LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2015
Perbaikan berkelanjutan menuju penerapan tata kelola perusahaan yang baik Sustainable Improvement Towards Good Corporate Governance Implementation
Semangat baru menghadapi perubahan internal dan eksternal yang semakin ketat dan kompleks dengan Perbaikan Berkelanjutan Menuju Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan perwujudan perluasan jaringan yang berkualitas serta pertumbuhan bisnis bank yang tidak hanya berhasil dari sisi finansial saja tetapi terwujud dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik. New Spirit in dealing with fiercer and more complex internal shifting with more Sustainable Improvement Towards Good Corporate Governance Implementation to have robust growth and development followed with realization of excellent network expansion and bank’s business growth that is more than financial aspects but also manifested in good corporate governance implementation.
Perbaikan berkelanjutan menuju penerapan tata kelola perusahaan yang baik Sustainable Improvement Towards Good Corporate Governance Implementation
Bank Kesejahteraan Ekonomi senantiasa bekerja keras
Bank Kesejahteraan Ekonomi is consistently working hard
untuk melakukan perbaikan berkelanjutan menuju tata kelola
to improve towards good corporate governance implementation
perusahaan yang baik untuk menghadapi persaingan bisnis
to deal with fiercer and more complex banking business
perbankan yang semakin ketat dan kompleks. Tekad kuat
competition. Firm will to always serve our customers with
untuk selalu melayani nasabah dengan layanan terbaik,
excellent services, as main partner of Indonesian society to
menjadi pendamping utama masyarakat Indonesia dalam
improve quality of life and embody aspiration and expectation
upaya meningkatkan kesejahteraan hidup dan mewujudkan
of all stakeholders that have inspired us to always providing
keinginan serta harapan seluruh pemangku kepentingan
best focus, working with totality and high loyalty as well as
menjadikan kami untuk selalu memberikan fokus terbaik,
whole-heartedly.
bekerja dengan totalitas dan loyalitas tinggi serta sepenuh hati. Perbaikan berkelanjutan menjadi semangat baru untuk
Sustainable improvement becomes new spirit to encounter
menghadapi perubahan internal Bank Kesejahteraan Ekonomi
internal shifting in Bank Kesejahteraan Ekonomi as well as
sendiri maupun perubahan kondisi perbankan secara umum.
changing banking condition generally. By upholding to values
Dengan berpegang pada nilai-nilai Bank Kesejahteraan Ekonomi,
of Bank Kesejahteraan Ekonomi, We seek to continuously
kami berupaya untuk selalu dapat tumbuh berkembang dengan
grow with high quality network expansion achievement as
perwujudan perluasan jaringan yang berkualitas serta
well as bank business growth that does not only succeed
pertumbuhan bisnis bank yang tidak hanya berhasil dari sisi
from financial aspect but also manifestation of good corporate
finansial saja tetapi terwujud dalam penerapan tata kelola
governance implementation.
perusahaan yang baik. Dalam rangka merealisasikan rencana pengembangan bisnis
To actualize Bank business development plan, Bank
Bank, Bank Kesejahteraan secara signifikan selalu berupaya
Kesejahteraan is always committed significantly to improve
untuk melakukan perbaikan pada penerapan strategi bisnis
Bank’s business strategy execution by developing Human
Bank dengan memperkuat kompetensi SDM dan memberikan
Capital competency and providing excellent service to the
pelayanan yang prima kepada masyarakat baik berupa
society both in terms of Bank’s business facilities and
sarana maupun prasarana bisnis Bank sehingga menciptakan
infrastructures that will create working environment within
lingkungan kerja yang berada dalam koridor prudential
prudential banking corridor.
banking.
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
Penguatan konsolidasi yang semakin prima
1
Strengthening Excellent Consolidation
daftar isi
2
table of content
ikhtisar keuangan penting
6
key financial highlights
peristiwa penting tahun 2015
8
2015 event highlights
Laporan Manajemen
12
Management Report
Laporan Dewan Komisaris
15
Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi
25
Report from Board of Directors
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015
34
2015 Responsibility for Annual Reporting
Profil Perusahaan
37
Company Profile
Informasi Umum Bank Kesejahteraan
39
General Information
Jejak Langkah Bank Kesejahteraan
40
Bank Kesejahteraan milestone
Visi dan Misi
42
Vision and Mission
Budaya Perusahaan
43
Corporate Culture
Kode Etik Perusahaan
44
Code of Conduct
Alamat Kantor Pusat, Kantor Cabang, dan Kantor Cabang Pembantu
46
address of head office, branch office, AND SUPPORTING BRANCH OFFICE
Struktur Organisasi Tahun 2015
48
Organization Structure YEAR 2015
Kegiatan Usaha dan Produk Bank Kesejahteraan
50
Bank kesejahteraan business line and products
Jasa Bank
54
banking services
Peta Jaringan Wilayah dan Operasional
55
NETWORKING AND OPERATIONAL Map
Informasi Bagi Investor
57
Information for Investor
Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2015
58
Shareholders Composition AS OF 31 DECEMBER 2015
Pencatatan dan Kinerja Saham Bank Kesejahteraan
59
BANK KESEJAHTERAAN SHARES LISTING AND SHARES PERFORMANCE
Dividen dan Kebijakan Dividen
60
Dividend and Dividend Policy
Struktur Permodalan
61
Capital Structure
Posisi Modal Bank Kesejahteraan
62
capital position
Kepemilikan Saham Dan Shares Option
63
Shares Ownership and Shares Option
Daftar Entitas Anak dan Struktur Grup Perusahaan
63
List subsidiary and group structure
Penawaran Umum (IPO) dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
63
Public Offering (IPO) and IPO Proceeds
Informasi Bagi Investor
63
Infromation for investor
Tinjauan Usaha dan Operasional
Business and operational review
Tinjauan Segmen Usaha Bank Kesejahteraan
66
BANK KESEJAHTERAAN BUSINESS SEGMENT REVIEW
• Bisnis Kredit Komersial
66
• COMMERCIAL LOAN BUSINESS
• Bisnis Dana Bank
68
• Bisnis Kredit Konsumer
67
• CONSUMER LOAN BUSINESS • RETAIL FUND BUSINESS
Sumber Daya Manusia
71
HUMAN CAPITAL
• Profile Komposisi SDM
72
• EMPLOYEE DEMOGRAPHY
• Pengembangan Kompetensi dan Profesionalisme
• Strategi PemenuHan SDM Tahun 2015
75 75
• Rekrutmen Regular
76
• Peningkatan Profesionalisme
78
• Rekrutmen Khusus
2
65
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
77
• COMPETENCY AND PROFESSIONALISM DEVELOPMENT • 2015 HUMAN CAPITAL FULLFILMENT STRATEGY
• REGULAR RECRUITMENT • SPECIAL RECRUITMENT
• PROFESSIONALISM DEVELOPMENT
• Internalisasi Budaya Kerja, Budaya Sadar Risiko dan Kepatuhan
85
• INTERNALIZATION OF CORPORATE CULTURE, RISK AWARENESS & COMPLIANCE CULTURE
• Etika dan Pertentangan Kepentingan
86
• ETHICS AND CONFLICT OF INTERST
• Kebijakan dan Ketentuan tentang Pertentangan Kepentingan • Penilaian Kinerja Pegawai
• Kesetaraan dan Kesejahteraan Pegawai • Sistem Remunerasi
• Perbandingan Rasio Gaji Tahun 2015
• Reward and Punishment
87
• CONFLICT OF INTEREST POLICY AND REGULATION
91
• EMPLOYEE PERFORMANCE ASSESSMENT
93 94 97 97
• EMPLOYEE EQUALITY AND WELFARE • RECRUITMENT SYSTEM • 2015 SALARY RATIO
• REWARD AND PUNISHMENT
• Sumber Daya Manusia Bank Kesejahteraan di Masa Mendatang
100
• HUMAN CAPITAL OF BANK KESEJAHTERAAN GOING FORWARD
• Kemudahan Akses Informasi Kepada Pegawai
102
• INFORMATION ACCESS FOR EMPLOYEE
• Fungsi Kesekretariatan
Teknologi Informasi • Program IT Tahun 2015
• Dukungan Teknologi Informasi Untuk Pengembangan Produk dan Layanan
102
• SECRETARIAT FUNCTION
104
Information Technology
105
• 2015 IT PROGRAM
105
• Information Technology Support for Products and Services Development
• Dukungan Teknologi Informasi Untuk Kebutuhan Sistem Informasi Manajemen
106
• Information Technology Support for Management Information System
• Dukungan Teknologi Informasi Untuk Kebutuhan Sumber Daya Manusia
107
• Information Technology Support for Human Capital Requirement
• Dukungan Teknologi Informasi Untuk Kebutuhan Pemenuhan Regulasi
107
• Information Technology Support for Regulatory Compliance
• Tata Kelola Audit Teknologi Informasi
108
• INFORMATION TECHNOLOGY AUDIT GOVERNANCE
• Rencana Teknologi Informasi Tahun 2016
109
Aspek Pemasaran
110
MARKETING ASPECTS
110
• MARKETING STRATEGY
• Strategi Pemasaran
• Pengembangan Product Awareness
• Pelaksanaan Program Promosi • Pengembangan Jaringan
111 112 112
• Peningkatan Kualitas Layanan Tahun 2015
113
Analisa dan Pembahasan Manajemen
115
• INFORMATION TECHNOLOGY PALN 2016
• PRODUCT AWERENESS DEVELOPMENT
• IMPLEMENTATION OF PROMOTION PROGRAM • NETWORK DEVELOPMENT
• 2015 SERVICES DEVELOPMENT
Management’s Discussion and Analysis
Tinjauan Kondisi Ekonomi Global dan Perekonomian Indonesia
117
GLOBAL ECONOMY AND INDONESIAN ECONOMY OUTLOOK
Tinjauan Kinerja Perbankan Inonesia
118
INDONESIAN BANKING PERFORMANCE OUTLOOK
TINJAUAN KINERJA BANK KESEJATERAAN DIBANDINGKAN PERBANKAN NASIONAL
119
COMPARISON OF BANK KESEJAHTERAAN TO NATIONAL BANKING PERFORMANCE REVIEW
Tinjauan Kinerja Keuangan Bank Kesejahteraan Tahun 2015
120
BANK KESEJAHTERAAN FINANCIAL PERFORMANCE REVIEW 2015
• Aset
120
• Kewajiban • Ekuitas
• Laporan Laba Rugi
• Rasio Keuangan terkait Solvabilitas dan Kolektibilitas, Likuiditas, dan Rentabilitas Bank
126 131 134 142
Tinjauan Keuangan Lainnya
144
• Komitmen dan Kontinjensi
144
• ASSET
• LIABILITIES • EQUITY
• STATEMENTS OF INCOME AND LOSS
• FINANCIAL RATIO RELATED WITH SOLVENCY, COLLECTABILITY, LIQUIRITY AND EARNINGS OF THE BANK
Other Financial review • commitment and contingency
• Solvency and receivables collectability ratio
• Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
144
Informasi Material Lainnya
145
other material information
• Ikatan Material yang Terkait dengan Belanja Modal
145
• material commitment relaed with capital expenditure
• Informasi dan fakta Material setelah Tanggal Laporan Akuntan
145
• subsequent material information after accountant reporting date
• Informasi Material Mengenai Ekspansi Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi
145
• material informationon expansion, divestment, acquisition adn restructuring
• Informasi Keuangan Luar Biasa
145
• extraordinary financial information
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
3
• Dampak Perubahan Peraturan Perundang-undangan • Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan
146
• impact from cahnges in ligislation
• employee share ownership program
• Informasi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi afiliasi
147
• material information containing conflict of interest and affiliated transaction
Prospek Usaha dan Rencana Strategi Umum 2016
147
business prospects and general plan 2016
Prospek Usaha
147
business prospects
1. Rencana Strategi Umum Tahun 2016
149
1. General strategic plan 2016
2. Strategi Penghimpunan Dana
150
2. fund collection strategy
3. Strategi Penyaluran Dana
150
3. fund disbursement strategy
4. Strategi Penunjang
151
4. supporting strategy
Laporan Tata Kelola Perusahaan
155
Corporate Governane Report
Latar Belakang Penerapan GCG
157
BACKGROUND OF GCG IMPLEMENTATION
Kebijakan dan Dasar Acuan Implementasi GCG
158
GCG IMPLEMENTATION POLICY AND FRAMEWORK
Penilaian GCG
159
GCG Assessment Appreciation to GCG Implementation
Apresiasi Pelaksanaan GCG
165
Struktur GCG dan Mekanisme GCG
165
GCG Structure and Mechanism
• Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
166
• General Meetings of Shareholders (GMS)
• Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) • Agenda RUPS
• Keputusan RUPS
166 167 167
• ANNUAL GENERAL MEETINGS OF SHAREHOLDERS (AGMS) • GMS AGENDA
• GMS RESPLUTION
• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Sirkuler
168
Dewan Komisaris
168
Board of Commissioners
• Susunan Dewan Komisaris
169
• BOARD OF COMMISSIONERS COMPOSITION
• Independensi Kompisaris
• Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
• Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris • Rapat Dewan Komisaris
• Laporan Kegiatan dan Rekomendasi Dewan Komisaris • Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris
170 171 171 172
• CIRCULATOR EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (EGMS)
• BOARD OF COMMISSIONERS INDEPENDENCY • BOARD OF COMMISSIONERS DUAL POSITION
• DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF COMMISSIONERS • BOARD OF COMMISSIONERS MEETING
176
• BOARD OF COMMISSIONERS ACTIVITY REPORT AND RECOMMENDATION
177
• BOARD OF COMMISSIONERS COMPETENCY DEVELOPMENT
• Struktur dan Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris
179
• BOARD OF COMMISSIONERS RENUMERATION STRUCTURE & POLICY
• Hubungan Afiliasi dan Kepemilikan Saham Dewan Komisaris
181
• AFFILIATION AND SHARES OWNERSHIP OF BOARD COMMISSIONERS
• Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
181
• BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS RELATIONSHIP
• Komite-Komite Di bawah dewan Komisaris
182
• COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
Direksi
197
Board of DIRECTORS
• Susunan Direksi
197
• BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION
• Rangkap Jabatan Direksi
199
• Independensi Direksi
• Tugas dan Tanggung Jawab Direksi • Rapat Direksi
• Peningkatan Kompetensi Direksi
• Struktur dan Kebijakan Remunerasi Direksi
• Hubungan Afiliasi dan Kepemilikan Saham Direksi
198 199 206 207 208 209
• BOARD OF DIRECTORS INDEPENDENCY • BOARD OF DIRECTORS DUAL POSITION
• DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF DIRECTORS • BOARD OF DIRECTORS MEETING
• BOARD OF DIRECTORS COMPETENCY DEVELOPMENT
• BOARD OF DIRECTORS RENUMERATION STRUCTURE & POLICY • AFFILIATION AND SHARES OWNERSHIP OF BOARD DIRECTORS
• Komite Komite di Bawah Direksi
210
Fungsi Kepatuhan
221
COMPLIANCE FUNCTION
• Piagam Kepatuhan
222
• COMPLIANCE CHAPTER
• Satuan Kerja Kepatuhan
• Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Kepatuhan
• Implementasi Tugas dan Tanggung Jawab Kepatuhan • Penerapan Budaya Kepatuhan • Mitigasi Risiko Kepatuhan
4
146
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
223 223
• COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS
• COMPLIANCE UNIT
• DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF COMPLIANCE FUNCTION
224
• IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE FUNCTION AND RESPONSIBILITY
225
• COMPLIANCE CULTURE IMPLEMENTATION
226
• COMPLIANCE RISK MITIGATION
• Implementasi APU/PPT
227
• ANTIMONEY LAUNDERING AND TERRORISM FINANCING PREVENTION PROGRAM
• Rencana Strategis Fungsi Kepatuhan di Tahun 2016
228
• COMPLIANCE FUNCTION STRATEGIC PLAN 2016
Laporan Manajemen Risiko
229
RISK MANAGEMENT REPORT
• Prinsip Penerapan Manajemen Risiko
229
• PRINCIPLES OF RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
• Struktur Organisasi dan Tata Kelola Manajemen Risiko • Sistem Manajemen Risiko
230
• RISK MANAGEMENT ORGANIZATION STRUCTURE AND GOVERNANCE
232
• RISK MANAGEMENT SYSTEM
• Implementasi Manajemen Risiko
236
• RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
- Risiko Kredit
239
- CREDIT RISK
- Risiko Pasar
283
- MARKET RISK
- Risiko Operasional
285
- OPERATIONAL RISK
- Rasio Likuiditas
288
- LIQUIDITY RISK
- Risiko Hukum
292
- LEGAL RISK
- Risiko Strategis
293
- STRATEGIC RISK
- Risiko Kepatuhan
294
- COMPLIANCE RISK
- Risiko Reputasi
297
- REPUTATION RISK
- Profile Risiko
299
- RISK PROFILE
- Evaluasi Efektifitas Sistem Manajemen Risiko
300
- EVALUTION TO RISK MANAGEMENT SYSTEM EFFECTIVENESS
Tanggung Jawab Sosial 303 Corporate SOCIAL RESPONSIBILITY Perusahaan Landasan Program CSR
304
CSR PROGRAM FREAMWORK
Sumber Dana Program CSR
305
SOURCE OF CSR PROGRAM BUDGET
Implementasi Program CSR Bank Kesejahteraan
305
IMPLEMENTATION OF BANK KESEJAHTERAAN CSR PROGRAM
306 307 307 307 308
- BKE Peduli Pendidikan
310
DONATION FOR POLITICAL ACTIVITY
Program CSR Bank Kesejahteraan - BKE Peduli Pendidikan - BKE Peduli Ibadah - BKE Peduli Kesehatan - BKE Peduli Lingkungan - BKE Peduli Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Politik
BANK KESEJATERAAN CSR PROGRAM - BKE Peduli Ibadah - BKE Peduli Kesehatan - BKE Peduli Lingkungan - BKE Peduli Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Informasi Perusahaan 303 Corporate Governane Report Profil Dewan Komisaris
314
Profile of the board of commissioners
Profil Direksi
318
profile of the board of directors
Profil Pemimpin Divisi Audit Intern
321
profile of the internal audit division head
Struktur Dewan Komisaris, Direksi, Dan Pemimpin Divisi
324
COMPOSITION BOARD OF COMMISSIONERS, BOARD OF DIRECTORS AND DIVISION HEAD
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
5
Ikhtisar Keuangan Penting key financial highlights
KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2015
2014
2013
2012
Description (in million Rupiah)
2011
NERACA
BALANCE SHEET
Total Aset
2.395.557
2.524.558
3.024.921
3.084.472
2.546.226
Total Assets
Aset Produktif
2.194.451
2.267.559
2.790.061
2.871.378
2.362.004
Earning Assets
Kredit yang Diberikan
1.703.931
1.992.732
2.112.510
2.079.135
1.919.452
Loans
Penempatan pada BI dan Bank Lain
224.886
150.180
345.865
257.930
108.990
Placement with BI and Other Banks
Efek – Efek
291.908
201.870
325.089
520.505
330.687
Marketable Securities
6.135
13.037
6.597
13.808
2.876
Current Accounts with Other Banks
(32.410)
(90.261)
(42.582)
(48.153)
(43.290)
Allowance for Impairment Losses (CKPN) Non Earning Assets
Giro pada Bank Lain Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Non Produktif Dana Pihak Ketiga Giro
201.126
256.998
274.442
261.248
227.512
1.884.792
2.170.029
2.447.827
2.500.845
2.155.115
Third Party Fund
49.882
32.359
18.054
22.112
17.387
Current Accounts Saving Accounts
Tabungan
302.888
189.480
189.555
181.269
142.489
Deposito
1.532.022
1.948.190
2.240.218
2.297.464
1.995.239
Time Deposit
141.205
-
228.000
267.439
113.399
Deposits with Other Banks Subordinated Loans
Simpanan dari Bank Lain Pinjaman Subordinasi Ekuitas Modal Disetor Tambahan Modal Disetor
-
14.000
14.000
14.000
14.000
323.808
309.651
304.002
275.076
234.322
Equity
278.129
278.129
197.365
166.209
138.653
Paid-in Capital
18.704
18.704
22.566
26.103
23.464
LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Bunga
308.500
377.946
368.356
375.568
343.766
Beban Bunga
(176.795)
(248.077)
(195.634)
(201.912)
(203.282)
Interest Expense
131.704
129.868
172.722
173.656
140.484
Interest Income – net
Pendapatan Bunga Bersih
Interest Income
3.058
1.208
1.962
1.202
1.746
Other Operating Income
Keuntungan (kerugian) penjualan efek-efek bersih
-
96
(578)
837
212
v Gain (Losses) on Sales of Marketable Securities – net
Pemulihan (penyisihan) kerugian penurunan nilai aset keuangan
(15.430)
1.445
(9.086)
(2.207)
Reverse (allowance) of impairment losses on financial assets value depreciation
Beban Operasional
Operating Expenses
Pendapatan Operasional Lainnya
(55.132) (98.130)
(95.383)
(109.425)
(100.596)
(80.717)
Laba Operasional
21.203
(19.342)
66.126
66.013
59.517
Operating Income
Laba Sebelum Pajak
20.795
(19.141)
65.732
66.026
59.312
Income Before Income Tax
Beban Pajak
(6.493)
226
(16.854)
(16.851)
(15.207)
Income Tax Expense
Laba Bersih
14.303
(18.916)
48.878
49.175
44.104
Net Income
514
(936)
2.418
2.959
3.087
Earning per Share
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
16,13
13,74
12,28
12,11
10,87
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva (ROA)
0,93
(0,06)
2,40
2,48
2,59
Return on Assets (ROA)
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE)
4,72
(5,69)
18,82
21,42
22,11
Return on Equity (ROE)
Marjin Pendapatan Bunga Bersih (NIM)
6,49
5,32
7,00
7,24
6,85
Net Interest Margin (NIM)
NPL Gross
2,74
8,72
1,91
1,61
1,16
NPL Gross
NPL Netto
0,84
4,19
0,21
0,16
0,02
NPL Net
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
93,35
105,06
82,76
82,81
82,74
Operating Expense to Operating Income Ratio (BOPO)
LDR
90,40
91,83
86,30
83,14
89,06
LDR
Laba per Saham Dasar RASIO KEUANGAN (%)
6
Additional Paid-in Capital Statements of Income
FINANCIAL RATIO (%)
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Ikhtisar keuangan penting key financial highlights
TOTAL ASET (Rp. dalam Jutaan) TOTAL ASSETS (in Rp million)
TOTAL KREDIT (Rp. dalam Jutaan) TOTAL LOANS (in Rp million)
EKUITAS (Rp. dalam Jutaan) EQUITY (in Rp million)
DANA PIHAK KETIGA (Rp. dalam Jutaan) THIRD PARTY FUNDS (in Rp million)
CAR (dalam %) CAR (in %)
BOPO (dalam %) BOPO (in %)
PENDAPATAN BUNGA (Rp. dalam Jutaan) INTEREST INCOME (in Rp million)
PENDAPATAN BUNGA BERSIH (Rp. dalam Jutaan) INTEREST INCOME - net (in Rp million)
LDR (dalam %) LDR (in %)
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
7
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Peristiwa Penting Tahun 2015 2015 Event Highlights 25 FEBRUARI 2015 Kegiatan Donor Darah bagi karyawan dan karyawati Bank Kesejahteraan dan Masyarakat Umum bekerja sama dengan PMI- BEKASI. Blood donation for employees of Bank Kesejahteraan and public in collaboration with PMI- BEKASI.
