LAPORAN TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BAGI PENDIDIK PAUD KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014
ERLINA
NAMA TRANING PROVIDER
: PP PAUDNI REG II SEMARANG
ALAMAT PROVIDER
: JL.DIPONEGORO UNGARAN
TANGGAL PELAKSANAAN DIKLAT
: 08 SEPT s.d 15 NOVEMBER 2014
TANGGAL PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI: 21 OKTOBER-15 NOVEMBER TEMPAT PELAKSANAAN TUGAS MANDIR : TK PERTIWI PANICAN ALAMAT TEMPAT TUGAS MANDIRI
: JL. RAYA PANICAN RT 13 RW 05
KATA PENGANTAR
Setelah mengikuti rangkaian pendidikan dan latihan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, maka dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi pendidik PAUD adalah menyusun dan menyerahkan Laporan Akhir Pelaksanaan Tugas Mandiri. Menyadari bahwa pelaksanaan tugas mandiri sangat menentukan kelulusan bagi peserta, maka dengan segala keterbatasan dan kekurangannya penyusun telah berusaha keras melaksanakan tugas mandiri dan menyusun laporan akhir ini. Namun demikian, hal itu bukan merupakan tujuan akhir penyusun dalam rangka meningkatkan kompetensi menuju pendidik professional, karena apa yang telah penyusun lakukan ini baru pada jenjang tingkat dasar. Semoga apa yang telah penyusun lakukan selama ini akan memberikan hasil yang optimal dan memberi manfaat bagi diri penyusun dan peserta didik khususnya, maupun bagi perkembangan dunia pendidikan usia dini pada umumnya. Akhir kata, penyusun senantiasa membuka diri untuk menerima saran, kritik dan bimbingan, demi perbaikan di masa yang akan datang.
Purbalingga, 16 November 2014 Penyusun,
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………. KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… SURAT KETERANGAN TELAH MENGIKUTI DIKLAT ………………………… LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….
i ii iii v vi
BAB I
Pendahuluan …………………………………………………………….. 1. Latar Belakang …………………………………………………. 2. Dasar Hukum …………………………………………………... 3. Tujuan …………………………………………………………… 4. Manfaat ………………………………………………………….
1 1 2 3 3
BAB II
Pelaksanaan …………………………………………………………….. 1. Waktu …………………………………………………………… 2. Tempat …………………………………………………………..
4 4 4
BAB III
Kegiatan yang dilaksanakan tiap hari ………………………………… 1. Jadwal Kegiatan ……………………………………………….. 2. Uraian Kegiatan ……………………………………………….. 3. Hasil yang diperoleh …………………………………………...
5 5 5 7
BAB IV
Permasalahan dan Pemecahan ……………………………………… 1. Permasalahan …………………………………………………. 2. Pemecahan ……………………………………………………..
13 13 14
BAB V
Penutup …………………………………………………………………. 1. Simpulan ………………………………………………………. 2. Saran ……………………………………………………………
17 17 18
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN 1. Instrumen Penilaian Laporan Tugas Mandiri 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Tugas Mandiri 3. Bukti Kehadiran Peserta Diklat 4. Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) 5. Rencana Kegiatan Harian (RKH) 6. Jurnal Harian Peserta 7. Pedoman Wawancara Pemantauan Pelaksanaan Tugas Mandiri 8. Instrumen Observasi Pelaksanaan Tugas Mandiri 9. Instrumen Penilaian Kinerja Pendidik PAUD
10. Instrumen Evaluasi/Cheklist Penilaian Perkembangan Anak 11. Even Sampling Penilaian Perkembangan Anak 12. Catatan Anekdot 13. Instrumen Diteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktiv 14. Laporan Layanan Kesehatan 15. Laporan Layanan Pemenuhan Gizi 16. Laporan Layanan Pengasuhan dan Perawatan 17. Dokumen Lembar Kerja 18. Dokumen Visual/foto dan Video
SURAT KETERANGAN TELAH MENGIKUTI DIKLAT Nomor /Etr.Pbg/XI/2014
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: SITI MUNIFAH ,SP
Jabatan
: KETUA PANITIA E TRAINING KAB.PURBALINGGA
Alamat
: KAB.PURBALINGGA
Menyatakan bahwa: Nama ( Peserta )
: ERLINA ,S.Pd AUD
Lembaga PAUD
: TK PERTIWI PANICAN
Alamat
: JL.RAYA PANICAN RT 13 RW 05 Kec. Kemangkon, Kab. Purbalingga
