Lili A. Sadikin, Laurio Leonald, Oktafa R. Puspita, Munawar Kholis, Iding A. Khaidir

Lili A. Sadikin, Laurio Leonald, Oktafa R. Puspita, Munawar Kholis, Iding A. Khaidir

“MODUL PENGGUNAAN APLIKASI SMART (Spatial Monitoring and Reporting Tool) untuk Pengelolaan Database Kawasan Konservasi” Copyright© 2017 Kelompok Kerja SMART - Direktorat Kawasan Konservasi, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Penyunting : Rhemawati Wijaya (WCS - IP) & Erwin Wilianto (FHK) Perancang Sampul: Rhemawati Wijaya (WCS - IP) Tata Letak : Erwin Wilianto (FHK) dan Yanuar Ishaq Dc (FHK) Foto Sampul : Wildlife Conservation Soceity - Indonesia Program (Depan), Ahmad Faisal - ZSL IP (Belakang)

Saran Sitasi: Sadikin, L.A., Leonald, L., Puspita. Kholis, M., & Haidir, I.A., 2016. Pedoman Implemantasi SMART di Kawasan Konservasi. Kelompok Kerja SMART. Jakarta Buku ini disusun melalui kerjasama lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang bekerja mendukung implementasi SMART di Indonesia terutama WCS, FFI dan ZSL dengan difasilitasi oleh Forum HarimauKita (FHK) dan Sumatran Tiger Project yang tergabung di dalam Kelompok Kerja SMART Indonesia yang didukung sepenuhnya oleh Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem - KLHK. Cetakan I: Juli 2017 viIi + 176 halaman Disusun dan diterbitkan atas dukungan:

iv |||

Modul Penggunaan Aplikasi Smart

•

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

iii

1. TINJAUAN UMUM 1.1. Latar Belakang 1.2. Penggunaan SMART untuk Pertama Kali Kebutuhan Sistem Memulai SMART 1.3. Komponen dalam SMART Menu Bar

1 1 1 1 2 3 3

2. KONFIGURASI CONSERVATION AREA 2.1. Conservation Area 2.2. Membuat Conservation Area Baru 2.3. Agency dan Rank 2.4. Memasukkan data Employee List 2.5. Memasukan Data Station 2.6. Memasukan Peta Conservation Area 2.7. Menambahkan Layer Peta 2.8. Menambahkan Map Decoration (legenda, skala, dan arah utara) 2.9. Mengatur Proyeksi Peta 2.10. Mengatur Tampilan Peta 2.11. Menyimpan Peta sebagai Basemap (peta dasar) 2.12. Memasukkan Data Model 2.13. Memasukan Data Patrol Mandate 2.14. Memasukkan Data Patrol Types 2.15. Memasukkan Data Patrol Teams

6 6 6 10 11 15 16 18 19 20 21 23 25 27 28 29

3. KONFIGURASI CyberTracker 3.1. Konfigurasi Data Model Mengaktifkan Fitur Pengambilan Gambar pada Suatu Category Mengkonfigurasi Category dalam Bentuk Tree Mengkonfigurasi Category dalam Bentuk List 3.2. Mengatur CyberTracker Properties 3.3. Pemasangan CyberTracker pada Smartphone

32 34 35 36 37 39 40

4. PERENCANAAN KEGIATAN 4.1. Membuat Perencanaan Patroli 4.2. Menghubungkan Data Patroli dengan Perencanaan 4.3. Melihat Data Perencanaan 4.4. Mengatur Template Perencanaan 4.5. Export Data Perencanaan (PDF file)

43 43 49 52 53 55

5. DATA INTELLIGENCE 5.1 Membuat Rekaman Data Intelligence

55 56

• Modul Penggunaan Aplikasi Smart ||| v

6. PENGAMBILAN DATA 6.1. Pengambilan Data Patroli dengan Cara Manual 6.2. Pengambilan Data Patroli dengan CyberTracker

58 59 61

7. INPUT DATA 7.1. Tinjauan Patrol Perspective 7.2. Membuat New Patrol (input data) Memasukkan data Track Memasukkan data Waypoint Memasukan Data Observasi Mengimpor Data Patroli dari Perangkat Android (CyberTracker)

73 73 74 79 82 84 85

8. ANALISIS DATA (QUERY) 8.1. Tinjauan Query 8.2. Komponen-Komponen Query 8.3. Jenis-Jenis Query Observation Query Patrol Query Summary Query Gridded Query 8.4 Membuat Query Mengatur query properties Menyimpan query Membuat Observation Query Observation query tanpa filter Observation query dengan filter category Observation query dengan filter attribute Observation query dengan area filters Membuat Query Gabungan dengan Operator Logika Membuat Patrol Query Patrol query tanpa filter Patrol query dengan filter patrol filters Membuat Summary Query Summary query dengan patrol values Summary query dengan data model values Membuat Gridded Query 8.5. Ekspor dan Impor Query

87 87 89 89 89 90 91 92 94 94 95 98 98 99 100 101 102 104 105 106 107 108 110 112 114

9, LAPORAN 9.1. Tinjauan Laporan 9.2. Komponen Report List dan Report Editor Komponen pada report list Resource Explorer Data Explorer Pallete

118 118 119 120 121 121 121

vi |||


•

Jendela Outline Data Set Body Master Pages Embedded Images 9.3. Membuat Laporan Mengatur Halaman Laporan (page setup) Memasukkan query ke dalam data set Cara Memasukkan Label pada Laporan Cara Memasukkan Text sebagai Tanggal/Periode pada Laporan Cara Memasukkan Gambar pada Laporan Cara Memasukkan Tabel dari Query pada Laporan Cara Memasukkan Peta pada Laporan Menambahkan Data (layer) Peta pada Laporan Mengatur Tampilan Peta (set bounds) Cara Memasukkan Grafik pada Laporan Cara Membuat Trendline pada Grafik Cara Membuat Threshold pada Grafik 9.4. Melihat Isi Laporan dalam SMART Menjalankan (run) Laporan 9.5. Mengekspor dan Mengimpor Laporan

122 124 126 127 127 128 129 130 130 131 131 132 134 136 137 138 140 141 143 144 146

10. MENGELOLA Data model 10.1. Tinjauan Data model 10.2. Pembuatan Struktur Data model Pembuatan Attribute Data model 10.3 Pembuatan Data model Dalam SMART Software Membuat/Menambahkan Category Dalam Data model Membuat/Menambahkan Attribute Text Membuat/Menambahkan Attribute Tree Membuat/Menambahkan Attribute List Membuat/Menambahkan Attribute Numeric Membuat/Menambahkan Attribute Boolean Menambahkan Attribute yang Sudah Ada Ke dalam Category Tertentu

147 148 148 150 152 153 153 154 155 157 158

11. MENGELOLA DATA SMART 11.1. Tinjauan Data SMART 11.2. Mengekspor Conservation Area 11.3. Mem-backup System 11.4. Mengkonfigurasi Backup Otomatis 11.5. Menghapus Conservation Area

159 159 160 161 166 167

159

• Modul Penggunaan Aplikasi Smart ||| vii

viii |||


•

1

1. TINJAUAN UMUM 1.1. Latar Belakang Spatial Monitoring and Reporting Tool (SMART) merupakan sebuah tool baru yang dikembangkan untuk mengukur, mengevaluasi, dan meningkatkan efektivitas pemantauan dan aktivitas konservasi berbasis lokasi. SMART dibuat dan dikembangkan oleh berbagai kelompok praktisi konservasi dari berbagai organisasi antara lain CITES/MIKE (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora/Monitoring the Illegal Killing of Elephants), FZS (Frankfurt Zoological Society), NC Zoo (North Carolina Zoo), WCS (Wildlife Conservation Society), WWF (World Wildlife Fund), ZSL (Zoological Society of London) dan PANTHERA. Perangkat lunak SMART ini dapat diunduh secara gratis melalui laman resminya yaitu http:// smartconservationtools.org dengan terlebih dahulu mengisi informasi pengguna yang mengunduh. SMART lebih dari sekedar alat untuk mengumpulkan data, melainkan seperangkat alat (tool) yang dikembangkan berdasarkan pengalaman praktis dan dirancang untuk membantu perlindungan kawasan konservasi. SMART juga membantu manager kawasan konservasi untuk membuat rencana pengelolaan yang lebih baik, mengevaluasi dan mengimplementasikan aksi konservasi serta meningkatkan akuntabilitas. SMART menyatukan kekuatan informasi dan pentingnya akuntabilitas untuk mengarahkan sumber daya yang dimiliki kepada wilayah-wilayah yang paling terancam. SMART tidak dimiliki oleh perseorangan atau satu organisasi, melainkan tersedia secara gratis bagi komunitas konservasi.

1.2. Penggunaan SMART untuk Pertama Kali Kebutuhan Sistem Perangkat lunak SMART dapat berjalan pada computer dengan sistem operasi dan memerlukan memori minimal sebagai berikut: a. Windows XP, memerlukan RAM sebesar 1 GB. b. Windows 7, memerlukan RAM 2 GB. c. Linux, Ubuntu dan Xubuntu (9.10), memerlukan RAM 1 GB. d. Mac OS/X, Versi 10.6 atau 10.7, memerlukan RAM 2 GB.

• Modul Penggunaan Aplikasi Smart |||

1

Kecepatan pemrosesan data akan berbeda setiap computer, tergantung pada prosessor dan RAM yang tersedia. Komputer dengan prosesor berinti tunggal (single core) akan lebih lambat dibanding dengan prosesor berinti ganda (dual core), meskipun sistem operasi dan RAM-nya sama. Penggunaan netbook untuk menjalankan perangkat lunak SMART ini tidak disarankan meskipun masih bisa berjalan. Perangkat berbasis layar sentuh tidak dapat digunakan untuk menjalankan perangkat lunak SMART. Akan tetapi, dalam pengambilan data dapat menggunakan plug-in yang dapat berjalan dalam sistem operasi android dan windows. Ruang kosong pada hard drive yang diperlukan minimal sebesar 2 GB, akan tetapi tergantung pada data yang tersimpan dalam perangkat lunak SMART. Aplikasi ini memerlukan ruang untuk menyimpan perangkat lunak SMART, database SMART, data peta (shapefile atau imagery), foto dan video serta file attachment lainnya.

Memulai SMART SMART merupakan perangkat lunak portabel, sehingga tidak memerlukan penginstall-an pada komputer. Dalam USB flashdisk yang dibagikan, terdapat file perangkat lunak SMART yang telah di-compress dengan nama folder File Latihan. Tergantung pada sistem operasi yang digunakan oleh komputer, copy dan extract file berformat *.zip ke dalam komputer (smart.3.1.0.win32.zip untuk sistem operasi Windows, smart.3.1.0.linux32.zip untuk sistem operasi Linux, dan smart.3.1.0.macosx32.zip untuk sistem operasi Mac OS/X). Sebelum menggunakan SMART untuk pelatihan ini, copy semua file yang ada dalam USB flashdisk (termasuk modul dan File Latihan) ke dalam komputer anda dan extract file smart.3.1.0.win32.zip. Untuk memulai perangkat lunak SMART, klik dua kali pada file executable SMART. exe. Akan tetapi, terkadang SMART dianggap sebagai virus Houdini.shortcut/junk virus sehingga tidak bisa dijalankan, sebaiknya abaikan peringatan tersebut atau dilakukan pengaturan pengecualian/exception pada antivirus (caranya tergantung pada perangkat lunak antivirus yang digunakan). Selain itu, SMART juga tidak dapat dijalankan jika RAM yang tersisa kurang dari 2GB (meskipun pada komputer terdapat RAM lebih dari 2 GB, terkadang sebagian besar digunakan oleh sistem) sehingga muncul peringatan Failed to create the Java Virtual Machine.

2 ||| Modul Penggunaan Aplikasi Smart •

persoalan tersebut dapat diatasi dengan dua cara, yaitu: • Jalankan perangkat lunak SMART dengan meng-klik dua kali pada shortcut SMART.LowMemory.exe.Atau, • Buka file SMART.ini dengan notepad, cari –Xmx1024M, kemudian ganti angka 1024 dengan 512, lalu Save. Kemudian klik dua kali pada SMART.exe.

Jika perangkat lunak SMART berhasil dibuka, maka akan muncul tampilan awal yang meminta untuk memilih Conservation Area dan mengisi user name serta password. Sebagai tahap awal pengenalan SMART, lakukan: • Pilih CONSERVATION AREA : POKJA – TNBBS dummy • Isi user name dan password dengan smart, • Lalu klik login


3

1.3. Komponen dalam SMART Menu Bar Secara default, SMART memiliki menu bar yang terdiri dari File, Conservation Area, Patrol, Field Data, Query, Report, Planning, Intellegence dan Help. Akan tetapi, ada beberapa menu bar yang dapat ditambahkan dan dapat dikurangi dengan fitur plugins (akan dibahas kemudian). Menu bar yang dapat diakses oleh pengguna SMART tergantung pada user level-nya, yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Berikut ini adalah menu bar yang ada dalam SMART:

a. File, merupakan menu bar yang berisi tentang pengaturan sistem. b. Conservation Area, merupakan menu bar yang berisi tentang pengaturan informasi mendasar dalam SMART yang merupakan informasi kunci dalam database. c. Patrol, merupakan menu bar yang berisi tentang patroli. d. Field Data, merupakan menu bar yang menghubungkan SMART dengan perangkat genggam pengambilan data berbasis android atau windows phone. e. Query, merupakan menu bar untuk melakukan analisis data. f. Report, merupakan menu bar untuk membuat laporan. g. Planning, merupakan menu bar untuk membuat perencanaan dan verifikasi pelaksanaannya. h. Intelligence, merupakan menu bar untuk kegiatan intelejen. i. Help, merupakan menu bar bantuan tentang SMART dan BIRT reporting. Semua menu bar di atas akan dijelaskan pada tahapan-tahapan berikutnya.


2

2. KONFIGURASI CONSERVATION AREA 2.1. Conservation Area Conservation area adalah suatu kawasan konservasi yang akan dikelola datanya dalam SMART, memiliki beberapa bagian yang dapat menggambarkan kawasan konservasi sesungguhnya, mulai dari nama kawasannya, lembaga/instansi yang terlibat dalam pengelolaan, daftar orang yang terlibat dalam pengelolaan, nama stasiun/ resort kawasan, peta lokasi, model data, kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan, transportasi kegiatan, dan sebagainya. Conservation area ini selanjutnya akan diisi dengan data hasil patroli, dianalisis, serta dibuatkan laporannya, sehingga akan mempermudah pengelola dalam mengelola kawasan konservasi. Dalam bagian ini, anda akan membuat dan mengatur Conservation Area agar data dan informasi patroli dapat masuk ke dalam perangkat lunak SMART yang meliputi: a. Memberi nama dan mendeskripsikan conservation area, b. Membuat user account, c. Memilih data model, d. Mendefinisikan batas kawasan, e. Membuat daftar station (resort), f. Mendefinisikan agency dan rank, g. Membuat daftar karyawan yang terlibat, h. Mendefinisikan tim patroli, tipe transportasi, tujuan dan tugas.

2.2. Membuat Conservation Area Baru Conservation area adalah sebuah kawasan konservasi yang akan dikelola dengan menggunakan perangkat lunak SMART, bentuknya dapat berupa Taman nasional, Suaka Marga Satwa, Cagar Alam, Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya atau Kawasan Lindung. Dalam konteks Taman Nasional, biasanya kawasan konservasi tersebut terbagi menjadi beberapa wilayah seksi dan resort. SMART memiliki kemampuan untuk mengelola beberapa kawasan konservasi dalam satu database dan dapat juga melakukan analisis lintas kawasan konservasi.


5

Berikut ini adalah cara untuk membuat new conservation area (dalam pelatihan ini adalah Taman Nasional) • Klik dua kali pada SMART.exe (jika tidak bisa, klik pada SMART.LowMemory. exe) untuk menjalankan perangkat lunak tersebut, • Klik advance pada tampilan awal.

Kemudian muncul jendela advanced options yang berisi 3 pilihan untuk menentukan pilihan apa yang akan anda lakukan, yaitu: a. Create a New Conservation Area, digunakan untuk membuat conservation area baru. b. Upgrade and/or Restore a Backup, digunakan untuk meng-upgrade ke versi terbaru dan/atau mengembalikan backup hasil backup system . c. Import a Conservation Area, digunakan untuk meng-import conservation area yang merupakan hasil export conservation area. Anda akan membuat conservation area baru, dalam jendela advanced options, lakukan • Klik pada create a new conservation area, • Kemudian klik continue.


Kemudian muncul jendela Create Conservation Area Wizard bagian Create Conservation Area, yang memiliki 2 pilihan yaitu a. Create Blank Conservation Area, digunakan untuk membuat conservation area baru yang masih kosong. b. Create Conservation Area using existing Conservation Area as Template, digunakan untuk membuat conservation area baru dengan menggunakan conservation area yang sudah ada sebagai template. Pada sesi ini kita latihan membuat conservation area yang masih kosong, untuk melakukannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Pilih create blank conservation area • Lalu klik next Akan muncul jendela create conservation area wizard untuk memasukkan informasi yang terkait dengan conservation area yang dibuat. Informasi yang dimasukkan selanjutnya menjadi conservation area poperties yang merupakan nama dan penjelasan tentang area konservasi yang dirujuk.

• Masukkan informasi berikut ini : o Identifier : TN o Name : Indonesia o Description : Pelatihan SMART RBM o Designation : o Default Language : Indonesia [in], karena data model yang akan digunakan dibuat dengan menggunakan Indonesia [in] (bahasa keyboard) • Klik next Sebelum akhirnya dapat melakukan login ke dalam SMART yang baru saja dibuat, pengguna harus membuat admisintrative user. Administrative user adalah pengguna SMART yang memiliki akses penuh terhadap SMART dan conservation area yang dibuat. Administrator secara otomatis dibuat pada saat pertama membuat conservation area yang selanjutnya digunakan untuk mengatur area konservasi yang dibuat seperti menentukan pengguna SMART, dan semua fitur yang ada.


