ISSN 1412 - 0879
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
Vol. 7, No. 2, Agustus 2007 ANALISIS PENGARUH SUMBER MODAL INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI (STUDI KASUS DI PT. INTERMEDIA PRESSINDO) Anik Mubiatiningrum IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE NOKIA Sengguruh Nilowardono ANALISISI HARAPAN DAN PERSEPSI NASABAH ATAS SERVICE QUALITY DI BANK INTERNASIONAL INDONESIA CABANG PEMBANTU BONGKARAN SURABAYA R. Agus Baktiono ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. X I Putu Artaya IMPLEMENTASI KERANGKA BALANCED SCORECARD DALAM PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN Dewi Fitriasari
LEMBAGA PENERBITAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
ISSN 1412 - 0879
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Vol. 7, No. 2, Agustus 2007
DAFTAR ISI ANALISIS PENGARUH SUMBER MODAL INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI (STUDI KASUS DI PT. INTERMEDIA PRESSINDO) Anik Mubiatiningrum
1 - 13
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE NOKIA Sengguruh Nilowardono
14 - 27
ANALISISI HARAPAN DAN PERSEPSI NASABAH ATAS SERVICE QUALITY DI BANK INTERNASIONAL INDONESIA CABANG PEMBANTU BONGKARAN SURABAYA R. Agus Baktiono
28 - 36
ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. X I Putu Artaya
37 - 44
IMPLEMENTASI KERANGKA BALANCED SCORECARD DALAM PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN Dewi Fitriasari
45 - 60
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE NOKIA (STUDI KASUS : KONSUMEN SURABAYA) Sengguruh Nilowardono Dosen Fakultas Ekonomi ABSTRAK Saat ini pilihan konsumen dalam memutuskan untuk membeli handpone semakin banyak. Beragam tipe, aksesoris bahkan hingga tingkat teknologi ditawarkan oleh banyak produsen. Hal ini menyebabkan beban perusahaan dalam bidang pemasaran akan semakin berat, karena harus menghadapi tantangan untuk tetap mempertahankan konsumen dan tantangan dari perusahaan lainnya yang menghasilkan produk sejenis. Sebagai salah satu perusahaan handpone, Nokia berupaya untuk selalu tetap bertahan pada pangsa pasarnya yang diiringi dengan peningkatan kualitas berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan selanjutnya menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan saat membeli handphone merk Nokia dimana pendekatan yang digunakan adalah analisis faktor. Diharapkan hasil penelitian ini akan memberi masukkan kepada perusahaan dalam merancang strategi pemasarannya untuk meraih konsumen. Kata kunci : analisis faktor, perilaku konsumen, kepuasan konsumen, strategi pemasaran PENDAHULAN Seiring dengan meningkatnya tingkat hidup masyarakat, maka kebutuhan masyarakat terhadap barangjuga akan semakin meningkat. Oleh sebab itu. tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan ekonomi membutuhkan sarana komunikasi yang memadai dan canggih yang sesuai dengan kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi. Hal ini semakin membawa pengaruh terhadap perilaku mereka dalam memilih barang yang akan mereka beli yang mereka anggap paling sesuai dan benarbenar dapat memenuhi kebutuhan dan dapat memuaskan mereka. Produsen produk handphoiie Nokia melihat ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan oleh sebab itu Nokia segera meluncurkan handphone dengan banyak alternatif kepada masyarakat untuk memilih handphone yang paling ideal. Di sisi lain menimbulkan persaingan-persaingan yang semakin ketat. Permasalahannya disini walaupun Nokia menjadi market share yang tidak tergoyahkan yaitu sekitar 50-an%, bahkan Nokia 3650 menjadi ponsel favorit pada tahun 2003 dengan prosentase 25,7%, namun dalam pengkategorian produk-produk. Nokia tidak menduduki peringkat seperti pada posisi penjualannya. Pertama, yaitu dalam kategori best color screen peringkat pertama 21,8%.Best design phone oleh Siemens Xelibri 13;45, Nokia 3650 11,2%. Best polifonik ringtone oleh Samsung V200 40,1%, Nokia 3650 12,3%. Best mid low end phone, oleh Samsung SGH-C 100 27,4%, Nokia 3530 26,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa walaupun dalam penjualan Nokia menjadi market leader, namun
