LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA PERUSAHAAN TAS AAN’S COLLECTION SURAKARTA
Oleh :
Anik Sarwati NIM : K3203002
PENDIDIKAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Solo sebagai kota budaya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Karena Solo memang mempunyai beragam jenis kebudayaan. Tidak hanya kebudayaan saja yang beraneka ragam, kehidupan sosial masyarakatnya pun beraneka ragam, salah satunya mata pencaharian. Sebagian masyarakatnya sebagai karyawan sebuah pabrik, pegawai negeri dan ada yang memanfaatkan keahliannya untuk membuka usaha sendiri, meskipun usaha kecil. Karena pada kenyataanya sebagian besar usaha di Indonesia adalah berskala kecil, sangat kecil dengan jumlah karyawan 20 orang atau bahkan kurang dari itu. Berdasarkan Undangundang No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil, "usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala (seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini), usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi juga usaha informal dan usaha kecil tradisional". Sedangkan Biro Pusat Statistik mendefinisikan bahwa "usaha kecil adalah usaha yang mempekerjakan antara 519 tenaga kerja" (R. Maryatmo dan Y. Sri Susilo, 1996: 29). Aan’s collection adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha produsen tas. Aan’s collection adalah wujud usaha yang didirikan oleh bapak Aan Sudarwanto dengan mengandalkan keahliannya dalam membuat kerajinan tas. Aan’s collection terletak di daerah Jl. Kolonel Sugiyono, Sumber Nayu RT. 06/ RW. 12, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta. Awalnya Aan’s collection hanya memproduksi tas wanita saja karena target konsumennya sebagian besar adalah para wanita. Dikarenakan respon pasar yang baik Aan’s collection mulai mengembangkan usahanya dengan memproduksi berbagai jenis tas, seperti tas sekolah, tas kantor, tas travel, koper, tas olah raga dan lain sebagainya. Tentunya dengan memperhatikan permintaan pasar dan trend yang digemari pada tiap musimnya. ”Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan. Istilah produk
1
mencakupi benda fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan ide (Philip Kotler, 1987: 3). Tas berperan penting dalam aktivitas manusia, manusia memiliki berbagai aktivitas dan setiap kegiatan memerlukan alat pendukungnya salah satunya adalah tas. Gunarto dan Sugiyono (1979: 2) mengemukakan: “Tas adalah tempat untuk menyimpan sesuatu baik alat-alat atau barang-barang yang diperlukan, semisal sebagai tempat surat, buku, pakaian, dan sebagainya”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 905) didefinisikan: "Tas adalah kemasan atau wadah yang berbentuk persegi dan sebagainya yang biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan atau membawa sesuatu". Untuk memilih tas yang tepat memang tidak mudah selain kenyamanan, desain yang tak lekang termakan waktu adalah hal yang penting. Sama halnya dengan pakaian, pemakaian tas yang tepat juga mampu menunjang penampilan seseorang. Disisi lain kehadiran produk yang menarik dan trendi dapat meningkatkan prestige atau image bagi yang memakainya. Maka Aan’s collection menitik beratkan untuk memudahkan klien memperoleh berbagai koleksi tas terkini dengan harga terjangkau dan selalu mendatangkan koleksi tas trend terkini pada setiap musimnya. Tentunya desaindesain yang diambil adalah dengan memadukan antara simple dan modern, kualitas, kreativitas, dan fungsional. Aan’s collection memiliki sistem produksi sendiri dan melayani pesanan atau order. Ketika pesanan memasuki masa-masa sepi, produktivitas industri bisa menurun dan berimbas pada pendataan hasil produksi yang kurang maksimal. Produk Aan’s collection banyak dipasarkan bagi konsumen lokal yaitu wilayah Solo dan sekitarnya, selain itu daerah luar seperti Semarang, Surabaya, Tegal dan Jakarta. Aan’s collection memiliki gagasan untuk meningkatkan pemasaran produksinya dan tidak hanya sebagai produsen saja tetapi juga sebagai penyalur langsung kepada konsumen. Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, Aan’s collection dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang
3
pemasaran produk yaitu melalui kegiatan promosi dengan tujuan meningkatkan daya tarik dan daya beli masyarakat. Promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan. Terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha. Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Promosi berguna untuk memperkenalkan
produk
atau
jasa
serta
mutunya
kepada
masyarakat,
memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunannya. Memperkenalkan barang atau jasa baru menjadi keharusan bagi Aan’s collection untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Secara mikro, diharapkan angka penjualan dari produk akan meningkat dan masyarakat luas bisa mengenal Aan’s collection sebagai produsen tas yang memiliki image baik. Sedangkan secara makro meningkatkan potensi daerah Solo dengan adanya industri Aan’s collection sebagai salah satu aset daerah yang perlu dikembangkan. Sehingga dapat memberikan efek positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Karena semakin besar produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka akan semakin sukses dalam penjualannya sehingga laba yang diperoleh semakin besar. Promosi lebih dimengerti oleh banyak orang apabila promosi dilakukan melalui penggunaan media grafis, karena lebih inovatif dan mendapat tempat yang berkesan untuk semua konsumen. Desain promosi yang baik akan menjadi kunci sukses keberhasilan suatu strategi pemasaran, maka desain promosi
haruslah dirancang sedemikian rupa dengan menerapkan prinsip-prinsip dalam sebuah desain komunikasi visual dan didasarkan pada kesamaan persepsi antara perusahaan, pendesain, dan sasaran konsumen yang dibidiknya. Sehingga tidak terjadi salah pengertian dan pemahaman terhadap pesan yang disampaikan. Promosi melalui desain komunikasi visual diharapkan dapat mendongkrak dan menaikkan omset dan daya tarik konsumen terhadap perusahaan dan produk Aan’s collection.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari keterangan di atas penulis tertarik mengangkat permasalahan yang dihadapi perusahaan Aan’s collection yang berada di Surakarta. Melalui langkah-langkah pemasaran berupa pemanfaatan komunikasi visual sebagai sarana yang tepat dalam pemasaran produknya. Pemanfaatan peran promosi dalam upaya melakukan desain promosi ini terdapat beberapa permasalahan, antara lain: 1. Bagaimana menciptakan desain promosi yang kreatif, efektif dan komunikatif yang dapat menjadikan Aan’s collection memiliki brand image yang kuat sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan daya beli konsumen? 2. Media komunikasi visual apa yang relevan untuk memperkenalkan Aan’s collection sebagai produsen tas kepada konsumen?
C. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan merupakan motivasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mengenalkan produk Aan’s collection kepada calon konsumen untuk sector lokal (Solo dan sekitarnya) dan tidak menutup kemungkinan untuk sektor nasional. Adapun tujuan perancangan tersebut adalah : 1.
Menjadikan produk Aan’s collection memiliki brand image yang kuat dan dikenal oleh masyarakat.
2.
Merancang desain promosi yang tepat dan efisien melalui desain grafis yang sesuai dengan karakter produk sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan daya beli masyarakat.
D. Manfaat Perancangan 1. Manfaat Praktis Perancangan ini dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan sebagai cara untuk meningkatkan citra baru kepada konsumen yang bersifat positif serta mendukung promosi perusahaan Aan’s collection sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan daya beli terhadap produk. 2. Manfaat teoritis Perancangan ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan sarana promosi dan studi tentang perancangan sebuah media promosi, serta sebagai konsep yang kuat sehingga mampu menghasilkan solusi pemecahan masalah pada perusahaan Aan’s collection. Desain ini diharapkan dapat menjadi model pertimbangan dalam promosi suatu produk perusahaan tertentu.
E. BATASAN RUANG LINGKUP PERANCANGAN Kategori Lambang
Desain
Sasaran
Logo, typografi, slogan, Merancang lambang yang warna.
khas
sehingga
dapat
tertanam dimasyarakat. Publikasi
Main board/ papan nama, Mudah dikenali dan Katalog, Banner,
dibaca
Petunjuk arah Stationary
Kartu nama, Kertas surat,
Jelas serta tidak rancu
Amplop, Map, Memo, Nota, Stempel
Merchandise
kalender
Memiliki nilai dari konsumen
Tabel 1. Batasan Ruang Lingkup Perancangan
tambah
6
F. Metode Perancangan Berdasarkan permasalahan yang ada, dalam hal ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berwujud kata-kata dalam kalimat atau gambar-gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka-angka atau jumlah (H.B Sutopo, 1988 : 10). Metode ini dipilih karena lebih mudah menyesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, dapat menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden dan lebih peka serta mudah menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Pengumpulan Data Lapangan
Pengkajian Data Pustaka
Analisis Data
Penyusunan Konsep Perancangan
Pengembangan Perancangan
Konsep Kreatif
Master Design Bagan 1. Metode perancangan
1. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang harus digunakan dalam mengadakan suatu penelitian agar memperoleh data sesuai yang diharapkan, karena dalam penelitian terkumpulnya data yang sesuai merupakan
7
faktor yang sangat penting. Untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut penulis menggunakan tekhnik pengumpulan data antara lain: a. Wawancara Wawancara adalah percakapan antara kedua belah pihak
yaitu
pewawancara dan yang diwawancarai. Moleong Lexy. J (2004: 135), mengemukakan: "Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu". Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan informan kunci yaitu Bapak Aan Sudarwanto sebagai pemilik perusahaan Aan's collection. Terlebih dahulu penulis mempersiapkan masalah "pertanyaan" yang akan diajukan. Jadi dalam hal ini peneliti menerapkan pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Moleong Lexy. J (2004: 136), mengemukakan: "Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka besar dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Penyusunan pokok-pokok itu dilakukan sebelum wawancara dilakukan". Sebab dengan membuat daftar pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan kepada informan berhubungan dengan masalah yang diteliti dimungkinkan tidak akan terjadi pembicaraan di luar pokok permasalahan dan tujuan penelitian, serta diharapkan lebih mendalam. b. Observasi Peneliti melakukan pengamatan secara terbuka. Moleong Lexy. J (2004: 127), mengemukakan: "Pengamatan secara terbuka diketahui oleh subjek, sedangkan sebaliknya para subjek secara suka rela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati hal yang dilakukan oleh mereka". Sebab dengan pengamatan secara terbuka ini antara pengamat dengan subjek akan saling mengetahui, yaitu subjek menyadari ada seseorang yang mengamati, dengan adanya saling menyadari antara pengamat dan subjek begitu juga sebaliknya, maka dapat dimungkinkan adanya keterbukaan dan komunikasi yang baik antara keduabelah pihak. Sehingga subjek dengan suka rela memberikan kesempatan
kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi pada perusahaan tersebut. c. Dokumen Dokumen digunakan untuk proses analisis, analisis dokumen merupakan langkah yang ditempuh dalam penelitian untuk mengumpulkan data dengan melalui arsip-arsip tertulis, foto maupun hasil karya. Moleong Lexy. J (2004: 161), mengemukakan: "Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena akan banyak hal dokumen sehingga sumber data banyak dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan meramalkan". Dokumen yang digunakan adalah hasil produk kerajinan tas Aan’s Collection, arsip tertulis yang berhubungan dengan tempat penelitian, data perajin dan karyawannya, buku-buku kajian teori yang relevan serta foto-foto hasil pemotretan di lokasi penelitian. 2. Metode Perancangan a. Eksplorasi Eksplorasi adalah suatu proses mental, proses berfikir yang mampu menimbulkan ide-ide baru dan bila diaplikasikan secara praktis akan menghasilkan cara-cara yang lebih efisien. Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer. Menurut L.H. Chapman (1978: 44-46), proses mencipta diawali dengan tahapan upaya menemukan gagasan (inception of an idea) atau mencari sumber gagasan, boleh juga dilihat sebagai tahapan mencari inspirasi atau ilham, atau minimal mencari sumber inspirasi. Mencari sumber inspirasi dengan melalukan riset dengan mengumpulkan data dari observasi, wawancara dan berbagai sumber misalnya dari buku, majalah dan internet untuk memperoleh informasi, foto dan material lainnya. Disamping itu, dari buku dan internet dapat diperoleh ide koleksi dari reproduksi seni, iklan, foto, grafik, ilustrasi atau gambar. Untuk melengkapi ide, ide tersebuat biarkan
singgah dikepala dan membuat sketsa agar dapat menemukan solusi masalah desain. Jadi ide dari buku dan internet hanyalah sebagai referensi dan inspirasi saja. Pada tahapan eksplorasi ini harus mengacu pada intisari gagasan supaya diperoleh fokus yang tajam dengan cara: a) mempertimbangkan/menentukan khalayak sasaran;
b)
melihat kondisi
lapangan;
c) mengingat
situasi
momentumnya. Sementara itu, kegiatan yang dilakukan adalah: a) mengumpulkan data; b) menghitung waktu pelaksanaan; c) pemilihan media; d) menentukan teknik sajian, e) mengkalkulasi pembiayaan. Yang harus diingat dalam konteks ini adalah merumuskan gagasan besar secara ringkas dalam satu halaman – satu alinea – satu kalimat – satu kata. Pada intinya, kegiatan ini adalah mempersempit masalah. Data-data tersebut diatas bias didapatkan dengan mengadakan penelitian dan kita mencoba berbagai material dan kemungkinan. Semakin banyak mendesain, seharusnya desainer semakin kaya akan pengetahuan, karena desainer menemukan berbagai hal baru. b. Inkubasi. Tahapan ini merupakan tahapan pengelompokan ide, yaitu data yang sudah terkumpul dipilah-pilah sesuai kelompok dan jenisnya, mana yang benarbenar diperlukan sebagai bahan masukan dan mana yang perlu diperhatikan sebagai dasar-dasar pengambilan keputusan untuk menggarap desain (Adi Kusrianto, 2007: 129). Pada tahapan ini lebih pada menyempurnakan, mengembangkan dan memantapkan gagasan awal menjadi gambaran pra visual yang nantinya dimungkinkan untuk diberi bentuk atau wujud konkrit. Jadi gagasan yang muncul pada tahap awal itu, pada tahapan berikutnya masih harus disempurnakan menjadi gagasan sedemikian rupa, sehingga nantinya pada kerja penuangannya ke dalam media dengan mudah akan bias memperoleh bentuk terminalnya. Temuan riset pradesain akhirnya menghasilkan petunjuk desain (design brief) yang menjadi instrumen dalam menerjemahkan bahasa positioning dan marketing ke dalam bahasa visual. Kristalisasinya dimanfaatkan untuk menentukan tujuan kreatif, strategi kreatif dan rencana kreatif yang
dihadirkan dalam bentuk bahasa gambar, bahasa teks maupun bahasa bunyi yang efektif, komunikatif dan persuasif. c. Formalisasi Dalam pandangan formalisasi adalah segala apresiasi dan proses aktivitas seni menitik beratkan pada nilai kebentukan atau karakter-karakter wujud semesta. Pengertian seni dibangun didasarkan pada penjelajahan citra bentuk yang bersumber pada impresi-impresi persepsional (Syafruddin, 2006).
Menurut
Hurman Sahman (1993: 162), Tahapan formalisasi adalah tahapan mencoba menelusuri bagaimana yang kita temukan itu terorganisasi menjadi tatanan bentuk, warna, kontur, tekstur dan lokasi dalam ruang. Dalam pembentukan visualisasi harus menyesuaikan desain dengan elemen-elemen
grafis seperti pemilihan type font (pemilihan huruf), image
(pemilihan gambar), layout (penataan letak), struktur (penyusunan urutan), paper ( pemilihan jenis kertas), ukuran (menentukan ukuran), Style (menentukan gaya), dan finishing (proses tahap akhir/ penyelesaian). Proses visualisasi dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan media komputer. Dari penemuan serta pengumpulan data dapat melakukan brainstorming dalam penuangan ide kedalam bentuk visualisasi. Brainstorming adalah proses mengambil inspirasi dan mengaturnya kedalam bentuk yang dapat dimasukkan dalam desain. Ide, gaya dan unsur-unsur yang ingin disertakan dalam desain. Semua adalah bagian dari proses, walaupun terkadang mereka masih agak kasar. Sketsa beberapa layout, lakukan percobaan dengan skema warna dan tipografi, dan mencoba berbagai cara untuk menyajikan grafik. Sketsa adalah bagian dari fase ini, selain menguji kreativitas seseorang secara tradisional. d. Evaluasi Evaluasi adalah proses penilaian . Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Evaluasi merupakan proses menetapkan derajat karya bila
diperbandingkan dengan karya lainnya yang sejenis, tingkatannya berdasarkan nilai estetik relatifnya (Hurman Sahman, 1993: 163). Mengevaluasi atau menilai secara kritis mempersyaratkan para pelakunya menempuh langlah-langkah sebagai berikut: a. Sedapat mungkin mengkaitkan karya yang sedang ditelaah dengan sebanyak mungkin karya-karya yang sejenis. b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang sedang ditelaah. c. Menetapkan sampai seberapa jauh karya yang sedang ditelaah itu menyimpang dari yang telah ada sebelumnya. d. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.
3. Metode Analisis Data Metode analisis adalah penyelidikan dan penguraian terhadap suatu masalah untuk mengetahui yang sebenarnya. Noeng Muhadjir (2000: 104), mengemukakan: ”Analisis data adalah merupakan upaya mencari dan menata catatan dari observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti dan menyajikan temuan bagi orang lain”. Metode yang akan penulis gunakan sebagai data adalah: a. Metode Analisis Komparatif Menggunakan Metode Analisis Komparatif, yaitu dengan membandingkan produk tas Aan’s collection dengan merk produk tas lain yang mempunyai karakteristik sejenis
ataupun berbeda. Melihat
perbandingan itu maka
karakteristik produk Aan’s collection dapat lebih ditingkatkan dan dibedakan dari para kompetitornya. Sehingga promosi yang dilakukan dapat lebih efektif dan sesuai dengan sasaran. b. Metode Analisis SWOT Metode analisis SWOT berguna untuk mengetahui serta mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari produk perusahaan Aan's Collection. Freddy Rangkuti (2001:18) mengemukakan: "Analisis Swot adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Treath) proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan". Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh komunikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Hasil kajian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan, meliputi
Strategi
Pemecahan
Masalah,
Perbaikan,
Pengembangan,
dan
Optimalisasi. Penyusunan kesimpulan lazim dilakukan dengan cara meramu (sedapat mungkin) hal-hal yang dikandung oleh keempat faktor menjadi sesuatu yang positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks Pakal yang terdiri dari: 1) Strategi PE – KU / peluang dan kekuatan: mengembangkan peluang menjadi kekuatan; 2) Strategi PE – LEM / peluang dan kelemahan: mengembangkan peluang untuk mengatasi kelemahan; 3) Strategi A – KU / ancaman dan kekuatan: mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan; 4) Strategi A – LEM / ancaman dan kelemahan: mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan (Jonathan Sarwono dan Hary Lubis, 2007: 19). Masalah yang dianalisis diarahkan untuk mengetahui apakah iklan yang ada sudah maksimal. Berawal dari masalah tersebut diharapkan dapat ditarik kesimpulan yang digunakan untuk mencari pemecahan masalah yang selanjutnya akan dijadikan dasar dalam membuat konsep perancangan. Adapun analisis SWOT yang diperoleh sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan telah terangkum dalam sebuah tabel yang dapat di lihat di bawah ini: 1) Strength (Kekuatan) a) Memiliki produk unggulan tas wanita (handbag) dan mengeluarkan beragam warna. b) Memiliki harga yang relatif lebih terjangkau.
c) Memiliki garansi terhadap produk yang sudah dibeli. d) Menggunakan warna merah untuk dijadikan warna image. e) Memiliki karakter desain simple, namun menampilkan gaya yang modern soft, dan elegance. f) Menggunakan bahan kulit reptil (skin croco dan skin snake) dengan menonjolkan motif teksturnya sebagai penambah daya tarik. g) Tenaga kerja dari berbagai kalangan disiplin ilmu dan mempunyai keahlian. 2) Weakness (Kelemahan) a) Masyarakat kurang tahu tentang keberadaan Aan’s collection sebagai produsen tas. b) Kualitas tampilan desain promosi yang kurang komunikatif. c) Kurangnya promosi media komunikasi visual yang kontinyu. d) Stasionary yang digunakan Aan’s collection masih rancu dan kurang efektif. e) Desain promosi media komunikasi visual tidak menampilkan keunggulan atau ciri khas yang ada Aan’s collection. 3) Opportunity (Kesempatan) a) Kesempatan untuk menjadi salah satu tempat tujuan membeli dan membuat tas sangat terbuka dengan potensi yang dimiliki Aan’s collection. b) Menjadi salah satu produk fashion pilihan wanita. c) Kualitas produk mampu bersaing dengan merk tas lain 4) Threat (Ancaman) a) Kompetitor lebih awarnes, lebih menarik perhatian konsumen secara visual dan isi. b) Kompetitor memiliki brandname yang sudah lebih dulu dikenal. c) Kompetitor juga mempunyai persamaan karakteristik produk.
