LAYANAN REFERENSI VIRTUAL: SEBUAH STRATEGI JASA LAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN Anisa Sri Restanti Pustakawan Universitas Jenderal Soedirman Abstrak Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting dalam penyebaran informasi. Pada masa ini dunia kepustakawanan sedang mengalami masa transisi yang sangat besar dilihat dari sisi koleksi, SDM, dan fasilitas fisik perpustakaan. Perubahan ini merupakan penyesuaian kebutuhan pemustaka karena permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat ini. Terdapat beberapa layanan jasa informasi dalam sebuah perpustakaan perguruan tinggi. Salah satu di antaranya adalah layanan referensi. Menurut Tao (2009), penggunaan perpustakaan secara fisik telah bergeser ke format online sehingga berimbas pada menurunnya transaksi pada layanan jasa referensi. Artikel ini membahas layanan referensi virtual beserta perencanaan dan strateginya. Selanjutnya, artikel ini disusun berdasarkan studi literatur yang mendukung pokok bahasan. Berdasarkan studi literatur, dapat diketahui bahwa layanan referensi virtual adalah salah satu strategi perpustakaan dalam memberikan layanan referensi. Selanjutnya, perpustakaan dapat menghadirkan layanan referensi dalam “genggaman tangan” sehingga layanan referensi tidak ditinggalkan oleh pemustaka. Kata Kunci : layanan, referensi, informasi, literatur, virtual, perencanaan, strategi Abtract The development of information and communication technologies play an important role in the dissemination of information. At this time, the world of librarianship is undergoing a huge transition in terms of collections, human resources and physical facilities of the library. This change is an adjustment of the needs of the patrons as well as problems that occur at this time. There are several information services in a college library, one of which is a reference service. According to Tao (2009) use a physical library has shifted to an online format so that the impact on the decrease of the transaction reference services. This article discusses the virtual reference services as well as planning and strategy. Furthermore, this article is based on the study of literature that supports the subject. Based on the study of literature can be seen virtual reference services is one strategy in the library reference service. Furthermore, the library can deliver a service reference in the “one touch” so that services are not abandoned by the patrons. Keywords : services, reference, information, literature, virtual, planning, strategy A. Latar Belakang
yang merupakan kontribusi bagi masyarakat,
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting dalam penyebaran informasi. Priyanto (2011) menyatakan bahwa perguruan tinggi yang besar memiliki tiga peran utama, yaitu (1) pendidikan yang luar biasa bagi para mahasiswa; (2) penelitian, pengembangan, dan desiminasi ilmu pengetahuan; dan (3) kegiatan
budaya dan keilmuan. Perpustakaan sebagai jantung universitas mempunyai tantangan besar untuk mendukung ketiga peran tersebut. Pada masa ini, dunia kepustakawanan sedang mengalami masa transisi yang sangat besar dilihat dari sisi koleksi, sumber daya manusia (SDM), dan fasilitas fisik perpustakaan. Perubahan ini merupakan
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 1 April 2015
3
4
penyesuaian kebutuhan pemustaka dan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat ini. Perilaku pencari informasi yang sebagian besar mahasiswa telah mengalami Salah satu faktor penyebabnya pergeseran.Salah adalah karakteristik pemustaka, khususnya mahasiswa sebagai generasi digital atau disebutdigital native.Generasi muda tidak digital native melihat internet sebagai teknologi, melainkan sebagai bagian kehidupan. Dalam berbagai survei yang dilakukan oleh OCLC, terbukti mereka lebih memilih, yaitu memulai proses pencarian informasi dengan mesin pencari dibandingkan dengan sumber informasi lainnya, termasuk perpustakaan dan pustakawan (OCLC 2005 dalam Zuntriana, 2010). Terdapat beberapa layanan jasa Terdapat jasa informasi dalam beberapa sebuah layanan perpustakaan informasi tinggi. dalam Salah sebuah