dari segi kualitas produk Nokia bukanlah yang terbaik, sehingga bukan tidak mungkin konsumen akan beralih pada merek-merek pesaing lain yang menawarkan kualitas yang lebih baik. Hal ini sangat mungkin menurunkan pen jualan handphone Nokia, yang diprediksi menurut pandangan konsumen dengan harga yang lebih murah namun bila kualitas yang ditawarkan sama konsumen jelas akan memilih produk yang lebih berkualitas karena mekanisme pasar yang akan menentukan penurunan maupun peningkatan kembali penjualan handpone tersebut. Fasilitas yang lengkap dengan teknologi yang mutahir, perangkat yang mudah untuk diperbaiki dan didapat, serta bergaransi dapat menjadikan Nokia sebagai pilihan yang terbaik. Namun seperti halnya produk atau jasa lainya, ketika konsumen akan memilih produk, merekajuga dipengaruhi oleh banyak faktor. Pandangan yang berbeda dari tiap konsumen yang berbeda atas kinerja yang dihasilkan menyebabkan ketidakmerataan jumlah peminat diantara handpone-handpone yang beredar. Berdasar uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dan analisis factor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian handphone merk Nokia. Hasil analisis ini akan menjadi masukkan bagi perusahaan untuk merancang strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan konsumen yang dibidik. Perumusan Masalah Berpijak pada latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah : a. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen untuk membeli handpone Nokia. b. Faktor mana yang paling dipertimbangkan konsumen untuk membeli handpone Nokia. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : a. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen untuk membeli handpone Nokia b. Untuk mengetahui faktor mana yang paling dipertimbangkan konsumen untuk membeli handphone Nokia. TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Konsumen Definisi prilaku konsumen yang dikemukakan oleh Engel, Balackwell dan Minniard (1994 : 3) sebagai berikut: "Kegiatan-kegiatan indivisu yang langsung terlihat dalam mendapatkan. mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini". Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (1992 : 9), perilaku konsumen adalah kegiatan individu yang secara langsung terlihat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan / penetapan. Berdasarkan definisi diatas diketahui dalam perilaku konsumen terdapat dua elemen yang penting, yaitu proses pengambilan keputusan (decision maker), dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang dan jasa secara ekonomis. Analisa perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang akan dibeli dan/atau dikonsumsi konsumen tetapijuga
dimana, bagaimana kebiasaan konsumen dan dalam kondisi yang bagaimana barang dan jasa itu dibeli. Para konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari lingkungan sekitar. Perilaku membeli seorang konsumen dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu : 1. Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen, yakni budaya, kelas sosial, keluarga, dan proses kepemimpinan pendapat. 2. Faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen, yakni motivasi, persepsi, belajar, kepribadian, sikap, dan konsep diri. Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Menurut Engel, dkk (1994 :59), ada 5 tahap dalam pengambilan keputusan pada konsumen, yaitu : a) Pengenalan masalah (problem recognition) Adanya keadaan ideal sesungguhnya terjadi pada suatu saat, hal ini digerakkan oleh timbulnya motif dalam rangka mencapai tujuan, sehingga masalahnya disadari. Dan selanjutnya menentukan apa yang diperbuat. b) Meneliti (search) Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengirigat altematif-altematif yang telah dikenal untuk mengadakan pilihan c) Evaluasi alternatif Jika telah meneliti atau telah mengingat apa yang telah diketahui konsumen harus mengevaluasi alternatif-aiternatif yang ada sehingga timbul keinginan untuk membeli d) Pemilihan Memilih alternatif yang paling baik atau yang paling sesuai diantara alternatif yanga ada e) Hasil (outcome) Pada saat ini konsumen menilai akibat dan pengaruh dari pengambilan keputusan yang dibuat oleh keputusan tersebut. Struktur Keputusan Pembelian Keputusan membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak 7 (tujuh) komponen. Komponen-komponen tersebut akan dibahas berikut ini didalam kaitannya dengan pembelian : 1. Keputusan tentangjenis produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli radio serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan. 2. Keputusan tentang bentuk produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebaginya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik mereka. 3. Keputusan tentang merek
4.