Tabel 2. Analisis SWOT
Eksternal Opportunities a. Kesempatan untuk menjadi salah satu tujuan untuk membuat
Threats a. Kompetitor sudah terkenal. b. Kompetitor lebih
dan membeli tas
awarnes, lebih
sangat terbuka dengan
menarik konsumen
segala potensinya.
secara visual dan isi.
b. mulai diminati para wanita. c. Kualitas produk mampu bersaing dengan tas merk lain.
c. Kompetitor memiliki persamaan karakteristik. d. Kompetitor lebih lengkap sarana dan prasarana. e. Kompetitor memiliki strategi promosi yang terarah dan berkelanjutan
Strenghts 1. Memiliki produk unggulan tas
dan mempertahankan
kerja harus tetap
warna.
produk-produk
diperhatikan agar
unggulan dari Aan’s
kualitas produksi
collection.
dapat terpenuhi
terjangkau.
n 3. Memiliki garansi t 4. Warna merah sebagai warna image e
Aan’s collection.
r 5. Karakter desain produk lebih simple n
7ab. Pemilihan tenaga
wanita (handbag) dan beragam
2. Memiliki harga yang relatif lebih I
1256a. Tetap menggali
namun menampilkan gaya yang
125b. Terus berinovasi, memperbanyak referensi, selalu up to
seperti yang diharapkan. 7ce. Mengikuti kegiatan
date dengan
yang dapat
perkembangan mode
menambah wacana
modern,soft dan elegance.
dan trend pasar.
baru seperti pameran
l 6. kulit reptil (skin croco dan skin
3567c. Tetap menjaga
(fashion show) dalam
snake) salah satu bahan yang
kualitas produk
perkembangan dunia
digunakan dengan menonjolkan
dengan
mode.
motif teksturnya.
mempertahankan
a
7. Tenaga kerja dari kalangan disiplin ilmu dan memiliki keahlian.
kualitas bahan dan meningkatkan SDM dengan berbagai pelatihan dan pembinaan.
Weaknesess 1. Masyarakat kurang tahu tentang
13a. Mengadakan dan
234ab. Mencari
keberadaan Aan’s collection sebagai
membuat media
informasi dan
produsen tas.
promosi guna
referensi secara aktif
memberikan berbagai
dari berbagai media
informasi tentang
guna pengembangan
Aan’s collection
desain dan
kepada masyarakat.
mengetahui
2. Kualitas tampilan desain promosi yang kurang komunikatif. 3. Kurangnya promosi media komunikasi visual. 4. Stasionary Aan’s collection masih rancu dan kurang efektif.
24b. menyusun dan
keinginan pasar
memperlihatkan
2b. Merancang desain
keunggulan dan
yang komunikatif
kekhasan produk
sehingga masyarakat
dengan dikemas secara
dengan mudah dapat
menarik dalam suatu
menangkap apa yang
desain komunikasi
di promosikan.
visual.
BAB II LANDASAN PERANCANGAN A. Kajian Teori Sebuah usaha merupakan suatu aktivitas yang dilakukan terus menerus dan tidak dapat berjalan dengan sendirinya untuk dapat mencapai visi dan misi perusahaan, yaitu tercapainya target market di pasaran mencapai tingkat yang tertinggi. Untuk dapat meraih target tersebut perusahaan akan melakukan proses pengenalan dan mengkomunikasikan barang serta jasa yang akan ditawarkan pada calon konsumen agar segera melakukan tindakan untuk mengubah sikap serta menggunakan produk serta jasa yang ditawarkan. Hal ini merupakan proses komunikasi visual. Komunikasi visual merupakan penggabungan dua kata yaitu komunikasi dan visual. Secara umum komunikasi memiliki arti sebagai proses pertukaran pikiran atau gagasan, dan visual diartikan segala sesuatu yang dilihat dengan indera penglihatan (visi). Komunikasi visual dapat diartikan sebagai proses penyampaian, pertukaran ide atau gagasan menjadi sebuah visualisasi/ penggambaran yang dapat dilihat dengan indera penglihatan (Artini, 1990: 69). 1. Perancangan Perancangan adalah suatu hasil dari merancang, rencana program yang sesuai dengan fungsinya, nantinya akan ditranformasikan dalam bentuk desain. Dijelaskan dalam Kamus Bahasa Indonesia (1990: 725), Perancangan adalah : ”Suatu proses, cara, pembuatan merancang, untuk tanda, batas dan sebagainya” Jadi perancangan dapat diartikan sebagai sebuah proses pemikiran seseorang yang terencana sesuai dengan fungsinya sebagai dasar dari visualisasi bentuk desain. 2. Tinjauan Desain Komunikasi Visual Menurut definisi desain komunikasi visual adalah ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola 16
elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta lay out (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan ( Adi Kusrianto, 2007: 2). Desain Komunikasi Visual adalah perancangan untuk mengadakan komunikasi yang bersifat visual, artinya tidak menggunakan media yang bersifat auditif (Kurnia Ahmad, 1992: 4). Desain Komunikasi Visual merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep komunikasi dan ungkapan kreatif; teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual; termasuk pula audio yang mengolah elemen desain grafis berupa bentuk, gambar, huruf dan warna, serta tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasaran. Perjalanan kreatif desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual diawali dengan mengenali permasalahan komuniksi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbalvisual yang fungsionalis, persuasif, artistik, estetis, dan komunikatif. a. Desain Kurnia Ahmad (1992: 1) mengemukakan, ”Desain adalah rancangan, pola dua maupun tiga dimensional, memilih dan menyusun, memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan atau organisasi”. Kegiatan mendesain selalu berkaitan dengan hal-hal yang kreatif, mencari alternatif baru dengan merancang sesuatu sampai diperoleh bentuk yang seoptimal mungkin yang memperhitungkan biaya, bahan dan waktu yang cermat. ”Desain adalah berkaitan dengan perancangan, estetika, cita rasa serta kreativitas” (Adi Kusrianto, 2007: 10). Desain lahir karena adanya tuntutan pemenuhan kebutuhan dalam kualitas hidup manusia. Sehingga desain merupakan jawaban atas tuntutan kebutuhan tersebut, yang berawal dari timbulnya pemikiran untuk mewujudkan sesuatu yang baru dan mengarah pada tujuan memenuhi tuntutan kebutuhan manusia. Menurut
Christopher Jones desain berarti upaya melakukan perubahan pada barang-barang ciptaan manusia (S. Jonathan, hary Lubis, 2007: 4). Struktur (kerangka desain) dalam sebuah desain biasanya memenuhi syarat antara lain ; 1) memenuhi maksud atau fungsi dan kaidah estetik; 2) sederhana; 3) memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya; 4) sesuai dengan material yang dipergunakan. Unsur-unsur desain (moment of design) terdiri atas garis, ruang, warna, dan tekstur adalah sebagai berikut: 1)
Garis (Line), garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak
berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khasnya garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang (Adi Kusrianto,2007: 30). Beberapa sifat garis yaitu; a) Bersifat Grafis (Calligraphic merk), misalnya: garis lurus, lengkung, bengkok, patah, bergelombang dan lainlain; b) Garis yang bersifat pengikat ruang, massa, warna, bentuk (structural line). Structural line atau garis pengikat pada hakekatnya tidak ada garis. Garis ini lebih merupakan suatu ilusi atau sugesti. Seperti terdapat pada batas-batas luar suatu bentuk atau kumpulan dari bidang, batas-batas dari suatu warna atau nada selanjutnya garis dalam desain komunikasi visual berperan sebagai pemberi aksen pembatas kolom. Berikut ini macam-macam garis, antara lain: a) Garis Lurus digunakan sebagai petunjuk disertai kualitas tertentu. Misalnya kekuatan, stabilitas, aspirasi ketenangan, dan lain-lain; b) Garis Verbal yaitu garis yang berdiri tegak lurus, garis vertikal mempunyai kesan kekuatan yang bergerak dari atas kebawah dan dengan menggunakan garis vertikal untuk membantu pemberian kesan ketinggian yang nyata; c) Garis Horisontal yaitu garis yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala. Garis horisontal mempunyai kesan ketenangan dan berguna memberikan kesan mempertegas judul atau kalimat; d) Garis Diagonal adalah garis dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan, garis diagonal mempunyai sifat memberi aman, gerakan, semangat, gelora, serta perlawanan. Oleh karena itu garis diagonal digunakan untuk memberi kesan tekanan atau emphasis; e) Garis Lengkung adalah garis lengkung yang dibengkokkan. Garis lengkung mempunyai
kesan pada perasaan yang kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif. Diantaranya garis yang berlawanan dan garis transisi. Garis transisi adalah garis yang dengan mudah dapat mengarahkan mata dari satu bidang ke bidang yang lainnya contoh yaitu garis selang seling, garis berirama dan garis memancar. Dalam garis berirama terjadi gerakan yang diperoleh dari pengulangan yang beraturan dari suatu elemen desain. 2) Ruang (Space) Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti (Adi Kusrianto, 2007: 30). Menurut Kurnia Ahmad (1994: 2), ruang merupakan: a) Bentuk dua atau tiga dimensional yang telah disusun atau dibentuk; b) Pengikat, penghubung, penerus yang membentuk suatu kesan batas. Sebagai contohnya ruang bagi seorang pelukis merupakan ilusi atau khayalan karena ia bekerja dengan bentuk dua dimensional sedangkan bagi pematung atau seorang arsitek berupa kenyataan. 3) Nada (tone) Nada atau irama hanya bisa dirasakan, tidak bisa diraba/dipegang. Nada atau irama dapat dibantuk dengan pengulangan (repettition) dan dengan gerakan (movement). 4) Warna (Color) Dilihat dari jenisnya warna ada dua macam yakni warna cahaya dan warna bahan. Keduanya sangat berguna dalam penciptaan desain-desain. Permasalahan mendasar dari warna diantaranya adalah: a) Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb; a) Value, adalah dimensi ke dua atau mengena terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam; c) Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna. Kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya
menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika. 5) Tekstur (Texture) Tekstur adalah nilai raba yang menandai suatu bidang atau benda kesan kasar atau halus dari permukaan dan kesemuanya tergabung dalam kesatuan atau unity yang harmonis. Unsur-unsur desain tersebut di atas kesemuanya merupakan satu kesatuan (unity). Beberapa faktor yang perlu ditampilkan dalam membentuk kesatuan yang utuh serta estetika, yaitu; kontras, keseimbangan, variasi, irama, dan kesamaan. Dalam mendesain hal-hal yang harus diperhatikan adalah prinsip-prinsip desain yang antara lain: a) Kesatuan (unity); b) Keseimbangan (Balance); c) Komposisi (Composition) b. Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin ”Communicare” yang berarti berpartisipasi atau alat dalam mengoperasikan rangsangan (mempunyai arti) dalam masyarakat (Astrid S. Susanto, 1986: 1). Secara etimologi komunikasi berasal dari kata ”Communicatio” bersumber dari kata ”Cominunis” artinya sama makna mengenai suatu hal. Dengan mekanisme komunikasi maka manusia memberitahukan dan menyebarkan apa yang dirasakannya dan apa yang diinginkannya sehingga kesamaan makna mengenai sesuatu hal. Adi Kusrianto (2007:
10) mengemukakan,
”Komunikasi
adalah ilmu
yang bertujuan
menyampaikan maupun sarana untuk menyampaikan pesan”. Maka komunikasi memiliki arti sebagai proses penyampaian pesan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat dan perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi dikatakan berhasil apabila komunikan dapat menerima maksud dari komunikator. Menurut Harold Laswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut “Siapa Mengatakan Apa dengan Saluran Apa Kepada Siapa dengan Pengaruh Bagaimana?”
Berdasarkan definisi Laswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : a) Sumber (Source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encorder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi; b) Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima; c) Saluran atau media, yakni alat untuk wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima; d) Penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/tujuan (destination). Komunikate (communicate), penyandi balik (decorder) atau khalayak (audience) pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima pesan dari sumber; e) Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. (Mulyana, 2005 : 62). Berdasarkan
definisi
itu
pengertian
“Komunikasi
adalah
proses
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang akan menimbulkan efek tertentu”. Hal ini apabila salah satu unsur komunikasi diabaikan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung dengan baik. Menurut Philip Kotler (1994: 244), komunikasi meliputi sembilan elemen yang diantaranya dua elemen menggambarkan pihak-pihak utama dalam komunikasi utama yaitu pengirim dan penerima. Empat elemen yang lain menunjukkan fungsi utama komunikasi yaitu penulisan dalam bentuk sandi (encoding), membaca tulisan sandi (decoding), tanggapan dan umpan balik. Elemen yang terakhir menunjukkan gangguan dalam sistem. Menurut Edwar Sapir, komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu: a) Komunikasi Langsung, adalah komunikasi yang tidak menggunakan alat atau media disebut pula dengan proses primer. Komunikasi bentuk ini berbentuk bahasa, aba-aba, imitasi tindakan orang lain dan sugesti sosial; b) Komunikasi tak langsung, adalah komunikasi yang menggunakan alat media juga proses sekunder. Kegiatan proses sekunder ini menggunakan mekanis untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan ataupun untuk menghadapi hambatanhambatan seperti hambatan geografis dan sebagainya. Proses sekunder merupakan proses komunikasi dengan mengunakan media efektif, bagi masyarakat luas modern di dalam kehidupan sehari-harinya media massa sebagai sumber berita,
pesan atau informasi. proses sekunder ini mempunyai tujuan dan keuntungan sebagai berikut: a) Mencapai masyarakat lebih luas artinya mencapai komunikan lebih banyak atau luas dibanding dengan komunikasi langsung atau tatap muka; b) Memungkinkan imitasi oleh orang banyak (secara tidak langsung) yaitu karena jumlah komunikan lebih luas daripada proses primair; c) Mengetahui batas-batas komunikasi yang dapat diadakan oleh adanya batas ruang atau tempat (geografis) serta waktu (Edwar Sapir dalam Astrid. S. Susanto, 1977: 4). Proses sekunder sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi, media komunikasi berupa cetak maupun elektronik atau media komunikasi berupa tulisan, gambar dan gerak dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu: a) Media audio-visual yaitu media komunikasi dengan memakai suara, gambar, tulisan dan gerak dengan pengertian dapat diterima dengan indera penglihatan dan pendengaran, misalnya: televisi, video dan film; b) Media audio yaitu media komuniksi dengan memakai suara dengan pengertian hanya dapat diterima dengan indera pendengaran, misalnya: radio dan telepon; c) Media cetak atau visual yaitu media komunikasi dengan memakai tulisan, gambar dengan pengertian yang hanya dapat diterima dengan indera penglihatan, miaslnya: majalah, surat kabar, brosur atau folder, poster atau iklan. Proses komunikasi yang melibatkan suatu lembaga, instansi atau organisasi sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikannya, komunikasi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: a) Komunikasi Persona, yaitu komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, dapat juga disebut komunikasi antar individu. Komunikasi ini sangat efektif untuk mengubah sikap, tingkah laku dan sebagainya secara langsung; b) Komunikasi Kelompok, yaitu komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok secara langsung, seperti yang dikemukakan Anwar Arifin (1984: 9) dalam bukunya, yaitu komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti di dalam rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya; c) Komunikasi Massa, yaitu komunikasi yang dilakukan antara individu dengan massa seperti yang dikemukakan Onong Uchyana effendi (1986: 76) dalam bukunya, komunikasi
massa adalah komunikasi melalui media masa modern. Media massa iniadalah surat kabar, film, radio, dan televisi. c. Visual Visual adalah sesuatu yang dapat dilihat dengan indera penglihatan dalam desain komunikasi visual berarti kita mempergunakan mata sebagai pemahaman dalam berkomunikasi. Termasuk unsur-unsur visual di sini adalah titik, garis, bidang, ruang, warna, dan tekstur. Komunikasi menggunakan bahasa visual, di mana unsur dasar bahasa visual yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna atau pesan (Adi Kusrianto, 2007: 10). Sementara visual ialah hal-hal yang berhubungan dengan dunia penglihatan (visi) atau berhubungan dengan indra penglihatan (Kurnia Ahmad dan Edi Sudadi, 1997 : 4). 3. Media Media berasal dari bahasa latin ”medius” yang secara harafiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Namun pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, foto grafis atau elektronik untuk mengangkat, memproses, dan menyusun kembali informasi verbal atau visual. Menurut M. Suyanto (2004 : 21) yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah ”jangkauan, frekuensi, dan pengaruhnya. Selain hal tersebut harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan, dan keandalannya”. Media merupakan alat penyampaian pesan iklan agar menjangkau audiensinya maka harus dipilih alat penyampaian pesan tertentu. Renald Kasali (1996: 99) mengemukakan, media cetak adalah suatu media yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, foto, dan tatanan warna. Media merupakan sarana komunikasi untuk penyampaian pesan pengiklanan kepada konsumen dalam bentuk visual maupun audiao visual. Media yang dimaksud di sini adalah media yang dipersiapkan melalui proses perencanaan dan pertimbangan yang paling efektif.