7

• Masukkan informasi berikut ini : o Id : system-generated (dibuat otomatis) o Given Name(s) : smart (nama depan) o Family Name(s) : indonesia (nama belakang) o Conservation Area Start : 17 Januari 2011 o Birth Date : 31 Juli 1988 o Gender : Male o Smart User Name : smart (username yang selanjutnya dapat digunakan untuk masuk ke dalam SMART) o Smart Password : smart (password untuk masuk ke dalam SMART dengan username di atas) o Re-Type Password: smart • Kemudian klik finish Setelah conservation area dan administrator berhasil dibuat, maka langkah selanjutnya adalah mengisi data-data yang diperlukan sesuai dengan kawasan yang dikelola. Untuk melakukan konfigurasi area, maka pengguna diharuskan login terlebih dahulu sebagai administrator dengan cara sebagai berikut: • Masukkan informasi untuk login : o Conservation area : TN – Indonesia o User Name : smart o Smart Password : smart • Kemudian klik login Secara otomatis, setelah login maka selanjutnya SMART menampilkan map perspective


2.3. Agency dan Rank Agency adalah badan, lembaga atau instansi, dimana orang yang terlibat dan bekerja pada kawasan konservasi, dapat terdiri dari beberapa lembaga. Sedangkan Rank adalah tingkatan atau jabatan dalam suatu lembaga yang menjadi pengguna SMART atau terlibat dalam kegiatan pemantauan area konservasi. Berikut ini adalah cara untuk memasukkan agency dan rank pada suatu area konservasi: • Klik conservation area → agency and rank list…

• Pada kolom languange: pilih Indonesia [in] • Klik add agency, lalu pada new agency dan ketik Taman Nasional (sesuaikan) • Klik add rank, lalu pada new rank dan ketik Kepala Balai • Tambahkan rank dengan cara klik add rank dan tambahkan Kepala Bidang, Kepala Seksi, PEH, dan POLHUT (sesuaikan). • Lalu klik save dan kemudian close. Semua data informasi yang sudah dimasukkan dapat diedit dengan cara klik dua kali pada bagian yang mau diedit, selain itu juga bagian yang dianggap tidak perlu dapat dihapus dengan cara klik bagian yang mau dihapus lalu klik delete.


9

Selain dengan cara manual seperti di atas, memasukkan data agency dan rank dapat dimasukkan dengan cara mengimpor dari data yang sudah dibuat dalam format *.csv. file *.csv tersebut harus berisikan data dengan format sebagai berikut:

Berikut adalah cara bagaimana mengimpor data ageny dan rank dalam format *.csv: • Klik import… (di pojok kiri bawah) • Lalu klik browse untuk memilih file yang berada dalam folder pada komputer. • Pilih file csv agency dan rank, lalu klik open dan klik import Selanjutnya muncul notifikasi sukses dan data baru telah masuk ke dalam SMART.


2.4. Memasukkan data Employee List Employee list adalah daftar nama orang yang bekerja atau terlibat dalam kegiatan pemantauan area konservasi baik itu pengguna ataupun bukan yang berisi informasi agency, rank, level user, dan informasi lainnya. Data employee list dapat diisi dengan cara mengisi langsung dan mengimpor dari data spreadsheet. Berikut ini adalah cara untuk memasukkan dan mengelola data employee list. •

Klik conservation area

→

employee list…

Daftar nama yang sudah ada hanya baru ada 1 yaitu smart indonesia sebagai administrator yang dibuat pada saat awal membuat conservation area.

Mengisi data karyawan dengan cara manual dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Klik create new… lalu masukkan informasi sebagai berikut : o Isilah data karyawan dengan informasi detail anda sendiri, termasuk buat username dan password anda sendiri untuk masuk ke dalam SMART. o Pada gambar di bawah adalah contoh untuk membuat data staf dengan atas nama Wenda Komara. • Kemudian klik save.


11

User level dalam SMART terbagi menjadi 4 tingkatan, dimana masing-masing tingkatan memiliki otoritas yang berbeda. a. Administrator : adalah orang yang membuat dan mengelola SMART, memiliki akses penuh terhadap semua fungsi SMART. b. Manager : memiliki akses untuk mengedit query, patrol, dan planning, tetapi tidak memiliki akses untuk mengedit yang ada di dalam menu bar conservation area dan parameter patrol. c. Analyst : memiliki akses untuk hanya melihat data patrol, membuat dan mengedit query kecuali menghapus query, serta membuat report dan menjalankan report d. Data entry : memiliki akses untuk hanya memasukan data patroli Selain dengan cara manual seperti di atas, memasukkan data karyawan dapat dimasukkan dengan cara mengimpor dari data yang sudah dibuat dalam format *.csv. file *.csv tersebut harus berisikan data dengan urutan sebagai berikut:


ID,GIVEN NAME,FAMILY NAME,BIRTHDATE(yyyy-MM-dd),GENDER(M/F), START EMPLOYMENT(yyyy-MM-dd),END EMPLOYMENT(yyyy-MM-dd), RANK, AGENCY

Jika staff yang dimasukkan dengan cara impor adalah merupakan pengguna SMART, maka data staff bisa diedit menjadi user account sesuai dengan levelnya. Pengeditan dan pegaturan data karyawan hanya bisa dilakukan oleh pengguna yang merupakan administrator. Berikut ini adalah cara memasukkan data karyawan dengan mengimpor file *csv • Klik import… pada jendela employee list • Setelah muncul jendela import employees, beri tanda centang pada includes header line (skip the first line when importing). • Klik browse dan cari file dalam folder CSV file dengan nama TN_ employees. csv lalu klik open. • Klik import dan kemudian OK.


13

Data karyawan dalam file *.csv akan masuk ke dalam SMART setelah proses impor berhasil. • Klik save dan kemudian close. Import from another conservation area, berarti conservation area ini akan mengambil data karyawan dari conservation area lainnya yang telah ada dalam SMART yang sama, karena SMART mampu membuat dan menyimpan conservation area lebih dari satu.

2.5. Memasukan Data Station Station dalam SMART merupakan bagian dalam conservation area yang menggambarkan identitas suatu area yang selanjutnya akan digunakan pada saat mengisi data patrol dan analisis. Dalam konteks Taman Nasional station ini bisa diisi berdasarkan Seksi, Resort atau pembagian wilayah lainnya yang ada. Untuk mengisi data station dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Klik conservation area → station list… • Klik add, maka muncul new station di bawah name • Klik new station dan ganti namanya menjadi Resort A (sesuaikan dengan lokasi), di bawah kolom description, isikan sesuai dengan keinginan/keadaan station. • Lanjutkan proses di atas untuk memasukan nama station/resort selanjutnya seperti pada gambar di bawah (sesuaikan dengan lokasi).


Sama seperti pada agency and rank dan employee list data station list juga dapat diimpor dari file *.csv. Berikut adalah format csv untuk membuat data station list dalam excel.

2.6. Memasukan Peta Conservation Area SMART merupakan perangkat lunak yang berbasis spasial, maka penggunaan peta merupakan bagian yang sangat penting sebelum memulai memasukkan data dan menganalisisnya. SMART secara default memiliki 5 layer peta yang dapat dimasukkan dengan format file *.shp. Namun sebenarnya pengguna dapat memasukkan peta lebih banyak lagi, dan akan dijelaskan pada sesi berikutnya yang lebih fokus menjelaskan bagaimana menambahkan layer peta. Berikut ini adalah cara memasukkan peta ke dalam conservation area: • Klik conservation area pada menu bar, dan pilih define area boundaries… • Klik load…pada conservation area boundary.

• Buka folder File_Latihan, subfolder Map → Conservation Area Boundariy.shp dan klik open. • Akan muncul jendela area identifiers, klik pada defined identifier field, dan pilih nama, yang selanjutnya dapat memunculkan nama area. • Kemudian klik OK, dan tunggu sampai proses selesai.


15

Ulangi proses tersebut untuk memasukan peta lainnya : • Buffered Management Area : Buffere zone.shp • Administrative Areas

: Administrative.shp

• Management Sectors

: Seksi.shp

• Patrol Sectors : Resort.shp (Harap Disesuaikan dengan lokasi yang dikelola) Setelah proses selesai maka akan masuk ke halaman peta, untuk melihat atau mengecek peta yang sudah dimasukkan dapat dilakukan dengan klik pada tombol (zoom to full extents of all layers) yang berada di bagian atas sebelah kanan.

↑ zoom to full extents of all layer


2.7. Menambahkan Layer Peta Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa SMART dapat menambahkan layer peta yang ada sesuai dengan keperluan, berikut ini adalah cara menambahkan layer peta sungai yang ada di landscape pengelolaan. • Klik tombol (add a layer to the map) yang berada di bagian atas sebelah kanan halaman SMART. • Akan muncul jendela add data • Klik 2 kali pada files, lalu pilih file sungai.shp pada folder File_latihan, subfolder Map, lalu klik open

Penambahan layer peta dapat dilakukan lebih dari satu file dengan beberapa jenis file, berikut adalah jenis file yang dapat dimasukkan ke dalam SMART melalui penambahan layer:


17

2.8. Menambahkan Map Decoration (legenda, skala, dan arah utara) Selain dapat menambahkan file sebagai layer pada peta, SMART mempunyai dekorasi yang dapat ditampilkan pada peta seperti legenda, skala, grid, dan arah utara. Berikut ini adalah cara untuk menambahkan dekorasi pada peta. • Klik (add layer to map) • Akan muncul jendela add data, klik 2 kali map decoration • Lalu beri tanda centang pada legend, scale bar, dan north arrow

• Klik finish • Blok pada layer legend, scale bar, dan north arrow, klik dan tahan, geser ke sebelah atas.

2.9. Mengatur Proyeksi Peta Secara default, peta dalam SMART menggunakan system koordinat GCS WGS84. Akan tetapi pengguna dapat merubah system proyeksi sesuai dengan lokasi area konservasi berada. Berikut ini adalah cara untuk merubah proyeksi peta dalam SMART. • Klik conservation area pada menu bar, lalu pilih manage projections… • Klik add, lalu pada jendela select coordinat reference system pilih


jendela Standard CRS (Coordinate Reference System). • Peta yang digunakan adalah peta dengan Coordinate system WGS 84 dan menggunakan koordinat UTM yang berada pada zona 48S (sesuaikan dengan system projection lokasi peta yang akan dimasukkan ke dalam SMART) • Pilih WGS 84/UTM zone 48S (disini disimulasikan dengan lokasi peta yang berada pada zona 48S)

← • Klik pada WGS 84/UTM zone 48S • Klik Set Default, lalu OK, Save dan Close.

• Untuk menerapkan proyeksi peta yang sudah di atur, maka klik yang berada di pojok bawah sebelah kanan pada halaman peta. • Akan muncul jendela map projection, pilih WGS 84/UTM zone 48S, lalu klik OK.


19

2.10. Mengatur Tampilan Peta Secara default, warna peta dalam SMART akan menyesuaikan dengan komputer masing-masing, namun tampilan peta dapat diatur sesuai dengan keinginan atau standar yang sudah ada. Sebelum merubah tampilan peta ada baiknya mengatur urutan layer dan membuang layer yang tidak diperlukan. Merubah urutan layer dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Klik dan tahan layer, lalu geser layer tersebut pada urutan sesuai keinginan. Dan untuk menghapus layer yang tidak diperlukan dapat dilakukan dengan cara: • Hilangkan centang pada layer yang tidak akan ditampilkan, atau • Klik kanan pada layer yang tidak akan ditampilkan, lalu klik delete.

Merubah tampilan (warna) peta dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Klik kanan pada layer Conservation Area Boundaries, lalu pilih icon (change the style of the selected layer), maka akan muncul jendela style editor. • Pilih menu simple feature,


• Hilangkan centang pada line • Ganti warna fill menjadi warna hijau, serta isi opacity-nya menjadi 100%. • Centang label dan pilih nama sebagai atribut untuk memunculkan nama lokasi pada peta Untuk merubah tampilan layer peta lainnya dapat dilakukan dengan cara yang sama, dan silahkan coba pilihan-pilihan lainnya untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan.

2.11. Menyimpan Peta sebagai Basemap (peta dasar) Sebelumnya peta sudah diatur, mulai dari proyeksi, tampilan serta penambahan layer baru, setelah peta dianggap cukup untuk dijadikan basemap, maka selanjutnya peta disimpan sebagai basemap dengan cara sebagai berikut: • Klik tombol (save as basemap) di sebelah kanan atas SMART Map View • Kemudian akan muncul jendela save basemap • Klik pada create new basemap • Pada basemap name: isi basemap_latihan • Klik save.


21

Kemudian untuk menjadikan basemap tersebut menjadi default maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Klik menu conservation area, pilih manage basemaps… • Pilih basemap_latihan, lalu klik set as default.

Conservation area dalam SMART memiliki kemampuan menyimpan lebih dari satu basemap yang berbeda. Sebelumnya akan dijelaskan cara menambahkan dekorasi peta, seperti arah utara, skala, dan legenda.

2.12. Memasukkan Data Model Data model adalah struktur data observasi yang akan digunakan dalam SMART. Data model merupakan bagian dari SMART yang digunakan untuk mengisi observasi atau temuan saat dilakukan patroli. Selain untuk mengisi data observasi data model juga menjadi kunci analisis (query) yang akan digunakan. Secara umum data model dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu category dan attribute. Category dalam data model adalah tipe atau bentuk data-data terkait pemantauan yang dikelompokan berdasarkan kategori yang selanjutnya akan digunakan untuk mengisi observasi dalam data patrol dan untuk keperluan analisis. Sedangkan attribute adalah nilai atau bagian dari category, dimana nilai atau bagian tersebut adalah isi yang dicatat sebagai informasi detail dalam masing-masing category.


Pada proses ini ada empat cara yang dapat dilakukan dalam memasukkan data model ke dalam conservation area yang baru, sebagai berikut: a. Menggunakan data model SMART yang merupakan data model default yang ada dalam SMART. b. Menggunakan data model yang kosong dan membuat baru. c. Menggunakan data model yang sama dengan conservation area lainnya yang sudah ada dalam SMART. d. Mengimpor data model yang dibuat sendiri dan disimpan dalam bentuk file *.xml Pada modul ini akan dijelaskan bagaimana cara mengimpor data model dalam bentuk file *.xml. • Klik data model → conservation area • Pilih import a custom data model, Kemudian klik import xml… • Dalam folder File_latihan pilih file data model SMART_Indonesia_Data Model_[in].xml.

Setelah proses selesai maka dapat dilihat data model yang diimpor di dalamnya terbagi menjadi beberapa kategori berikut atributnya. Data model ini adalah struktur data yang diambil di lapangan dalam kegiatan monitoring yang terdiri dari kategori yang merupakan observasi dan atribut yang merupakan data detail dari observasi yang dijumpai. Data model yang telah dimasukkan ke dalam SMART dapat dimodifikasi (penambahan, penghapusan, dan disable/enable category dan attribute) sesuai dengan keperluan untuk menyesuaikan sesuai dengan lokasi kawasan yang dikelola. Bagaimana cara mengelola data model akan disampaikan pada sesi berbeda (pada modul ini dapat dilihat pada bab Mengelola Data Model).


23

2.13. Memasukan Data Patrol Mandate Patrol mandate berfungsi untuk mendefinisikan tugas dan tujuan kegiatan yang dilakukan. Hal ini dapat digunakan untuk mengklasifikasikan patrol berdasarkan tujuannya (misalnya survey, monitoring, pengamanan, patroli, dsb). Untuk mengisi data patrol mandate dapat dilakukan dengan cara klik add lalu isi mandate/tujuan sesuai keperluan. Berikut adalah cara memasukkan/menambahkan data patrol mandate (penugasan/tujuan kegiatan): • Klik patrol → patrol mandates…


• Klik add kemudian pilih new patrol mandate dan isi menjadi Patroli. • Klik add lagi dan isi menjadi Penyuluhan, Survey Keanekaragaman Hayati, Penegakan Hukum, dan Pemberdayaan Masyarakat. • Klik save dan close.

2.14. Memasukkan Data Patrol Types Patrol type dalam SMART merupakan bagian yang mendefinisikan bentuk patrol yang dilakukan dan kendaraan yang yang digunakan dalam melaksanakan patroli. Secara default dalam SMART ada 3 tipe patrol, yaitu Air (udara), Ground (darat), dan Water (air). Jenis alat transportasi dari masing-masing tipe patrol dapat ditambahkan sesuai dengan jenis alat transportasi yang akan digunakan. Untuk memasukkan data patrol type dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Klik patrol → patrol type…


25

• Klik add pada transportation options. • Klik pada new option dan isi menjadi Jalan Kaki. • Ulangi proses di atas untuk mengisi alat transportasi Sepeda Motor, dan Mobil,

Selain dengan cara manual seperti di atas, memasukkan data tersebut dapat dilakukan dengan mengimport dari file CSV. Berikut adalah format excel dan cara mengimpor data jenis alat transportasi:

• Klik import… • Lalu klik browse untuk memilih file berada dalam folder pada komputer (File_ Latihan → csv) • Pilih file TN_transports.csv, lalu klik open dan klik import • Klik save, lalu close


2.15. Memasukkan Data Patrol Teams Patrol team merupakan identitas atau nama team yang akan melaksanakan patrol apabila ada lebih dari 1 team. Ini dapat saja diisi oleh Balai/UPT atau gabungan dengan organisasi lain seperti dinas, kepolisian, ORNOP dan lainnya. Untuk memasukkan data patrol team dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Klik patrol → patrol teams…

• Klik add dan pilih new team, kemudian isi menjadi UPT • Ulangi proses tersebut untuk menambahkan patrol teams yang lainnya seperti pada gambar di bawah (sesuaikan dengan kondisi kawasan yang dikelola)

• Klik save dan kemudian close. Setelah semuanya terisi dengan benar, maka consevation area ini siap untuk dimasukan data patroli dan proses lainnya, seperti analisis dan pelaporan.


27

3

3. KONFIGURASI CyberTracker CyberTracker adalah sebuah alat untuk mengumpulkan data spasial di lapangan yang efisien, karena selain sebagai GPS, CyberTracker berfungsi sebagai data sheet digital yang dapat dibuat sesuai dengan keperluan pengambilan data. CyberTracker dapat digunakan pada android smartphone dengan tanpa memerlukan signal seluler, karena CyberTracker hanya menggunakan signal GPS pada smartphone. Dalam SMART software, CyberTracker terdapat pada menu bar field data, untuk dapat meng-install CyberTracker pada smartphone, pengguna diharuskan melakukan konfigurasi data model sesuai dengan keperluan pengambilan data di lapangan. Pada sesi ini akan dijelaskan bagaimana meng-install pada smartphone, cara pengumpulan data dengan menggunakan CyberTracker, dan bagaimana cara untuk mengimpor data patroli dari CyberTracker.

3.1. Konfigurasi Data Model Konfigurasi data model adalah proses yang dilakukan untuk menyesuaikan data model dalam SMART yang selanjutnya akan digunakan dalam cybertracker dalam mobile device. Walaupun dengan tanpa proses konfigurasi data model SMART ini, namun tampilannya masih sangat kompleks pada saat pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan mobile device. Dengan melakukan konfigurasi data model maka tampilan dalam mobile device akan lebih simpel, karena pilihanpilihan/form yang muncul akan sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah cara melakukan konfigurasi data model. • Klik menu conservation area → configuration model..., maka akan muncul jendela data model configurations


• Klik create new..., untuk membuat data model baru yang akan digunakan untuk cybertracker. • Isi nama configurable model sesuai dengan keinginan, misalkan Patroli Kawasan. • Pilih conservation area data model sebagai template, karena akan menggunakan data model dalam SMART ini sebagai dasarnya. Selanjutnya tahapan yang harus dilakukan adalah mengedit/mengatur fitur yang ada dalam data model agar dapat digunakan lebih mudah dalam cybertracker. Pengaturan tersebut dapat berupa seperti pengaktifan fitur pengambilan gambar, menyesuaikan isi attribute sesuai dengan kebutuhan informasi detail dari suatu category, dll.

