LAPORAN TUGAS AKHIR
PERAN KEGIATAN MEDIA KLIPING BAGI PUBLIC RELATION PT. TELKOM KANDATEL YOGYAKARTA
Oleh : DIAH SEPTIA FIRA S. D 1605089
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Sebutan Profesional Ahli Madya ( A.Md ) Bidang Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM DIII KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
ii
iii
MOTTO
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita terjatuh ( penulis )
iv
PERSEMBAHAN
Laporan Tugas Akhir Ini Kupersembahkan Kepada :
· · ·
Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya Papa, H. Sugiyarta yang selalu menjadi panutanku
Ibu, Siti Basiroh untuk kasih sayang dan kesabarannya Mbak Eky, Mbak Roly, Mas Tatit yang selalu mendukung
·
study ku ·
My family Mas Joko, Mbak Fitri, Tara, Rafan, Yu Mur ·
My spirit Awali .
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Media D III Komunikasi Terapan dengan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan program study D III Komunikasi Terapan Jurusan Public Relations Universitas Sebelas Maret Surakarta dan untuk memperoleh sebutan profesional Ahli Madya (A. Md). Dari hasil pelaksanaan hingga terselesaikannya laporan ini, penulis tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. H. Supriyadi, SN, SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan wewenang untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media. 2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku Ketua Program D III Komunikasi Terapan sekaligus Dosen Pembimbing 3. Bapak Drs. Pawito selaku Ketua penguji 4. Ibu Nora Nailul Amal, S.sos selaku Pembimbing Akademik. 5. Bapak Dwi Happy Afiantoro, MT, Kandatel Secretary Kandatel Yogyakarta sekaligus Pembimbing Lapangan.
vi
6. Ibu Eny Tri Astuti, Officer Purel 3 dan juga instruktur selama magang, terima kasih atas kesabarannya membimbing penulis 7. Pak Dadan, Pak Rusli, Pak Rahmat, Pak Andreas, Pak Puji, Pak Dibyo, Ibu Sri, Mbak Diyah dan seluruh staf dan karyawan PT. Telkom Kandatel Yogyakarta yang menjadikan hari – hari penulis selama magang menyenangkan. 8. My best friends Desy, Ratih, Firsty dan Prast thanks support-nya, mari kita tatap hari depan bersama – sama !!! 9. Sahabat – sahabatku di Fisip Wulan, Silvi, Lina, Fikri, Yuni, Anggi, dan Indri yang selalu mengisi hari – hariku di kampus. 10. Teman – teman DIII Fisip angkatan 2005 11. Teman – teman selama magang Putri, Giri, Ania, Toni, Nilan, Tini, Dina, Desi, Yusuf, Morris, sukses buat kita semua!!! 12. Semua orang pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, dan pengalaman. Maka segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi semua pihak. Surakarta,
Juni 2008
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………......i HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... .....ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ....iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................... ....iv HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………v KATA PENGANTAR ..................................................................................... ...vi DAFTAR ISI.................................................................................................... .viii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................... ...1 B. Tujuan………………………………………………………4 C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKM…………………….4 D. Manfaat KKM……………………………………………...5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Public Relation…………………………………6 B. Tugas, Fungsi, dan Sasaran Bublic Relation……………….6 C. Proses Public Relation……………………………………..12 D. Stakholder dan Publik……………………………………...16 E. Perencanaan Dan Evaluasi Public Relation………………..18 F. Dokumentasi Kliping………………………………………21 F.1. Pengertian Kliping…………………………………… 21
viii
F.2. Manfaat Kliping……………………………………….22 F.3. Bahan dan Sarana Kliping…………………………….23 F.4. Isi Kliping……………………………………………..24 F.5. Pengelompokan Artikel dan Dampaknya……………..24 F.6. Syarat Berita…………………………………………..26 F.7. Nilai Berita…………………………………………….27 F.8. Cara Kliping…………………………………………...27 F.9. Mengorganisasikan Kliping…………………………...27 BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Telkom Indonesia Tbk…………...29 B. Visi, Misi, dan Tujuan PT. Telkom………………………..32 C. Budaya Perusahaan………………………………………...34 D. Logo PT. Telkom…………………………………………..37 E. Makna Maskot PT. Telkom………………………………..39 E.1. Maskot Be Bee………………………………………..39 E.2. Filisofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee……………40 F. Makna Kredo PT. Telkom…………………………………40 G. Sejarah PT. Telkom Kandatel Yogyakarta…………………41 H. Struktur Organisasi PT. Telkom Kandatel Yogyakarta……42 I. Penghargaan………………………………………………..46 J. Public Relation PT. Telkom Kandatel Yogyakarta………..47
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG A. Peran Aktifitas Media Kliping…………………………….50
ix
1. Pengertian Kliping……………………………………...50 2. Tujuan Kliping………………………………………….51 3. Pengelompokan Berita………………………………….51 4. Tahap – Tahap Kliping…………………………………52 5. Pengelompokan Kliping PT. Telkom Yogyakarta……..54 6. Manfaat Media Kliping Bagi Purel PT. Telkom Kandatel Yogyakarta………………………..…………..55 B. Job Description Purel PT. Telkom Kandatel Yogyakarta...55 C. Deskripsi Pelaksanaan Magang…………………………...61 D. Kendala Selama KKM……………………………………67 E. Cara Yang Ditempuh Untuk Mangatasi Kendala yang Dihadapi…………………………………………………..67 F. Kemajuan Yang Telah Dicapai…………………………...68 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………….69 B. Saran - Saran ……………………………………………..70
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...72 LAMPIRAN
x
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Saat ini teknologi telah berkembang pesat. Apalagi dibidang telekomunikasi dan informasi. Dunia serasa menjadi lebih kecil. Dengan pesatnya teknologi telekomunikasi dan informasi orang menjadi semakin mudah untuk berhubungan satu dengan yang lain. Tidak masalah dengan jarak, karena dengan teknologi telekomunikasi sekarang ini orang bisa melakukan komunikasi jarak jauh. Baik itu antar kota atau bahkan antar negara. . PT. Telekomunikasi adalah sebuah instansi yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi dan informasi. Salah satu bidang usaha Telkom yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi adalah pelayanan sistem informasi dan riset teknologi komunkasi. Perusahaan ini tidak hanya menyelenggarakan pelayanan jasa di dalam negeri saja tetapi juga sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi bagi masyarakat
internasional.
Karena
fungsinya
sangat
penting
dalam
memudahkan masyarakat untuk saling berkomunikasi antara satu dengan yang
lainnya,
maka
Telkom
senantiasa
berusaha
untuk
menjaga
produktivitasnya dan kualitasnya sehingga menjadi badan usaha yang berkembang sangat pesat. Saat ini Telkom menjadi badan usaha yang berkembang sangat pesat
xi
Sejalan
dengan
perkembangan
teknologi
komunikasi
dan
perkembangan masyarakat yang semakin komplek dan global, semakin sulit dipisahkan antara kehidupan modern dengan telekomunikasi dan media massa. Fungsi komunikasi saat ini tidak lagi hanya sekedar untuk mamenuhi kebutuhan dalam aspek kehidupan masyarakat. Dewasa ini telah terjadi peralihan dari informasi tatap muka ke informasi digital dan cyber media. Salah satu kebutuhan kemajuan teknologi komunikasi adalah munculnya media baru yang inovatif seperti produk multi media atau internet dan berbagai sistem penyimpanan dan transmisi informasi melalui komputer. Media-media seperti TV, Radio, dan Telepon juga mengalami perkembangan teknologi sehingga fungsinya tidak lagi hanya sebagai alat pengirim pesan saja. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, PT. Telkom mempunyai komitmen yang cukup realistis dalam menunjang dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menyediakan berbagai fasilitas dari produk yang dikemasnya. Saat ini perusahaan yang sudah malang melintang di dunia pertelekomunikasian tersebut sahamnya sudah dapat dimiliki oleh publik. Pada persaingan bebas ini, PT. Telkom telah dapat memenuhi konsekuensinya sebagai perusahaan publik dengan menjadi pionir di dunia pertelekomunikasian. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dan semakin tidak menentu. Menghadapi perubahan lingkungan bisnis seperti ini, PT. Telkom harus dapat melakukan inovasi dan berbagai langkah
xii
strategis. Langkah strategis tersebut guna mengamankan sustainability sekaligus memperkokoh kemampuan daya saing. Untuk itu dibutuhkan peran Public Relation dalam merancang langkah – langkah strategis agar perusahaan tetap eksis. Public Relation Officer PT. Telkom Kandatel Yogyakarta memilki fungsi dan peran yang penting. Public Relation memiliki tugas yang sangat mendasar
untuk
mendukung
kinerja
manajemen,
terutama
untuk
memberikan pengertian kepada publik agar muncul harmonisasi antara persepsi dan realitas, yaitu antara perusahaan dengan publiknya. Karena itu penulis melaksanakan praktik Kuliah Kerja Media di PT. TELKOM Kandatel Yogyakarta dengan maksud bisa mengetahuai secara langsung kinerja profesional Public Relation PT. TELKOM Kandatel Yogyakarta Salah satunya cara berkomunikasi antara perusahaan dengan publik adalah melalui media massa. Melalui pemberitaan dan surat pembaca media massa yakni melalui aktifitas media kliping, Public Relation Officer dapat mengetahui segala perkembangan informasi terkini mengenai publik dan perusahaan saingan. Hal ini penting untuk menentukan strategi kedepan PR secara profesional. Mengingat pentingnya keberadaan media kliping sebagai salah satu kegiatan Public Relation, penulis tertarik untuk mengangkat keberadaan dan peran media kliping sebagai obyek dalam praktik pelaksanaan program Kuliah Kerja Media dan menuliskannya dalam bentuk laporan tugas akhir dengan judul “PERAN KEGIATAN MEDIA
xiii
KLIPING BAGI PUBLIC RELATION PT. TELKOM KANDATEL YOGYAKARTA”.
B.
Tujuan Kuliah Kerja Media ( KKM ) Setiap kegiatan yang dilakukan pasti mengandung meksud dan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan Kuliah Kerja Media ( KKM ) adalah : ·
Untuk menerapkan dan mempraktekkan pengetahuan dan teori yang didapat selama perkuliahan untuk diaplikasikan kedunia kerja.
·
Untuk mengenal, mengetahui, adaptasi, dan mengembangkan interaksi pada dunia kerja dan lingkungan kerja yang nyata.
·
Menyiapkan mahasiswa Diploma III menjadi tenaga ahli yang handal dan profesional di bidang Public Relation.
·
Sebagai syarat menyelesaikan studi guna melengkapi Tugas Akhir Program Diploma III program studi Public Relation
C.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media ( KKM ) Waktu
: 1 April s/d 1 Mei 2008
Tempat
: PT. Telkom Kandatel Yogyakarta Jl. Yos Sudarso no. 9 Yogyakarta
xiv
D.
Manfaat Kuliah Kerja Media ( KKM ) Manfaat Kuliah Kerja Media ( KKM ) yaitu : 1. Bagi Penulis ·
Berlatih tanggung jawab dan disiplin dalam menjalankan tugas – tugas yang dilakukan
·
Mengetahuai secara langsung peran, fungsi, dan tugas seorang Public Relation Officer PT. Telkom Kandatel Yogyakarta.