Pemilihan media sangat bergantung pada produknya dan kebutuhan iklan. Sehingga media apa yang paling efektif untuk mengiklankan produk pada saat ini. Di sini perlu dirumuskan apa yang dimaksud sebagai media yang efektif. Iklan yang efektif memerlukan media iklan yang mampu: a) mencapai khalayak sasaran selengkap mungkin; b) menyampaikan pesan sejelas-jelasnya; c) menyampaikan pesan secara ekonomis dalam batas-batas anggaran yang dimungkinkan; d) berkomunikasi dalam suasana yang cocok antara produk dengan khalayak (AD Ferbey, 1997: 42). Pemilihan media tersebut meliputi tiga unsur, yaitu : a) Mengidentifikasi media yang paling baik dalam pencapaian khalayak sasaran; b) Memanfaatkan keberadaan mereka semaksimal mungkin; c) Memastikan agar anggaran yang dialokasikan mendatangkan keuntungan yang paling besar dan nilai yang paling tinggi. Jenis-jenis media iklan dibedakan menjadi tiga, yaitu: a) Above-the-line (iklan lini atas), artinya media yang berhubungan dengan masyarakat secara langsung mencari keuntungan. Penyampaiannya melalui media elektronik maupun media audio visual (radio, televisi, film, video) media out door (billboard, spanduk, neonbox, neonsign, painted bulletin); b) Below-the-line (iklan lini bawah), yaitu media yang terdiri dari media yang tidak bersifat mencari keuntungan secara material. Contohnya katalog, leaflet, booklet, folder, boarsheet, pameran, direct mail, kalender, agenda, gift/ tanda mata, dan point of sale display; c) Media kejutan/ tak terduga (Trough the line), yaitu bentuk media yang sesuai perilaku konsumen untuk mencapai tujuan pengiklanan. Media ini tak terduga atau spontan karena media visual yang digunakan lebih inovatif (Frank Jefkins, 1996: 136-137). Terdapat beberapa macam strategi yang sering kali digunakan sebagai media promosi serta mempunyai hubungan erat dengan metode, strategi dan teknik publisitas yang dipergunakan oleh suatu negeri, yang masing-masing membawa efek dan sifat tersendiri.
a. Materi cetak 1. Surat Edaran adalah sepucuk surat yang dikirimkan kepada wisatawan prospektif. Resiko daripadanya adalah ongkos pengiriman perpos terlalu dan tidak jarang menjadi korban untuk dibuang saja kedalam keranjang sampah. 2. Leaflet adalah untuk memberikan informasi tambahan yang sifatnya segera dan masih hangat (up-to-date) kepada masyarakat keberbagai tempat yang terpencar-pencar. Ia biasanya dikirim langsung atau diselipkan kedalam bahan-bahan tercetak lainnya. 3. Brosur adalah mempunyai ukuran yang lebih besar, isi yang lebih banyak dan terperinci, dan informasi tentang fasilitas dan pelayanan, berisi petunjukpetunjuk agar dapat digunakan untuk menambah pengetahuan pembacanya tentang bidang dan kegiatan kepariwisataan di negeri yang bersangkutan. 4. Folder adalah materi tercetak yang paling banyak digunakan dalam media publisitas pariwisata. Folder yang paling besar kadang-kadang berisi sampai 24 atau 32 halaman, sedangkan yang biasa terdiri dari 4 sampai 16 halaman. Yang lebih banyak lagi jumlah halamannya disebut juga booklet. 5. Poster merupakan alat publisitas yang penting dalam dunia pariwisata. Tetapi dapat pula ditambahkan disini bahwa untuk poster konsepsi dan tata warnanya harus dapat menyatakan efek psikologisnya dengan pengucapan keindahan suatu resort atau daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik dari suatu negeri. 6. Majalah merupakan penerbitan secara periodik. Majalah juga menjadi media yang
penting
dalam
publisitas
pariwisata,
yang
banyak
negara
mempergunakan majalah sebagai media, dengan memberi tekanan khusus kepada karangan-karangan orang yang ahli dan terkenal dalam bidang-bidang seperti kebudayaan, pariwisata, olah raga, rekreasi dan sebagainya dengan ilustrasi gambar-gambar yang menarik. b. Iklan atau Advertising Menurut pengalaman, rupa-rupanya iklan atau advertensinglah yang merupakan media terbaik dalam promosi. Memang sebenarnya bahwa iklan
merupakan suatu alat komunikasi komersial yang ampuh yang dibayar mahal antara penjual dan pembeli untuk maksud menambah jumlahnya orang yang meminta. Dalam hal ini adalah untuk menambah jumlah omset yang datang. c. Proyeksi Media yang dimaksudkan dengan proyeksi ini adalah film, slide, dan televisi. Para ahli dibidang kepariwisataan sampai menemukan suatu cara untuk membuat film-film khusus untuk pariwisata yang disebut ”travelogue”. Travelogue ini diberi komentar disana-sini dengan suara yang empuk mengandung sugesti, humor, edukasi, seruan dan ajakan secara singkat tetapi berisi. Ukuran yang sangat ideal adalah travelogue 16 mm dan lamanya sebuah subjek yang dipertunjukan dalam travelogue ini sebaiknya tidak lebih dari 20 menit. d. Bentuk Struktural Media publikasi dalam bentuk struktural yaitu jenis media yang berbentuk bangunan atau kontruksi, sepeti misalnya kantor perwakilan atau cabang di luar negeri, paviliun dalam pekan raya internasional, stan dalam pameran, pajangan dalam etalase dan sebagainya. Sebagai media publisitas, bentuk bangunan sebuah kantor perwakilan atau paviliun hendaknya dari luar dapat mencerminkan aspirasi dan kepribadian negara yang diwakilinya atau dengan kata lain arsitektur media yang berbentuk struktural ini harus dapat mengucapkan keaslian dan kepribadian negeri itu sendiri kepada dunia luar. e. Uraian Media publisitas dengan uraian ini dalam bahasa asingnya disebut ”publicity talk”. Media ini baru terasa menjadi kebutuhan yang berhasil dalam waktu-waktu diadakannya kontak langsung dengan pembeli prospektif. Dalam hubungan industri pariwisata pembeli prospektif ini adalah biro perjalanan umum atau agen perjalanan, yang lebih jauh bertindak sebagai wisatawan prospektif (calon wisatawan), cara ini disebut ”personnal selling” dimana seorang salesman, penjaja yang berbakat sangat dibutuhkan. (Nyoman S. Pendit, 1986: 245-252).
Agus S. Madjadikara (2004: 11-13) mengemukakan, bahwa perusahaanperusahaan dibidang biro iklan mengelompokkan jenis media yang diproduksi menjadi dua yaitu:a) Media Cetak, adalah kumpulan berbagai media informasi yang dibuat (diproduksi) dan disampaikan kepada khalayak sasaran (pembaca) melalui tulisan (cetakan)dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dilihat dan dibaca.informasinya bisa bersifat umum (berita umum), bersifat khusus (majalah profesi, buletin keilmuan, newsletter, dan sebagainya). Contoh media cetak yang utama adalah surat kabar, majalah, tabloid, brosur, newsletter, pamflet, leaflet, flier, dan sebagainya. Sedangkan media seperti spanduk (banner), billboard, poster, neon sign, umbul-umbul, dan sebagainya dalam dunia periklanan disebut Media Luar Ruang (MLR) atau outdoor media; b) Media Elektronik, media elektronik dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu media yang hanya bisa didengar (audio) khususnya media radio dan media yang selain bisa didengar juga dilihat (audio-visual) khususnya televisi. Media radio dan televisi membuat sasaran komunikasi tidak perlu aktif. Pesan tetap bisa sampai pada mereka saat mereka sengaja atau tidak sengaja, suka atau tidak suka, mendengar dan melihat acara atau program radio dan televisi tersebut. Demikian halnya dengan iklan di bioskop ataupun megatron (billboard dengan gambar bergerak). Jenis media audio-visual berkembang dengan teknologi internet.
4. Tinjauan Promosi Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa di tiap tempat untuk jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran niaga di televisi atau iklan di surat kabar yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap yang diiklankan. Promosi merupakan variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan suatu perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Promosi merupakan upaya suatu perusahaan untuk mempengaruhi para calon konsumen agar mau membeli. Adapun tujuan promosi adalah memajukan citra perusahaan
yang bersangkutan; dan memperbesar volume penjualan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Dalam arti luas promosi menurut Winardi (1992: 148), yaitu ”mendorong kemuka”, guna memajukan sebuah ide dengan cara sedemikian rupa, hingga ia diterima dengan baik. Promosi menurut Edward L. Brink dan William T. Kelly teridiri dari ”upaya-upaya yang diinisiasi oleh penjual secara terkoordinasi guna membentuk saluran-saluran informasi dan persuasi guna memajukan penjualan barang atau jasa tertentu, atau penerimaan ide-ide atau pandangan-pandangan tertentu”. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan kegiatan promosi antara lain: a) Promosi belum begitu dikenal oleh target audiens sebagai alat yang penyampaian informasi; b) Jumlah karya media cetak atau non cetak yang beredar kurang dikenal oleh konsumen; c) Efisiensi iklan semakin menurun karena kenaikan biaya. Strategi promosi diperlukan agar tujuan promosi dapat tercapai. Intinya strategi promosi adalah keseluruhan metode dengan mempergunakan berbagai media dan dibantu oleh faktor-faktor psikologis, statistik sosiodemografis dan penelitian untuk menyebarkan gagasan-gagasan, menjual hasil produksi dan menjadikan suatu organisasi dikenal (Nyoman S. Pendit, 1980 : 115). Menurut Assauri Sofyan (1984: 243) ke empat kegiatan promosi tersebut terdiri atas: a) Advertising, menawarkan produk dengan iklan melalui media-media tertentu yang menjelaskan tawaran secara terperinci; b) Penjualan tatap muka (Personal selling) merupakan suatu presentasi secara lisan dalam suatu percakapan dengan seorang calon pembeli atau lebih dengan tujuan untuk menjual produk atau jasa tertentu; c) Promosi penjualan (Sales Promotion) merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertising, dan publisitas, sehingga merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti pameran, pertunjukan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara teratur atau kontinyu. Promosi penjualan dapat pula dinyatakan sebagai kegiatan yang melengkapi dan mendorong periklanan dan personal selling, karena personal selling ditujukan pada perorangan, sedangkan promosi penjualan ditujukan pada kelompok atau calon pembeli; d) Publisitas atau humas (purel = public relation)
merupakan sebuah usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara non personal, baik berupa berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut. 5. Tinjauan Periklanan (Advertising) Iklan mulai dikenal pada jaman Yunani kuno, bentuk yang digunakan adalah dengan penyebaran surat edaran semacam brosur. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi di Inggris, digunakan metode tulisan tangan dan mencetaknya di atas kertas-kertas ukuran besar. Kemajuan teknologi memproduksi iklan baru dimulai abad pertengahan ke-17 di negara Inggris seiring munculnya buku-buku sehingga iklan terkait dengan bidang-bidang industri, komunikasi dan informasi. Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Perbedaan marketing mix dan promotion mix menurut Renald Kasali dapat digambarkan dalam tabel berikut: Berikut adalah perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix MARKETING MIX
PROMOTION MIX
Product
Advertising
Price
Personal Selling
Place
Sales Promotion
Promotion
Publicity
Tabel 3. Perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix
Iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sedangkan periklanan didefinisikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan (Renald Kasali: 1995: 11). Sebagai bauran dari komunikasi pemasaran, iklan mempunyai sasaran yang berbeda dengan sasaran ketiga unsur lainnya dalam bauran pemasaran. Baik produk, harga, maupun tempat (atau distribusi) mempunyai sasaran pada pasar
sasaran, sedangkan periklanan sebagai bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi mempunyai sasaran pada konsumen sasaran. Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut: Pasar sasaran adalah sasaran pasar yang dituju. Dalam konsep pemasaran, pasar sasaran adalah sasaran yang ditentukan dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep segmentasi pasar. Konsumen sasaran adalah pasar sasaran ditambah dengan faktor-faktor di sekelilingnya yang mempengaruhi pasar sasaran untuk mengambil keputusan. M. Suyanto (1992: 11) mengemukakan, ”Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) maupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat”. Menurut Frank Jefkins (1996: 5) disebutkan, bahwa ”Periklanan merupakan pesan-pesan penjulan yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya” . Tujuan pertama dari kegiatan periklanan adalah : menyadarkan komunikan dan memberi informasi kepadanya tentang suatu barang, jasa, ataupun idea yang ”disajikan” dalam periklanan dan menggerakkannya untuk berusaha memiliki barang atau menggunakan jasa yang dianjurkan (Astrid S.Susanto, 1974: 208). Adapun manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi, antara lain: 1) bagi konsumen iklan memperluas alternatif untuk mengetahui adanya berbagai produk. Pada gilirannya akan menimbulkan adanya pilihan; 2) Bagi produsen iklan dapat membantu menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya. Sering dikatakan ”tak kenal maka tak sayang”. Iklan-iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi, bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu; 3) Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya (Renald Kasali, 1995: 16). Dalam pembuatan iklan ada beberapa persyaratan teknis yang harus dimiliki oleh pengiklan untuk mencapai keberhasilan dalam memperkenalkan produknya yaitu : a) What (positioning) apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa; b) Who (segmen pasar) siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi; c) How
(kreatifitas) bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik menyukai, dan loyal; d) Where (media dan kegiatan) dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah pasar tersebut; e) When (penjadwalan) kapan kegiatan tersebut dilaksanakan
akan memerlukan
waktu berapa lama; dan f) How much (anggaran) seberapa jauh identitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan tersebut ( Renald Kasali, 1995: 24). Sebuah iklan yang dipublikasikan melalui media cetak maupun media penyiaran, pada dasarnya mempunyai struktur. Struktur iklan untuk media cetak dan media penyiaran hampir sama, hanya bentuknya saja yang berbeda karena perbedaan karakteristik mediumnya. Menurut Renald Kasali (1995 : 82) struktur iklan dibagi menjadi tiga, yaitu: a) Headline, biasa disebut judul atau kepala tulisan adalah bagian terpenting dari sebuah iklan. Letaknya tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang; b) Subheadline, biasanya mengatakan sesuatu yang sangat penting kepada calon pembeli, tidak peduli dalam suatu kalimat yang panjang atau pendek. Akan tetapi kalau kalimatnya cukup panjang, maka headline lazim diikuti subheadline; c) Amplifikasi atau perluasan disebut juga body copy adalah naskah atau teks iklan yang mengikuti headline. Pada bagian ini ditulis apa yang hendak disampaikan kepada calon pembeli dengan lebih rinci. Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik selain harus memperhatikan struktur iklan diatas, penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah AIDCA, yang terdiri dari: a) Attention (perhatian), sebuah iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan antara lain berupa ukuran, warna, tata letak, jenis huruf yang kesemuanya itu dapat memberikan kontribusi yang saling menunjang dalam overall effect; b) Interest (minat), setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, sekarang bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan; c) Desire (kebutuhan), tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira
melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki
atau menikmati produk tersebut; d) Conviction (rasa
percaya), jika timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keragu-raguan, benarkah produk atau jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya? Pengalaman masa lalu serta kebiasaan iklan yang menipu turut mempengaruhi keragu-raguan ini. Maka anda harus meyakinkan calon pembeli agar tidak goyah lagi, jika anda yakin bahwa produk anda tawarkan benar-benar bermutu, harganya cukup bersaing, dan dibutuhkan oleh orang untuk melakukan sesuatu; e) Action (tindakan), akhirnya sampai pada yang terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil percontoh, mengangkat telepon, mengisi formulir pesanan, atau setidak-tidaknya menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak. Adapun tujuan dari periklanan itu sendiri adalah untuk : Menciptakan kesadaran (awareness) atas nama merek konsep produk atau informasi mengenai tempat dan cara membeli produk, mengingatkan kembali para pembeli agar menggunakan atau membeli lagi (restock) produk, mengubah sikap terhadap penggunaan produk (produk form), mengubah persepsi terhadap derajat kepentingan atribut merek dengan cara mengiklankan USP (uniqe selling preposition), mengubah keyakinan terhadap merek tertentu, memperkuat sikap pelanggan, membangun citra korporat dan lini produk. Tujuan suatu iklan biasanya dibangun atas empat komponen, yakni : a) Aspek perilaku, yaitu tidakan-tindakan yang diharapkan pada calon pembeli seperti : pembelian percobaan, mengunjungi toko, menggambil percontoh, atau meminta info lebih lanjut; b) Sikap yang diharapkan. Hal ini menyangkut sikap atau keistimewaan produk. Misalnya IBM, yang tidak menonjolkan penjualan komputer, melainkan sistem dan pelayanan; c) Kesadaran. dalam pengembangan produk-produk baru di pasaran, merebut kesadaran calon pembeli adalah tugas utama periklanan; d) Positioning, sebuah upaya guna pembentukan sebuah citra (Rhenald Kasali, 1995: 158-159).
6. Tas Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 905) dinyatakan: "Tas adalah kemasan atau wadah yang berbentuk persegi dan sebagainya yang biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan atau membawa sesuatu".tas adalah tempat untuk menyimpan sesuatu baik alat-alat ataupun barang-barang yang diperluka, semisal sebaagai tempat surat, buku, pakaian, dan sebagainya (Gunarto dan sugiyono, 1979: 2). Beberapa jenis tas menurut Gunarto (1979: 5) antara lain: a. Tas Koper Kegunaan tas untuk menyimpan pakaian terutama pada saat bepergian jauh yang memerlukan jumlah barang yang cukup banyak, sesuai dengan kegunaannya maka tas ini dibuat dalam bentuk praktis dan kuat. Untuk menambah kekuatan dan mewujudkan bentuk yang dimaksud maka biasanya pada bagian dalam diberi lapisan karton yang tebal supaya pada bagian dalam terlihat rapi dan bersih. Kemudian diberi lapisan kain yang sesuai dengan warnanya. b. Tas Kantor Tas kantor adalah sejenis tas yang diperlukan oleh para pekerja kantor untuk menyimpan atau membawa kertas-kertas surat penting. c. Tas Olah Raga Tas olah raga adalah sejenis tas yang dipergunakan untuk menyimpan perlengkapan olah raga. d. Tas Pesiar Tas pesiar adalah tas yang dipergunakan untuk kepentingan wisata, yang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang keperluan pesiar. Tas pesiar dibuat dengan beraneka ragam bentuk dan corak hiasan yang berbeda-beda. Tas pesiar yang disenangi anak-anak dan remaja adalah tas pesiar yang kecil dengan selempang yang panjang, sedangkan untuk orang tua disediakan tas yang berukuran besar dengan hiasan corak yang klasik. e. Tas Sekolah Tas sekolah adalah sejenis tas yang dipergunakan untuk menyimpan peralatan sekolah baik untuk para siswa TK, SD, SMP, SLTA, maupun para mahasiswa. Karena perkembangan model tas yang cukup pesat di saat ini maka
bentuk tas sekolah mengikuti perkembangan mode, biarpun tetap disesuaikan penerapan. Tas sekolah mempunyai ciri-ciri yang khusus, ialah bentuk sederhana , kuat dan cukup menampung alat-alat sekolah. f. Tas gunung Tas yang digunakan untuk keperluan pendakian gunung juga mempunyai bentuk yang berbeda dengan bentuk tas yang lain. Mengingat kegunaan yang khusus pula, terutama pada penggunaan yang mempunyai peranan penting di dalam pendakian maka tas gunung mempunyai bentuk yang relatif besar dan kuat serta tahan terhadap goresan dan air. g. Tas wanita Tas wanita pada dasarnya adalah tas yang digunakan oleh wanita, sesuai dengan perkembangannya tas wanita dibuat dalam bentuk dan corak yang berbeda. Disesuaikan dengan bentuk dan kegiatan dari wanita si pemakai tersebut, serta waktu yng cocok untuk digunakan. Tas wanita mempunyai beberapa model antara lain: tas pesta, tas bepergian, tas kantor, tas sekolah, tas santai dan sebagainya. Saat ini tas wanita tidak hanya sebagai tempat menyimpan barang atau perlengkapan tapi juga sebagai pelengkap busana dan simbol status sosial si pemakai. h. Tas untuk Keperluan Lain Adalah sejenis tas yang dipergunakan untuk kepentingan khusus atau tertentu misalnya untuk pesta, belanja, fashion, travel, dan lain sebagainya. B. Gambar umum Aan’s collection Surakarta 1. Kondisi Umum Perusahaan a. Sejarah Perusahaan Pada mulanya usaha ini didirikan oleh tiga alumni ATK, tepatnya pada tanggal 8 Mei 1996. Karena suatu hal, usaha tersebut tidak berjalan semestinya, sehingga pada awal tahun 1997 diambil sepenuhnya oleh Bapak Aan Sudarwanto, S.Sn. Pada akhir tahun 1997 usaha tersebut pindah ke Surakarta dengan menamakan dirinya Aan’s collection. Produk yang dihasilkan sangat beragam seperti tas wanita, tas sekolah, tas kantor, tas gunung, tas travel dan lain
sebagainya. Namun yang menjadi prioritas dari Aan’s collection adalah memproduksi tas wanita. Aan’s collection juga bergerak dalam bidang jasa khususnya dalam pemesanan tas bahkan dalam partai kecil sekalipun. Aan’s collection terletak di Jl. Kol. Sugiyono Sumber Nayu Surakarta telepon (0271) 852433 membuka show room di tempat usahanya. Aan’s collection berkembang sebagai usaha pengrajin tas. Walaupun tidak dikenal oleh sebagian masyarakat dan calon konsumen melalui media periklanan khususnya media cetak, akan tetapi lebih banyak dikenal dari berita mulut ke mulut. Distribusi penjualan produk masih terbatas di Surakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, dan Jakarta. Hal ini tentu menghambat perkembangan perusahaan bila tidak diatasi. Media promosi yang sudah dilaksanakan oleh Aan’s collection hanya melalui media nameboard dan radio yang mencakup di daerah sekitar Solo, sehingga masyarakat luas kurang informasi mengenai Aan’s collection sebagai produsen tas yang memiliki kualitas, desain dan bentuk yang menarik serta memiliki harga yang relatif terjangkau. b. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan
: Aan’s Collection
Nama pemilik
: Aan Sudarwanto, S.Sn
Bentuk Badan Hukum
: Perusahaan Perseorangan
Alamat
: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu, Rt. 06/12 Kadipiro Banjarsari Surakarta
c. Lokasi Perusahaan Alasan pemilihan lokasi perusahaan di daerah Sumber Nayu surakarta adalah : 1) Memudahkan transportasi, baik untuk pengadaan bahan baku maupun pengiriman hasil produksi; 2) Kebutuhan tenaga kerja yang memadai; 3)Lokasi perusahaan merupakan wilayah yang berkembang. d. Lingkungan Perusahaan Lingkungan
perusahaan
adalah
perkembangan dan stabilitas perusahaan.