26 FEBRUARI 2015 Kegiatan CSR Cek Kesehatan Gratis 2015. (Pemeriksaan kesehatan gratis bagi karyawan/wati Bank Kesejahteraan dan Masyarakat Umum bekerja sama dengan Yayasan Jantung Indonesia – Jakarta). CSR event, Free Medical Check up 2015. (Free medical checkup for employees of Bank Kesejahteraan and public in collaboration ith Yayasan Jantung Indonesia – Jakarta).
20 april 2015 Rapat Umum Pemegang Saham tahun (RUPS) tahun buku 2014 yang diselenggarakan pada tanggal 20 April 2015. General Meetings of Shareholders (GMS) Fiscal Year 2014 organized on April 20, 2015.
11 Mei 2015 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2015. Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) organized on May 11, 2015.
26 MEI 2015 Memberikan uang tunai atas musibah kebakaran Pasar Johar – Semarang, melalui Cabang Semarang. Cash donation for Pasar Johar fire disaster – Semarang via Semarang Branch Office.
8
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
27 Mei 2015 Launching Produk Kredit Channeling. Loan Channeling Product Launching.
9 Juni 2015 Kegiatan CSR Bantuan Kepada Sekolah Islam Fatturahman. Memberikan bantuan berupa kursi dan meja belajar kepada Sekolah Islam Faturrahman di Jl. Pekayon – Pejaten Barat, melalui SMP Cikal Amri – Cipayung. CSR event for Fatturahman Islamic School. Donating school chairs and desks for Faturrahman Islamic School at Jl. Pekayon – Pejaten Barat, via SMP Cikal Amri – Cipayung.
11 Juni 2015 Memberikan bingkisan berupa nasi box dan snack kepada lansia dalam rangka Hari Lanjut Usia (HALUN) DKI Jakarta. Donating package of rice box and snack to the elder to celebrate Elder day (HALUN) in DKI Jakarta.
26 Juni 2015 Kegiatan CSR Santunan Anak Yatim dan Fakir Miskin. Melalui Mesjid Nurul Jami’ Cilegon, Banten. CSR event, Orphan and The Poor donation through Nurul Jami’ Mosque, Cilegon, Banten.
6 Juli 2015 Syukuran Buka Puasa Bersama 50 Anak Yatim Piatu di Cabang Surabaya. Fasting Break event with 50 Orphans in Surabaya Branch Office.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
9
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
7 JULI 2015 Kegiatan CSR Santunan Panti Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa. Memberikan santunan kepada 64 anak, dari usia beberapa bulan sampai 5 tahun melalui Yayasan Panti Asuhan Abak Balita Tunas Bangsa – Jl. Raya Bina Marga 79 – Cipayung. CSR Event, Orphanage Donation for Tunas Bangsa Children Orphanage. Donation for 64 children from toddler age until 5 years through Yayasan Panti Asuhan Abak Balita Tunas Bangsa – Jl. Raya Bina Marga 79 – Cipayung.
29 JULI 2015 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 2015. Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) organized on July 29, 2015.
16-17 September 2015 Saresehan dengan GKP/PKPRI tingkat I di Gedung IKPRI Jl. R.P. Soeroso 21 – Jakarta Pusat. Gathering with GKP/PKPRI tingkat I at IKPRI Building at Jl. R.P. Soeroso 21 – Central Jakarta.
10 November 2015 Event Aktivasi Tabungan Simpel di Semarang. Simple Saving Accounts Launching Event in Semarang.
12 November 2015 Event Aktivasi Tabungan Simpel di Surabaya. Simple Saving Accounts Launching Event in Surabaya.
13 November 2015 Aktivasi Tabungan Simpel di 3 kota Banjarmasin, Semarang, Surabaya. Simple Saving Accounts Launching Events in 3 cities, Banjarmasin, Semarang, Surabaya
10
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
17 November 2015 Launching SMS Banking. SMS Banking Launching.
15 Desember 2015 Kerja sama Penutupan Asuransi dan Penyelesaian Klaim Asuransi dengan PT Binasentra Purna. Insurance Coverage and Claim Settlement Partnership with PT Binasentra Purna.
20 Desember 2015 Peresmian BKE Runners Club. BKE Runners Club Inauguration.
28 Desember 2015 Pembukaan kantor fungsional sentra kredit konsumer. Functional office opening for consumer loan center.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
11
12
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORT
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
13
|
|
|
|
I Nyoman Sidia
Taufik Hidayat *
Tasripin Mastar
Mahyuddin Ramli
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
14
bank kesejahteraan*Masa jabatan berkahir pada triwulan IV 2015 • Serving period will be ended at 4th quarter laporan tahunan 2015 annual report of 2015
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Laporan Dewan Komisaris
REPORT FROM BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris menilai bahwa secara keseluruhan semua kebijakan strategis yang diambil Direksi selama tahun 2015 telah sesuai dengan rencana pengembangan Bank yang tercantum dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2015. Efek dari semakin ketatnya tantangan bisnis terutama dari pihak eksternal pada tahun 2014, membuat Bank masih fokus pada perbaikan konsolidasi yang dilaksanakan pada tahun 2015. Walaupun demikian, Dewan Komisaris meyakini bahwa Direksi beserta seluruh manajemen dan karyawan telah menunjukkan upaya yang serius untuk melakukan perbaikan di berbagai sisi dalam rangka mengoptimalkan pencapaian kinerja baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif dengan tetap mengedepankan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan sistem pengendalian intern yang memadai.
Board of Commissioners views that overall strategic policy taken by the Board of Directors in 2015 had conformed with Bank development plan as disclosed in Bank Business Plan 2015. Impact of fiercer business competition, primarily from external parties in 2014 led the Bank to remain focus on consolidation process carried out throughout 2015. However, the Board of Commissioners believes that the Board of Directors and all of management and employees had delivered a deeply committed improvement endeavor in entire aspects to optimize performance achievement both in terms of quantitative and qualitative aspects by always promoting sufficient good corporate governance and internal control system implementation.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Para Stakeholders, Pemegang Saham, dan Masyarakat
Dear our Stakeholders, Shareholders and all part of the
yang terhormat,
Society,
Pertama-tama kami senantiasa panjatkan puji dan syukur
First of all, We would praise grace and gratitude to God the
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
Almighty for every of His endless blessing and bless that
karunia-Nya yang tak pernah putus dilimpahkan kepada
showering us all. On behalf of the Board of Commissioners
kita semua. Perkenankanlah saya mewakili Dewan Komisaris
of Bank Kesejahteraan Ekonomi, I would present Board
Bank Kesejahteraan untuk dapat menyampaikan Laporan
of Commissioners Supervisory Report on Bank Kesejahteraan
Pengawasan Dewan Komisaris terhadap rangkaian kegiatan
operational activity in 2015.
operasional Bank Kesejahteraan tahun 2015. Kami selaku Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan rasa
As the Board of Commissioners also expressed gratitude
terima kasih atas dukungan semua pihak yang memungkinkan
for supports from all parties that enabled our supervisory
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
15
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
pelaksanaan seluruh tugas dan tanggung jawab pengawasan
duty and responsibility execution on the Bank’s management
kami atas pengelolaan Bank sepanjang tahun 2015.
throughout 2015.
Penilaian terhadap Kinerja Direksi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Appraisal to PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Board of Directors Performance
Dewan Komisaris menilai bahwa secara keseluruhan semua
Board of Commissioners views that overall strategic policy
kebijakan strategis yang diambil Direksi selama tahun 2015
implementation by the Board of Directors throughout 2015
telah sesuai dengan rencana pengembangan Bank yang
had complied with Bank development plan as disclosed in
tercantum dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2015. Pencapaian
Bank Business Plan 2015. Bank Kesejahteraan performance
kinerja Bank Kesejahteraan di tahun 2015 banyak terpengaruh
achievement in 2015 was mostly affected by Bank’s external
oleh kebijakan eksternal bank sejak pertengahan tahun
policy since mid of 2014 or second quarter of 2014 until
2014 atau triwulan kedua tahun 2014 hingga triwulan
first quarter of 2015, that the Bank remained focus on the
pertama di 2015, sehingga bank fokus pada implementasi
implementation of several banking regulation that has to
berbagai peraturan perbankan yang sepenuhnya harus
be accommodated by the Company.
dapat diakomodir oleh Perseroan. Sebagai bank yang masih dalam kategori buku 1, kondisi
As a Bank under BUKU 1 category, the condition brought
tersebut menempatkan Bank Kesejahteraan pada posisi
Bank Kesejahteraan to a very tight position amongst the
yang sangat ketat untuk bersaing di tengah persaingan
banks competition to foster liquidity in line with prolonged
bank-bank dalam memupuk likuiditas seiring dengan masih
interest rate increase, both for deposit and credit interest
berlanjutnya peningkatan suku bunga, baik suku bunga
rate.
simpanan maupun suku bunga pinjaman.
16
Efek dari semakin ketatnya tantangan bisnis terutama dari
Impact of harsh business challenge, especially from external
pihak eksternal pada tahun 2014, membuat Bank Kesejahteraan
party in 2014, drove Bank Kesejahteraan to focus on
masih fokus pada perbaikan konsolidasi yang dilaksanakan
consolidation plan executed in 2015. However, the Board
pada tahun 2015. Walaupun demikian, Dewan Komisaris
of Commissioners believes that the Board of Directors and
meyakini bahwa Direksi beserta seluruh manajemen dan
all management as well as employees have contributed
karyawan telah menunjukkan upaya yang serius untuk melakukan
persistent efforts to perform several improvements in various
perbaikan di berbagai sisi dalam rangka mengoptimalkan
aspects to optimize performance achievement both in terms
pencapaian kinerja baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif
of quantitative and qualitative records by continuously
dengan tetap mengedepankan penerapan tata kelola perusahaan
emphasizing sufficient good corporate governance and
yang baik dan sistem pengendalian intern yang memadai.
internal control system implementation.
Tingkat Kesehatan Bank Kesejahteraan Ekonomi
Bank Kesejahteraan Ekonomi Soundness Rating
Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor : 6/10/PBI/2004
As declared in Bank Indonesia Regulation Number 6/10/
Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
PBI/2004 regarding Bank Soundness Rating Assessment
menyebutkan bahwa tingkat kesehatan bank adalah hasil
regulating that bank soundness rating is result of qualitative
penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh
measurement of several aspects with contribution for
terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank melalui Penilaian
condition and performance of a Bank by Quantitative and
Kuantitatif dan atau Penilaian Kualitatif terhadap faktor-
Qualitative Measurement on equity factors, assets quality,
faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas,
management, earnings, liquidity and sensitivity to market
likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar.
risk.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Tingkat Kesehatan Bank pada tahun 2015 secara umum
In 2015, Bank Soundess Rating was assessed generally
dinilai sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh
sound that was able to encounter significant negative impact
negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan
from changing business condition as well as other external
faktor eksternal lainnya yang secara umum baik tercermin
factors in general as reflected from assessment factors
dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain profil risiko,
rating such as risk profile, GCG implementation, earnings
penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan. Apabila terdapat
and equity. If there is any weakness, the weakness was
kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang
relatively less significant.
signifikan. Penilaian terhadap faktor permodalan bahwa rasio Kecukupan
Assessment to equity factor disclosed that minimum capital
Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) Bank selama tahun
adequacy ratio (CAR) of the Bank was 16.13% in 2015 that
2015 sebesar 16,13% sehingga secara umum Bank memiliki
the Bank generally had moderately good source of capital.
akses sumber permodalan yang cukup baik. Rasio KPMM
The CAR ratio was still exceeding requirement regulated by
tersebut masih berada di atas ketentuan yang dipersyaratkan
Bank Indonesia referring to provisions on ICAAP and
oleh Bank Indonesia mengacu kepada ketentuan mengenai
Countercyclical Buffer allowance obligation.By considering
ICAAP dan kewajiban pembentukan Countercyclical Buffer.
this condition, equity factor was generally achieved rank 2
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas, maka
(two) or adequate level.
untuk faktor permodalan secara keseluruhan berada pada peringkat 2 (dua) atau memadai. Penilaian terhadap komponen manajemen pada manajemen
Assessment on management component for general
umum dan manajemen risiko selama tahun 2015 menunjukkan
management and risk management in 2015 indicating
hasil yang bagus. Penilaian rasio manajemen umum dan penilaian
positive result. General management and risk management
rasio manajemen risiko dan manajemen kepatuhan yaitu pada
as well as compliance management ratio measurement
peringkat 2 (Low to Moderate Risk Level). Bank telah berupaya
achieved level 2 (Low to Moderate Risk Level). Bank has
melakukan tindakan yang tepat dalam menanggapi suatu
attempted to take correct action in responding to certain
kejadian yang berkaitan dengan Risiko Kepatuhan.
event related with Compliance Risk.
Penilaian rasio rentabilitas secara keseluruhan selama tahun
In 2015, overall earning ratio measurement achieved level
2015 berada pada peringkat 3 (tiga) atau cukup memadai
3 (three) or fair but still below RBB target as reflected from
namun masih belum mencapai target RBB tercermin dari ROA
0.93% ROA, 4.72% ROE, 6.49% NIM and 93.35% BOPO that
sebesar 0,93%, ROE sebesar 4,72%, NIM sebesar 6,49% dan
the Board of Commissioners viewed that profitability to
BOPO sebesar 93,35% sehingga Dewan Komisaris menilai
increase equity and profit prospect in the future needs to
bahwa kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan
be increased.
dan prospek laba di masa datang perlu ditingkatkan. Penilaian rasio likuiditas selama tahun 2015 berada pada
Liquidity ratio measurement in 2015 achieved level 3 (Moderate
peringkat 3 (Moderate Risk Level) yang mencerminkan
Risk Level) reflecting capacity of Bank’s Liquidity to anticipate
kemampuan likuditas Bank untuk mengantisipasi kebutuhan
liquidity requirement and that the liquidity risk management
likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas cukup
implementation was good. As of December 31, 2015, position
baik. Rasio deposan inti posisi 31 Desember 2015 sebesar
of core depositor ratio was 44.20% or decreased from
44,20% atau menurun dari posisi 30 Juni 2015 sebesar 46,47%.
46.47% position as of June 30, 2015. Decrease was due
Penurunan ini disebabkan karena peningkatan DPK sebesar
3.91% increase in Deposit and 1.16% decrease in core
3,91% dan penurunan portofolio deposan inti sebesar 1,16%.
depositor portfolio.
Penilaian rasio sensitivitas terhadap risiko pasar mendapatkan
Sensitivity to market risk ratio measurement achieved level
peringkat 2 (Low To Moderate Risk Level), dengan instrumen
2 (Low to Moderate Risk Level), with RSA (Rate Sensitivity
RSA (Rate Sensitivity Asset) Bank yang masih lebih rendah
Asset) instrument of the Bank was lower than RSL (Rate bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
17
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
daripada instrumen RSL (Rate Sensitivity Liability) Bank
Sensitivity Liability) Instrument with 19.64% ratio and
dengan rasionya sebesar 19,64% dan dengan kondisi suku
decreasing interest rate (BI Rate) trend, that the Bank’s NIM
bunga acuan (BI rate) yang menurun, maka potensi NIM
potential was forecasted to grow. This indicated that market
Bank diproyeksikan akan meningkat. Hal ini menunjukkan
risk management implementation had been carried out
bahwa penerapan manajemen risiko pasar dilaksanakan
effectively.
secara efektif.
Manajemen Risiko PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Risk Management
Perkembangan aktivitas usaha tentu akan membutuhkan
Business activity development will surely require supports
dukungan penerapan manajemen risiko yang baik agar mampu
from appropriate risk management implementation to identify
mengidentifikasi kemungkinan risiko yang akan timbul. Oleh
every potential risk event. Therefore, the Board of
karena itu Dewan Komisaris memandang perlunya pengawasan
Commissioners viewed the importance of special monitoring
yang khusus terhadap risiko yang dikelola oleh bank.
on the risks managed by the Bank.
Penilaian Dewan Komisaris terhadap manajemen risiko PT
Appraisal from the Board of Commissioners to risk management
Bank Kesejahteraan Ekonomi di sepanjang 2015 adalah
at PT Bank Kesejahteraan Ekonomi in 2015, among others:
sebagai berikut: 1.
2.
Bank perlu melakukan peningkatan kehati-hatian dalam
1. Bank needs to increase prudential banking principle
penyaluran kredit mengingat perkembangan kondisi
in loan disbursement concerning certain external
eksternal yang tentu mempengaruhi operasional Bank.
condition that may influence the Bank’s operation.
Bank hendaknya melakukan perbaikan atas KPMR
2. Bank needs to improve its CAR through improvement
bank melalui perbaikan pada KPMR risiko kredit, KPMR
in credit risk CAR, liquidity risk CAR, operational CAR
risiko likuiditas, KPMR operasional, dan KPMR Hukum. 3.
and Legal CAR.
Bank diharapkan selalu berusaha untuk meminimalisir
3. Bank is expected to minimize penalty punishment from
pengenaan sanksi denda oleh regulator dengan kontrol
the regulator with thight monitoring on correctness
yang ketat atas kebenaran dan ketepatan penyampaian
and accuracy of report submission to OJK.
laporan ke OJK. 4.
Bank harus fokus pada peningkatan kompetensi SDM agar people risk dapat dikendalikan dengan baik.
development that people risk can be well controlled.
Implementasi Tata Kelola Bank yang Baik
Good Corporate Governance Implementation
Terciptanya tata kelola yang baik merupakan komitmen
Good Corporate Governance implementation is long-term
jangka panjang dari seluruh civitas PT Bank Kesejahteraan
commitment from all people of PT Bank Kesejahteraan
Ekonomi yang diharapkan dapat menciptakan nilai yang
Ekonomi that is expected to create sustainable values. The
berkelanjutan. Dewan komisaris senantiasa menjadikan
Board of Commissioners always brings good corporate
penerapan tata kelola yang baik sebagai bagian dari tugas
governance implementation as part of duty and responsibility
dan tanggung jawab yang harus terwujud. Implementasi
to be achieved. Good Corporate Governance (GCG)
penerapan Good Corporate Governance (GCG) diharapkan
implementation is expected to drive ongoing transformation
menghasilkan perubahan yang berkelanjutan ke arah yang
towards brighter future.
lebih baik.
18
4. Bank has to focus on Human Capital competency
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Dewan Komisaris memiliki perangkat pendukung yang terdiri
Board of Commissioners established supporting bodies
dari Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, serta Komite
comprising of Audit Committee, Risk Management Committee,
Nominasi dan Remunerasi agar dapat melaksanakan peran
and Nomination and Remuneration Committee to perform
dan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris
monitoring role and function carried out by the Board of
secara optimal.
Commissioners optimally.
Selama tahun 2015, seluruh komite telah menunjukkan
Throughout 2015, the Committee had delivered satisfying
kinerja yang baik untuk memberikan kontribusi melalui
performance to contribute through the implementation of
implementasi program kerja yang tepat dan peningkatan
correct working program and intensifying function of each
fungsi masing-masing komite sehingga dapat membantu
Committee to help Board of Commissioners’ duty and
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
responsibility.
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun
Board of Commissioners Supervisory Duty Report for 2015
2015 dituangkan dalam buku Laporan Tahunan Perusahaan
is presented in Annual Report book that generally discloses
yang memberikan uraian secara garis besar atas pelaksanaan
Board of Commissioners’ function implementation to provide
fungsi pengawasan Dewan Komisaris dalam rangka memberikan
information to the stakeholders related with Board of
informasi kepada stakeholders terkait kegiatan dan aktivitas
Commissioners work and activity throughout 2015 has
Dewan Komisaris selama tahun 2015 sesuai dengan Rencana
complied with Bank Business Plan as approved by the Board
Bisnis Bank yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
of Commissioners.
Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah melakukan
Bank Kesejahteraan Board of Commissioners had carried
tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada jajaran
out supervisory and advisory duties to the Board of Directors
Direksi termasuk manajemen Bank dalam rangka membangun
including management of the Bank to build holistic
perbaikan konsolidasi yang menyeluruh demi kepentingan
consolidation improvement on behalf of the Bank’s business
pertumbuhan bisnis Bank. Dalam melakukan tugasnya,
growth. In carrying out its duty, the Board of Commissioners
Dewan Komisaris telah berpedoman pada Anggaran Dasar
refers to Articles of Association and other prevailing Law as
Perseroan maupun peraturan perundang-undangan yang
well as Good Corporate Governance principle.
berlaku, serta prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Selama tahun 2015, fungsi pengawasan aktif oleh Dewan
Throughout 2015, active monitoring from the Board of
Komisaris dilakukan melalui pembahasan atas pencapaian
Commissioners was carried out through periodic performance
kinerja secara berkala melalui berbagai forum rapat formal
achievement discussion in various formal and non formal
maupun rapat informal, serta evaluasi atas operasional bank
meeting forum, as well as evaluation on the Bank’s operation
berdasarkan laporan-laporan yang diterima oleh Dewan
based on reports accepted by the Board of Commissioners
Komisaris untuk memastikan jalannya pengelolaan Perusahaan
to ensure managerial activity carried out by the Board of
oleh Direksi telah berjalan sesuai tugas dan tanggung
Directors had been executed according to each duty and
jawabnya masing-masing sehingga dapat menjaga kepentingan
responsibility to preserve interest of the shareholders and
pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
stakeholders.
Selain itu, Dewan Komisaris berupaya melakukan pengawasan
Further, the Board of Commissioners also seeks to perform
intensif dan disiplin terhadap sistem Sumber Daya Manusia
intensive and discipline monitoring on Human capital system
dan pengelolaan Manajemen Risiko yang tertib pada seluruh
and well ordered Risk Management in all organization units
unit organisasi yang mengacu pada asas prudential banking
that refer to prudential banking and Good Corporate
dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance untuk
Governance principles to create early warning system for
menciptakan sistem peringatan dini bagi Bank terhadap
the Bank against fraud potential.
potensi munculnya fraud. bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
19
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Rekomendasi Pengawasan Dewan Komisaris
Recommendation from Board of Commissioners
1.
2.
Penyaluran Kredit
1.