perpustakaan perguruan satu di antaranya perguruan tinggi. Salah satu di antaranya adalah layanan referensi. Menurut Tao (2009), adalah layanan referensi. Menurut Tao penggunaan perpustakaan secara fisik(2009), telah penggunaan perpustakaan secara fisik telah bergeser ke format online ‘dalam jaringan’ bergeser berimbas ke formatpada online ‘dalam jaringan’ sehingga menurunnya transaksi sehingga berimbas pada menurunnya pada layanan jasa referensi. Sebuahtransaksi survei pada layanan jasa referensi. Sebuah survei yang dilakukan oleh Asociation Research yang dilakukan oleh Asociation Library (ARL) pada tahun 2004 Research tercatat Library (ARL) pada tahun 2004 tercatat bahwa empat puluh satu perpustakaan di bahwa empat puluh satu perpustakaan seluruh negara menyediakan layanan jasa di di seluruh negara menyediakan layanan jasa di luar perpustakaan. Beberapa perpustakaan luar perpustakaan. perpustakaan perguruan tinggi Beberapa menyediakan layanan perguruan tinggi menyediakan referensi sebagai layanan kelilinglayanan yang referensi sebagai layanan keliling yang diberikan di asrama mahasiswa. Hal ini sesuai diberikan pernyataan di asrama mahasiswa. ini sesuai dengan Leonard Hal dalam Tao dengan pernyataan Leonard dalam Tao (2009)bahwa pemustaka cenderung untuk (2009)bahwa pemustaka untuk mengunjungi perpustakaancenderung dan kemudian mengunjungi perpustakaan danmengunjungi kemudian pustakawan harus pustakawan harus mengunjungi pemustakanya. pemustakanya. Hal ini menjadi kesenjangan sehingga memunculkan pertanyaan, yaitu bagaimana Hal ini menjadi kesenjangan sehingga strategi perpustakaan agar layanan referensi memunculkan pertanyaan, yaitu bagaimana tidak Berdasarkan strategiditinggalkan perpustakaanpemustaka. agar layanan referensi permasalahan tersebut, penulis merasa perlu tidak ditinggalkan pemustaka. Berdasarkan membahas referensi permasalahan layanan tersebut, penulis merasavirtual, perlu
perencanaan, dan strateginya sebagai upaya untuk memberikan layanan perpustakaan dengan menghadirkan layanan referensi dalam “genggaman tangan” pemustaka sehingga layanan referensi tidak ditinggalkan oleh pemustaka.
membahas
dan ruang lingkup kerja layanan referensi,
layanan
referensi
virtual,
B. Pembahasan 1. Layanan Referensi Perkembangan teknologi saat ini Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan setiap individu dapat meakses memungkinkan setiap individu dapat meakses informasi dengan mudah. Walaupun informasi dengan mudah. Walaupun demikian, banyak informasi yang tersedia demikian, banyak informasi yang tersedia menyebakan sebagia masyarakat--dalam hal menyebakan sebagia masyarakat--dalam hal ini—pemustaka mendapatkan informasi yang ini—pemustaka mendapatkan informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini tidak sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dapat dipahami karena informasi yang ada dapat dipahami karena informasi yang ada tidak semuanya berkualitas. Oleh karena itu, tidak semuanya berkualitas. Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan khusus untuk dapat dibutuhkan keterampilan khusus untuk dapat mengakses informasi dengan tepat. mengakses informasi dengan tepat. Perpustakaan merupakan salah satu tempat Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang tepat untuk mendapatkan informasi yang yang tepat untuk mendapatkan informasi yang berkualitas. Di dalam perpustakaan tersedia berkualitas. Di dalam perpustakaan tersedia layanan yang memberikan fasilitas asistensi layanan yang memberikan fasilitas asistensi untuk mengidentifikasi sumber informasi untuk mengidentifikasi sumber informasi berupa cetakandan elektronik yang relevan berupa cetakandan elektronik yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan informasi, dan sesuai dengan kebutuhan informasi, asistensi, dan instruksi, baik formal maupun asistensi, dan instruksi, baik formal maupun informal untuk mengoptimalkan pemanfaatan informal untuk mengoptimalkan pemanfaatan layanan yang tersedia pada layanan yang tersedia pada perpustakaan.Perpustakaan pun memberi Perpustakaan pun memberi perpustakaan.Perpustakaan informasi yang up to date dan faktual