Mengaktifkan Fitur Pengambilan Gambar pada Suatu Category Sebagai contoh, pertama kali akan ditunjukan bagaimana cara mengaktifkan fitur pengambilan foto pada category posisi, yang artinya pada saat mengambil titik posisi, pengguna dapat mengambil foto sebagai attachment. • Klik pada category posisi, • Lalu isi centang can have photo (bisa mengambil foto) • Untuk pilihan lainnya dapat diisi sesuai dengan keperluan


29

1 2

Tahapan seperti di atas ini tentu berlaku juga bagi category lainnya yang dianggap memungkinkan mengambil foto sebagai attachment (misalkan sebagai bukti).

Mengkonfigurasi Category dalam Bentuk Tree Seperti diketahui bahwa attribute tree ini dapat saja terhubung dengan lebih dari satu category, dan mungkin saja suatu category dalam data model hanya menggunakan sebagian dari isi attribute tree. Berikut adalah cara untuk mengkonfigurasinya. • Klik pada tipe temuan yang berada di bawah category perburuan (monitoringpatroli → ancaman → tipe temuan)

1 2

3


• Pada kolom use custom tree configuration akan terdapat banyak informasi yang tentunya tidak semua daftar informasi tersebut akan digunakan pada observasi perburuan, maka agar pada cybertracker petugas pengumpul data di lapangan tidak kebingungan atau salah pilih (tidak berhubungan dengan perburuan) maka cukup informasi yang berhubungan dengan perburuan saja yang ditampilkan. • Isi checkbox use custom tree configuration, maka informasi di dalamnya akan hilang. • Selanjutnya klik edit tree... maka akan muncul jendela seperti pada gambar di bawah ini

1

3

2

Centang pada use custom tree configuration dilakukan agar pengeditan attribute tipe temuan yang berada di bawah category perburuan satwa hanya akan berlaku bagi category perburuan satwa saja. • Pastikan centang automatically add subnode • Klik pada perburuan satwa, lalu klik add node • Setelah klik ok maka selanjutnya kolom use custom tree configuration menjadi lebih simpel sesuai dengan kebutuhan. Dengan proses di atas, maka selanjutnya ketika pada saat mengumpulkan data di lapangan terdapat observasi perburuan, pada tipe temuan pilihan yang akan muncul adalah hanya jenis-jenis perburuan, dan jenis-jenis temuan lainnya tidak akan ditampilkan. Sehingga ini akan mempermudah tim patroli pada saat mengumpulkan data. Tahapan di atas tentu berlaku dan harus dilakukan pada tipe temuan yang berada di bawah category lainnya.


31

Mengkonfigurasi Category dalam Bentuk List Proses konfigurasi ini tujuan tentu sama dengan konfigurasi pada attribute dalam bentuk tree, di mana pada bentuk list juga dapat saja pilihannya hanya akan digunakan pada suatu category tertentu. Secara umum proses konfigurasinya sama dengan dengan pada bentuk tree. Sebagai contoh berikut adalah cara untuk mengkonfigurasinya. • Klik pada satuan yang berada di bawah category perburuan (monitoringpatroli → ancaman → satuan) • Pada kolom use custom tree configuration akan terdapat banyak informasi yang tentunya tidak semua daftar informasi tersebut akan digunakan pada observasi perburuan, maka agar pada cybertracker petugas pengumpul data di lapangan tidak kebingungan atau salah pilih (tidak berhubungan dengan perburuan) maka cukup informasi yang berhubungan dengan perburuan saja yang ditampilkan. • Isi checkbox use custom list configuration

2 1

3


• Selanjutnya klik edit list... maka akan muncul jendela seperti pada gambar di bawah ini

• Select all pada kolom daftar satuan dengan cara klik pada salah satu satuan, lalu ctrl+a • Klik disable untuk menonaktifkan terlebih dahulu semua daftar satuan, • Selanjutnya pilih satuan yang akan digunakan, contohnya untuk observasi perburuan hanya akan memerlukan satuan ekor dan unit. • Lalu klik enable, maka selanjutnya ketiga satuan tersebut yang akan muncul pada attribute di bawah obervasi perburuan.


33

3.2. Mengatur CyberTracker Properties CyberTracker properties adalah pilihan pengaturan yang akan digunakan pada CyberTracker pada smartphone sebelum conservation area dari SMART di ekspor/ install di smartphone.

Gambar di atas menunjukan general-properties sebagai pengaturan umum CyberTracker yang akan di-install-kan pada smartphone. Pengaturan umum dapat diisi sesuai dengan keperluan. Sedangkan gambar di bawah adalah halaman pengaturan pada tab GPS adalah pengaturan GPS yang meliputi akurasi pengambilan waypoint dan track, interval pengambilan track point, pengaturan waktu, dan pengaturan proyeksi peta yang digunakan. Selanjutnya tab field map adalah lokasi untuk memasukan basemap ke dalam CyberTracker dengan format ECW file.


3.3. Pemasangan CyberTracker pada Smartphone Sebelum conservation area dalam SMART software atau bisa juga disebut penginstall-an CyberTracker, maka yang harus diperhatikan adalah conservation area telah dibuat dan disusun secara benar dan dianggap final termasuk konfigurasi Data model. Setelah proses tersebut dianggap final maka yang penting adalah mengatur CyberTracker properties seperti telah dijelaskan di atas. Berikut adalah cara untuk meng-install CyberTracker pada smartphone. • Klik field data → CyberTracker → Export Patrol...


35

• Akan muncul jendela export SMART Data model to cybertracker, pilih export option yang export to device. Jika ini pertama kali dan CyberTracker belum ter-install pada smartphone, maka akan muncul notifikasi seperti pada gambar di bawah ini.

Notifikasi ini memberikan informasi, bahwa sebelum pelakukan eksport conservation area ke dalam smartphone maka pengguna harus meng-install cybertracker terlebih dahulu. Untuk meng-instal-nya file *.apk telah dicopy ke smartphone secara otomatis seperti pada gambar di bawah (temukan file dengan menggunakan file manager.


Karena ini proses peng-installan dengan tidak melalui google playstore, maka sebelum melakukannya harus mengaktifkan unknown sources pada security. Berikut adalah cara mengaktifkan unknown sources: • Buka security yang berada pada seting di smartphone • Lalu centang unknown sources Setelah proses peng-install-an selesai, maka selanjutnya ulangi kembali proses seperti di atas dengan cara sebagai berikut: • Klik field data → CyberTracker → Export Patrol... • Akan muncul jendela export SMART Data model to cybertracker, • Pilih export option yang export to device, (lihat gambar di bawah)

Jika semua proses di atas tidak ada masalah, maka akan muncul notifikasi seperti di bawah ini.


37

Berikut adalah tampilan CyberTracker dengan conservation area yang telah terpasang pada smartphone. Untuk menggunakanya tinggal klik Patroli Kawasan. Cara mentransfer data patroli dari smartphone/cybertracker dijelaskan pada sub bab input data patroli di bawah ini.


4

4. PERENCANAAN KEGIATAN Software SMART memfasilitasi dalam penyusunan perencanaan patroli. Pada bagian ini memungkinkan kita untuk menentukan target patroli yang harus dicapai. Target patroli dalam menu planning dapat berupa numeric target (jarak, waktu patroli, dan hari patroli), adminstrative target, dan spatial target (titik koordinat yang harus dicapai). Selanjutnya perencanaan patroli ini akan disinkronisasikan dengan data patroli dalam SMART untuk mengevaluasi kegiatan patroli, apakah sudah sesuai dengan target atau belum.

4.1. Membuat Perencanaan Patroli Dalam SMART planning terdiri dari rencana induk (SMART parent plan) dan rencana turunan (SMART child plan). Rencana induk merupakan rencana besar yang melingkupi beberapa rencana turunan lainnya. Level tertinggi dalam parent plant adalah conservation area plan, kemudian di bawahnya akan ada station plan, team plan, dan patrol plan.

Berikut adalah cara membuat perencanaan patroli di dalam SMART: • Klik planning → create new plan • Pilih create a new plan from scratch, lalu klik next


39

• Pilih patrol plan pada jendela plan type, lalu klik next

• Pilih no parent plan, pada jendela parent plant, lalu klik next

• Isilah plan ID, plan name, dan description sesuai dengan rencana patroli yang akan dilaksanakan, lalu klik next

• Pilih station dan team sesuai rencana patroli, lalu klik next.


• Pilih tanggal mulai dan selesai sesuai rencana, lalu klik next

Selanjutnya akan muncul jendela plan target yang merupakan tempat untuk mengisi target perencanaan (jarak patroli, lama patoli, lokasi patroli, dsb).

Tahap selanjutnya adalah bagiam utama dalam penyusunan Patrol Plan, yaitu menentukan target patroli atau capaian yang diinginkan selama kegiatan patroli. Target patroli terdiri dari 3 bagian : a. Numeric target: merupakan target patroli yang sifatnya terukur, dapat berupa jarak, jumlah jam kerja, jumlah hari kerja, dan patrol man-hours. b. Administrative target: merupakan target patroli yang sifatnya deskriptif, berisikan uraian yang menjelaskan tugas-tugas ranger selama kegiatan patroli berlangsung. c. Spatial target: merupakan target patroli yang berupa waypoint tujuan patroli yang harus dicapai (didatangi), pada target ini dapat ditentukan juga radius jarak minimal dari lokasi waypoint.


41

Berikut adalah contoh bagaimana menambahkan target (numeric) untuk jarak patroli yang harus di capai (distance):

• Klik add target • Isilah pilihan plan trarget sebagai berikut: o Target type : numeric o Operator : > (lebih dari) o Target value : 45 km o Target name : jarak patroli o Target description : isi sesuai rencana kegiatan • Klik save Setelah selesai selanjutnya coba tambahkan target administrative, berikut adalah contoh bagaimana menambahkannya: • Klik add target • Isilah pilihan plan target sebagai berikut: o Target type : administrative o Target description : isi sesuai rencana kegiatan


Berikut adalah contoh bagaimana cara menambahkan target perencanaan (spatial):

• Klik add target • Isilah pilihan plan target sebagai berikut: o Target type : spatial o Target name : lokasi patroli o Distance for completion (m) : 100 (target ini akan dikatakan berhasil, jika pelaksana patroli mencapai radius 100 m dari titik-titik target yang telah dibuat) o Target description : isi sesuai rencana kegiatan • Pilih lokasi target patroli yang akan dilaksanakan dengan cara klik pada peta dengan menggunakan menggunakan • Atau lokasi target dapat dibuat dengan cara memasukkan X dan Y (koordinat) pada kolom yang tersedia. • Klik save


43

• Setelah target perencanaan selesai dibuat, maka klik finish Status keberhasilan kegiatan berdasarkan perencanaan akan ter-update ketika kegiatan patroli telah dilaksanakan dan datanya diinput dalam SMART. Agar status keberhasilan target perencanaan dapat dievaluasi, maka data patroli dalam SMART harus dihubungkan dengan data perencanaan. Cara menghubungkan data patroli dan data perencanaan akan disampaikan pada sesi selanjutnya.

4.2. Menghubungkan Data Patroli dengan Perencanaan Menghubungkan data patroli dengan data perencanaan dapat dilakukan dengan dua acara, a. Pilih perencanaan yang telah dibuat pada saat membuat data patroli (input data), dan b. Menghubungkan data patroli yang telah diinput melalui tab other pada data patroli. Berikut adalah cara pertama untuk menghubungkan data patroli dengan data perencanaan: • Klik create new patrol yang ada pada menu bar patroli • Isi patrol ID sesuai keperluan, lalu klik next, selanjutnya akan masuk ke jendela patrol plan • Pilih patrol plan yang telah dibuat selanjutnya, lalu klik next

Setelah patrol plan dipilih, selanjutnya lakukan proses membuat data patroli seperti biasa. Setelah proses membuat dan input data patroli selesai status perecanaan dapat dilihat pada tab other.


Berikut adalah cara ke dua untuk menghubungkan data patroli dengan data perencanaan: • Buka data patroli yang telah dibuat sebelumya pada view patrol yang berada pada menu bar patroli • Klik dua kali untuk membuka data patroli yang berada pada daftar patroli

• Klik pada tab other

• Klik edit untuk memilih perencanaan yang akan dihubungkan


45

4.3. Melihat Data Perencanaan Data perencanaan dapat dilihat untuk mengetahui seberapa sukses patroli telah dilakukan sesnuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Selain melihat status target perencanaan, pada halaman ini dapat juga dilakukan pengeditan perencanaan yang telah dibuat. Berikut adalah cara melihat data perencanaan yang telah dibuat: • Klik view planning records yang berada pada menu bar planning

• Klik dua kali pada data perencanaan yang akan dibuka pada jendela plans yang berada di sebelah kiri halaman (jika data perencanaan tidak muncul, maka klik (filter) dan pilih include all dates untuk menampilkan semua data perencanaan, karena secara default data yang dimunculkan pada kolom ini hanya 30 hari terakhir) Terlihat pada gambar di atas merupakan data perencanaan yang sudah dibuat dan terhubung dengan data patroli (TN_000001). Dan status target perencanaan terlihat ada dua targe yang sukses (Tanda centang hijau) dari total sebanyak tiga target perencanaan. Data perencanaan, baik plan summary ataupun plan targets dapat diedit baik sesuai dengan keperluan.


4.4. Mengatur Template Perencanaan Template perencanaan merupakan format data yang selanjutnya dapat diekspor dalam bentuk PDF file. Pada pengaturan template kita dapat mengganti redaksi/ menerjemahkan bahasa form perencanaan dan mengatur bagian peta yang akan ditampilkan (set bound). Berikut adalah cara mengatur template perencanan: • Klik edit plan template yang berada di menu bar planning → plan template • Akan muncul halaman plan template design

• Untuk dapat mengedit redaksi/bahasa form dapat dilakukan dengan klik pada teks yang di bold, dan jangan merubah key yang berada di dalam kurung kotak. • Untuk mengatur bagian peta yang akan ditampilkan dapat dilakukan dengan klik pada peta


47

• Lalu klik pada tab map layers • Pilih basemap yang akan ditampilkan • Lalu klik set untuk mengatur bagian peta yang akan ditampilkan

• Zoom pada bagian peta yang akan ditampilkan dengan menggunakan alat yang berada di sebelah kanan • Klik set bounds jika tampilan sudah sesuai Setelah teks dan peta pada template diedit, maka selanjutnya harus dilakukan adalah save template dengan klik .

4.5. Export Data Perencanaan (PDF file) Rencana kegiatan yang telah dibuat dalam SMART dapat diekspor ke dalam bentuk file PDF yang berisikan informasi ringkasan rencana, daftar target rencana dan lembar peta lokasi. Sebelum ekspor data perencanaan, harus terlebih dahulu membuat template perencanaan seperti dijelaskan pada sesi sebelumnya. Berikut adalah cara eksport data perencanaan ke dalam file PDF: • Klik export to PDF yang berada pada menu bar planning • Selanjutnya file PDF hasil ekspor akan langsung terbuka



49

5

5. DATA INTELLIGENCE Patrol Intelligence merupakan plugin dalam SMART yang digunakan untuk melakukan input data yang berkaitan dengan aktivitas pengintaian tindak pelanggaran yang terjadi di sektor kehutanan. Pada Plugin ini memfasilitasi pengguna SMART untuk membuat laporan pengintaian yang berisi informasi berupa deskripsi kegiatan pengintaian dan target obyek serta dilengkapi dengan peta yang menunjukkan lokasi pengintaian.

5.1 Membuat Rekaman Data Intelligence Berikut adalah contoh cara membuat data intelligence untuk pengintaian kegiatan pembalakan liar berdasarkan informasi dari masyarakat:

• Klik create new intelligence record pada menu bar intelligence • Isi tanggal informasi intelligence tersebut diterima, lalu klik next


Selanjutnya adalah pengisian sumber informasi intelligence yang akan dimasukkan ke dalam SMART. Pada bagian ini terdapat tiga pilihan, yaitu merupakan informasi dari public, informant, CET, atau bahkan dari hasil kegiatan patroli yang telah dilaksanakan. • Pilih public sebagai sumber informasi

• Tentukan apakah kegiatan intelligence berlangsung selama beberapa hari, kemudian isi tanggal kegiatan intelligence tersebut, lalu klik next

• Pada jendela selanjutnya masukan deskripsi data intelligence o Short-form name : Pengintaian aktifitas pembalakan liar o Description : sesuaikan dengan informasi yang didapat


51

• Klik next untuk mengisi informasi lokasi • Klik lokasi ditemukan aktifitas pembalakan pada peta dengan menggunakan , atau dapat diisi dengan cara manual pada kolom X dan Y jika memang memiliki koordinatnya

• Klik next untuk memasukan lampiran data, bisa berupa berita acara, foto atau file lainnya

• Klik finish untuk menyelesaikan proses dan akan langsung masuk ke halaman data intelligence


Pada jendela intelegence akan muncul ringkasan mengenai data intelligence yang sudah diinput yang terdiri dari dua bagian yaitu intelligence summary yang berupa uraian deskriptif mengenai aktivitas intelligence dan location map yang menunjukkan posisi aktifitas. Seperti pada bagian perencanaan, data intelligence ini dapat dihubungkan dengan data patroli dan dapat diekspor ke dalam file PDF. Bagaimana cara melakukannya sama seperti bagian perencanaan yang telah dijelaskan pada sesi sebelumnya.


53

6

6. PENGAMBILAN DATA SMART software memiliki fungsi utama sebagai alat untuk mengelola data kekgiatan patroli kawasan. Namun seperti conservation area yang telah dirancang oleh tim POKJA SMART Indonesia, SMART dikembangkan agar dapat mengelola data kegiatan-kegiatan lainnya seperti kegiatan sosial, survey keanekaragaman hayati, bahkan memfasilitasi untuk pengelolaan-pengelolaan lainnya seperti pengelolaan pal batas, infrastruktur, rehabilitasi lahan, konflik satwa dll. Mengacu pada fungsi dan tujuan utama SMART sebagai pengelola data kegiatan patroli, maka pada sesi ini hanya akan disampaikan bagaimana cara mengumpulkan data di lapangan dengan metode patroli.

