LE CORBUSIER: DARI PEMIKIRAN DAN KARYANYA
Theo Salim1
Abstract The name ofLe Corbusier is found among the great architects in this world, and maybe the greatest architect that ever live. The dynamic thought of Le Corbusier in architecture cannot be denied. During his life, he thought the development of architecture and theories and had been applied at their eras due to the development of culture and technology. His theories have exagerated a dynamic development in architecture and at last he talked about changing the language in architecture. Keywords: the thought
Abstrak Di antara arsitek besar dunia terdapat nama Le Corbusier yang mungkin terbesar diantara semua arsitek yang ada sampai saat ini. Pemikiran Le Corbusier yang dinamis dalam bidang Arsitektur tidak dapat dipungkiri. Sepanjang hidupnya, dia selalu memikirkan perkembangan arsitektur yang sesuai dengan perkembangan budaya dan industri dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Banyak teori arsitektur yang lahir dari pemikirannya dan menjadikan perkembangan arsitektur lebih dinamis. Kata Kunci: pemikiran
PENDAHULUAN Le Corbusier dilahirkan dengan nama Charles Edouard Jeanneret pada tanggal 5 Oktober 1887 di La Chaux de Fonds, sebuah kota pembuatan jam di Swiss. Le Corbusier bukan hanya dikenal sebagai seorang arsitek, tetapi juga sebagai pelukis dan penulis. Banyak orang berpendapat bahwa dia adalah arsitek terbesar yang pernah lahir di dunia. Rupanya yang sangat tegas dan cenderung kejam, pandangan yang tajam dengan bibir yang terkatup rapat cenderung sebagai bentuk seekor burung gagak yang dalam bahasa Perancis disebut "Corbeau", dan dengan alasan inilah dia merubah namanya menjadi Le Corbusier. Sebagai pelukis dan penulis, dia memakai nama aslinya Jeanneret. Le Corbusier meninggal tahun 1965. Dalam karirnya sebagai arsitek mula-mula dia mendesain dengan beberapa macam gaya dan pada tahun 20-an muncullah teori yang pertama dengan nama "Purism" dan pada tahun 50-an desainnya berubah kearah pahatan (sculptural form) dengan bahan beton yang tidak dihaluskan permukaannya dan aliran ini dinamakan "Brutalism". Sebenarnya "Purism" adalah nama artikel mengenai filsafat estetika yang ditulis oleh Amedee Ozenfant, seorang penulis mengenai seni, estetika dan arsitektur, pada tahun 1921. Ozenfant juga dikenal sebagai rekan kerja Le Corbusier. Untuk tulisan mengenai seni dan estetika dia tetap memakai nama Ozenfant sedangkan untuk tulisan mengenai arsitektur dia memakai nama keluarga ibunya yakni Saugnier. 1
Dosen Tidak Tetap Jurusan Arsitektur - FDTP - Universitas Pelita Harapan
Le Corbusier: Dari Pemikiran dan Karyanya (Theo)
I
PEMIKIRAN-PEMIKIRAN & KARYA LE CORBUSIER Sebelum lahirnya "Purism", Le Corbu bereksperimen dengan beberapa gaya masa lalu dan diantaranya menguasai gaya Renaissance Italia. Le Corbusier juga membuat beberapa rencana-rencana yang tidak dibangun dengan idea-idea yang baru dalam arsitektur, misalnya "Dom-Ino System" (1914)1 yang memperlihatkan sistem fabrikasi dalam bangunan dan idea ini adalah awal mula sistem pembuatan bangunan secara masal.