Rekomendasi Dewan Komisaris terhadap penyaluran
Recommendation from the Board of Commissioners
Loan Disbursement
kredit Bank adalah agar Bank selalu memperhatikan
on the Bank’s loan disbursement is that the Bank shall
proses analisis dengan mengedepankan prinsip kehati-
concern analysis process by prioritizing prudential
hatian terhadap semua aspek risiko serta peningkatan
banking principle in all risk aspects as well as intensifying
monitoring portofolio kredit secara lebih efektif sehingga
loan portfolio monitoring to be more effective that the
kualitas kredit dapat terjaga dengan baik dan tepat sasaran
loan quality can be well controlled and accurate to
untuk mengurangi tingkat kredit bermasalah (NPL).
reduce Non-Performing Loan (NPL) level.
Pemantauan aktif oleh Dewan Komisaris terhadap
Active monitoring from the Board of Commissioners
upaya perbaikan di bidang perkreditan menyesuaikan
for improvement initiative on lending sector was adjusted
dengan arahan dari regulator untuk mendukung
with direction from the regulator to support the Bank
perkembangan bisnis Bank.
business development.
Penghimpunan Dana
2. Fund Collection
Dewan Komisaris merekomendasikan agar dalam
The Board of Commissioners recommended that the
penghimpunan dana selalu berbasis pada penghimpunan
fund collection based on low-cost fund deposit and
biaya murah serta memacu peningkatan komposisi
to encourage retail fund composition growth that Bank
dana ritel sehingga Bank Kesejahteraan tidak hanya
Kesejahteraan will not only maintain liquidity sufficiency
menjaga kecukupan likuiditas saja namun dapat
but also provide competitive intrest rate among the
memberikan tingkat bunga yang bersaing dengan
competitors and to generate optimum revenue for
kompetitor dan memberikan pendapatan yang maksimal
Bank Kesejahteraan.
bagi Bank Kesejahteraan. Selain itu, Dewan Komisaris memberikan rekomendasi
In addition, the Board of Commissioners also provided
agar bank dapat mendefinisikan dan melakukan kajian
recommendation that the Bank to define and take
terhadap tingkat loyalitas nasabah penyimpanan dana
review on customer loyalty level for deposit product
nasabah berdasarkan perilakunya (behavorial analysis)
based on behavioural analysis to optimize fund collection.
sehingga dapat memaksimalkan penghimpunan dana. 3.
Pendapatan dan Beban
3. Income and Expenses
Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi
The Board of Commissioners always provides
agar Bank Kesejahteraan dapat mengupayakan
recommendation that Bank Kesejahteraan to boost
peningkatan pendapatan bunga yang bersumber dari
interest income from loan disbursement, or other non-
penyaluran kredit, maupun pendapatan lain selain bunga
interst income in optimizing fee based income acquisition.
dengan mengoptimalkan perolehan fee based income.
4.
20
Di samping itu, Dewan Komisaris juga memberikan
In addition, the Board of Commissioners also provided
rekomendasi agar Bank Kesejahteraan dapat lebih
recommendation that Bank Kesejahteraan to be more
efisien dalam melaksanakan kegiatan operasional Bank
efficient in carrying out the Bank’s operational activity
sehingga dapat memperoleh laba yang maksimal.
to generate optimum profit.
Permodalan
4. Equity
Walaupun posisi permodalan (CAR) Bank masih di
Despite equity (CAR) position of the Bank still exceeding
atas ambang batas yang ditetapkan regulator, namun
the limit set by the regulator, the Bank’s equity has to
permodalan Bank harus mampu mendukung rencana
support business expansion plan and growth target to
ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai
be achieved by realizing additional shareholders capital
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
dengan merealisasikan rencana penambahan modal
according to time limit implemented and complying
pemegang saham sesuai target waktu yang telah
with Articles of Association and other prevailing Law
ditetapkan dan sesuai dengan Anggaran Dasar
also supported with fund disbursement in earning
Perusahaan serta peraturan perundang-undangan
assets with low RWA weight to optimize the Bank’s
yang berlaku dengan didukung oleh penyaluran dana
capital allocation.
pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah untuk mengoptimalkan penggunaan modal Bank. 5.
6.
7.
Sumber Daya Manusia
5.
Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi
Board of Commissioners also provided recommendation
Human Capital
terkait pengembangan Sumber Daya Manusia di Bank
in terms of Human Capital development at Bank
Kesejahteraan agar mengutamakan kualitas SDM
Kesejahteraan to prioritize quality of Human Capital
melalui penyempurnaan dan peningkatan kualitas
by improving and developing education and training
pendidikan serta pelatihan, termasuk internalisasi
quality, including comprehensive corporate culture
budaya perusahaan secara menyeluruh.
internalization.
Teknologi Informasi
6. Information Technology
Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi
The Board of Commissioners always provides
terkait peningkatan kehandalan teknologi informasi
recommendation in relation with information technology
guna mendukung peningkatan kecepatan, akurasi, dan
reliability improvement to support speed, accuracy
kualitas operasional bank sehingga dapat memberikan
and operational quality upgrade in the Bank to provide
layanan yang memuaskan baik bagi kebutuhan internal
excellent service either for internal demand in the
Perusahaan maupun bagi jaringan layanan untuk
Company or service network for the customers that
nasabah sehingga bank mampu untuk menghadapi
the Bank will be able to deal with competition with peer
persaingan dengan para kompetitor.
companies.
Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
7.
Bank Kesejahteraan perlu memiliki internal control atau
Bank Kesejahteraan needs to have strong and dynamic
pengendalian internal yang kuat dan dinamis sebagai
internal control as a policy to be implemented by the
salah satu kebijakan yang dapat dijalankan oleh
Company’s management to boost the Company’s
manajemen perusahaan dalam meningkatkan kinerja
performance that requires improvement in internal
perusahaannya sehingga diperlukan adanya perbaikan
monitoring or audit quality consistently to run according
kualitas pengawasan atau audit internal secara konsisten
to its function.
Risk Management and Internal Control
agar dapat berjalan sebagaimana fungsinya. Fungsi yang dimaksudkan merupakan upaya tindakan
The function is part of prevention action and fraud
pencegahan, penemuan penyimpangan-penyimpangan
investigation efforts through continuous internal
(fraud) melalui pembinaan dan pemantauan pengendalian
control development and monitoring.
internal secara terus-menerus. 8.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
8.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud
Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility (CSR) is manifestation
dari apresiasi kepada masyarakat atas kepercayaan
of appreciation to the society for full trust and support
dan dukungan penuh yang diberikan dalam perjalanan
given along the performance record of Bank
kinerja Bank Kesejahteraan. Oleh karena itu, Dewan
Kesejahteraan. Therefore, Board of Commissioners
Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi untuk
also provides recommendation to bring CSR program
menempatkan program CSR sebagai program jangka
as long-term program in the Company to contribute
panjang perusahaan yang dapat memberikan manfaat
benefit both for the Bank kesejahteraan and its
baik bagi Bank Kesejahteraan maupun bagi lingkungan.
neighborhood. bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
21
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Change to Board of Commissioners Composition
Pada tahun 2015, Kepengurusan Dewan Komisaris terdiri
In 2015, Board of Commissioners composition consisted of
dari Tasripin Mastar sebagai Komisaris Utama, Taufik Hidayat
Tasripin Mastar as President Commissioner, Taufik Hidayat
sebagai Komisaris, Mahyuddin Ramli sebagai Komisaris
as Commissioner, Mahyuddin Ramli as Independent
Independen, dan I Nyoman Sidia sebagai Komisaris Independen.
Commissioner and I Nyoman Sidia as Independent Commissioner.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Based on Circular Extraordinary General Meetings of
Biasa Sirkuler tanggal 25 November 2015 dengan Akta No.
Shareholders on November 25, 2015 under Deeds Number
4 tanggal 02 Desember yang dibuat oleh Notaris Judy
4 dated December 2, 2015 made before Notary Judy
Sentana, SH, MH., telah dilakukan pemberhentian Taufik
Sentana, SH, MH., Taufik Hidayat was discharged as
Hidayat sebagai Komisaris PT Bank Kesejahteraan yang
Commissioner of PT Bank Kesejahteraan effective since
efektif sejak tanggal 02 Desember 2015 dan digantikan
December 02, 2015 and replaced by Iwan Soeroto who was
oleh Iwan Soeroto yang berlaku efektif sejak dinyatakan
effective after passing Fit and Proper Test from OJK.
lulus Fit and Proper Test oleh OJK.
22
Prospek Usaha 2016
2016 Business Prospects
Di tengah kondisi perekonomian yang masih dibayangi oleh
Amidst economic condition overshadowed by several
beberapa tantangan, Dewan Komisaris bersyukur bahwa
challenges, the Board of Commissioners is grateful that the
Perseroan dapat melewati tahun 2015 dengan tetap konsisten
Company had passed 2015 by remaining consistent in
melanjutkan perbaikan proses bisnis melalui evaluasi kembali
continuing business process improvement by re-evaluating
terhadap kualitas bisnis Bank menuju perbaikan kualitas
Bank’s business quality towards service quality improvement
layanan di masa mendatang. Terhadap prospek dan
in the future. In terms of Bank’s prospect and development
pengembangan Bank yang disusun oleh manajemen, Dewan
plan prepared by the management, the Board of Commissioners
Komisaris berpendapat bahwa prospek tersebut telah
assumed that the prospect has aligned and concerned
menyesuaikan dan memperhatikan kondisi perekonomian
coming economic condition, government policy, owner’s
ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan owner, peningkatan
support, organization strengthening and consolidation,
dan penguatan organisasi, jaringan, human capital, manajemen
network, human capital, risk management and information
risiko, dan teknologi yang tersedia.
technology potentials.
Dewan Komisaris menilai bahwa pencapaian kinerja Bank
The Board of Commissioners also considered that Bank
Kesejahteraan tahun 2016 memerlukan fokus dan langkah
Kesejahteraan performance achievement in 2016 will require
serius dari seluruh jajaran manajemen Bank untuk melakukan
committed focus and action from all of the Bank’s management
perbaikan baik sebagai tindakan responsif maupun antisipatif
to undertake improvement both as responsive and anticipatory
atas kualitas bisnis Bank ke depan.
actions on Bank’s business quality in the future.
Apresiasi
Appreciation
Tahun 2015 telah berhasil dilalui Bank Kesejahteraan dengan
2015 had been passed by Bank Kesejahteraan with several
berbagai upaya perbaikan dan perubahan sebagai tindak
improvement and transformative actions as sequence of
lanjut atas penurunan performa kinerja Perusahaan yang
Company’s performance moderation took place in preceding
terjadi pada tahun sebelumnya di tengah kondisi perekonomian
year amidst unfriendly economic condition and tight macro
yang belum stabil dan berbagai pengetatan regulasi makro
prudential regulation where the Bank still recorded positive
prudensial dengan mencatatkan laba yang cukup baik.
income realization.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Kami berharap Bank Kesejahteraan menjadi semakin matang
We expect that Bank Kesejahteraan will be more mature in
dalam mengembangkan aktivitas bisnisnya di tahun 2016
developing its business activity in 2016 and will become a
dan menjadikan momentum bagi kita semua untuk tetap
momentum for us to stay focus on our business targets,
fokus pada target-target bisnis baik jangka pendek maupun
both in short-term and long-term by upholding to existing
jangka panjang dengan tetap berpegang kepada nilai-nilai
values and regulations.
dan aturan yang ada. Selain itu, semangat, pengabdian, keberanian, konsistensi,
On the other hand, spirit, dedication, courage, consistency
dan kebulatan visi dari setiap unit kerja hendaknya dapat
and commitment of vision from every working unit shall be
senantiasa ditingkatkan dalam menghadapi persaingan
also improved in encountering tighter banking competition
perbankan yang semakin ketat dengan tetap mengedepankan
by continuously promoting balance between growth and
keseimbangan antara pertumbuhan dan pengendalian yang
sufficient controlling. Facing these conditions, the Board of
memadai. Menghadapi berbagai kondisi tersebut, Dewan
Commissioners is fully committed to build stronger synergy
Komisaris berkomitmen penuh untuk menjalin sinergi yang
to implement more comprehensive monitoring function as
lebih baik dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang
active partner for the Board of Directors in executing strategic
semakin komprehensif sebagai mitra kerja aktif bagi Direksi
initiatives in 2016.
dalam melakukan eksekusi terhadap berbagai inisiatif strategi di tahun 2016. Dengan segala semangat perbaikan dan perubahan menuju
With all improvement and transformative spirits towards a
arah yang lebih baik, maka menjadi kebanggaan khusus bagi
brighter future, it becomes a notable pride for the Board of
Dewan Komisaris untuk menyampaikan penghargaan dan
Commissioners to express appreciation and gratitude to all
terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang
stakeholders who had given support, commitment and full
telah memberikan dukungan, komitmen, dan kepercayaan
trust to Bank Kesejahteraan.
penuh kepada Bank Kesejahteraan. Apresiasi yang tinggi juga kami berikan kepada jajaran Direksi
Utmost appreciation was also addressed to the Board of
dan setiap karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang
Directors and every employee for perseverance and dedication
diberikan sehingga Bank Kesejahteraan dapat mencatat
that the Bank Kesejahteraan achieve a satisfying profit as
keuntungan yang baik sebagai hasil kinerja bersama selama
result of our collective endeavor Our gratitude was also
ini. Rasa terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh
expressed to our beloved customers who had developed
nasabah tercinta yang telah menjalin kebersamaan, loyalitas,
unity, loyalty and partnership to bringi inspiration and main
dan kerjasama selama ini untuk memberikan inspirasi dan
motivation for us to deliver even better service quality.
motivasi utama bagi kami dalam upaya kami mempersembahkan kualitas layanan yang lebih baik. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Jakarta, 31 Desember 2015
Jakarta, December 31, 2015
Tasripin Mastar Komisaris Utama/President Commissioner
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
23
24
|
|
|
Sasmaya Tuhuleley
Dhini Laswita
Wahju Hidajat
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Direktur Director
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Laporan DIREKSI
REPORT FROM BOARD OF DIRECTORS
Pengoptimalan kinerja, berbagai arahan dari regulator, dan dukungan penuh dari pemegang saham membuat kami berusaha untuk lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami tentu berharap bahwa berbagai inisiatif strategis yang akan kami lakukan di tahun 2016 dapat berjalan sesuai dengan komitmen kami yang tertuang dalam Corporate Plan maupun Business Plan Bank.
Performance optimization, directions from the regulator and full support from the shareholders had inspired us to be better than previous year. We surely expect that several strategic initiatives that will be done in 2016 will be in line with our commitment as declared in Corporate Plan and Bank Business Plan.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Para Stakeholders, Pemegang Saham, dan Masyarakat
Dear Distinguished Stakeholders, Shareholders and all part
yang terhormat,
of the Society,
Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada
Greatest prase addressed to God the Almighty for every
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan rahmat
bless and grace that enabled Bank Kesejahteraan to pass
dan karunia-Nya lah Bank Kesejahteraan dapat melalui tahun
2015 with all best efforts to improve bank’s performance
2015 dengan segala upaya terbaik untuk memperbaiki kondisi
condition by recording a satisfying profit level.
kinerja bank dengan mencatatkan laba yang cukup baik. Sebagai bagian dari pemenuhan aspek transparansi dan
As part of compliance with transparency and accountability
akuntabilitas sebagaimana yang telah diatur dalam PBI No.
aspects as regulated under PBI Number 14/4/PBI/2012
14/4/PBI/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
regarding Bank Report Transparency and Publication as well
Bank serta Peraturan OJK No. 6/POJK.03/2015 tentang
as OJK Regulation Number 6/POJK.03/2015 concerning
Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, maka perkenankan
Bank Report Transparency and Publication, on behalf of
kami atas nama Direksi Bank Kesejahteraan menyampaikan
Bank Kesejahteraan’s Board of Directors, we would present
beberapa pencapaian utama atas kinerja Bank Kesejahteraan
several main acheivements on Bank Kesejahteraan’s
selama tahun 2015 kepada seluruh pemangku kepentingan.
performance throughout 2015 to all of our stakeholders.
Pengoptimalan kinerja, berbagai arahan dari regulator dan
Performance optimization, directions from the regulator and
dukungan penuh dari pemegang saham membuat kami
full support from the shareholders had inspired us to be
berusaha untuk lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami
better than previous year. We surely expect that several
tentu berharap bahwa berbagai inisiatif strategis yang akan
strategic initiatives that will be done in 2016 will be in line
kami lakukan di tahun 2016 dapat berjalan sesuai dengan
with our commitment as declared in Corporate Plan and
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
25
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
komitmen kami yang tertuang dalam Corporate Plan maupun
Bank Business Plan.
Business Plan Bank.
Kondisi Perekonomian dan Perbankan Indonesia Tahun 2015
Indonesian Economic and Banking Outlook in 2015
Ketidakpastian global telah membuat ekonomi makro di
Global uncertainty had driven Indonesian macroeconomic
Indonesia semakin sulit dan risiko perlambatan semakin
to be harder with bigger moderation risk. Indonesia GPD
besar. Baseline proyeksi pertumbuhan PDB Indonesia untuk
growth projection baseline stayed at 4.7% in 2015 and is
2015 tetap sebesar 4,7% dan diharapkan sedikit meningkat
expected to move upward to 5.3% in 2016.
menjadi 5,3% pada 2016. Proyeksi pertumbuhan Indonesia akan terpengaruh beberapa
Indonesian growth projection will encounter several risks,
risiko, termasuk di antaranya normalisasi tingkat suku bunga
including normalization of interest rate in United States,
di Amerika Serikat, terus melambatnya mitra dagang utama
decelerating performance of primary trading partner including
termasuk Tiongkok, dan melemahnya sektor korporasi akibat
China and weakening corporate sector due currency rate
depresiasi mata uang. Perlambatan permintaan domestik
depreciation. Domestic and import demand slow down had
dan impor telah mengurangi defisit transaksi berjalan dibanding
reduced current transaction deficit if compared with previous
tahun lalu. Pada saat yang sama, neraca transaksi keuangan
year. At the same time, financial transaction balance sheet
turun secara signifikan akibat mengetatnya kondisi keuangan
sharply decreased after tightening of state budget condition
pasar negara berkembang sejak Juni.
in developing countries since June.
Pemerintah memahami perlunya meningkatkan tingkat
The Government understood the urgency of increasing trust
kepercayaan dunia usaha serta iklim investasi untuk
from business sector and investment climate to boost
meningkatkan pertumbuhan. Pada bulan September dan
growth. In September and October, the Government announced
Oktober, pemerintah mengumumkan serangkaian paket
series of packagest that were focused to cut regulation
yang difokuskan untuk mengurangi beban regulasi dan
expense and reduce business cost. Seven regulation and
menurunkan biaya usaha. Tujuh paket kebijakan reformasi
structure reform policy packages as well as fiscal stimulus
regulasi dan struktural serta stimulus fiskal telah dikeluarkan
had been issued as efforts to support private sector
sebagai upaya meningkatkan investasi sektor swasta.
investment.
Rupiah menghadapi tekanan yang sangat kuat pada kuartal
Rupiah experienced perdurable pressure at 3rd quarter of
III akibat sentimen normalisasi kebijakan moneter the Fed
the yaer due sentiment from the Fed monetary policy
dan devaluasi yuan. Secara point to point, rupiah bahkan
normalization and Yuan devaluation. By point to point, Rupiah
terdepresiasi hampir 10% ke level Rp14.657/US$ pada akhir
was depreciated almost 10% to Rp14,657/US$ level at the
kuartal III. Sedangkan setelah memperhitungkan inflasi, rupiah
3rd quarter. However, after calculating inflation, Rupiah was
mengalami depresiasi 1,27% terhadap berbagai mata uang.
depreciated 1.27% against several foreign currencies.
Secara kualitatif, kinerja sistem perbankan bisa dikatakan
In qualitative aspect, banking system performance was
tidak mengalami perubahan pada kuartal III 2015 karena
assumed stable at 3rd quarter of 2015 because the loan
pelemahan kualitas kredit diimbangi oleh perbaikan profitabilitas
quality weakening was followed with profitability and capital
dan rasio permodalan. Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto
ratio improvement. Gross Non-Performing Loan (NPL) ratio
naik dari 2,56% pada kuartal II menjadi 2,71% pada kuartal III.
increased from 2.56% to 2.31%, and Capital Adequacy Ratio
Meski demikian, pada periode yang sama, Return On Asset
(CAR) increased from 20.28% to 20.62%.
(ROA) sedikit meningkat dari 2,29% menjadi 2,31%, sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) naik dari 20,28% menjadi 20,62%.
26
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Selain itu, sistem perbankan nasional juga mengalami
In addition, national banking system also embraced loan
percepatan pertumbuhan kredit sebesar 11,1% (yoy) pada
growth acceleration by 11.1% (yoy) at 3rd quarter, exceeding
kuartal III, melebihi pertumbuhan 10,38% pada kuartal II.
10.38% growth at the 2nd quarter. At the same time, deposit
Pertumbuhan DPK pada saat yang sama melambat dari
growth was slowing from 12.65% to 11.72%. Therefore, Loan
12,65% ke 11,72%. Dengan demikian, rasio kredit terhadap
to Deposit Ratio (LDR) slightly improved from 88.62% to
simpanan (LDR) sedikit meningkat dari 88,62% menjadi
88.63%.
88,63%.
Pencapaian Kinerja Bank Kesejahteraan Tahun 2015
Bank Kesejahteraan Performance AchiEvement 2015
Penyaluran Kredit & Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Loan Disbursement & Deposit Collection
Tahun 2015 merupakan titik balik bagi Bank Kesejahteraan
2015 was a turning point for Bank Kesejahteraan to take
untuk melakukan perubahan proses bisnis dalam rangka
business transformation in improving the Bank’s less favorable
memperbaiki performa Bank tahun sebelumnya yang
performance achieved in previous year.
menunjukkan hasil yang kurang maksimal. Penyaluran kredit mengalami penurunan sebesar 12,14%
Loan disbursement decreased 12.14% from 2014 or only
dibandingkan tahun 2014 atau hanya mencapai Rp1.671.521
achieved Rp1,671,521 million. Decrease in Loans was an
juta. Penurunan kredit tersebut terjadi sebagai implikasi adanya
implication of Bank’s policy to focus on Bank’s business
kebijakan Bank untuk fokus pada upaya perbaikan terhadap
process quality improvement as stated in direction announced
kualitas bisnis proses Bank sebagaimana arahan yang diberikan
by the regulator since 2014 until beginning of 2015.
oleh regulator pada tahun 2014 sampai awal tahun 2015. Selama tahun 2015, Bank Kesejahteraan telah berhasil
Throughout 2015, Bank Kesejahteraan had succeeded in
melakukan beberapa perbaikan proses bisnis dan
conducting several business process and new business
pengembangan bisnis baru, antara lain bisnis kredit konsumer,
development, among others, consumer loan business,
khususnya kredit dana sejahtera yang disalurkan kepada
especially sejahtera fund loan disbursed for private employees
karyawan swasta dengan bekerjasama dengan Koperasi
in collaboration with Employee Cooperatives and the Company.