Pada saat dikeluarkan surat keterangan ini, yang bersangkutan adalah benar telah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar yang berlangsung dari tanggal 8 SEPT s/d 15 NOV. 2014 di Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. Surat keterangan ini dipergunakan sebagai bukti kelengkapan bahwa yang persangkutan telah menyelesaikan Kegiatan tatap muka pada Diklat Tatap muka Diklat berjenjang tingkat dasar. Demikian agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Purbalingga 15 Nov 2014
Ketua Provider
___________________
Ketua Panitia
SITI MUNIFAH,SP
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BAGI PENDIDIK PAUD KABUPATEN PURBALINGGA 2014
Disusun oleh: Erlina, S.Pd.AUD
Diajukan sebagai persyaratan kelulusan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
Purbalingga, 16 November 2014 Ketua Pelaksana
Pendamping
SITI MUNIFAH, SP PELAKSANA
PAINAH, S.Pd Kepala TK Pertiwi Panican
Mengetahui, Kepala/Ketua Training Provider
(_______________________)
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang Pendidik PAUD/TK adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan melakukan evaluasi hasil pembelajaran, serta melakukan bimbingan, pengasuhan dan perlindungan terhadap anak didik. Sehingga seorang pendidik PAUD/TK seyogyanya menjalankan tugasnya setelah kompetensi dan kualifikasinya terpenuhi lebih dahulu. Pemerintah telah mengeluarkan standar Pendidik PAUD sebagaimana tercantum dalam Permendiknas No. 16 tahun 2007 dan Permendiknas No. 58 tahun 2009, dimana disebutkan bahwa ada tiga tingkatan pendidik PAUD yaitu: pengasuh, guru pendamping, dan guru dengan masing-masing kualifikasi dan kompetensi yang harus dipenuhi. Sesuai dengan komptensinya itu, maka masingmasing tingkatan pendidik itu memiliki kewewenangan dan tanggung jawab yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya. Namun harus diakui bahwa kenyataan di lapangan, terdapat pendidik PAUD/TK belum memiliki kualifikasi maupun kompetensi sebagaimana yang diharapkan. Masih banyak pendidik PAUD/TK yang hanya berpendidikan menengah atas (SMA/SMK) bahkan tidak sedikit yang berpendidikan menengah pertama (SMP/MTs). Di sisi lain, kondisi di lapangan juga menunjukan banyak pendidik PAUD/TK seperti itu sudah berperan sebagai guru inti meski belum memiliki kualifikasi dan kompetensi, dan hanya mengandalkan pengalaman semata. Atas dasar kondisi tersebut, pemerintah melakukan upaya peningkatan mutu layanan yang relevan dengan tuntutan masyarakat, melalui peningkatan kompetensi Tutor PAUD di Kabupaten Purbalingga di bawah koordinasi Training Provider
PP
PAUDNI
Regional
II
(Jawa
Tengah/Semarang)
untuk
menyelenggarakan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar. Program tersebut bertujuan untuk mempersiapkan pendidik sebagai pengasuh dengan kompetensi standar. Di Kabupaten Purbalingga, rangkaian kegiatan tersebut telah berlangsung sejak tanggal 08 September s.d 15 November 2014. Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan diklat tersebut sesuai target waktu yang telah ditentukan,
maka bagi seluruh peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar di Kabupaten Purbalingga dituntut untuk melaksanakan Tugas Mandiri selama 25 hari kerja atau setara dengan 200 jam kegiatan. Termasuk di dalamnya setiap peserta diklat harus mampu menyelesaikan dan menyerahkan laporan akhir.
2. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. d. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru. f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. g. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal Tahun 2010 – 2015.
3. Tujuan a. Secara umum untuk memenuhi tugas dan kewajiban sebagai peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar PAUD/TK yang dilaksanakan oleh Training Provider Regional II Semarang ; b. Secara khusus untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan setelah menunaikan serangkaian tugas mandiri sebagai peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar PAUD/TK.
4. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan tugas sebagai peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar antara lain adalah : a. Menemukan
persepsi
yang
sama
bagi
semua
fihak
karena
dalam
penyelenggarakan dan pelaksanaan Diklat Berjenjang ini memiliki arti penting, bahwa tuntutan kompetensi adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh para pendidik PAUD/TK. b. Terkait dengan persepsi sebagaimana tersebut pada huruf (a), diharapkan dapat meningkatkan mutu dan layanan pendidik PAUD/TK sebagai pengasuh dengan kompetensi standar, yang ditandai dengan : Memiliki etika dan karakter sebagai pendidik PAUD/TK. Memahami dan mampu menyusun rencana pembelajaran. Pemahaman konsep dasar pendidikan anak usia dini. Memahami tumbuh – kembang anak usia dini. Mengetahui cara belajar anak melalui metodologi bermain. Memahami anak berkebutuhan khusus. Mengerti pentingnya kesehatan dan pemberian gizi yang tepat. Mengerti dan mampu melakukan evaluasi. Mampu berkomunikasi dengan baik dalam proses pembelajaran dan bimbingan terhadap anak usia dini.
BAB II Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan Rangkaian kegiatan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dilaksanakan sejak tanggal 08 September 2014 sampai dengan tanggal 15 November 2014. Disela-sela waktu rangkaian kegiatan tersebut di
atas,
penyusun
melaksanakan pula kegiatan tugas mandiri yang berlangsung selama 25 hari kerja atau setara 200 jam kegiatan, yang dilakukan mulai tanggal 21 Oktober sampai dengan 15 November 2014.
2. Tempat Kegiatan a. Tempat kegiatan Diklat di : TK PEMBINA, Jln. Pucung Rumbak, Bancar, Purbalingga. b. Tempat melaksanakan Tugas Mandiri di : TK PERTIWI PANICAN, Jln. Raya Panican RT.13 RW.05, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga.
BAB III Kegiatan yang dilaksanakan tiap hari
1. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan dalam rangka melaksanakan Tugas Mandiri dibagi menjadi 5 tahapan kegiatan, sebagai berikut : a. Hari ke 1 - 5
( tgl. 21 s.d tgl. 25 Oktober 2014 ) ;
b. Hari ke 6 – 9
( tgl. 26 s.d tgl. 29 Oktober 2014 ) ;
c. Hari ke 10-15
( tgl. 30 Oktober s.d tgl. 5 November 2014 ) ;
d. Hari ke 16 – 24 ( tgl. 6 s.d 14 November 2014 ) ; e. Hari ke 25
( tgl. 15 November 2014 ).
2. Uraian Kegiatan a. Hari ke 1 – 5 (Persiapan dan menyusun Jadwal Tugas Mandiri) : Meskipun tugas mandiri dilaksanakan di lembaga masing-masing peserta, namun persiapan dan penyusunan jadwal kegiatan tetap dilakukan. Agar dalam pelaksanaannya nanti berjalan lancar sesuai standar yang diharapkan,
maka
persiapan
dan
penjadwalan
kegiatan
ini
pun
dikoordinasikan dengan Pendamping dan Ketua Pelaksana diklatsar. b. Hari ke 6 – 9 (Menyusun RKM, RKH, dan Evaluasi) : Penyusunan rencana kegiatan pembelajaran merupakan
proses
pembuatan rencana, model, pola, bentuk, konstruksi yang melibatkan peserta diklatsar (pendidik), peserta didik, serta fasilitas lain yang tersedia di TK Pertiwi Panican, dengan rumusan sebagai berikut : o Disusun sesuai tahap perkembangan usia peserta didik, yaitu anak usia 5-6 tahun. o Menetapkan aspek dan indikator perkembangan yang ingin dicapai, menetapkan konsep pengetahuan/materi, tema pembelajaran, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. o Disusun secara sistematis, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena RKH berfungsi sebagai pedoman kegiatan pembelajaran, maka penyusun (peserta diklatsar) menetapkan pula tujuan yang akan dicapai, cara mencapainya, alokasi waktu yang tersedia, alat bantu atau bahan yang tersedia untuk mencapai