Gambar 1 Dom-Ino System (Sumber: Jencks, Charles, "Le Corbusier and The Tragic View of Architecture", Harvard University Press, 1974)
Juga ada sketsa villa dengan bentuk dasar diambil dari villa Italia, atap datar dan struktur dari beton bertulang dan untuk pertama kalinya dia memakai "roof garden" dalam desainnya. Dalam periode sebelum tahun 20-an dia memakai nama aslinya Jeanneret dan kemudian pindah ke Paris dan lahirlah Le Corbusier. Sebenarnya "roof garden" telah dipakai dalam gaya Renaissance Italia. Di Paris, Le Corbusier dan Amedee Ozenfant menerbitkan satu majalah bulanan dengan nama L'esprit Nouveau dan mereka menyatakan bahwa semua tulisan dan rancangan mereka berdasarkan ilmiah dan undang-undang universal. Majalah ini mereka pakai sebagai corong untuk menghantam lawan-lawan dan yang mereka anggap lawan dari jalan pikiran mereka. Mereka menyerang lawan-lawannya dengan sangat kejam baik pemikiran lawan maupun pribadi lawannya. Akibatnya Le Corbu mendapat banyak musuh. Konflik karena cemburu antara Le Corbu dan Ozenfant mengakibatkan penerbitan majalah tersebut terhenti pada tahun 1925. Pada tahun 1923 terbitlah tulisan dengan judul "Towards a New Architecture" (menuju arsitektur yang baru) dimana dunia mengakui dan mengagumi buku tersebut. Le Corbu tiba-tiba menjadi sangat terkenal. Mahasiswa Bauhaus di Wiemar langsung minta alternatif selain Expressionism dan mereka mengagumi motto Le Corbu yang sangat berbau teknologi yakni "machines to live in". Adalah sangat berlebihan jika menganggap Le Corbu sebagai satu-satunya arsitek yang mencetuskan masa jaya arsitektur modern karena Theo Van Doesberg dan De Stijl di 2
Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 2, No. 1, 2005 : 1 - 7
Holland juga punya andil dalam melahirkan masa jaya tersebut di atas, di samping Constructivism di Rusia dan Bauhaus di Jerman. Tetapi jika dibutuhkan seorang pahlawan untuk masa jaya tersebut maka tidak salah lagi Le Corbu adalah orangnya karena tulisantulisannya dan bangunannya yang telah ada. Dia secara pribadi dan secara moral terlibat langsung dalam masa jaya tersebut, lain halnya dengan yang lain dimana mereka hanya tersangkut dalam gerakan dan tidak secara pribadi dan moral. Dia memikul secara pribadi semua kesalahan teorinya dan menderita karenanya sedangkan yang lain tidak terkena akibatnya. Dia mengkritik Peter Behrens karena tidak setuju bangunan arah vertikal dan dianggapnya teknologi yang palsu, Le Corbu menyukai bangunan yang horizontal. Dia juga menyerang Walter Gropius dan Bauhaus karena menurutnya mereka hanya mengejar seni dekorasi dan tidak arsitektur atau penyelidikan ke arah standarisasi. Memang sepanjang hidupnya dia mencari suatu tipe simbolik yang universal yang dapat melintasi batas sejarah, budaya dan geografis dan tidak konvensional. Tapi sampai akhir hayatnya dia tidak mendapatkannya. Le Corbu menyerang Expressionism tetapi ternyata tahun 50-an dia merancang gereja Ronchamp dengan gaya Expressionism.
Gambar 2 Ronchamp (Sumber: Jencks, Charles, "Le Corbusier and The Tragic View of Architecture", Harvard University Press, 1974)
Dia juga menyalahkan aliran Constructivism karena menganggap seni hanya menyerupai bentuk mesin tetapi dia lupa bahwa dalam teori "Purism" dia mengatakan bahwa bentuk-bentuk murni seperti bola, pyramid, kubus dan lain-lainnya mempunyai hukum estetika yang abadi. Tidak seperti Wright, Mies dan Gropius, Le Corbu selalu mengikuti perkembangan arsitektur yang terkini dan hal ini membuatnya selalu kreatif dan dinamis sampai akhir hayatnya. Karangan Le Corbu dalam majalah L' esprit Nouveau penuh dengan usaha mencari standarisasi dan bentuk universal dan karangan tersebut dibukukan menjadi 4 jilid. Buku tersebut membawa akibat yang sangat besar dalam perkembangan arsitektur modern dan lahirlah aliran "International Style". Keempat buku tersebut adalah sebagai berikut: • Towards a New Architecture • The City of Tomorrow
Le Corbusier: Dari Pemikiran dan Karyanya (Theo)
3
• •
L'art decorative d'anjourd bui La Peinture Moderne