6.1. Pengambilan Data Patroli dengan Cara Manual Pengambilan data patroli kawasan dengan cara manual dilakukan dengan menggunakan beberapa alat untuk merekam data, diantaranya GPS, tally sheet, dan kamera digital. Dengan cara seperti ini petugas patroli harus membuat track dan waypoint, lalu mencatat informasi observasi pada tally sheet, dan mendokumentasikan observasi dengan kamera digital. Setiap ID waypoint dan foto yang diambil harus dicatat pada tally sheet untuk dapat menggabungkan antara data dari tally sheet, GPS, dan foto pada saat input data.

6.2. Pengambilan Data Patroli dengan CyberTracker Pengambilan data patroli kawasan dengan CyberTracker dilakukan dengan menggunakan perangkat android yang sudah terpasang aplikasi CyberTracker. Berbeda dengan cara manual, dengan cara ini petugas tidak perlu menggunakan banyak alat, karena CyberTracker memiliki fungsi sebagai GPS, tally sheet, dan kamera. Untuk dapat memasang CyberTracker dapat di lihat pada sesi sebelumnya (konfigurasi CyberTracker).


CyberTracker dapat digunakan dengan tanpa signal seluler, karena CyberTracker hanya menggunakan signa satelit GPS yang ada pada android. Berikut adalah contoh bagaimana menggunakan CyberTracker: • Klik shortcut CyberTracker yang ada pada android • Pilih Data model yang mau digunakan • Klik start new patrol jika mau memulai kegiatan • Lalu isi informasi umum kegiatan patroli (patrol type; is armed; tim; station; mandate; objective; comment; member; leader) • Akan masuk ke halaman new task yang akan dilakukan (make observation; end patrol; atau pause patrol) • Untuk mengambil data maka pilih make observation, lalu pilih observasi yang ditemukan/mau dicatat (posisi; ancaman; satwa liar; tumbuhan; dll)

Pilih data model

Klik start new patrol


55

Tunggu hingga mendapatkan signal gps seperti gambar ini, lalu klik patrol start

Pilih apakah patroli ini dipersenjatai atau tidak

Pilih jenis patroli yang dilakukan

Pilih tim yang melaksanakan patroli


Pilih alat transportasi yang digunakan

Pilih lokasi kegiatan

Pilih lokasi kegiatan

Masukan Keterangan

Pilih tujuan/ penugasan kegiatan

Pilih (centang) Anggota Tim Patroli

Pilih Ketua Tim Patroli

Pilih Make Observation


57

Pilih observasi, sebagai contoh adalah mengambil titik mulai kegiatan (POSISI) atau mencatat temuan

Pilih YA/YES jika ingin menambahkan foto

Pilih MULAI

Pilih end observation group jika tidak ada observasi lainnya di titik yang sama ini


Isikan Keterangan Tambahan dengan teks

Klik SAVE untuk mengambil koordinat dan menyimpannya Tombol SAVE

↓

Tunggu hingga 100% coverage dan data berikut koordinat akan tersimpan secara otomatis

Setelah data tersimpan, maka secara otomatis masuk kehalaman ini, dan pilih end patrol jika kegiatan telah selesai


59

7

7. INPUT DATA 7.1. Tinjauan Patrol Perspective Patrol perspective merupakan menu atau fitur tempat memasukan data hasil patroli ke dalam SMART sebelum selanjutnya dianalisis dan dibuatkan laporan. Halaman patrol perspective dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu a. Patrol list view, merupakan daftar data patrol yang sudah dimasukan ke dalam SMART b. Layers, merupakan daftar layer peta yang ada dalam SMART termasuk waypoint dan track hasil patroli. c. Patrol info window, merupakan jendela utama dimana pada jendela ini merupakan tempat informasi data yang dikumpulkan selama patroli. Pada bagian bawah jendela ini terdapat 4 tab dimana summary merupakan gambaran patrol secara umum, tab tanggal patroli berisi informasi data yang dikumpulkan selama patrol, tab map merupakan jendela yang menampilkan peta titik temuan dan jalur patroli yang sudah dilakukan, dan tab other berisi informasi reported intelligence, motivation intelligence, dan plan.


7.2. Membuat New Patrol (input data) New patrol dalam SMART adalah salah satu proses untuk memasukkan data patroli yang telah diambil di lapangan. Dalam memasukan data patroli terdapat kolom-kolom untuk memasukan informasi mengenai patoli apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dan di mana patroli dilaksanakan, serta informasi data apa saja yang telah diambil di lapangan. Untuk membuat/memasukkan data patroli dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. • Klik patrol pada menu bar dan pilih create new patrol

• Akan muncul jendela create new patrol untuk mengisi patrol ID, ID atau nama patrol akan secara otomatis dibuat oleh SMART, namun pengguna bisa membuat ID sendiri sesuai dengan keperluan.

• Klik next, maka akan muncul jendela yang berisi patrol plan yang merupakan informasi untuk menghubungkan patrol yang akan dibuat dengan perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya, karena sebelumnya belum dibuat perencanaan maka pilih none, dan klik next.


61

• Pada jendela yang berisi patrol motivation, merupakan konfirmasi apakah patrol yang dibuat didasarkan oleh intelejen. Jika tidak berdasarkan intelejen jangan beri centang, langsung next.

Jangan di Klik/Centang jika tidak berasal dari data intelejen

• Pada jendela yang berisi informasi patrol type, pilih ground dan klik next karena data yang akan dimasukkan merupakan hasil patrol di darat

• Pada jendela yang berisi transport type akan ada pilihan yang sebelumnya sudah dibuat pada contoh Bab 2, pilih jalan kaki, lalu klik next.


• Pada jendela armed yang merupakan konfirmasi apakah patrol yang dilakukan dipersenjatai atau tidak pilih no, lalu klik next.

• Pada jendela informasi station & team yang merupakan informasi station yang telah dipatrol dan team yang melakukan patrol, pilih Tim yang melakukan patroli, dan isi station sesuai dengan di mana lokasi dilaksanakan patroli lalu klik Next.

• Pada jendela yang berisi mandate yang merupakan informasi tugas atau tujuan dilakukannya patrol, pilih patroli, lalu klik next.

• Pada jendela informasi objective yang merupakan informasi tujuan patrol yang dilakukan isikan sesuai dengan tujuan/penugasan pelaksanaan patroli, lalu klik next.


63

• Pada jendela informasi comment isilah komentar tentang patrol yang dilakukan (contoh seperti gambar di bawah), lalu klik next.

• Pada jendela informasi patrol dates yang merupakan informasi waktu dilaksanakannya patroli (waktu mulai patroli dan selesai patroli) isi sesuai pelaksanaan, lalu klik next.

• Pada jendela patrol members yang merupakan informasi orang-orang yang telah melaksanakan patroli patrol di sebelah kiri dan klik nama anggota yang melaksanakan patroli, lalu klik add atau dengan mengklik dua kali pada daftar nama yang berada di sebelah kiri.


• Ulangi proses di atas dengan memilih untuk memasukkan anggota patrol yang melaksanakan kegiatan patroli di lapangan. • Pada jendela informasi patrol leader, pilih salah satu yang merupakan ketua team saat melakukan patrol, lalu klik next.

SMART memiliki kemampuan untuk mengelola multi-leg patrols (patrol yang dilakukan oleh beberapa orang, yang pada suatu titik tim patrol tersebut berpisah dan mengambil jalan yang berbeda, kemudian dapat bergabung lagi pada satu titik berikutnya ataupun tidak). Multi-leg patrol ini akan dijelaskan lebih kemudian. • Pada jendela patrol legs yang merupakan konfirmasi apakah patrol yang dilakukan merupakan multi-leg, pilih NO, lalu klik finish.

Kemudian, tampilan SMART akan masuk ke ringkasan (summary) patroli yang menunjukan data yang dimasukkan tadi. Semua informasi yang dimasukkan tadi dapat diedit dengan cara klik edit. Dan isi sesuai dengan yang inginkan.


65

Memasukkan data Track Data track dalam SMART selain untuk memberikan informasi visual pada peta mengenai jalur patrol yang sudah dilaksanakan, juga data untuk analisis untuk mengetahui jarak yang sudah ditempuh. Memasukkan data track dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut: 1. Mengimpor secara langsung dari GPS. 2. Mengimpor melalui transfer data GPX. 3. Track dibuat dengan menggunakan waypoint yang sudah dimasukkan sebelumnya. Berikut ini adalah cara bagaimana memasukkan data track dari data GPX yang sudah ada dalam komputer: • Klik tab tanggal patroli yang akan dimasukan data track, lalu klik set track pada jendela.


• Pilih GPX File pada jendela Import Track Data, lalu klik Next.

Berikut ini adalah yang harus diperhatikan saat akan mengimpor track. a. Import All (and assign to correct day), pilihan ini untuk mengimpor track patrol yang dilakukan lebih dari satu hari dan track akan didistribusikan secara otomatis sesuai dengan tanggal pengambilan track, tetapi juga dapat mengimport track patrol yang hanya satu hari. Apa bila tanggal pengambilan track tidak sesuai dengan tanggal dilaksanakannya patrol yang dimasukkan ke dalam SMART, maka waypoint tidak akan masuk. b. Import Only track for…, pilihan ini untuk mengimpor patrol yang dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal patrol yang dimasukkan sebelumnya dan mengabaikan tanggal lainnya. c. Select which track to import for…, pilihan ini akan mengimpor track patrol pada semua tanggal yang ada walaupun tanggal patrol yang dimasukkan sebelumnya tidak sesuai.


67

• Pilih import all (and assign to correct day), lalu klik add untuk memilih file yang mau diimpor. • Pilih file patroli_7_sep_2016.gpx pada folder File Latihan. • Lalu klik finish. Jika berhasil, maka kolom distance travelled (km) terisi sesuai dengan jarak patroli yang telah ditempuh, atau bisa juga dengan mengecek track tersebut dengan meng-klik view track points...

Memasukkan data Waypoint Setelah sebelumnya memasukkan data informasi tentang patrol dan track yang telah dilakukan maka selanjutnya tahapan yang harus dilakukan adalah memasukkan data waypoint. Memasukkan data waypoint ke dalam data petrol dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Mengimpor secara langsung dari GPS. b. Mengimpor melalui transfer data GPX. c. Mengimpor dari file CSV dengan format tertentu. Berikut ini adalah cara mengimpor waypoint dari data GPX yang sudah ada dalam komputer: • Klik import waypoints


• Pilih GPX File pada jendela import waypoint data, lalu klik next.

Berikut ini adalah yang harus diperhatikan saat akan mengimpor waypoint. a. Import All (and assign to correct day), pilihan ini untuk mengimpor waypoint patrol yang dilakukan lebih dari satu hari dan waypoint akan didistribusikan secara otomatis sesuai dengan tanggal pengambilan waypoint. b. Import Only waypoints for…, pilihan ini untuk mengimpor patrol yang dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal patrol yang dimasukkan sebelumnya dan mengabaikan tanggal lainnya. c. Select which waypoints to import for…, pilihan ini akan mengimpor waypoint patrol pada semua tanggal yang yang ada walaupun tanggal patrol yang dimasukkan sebelumnya tidak sesuai.


69

• Pilih import all (and assign to correct day), lalu klik add untuk memilih file yang akan diimpor. • Pilih file patroli_03-01-2016.gpx pada folder File Latihan. • Lalu klik Finish. Kemudian akan muncul jendela Import succesfully, merupakan informasi bahwa waypoint berhasil diimpor. Setelah data waypoint masuk maka langkah selanjutnya adalah mengisi data observation dan yang lainnya. Pada bagian bawah data waypoint, ada tombol untuk menambah waypoint (Add Waypoint) dan menghapus waypoint (Delete Waypoint), sedangkan tombol Move Waypoint belum bisa digunakan. Sebelum mengisi data observasi ada baiknya pengguna mengatur waktu mulai dan selesai, serta lama istirahat saat melaksanakan patrol.

Memasukan Data Observasi Setelah memasukkan data track dan waypoint, selanjutnya yang harus dilakukan adalah memasukkan data observasi, yang merupakan informasi atau hasil pengambilan data yang dilakukan selama kegiatan patroli. • Klik 2 kali (none) pada kolom observation pada waypoint ID: xxx, maka akan muncul tombol dan klik tombol tersebut.


• Akan muncul jendela observation categories, ini merupakan jendela pilihan jenis temuan apa yang terdapat di lapangan untuk waypoint ID: 1, klik 2 kali pada Posisi, sampai pada jendela sebelah kanan muncul Posisi, lalu klik next.

• Pada jendela untuk observation details, isi setiap kolom sesuai informasi yang dikumpulkan dari lapangan, • Kolom attachments dapat diisi dengan gambar atau dokumen lainnya untuk mendukung data temuan, lalu klik finish, jika sudah selesai


71

Pengisian data patroli dapat juga dilakukan dengan cara mengetikan nama kategori pada kolom observastion sesuai dengan data yang dikumpulkan dari lapangan.

Mengimpor Data Patroli dari Perangkat Android (CyberTracker) Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa pengambilan data patroli SMART ini dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat android (CyberTracker), di mana cybertracker ini berfungsi sebagai data sheet digital. Jika pada proses memasukan data secara manual dari data yang dikumpulkan dengan menggunakan perangkat GPS dan pencatatan data dengan data sheet, maka penggunaan cybertracker dapat mempersingkat proses memasukkan data, karena informasi patroli mulai dari pelaksana, tujuan/penugasan, transportasi, waktu pelaksanaan patroli, lokasi patroli termasuk data GPS yang berisi informasi detail observasi dan foto akan masuk ke dalam SMART sebagai data patroli.


Berikut adalah cara untuk mengimpor data patroli dari perangkat android: • Klik field data pada menu bar, lalu klik cybertracker dan pilih import.

• Akan muncul jendela Cybertracker import, setelah itu klik import from device untuk mengimpor data dari perangkat android.

• Jika data telah masuk maka proses selanjutnya adalah klik data yang mau disimpan, lalu klik add as new patroli.


73

8

8. ANALISIS DATA (QUERY) 8.1. Tinjauan Query Query adalah bahasa yang digunakan untuk menampilkan data dari database, dimana data diambil dari tabel-tabel dan bebagai filter yang terdapat dalam suatu perangkat. Data yang ditampilkan hasil query adalah berupa tabel dan visual seperti peta dan grafik tergantung query dan filter yang digunakan untuk menampilkan data. SMART memiliki query yang dapat digunakan sebagai alat untuk analisa data untuk menjawab berapa jumlah, jarak, lama, dimana dan grid yang ditunjukan dengan gradasi warna atau warna sesuai dengan yang diinginkan. Halaman query/query perspective memiliki 4 jendela utama yang terdiri dari: 1. Save queries/summary, merupakan jendela yang berisi folder penyimpan dan data hasil query. Pada jendela ini memiliki 2 folder utama yang memiliki fungsi yang berbeda, penjelasannya dapat dipelajari sebagai berikut: a. Conservation area queries, merupakan folder penyimpan hasil analisa yang dapat diakses oleh semua pengguna SMART yang memiliki user level sebagai analys, manager, dan admin. b. My queries, merupakan folder penyimpan hasil analisa yang isinya hanya dapat diakses oleh pembuat query. Pada masing-masing folder utama pengguna dapat membuat sub folder baru dengan nama yang diinginkan untuk memudahkan mengenali formula query yang dibuat. 2. Results, merupakan jendela yang terdiri nama query, filter periode waktu yang akan dianalisa, query properties, tabular results, dan map results. 3. SMART query definition, Merupakan jendela tempat memasukan filter yang dipilih sebagai formula query untuk menampilkan data yang diinginkan. 4. Query filter, merupakan jendela filter untuk menyaring data yang diinginkan dari database patrol yang sudah ada, terdiri dari patrol filters, data model filters, area filters, dan operators.


8.2. Komponen-Komponen Query

Komponen-komponen yang terdapat dalam halaman query terdiri dari, sebagai berikut : Penyaring tanggal yang digunakan dalam query Untuk memberi nama query sebelum disimpan Untuk menyaring kolom yang akan digunakan untuk hasil pada tabel query Melihat tampilan tabel dan peta hasil query Folder tempat menyimpan query Untuk menyaring hasil query berdasarkan pengambilan waypoint Untuk menyaring hasil query berdasarkan batas spasial dari area konservasi Untuk menyaring hasil query berdasarkan kategori dan atribut dalam Data model Operasi tanda kurung ( ) dan NOT untuk mengubah logika query

&

Untuk menjalankan query yang sudah dibuat Untuk menghapus query Untuk menyimpan query

8.3. Jenis-Jenis Query Secara umum query dalam SMART dibagi menjadi 4 jenis query dengan fungsi dan kemampuan yang berbeda, untuk lebih jelasnya dapat dipelajari sebagai berikut:

Observation Query Observation Query adalah alat analisa yang digunakan untuk menampilkan data dimana suatu observasi atau lebih yang terdapat atau ditemukan, sesuai dengan rumus atau filter yang digunakan. Selain menampilkan posisi temuan observasi yang observation query dapat juga mengetahui jumlahnya.


75

Query filter yang digunakan pada observation query dibagi menjadi 4 bagian filter yaitu: a. Patrol filters, merupakan filter yang ada berdasarkan data patrol dalam SMART yang sebelumnya dimasukan pada saat mengkonfigurasi conservation area (Patrol ID, Armed, Station, Team, Mandate, Patrol Type, Transport Type, Patrol Leader, Patroli Pilot, dan Patrol Member) b. Data model filters, merupakan filter untuk menampilkan data berdasarkan Data model yang digunakan, berisi category, attribute dalam suatu category, dan attribute untuk semua category. c. Area filters, merupakan filter berdasarkan data spasial/peta (polygon) yang dimasukan sebelumnya ke dalam layer peta. d. Operators, merupakan filter logika yang bisa digunakan untuk membuat formula/rumus query yang lebih rumit. Data yang dihasilkan oleh analisia query observation adalah berupa tabel dan peta yang berisi data detail untuk masing-masing observasi.

Peta yang dihasilkan dari analisa dengan menggunakan observasi query adalah berupa titik/ waypoint observasi yang ingin ditampilkan, berikut ini adalah contoh peta hasil analisa dengan menggunakan query observation.


Patrol Query adalah alat analisa yang digunakan untuk mengetahui dimana saja jalur patrol yang sudah dilakukan berikut jumlah patrol dan jumlah jalur yang sudah dilakukan patroli. Analisa patrol query juga memiliki query filter yang sama dengan observation query, dimana data-data yang mau ditampilkan dapat dipanggil sesuai dengan filter yang digunakan. Data yang dihasilkan dari analisa patrol query adalah tabel dan peta yang meupakan jalur patroli/track (line) yang sudah dilakukan beserta data detail mengenai data umum patrol. Data pada tabel yang dihasilkan analisa menggunkan patrol query adalah sebagai berikut:

Berikut ini adalah contoh peta yang dihasilkan dari analisis query untuk mengetahui jalur patroli yang sudah dilakukan.