·
Memperoleh gelar Ahli Madya ( Amd ) program Diploma III Komunikasi terapan
2. Bagi Perusahaan ·
Menjadi Wahana untuk menjalin kerjasama antara dunia usaha dengan dunia akademis.
·
Dapat memanfaatkan untuk menyaring tenaga kerja yang memiliki kemampuan dibidang Public Relation
xv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Pubic Relation Sering diungkapkan, betapa sulitnya mendefinisikan Public Relation secara memuaskan dan diterima di berbagai kalangan, sekaligus mampu mendiskripsikan Public Relation secara utuh. Makna Public Relation terkesan relatif karena begitu banyak orang yang mencoba menafsirkannya sendiri sehingga justru sering menimbulkan salah pengertian. Terdapat begitu banyak definisi Public Relation, namun pada intinya Public Relation senantiasa berkenan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan – kegiatan terebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif. Menurut Kamus Institut of Public Relation, “Praktik PR adalah keseluruhan
upaya
yang
dilangsungkan
secara
terencana
dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memeliharan niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan khalayaknya” (M.Linggar Anggoro, 2005:1-2). Frank Jefkins dalam bukunya “ Public Relation ” (1995:9) berpendapat bahwa “Public Relation adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
xvi
tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian” (Frank Jefkins, 1995:9). Dua ahli komunikasi, Melvin L. DeFleur dan Everete E. Dennis (1988:297) mengutip Allan Center yang mendefinisikan Public Relation sebagai “….upaya terencana guna mempengaruhi opini public melalui karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak” (Yosal Iriantara, 2004:5). Selanjutnya kedua ahli komunikasi tersebut mengutip definisi Bapak profesi Public Relatinon, Edward L. Bernays, yang menyebut Public Relation sebagai “sebuah profesi yang berkaitan dengan relasi – relasi satu unit dengan public atau public dengan publiknya sebagai relasi yang mendasari berlangsungnya kehidupan” (Yosal Iriantara, 2004:5):. Sedangkan DeFleur dan Dennis (1988:298) dari perspektif ilmu komunikasi, menyebutkan Public Relation sebagai proses komunikasi dimana individu atau unit – unit masyarakat berupaya untuk menjalin relasi yang terorganisasi dengan berbagai kelompok atau public untuk tujuan tertentu (Yosal Iriantara, 2004:5). Menurut Rhenald Kasali (1994:5), dalam perspektif yang berbeda menyatakan Public Relation sebagai fungsi strategi dalam managemen yang melakukan komunikasi guna melahirkan pemahaman dan penerimaan public (Rhenald Kasali, 1994:5).
xvii
Profesional Public Relation, Dr. Carter McNamara (2002:1) mendefinisikan Public Relation berdasarkan tujuan kegiatan Public Relation yang dirumuskan sebagai “aktifitas berkelanjutan untuk menjamin perusahaan memiliki citra yang kuat dimata publik” (Yosal Iriantara, 2004:5). Dalam Kongres I Asosiasi Public Relation sedunia di Mexico City tahun 1978 memperoleh kesepakatan mendefinisikan Public Relation sebagai “seni dan ilmu social
yang menganalisis kecenderungan
memperkirakan konsekuensi – konsekuensi kecenderungan itu, memberi saran pada pimpinan organisasi” (M. Linggar Anggoro, 2005:2). Definisi – definisi diatas kiranya memberi gambaran yang lebih jelas tentang konsep Public Relation. Meski rangkaian dua kata ( public dan relation ) dapat diartikan melalui beberapa cara, public relation tetap merupakan suatu seni, suatu teknik yang memerlulan kehlian yang luas.
B. Tugas, Fungsi, dan Sasaran Public Relation a. Tugas Public Relation Tugas – tugas Public Relation menurut Oxley (1987:12-13) mencakup : 1. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan organisasi dengan publiknya.
xviii
2. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publik – publik utama terutama pada saat ini atau antisipasi sikap publik – publik utama terhadap organisasi. 3. Bekerja sebagai penghubung antara manajeman dengan publik – publiknya. 4. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang mempengaruhi hubungan publik dengan organisasi (Yosal Iriantara, 2004:6).
b. Fungsi Public Relation Secara struktural, Public Relation merupakan salah satu bagian intergral.. Artinya PR merupakan salah satu fungsi manajemen modern yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan ( corporate managemen funtion ). Itu berarti PR harus dapat berperan dalam melakukan komunikasi timbal balik ( two ways communication ) dengan tujuan menciptakan saling pengertian ( mutual understanding ), saling menghargai ( mutual appreciation ), saling mempercayai ( mutual confidence ) menciptakan good will, memperoleh dukungan publik ( public support ) dan sebagainya demi tercapainya citra yang positif bagi suatu lembaga/perusahaan (coporate image).(Rosadi Ruslan, 2003:33) Dikaitkan dengan fungsi Public Relation dalam Manajemen Public Relation ( Cutlip et. Al. 2000: 5 ) tersebut maka secara operasional teknisnya, yaitu sebagai berikut:
xix
1. Penelitian ( Research ) Ini adalah tahap peneliian dalam PR, baik dalam memperoleh data primer dan sekunder, maupun yang bersifat opinion research, secara kualitati dan kuanititatif . Kegiatan ini bersifat motivation research, yaitu penelitian yang tertuju pada jiwa manusia yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan yang paling mendasar. 2. Perencanaan ( Planning ) Penyusunan suatu program acara atau agenda setting dan program kerja PR. Penyusunan tersebut berdasarkan data dan fakta dilapangan, kebijakan prosedur, tema, dan kemampuan dana serta dukungan pihak terkait. 3. Pengkoordinasian ( Coordinating ) Maksudnya adalah mengkoordinir satu tim kerja dengan menentukan kerjasama dan keterlibatan dari instansi atau personil lainnya kedalam satu koordinasi tim yang solid sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi/lembaga. 4. Administrasi ( Administration ) Menyangkut masalah administrsi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dokumentasi, sistem pengarsipan, dan pencatatan keluar atau masuknya uang, dan sekaligus merupakan suatu bukti tertulis/tercatat dalam sistem administrasi yang baik.
xx
5. Produksi ( Production ) Hal ini merupakan bentuk produk publikasi dan promosi yang dikelola oleh PR, dalam upaya mendukung pemasaran produk atau nama dan pengaruh suatu organisasi. 6. Partisipasi Komunitas ( Comunity Partisipation ) Maksudnya adalah partisipasi PR dalam melakukan suatu komunikasi timbal balik dengan komunitas masyarakat/publik lingkungan tertentu untuk mencapai saling pengertian dan citra positif terhadap lembaga yang diwakilinya. 7. Nasehat ( Advisory ) Memberikan sumbang saran kepada manajemen dan pimpinan perusahaan
berkenaan
penyesuaian
berdasarkan
dengan
kebijakan
kepentingan
publik
organisasi
tentang
internal
maupun
eksternal, maupun berdasarkan hasil pengidentifikasian keinginan reaksi opini publik terhadap tujuan perusahaan (Rosadi Ruslan. 2003:33-35).
c. Sasaran Public Relation Menurut H. Fayol (1993:23), beberapa sasaran Public Relation adalah: 1. Membangun Identitas dan Citra perusahaan -
Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif
xxi
-
Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dari berbagai pihak
2. Menghadapi krisis ( Facing of crisis ) -
Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk managemen krisis dan PR Recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage
3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan - Mempromosikan yang menyangkut aspek public (Rosadi Ruslan, 2003:23)
C. Proses Public Relation Proses Public Relation sebagai proses yang berkelanjutan perlu terus berjalan mengingat lingkungan organisasipun bergerak secara dinamis, sehingga organisasi perlu menanggapi dinamika lingkungan tersebut. Relasi organisasi dengan publiknya dipengaruhi kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal organisasi. Public Relation berusaha menjaga agar relasi antara organisasi dan publiknya tetap berjalan pada jalur yang benar dan membawa kebaikan bagi organisasi
maupun
publiknya.
Dalam
menghadapi
dinamika
lingkungan yang terjadi, diperlukan juga kegiatan Public Relation yang dinamis. (Rosadi Ruslan. 2003:125).
xxii
Menurut Lesly (1991:11-12) diperlukan pula tahapan – tahapan dalam proses Public Relation, yang bisa digambarkan sebagai berikut (Yosal Iriantara, 2004:12-13) :
ANALISIS SIKAP DAN RELASI ORGANISASI DENGAN LINGKUNGANNYA
UMPAN-BALIK, EVALUASI, DAN PENYESUAIAN
MENENTUKAN SIKAP SETIAP KELOMPOK DENGAN ORGANISASI
MENJALANKAN KEGIATAN TERENCANA
ANALISIS OPINI
RENCANA MEMPERBAIKI SIKAP KELOMPOK
ANALISIS POTENSI MASALAH, KEBUTUHAN, DAN PELUANG
PERUMUSAN KEBIJAKAN
Gambar 1 : Tahapan – tahapan Public Relation Diolah dari Lesly (2004 : 3) Sumber : (Yosal Iriantara, 2004:12) Gambar diatas menunjukkan bagaimana proses PR berlangsung. Lesly menjelaskan tahapan – tahapan dalam proses yang sifatnya siklis dan berkesinambungan tersebut sebagai berikut : 1. Analisis iklim umum sikap dan relasi organisasi dengan lingkungannya. Setiap organisasi pasti berfungsi dalam sebuah sistem, sehingga ada relasi saling ketergantungan antara organisasi dan keseluruhan sistem. Itu sebabnya penting untuk bisa memahami pelbagai kecenderungan di dalam sistem tersebut dan bagaimana dampak kecenderungan tersebut terhadap
xxiii
organisasi, diantaranya sikap publik terhadap organisasi dan tempat organisasi berada. 2. Menentukan sikap setiap kelompok. Bila sikap publik – publik organisasi sudah bisa diketahui maka organisasi bisa menentukan apakah dalam sikap tersebut terdapat kesalahpahaman atau kebijakan dan tindakan organisasi mana yang melahirkan opini yang tidak favouable. 3. Analisis kondisi opini. Analisis ini bisa jadi menunjukkan adanya ketidaksenangan di kalangan publik. Analisis ini bisa membantu dalam menyusun rencana perbaikan opini yang berkembang pada berbagai publik organisasi. 4. Antisipasi masalah- masalah potensial, kebutuhan, atau peluang. Analisis dan survei yang dilakukan organisasi bisa memperkirakan apa yang mungkin berkembang pada sikap publik – publik organisasi. Berdasarkan hal ini bisa disarankan atau disusun rencana tindakan yang tepat; 5. Perumasan kebijakan. Analisis juga bisa menunjukkan kebijakan prganisasi yang mana yang perlu diubah untuk memperbaiki sikap kelompok – kelompok tersebut terhadap perusahaan. 6. Perencanaan sarana guna memperbaiki sikap satu kelompok. Dengan memahami apa yang dipikirkan publik terhadap organisasi dan klarifikasi kebijakan organisasi yang mempengaruhi opini publik, maka tersedia dasar untuk melakukan tindakan dan menyusun program kegiatan dalam mengatasi kesalahpahaman dengan mengembangkan iktikad baik ( good will ).