Dalam bukunya "Towards a New Architecture" dia menekankan segi moral dan kebenaran dalam arsitektur. Dia juga mengatakan tidak ada toleransi bagi kepalsuan dan kita akan hancur dalam ketidakbenaran. Dia juga mengatakan bahwa hubungan antara kita dan alam raya berdasarkan geometri, rasio matematik dan kebenaran yang sejati dan ini berarti bahwa hubungan tersebut terjadi berbau teknologi dan dia memang menuju keindahan dari produksi teknologi. Sebenarnya terjemahan judul "The City of Tomorrow" yang bernuansa futuristik tidak disukai oleh Le Corbu karena dia menolak dikatakan seorang futuris. Komposisi garis lurus secara geometrik bagi rancang kota tidak hanya fungsional, baik bagi lalu lintas, dan indah tetapi juga menjadi pola budaya yang baik. Semangat arsitektur modern adalah semangat geometrik, semangat pembangunan dan perpaduan. Sepanjang hidupnya dia berusaha membuktikan bahwa bentuk arsitektur dapat merubah hidup manusia tetapi teorinya yang menyatakan bahwa arsitektur bersifat politis pada akhir buku The City of Tomorrow dibantahnya sendiri. Dalam buku tersebut dia menulis mengenai kota dalam taman sebagai kota yang ideal. Proyek perumahan di Pessac adalah proyek pertamanya dalam jumlah yang banyak dimana Le Corbu memakai sistem elemen-elemen standar dan kombinasi bentuk yang bervariasi dan ini sesuai dengan dasar-dasar produksi masal. Juga sistem ini tidak hanya untuk mengatasi persoalan ekonomi dan teknis tetapi juga estetika. Tetapi ternyata Le Corbu hanya menyelesaikan persoalan perancangan rumah kebutuhan fisik pekerja dan tidak kebutuhan psikis masing-masing keluarga pekerja. Akibatnya mereka merubah bentuk tampak, bentuk jendela, menutup teras menjadi ruangan, menambah kamar dan lain-lainya. Semua ini telah merusak rancangan Le Corbu dan dia dengan getir berkata: "You know, it's life that's always right and the architect who's wrong". Dia berpendapat ada 4 fungsi kota yang baik yakni: • Menghilangkan kemacetan di pusat kota • Menambah kepadatan • Menambah sirkulasi lalu lintas • Membentuk lebih banyak ruang terbuka Kota yang dibangun berdasarkan effisiensi lalu lintas adalah kota yang dibangun untuk sukses. Dia membagi kecepatan dan tipe lalu lintas dengan meletakkan pada level yang berbeda sehingga tidak saling menghalangi. Dalam L' art decoratif d'anjourd' bui dia mengatakan ada 3 perubahan besar yang dibawa oleh era mesin yakni tumbuhnya industri, keadaan sosial yang lebih baik dan demokratis dan yang ketiga adalah moral revolusi. Secara sosial mungkin timbul krisis karena perpecahan antara masyarakat pra era mesin dengan masyarakat era mesin. Kebudayaan akan maju dan semua dekorasi borjuis akan hancur. Dia juga mengatakan keindahan adalah hasil dari fungsi dan keindahan ini akan sesuai dengan hukum alam, bentuk geometrik dan semua manifestasi alam raya. Jadi fungsi lebih utama dari keindahan. Dalam "Modular System" dia mempelajari dimensi manusia dan menjadi dasar dari desain industri, ergonomics dan anthropometrics, Dan seperti dalam "Towards a New Architecture" dia menekankan "moral" dengan membuang semua obyek yang tidak ada fungsinya seperti dekorasi yang hanya menyembunyikan semua kesalahan pembangunan.
4
Jurnal Umiah Arsitektur UPH, Vol. 2, No. 1, 2005 : 1 - 7
Dalam bukunya La Peinture Moderne yang ditulis oleh Ozenfant, banyak argumen mengenai "Purism" diuraikan dan diberi formulasi, diantaranya dia berkata bahwa "manusia adalah binatang geometrik", bahwa manusia juga tunduk pada sistem geometri. Hubungan antara empiris dan rationalism dalam kumpulan idea-ideanya dia bermaksud meletakkan seni dalam ilmu pengetahuan. Dia berpendapat bahwa manusia tidak mencari keindahan atau kesenangan dalam seni tetapi karakter dalam seni. Dalam periode tahun 20-an, ada 2 villa yang terkenal dirancang oleh Le Corbu yakni villa di Barches dan villa Savoy di Poissy. Secara visual terlihat bahwa kedua villa tersebut dirancang dengan kubus dimana bermacam-macam elemen geometrik diatur dengan bebas seperti lukisan gaya "Purism". Le Corbu mengatakan ada 5 dasar dari New Architeture yakni : • Rumah berada di atas kolom sehingga lantai dasar dapat di pakai untuk lalu lintas kendaraan • Adanya taman di atap karena atap datar • Rencana yang plastis • Tampak bebas dari rangka struktur • Jendela yang besar untuk cahaya Ada beberapa elemen yang khas yang ada dalam kedua villa ini seperti ramp atau jembatan, ketinggian ruang yang dua kali lipat, tangga pakai bordes atau tangga spiral, kamar mandi yang melengkung atau ruang jemur yang melengkung. Tetapi Frank Lloyd Wright berkata bahwa villa tersebut seperti kotak di atas tiang-tiang.