77

Summary Query adalah alat analisa dalam SMART yang digunakan untuk menampilkan ringkasan mengenai data hasil patroli yang terkuantifikasi. Data yang dihasilkan dari analisis dengan menggunakan query adalah berupa tabel yang berisi angka (numeric) yang dapat memberikan informasi karak, waktu, dan jumlah sesuai dengan filter yang digunakan. Kalau sebelumnya hasil analisis pada query observation dan summary observation data yang dihasilkan dapat berupa tabel dan peta yang berisi data detail dari observasi serta track, summary query hanya dapat menampilkan hasil berupa tabel. Selain data yang dihasilkan berbeda, summary query juga memiliki query filter yang berbeda dengan query sebelumnya, karena pada summary filter dibagi menjadi 2 kategory besar, yaitu group by options dan value options. Group by options dalam summary query adalah filter yang digunakan untuk menampilkan informasi yang diinginkan dan akan muncul sebagai row headers dan column header tabel hasil analisa. Sedangkan value options adalah filter yang digunakan untuk menampilkan data yang ingin dihitung dan hasilnya pasti dalam angka dengan satuan tergantung pada masing-masing category dan attribute yang dibuat.

Pada gambar di atas terlihat ada group by yang ditandai dengan warna merah, itu artinya filter yang berada di bawah group by options akan masuk ke dalam kolom row headers dan kolom colum headers yang berada di kolom group bys. Sedangkan filter yang berada di bawah value options ketika di add akan masuk ke dalam kolom x values yang ditandai dengan warna biru merupakan yang terkuantifikasi.


Gridded Query adalah alat analisa yang berguna untuk mengetahui atau menampilkan suatu temuan (category atau attribute) berdasarkan luasan dari ukuran grid yang diinginkan. Analisis ini biasa digunakan untuk mengetahui intensitas suatu temuan yang disajikan berdasarkan warna pada masing-masing grid. Filter yang digunakan dalam grid query sama dengan pada observation query dan patrol query, hanya saja pada analisis ini tidak ada filter area dan operator yang bisa digunakan untuk menggabungkan lebih dari 1 category atau attribute. Berbeda dengan query yang lainnya, karena tabel yang dihasilkan tidak bisa dibaca dengan mudah dan hanya bisa digunakan untuk melihat nilai terendah dan nilai tertinggi. Hasil utama dari analisis ini adalah peta grid yang menunjukan nilai yang terdapat pada suatu lokasi berdasarkan warna pada masing-masing grid.


79

Pada contoh tampilan grid query terdapat 2 kolom yang harus diisi, yaitu grid definition untuk mengatur proyeksi peta yang digunakan dan ukuran grid, sedangkan kolom grid value untuk diisi category atau attribute yang mau dimunculkan datanya. Pada gambar tersebut terlihat grid menutupi peta, ini bisa diedit sehingga grid terlihat transparan dan peta tetap masih bisa dibaca. Sedangkan untuk perbedaan warna itu menunjukan nilai yang berbeda tergantung pada setting, misalkan gambar diatas itu menunjukan semakin tua warna grid maka semakin tinggi juga frekuensi perjumpaan suatu temuan. Pengaturan dan tampilan hasil gridded query ini dapat di atur sesuai dengan kebutuhan baik dari tampilan warna ataupun skala masing-masing nilai grid. Untuk mengatur tampIlan dan skala dapat dilakukan dengan cara seperti pada gambar berikut.

8.4 Membuat Query Query dalam SMART yang dibuat adalah sebuah rumus atau templete yang tidak menyimpan data hasil analisisnya. Setiap akan melihat hasil analisisnya, maka pengguna harus menjalankan query dengan memperhatikan filter waktu (berdasarkan rentang waktu pengambilan data). Untuk membuat query dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. • Klik query, lalu pilih new query, selanjutnya tinggal pilih mau jenis query apa yang akan digunakan untuk menganalisis data.


Sebelum pada bagian bagaimana membuat atau menggunakan berbagai macam query hal yang harus diperhatikan lainnya adalah mengatur query properties dan cara penyimpanan query yang tentu penyimpanan ini adalah bukan ini atau hasilnya melainkan formula/rumusnya saja yang ketika ingin melihat hasilnya pengguna tinggal menjalankannya berdasarkan filter waktu yang digunakan seperti dijelaskan di atas.

Mengatur query properties Query properties berfungsi untuk menyaring data hasil query yang akan ditampilkan pada tabel sesuai dengan yang diinginkan dan diperlukan. Secara default hasil query akan menampilkan semua kolom data yang terdapat dalam Data model (kolomnya akan banyak dengan menampilkan semua category dan attribute pada Data model), dengan seperti itu maka akan ada banyak sekali kolom yang tidak diperlukan dalam suatu analisis. Untuk menampilkan kolom/data sesuai keinginan maka dapat dilakukan melalui query properties, seperti pada gambar di bawah ini.


81

• Klik query properties pada salah satu data query yang akan diatur (kolom apa saja yang akan dimunculkan/diperlukan). • Isi checkbox pada output columns yang ingin dimunculkan.

• Query name : Nama file query (untuk memberi nama query) • Output columns : Pilihan kolom/data yang mau ditampilkan Setelah query properties diatur maka data yang ditampilkan akan lebih sederhana sesuai dengan keinginan. Mengatur query properties harus dilakukan setiap kali membuat query baru, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam membaca hasil analisis dan saat menampilkan hasilnya pada laporan.

Menyimpan query Query yang telah dibuat dapat disimpan, namun berbeda dengan penyimpanan pada aplikasi lain yang biasanya penyimpanan itu adalah berupa file yang dapat diletakan pada folder yang ada pada komputer, penyimpanan query ini hanya dapat disimpan dalam folder yang ada dalam aplikasi SMART. Selain itu perbedaan lainnya adalah query dalam SMART yang disimpan bukanlah berupa isi data, melainkan hanya rumus/formulanya saja, sehingga untuk melihat datanya pengguna harus


melakukan running ulang. Sedangkan untuk menyimpan file hasil query yang berisikan data dapat dilakukan dengan cara export query yang caranya dijelaskan pada bagian mengekspor dan mengimpor query. Secara default SMART memiliki 2 folder penyimpanan hasil/formula query yaitu: a. Conservation Area Queries Jika query disimpan dalam folder ini maka query tersebut akan dapat diakses oleh semua user account kecuali Data Entry. Perubahan terhadap query yang dibuat hanya dapat dilakukan oleh pengguna dengan level Admin dan Manager. Selain itu, query yang disimpan dalam folder ini dapat digunakan oleh semua pengguna untuk menjalankan laporan (report). b. My Queries Jika query disimpan dalam folder ini maka query tersebut hanya bisa diakses oleh pembuatnya. Semua user account, kecuali Data Entry, dapat membuat query dan menyimpannya dalam folder ini serta membuat perubahan pada query tersebut. Selain itu, query yang disimpan dalam folder ini hanya bisa digunakan untuk menjalankan laporan (report) yang disimpan dalam folder My Report. Selain menggunakan folder yang tersedia, pengguna SMART dapat membuat folder baru dengan nama yang diinginkan sesuai keperluan baik itu di dalam folder conservation area queries ataupun my queries dengan cara sebagai berikut: • Klik kanan pada folder conservation area queries • Klik new folder, lalu beri nama Query training


83

Membuat Observation Query Seperti telah dijelaskan di atas, jika observation query adalah analisis data untuk mendapatkan informasi berupa tabel dan peta dari kegiatan pengumpulan data di lapangan terkait dengan observasi/jenis temuan. Sebagai latihan, pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh untuk membuat observation query dengan berbagai variasi.

Observation query tanpa filter Observation query tanpa filter berarti menampilkan semua observasi/data pengumpulan data yang telah dimasukan. Untuk membuat observation query dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Untuk melihat hasil TABEL

↓

←

Untuk melihat hasil PETA

• Klik new query → all data query → new observation query... • Klik run query atau

untuk melihat hasil query

Pada gambar diatas terlihat ada number of observations: 92 dan number of incidents: 87 ini artinya, terdapat 92 observasi/data yang telah dikumpulkan dalam 87 titik temuan, dengan kata lain ada beberapa titik yang berisi lebih dari 1 observasi.

Observation query dengan filter category Observation query dengan filter category berarti menampilkan data berdasarkan category (observasi) yang dimasukan ke dalam filter. Category dalam Data model SMART adalah parameter observasi baik itu observasi utama atau sub observasi dengan icon . Sebagai latihan berikut adalah contoh untuk membuat observation query ancaman yang artinya menampilkan semua data yang termasuk ke dalam kategori ancaman.


• Klik new query → all data query → new observation query... • Klik dua kali pada category patrol-ancaman • Klik run query atau untuk melihat hasil query. (perhatikan filter waktu sebelum run query) Dengan filter seperti di atas maka analisis ini dapat menampilkan semua data observasi yang merupakan ancaman.

Observation query dengan filter attribute Dalam Data model, attribute adalah bagian informasi detail dari category. Dalam Data model filters yang terdapat dalam query, attribute dibagi menjadi dua, yaitu attribute yang berada di bawah salah satu category, dan attribute untuk semua category.

Attribute dalam satu Category

Attribute Untuk semua Category


85

Berdasarkan gambar di atas, terdapat dua macam attribute, yang diberi warna merah, itu adalah attribute dalam suatu category pemanfaatan, sedangkan yang berwarna biru adalah attribute untuk semua category. Sebagai latihan berikut adalah cara untuk membuat kedua query tersebut untuk melihat hasil dan perbedaannya. Perjumpaan langsung dengan Babi Hutan. • Klik new query → all data query → new observation query... • Klik dua kali pada attribute jenis satwa yang berada di bawah category Perjumpaan Satwa • Isi tipe temuan yang berada pada filter dengan Babi Hutan • Klik run query atau untuk melihat hasil query.

↑

Hasil query hanya menampilkan data perjumpaan babi hutan yang termasuk ke dalam category Perjumpaan Satwa

Akan ada hasil seperti di atas yang menampilkan informasi babi hutan dengan observation category perjumpaan satwa. Hal ini dikarenakan tipe temuan yang dimasukkan ke dalam filter berada di bawah category perjumpaan satwa, dan jika tipe temuan yang dimasukkan adalah yang berada di bawah category tanda satwa → jenis satwa [babi hutan], maka yang informasi yang ditampilkan akan hanya data babi hutan yang termasuk ke dalam category tanda satwa.


Selanjutnya jika pada query sebelumnya menampilkan data Babi Hutan dengan perjumpaan tertentu, maka di bawah ini adalah contoh untuk menampilkan data babi dengan semua perjumpaan. Perjumpaan babi yang termasuk ke dalam semua category • Klik new query → all data query → new observation query... • Klik dua kali pada attribute jenis sawa yang berada di bawah attributes • Isi jenis satwa yang berada pada filter dengan Babi Hutan • Klik run query atau untuk melihat hasil query.

↑

Hasil query menampilkan semua data babi dari semua category (perjumpaan satwa, tanda satwa, satwa mati)

Akan terlihat hasil seperti di atas yang menampilkan informasi Babi hutan dengan observation category perjumpaan satwa, tanda satwa, dan satwa mati. Hal ini dikarenakan attribute yang berada di bawah attributes tidak tergantung pada suatu category.


87

Observation query dengan area filters Area filters dalam query adalah sebuah parameter yang digunakan untuk menyaring hasil analisis data berdasarkan area atau batas peta suatu kawasan. Peta yang digunakan menjadi filter berasal dari shapefiles yang dimasukan ke dalam conservation area pada saat proses setup di awal. Pada modul ini terdapat terdapat 3 layer yang bisa dijadikan area filters, yaitu HCV area pada layer conservation area, station pada layer patrol sector, dan batas kawasan pada layer administrative area. Ketiga filter tersebut berasal dari peta yang dimasukkan ke dalam conservation area yang sebelumnya telah diatur atributnya. Berikut adalah contoh bagaimana cara untuk menggunakan area filters pada query observation (hal ini berlaku juga terhadap jenis query lainnya).

Semua observasi yang ada di station II • Klik new query → all data query → new observation query... • Klik dua kali pada station II yang berada di bawah area filters → patrol sectors • Klik run query atau untuk melihat hasil query. Terlihat hasil seperti di atas yang menampilkan data observasi yang hanya terdapat di station II (pada peta berada di sebelah kanan). Begitu juga jika yang diisi sebagai filter adalah area filter lainnya maka data yang muncul hanya titik-titik obervasi yang berada di dalam kawasan.

Penggunaan area filters pada observation query yang dicontohkan di atas ini berlaku pada jenis-jenis query lainnya.


Membuat Query Gabungan dengan Operator Logika Operator logika digunakan untuk membuat query yang lebih kompleks. Operator logika yang digunakan dalam SMART kurang lebih sama dengan operasi matematika.

Pada query di atas, yang menggunakan operator logika AND, berarti bahwa semua perjumpaan satwa liar-langsung yang ditemukan di SPTN I.

Sedangkan observation query yang menggunakan operator logika OR, berarti bahwa semua perjumpaan langsung satwa liar, serta semua observasi yang ada di SPTN I. Ini berarti bahwa observation query akan menghasilkan semua perjumpaan satwa liar langsung pada semua station dan semua observasi pada SPTN I.

Pada query di atas, berarti bahwa semua perjumpaan satwa liar-langsung yang ditemukan pada SPTN I dan ditemukan juga pada SPTN II (dan sebenarnya memang tidak mungkin ada titik perjumpaan yang sama dalam dua station yang berbeda).


89

Pada observation query tersebut, berarti bahwa semua perjumpaan satwa liarlangsung yang ditemukan pada SPTN I atau SPTN II, jadi semua perjumpaan langsung satwa liar pada SPTN I dan semua perjumpaan langsung satwa liar pada SPTN II akan menjadi hasil query.

Pada query di atas, berarti semua perjumpaan satwa liar-langsung pada semua station kecuali di SPTN I.

Membuat Patrol Query Seperti telah dijelaskan di atas, jika patrol query adalah analisis data untuk mendapatkan informasi berupa tabel dan peta dari kegiatan pengumpulan data di lapangan terkait dengan informasi umum pelaksanaan kegiatan patroli termasuk jalur patroli. Sebagai latihan, pada bagian ini akan diberikan contoh untuk membuat patrol query.

Patrol query tanpa filter Patrol query tanpa filter berarti menampilkan semua informmasi patroli yang telah dimasukan. Untuk membuat patrol query dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Klik new query → patrol queries → new patrol query... • Klik run query atau untuk melihat hasil query.


Untuk melihat hasil TABEL

↓

←

Untuk melihat hasil PETA

Pada gambar terlihat ada number of patrols: 7 dan number of records: 7 ini artinya terdapat 7 data patroli berbeda. Jika pada observation query peta yang dihasilkan adalah berupa point perjumpaan obervasi, maka pada query ini peta yang ditampilkan adalah berupa track jalur patroli berupa garis yang membentuk jalur, sehingga dapat diketahui daerah mana saja yang telah dipatroli/dilalui.

Patrol query dengan filter patrol filters Ptrol query dengan filter patrol filters berarti menampilkan data berdasarkan parameter patroli yang dimasukan ke dalam filter. Patrol filters adalah filter untuk analisis berdasarkan summary patrol atau informasi yang dimasukan ketika membuat patrol saat input data. Sebagai latihan berikut adalah contoh untuk membuat patrol query dengan menggunakan transport type sebagai filternya. Patroli yang dilakukan dengan jalan kaki • Klik new query → patrol queries → new patrol query... • Klik dua kali pada transport type yang berada di bawah patrol filters • Isi transport type dengan jalan kaki (untuk hanya memunculkan data patroli yang dilakukan dengan jalan kaki) • Klik run query atau untuk melihat hasil query.


91

Pada gambar terlihat data informasi patroli yang dilakukan hanya dengan jalan kaki, berbeda dengan hasil pada patrol query tanpa filter yang menampilkan semua data kegiatan patroli yang telah dilaksanakan.

Membuat Summary Query Seperti telah dijelaskan di atas pada bagian jenis-jenis query, summary query ini adalah analisis data yang digunakan untuk memunculkan informasi dari data patroli yang dapat dikuantifikasi. Perbedaan dengan query lainnya adalah query ini hanya dapat menghasilkan informasi berupa tabel yang selanjutnya dapat ditampilkan dalam bentuk grafik pada laporan. Filter dalam summary query dibagi menjadi dua bagian, yaitu group by options dan x value options. Jika pada observation dan patrol query dapat dijalankan dengan tanpa menggunakan filter, maka pada query ini tidak bisa, karena memerlukan informasi saja yang akan dihitung. Summary query dapat dibuat hanya dengan menggunakan value options tanpa menggunakan group by options, yang artinya hasilnya adalah perhitungan dengan tanpa memperhitungkan group by options sebagai filter. Summary query juga dapat digunakan untuk menganalisis data yang kompleks, namun ada beberapa kombinasi antara group by options dan value options yang tidak dapat digunakan, sehingga summary query tidak dapat dijalankan.


Summary query secara umum dibagi menjadi dua, yaitu summary query dan summary patrol query, perbedannya adalah pada jenis filter yang tersedia, sebagai perbandingan perbedaan filter yang tersedia dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Summary Query

Summary Patrol Query

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat perbedaan mendasar antara keduanya, yang paling utama adalah patrol group bys dan patrol values hanya terdapat pada summary patrol query. Apa itu parameter patrol sendiri akan dijelaskan dan dicontohkan di bawah.

Summary query dengan patrol values Patrol values dalam summary query adalah filter x value option yang digunakan untuk mengetahui angka/jumlah yang merupakan parameter patroli seperti jumlah patroli, jumlah hari, jumlah jam, jumlah jarak patroli, jumlah anggota patroli dan sebagainya. Sebagai latihan berikut adalah contoh cara untuk membuat summary query dengan patrol values. Jumlah patroli dan jumlah jarak patroli. • Klik new query → patrol queries → new summary patrol query... • Klik dua kali pada number of patrols dan distance (km) yang berada di bawah x value options → patrol values (untuk menampilkan informasi berapa jumlah patroli dan berapa jarak patroli yang telah dilakukan) • Klik run query atau untuk melihat hasil query.


93

Gambar di atas menunjukan informasi berupa tabel yang berisi number of patrols sebanyak 7 kali, dan distance (km) sejauh 58,03 kilometer (ini tergantung pada data yang ada pada SMART. Jika pada contoh ini hanya menampilkan berapa jumlah dan jarak patroli tanpa ada informasi lainnya, berikut ini adalah contoh jika summary patrol query ini ditambahkan informasi lain sebagai row header. Jumlah patroli dan jumlah jarak patroli berdasarkan station • Klik new query → patrol queries → new summary patrol query... • Klik dua kali pada number of patrols dan distance (km) yang berada di bawah x value options → patrol values (untuk menampilkan informasi berapa jumlah patroli dan berapa jarak patroli yang telah dilakukan) • Klik dua kali pada station yang berada di bawah group by options → patrol group bys (pastikan station telah masuk ke dalam kolom row header) • Klik run query atau untuk melihat hasil query.