setiap informasi yang up to date dan faktual setiap saat dibutuhkan seperti layanan referensi saat dibutuhkan seperti layanan referensi (Thomas Galvin dalam Prasetyawan, 2012). (Thomas Galvin dalam Prasetyawan, 2012). Layanan referensi sering juga disebut sebagaiLayanan layanan informasi. Layanan referensi sering jugainformasi disebut dalam pengertian umumLayanan adalahinformasi proses sebagai layanan informasi. membantu pemustaka dalam pengertian umum mengidentifikasi adalah proses sumber informasi untuk menjawab pertanyaan, membantu pemustaka mengidentifikasi ketertarikan, dan tugas/masalah tertentu. sumber informasi untuk menjawab pertanyaan, Dengan mengacu keputusan konvensi ketertarikan, dan pada tugas/masalah tertentu. Reference and User Service Association dari Dengan mengacu pada keputusan konvensi American Association tentang definisi Reference Library and User Service Association dari dan ruang lingkup kerja layanan referensi, American Library Association tentang definisi
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 1 April 2015
Prasetyawan (2012) menyatakan bahwa layanan referensi adalah kegiatan konsultasi dim ana informasi di mana staf pustakawan merekomendasikan, menginterpretasikan, mengevaluasi, serta menggunakan sumber daya informasi untuk membantu pemustaka memenuhi kebutuhan informasinya. Cakupan ruang lingkup pekerjaan layanan referensi adalah transaksi referensi dan kegiatan lain yang melibatkan penciptaan dan pengolahan sumber daya informasi yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan koleksi referensi, sistem temu kembali informasi, database, website ‘laman’, mesin pencari, dan lain-lain agar dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh pemustaka untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Sementara itu, ruang lingkup pekerjaan selanjutnya adalah kegiatan penilaian yang mencakup penilaian dan evaluasi kegiatan referensi, sumber daya, jasa, dan layanan. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa semakin berkembang kuantitas informasi, pemustaka semakin membutuhkan bantuan dalam mengidentifikasi, temu kembali, dan mengevaluasi informasi yang spesifik sesuai kebutuhan mereka. Dengan kata lain, mereka butuh bantuan pustakawan. Inilah tugas pustakawan referensi atau disebut layanan referensi, layanan informasi, layanan pengguna, layanan penelitian, help desk. Inti layanan yang dimaksudkan adalah untuk menolong pemustaka mendapatkan yang diinginkan (Bopp dalam Wicaksono, 2013). Namun demikian, menurut Tao (2007), penggunaan perpustakaan secara fisik telah berubah melalui pergeseran dominan ke format online karena transaksi referensi telah menurun. Menurut beliau, kunjungan ke perpustakaan dan kebutuhan untuk terus mendapatkan bantuan informasi secara tatap muka menuntut pustakawan untuk menciptakan cara-cara baru untuk membawa layanan kepada pemustaka.
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 1 April 2015
2. Perencanaan Layanan Referensi Virtual 2. Perencanaan Layanan Referensi Virtual Dalam mengembangkan layanan referensi, perpustakaan hendaknya memperhatikan perilaku pemustaka yang pada saat ini termasuk generasi digital atau sering disebut sebagai digital native. Generasi ini tidak melihat internet sebagai teknologi, melainkan sebagai bagian kehidupan. Oleh karena itu, perpustakaan harus mengikuti kebiasaan mereka. Salah satu cara untuk tetap dekat dengan mereka adalah memberikan layanan referensi virtual. Virtual merupakan sesuatu yang nyata Virtual merupakan sesuatu yang nyata namun tidak konkrit (Shields, 2011). Layanan namun tidak konkrit (Shields, 2011). Layanan referensi virtual adalah layanan referensi yang referensi virtual adalah layanan referensi yang dilakukan secara elektronik yang mana dilakukan secara elektronik yang mana pemustaka menggunakan perangkat komputer pemustaka menggunakan perangkat komputer dan teknologi lainnya untuk berkomunikasi dan teknologi lainnya untuk berkomunikasi dengan staf pustakawan referensi tanpa dengan staf pustakawan referensi tanpa bertemu secara fisik (RUSA dalam bertemu secara fisik (RUSA dalam Prasetyawan, 2012). Dengan layanan ini