BRUTALISM Sesudah perang dunia II, Le Corbu merancang dua proyek besar yang akan sangat mempengaruhi arsitektur pasca perang yakni gedung PBB di New York dan United Habitation di Marseille.
Gambar 3 United Habitation (Sumber: Jencks, Charles, "Le Corbusier and The Tragic View of Architecture", Harvard University Press, 1974)
Le Corbusier: Dari Pemikiran dan Karyanya (Theo)
5
Proyek United di Marseille dengan penghuni 1600 orang dan dengan penampilan seperti kapal laut yang sangat besar adalah proyek pertama dengan teknik "exposed concrete" yang akan menjadi simbol dari New Brutalism dan Arsitektur Pasca Perang. Proporsi kolom lantai dasar seperti paha wanita yang kokoh dan atapnya tidak datar saja tetapi ada bentuk simbol tertentu dan tidak sesuai dengan arsitektur tahun 20-an yang telah dikembangkannya. Gedung United ini mempunyai pola seperti "The City of Tomorrow" dengan 4 fungsi yakni tempat tinggal, tempat kerja, lalu lintas dan rekreasi tetapi dia lupa akan daerah publik dan ruang politik seperti yang telah ada dalam kota-kota abad 19 yang lalu dan tidak terpikirkan oleh Corbu dalam "The City of Tomorrow". Dalam proyek Ronchamp dengan bentuk-bentuk garis melengkung (dan ini tidak sesuai dengan teori tahun 20-an dengan garis-garis lurusnya) menjadi pencetus mulainya neo expressionism. Di Ronchamp dia memakai teknik primitif seperti di Mesir yakni teknik membangun dengan lumpur, dalam hal ini beton yang disemprot. Dan kritisi arsitektur menganggap proyek ini mengandung kualitas metafora yang sulit diterjemahkan, ada yang melihat bentuknya sebagai topi biarawati, kerudung pendeta, haluan kapal layar dan ada yang melihat seperti tangan sedang berdoa. Tetapi Le Corbu menolak anggapan bahwa bentuk Ronchamp bersifat agamawi meskipun kritisi arsitektur beranggapan bahwa ini adalah proyek agamawi yang sangat baik di abad XX. Dalam proyek Chandigarh, India, dia membuat beberapa kesalahan perancangan dan mungkin ini terjadi karena dia banyak berada di Paris dan mendelegasikan wewenangnya kepada Piere Jeanneret. Kesalahan tersebut antara Iain seperti ruang terlalu panas, silau, tidak ada tempat dewa Hindu di rumah tinggal dan lain-lainnya. Dengan berkembangnya analogi bahasa dalam arsitektur, Le Corbu menyambut hal ini dengan penuh semangat dan dia beranggapan bahwa arsitek wajib membentuk bahasa yang baru. Dia mengakui bahwa jalan logikanya yang tahun 20-an sangat diagungkan telah berakhir dengan timbulnya bahasa Arsitektur. Arsitektur akan melahirkan banyak katakata baru dan akan memperkaya dunai arsitektur. Pada umur 18 tahun dia mengenal gaya naturalis dan Art Noveau, usia 31 tahun dia melahirkan teori "Purism" dan pada umur 59 tahun dia mengenal "Brutalism" dan akhirnya dia mengenal bahasa Arsitektur.
KESIMPULAN Dia telah berbuat banyak bukan saja dalam dunia arsitektur tetapi juga dalam bidang lukisan, arsitektur teoritis dan kritikus arsitektur. Seperti gambaran "Superman" filsuf Nietzsche dia menguasai kekuatan idea musuh-musuhnya dan kemudian menghancurkan mereka dan membentuk perpaduan yang baru. Dia memusuhi semua lawan-lawannya termasuk masyarakat demi kebenaran teori yang dianutnya. Inilah sosok genius Le Corbusier yang bersedia menjadi martir demi pendapatnya.
DAFTAR PUSTAKA Giedeon, Sigfried. (1967). "Space, Time and Architecture", Harvard University Press
6
Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 2, No. 1, 2005 : 1 - 7
Jencks, Charles. (1974). "Le Corbusier and The Tragic View of Architecture", Harvard University Press Jencks, Charles. (1982). "Modern Movements in Architecture", Penguin Books Ltd Sharp, Dennis. (1978). "The Rationalist", Architectural Press
Le Corbusier: Dari Pemikiran dan Karyanya (Theo)
7