.2 UNPLANNED Disebut juga dengan Pemeliharaan Breakdown. Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan mengalami kerusakan secara tiba-tiba sehingga menyebabkan pemadaman. Untuk mengembalikan pada kondisi semula perlu dilakukan perbaikan besar (repair) atau penggantian (replace).
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
49
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Contoh kegiatan Corrective Maintenance adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Perbaikan Kebocoran Minyak 2. Kegiatan Perbaikan P.E. dan PVC Over sheath. 3. Kegiatan Penggantian Kabel yang rusak Setelah kegiatan perbaikan, sebelum dinyatakan peralatan layak untuk operasi, dilakukan kegiatan commissioning terlebih dahulu, meliputi kegiatan pengujian sebagai berikut: II.2.4.2.1 Pengujian tahanan isolasi kabel Pengukuran isolasi dilaksanakan dengan mengukur tahanan isolasi diantara konduktor terhadap pentanahan menggunakan alat yang bertegangan 1000 volt dc, hasil ukurnya harus lebih besar 100 MΩ. Pengukuran ini pertama kali dilakukan setelah kabel selesai disambung. II.2.4.2.2 Tahanan DC dari konduktor Pengukuran tahanan dc sambungan konduktor yang setelah diperbaiki, hasil pengukuran tahanan dc pada 20º C adalah 0.0754 Ω/Km (max) pada kabel minyak uk 240 mm². Jenis Pengukuran yang kedua dilakukan setelah kabel selesai disambung. II.2.4.2.3 Pengujian oversheath Pengujian dilakukan setelah surge diverters dilepas agar pada saat pengujian tidak mengakibatkan kerusakan akibat tegangan uji. Semua instalasi yang menjadi ketentuan seperti sheats insulation, external joint insulation, terminal base insulation pada bonding leads dan link boxes, insulation sections pada pipa minyak serta yang lainnya dari kabel yang perbaiki akan menjadi subyek pengujian tahanan dengan memberikan tegangan DC 10 kV selama 5 menit. Jenis Pengukuran yang ketiga dilakukan setelah kabel selesai disambung dan telah teriisi minyak kembali. II.2.4.2.4 Test tegangan tinggi. Perbaikan sirkit kabel yang rusak setelah selesai perbaikan tekanan minyak telah normal harus dilakukan pengujian dengan tegangan tinggi AC antara konduktor dan sheats selama 15 menit. Pengujian ini semua seksi dari kabel harus disambung walaupun secara temporary. Arus tegangan bolak-balik akan mengalir pada kabel melalui alat test yang disambung pada ujung kabel
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
50
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
(sealing end) baik yang SF6 maupun yang konvensional yang telah dilepas dengan sambungan ke GIS atau peralatan lain. II.2.4.2.5 Pengujian aliran Minyak (oil flow test) Setelah perbaikan, setiap seksi minyaknya harus diukur alirannya, hal tersbut untuk menjamin tidak ada ketidak normalan aliran minyak pada saluran kabel minyak tsb. Pengukuran dilaksanakan dengan menuangkan/mengalirkan minyak bertekanan keluar sebagai salah satu mengukur aliran minyak bertekanan. Teori drop tekanan dengan rumus sbb :
P = QbL Dimana : P = perbedaan tekanan pada seksi kabel tsb. (tergantung route dan profil dan satuannya (KN/m²). Q = nilai aliran (liter per detik). L = panjang seksi kabel (m). b = koefisien gesekan minyak pada kabel (MN S/m6 ). Untuk kabel atau pipa bulat adalah:
b =
2 , 54 n × 10 r4
3
Dimana n = viskositas dari minyak (centipoise) pada temperatur pengujian. r=radius bagian dalam (mm) dari pipa atau kabel diukur bagian dalam (r=7 mm) Jika Kabelnya single core maka secara teori tekanan aliran minyak akan memberikan gaya tekan pada setiap kabel adalah sbb :
P = QbL × 10
( −2 )
Dimana : P = perbedaan tekanan pada seksi kabel tsb. (tergantung route dan profil dan satuannya (KN/m²).