Perhatikan perbedaan hasil query di atas dengan yang sebelumnya, jika pertama jumlah patroli dan jarak patroli dimunculkan secara umum, maka yang kedua ini parameter tersebut dibuat berdasarkan station. Jadi jika row headers ini diisi dengan patrol member, maka penghitungan akan dibuat berdasarkan nama anggota tim patroli.


Summary query dengan data model values Data model values dalam summary query adalah filter x value option yang digunakan untuk mengetahui angka/jumlah suatu observasi baik itu berupa category ataupun attribute. Query ini bisa juga digunakan untuk menghitung data yang bisa dikuantifikasi, misalnya jumlah temuan penebangan, jumlah perjumpaan orangutan, jumlah luas lahan terbakar dan jenis-jenis observasi lainnya Sebagai latihan berikut adalah contoh cara untuk membuat summary query dengan data model values. Jumlah ancaman. • Klik new query → patrol queries → new summary patrol query... • Klik dua kali pada count ‘patroli-ancaman’ (untuk menampilkan data jumlah ancaman yang telah dikumpulkan) • Klik run query atau untuk melihat hasil query.

Gambar di atas menunjukan informasi jumlah temuan/observasi yang termasuk ke dalam category ancaman secara umum yang tentu di dalamnya terdapat beberapa jenis ancaman yang lebih spesifik seperti penebangan, perburuan, pencemaran, dsb. Begitu juga untuk menghitung jenis-jenis observasi lainnya dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan memasukan suatu category ataupun attribute yang terdapat di bawah x value options. Untuk dapat menghitung jumlah ancaman dengan jenis-jenis yang lebih detail dapat dilakukan dengan menambahkan filter ke dalam group bys baik itu pada row header ataupun column headers. Berikut adalah contoh bagaimana menghitung masing-masing jenis ancaman dengan menggunakan group by options .


95

Jumlah ancaman. • Klik new query → patrol queries → new summary patrol query... • Klik dua kali pada ancaman yang berada di bawah x value options → Data model values → count ‘monitoring-patroli’ (untuk menampilkan data jumlah ancaman yang telah dikumpulkan) • Klik dua kali pada pelaku yang berada di bawah group by options → Data model goup bys → categories & attributes → monitoring-patroli → ancaman → pelaku (sementara jika tanpa ada pengaturan filter maka hasil query hanya akan menampilkan jumlah pelaku sebagai ancaman)

Untuk menghitung/memunculkan data jenis-jenis ancaman lainnya dapat dilakukan dengan mengatur filter (untuk memilih jenis ancaman yang akan dimunculkan/ dihitung) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Klik filters... lalu select semua yang termasuk ke dalam jenis ancaman, diantaranya adalah pelaku, penggunaan kawasan, penebangan pohon, perburuan satwa, penangkapan ikan, pengambilan HHBK, pertambangan, pengeboran minyak dan gas, pencemaran, kebakaran lahan, kanalisasi, akses jalan, spesies invasif, perlengkapan dan alat transportasi.


• Klik run query atau

untuk melihat hasil query.

Perhatikan hasilnya akan seperti pada gambar di atas, jika sebelumnya hanya jumlah ancaman secara umum, maka dengan menambahkan filter ke dalam group bys hasilnya akan lebih detail berdasarkan masing-masing jenis ancaman yang jika dijumlahkan, jumlahnya akan sama dengan yang pertama. Cara memasukan filter ke dalam group bys seperti di atas juga berlaku untuk mendapatkan informasi yang lebih detail bagi jenis-jenis observasi lainnya baik yang termasuk ke dalam category ataupun ke dalam attribute. Selain yang telah dicontohkan, menghitung jenis-jenis ancaman atau yang lainnya dapat dilakukan dengan menghitung seperti pada gambar di bawah ini. Pada dasarnya pengguna hanya perlu sering mencoba untuk mengksplorasi lebih banyak lagi apa yang bisa dilakukan dalam menganalisis data ini.


97

Membuat Gridded Query Seperti telah dijelaskan di atas pada bagian jenis-jenis query, gridded query ini adalah query yang merupakan analisis data spasial untuk menampilkan data berdasarkan grid pada peta yang menunjukan frekuensi suatu observasi. Perbedaan tingkat/frekuensi suatu observasi pada dengan grid akan ditunjukan dengan perbedaan warna (misalnya semakin merah semakin tinggi frekuensinya). Selain menampilkan peta, query ini juga menampilkan tabel yang berisi angka yang merupakan jumlah yang dapat digunakan untuk melihat nilai terendah dan nilai tertinggi suatu observasi yang dianalisis. Jika pada jenis-jenis query terdapat banyak filter yang digunakan, pada query ini yang menjadi filter utama adalah hanya berdasarkan data model values yang berisi categories dan attributes yang dapat dikuantifikasi. Sebagai latihan, berikut adalah contoh bagaimana cara untuk melakukan gridded query. Grid frekuensi ancaman. • Klik new query → all data queries → new gridded query... • Klik dua kali pada count ‘ancaman’ yang berada di bawah x value options → Data model values → count ‘all categories’ → count ‘monitoring-patroli’


• Pilih UTM zone sebagai projection • Isi grid size: 1000 m (ini artinya ukuran grid pada peta adalah 1000x1000 meter) • Klik run query atau

untuk melihat hasil query.

Gambar di atas menunjukan hasil analisis data ancaman dengan menggunakan gridded query yang menampilkan grid pada peta dengan warna yang berbeda. Untuk membaca peta tersebut maka perhatikan legenda peta pada bagian gridded ancaman yang artinya grid dengan warna termuda nilainya adalah 1 dan grid dengan warna merah tua memiliki nilai 3, atau bisa disimpulkan semakin merah maka frekuensi ancaman semakin tinggi dengan nilai maksimum 3, dan bagi area peta yang tidak terdapat grid, artinya tidak terdapat ancaman. Nilai minimum dan maksimum ini akan dibuat secara otomatis, tergantung pada data yang ada.

8.5. Ekspor dan Impor Query Setelah query dibuat, hasilnya tersebut dapat diekspor sebagai file XML untuk digunakan pada Area konservasi lainnya. Kemampuan mengekspor dan mengimpor query dan summary ini dapat digunakan untuk menstandarisasi analisis dan pelaporan.


99

Query dapat diekspor dalam bentuk: a. Shapefile (.shp), ekspor yang dilakukan dalam bentuk shapefile ini hanya dapat dilakukan untuk observation query dan patrol query, tidak bisa dilakukan untuk summary query, karena summary query hasilnya hanya berupa tabel tanpa ada informasi peta. File ekspor dalam bentuk .shp merupakan peta yang dihasilkan oleh observation query ataupun patrol query. File hasil ekspor ini dapat dibuka dengan menggunakan perangkat lunak pengolahan peta seperti ArcGIS. b. Comma Separated Values (.csv), ekspor yang dilakukan ke dalam csv ini dapat dilakukan untuk observation query, patrol query, dan summary query. Isi file ekspor tersebut adalah tabel hasil analisis. File yang dihasilkan dalam bentuk csv dapat dibuka dengan perangkat lunak sepeti spreadsheet, database, atau Microsoft office excel. c. Query definition (.xml), eksport yang dilakukan dalam bentuk XML dapat dilakukan untuk semua bentuk query dan summary. Isi file ekspor tersebut adalah formula/rumus kriteria apa saja yang digunakan dalam query. File yang dihasilkan dapat diimpor pada conservation area lain dalam smart yang memiliki struktur dan Data model yang sama, sehingga analisis yang dilakukan antar semua konservasi dapat terstandarisasi. Sebagai latihan, berikut adalah contoh bagaimana cara untuk mengekspor query. Ekspor query ancaman sebagai shapefile (cara ini sama juga halnya untuk mengekspor query dalam bentuk csv). • Buka dan jalankan/run terlebih dahulu query yang akan diekspor. • Klik query lalu pilih export query...


• Akan muncul jendela export query, lalu pilih shapefile untuk mengimpor hasil query berupa peta.

File hasil ekspor tersebut hanya dapat dibuka dengan perangkat lunak pemetaan yang mendukungnya seperti ArcGIS, dnrgps, dll. Peta hasil ekspor dari query akan memiliki atribut peta sama dengan tabel pada query. Dan jika format yang dipilih adalah coma separated values (csv) maka hasilnya adalah berupa tabel yang dapat dibuka dengan menggunakan microsoft office excel. Sedangkan jika yang dipilih adalah query definition (xml) maka file hasil ekspor tersebut hanya dapat dibuka dengan menggunakan SMART, dan yang perlu diketahui adalah file tersebut tidak berisi data, melainkan hanya formula/rumusnya saja. Jika ekspor query dapat dilakukan dalam 3 bentuk file, maka untuk impor data hanya dapat dilakukan pada query definition atau file xml saja yang merupakan hasil ekspor query.


101

9

9, LAPORAN 9.1. Tinjauan Laporan Sesuai dengan namanya SMART memiliki reporting tool, laporan yang dibuat dalam SMART akan terintegrasi dengan data yang dimasukkan dan query yang sudah dibuat. Format/template laporan dalam SMART dapat disimpan dan dapat dijalankan kembali dengan data yang berbeda, sehingga format laporan dapat seragam dan terstandar sesuai dengan keperluan. Salah satu kelebihan laporan dalam SMART adalah dapat menampilkan peta dan grafik berdasarkan data yang dianalisis sebelumnya dengan menggunakan query (observation query, patrol query, summary query, dan grid query). Report perspective terbagi menjadi dua halaman utama, yaitu : a. Report list, merupakan halaman untuk melihat daftar laporan yang sudah dibuat dan untuk menjalankan laporan serta untuk mengekspor laporan kedalam beberapa bentuk file yang diinginkan. b. Report editor, merupakan halaman untuk membuat, menambahkan, mengatur dan mengedit laporan.

9.2. Komponen Report List dan Report Editor Untuk melihat halaman report maka harus membuka report perspective terlebih dahulu, dengan cara klik (view report).


Komponen pada report list Tombol

Nama Tombol

Fungsi

Delete the selected items

Menghapus laporan

Create a new report

Membuat laporan baru

Run and export the selected report

Mengedit laporan dan masuk ke Report Editor Menjalankan laporan dan mengekspornya

Run the selected report

Menjalankan laporan

Edit the selected report

Untuk membuat sekaligus melihat komponen report editor dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:


103

Secara umum, Report editor memiliki beberapa komponen dasar dengan fungsi dan tujuan tertentu. Komponen yang ada pada report editor akan dijelaskan untuk masing-masing bagiannya. Jendela Desain (design), adalah tempat dimana komponen dari sebuah laporan disusun. Pada jendela inilah tempat membuat layout obyek dan teks yang dapat diatur isi, ukuran dan gayanya. Dibagian bawah terdapat tab Layout, Master Page, Script dan XML Source.

Jendela Property Editor, untuk mengedit property obyek yang dimasukkan ke dalam jendela design. Pilihan yang terdapat dalam property editor akan berbeda pada tab layout dan master page, yaitu Property Editor – Report pada tab Layout dan Property Editor – Master Page pada tab Master Page.


Property Editor – Report digunakan untuk menentukan properties umum pada report.

Property Editor – Master Page digunakan untuk menentukan properties umum halaman pada master page. Pengaturan ini adalah untuk mengatur jenis kertas, lebar header dan footer


105

Resource Explorer Resource explorer adalah folder yang bisa diakses dan digunakan untuk berbagi resource.

Data Explorer Pada tab data explorer ini pengguna dapat mengakses sumber data yang digunakan dalam library.


Pallete Pallete adalah tempat dimana obyek dasar dapat dipilih dan dimasukkan ke dalam laporan.

Dalam report items tersebut terdiri dari beberapa komponen, antara lain: a. Label, digunakan untuk memasukkan judul laporan atau keterangan obyek, umumnya hanya satu baris. b. Text, digunakan untuk memasukkan textbox, bisa diisi teks ketika membuat laporan. c. Dynamic Text, digunakan untuk memasukkan teks yang dibuat berdasarkan variable atau fungsi tertentu. d. Data, digunakan untuk memasukkan data yang harus diisi terlebih dahulu dalam outline atau library agar bisa dimunculkan dalam laporan.


107

e. Image, digunakan untuk memasukkan gambar atau foto yang harus diisi terlebih dahulu dalam outline atau library agar bisa dimunculkan dalam laporan. f. Grid, berfungsi untuk mengatur tata letak obyek dengan cara mengaturnya dalam baris dan kolom. g. List, digunakan untuk memasukkan baris data. h. Table, digunakan untuk memasukkan kolom data. i. Chart, digunakan untuk memasukkan grafik ke dalam laporan. j. Cross Tab, digunakan untuk memasukkan sekumpulan data dalam bentuk baris dan kolom. k. Smart Map, digunakan untuk memasukkan peta ke dalam laporan.

Jendela Outline Jendela Outline digunakan untuk mengatur obyek yang akan digunakan dalam laporan. Obyek dan elemen diimport ke dalam outline, dan dapat diakses ketika laporan dibuat dalam jendela Design.

Dalam jendela outline ini juga terdapat beberapa folder yaitu a. Data Source, terhubung dengan database area konservasi yang aktif (data SMART). Sumber data lainnya dapat juga dimasukkan sehingga data eksternal dapat menjadi bagian dalam laporan. b. Data Sets, terhubung dengan tabel yang ada dalam database (seperti data karyawan, station, agency dan lain-lain) atau untuk menyimpan query dan summary yang sudah dibuat sebelumnya. c. Data Cubes, digunakan untuk mengumpulkan tabel dan hasil query. d. Report Parameters, digunakan untuk membuat Report Parameter atau variable baru yang dapat digunakan pada laporan. Saat ini parameter yang ada hanya Start dan End Date. e. Variables, digunakan untuk membuat variable sendiri menggunakan Java Script Editor. f. Body, Ketika sebuah obyek dimasukkan ke dalam Layout maka obyek ini akan terlihat pada bagian Body. Obyek dapat diambil langsung pada folder ini, dipindahkan, dihapus atau diedit melalui parameter yang digunakan. g. Master Pages, master page sederhana secara default sudah ada dalam folder ini. Elemen Header dan Footer juga terdapat secara default dalam folder ini karena akan sering digunakan untuk menstandarisasikan laporan.


h. Styles, digunakan untuk melakukan formatting seperti font, warna, alignment dan lain-lain. i. Embedded Images, gambar atau foto yang akan dimasukkan ke dalam laporan harus dimasukkan terlebih dahulu ke dalam folder ini. j. Libraries, adalah folder yang digunakan untuk menyimpan obyek umum. Obyek yang disimpan dalam folder ini dapat digunakan oleh siapapun yang menggunakan Report Editor. Secara default dalam folder ini hanya ada satu library (yaitu smart), akan tetapi library lain dapat dibuat dengan elemen umum. Library yang ada dalam folder ini akan terhubung dengan Resource Explorer. Struktur library dalam Resource Explorer sama dengan struktur yang digunakan dalam Outline. Obyek yang dibuat dalam Outline dapat dieksport ke dalam Library. k. Scripts, semua script yang dibuat akan dapat digunakan jika disimpan dalam folder ini. Hanya akan dijelaskan 4 bagian saja pada outline yang merupakan bagian yang akan banyak digunakan.

Data Set Berfungsi memanggil data yang akan digunakan dalam laporan baik itu tabel yang ada dalam database (agencies and rank, conservation area, employees, patrol mandate, patrol team, patrol transport types, dan station), dan query yang sudah dibuat sebelumnya untuk memunculkan tabel, grafik atau peta, tergantung jenis query yang digunakan (observation query, patrol query, summary query, dan grid query). • SMART Tables

Nama Team

Deskripsi

Mandate

Team 1 Team 2

di bawah manajemen estate I di bawah manajemen estate I I

Monitoring Monitoring

Team 3

Pihak Keamanan

Penegakan hukum

• SMART Query Smart queries data set adalah pilihan untuk memanggil data query yang sudah tersimpan dalam SMART. Berikut adalah cara untuk memasukkan query pada kolom data sets yang selanjutnya dapat ditampilkan pada layout laporan. • Klik kanan pada kolom data sets yang berada pada jendela outline, lalu pilih new data set.


109

• Akan muncul jendela new data set, selanjutnya pilih SMART data pada kolom data source selection, • Lalu pilih SMART queries data set pada kolom data set type, dan biarkan kolom data set name, karena akan menyesuaikan sendiri dengan nama query yang telah disimpan dalam SMART.

Body Merupakan bagian utama isi laporan yang dimasukan, setiap obyek yang dimasukan ke dalam layout maka aka nada pada body, begitu juga setiap obyek yang dimasukan pada body maka akan muncul pada layout. Obyek yang akan dimunculkan pada laporan dapat ditambahkan dan diatur posisinya langsung menggunakan folder body. Obyek atau element yang dapat dimunculkan pada layout/body dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Master Pages Merupakan folder tempat melakukan pengaturan header dan footer-nya laporan yang dibuat. Header dan footer selain dapat dimasukan obyek/elemen yang ada pada gambar di bawah, dapat juga dimasukan auto text seperti halaman, nama pembuat laporan, dsb.


111

Embedded Images Merupakan folder tempat memanggil dan menyimpan gambar yang akan digunakan/ dimunculkan pada laporan. Jenis file yang bisa dimasukan adalah *.bmp; *.jpg; *.jpeg; *.jpe; *.jfif; *.gif; *.png; *.tif; *.tif; *.tiff; *.ico.

9.3. Membuat Laporan Secara umum membuat laporan dalam SMART sama seperti membuat laporan dalam microsoft office namun yang menjadi kelebihan dan perbedaan laporan dalam SMART adalah tampilan laporan yang dibuat tidak bisa terlihat langsung data dan informasinya. Membuat laporan dalam SMART secara prinsip sama dengan membuat query di mana yang dibuat adalah formula/template-nya, dan untuk melihat hasilnya laporan harus dijalankan dengan menggunakan filter waktu. Dan yang menjadi kelebihannya adalah laporan dalam SMART jika sudah memiliki template-nya maka laporan hanya perlu dibuat satu kali, dan selanjutnya hanya perlu menjalankannya, walaupun untuk narasi laporan sendiri harus dibuat sendiri berdasarkan data yang ditampilkan. Sebagai latihan berikut adalah cara membuat laporan.


• Klik report → new report. • Akan muncul jendela create report, lalu isi nama laporan dan pilih folder penyimpanan laporan.