lingkungan
yang
mempengaruhi
1) Lingkungan makro, meliputi: a) Politik dan Ekonomi, stabilitas politik dan ekonomi yang mantap akan mempengaruhi laju pertumbuhan industri, baik itu industri besar atau industri kecil untuk mengembangkan dan melancarkan usahanya sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi; b) Sosial Budaya, pola pikir masyarakat Indonesia semakin maju dalam hal mencari nafkah bukan hanya dari sektor pertanian, sehingga program penanganan mengenai peralihan dari sektor agraria ke sektor industri dapat mendukung laju pertumbuhan industri kecil. 2) Lingkungan Mikro, meliputi: a) Suplyer/ Pemasok, kebutuhan bahan baku didatangkan dari dalam kota 30%, dan 70% dari luar kota yaitu Yogyakarta dan Semarang. Perusahaan mempunyai beberapa pemasok/ suplyer, ketika kebutuhan bahan baku banyak maka perusahaan secara langsung dapat mengambil pada grosir yang telah menjadi pelanggan; b) Pelanggan, perusahaan mempunyai pelanggan tetap dalam memasarkan hasil produksinya pada toko dan counter di wilayah Surakarta dan sekitarnya; c) Hubungan pimpinan dan bawahan, pengambilan suatu keputusan tergantung pada pimpinan, tapi dalam menentukan hasil akhir sebelumnya dengan mendengar dan mempelajari pendapat bawahan. Setiap ada jenis pesanan produk baru selalu diadakan meeting guna pembagian kerja. Dengan ini hubungan di dalam perusahaan seperti keluarga yang saling mengerti dan membantu satu sama lain. 2. Aspek Organisasi dan Personil a. Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam suatu badan usaha menunjukkan kerangkakerangka susunan pola kerja di dalamnya. Struktur organisasi mengandung unsur spesialisasi dan koordinasi. Semua kegiatan yang dilakukan tiap hari dapat dikontrol, sehingga karyawan mengerti tugas dan tanggng jawabnya sehingga menjadikan mekanisme kerja dapat berjalan baik dan lancar. Berikut pembagian personil dan wewenang masing-masing personil Aan’s collection:
1) Pimpinan Pimpinan disini adalah sekaligus sebagai pemilik dan pengelola perusahaan yang mempunyai wewenang: a) mengatur segala persoalan yang menyangkut masalah intern perusahaan seperti memberikan perintah, petunjuk, maupun saran kepada bawahannya; b) mengatur segala hal yang berkaitan denagn keuangan, seperti pencarian modal, pembelanjaan dan lain sebagainya yang masih terkait dengan masalah keuangan; c) bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kegiatan yang akan atau sedang dilaksanakan oleh perusahaan; d) mengatur kebijaksanaan atas semua karyawannya. 2) Bagian Administrasi Tugas utamanya adalah mengelola dan bertanggung jawab atas segala kegiatan ynag berhubungan dengan : a) membukukan atau mencatat semua bukti pengeluaran dan penerimaan; b) melaporkan semua kegiatan yang sudah dilakukan oleh perusahaan kepada pinpinan setiap akhir tahun. 3) Bagian Produksi Tugas
pokoknya
mengelola
semua
kegiatan
produksi,
seperti:
a)
mempersiapkan bahan baku yang akan digunakan dalam produksi; b) melakukan proses produksi dari bahan setengah jadi sampai menjadi barang jadi. 4) Bagian Pengadaan Tugas pokoknya adalah melaksanakan kegiatan pengadaan/ pembelian barang, seperti: a) menyediakan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi; b) menyimpan bahan yang dimiliki oleh perusahaan yang belum digunakan saat itu; c) mengatur keluar masuknya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. 5) Bagian Pemasaran Tugas pokoknya adalah menangani masalah kegiatan pemasaran, seperti: a) melakukan kegiatan-kegiatan promosi yang bertujuan meningkatkan atau memperluas jaringan pemasaran; b) mengatur serta menjalankan kegiatan penjualan dan pemasarannya.
6) Karyawan/ Tenaga Kerja Cara penarikan tenaga kerja atau karyawan pada Aan’s collection adalah dengan mengeluarkan pengumuman lowongan kerja dan menyeleksi calon karyawan yang datang melamar. Dalam penempatan tenaga kerja yang baru, ditempatkan berdasarkan penalaman serta kemampuan, tingkat pendidikan, serta hasil wawancara yang bertujuan mengetahui minat dan bakat calon karyawan. b. Pembagian Kerja Pembagian tugas kerja dalam perusahaan ini berdasarkan kemampuan, pendidikan dan pengalaman. Pimpinan memberikan wewenang kepada asisten untuk menjalankan tugasnya dan karyawan yang memegang jabatannya harus mempertanggung jawabkan kepada atasan yang membawahinya. Dengan keterkaitan satu sama lain, pembagian tugas terlihat saling mendukung dan membantu. 3. Aspek Produksi a. Segi Desain Desain adalah proses awal yang harus dikerjakana dalam setiap pembuatan produk. Aan’s collection memproduksi berdasarkan pengembang produksi dari perusahaan sendiri, pesanan dari luar ataupun dalam negeri. Desain bisa berupa bentuk barang jadi atau desain tergambar. Buyer bisa membawa desain sendiri sesuai dengan keinginannya, namun perusahaan juga menawarkan beberapa desain kepada buyer sebagai bahan pertimbangan. Setelah desain terpilih perusahaan mengkalkulasikan untuk selanjutnya mengadakan transaksi. Apabila transaksi disetujui dapat segera membuat perencanaan produksinya sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah disepakati. b. Segi Bahan Baku Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan tas antara lain: kulit/ leather, kain/ fabrik, kain parasit, batik, rayon, nylon, serat alam, PVC dan karet (alam dan sintetis). Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya Aan’s collection mengambil bahan baku dari suplyer bahan baku terdekat.
c. Segi Produksi Produk yang dihasilkan Aan’s collection adalah tas dengan berbagai jenis dan fungsinya masing-masing. Jenis tas yang dihasilkan seperti, tas wanita, tas koper, tas sekolah, tas kantor, tas travel, tas gunung dan tas keperluan lain. Kapasitas produksi saat ini mencapai 10.000 pcs/ bulan untuk tas dengan model sederhana, 3000 pcs/ bulan tas model sedang dan 700 pcs/ bulan untuk tas model yang rumit. d. Permesinan Mesin yang digunakan untuk memperlancar dalam proses produksi antara lain: NO
NAMA MESIN
JUMLAH
1.
Mesin seset
1
2.
Mesin jahit datar
15
3.
Mesin potong kain
2
4.
Kompresor
1
5.
Mesin embos
1
6.
Mesin pres plastik
1
7.
Mesin jahit silinder
2
Tabel 4. Jenis dan Jumlah Mesin Pada Proses Produksi Aan’s collection
4. Aspek Pasar Hasil produksi Aan’s collection dipasarkan di dalam negeri sendiri seperti, Surakarta, Yogyakarta, Jakarta, Tegal, Bali dan kota besar lainnya. Disamping itu juga diekspor ke luar negeri. Hal yang tidak bisa terlepas dari pemasaran adalah: a. Harga Penentuan harga pada sebuah produk akan besar pengaruhnya terhadap tingkat penjualan produk tersebut. Jika penentuan harga kurang tepat, maka juga akan berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Harga yang terlalu rendah akan merugikan pihak perusahaan, namun sebaliknya jika terlalu tinggi maka
konsumen akan enggan untuk membeli produk. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dalam penentuan harga Aan’s collection membuat kalkulasi harga berdasarkan semua biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja, biaya pajak dan biaya overhead seperti biaya listrik, air, perawatan mesin dan ditambah laba yang diinginkan. b. Saluran Distribusi Dalam melaksanakan perdagangan Aan’s collection mempunyai sistem pemasaran yang saat ini sedang dilakukan yaitu: 1) Jasa Pelayanan Melayani pesanan sesuai permintaan konsumen untuk keperluan seragam, promosi seminar, souvenir, cinderamata, travelling, kemasan. Pengalaman pengerjaan pesanan dari berbagai negara dan daerah antara lain Jepang, Brunei, Jerman, Jakarta, Pati, Magetan, Semarang, Sragen, Klaten, solo dan sekitarnya. 2) Perdagangan Menjual berbagai jenis tas produk sendiri secara langsung, eceran dan grosir. Proses penjualan langsung ini dilakukan melalui show room Aan’s collection. 5. Media Promosi Promosi tas Aan’s collection yang sudah dilakukan masih memiliki kekurangan baik dari segi tampilan desain (layout, headline, pemilihan font atau huruf,) kurang efektif dan komunikatif, strategi komunikasi visualnya juga belum menerapkan prinsip-prinsip dalam desain komunikasi visual sehingga upaya untuk menarik perhatian konsumen masih kurang. Adapun media promosi yang sudah dibuat oleh Aan’s collection adalah melalui media nameboard dan petunjuk arah. Adapun contoh media promosi yang dimiliki Aan’s collection sebagai berikut:
a. Nameboard
Gambar 1. Nameboard Aan’s collection
b. Petunjuk Arah
Gambar 2. Petunjuk arah Aan’s collection
c. Logo Aan’s collection
Gambar 3. Logo Aan’s collection
Logo : logo Aan’s collection divisualisasikan dengan penulisan kata “Aan’s collection” dengan menggunakan jenis font Edwardian Script ITC. Namun dalam logo ini tulisan masih seperti karakter huruf aslinya
tanpa stilasi bentuk atau penambahan bentuk. Sehingga logo ini belum mempunyai kekhasan bentuk untuk dijadikan ciri khas tersendiri. Tagline yang digunakan adalah kata “not just another brand” yang berarti tidak hanya sekedar merek/ brand yang divisuslisasikan dengan pemilihan jenis font Arial. Warna: warna yang digunakan dalam logo ini adalah warna merah dan putih. Warna merah merupakan warna image Aan’s collection sedangkan warna putih merupakan implementasi kesederhaan, kejujuran dan ketulusan yang sesuai dengan pelayanan dari Aan’s collection. Tampilan warna masih sederhana karena tidak diolah sedemikian rupa agar lebih menarik dan komunikatif
C. KONSEP PERANCANGAN 1. Analisis Masalah Masalah khusus dalam promosi tas Aan’s collection ini adalah kurangnya pengadaan promosi yang bersifat publikasi melalui media cetak yang selama ini masih cenderung seadanya dan belum memenuhi kaidah prinsip-prinsip desain komunikasi visual. Perancangan kali ini bertujuan untuk melengkapi media promosi yang bersifat publikasi yang dibutuhkan dan dapat memberikan ciri khas atau image untuk produk tas Aan’s collection khususnya untuk produk tas wanita baik segi warna maupun elemen hias grafisnya yang selalu ditampilkan dalam setiap desainnya, sehingga setiap media promosi memiliki sifat informatif yang sesuai prinsip-prinsip desain sebagai sebuah promosi dalam masyarakat. 2. Identifikasi Pesaing Menurut Philip Kotler (1997: 20) ada empat tingkat persaingan berdasarkan substitusi produk yaitu: 1) Persaingan Merek, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarka produk dan jasa yang sama pada pelangan dengan biaya yang sama; 2) Perasaingan Indistri, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama; 3) Persaingan Bentuk, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama; 4) Persaingan Generik, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaingan untuk mendapatkan rupiah yang sama. Aan’s Collection memiliki banyak pesaing atau kompetitor langsung khususnya perusahaan dengan merek-merek yang lebih dahulu dikenal oleh masyarakat. Dalam hal ini kompetitor dipilih berdasarkan persaingan bentuk yaitu produk yang memberikan jasa yang sama kepada pasar namun dengan ciri khas yang berbeda (dengan keunikannya sendiri-sendiri). Adapun tentang identifikasi pesaing yang dapat dijelaskan, diantaranya adalah: a. CANNIE Bag Collection (CAHAYA TERANG) Cannie Bag Collection merupakan unit bisnis kerajinan tas wanita (handbag) yang berlokasi di Somontalen Rt. 02 Rw 04, Ngadirejo, Kartasura. Cannie membuka showroom juga di Pusat Grosir Solo (PGS) tepatnya di lantai basement A5 No. 7. Perusahaan tas ini didirikan oleh bapak Ary Hendro Cahyono yang meneruskan usaha yang sudah dirintis keluarganya sejak 1995. Cannie bag collection memproduksi tas wanita yang mayoritas menggunakan bahan kulit. Disamping tas wanita Cannie juga sering melayani pesanan tas sekolah, tas souvenir dan dompet tentunya dengan bahan yang berbeda-beda. Saat ini produk yang bisa dihasilkan dalam sebulan paling sedikit adalah seribu buah tas. Bicara masalah omset pemilik usaha ini menjelaskan bahwa omset terendah yang dia peroleh setiap bulannya Rp. 50 juta dan tertinggi Rp. 100 juta pada tahun 2008/2009. 1). Aspek Pasar Hasil produksi Cannie dipasarkan di wilayah Solo, Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali dan Jogjakarta. Disamping itu juga diekspor ke luar negeri. Hal yang tidak bisa terlepas dari pemasaran adalah:
a). Harga Penentuan harga pada sebuah produk akan besar pengaruhnya terhadap tingkat penjualan produk tersebut. Jika penentuan harga kurang tepat, maka juga akan berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Harga yang terlalu rendah akan merugikan pihak perusahaan, namun sebaliknya jika terlalu tinggi maka konsumen akan enggan untuk membeli produk. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dalam penentuan harga Cannie membuat kalkulasi harga berdasarkan semua biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja, biaya pajak dan biaya overhead seperti biaya listrik, air, perawatan mesin dan ditambah laba yang diinginkan. Harga produk Cannie berkisar dari Rp.25.000,- sampai dengan Rp.300.000,-. b). Jasa Pelayanan Cannie melayani pesanan sesuai permintaan konsumen untuk segala kebutuhan konsumen seperti; keperluan pribadi, seragam, promosi seminar, souvenir, cinderamata, travelling, dan kemasan. Cannie menerima orderan dalam bentuk partai dengan harga yang relatif lebih murah, terkadang ada juga pemesanan tas dalam jumlah bijian dengan resiko harga yang diberikan juga bertambah mahal. Produk tas Cannie sudah tersebar dari mulai kota Solo, Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali dan Jogjakarta. Tidak menutup kemungkinan terkadang sampai ke luar pulau, bahkan ada pelanggan yang berasal dari Papua. Biasanya pedagang yang bersal dari kota sekitar Solo mendatangi perusahaan atau showroom Cannie untuk mengambil tas, tapi untuk luar kota biasa kirim melalui jasa ekspedisi. 2). Media Promosi Promosi tas Cannie Bag collection yang sudah dilakukan masih memiliki kekurangan baik dari segi tampilan desain (layout, headline, pemilihan font atau huruf,) kurang efektif dan komunikatif, strategi komunikasi visualnya juga belum menerapkan prinsip-prinsip dalam desain komunikasi visual sehingga upaya untuk menarik perhatian konsumen masih kurang. Adapun media promosi yang sudah
dibuat oleh Cannie adalah melalui media indoor banner, kartu nama dan petunjuk arah. Adapun contoh media promosi yang dimiliki Cannie sebagai berikut:
Gambar 12. Kartu nama Cannie Bag collection
Dalam desain kartu nama Cannie Bag collection belum memvisualkan logo sebagai identity atau brandname yang menjadi ciri khas Cannie. Yang ditegaskan dalam desain kartu nama tersebut adalah pada teks nama pemilik Cannie. Gambar ilustrasi yang divisualisasikan adalah foto-foto tas wanita, tas sekolah dan tas souvenir. Yang merepresentasikan bahwa Cannie memproduksi bebagai tas. Dari segi warna desain ini menggunakan warna hijau, coklat dan kuning. Warna hijau tua yang diyakini dapat membawa keberuntungan dalam usaha ini. Warna coklat yang diyakini sebagai pemahaman akan sebuah produk yang tidak mahal dan comfortable. Sedangkan warna kuning dapat diartikan sebagai sebuah pencerahan dan harapan sesuai dengan nama Cannie (Cahaya Terang). b. Dowa bag Dowa diambil dari bahasa jawa kuno yang berarti doa dan pengharapan bahwa brand ini bisa memberi manfaat dari kebaikan bagi sesama, bisa memberi inspirasi bagi pelaku dan pecinta mode. Dalam karyanya Dowa menampilkan fashion bag dengan perpaduan antara keunggulan budaya Indonesia dan trend mode dunia. Produk tas Dowa banyak dibuat dengan menggunakan benang rajut, tentunya teknik pengerjaannya juga dengan teknik rajut. Warna image Dowa adalah blue saphire, warna yang diyakini dapat memberikan
kedamaian dan kesejukkan. Dalam media promosinya warna blue saphire menjadi warna dominan dan menjadi image dowa. Karakteristik desain tas dowa cenderung pada tradisional tetapi tetap memiliki kesan modern.