Karyawan dan Perusahaan. Ke depan, pertumbuhan Bank Kesejahteraan akan didukung
Going forward, growth of Bank Kesejahteraan will be supported
4 (empat) pilar bisnis utama, yaitu:
with 4 (four) main business pillars, among others:
1.
Kredit Executing Koperasi PNS/BUMN/BUMD.
1.
PNS/BUMN/BUMD Cooperatives Executing Loan.
Memberikan layanan total solution untuk optimalisasi
Providing total solution service for cooperatives business
bisnis koperasi yang mencakup penyediaan jaringan
optimization including data and internet service network
layanan data dan internet serta penyediaan infrastruktur,
and infrastructure support, aiming that the Cooperatives
dengan tujuan agar koperasi dapat menyediakan laporan
will be able to provide standard financial statements
keuangan standar berbasis teknologi, memiliki loan
based on technology, to have loan origination system
origination system, serta bank dapat lebih mudah
and the Bank to have easier coordination and to supervise
berkordinasi serta memantau kinerja koperasi yang
performance of cooperatives as the bank’s partner.
menjadi mitra bank. Dalam jangka menengah dan panjang
In medium and long tems, the Bank will upgrade status
bank dapat meningkatkan status koperasi menjadi agen
of the Cooperatives as agent (branchless) to collect
(laku pandai) untuk menghimpunan tabungan serta
deposit and become the payment point for its members.
tempat transaksi payment point bagi anggota.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
27
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Untuk itu, pada awal Januari 2016, Bank Kesejahteraan
2.
3.
Kesejahteraan signed MOU with one of the biggest
satu perusahaan penyedia infrastruktur dan
telecommunication and infrastructure provider in
telekomunikasi terbesar di Indonesia. Ditargetkan pada
Indonesia. By April 2016, pilot project in 10 Cooperatives
bulan April 2016 pilot project pada 10 koperasi telah
are targeted to be executed and as end of 2018, there
dilakukan dan s/d akhir tahun 2018 sekitar 1.500 koperasi
will be 1,500 PNS cooperatives will be joined as the
PNS yang menjadi mitra Bank telah terhubung secara
Bank’s partner connected in on line basis with total
on line dari total 12.000 koperasi PNS yang ditarget
12,000 PNS Cooperatives targeted that mostly are
sebagian besar telah terhubung dalam 5 tahun ke depan.
connected within the next 5 years.
Kredit Pensiunan.
2.
Mengoptimalkan existing captive market Koperasi PNS
Optimizing existing captive market on PNS Cooperative
yang akan memasuki usia pensiun bekerjasama dengan
who will enter pension age in cooperation with Koperasi
Koperasi Nusantara (Kopnus) dan PT Taspen (Persero)
Nusantara (Kopnus) and PT Taspen (Persero) that is
yang diharapkan dapat terwujud pada tahun 2016.
expected to be implemented in 2016.
Pension Loan.
KTA Channeling Kopkar dengan perusahaan swasta
3. Kopkar KTA Channeling with Private Company.
Terus mengembangkan kerja sama atau partnership
Continuously developing partnership with private
dengan perusahaan swasta khususnya Tear-1. Dengan
company, especially Tier 1. Within the SKK, every
adanya SKK, maka semua proses kredit konsumer
consumer loan process is conducted in centralized
dilakukan secara tersentralisasi, meliputi:
4.
Therefore, at beginning of January 2016, Bank
telah melakukan penanda tangan MOU dengan salah
channel, including:
••
Analisa dan persetujuan kredit;
• Loan analysis and approval
••
Pencairan kredit; serta
• Loan disbursement, and
••
Administrasi dan collection.
• Administration and collection
Kredit Konsumer Lainnya
4. Other Consumer Loan.
Meningkatkan penyaluran kredit konsumer lainnya,
Intensifying other consumer loans disbursement, such
seperti: KPR, Multi Guna, dan KKB melalui pola partnership
as Mortgage, Multipurpose and KKB under partnership
dengan instansi atau perusahaan yang telah menjadi
scheme with institution or company that has becomes
mitra kerja Bank Kesejahteraan.
partners of Bank Kesejahteraan.
Seiring dengan ketatnya persaingan perolehan sumber dana
In line with tight competition in source of fund acquisition
di tahun 2015, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada
in 2015, Deposit growth in 2015 was slightly corrected by
tahun 2015 terkoreksi lebih rendah sebesar 13,14% dari
13.14% from 2014 or only achieved Rp1,884,792 million with
tahun 2014 atau hanya mencapai Rp1.884.792 juta dengan
interest expense achievement was Rp172,809 million
pencapaian beban bunga dana yang mencapai Rp172.809
(decreased 28.86%).
juta (turun 28,86%). Untuk penghimpunan dana murah, pada tahun 2015 Bank
For low-cost fund, the Bank launched Tearing Savings,
telah meluncurkan produk Tabungan Tearing, Giro Tearing
Tearing Current Accounts and Simple Savings in 2015 that
dan Tabungan Simpel, sehingga Bank berhasil meningkatkan
the Bank managed to increase low-cost fund (CASA/Current
penghimpunan dana murah (CASA/Giro-Tabungan) dari
And Savings Accounts) collection from 10.22% in 2014 to
10,22% pada tahun 2014 menjadi 18,72% pada akhir tahun
18.72% by the end of 2015. Improvement of CASA ratio by
2015. Perbaikan rasio CASA di akhir tahun 2015 tersebut
the end of 2015 was affected by management’s policy to
dipengaruhi oleh kebijakan manajemen untuk fokus pada
focus on low-cost fund collection by increasing Current
penghimpunan dana murah melalui peningkatan perolehan
Accounts and Saving Accounts acquisition.
Giro dan Tabungan.
28
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Kondisi Laba dan Penguatan Permodalan
Profit Achievement and Capital Strengthening
Pencapaian laba di tahun 2015 menunjukan adanya perbaikan
In 2015, profit achievement indicated Bank Kesejahteraan’s
kinerja bisnis Bank Kesejahteraan menuju arah yang lebih baik
business performance improvement towards a better
dan jika hal ini secara konsisten dilakukan tentu akan menghasilkan
direction and if this is done consistently will surely encourage
performa yang baik di tahun –tahun berikutnya. Performa laba
progressive performance in next coming years. Bank
bersih Bank Kesejahteraan pada tahun 2015 sebesar Rp14.303
Kesejahteraan’s net profit achievement in 2015 amounted
Juta atau meningkat sebesar 175,63% dibandingkan dengan
Rp14,303 million or grew 175.63% from minus Rp18,916
tahun 2014 sebesar minus Rp18.916 juta, perbaikan performa
million achieved in 2 014, the performance improvement is
ini diharapkan terus berlanjut dan dapat melebihi dari pencapaian
expected to continue and event exceed profit realization in
laba tahun 2013 yang mencapai Rp48.878 juta.
2013, that was Rp48,878 million.
Sementara dari sisi permodalan, Bank Kesejahteraan telah
However, on equity side, Bank Kesejahteraan has a
memiliki komitmen untuk menjaga kecukupan modal Bank
commitment to maintain Bank’s capital adequacy as reflected
yang tercermin melalui kebijakan internal kami dalam
in our internal policy in preserving capital ratio (CAR) not to
menjaga rasio permodalan (CAR) tidak kurang dari 14,50%
less than 14.50% according to Bank Business Plan where
sesuai dengan Rencana Bisnis Bank dimana nilai tersebut
the ratio is still higher than minimum capital adequacy ratio
masih berada di atas ketentuan batas minimum permodalan
regulated by Bank Indonesia which is 8%.
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%. Pada akhir tahun 2015, rasio permodalan (Capital Adequacy
By the end of 2015, Capital Adequacy Ratio (CAR) of Bank
Ratio/CAR) Bank Kesejahteraan berada pada level 16,13%.
Kesejahteraan achieved 16.13% level. The ratio was exceeding
Nilai tersebut masih berada di atas ketentuan minimum
minimum capital adequacy ratio regulation implemented by
permodalan yang ditetapkan oleh regulator maupun oleh
the regulator and internal policy of Bank Kesejahteraan
kebijakan internal Bank Kesejahteraan.
itself.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini
Vast banking growth encouraged fiercer bank’s competition.
menimbulkan persaingan bank yang semakin ketat. Persaingan
The competition created more dynamic banking market that
ini mengakibatkan pasar perbankan semakin dinamis sehingga
leads the banks to have more effective and efficient business.
menuntut bank-bank untuk berusaha lebih efektif dan efisien. Kelangsungan hidup bank sangat dipengaruhi oleh corporate
The bank’s business continuity is highly depended on
governance atau tata kelola yang baik. Begitupun dengan
corporate governance. This is also relevant for Bank
Bank Kesejahteraan, dalam melakukan setiap aktivitas
Kesejahteraan that in carrying out every business activity,
bisnisnya selalu mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola
the Bank always refers to Good Corporate Governance
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar
principles to establish comprehensive company’s position
terciptanya penguatan posisi perusahaan secara menyeluruh.
strengthening.
Penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik diwujudkan
Good Corporate Governance implementation is manifested
dalam rangkaian kebijakan strategis bank yang berkelanjutan
through series of ongoing bank’s strategic policy that is
diselaraskan dengan perbaikan yang dilakukan secara terus
aligned with continuous and well directed improvement by
menerus dan terarah dengan tetap mengacu pada ketentuan
referring to GCG regulation and guideline as regulated by
dan pedoman implementasi GCG yang diatur oleh Bank
Bank Indonesia by always aligning with business focus of
Indonesia dengan tetap menyesuaikan dengan fokus bisnis
Bank Kesejahteraan.
Bank Kesejahteraan. bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
29
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Sinergi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Synergy of Corporate Social Responsibility
Kepedulian Bank Kesejahteraan yang diwujudkan dalam
Concern of Bank Kesejahteraan is brought in various CSR
berbagai program CSR, diharapkan dapat memberikan
programs that are expected to bring optimum benefit in
manfaat yang semaksimal mungkin secara berkesinambungan
sustainable and long-term basis for Indonesian society and
dan dalam jangka panjang baik bagi masyarakat Indonesia
Bank Kesejahteraan as well.
maupun bagi Bank Kesejahteraan Ekonomi sendiri. Kegiatan yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan tertuang
Activities done by Bank Kesejahteraan are actualized in
dalam berbagai program terpadu dan berkelanjutan mulai dari
various integrated and ongoing programs starting from
melakukan kegiatan sosial yang dapat meningkatkan
social activities to improve welfare of the society and
kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, kegiatan
environment preservation, educational activity such as
pendidikan seperti pemberian beasiswa untuk anak tidak
scholarship program for marginal children, fund donation
mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum/
for public/education facilities maintenance, donation for
pendidikan, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang
village/public facilities as social infrastructures and with
bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak.
benefit for public at large.
Prospek Usaha Tahun 2016
2016 Business Prospect
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 sebesar
Indonesian economic growth projection in 2016 is 5.3%,
5,3%, menunjukkan adanya percepatan dibandingkan dengan
indicating an acceleration from 2015. Economic growth
tahun 2015. Percepatan pertumbuhan ekonomi pada tahun
acceleration in 2016 is estimated to be contributed from
2016 diperkirakan bersumber dari berlanjutnya pemulihan
prolonged recovery of domestic demand as the impact of
permintaan domestik sebagai akibat dari kebijakan moneter
acomodative monetary and fiscal policies.
dan fiskal yang akomodatif.
30
Beberapa faktor makro ekonomi yang masih dikhawatirkan
Several macroeconomic factors that are concerned will
dan akan menjadi isu yang membayangi industri bank pada
become major issues that overshadowed banking industry
tahun 2016 adalah fluktuasi inflasi dan kurs. Pada tahun
in 2016 are inflation and currency rate volatility. In 2016,
2016, inflasi diproyeksikan sebesar 4,5%, melebihi estimasi
inflation is projected at 4.5%, higher than inflation estimation
inflasi akhir 2015 yang sebesar 3%. Pada tahun 2016, rata-
in 2015 that was 3%. In 2016, average Rupiah exchange
rata nilai tukar rupiah diperkirakan mencapai Rp14.000/
rate is estimated to achieve Rp14,000/US$. Downside risks
US$. downside risks bagi rupiah terutama berasal dari potensi
for Rupiah will mainly occur from capital outflow potential
capital outflow akibat perilaku risk aversion investor global
due risk aversion global investor behavior in responding to
dalam menyikapi normalisasi kebijakan moneter the Fed
The Fed monetary policy normalization that may be
yang dapat terjadi secara bersamaan pada semester II/2016
concurrently occurred at 2nd half of 2016 or 1st half of
atau semester I/2017. Sebaliknya, upside risks bagi rupiah
2017. Conversely, upside risk for Rupiah will be contributed
bersumber dari potensi perbaikan neraca pembayaran serta
from payment balance sheet recovery potential as well as
respons positif investor asing dalam menyikapi berbagai
positive response form foreign investors in responding to
kebijakan reformasi ekonomi yang dijalankan pemerintah.
economic reform policy implemented by the Government.
Bank Indonesia memprediksi bahwa pada tahun 2016 industri
Bank Indonesia predicted that in 2016, banking industry will
perbankan masih memiliki prospek yang cukup baik. Dua
still have a promising prospect. Two new policies issued by
kebijakan baru dikeluarkan Bank Indonesia yakni menurunkan
Bank Indonesia, namely revising BI rate (prime interest rate)
BI rate (suku bunga acuan) dan Giro Wajib Minimum (GWM)
and primary Minimum Statutory Reserves (GWM). BI rate
primer. Penurunan BI rate pada tahun 2016 menjadi 6.75%
revision in 2016 will achieve 6.75% and is expected to trigger
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
diharapkan dapat mampu mendongkrak pertumbuhan kredit
national loan growth that will be surely followed by well-
nasional yang tentunya diimbangi oleh likuiditas perbankan
maintained banking liquidity.
yang harus terjaga. Kebijakan lain yang menjadi peluang untuk peningkatan
Other policies that becomes opportunity for banking business
bisnis perbankan adalah kebijakan penurunan Giro Wajib
growth is minimum statutory reserves (GWM) decreasing
Minimum (GWM) menjadi 6,5% yang terealisasi pada Desember
policy to 6.5% that will be realized in December 2015 and
2015 akan menambah kapasitas bank untuk menyalurkan
will expand capacity of the banks to disburse more loans
kredit lebih banyak ke sektor riil pada tahun 2016. Namun
to real sector in 2016. However, Indonesian banking has to
demikian, perbankan Indonesia tetap harus mewaspadai
be aware on Non-Performing Loan (NPL) ratio increasing
masih adanya potensi kenaikan rasio kredit bermasalah
policy due the business activity has not been fully back to
atau Non Performing Loan (NPL) karena aktivitas bisnis
normal that the banks shall be prudent in disbursing the
yang belum sepenuhnya normal sehingga bank harus
loan.
berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Bank Indonesia mencatat, penurunan BI rate hanya mampu
Bank Indonesia recorded that BI Rate decrease only able
mendongkrak pertumbuhan kredit tahun ini dari 10% menjadi
to increase current year loan growth from 10% to 12.%. If
12,5%. Jika ditambah dengan kebijakan menurunkan GWM
combined with policy to reduce GWM, the loan growth is
maka pertumbuhan kredit diproyeksikan bisa mencapai 14%.
projected to achieve 14%.
Pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan nasional
Deposit growth of national banking is estimated will stay
diperkirakan masih akan mengalami perlambatan pada 2016,
moderate in 2016, this is driven by fund interest rate decrease
hal ini disebabkan oleh perkiraan penurunan suku bunga
predication that is estimated will decrease 3 basis points
dana yang diperkirakan akan turun sebesar 3 basis poin
to 7.02% at the 1st quarter of 2016.
menjadi 7,02% pada kuartal I tahun 2016. Bank Kesejahteraan Ekonomi tentu melihat kebijakan
Bank Kesejahteraan Ekonomi also views that BI rate and
penurunan BI rate dan Giro Wajib Minimum (GWM) primer
Minimum Statutory Reserves (GWM) decreasing policy will
sebagai peluang untuk pengembangan bisnis di tahun 2016
become opportunity to expand business in 2016 by
dengan memperkuat penyaluran kredit pada pasar bisnis
strengthening loan disbursement in commercial and consumer
komersil maupun konsumer dan tetap menjaga rasio kredit
business markets by consistently maintaining Non-Performing
bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) berada pada
Loan (NPL) ratio at optimum level. On fund collection aspect,
level yang optimal. Dari sisi penghimpunan dana, Bank
Bank Kesejahteraan Ekonomi will seek to optimize fund
Kesejahteraan Ekonomi akan berupaya untuk mengoptimalkan
collection that will balance Bank’s business sustainability
penghimpunan dana sehingga dapat mengimbangi
win loan disbursement, namely by strengthening the Bank’s
keberlangsungan bisnis bank dalam penyaluran kredit antara
fund structure, and develop transaction service via sms
lain melalui penguatan produk tabungan untuk memperkuat
banking and mobile banking.
komposisi struktur dana Bank, serta pengembangan transaction service dengan sms banking maupun mobile banking.
Rencana Strategis Bank Kesejahteraan Tahun 2016
Bank Kesejahteraan Strategic Plan 2016
Demi keberlangsungan proses bisnis Bank Kesejahteraan
On behalf of Bank Kesejahteraan business process continuity
dengan adanya tantangan kondisi perekonomian yang ada
and existing challenge from economic condition and banking
maupun dari persaingan industri perbankan, maka Bank
industry challenge, Bank Kesejahteraan had prepared growth
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
31
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Kesejahteraan telah menyusun strategi pertumbuhan di
strategy in 2016 to participate in improving partnership
tahun 2016 untuk ikut berperan dalam memperbaiki jalinan
commitment with cooperatives and increasing service
kemitraan dengan koperasi dan meningkatkan perluasan
network in broader and higher quality of business expansion.
jaringan layanan pada ekspansi bisnis yang lebih luas dan berkualitas. Bank Kesejahteraan akan terus mengimbangi pertumbuhan
Bank Kesejahteraan will also balance Bank’s performance
kinerja bank melalui strategi selective growth dengan
growth through selective growth strategy with explanation,
penjelasan sebagai berikut:
as follows:
1.
Mengupayakan penguatan permodalan.
1.
2.
Meningkatkan kualitas pelaksanaan Good Corporate
2. Improving quality of Good Corporate Governance (GCG)
Governance (GCG). 3.
Melakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan
implementation. 3.
seluruh aspek terutama perkreditan dan operasional. 4.
Penguatan dan ekspansi bisnis pada Koperasi PNS,
Driving capital strengthening.
Performing improvement on weakness in all aspects, especially lending and operational aspects.
4. Business strengthening and expansion in PNS
Koperasi Pegawai Swasta dan Pensiunan.
Cooperatives, Private Employee and Pension Cooperatives.
5.
6.
Memperbaiki komposisi struktur Dana Pihak Ketiga
5. Improve composition of Deposit Fund Structure by
melalui penguatan CASA (Current Account dan Saving
strengthening CASA (Current Account and Saving
Account) dan penguatan layanan transaksi melalui
Account) and improving transaction service through
pengembangan ATM, SMS Banking dan Mobile Banking.
development of ATM, SMS Banking and Mobile Banking.
Penyesuaian system dan infrastruktur IT dalam rangka
6. IT system and infrastructure adjustment to develop
pengembangan pola kemitraan, optimalisasi delivery
partnership scheme, optimize delivery channel for
channel untuk transaction service dan Otomasi Loan
transaction service and Loan Processing Automation.
Processing. 7.
Penguatan proses Sumber Daya Manusia melalui
7.
Human Capital process enforcement through talent
Pengembangan sistem talent pooling dan recruitment,
pooling and recruitment system development,
Pengembangan program development dan retaining,
Development and retaining program development,
Pembinaan karyawan dan pengembangan career path
employee development and career path development,
serta Pengembangan sistem performance management.
as well as performance management system development.
32
Berdasarkan garis besar rencana strategis Bank Kesejahteraan
Based on overall Bank Kesejahteraan’s strategic plans, the
tersebut, manajemen yakin dapat memperbaiki performa
management is confident will be able to improve the Bank’s
Bank dan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk
performance and provide higher contribution for Indonesia
Indonesia melalui peningkatan pemberian manfaat dengan
through higher benefit by fulfilling cooperatives working
memenuhi kebutuhan modal kerja koperasi maupun kebutuhan
capital requirement as well as demands form pension and
pensiunan dan masyarakat luas.
other part of the society at large.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Apresiasi
Appreciation
Semangat konsolidasi untuk segala proses perbaikan dan
Consolidation spirit for every Bank Kesejahteraan performance
pembenahan kinerja Bank Kesejahteraan di tahun 2015
improvement and arrangement process in 2015 are always
selalu diikuti oleh dukungan, pengabdian dan kerja keras
followed with support, dedication and perseverance from
yang diberikan tim manajemen beserta seluruh karyawan
the management team as well as all employees of Bank
Bank Kesejahteraan.
Kesejahteraan.
Atas seluruh pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan
For all of these achievements, we wish to express utmost
apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas
appreciation and gratitude for the trust given by all shareholders
kepercayaan yang diberikan oleh seluruh pemegang saham
and dedication delivered by all employees in supporting
dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh seluruh karyawan
Bank Kesejahteraan improvement and arrangement efforts.
dalam mendukung upaya pembenahan dan perbaikan Bank Kesejahteraan. Kami menyadari bahwa tahun 2016 akan menjadi tahun
We are aware that 2016 will become a challenging year
yang penuh tantangan sehingga perseroan harus
that the Company has to prepare itself for consolidation's
mempersiapkan diri dalam rangka penguatan sebagai bentuk
part of bank’s transformation and broader as well as excellent
transformasi bank dan perluasan jaringan layanan yang
service network expansion to turn challenge into opportunity.
lebih luas dan berkualitas untuk mengubah segala tantangan menjadi peluang. Bank Kesejahteraan akan terus menjaga optimisme, tanggung
Bank Kesejahteraan will continuously preserve optimism,
jawab, transparansi, dan disiplin tinggi untuk merealisasi
responsibility, transparency and high discipline to actualize
setiap strategi yang telah ditetapkan agar mampu memperbaiki
every strategy that has been implemented to improve
performa kinerja yang lebih cemerlang untuk tumbuh bersama
brighter performance to grow altogether with Indonesia and
Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan seluruh pemangku
improve welfare of the stakeholders accompanied with
kepentingan dengan dukungan dan kepercayaan dari Dewan
support and trust from the Board of Commissioners,
Komisaris, Pemegang Saham, nasabah, serta mitra usaha
Shareholders, customers, and business partners of Bank
Bank Kesejahteraan.