xxiv
7. Pelaksanaan kegiatan yang terencana. Pada tahap ini dijalankan kegiatan dengan menggunakan sarana – sarana PR seperti publisitas, iklan, dan kegiatan karyawan. 8. Umpan-balik, evaluasi, dan penyempurnaan. Kondisi terus berubah dan Public Relation berfungsi memberi sumbangan sekaligus dipengaruhi perubahan tersebut. Tindakan ini akan membantu dalam menilai hasil dan mengembangkan serta menyempurnakan program – program Publik Relation (Yosal Iriantara, 2004:13-14). Apa yang diuraikan diatas sebetulnya bentuk rinci dari tahapan – tahapan proses PR. Cutlip dan Center dalam Rhenald Kasali, (1994:33) menyebutkan proses tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Pengumpulan fakta
Definisi permasalahan
Perencanaan dan program
Aksi dan komunikasi
Evaluasi
Gambar 2 : Proses Public Relation Sumber : Yosal Iriantara (2004: 14)
xxv
Pada gambar diatas terlihat jelas bahwa pelaksanaan tugas Public Relation bukanlah semata – mata melakukan aksi, melainkan membutukan rencana – rencana dan diikuti dengan langkah – langkah pengendalian melalui suatu proses evaluasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang baik sehingga terbentuk kebijakan yang tepat demi kepantingn perusahaan dan stakholder. (Yosal Iriantara, 2004: 14)
D. Stakholder dan Publik Sering kita mendengar penyamaan antara stakholder dengan publik. Meski tak sama betul antara publik dengan stakholder, namun pada konteks ini kita bisa menyamakan antara publik dengan stakholder. Keduanya sama – sama sebagai pihak yang dilayani dan dijembatani melali berbagai kegiatan PR (Rhenald Kasali, 2000,66) Menurut Wheelen dan Hunger (1995:61), stakholder adalah kelompok yang berkepentingan dengan aktifitas organisasi, dan lantaran berkepentingan maka kelompok – kelompok tersebut mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan (Poppy Renggani, 2005:15). Adapun menurut Rhenald Kasali dalam bukunya “Manajemen Public Relation” (1994:63), stakholder adalah “setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan” (Rhenald Kasali, 2000:63).
xxvi
Pemerintah
Pemilik
Pemasok
Perusahaan
Asosiasi bisnis
Kelompok interest khusus
Pemilik
Pesaing
Pesaing
Gambar 3 : Stakholder map Sumber : Manajemen Publik Relation (2000:66) Rhenald Kasali (1994: 66) membagi publik organisasi menjadi : 1. Publik internal dan publik eksternal. Publik internal adalah publik yang berada di dalam organisasi, seperti karyawan, manager, dan pemegang saham. Publik eksternal adalah publik yang berada diluar organisasi seperti bank atau pemasok. 2. Publik primer, sekunder, dan marginal. Berdasarkan prioritas itu maka ditatapkan mana publik primer yang publik yang paling penting, publik kurang penting atau publik sekunder, dan publik yang bisa diabaikan atau publik marginal. 3. Publik tradisional dan publik masa depan. Publik tradisional adalah publik yang pada saat sekarang sedah berhubungan dengan organisasi seperti karyawan dan pelanggan. Publik masa depan adalah publik yang pada masa depan diperkirakan akan memberikan pengaruhnya pada organisasi seperti mahasiswa, peneliti, dan konsumen potensial.
xxvii
4. Proponents, opponents, dan uncommited. Diantara publik – publik itu, tentu ada publik yang menentang organisasi ( opponents ),yang berpihak pada organisasi ( proponents ), dan publik yang tidak peduli ( uncommitted). 5. Silent majority dan vocal majority. Dari kalangan publik yang menentang atau memihak organisasi tentu ada yang menyatakan pertentangan atau dukungannya secara vokal namun ada pula yang menyatakannya secara pasif ( silent ).(Yosal Iriantara, 2004:8-9)
E. Perencanaan Dan Evaluasi Public Relation Organisasi sebagaimana individu, memiliki cita – cita dan tujuan. Pada umumnya tujuan dari suatu organisasi adalah (a). mendapatkan keuntungan, (2). Mempunyai arti bagi lingkungan, (3). Mendapatkan dukungan, (4). Dihormati oleh masyarakat. (5). Menyediakan produk dan jasa yang diperlukan dan diinginkan masyarakat, (6). Bebas dari keterbatasan dan dan kebutuhan yang mendesak, (7). Berpengaruh pada pendapat publik. Oleh karenanya diperlukan sebuah perencanaan yang matang untuk mencapainya. (Rosadi Ruslan, 2003:132). Perencanaan yang baik, kata sejumlah ahli manajemen, harus bisa menjawab pertanyaan dalam 5W + 1H ( what, why, who, where, when, dan how ). Berdasarkan hal tersebut, seperti diuraikam Manullang (1982:49), perencanaan yang baik itu mesti bisa menjawab pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :
xxviii
1. Tindakan apa yang harus dilakukan? 2. Apakah sebabnya dindakan itu harus dilakukan? 3. Siapa yang melaksanakan tindakan itu? 4. Dimana tindakan tersebut bisa dilaksanakan? 5. Kapan tindakan tersebut dilaksanakan? 6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut? (Yosal Iriantara, 2004:105) Definisi perencanaan kerja Public Relation menurut Frank Jefkins (1988:13), yaitu “Public Relation consists off all forms of planned communication outwards and inwards between an organization and its public for the purpose of achieving specific objectives concerning mutual understanding”. Secara umum pengertian dari perencanaan program kerja Public Relation yaitu terdiri dari semua bentuk kegiatan perencanaan komunikasi baik kegiatan kedalam maupun keluar
antara organisasi dan
publiknya yang tujuannya untuk mencapai saling pengertian (Rosadi Ruslan, 2003:132). Alasan mengapa perlu adanya perencanaan dalam program kerja Public Relation menurut Rosady Ruslan (2003) adalah : 1. Untuk mengantisipasi perubahan lingkungan lebih luas, seperti perubahan teknologi, ekonomi,politik, dan hukum 2. Menghadapi perubahan lebih sempit, seperti menghadapi persaingan, perubahan selera pelanggan, sistem komunikasi,media massa, tenaga kerja, dan relasi bisnis.
xxix
3. Menciptakan tujuan yang obyektif, sasarn dan target yang ingin dicapai secara jelas dan rinci (Rosadi Ruslan, 2003:134). Manfaat
perencanaan
yang
diperoleh
dari
pembentukan
perencanaan Public Relation menurut Rosadi Ruslan (2003) yaitu : 1. Membantu
pihak
manajemen
untuk
mampu
beradaptasi
dengan
lingkungan yang berubah – ubah. 2. mengefektifkan dan mengefisiensikan koordinasi atau kerjasama antar departemen dan pihak terkait lainnya. 3. Mengefisiensikan waktu, tenaga, upah, dan biaya. 4. Menghindari resiko kegagalan dengan tidak melakukan perkiraan. 5. Mampu melihat secara keseluruhan kamampuan operasiaonal organisasi, pelaksanaan, komunikasi, target, dan sasaran yang hendak dicapai. 6. Menetapkan klasifikasi rencana kerja PR yaitu rencana strategis ( rencana jangka panjang), rencana tetap ( reguler yang dapat dilakukan berulang – ulang ), dan rencana tertentu ( rencana jangka pendek ). (Rosadi Ruslan, 2003:134) Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang menurut Steele adalah “proses penilaian secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektifitas atau ketepatan sesuatu berdasarkan kriteria dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya”. Artinya, dalam evaluasi itu kita memberi makna, tujuan, efektivitas, atau kesesuaian program/kegiatan dengan acuan dua hal yakni standar atau kriteria dan tujuan, yang sudah ditetapkan sebelumnya . (Yosal Iriantara, 2004:147-148).
xxx
F. Dokumentasi Kliping F.1. Pengertian Kliping Pada dasarnya kata clipping ( bahasa Inggris ) berarti guntingan atau potongan. Kata clipping berubah menjadi kliping dalam bahasa Indonesiabengan mengalami sedikit perluasan makna (Kanis Barung,1990:4). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1989), istilah kliping dijelaskan sebagai guntingan artkel, karya tulis atau berita yang dianggap penting dari surat kabar atau majalah untuk disimpan atau didokumentasikan. Jadi satu artikelpun dapat disebut kliping (Kanis Barung, 1990:4). Dokumentasi kliping merupakan salah satu kegiatan publik relation yang berkaitan dengan menelaah, menganalisa dan kemuadian mengevaluasi perkembanagn dari kemajuan bisnis perusahaan atau lembaga, aktivitas – aktivitas dan program acara tertentu, baik bersifat komersial maupun nonkomersial yang telah dimuat atau dipublikasikan diberbagai media massa. Pengamatan, analisa, dan evaluasi tersebut kemudian disimpan sekaligus dijadikan bahan rujukan penting atau informasi yang diperlukan untuk membuat rencana program kerja PR berikutnya (Rosadi Ruslan, 2003207). Menurut Rosadi Ruslan (2003) pengertian kegiatan dokumentasi dalam arti luas adalah yang berkaitan dengan kegiatan menghimpun, mengolah, menyeleksi dan menganalisa kemuadian mengevaluasi seluruh data, informasi atau dokumen tentang kegiatan, peristiwa atau pekerjaan tertentu yang dipublikasikan baik melalui media elektronik maupun media
xxxi
cetak dankemudian disusun secara teratur dan sistematis. (Rosadi Ruslan, 2003:207).. Rosadi Ruslan (2003) juga berpendapat bahwa kliping berita merupakan kegiatan PR, yaitu suatu kegiatan memilih, menggunting, menyimpan dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita (news) atau karangan (artikel), seta foto berita (photo press) pada event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat diberbagai media cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan lain sebagainya yang kemudian dikliping. (Rosadi Ruslan, 2004:207). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kliping, yaitu: 1
Langkah penentuan Personalia
2
Bahan atau sarana
3
Mengklasifikasikan guntingan pers
4
Memilih artikel atau berita
5
Cara mengkliping
6
Cara mengidentifikasikan guntingan pers
7. Mengkoordinasikan guntingan pers ( Kanis Barung, 1990:5)
F.2. Manfaat Kliping Menurut Rosadi Ruslan (2003), dokumentasi kliping yang merupakan aktivitas Public Relation merupakan alat bantu manajemen yang memiliki beberapa manfaat, yaitu :
xxxii
1. Sebagai bahan informasi terkini yang dapat diedarkan kebagian lain yang dianggap mempunyai hubungan atau kepentingannya masing – masing. 2. Sebagai bahan referensi tertentu sebagai data atau informasi penunjang, misalnya untuk penyusunan naskah pidato, PR house journal, dan lain sebagainya. 3.
Sebagai bahan informasi terkini yang dapat diedarkan ke bagian lain yang dianggap mempunyai hubungan atau kepentingan masing – masing.