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
51
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Q = nilai aliran (liter per detik). L = panjang seksi kabel (m). b = koefisien gesekan minyak pada kabel (MN S/m6). Untuk kabel atau pipa bulat adalah:
2 , 54 n × 10 b = r4 Dimana
3
n = viskositas dari minyak (centipoise) pada temperatur pengujian.
r = radius bagian dalam (mm) dari pipa atau kabel diukur bagian dalam (r = 7 mm) perbandingan aliran yang diperoleh dari kabel yang baru selesai dipasang harus diingatkan bahwa hal tsb sudah termasuk semua sambungan pada seksi kabel dan hal tersebut hanya menjadi gambaran dalam pemeliharaan dan petunjuk. Perhitungan itu tidak menunjukan gangguan tak semestinya dari sistem kabel tsb. II.2.4.2.5.6 Test kooefisient impregnasi Setelah selesai secara lengkap penggelaran kabel dan penyambungannya, setiap seksi minyaknya harus diperiksa dengan tujuan efisiensi dari minyak impregnasi dengan cara sbb : manometer air raksa (mercury) dihubungkan ke kabel dimana sistim instalasi minyaknya ditutup dan sisakan sedikit minyak, biarkan beberapa menit agar stabil, kemudian diukur jumlahnya minyak yang tarikannya menyebabkan penurunan tekanan yang telah diketahui. Koefisient impregnasi K didifinisikan sebagai berikut, tidak boleh leibih besar dari 4.5x10-4:
K=
dV 1 × V dP
Dimana : dV = volume minyak yang tersisa (liter) dP = dorpnya tekanan (mmHg). V = volume minyak didalam seksi kabel (liter) termasuk isolasi penghubung tangki.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
52
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Ketika kondisi kabel dalam keadaan alat monitornya terpasang setiap kabel akan diuji secara terpisah.
1 Kg 1 Kg
cm 2 cm 2
= 7.35559 × 10 2 (mmHg ) = 98.067 KN
1 Bar = 1.02 kg
m2
cm 2
Dalam membandingkan aliran yang diperoleh pada kabel yang sehat, harus diingat bahwa semua joint akan ikut terukur dan secara gambaran teoritis hanya beberapa saja yang kondisinya baik dan dijadikan referensi. Hasil pengujian menunjukan tak semestinya tidak ada gangguan pada sistim. Tetsting ini akan dikerjakan setelah penggantian kabel atau isolasi sambungan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
53
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT) BAB III
EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN SKTT dan SKLT
III.1
METODE EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN SKKT & SKLT
Gambar 3.1 Alur pengambilan keputusan evaluasi hasil pemeliharaan SKTT & SKLT Metode evaluasi hasil pemeliharaan SKTT dan SKLT mengacu pada alur pengambilan keputusan seperti pada gambar di atas. Proses pengambilan keputusan tersebut meliputi 3 (tiga) tahapan utama, yaitu : 1. Evaluasi Level 1 Merupakan tahap awal metode evaluasi hasil pemeliharaan SKTT & SKLT. Pelaksanaan Evaluasi Level 1 menggunakan input hasil pemeliharaan rutin SKTT & SKLT meliputi kegiatan In Service Visual Inspection dan In Service Visual Measurement sifatnya mingguan yaitu Ground patrol dan 5 (lima) tahunan penggantian Katoda pengaman SKLT. Tahapan ini menghasilkan Kondisi Awal SKTT & SKLT (Early warning) dan Rekomendasi pelaksanaan inspeksi lanjut & pemeliharaan. 2. Evaluasi Level 2 Adalah tahap lanjutan metode evaluasi hasil pemeliharaan SKTT & SKLT. Pelaksanaan Evaluasi Level 2 menggunakan input Kondisi Awal SKTT & SKLT (Early warning) dan Rekomendasi pelaksanaan inspeksi lanjut & pemeliharaan dari Evaluasi Level 1 ditambah dengan hasil pemeliharaan In Service Measurement dan Shutdown Testing / Measurement. Tahapan ini menghasilkan Penilaian Prediksi Kondisi Umur SKTT & SKLT (Life prediction) dan Rekomendasi pelaksanaan inspeksi lanjut & pemeliharaan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
54
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
3. Evaluasi Level 3 Merupakan tahap akhir metode evaluasi hasil pemeliharaan SKTT & SKLT. Pelaksanaan Evaluasi Level 3 menggunakan input Penilaian Prediksi Kondisi Umur SKTT & SKLT (Life prediction) dan Rekomendasi pelaksanaan inspeksi lanjut & pemeliharaan dari Evaluasi Level 2 ditambah dengan Evaluasi Resiko yang meliputi Keandalan sistem, keamanan & lingkungan dan Faktor ekonomi, sosial & politik serta Perkembangan teknologi terkini. Tahapan ini menghasilkan Rekomendasi tindak lanjut yang berupa Program perpanjangan umur SKTT & SKLT dan Rencana pengembangan aset (Life extension program & Asset development plan) seperti Retrofit, Refurbish, Replacement ataupun Reinvestment.