Prasetyawan, 2012). Dengan layanan ini perpustakaan mampu memberikan layanan perpustakaan mampu memberikan layanan tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam dalam tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam dalam sehari. sehari. Dalam merencanakan layanan referensi merencanakan layanan strategis. referensi virtual, Dalam dibutuhkan sebuah analisis virtual, yang dibutuhkan sebuahdilakukan analisis strategis. Hal perlu dalam Hal yang layanan perlu referensi dilakukan dalam merencanakan virtual adalah merencanakantujuan layanan menentukan danreferensi sasaran. virtual Tujuanadalah yang menentukanakan tujuan dan sasaran. Tujuan yang ditetapkan memperjelas arah perubahan ditetapkan akan dituju, memperjelas arah perubahan yang akan memotivasi untuk yang akan tindakan dituju, kememotivasi mengambil arah yang untuk benar mengambil tindakan ke arah yang benar meskipun mungkin pada langkah awal secara meskipun menimbulkan mungkin pada langkah awal secara pribadi hal yang tidak pribadi menimbulkan hal yang menyenangkan. Analisis strategis tidak akan menyenangkan. Analisis strategis akan membantu pengkoordinasian tindakan yang membantuIni pengkoordinasian tindakan yang berbeda. akan berguna ketika mengalami berbeda. Ini akan berguna ketika mengalami hambatan dalam pelaksanaan layanan referensi hambatan dalam pelaksanaan layanan referensi virtual. virtual. Selanjutnya, analisis terhadap Selanjutnya, analisis terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman perlu dilakukan. Kegiatan ini sering ancaman perlu dilakukan. sering kita dengar dengan istilahKegiatan SWOT ini (strenght, kita dengar dengan istilah SWOT (strenght, weakness, opportunity, threat). weakness, opportunity, threat). 5
Strenght‘kekuatan’ Strenght ‘kekuatan’ adalah sumber daya atau kemampuan yang dimiliki oleh perpustakaan dan dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan suatu program kegiatan. Weakness ‘kelemahan’ adalah keterbatasan yang berasal dari dalam perpustakaan yang dimungkinkan akan menghambat suatu program jika tidak segera diatasi. Opportunity ‘peluang’ adalah beberapa situasi yang menguntungkan, berasal dari luar perpustakaan, dan mampu memberikan dukungan dalam pelaksanaan suatu program kegiatan. Threat ‘ancaman’ adalah situasi/keadaan yang kurang menguntungkan, berasal dari luar perpustakaan, dan dapat menghambat proses pengembangan suatu program kegiatan. Hasil analisisnya dapat digunakan untuk mengetahui kesiapan pelaksanaan layanan referensi virtual, termasuk kesiapan finansial untuk mengukur kualitas dan kuantitas layanan dengan sumber daya yang dimiliki. Selanjutnya, dibuat sebuah kegiatan publikasi untuk mengenalkan adanya layanan referensi virtual bagi pemustaka. Setelah dipublikasikan, waktunya untuk melaksanakan layanan referensi virtual. Namun, pelaksanaannya memerlukan evaluasi dengan memperhatikan saran atau kritik, baik dari dalam maupun di luar perpustakaan untuk memberikan layanan terbaik bagi pemustaka. 3. Strategi Pelaksanaan Layanan Referensi Virtual Pemanfaatan internet mutlak Pemanfaatan internet mutlak dibutuhkan dalam melaksanakan layanan dibutuhkan virtual. dalam melaksanakan layanan referensi Membuat website referensi virtual. Membuat perpustakaan dan melengkapi denganwebsite fiturperpustakaan dan melengkapi dengan fitur pendukung merupakan langkah fiturawal fitur pendukung merupakan langkah awal dalam melakukan layanan referensi virtual. dalam melakukan virtual. Layanan referensi layanan virtual referensi yang terpasang Layanan website referensiharus virtual yang terpasang dalam memenuhi kriteria dalam website harus memenuhi kriteria sebagai berikut: sebagai berikut: a. aprroachability, halaman interface pada a. website aprroachability, pada agar halaman mudah interface dan nyaman website agar mudah dan nyaman 6