5.
6.
7.
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. Keputusan tentang penjualnya Konsumen harus mengambil keputusan dimana radio tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. Keputusan tentang jenis produk Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mepersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli. Keputusan tentang waktu pembelian Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tresedianya uang untuk membeli produk. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasarannya. Keputusan tentang cara pembayaran Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya.
Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Pembelian Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang atau jasa perusahaan. Sebelum kegiatan pemasaran dilakukan manager harus memahami prilaku konsumen. Para konsumen umumnya ingin memenuhi kebutuhannya sehingga harus membuat berbagai keputusan pembelian. Dari teori yang diuraikan, maka banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih. Dari uraian teori diatas, maka factor tekhnologi dari handpone tersebut haruslah benar-benar up to date sehingga mampu mengitu tren/zaman yang mengharuskan kita untuk terus bergerak lebih cangih terhadap teknologi. Yang meliputi ukuran ponsel yang menarik mulai tipe yang memiliki ukuran bentuk yang kecil, tipis, hingga ukuran yang spesial edition yaitu yang berbentuk seperti laptop kecil atau oval bahkan yang dapat dilipat atau ditarik. Didukung dengan kualitas produk yang sesuai janji yang ditawarkan karena dengan persaingan yang ada saat ini bukan tidak mungkin suatu produk akan kalah dalam pasaran bila produk yang ditawarkan tidak kualitas. Desain dan tipe yang beragam serta warna cover yang bervariasi, yang memudahkan konsumen untuk menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan karena tidak dipungkiri bila dalam pemggunaan handpone konsumen menginginkan variasi, maka konsumen tinggal mengganti cover sesuai dengan warna atau corak yang diinginkan dan yang ditawarkan dipasaran. Dan ditunjang pula dengan tekhnologiyang canggih sehingga dapat menampilkan menu yang mudah dipahami karena untuk pemakaiannya biasanya konsumen memilih menu yang simple dan terlebih yang dapat menggunakan tampilan bahasa Indonesia. Karena signal yang dihasilkan kuat maka suara yang dihasilkan jernih, semua itu karena akslerasi mesin yang cepat yang memudahkan pengguna juga
untuk menambahkan aplikasi yang diinginkanpun konsumen dapat melakukanya sendiri dengan mudah hanya dengan menyambungkan dengan perangkat lunak. Harga yang ditawarkanpun beragam dan terjangkau mulai dari tipe classic, medium, expression, dan smart collection diluncurkan yang tiap tipe telah menunjukkan kelasnya masing-masing, sesuai dengan kualitas handpone yang diwarkan maka berhubungan erat dengan semua fasilitas diatas. Dan bila konsumen menginginkan untuk menjual kembali, handhpone tersebut masih memiliki nilaijual kembali yang tinggi dipasaran yang menjadikannya suatu nilai tambah. Dari teoriteori yang ada dan telah dijelaskan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa konsumen dalam memutuskan untuk pembelian handhpone Nokia memperhatikan dan mempertimbangkan variabel-variabel antara lain : 1. Tekhnologi yang canggih dan up to date 2. Menu yang mudah dipahami 3. Pilihan tipe atau seri 4. Signal kuat 5. Desain body ponsel 6. Pilihan warna cover (casing) bervariasi 7. Ukuran ponsel yang menarik 8. Kejernihan penerimaan suara 9. Tambahan aplikasi personalisasi (douwnload dering atau gambar) yang mudah 10. Harga terjangkau 11. Akselerasi mesin cepat 12. Ringtone atau nada dering yangjemih 13. Tombol (keypad) yang dinamis 14. Mudah menemukan accessories tambahan 15. Nilai jual kembali yang tinggi
METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang dianalisi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (X) Tekhnologi yang canggih dan up to date, merupakan persepsi konsumen terhadap mesin selalu lebih canggih (X2) Menu yang mudah dipahami, merupakan persepsi konsumen terhadap menu yang terdapat pada ponsel (X3) Pilihan tipe atau seri, merupakan persepsi konsumen terhadap ketersediannya pilihan tipe atau seri yang beragam. (X4) Signal kuat, merupakan persepsi konsumen terhadap signal ponsel yang kuat
(X5) (X6) (X7) (X8) (X9)
(X10) (X11) (X12) (X13) (X14) (X15)
Desain body ponsel, merupakan persepsi konsumen terhadp desain eksterior ponsel yang beragam Pilihan warna cover (casing) bervariasi, merupakan persepsi konsuman terhadap warna cover yang bervariasi setiap ponsel Ukuran ponsel yang menarik, merupakan persepsi konsumen terhadap ukuran ponsel yang menarik Kejernihan penerimaan suara, merupakan prsepsi konsumen terhadap kejernuhan penerimaan suara telphone baik in/out call Tambahan aplikasi personalisasi (download dering atau gambar) yang mudah, merupakan persepsi konsumen terhadap kemudahan dalam penambahan aplikasi personalisasi Harga terjangkau, merupakan persepsi konsumen terhadap harga terjangkau Akierasi mesin cepat, merupakan persepsi konsumen terhadap terhadap teknologi mesin yang terdapat pada mesin Ringtone atau nada dering yangjernih, merupakan persepsi konsumen terhadap ringtoneatau nada dering ponsel Tombol (keypad) yang dinamis, merupakan persepsi konsumen terhadap terhadap susunan tombol yang terdapat pada ponsel Mudah menemukan accessories eksterior merupakan persepsi konsumen terhadap terhadap tambahan original atau tidak dengan mudah Nilai jual kembali yang tinggi, merupakan persepsi konsumen terhadap terhadap harga jaul ponsel yang stabil jika dijual kembali
1.4 Pengukuran terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skala interval. Untuk memberikan bobot nilai kuesioner menggunakan skala pengukuran semantic defferensial yaitu pengukuran sikap dengan menggunakan skala penilaian butir-butir yang menyatakan secara dalam penelitian ini sebanyak 15 sehingga apabila dikalikan 5 menjadi 75 dan kemudian dibulatkan menjadi 110 responden Analisis Faktor Analisis factor ini bertujuan untuk mengeksppolasi atau menggambarkan apa yang didapat dari data dan tidak menyusun batasan-batasan yang utama atas komponen estimasi komponen yang didapat. Karena analisis ini bersifat exploratory factor maka tidak disusun suatu hipotesis. Langkah-langkah dalam analisis factor: 1. Perumusan masalah 2. Penyusunan matrik korelasi 3. Penentuan banyaknya factor 4. Melakukan rotasi tehadap factor 5. Menginterprestasikan factor 6. Menghitung skor dan variabel-variabel 7. Menentukan model yang sesuai Model Analisis Faktor Model analisis factor menurut Maholtra (1996:646) dapat dirumuskan sebagai berikut: Xi = Ai1 +F1 +Ai2 +Ai3 F3 +...... + Aim Fm + ViUi ....... (3.3) Dimana: Xi