III.2 STANDAR EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN SKTT & SKLT Standar adalah acuan yang digunakan dalam mengevaluasi hasil pemeliharaan untuk dapat menentukan kondisi peralatan yang dipelihara. Standar yang ada berpedoman kepada : instruction manual dari pabrik, standar-standar internasional maupun nasional ( IEC, IEEE, CIGRE, ANSI, SPLN, SNI dll ) dan pengalaman serta observasi / pengamatan operasi di lapangan.
III.2.1 EVALUASI HASIL INSPEKSI LEVEL-1
NO I.
PERALATAN YANG DIPERIKSA
SASARAN PEMERIKSAAN
(O/P)
Interval (H/M/B/T/5)
O
H
CURRENT CARYING Terminasi Kabel head dan bagian yang bertegangan
Periksa terminasi kabel head dan bagian yang bertegangan dari benda
Penurunan Clearance Distance, memungkinkan
asing secara visual II.
terjadinya Short Circuit
ISOLASI Minyak Kabel
III.
EVALUASI/ Akibat
Periksa tekanan minyak pada sealing end secara visual. Cek level tekanan pada manometer
O
H
Penurunan kemampuan isolasi minyak pd kabel
Periksa apakah ada retak, bocor dan terisi air.
O
M
Bila terendam air dapat merusak Joint box, Crossbonding.
Periksa fisik tangki minyak secara visual
O
H
Bila ditemukan korosi, memungkin terjadinya kebocoran tangki
PELINDUNG MEKANIK Box Culvert
IV.
PELINDUNG ELEKTRIK
V.
PENDINGIN Tangki Minyak
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
55
PT PLN (Persero)
Instalasi pipa minyak
VI.
Cek bila terjadi kebocoran secara visual
O
H
Bila ditemukan korosi, memungkin terjadinya kebocoran pipa
PENGAMAN KABEL Sistem Pentanahan
VII.
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Cek koneksi/ klem pentanahan secara visual
O
H
Bila terjadi gangguan dapat menaikkan tegangan pada sistem
Periksa Patok-patok dan jembatan kabel secara visual
O
M
Untuk mengetahui jalur/route kabel
ASESORIS R.O.W
III.2.1.1 PENGUJIAN THERMOVISI Pengukuran suhu dengan thermography akan selalu memberikan nilai absolut dari objek terukur. Untuk menentukan dengan benar apakah suhu objek terlalu panas (overheating), ada dua pendekatan yang harus dilakukan dalam menyikapi hasil ukur yang didapat : 1.
Membandingkan hasil ukur dengan suhu operasi objek Suhu operasi adalah suhu normal dengan mempertimbangkan faktor pembebanan pada objek dan pengaruh suhu lingkungan disekitarnya (suhu ambient). Untuk peralatan diluar Gardu Induk (GI)/GITET/GIS atau di saluran transmisi, suhu operasi objek umumnya hanya 1°C atau 2°C (1.8° F atau 3.6°F) diatas suhu lingkungan (ambient), sedangkan untuk peralatan dalam ruangan variasinya akan lebih besar.
2.
Membandingkan hasil ukur dengan hasil ukur objek lain yang sama disekitarnya (objek tetangga) Pada suhu operasinya, peralatan listrik yang rusak atau bekerja dalam kondisi tidak normal akan memberikan hasil ukur yang berbeda dengan peralatan listrik lain yang sama disekitarnya. Perbedaan hasil ukur ini (∆t), dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : KATEGORI
HASIL UKUR (∆t)
KONDISI
I
< 5°C (9°F)
Awal kondisi panas berlebih (overheating)
II
5–30°C (9–54°F)
Peningkatan panas berlebih (overheating)
III
> 30°C (54°F)
Panas berlebih (overheating) akut
* Diambil dari manual instruction Kamera thermovisi FLIR
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
56
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
III.2.2 PENGUJIAN KORONA
Gambar 3.2 Diagram alir pengambilan keputusan
III.2.2.1 INTENSITAS KORONA : KATEGORI
HASIL UKUR
Low
< 1000 countrate/menit
KONDISI Berpotensi mengurangi usia peralatan Indikasi kerusakan minor dari pemburukan komponen
Medium
1000 – 5000 countrate/menit
Dapat menyebabkan pemburukan yang signifikan terhadap usia peralatan Indikasi kerusakan/pemburukan komponen yang dapat diukur
High
> 5000 countrate/menit
Menyebabkan pemburukan yang sangat cepat Indikasi kerusakan parah terhadap komponen/peralatan
* Diambil dari manual instruction Kamera korona OFIL Daycor Superb
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
57
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
III.2.3 PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI III.2.3.1 Pada Material Dielektrik (SKTT Minyak/XLPE, dan SKLT)\ a.