Gambar 5. brosur Dowa bag
D. POSITIONING a. Keunggulan Produk Dari awal pembentukkannya Aan’s collection telah menanamkan karakter perusahaan yang terampil, inovatif dan menarik. Terampil (skill) dalam proses produksi lebih mengutamakan ketrampilan dalam bidangnya masing-masing dengan merekrut karyawan yang memiliki keahlian. Inovatif (berkembang) selalu memunculkan ide-ide baru dalam desain dan teknik pengerjannya, tentunya dengan melihat trend mode yang sedang digemari di pasaran. Menarik (interest) membuat produk yang memiliki daya tarik baik dari desain, bentuk, pemilihan warna dan harga. Produk tas Aan’s Collection memiliki beberapa keunggulan, antara lain: Femininity (kewanitaan) yaitu tas didesain dengan menampilkan kesan feminin, soft, dan elegance. Simple yaitu memiliki desain dan bentuk yang lebih simple tanpa banyak material asesoris, namun memiliki nilai keanggunan, modern, dan stylish. Exclusive yaitu menjadi salah satu produk pilihan bagi konsumen dengan didukung pemilihan desain, bahan dan teknik pengerjaan secara hati-hati dan memakai dasar-dasar membuat tas yang tepat didukung dengan karyawan yang
memiliki keahlian. Menarik (interest) yaitu mempunyai daya tarik untuk dimiliki, tentunya dengan menampilkan berbagai pilihan model dan warna dapat menjadi salah satu alasan untuk memilih tas Aan’s collection. b. Persepsi Konsumen Melihat perkembangan dunia mode khususnya tas sangatlah pesat dengan berbagai macam branding dan jenis produk yang ditawarkan, tapi mayoritas hanya mengutamakan merk tanpa menjaga kualitas produk. Masyarakat belum banyak yang tahu tentang Aan’s collection baik dari bidang usahanya dan jenis produknya. Maka Aan’s collection hadir dengan menawarkan produk maupun jasa sebagai produsen tas khususnya tas wanita (handbag). Aan’s collection menekankan pada kualitas produk dan kemampuan memberikan kepuasaan yaitu dengan menanamkan karakter feminin, simple, exclusive, menarik, dan dinamis. c. Harapan Konsumen Harapan konsumen dari jasa yang disediakan oleh perusahaan Aan’s collection adalah mendapatkan hasil dan kualitas yang terbaik; pengerjaan sesuai dengan dead line atau waktu yang telah ditentukan; sistem pelayanan terhadap konsumen yang memuaskan. Agar masyarakat tahu tentang perkembangan produk dan potensi yang ada pada
Aan’s collection, maka perlu diadakan promosi
maupun penyebaran informasi yang baik secara terus menerus (kontinyu), baik secara langsung dari mulut kemulut ataupun melalui media cetak. Selain itu, perlu adanya penyebaran informasi baik dengan media cetak maupun media elektronik. Sehingga selain memberikan informasi kepada masyarakat, dapat menunjukkan eksistensi dari Aan’s collection sebagai tempat yang paling tepat untuk memesan dan membeli tas khususnya bagi para wanita. d. Karakter Konsumen Aan’s collection Belanja adalah kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks perekonomian, baik di dunia usaha maupun di dalam rumah tangga. Namun kata yang sama telah berkembang artinya sebagai suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi pada masyarakat kelas ekonomi tertentu. Belanja juga punya arti
tersendiri bagi wanita. Bagi produsen, kelompok wanita adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya antara lain karena pola konsumsi sangat mudah dibentuk pada wanita . Di samping itu, wanita biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat wanita inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar wanita. Bagi para wanita dengan kelas ekonomi yang cukup berada, terutama di kota-kota besar, mall sudah menjadi rumah kedua bagi mereka. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat mengikuti mode yang sedang beredar. Padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para wanita tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Karakter konsumen Aan’s collection pada khususnya adalah bagi para wanita dewasa, karena wanita memiliki earing power yang besar serta pengaruh yang kuat pada pembelian personal maupun rumah tangga. Pembeli wanita merupakan pembeli yang cermat, berhati-hati dan mengetahui harga jika dibandingkan dengan pria. Wanita dikenal sebagai konsumen yang dapat menyesuaikan diri, memuja penampilan fisik (narcisistic), lebih tertarik pada warna dan bentuk, menyenangi hal-hal yang romantis dari pada obyektif dan cepat merasakan suasana toko dan senang melakukan kegiatan berbelanja walau hanya window shopping (melihat-lihat saja tapi tidak membeli). e. Segmentasi Pasar Perancangan promosi yang bagus harus mengetahui siapakah calon konsumen yang potensial yang akan dijadikan sasaran dalam promosi ini. Untuk menentukan konsumen yang tepat, maka terlebih dahulu ditentukan klasifikasi dari masyarakat yang merupakan target dari iklan yang akan ditawarkan. a. Demografi Segmentasi Demografi adalah suatu proses yang membagi-bagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografik seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan (Kotler dan Armstrong, 1992: 304). Secara demografis target konsumen Aan’s collection telah sesuai dengan
karakter konsumen, yaitu :1) Masyarakat Solo (kota) dan sekitarnya; 2) Jenis Kelamin adalah Wanita dewasa; 3) Usia 18- 45 tahun; 4) Sosial Ekonomi menengah keatas; 5) Pekerjaan tak terbatas; 6) untuk semua Agama. b. Geografis Segmentasi Geografis adalah suatu pembagian pasar menjadi unit-unit geografik seperti bangsa, negara bagian, wilayah propinsi, dan kabupaten (Kotler dan Armstrong, 1992: 304). Secara geografis cakupan target market calon konsumen Aan’s collection khususnya di wilayah Solo dan wilayah sekitarnya, seperti: Surabaya, Semarang, Tegal dan yogyakarta. Sedangkan target audience adalah seluruh Indonesia. c. Psikografis Dalam segmentasi psikografis, konsumen dibagi menjadi beberapa kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian. Orang dalam kelompok demografis yang sama bisa saja mempunyai profil psikografis yang berbeda. (Kotler dan Armstrong, 1992: 305). Secara psikografis masyarakat kota Surakarta memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya fashion dan mode. Ini dilihat dari semakin banyak kita jumpai tempat-tempat untuk berjualan benda-benda fashion seperti : BTC (Beteng Trade Center), PGS (Pusat Grosir Solo), SGM (Solo Grand Mall), dan toko-toko tas lainnya. Selain itu segmentasi dalam promosi kali ini ditujukan kepada para wanita yang memiliki status ekonomi menengah keatas yang memiliki kesadaran akan pentingnya gaya hidup, fashion, aktif dan sikap praktis. 6. Positioning Sesuatu yang berkaitan erat dengan periklanan adalah image, salah satu tujuan periklanan adalah menanamkan image ke dalam alam pikiran konsumen tentang suatu produk tertentu sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen. Image didefinisikan oleh Renald Kasali ( 1995: 158) ”Impresi secara keseluruhan dari pemikiran dan pengetahuan seseorang atau sekelompok orang tentang objek”
Image (citra) dapat berjalan stabil dan konsisten dari waktu ke waktu, karena diperkaya oleh jutaan pengalaman dan banyak jalan pikiran asosiatif, atau sebaliknya bisa berubah-ubah dan dinamis. Image (citra) bisa diterima secara homogen oleh setiap kepala anggota masyarakat atau sebaliknya dan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda. Bertitik tolak dari pemikiran yang demikian, maka usaha penempatan (positioning) suatu produk menjadi sangat penting apabila ingin bertahan dalam benak konsumen dalam jangka waktu yang lama dalam pasar yang sudah over communicated. Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. (Renald Kasali, 193: 193). Pemahaman akan citra suatu produk dalam benak masyarakat (Target Pasar) akan sangat efektif dan efisien terhadap efek promosi yang dilaksanakan dari produk itu sendiri. Pencitraan atau citra yang akan dibangun dalam benak konsumen harus tepat dengan lebih melihat perilaku (behavior) dalam hal ini lebih ke personality, nilai, norma dan budaya dari produk yang akan di citrakan kepada calon konsumen. Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya (Renald Kasali, 1995: 157). Pembentukan citra atau posisi, bukan hanya ditampilkan dalam fisik produk semata tetapi dapat diasosiasikan dengan gaya hidup, kelas sosial, kedudukan profesional, penggunaan produk, ataupun kepentingan penyalur. Dan posisi ini diciptakan sebagai langkah penting untuk merebut perhatian pasar, kesadaran, sekaligus merebut tempat. Positioning merupakan inti dari segala sesuatu yang dijalankan agar dipikirkan, dipercaya, meyakinkan calon pembeli bahwa suatu produk berada di anak tangga pertama (Al Ries dan Jack Trout, 1981: 31). Menurut M. Suyanto, (2006 : 41), penentuan posisi adalah tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing. Dalam hal ini positioning bukan yang dikerjakan terhadap produk, tetapi yang dikerjakan terhadap benak konsumen. Penentuan posisi dibuat dengan tujuan untuk mengenali keunggulan bersaing yang mungkin
untuk
dimanfaatkan,
memilih
yang
paling
tepat,
dan
secara
efektif
mengisyaratkan kepada pasar posisi yang dipilih perusahaan. Penentuan posisi dapat dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu : 1) Penentuan posisi menurut nilai adalah memposisikan produk sebagai pemimpin dalam menawarkan nilai terbaik, nilai dipengaruhi kualitas dan harga; 2) Penentuan posisi menurut pesaing, adalah memposisikan produk sebagai yang terbaik dibanding pesaingnya; 3) Penentuan posisi menurut manfaat, adalah memposisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu; 4) Penggunaan; 5) Pemakai; 6) Kategori produk; dan 7) Atribut. Produk yang beredar di pasaran menduduki tempat tertentu dalam segmen pasarnya. Apa yang sesungguhnya penting di sini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk di pasar. Pada hakekatnya yang dimaksud dengan penempatan (positioning) adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu di ingatan masyarakat atau konsumen. Untuk mempromosikan tas Aan’s collection perlu penonjolan atribut promosi agar dapat tertanam dalam benak konsumen yaitu slogan ”Gaya Unik Harga Asyiiik !!!”. Maksud dari kalimat tersebut adalah ingin menunjukkan bahwa tas Aan’s collection bisa memberikan gaya yang unik sesuai dengan gaya dan kebutuhan konsumen dengan merefleksikan gaya atau style masing-masing konsumen dengan harga yang terjangkau dan tidak mengikis kantong. Karena setiap orang memiliki style dan karakter masing-masing dalam menampilkan gaya yang mewakili kepribadiannya. Layaknya hembusan udara segar, begitu fresh dan mengundang berjuta pesona. Itulah yang menggambarkan koleksi Aan’s collection yang terkesan feminity, simple, exclusive, menarik dan dinamis. Sehingga memberikan keunikan dan kebanggan bagi pemakainya, konsumen bisa mengekspresikan style mereka tanpa mengeluarkan biaya yang terlalu mahal. Keyword atau slogan ini merupakan bentuk positioning untuk mempromosikan Aan’s collection sebagai perusahaan tas, dengan harapan mampu menarik perhatian calon konsumen untuk menggunakan produk tas Aan’s collection.
E. Strategi Kreatif 1. Perumusan Strategi Kreatif Perumusan strategi kreatif haruslah tepat, terarah, serta mampu memberikan informasi yang jelas sehingga mudah ditangkap dan meminimalisir kesalahan komunikasi kepada calon konsumen. Pegumpulan dan pencarian data serta informasi mengenai kajian yang berkaitan dengan perkembangan dunia usaha pembuatan tas dikumpulkan dan dipersiapkan untuk dijadikan bahan dalam pemilihan media promosi. Data tersebut difokuskan terhadap keunggulan produk sebagai tujuan utama dalam membagun citra Aan’s collection, informasi pendukung mengenai sarana, prasarana dan kompetitor serta data yang menyangkut pemilihan media apa saja yang nanti akan dimunculkan agar pesan dapat diterima oleh target Audience. Melalui pemilihan media yang tepat diharapkan mampu meningkatkan efektifitas untuk menciptakan ketertarikan minat pada produk tersebut, sehingga calon konsumen dapat tergerak mengikuti apa yang telah disampaikan dari promosi tersebut. Pengumpulan data dan informasi yang telah didapat selanjutnya adalah diolah melalui brainstroming untuk menetapkan suatu posisi dalam membagun citra dan promosi untuk Aan’s collection yang efektif dan efisien. Proses ini dimaksudkan untuk mengetahui kendala apa yang akan dihadapi dan untuk mencari cara apa saja yang paling efektif dalam pengerjaan promosi sehingga pesan yang akan disampaikan dapat ditangkap secara efektif oleh konsumen dan kemudian akan ditanggapi. Setelah semua data telah didapat dan diolah menjadikan sebuah bahan yang melatarbelakangi konsep promosi dan ditentukan pemilihan media apa yang digunakan untuk meraih target Audience, kemudian masuk langkah selanjutnya yaitu penerapan untuk dibuat menjadi media promosi pencitraan yang telah ditetapkan diatas. 2. Perumusan Strategi Kreatif melalui konsep AIDCA Perumusan strategi dalam membangun citra dan promosi ini menggunakan pemilihan pendekatan konsep AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction,
Action) yang didalam perkembangan sekarang dirasa cukup efektif, setelah data dan informasi diperoleh dan dirangkum kedalam data-data yang dijadikan referensi dalam membangun citra dan promosi. Adapun perumusan strategi kreatif melalui pendekatan AIDCA dengan penjelasan sebagai berikut: Attention (Perhatian), Iklan berusaha menarik perhatian khalayak sasaran, baik pembaca, pendengar atau pemirsa baik berupa tata letak (layout), warna, Headline, tipografi ataupun ukuran. (Renald kasali :1995, 83). Dalam meraih perhatian Audience proses perancangan promosi pencitraan feminity, simple, exclusive, menarik, dan dinamis, dengan menampilkan seorang wanita dewasa membawa tas produk Aan’s collection dengan style wanita modern merefleksikan perpaduan gaya pemakai dengan desain tas sehingga menimbulkan gaya yang unik dan khas bagi pemakainya, Ilustrasi kupu menggambarkan karakter eksklusive dari produk dan konsumen, yang mana tas Aan’s collection didesain dan dibuat dengan berbagai pertimbangan serta pemilihan bahan dan material yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Dari segi konsumen yaitu produk didesain untuk para wanita eksklusive (aktif, dinamis dan fashionable). Ilustrasi bunga menggambarkan karakter wanita yang lebih feminin, elegance dan soft. Ilustrasi gedung perkantoran merefleksikan bahwa target konsumen Aan’s collection adalah bagi para wanita yang mempunyai aktivitas, dinamis dan suka shopping di pusat perbelanjaan. Keyword berupa “Gaya Unik Harga Asyiiik...!!!” dengan penulisan yang bergelombang ini merefleksikan bahwa
wanita
cenderung
menonjolkan
perasaan
dan
emosi
dalam
mengekspresikan diri, wanita lebih menyukai keindahan, keanggunan dan penuh kedinamisan. Dengan penggunaan font Caslon No.450Swad yang mempunyai karakter keindahan dan anggun penuh kedinamisan, sentuhan pribadi dan kepuasan kewanitaan, centil, senang dan riang, merupakan keyword atau slogan yang akan digunakan untuk membagun citra dan pelaksanaan promosi ini. Agar tertanam dalam benak masyarakat bahwa Aan’s collection memproduksi tas dengan gaya yang unik dan harga yang tidak mengikis kantong.
Interest (Minat), setelah perhatian calon kosumen berhasil direbut, persoalan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Dengan mengunakan keyword atau slogan “Gaya Unik Harga Asyiiik !!!” untuk pelaksanaan promosi pencitraan ini. Agar tertanam dalam benak masyarakat dan dapat menumbuhkan rasa keingintahuan dan ketertarikan lebih lanjut bahwa dalam produk Aan’s collection bisa memberikan gaya yang unik tanpa mengeluarkan budget terlalu banyak dalam arti lebih terjangkau untuk dibeli. Desire (Kebutuhan), tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira melalui iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut (Renald kasali : 1995, 85). Pemilihan kalimat dan unsur visual harus dapat mewakili karakteristik produk yang menjadi daya tarik produk Aan’s collection, seperti subheadline “not just another brand” yang artinya tidak hanya sekedar brand/merek, ingin menegaskan bahwa produk Aan’s collection tidak hanya sekedar menawarkan merek saja tapi lebih pada eksistensi dan mutu atau kualitas produk sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Dan semua itu hanya bisa didapatkan hanya di Aan’s collection. Ini salah satu produk unggulan Aan’s collection yang tidak dimiliki oleh para kompetitornya dijadikan elemen utama agar calon konsumen berminat untuk mempercayakan diri membeli dan memakai tas Aan’s collection. Conviction (Rasa Percaya), sampai pada tahap ini kepercayaan konsumen terhadap produk ini harus dipertahankan untuk menjaga eksistensinya, dengan cara promosional yang berkelanjutan dan mengikuti kegiatan yang diadakan diluar seperti pameran sehingga masyarakat tahu akan produk ini lebih jelas. Dan selalu up to date dan mengeluarkan ide-ide baru yang terus disesuaikan dengan perkembangan fashion. Action (Tindakan), sampai pada upaya terakhir untuk membujuk calon konsumen agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu, bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon konsumen segera membeli atau setidak-tidaknya menyiman dalam ingatan mereka sebagai
catatan untuk membelinya kelak. (Renald kasali: 1995, 86). Dalam upaya terakhir ini dalam membujuk calon konsumen agar tetap ingat dengan Aan’s collection dan produk tasnya dengan pemberian souvenir kepada target Audience seperti kalender agar mereka suatu saat mereka kembali ketika rasa kebutuhan akan fashion muncul. 3. Strategi Konsep Dalam membuat suatu media promosi konsep desain yang ditawarkan harus jelas dalam memberi informasi tentang produk tas Aan’s collection. Secara konsep dalam promosi ini adalah ingin menciptakan bentuk desain yang efektif komunikatif serta modern berdasarkan unsur-unsur maupun prinsip-prinsip desain dengan menonjolkan karakteristik feminity, simple, elegance, menarik dan dinamis. Dalam perumusan konsep kreatif ini “gaya unik harga asyik” yang menjadi central ide dalam pencitraan atau citra yang akan dibangun dalam benak konsumen. Dengan harapan konsumen mendapatkan kepusaan dan kehadiran tas Aan’s colection yang mereka pakai dapat memberikan kepercayaan diri, keceriaan dan lebih berekspresi dengan gaya mereka masing-masing tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Konsep kreatif dalam perancangan promosi mengutamakan konsep komunikasi yang mengajak calon konsumen untuk mengetahui keunggulan dan ciri khas yang dimiliki, melalui konsep desain yang mudah ditangkap dengan memakai pendekatan teknik fotografi dan desain untuk menimbulkan stimulus pada calon konsumen. 4. Strategi Visual Secara visual desainer lebih banyak menonjolkan ilustrasi dengan kekuatan fotografi, yang diberi image-image dengan komposisi warna merah, kuning dan merah
muda. Hal tersebut dengan tujuan sebagai stimulus dan
menitik beratkan pada nilai kebentukan atau karakter perusahaan, produk dan sasaran yang dituju. Dalam Strategi kreatif penyampaian pesan kepada masyarakat tidak lepas korelasi antara konsep yang akan dibangun Aan’s collection dengan gambaran visual yang akan diwujudkan untuk mempermudah penyampaian pesan kepada calon konsumen. Dengan karakteristik yang dimiliki
produk dapat mewujudkan brand personalities. Karakteristik produk tas Aan’s collection terdiri dari Feminity (kewanitaan) dengan visual model wanita dewasa dan modern, ilustrasi bunga merepresentasikan sifat wanita yang halus dan menyukai kecantikan dan keindahan. Simple (sederhana) dengan menampilkan unsur warna putih yang diyakini merepresentasikan sesuatu yang sederhana, sempurna dan tidak boros. Exclusive (pilihan) dengan menampilkan ilustrasi kupu dan gedung perkantoran yang merepresentasikan tas Aan’s collection dibuat untuk wanita pilihan dalam arti para wanita yang memiliki sence yang tinggi dalam fashion, aktif dan dinamis. Menarik (interest) visualisasinya dengan penggunaan warna merah yang menjadi warna image Aan’s collection dan simbol bunga. Dengan warna merah diharapkan dapat merepresentasikan keceriaan, kekuatan, cinta dan menarik perhatian. Warna merah juga diyakini dapat membangkitkan selera dan lebih ekspresif dan dinamis dalam merepresentasikan kecintaan dan kehangatan. Dengan menambahkan unsur kuning dapat memvisualisasikan akan eksistensi dan kepercayaan diri yang tinggi. Dynamic (Dinamis) dalam pengertian lebih inovatif dan selalu up to date dalam berkarya. Dapat divisualisasikan dalam desain yang menggunakan tata layout yang dinamis dan tidak kaku. Kejelasan konsep desain dijadikan jembatan penghubung informasi tetang keunggulan produk yang ditawarkan menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. Selain memberikan informasi berupa tulisan juga menciptakan ketertarikan Audience melalui gambar yang nantinya akan diolah dengan desain komputer dan dengan mengutamakan prinsip-prinsip desain guna menjalin komunikasi dua arah yang baik. F.Visualisasi 1. Copywritting Copywritting terdiri dari headline, sub headline, body copy, slogan, serta baseline (keterangan berupa alamat) yang semuanya itu saling memperjelas satu sama lain. Penulisan copywriting harus memiliki strategi untuk dapat mencapai tujuan ide dari suatu iklan. Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan. Copywriting merupakan kewiraniagaan (salesmanship) melalui media cetak yang
penulisannya harus menarik perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan tindakan (action). (Frank Jefkins, 1996:226). Menurut Frank Jefkins (1996 : 228), karakteristik dasar penulisan copy iklan adalah sebagai berikut : a) Copy iklan yang ditulis harus bersifat menjual, meskipun iklan itu hanya bertujuan untuk mengingatkan saja; b) Rahasia keberhasilan iklan adalah pengulangan (repetition), apakah pengulangan itu dengan memanfaatkan iklan secara kontinyu, ataupun dengan menerapkan pengulangan dalam tubuh copy iklan itu sendiri; c) Orang tidak akan peduli akan membaca copy iklan. Karena itu pesan iklan harus memanfaatkan secara maksimal kata-kata dan menyampaikan pesannya dengan segera; d) Jika pembaca merasa tidak familiar terhadap suatu kata yang asing, perhatian pembaca terhadap iklan tersebut akan hilang. Karena itu setiap kata yang digunakan harus mudah dipahami dan tidak ada kemungkinan untuk menimbulkan keraguan dibenak pembaca; e) Kata-kata singkat, kalimat kalimat yang pendek, paragraph tidak terlalu panjang membantu menyampaikan pesan iklan serta memudahkan pembaca untuk memahami dan mengerti maksud copy iklan itu dengan cepat. a. Headline (kepala berita) Headline adalah salah satu kunci dalam suatu keberhasilan iklan itu sendiri. Headline yang baik adalah headline yang dapat memberikan suatu rangsangan atau ketertarikan pada pembaca dan dapat di baca dengan jelas. Sehingga pembaca dapat menikmati iklan itu lebih jauh. Sedangkan fungsi utama dari headline untuk menarik perhatian pembaca secepatnya dan berusaha menarik keinginan khalayak untuk terus menikmati. Ada beberapa faktor yang perlu dikembangkan dalam penulisan headline, yaitu artistik, singkat dan jelas maksudnya, persuasif, edukatif, dan etis. Dari gaya dan struktur kalimatnya, headline
bisa
berbentuk
pernyataan
(statement),
membangkitkan
rasa
keingintahuan atau membuat penasaran (curiosity), pertanyaan (question), menggida (intriguing), mengejutkan (shocking), retorika (rhetoric), bujukan (persuation), dan sebagainya (Agus S. Madjadikara, 2004: 40).