: Variabel standar ke I
Aij F Vi Ui m
: Factor loading/koefisien multiple regression dari variabel I pada faktor j : Factor umum : Koefisien standar regresi dari variabel I pada factor unik I : Faktor unik ke I : Jumlah factor umum
Factor-factor unik berkolerasi satu dengan yang lain dan berkolerasi dengan factorfactor umum. Factor umum itu sendiri dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dengan variabel yang diamati. Persamaannya adalah : Fi = Wi1 X1 + Wi2 Xi3 F3 + ...... + WikXk ....... (3.4) Dimana: Fi : Estimasi factor ke I Wi : Koefisien nilai factor K : Jumlah variabel HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada perhitungan analisis factor dengan memasukkan kelima belas variabel didapat bahwa hasil KMO Measure of Sampling Adequancy (MSA) sebesar 0,682 dan Barlett's test sebesar 560,385 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hasil perhitungan menghasilkan angka MSA yang lebih baik dan diatas 0,5 maka kumpulan variabel tresebut dapat diproses lebih lanjut. Pada label ke satu (Anti Image Matreces), terlihat sejumlah angka yang membentuk diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. yang bertanda 'a' yang menandakan besaran MSA sebuah variabel. Tampak bahwa tidak ada satupun variabel yang memiliki MSA dibawah 0,5 dengan dcmikian variabel dapat dilanjutkan pada proses selanjutnya tanpa diperlukan eliminasi variabel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan 15 variabel didapat nilai communalities, sebagaimana ditampilkan dalam table 1. Tabel 1. Nilai Communalities Variabel Initial X1 1,000 X2 1,000 X3 1,000 X4 1,000 X5 1,000 X6 1,000 X7 1,000 X8 1,000 X9 1,000 X10 1,000 X11 1,000 X12 1,000 X13 1,000 X14 1,000 X15 1,000 Sumber : data diolah
Extraction 0,831 0,848 0,577 0,561 0,778 0,515 0,728 0,598 0,634 0,661 0,734 0,671 0,797 0,528 0,581
Ada 15 variabel yang dimasukkan dalam analisis factor. Dengan masingmasing variabel mempunyai varians 1 maka total varians adalah 15x1 = 15 sekarangjika 5 komponen yang terbentuk tersebut 'diringkas' menjadi satu factor maka varians yang dapat dijelaskan oleh suatu factor tersebut adalah (lihat component i= 1) : 4,302/15 x 100% = 28,683 Jika 15 variabel diekstrak menjadi 5 factor, maka : a. Varians factor pertama adalah 28,683 % b. Varians factor kedua adalah 2,257/15 x 100% = 15,044 % c. Varians factor ketiga adalah 1,234/15 x 100% = 8,223 % d. Varians factor keempat adalah 1,221/15 x 100% = 8,140 % e. Varians factor kelima adalah 1,028/15 x 100% - 6,852 % Total kedua factor dapat menjelaskan 18,683 % + 15,044 % + 8,223 % +8,140 % + 6,852 % = 66,943 % dari variabilitas kelimabelas factor ash tersebut. Hasil perhitungan selengkapnya adalah sebagai berikut: Tabel 2. Total Variance Explained Component Initial Eigenvalas Extraction Sums of Squared Loadng Total % 0f Comulative Total % 0f Comulative variance (%) variance (%) 1 4,302 28,683 28,683 4,302 28,683 28,683 2 2,257 15,044 43,726 2,257 15,044 43,726 3 1,234 8,223 51,950 1,234 8,223 51,950 4 1,221 8.140 60,090 1,221 8,140 60,090 5 1,028 6,852 66,943 1,028 6,852 66,943 Sumber: data diolah Eigenvalues menunjukkan kepentingan relatif masing-masing factor dalam menghitung varians kelima komponen yang dianalisis perhatikan disini bahwa : a. Jumlah angka Eigenvalues untuk kelimabelas variabel