Tahanan Isolasi SKTT XLPE Isolasi dibuat dari dry cure XLPE ,extruded secara serempak dengan semi konduktiv dan insulation screen (triple head extrusion).Isolasi dirancang untuk tegangan impulse 750 kV puncak pada suhu konduktor tidak kurang dari 5°C dan tidak lebih besar dari 10°C diatas suhu pengena l maksimum dari operasi normal isolasi. Ketebalan rata-rata isolasi tidak kurang dari harga nominal pada lampiran Technical particular and guarantie. Screen isolasi terdiri dari lapisan extrude semi konduktiv termo setting compound. Screen ini smoot dan kontinyu.Pada screen ini pita semi konduktiv harus dipasang.
III.2.4 PENGUKURAN HV TEST a. Anti Corrosion Covering Anti corrosion covering merupakan perangkat srtuktur kabel yang penting fungsinya, yaitu sebagai pelindung karat susunan kabel dan sebagai jalan balik arus gangguan ke tanah apabila terjadi kebocoran arus konduktor utama ke tanah. Logam yang digunakan untuk kebutuhan struktur susunan kabel tersebut adalah logam yang sesuai, karena material tersebut akan terkena medan magnet dan medan listrik jika kabel bertegangan.Penampangnya disesuaikan dengan besarnya arus gangguan satu fasa ke tanah sistem dimana kabel tersebut dipasang. Pemasangan instalasi kabel tanah 150 kV single core menggunakan sistem transposisi dan crossbonding, yaitu sistem pemasangan instalasi kabel yang diharapkan dapat menghilangkan atau mengurangi rugirugi transmisi. b. Tujuan Pemasangan Anti Corotion Covering (ACC) Pada kondisi kabel bertegangan, maka akan timbul tegangan induksi pada anti corrosion covering. Besarnya tegangan induksi pada ketiga kabel dengan susunan flat formation tidak sama, yaitu kabel yang berada ditengah akan lebih tinggi dibandingkan dua kabel sebelahnya ,maka pemasangannya dilakukan transposisi. Anticorrosion covering perlu dilakukan pengujiannya ,karena material ini sesuai fungsinya dalam sistem crosbonding harus dalam kondisi selalu mengambang yaitu tidak terkena tanah dalam satu major section.Untuk mengetahui apakah material ini kondisinya baik, maka pengujian menggunakan HV test dilakukan setiap 6 bulan, yaitu untuk mengetahui apakah sistem crossbonding yang digunakan masih memenuhi syarat serta instalasi dilakukan pengujian dalam keadaan tidak bertegangan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
58
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Pengujian ACC dimaksudkan untuk mengetahui kondisi selubung logam apakah masih normal atau memburuk. Dilakukan dengan mengukur tahanan isolasi (megger) antara selubung logam dengan tanah,(std) Melakukan pengujian tegangan tinggi 5 kV ,dan mencatat arus bocor nya ( std < 1 mA).
Gambar 3.3 Pengujian AAC
c.
Cabel Covering Protection Unit (CCPU) Cable Covering Protection Unit (CCPU) adalah peralatan instalasi kabel menggunakan sistem cosbonding yang berfungsi mengamankan selubung logam(acc) dari tegangan lebih akibat tegangan surja.Pemasangannya didalam boks crossbonding bersamaan dengan link bar crossbonding. Masing –masing fasa sebelum selubung logam dihubungkan ke tanah pada boks crosbonding terlebih dahulu dihubungkan dengan CCPU. Karakteristik CCPU adalah sejenis arrester yaitu menggunakan prinsip tahanan tak linier,pada kondisi tegangan normal maka berfungsi sebgai isolator dan pada kondisi ada tegangan lebih surja atau sejenis maka bersifat sebagai konduktor. Pemeliharaan CCPU dalakukan bersamaan dengan pengujian acc karena kedua-duanya perlu memadamkan instalasi.Kondisi ccpu yang baik akan berfungsi mengamankan kabel dari tekanan tegangan lebih yang dapat merusak sistem crossbonding.Pemeliharaan ccpu tidak hanya dilakukan pada waktu pemeliharaan kabel dilaksanakan namun perlu dilakukan pemeriksaan apabila instalasi kabel mengalami gangguan yang berat.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
59
PT PLN (Persero)
•
• •
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
CCPU atau SVL ,adalah peralatan yang akan mengamankan selubung logam dari tegangan lebih akibat petir atau surja hubung yang masuk ke instalasi kabel. Pengujian yang dilakukan adalah mengukur tahanan isolasi ccpu dengan meger 1000 V, dan hasilnya kurang lebih 10 MΩ (Manual book DeLyon). Pengujian dengan tegangan tinggi,yaitu 3,5 kV dan 6 kV arus bocornya max. < 0,1 mA (Manual book DeLyon).