4. Sebagai pedoman atau acuan untuk mengantisipasi langkah – langkah suatu kejadian atau event tertentu yang tengah dihadapi atau dimasa yang akan datang. 5. Kliping berperan sebagai sumber informasi dan data untuk memantau kegiatan pihak pesaing (kompetitor). 6. Sebagai tolok ukur tentang sejauh mana keberhasilan prestasi dan reputasi yang di capai, mengenai persepsi, keluhan, dan hingga perolehan citra perusahaan di mata masyarakat. 7. Sebagai media komunikasi internal melalui kliping. 8. Kliping dapat disimpan sebagai dokumen perusahaan/lembaga. (Rosadi Ruslan, 2003:208),
F.3. Bahan atau Sarana Kliping Apabila akan menyusun kliping, tentu ada bahan atau sarannya. Sarana merupakan segala sesuatu yang dipakai untuk mencapai tujuan penyusunan kliping. Sesuatu ini dapat berupa hal-hal seperti :
xxxiii
a. Koran atau majalah sebagai sumber bahan b. Alat yang berupa gunting diperlukan untuk mengguntinglembaran aritel koran/majalah. c. Kertas atau buku yang masih kosong yang akan ditempeli berbagai guntingan pers. d. Lem sebagai bahan perekat yang melekatkan guntingan pers pada kertas lain atau pada buku tersebut. e. Pensil berwarna sebagi bahan ilustrasi f. Kalau guntingan pers itu tidak dijilid, klip diperlukan sebagai alat penjepit. g. Kalau artikel tidak digunting tetapi dengan cara mencatat intisarinya gunakanlah kartu katotek (Kanis Barung, 1990:6).
F.4. Isi Kliping Seorang Public Relation harus bisa memahami isi surat kabar. Apalagi surat kabar merupakan salah satu pendukung aktivitas media kliping. Isi surat kabar terdiri dari : 1. Berita ( news ) 2. Pendapat ( opini ) 3. Iklan ( advert ) (Poppy Renggani, 2005:23-24).
F.5. Pengelompokan Artikel dan Dampaknya Public Relation suatu perusahaan harus secara rutin memantau berita di media – media utama yang berdampak luas. Pagi hari sebelum
xxxiv
mamulai aktifitasnya, seorang PR harus membiasakan diri melakukan skimming atas berita – berita pokok dan membaca secara intensif artikel yang ada hubungannya dengan perusahaan. Artikel – artikel dapat dikelompokkan sebagai berikut :
-
LOKASI Kepala Berita
-
DAMPAK Sangat kuat
-
Halaman pertama
-
Sangat kuat
-
Halaman kedua s/d delapan
-
Medium
-
Halaman terakhir
-
Sangat kuat
-
RUBRIK Kepala berita
-
DAMPAK Sangat kuat
-
Surat pembaca
-
Bervariasi
-
Olahraga
-
Medium
-
Ekonomi
-
Kuat
-
Kesehatan
-
Kuat
-
RUBRIK Peristiwa ekonomi
-
?
-
Peristiwa bisnis
-
?
-
Analisis industri
-
?
-
Penokohan
-
?
-
Perusahaan
-
?
DAMPAK
Praktisi PR menentukan sendiri dampakberita tersebut terhadap opini masyarakat Gambar : Pengelompokan artikel pada Media Cetak Sumber: (Rhenald Kasali, 2000:91-92)
xxxv
F.6. Syarat Berita James B. Roston dalam bukunya “ Your News Paper “ menyebutkan bahwa berita haruslah : 1. Benar 2. Lengkap 3. Tidak berat sebelah 4. Aktual (Poppy Renggani, 2005:24)
F.7. Nilai Berita Dalam dunia jurnalistik nilai suatu berita dinilai dari : 1. Significance yaitu berita harus nyata/ jelas. 2. Magnitude yaitu suatu berita harus mempunyai daya tarik. 3. Timelines yaitu mempunyai relevansi waktu. 4. Proximity yaitu sebuah berita tidak boleh memperkirakan, berita harus dapat dipertanggungjawabkan. 5. Prominance yaituberita harus bisa diyakini ( tidak boleh menyinggung unsur SARA ). 6. Human Interest yaitu harus ada kaitannya dengan publik. 7. Exclusive yaitu unik, khusus, terbatas ( tidak setiap orang punya ).
F.8. Cara Mengkliping Kegiatan kliping berita dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
xxxvi
a. Menggunting Lazimnya pengklipingan dilakukan dengan cara menggunting artikel/berita yang akan didokumentasikan. Jika tujuan utama untuk dokumentasi, cara mengkliping tidak selalu dengan menggunting artikel. Cara menggunting memang baik karena tulisan/huruf dalam artikel akan lebih lama bertahan. Kelemahannya penyusun kliping akan cenderung membaca judul saja, sedangkan uraian dalam artikel tidak dibacanya. b. Meminjam Koran/majalah Cara ini dilakukan dengan cara meminjam Koran atau majalah dari perpustakaan, kemudian memfotokopikan artikel yang diperlukan. c. Mencatat atau mengutip Cara mencatat ataumenguti bagian-bagian penting dalam artikel atau berita entah berupa satu alenia atau beberapa alenia penting. Keuntungan cara ini dapat mendorong penyusun untuk membaca artikel/berita secara cermat (Kanis Barung, 1990:7-8).
F.9. Mengorganisasikan Kliping Ada dua cara mengorganisasikan atau mengurutkan kliping yaitu: a. Urutan kronologi Berari bahwa kliping diurutkan menurut waktu terbinya. Urutan kronlogi sangat cocok bila setiap hari menggunting kliping dari Koran yang sama atau rutin tiap minggu selama setahun kita menggunting kliping dari Koran yang sama.
xxxvii
b. Urutan Alfabet Adalah tehnik pengurutan kliping menurut abjad. Artinya kliping, yang kata pertama dalam judul dimulai dengan abjad A ditempatkan pada urutan pertama (Kanis Barung, 1990:8).
xxxviii
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN
A.
Sejarah Perusahaan PT. TELKOM Indonesia Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayan jasa telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Pada awalnya bernama “Post en Telegraafdienst” yang didirikan pada tahun 1884 dengan staatblad No. 52, kemudian pada tahun 1906 dirubah menjadi “Post, Telegraaf en Telefooddienst” (PTT) dengan staatblad No. 395 dan semenjak itu disebut PTT-Dients. Tahun 1931 ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan I.B.W. Selanjutnya pada tahun 1960 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 19 Tahun 1960, tentang persyaratan sebuah Perusahaan Negara (PN) dengan PERPU No. 240 tahun 1961 berubah menjadi PT. POS dan TELEKOMUNIKASI. Lapangan usaha P.N. POS dan TELEKOMUNIKASI ternyata berkembang dengan pesat, maka pada tahun 1965 pemerintah mengadakan peninjauan kembali. Hasilnya berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 dan 30 tahun 1965 terjadi pemecahan menjadi: P.N. POS dan TELEKOMUNIKASI. Selanjutnya mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan S.K. Menteri Perhubungan No. 129/U/1970 P.N TELEKOMUNIKASI berubah menjadi PERUSAHAAN UMUM TELEKOMUNIKASI, yang
xxxix
disingkat dengan PERUMTEL. Keberadaan PERUMTEL dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1974 ang menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri. Pada akhir tahun 1980, pemerintah mengambil kebijakan dengan membeli seluruh saham PT. INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) yang kemudian diubah statusnya menjadi BUMN berbentuk PERSERO. Penanaman modal Negara Republik Indonesia dalam saham PT. INDOSAT tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1980. Untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, maka dengan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1980 diadakan perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1974, yakni dngan menetapkan PERUMTEL sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT. INDOSAT sebagai badan
usaha
yang
diberi
wewenang
untuk
menyelenggarakan
telekomunikasi untuk umum internasional. Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1974 tentang PERUMTEL juga diubah yang dituangkan dalam Peraturan Pemeritnah No. 54 Tahun 1980. sehubungan dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan PERJAN, PERUM, dan PERSERO, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1984 tentang PERUMTEL sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1970.
xl
Satu hal yang sangat menggembirakan dalam sejarah perundangundangan ini adalah ditetapkannya UU No. 3 Tahun 1989 tentang telekomunikasi, yang memberikan angin segar dalam pengembangan dan pembangunan pertelekomunikasian di Indonesia. Mengingat perkembangan demikian pesat ditambah dengan pola manajemen yang lebih terbuka, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1991 tanggal 1 Mei 1991 menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan Umum (PERUM) telekomunikasi
menjadi
Perusahaan
Perseroan
(PERSERO)
PT.
Telekomunikasi Indonesia oleh notaries Imas Fatimah, SH bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Sudarman yang bertindak selaku kuasa dari Menteri keuangan sebagai pemegang saham, hari selasa tanggal 24 September1991 jam 09.30 WIB di Depparpostel, Jl. Kebon Sirih 36 Jakarta Pusat. Sebelum tahun 1995, usaha TELKOM ditentukan secara terpusat oleh kantor pusat TELKOM di Bandung yang masing-masing Wilayah Telkom memiliki manajemen terpisah, serta bertanggungjawab atas seluruh aspek bidang usaha TELKOM, dari penyelenggaraan jasa telepon hingga manajemen property dan keamanan di wilayah mereka masing-masing. Wilayah TELKOM tidak diperlakukan sebagai pusat investasi yang berdiri sendiri. Sejak juli 1995 TELKOM telah menghapuskan struktur Wilayah TELKOM (Witel) dan manggantikannya dengan struktur 7 divisi Regional dan
satu
divisi
Network.
Divisi
xli
regional
menyelenggarakan
jasa
telekomunikasi
di
wilayah
masing-masing
dan
divisi
network
menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.
B.
Visi, Misi, dan Tujuan PT. TELKOM Dalam menjalankan pelayanannya di bidang jasa bagi seluruh masyarakat baik dalam maupun luar negeri, PT. TELKOM mempunyai visi dan misi untuk berkompetensi dengan perusahaan pesaing. Adapun visi dan misi PT. TELKOM adalah sebagai berikut: 1. Visi To become a leading InfoCom player in the region. PT TELKOM selalu berusaha menjadi perusahaan penyedia jasa yang terbaik bagi konsumennya. Dalam merealisasikan tujuan tersebut maka PT TELKOM mempunyai visi yaitu menjadi “Pelaku Infocom Terkemuka Dikawasan Regional” yang mengandung arti bahwa PT TELKOM bergerak dalam bisnis informasi dan telekomunikasi yang secara nyata diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa.Semula layanan yang disajikan hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Service). Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
xlii
2. Misi ” To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Compettive Price”, Yang mengandung arti bahwa TELKOM menjamin pelanggan akan mendapat layanan terbaik dalam bentuk kemudahan, kualitas jaringan, kualitas produk, dengan harga kompetitif. Selain misi utama tersebut PT TELKOM juga mempunyai satu misi yang tak kalah pentingnya yaitu mengelola usaha melalui cara yang baik yaitu dengan mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan dengan teknologi yang kompetitif serta Bussines Partner yang sinergi. 3. Tujuan Adapun
tujuan
PT.