tujuan pembelajaran, serta alat evaluasi untuk menilai perkembangan anak. c. Hari ke 10-15 (Melakukan kegiatan Pembelajaran di lembaga tempat melaksanakan tugas mandiri) : Dalam melakukan kegiatan tugas mandiri, penyusun uraikan sebagai berikut : o Datang ke tempat kegiatan sesuai dengan jadwal yang sudah disusun (datang sebelum anak datang dan pulang sesudah semua anak pulang). o Melaksanakan kegiatan harian, mulai dari penyambutan anak hingga waktu belajar usai. Kegiatan yang dilakukan adalah pembelajaran bagi anak usia 5 – 6 tahun. o Mencatat hal-hal penting yang terjadi ketika melakukan kegiatan harian. Catatan harian ini ditandatangani oleh Kepala TK Pertiwi Panican selaku pendamping. d. Hari ke 16 - 24 (Diskusi Umum, Evaluasi, dan Perbaikan) : o Melakukan sharing/diskusi, dan evaluasi dengan pendamping, teman sejawat, maupun pelaksana diklatsar, untuk mendapatkan masukan dan perbaikan. o Mendiskusikan hambatan-hambatan yang ditemui dan bagaimana cara mengatasi maupun memperbaikinya. o Di akhir kegiatan ini, penyusun mulai mengawali penyusunan laporan akhir tugas mandiri ; e. Hari ke 25 (Menyerahkan Laporan Akhir Tugas Mandiri) : Penyusun menyampaikan Laporan akhir tugas mandiri baik dalam bentuk hard & soft-copy kepada Penyelenggara/Pelaksana Diklatsar sesuai tengat waktu yang telah ditetapkan yakni, selambat-lambatnya 10 hari setelah berakhirnya tugas mandiri.
3. Hasil yang diperoleh Selama sepekan (6 hari) melaksanakan tugas mandiri, sesungguhnya ada banyak hal yang diperoleh. Namun adanya keterbatasan kemampuan dan alokasi waktu yang tersedia, maka dalam laporan ini penyusun fokuskan pada hasil proses pembelajaran yang diserap oleh anak didik, dengan kata lain
penilaian perkembangan anak didik. Ada 2 alasan yang saling terkait melandasi pemikiran penyusun. Pertama, hasilnya menjadi refleksi bagi diri penyusun untuk mengukur berhasil atau tidaknya penyusun mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti diklat berjenjang. Apalagi bahan ajar dalam diklat tersebut masih dalam level dasar, sehingga jika terdapat kesalahan implementatif dapat terdeteksi sejak dini. Kedua, sebagai umpan balik (feedback) guna menilai kekurangan disanasini, baik itu menyangkut perencanaan, metodologi, penampilan, maupun pendekatan yang digunakan, sehingga diperlukan revisi demi perbaikan di waktu yang akan datang. Mengacu Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD dinyatakan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak. Penilaian dilakukan melalui pengamatan, penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot, percakapan atau dialog, laporan orangtua, dokumentasi hasil karya anak, serta deskripsi profil anak. Maka selama melaksanakan tugas mandiri yang berlangsung
pada
hari-hari
efektif
pembelajaran,
hasil
pencapaian
perkembangan anak didik kami laporkan dalam bentuk table rekapitulasi penilaian perkembangan anak per-hari per-RKH (Rancangan Kegiatan Harian) yang sebelumnya telah dibuat oleh penyusun. Tabel 1*) : Rekapitulasi penilaian perkembangan anak Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak Tugas Mandiri hari ke 1 : (Kamis, 30 Oktober 2014) Tema/Sub