digunakan untuk menelusuri informasi, serta menyediakan link gratis dan terbuka guna mengoptimalkan proses pencarian informasi, b. interest, menjawab pertanyaan e-mail dengan segera disertai dengan kalimat yang menunjukkan antusiasme pustakawan dalam membantu pemustaka, c. listening and inquiring, memperhatikan kebutuhan dan keluhan pengguna website dengan melakukan wawancara mendalam mengenai kebutuhan informasi pengguna, d. searching, mengoptimalkan fungsi mesin pencari dan sistem temu kembali informasi pada website, dan e. follow-up, tampilan website yang memberikan kesan kepada pengguna untuk datang atau menghubungi perpustakaan ketika membutuhkan informasi. Selanjutnya, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membangun aplikasi web adalah menggunakan teknologi yang paling dikuasai oleh pengelola perpustakaan, menggunakan teknologi dengan standar terbuka (open standard), menghindari teknologi yang dikemudian hari membuat pengguna terkunci (vendor lockin) dan kesulitan jika ingin beralih ke teknologi lain, menghindari teknologi yang sudah atau akan dianggap usang, menggunakan model dokumen HTML yang sesuai standar dengan struktur yang baik, dan memperhatikan aspek aksesibilitas dan konsisten. Beberapa strategi yang dibutuhkan Beberapa strategi yang dibutuhkan dalam melaksanakan layanan referensi virtual, dalam melaksanakan layanan referensi virtual, yaitu sebagai berikut. yaitu sebagai berikut. 1) Berintegrasi dengan teknologi Web 2.0 1) Berintegrasi dengan teknologi 2.0 2.0 Perkembangan teknologiWeb Web Perkembangan oleh teknologi 2.0 dapat dimanfaatkan layanan Web referensi dapat menyajikan dimanfaatkan oleh virtualnya layanan referensi untuk layanan menjadi untuk personal menyajikan virtualnya menjadi lebih danlayanan interaktif. Teknologi Web lebih merupakan personal dan teknologi interaktif. Teknologi Web 2.0 website yang 2.0 merupakanterjadinya teknologiinteraksi website memungkinkan dua yang arah memungkinkan arah antarpengguna terjadinya website interaksi (Casey duadalam antarpengguna website (Casey dalam VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 1 April 2015
Prasetyawan, 2012). Beberapa implementasi teknologi informasi yang bisa digunakan untuk layanan referensi virtual adalah (i) aplikasi wiki, blog, microblog, dan podcast; (ii) aplikasi wiki, blog, microblog, dan podcast; (iii) aplikasi wiki, blog, microblog, dan podcast; dan (iv) jejaring sosial (social networking). Aplikasi wiki dan blog sangat cocok wiki dan blog sangat cocok untuk Aplikasi mengaplikasikan manajemen untuk mengaplikasikan pengetahuan. Aplikasi ini dapat manajemen digunakan pengetahuan. Aplikasi ini dapat untuk membuat konten bersama, baikdigunakan oleh staf untuk membuat konten bersama, baik olehWiki staf perpustakaan maupun oleh pemustaka. perpustakaan maupunpenciptaan, oleh pemustaka. Wiki dan blog mendukung manajemen, dan blog mendukung manajemen, distribusi, publikasi, penciptaan, dan temu kembali distribusi, publikasi, dan temu kembali informasi (Turnbull dalam Prasetyawan, informasiWiki (Turnbull dalam Prasetyawan, 2012). bisa juga digunakan untuk 2012). Wiki bisa juga digunakan kebutuhan seperti membangun layanan untuk ready kebutuhan seperti membangun layanan ready reference, membangun subject guides reference, diskusi, membangun subject Blog guides (pathfinder), dan proseding. bisa (pathfinder), diskusi, dan proseding. Blog bisa digunakan untuk blog referensi untuk digunakan kampus, untuk blog referensipembaca, untuk newsletter bimbingan newsletterberita, kampus, pembaca, buletin dan bimbingan personal statemen. buletin berita,merupakan dan personal Microblog blog statemen. yang Microblog merupakan blog menginformasikan, update, komentar yang dan menginformasikan, update, komentar dan memberitahukan pemustaka dalam format memberitahukan pemustaka format yang sangat ringkas. Podcas dalam menyediakan yang sangat menyediakan akses melalui ringkas. internet, Podcas tetapi menggunakan akses audio. melalui Pustakawan internet, tetapi menggunakan file referensi dapat file audio. Pustakawan referensi dapat menggunakan podcas untuk memberikan tur menggunakan podcas untuk memberikan tur tentang koleksi, mendistribusikan rekaman tentang dan koleksi, mendistribusikan rekaman seminar, lain-lain. seminar,Jejaring dan lain-lain. sosial (social networking) merupakan situssosial yang (social secara networking) terstruktur Jejaring memfasilitasi interaksi online antarpemustaka