TELKOM
yaitu
membangun,
mengembangkan, dan mengusahakan telekomunikasi untuk umum dalam negeri dalam arti seluas-luasnya guna meningkatkan kelancaran hubungan masyarakat dalam menunjang terlaksananya pembangunan nasional Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. TELKOM menjalankan kegiatan-kegiatan antara lain: a. Merencanakan,
mendukung,
menyediakan,
memiliki,
mengembangkan, dan selanjutnya mengoperasikan, serta memelihara sarana
atau
fasilitas
telekomunikasi
terselenggaranya jasa telekomunikasi.
xliii
untuk
mendukung
b. Meningkatkan kemampuan sarana atau fasilitas telekomunikasi dalam rangka peningkatan jasa bagi masyarakat luas. c. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki perseroan dalam rati seluas-luasnya, antara lain yaitu mengembangkan sumber daya manusia, memanfaatkan aktifa tetap dan aktifa bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, fasilitas pemeliharaan dan perbaikan. d. Melakukan kegiatan-kegiatan lain yang diperlukan dengan lapangan usahanya. PT. TELKOM juga bekerja sama dengan pihak lain dalam mendirikan atau menjalankan perusahaan, ikut serta dalam perusahaan atau badan usaha tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan usaha lain atau pihak lain. Kerjasama ini mencangkup kerjasama internasional, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C.
Budaya Perusahaan PT TELKOM mengembangkan budaya perusahaan THE TELKOM WAY 135 yang mencangkup tiga unsur tingkatan yaitu sebagai berikut: 1. Asumsi Dasar “Committed 2 U” Asumsi Dasar “Committed 2 U” yaitu anggapan atau pandangan dasar yang menentukan bagaimana insan TELKOM mempersepsikan, berpikir,
xliv
dan merasakan sesuautu. Anggapan atau pandangan tersebut diterima tanpa perlu mempertanyakan lagi kebenarannya. Esensi budaya TELKOM terletak pada asusmsi dasar ini. 2. Nilai-nilai Inti Nilai-nilai Inti yaitu apa yang dianggap penting, apa yang sebaiknya atau apa yang berharga. Nilai-nilai Inti ini terdiri dari tiga butir yaitu: a. Customer value (memberikan hasil lebih terhadap pelanggan), yaitu manfaat bersih yang diperoleh pelanggan dari produk barang/jasa dengan tingkat biaya, waktu dan tenaga tertentu. b. Excellent Service (layanan istimewa), yaitu nilai komunikasi yang mengedepankan pelayanan yang terbaik dan memyaskan bagi pelanggannya. c. Competent people (orang yang berkompeten), yaitu memberikan penhargaan tertinggi bagi setiap insan telekomunikasi yang mempunyai kemampua dengan cakap dalam pelayanan bisnis telekomunikasi. 3. Artefak atau Perilaku Artefak atau Perilaku yaitu mencangkup benda-benda, symbol, upacara dan tingkah laku sebagai pedoman bagi setiap insan telekomunikasi dalam bekerja dan bekerjasama diantaranya seperti: a. Target
menantang
(Stretch
the
Goals),
yaitu
karyawan
telekomunikasi harus mempunyai komitmen untuk dapat mencapai target yang lebih tinggi atau di atas rata-rata dari yang diharapkan.
xlv
b. Penyederhanaan
proses
kerja
(Simplify),
yaitu
karyawan
telekomunikasi harus senantiasa berusaha meningkatkan cara-cara kerja yang semakin baik, cepat dan mudah. c. Melibatkan organisasi / kinerja (Involve Every One), yaitu karyawan telekomunikasi selalu melibatkan setiap orang yang terkait untuk bekerjasama membangun sinergi dan terbentuknya kerja tim kuat. d. Hasil kerja berkualitas (Quality is My Job), yaitu karyawan telekomunikasi selalu mengutamakan kualitas dalam melaksanakan pekerjaannya dan memastikan bahwa kualitas pekerjaan menjadi tujuan yang dimulai dari pekerjaan yang ada pada setiap insan pegawai. e. Penghargaan pemenang (Rewards the Winner), yaitu karyawan telekomunikasi harus mempunyai sifat saling menghargai pendapat menejemen dan memberikan penghargaan yang tertinggi bagi yang terbaik, baik secara individu maupun unit kerja. Alasan The Telkom Way 135 memenangkan kompetisi, yaitu: a. Adanya kebijakan regulator b. Budaya layanan setiap devisi berbeda c. Tuntutan layanan masyarakat d. Perkembangan teknologi pesat Harapan dengan adanya budaya perusahaan The Telkom Way 135 adalah sebagai berikut:
xlvi
a. Kesejahteraan pegawai b. Kenyamanan pemakai jasa c. Kontribusi terhadap pemegang saham THE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan TELKOM dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah dan dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat pada kesadaran kolektif organisasi, diharapkan THE TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan TELKOM. TELKOM berhadapan dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135, maka akan tercipta pengendalian cultural terhadap cara merasa, memandang, berpikir, serta cara berperilaku semua insan TELKOM. Misi budaya perusahaan TELKOM 135 adalah menjamin pelanggan akan mendapatkan yang terbaik dan optimalisasi sumber daya manusia dan teknologi kemitraan.
D. Logo PT Telkom Menyesuaikan perkembangan jaman, perusahaan ini menggunakan logo baru bergambar lingkaran dengan garis-garis gradasi warna biru. Pada walnya logo ini dibuat horizontal, tetapi setelah logo tersebut disampaikan oleh Direksi kepada Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (yang saat itu dijabat oleh Susilo Sudarman), maka oleh beliau logo tersebut diubah dengan memutarnya sekitar 45 derajat
xlvii
Logo PT. Telekomunikasi Indonesia Arti logo tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Bentuk Visual Logo: Misi TELKOM yang mantap, modern, luwes sederhana, cepat terlihat secara utuh. 2. Menggambarkan dunia telekomunikasi modern melalui teknologi mutakhir yang tercermin dalam citra keseluruhan. 3. Gambaran
sifat
komunikasi
kerjasama
yang
selaras
secara
berkesinambungan dan dinamis, digambarkan oleh garis-garis yang mengesankan gerak beraturan dengan warna dominan biru tua dan biru muda yang bergradasi membentuk kesatuan visual grafis yang utuh. 4. Warna biru tua dan biru muda gradasi menggambarkan teknologi tinggi komunikasi yang berkembang dalam suasana masa depan gemilang. 5. Ruang gerak TELKOM secara nasional dan internasional tergambar dalam bentuk bulatan dari logo. 6. Bentuk bulat yang berwarna biru tua menggambarkan utuhnya Wawasan Nusantara yang dipersatukan oleh telekomunikasi.
xlviii
7. Bentuk huruf yang dipakai mencerminkan karakter modern, kokoh, berwibawa, dan kompak namun tetap sederhana dan mudah dibaca. 8. Secara teknis cetak modern, spesifikasi warna biru gradasi sulit untuk diproduksi.
E. Makna Maskot PT. TELKOM E.1 Maskot Be Bee PT. TELKOM memiliki sebuah maskot yang diungggulkan yang diberi nama Maskot Be Bee. Be Bee mempunyai arti sebagai berikut: 1. Antena lebih sensitive terhadap segala keadaan dan perubahan. 2. Mahkota kemenangan. 3. Mata yang tajam dan cerdas. 4. Sayap yang lincah dan praktis. 5. Tangan kuning memberikan karya yang terbaik.
Maskot Be Bee
xlix
E.2 Filisofi di Balik Sifat dan Perilaku Be Bee Lebih tergolong makhluk sosial yang senang bekerjasama, pekerja keras, dan mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional. Menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya, lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaanya dan loyal kepada kelompok berupa perlindungan bagi koloninya. Dan akan menyerang bersama bila diganggu. Lebih memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat, dan kuat sehingga bias bergerak cepat, gesit. Dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembangbiak, dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan pembangunan insan TELKOM Indonesia.
F. Makna Kredo PT TELKOM
Kredo PT. TELKOM
Commited 2 U memiliki arti yaitu suatu keyakinan di dalam hati. Maksudnya, suatu anggapan atau pandangan dasar yang menentukan bagaimana insan TELKOM mempersepsikan, berpikir, dan mempertanyakan lagi kebenarannya.
l
G. Sejarah PT Telkom Kandatel Yogyakarta PT TELKOM kantor pusatnya berkedudukan di Jl. Japati No.9 Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat membawahi 12 wilayah telkom (witel) dan 1 wilayah telkom pusat (witelsat). Pada perkembangan selanjutnya organisasi witel tersebut dlikuidasi menjadi 7 divisi yakni: I.
Sumatra,
II.
Jakarta,
III.
Jawa Barat,
IV.
Jawa Tengan dan Daerah Istimewa Yogyakarta,
V. VI. VII.
Jawa Timur, Kalimantan, dan Kepulauan yang meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, Tim-Tim, Maluku, Irian Jaya. Salah satu dari tujuh divisi tersebut divisi empat meliputi propinsi
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor divisi IV berkedudukan di Jl. Pahlawan No. 10 Semarang, Divisi ini membawahi 10 Kantor Distrik Telekomunikasi (Kandistel) yang terdiri dari Kandistel Yogyakarta, Solo, Magelang, Purwokerto, Pekalongan, Kudus, Tegal, Cilacap, Kepu dan Semarang. Lokasi yang digunakan sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan yaitu Kandistel Yogyakarta., berikut ini akan dijabarkan diskripsi singkat mengenai kandatel Yogyakarta. Pada saat TELKOM masih bernama PT TELKOM dan merupakan perusahaan negara (PN), TELKOM bergabung dengan kantor Pos dan Giro
li
Besar di Jl. Senopati No.2 Yogyakarta, dengan menempati lantai atas. Sampai dengan tahun 1974 kantor telegraf tetap bergabung dengan kantor Pos dan Giro, sedang kantor telepon dipindahkan ke Jl. Yos Sudarso No.9 Yogyakarta, dan mulai beroperasi tahun 1971. tahun 1974 kantor telegraf dibangun disebelah selatan kantor Pos yaitu Jl. Trikora yang hanya khusus melayani telegraf. Pada tahun 1990 kantor telegraf, telepon, transmisi, dan stasiun bumi bergabung dalam satu kantor distrik pelayanan telekomunikasi yang disingkat Kandatel Yogyakarta. Yang dahulunya Kadistel sekarang disingkat menjadi Kandatel (Kantor Daerah Telkom). Tahun 1992 kantor pelayanan telegraf yang berada di Jl. Trikora juga berfungsi sebagai point yang memberikan pelayanan pemasangan, penyambungan, pengaduan telepon serta jasa lain yang berkaitan dengan memberika pelayan telepon baru. Dalam bidang operasi dan pelayanan, Divre IV telah berhasil mengendalikan network dengan penyederhanaan konfigurasi network eksisting sentral-sentral di seluruh Jawa Tengah dan DIY menjadi 10 host sentral. Penyederhanaan network ini akan memudahkan pengendalian traffic dan pengaturan routing network, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan panggilan dan menigkatkan kehandalan (availability)
H. Struktur Organisasi PT. TELKOM Kandatel Yogyakarta Berdasarkan Keputusan direksi Perusahaan Umum Telekomunikasi dengan No. KP. 81/PS150/SDM-11/1993 tanggal 9 Desember 1993 mengenai
lii
struktur organisasi kantor pelyanan telekomunikasi, maka organisasi yang ada pada Kantor Daerah Telekomunikasi Yogyakarta dengan struktur organisasi PT. TELKOM Kandatel Yogyakarta sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI KANDATEL YOGYAKARTA
GM DATEL DEPUTI
KANDATEL Secretary
Mgr Business Performance
• • • •
Asman Performance
Mgr Access NW Maintenance
•
Asman Fraud Mgt
•
Asman Quality Mgt
•
Asman Partnership
• •
Asman Copper AM
Asman Fiber & Radio AM Asman Access Program & Performance
Mgr Access Operation
• • • •
Asman CCAN Asman PCAN Asman CPE & Public Phone Asman Tech. Access Support
Asman Access Data Mgt
Mgr Customer Care
• • • •
Asman Prime Cust. Care Asman Personal Cust. Care Asman Direct Channel Mgt Asman Indirect Channel Mgt
Mgr Fixed Phone Sales
• • •
Asman Wireline Sales & Promotion Asman Wireless Sales & Promotion
Mgr Sales Data & VAS
• •
Asman Data & Internet Sales & Promotion Asman Content & VAS Sales & Promotion
Asman Cust. Data Mgt
Mgr General Support
• • • • •
Kandatel Secretary Asman Log Asman Asset Mgt Asman Comm. Dev’t Asman Sec & Safety* *) khusus non
Junior Mgr KANCATEL (1..n)
Gambar : Struktur Organisasi PT. Telkom Kandatel Yogyakarta
1. General Manager, memiliki tugas sebagai berikut: Memastikan kegiatan bisnis di daerah Yogyakarta menghasilkan pendapatan yang optimal, bersinergi dengan unit bisnis terkait lainnya serta berjalan sesuai dengan kaidah Good Corporate Government dan selaras dengan rencana jangka pendek atau panjang Divisi Regional IV maupun perusahaan.