Gambar 3.4 Pengukuran CCPU
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
60
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
SKTT ( LINK) : ………………………………………………. Tanggal/Bln /Th : …………/………………/……………………. Pelaksana/P.Jawab : ……………………………………………… UPT :………………………………………………… Anti Corossion Covering (ACC) Tahanan Isolasi Peralatan 1’
Merah
Kuning
Biru
(ΜΩ )
(ΜΩ )
(ΜΩ )
10’
PI
1’
10’
PI
1’
10’
PI
MEGGER Merk :
Tegangan tinggi ( 5 kV DC) Merah (mA)
Peralatan
Kuning (mA)
Biru (mA)
Keterangan
BICCO Test 103
MEGGER CCPU 1000 Volt
Isolasi CCPU harus lebih besar 10 MΩ Peralatan Megger 1000Volt
FASA R (MΩ Ω)
FASA S (MΩ Ω)
FASA T (MΩ Ω)
*)Ref.kabel STK Uji CCPU Uji Tegangan Tinggi Fasa Tegangan uji dan arus (mA)
3,5 kV*
6 kV*
R
Keterangan *)
S T
Harga yang diharapkan (mA)
I<0,1
I>1
*) Periksa manual book Kabel
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
61
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
Hasil pemeliharaan Kabel pilot Kabel pilot 7 pair SKTT 70/150 kV :……………………………………………….. UPT
:……………………………………………..
UJT
:……………………………………………………
Pelaksana
:…………………………………….
Cable pair
No
Tanggal
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
Keterangan *)
Karakteristik Tahanan isolasi Tahanan DC
*) Menggunakan meger 5000V Kabel pilot 19 / 28 pair SKTT 70/150 kV
:………………………………………………..
UPT
:……………………………………………..
UJT
:..……………………………………………………
Pelaksana
:…………………………………….
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
62
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT) Cable pair
No
Tanggal Kartik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dst
Tahanan isolasi
Tahanan DC
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
63
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT) BAB IV
REKOMENDASI HASIL PEMELIHARAAN SKTT & SKLT Rekomendasi merupakan tindak lanjut yang harus dilaksanakan sebagai evaluasi dari hasil pemeliharaan yang telah dilakukan. Rekomendasi berpedoman kepada instruction manual dari pabrik dan pengalaman serta observasi / pengamatan operasi di lapangan.
IV.1 REKOMENDASI HASIL PEMELIHARAAN RUTIN Adalah tindak lanjut dari hasil pemeliharaan rutin harian, mingguan,ta hunan dan 5 tahunan (Ground Patrol dan Petugas Pemeliharaan) sebagai tindakan pencegahan terjadinya kelainan / unjuk kerja rendah pada peralatan saat menjalankan fungsinya atau kerusakan. Rekomendasi hasil pemeliharaan rutin berpedoman kepada pengalaman serta observasi / pengamatan operasi di lapangan. IV.1.1 Inspeksi Inservice Visual Harian NO
PERALATAN YANG DIPERIKSA
I.
CURRENT CARYING Terminasi Kabel head dan bagian yang bertegangan
SASARAN PEMERIKSAAN
Anomali
Periksa terminasi kabel head dan
Terdapat benda asing pada kabel head
Pembersihan dalam kondisi padam
Korosi pada terminasi
Pembersihan dalam kondisi padam
Membara
Pengencangan/ penggantian/
bagian yang bertegangan dari benda asing secara visual
REKOMENDASI
pembersihan dlm kondisi padam
II.
ISOLASI
III.
PELINDUNG MEKANIK
IV.
PELINDUNG ELEKTRIK
V.