merupakan situs yang secara terstruktur dan terbuka untuk berbagi data. Jejaring sosial memfasilitasi interaksi online antarpemustaka memungkinkan seseorang untukJejaring dapat selalu dan terbuka untuk berbagi data. sosial berinteraksi dengan rekan atau temannya dan memungkinkan seseorang untuk dapat selalu saling berbagi informasi. Untuktemannya pustakawan berinteraksi dengan rekan atau dan referensi, situs jejaring sosial dapat menjadi saling berbagi informasi. Untuk pustakawan tempat barusitus menawarkan layanan referensi. referensi, jejaring sosial dapat menjadi 2) Kesiapan sumber daya layanan manusiareferensi. tempat baru menawarkan Dalam pelaksanaan program ini, 2) Kesiapan daya manusia dibutuhkan sumber kompetensi pustakawan yang Dalam pelaksanaan program ini, dibutuhkan kompetensi pustakawan yang VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 1 April 2015
berkaitan dengan teknologi. Menurut Webjunction dalam Wiyarsih (2012), selain pustakawan mampu mengelola spam yang tidak berguna, syarat kompetensi pustakawan dalam bidang teknologi mencakup (a) core email, yaitu kemampuan dalam penggunaan email, melakukan fungsi dasar dari aplikasi email seperti menerima, membuka, mengirim, atau menghapus pesan e-mail; (b) core hardware, yaitu kemampuan penggunaan komponen hardware dan harus disertai pengetahuan bagaimana alat tersebut dapat berfungsi sehingga apabila ada trouble dapat diatasi; (c) core internet, yaitu pustakawan memiliki kemampuan untuk memahami dan menggunakan internet dan world wide web untuk melakukan penelusuran informasi yang relevan dan akurat dengan kebutuhan pemustaka. Pustakawan dapat melakukan download subjek-subjek dari e-book atau ejournal yang sering dicari pemustaka; (d) core operating system, yaitu pustakawan mampu memahami fungsi sistem operasi dasar yang berhubungan dengan cara mengelola file atau folder yang ada, mengecek virus, delete, dan fungsi reycycle bin dapat membantu pustakawan dalam mengelola informasi; (e) core software, yaitu kemampuan untuk memahami dan dapat melakukan fungsi dasar aplikasi software, terutama yang berkaitan dengan otomasi perpustakaan; dan (f) core web tools, yaitu kemampuan pustakawan untuk menggunakan fasilitas atau peralatan yang berfungsi sebagai social networking seperti facebook, YouTube, MySpace, dll. Selain yang baru disebutkan tadi, Cohn yang barubahwa disebutkankompetensi tadi, Cohn (2005) Selain berpendapat (2005) berpendapat pustakawan referensibahwa virtual kompetensi meliputi pustakawan berkomunikasi referensi virtual kemampuan secara meliputi online kemampuan secara online seperti chattingberkomunikasi dan e-mail, memahami etiket seperti chatting dan e-mail, memahami etiket dalam bentuk-bentuk komunikasi online; dalam melakukan bentuk-bentuk komunikasi mampu transaksi referensi online; dalam mampu melakukan transaksi referensi dalam lingkungan online secara efektif; memiliki lingkungan online secara efektif; memiliki keterampilan lanjutan dalam pencarian di keterampilan lanjutan dalam pencarian di
7
internet; khususnya kemampuan untuk memilih “starting point” terbaik untuk pencarian online; memiliki kemampuan untuk mencari secara efektif seperti halnya pencarian dalam database perpustakaan; memiliki pengetahuan lanjutan tentang batasan dan perizinan yang berhubungan dengan penggunaan database perpustakaan; membantu pengguna secara online dalam menerapkan keterampilan berpikir kritis dalam temu kembali; menggunakan dan mengevaluasi informasi; mampu melakukan sesi browsing kolaboratif dengan pemustaka secara efektif; mampu mengevaluasi dan mengidentifikasi transaksi referensi secara online untuk strategi perbaikan; mampu multitask dan mengelola beberapa Window; mampu menciptakan dan menerapkan kebijakan transaksi referensi dalam lingkungan online; memiliki keterampilan pemecahan masalah serta mampu menjelaskan masalah teknis untuk mengidentifikasi solusi; memiliki kemampuan untuk mengefektifkan penggunaan perintah keyboard Windows dan shortcuts; dan memiliki komitmen untuk terus-menerus belajar guna meningkatkan keterampilan dalam semua bidang layanan referensi. Selanjutnya, pedoman