Kode
Kegiatan
Instrumen
Hasil
1
2
3
4
5
Binatang
NAM : 4
Keg Awal :
Praktek, Unjuk kerja
Bhs : 11
Apersepsi
Observasi
FMK : 5
Keg. Inti : - Area Drama
Sub : Binatang Ternak
Observasi, Unjuk Kerja
BB 2 anak MB 3 anak BSH 15 anak BB 1 anak MB 3 anak BSH 5 anak BSB 11 anak BB 4 anak MB 7 anak BSH 9 anak
BB 4 anak FMH : 63
-Area Seni
Observasi Hasil Karya
MB 2 anak BSH 8 anak BSB 10 anak
Kog : 38
-Area Matematika
Penugasan
BSH 5 anak BSB 15 anak
Kog : 38
-Area IPA
Unjuk Kerja
MB 5 anak BSH 7 anak BSB 8 anak
Istirahat Kegiatan Akhir
Tabel 2*) : Rekapitulasi penilaian perkembangan anak Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak Tugas Mandiri hari ke 2 : (Jum’at, 31 Oktober 2014) Tema/Sub
Kode
Kegiatan
Instrumen
Hasil
1
2
3
4
5
Binatang Sub : Insect Undur-undur
NAM : 27
Keg Awal :
Observasi
Bhs : 13
Apersepsi
Observasi
FMH : 49
Keg. Inti : - Area Seni
Kog : 32
BB 1 anak MB 2 anak BSH 15 anak BSB 2 anak BB 1 anak MB 3 anak BSH 5 anak BSB 11 anak
Unjuk Kerja, Hasil Karya
BB 4 anak MB 7 anak BSH 9 anak
-Area Matematika
Observasi Hasil Karya
MB 3 anak BSH 8 anak BSB 9 anak
FMK : 4
-Area Drama
Unjuk kerja
BSH 9 anak BSB 11 anak
Kog : 38
-Area IPA
Unjuk Kerja
MB 5 anak BSH 7 anak BSB 8 anak
Istirahat Kegiatan Akhir
Tabel 3*) : Rekapitulasi penilaian perkembangan anak Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak Tugas Mandiri hari ke 3 : (Sabtu, 01 November 2014) Tema/Sub
Kode
Kegiatan
Instrumen
Hasil
1
2
3
4
5
Binatang Sub : Insect Belalang
NAM : 33
BB 1 anak MB 2 anak BSH 15 anak BSB 2 anak MB 5 anak BSH 9 anak BSB 6 anak
Keg Awal :
Observasi
FMK : 9
Apersepsi
Observasi, Unjuk kerja
Kog : 2
Keg. Inti : - Area IPA
Observasi
BB 1 anak MB 3 anak BSH 10 anak BSB 5 anak
Kog : 41
-Area Matematika
Hasil Karya
BSH 5 anak BSB 15 anak
Istirahat Kegiatan Akhir : -Gosok Gigi
Unjuk kerja
BB 3 anak MB 3 anak BSH 6 anak BSB 8 anak
KF :
Tabel 4*) : Rekapitulasi penilaian perkembangan anak Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak Tugas Mandiri hari ke 4 : (Senin, 03 November 2014) Tema/Sub
Kode
Kegiatan
Instrumen
Hasil
1
2
3
4
5
Binatang
NAM : 33
Sub : Insect Kupu-kupu
Bhs : 16
Keg Awal :
Observasi
Apersepsi
Observasi, Unjuk kerja
FMK : 16
Keg. Inti : - Area Drama
FMH : 56
Kog : 28
MB 3 anak BSH 14 anak BSB 3 anak BB 2 anak MB 4 anak BSH 8 anak BSB 6 anak
Observasi
BSH 3 anak BSB 17 anak
-Area Seni
Observasi Hasil Karya
BB 5 anak MB 6 anak BSH 4 anak BSB 5 anak
-Area IPA
Observasi,
MB 3 anak
Sosem : 20
Istirahat Kegiatan Akhir : -Kerjasama merapikan alat -Menyanyikan lagu Cipt Guru : “Dari Telur”. -Doa Pulang, Salam
Unjuk kerja
BSH 9 anak BSB 10 anak
Observasi, Unjuk kerja
BSH 16 anak BSB 4 anak
Tabel 5*) : Rekapitulasi penilaian perkembangan anak Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak Tugas Mandiri hari ke 5 : (Selasa, 04 November 2014) Tema/Sub
Kode
Kegiatan
Instrumen
Hasil
1
2
3
4
5
Binatang
NAM : 32
Keg Awal :
Observasi, Unjuk kerja
NAM : 31
Apersepsi
Observasi
FMH : 61
Keg. Inti : - Area Seni
Sub : Ikan Paus
BB 2 anak BSH 12 anak BSB 6 anak BB 2 anak MB 4 anak BSH 8 anak BSB 6 anak
Unjuk Kerja, Hasil Karya
BB 2 anak BSH 8 anak BSB 10 anak
Kog : 1
-Area Matematika
Observasi Unjuk kerja
BSH 7 anak BSB 13 anak