Pelaksanaan
strategi
perancangan
tas
wanita
Aan’s
collection
menggunakan headline yang sesuai. Melalui visualisasi media-media yang digunakan, sehingga masyarakat akan bisa menangkap kesan dengan baik. Tentunya dengan headline yang tidak berlebihan, sehingga pada proses berikutnya masyarakat akan merasa tertarik dan mencari informasi, selanjutnya melakukan proses pembelian. Headline yang digunakan dalam iklan ini adalah dengan pemakaian kata atau nama Aan’s collection. Headline ini sekaligus menjadi logo dalam desain promosi.
b. Sub headline Subheadline membantu headline dalam menyampaikan pesan agar lebih jelas dan menarik. Sub headline dibuat untuk sedikit memberikan arahan akan maksud dan ide yang disampaikan. Berisi kata-kata yang bersifat menawarkan atau mendapatkan. Sub headline yang digunakan dalam perancangan ini adalah “not just another brand” c. Body Copy Untuk memperjelas headline, body copy merupakan teks iklan yang mengulas uraian pesan-pesan produk yang bersangkutan dan merupakan jawaban dari sebagian keraguan yang muncul pada konsumen terhadap produk yang diiklankan. Body copy dibuat dengan ungkapan fakta-fakta yang nyata dan relevan dengan kondisi produk, serta menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas, mudah dipahami oleh khalayak sasaran dan tidak membosankan. Dalam membuat body copy ini perlu dibuat sekomunikatif dan seefektif mungkin sampai diperkirakan pembaca sudah mampu untuk memahami informasi produk yang diiklankan. Body copy merupakan perluasan ide yang disampaikan oleh headline dan ilustrasi.
d. Baseline Merupakan unsur lain yang biasanya ditempatkan di bagian bawah dari bidang keseluruhan. Biasanya dicantumkan nama perusahaan, brand name dan bisa juga slogan. Baseline yang digunakan adalah alamat dan nomer telepon Aan’s collection. e. Slogan (keywords) Slogan merupakan inti sari dari pesan yang ingin disampaikan. Slogan dapat membantu untuk mengenalkan dan menanamkan citra pada benak masyarakat. Salah satu unsur dalam keberhasilan sebuah slogan adalah kalimat atau kata-kata yang digunakan harus komunikatif dan tidak bertele-tele, sehingga mudah diingat dan dikenal oleh masyarakat. Slogan sangat dibutuhkan dalam suatu iklan karena dapat melekatkan suatu image suatu produk ataupun jasa yang diiklankan pada konsumen. Slogan yang akan digunakan yaitu ”Gaya Unik Harga Asyiiik !!!” 2. Visual a.
Ilustrasi Merupakan penjelasan global atas pesan yang ingin disampaikan dalam
wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai tema dalam upaya mendukung headline. Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pernyataan, dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Pada suatu iklan ilustrasi harus relevan dengan produk atau jasa yang ditawarkan dan mampu berbicara walaupun hanya sekilas pandang. Teknik ilustrasi dapat tercapai dengan fotografi sebagai pendukung pesan; harus menarik perhatian, merangsang minat pembaca keseluruhan pesan, menonjolkan keistimewaan produk, menjelaskan pernyataan, memenangkan persaingan dalam menarik perhatian pembaca dari serentetan informasi dalam suatu media yang sama; menciptakan suasana khas; mendramatisasi pesan; dan mendukung judul
iklan. Dalam desain promosi ini ilustrasi yang ditampilkan antara lain: a). Foto tas (handbag) Aan’s collection yang menjadi produk unggulan; b). Model wanita dewasa dan modern sebagai model peraga promosi tas; c). Kupu-kupu, sebagai simbol wanita, eksklusif dan menarik; d). Bunga yaitu bunga anggrek (orchid) yang merupakan simbol daya tarik, cinta, kecantikan dan kebaikan hati. Bunga aster merupakan simbol perhatian dan keikhlasan dari pemahaman itu dapat menanamkan image bahwa Aan’s collection baik untuk masa depannya. Sedangkan bunga tulip memiliki kesan perfect lover (menyukai kesempurnaan); e). Motif tekstur kulit reptil (skin croco dan skin snake) yang merupakan salah satu bahan yang digunakan membuat tas. b. Brand Brand merupakan suatu simbol yang dipakai untuk memudahkan konsumen agar dapat mengingat tentang suatu produk. Brand juga dipakai untuk membedakan dengan produk lain, biasanya terdiri dari sebuah huruf, kata atau sekelompok kata atau huruf. Brand bukan hanya logo tapi sekumpulan atribut yaitu logo, slogan, warna, dan kualitas emosional yang diasosiasikan dengan perusahaan dan produk layanannya. Atribut-atribut tersebut memberikan identitas dan kepribadian pada individu atau organisasi (perusahaan) yang membedakan dari produk-produk pesaingnya. Brand juga dipakai untuk memudahkan para calon konsumen untuk mengingat tentang suatu produk. Dalam perancangan ini brand yang digunakan adalah kata ”Aan’s collection” dengan jenis typografi Engaged yang sudah diubah sedemikian rupa sebagai identitas Aan’s collection.
c. Lay Out Lay out adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi, seperti: huruf, garis, bidang, gambar, dan sebagainya. Pertimbangan perencanaan lay out guna mencapai suatu keseimbangan bentuk yang dapat menarik perhatian
khalayak dengan tidak mengesampingkan karakter produk, sasaran, dan media yang dipilih. Sebuah lay out yang baik mampu membuat pembacanya menilai produk yang ditawarkan merupakan produk yang bagus dan bukan iklannya saja yang bagus. Sedangkan layout sendiri mempunyai dua fungsi dasar, yaitu: 1) Menghubungkan berbagai elemen pada sebuah bidang (halaman) agar dapat komunikatif dan mempunyai nilai estetis; 2) Dalam semua desain, setiap elemen pada sebuah bidang (halaman) mempunyai elemen-elemen lainnya. Lay out bukan sekedar penambahan foto atau ilustrasi, teks, tetapi adalah usaha untuk menyeimbangkan semua elemen tersebut dan menuntun mata pengamat. Orang kreatif yang terlibat dalam pembuatan lay out harus ingat, bahwa iklan tidak dibuat untuk kepentingan atasan, klien, atau semata-mata untuk kepuasan pribadi dalam melampiaskan gejolak seninya. Melainkan untuk menjual produk yang akan ditawarkan. Faktor yang mempengaruhi dalam sebuah lay out, antara lain : 1) Ukuran dan Proporsi, faktor terpenting dan tersulit dalam keseimbangan adalah kesensitifan terhadap proporsi (pengaturan beberapa elemen sehubungan dengan ukuran dan jumlah). Keseimbangan tidak dapat diukur secara matematis, karena itulah seorang desainer harus memiliki sensitifitas terhadap peletakan elemen-elemen sehingga terlihat dan terkesan harmonis dan seimbang. Dalam hal layout, hubungan antara ukuran type, bidang cetak (printed area) dan bidang putih (unprint area) dan elemen-elemen lainnya harus proposional; 2) Arah (Path way), layout yang efektif harus dapat mengarahkan mata pengamat menyusuri bidang atau halaman desain. Desain adalah ”peta” yang mengarahkan mata dari satu point ke point yang lain, biasanya dari bagian kiri atas kekanan bawah yang membentuk seperti huruf ”Z”; dan 3) Konsistensi pada style, konsistensi adalah masalah detail menyangkut pemilihan jenis font dan menggunakan spacing yang sama pada suatu layout dokumen, mengarah pada kesatuan yang harmonis. Menurut Surianto Rustan (2008: 74-84), selain faktor di atas kita juga harus memperhatikan prinsip dasar lay out yang merupakan prinsip dasar desain grafis, antara lain:
1) Sequence (urutan/ aliran/ flow/ hierarki) Dalam membuat lay out kita membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama sampai yang boleh dibaca belakangan. Dengan sequence pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan. 2) Emphasis (penekanan) Salah satu pembentuk emphasis adalah kontras, kontras tersebut bertujuan untuk membangun sequence. Ada bermacam-macam menciptakan kontras, bisa lewat ukuran, posisi, warna, bentuk, konsep yang berlawanan, dan masih banyak lagi.selain kontras emphasis bisa juga diciptakan lewat elemen lay out yang mengandung pesan-pesan yang unik, emosional atau kontroversial, efeknya akan lebih kuat dalam menarik orang untuk membacanya. 3) Balance (keseimbangan) Dalam desain grafis kita mengebnal dua macam balance, yaitu balance simetris dan balance asimetgris. Balance yang dicapai secara simetris adalah dengan pencerminan, keseimbangan yang simetris dapat dibuktikan dengan tepat secara matematis, sedangkan yang asimetris keseimbangannya lebih bersifat optis atau : ’kelihatannya seimbang’. 4) Unity (kesatuan) Unity tidak berarti hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik kelihatan, namun juga kesatuan antara yang fisik dan yang non fisik yaitu pesan atau komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut. Pada proses pembuatan promosi yang mengacu pada penjualan produk tas Aan’s collection sebagai tujuan utama, maka untuk lebih menunjukkan atribut yang berkaitan dengan produk tas dan elemen pendukungnya kepada target audience, layout yang akan dipakai berupa :
1). Layout Group
Layout ini menggunakan sejumlah elemen berupa foto yang diletakkan berkelompok dalam suatu titik konsentrasi pandang di halaman iklan, tujuannya adalah untuk memberikan suatu pusat perhatian. Dengan layout tipe group ini nantinya akan diletakkan berbagai foto tas dan foto yang telah diolah memakai komputer grafis dengan tujuan memberikan informasi berupa gambaran produk tas Aan’s collection dan diharapkan mampu menjadi stimulus bagi audience. 2). Layout tipe Mondrian
Pada layout tipe Mondrian ini bentuk iklan yang masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian serta memuat ilustrasi foto tas dan model wanita dan serta ilustrasi bunga dan kupu yang saling berpadu sehingga membentuk komposisi yang konseptual. Malalui layout ini diharapkan informasi yang diberikan dapat lebih jelas diterima, namun tetap mengutamakan unsur prinsip desain dan nilai estetik, sehingga diharapkan mampu terbangun komunikasi dua arah antara Aan’s collection dengan Audience dalam penyampaian materi promosi ini nantinya.
d. Warna Merupakan unsur penting dalam sebuah promosi yang dilakukan didalam sebuah
iklan.
Penggunaan
warna
menunjukkan
identitas
dari
produk
(identification marks) tersebut yang selanjutnya akan selalu dipakai dalam setiap media visual yang akan digunakan. Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik
sebagai
sifat
cahaya
yang
dipancarkan,
atau
secara
subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik. Warna adalah sebuah sensitivitas yang berhubungan dengan indra kita, seperti halnya rasa dan bau. Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Menurut Iwan Wirya, (1999: 28), fungsi penggunaan warna selain sebagai identitas produk dalam suatu media promosi adalah; a) Untuk menarik perhatian para konsumen ataupun calon pembeli; b) Untuk menimbulkan pengaruh psikologi, misalnya untuk membangkitkan selera konsumen terhadap produk sehingga mau membeli produk; c) Untuk mengembangkan/memberikan asosiasi tertentu terhadap produk; d) Untuk menciptakan suatu citra, warna disesuaikan ntuk mencerminkan atau menggambarkan keadan produknya; e) Untuk menghiasi produk; f) Untuk memastikan keterbacaan yang maksimum, gunakan warna kontras untuk sesuatu yang ingin ditonjolkan; dan g) Untuk membangkitkan minat dalam mode. Warna merupakan unsur terpenting dalam mengkomunikasikan produk yang ditawarkan Aan’s collection. Warna yang akan dipakai harus direncanakan
dengan pertimbangan, bahwa warna tersebut dapat mencerminkan karakteristik produk yang di tawarkan, yaitu kesan menarik, kuat dan berani; warna mampu menjadi daya tarik utama dalam suatu komposisi desain; warna harus mendukung penampilan produk dalam penyajiannya dengan pengertian dapat membantu menonjolkan suatu produk dalam setiap komposisi penyajiannya di semua media yang dibuat. Pemilihan warna dalam perancangan promosi ini mengambil unsur dari apa yang menjadi ciri khas produk tas Aan’s collection untuk dijadikan konsep sebagai pembangun identitas dalam promosi. Namun selain itu juga didasarkan pada aspek sasaran yang akan dituju dan karakteristik dari obyek itu sendiri.
Warna merah merefleksikan keberaniaan, kuat, kecintaan dan kehangatan. Warna merah berasosiasi membangkitkan selera dan memotivasi untuk berpikir dan mengerjakan sesuatu lebih cepat. Konsep ini diambil dari Aan’s collection sebagai salah satu perusahaan tas yang memiliki karakter terampil, inovatif dan menarik. Warna kuning merefleksikan kegembiraan, optimis, harapan dan keceriaan. Konsep ini diambil dari karakter produk Aan’s collection yang dapat memberikan rasa percaya diri dan keceriaan kepada konsumen. Warna pink atau merah muda sangat identik dengan wanita atau karakter feminin. Warna ini juga dipercaya dapat memberikan energi untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, dinamis, dan trendi. Aan’s collection dari awal pembentukannya memiliki sasaran konsumen bagi para wanita. Khususnya wanita yang fashionable, dinamis dan aktif. Dalam pengaplikasianya desain promosi yang dirancang tidak menutup kemungkinan menggunakan warna-warna lain yang masih berdekatan dengan key collor Aan’s collection ini dimaksudkan untuk mengimbangi artistik desain tersebut agar menarik perhatian. Adapun warna-warna pendukung seperti putih
dan hitam. Warna putih merefleksikan kesederhaan dan kesempurnaan sedangkan warna hitam di dalam dunia mode dapat memberikan kesan abadi, elegan, modern dan mewah. e. Typografi Typografi merupakan seni memilih, menyusun, mengatur bentuk, jenis, dan ukuran huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi. Hal yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan perancangan sebuah iklan adalah penggunaan huruf yang dapat menimbulkan karakter tertentu pada produknya. Typografi yang baik mengarah pada keterbacaan, kemenarikan dan desain huruf yang berkesan sederhana, dinamis, komunikatif, menarik dan mudah dibaca serta tidak ditentukan oleh kaidah buku. Pemakaian huruf dalam satu komposisi desain diusahakan seimbang dan selaras dengan elemen-elemen lainnya dalam lay out dan komposisi warna yang digunakan (Siti Mutmainah dan Lukamanul hakim, 2003: 32). Perencanaan typografi didasarkan pada pertimbangan gaya desain dan fungsi, juga karakter huruf yang akan dipasang. Dalam pemilihan typografi, perancangan mengunakan jenis font yang bersifat tegas agar dapat terbaca dengan baik. Pemilihan jenis Font yang tepat merupakan pertimbangan utama yang perlu diperhatikan dalam media desain, karena setiap karakternya harus memiliki kekuatan sendiri untuk mewakili karakteristik obyek dan pesan yang akan disampaikan. Typografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya typografi dalam sebuah media terapan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, serta interaksi huruf
terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya. Font yang tertera di bawah ini merupakan font yang akan digunakan didalam perancangan dan kemungkinan untuk merubah font agar terlihat menarik perhatian. 1) Engaged Jenis huruf ini termasuk dalam kelompok huruf Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Jenis font ini termasuk dalam kategori dekoratif namun tetap memiliki tingkat keterbacaan (legibility) yang baik dan memiliki unsur gerak. Huruf ini akan sering digunakan untuk penulisan headline, huruf ini dipakai karena dapat mewakili karakteristik tas Aan’s collection sebagai produk fungsional dan penghias yang terus berinovasi namun tetap mempertahankan karakeristik yang dimilikinya. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi, akrab, terkesan didesain secara hati-hati. Jenis huruf seperti ini biasanya mencitrakan jenis tulisan tangan wanita dan memiliki tingkat keterbacaan yang ringan dan bersifat menghias.
2) Arial Jenis huruf ini merupakan kelompok huruf sans serif, Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, mudah dipahami dan efisien. Arial merupakan jenis huruf yang sering kali digunakan sebagai text dan dislpay type karena memiliki bentuk yang proporsional dan tingkat keterbacaan (legibility) yang baik meskipun diperkecil. Sehingga pada promosi nantinya peranan huruf arial ini akan digunakan sebagai penulisan body copy dan kalimat penjelas lainnya, sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk menyampaikan pesan kepada audience.
ABCDEFGHIJKLMOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
3) Arial Rounded MT Bold Jenis huruf ini hampir sama dengan arial yang membedakan adalah ketebalan bentuknya. Memiliki karakter yang ringan dan keterbacaan yang baik meskipun di perkecil ukurannya.
ABCDEFGHIJKLMOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 4) Caslon No.540 Swad Huruf ini termasuk dalam klasifikasi Dutch Old Style, memiliki keterbacan yang sangat bagus. Huruf Caslon No.540 Swad sebagai penulisan slogan dan, karakteristik huruf yang dekoratif serta memiliki unsur keindahan dan anggun penuh kedinamisan, sentuhan pribadi dan kepuasan yang dianggap mampu mewakili makna dari kata ”Gaya Unik Harga Asyiiik !!!”.
f. Identification Marks Adalah suatu grafis pengikat yang didalamnya terdapat elemen-elemen desain yang selalu digunakan dalam rangkaian perancangan desain seperti logo, slogan, dan yang lainnya dengan tujuan sebagai identitas agar target market dan target audience mudah mengenali setiap media promosi tas Aan’s collection. Melalui perancangan ini terdapat target yang akan dicapai, yaitu: a. Target market dari perancangan ini adalah para wanita di kota Solo yang memiliki katertarikan pada benda fashion terutama tas, menginginkan sesuatu yang khas dan berkualitas. b. Target audience dalam perancangan ini adalah para wanita di Solo sebagai target primer dan wanita di Indonesia sebagai target sekunder. c. Target visual berupa karya media cetak (print), dengan menggunakan gaya desain formalis (Dalam penyampaian pesan kepada masyarakat yaitu dengan
menonjolkan illustrasi dengan kekuatan fotografi yang difungsikan sebagai stimulus dan menitikberatkan pada nilai kebentukan atau karakter-karakter tas Aan’s collection).
BAB III PROSES PERANCANGAN
A. Media Jenis
media
promosi
yang
diproduksi
secara
umum
biasanya
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu media cetak dan media elektronik. Sehingga pada pemilihan media agar menjadi promosi yang efektif dan komunikatif harus didasarkan oleh sasaran yang akan diraih dan selanjutnya pendekatan melalui media apa saja yang nantinya akan dipakai. Pemilihan media merupakan masalah mencari cara dengan biaya yang paling efisien dan efektif untuk menyampaikan sebuah pembeberan yang dikehendaki kepada khalayak sasaran. (Philip Kotler, 1992: 293). Perencanaan media adalah memilih media-media tertentu berdasarkan beberapa variabel. Variabel yang terpenting adalah : a. Kebiasaan media yang menarik khalayak sasaran b.
Produk yang memerlukan media yang tepat dalam hal peragaan, visualisasi, penjelasan, keterpercayaan dan warna.
c.
Suatu pesan memerlukan media yang tepat untuk dikomunikasikan dengan benar kepada khalayak sasaran. Setelah menentukan tujuan dan sasaran yang akan dicapai nantinya, maka
pada perancangan ini akan menggunakan beberapa media yang diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi media komunikasi untuk menarik minat calon konsumen. Adapun media yang akan digunakan dalam perancangan nantinya dibagi menurut fungsinya antara lain: 1. Lambang Lambang pada perancangan ini berfungsi sebagai media utama dalam memberikan ciri khas serta menarik perhatian kepada Audience karena pada
kenyataannya sebuah lambang dapat secara cepat memberikan gambaran terhadap apa yang dipromosikan, lambang untuk Aan’s collection dibagi menjadi: a. Logo
70 disetiap media promosi. Logo Aan’s Logo Aan’s collection digunakan collection sekaligus dijadikan headline dalam desain promosi. Proses perancangan logo dimulai dari pemilihan jenis font yang akan digunakan yaitu font Engaged dan Arial. Kemudian diolah dan didesain dengan software Corel Draw X3. dengan Corel Draw X3 dapat mempermudah dalam mengolah bentuk dan dirasa lebih praktis. Setelah bentuk logo jadi kemudian disimpan dengan format PSD, karena untuk pengolahan warna nantinya menggunakan software Adobe Photoshop CS 2. dengan Adobe Photoshop ini pewarnaan logo dibuat dengan teknik embos. Setelah logo sampai final desain kemudian disimpan dengan format JPG. Software graphic
: Corel Draw X3 & Adobe Photoshop CS 2.
Ukuran
: Menyesuaikan.
Font
: Engaged, Arial
Page layout
: Horisontal.
konsep
: menjadi pusat kerajinan tas.
b. Ilustrasi
Ilustrasi yang akan ditampilkan dalam desain promosi ini antara lain:fotofoto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit. Melalui ilustrasi ini akan lebih menarik perhatian Audience maka ilustrasi selalu digunakan dalam desain promosi. Sebelum masuk tahap lay out desain, masing-masing ilustrasi diolah terlebih dahulu dengan software Adobe Photoshop CS 2. Dengan software ini sangat mudah dalam pengolahan gambar baik dari segi bentuk, warna dan efek-efek gambar lainnya. Software graphic
: Corel Draw X3 & Adobe Photoshop CS 2.
Ukuran
: Menyesuaikan.
Ilustrasi
: foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit.
Page layout
: Horisontal
konsep
: mencitrakan karakter produk Aan’s collection
c. Typografi
Typografi yang digunakan dalam media promosi kali ini adalah Arial, Arial Rounded MT Bold, Engaged dan Caslon No.540 Swad memiliki unsur keindahan, anggun penuh kedinamisan, memiliki sentuhan pribadi dan bersifat menghias. Sehingga jenis-jenis huruf ini sangat relevan digunakan dalam desain promosi Aan’s collection. Software graphic
: Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
Ukuran
: Menyesuaikan.
Page layout
: Horisontal
konsep
: berkarakter feminin, simple, exclisive,dinamis dan menarik.
d. Warna
Warna yang digunakan dalam desain promosi Aan’s collection adalah warna Merah, Kuning dan Pink (merah muda). Serta warna lain sebagai keseimbangan artistiknya. Pemilihan warna disesuaikan dengan karakter tas Aan’s collection yaitu: feminin, simple, eksklusive, menarik, dan dinamis.
2. Publikasi a. Katalog
Katalog merupakan salah satu media yang sering menjadi alternatif utama dalam promosi suatu produk (benda pakai) dan produk lainnya, karena dalam media ini kita dapat menyampaikan informasi lebih jelas tentang produk yang akan dijual atau ditawarkan. Merupakan salah satu media cetak yang mampu menjangkau audiens yang luas dan dimanapun berada. Fungsinya yang dapat memuat informasi seluruh produk tas Aan’s collection yang ditawarkan sehingga
calon konsumen dapat memahami kembali ketika tidak berada ditempat semula karena sifatnya fleksibel mudah dibawa dan dibaca kembali. Proses perancangan media ini yang pertama adalah mengumpulkan data yang berupa foto produk, jumlah produk disertai dengan harga masing-masing produk dan bahan yang digunakan masing-masing produk. Kemudian menentukan jumlah halaman katalog, dalam desain katalog ini akan dibuat 22 halaman dengan ukuran 21 cm x 15 cm.. Proses selanjutnya adalah membuat desain dengan software Adobe Photoshop CS 2 untuk pengolahan gambar sedangkan pengolahan huruf menggunakan software Corel Draw X3 dengan efek embos yang dilanjutkan dengan software Adobe Photoshop CS 2. Setelah desain gambar ilustrasidan teks jadi baru di lay out dengan software Corel Draw X3 hingga didapat master desain. Master desain kemudian dicetak sesuai dengan warna yang digunakan yaitu CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Dicetak dengan media kertas Ivory dengan gramatur 230 gram, proses cetak menggunakan mesin Speadmaster XL 105 Heidelberg 2004 dengan teknik offset. - Karakteristik media: Cover katalog: -
Dibuat dengan ukuran 21 cm x 15 cm.
-
Desain Full Color dua muka
-
Aplikasi cetak offset
-
Kertas Ivory 230 gram dua muka
-
Finishing dop dua muka
-
Dibuat dengan ukuran 21cm x 15cm
-
Jumlah halaman 22
-
Desain Full Color dua muka
-
Aplikasi cetak offset
-
Kertas Ivory 230 gram dua muka
Isi katalog :
- Headline
: Aan’s collection
- Sub headline
: not just another brand
: foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga,
- Ilustrasi
kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil. - Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433
- Software
: Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer
: Speadmaster XL 105 Heidelberg 2004.
b. Indoor Banner
Indoor Banner adalah media promosi dalam ruang yang bersifat fleksibel dalam penempatan karena dengan mudahnya bisa dipindah. Media ini akan ditempatkan pada ruang tamu, showroom dan pada event-event kegiatan di luar seperti pameran-pameran. Proses perancangan media ini diawali menentukan ukuran media yaitu 160 cm x 60 cm dilanjutkan membuat desain dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 untuk mengolah gambar dan warna dan software teks huruf jadi kemudian di lay out menggunakan software Corek Draw X3 hingga didapat master desain. Proses selanjutnya adalah proses cetak dengan teknik digital printting dengan bahan MMT 280 gram dan mesin print Super High rest Resolution 1440 dpi. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 160 cm x 60 cm - Dibuat Desain Full Cllor satu muka dengan posisi vertikal - Menggunakan bahan MMT 280 gram dengan standing almunium. - Teknik cetak digital printting. - Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Ilustrasi
: foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433
- Bodycopy
: Tas memang sahabat terbaik wanita yang selalu setia dan membuat penampilan menjadi unil. Tas dengan desain terkini bisa mengelevasi gaya dalam seketika, apalagi dengan harga yang tak mengikis kantong! Jangan lewatkan koleksi tas Aan’s collection yang unik ini...!!!
- Software
: Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3
- Printer
: Super High rest Resolution 1440 dpi
c. Papan Nama
Sign board adalah media luar ruang yang berfungsi memberikan informasi tempat keberadaan Factory & Showroom Aan’s collection. Proses perancangan media ini adalah menentukan ukuran yaitu 250 cm x 100 cm dan membuat desain visual dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 untuk mengolah bentuk dan gambar visual sedangkan pengolahan teks dengan software Corel Draw X3. Proses selanjutnya membuat lay out sehingga menghasilkan master desain. Setelah didapat master desain kemudian dicetak dengan teknik digital printting menggunakan mesin Super High rest Resolution 1440 dpi. Pembuatan papan nama yaitu menggunakan bahan MMT 280 gram. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 250 cm x 100 cm - Dibuat Desain Full Cllor satu muka dengan posisi horisontal - Menggunakan bahan MMT 280 gram dengan keling 4 biji. - Teknik cetak digital printting.
- Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand - Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Ilustrasi
: foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Baseline
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433.
- Software
: Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer
: Super High rest Resolution 1440 dpi.
d. Petunjuk Arah Merupakan media luar ruang yang berukuran kecil yang sifatnya memberikan informasi arah atau petunjuk kesuatu tempat. Media ini biasa ditempatkan pada persimpangan jalan ataupun jalan utama yang akan menuju kepada obyek. Proses perancangan media ini adalah menentukan ukuran yaitu 250 cm x 60 cmx 20 cm dan membuat desain visual dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 untuk mengolah bentuk dan gambar visual sedangkan pengolahan teks dengan software Corel Draw X3. Proses selanjutnya membuat lay out atau
desain konstruksi Papan nama. Setelah didapat master desain
kemudian diaplikasikan secara nyata. Pembuatan papan nama yaitu menggunakan kontruksi dari besi dan seng dengan menggunakan teknik las listrik. Bagian tiang penyangga dibuat dengan bahan besi yang dirakit dengan teknik las listrik juga. Sedangkan bagian pondasi dibuat dengan bahan material bangunan (batu bata, pasir dan semen) yang dibuat dengan teknik cor. Kemudian untuk finishing visual yaitu dengan teknik airbrush mengingat bahan yang digunakan adalah besi dan seng. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 250 cm x 60 cm x 20 cm.
- Dibuat Desain 3 dimensi dengan posisi vertikal. - Menggunakan bahan besi, seng dan bahan bangunan banguanan (batu bata, pasir dan semen). - Teknik las listrik untuk pengerjaan pada bahan besi dan seng. - Teknik cor pada bagian alas petunjuk arah. - Teknik airbrush pada finishing visual. - Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand - Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged
- Ilustrasi
: logo Aan’s collection.
- Software
: Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3. 3. Stationary
Aan’s collection dalam kebutuhan surat menyurat membutuhkan: a. Kartu Nama
Kartu nama memuat identitas pribadi dari karyawan atau karyawati Aan’s collection sebagai sarana penghubung komunikasi dengan relasi kerja, institusi, konsumen atau orang lain. Proses perancangan media ini adalah menentukan ukuran terlebih dahulu yaitu menggunakan ukuran 9 cm x 5.5 cm. Kemudian membuat desain dengan mengolah gambar dengan software Adobe Photoshop CS 2 dan mengolah teks dengan software Corel Draw X3. Kemudian hasil pengolahan gambar dan teks dilay out dengan software Corel Draw X3 hingga didapatkan master desain. Master desain dicetak dengan bahan kertas Ivory dengan gramatur 230 gram. Mesin cetak yang digunakan adalah Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 9 cm x 5.5 cm - Desain Full Color satu muka muka - Aplikasi cetak offset Laminasi Dop satu muka - Kertas Ivory satu muka 230 gram
- Kartu nama berisi nama identitas staf karyawan, no telepon dan alamat Aan’s collection, dengan background motif tekstur kulit. - Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand - Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baselin
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433.
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Ilustrasi
: logo Aan’s collection.
- Software
: Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer
: Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
b. Kop Surat / Ketas Surat
Kop surat atau kertas surat merupakan media yang bersifat informatif apabila telah terisi informasi atau suatu pesan dari instansi kepada instansi lain. Sehingga instansi yang menerima surat dapat langsung mengetahui dari mana surat tersebut berasal. Proses perancangan media ini adalah menentukan ukuran yaitu 21 cm x 30 cm kemudian membuat desain dengan mengolah gambar dan teks dengan menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3 hingga proses lay out untuk mendapatkan master desain. Master desain dicetak menggunakan bahan kertas HVS 80 gram. Proses cetak menggunakan teknik print outdengan mesin printer Epson C 58. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 21 cm x 30 cm - Desain Full Color - Aplikasi print out - Kertas HVS 80 gram - Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433.
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Ilustrasi
: logo Aan’s collection dan motif tekstur kulit.
- Software
: Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer
: Epson C 58
c. Amplop
Amplop berguna untuk memuat surat yang akan dikirim kepada pihak manapun dengan menampilkan identitas Aan’s collection sehingga pengirim tidak perlu mencantumkan identitasnya kembali. Proses perancangan dimulai dengan menentukan ukuran yaitu 21 cm x 10 cm. Kemudian membuat desain dari bentuk amplop, gambar ilustrasi,teks, dan warna. Proses pengolahan gambar ilustrasi menggunakan software Adobe photoshop CS 2 sedangkan pengolahan teks dan lay out menggunakan software Corel Draw X3 hingga didapat master desain. Proses selanjutnya adalah proses cetak dengan memilih bahan Art paper dengan gramatur 150 gram. Mesin printer yang digunakan dalam proses cetak ini adalah Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004 dengan teknik cetak offset. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 21 cm x 10 cm. - Desain Full Color. - Aplikasi offset - Kertas Art paper 150 gram. - Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand - Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433.
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Ilustrasi
: foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Software
: Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer
: Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
e. Memo Memo berguna untuk menulis pesan singkat yang akan diberikan kepada pihak manapun (pemilik, karyawan, instansi, konsumen, atau orang lain) dengan menampilkan identitas Aan’s collection sehingga pengirim tidak perlu mencantumkan identitasnya kembali. Proses perancangan media ini adalah menentukan ukuran yaitu 16 cm x 14.5 cm. Kemudian membuat desain cover dan desain untuk isi memo yaitu dengan pengolahan gambar dan teks. Pembuatan desain menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3. Master desain cover memo kemudian dicetak sesuai dengan warna yang digunakan CMYK dengan menggunakan bahan kertas Ivory 230 gram dengan teknik cetak offset dan mesin yang digunakan adalah Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004. Master desain isi memo dicetak menggunakan bahan kertas HVS 80 gram dengan teknik cetak print out menggunakan mesin cetak printer Epson C 58. Untuk finishing media ini menggunakan jilid lem. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 16 cm x 14.5 cm - Desain Full Color - Aplikasi offset dan print out - Kertas Ivory 230 gram untuk cover dan kertas HVS 80 gram untuk isi memo - Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand - Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433.
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Ilustrasi
: logo Aan’s collection dan motif tekstur kulit reptil.
- Software
: Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer
: Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004 & Epson C 58
f. Stopmap Map berguna untuk memuat materi katalog, kartu nama, memo, dan nota dalam satu tempat. Selain itu juga dapat digunakan sebagai penyimpan materi lain dalam sebuah kegiatan seperti presentasi, seminar dan diskusi. Proses perancangan dimulai dengan menentukan ukuran yaitu 32 cm x 21 cm. Kemudian membuat desain dari bentuk amplop, gambar ilustrasi,teks, dan warna. Proses pengolahan gambar ilustrasi menggunakan software Adobe photoshop CS 2 sedangkan pengolahan teks dan lay out menggunakan software Corel Draw X3 hingga didapat master desain. Proses selanjutnya adalah proses cetak dengan memilih bahan Art paper dengan gramatur 150 gram. Mesin printer yang digunakan dalam proses cetak ini adalah Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004 dengan teknik cetak offset. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 32 cm x 21 cm - Desain Full Color - Aplikasi offset - Kertas Art paper 150 gram - Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand - Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433.
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Ilustrasi
: foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Software
: Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer
: Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
g. Nota Nota berguna untuk mencatat jumlah pesanan atau pembelian produk yang dibeli disertai jumlah harga produk. Nota berfungsi sebagai bukti pembayaran suatu pesanan atau pembelian. Proses perancangan media ini adalah menentukan ukuran yaitu 15cm x 12.5 cm. Kemudian membuat desain cover dan desain untuk isi nota yaitu dengan pengolahan gambar dan teks. Pembuatan desain menggunakan software Adobe Photoshop CS 2 dan Corel Draw X3. Master desain cover nota kemudian dicetak sesuai dengan warna yang digunakan CMYK dengan menggunakan bahan kertas Ivory 230 gram dengan teknik cetak offset dan mesin yang digunakan adalah Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004. Master desain isi nota dicetak menggunakan bahan kertas HVS 80 gram dengan teknik cetak print out menggunakan mesin cetak printer Epson C 58. Untuk finishing media ini menggunakan jilid lem. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 15 cm x 12.5 cm - Desain Full Color - Aplikasi offset dan print out - Kertas Ivory 230 gram untuk cover dan kertas HVS 80 gram untuk isi nota. - Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand
- Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433.
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Ilustrasi
: logo Aan’s collection dan motif tekstur kulit reptil.
- Software
: Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer
: Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
f. Stempel Stempel sebagai bukti keabsahan surat, pembayaran, pemesanan dan lain sebagainya. Apabila surat, memo dan nota dibubuhi dengan stempel maka akan lebih dapat dipercaya keasliannya. Proses perancangan media ini diawali dengan menentukan ukuran yaitu 3.5 cm x 3.5 cm. Dilanjutkan membuat desain dengan software Corel Draw X3. Master desain kemudian dipindah ke negatif dilanjutkan proses cetak menggunakan bahan karet dengan pemasangan negatif terbalik. Hasil cetakan pada karet ditempelkan pada landasan yang sekaligus sebagai handle stempel. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 3.5 cm x 3.5 cm - Desain satu warna - Aplikasi cetak tinggi - Bahan kayu dan karet - Headline
: Aan’s collection
- Baseline
: Jl. Kol. Sugiyono No, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433.
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold,
- Ilustrasi
: logo Aan’s collection.
- Software
: Corel Draw X3.
4. Merchandise a. Kalender
Kalender merupakan salah satu benda yang berfungsi sebagai reminder (pengingat) hari, tanggal ataupun tahun yang lekat dengan keseharian manusia dalam beraktifitas dan menentukan jadwal
keseharian. Kalender
yang
berhubungan erat dengan keseharian manusia seringkali menjadi media alternatif dalam kegiatan promosi, karena ketika seseorang melihat kalender dapat dipastikan bahwa dia juga akan melihat pesan atau elemen visual lain yang menyertainya. Proses perancangan media ini menentukan ukuran dahulu yaitu dengan ukuran 21 cm x 15 cm.. Proses selanjutnya adalah membuat desain dengan software Adobe Photoshop CS 2 untuk pengolahan gambar sedangkan pengolahan teks menggunakan software Corel Draw X3 dengan efek embos yang dilanjutkan dengan software Adobe Photoshop CS 2. Setelah desain gambar ilustrasi dan teks jadi baru di lay out dengan software Corel Draw X3 hingga didapat master desain. Master desain kemudian dicetak sesuai dengan warna yang digunakan yaitu CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Dicetak dengan bahan kertas Ivory dengan gramatur 230 gram, proses cetak menggunakan mesin Speadmaster XL 105 Heidelberg 2004 dengan teknik offset. Finishing proses perancangan media ini adalah dengan jilid spiral. - Karakteristik Media : - Dibuat dengan ukuran 21 cm x 15 cm - Desain Full Color dua muka. - Aplikasi offset - Kertas Ivory 230 gram - Headline
: Aan’s collection
- Sub headline : not just another brand - Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
- Baseline
: Factory & Showroom : Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/ XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136, Telp. & Fax. (0271) 582433.