liii
2. Departemen Pelayanan Pelanggan, memiliki tugas sebagai berikut -
Bertanggung
jawab
atas
terlaksananya
Customer
Interface
Management melalui Service Point, Service Fulfment, service Assurance, dalam wilayah Kandatel Yogyakarta. -
Melakukan tinjauan manajemen atas implementasi rencana kerja fungsinya yang dilaksanakan secara periodic.
-
Mengusulkan alokasi rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan pada fungsi yang berada di bawah pengelolaanya.
3. Departemen Layanan Umum, memiliki tugas sebagai berikut: Memastikan terkelolanya fungsi Indirect channel management (Layanan Umum Kandatel Yogyakarta) dalam mendukung sub-bisnis unitnya mengacu kepada strategi operasional, menyelaraskan dengan pedoman strategi yang dikembangkan oleh menejemen bidang Marketing dan Bussiness. 4. Departemen Perencanaan dan Pengendalian, memiliki tugas sebagai berikut: Memastikan tercapainya sasaran pengelolaaan Business Planning yang mengakomodasi strategi operasional dan dilengkapi dengan usulan rencana kerja dan anggaran selaras dengan strategi bisnis unit bisnisnya. 5. Departemen OM Acess Network, memiliki tugas sebagai berikut: Memastikan terkelolanya fungsi OM Acess Network dalam mendukung sub-bisnis unitnya mengacu kepada strategi operasional OM Acces Network pada unit bisnisnya sekaligus menyelaraskan dengan pedoman
liv
dan strategi yang dikembangkan oleh fungsi pada unit yang lebih paham (Pengelola OM Acces Network). 6. Departemen Keuangan dan Sumber Daya Manusia, memiliki tugas sebagai berikut: -
memberikan pelayanan kepada pegawai (cuti).
-
mengelola dan pegawai.
-
IBO (Iman, Budaya, Olahraga).
-
Kesejahteraan pegawai (kesehatan, pengobatan, gaji).
-
Perencanaan pensiun (MPP, Taspen, dan lain-lain).
7. Departemen Dukungan Manusia, memiliki tugas sebagai berikut: Memastikan terkelola fungsi Purel, sekretariat dan Bina Lingkungan dengan baik dalam mendukung pencapaian sasaran bidang General Affairs sesuai kaidah Good Corporate Government di Kandatel Yogyakarta. General Manager Affair Kandatel Yogyakarta
Manager Dukungan Manajemen
Asman Purel & Kesekretariatan
Officer 2 Purel
Asman SAS & Aset Management
Officer 2 Sekretariat
Asman Purchasing & Logistic
Officer 2 CDC
Gambar : Struktur Organisasi Departemen Dukungan Manusia
lv
. Telekomunikasi Indonesia merupakan salah satu Badan usaha Milik Negara (BUMN) di Lingkungan Departemen Perhubungan RI, PT. TELKOM Yogyakarta termasuk kategori kantor Daerah yang secara struktural bertanggungjawab kepada Kepala Wilayah Telekomunikasi IV yang wilayahnya meliputi propinsi Jawa Tengah dan DIY, dan berkedudukan di kota Semarang. untuk Kantor Daerah Yogyakarta membawahi 7 (tujuh) kantor cabang yang berada di wilayah Daerah istimewa Yogyakarta, yaitu: 1. Kantor Cabang Telekomunikasi di Bantul 2. Kantor Cabang Telekomunikasi di Godean 3. Kantor Cabang Telekomunikasi di Kalasan 4. Kantor Cabang Telekomunikasi di Pakem 5. Kantor Cabang Telekomunikasi di Sleman 6. Kantor Cabang Telekomunikasi di Wates 7. Kantor Cabang Telekomunikasi Wonosari
I. PENGHARGAAN TINGKAT NASIONAL : CSR Plasa Terbaik 3 th 2007/ Indah Yuningsih CSR Plasa Terbaik 4 th 2007/ RA Dwi Woro Anggraeni KP TINGKAT DIVRE IV : Plasa Telkom terbaik 2 Th 2007 / Plasa Kotabaru Inovasi terbaik 3 Th 2007 semester II / Kancatel Purworejo
lvi
TINGKAT DATEL YK (Best Catel): Best Pencapaian Kontrak Manajemen Th 2007/ Catel Magelang Best Sales Wireline Th 2007 / Catel Sleman Best Performance Access Network th 2007 / Catel Purworejo Best Penggelolaan SLG Wireline Th 2007 / Catel Mungkid Best Penggelolaan C3MR Wreline Th 2007/ Catel Temanggung Best penggelolaan C3MR Speedy Th 2007/ Catel Bantul
J. Public Relation PT TELKOM Kandatel Yogyakarta Dalam PT TELKOM Kandatel Yogyakarta, Public Relations dijabat oleh Officer yang mendukung kelancaran operasional dari implementasi strategi, kebijakan, seitem dan prosedur yang berhubungan dengan ruang lingkup bidang Public Relations yang meliputi pengelolaan museum, media relations, dan pengelolaan image. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, seorang Officer Public Relations harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang manajemen Public Relations, Media Relations, dan Corporate Image. Public Relations pada PT TELKOM Kandatel Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari manajemen yang berada dibawah naungan Manager Assistant Manager Dukungan Manajemen (Mandukman). Public Relation dituntut untu selelu berupaya secara berkelanjutan meningkatkan value PR dan kompetensi SDM PR yang merupakan elemen penting dalam peningkatan profesionalisme. Seiring dengan kemajuan jaman
lvii
dan arus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, segala daya dan upaya tesebut bertujuan untu membentuk niali positif dalam Corporate Image, Corporate Identity, Corporate Culture dan Corporate Value. Dari semua kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja PR memerlukan menentukan sasaran kegiatan yaitu : 1. Public Understanding Adalah proses komunikasi timbal balik yang mengarah kepada kesadaran dan pengertian publik akan arah gerak dan langkah (publik dapat memaklumi akan gerak dan usah perusahaan). 2. Public Confidence Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk meraih kepercayaan publik terhadap keberadaan dan kegiatan perusahaan. 3. Public Support Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan publik terhadap setiap aktivitas perusahaan. 4. Public Cooperation Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan meraih kerjasama dan peran publik yang sesuai dengan tujuan perusahaan untuk kepentingan bersama Ujung dari sasaran akhir ini mengharapkan terbentuknya Corporate Image, Corporate Identity, Corporate Culture, dan Corporate Value yang semakin meningkat dan dinamis sesuai dengan perkembangan jaman.
lviii
Dari semua sasaran kegiatan PR TELKOM tersebut pada intinya ditujukan untuk kepuasan publik dan menciptakan suatu image positif dari publik terhadap perusahaan. Oleh karena itu, PT TELKOM selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan community nya.
lix
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG
Kegiatan Kuliah Kerja Media dilaksanakan pada semester enam sebagai
syarat
untuk
meraih
gelar
Ahli
Madya
jurusan
Public
Relation.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis melaksanakan magang di PT. Telkom Kandatel Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Yos Sudarso no. 9 Yogyakarta. Magang dilaksanakan pada tanggal 1 April sampai dengan 30 April 2008, dimulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Dalam pelaksanaan magang tersebut penulis ditempatkan di bagian Purel dan Kesekretariatan.
A Peran Aktivitas Media Kliping 1. Pengertian Kliping Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari majalah, koran, dan sebagainya mengenai PT. Telkom dan perusahaan kompetitornya, yang dianggap penting untuk disimpan dan didokumentasikan. Aktifitas media kliping merupakan salah satu kegiatan rutin setiap hari yang dilakukan oleh Manajeman Public Relation PT. Telkom. Aspek – aspek yang perlu mendapat perhatian dalam pembuatan kliping sekaligus sebagai aspek penilaian kliping tersebut adalah : a. Kelengkapan bahan 30 % b. Identitas sumber 20 % :
lx
-
Judul Karya
-
Nama pengarang
-
Nama koran, majalah, atau tabloid
-
Waktu publikasi ( hari, tanggal, dan tahun )
c. Intensitas tanggapan atau analisis 30% d. Penataan kliping 20%
2. Tujuan Kliping Tujuan kliping bagi PT. Telkom Kandatel Yogyakarta yaitu Untuk dokumentasi dan menyalurkan informasi teraktual ke seluruh jajaran karyawan PT. Telkom. Penyaluran informasi kepada karyawan / staf dilakukan melalui intranet ( melalui email ) dan melalui mading ( majalah dinding ).
3. Pengelompokan Berita Setiap berita yang dikliping telah diklasifikasikan dalam beberapa kelompok yaitu : a. Kelompok berdasar jenis beritanya : -
Surat pembaca
-
Informasi
-
Marketing
-
Perusahaan Kompetitor
b. Kelompok Kompetitor
lxi
-
Indosat ( IM3. Mentari, Matrix, Star One )
-
Ratelindo
-
Excelcom ( XL Jempol dan XL Bebas )
-
Bakrietelecom ( Esia )
-
3
-
Mobile-e ( Fren )
-
Dan lain – lain
c. Kelompok Telkom Group -
Telkom
-
Telkomsel ( SimPati, Kartu As, Kartu Hallo )
-
Dan lain – lain
d. Kelompok Wacana Segala tulisan / artikel mengenai per-telekomunikasian.