Selanjutnya akan muncul halaman pembuatan laporan yang masih kosong.

Mengatur Halaman Laporan (page setup) Pengaturan halaman laporan jika pada ms office adalah page setup yang digunakan untuk mengatur ukuran kertas, orientation (landscape atau potrait), margin halaman, warna kertas (backgroud color), dsb. Pengaturan halaman dapat dilakukan pada Property Editor – Master Page yang berada pada tab master page

Pengaturan halaman laporan pada SMART pada dasarnya sama dengan pengaturan yang ada ada Ms Word, pada properties ada beberapa yang perlu diperhatikan, yaitu:


113

a. General, merupakan pengaturan ukuran dan orientasi kertas, dan lebar header dan footer, serta warna latar belakang halaman. b. Border, merupakan pengaturan untuk memberi garis pada bagian sisi halaman c. Margin, untuk mengatur jarak halaman dari tepi kertas baik itu kanan, kiri, atas ataupun bawah. d. Header/Footer, pengaturan apakah header dimunculkan pada halaman pertama, dan footer untuk dimunculkan pada halaman terakhir. e. Comments, bisa diisi bebas, atau tidak sama sekali f. Advanced, merupakan pengaturan lanjutan dari keseluruhan bagian yang ada pada halaman.

Memasukkan query ke dalam data set Seperti telah dijelaskan di atas pada bagian jendela outline, data set berfungsi untuk memanggil query yang telah dibuat sebelumnya untuk digunakan sebagai laporan. Berikut adalah cara untuk memasukan query ke dalam laporan, dan untuk latihan silahkan masukan beberapa query sebagai berikut. • Klik kanan pada kolom data sets yang berada pada jendela outline, lalu pilih new data set. • Akan muncul jendela new data set, selanjutnya pilih SMART data pada kolom data source selection, • lalu pilih SMART queries data set pada kolom data set type, dan biarkan kolom data set name, karena akan menyesuaikan sendiri dengan nama query yang telah disimpan dalam SMART.


• Klik next untuk masuk ke jendela new query dataset, lalu pilih query ancaman Lakukan kembali cara di atas untuk memanggil query yang lainnya sebagai berikut:

Daftar query di atas adalah query yang akan digunakan untuk membuat laporan.

Cara Memasukkan Label pada Laporan Label merupakan teks yang dapat ditambahkan baik pada master page ataupun layout laporan. Berbeda dengan teks, label ini tidak memiliki formula/function serta hanya bisa satu baris. Berikut ini adalah beberapa cara memasukan label ke dalam laporan: • Menggeser yang berada pada jendela report item ke bagian yang mau ditambahkan label • Insert dengan cara klik kanan pada bagian yang mau ditambahkan, lalu pilih label

Cara Memasukkan Text sebagai Tanggal/Periode pada Laporan Label tanggal/periode merupakan periode waktu yang akan muncul pada laporan dan waktunya akan mengikuti sesuai waktu data yang digunakan. Berikut ini adalah cara menambahkannya: • Geser/klik 2 kali yang terdapat pada jendela Report Items ke bagian yang mau ditambahkan, misalkan pada header • Setelah muncul jendela Edit Text Item, lalu isikan script seperti pada gambar berikut ini


115

Untuk membuat script seperti di atas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. • Klik (untuk membuat tulisan menjadi bold) • Ketikan Periode Laporan: • Lalu klik , maka akan muncul jendela expression builder.

• Klik report parameters → parameter group-report → start date (untuk memunculkan formula waktu mulai, yang selanjutnya akan muncul pada laporan secara otomatis berdasarkan dengan tanggal mulai yang dipilih pada saat menjalankan laporan) • Gunakan

untuk merubah format tanggal

• Ketikan – (simbol sampai) • Klik kembali untuk memasukan end date (caranya sama seperti memasukkan start date)


Maka setelah dijalankan hasilnya akan seperti di atas (contoh untuk periode bulan januari) ini muncul sesuai dengan tanggal start date dan end date yang dipilih saat menjalankan laporan.

Cara Memasukkan Gambar pada Laporan Yang perlu diingat adalah ketika akan memasukan suatu obyek/element ke dalam layout, maka pada jendela design harus dipilih tab layout terlebih dahulu. Memasukkan gambar dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut: • Klik kanan pada folder body yang berada pada outline atau pada layout jendela design, • Lalu pilih insert element dan pilih image yang ada di komputer, maka akan masuk ke jendela edit image item • Pilih embedded image, dan pilih gambar yang akan dimasukan sebelum diinsert, atau klik add image untuk memasukan gambar dari komputer yang belum di embedded.

Selain dengan cara di atas, memasukan gambar juga dapat dilakukan dengan cara drag/menggeser gambar yang ada di dalam embedded images di dalam outline


117

Cara Memasukkan Tabel dari Query pada Laporan Untuk dapat memasukan dan menampilkan tabel hasil query pada laporan, misalnya tabel perjumpaan satwa, tabel perjumpaan ancaman, dan tabel-tabel lainnya tentu pengguna sebelumya harus telah membuat query tabel informasi yang ingin dimunculkan. Setelah query tersedia, langkah selanjutnya adalah memasukan query ke dalam data set pada kolom outline, dengan cara seperti yang telah dijelaskan pada bagian data set di bagian jendela outline.

Drag/Geser item dari dataset ke layout laporan

Akan muncul jendela data set binding yang berfungsi untuk mengatur kolom apa saja yang akan dimunculkan dalam laporan, pilih sesuai dengan kebutuhan.


Setelah proses ini maka tabel akan muncul pada halaman layout laporan seperti pada gambar di bawah ini.

Setiap tabel query yang dimasukkan ke dalam laporan SMART, pada halaman editor akan muncul seperti pada gambar di atas. Terdapat dua baris/row tabel, yang pertama adalah judul kolom, dan yang kedua adalah formula isi/data tabel. Informasi/isi tabel akan muncul jika laporan telah disimpan dan dijalankan, dan data yang muncul hanya akan keluar sesuai dengan filter waktu yang digunakan saat menjalankan laporan. Selain itu secara default, tabel yang dimasukan kedalam laporan tidak akan memiliki garis, dan judul kolom menyesuaikan dengan nama atribut dan kategori pada Data model, untuk dapat terlihat lebih bagus, tabel ini dapat diatur seperti halnya pada microsoft office. Sebagai contoh, di bawah adalah tabel yang telah diatur dan dijalankan dalam SMART.


119

Cara Memasukkan Peta pada Laporan Peta merupakan visualisasi dari permukaan bumi atau suatu kawasan yang diperkecil, seolah tampak dari atas ditambah dengan symbol-simbol dan keterangan untuk memperjelas informasi yang ada. Dengan adanya peta dalam laporan maka akan dapat memberikan gambaran bagaimana kondisi dilapangan, dimana sana lokasi yang terdapat suatu temuan tergantung dengan apa yang diinginkan, sehingga dapat dijadikan bahan ground check, bahkan sebagai dasar perencanaan kegiatan selanjutnya. Peta yang dapat dimasukan ke dalam laporan adalah peta yang merupakan basemap dan hasil query (patrol query, observation query, summary query, dan grid query) yang datanya sudah dimasukkan melalui konfigurasi ke dalam folder data sets dalam outline. Berikut ini adalah cara untuk memasukkan peta ke dalam laporan serta bagaimana peta bisa diatur tampilannya. Peta dapat ditambahkan ke dalam laporan dengan 3 cara: 1. Pada jendela Pallete-Report Items, klik 2 kali pada Smart Map 2. Pada jendela Pallete-Report Items, geser/drag Smart Map ke dalam laporan 3. Klik kanan pada laporan, pilih Insert, dan klik Smart Map


Setelah peta ditambahkan ke dalam laporan, selanjutnya peta harus diatur supaya sesuai dengan informasi yang akan ditampilkan. • Properties o General : untuk memberi nama peta dan mengatur ukuran peta yang akan ditampilkan o Border : untuk mengatur garis pada sisi peta o Margin : untuk mengatur jarak peta terhadap masing-masing arah (atas, bawah, kanan dan kiri) • MapLayers o Basemap : pilihan basemap yang akan digunakan. o Map Bounds : akan terisi secara otomatis o Set Bounds : untuk mengatur areal yang akan ditampilkan pada peta o Map Layers : untuk menambah, menghapus serta mengatur urutan layer, serta mengatur style/tampilan masing-masing layer yang akan dimunculkan. Setelah gambar peta ada pada laporan, selanjutnya adalah memasukan data yang akan ditampilkan pada peta, karena proses diatas baru memasukan basemap nya saja.

Menambahkan Data (layer) Peta pada Laporan Berikut adalah cara untuk memasukan layer peta yang berasal dari query yang akan ditampilkan dalam peta:


121

• Klik add pada property editor – SMART Map → MapLayer • Akan muncul jendela add layer, lalu pilih query sesuai yang akan ditampilkan.

Seperti halnya memasukkan tabel ke dalam laporan, untuk memasukan data peta (layer) suatu temuan/informasi dari kegiatan lapangan, maka sebelumnya data tersebut harus dibuatkan query-nya, dan query tersebut dipanggil dengan menggunakan data set seperti telah dijelaskan pada bagian data set di bagian jendela outline.

Mengatur Tampilan Peta (set bounds) Secara default peta dalam laporan akan menampilkan semua area peta pada basemap, dan untuk dapat menampilkan area yang kita inginkan maka perlu dilakukan pengaturan setbounds dengan cara sebagai berikut.

• Klik peta pada layout laporan • Klik map layer pada property editor • Lalu klik set untuk membukan jendela setbounds • Lalu zoom pada area yang mau kita tampilkan pada laporan


Cara Memasukkan Grafik pada Laporan Grafik adalah visualisasi atau representasi grafis dari data atau hubungan antara set data yang biasanya dari sebuah tabel berupa angka. Dengan adanya grafik, laporan dapat dibaca lebih mudah dan dapat menarik kesimpulan dengan mudah. Berikut ini adalah bentuk-bentuk grafik yang ada dalam SMART. Grafik dapat ditambahkan ke dalam laporan dengan 3 cara: 1. Pada jendela Pallete-Report Items, klik 2 kali pada Chart 2. Pada jendela Pallete-Report Items, geser/drag Chart ke dalam laporan 3. Klik kanan pada laporan, pilih Insert, dan klik Chart


123

•

Pada tab Select Chart Type, o Chart type : jenis atau bentuk grafik yang akan digunakan o Subtype : sub jenis dari jenis grafik yang digunakan o Dimension : dimensi grafik yang ditampilkan (2D / 3D) o Output Format : format grafik yang dihasilkan (JPG, BMP, PNG atau SVG) o Multiple Y Axis : pilihan apakah grafik yang akan ditampilkan merupakan multiple Y Axis o S eries Type : jenis series yang akan digunakan o Orientation : pilihan posisi sumbu X dan sumbu Y

• Pada tab Select Data o Use Data From : pilihan data yang akan digunakan untuk grafik (query) o Data Preview : tampilan data kolom tabel yang bisa digunakan untuk X atau Y nya grafik o Filters : untuk merngatur filter terhadap data apasaja yang akan dimunculkan o Data Binding : untuk melihat, mengedit, menambah, menghapus, dan memasukan formula/aggregation binding yang sudah ada. o Sorting : untuk mengatur urutan data yang dimunculkan • Pada tab Format Chart o Series : untuk mengatur semua yang berhubungan dengan series, mulai dari penamaan masing-masing series, penggunaan label, hingga bentuk bar yang akan digunakan untuk masing-masing series. o Chart Area : untuk mengatur tampilan grafik mulai dari penamaan judul grafik, pewarnaan dan pemberian gari area grafik dan mengatur bentuk dan lokasi legenda.

Cara Membuat Trendline pada Grafik • Insert chart pada layout • Pilih Line pada Select Chart Type dan pilih Overlay line chart pada Select Subtype


• Klik Next/Select Data

• Pilih Use Data from pada Select Data, dan pilih query yang sudah dibuat

• Pilih category yang mau dimunculkan pada grafik, lalu jadikan series 1 dan series 2 pada value (Y) series, misalkan gunakan untuk series 1 dan 2. • Pilih header_0 menjadi category (X) series • Klik untuk mengatur sort atau mengurutkan category x berdasarkan waktu • Klik Next untuk masuk ke halaman Format Chart • Klik Series lalu isi title series 1 dengan Ancaman (tergantung data yang dimasukan) dan isi series 2 dengan Trendline (ini sudah ditentukan, karena terhubung dengan script yang akan digunakan)

• Klik Finish untuk mengakhiri edit grafik


125

Selanjutnya untuk menjadikan series 2 menjadi trendline, tahapannya adalah memasukan script pada grafik yang dibuat. • Klik grafik yang berada pada layout, lalu klik tab script • Salin script yang ada pada kotak di halaman berikut ke dalam tab script yang sudah dibuka. • Selanjutnya simpan, dan coba jalankan

Cara Membuat Threshold pada Grafik • Insert chart pada layout • Pilih Line pada Select Chart Type dan pilih Overlay line chart pada Select Subtype

• Klik Next/Select Data • Buat series 2 dengan cara klik new series yang berada di bawah Value (Y) Series:*


• Pilih Use Data from pada Select Data, dan pilih query yang sudah dibuat

• Pilih category yang mau dimunculkan pada grafik, lalu jadikan series 1 pada value (Y) series, misalkan gunakan untuk series 1 • Klik Series 2, lalu ketik new Number(25), angka 25 tergantung ambang batas yang mau dibuat

• Pilih header_0 menjadi category (X) series • Klik untuk mengatur sort atau mengurutkan category x berdasarkan waktu • Klik Next untuk masuk ke halaman Format Chart • Klik Series lalu isi title series 1 dengan Ancaman (tergantung data yang dimasukan) dan isi series 2 dengan Ambang batas (bisa disesuaikan dengan kebutuhan)


127

• Klik Finish untuk mengakhiri edit grafik • Selanjutnya simpan, dan coba jalankan

9.4. Melihat Isi Laporan dalam SMART Seperti telah dijelaskan di atas bagaimana proses pembuatan laporan, pada halaman pembuatan/editor laporan, SMART hanya akan menampilkan rancangan dan formula laporannya saja. Sedangkan untuk dapat melihat isi laporan yang memungkinkan untuk memberikan informasi berupa tabel, grafik, gambar, dan peta berdasarkan kegiatan pengumpulan data di lapangan. Berikut adalah cara untuk melihat isi laporan, atau bisa juga disebut dengan running report.

•

Buka halaman report dengan mengklik ikon report perspective.


• Pada jendela report piih laporan yang akan dijalankan, klik kanan, lalu pilih run report. • akan muncul jendela report parameter, untuk mengisi filter waktu/rentang waktu data patroli yang akan dibuatkan laporannya.

Setelah filter waktu diisi, maka selanjutnya isi laporan akan muncul sesuai dengan filter waktu yang diisi.

Menjalankan (run) Laporan Setelah sebelumnya memasukkan bagian-bagian dalam laporan dan melakukan pengeditan, laporan yang sudah dibuat dapat dijalankan dan dilihat hasilnya namun sebelumnya perubahan terakhir harus di save. • Klik (view reports) atau klik report → view report, untuk membuka report perspective • Perhatikan pada jendela report list, pada bagian ini terdapat folder penyimpan laporan dan list laporan yang sudah dibuat sebelumnya. • Klik Laporan semester, lalu jalankan dengan cara klik (run the selected report) • Pada jendela report parameters, karena laporan yang dibuat merupakan laporan semester (Januari – Juni 2016), maka ganti date range menjadi custom, dan atur tanggalnya menjadi 1 Januari 2016 sampai 30 Juni 2016 • Klik continue, tunggu sampai proses selesai dan akan muncul hasil laporan yang sudah dibuat sebelumnya.


129

Setelah terlihat hasilnya, cek isi dan layout laporan yang sudah dibuat, dan apabila ada bagian yang tidak sesuai, laporan dapat diedit dengan klik kanan pada Laporan Semester yang berada pada jendela report list, lalu klik edit report.

Setelah dilakukan pengeditan, save laporan sebelum dijalankan dengan cara seperti yang dijelaskan sebelumnya.


9.5. Mengekspor dan Mengimpor Laporan Laporan yang sudah dibuat dapat diekspor dalam berbagai bentuk/tipe file sesuai dengan keperluan. Selain hasil laporan format/formula report yang sudah dibuat dapat diekspor dalam bentuk Report Definition (*.zip)

Berikut ini adalah cara untuk mengekspor hasil laporan kedalam bentuk document (*.doc) • Pada jendela report list, klik kanan Laporan semester, lalu pilih export report • Setelah muncul jendela export report, pilihlah tipe file yang diinginkan • Pada output files, klik browse untuk menentukan tempat penyimpanan file hasil ekspor • Pilih folder File_latihan, dan beri nama file, klik save dan kemudian klik export


131

• Akan muncul jendela report parameters, lalu isikan waktu sesuai dengan report yang mau dimunculkan • Klik continue dan tunggu sampai proses selesai seperti saat menjalankan laporan • Jika proses ekspor sudah selesai maka akan keluar jendela export report yang berisi notifikasi report export completed • Coba buka file hasil ekspor, dan buka dengan perangkat lunak yang sesuai

Laporan hasil ekspor dapat diedit untuk menambah teks, foto, dan yang lainnya ataupun merubah tampilannya sesuai keperluan. Jika ekspor laporan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk bentuk file, maka untuk impor laporan hanya dapat dilakukan pada zip file yang berisi formula laporan hasil ekspor laporan dari SMART.


10

10. MENGELOLA DATA MODEL

10.1. Tinjauan Data model Data model merupakan bagian dari SMART yang digunakan untuk mengisi observasi atau temuan saat dilakukan patroli. Selain untuk mengisi data observasi Data model juga menjadi kunci analisis (query) yang akan digunakan. Secara umum Data model dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu category dan attribute. Category dalam Data model adalah tipe atau bentuk data-data terkait pemantauan yang dikelompokan berdasarkan kategori yang selanjutnya akan digunakan untuk mengisi observasi dalam data patrol dan untuk keperluan analisis. Sedangkan attribute adalah nilai atau bagian dari category, dimana nilai atau bagian tersebut adalah isi yang dicatat sebagai informasi detail dalam masing-masing category. Pengelompokan informasi dalam category dilakukan untuk mempermudah dalam memasukkan data dan analisis. Sedangkan attribute yang dibuat dalam category dapat dibuat berupa text (teks), list (daftar), bolean (pilihan ya atau tidak), numeric (angka), atau tree (diagram alir).