Bhs : 34
-Area Bahasa
Observasi, Unjuk kerja
BB 1 anak MB 3 anak BSH 7 anak BSB 9 anak
Observasi, Unjuk kerja
BSH 7 anak BSB 13 anak
Istirahat
Sosem : 14
Kegiatan Akhir : -Area Drama Bermain peran anak sholeh. Doa Pulang, Salam
Tabel 6*) : Rekapitulasi penilaian perkembangan anak Kelompok : B Usia 5-6 tahun. Jumlah peserta didik : 20 anak Tugas Mandiri hari ke 6 : (Rabu, 05 November 2014) Tema/Sub
Kode
Kegiatan
Instrumen
Hasil
1
2
3
4
5
Binatang Sub : Ikan Buntal
NAM : 32
Kog : 26
FMH : 61
Keg Awal :
Observasi, Unjuk kerja
Apersepsi
Observasi
Keg. Inti : - Area IPA Menyimak Video tentang Ikan Buntal
BB 2 anak BSH 12 anak BSB 6 anak MB 3 anak BSH 6 anak BSB 11 anak
Observasi, Tanya-jawab
MB 2 anak BSH 8 anak BSB 10 anak
Bhs : 26
-Area Bahasa
Observasi Hasil Karya
BB 2 anak BSH 8 anak BSB 10 anak
FMK : 4
-Area Drama
Unjuk kerja
BSH 9 anak BSB 11 anak
Kog : 38
-Area IPA
Unjuk Kerja
MB 5 anak BSH 7 anak BSB 8 anak
Observasi, Unjuk kerja.
BB 1 anak BSH 19 anak
Istirahat
NAM : 17
Kegiatan Akhir : Sopan santun ketika melintasi ibu2/orangtua, membungkuk sambil mengucap “maaf, permisi”. Doa Pulang, Salam.
*)Sumber : Catatan Evaluasi harian penyusun.
Keterangan : BB : Belum Berkembang MB : Mulai Berkembang BSH : Berkembang Sesuai Harapan BSB : Berkembang Sangat Baik
BAB IV Permasalahan dan Pemecahan
1. Permasalahan Selama melaksanakan tugas mandiri penyusun menjumpai beberapa permasalahan, baik karena pengaruh lingkungan/kondisi sekolah, maupun dari peserta didik, antara lain : a. Kondisi ruang kelas yang berdekatan antara ruang yang satu dengan yang lain
hanya dibatasi pintu yang kadang tidak terkunci, menjadi penyebab
gangguan proses pembelajaran. Misalnya, anak di salah satu ruang mencoba “melongok” ke ruang sebelah. Sementara anak yang sedang berada di ruangan itu mencoba untuk menghalangi dengan cara menutup/mendorong pintu, sehingga terjadi saling dorong, bahkan saling melibatkan temantemannya. b. Pada saat akan melakukan kegiatan inti, terdapat salah satu anak yang selalu menangis dan meminta ibunya untuk masuk ke dalam ruang kelas. Apabila sang ibu mencoba untuk menolak masuk, anak tersebut keluar dari ruang kelas mendekati ibunya dan memukul ibunya disertai sikap marah dan mengumpat sang ibu dengan kata-kata yang tidak layak diucapkan oleh seorang anak usia dini. Melihat tingkah laku anaknya, kadang malah sang ibu yang berbalik marah sambil mencubit si anak. c. Ada beberapa anak didik yang kemampuannya melebihi teman-temannya. Apabila mereka telah selesai lebih dahulu mengerjakan tugas pembelajaran, cenderung tidak mau diam dalam aktifitas jasmaninya. Misalnya berlarian kesana-kemari, kadang mengganggu teman yang masih sibuk berfikir menyelesaikan tugasnya. Bahkan aktifitas anak-anak yang berkemampuan melebihi temannya ini menampilkan acting “berkelahi” menirukan adegan tokoh jagoan dalam film kartun di televisi. d. Penyusun jumpai 2 anak yang menurut penyusun dapat diketegorikan anak berkebutuhan khusus. Karakteristik yang dapat penyusun ketahui misalnya, tidak bisa konsentrasi (ketika penyusun bertatap muka dengan mereka, pandangannya kosong) tidak mau diam, cenderung agresif, sering membuat kegaduhan dengan cara memukul benda-benda yang menimbulkan bunyi, bahkan tidak jarang teman-temannya menjadi sasaran tindakan pemukulan.