- Tipografi
: Arial, Arial Rhounded MT Bold, Engaged, Caslon No.540 Swad.
- Ilustrasi
: foto-foto tas Aan’s collection, model wanita dewasa, bunga, kupu-kupu, dan motif tekstur kulit reptil.
- Software
: Adobe photoshop CS 2 dan Corel Draw X3.
- Printer
: Speedmaster XL 105 Heidelberg 2004.
BAB IV DISKRIPSI KARYA 1. Publikasi a. Katalog
Gambar 6.a. Desain cover depan dan cover belakang katalog
Gambar 6.c. Desain halaman 3 dan halaman 4 katalog
Gambar 6.b. Desain daftar isi dan halaman 2 katalog
Gambar 6.d. Desain halaman 5 dan halaman 6 katalog
Gambar 6.e. Desain halaman 7 dan halaman 8
Gambar 6.f. Desain halaman 9 dan halaman 10
katalog
katalog
86
Gambar 6.g. Desain halaman 11 dan
Gambar 6.h. Desain halaman 13 dan
halaman 12 katalog
halaman 14 katalog
Gambar 6.i. Desain halaman 15 dan
Gambar 6.j. Desain halaman 17 dan
halaman 16 katalog
halaman 18 katalog
Gambar 6.k. Desain halaman 19 dan
Gambar 6.l. Desain halaman 21 dan
halaman 20 katalog
halaman 22 katalog
Software graphic
: Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran
: 15 cm x 21 cm
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: Ifory 230
Ilustrasi
:Ilustrasi foto tas Aan’s collection dan wanita, kulit reptil, bunga dan kupu
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon NO.540 Swad, Engaged.
Headline
:Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Distribusi
: Showroom, karyawan, dan event-event yang berkaitan dengan fashion.
Katalog merupakan salah satu media yang sering menjadi alternatif utama dalam promosi suatu produk maupun jasa, karena dalam media ini kita dapat menyampaikan informasi lebih jelas tentang produk yang akan dijual atau ditawarkan. Penggunaan ilustrasi sebagai stimulus audience tidak terlepas dengan konsep kreatif perancangan, Ilustrasi tas Aan’s collection dengan beberapa model wanita dengan style yang berbeda-beda menyimbulkan bahwa tas Aan’s collection diproduksi dengan berbagai jenis sehingga dapat di sesuaikan dengan style para konsumen, ilustrasi kupu dan bunga visualisai bahwa tas Aan’s collection di
desain untuk para wanita yang menyukai sesuatu yang indah, menarik, dan eklusive. Penggunaan Font, warna dan tata letak/Layout katalog tidak lepas dengan image Aan’s collection yang feminin, simple, exclusive, menarik dan dinamis. Penyebaran katalog nantinya akan difokuskan pada calon konsumen Aan’s collection.
b. Indoor Banner
Gambar 7. Desain Banner Software graphic
: Adobe Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran
: 60 cm x 160 cm
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: MMT 280
Ilustrasi
:Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu, bunga dan kulit reptil.
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media Placement
: ditempatkan di ruang tamu, kantor, showroom dan event-event pameran di luar.
Indoor Banner adalah media promosi dalam ruang yang bersifat fleksibel dalam penempatan karena dengan mudahnya bisa dipindah. Desain menampilkan foto-foto produk tas Aan’s collection. Bukan hanya itu, desain menampilkan ilustrasi-ilustrasi yang memvisualisasikan apa yang menjadi konsep kreatif perancangan seperti ilustrasi foto wanita memakai tas Aan’s collection dengan wajah ceria, ilustrasi bunga dan kupu menggambarkan tas Aan’s collection didesain untuk para wanita yang menyukai keindahan, menarik dan exclusive. Ilustrasi kulit reptil menggambarkan tas Aan’s collection di buat dari bahan kulit reptil.
c. Name board/ Papan Nama
Gambar 8.a. Desain Nameboard
Gambar 8.b. media & placement Nameboard Software graphic
: Adobe Photoshop CS2 & Corel Draw X3
Ukuran
: 250 cm x 100 cm
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: MMT 280
Ilustrasi
: Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu, bunga dan kulit reptil.
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media Placement
: ditempatkan di depan Showroom dan kantor.
Desain menampilkan ilustrasi foto wanita dan tas-tas Aan’s collection, ilustrasi bunga dan kupu mengambarkan tas Aan’s collection didesain untuk para wanita yang menyukai sesuatu yang indah, menarik dan exclusive. serta pengunaan warna yang ceria dapat memberikan stimulus kepada calon konsumen. d. Petunjuk Arah
a
b
c
Gambar 9. Desain Petunjuk Arah, a. Tampak depan; b. Tampak samping; c. Tampak belakang
Software graphic
: Corel Draw X3
Ukuran
:100 cm x 60 cm
Tehnik
: Air brush, lasdan cor
Media/bahan
: Seng dan Besi
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Media Placement
: Jl. Kol. Sugiyono depan jalan masuk obyek.
Petunjuk Arah lokasi Aan’s collection didesain sedemikin rupa agar Audience benar-benar mengetahui dengan mudah keberadaan factory dan showroom tersebut. Desain menampilkan bentuk stikasi produk tas dengan tujuan ketika audiens pertama kali melihat bisa menangkap pesan bahwa Aan’s collection bergerak dalam industri pembuatan tas.
2. Stationary d. Kartu Nama
Gambar 10. Kartu Nama Software graphic
: Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran
: 9 cm x 5.5 cm
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: Art paper 210
Ilustrasi
:kulit reptil (skin croco dan skin snake)
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media Placement
: Staf kantor, showroom.
Kartu nama diberikan kepada staf, karyawan dan konsumen Aan’s collection dengan tujuan agar disebarkan lewat relasi mereka. Dengan menampilkan visual desain yang tidak lepas dari konsep kreatif perancangan, ilustrasi visual tersebut diantaranya dengan menampilkan Logo yang sekaligus dijadikan headline sebagai representasi dari keseluruhan yang ada di Aan’s collection, ilustrasi kulit reptil menggambarkan produk tas Aan’s collection di buat dengan bahan kulit reptil. Pemilihan font dan warna yang memiliki karakteristik fun/ceria, ringan, dan hati-hati.
e. Kertas Surat
Gambar 11. Kertas Surat
Software graphic
: Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran
: F4 (21cm x 30 cm)
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: HVS 80 gr
Ilustrasi
: Logo Aan’s collection
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media Placement
: Kebutuhan surat menyurat.
Kertas surat untuk kebutuhan surat menyurat baik itu untuk Instansi atau bukan
untuk
itu
desain
menampilkan
Logo
Aan’s
collection
yang
merepresentasikan keseluruhan perusahaan tersebut. Pemilihan warna merah menggambarkan citra Aan’s collection yang merefleksikan keberanian, kekuatan, kecintaan dan kehangatan. Pemilihan font memiliki karakteristik Fun/ceria, ringan dan hati-hati memvisualisasikan dalam memproduksi tas Aan’s collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan kehati-hatian sehingga hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga audience akan dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan . f. Amplop
Gambar 12.a. Amplop tampak depan (lipatan)
Gambar 12.b. Amplop tampak belakang (lipatan)
Gambar 12.c. Amplop tampak potongan Software graphic
: Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran
: 19.5 cm x 10 cm
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: Art paper 150
: Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu,
Ilustrasi
bunga dan kulit reptil. Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media placement
: Kebutuhan surat menyurat.
Desain menampilkan foto-foto produk tas Aan’s collection. Bukan hanya itu, desain menampilkan ilustrasi-ilustrasi yang memvisualisasikan apa yang menjadi konsep kreatif perancangan seperti ilustrasi foto wanita memakai tas Aan’s collection dengan wajah ceria, ilustrasi bunga dan kupu mengambarkan tas Aan’s collection didesain untuk para wanita yang menyukai sesuatu yang indah, menarik dan exclusive. Pemilihan font dan warna memiliki karateristik fun/ceria, ringan dan hati-hati menggambarkan bahwa dalam memproduksi tas Aan’s collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan kehati-hatian sehingga hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan menampilkan desain seperti itu diharapkan dapat mengerakan stimulus Audience. g. Stopmap
Gambar 13.a. Stopmap tampak depan (lipatan)
Gambar 13.b. Stopmap tampak belakang (lipatan)
Gambar 13.c. Stopmap tampak potongan Software graphic
: Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran
: 32 cm x 21 cm
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: Ifory 230
Ilustrasi
: Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu, gedung dan kulit reptil.
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media placement
: Kebutuhan surat menyurat.
Desain menampilkan foto-foto produk tas Aan’s collection. Bukan hanya itu, desain menampilkan ilustrasi-ilustrasi yang memvisualisasikan apa yang menjadi konsep kreatif perancangan seperti ilustrasi foto wanita memakai tas Aan’s collection dengan wajah ceria, ilustrasi gedung dan kupu mengambarkan tas Aan’s collection didesain untuk para wanita yang aktif dan dinamis serta menyukai sesuatu yang indah, menarik dan exclusive. Pemilihan font dan warna memiliki karateristik fun/ceria, ringan dan hati-hati menggambarkan bahwa dalam memproduksi tas Aan’s collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan kehati-hatian sehingga hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan menampilkan desain seperti itu diharapkan dapat mengerakan stimulus Audience.
h. Memo
Gambar 14.a. Memo
Gambar 14.b. Cover memo
Software graphic
: Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran
: 16 cm x 14,5 cm
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: Art paper 210 dan HVS 80 gr
Ilustrasi
: Logo Aan’s collection, motif tekstur kulit repil (skin croco dan skin snake)
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media Placement
: Kebutuhan perkantoran dan surat menyurat.
Memo untuk kebutuhan perkantoran, surat menyurat baik untuk Instansi atau bukan untuk itu desain menampilkan Logo Aan’s collection yang merepresentasikan keseluruhan perusahaan tersebut. Pemilihan warna merah menggambarkan citra Aan’s collection yang merefleksikan keberanian, kekuatan, kecintaan dan kehangatan. Pemilihan font memiliki karakteristik Fun/ceria, ringan dan hati-hati memvisualisasikan dalam memproduksi tas Aan’s collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan hati-hati sehingga hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga audience akan dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan . i. Nota
Gambar 15.a. Nota
Gambar 15.b. cover nota
Software graphic
: Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran
: 15 cm x 12,5 cm
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: Art paper 210 dan HVS 70gr
Ilustrasi
: Logo Aan’s collection, motif tekstur kulit repil (skin croco dan skin snake)
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media Placement
: Kebutuhan perkantoran dan surat menyurat.
Nota untuk kebutuhan perkantoran, surat menyurat, dan penjualan baik untuk Instansi atau perseorangan untuk itu desain menampilkan Logo Aan’s collection yang merepresentasikan keseluruhan perusahaan tersebut. Pemilihan warna merah menggambarkan citra Aan’s collection yang merefleksikan keberanian, kekuatan, kecintaan dan kehangatan. Pemilihan font memiliki karakteristik
Fun/ceria,
ringan
dan
hati-hati
memvisualisasikan
dalam
memproduksi tas Aan’s collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan hati-hati sehingga hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga audience akan dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan .
j. Stempel
Gambar 16. Desain Stempel Software graphic
: Corel Draw X3
Ukuran
: 3,5 cm x 3,5 cm
Tehnik
: cetak tinggi
Media/bahan
: kayu dan karet
Ilustrasi
: Logo
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media Placement
: Kebutuhan surat menyurat dan penjualan.
Stempel untuk kebutuhan perkantoran, surat menyurat, dan penjualan dengan tujuan sebagai tanda bukti keabsahan. Untuk itu desain menampilkan Logo Aan’s collection yang merepresentasikan keseluruhan perusahaan tersebut. Pemilihan
warna
merah
menggambarkan
citra
Aan’s
collection
yang
merefleksikan keberanian, kekuatan, kecintaan dan kehangatan. Pemilihan font memiliki karakteristik Fun/ceria, ringan dan hati-hati memvisualisasikan dalam memproduksi tas Aan’s collection sangat mengutamakan ketelitian, kesabaran dan hati-hati sehingga hasilnya maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga audience akan dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan . stempel di desain dengan dua jenis untuk stempel surat menyurat dan stempel untuk nota penjualan.
3. Merchandise b. Kalender
Gambar 17.a. cover kalender
Gambar 17.c. kalender bulan januari
Gambar 17.f. kalender bulan april
Gambar 17.b. cover dalam kalender
Gambar 17.d. kalender bulan februari
Gambar 17.g. kalender bulan mei
Gambar 17.e. kalender bulan maret
Gambar 17.h. kalender bulan juni
Gambar 17.i. kalender bulan juli
Gambar 17.j. kalender bulan agustus
Gambar 17.k. kalender bulan september
Gambar 17.l. kalender bulan oktober
Gambar 17.m. kalender bulan november
Gambar 17.n. kalender bulan desember
Software graphic
: Photoshop CS 2 & Corel Draw X3
Ukuran
: 21cm x 15 cm
Tehnik
: offset printting
Media/bahan
: Ifory 230
Ilustrasi
: Ilustrasi foto wanita dan tas Aan’s collection, kupu, bunga dan kulit reptil.
Typografi
: Arial, Arial Rounded MT Bold, Caslon No. 540 Swad, Engaged.
Headline
: Aan’s collection
Subheadline
: not just another Brand
Slogan
: Gaya Unik Harga Asyiiik !!!
Baseline
: Factory & Showroom: Jl. Kol. Sugiyono Gg. Sumber Nayu Rt. 03/XII, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta 57136 Telp.&Fax.(0271)582433Email:
[email protected]
Media Placement
: ditempatkan di depan Showroom dan kantor.
Kalender merupakan salah satu benda yang berfungsi sebagai reminder (pengingat) hari, tanggal ataupun tahun yang lekat dengan keseharian manusia dalam beraktifitas dan menentukan jadwal
keseharian. Kalender
yang
berhubungan erat dengan keseharian manusia seringkali menjadi media alternatif dalam kegiatan promosi, karena ketika seseorang melihat kalender dapat dipastikan bahwa dia juga akan melihat pesan atau elemen visual lain yang menyertainya. Maka desain Kalender menampilkan ilustrasi tas Aan’s collection dengan beberapa model wanita dengan style yang berbeda-beda menyimbulkan bahwa tas Aan’s collection diproduksi dengan berbagai jenis sehingga dapat di sesuaikan dengan style para konsumen, ilustrasi kupu dan bunga visualisai bahwa tas Aan’s collection di desain untuk para wanita yang aktif dan dinamis serta menyukai sesuatu yang indah, menarik, dan eklusive. Penggunaan Font, warna dan tata letak/Layout kalender tidak lepas dengan image Aan’s collection yang feminin, simple, exclusive, menarik dan dinamis. Penyebaran kalender nantinya akan difokuskan pada calon konsumen Aan’s collection.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Upaya untuk menarik daya beli dan mempromosikan produk tas Aan’s collection dapat didukung dengan media promosi yang baik. Sebuah usaha merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara kontinyu dan tidak dapat berjalan dengan sendirinya untuk dapat mencapai visi dan misi perusahaan. Untuk meraih target market yang tertinggi di pasaran maka perusahaan melakukan proses pengenalan dan mengkomunikasikan barang serta jasa yang ditawarkan yaitu melalui produk desain grafis sebagai media promosi. Agar tas Aan’s collection dapat atau mampu bertahan di industri fashion maka perlu promosi yang dilakukan secara terus menerus melalui beberapa media komunikasi visual. Dengan sebuah promosi memudahkan Aan’s collection untuk menyampaikan informasi kepada audience. Berdasarkan segmentasi pasar, identifikasi pesaing, keunggulan produk maka hasil perancangan ini dapat diperoleh media promosi komunikasi visual sebagai berikut: 1. Katalog Merupakan salah satu media yang sering menjadi alternatif utama dalam promosi suatu produk maupun jasa. Dengan media ini kita dapat menyampaikan informasi lebih detail tentang produk yang ditawarkan. Dengan media katalog juga dirasa lebih komunikatif dan mempermudah audience untuk memilih produk. 2. Indoor banner Merupakan media promosi dalam ruang, sifatnya fleksibel dalam penempatannya, bisa dipindah-pindah.
3. Nameboard Name board atau papan nama yang berfungsi menunjukkan lokasi kantor dan showroom Aan’s collection.
4. Penunjuk arah. Merupakan media luar ruang yang berukuran kecil yang sifatnya memberikan informasi arah atau petunjuk kesuatu tempat, ditempatkan di titiktitik persimpangan jalan yang akan menuju ke obyek wisata. 5. Stasionary Untuk kebutuhan surat menyurat Aan’s collection terdiri dari Kartu nama, Kertas Surat, Amplop, Stopmap, Memo, Nota, dan Stempel. 6. Merchandise Media ini dibuat untuk menarik perhatian kapada calon konsumen yaitu berupa kalender. B. Saran Saran penulis kepada Perusahaan tas Aan’s collection: 1. Merancang suatu promosi atau publikasi harus sistematis dan terarah, agar tujuan perancangan tersebut dapat tercapai dengan baik. Dalam mendesain suatu promosi produk tas terlebih dahulu menentukan gaya yang jelas dari keseluruhan desain tersebut. 2. Mengemukakan suatu pemikiran yang tepat, dapat menarik perhatian audience
yang
lebih
besar
sehingga
akan
memudahkan
dalam
penyampaian komunikasi dalam hal ini adalah sebuah proses promosi. 3. Perlu dilakukan promosi secara kontinyu, sistematis, terencana, dan terarah melalui beberapa media komunikasi visual agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai dan masyarakat mengetahui atau teringat selalu akan produk tas Aan’s collection.
DAFTAR PUSTAKA Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Penerbit Andi AD Ferbey. 1997. How to Product Succesful Advertising. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Agus S. Madjadikara. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Ahmad, Kurnia dan Edi Sudadi. 1992. Desain Komunikasi Visual II. BPK.Surakarta: UNS Press Al Rais dan Trout. 1981. Positioning The Nattle For Your mind. New York: Megro Hill Danton Sihombing. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Gunarto, G dan Sugiyono. 1974. Pengetahuan Teknologi Kulit. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Jakarta : Erlangga Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991 : Jakarta : Balai Pustaka Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Intermedia. ___________. 2005. Manajemen Periklanan. Jakarta :Pustaka Grafiti M. Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis Dalam Periklanan. Yogyakarta : Penerbit Andi Moleong Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Mutmainah, Siti dan Lukmanul hakim. 2003. Rahasia Efektif Mendesain Situs Cantik. Jakarta: PT Elex Media Kumputindo Noeng Muhadjir. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin Phil Astrid Susanto. 1974. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung: PT Bina Cipta Bandung R. Maryatmo dan Sri susilo. 1996. Kumpulan Tulisan dari Masalah Usaha Kecil Sampai Masalah Makro. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Renald Kasali. 1992. Managemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti Renald Kasali. 2005. Manajemen Periklanan. Jakarta : Penerbit Pustaka Utama Grafiti Surianto Rustan. 2008. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
www.sophiemartin.co.id www.dowabag.co.id www.anggun rattan bag.co.id