10.2. Pembuatan Struktur Data model Sebelum membuat Data model dalam SMART, sebaiknya dibuat terlebih dahulu dalam bentuk diagram alir untuk menentukan category dan attribute. Walaupun Data model dalam SMART ini sangat fleksibel, tapi ada bagusnya apabila Data modelm yang dibuat memiliki struktur yang dibuat berdasarkan tingkat category yang akan digunakan. Berikut ini adalah contoh diagram alir yang perlu dibuat untuk menentukan struktur Data model.


133

T EMUAN

Category 0

Category 1

Attribute

K E H AT I

ANCAMAN PERAMBAHAN

PERBURUAN

TIPE TEMUAN

TIPE TEMUAN

KONDISI

KONDISI

ASAL PELAKU

ASAL PELAKU

LUAS (HA)

LUAS (HA)

TINDAKAN

TINDAKAN

KETERANGAN

KETERANGAN

SATWA LIAR

TUMBUHAN

Hal yang perlu diperhatikan saat membuat struktur Data model adalah penentuan level category, tahapannya sebagai berikut: 1. Tentukan category utama, bagi menjadi 2 category utama (category 0), yaitu Ancaman dan Kehati. 2. Buat sub category dari category utama (category 1) a. Ancaman (Perambahan; Pencemaran)

Perburuan;

Penebangan;

b. Kehati (Satwa Liar; Tumbuhan)


Pertambangan;

Category 0

Category 1

PERAMBAHAN PEMBALAKAN ANCAMAN

PERBURUAN KEBAKARAN

T EMUAN

PENCEMARAN

TUMBUHAN K E H AT I SATWA LIAR

Dalam membuat category untuk struktur Data model, yang perlu diperhatikan adalah penentuan level category (category 0, category 1 dan seterusnya), ini berhubungan dengan data hasil yang akan ditampilkan dalam tabel dan kemudahan saat analisis. Seperti pada gambar di atas level category dibedakan dengan warna, itu artinya pada saat analisis atau proses tabulasi data akan masuk ke dalam kolom yang sama berdasarkan warna. Tabel contoh hasil analisis observation query dalam SMART Date dd/mm dd/mm dd/mm dd/mm

Waypoint Category 0 xxxx yyyy xxxx yyyy xxxx yyyy xxxx yyyy

Ancaman Kehati Ancaman Ancaman

Category 1 Perburuan Satwa Liar Perambahan Perambahan

Attribute… …. …. …. ….


135

Pembuatan Attribute Data model Selanjutnya setelah struktur data ditentukan, maka harus membuat attribute yang dapat memberikan informasi detail dari temuan/category. Untuk penentuan attribute masing-masing category dapat dilihat contohnya pada diagram alir dan tabel di bawah ini:

Perambahan Attribute Tipe Temuan

Lahan terbuka; sawah; ladang; kebun; pemukiman; dsb (tree)

Kondisi

Digunakan; Sudah tidak digunakan; Pembukaan lahan (tree)

Asal Pelaku

(darimana asal pelaku perambahan) (text)

Jumlah

(luas area yang dirambah dalam ha) (numeric)

Tindakan

Diusir; Ditangkap; Tidak ditindak; dsb (tree)

Keterangan

(keterangan untuk melengkapi data temuan) (text)

Perburuan Attribute Tipe Temuan

Pemburu dengan senapan; Pemburu dengan perangkap; Perangkap Listrik; Jerat sling; Jerat nilon; Perangkap kandang; Jaring; Jala kabut; Perangkap lem; dsb (tree)

Kondisi

Aktif; Tidak Aktif; Dengan hasil buruan (tree)

Asal Pelaku

(darimana asal pelaku perambahan) (text)

Jenis Satwa

(diisi jika diketahui jenis satwa hasil buruan) (tree)

Tindakan

Diusir; Ditangkap; Tidak ditindak; dsb (tree)

Keterangan



Penebangan

Lokasi Penebangan Attribute

Tipe Temuan

Kayu Hasil Penebangan

Lokasi Penebangan

Kayu Hasil Penebangan

Hanya tunggul pohon; Kayu bulat; Kayu balok; Kayu Tunggul pohon dan kayu hasil bulat dan balok tebangan; Tebangan pohon kecil; Penebang

Jenis Tumbuhan (diisi jenis pohon yang ditebang) (tree) Perlengkapan

Gergaji mesin; Gergaji Manual; Kapak; Parang

Jumlah

(diisi jumlah pohon yang ditebang) (numeric)

Volume

(jumlah volume kayu yang ditebang) (numeric)

Kondisi

Aktif; Tidak Aktif; Tidak tahu

Tindakan

Pelaku diusir; Ditangkap; Bukti disegel; Alat Disita; Hasil disita; Tidak ditindak; dsb (tree)

Keterangan


Pertambangan

Pertambangan Mekanis

Attribute

Pertambangan mekasin

Pertambangan Manual

Pertambangan Manual

Tipe Temuan

Emas; Zircon; Perak; Emas; Zircon; Perak; Timah; Timah; Nikel; Batubara; Nikel; Batubara; Batu; Pasir; Batu; Pasir; Lainnya Lainnya

Perlengkapan

Mesin sedot; Alat berat; Cangkul; Lainnya

Jumlah

Gergaji mesin; Gergaji Manual; Kapak; Parang

Luas m per segi (Luas area pertambangan dalam meter persegi) Kondisi

Aktif; Tidak aktif; Masih eksplorasi

Tindakan

Pelaku diusir; Pelaku ditangkap; Bukti disegel; Alat disita; Hasil disita; Tidak ditindak

Keterangan

(keterangan untuk melengkapi data informasi temuan)


137

Pencemaran

Pencemaran Air

Attribute

Sampah & Limbah Padat

Pencemaran Air

Sampah & Limbah Padat

Tipe Temuan

Kimia; Biologi; Fisik; Campuran

Tampilan

(catat warna, material mengambang, dan endapan)

Sumber

Pabrik pengolahan; Aktivitas lahan; Rumah tangga; Workshop; Lainnya

Tindakan

Dibersihkan; Mencari sumber; Melapor secara khusus; Tidak ditindak

Keterangan


Organik; An-Organik; Campuran

Kebakaran Attribute Tipe Temuan

Bekas kebakaran; Masih terbakar; Sengaja dibakar

Penyebab Kebakaran

Alami; Non alami; Tidak tahu

Jumlah

(diisi luasan area yang terbakar)

Usia Temuan

Baru (dalam 1 minggu); Cukup baru (1-2 minggu); Lama (2-4 minggu); Cukup lama (> 1 bulan); Sangat lama (>3 bulan); Di atas 1 tahun

Keaktifan

Aktif; Tidak Aktif

Tindakan

Diberi Tanda; Didokumentasikan; Dipadamkan; dll

Tindak Lanjut

Ya; Tidak (Ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan tindakan pasca kegiatan)

Keterangan



Satwa Liar

Perjumpaan Satwa

Jejak Satwa

Perjumpaan Satwa

Attribute

Jenis Satwa

Bangkai Satwa Bangkai Satwa

Jejak Satwa

(jenis satwa yang teridentifikasi)

Tipe Temuan

Tapak kaki; Cakaran; Goresan; Kubangan; Suara; Kotoran; Sarang; Bau; Bekas makan

Utuh; Tidak utuh; tulang belulang

Jumlah

(jumlah individu satwa)

(jumlah individu satwa)

Jenis Kelamin

Jantan; Betina; Tidak tahu

Jantan; Betina; Tidak tahu

Umur Satwa

Anak; Remaja; Dewasa; Tidak tahu

Anak; Remaja; Dewasa; Tidak tahu

Kondisi Keterangan

Jejak baru; Jejak lama; Tidak tahu

Segar; Busuk; Tulang belulang


Tumbuhan

Tumbuhan Dilindungi Attribute

Tumbuhan Dilindungi

Pohon Berbuah Pohon Berbuah

Tipe Temuan

(jenis tumbuhan yang teridentifikasi)

Kondisi

Sehat; Tidak sehat; Mati

Keterangan


Mentah; Matang sebagian; Matang semua; Mulai berjatuhan


139

Setelah attribute untuk masing-masing category ditentukan seperti pada tabel-tabel yang berada di masing-masing diagram category temuan, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan bentuk attribute yang digunakan. Penentuan bentuk attribute (tree, list, text, numeric, bolean) yang dibuat berdasarkan data yang akan dimasukkan.

10.3 Pembuatan Data model Dalam SMART Software Setelah proses pembuatan struktur Data model dirasa cukup dan sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka tahapan selanjutnya adalah memasukan data tersebut ke dalam SMART sehingga menjadi Data model yang dapat digunakan baik untuk pengisian data ataupun analisis. Yang pertama harus dibuat adalah category sesuai dengan struktur yang sudah disusun.

Membuat/Menambahkan Category Dalam Data model • Klik yang merupakan induk dari struktur/Data model • Klik untuk menambah category di bawah • Pilih dan isi language, name seperti gambar di bawah, dan abaikan key Membuat category dalam data model dilakukan dengan cara seperti di atas, namun harus memperhatikan category tersebut merupakan category keberapa atau merupakan sub-category dari category apa.

Membuat/Menambahkan Attribute Text Berikut ini adalah contoh cara membuat attribute dalam bentuk TEXT yang merupakan isian yang harus diisi sendiri saat mengisi (tidak ada pilihan) data atau filter analisis. Sebagai contoh, gambar di bawah adalah untuk menambahkan attribute asal pelaku. • Klik category category

yang

akan ditambahkan (misal, )


pada

• Klik

, pilih

, untuk membuat attribute baru

• Pilih dan isi type, language, name seperti gambar di bawah, dan abaikan key

Membuat/Menambahkan Attribute Tree Berikut ini adalah bagaimana cara untuk membuat attribute dengan bentuk TREE, sebagai contoh akan dibuatkan attribut Tipe Temuan pada category ladang berpindah, karena attribute dengan nama tipe temuan dan dengan level yang sama (satu kolom pada tabel hasil) terdapat pada lebih dari satu category temuan (terdapat di 13 category temuan) dan untuk masing-masing category memiliki pilihan attribute yang berbeda. • Klik category pada category • Klik , pilih , untuk membuat attribute baru • Pilih dan isi type, language, name seperti gambar di bawah, dan abaikan key • Klik , lalu klik dan isi dengan Ladang Berpindah • Setelah itu klik lagi dan isi dengan Perkebunan Kecil dan lakukan berulang untuk mengisi pilihan selanjutnya seperti gambar di bawah • Untuk menambahkan isi pada pilihan Ladang Berpindah, maka klik , • Lalu klik

, dan isi padi

• Lalu klik lagi untuk menambahkan jagung, dan lakukan hal yang sama untuk menambah informasi yang lainnya


141

Pada gambar di atas terlihat semua pilihan tipe temuan untuk masing-masing category yang berbeda dijadikan satu attribute dengan nama tipe temuan, ini artinya pada saat mengisi atau menganilis data patrol maka harus sesuai dengan pilihannya masing-masing.

Membuat/Menambahkan Attribute List Berikut ini adalah contoh attribute dalam bentuk LIST yang dapat digunakan untuk lebih dari satu category temuan, namun memiliki pilihan isian yang sama, seperti pada gambar di bawah adalah contoh attribute dalam bentuk list dengan nama Sumber yang akan digunakan untuk category Pencemaran air, dan category Sampah dan Limbah Padat. • Klik category pada category • Klik , pilih , untuk membuat attribute baru • Pilih dan isi type, language, name seperti gambar di bawah, dan abaikan key • Isi values dengan cara klik , dan ulangi untuk menambahkan daftar pilihan Sedangkan cara untuk menambahkan attribute yang sudah dibuat sebelumnya, sebagai contoh akan menunjukan cara menambahkan attribute Sumber pada category Sampah dan Limbah Padat: • Klik category • Klik

, pilih

pada category , lalu klik check box


Membuat/Menambahkan Attribute Numeric Category dalam bentuk NUMERIC sebenarnya tidak jauh berbeda dengan TEXT, hanya saja yang bisa dimasukan datanya hanya dalam bentuk angka, selain itu ada juga pilihan apakah nantinya data attribute ini dapat di analisis berdasarkan nilai rata-rata (average), minimum, maximum, dan jumlah (sum). Berikut ini adalah contoh untuk menambahkan attribute Luas m persegi untuk category ladang berpindah. • Klik category yang akan ditambahkan (misal, category )

pada

• Klik , pilih , untuk membuat attribute baru • Pilih dan isi type, language, name seperti gambar di bawah, dan abaikan key • Aggregations (average, minimum, maximum, dan sum) pada attribute ini dapat di-klik semua


143

Apabila attribute ini harus diisi maka checkbox required, maka proses pengisian data tidak dapat dilanjutkan apabila attribute ini belum diisi. Minimum dan maximum value dapat diisi sesuai dengan keperluan, dengan anggapan nilai yang boleh dimasukan hanya dalam range tertentu.

Membuat/Menambahkan Attribute Boolean Berikut ini adalah contoh cara menambahkan attribute dalam bentuk BOOLEAN yang merupakan pilihan iya/tidak ( atau ) pada semua category yang merupakan ancaman. Supaya tidak perlu memasukan ke dalam masing-masing category, maka attribute ini dapat langsung dimasukan di bawah category ancaman yang secara otomatis akan masuk ke dalam category yang lebih kecil/sub category dari category ancaman. Sebagai contoh akan ditambahkan attribute dengan nama Perlu Tindak Lanjut, yang artinya apakah temuan tersebut perlu adanya tindak lanjut atau tidak. • Klik category yang akan ditambahkan (misal, ) • Klik , pilih , untuk membuat attribute baru • Pilih dan isi type, language, name seperti gambar di bawah, dan abaikan key • Ceklis pada required, yang artinya attribute ini harus diisi saat mengisi data temuan


Menambahkan Attribute yang Sudah Ada Ke dalam Category Tertentu Apabila sebelumnya dijelaskan bagaimana cara membuat attribute di dalam category, berikut akan dijelaskan bagaimana cara menambahkan category yang sudah ada/dibuat sebelumnya ke dalam category. Sebagai contoh, akan ditambahkan attribute Asal Pelaku, Luas m persegi, dan Tipe Temuan yang sebelumnya sudah dibuat ke dalam category Perkebunan Kecil. • Klik category yang akan ditambahkan (misal, category ) • Klik ,pilih yang sudah ada ke dalam category

pada

untuk menambahkan attribute

• Klik checkbox seperti pada gambar di bawah, lalu tekan finish untuk menambahkan


145

11

11. MENGELOLA DATA SMART 11.1. Tinjauan Data SMART SMART memiliki data yang dapat dikelola, baik itu system (semua data dalam SMART), atau conservation area (data yang hanya ada dalam conservation area). Tujuan dari modul ini adalah agar pengguna SMART sebagai administrator dapat mengetahui cara untuk mengelola data dan informasi yang ada dalam perangkat lunak SMART. Selain itu juga pengguna dapat mengetahui cara backup system dan mengekspor Conservation area.

11.2. Mengekspor Conservation Area Conservation area yang sudah ada dalam SMART dapat diekspor dalam bentuk .XML, file hasil ekspor tersebut berisi semua data yang ada dalam conservation area yang telah dibuat sebelumnya. Ekspor conservation area selain bertujuan sebagai backup data, juga bertujuan untuk menyeragamkan conservation area yang digunakan oleh masing-masing pengguna dengan komputer yang berbeda. Berikut ini adalah cara mengekspor conservation area yang sudah ada: • Klik file pada menu bar, lalu klik export conservation area • akan muncul jendela Export Conservation Area, lalu klik browse untuk memberi nama dan menentukan folder sebagai lokasi penyimpan file hasil export • Biarkan nama filenya yang dibuat secara otomatis oleh SMART, dan simpan di folder Backup data SMART • Klik save, lalu klik export Setelah conservation area berhasil diekspor, maka cobalah impor filenya pada SMART yang berada di komputer lain, dengan cara sebagai berikut: • Jalankan perangkat lunak SMART dengan cara klik 2 kali shortcut SMART. • Klik Advanced pada tampilan awal SMART • Akan muncul halaman advance options, pilih import a conservation area • Klik browse, pilih file conservation area yang mau diimpor,


• Klik open, lalu import • Maka akan muncul jendela proses impor sedang berjalan, setelah selesai conservation area yang diimpor dapat diakses dengan menggunakan user name dan password yang dibuat sebelumnya

11.3. Mem-backup System Pengguna SMART juga bisa membuat backup system yang ada dalam SMART secara berkala agar ketika terjadi masalah pengguna mempunyai data cadangan. • Klik file, lalu pilih backup system • Akan muncul jendela backup smart system, klik browse untuk menentukan folder penyimpan file hasil backup • Simpan dalam folder Backup data SMART pada folder File latihan, lalu klik save, dan backup Coba buka folder Backup data SMART yang meupakan tempat menyimpan hasil ekspor conservation area dan Backup System, perhatikan nama filenya dan bandingkan.

Pada file hasil ekspor conservation area terdapat 2 nama SMART, ini menunjukan nama conservation area yang diambil dari identifier. Sedangkan pada file hasil ekspor Backup System nama SMART hanya terdapat satu, karena backup yang dilakukan adalah terhadap keseluruhan system yang terdapat di dalamnya (SMART dapat menyimpan lebih dari 1 Conservation area). File backup system hasil ekspor dapat di-restore atau dimasukkan ke dalam SMART yang belum ada datanya.

11.4. Mengkonfigurasi Backup Otomatis Selain backup dilakukan dengan manual, SMART juga dapat melakukan backup secara otomatis dan berkala sesuai dengan periode yang diinginkan. • Klik file, lalu pilih system preferences • Akan muncul jendela preferences, lalu pilih automatic backups • Pada how often would you like the system to perform an automatic backup? Isikan 15, maka SMART akan mem-backup secara otomatis setiap 15 hari sekali, (jika isinya tetap -1 maka system backup otomatis akan mati)


147

• Biarkan delete files older than 30 days • Klik browse untuk menentukan folder penyimpan data backup

11.5. Menghapus Conservation Area Menghapus conservation area berarti menghapus semua informasi berikut data yang ada dalam suatu conservation area dalam SMART. Terdapat beberapa tujuan penghapusan conservation area, misalkan conservation area yang ada akan diganti dengan conservation area yang baru, atau untuk menghapus conservation area bawaan SMART (SMART-conservation area sample), dsb. Walaupun begitu namun tenang saja, karena hanya administrator yang bisa menghapus conservation area. Berikut adalah cara bagaimana menghapus conservation area. • Klik conservation area, lalu pilih delete conservation area • Akan muncul konfirmasi untuk menghapus, jika yakin akan menghapus maka klik OK • Selanjutnya adalah masukkan username dan password, setelah itu maka conservation area akan terh apus dan akan secara otomatis masuk ke halaman depan SMART.



149


Lili A. Sadikin, Laurio Leonald, Oktafa R. Puspita, Munawar Kholis, Iding A. Khaidir

Recommend Documents