4. Tahap – Tahap Kliping a. Penyeleksian berita Adalah mengumpulkan berita / informasi dari segala sumber yang tersedia. Sumber di dapat dari beberapa harian surat kabar baik lokal maupun nasional yaitu : -
Kedaulatan Rakyat
-
Suara Merdeka
-
Bernas
-
Jawa Pos
lxii
b. Pengguntingan dan penempelan Berita yang sudah diseleksi kemudian digunting dan ditempelkan pada kertas Press Clipping yang telah tersedia. c. Pencantuman identitas berita Memberikan asal sumber berita ( nama harian ), waktu penerbitan berita ( hari, tanggal, bulan, dan tahun ), serta pencantuman halaman kolom. d. Pembuatan media report Memasukkan berita hasil kliping harian ke komputer dengan mengedit file Media Report yang sudah ada di file D/: (setelah selesai jangan lupa di “Save As”). Untuk berita yang menguntungkan pihak Telkom (termasuk di dalamnya operator Telkomsel dan Kartu As) maka berita merupakan berita “positif”
begitu juga sebaliknya bila berita
mengenai perusahaan komperitor, nilai beritanya adalah “negatif”. Sedangkan bila berita merupakan kerjasama antar perusahan atau yang tidak berkaitan dengan Telkom secara langsung nilai beritanya “Nol / netral”. Pembuatan media report dilaksanakan paling lambat sampai pukul 10.00 wib... e. Penscan-an Setelah pembuatan media report, hasil dari press cliping kemuadian di scan terlebih dahulu sebelun di masukkan / di upload kedalam web Telkom Kandatel Yogyakarta.
lxiii
d. Pengupload-an ke web Yaitu memasukkan berita hasil scan ke web / portal intenal Telkom. Berita hasil press clipping akan dimasukkan ke kolom “ KLIPING BERITA " di www.10.89.100/datelyk.
5. Pengelolaan Media Kliping PT. Telkom Kandatel Yogyakarta a. Petugas mengumpulkan berita dari berbagai media mengenai Telkon atau perusahaan kompetitor. Kemudian digunting dan ditempel ke kertas press clippng. b. Setelah proses pengklipingan selesai kemuadia di buat media report paling lambat pukul 10.00 wib, untuk hari senin diberi waktu sampai pukul 12.00 wib. Karena hari senin mengerjakan kliping dari hari Sabtu dan Minggu. c. Kertas press kliping dibawa ketempat pen-scanan d. Press kliping kemudia diserahkan ke Officer purel untuk ditindak lanjuti. Officer Purel akan segera menangani apabila ada berita yang butuh penanganan secara langsung misal surat pembaca atau berita yang dinilai kurang menguntungkan bagi pihak Telkom. e. Setelah itu kertas press clipping didokomentasikan ke Stopmap yang telah disediakan. Pendokumentasian di arsipkan secara terpisah tiap bulanan. Kertas – kertas press clippng dari bulan – bulan sebelumnya disimpan dilemari arsip yang telah disediakan.
lxiv
6. Manfaat Media Kliping Bagi Purel PT. Telkom Kandatel Yogyakarta Kegiatan media kliping mempunyai beberapa manfaat bagi PT. Telkom Kandatel Yogyakarta yaitu : a. Sebagai
sumber
informasi
teraktual
berita
mengenai
pertelekomunikasian dalam skala regional, nasional, maupun global. b. Mengetahuai / memantau tingkat persaingan dengan perusahaan kompetitor untuk menentukan arah kebijakan strategi manajeman kedepan. c. Sebagai langkah antisipasi terhadap krisis yang suatu saat bisa terjadi. d. Mengetahuai informasi pelanggan yaitu melalui surat pembaca yang akan menyampaikan / melaporkan keluhan – keluhan atau informasi kepuasan pelanggan. e. Untuk dokumentasi yang bisa disimpan dan diatur secara sistematis.
B Job Description Purel PT. TELKOM Kandatel Yogyakarta 1. Internal Relation a. Calender of Event Adalah jadwal kegiatan penting yang harus dikelola oleh setiap fungsi Sekretaris PT. Telkom sehingga pengelolaan waktu pimpinan bisa terlaksana dengan baik. Tujuannya adalah efisiensi dan efektifitas waktu dealam rangka melayani kebutuhan seluruh stakholder secara seimbang.
lxv
b. Communication plan Adalah perencanaan komunikasi yang harus dibuat oleh setiap pimpinan Unit setingkat Sekdatel Keatas, baik dalam rangka komunikasi ke publik internal maupun eksernal. c. Public Relation Briefing Adalah kegiatan dimana terjadi knowledge transfer dari narasumber ke_Public Relation-an maupun subyek lain misal seperti arah kebijakan, sasaran, nilai – nilai organisasi, operasional, servis, produk, serta cureent issue. d. Kesekretariatan · Menerima telepon yang masuk · Mengagendakan surat masuk dan surat keluar Setiap surat yang masuk ke Sekretariat harus dicatat dalam buku agenda surat masuk, sedangkan surat keluar dicatat dalam buku agenda surat keluar · Pengelolaan PKL ( Membuat Surat ACC, Surat Pengantar Lokasi PKL, dan Surat Penolakan ) Adalah kegiatan penerimaan magang bagi pelajar dan mahasiswa. Mulai dari penyeleksian, perencanaan waktu magang, penempatan divisi, pembinaan, evaluasi, dan kegiatan lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pembinaan terhadap siswa dan mahasiswa PKL/ magang dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan wawasan siswa/ mahasiswa yang bersangkutan.
lxvi
a Surat ACC dan Surat Pengantar Lokasi PKL Apabila surat permohonan PKL telah diajukan dan ditujui oleh Kandatel Sekretary, maka penulis bertugas membuat surat ACC dan surat pengantar lokasi PKL ( ditujukan untuk bagian/ divisi PKL yang telah ditentukan untuk melaksanakan PKL ). Setelah selesai dibuat penulis kemudian ditanda tangani oleh Kandatel Sekretary. b Surat Penolakan Apabila permohonan PKL ditolak oleh pihak PT. Telkom, penulis membuatkan surat penolakan untuk pihak pemohon PKL yang kemudian ditanda tangani oleh Kandatel Sekretary. c Surat Selesai PKL Setelah siswa / mahasiswa selasai melakukan PKL maka penulis akan membuatkan surat bukti selesai magang/ PKL untuk diberitahukan kepada pihak – pihak terkait. · Memfotokopi Berkas dan Mengirim Fax Foto kopi bertujuan untuk memperbanyak berkas. Penulis jadi mengetahui cara memfotokopi. Selain itu penulis juga menjadi tahu cara mengirim fax. Sebelum mengirim Fax harus mengisi nota fax terlebih dahulu. Nota fax berisi alamat pengirim dan alamat yang akan dituju.
lxvii
e. Membuat check list, nota dinas dan penomorannya Check list yaitu bukti kas keluar perusahaan. Setelah penulis menerima bukti nota check list kemuadian mencatat ke buku agenda kas keluar dan memberikan nomor surat pada nota check list tersebut.
Sedangkan
nota
dinas
yaitu
kwitansi
bukti
telah
melaksanakan perjalanan dinas keluar kantor oleh Manager/ karyawan. Nota dinas kemudian dicatat di buku Agenda Surat Perjalanan Dinas dan kemudian diberi penomoran. e. Penyelenggaraan Apel Patriot Adalah
kegiatan
tata
upacara
meliputi
perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi uparaca berdasar pedoman yang berlaku. Pelaksanaan Apel Patriot yaitu pada hari Senin Minggu pertama. f
Kliping Berita Adalah kumpulan berita berupa tulisan maupun gambar tentang Telkom dan perusahaan afiliasi serat perusahaan pesaing yang relevan ( bila dimungkinkan )dari surat kabar, majalah atau media lainnya yang disampaikan kepada manajemen setiap harinya. Kliping pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur lainnya dikerjakan pada hari berikutnya
g. Membuat Media Report Media Report merupakan kumpulan ringkasan berita dari surat kabar tentang
bisnis
telekomunikasi.
pertelekomunikasian Yakni
seputar
lxviii
PT.
dari
berbagai
Telkom
dan
perusahaan perusahaan
kompetitornya. Selain itu media report juga berfungsi untuk menganalisis nilai berita teraktual agr semua karyawan Telkom mengetahui segala perkembangan dunia telekomunikasi. Dari berita tersebut bisa menjadi masukan bagi PT. Telkom untuk memperbaiki dan mengembangkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada pelanngan. Penulis membuat media report setiap hari berdasarkan kliping berita dari koran yaitu Bernas, Kedaulatan Rakyat, Jawa Pos, dan Suara Merdeka. h
Mengupload Press Kliping ke Web Yaitu memasukkan hasil kliping ke web portal Telkom. Sebelumnya harus melalui tahap pen-scanan terlebih dahulu.
i. Internal portal adalah media komunikasi perusahaan secara on-line, real time, dinamis, dan terbatas untuk lingkungan internal PT. Telkom. Internal porlal berperan sebagai media komunikasi utama yang diposisikan sebagai wahana kolaborasi dan sharing informasi dan knowledge transfer, baik antara pimpinan da staf, antara manajemen dan karyawan, maupun antara karyawan. j. Corporate Portal Adalah media komunikasi perusahaan secara on=line, real time, dinamis, dan global. Berperan sebagai pintu gerbang virtual bagi masyarakat termasuk publik global untuk lebih memahamiperusahaan secara mendalam, sehingga masyarakat kenal akan PT. Telkom baik
lxix
produk, sevis operasional, dan program kemasyarakatan serta hal lain yang menjadi perhatian dan kebutuhan masyarakat dalam interaksinya dengan PT. Telkom. k. Intranet Adalah homepage atau web intranet yaitu media komunikasi terbatas untuk lingkungan internal divisi/ unit secara on-line, real time, dan dinamis.
2. Eksternal Relation a. Press Release Adalah sebuah tulisan khusus bernilai berita yang dibuat oleh unit komunikasi PT. Telkom berupa penyampaian informasi perusahaan yang diperuntukkan bagi media massa. Tujuannya adalah mendistribusikan informasi secara tertib dan benar serta satu bahasa dengan kebijakan manajeman di Unit Kerja tersebut. Isinya menyampaikan informasi perusahaan kepada publik tentang kegiatan yang telah, sedang, atau akan dilaksanakan. b. Press Conference Adalah kegiatan temu wicara antara manajemen Unit Kerja Manajemen PT. Telkom dengan wartawan/ media, dengan maksud menyampaiakan suatu informasi penting yang perlu diketahui oleh publik, dan dikoordinir oleh Unit Kerja Perusahaan ( Public Relation Officer ).
lxx
c. Pameran Adalah suatu kegiatan dari pembentukan citra perusahaan dan product awareness. Setiap kegiatan pameran harus dipersiapkan, di design dengan memiliki tema sesuai strategi perusahaan. Agar tercapai hasil yang efektif maka pelaksanaan pameran harys melibatkan unit kerja yang relevan. d. Sponsorship adalah suatu program kegiatan social responsibility oleh Public Relation Officer, melalui kegiatan membantu penyelenggaraan suatu event atau acara yang dilaksanakan oleh organisasi, institusi, atau lembaga pemerintah dengan kompensasi minimal mencantumkan indentitas/ informasi PT. Telkom sebagai salah satu sponsor untuk meningkatkan citra dan nilai perusahaan.