adalah sama dengan total varians lima komponen atau 4,302 = 2,257 + 1,234 + 1,221 + 1,028 = 15 b. Susunan Eigenvalues selalu diurutkan dari yang terbesar, dampai terkecil dengan creteria bahwa angka Eigenvalues dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitungjumlah factor yang trebentuk. Dalam 5 factor, angka Eigenvalues diatas 1 dengan yang terbentuk, karena dengan 5 factor, angka Eigenvalues diatas 1 dengan setlah 5 factor angka Eigenvalues sesudah dibawah 1. Scree Plot menunjukkan hubungan antara component number dengan Eigenvalues. Terlihat bahwa dari satu kedua factor (garis dari sumbu component number = 1 ke 2), arah garis menurun, namun dengan slope yang lebih kecil. Juga perhatikan factor 5 sudah di bawah angka 1 dari sumbu Y (Eigenvalues). Hal ini menunjukkan bahwa 5 factor adalah paling bagus untuk meringkas kelimabelas variabel tersebut. Setelah diketahui bahwa 5 factor adalah jumlah yang paling optimal maka tabel ini menunjukkan karakteristik kelimabelas variabel tersebut pada 5 factor ada. Sedangkan angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loadings, atau besar korelasi anatara suatu variabel dengan factor yang terbentuk. Dari hasil perhitungan diperoleh component matrix sebagai nampak pada tabel 3. Tabel 3. Component Matrx (a) Component
1 2 3 4 X1 0,362 0,017 0,699 0,327 X2 0,321 -0,073 0,068 0,781 X3 0,380 0,616 -0,016 0,140 X4 0,169 -0,382 0,491 -0,311 X5 0,588 0,227 0,308 -0,348 X6 0,560 0,422 0,027 -0,061 X7 0,784 -0,043 -0,182 -0,130 X8 0,636 0,398 0,055 -0,051 X9 0,673 0,221 0,055 0,252 X10 0,568 0,482 -0,203 0,149 X11 0,482 0,504 -0,449 0,167 X12 0,596 0,363 -0,116 -0,243 X13 0,827 0,020 -0,056 -0,203 X14 0,319 0.546 -0,145 0,070 X15 0,262 0,609 -0,290 -0,159 Extraction Method : Principal Component Analysis A 5 Componen Extracted Sumber :Data diolah
5 0,323 0,355 0,181 0,221 0,404 0,139 0,248 0,173 -0,256 -0,207 0,135 -0,335 -0,261 0,320 -0,180
Pengelompokkan suatu variabel menjadi anggota suatu faktor di dasarkan loading factor variabel terbesar yang berada pada ke 5 faktor. Pada Variabel XI termasuk anggota factor 3 karena memiliki loading factor terbesar (0,699) pada factor ke 3. Dengan demikian dapat dikatakan variabel XI dapat dimasukkan sebagai komponen factor 3, demikian seterusnya. Proses penentuan variabel mana masuk factor mana di dasarkan pada factor loading terbesar diantara komponent 1 s/d component 5. Karena pengelompokkan pada component Matrix kurang tajam antara loading factor pada factor 1 s/d factor 5 maka perlu dilakukan "rotasi". Melakukan proses rotasi factor yang terbentuk. Tujuan ini adalah memperjelas/ mempertajam loading factor pada masing-masing variabel yang masuk ke dalam factor tertentu, atau memperpesar loading factor pada suatu factor dan memperkecil loading factor pada factor lain.
Setelah dilakukan rotasi, distribusi % varians yang dapat dijelaskan oleh 5 faktor berubah menjadi lebih seimbang (lihat tabel total variance explained), dari 28,683 % menjadi 20,750 % untuk faktor 1 dan seterusnya hingga dari 6,852 % berubah menjadi 8,200 % untuk factor 5. Total varians tidak berubah yaitu tetap sebesar 66,943 %. Rotasi inijuga menghasilkan perbedaan loadng factor yang lebih tajam diantara 5 factor, sehingga tidak terdapat keraguan dalam menentukan suatu variabel sebagai anggota kelompok suatu factor.