Kesejahteraan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Jakarta, 31 Desember 2015
Jakarta, December 31, 2015
Sasmaya Tuhuleley Direktur Utama/President Director
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
33
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI TAHUN 2015
STATEMENT RESPONSIBILITY OF ANNUAL REPORTING PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI 2015
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
We, the undersigned, declaring our full responsibility on the
kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran informasi yang
accountability of information disclosed in PT Bank
telah dimuat secara lengkap dalam Laporan Tahunan PT Bank
Kesejahteraan Ekonomi 2015 Annual Report altogether with
Kesejahteraan Ekonomi tahun 2015 beserta dengan Laporan
Financial Statements and other related Information by
Keuangan dan informasi lain yang terkait di dalamnya, dengan
signing below.
membubuhkan tandatangan masing-masing di bawah ini. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is truthfully made.
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Tasripin Mastar Komisaris Utama/President Commissioner
Mahyuddin Ramli I Nyoman Sidia
Komisaris Independen Komisaris Independen
Independent Commissioner Independent Commissioner Direksi/Board of Directors
Sasmaya Tuhuleley Direktur Utama/President Director
Wahju Hidajat Direktur/Director
Dhini Laswita Direktur/Director
36
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN
company profile
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
37
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
38
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
informasi umum bank kesejahteraan general information Nama/Name
: PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Tanggal Berdiri/Date of Establishment
: 4 Oktober 1991/October 4, 1991
Dasar Hukum Pendirian : Akta No. 37 tanggal 4 Oktober 1991 yang disempurnakan dengan Legal Basis of Establishment Akta No. 122 tanggal 20 November 1991 Deeds No. 37 dated October 4, 1991 revised under Deeds No. 122 dated November 20, 1991 Tanggal Beroperasi/Date of Operation
: 27 Februari 1992/February 27, 1992
Dasar Hukum Beroperasi : Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Legal Basis of Operation 256/KMK.013/1992 tanggal 21 Februari 1992 Decree of Minister of Finance Republic of Indonesia No. 256/ KMK.013/1992 dated February 21, 1992 Modal Dasar/Authorized Capital
: Rp800.000.000.000;
Modal Disetor/Paid-in Capital
: Rp278.129.490.000;
Kantor Pusat/Head Office : Gedung IKP-RI Jl. R.P Soeroso No. 21, Jakarta Pusat 10330, Indonesia Telepon/Phone
: (62-21) 310 0422, 310 0448, 310 0204, 310 0205
Faksimili/ Facsimile
: (62-21) 310 2970, 319 09911
Call Center
: 0800 1535 535 / (62-21) 319 21535
Homepage
: www.bankkesejahteraan.co.id
Email
:
[email protected]
Kantor Layanan/Office Network
: 12 kantor layanan/12 service offices
Kepemilikan (per Desember 2015) Ownership (as of December 2015) Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI)
46,43%
PT Reliance Securities Tbk
20,55%
PT Recapital Advisors
19,68%
PT Taspen (Persero)
9,93%
Dana Pensiun PT Jasa Raharja
1,44%
Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia
1,24%
Koperasi Pegawai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
0,74%
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
39
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
jejak langkah Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan Milestone
1952 Pendirian Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) pada bulan Juni 1952 di Jakarta dan berbagai kota di Indonesia oleh beberapa tokoh pegawai negeri sebagai tindak lanjut dari keinginan kuat dari pegawai negeri yang mendirikan Koperasi Pegawai Negeri pada tahun 1950-an. Establishment of Center of Civil Servant Koperasi (PKPN), June 1952 in Jakarta and other regons across Indonesia by civil servant leaders as the sequence of civil servants’ firm will to create Civil Servant Koperasi in 1950 era.
40
1955
1991
Berdasarkan keputusan konvensi PKPN seluruh Indonesia pada tanggal 21 November 1958 di Bandung, Badan Koordinasi PKPN seluruh Indonesia berganti nama menjadi Gabungan PKPN seluruh Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari keluarnya UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan dengan memperhatikan Keputusan Rakernas KORPRI tahun 1991, Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) berubah menjadi Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).
According to resolution of Indonesian PKPN Conference on November 21, 1958 in Bandung, Badan Koordinasi PKPN was transformed its name into Gabungan PKPN seluruh Indonesia.
1961 Gabungan PKPN seluruh Indonesia diubah menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia (IKPN-SI), yang kemudian berganti nama menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) pada tahun 1984. Gabungan PKPN seluruh Indonesia changed its name into Induk Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia (IKPN-SI), which later known as Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) in 1984.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Atas dasar pemikiran dan pembahasan bersama di kalangan pengurus dan penasihat termasuk badan pengawas maupun keluarga besar IKP-RI yang diketuai oleh Bapak Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo, maka dicetuskanlah pendirian PT Bank Kesejahteraan Ekonomi sesuai akta No. 37 tanggal 4 Oktober 1991 oleh notaris Ny.Siti Pertiwi Henry Shidki, SH yang disempurnakan dengan Akta No. 122 tanggal 20 November 1991 dimuat dalam berita Negara RI No. 528 tahun 1992 dan diumumkan dalam tambahan berita Negara RI tanggal 7 Februari 1992 No.11. As the sequence of Law No. 25 of 1992 on Coopeartives implementation and by concerning Resolution of KORPRI National Conference 1991, Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) was transformed into Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI). Concerning common consideration and discussion among the management and advisor including steering committee and big family of IKP-RI chaired by Mr. Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, the establishment of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi was forenamed under deeds No. 37 dated October 4, 1991 from notary Ny. Siti Pertiwi Henry Shidki, SH amended under Deeds No. 122 dated November 20, 1991 pronounced in RI State Gazette No. 528 of 1992 and declared in appendix of RI State Gazette dated February 7, 1992 No. 11.
1992 Bank Kesejahteraan resmi beroperasi pada tanggal 27 Februari 1992 berdasarkan ijin operasi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 256/KMK.013/1992 tanggal 21 Februari 1992 dengan modal dasar perseroan sebesar Rp50.000.000.000. Bank Kesejahteraan commenced its operation on February 27, 1992 based on operational license issued under Decree of Minister of Finance Republic of Indonesia No. 256/KMK.013/1992 dated February 21, 1992 with authorized capital Rp50,000,000,000.
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
2012 Bank Kesejahteraan tetap berhasil mempertahankan kinerjanya dan mendapat penghargaan ”Titanium Trophy Award” dari Infobank dengan predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan selama 16 (enam belas) tahun berturut-turut dan kembali meraih peringkat ke-2 dalam penghargaan Annual Report Award (ARA) Tahun 2011 sebagai apresiasi yang diberikan oleh lembaga otoritas keuangan di Indonesia atas penerapan prinsip-prinsip GCG di Bank Kesejahteraan yang meliputi transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandiran, dan kewajaran kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.. Bank Kesejahteraan maintained its performance by winning “Titanium Trophy Award” from InfoBank with Excellent predicate on Financial Performance for 16 (sixteen) consecutive years and also won 2nd rank in Annual Report Award 2011 as the appreciation from financial authority in Indonesia for the implementation of GCG principles in Bank Kesejahteraan which covers transparency, accountability, responsibility, independency and fairness to all shareholders and stakeholders.
2011 2005 Perubahan Anggaran Dasar untuk yang pertama kalinya melalui Akta No.5 tanggal 27 Oktober 2005 yang dibuat oleh notaris Judy KH. Sentana,SH mengenai Perubahan Anggaran Dasar menjadi Rp200.000.000.000. First Articles of Association amendment under Deeds No. 5 dated October 27, 2005 made by Notary Judy KH. Sentana, SH regarding Changes in Articles of Association into Rp200,000,000,000.
Komitmen manajemen Bank Kesejahteraan dalam penerapan tata kelola perusahaan yang semakin membaik terwujud melalui keberhasilan Bank Kesejahteraan untuk pertama kalinya berhasil meraih peringkat 2 dari 11 (sebelas) peserta pada Annual Report Award 2010 untuk kategori Private Keuangan non Listed.. Higher commitment of Bank Kesejahteraan’s management to implement corporate governance brought by achievement of Bank Kesejahteraan in winning 2nd rank of 11 (eleven) participants in Annual Report Award 2010 for Non-Listed Private Financial Company, for the first time.
2014 Masuknya PT Reliance Securities, Tbk sebagai Pemegang Saham Bank Kesejahteraan dengan penambahan modal Bank Kesejahteraan sebesar Rp60.000.000.000,- dalam rangka penguatan struktur permodalan dan pengembangan bisnis Bank Kesejahteraan di masa mendatang. Within the entry of PT Reliance Securities, Tbk as Bank Kesejahteraan Shareholder with Rp60,000,000,000 additional capital for Bank Kesejahteraan, aimed to strengthen capital structure and expand Bank Kesejahteraan’s business in years to come.
2015 2013 Semakin bertambahnya jumlah peserta dalam ajang penghargaan Annual Report Award tidak menghalangi Bank Kesejahteraan untuk kembali mampu mempertahankan perolehan penghargaan Annual Report Award (ARA) Tahun 2012 dengan peringkat ke-3 dari 18 (delapan belas) peserta.. Increasing number of Annual Report Award participants did not burden Bank Kesejahteraan to preserve its position and winning 3rd rank of 18 (eighteen) participants in Annual Report Award 2012.
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi membuka kantor fungsional sentral kredit konsumer di Jl. Iskandarsyah, serta meluncurkan produk tabungan simpel dan SMS Banking. PT Bank Kesejahteraan opened consumer loan center functional office at Jl. Iskandarsyah and launched Simpel Saving and SMS Banking.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
41
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
VISI
VISSION
Menjadi Bank Umum yang disegani, menjadi andalan dan
To become a respected and reliable commercial bank which
sekaligus kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi dan
be the proud of civil servants, Koperasi and society.
masyarakat. • Disegani, karena merupakan bank sehat dan selalu
• Respected, as it is a healthy bank which always able to
mampu menjaga tingkat kesehatan dan kualitasnya.
keep its solvency and quality.
• Andal, karena dikelola secara profesional, mampu bersaing
• Reliable, as it is professionally managed, capable to
di antara bank yang sekelas, mampu mengikuti arah
compete with other banks with equal level, capable to
perkembangan perbankan dan mampu menjadi mitra
keep up with banking business trend and capable to be
yang membangun bagi nasabah, khususnya koperasi
supportive partner for customers, especially the koperasi
pegawai negeri dan para anggotanya.
of civil servants and its members.
• Bangga, karena merasa memiliki dan dari pelayanannya
•
memperoleh manfaat dan nilai lebih.
Proud, as customers posses the sense of belonging and get benefits and additional values from its service.
MISI
MISSION
Menjalankan usaha sebagai bank umum yang sehat yang
To run the business as a healthy commercial bank, focusing
mengutamakan bidang ritel, berperan aktif dalam usaha
on retail business, actively take part in the effort to improve
meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta
the prosperity of civil servants and their families through
keluarganya melalui kemitraan usaha dengan koperasi,
business partnership with koperasi, especially Koperasi
terutama Koperasi Pegawai Republik Indonesia serta badan-
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) and other business
badan usaha lainnya.
entities.
MOTTO
Sejahtera Bersama Kami Be prosperous with us
42
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
BUDAYA PERUSAHAAN
CORPORATE CULTURE
Bank Kesejahteraan mendefinisikan budaya perusahaan
Bank Kesejahteraan defines corporate culture as the guideline
sebagai pedoman bagi seluruh sikap dan perilaku pegawai
for every employees behavior and attitude in implementing
dalam melaksanakan tugas yang dirumuskan melalui Surat
duties as stated on PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Board
Keputusan Direksi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Nomor:
of Directors Decision Letter No: 22/2006/SK dated March
22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006 tentang Buku Pedoman
8, 2006 regarding Working culture Manual Book into five
Budaya Kerja ke dalam lima nilai kebersamaan (shared
sharaed values, acknowledged as “IT FOR US” as the
values) yang disingkat “IT FOR US” sebagai ikrar untuk
commitment to perform transformation and improvement
melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang dalam
at every aspects in supporting company’s management
mendukung keberhasilan penyempurnaan manajamen
success refinement.
perusahaan.
INTEGRITY (Integritas) Perilaku terpuji dengan menempatkan kepentingan
Honor behaviour by putting the interests of the company
perusahaan di atas kepentingan lainnya serta menjunjung
above other interests and respecting the professional code
kode etik profesi.
of ethic.
TEAMWORK (Kerjasama) Bekerja secara efektif dan fokus mencapai sasaran yang
Effective work and being focus to achieve the target which
telah ditetapkan melalui koordinasi, membangun komunikasi
had been decided through coordination, build open
terbuka, rasa saling percaya, dan saling menghargai.
communication, mutual trust and mutual respect.
FOCUS ON CUSTOMER (Fokus pada nasabah) Komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam
Commitment to deliver excellent service in handling and
menangani dan memenuhi kebutuhan setiap nasabah baik
meeting customer’s needs, either internal or external.
internal maupun eksternal.
RESULT ORIENTED (Orientasi pada hasil) Mengutamakan disiplin, penuh tekad dan semangat dalam
Prioritizing discipline, full of will power and passion in exploring
mengerahkan segenap kemampuan dan pengalaman kerja
their maximum capability and working experience for the
untuk hasil terbaik.
best achievement.
RESPONSIBILITY (Tanggung jawab) Bertanggung jawab penuh dalam memimpin, mengarahkan
Full responsibility in leading, driving and implementing good
dan menerapkan Good Governance terhadap berbagai
governance to various sources and risks in an effective and
sumber daya dan risiko secara efisien dan efektif.
efficient way.
CONTINUOUS IMPROVEMENT (Perbaikan terus-menerus) Senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan
Undertaking improvement and development in managing
sumber daya dan proses-proses bisnis menuju pertumbuhan
business sources and process to achieve continuous growth.
yang berkelanjutan.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
43
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
kode etik Perusahaan
Code of Conduct
Dalam pengembangan penerapan GCG pada aktivitas dunia
Regarding the GCG implementation in banking industry
perbankan, Bank Kesejahteraan telah merumuskan kebijakan
activities, Bank Kesejahteraan has formulated a policy to
yang mengatur mengenai etika perusahaan dalam berbisnis
administer code of conduct in commencing business regulated
yang diatur sesuai SK Direksi No.63/2015/SK tanggal 28
under BOD Decree No. 63/2015/SK dated October 28, 2015
Oktober 2015 tentang Buku Pedoman Code of Conduct.
about Manual Book of Code of Conduct. This became the
Hal tersebut menjadi langkah nyata dari komitmen Bank
real action of Bank Kesejahteraan’s commitment to apply
Kesejahteraan untuk menerapkan standar etika terbaik
best ethical standard in exercising every business activity
dalam menjalankan setiap aktivitas bisnisnya agar tetap
to comply with Bank Kesejahteraan’s vision, mission and
sesuai dengan visi, misi, dan budaya pada Bank Kesejahteraan.
corporate culture.
Bank Kesejahteraan mengembangkan kode etik sebagai
Bank Kesejahteraan develops code of conduct as set of
sekumpulan standar perilaku untuk menjadi panduan bagi
conducts standard as a reference to the Company in
perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnis dan bersinergi
performing business activity and synergizing with every
dengan seluruh pemangku kepentingan. Perilaku ideal yang
stakeholders. Ideal conducts based on virtue values upheld
didasarkan pada nilai-nilai luhur diyakini oleh Bank
by Bank Kesejahteraan as a mean to achieve harmonious
Kesejahteraan sebagai jalan untuk mencapai kekuatan
relationship with all stakeholders and increase value for the
hubungan yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan
shareholders by always promoting ethics and in compliance
dan peningkatan nilai bagi Pemegang Saham dengan tetap
with legal framework.
beretika dan berlandaskan hukum.
44
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Secara garis besar, kode etik Bank Kesejahteraan berisi
In general, Code of Conducts of Bank Kesejahteraan comprises
tentang standar perilaku sesuai etika berusaha dan bekerja
of conducts standards based on working and business
yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran manajemen
ethics which becomes obligatory to be practiced by all
dan karyawan sebagai budaya kerja dalam aktivitas operasional
management and employees as working culture in daily
sehari-hari.
operational activity.
1.
1.
Patuh dan taat pada ketentuan perundangan dan
Complies and obeys prevailing Law and Regulation.
peraturan yang berlaku. 2.
Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala
2.
Correct administration on every transaction related with the Bank’s activity.
transaksi yang bertalian dengan kegiatan Bank. 3.
Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
3.
4.
Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan
4. Not abusing authority for personal interest.
Prevents from any unfair competition.
pribadi. 5.
Menghindarkan diri dari keterlibatan pengambilan
5.
keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan.
Prevents from conflict of interest decision making process.
6.
Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank.
6.
Preserve the confidentiality of customers and Bank.
7.
Memperhitungan dampak merugikan dari setiap kebijakan
7.
Concerns loss impact of every policy implemented by
yang ditetapkan Bank terhadap keadaan ekonomi, sosial, dan lingkungan. 8.
Tidak menerima hadiah atau imbalan untuk memperkaya diri dan keluarga.
9.
Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya.
the Bank towards economy, social and environment aspects. 8. Not receiving gift or gratification for self and family enrichment interest. 9. Not undertaking dishonor attitude which may defame professional image.
10. Tidak menjadi anggota partai politik.
10. Not being member of political party.
11. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
11. Develops knowledge and perspective.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
45
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Alamat Kantor Pusat, Kantor Cabang, dan Kantor Cabang Pembantu
Address of Head Office, Branch Office and Supporting Branch Office
Kantor Pusat/Head Office Gedung IKP-RI Jl. R.P Soeroso No. 21 Jakarta Pusat 10330, Indonesia Telepon : (62-21) 310 0422, 310 0448, 310 0204, 310 0205 Faksimili : (62-21) 310 2970 Email :
[email protected]
Cabang Jakarta jakarta branch Gedung IKP-RI Jl. R.P Soeroso No. 21 Jakarta Pusat 10330, Indonesia Telepon. (62-21) 3107010 Faksimili. (62-21) 31902333 Email:
[email protected]
Cabang Semarang semarang branch Jl. Ahmad Yani No. 153 Semarang 60241, Indonesia Telepon. (62-24) 8419727 Faksimili. (62-24) 8419726 Email:
[email protected]
Cabang Surabaya Surabaya branch Jl. Raya Darmo No. 121 A Surabaya 60241, Indonesia Telepon. (62-31) 5668957 (62-31) 5668955 Faksimili: (62-31) 5668960 Email:
[email protected]
46
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Cabang Bandung bandung branch Jl. Abdul Rivai No.1D, Cihampelas Bandung 40171, Indonesia Telepon. (62-22) 4266638 Faksimili. (62-22) 4218951 Email:
[email protected]
Cabang Padang padang branch Jl. Belakang Olo No. 53 B Padang 25112, Indonesia Telepon. (62-751) 811129 Faksimili. (62-751) 811130 Email:
[email protected]
Cabang Makasar makasar branch Jl. A.P. Petarrani No. A-100 Makassar 90222, Indonesia Telepon. (62-411) 453141 Faksimili. (62-411) 453074 Email:
[email protected]
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Cabang Banjarmasin banjarmasin branch Jl. Gatot Subroto No.4-5, Kebun Bunga Banjarmasin, Kalimantan Selatan-Indonesia Telepon. (62-511) 3252550 Faksimili. (62-511) 3255949 Email:
[email protected]
Capem Tugu Pahlawan tugu pahlawan Supporting Branch Jl. Pasar Besar No. 38 B Surabaya 60174, Indonesia Telepon. (62-31) 3574045 Faksimili. (62-31) 3574044 Email:
[email protected]
Capem Sudirman Sudirman Supporting Branch Wisma Bumiputera Lantai Dasar Jl. Jend. Sudirman Kav. 75 Jakarta Selatan 12910, Indonesia Telepon. (62-21) 5224531 Faksimili. (62-21) 5224513 Email:
[email protected]
Capem Lengkong Lengkong Supporting Branch Wisma GKP-RI Jawa Barat Jl. Lengkong Besar No. 4 Bandung 40261, Indonesia Telepon. (62-22) 4263178 Faksimili. (62-22) 4210456
Capem Kebayoran kebayoran Supporting Branch Wisma Iskandarsyah Jl. Iskandarsyah Kav. 12-14 Blok B-10 Melawai, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Indonesia Telepon. (62-21) 27513101, 27513394 Faksimili. (62-21) 7204125 Email:
[email protected]
Capem Kudus kudus Supporting Branch Jl. Raden Agil Kusumadya No.32 Kudus, Jawa Tengah, Indonesia Telepon. (62-91) 432334 Faksimili. (62-91)430353
Kantor Fungsional Kredit Konsumer Consumer Loan Functional Office Wisma Iskandarsyah Jl. Iskandarsyah Kav. 12-14 Blok C-1 Melawai, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Indonesia Call Center 0800 1535 535
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
47
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Struktur Organisasi Tahun 2015 Organization Structure
48
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
49
Kegiatan Usaha dan Produk Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan Business Line and Products
Seperti halnya yang tertuang dalam Anggaran Dasar
As stated on the Article of Association and later described
perusahaan yang kemudian dijabarkan dalam visi dan misi
on Bank Kesejahteraan’s vision and mission, we carry our
Bank Kesejahteraan, maka kami melakukan kegiatan usaha
business activity on banking sector pursuant to applicable
di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
law and regulation to be proud bank for the public servant,
yang berlaku untuk menjadi bank kebanggaan bagi pegawai
cooperative and the society as well as supporting national
negeri, koperasi, pegawai swasta, dan masyarakat yang
development implementation to improve national economy
dapat menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dan
growth and stability distribution towards society’s living
peningkatan taraf hidup masyarakat.
condition improvement.
Pada tahun 2015 Bank Kesejahteraan mulai memisahkan
In 2015, Bank Kesejahteraan started to spin off loan segment
segmen kredit kedalam dua segmen yaitu segmen kredit
into two segments of commercial and consumer loans.
komersil dan segmen konsumer. Segmen kredit komersial
Commercial loan segment is dedicated for customer with
diberikan kepada nasabah yang memiliki usaha produktif
productive business targeting private cooperatives, public
dengan sasaran koperasi swasta, pegawai negeri, pegawai
servant, employees of BUMN/BUMD and working capital.
BUMN/BUMD, dan modal kerja.
50
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Sedangkan segmen kredit konsumer memberikan kepada
Meanwhile, consumer loan segment is dedicated for
karyawan, karyawan swasta, dan anggunan.
employees, private employees and collateral.
Produk Pendanaan
Saving Products
Tabungan Mesra
Tabungan Mesra
Tabungan dalam mata uang rupiah yang diperuntukkan bagi
Personal saving in Rupiah currency tailored for individual
nasabah perorangan dan penarikannya dapat dilakukan
customers with any time withdrawal and competitive interest
setiap saat dengan sistem perhitungan bunga yang cukup
rate calculation system under agreed terms and condition
bersaing sesuai syarat yang disepakati guna memberikan
to provide easy and convenience banking transaction.
kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Tabungan Mesra Premium
Tabungan Mesra Premum
Program dari Tabungan Mesra yang dananya dapat ditarik
Program of Tabungan Mesra with fund available to be
sewaktu-waktu dengan suku bunga berjenjang sesuai
withdrawed at any time with staging interest rate according
dengan tingkatan saldonya.
to balance level.