C. Deskripsi Pelaksanan Pelaksanaan Magang 1. Minggu Pertama Tanggal 1 April s/d 4 April 2008 Pada hari pertama pelaksanaan magang penulis mendapatkan pengarahan dari Bapak Dwi Happy selaku Sekdatel ( Sekretaris Kandatel ) sekaligus pembimbing lapangan mengenai tugas dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama magang di PT. Telkom. Selain menangani kegiatan di bagian kesekretariatan, penulis ditunjuk secara langsung sebagai asisten Officer Purel-3 yaitu sebagai asisten Ibu Eny Tri Astuti. Pada minggu
lxxi
pertama penulis belajar beradaptasi dengan lingkungan baru yang penulis hadapi. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama magang di PT. Telkom Kandatel Yogyakarta adalah sebagai berikut : 1. Kesekretariatan a. Menerima telepon yang masuk Pada minggu pertama penulis masih merasa grogi pada saat menerima telepon. Masih terbata – bata dan menggunakan bahasa yang tidak baku. b. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar Penulis belajar bagaimana mengagendakan surat masuk dan surat keluar di kesekretariatan purel. Setiap surat yang masuk ke Sekretariat harus dicatat dalam buku agenda surat masuk, sedangkan surat keluar dicatat dalam buku agenda surat keluar dan tidak lupa diberi nomor surat. c. Membuat Surat ACC, Surat Pengantar Lokasi PKL, dan Surat Penolakan Penulis belajar mengkordinir pembuatan surat – surat untuk calon PKL. Dalam pelaksanaannya penulis masih kadangkala melakukan kesalahan. d. Memfotokopi Berkas dan Mengirim Fax e. Membuat check list, nota dinas dan penomorannya 2. Membuat Berita
lxxii
Penulis diberi tugas oleh Officer Purel untuk membuat berita mengenai rencana “Carring di Hari Kartini” yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 April 2008.. Kemudian mengirimkan berita melalui Intranet ke seluruh karyawan Telkom. 3. Mengkliping Berita Setiap hari penulis mengambil surat kabar dari ruangan Officer Purel kemudian mengklipingnya. 4. Membuat Media Report Setelah mengkliping berita, penulis membuat media report dari hasil kliping berita pada hari tersebut. Setelah dibuat media report penulis membawanhasil press kliping ketempat pen-scanan. 5. Mengupload Press Kliping ke Web Penulis diberi tugas untuk meng-upload hasil press kliping ke web Telkom. Penulis maish menemui kesulitan mengenai tahap – tahap peng-upload an karena ini merupakan hal baru yang belum pernah penulis lakukan sebelumnya. 6. Menginput data laporan keuangan Penulis diberi tugas oleh Officer purel untuk memasukkan data laporan keuangan ke buku agenda kas ( kas masuk dan kas keluar )
2. Minggu Kedua Tanggal 7 April s/d 11 April 2008 Pada minggu kedua penulis mulai bisa berdaptasi dengan lingkungan di Telkom walaupun masih menemui beberapa kendala.
lxxiii
Penulis juga sudah mulai mengenal karyawan – karyawan di PT. Telkom. Pada minggu kedua penulis melaksanakan beberapa aktifitas selama magang, antara lain : 1. Kesekretariatan a. Menerima telepon b. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar c. Membuat Surat ACC, Surat Pengantar Lokasi PKL, dan Surat Penolakan d. Memfotokopi press release 2. Mengkliping berita 3. Membuat media report 4. Membuat notulen apel patriot 135 5. Mencatat laporan keuangan 6. Mengupload press kliping ke portal internal 7. Membantu officer Purel dalam pelaksanaan program “ Nonton Bareng Ayat – Ayat Cinta “ yang akan dilaksanakan tanggal12 April di Bioskop 21 Ambarukmo Plasa..
3. Minggu Ketiga Tanggal 14 April s/d 18 April 2008 Pada minggu ketiga penulis sudah relative lancer dalam melaksanakan kegiatan magang. Penulis tidak menemui kendala yang berarti. Adapun aktifitas magang pada minggu ketiga yaitu: 1. Kesekretariatan
lxxiv
a. Menerima telepon b. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar c. Membuat Surat ACC, Surat Pengantar Lokasi PKL, dan Surat Penolakan 2. Mengkliping berita 3. Membuat media report 4. Mengupload press kliping ke portal internal 5. Mengikuti bimbingan rohani Islam Penulis mengikuti bimbingan Rohani dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 April 2008 pukul 08.00 bertempat di Masjid ArRidho. Pembicaranya adalah Ustad M. Suyanto, MM. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh karyawan PT. Telkom dan siswa/ mahasiswa PKL yang beragama Islam. 6. Mengikuti Perayaan Hari Kartini Penulis mengikuti perayaan hari Kartini bersama Darma Wanita PT. Telkom Kandatel Yogyakarta yang diselenggarakan pada tanggal 18 April 2008. Acara dilaksanakan mulai pukul 10.00 – 13.00 bertempat di Aula PT. Telkom Kandatel Yogyakarta. 7. Menempel hasil press kliping ke mading Telkom 8. Membantu Officer purel dalam pengadaan souvenir untuk acara “ Temu Mitra Bisnis Telkom “.
lxxv
4. Minggu Keempat Tanggal 21 April s/d 25 April 2008 Pada minggu ke empat penulis telah terbiasa dengan kegiatan yang dilaksanakan selama mgang di Telkom. Penulis melakukan kegiatan kegiatan : 1. Kesekretariatan a. Menerima telepon b. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar c. Membuat Surat ACC, Surat Pengantar Lokasi PKL, dan Surat Penolakan 2. Mengkliping berita 3. Membuat media report 4. Mengupload press kliping ke portal internal 5. Mambuat berita dan notulen Carring di Hari Kartini 6. Membuat nota dinas dan penomorannya 7. Memfotokopi berkas dan mengefax
5. Minggu Kelima Tanggal 28 April s/d 30 April 2008 Minggu
kelima
adalah
minggu
terakhir
penulis
dalam
melaksanakan magang. Penulis merasa berat karena sebentar lagi akan meninggalkan Telkom dan karyawan. Di minggu kelima penulis melaksanakan aktifitas magang, antara lain : 1. Kesekretariatan a. Menerima telepon
lxxvi
b. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar c. Membuat Surat ACC, Surat Pengantar Lokasi PKL, dan Surat Penolakan 2. Mengkliping berita 3. Membuat media report 4. Mengupload press kliping ke portal internal 5. Membuat nota dinas dan penomorannya 6. Mengirim fax dan memfotokopi berkas 7. Perpamitan kepada segenap staf/karyawan Telkom karena kegiatan magang penulis telah berakhir”
D. Kendala Selama KKM Selama kegiatan KKm, penulis tidak lepas dari kendala – kendala tersebut diatas terutama pada minggu pertama seperti masih grogi pada saat menerima telepon, dan cara penguploadan press kliping ke portal internal. Namun setelah penulis terbiasa dan mendapat bimbingan dari instruktur penulis mampu melaksanakan tugas dengan baik.
F. Cara Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala yang Dihadapi Cara yang dilakukan penulis untuk mengatasi kendala yang dihadapi selama Magang yaitu : 1. Bertanya secara aktif kepada instruktur mengenai kesulitan apa yang sedang dihadapi.
lxxvii
2. Mempelajari hasil kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya, untuk membandingkan dengan hasil kegiatan yang dilakukan berikutnya.
G. Kemajuan Yang Telah Dicapai Setelsh bsnysk mengerjakan tugas selama magang di Telkom, penulis memperleh banyak kemajuan dan manfaat, yakni : 1. Dapat membandingkan teori yang didapat selama kuliah dengan mempraktikkan di dunia kerja. 2. Bila lebih memahami apa dan bagaimana tugas Public Relation 3. Menambah rasa percaya diri dan kemampuan penulis dalam bersikap terutama di lingkungan kerja.
lxxviii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Public Relations PT. Telkm Kandatel Yogyakarta dijabat oleh Officer Purel yang mendukung kelancaran operasional dari implementasi strategi, kebijakan, seitem dan prosedur yang berhubungan dengan ruang lingkup bidang Public Relations yang meliputi pengelolaan museum, media relations, dan pengelolaan image. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, seorang Officer Public Relations harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang manajemen Public Relations, Media Relations, dan Corporate Image. Selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Telkom Kandatel Yogyakarta, penulis menyimpulkan yaitu ada kesesuaian antara magang dengan jurusan yang diambil oleh penulis, dapat dibuktikan dari : 1. Penulis telah menerapkan dan mempraktekkan pengetahuan yang penulis dapatkan di bangku perkuliahan dan dapat mengaplikasikan seluruh pengetahuan mengenai ke-Public Relatioan-an yang didapat selama kuliah ke dalam dunia kerja secara nyata. 2. Penulis dapat beradaptasi dengan lingkungan baru di dunia kerja selama melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Telkom Kandatel Yogyakarta. 3. Penulis dapat terjun secara langsung dalam dunia kerja di bidang Public Relation misalnya dalam menganalisa press kliping, sehingga diharapkan kelak penulis bisa menjadi seorang Public Relation yang handal.
lxxix
4. Penulis telah memenuhi syarat menyelesaikan studi Tugas Akhir Program Diploma III Jurusan Public Relation 5. Penulis telah dapat mengemban tanggung jawab atas tugas - tugas yang diberikan selama melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Telkom Kandatel Yogyakarta. 6. Penulis mengetahui secara langsung kinerja seorang Public Relation profesional yaitu bagaimana peran, fungsi, dan tugas Public Relation PT. Telkom Kandatel Yogyakarta. 7. Penulis memperoleh sebutan Ahli Madya ( Amd ) Program Diploma III Komunikasi Terapan Jurusan Public Relation.
B. Saran - Saran Setelah penulis menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis mempunyai beberapa saran – saran yang diharapkan bisa membangun untuk kedepannya. 1. Saran untuk Instansi a. Dalam pengelolaan PKL sebaiknya ada salah satu pihak PT. Telkom ada yang menanganinya secara langsung, supaya tidak terjadi ke bingungan pada siswa magang yang magang dibulan berikutnya. b. Pengelolaan perpustakaan Kandatel kurang diperhatikan, sehingga perlu lebih perhatian lebih dalam hal penataan dan penempatannya.
lxxx
2. Saran untuk Program Diploma III a. Dalam pengelolaan Kuliah Kerja Media diharapkan lebih sigap dalam penanganannya. b. Tetap menjaga fasilitas dikampus, bahkan lebih ditingkatkan lagi.
lxxxi
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M.Linggar. 2005. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Barung, Kanis. 1990. Kliping Dan Makalah: Meretas Suatu Model Cara Belajar Siswa Aktif. Jakarta: Gramedia. Iriantara, Yosal. 2004. Community Relation Konsep Dan Aplikasinya. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Jefkins, Frank. 1995. Public Relation. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relation, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafiti Ruslan, Rosadi, SH, MM. 2003. Manajemen Public Relation, Konsepsi dan Aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. www.telkom.co.id www.10.89.10.100/datelyk
lxxxii
LAMPIRAN
1. Surat Tugas Magang 2. Surat Keterangan ACC 3. Surat Pengantar Magang 4. Surat Keterangan Selesai Magang 5. Form Penilaian Magang dari Instansi 6. Form Penilaian Magang dari Fakultas 7. Nota Check List 8. Hasil Membuat Berita 9. Hasil Notulen 10. Produk dan Jasa yang Dihasilkan PT. Telkom 11. Brosur 12. Hasil Media Report 13. Hasil Press Kliping
lxxxiii