PENDINGIN
Menimbulkan noise
Lakukan pengujian Korona dan Thermovisi
Tank Chamber Oil
Kebocoran pada tanki
Lakukan plumbing/pengelasan pada kebocoran Tank
Pipa minyak dari Tank Chamber menuju Kabel Head
Kebocoran pada Pipa
Lakukan plumbing/pengelasan pada kebocoran pipa
Chamber
VI.
PENGAMAN KABEL
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
64
PT PLN (Persero)
Box Culvert
VII.
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT) Kondisi phisik Box Culvert
Terjadi retak, bocor, terendam air
Lakukan perbaikan Box Culvert agar tidak kemasukan air
Jumlah Buoy, Line Marking hilang atau rusak
Buoy, Line Marking ada yang hilang atau rusak
Agar dilakukan Reflacement Bouy, Line Marking yang hilang atau rusak
ASESORIS Buoy, Line Marking
Bersumber dari pengalaman serta observasi / pengamatan operasi di lapangan IV.2 REKOMENDASI PENGUJIAN THERMOVISI PERALATAN YANG DIPERIKSA Kawat penghantar (Konduktor) Sambungan kawat (Compression joint)
HASIL UKUR (∆t) I (< 5°C (9°F)) II (5 – 30°C (9 – 54°F))
REKOMENDASI
Lanjutkan pengujian rutin 6 bulanan
Dijadwalkan perbaikan atau penggantian seperlunya
Jumper Klem kawat penghantar
III (> 30°C (54°F))
Perbaiki atau ganti secepatnya
Diambil dari manual instruction Kamera thermovisi FLIR IV.3 REKOMENDASI PENGUJIAN KORONA PERALATAN YANG DIPERIKSA
HASIL UKUR
Low (countrate < 1000/menit)
Isolasi padat (isolator)
REKOMENDASI
Lanjutkan pengujian rutin 6 bulanan
Lakukan pengujian rutin 3 bulanan
Lakukan pengujian rutin 1 bulanan bila ada kecenderungan peningkatan hasil ukur 3 bulanan
Dijadwalkan perbaikan atau penggantian seperlunya
Medium (countrate < 1000 - 5000/menit)
High (countrate > 5000/menit)
Perbaiki atau ganti secepatnya
* Diambil dari manual instruction Kamera korona OFIL Daycor Superb
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
65
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT)
IV.4 REKOMENDASI PENGUJIAN ISOLASI NO 1
PERALATAN YANG DIPERIKSA Isolasi Kertas
SASARAN PEMERIKSAAN
Anomali
REKOMENDASI
Tahananan Isolasi
Bila hasil uji lebih dari Max 1 mA atau 1 kV diukur minimum 1 Mega Ohm. IP > 1
Lakukan pemeriksaan pada alat uji, kabel kabel uji bila hasilnya baik lakukan perbaikan dengan mengeluarkan moisture dari celulosa atau penggantian isolasi
2
Isolasi Minyak
Tegangan tembus
Tegangan tembus < kV/2,5 mm
30
Minyak difilter untuk mengeluarkan moisture
IV.5 REKOMENDASI PENGUJIAN HV TEST NO 1.
PERALATAN YANG DIPERIKSA Kabel
SASARAN PEMERIKSAAN Isolasi kabel
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Anomali
REKOMENDASI
Tidak tahan terhadap tegangan uji ACHV test 1,2 x tegangan operasi selama 15 menit.
Perbaiki atau diganti isolasinya. Cara lain adalah kabel dipotong sampai mendapatkan isolasi
(On side test)
yang memenuhi syarat
66
PT PLN (Persero)
SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) DAN SALURAN KABEL LAUT (SKLT) Daftar Pustaka
1. Maintenance manual cable De Lion 2. Maintenance manual cable STK 3. Maintenance manual cable Pirelli 4. Maintenance manual cable NKF 5. Maintenance manual cable Furukawa 6. Maintenance manual cable BICC 7. Maintenance manual cable SUMITOMO 8. Maintenance manual cable buatan CHINA 9. 63 kV-500kV XLPE Insulated Cable (ALCATEL CABLE) 10. George J. Anders, “Rating Of Electric Power Cable” 11. DR A. Arismunandar dan DR S Kuwuhara, “Teknik Teknaga Listrik Jilid II (Saluran Transmisi)” 12. Fink & Carrol, “Standard Handbook for Electrical Enginers,” Tenth Edition 13. DR A. Arismunandar, “Teknik Tegangan Tinggi”.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
67