2. Pemecahan Masalah a. Selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran pintu yang menghubungkan antara
2
ruang
kelas
tersebut,
dikunci
sementara
hingga
proses
pembelajaran selesai. Yang penting untuk mengatasi permasalahan ini adalah pendidik yang bertanggungjawab terhadap kedua ruang tersebut “jangan lupa” untuk mengunci dan menyimpan kunci tersebut ditempat yang tetap atau permanen. Seyogyanya, salah satu guru saja yang diberi tanggungjawab untuk mengunci dan menyimpan kuncinya. Hal ini terpaksa dilakukan, mengingat di TK Pertiwi Panican ini belum ada tenaga khusus untuk itu (Penjaga Sekolah). b. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah, setiap menjelang dilaksanakan kegiatan inti, penyusun (pendidik) mencoba untuk sejenak mendekati anak tersebut sambil membelai dan memotivasi bahwa ia pasti bisa di ruang kelas ini tanpa didampingi ibunya. Mengapa,”karena bu guru ada disini, dan siap membantu kamu”. Tak usah takut, ibu kamu masih menunggu di luar, nanti waktu istirahat dan makan bersama, ibumu akan menemanimu. Intinya, pendidik dengan penuh kesabaran dan kasih sayang harus mampu meyakinkan anak tersebut dengan berbagai cara. Jika perlu bu guru akan memberi “hadiah” jika besok tak menangis lagi. Tentu hadiah yang dijanjikan pendidik yang bersifat mendidik. c. Salah satu cara mengatasinya, penyusun (pendidik) memberikan tugas tambahan yang lebih menantang kepada mereka. Dengan harapan adanya tugas
tambahan
tersebut
dapat
meredam
aktifitas
mereka
yang
mengganggu. d. Langkah pertama, penyusun mencoba mencari literaturb atau referensi ilmiah tentang anak berkebutuhan khusus, sesuai karakteristik yang penyusun temukan pada diri anak-anak ini. Ada 2 dugaan sementara dalam kasus tersebut, yaitu :
1. Anak-anak ini
dikategorikan pada apa yang disebut dengan “Anak
dengan gangguan Emosional dan Spektrum Autisma”. Karena disana disebutkan bahwa : Hal-hal yang perlu diketahui pada anak yang mengalami gangguan emosional adalah :
o Ketidakmampuan untuk belajar yang tidak dapat dijelaskan dari faktor intelektual, sensori maupun kesehatan. o Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau membangun hubungan yang menyenangkan dengan teman sebaya atau dengan orang dewasa di sekitarnya. o Berperilaku tipikal atau memiliki perasaan yang tidak sesuai walau dalam situasi yang normal. Dari referensi yang kami dapat itu, maka menurut pemahaman penyusun, mungkin anak-anak ini baru pada kategori “Anak dengan Gangguan Emosional” saja, tidak atau belum dalam kategori Spektrum Autisma Oleh karena keterbatasan penyusun untuk menarik kesimpulan gangguan yang dialami kedua anak tersebut, terutama pada dugaan yang pertama (1) dimana sampai saat ini tidak ada tes diagnosa autisma yang dapat digunakan secara universal, karena kekhususan masing-masing anak dengan autisma. Oleh karena itulah, maka kita hanya memberikan sebutan anak dengan spektrum autisma. Biasanya, psikiatri menggunakan kriteria dari APA (American Psychiatric Association) tahun 2000 yang berfokus pada kemampuan komunikasi, interaksi sosial, serta pola-pola tingkah laku repetitif dan stereotip (Evita Adnan, Rahmitha P Soendjojo, Dian Anshoriah. 2012:30). 2. Dugaan kedua adalah anak ini mengalami “Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)”. Karakteristiknya yang hampir sama pada anak yang mengalami gangguan seperti ini, juga terdapat pada diri kedua anak tadi.