Namun demikian, jika terdapat variabel yang tidak ada perbedaan secara nyata antar kedua factor loading, sehingga varibel tersebut tidak dapat begitu saja dimasukkan ke salah satu factor dengan hanya melihat mana yang lebih besar korelasinya. Untuk memastikan variabel yang bersangkutan masuk pada factor mana akan digunakan metode rotasi, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.Component Rotated Matrix (a) Component
1 2 3 X1 0,049 0,029 0,116 X2 0,148 0,082 0,013 X3 0,022 0,697 0,127 X4 0,107 0,310 0,654 X5 0,107 0,458 0,744 X6 0,134 0,642 0,263 X7 0,606 0,429 0,380 X8 0,618 0,003 0.523 X9 0,391 0,503 0,033 X10 0,787 0,070 0,046 X11 0,756 0.065 0,021 X12 0,747 0,032 0,112 X13 0,623 0,433 0,261 X14 0,084 0,658 0,111 X15 0,008 0,698 0.174 Extraction Method : Principal Component Analysis Rotation Method : Varimax with kaisar normalization A Rotation converged in 9 iteration Sumber : Data diolah
4 0,882 0,188 0,273 0,146 0,050 0,095 0,106 0,071 0,456 0,141 0.243 0,160 0,339 0,142 0.053
5 0,147 0,886 0,016 0.066 0,014 0,74 0,146 0.179 0,140 0,122 0,314 0,272 0,194 0,235 0.247
Penyusunan Nama Konsep atau Faktor Pemberian nama konsep pada kelima factor solusi yang di dapatkan dari penelitian perlu dilakukan berdasar indicator yang mengelompok pada masing-masing factor tersebut. Data selengkapnya hasil analisis factor dan pemberian nama adalah sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Analisis Nilai Nilai Faktor Eigen Variasi
Variasi Komulatif Variabel Penduduk
Nilai Loading
Harga
28,683
0,787 0,756
4,302
Nilai jual 2.257 kembali
28,683
15,044
43,726
1. Harga terjangkau (X10) 2. Akselerasi mesin cepat (X11) 3. Ringtone mesn cepat (X12) 4. Tombol (keyped) yang dinamis (X13) 5. Kejernihan penerimaan suara (X8) 6. Ukuran ponsel yang menarik (X7) 1. Nilai Jual Kembali yang tinggi (X15) 2. Pilihan Tipe atau seri (X3) 3. Mudah menemukan Accessories Tambahan (X14) 4. Pilihan warna cover
0,747 0,623 0,618 0,606 0,0698 0,697 0,658
0,642
5.
Desain
1,234
8,223
51,950
1.
Teknologi 1,221
8,140
60,990
2. 1.
Menu
6,852
66,943
1.
1,028
(Casing) Bervariasi (X6) Tambahan Aplikasi Personal (Download Dering atau Gambar) (X9) Desan Body Ponsel (X5) Signal Kual (X4) Teknologi yang canggih dan Up to Date (X1) Menu yang mudah dipahami (X2)
0,503
0,744 0,654 0,882
0,886
Pembahasan Hasil Penelitian Berdasar tabel diatas tampak bahwa terdapat 5 komponen yang terbentuk terhadap factor-factor yang dipertimbangkan dalam pembelian Handphone Nokia di Surabaya, dengan kumulatif variasi sebesar 28,485 % yaitu : a. Faktor 1 Harga Terjangkau Faktor pertama dengan eigenvalues sebesar 4,302 variabel yang mempengaruhi factor 1 adalah : 1. Harga terjangkau (X 10) 2. Akselerasi mesin cepat (XI 1) 3. Ringtone atau nada dering yangjernih (XI 2) 4. Tombol (keyped) yang dinamis (XI3) 5. Kejemihan penerimaan suara (X8) 6. Ukuran ponsel yang menarik (X7) Nilai varian sebesar 28.683 berarti faktor pertama atau harga terjangkau mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam pembelian Handpone Nokia di Surabaya sebesar 28,683% b. Faktor 2 Nilai Jual Kembali Yang Tinggi Faktor kedua dengan eigenvalues sebesar 2,257 variabel yang mempengaruhi factor 2 adalah : 1. Nilai jual kembali yang tinggi (X 15) 2. Pilihan tipe atau seri (X3) 3; Mudah menemukan accessories tambahan (X14) 4. Pilihan wama cover (casing) bervariasi (X6) 5. Tambahan aplikasi personalia yang mudah (X9) Nilai varian sebesar 15,044 berarti factor kedua atau nilai jual kembali yang tinggi mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam pembelian Handphone Nokia di Surabaya sebesar 15.044 % c. Faktor 3 Desain Body Ponsel Factor ketiga dengan eigenvalues sebesar 1,234 variabel yang mempengaruhi 3 factor adalah : 1. Desain body ponsel (X5) 2. Signal kuat (X4) Penanaman faktor didapatkan melalui proses pengolahan data dengan factor loading yang mencerminkan urutan variabel dalam faktor yang menjadi perhatian responden dalam pengambilan keputusan ketika akan membeli handphone Nokia.