Tabungan-Ku
TabunganKu
Tabungan bagi nasabah perorangan dengan keringanan dan
Personal saving with simple and easy terms and conditions
kemudahan persyaratan guna memberikan kemudahan dan
to give simplicity and comfort in transaction, as well as to
k e n y a m a n a n d a l a m b e r t ra n s a k s i s e k a l i g u s
promote saving awareness for the society.
menumbuhkembangkan kesadaran menabung bagi masyarakat. Tabungan Pintar
Tabungan Pintar
Tabungan berjangka dengan pemberian bunga di atas bunga
Time deposit with higher interest than other regular saving
tabungan biasa dengan berbagai keuntungan, kemudahan,
products with range of benefits, convenience and flexibility
dan fleksibilitas guna membantu masyarakat dalam melakukan
to support the society in undertaking future financial planning
perencanaan keuangan di masa mendatang serta memberikan
as well as providing fund support guarantee for customers
kepastian perolehan dana bagi penabung maupun ahli waris
or their heir on expected maturity time.
sesuai target waktu yang diinginkan. Tabungan Pilar
Tabungan Pilar
Tabungan berjangka yang diperuntukkan baik bagi nasabah
Plan savings dedicared both for individual or corporate as
perorangan maupun badan usaha dengan 1 (satu) kali
well as business entity customers with 1 (one) time deposit
penyetoran yang memberikan jaminan utama berupa
that provides main insurance in form of free hospitalized
penggantian rawat inap gratis dan jaminan tambahan lain
fee and other additional benefits based on agreed terms
sesuai syarat yang disepakati sehingga dapat memberikan
and condition that will be able to provide optimum investment
manfaat investasi optimal.
benefit.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
51
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Tabungan Simpel
Tabungan Simpel
Tabungan siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-
Students Saving launched at national level concurrently by
bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan sederhana
Indonesian banks with simple and easy requirements and
serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi
attractive features as financial education and inclusion to
keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
foster saving culture since early age.
Tabungan Koperasi
Tabungan Koperasi
Tabungan yang diperuntukkan bagi koperasi pegawai negeri
Saving product dedicated for public servant cooperative as
sebagai persyaratan dalam proses pembiayaan modal kerja
the cooperative working capital loan requirement as well as
koperasi sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran
growing working capital foster awareness on saving interest
pemupukan modal kerja atas perolehan bunga tabungan
rate income referring to approved terms and condition.
sesuai dengan syarat yang disepakati. Deposito Sejahtera
Deposito Sejahtera
Produk investasi berjangka yang diperuntukkan bagi nasabah
Time-based investment product dedicated for individual or
perorangan maupun badan usaha dengan keuntungan bunga
business entity customers with optimum interest benefit
optimal dan penarikan yang hanya dapat dilakukan setelah
with withdrawal that only able to be conducted after particular
jangka waktu tertentu yang disepakati.
agreed maturity time.
Giro Sejahtera
Giro Sejahtera
Simpanan yang diperuntukkan bagi perorangan maupun
Deposit product dedicated to individual or business entity
badan usaha guna menunjang kelancaran aktivitas keuangan
to support financial and business activity that the withdrawal
dan bisnis yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
can be conducted at anytime by using cheque, bilyet giro
dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan atau alat
or other mode of payments.
pembayaran lainnya.
Produk Pembiayaan
Loan Products
Kredit Koperasi
Kredit Koperasi
Pembiayaan yang diberikan kepada Koperasi Pegawai
Loan product dedicated to Koperasi Pegawai Republik
Republik Indonesia (KPRI) untuk memberikan kemudahan
Indonesia (KPRI) to provide convenience for Koperasi in
bagi koperasi dalam memupuk modal kerja sehingga dapat
fostering working capital that will be able to support members’
membantu memenuhi kebutuhan simpan pinjam anggota
savings and loan demand fulfillment provided by benefit in
dengan perolehan manfaat berupa perlindungan asuransi
form of free-premium insurance protection and cooperative
tanpa premi dan penangguhan pembayaran sisa kredit
members’ loan balance deferral by insurance party referring
anggota koperasi oleh pihak asuransi sesuai dengan syarat
to agreed terms and condition.
yang disepakati. Kredit Investasi
Kredit Investasi/ Investment Loan
Pembiayaan jangka menengah/panjang untuk pemenuhan
Middle/long term loan facility to fulfill capital goods necessity
kebutuhan barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi,
regarding business expansion, rehabilitation and modernization
moderenisasi, dan perluasan usaha untuk memberikan
to provide easiness in realizing customers’ investment plan
kemudahan dalam mewujudkan rencana dan kebutuhan
and demand.
investasi nasabah.
52
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Kredit Agunan Tunai
Cash Collateral Loan
Pembiayaan bagi perorangan maupun badan usaha dengan
Loan product both for individual or business entity customers
pemberian kredit sampai dengan 90% dari nominal deposito
by providing loan up to 90% from guaranteed deposit nominal
yang diagunkan dan jangka waktu yang disesuaikan dengan
and maturity time adjusted to the deposit’s maturity time
jangka waktu deposito atau lebih untuk tujuan berbagai
or more aiming to support several needs within direct loan
keperluan dengan pola pemberian kredit secara langsung
schemen in form of current Account or other loan products.
dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran atau bentuk lainnya. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
Vehicle Loan
Pembiayaan bagi perorangan untuk pembelian kendaraan
Loan product dedicated for individual customer to purchase
bermotor baik kendaraan baru dengan suku bunga pinjaman
motor vehicle both new or used with competitive interest
yang bersaing, jangka waktu yang fleksibel, dan asuransi all
rate, flexible tenor and all-risk protection facility.
risk. Kredit Multiguna
Kredit Multiguna
Pembiayaan yang diperuntukan bagi perorangan maupun
Loan product dedicated for individual or group to assist
kelompok guna membantu debitur memenuhi berbagai
debtor in fulfilling several necessities with easy and simple
keperluan dengan keringanan dan kemudahan persyaratan
requirements based on debtors’ fixed or average income
yang didasarkan atas penghasilan tetap atau rata-rata
and also equipped with material collateral. The loan provision
debitur dan dapat disertai dengan agunan kebendaan.
was conducted with maximum plafond up to Rp1 billion with maximum maturity time of 5 (five) yeras period.
Kredit Koperasi Pegawai
Kredit Koperasi Pegawai
Pembiayaan dalam mata uang rupiah yang diperuntukkan
Loan product in Rupiah account dedicated for active bank
bagi pegawai bank aktif dalam pengelolaan kebutuhan untuk
employees in managing demand on Bank’s share ownership
kepemilikan saham Bank bagi pegawai, memenuhi kebutuhan
for the employees, fulfilling employees’ necessity that
pegawai yang mengajukan pinjaman kepada koperasi pegawai,
propose loan to employees of Koperasi as well as car rental
serta penyewaan mobil kepada Bank.
for the Bank.
Kredit Modal Kerja
Working Capital Loan
Pembiayaan operasional usaha yang berhubungan dengan
Business operation financing that is covering raw material
pengadaan bahan baku, proses produksi sampai dengan
procurement, production until goods selling, recievables
barang tersebut dijual, piutang dan persediaan.
and inventory process.
KTA Channeling
KTA Channeling
Pembiayaan yang diperuntukkan untuk karyawan melalui
Financing dedicated for employees through private
koperasi swasta yang ditujukan kepada perusahaan-
cooperatives targeting blue-chip companies.
perusahaan blue chip.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
53
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Jasa Bank
Banking Services
ATM
ATM
Sarana yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk
A facility that provides convenience for the customers in
melakukan berbagai transaksi penarikan maupun
performing several withdrawal or transfer transaction from
pemindahbukuan dana dari ATM Bank Kesejahteraan dan
Bank Kesejahteraan ATM and at every ATM Bersama network.
di seluruh jaringan ATM Bersama. Billing Payment
Billing Payment
Layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan
The banking facility in receiving customers’ billing payment
pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Telkomsel, TV Berlangganan,
on third parties (PLN, Telkom, Telkomsel, Subscribed TV, and
dan pembelian voucher pulsa) melalui setoran uang kas atau
cellular phone balance voucher purchase) through cash
debet rekening melalui teller.
deposit or account debting through teller.
Kliring
Clearing
Penyelesaian pembayaran atau transaksi antarbank melalui
Refers to inter-bank payment or transaction settlement
warkat dengan memindahkan saldo kepada pihak yang
through letter (warkat) by transferring balance to the obligatory
berhak dalam satu wilayah kliring.
party on one clearing area.
RTGS (Real Time Gross Settlement)
RTGS (Real Time Gross Settlement)
Penyelesaian transaksi pembayaran yang dilakukan per
Payment of financing transaction performed in real time
transaksi dan bersifat real time sesuai dengan perintah dan
transaction payment under a payment order and receipt at
penerimaan pembayaran dalam satu kota maupun dalam
the same time both in same or different cities.
kota. Transfer
Transfer
Pemindahan dana antarbank dalam wilayah kliring lokal.
Inter-bank fund transfer on local clearing area.
Bank Garansi
Guarantee Bank
Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga
Written promisory provided by the bank to third party in
berupa jaminan pembayaran sebagai kesanggupan bank
form of payment gurantee as the bank’s ability in fulfilling
dalam memenuhi kewajibannya kepada pihak penerima
its obligation to the collateral receiver party if there is any
jaminan apabila dalam suatu kondisi yang telah ditetapkan,
condition implemented, the guaranteed party failed to
pihak yang dijamin tidak dapat memenuhi kewajibannya.
accomplish his/her liabilities.
Electronic Payroll
Electronic Payroll
Jasa pembayaran gaji karyawan dari suatu lembaga atau
Employees payroll facility from certain institution using
institusi melalui teknologi guna memudahkan dan memberikan
technology application to simplify and provide convenience
kenyamanan bagi nasabah.
to the customers.
SMS Bangking
SMS Banking
SMS Banking BKE adalah layanan informasi perbankan yang
BKE SMS Banking is banking information service that is
dapat diakses langsung melalui ponsel dengan menggunakan
accessible directly from mobile phone using SMS media.
media SMS.
54
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
peta jaringan wilayah dan operasional
NETWORKING AND OPERATIONAL MAP
Padang
banjarmasin jakarta Semarang
surabaya
makassar
Bandung
Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 1992, Bank
Since commenced initial operation in 1992, Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk menjadi bank pilihan
maintains its commitment to be chosen and proud bank
dan kebanggaan yang senantiasa menjaga aktivitas usahanya
that always preserves its business activity by providing
dengan menyediakan berbagai produk dan layanan sekaligus
various products and services simultaneously on appropriate
dalam infrastruktur yang memadai, salah satunya melalui
infrastructure, such as within the office network availability
ketersediaan jaringan kantor sehingga dapat menjangkau
that is able to reach and fulfill every customers’ needs which
dan memenuhi kebutuhan setiap nasabah yang pada akhirnya
will encourage positive impact of long-term business growth
dapat memberikan dampak positif terhadap penguatan
enforcement of Bank Kesejahteraan.
pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan dalam jangka panjang. Sepanjang tahun 2015, Bank Kesejahteraan tidak melakukan
Throughout 2015, Bank Kesejahteraan did not inaugurate
pembukaan jaringan kantor baru karena Bank Kesejahteraan
new office network due an initiative to strengthen Bank
memantapkan langkahnya untuk fokus melakukan penguatan
Kesejahteraan’s purpose to remain focus in strengthening
struktur permodalan dan pembenahan proses bisnis Bank
capital structure and revamping Bank’s business process
sebagai dasar perubahan bisnis Bank di tahun mendatang.
as the foundation of the Bank’s business transformation in
Oleh karena itu, sampai dengan penghujung tahun 2015,
coming years. Therefore, as end of 2015, Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan telah memiliki 6 (enam) kantor cabang,
is supported by 6 (six) branch offices, 5 (five) supporting
5 (lima) kantor cabang pembantu, dan 12 ATM yang tersebar
branch offices and 12 ATM machines spread across the
di wilayah operasional kantor cabang dan kantor cabang
region of branch offices and supporting branch offices.
pembantu.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
55
informasi bagi investor
information for investors
informasi bagi investor information for investors
Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2015
Shareholders Composition as of December 31, 2015
Komposisi pemegang saham tidak terjadi perubahan semenjak
Shareholdes composition remained the same sinc PT
masuknya PT Reliance Securities, Tbk, pada akhir tahun
Reliance Securities Tbk. joined as one of shareholders of
2014 sebagai salah satu pemegang saham dari Bank
Bank Kesejahteraan by the end of 2014, Total shareholders
Kesejahteraan Ekonomi. Jumlah pemegang Saham Bank
of Bank Kesejahteraan as end of 2015 were 7 (seven)
Kesejahteraan sampai dengan akhir tahun 2015 berjumlah
institutions with largest shareownership portion still holds
7 (tujuh) institusi dengan komposisi kepemilikan saham
by Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).
terbesar masih dimiliki oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI). 1,24% 1,44% 0,74% 9,93%
46,43%
19,68%
IKPRI PT Reliance Securities Tbk. PT Recapital Advisor PT Taspen (Persero) DP Jasa Raharja DP Jasindo Kopeg BKE
20,55%
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Lembar Saham Total Shares
Nilai Nominal (Rp) Shares Nominal (Rp)
Komposisi (%) Composition (%)
12.913.123
129.131.230.000
46,43
PT Reliance Securities, Tbk
5.714.285
57.142.850.000
20,55
PT Recapital Advisors
5.473.006
54.730.060.000
19,68
PT Taspen (Persero)
2.761.034
27.610.340.000
9,93
Dana Pensiun PT Jasa Raharja
399.621
3.996.210.000
1,44
Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia
346.264
3.462.640.000
1,24
Koperasi Pegawai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
205.616
2.056.160.000
0,74
27.812.949
278.129.490.000
100,00
IKPRI
Total
58
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
informasi bagi investor information for investors
Pencatatan dan Kinerja Saham Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan Shares Listing and Shares Performance
Sebagai bentuk komitmen transparansi kepada publik maka
As transparency commitment to the public, Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan telah meminta lembaga penilai independen
has proposed Public Appraisal Agency as Independent
Kantor Jasa Penilai Publik yang bekerja sesuai dengan
Assessor works under assessor professional ethis to undertake
profesional penilai untuk melakukan penilaian terhadap
our shares appraisal to comply with Indonesian Appraisal
keseluruhan saham sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia
Standard (SPI) to estimate fair market value stated in Rupiah
(SPI) guna memperkirakan nilai pasar wajar yang dinyatakan
denomination. Bank Kesejahteraan uses the appraisal result
dalam mata uang Rupiah. Bank Kesejahteraan menggunakan
as a consideration to commence shares trading.
hasil penilaian tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan jual beli saham. Penetapan nilai saham Bank Kesejahteraan di tahun 2015
In 2015, Bank Kesejahteraan shares value stipulation was
telah dilakukan penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik
carried out by Felix Sutandar & Partners Public Appraisal
Felix Sutandar & Rekan dengan hasil Nilai Pasar Wajar atas
Agency with Fiar Market Value for overall shares amounted
keseluruhan saham sebesar Rp16.859,-
Rp16,859.
Perkembangan Harga Saham Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan Shares Price Trend Tahun Year
Harga Pasar (Rp) Market Price (Rp)
Harga Buku (Rp) Book Value (Rp)
2015
16.859
11.642
2014
-
10.500
2013
24.229
15.401
2012
27.062
16.513
2011
29.549
16.875
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
59
informasi bagi investor information for investors
Dividen dan Kebijakan Dividen
Dividend and Dividend Policy
Pembagian dividen di Bank Kesejahteraan telah dilakukan
Dividend payment in Bank Kesejahteraan has been conducted
berdasarkan kebijakan yang telah disepakati oleh seluruh
based on a policy agreed by all shareholders under following
Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:
policies:
1.
Jenis dan besaran pembayaran dividen baik dividen
1.
Dividend payment amount and type both cash or shares
tunai maupun dividen saham diambil dari laba bersih
dividend derived from net income annually will be
setiap tahunnya yang akan dilakukan setelah mendapat
executed after approved at the Annual general Meetings
persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
of Shareholders (AGMS).
(RUPS) Tahunan. 2.
Keputusan dalam membayarkan kebijakan dividen
2.
Decision in distributing dividend policy by considering
dilakukan dengan melihat jumlah perolehan laba, kondisi
profit amount, financial and liquidity condition, including
keuangan dan likuiditas termasuk kecukupan pemenuhan
bank’s capital adequacy ratio (CAR), compliance to
modal bank (CAR), kepatuhan terhadap ketentuan dan
applicable law and regulation, and other factors adjusted
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
to the directions stated by the Shareholders.
faktor-faktor lain yang disesuaikan dengan arahan seluruh Pemegang Saham. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
According to General Meetings of Shareholders (GMS)
(RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 5 April 2016,
resolution on April 5, 2016, Bank Kesejahteraan did not
Bank Kesejahteraan tidak melakukan pembayaran dividen
distribute dividend payment to the shareholders and the
kepada pemegang saham dan laba tahun berjalan digunakan
profit for the year was reserved for capital allowance.
untuk pemupukan modal.
Pembayaran Dividen Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan Dividend Distribution Tahun Dividen Year of Dividend
Jumlah Dividen (Rp) Amount of Dividend (Rp)
Dividen Per Lembar Saham (Rp) Dividend per Share (Rp)
Rasio PembayaranDividen Dividend Payout Ratio
2015
-
-
-
2014
-
-
-
2013
46.696.540.072
2.366
95,54%
2012
47.127.422.700
2.700
95,84%
2011
39.136.458.750
2.650
88,89%
*) Rasio Dividen : Dividen/Laba Bersih Dividend Ratio: Dividend/Net Income
60
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
informasi bagi investor information for investors
Struktur permodalan
Capital Structure
Bank Kesejahteraan senantiasa berupaya untuk terus
Bank Kesejahteraan always maintain its commitment to
menjaga komitmennya dalam memenuhi setiap ketentuan
comply with every regulation implemented by Bank Indonesia
yang ditetapkan Bank Indonesia dalam memperkuat struktur
in strengthening Indonesian Banking capital structure.
permodalan perbankan Indonesia. Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan merekomendasikan
The Board of Commissioners has recommended that Bank
agar penguatan permodalan Bank Kesejahteraan terus
Kesejahteraan’s capital strengthening has to be optimized
dioptimalkan dengan sumber yang berasal dari optimalisasi
by utilizing sources from the Bank’s management optimation
pengelolaan Bank yang tercermin melalui laba perusahaan
reflecting on the Company’s income as well as referring to
dan mengacu kepada strategi organisasi dengan
the organization’s strategy by complying with prevailing
memperhatikan peraturan yang berlaku serta perkembangan
regulation and adhering economics and commercial interests.
ekonomi dan komersial. Kebijakan permodalan yang ditetapkan oleh Bank
Several policies implemented by Bank Kesejahteraan are
Kesejahteraan dilakukan dalam rangka:
conducted for:
1.
Menjaga kondisi struktur permodalan yang kuat dalam
1. Maintaining strong capital structure in preserving
menjaga kepercayaan pemodal dan kreditur sehingga
investor and creditor’s trust that is expected able to
diharapkan dapat menjaga perkembangan bisnis di
preserve business development in the future.
masa mendatang. 2.
Memperhitungkan pengaruh tingkat modal terhadap
2.
Calculating impact of capital level with payout to the
tingkat pengembalian kepada seluruh Pemegang Saham
shareholders by maintaining security level balance in
dengan menjaga keseimbangan tingkat keamanan
carrying bank’s operational activity and working process.
yang memadai pada proses aktivitas bisnis dan kegiatan operasional bank.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
61
informasi bagi investor information for investors
Posisi modal bank kesejahteraan
bank kesejahteraan capital position 2015
2014
2013
(dalam Jutaan Rupiah / in million Rupiah) Modal Inti
301.775
Modal Pelengkap
288.466
260.290
17.971
25.698
32.024
Tier Capital
319.746
314.164
292.314
Total Capital
Risiko Kredit
1.672.633
1.969.617
2.098.006
Credit Risk
Risiko Pasar
-
-
-
Market Risk
Jumlah Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Weighted Assets by Risk
Risiko Operasional
309.870
316.234
281.772
Operational Risk
1.982.503
2.285.851
2.379.778
Total RWA
Dengan memperhitungan Risiko Kredit
15,22%
15,95%
13,93%
with Credit Risk
Dengan memperhitungan Risiko Kredit dan Pasar
15,22%
15,95%
13,93%
With Credit and Market Risks
Dengan memperhitungan Risiko Kredit dan Operasional
16,13%
13,74%
12,28%
With Credit and Operational Risks
Dengan memperhitungan Risiko Kredit, Operasional, dan Pasar
16,13%
13,74%
12,28%
With Credit, Operational and Market Risks
Total ATMR Rasio Kecukupan Modal
Capital Adequacy Ratio
Berdasarkan struktur permodalan Bank Kesejahteraan
According to Bank Kesejahteraan capital structure, the
tersebut, maka posisi modal disetor terhadap modal dasar
position of paid-in capital to Bank Kesejahteraan’s authorized
Bank Kesejahteraan, adalah sebagai berikut:
capital is explained below:
2015 Keterangan
62
Core Capital
Jumlah Saham Total Share
2014
Nominal Saham (Rp) Par Value (Rp)
Jumlah Saham Total Share
Nominal Saham (Rp) Par Value (Rp)
Description
Modal Dasar
80.000.000
800.000.000.000
80.000.000
800.000.000.000
Authorized Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor
27.812.949
278.129.490.000
27.812.949
278.129.490.000
Fully Placed and Paid-up
Saham dalam Portepel
52.187.051
521.870.510.000
52.187.051
521.870.510.000
Shares Portfolio
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
informasi bagi investor information for investors
Kepemilikan Saham dan Shares Option
Shares Ownership and Shares Option
Bank Kesejahteraan belum menjadi public listed company
Bank Kesejahteraan is not a public listed company that, as
maka sampai dengan akhir tahun 2015 seluruh anggota
end of 2015, all of Board of Commissioners, Board of Directors
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank
and Executives of Bank Kesejahteraan did not have shares
Kesejahteraan tidak memiliki shares option terhadap saham
option to Bank Kesejahteraan.
Bank Kesejahteraan.
Daftar Entitas Anak dan Struktur Grup Perusahaan
List of Subsidiary and Group Structure
Bank Kesejahteraan tidak memiliki entitas anak pada struktur
As of 2015, Bank Kesejahteraan did not have subsidiary on
grup perusahaan sampai dengan tahun 2015.
the Company’s group structure.