Berdasarkan
kedua
dugaan
tersebut,
penyusun
hanya
mampu
menindaklanjuti dugaan yang kedua (2) ini. Berpedoman pada referensi yang penyusun dapatkan, ternyata terdapat cara sederhana untuk melakukan deteksi dini terhadap anak yang mungkin mengalami Gangguan Pemusatan Perhatian
dan
Hiperaktivitas
(GPPH).
Maka
penyusun
mencoba
menindaklanjuti permasalahan ini melalui diteksi dini yang disebutkan tadi. Diawali melakukan pendekatan dengan orangtua masing-masing, kemudian penyusun sampaikan maksudnya dengan hati-hati, dan tindakan penyusun ini semata-mata demi kebaikan pendidikan putra mereka. Diteksi dini
dilakukan melalui tanya-jawab dengan menggunakan Instrumen Diteksi Dini GPPH untuk memuat jawaban dari orangtua masing-masing. (Instrumen terlampir).
BAB V Penutup
1. Simpulan a. Pada akhirnya dengan segala kekurangan penyusun mampu menyelesaikan Laporan Akhir ini sesuai target waktu yang telah ditentukan. b. Dengan semangat dan komitmen yang kuat untuk terus menggali wawasan dalam rangka meningkatkan kemampuan sebagai pendidik anak usia dini, ternyata penyusunan laporan akhir ini telah memberi inspirasi bagi penyusun, betapapun beratnya sebuah tugas apabila dilandasi kecintaan terhadap sebuah profesi, akan terasa ringan. c. Kesadaran bahwa pendidik sebagai agen pembaharuan harus senantiasa melekat pada diri pendidik, maka tidak hanya menyebarluaskan ide-ide pembaharuan saja, jauh lebih penting adalah pendidik harus menjadi sumber dari ide-ide pembaharuan itu sendiri. Dengan menjadi peserta diklat berjenjang penyusun merasa tertantang untuk terus menggali wawasan agar pada saatnya nanti bisa menjadi sumber ide-ide pembaharuan.
2. S a r a n a. Dalam rangka meningkatkan kuantitas peserta Diklat Berjenjang ini, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intens tidak hanya melalui media online tetapi jauh lebih berhasil jika sosialisasi dilakukan secara manual melalui lembagalembaga pendidikan yang ada secara langsung. Harus diakui bahwa masih banyak tenaga pendidik yang masih belum mahir mengakses media online. b. Karena butuh banyak waktu, energi, dan biaya untuk mahir (baca: bisa) mengakses media online, perlu diadakan pelatihan yang terus-menerus. c. Mohon diperhatikan pula perlu adanya perbaikan peningkatan sistem provider penyedia layanan internat, sistem yang terdapat pada perangkat lunak provider menyebabkan kebingungan peserta. Contoh :
ketika seorang
peserta akan menjawab soal-soal evaluasi secara online, dalam ketentuan diberi kesempatan 3 kali. Namun baru membuka soal dan belum menjawab, ternyata ada jawaban sudah terkirim dengan nilai 0 (nol). Kasus seperti ini tidak hanya dialami oleh penyusun sendiri, tapi juga rekan peserta lain mengalami hal serupa.
d. Perlu juga dibuka ruang interaktif yang tidak hanya menjawab peserta yang mengalami kesulitan akses internet, tapi juga ruang diskusi akademik baik secara horisontal maupun vertikal.
DAFTAR PUSTAKA
Fridani, lara; Wulan, Sri; Pujiastuti, Sri Indah. 2008. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka Gunarti, Winda; Suryani, Lilis; Muis, Azizah. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: BP. Dharma Bhakti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta: BP. Dharma Bhakti. Wijana, Widarmi D dkk. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka Djamarah, Syaiful Bachri. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta. Seefeldt, Carol & Barbara A . Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks. Evita, Rahmitha, Dina Anshoriah 2012 Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus 2012. Jakarta : Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan Nasional.