perilaku kinerja Selanjutnya, pedoman perilaku kinerja penyedia layanan referensi yang penyedia layanan referensi yang direkomendasikan oleh Reference and User direkomendasikan oleh Reference and User Service Association meliputi (i) pustakawan Service Association meliputi (i) pustakawan referensi nampak bersahabat dan bersedia referensi nampak bersahabat dan bersedia untuk membantu pemustaka dalam memenuhi untuk membantu pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi, antusiasme pustakawan kebutuhan informasi, antusiasme pustakawan yang bereferensi tinggi dalam pemberian yang bereferensi tinggi dalam pemberian layanan, pustakawan referensi mampu layanan, pustakawan referensi mampu memahami dengan baik terhadap pertanyaan memahami dengan baik terhadap pertanyaan yang diajukan dan kemudian mampu yang diajukan dan kemudian mampu mengidentifikasi kebutuhan informasi mengidentifikasi kebutuhan informasi pemustaka sehingga pemustaka menjadi pemustaka sehingga pemustaka menjadi mudah dalam memenuhi kebutuhan mudah dalam memenuhi kebutuhan informasinya, (ii) pustakawan referensi informasinya, (ii) pustakawan referensi memiliki kemampuan yang dapat diandalkan memiliki kemampuan yang dapat diandalkan 8
untuk menelusuri informasi yang dibutuhkan pemustaka secara akurat dan relevan, dan (iii) pustakawan referensi mampu mengenali apakah pemustaka sudah puas atau belum terhadap hasil pencarian informasi yang diberikan. 3) Memanfaatkan teknologi gerak 3) Memanfaatkan teknologi gerak Perangkat bergerak (teknologi gerak) Perangkat bergerak (teknologi gerak) memungkinkan pemustaka untuk mengakses memungkinkan pemustaka untuk mengakses informasi atau melakukan transaksi tanpa informasi atau melakukan transaksi tanpa terikat oleh tempat dan waktu. Perkembangan terikat oleh tempat dan waktu. Perkembangan teknologi bergerak diawali dengan teknologi teknologi bergerak diawali dengan teknologi komunikasi khususnya teknologi telepon komunikasi khususnya teknologi telepon seluler atau telepon genggam yang berfungsi seluler atau telepon genggam yang berfungsi sebagai alat komunikasi dengan fasilitas sebagai alat komunikasi dengan fasilitas telepon dan short message service. telepon dan short message service. Perkembangan terkini kemampuan sebuah Perkembangan terkini kemampuan sebuah smartphone pun dapat bersaing dengan sebuah smartphone pun dapat bersaing dengan sebuah personal komputer. personal komputer. Secara umum, aplikasi pada perangkat umum, aplikasi menjadi pada perangkat bergerakSecara dikelompokkan dua. bergerak dikelompokkan menjadi dua. Pertama adalah aplikasi bergerak yang bersifat Pertama (native adalah aplikasi yang bersifat native mobilebergerak application), yaitu native (native mobile application), yaitu program atau kumpulan program yang bekerja program atau kumpulan program bekerja pada perangkat bergerak untukyang melakukan pada perangkat bergerak untuk tugas tertentu. Tugas aplikasi ini melakukan mencakup tugas tertentu. Tugas aplikasi ini fungsi yang sangat luas mencakup seperti fungsi yang sangat luas seperti mengirim/menerima panggilan telepon, mengirim/menerima panggilan telepon, pesan, browsing, mengirim/menerima browsing, chatting, jejaring sosial, pesan, audio, video, game, chatting, jejaring sosial, audio, video, game, dll. Aplikasi bergerak mampu mengambil data dll. Aplikasi bergerak dari mampu internet mengambil data secara on-line atau secara on-linedahulu darikemudian internet atau mengunduhnya digunakan mengunduhnya dahulu kedua kemudian digunakan adalah aplikasi secara offline. Aplikasi secara offline. Aplikasi adalah aplikasi bergerak berbasis webkedua (web-based mobile bergerak berbasis application), yaitu web situs (web-based web sepertimobile pada application), situs web seperti pada umumnya yangyaitu berupa halaman-halaman web umumnya yang berupa halaman-halaman web yang ditulis menggunakan HTML dan dapat yang ditulis menggunakan dapat diakses melalui internet. HTML Keduadanaplikasi diakses internet. Kedua aplikasi tersebut melalui dapat dimanfaatkan perpustakaan tersebut perpustakaan khususnyadapat untukdimanfaatkan mengembangkan layanan khususnya referensi danuntuk cocokmengembangkan jika disuguhkan layanan sebagai referensi cocok virtual jika disuguhkan sebagai layanan dan referensi karena aplikasi layanan referensi karena aplikasi tersebut populer dan virtual banyak penggunanya. tersebut populer dan banyak penggunanya. VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 1 April 2015