Penawaran Umum (IPO) dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Public Offering and IPO Proceeds
Bank Kesejahteraan merupakan salah satu bank swasta
Bank Kesejahteraan is a non-foreign exchange national
nasional non devisa yang merupakan private company
private bank as a limited private company that does not
tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik. Oleh
publicly trade shares. Therefore, as end of 2015, Bank
karena itu, sampai dengan akhir tahun 2015 Bank
Kesejahteraan did not book corporate activity related with
Kesejahteraan tidak memiliki aktivitas korporasi yang terkait
initial public offering both securities and bonds issueance
dengan penawaran umum (initial public offering) baik melalui
or activity of changes in other securities.
penerbitan surat hutang atau obligasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.
INFORMASI BAGI INVESTOR
Information for Investor
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (62-21) 3100448/3100422
[email protected] www.bankkesejahteraan.co.id Gedung IKP-RI
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
63
tinjauan usaha dan operasional business and operational review
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Di tahun 2015 bank berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp663,3 miliar, sejak Juni sampai dengan Desember 2015. Sebagian besar kredit yang disalurkan merupakan hasil diversifikasi bisnis kredit konsumer, dimana portofolio kredit konsumer meningkat signifikan dari 0,69% menjadi 18,78%, terutama kredit channeling ke koperasi swasta. In 2015, the Bank successfully disbursed loan amounted Rp663.3 billion since June until December 2015. Most of the loan disbursed were result of consumer loan business diversification, where consumer loan portfolio significantly increased from 0.69% to 18.78%, especially loan channeling to private cooperatives.
66
TINJAUAN SEGMEN USAHA BANK KESEJAHTERAAN
BANK KESEJAHTERAAN BUSINESS SEGMENT REVIEW
Bisnis Kredit Komersial
Commercial Loan Business
1. Kinerja 2015
1.
2015 Perfomance
Commerial loan disbursement for the debtors comprising
Penyaluran kredit komersial yang disalurkan kepada debitur terdiri atas kredit executing (KPRI/GKP/PKP-RI,
of executing loans (KPRI/GKP/POP-RI, Private Employee
Koperasi Karyawan Swasta, Kredit BUMN/BUMD) dan
Cooperatives, BUMN/BUMD Loan) and other Commercial
Kredit Komersial Lainnya (Kredit Investasi, PRK GKP/
Loans (Investment Loan, PRK GKP/PKP, Non-Kop
PKP, PRK Non-Kop). Segmen bisnis kredit komersial
PRK). Commercial loan business segment is one of
merupakan salah satu aspek utama yang mendukung
main aspects that supports growth of Bank
pertumbuhan dari Bank Kesejahteraan Ekonomi. Secara
Kesejahteraan Ekonomi. In general, commercial loan
keseluruhan, pada tahun 2015 performa penyaluran
disbursement performance in 2015 recorded by Bank
kredit komersil dari Bank Kesejahteraan Ekonomi cukup
Kesejahteraan Ekonomi was satisfying despite below
baik, walaupun masih dibawah dari pencapaian tahun
achievement booked in previous year. This was due
sebelumnya. Hal ini dikarenakan karena Bank baru
the Bank had just started the loan disbursement in
mulai melakukan pemberian kredit pada bulan Mei
May 2015, in relation with policy prevailed by external
2015, terkait dengan kebijakan dari pihak eksternal.
party. In addition, new loan expansion limitation by
Selain itu, adanya pembatasan ekspansi kredit baru
implementing debtors zone/area baed on branch
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
dengan memberlakukan sistem zona/wilayah debitur
office area coverage and tighter loan requirements
berdasarkan jangkauan wilayah kantor cabang dan
for cooperatives.
persyaratan kredit yang lebih ketat kepada koperasi. 2. Strategi 2016
2.
1. Mengupayakan agar bank memiliki positioning
2016 Strategy 1.
Developed the Bank to have positioning as “Solutive
sebagai “Mitra Solutif” bagi Koperasi dengan
Partner” for Cooperatives by providing Total Solution
memberikan layanan Total Solution untuk
service for optimizing cooperatives business,
optimalisasi bisnis koperasi yang mencakup:
including:
•
Pinjaman untuk modal usaha.
•
Loan for business capital
•
Pembinaan meliputi aspek strategi dan
•
Development activity that covers strategy
operasional. •
and operational aspects. •
Solusi IT untuk pencatatan dan loan processing koperasi.
IT solution for cooperatives administration and loan processing.
2. Penerapan Risk & Market Based Pricing untuk
2. Risk & Market Based Pricing Implementation for
setiap wilayah dan instansi dengan pertimbangan:
every area and institution by considering:
• Risiko Pasar (kompetisi).
•
Market Risk (competition)
• Risiko kredit sub segment.
•
Sub-segment credit risk
• Risiko Individual.
•
Individual risk
3. Menerapkan sistem konsolidator yang akan
3. Implementing consolidator system to be applied
digunakan dalam proses Sales, Account
in Sales, Account, Management and Collection
Management dan Collection.
process.
Bisnis Kredit Konsumer
Consumer Loan Business
1. Kinerja 2015
1.
Salah satu strategi bisnis penting yang dilakukan oleh
One of key business strategies implemented by
divisi Kredit Konsumer selama tahun 2015 adalah
Consumer Loan Division in 2015 was by developing
dengan melakukan kerjasama partneship dengan
partnership with employee cooperatives or private
koperasi karyawan atau perusahaan swasta untuk
companies for Dana Sejahtera Loan financing for their
pembiayaan Kredit Dana Sejahtera bagi anggota atau
permanent members or employees.
2015 Performance
karyawan tetap mereka.
Performa Kredit Konsumer tahun 2015 meningkat
Consumer Loan performance in 2015 was rapidly
sangat pesat dibandingkan dengan tahun 2014, terutama
increasing from 2014, primarily from higher channeling
dikarenakan adanya peningkatan dari binis kredit
loan business where consumer loan portfolio significantly
channeling dimana portofolio kredit konsumer meningkat
increased from 0.69% to 18.78%, mainly channeling
signifikan dari 0,69% menjadi 18,78%, terutama kredit
loan to private cooperatives. The loan disbursed to the
channeling ke koperasi swasta. Kredit yang disalurkan
employees via this Kopkar Channeling, through
ke karyawan melalui channeling Kopkar tersebut,
partnership with 170 companies in tear-1 or blue chip
melalui kerjasama dengan 170 perusahaan katagori
category with total 13,806 debtors and total
tear-1 atau blue chip dengan total debitur 13.806 dan
disbursement achieved Rp316.4 billion in 2015.
jumlah penyaluran per 31 Desember 2015 sebesar 316,4 miliar.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
67
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
2. Strategi 2016
2.
Situasi dan kondisi perekonomian nasional yang masih
2016 Strategy Sluggish national economic situation and condition,
penuh tantangan, dan bahkan diprediksi akan sama
and even forecasted to remain challenging as 2015
beratnya seperti tahun 2015 tentu akan membuat Bank
will lead the Bank to work hadred and prepare more
harus bekerja dengan lebih keras serta mempersiapkan
effective business plan as well as to overcome existing
rencana bisnis yang lebih efektif dan mampu menghadapi
business banking competition.
persaingan bisnis perbankan yang ada. Kredit konsumer masih banyak menyediakan peluang
Consumer loan still brings promising business profit
keuntungan bisnis yang dapat dipetik jika Bank dapat
opportunity if the Bank offers more optimum services
memberikan pelayanan yang lebih maksimal dengan
by providing various types of consumer loan financing
menyediakan berbagai jenis model pembiayaan kredit
scheme that will meet the customers’ demand.
konsumer yang dapat memenuhi kebutuhan dari pelanggan. Beberapa strategi bisnis yang akan dimaksimalkan
Several business strategies that will be optimized by
oleh divisi kredit konsumer, diantaranya :
consumer loan divisions, including:
•
•
•
Memasuki biz model Pembiayaan Kredit bagi para
Penetrating Loan Financing model business for
Pensiunan dengan menggandeng kerjasama
Pension by collaborating with TASPEN and/or
dengan pihak TASPEN dan / atau pihak POS
POS. •
Meleverage kerjasama partnesrhip untuk
Leveraging partnership for other consumer loans such as KPR, KPA, KMG and KKB.
pembiayaan kredit konsumer lainnya seperti KPR, KPA, KMG dan KKB •
•
Mengoptimalkan dan mempercepat proses
Optimizing and accelerating integrated service
pelayanan terpadu bagi produk Kredit Dana
process for Dana Sejahtera Loan (KDS) product
Sejahtera (KDS) dengan merealisasikannya Sentra
within realization of Sejahtera Consumer Loan center (SKK).
Kredit Konsumer (SKK) Sejahtera •
Meningkatkan kemampuan tenaga pemasar agar
•
Ikut serta dalam kegiatan koperasi karyawan /
•
Developing competency of marketing forces to
•
Participating in private employees/companies
mampu bersaing dengan para kompetitor
compete with the competitors. event such as gathering, seminar, etc.
perusahaan swasta seperti gathering, seminar dsb
Bisnis Dana Bank
Retail Fund Business
1. Kinerja 2015
1.
Penghimpunan dana merupakan salah satu bagian
Fund collection is one of essential part of the bank’s
penting dalam rangka berjalannya bisnis bank. Strategi
business implementation. Effective and efficient fund
penghimpunan dana yang efektif dan efisien akan
collection strategy will have significant impact for the
sangat berpengaruh sangat besar terhadap pertumbuhan
Bank’s business growth. To increase CASA composition,
bisnis Bank. Dalam rangka meningkatkan komposisi
in 2015, fund collection at Bank Kesejahteraan was
CASA maka pada Tahun 2015 penghimpunan dana
focused on Retail customers, to increase total accounts
Bank Kesejahteraan di fokuskan kepada nasabah Ritel,
and volume.
baik untuk peningkatan jumlah rekening maupun volume.
68
2015 Performance
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Penghimpunan Dana Tabungan dan Giro di lakukan
Saving Accounts and Current Accounts collection will
melalui beberapa progam, antara lain :
be conducted within several programs, as follows:
1.
1. Member Get Member Program.
Program Member Get Member.
Referal pembukaan rekening oleh karyawan Bank
Account opening referral by employees of Bank
Kesejahteraan. 2.
Kesejahteraan.
Program Customer Get Member.
2.
Customer Get Member Program.
Referal pembukaan rekening oleh nasabah existing.
Account opening referral by existing customers.
3.
Tabungan Premium.
3.
Premium Savings.
Pemberian suku bunga Tiering setara bunga
Tiering interest rate facility which is equal with Time Deposit interest rate for certain fund deposit.
Deposito untuk jumlah pengendapan dana tertentu. 4.
Program Giro Special.
4.
Special Current Accounts Savings.
Pemberian jasa giro khusus dan free RTGS untuk
Special Current Accounts and free RTGS facilities for certain fund deposit.
jumlah pengendapan dana tertentu. 2. Strategi 2016
2.
Perkembangan bisnis Bank yang semakin maju dan
2016 Strategy Growing Bank’s business development and vast
pertumbuhan tekhnologi yang semakin cepat, membuat
technology advance will drive the Bank to adapt with
Bank harus dapat mengikuti perkembangan yang ada.
current shifting. To bring convenience services to the
Demi memberikan pelayanan yang mudah untuk para
customers, most of the Bank’s business has been
nasabah,saat ini sebagian besar bisnis Bank telah
currently digital Banking based. Therefore, Bank
berbasis digital Banking. Untuk itu Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan will also improve e-channel service such
juga harus dapat meningkatkan berbagai layanan
as SMS Banking, Mobile Banking, PPOB, EDC and CRM
e-channel, seperti SMS Banking, Mobile Banking,
(Cash Recycle Deposit Machine/Automated Withdrawal
PPOB, EDC dan CRM (Cash Recycle Deposit Machine/
Machine). Within the improvement of e-channel service
Anjungan Setor Tarik). Dengan semakin ditingkatkannya
done by Bank Kesejahteraan, this will directly increase
layanan e-channel oleh Bank Kesejahteraan, maka
number of retail customers.
secara langsung akan menambah jumlah nasabah ritel. Beberapa strategi bisnis yang akan dimaksimalkan
Several business strategies that will be optimized by
oleh divisi kredit konsumer, diantaranya :
consumer loan division, among others:
a. Layanan SMS Banking akan ditingkatkan melalui
a.
SMS Banking Service will be upgraded with total
penambahan jumlah fitur biller serta
biller feature and simplifying SMS Banking service
mempermudah akses layanan SMS banking
access to be user friendly.
menjadi user friendly. b.
PPOB dan EDC akan ditempatkan di 1500 koperasi
b.
PPOB and EDC will be placed in 1,500 cooperatives
yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan
across Indonesia. The CRM will be assigned at
CRM akan di tempatkan di lokasi-lokasi yang
strategic locations that the customers will be
strategis, sehingga nasabah dapat lebih mudah
easier in accessing Bank Kesejahteraan’s sevices
mengkases layanan Bank Kesejahteraan tanpa
without needs to be visiting Bank Kesejahteraan’s
harus datang ke kantor cabang Bank
branch offices.
Kesejahteraan. c.
Dalam rangka meningkatkan jumlah rekening dan
c.
To increase total Deposit accounts and volume,
volume DPK maka telah dilakukan beberapa
several marketing activities had been carried out,
kegiatan pemasaran pendanaan seperti :
among others:
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
69
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
1.
Soft Selling melalui presentasi produk pada
1.
Recital Group.
Perkumpulan pengajian. 2.
Open Table di ruang publik seperti di gedung
Soft Selling via product presentation in the communities such as Cooperatives RAT,
komunitas antara lain : RAT Koperasi,
2. Open Table in public space such as office building, shopping centers, schools, etc.
perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolahsekolah, dll. 3. Kerjasama dengan sekolah untuk pembayaran uang sekolah melalui rekening Tabungan di BKE.
70
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
3.
Partnership with schools for admission fee payment via Saving Accounts at BKE.
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN CAPITAL
Bank Kesejahteraan konsisten untuk mengelola SDM secara terintegrasi dengan kemampuan operasional dan manajerial yang seimbang serta didukung dengan implementasi budaya kerja yang berprinsip pada pelaksanaan GCG untuk mewujudkan SDM Bank Kesejahteraan yang profesional dan sejahtera. Bank Kesejahteraan consistently manages Human Capital in integrated basis with balance operational and managerial capacity supported with working culture implementation referring to GCG implementation to create professional and welfare Human Capital of Bank Kesejahteraan.
Program pengelolaan SDM secara terintegrasi dengan
Integrated Human Capital management program with balance
kemampuan operasional dan manajerial yang seimbang
operational and managerial capacity becomes architectural
menjadi kekuatan kerangka arsitektur SDM Bank Kesejahteraan
framework for Bank Kesejahteraan personnel that is prepared
yang disusun secara komprehensif, dan terukur.
in comprehensive and measurable ways.
Penerapan strategi pengelolaan dan pengembangan SDM
Implementation of Human Capital management and
Bank Kesejahteraan dilakukan berdasarkan perencanaan
development at Bank Kesejahteraan are carried out based
SDM berbasis kompetensi, kualitas kinerja, komunikasi yang
on competency-based Human Capital planning, performance
efektif yang mampu mendukung kebutuhan SDM secara
quality, effective communication to support correct and
tepat dan akurat sesuai dengan rencana strategis Bank
accurate Human Capital requirement according to Bank
Kesejahteraan sehingga membentuk kualitas SDM yang
Kesejahteraan’s strategic plan that will shape productive,
produktif, profesional, dan sejahtera.
professional and welfare employee’s quality.
Pengembangan dan pemenuhan sumber daya manusia
Correct and accurate Human Capital development and
yang tepat dan akurat menjadi fungsi dan tanggung jawab
fulfillment is part of Human Capital Division function and
Divisi Sumber Daya Manusia dengan visi:
responsibility with following vision:
1.
Menjadi partner strategis dalam pengelolaan dan
1. Being the strategic partner to manage and develop
pengembangan SDM seiring dengan peningkatan bisnis
Human Capital in line with Bank’s business growth.
bank. 2.
Mencetak pegawai dengan knowledge dan skill yang tinggi didukung dengan attitude yang baik.
2.
Creating employee with high knowledge and skill supported with noble attitude.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
71
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
3.
Melakukan transformasi budaya kerja melalui nilai-nilai
3.
dasar (Core Values) perusahaan yang meliputi:
4.
Performing corporate culture transformation through Core Values, including:
••
Integritas (Integrity)
••
Integrity
••
Kerjasama Tim (Team Work)
••
Team Work
••
Fokus pada nasabah (Focus on Customer)
••
Focus on Customer
••
Orientasi pada Hasil
••
Result Oriented
••
Tanggung jawab
••
Responsibility
••
Peningkatan terus menerus
••
Continuous Improvement
Sebagai pilihan pegawai dalam mengembangkan
4. Alternative for the employee to develop his career.
karirnya. SDM merupakan aset strategis yang dimiliki Bank
Human Capital is strategic assets of Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan yang mempunyai peran penting dalam
with important role to support business objectives, so that
mendukung sasaran bisnis, maka Bank Kesejahteraan secara
the Bank has consistently implemented sustainable
konsisten melakukan sistem pengelolaan yang
management system starting from recruitment process,
berkesinambungan mulai dari proses rekrutment,
competency development, employee career planning,
pengembangan kompetensi, perencanaan karir pegawai,
employee welfare improvement and corporate culture
peningkatan kesejahteraan pegawai dan penerapan budaya
implementation, throughout:
kerja, melalui: 1.
2.
3.
Membangun dan memperbaiki organisasi dan sistem
1.
SDM secara terus menerus untuk menunjang bisnis,
organization and system to support business, increase
meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja pegawai.
productivity and employee’s working satisfaction.
Meningkatkan kualitas dari jasa SDM dengan
2. Improving Human Capital service quality by enhancing
meningkatkan efisiensi, kecepatan kerja, akurasi, dan
efficiency, working speed, accuracy and Human Capital
proses kerja SDM.
working process.
Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan
3. Recruiting, developing and retaining high quality personnel
personel yang berkualitas melalui:
4.
72
Continuously develop and improve Human Capital
throughout:
a.
Program Pengembangan
a. Development Program
b.
Peningkatan Kompetensi Pegawai
b. Employee Competency Development
Menjadi agen perubahan.
4. Being the agent of change.
Profil Komposisi SDM
Employee Demography
Berdasarkan data kepegawaian Bank Kesejahteraan per
According to Bank Kesejahteraan’s employee demography
akhir tahun 2015 tercatat jumlah pegawai Bank Kesejahteraan
as end of 2015, the Bank recorded 394 total employees
berjumlah 394 pegawai (tidak termasuk direksi, komisaris,
(excluding Directors, Commissioners and members of
dan komite). Jumlah penambahan pegawai baru sepanjang
Committees). New employees recruitment achieved 7% in
2015 mencapai 7% dari tahun sebelumnya. Penambahan
2014 if compared with previous year. The new employees
pegawai baru tersebut merupakan dampak dari ekspansi
recruitment was impact from micro business expansion.
bisnis mikro. Berikut komposisi pegawai di Bank Kesejahteraan:
Employee demography at Bank Kesejahteraan is as follows:
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JABATAN Employe Profile by Position NO.
KELOMPOK JABATAN POSITION GROUP
2015
2014
2013
1
Pemimpin Divisi Division Head
12
9
7
2
Pemimpin Satuan Kerja Unit Head
4
-
-
3
Pemimpin Cabang Branch Head
7
7
7
4
Pemimpin Capem Supporting Branch Head
5
5
5
5
Wakil Pemimpin Cabang Deputy of Branch Head
-
-
3
6
Pemimpin Bidang Division Head
23
24
23
7
Koordinator Coordinator
13
15
12
8
Officer/Analis Officer/Analyst
129
123
128
9
Pelaksana Staff
90
94
86
10
Pegawai Dasar Basic Employee
111
91
91
11
Non-Job Non-Job
-
1
-
394
368
362
Jumlah Total *) Status Pegawai Dasar merupakan pegawai outshourcing *) Status of Basic Employee is as outsourcing staff
KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN Employee Profile by Education Level NO
PENDIDIKAN EDUCATION
2015
2014
2013
TETAP PERMANENT
NON TETAP NONPERMANENT
TETAP PERMANENT
NON TETAP NONPERMANENT
TETAP PERMANENT
NON TETAP NONPERMANENT
-
-
-
-
-
-
1
S3 Doctorate Degree
2
S2 Master Degree
10
-
9
-
11
-
3
S1 Bachelor Degree
182
66
181
49
170
50
4
Diploma Diploma
24
6
26
11
25
13
5
SLTA High School
2
88
2
83
2
84
6
SLTP Junior High School
4
7
4
1
5
-
7
SD Elementary School
2
3
2
-
-
2
224
170
224
144
213
149
Jumlah*) Total*)
*) Pegawai Non-Tetap adalah pegawai kontrak dan outshourching (security, pengemudi, pramubakti, dan kurir)
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
73
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN KELOMPOK USIA Employee Profile by age group KELOMPOK USIA AGE GROUP
NO
2015
2014
2013
1
20 s.d 30
229
216
218
2
31 s.d 40
99
86
80
3
41 s.d 50
50
50
47
4
51 ke atas
Jumlah*) Total*)
16
16
17
394
368
362
*) termasuk pegawai kontrak dan outshourching (security, pengemudi, pramubakti, dan kurir) *) include Contracted and Outsourced Employee (Security, Driver, Waiter and Courier)
Turn Over Pegawai
Employee Turn Over
Sepanjang tahun 2015, jumlah pegawai yang keluar dari
Throughout 2015, total employees resigned from Bank
Bank Kesejahteraan tercatat sebanyak 79 orang dengan
Kesejahteraan were 79 employees with various resignation
alasan pengunduran diri yang beraneka ragam. Namun
reasoning. However, the turn over did not bring significant
demikian, tingkat turn over tersebut tidak memiliki dampak
impact for Bank Kesejahteraan’s performance.
yang signifikan terhadap perkembangan kinerja Bank Kesejahteraan..
TABEL TURNOVER PEGAWAI Employee Turnover Table No 1
74
Bulan Month
Join Joined
Resign Resigned
Januari January
2
7
2
Februari February
10
10
3
Maret March
12
9
4
April April
8
4
5
Mei May
7
6
6
Juni June
8
4
7
Juli July
7
4
8
Agustus August
7
7
9
September September
12
13
10
Oktober October
7
0
11
November November
2
7
12
Desember December
2
8
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Pengembangan Kompetensi dan Profesionalime
Competency & Professionalism Developmet
Proses perencanaan kebutuhan pengembangan kompetensi
Human Capital competency and professionalism development
dan profesionalisme SDM Bank Kesejahteraan senantiasa
planning process at Bank Kesejahteraan refers to business
mengacu kepada rencana bisnis, baik yang tertuang dalam
plan,both stated in Bank Business Plan (medium term and
Rencana Bisnis Bank (jangka menengah dan jangka pendek)
short-term) and Corporate Plan (Long-Term) implemented
maupun Corporate Plan (jangka panjang) yang ditetapkan
under prevailing risk awareness and prudential banking
dengan prinsip pelaksanaan budaya sadari risiko dan prudential
principles.
banking koridor peraturan yang berlaku. Segala proses pemenuhan pegawai unit kerja di Kantor
All of employee recruitment process in the working unit at
Pusat difasilitasi oleh Divisi Sumber Daya Manusia, sedangkan
Head Office is facilitated by Human Capital Division, meanwhile,
pemenuhan pegawai untuk kebutuhan kantor cabang dan/
employee recruitment for branch and/or supporting branch
atau kantor cabang pembantu dapat dilakukan oleh masing-
offices can be fulfilled by each branch office and/or supporting
masing kantor cabang dan/atau kantor cabang pembantu
branch office by coordinating with Human Capital Division.
dengan berkoordinasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia.