Nilai varian sebesar 8,223 berarti factor ketiga atau Desain Body Ponsel mempengaruhi konsumen dalam pembelian Handpone Nokia di Surabaya sebesar 8,223 % d. Factor 4 Teknologi yang canggih dan Up To Date Factor keempat dengan eigenvalues sebesar 1,221 variabel yang mempengaruhi faktor 4 adalah : Teknologi yang cangih dan Up To Date (XI). Nilai varian sebesar 8,140 berarti faktor keempat atau teknologi yang canggih dan up to date mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam pembelian Handphone Nokia di Surabaya sebesar 8,140 % e. Faktor 5 Menu Yang Mudah Dipahami Faktor kelima egenvalues sebesar 1,028 variabel yang mempengaruhi faktor 5 adalah : Faktor yang mudah dipahami (X2). Nilai varian sebesar 6,852 berarti faktor kelima atau menu yang mudah dipahami mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam pembelian Handpone Nokia di Surabaya sebesar 6,852%.
Fl sampai dengan F5 menunjukan urutan faktor yang mencerminkan persepsi posisi faktor dalam benak para responden di surabaya dalam pengambilan keputusan ketika akan membeli handpone NOKIA sedangkan besarnya faktor loading mencerminkan urutan variabel dalam suatu faktor yang menjadi perhatian respoden dalam pengambilan keputusan ketika akan membeli haphone Nokia Variabel Fl F2 F3 F4 F5 X1 0,606 X8 0,613 X10 0,787 X11 0,756 X12 0,747 X13 0,623 X3 0,697 X6 0,642 X9 0,503 X14 0,658 X15 0,698 X4 0,654 X5 0,744 X1 0,882 X2 0,886 Sumber : data diolah
Faktor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam pembelian Handphone Nokia di Surabaya adalah faktor 5 yaitu Menu yang mudah dipahami (X2). Karena faktor 5 menu yang mudah dipahami (X2) memperoleh nilai yang terbesar yaitu 0,886.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah dilakukan perhitungan dari 15 variabel dalam penelitian tidak ada variabel yang tereliminasi atau tidak ada variabel yang nilai KMO Measure of Sanling Adequacy (MSA) dibawah 0,5. 1. Maka kesimpulan yang dapat diambil atas perumusan masalah yang diajukan berdasarkan hasil perhitungan terbentuk lima factor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian handphone Nokia di Surabaya yaitu factor : 1. Harga dengan factor loading sebesar 0.787 2. Nilai jual kembali dengan factor loading sebesar 0,698 3. Desain dengan factor loading sebesar 0.744 4. Tekhnologi dengan factor loading sebesar 0,882 5. Menu dengan factor loading sebesar 0.886 2. Factor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam pembelian handphone Nokia di Surabaya adalah factor 5 yaitu Menu (X2) karena mempunyai nilai terbesar yaitu 0,886.
1. Bagi perusahaan agar tetap meningkatkan dan mempertahankan kualitas produknya, sehingga pembeli/konsumen tetap terjaga 2. Meningkatkan kualitas, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Karena factor ini yang akan dipertimbangkan konsumen dalam mempersepsikan kualitas produk sehingga produk dapat lebih unggul dibanding dengan produk pesaing 3. Dengan adanya hubungan kualitas produk dan harga dengan keputusan kualitas produk, dimana hal ini bersifat sementara sehingga harus selalu mengikuti perkembangan psar dan posisi produk dalam situasi pasar secara keseluruha
DAFTAR PUSTAKA Engel, Blackwell, Minniard, “ Perilaku Konsumen” Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1992. Malhotra, N. K., “ Marketing Research An Applied Orientation”,. 2nd Edition, New Jersey: Prentice Hall Inc, 1996 Swasta, Handoko, “ Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen”, BPFE, Yogyakarta, 1992