Layanan referensi virtual akan dapat dilaksanakan dengan baik jika terjadi hubungan yang sinergis antara pihak intern perpustakaan dengan lembaga induk yang menaungi perpustakaan. Kerja sama dapat terlaksana jika terjalin komunikasi yang baik dengan lembaga induk perpustakaan atau pihak di luar perpustakaan. Kerja sama dapat dilakukan dengan profesi lain, misalnya dengan para ahli teknologi infornasi. Selain itu, perpustakaan perlu menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain sehingga mau memberikan corporate social responsibility untuk mendukung kegiatan perpustakaan. Gambar Mobile Reference Service
referensi virtual, diperlukan perencanaan dan strategi untuk mengetahui kesiapan dalam melaksanakan layanan ini. Layanan referensi virtual merupakan salah satu strategi perpustakaan sebagai upaya untuk memberikan layanan dengan menghadirkan layanan referensi dalam “genggaman tangan” sehingga layanan referensi tidak ditinggalkan oleh pemustaka. Daftar Pustaka Bryson, Jo. 1990. Effective Library and Information Centre Management. England: Gower. Cohn, John M dan Ann L. Kelsey. 2005. Staffing the Modern Library: AHowto Do It Manual. New York: NealShuman Publishers, Inc. Nugroho, Y. Joko. 2014. “Pemanfaatan Teknologi Bergerak pada Layanan Perpustakaan” dalam Info Persada 12(2): 76—84.
Sumber: Tao, 2009 C. Kesimpulan Perkembangan teknologi informasi Perkembangan teknologi informasi telah mengubah dunia kepustakawanan, antara telahpada mengubah dunia kepustakawanan, antara lain koleksi, fasilitas, dan juga perilaku lain pada koleksi, fasilitas,tersebut dan juga menuntut perilaku pemustaka. Perubahan pemustaka. untuk Perubahan tersebut menuntut pustakawan menciptakan cara-cara baru pustakawan untuk menciptakan cara-cara baru untuk membawa layanan kepada pemustaka. untuk membawa pemustaka. Layanan referensilayanan virtualkepada merupakan salah Layanan referensi virtual merupakan salah satu pengembangan jenis layanan referensi satu pengembangan layananpemustaka. referensi dengan menyesuaikanjenis perilaku dengan menyesuaikan perilaku Dengan layanan referensi pemustaka. virtual, Dengan layanan referensi virtual, perpustakaan mampu memberikan layanan perpustakaan mampu memberikan tujuh hari dalam seminggu, 24 jamlayanan dalam tujuh hari dalam seminggu, 24 jam dalam sehari. Sebelum melaksanakan layanan sehari. Sebelum melaksanakan layanan VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 1 April 2015
Prasetyawan, Yanuar Yoga. 2012. “Wajah Masa Depan Layanan Referensi pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia” dalam Kepustakawanan Libraria 2(1):63—75. 63—75. Libraria2(1): Priyanto, I. F. 2011. “Meningkatkan Peran dan Fungsi Perpustakaan sebagai Sumber Rujukan Mutakhir untuk Menemukan Kebaruan Hasil Penelitian (Research Novelty)” dalam Seminar Nasional dalam Rangka Hibah PHKI Tema A 2011 di Perpustakaan Universitas Negeri Semarang, Semarang, 12 Juli 2011. Qalyubi, Syihabuddin. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
9
Yogyakarta: Fakultas Sunan Kalijaga.
Adab
IAIN
Shields, Rob. 2011. Virtual: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra. Tao, Donghua, et.al. 2009. “The Mobile Reference Service: A Case Study of An Onsite Reference Service Program at The School of Public Health”. 97(1) Journal Medical Association 97(1): 34—40.
10
Wicaksono, Hendro. 2013. “Layanan Referensi Berbasis Web yang Aksesibel bagi Semua Orang” dalam Visi Pustaka 15(2): 120—128. Wiyarsih dan Maryatun. 2012. “Kesiapan Pustakawan dalam Menghadapi Era Digital: Studi pada Pustakawan di Perpustakaan UGM” dalam Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi 7(1): 19—26. Zuntriana, A. 2010. “Peran Pustakawan di Era Library 2.0” dalam Visi Pustaka 12(2): 12(2):1—5.
VISI PUSTAKA Vol. 17 No. 1 April 2015