Strategi Pemenuhan SDM Tahun 2015
2015 Human Capital Fulfillment Strategy
Sistem penerimaan calon pegawai untuk memenuhi kebutuhan
Recruitment system for employee candidate to fulfill vacant
pegawai, kandidat pemimpin, pegawai expertise, maupun
position on employee, leaders, expert staff and outsourcing
tenaga alih daya pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan
staff in Bank Kesejahteraan is performed by referring to
berpedoman kepada BPP Rekrutmen 59/2013/SK- SDM
Recruitment Manual Policy No. 59/2013/SK-SDM dated
tanggal 28 Juni 2013 yang dilaksanakan sesuai dengan
June 28, 2013 carried out according to competence
kualifikasi kompetensi yang akan diisi serta kebutuhan
qualification to be fulfilled as well as organization needs on
organisasi atas proses review struktur organisasi yang
organization structure review done by following the Bank’s
dilakukan mengikuti perubahan tuntutan aktivitas bisnis
business activity changing requirement.
Bank. Untuk tujuan independensi dan transparansi, maka strategi
To meet independency and transparency demands, strategy
yang diterapkan dalam proses rekrutmen di tahun 2015
implemented on recruitment process over 2015 was conducted
dilakukan dengan proses rekrutmen yang dibantu oleh pihak
in a recruitment process supported by third party by always
ketiga dengan tetap memperhatikan kualitas maupun
concerning required quality and competency, as becomes
kompetensi yang dipersyaratkan, seperti halnya yang sudah
recruitment strategy applied in previous period, namley
menjadi strategi rekrutmen pada periode sebelumnya antara
throughout:
lain melalui: 1.
Kegiatan pemasangan iklan di media elektronik
1. Advertising placement in electronic media (Jobstreet,
(Jobstreet, Jobsdb, Lion Jobs),
Jobsdb, Lion Jobs),
2.
Mengikuti event bursa kerja,
2.
3.
Pemasangan iklan lowongan kerja di website universitas
3.
ternama dan website Bank Kesejahteraan 4.
Campus hiring, atau talent scouting.
Participating job fair event, Placing job vacancy advertisement at reputable universities and Bank Kesejahteraan website,
4.
Campus hiring or talent scouting.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
75
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Melalui strategi rekrutmen tersebut, selama tahun 2015
Through this recruitment strategy, throughout 2015, Bank
Bank Kesejahteraan telah menambah jumlah pegawai sebesar
Kesejahteraan recruited 84 new employees.
84 orang.
Rekrutmen Reguler
Regular Recruitment
Kebijakan yang diterapkan untuk memenuhi kebutuhan
Policies applied to fulfill employee requirement is by recruiting
pegawai adalah merekrut calon pegawai baru baik lulusan
new employees both fresh graduate and expert staff according
baru (fresh graduate) maupun tenaga berpengalaman yang
to required competency to fill certain vacant position at
sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan/disyaratkan
entire Bank Kesejahteraan’s office network. The mechanism
untuk mengisi suatu posisi jabatan di seluruh jaringan kantor
of employee recruitment process in Bank Kesejahteraan is
Bank Kesejahteraan. Mekanisme proses rekrutmen pegawai
done throughout 5 (five) selection phases illustrated below:
di Bank Kesejahteraan dilakukan dalam 5 (lima) tahapan seleksi, yaitu: Seleksi Administrasi Administration Selection
Tes Tertulis Written Test
Tes Wawancara Interview Test
Psikotes Psycotest
Tes Kesehatan Medical Check Up
1.
Seleksi administrasi, dilakukan untuk menyeleksi
1. Administration selection, performed to screen all of
seluruh calon pegawai yang melamar ke Bank
employee candidates who submitted job application
Kesejahteraan dengan memperhatikan kualifikasi
to Bank Kesejahteraan by concerning educational
pendidikan, usia, IPK dan pengalaman pekerjaan.
qualification, age, GPA and working experience. 2.
2.
Written test, performed to screen employee candidates
Tes tertulis, dilakukan untuk menyaring calon pegawai
based on minimum basic competency requirement
sesuai dengan kompetensi dasar yang minimum harus
has to be hold by Bank Kesejahteraan’s employee
dimiliki oleh calon pegawai Bank Kesejahteraan, yaitu
candidates including basic math, Indonesian language,
matematika dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
English literature, logic and general knowledge.
logika, dan pengetahuan umum. 3. Interview, performed to seek information regarding 3.
76
Tes wawancara, dilakukan untuk mencari informasi
mandatory competency has to be hold by all Bank
terhadap kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap
Kesejahteraan’s employees both general and technical
pegawai Bank Kesejahteraan, baik kompetensi umum
competencies required by Bank Kesejahteraan. Through
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
maupun kompetensi teknis yang telah ditetapkan Bank
this interview test, information on level of knowledge,
Kesejahteraan. Melalui tes wawancara, juga digali
skill and attitude of the candidate are also observed.
informasi mengenai tingkat knowledge, skill, dan attitude calon pegawai tersebut. 4.
Tes Psikologi, dilakukan untuk melihat faktor kecerdasan,
4.
Psychotest, performed to observe intellegence, analitical
daya analisis, berfikir praktis- operasional, kepedulian
skill, practical – operational thinking, care to order,
pada keteraturan dan ketepatan, kecermatan, hasrat
accuracy, passion to achieve, service oriented, team
berprestasi, orientasi pelayanan, kerjasama tim,
work, effective communication, leadership, self confident,
komunikasi efektif, kepemimpinan, kepercayaan diri,
self-management and employee integrity to match
manajemen diri dan integritas pegawai agar sesuai
with Bank Kesejahteraan’s expectation.
dengan yang diharapkan oleh Bank Kesejahteraan. 5.
Tes Kesehatan, dilakukan untuk memeriksa kesiapan
5. Medical Check Up, performed to observe readiness of
kesehatan dari calon pegawai dalam menghadapi beban
employee candidates’ health in carrying out working
dan tanggung jawab dari pekerjaan yang akan dijalani.
load and responsibility of every tasks to be done.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai yang tidak
Meanwhile, to fulfill employee’s needs with indirect relation
berhubungan langsung dengan usaha pokok bank (core
with the Bank’s core business such as cleaning service,
business), seperti jenis pekerjaan kebersihan (cleaning service),
security, courier, driver and technician, Bank Kesejahteraan
pengamanan (security), kurir , pengemudi, dan teknisi, Bank
performed employee recruitment through outsourcing
Kesejahteraan melakukan rekrutmen melalui perusahaan alih
program under BOD Decree No. 49/2012/SK-SDM dated
daya (outsourching) sesuai SK Direksi No. 49/2012/SK-SDM
May 28, 2012 by always complying with Law and Regulation
tanggal 28 Mei 2012 dengan tetap memperhatikan ketentuan
in employment sector.
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
Rekrutmen Khusus
Special Recruitment
Dalam rangka mengisi kebutuhan pegawai di level Officer,
To fulfill employee vacant position at Officer level, Bank
Bank Kesejahteraan senantiasa menganut kebijakan promosi
Kesejahteraan always applies promotion policy from the
dari dalam (internal) Bank untuk memberikan kesempatan
Bank’s internal to provide better chance in developing career
yang lebih baik dalam pengembangan karirnya di Bank
at Bank Kesejahteraan according to result of employee’s
Kesejahteraan sesuai hasil prestasi pegawai yang bersangkutan
acheivement both from technical and non-technical
baik dari kompetensi teknis maupun non teknis.
competencies.
Dengan demikian, penerimaan pegawai baru dapat
Therefore, recruitment of new employees might replace
menggantikan posisi jabatan yang kosong akibat adanya
vacant position due promotion given to internal employees.
promosi terhadap pegawai internal. Apabila terdapat kebutuhan
If there is any vacant position of Officer but the Bank’s
tenaga Officer yang tidak tersedia dari internal Bank maka
internal is not available, Bank Kesejahteraan will commence
Bank Kesejahteraan akan melakukan proses rekrutmen
recruitment process through ”Officer Development Program
melalui program pendidikan “Officer Development Program
(ODP)” training program both for internal and external parties
(ODP)" baik internal maupun eksternal atau melalui rekrutmen
or by conducting special hired program.
khusus (special hired). Special hire hanya dilakukan oleh Bank Kesejahteraan untuk
Special hired is only undertaken by Bank Kesejaheraan to
memperoleh tenaga pegawai tingkat pimpinan yang memiliki
recruit employee at Executive level with specific/particular
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
77
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
kualifikasi, kompetensi yang spesifik/khusus berdasarkan
qualification, competency based on organization needs
kebutuhan organisasi yang tidak dapat dipenuhi dari sumber
which fails to be met by internal source, therefore, every
internal, oleh karena itu semua yang mengajukan lamaran
one submits application at this level has to have adequate
pada level ini harus sudah mempunyai cukup pengalaman
expertise in each sector under prevailing law and regulation.
pada bidang sesuai ketentuan yang berlaku.
Peningkatan Profesionalisme
Professionalism Development
Program pelatihan yang dirancang, dikembangkan, dan
Training program which is designed, developed and commenced
disampaikan oleh Divisi SDM kepada pegawai senantiasa
by Human Capital Division to the employees have to concern
memperhatikan gap kompetensi individual pegawai yang
the largest employee individual competency gap in the
terbesar dalam organisasi, rencana pengembangan bisnis
orgnaization, Bank Kesejahteraan business development
Bank Kesejahteraan, usulan dari seluruh unit kerja, dan
plan, recommendation from all unit and available budget.
anggaran yang tersedia. Pembinaan dan pengembangan yang dibutuhkan dilakukan
Training and development needed are done throughout
melalui berbagai metode pembelajaran baik melalui pendidikan,
various learning methods both through education, training,
pelatihan, sosialisasi, coaching, penugasan dinas, program
socialization, coaching, official traveling, mutation program
mutasi, maupun program rotasi.
and rotation program methods.
Wujud komitmen Bank Kesejahteraan dalam meningkatkan
Realization of Bank Kesejahteraan’s commitment to increase
profesionalisme pegawai telah tercermin dalam kebijakan
employee’s professionalism is reflected on management
manajemen yang tertuang pada BPP Pendidikan & Pelatihan
policy declared under Training & Education Guidance No.
No. 59/2012/SK tanggal 12 Juni 2012 yang menganggarkan
59/2012/SK dated June 12, 2012 which budgeted 5% of
anggaran Bank sebesar kurang lebih 5% dari biaya personalia.
Bank’s budget of total human capital budget.
Namun demikian, sepanjang tahun 2015 Bank Kesejahteraan
Hence, throughout 2015, Bank Kesejahteraan faced a
dihadapkan pada kondisi atas kebutuhan efisiensi biaya
condition on cost efficiency demand to minimize the Bank’s
dalam rangka meminimalisir kerugian yang dialami oleh Bank,
loss, including efficiency on training and education budget
termasuk di dalamnya melakukan efisiensi untuk biaya
that total investment for employee competency and
pendidikan sehingga total investasi dalam rangka peningkatan
professionalism development program disbursed in 2015
kompetensi dan profesionalisme pekerja pada tahun 2015
was only Rp2.389 million or 4,96% from total human capital
adalah sebesar Rp2.389 juta atau hanya mencapai 4,96%
budget.
dari total biaya personalia. Dalam rangka menilai efektivitas pelatihan yang telah diikuti
To evaluate effectiveness of training program participated
oleh pegawai, maka Bank Kesejahteraan melalui Divisi SDM
by employee, through HC Division, Bank Kesejahteraan has
telah meminta setiap pegawai yang mengikuti pelatihan
proposed every employee to participate on trainings to
untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:
perform following activities:
1.
1.
Menyusun laporan tertulis hasil dari pelatihan yang telah diikuti dan memberikan sosialisasi di unit kerjanya.
2.
Melaksanakan ujian berupa test tertulis kepada peserta pelatihan dalam bentuk pre-test dan post-test.
78
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Preparing written report from result of training participated and giving socialization in the unit.
2. Undertaking written test to the training participants as pre-test and post-test.
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
3.
Khusus untuk menilai pemahaman APU dan PPT telah
3.
Particularly to observe APU and PPT understanding,
dilakukan Uji Kompetensi melalui Bank Vision yang
a Competency Test through Bank Vision was conducted
diselenggarakan secara serentak di seluruh cabang
simultaneously in entire branch every four months.
setiap 4 (empat) bulan sekali. Secara garis besar, program pengembangan kompetensi
In general, comptency and skill development program for
dan keahlian dalam karir bagi pegawai Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan’s employee career are illustrated in
digambarkan dalam 5 besaran yaitu :
following five leves:
1.
Program Pelatihan Penunjang Bisnis.
1. Business Supporting Training Program.
2.
Program Perencanaan Karir.
2.
Career Planning Program.
3.
Program Sertifikasi & Sosialisasi Ketentuan Internal
3.
Technical Competency Workshop. Certification Program & Internal and External Regulation
dan Eksternal. 4.
Program Pelatihan Soft Skill.
4.
5.
Internalisasi Budaya Kerja, Budaya Sadar Risiko &
5. Internalization of Corporate Culture, Risk Awareness
Socialization Kepatuhan.
& Compliance Culture.
Dengan anggaran pelatihan dan pengembangan SDM di
With Human Capital training and development budget
tahun 2015 adalah sebesar Rp2.474.000.000. Pada tahun
amounted Rp2,474,000,000 in 2015. Total employees
2015, jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan mencapai
participated in the trainings achieved 306 employees of
306 dari total pegawai 394 pegawai. Dengan jumlah pelatihan
total 394 employees in 2015. With 118 trainings organized,
yang diadakan sebanyak 118 pelatihan. Adapun jenis pelatihan
type of trainings are explained below:
yang dimaksud dapat dilihat sebagai berikut.
MATERI PELATIHAN TRAINING MATERIALS
NO. Pelatihan Hard Skill Hard Skill Training 1
Uji Coba Pengembangan dan Penyempurnaan Sistem Aplikasi GRIPS CTR Client GRIPS CTR Client Application System Development and Improvement Trial
2
Uji Kompetensi APU/PPT dengan Sistem Bank Vision APU/PPT Competency Test with Bank Vision System
3
Selling Skill Training Selling Skill Training
4
Persiapan Implementasi SKNBI Generasi II SKNBI 2nd Generation Implementation Preparation
5
Pelatihan Kredit Macet NPL Training
6
Pelatihan Analisis Kredit Credit Analysis Training
7
Training RPX "Pemakaian Sistem Pembayaran Biller (SPB)" Training RPX “Application of Biller Payment System (SPB)”
8
Induction Training Induction Training
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
79
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
MATERI PELATIHAN TRAINING MATERIALS
NO. 9
Training On Line Anti Fraud On Line Anti Fraud Training
10
Pelatihan Pajak Terapan Brevet A dan B Brevet A and Brevet P Taxation Training
11
Pelatihan Workload Analysis Workload Analysis Training
12
Pelatihan Appraisal Appraisal Training
13
Pelatihan Certified Salary Structure Specialist Certified Salary Structure Specialist
MATERI PELATIHAN TRAINING MATERIALS
NO. Pelatihan Sertifikasi Certification Training
80
1
Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 Risk management Certification Test Level 3
2
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Risk management Certification Test Level 1
3
Bimbel Manajemen Risiko Level I Risk Management Course Level I
4
Tryout Manajemen Risiko Level 1 Risk Management Tryout Level 1
5
Tryout Manajemen Risiko Level II Risk Management Tryout Level II
6
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 Risk Management Certification Level 3
7
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Risk Management Certification Level 1
8
Bimbel Sertifikasi MR Level 2 Risk Management Certification Course Level 2
9
Tryout BSMR Level 2 BSMR Tryout Level 2
10
Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Level II (Mengulang) Risk Management Certification Test Level II (repeated)
11
Bimbel Manajemen Risiko Level 1 Risk Management Course Level I
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
MATERI PELATIHAN TRAINING MATERIALS
NO. Pelatihan Soft Skill Soft Skill Training 1
Coaching & Counseling Coaching & Counseling
2
Pelatihan Panduan & Strategi Implementasi Four Eyes Principle (FEP) Training Guideline & Strategy for Four Eyes Principle (FEP) Implementation
3
Workshop Peningkatan Peran dan Efektivitas Manajemen Risiko Workshop Increasing Role and Effectiveness of Risk Management
4
Seminar OJK “Pemberdayaan Konsumen dan Peningkatan Kapasitas Lembaga Jasa Keuangan dalam Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan” OJK Seminar "Consumer Empowerment and Developing Financial Service Institution Capacity in Financial Service Sector Consumer Protection”
5
Seminar Tantangan Besar Manajemen Anti Fraud 2015 Seminar Anti Fraud Management Big Challenge 2015
6
Legal Short Course dengan tema “Penyelesaian Sengketa Transaksi Elektronik” Legal Short Course with theme “Electronic Transaction Dispute Settlement”
7
Pelatihan “Penerapan Fungsi Kepatuhan & Pengawasan Internal untuk Mencegah Kejahatan Perbankan” Training "Implementation of Compliance Function & Internal Audit to Prevent Banking Crime”
8
Workshop Managing Data Center Operations Workshop Managing Data Center Operations
9
Workshop Secure Network Design Workshop Secure Network Design
10
Workshop “Tata Laksana Pengelolaan Risiko Operasional Berbasis Metodologi Terkini dan Penggunaan Tools yang Teruji” Workshop "Operational Risk Management SOP Based on Updated Technology Using Tested Tools”
11
Seminar Sehari dengan Tema “Tata Kelola Arsip / Dokumen Bagi BUMN dan Perusahaan untuk Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi serta Mewujudkan Good Corporate Governance” One Day Seminar with theme “Archive/Documents Arrangement for SOE and Company to Increase Productivity and Efficiency and Good Corporate Governance Practice "
12
Training “Microsoft Benefit Training” Training "Microsoft Benefit Training"
13
Training Technology Refreshment for Business Continuity at Platform IBM Power” Training Technology Refreshment for Business Continuity at Platform IBM Power"
14
Two Days Wokrshop “Dalam Rangka Mengantisipasi Pengenaan Sanksi Administrasi atas Pelanggaran Kewajiban Pelaporan oleh PPATK sesuai dengan Perka No.14/1.02/PPATK/11/14” Two Days Wokrshop "To Anticipate Administrative Punishment on Reporting Obligation Violation by PPATK According to Perka No.14/1.02/PPATK/11/14"
15
Two Days Workshop “Review dan Updating Peran dan Fungsi Internal Audit Menuju Lembaga Keuangan yang Sehat” Two Days Workshop "Review and Updating Internal Audit Role and Function Towards Sound Financial Institution”
16
Workshop “Optimalisasi Fungsi Kepatuhan Melalui Pembekalan Komprehensif & Stratejik” Workshop "Optimizing Compliance FUnciton with Comprehensive & Strategic Training”
17
Workshop Credit Risk “Review Menyeluruh Pengelolaan Risiko Kredit Menggunakan Tools yang Terukur” Workshop Credit Risk "Comprehensive Review on Credit Risk Management Using Measurable Tools”
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
81
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
MATERI PELATIHAN TRAINING MATERIALS
NO.
82
18
Half Day Seminar “Kesiapan Perbankan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015” Half Day Seminar "Banking Readiness Towardss ASEAN Economic Community 2015"
19
Workshop Sehari dengan Tema “Penyelesaian Sengketa Melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS)” One Day Workshop with Theme “Dispute Settlement via Dispute Settlement Alternative Media (LAPS)"
20
Pelatihan Angkatan ke 2 “Penerapan Fungsi Kepatuhan dan Pengawasan Internal untuk Mencegah Kejahatan Perbankan Training Batch 2 "Implementation of Compliance and Internal Audit Function to Prevent Banking Crime”
21
Training “Check Up 3 (Three) Critical Points In Impairment (CKPN) Method : Pemetaan Rekomendasi Perbaikan atas Temuan Regulator dalam Kerangka Best Practice (CKPN dan PSAK 55) Training "Check Up 3 (Three) Critical Points In Impairment (CKPN) Method : Improvement Recommendation Mapping on Regulator Finding on Best Practice Framework (CKPN and PSAK 55)
22
Legal Short Course “Hak Tanggungan : Permasalahan, Solusi dan Eksekusi” Legal Short Course "Insured Rights : Issues, Solution and Execution”
23
Seminar Nasional Infobank 2015 Infobank National Seminar 2015
24
Pelatihan Ketentuan Internal Perusahaan (Capem Lengkong) Corporate Internal Regulation Training (Lengkong Branch office)
25
Workshop Penyelamatan (Restrukturisasi) Kredit Bermasalah sebagai Upaya Mengurangi NPL dan Memperbaiki Kualitas Kredit Workshop Non Performing Loan Recovery (Restructuring) to Reduce NPL and Improve Credit Quality
26
Workshop Risk Management Perspective : Operational Risk, Liquidity Risk and Luquidity Stress Testing Workshop Risk Management Perspective : Operational Risk, Liquidity Risk and Luquidity Stress Testing
27
Workshop Pembahasan Komprehensif Manajemen Risiko Likuiditas : Mengelola dan Menganalisis Eksposur Risiko Likuiditas pada Neraca Keuangan Bank Workshop Liquidity Risk Management Comprehensive Dicussion: Managing and Analyzing Liquidity Risk Exposure on Bank Financial Balance Sheet
28
Refreshment Mekanisme dan Laporan Kepegawaian Refreshment Employee Mechanism and Reporting
29
Workshop Conduct Self Assesment GCG : Panduan Teknis Assesment dalam Perspektif Bank Maupun Regulator Workshop Conduct Self Assesment GCG : Assessment Technical SOP in Bank and Regulator’s Perspective
30
Pelaksanaan Uji Coba BCP (Business Continuity Plan) 2015 BCP (Business Continuity Plan) 2015 Trial
31
Seminar Indonesia Banking Expo 2015 Indonesia Banking Expo Seminar 2015
32
Workshop Break Down the Barriers to Digital Transformation with IBM Middleware Workshop Break Down the Barriers to Digital Transformation with IBM Middleware
33
Training Administering Windows Server 2012 Training Administering Windows Server 2012
34
Pelatihan Menciptakan Kinerja SDM yang Berkualitas Melalui Sistem Remunerasi Efektif Training Creating Human Capital Excellent Performance Through Effective Remuneration System
35
Partisipasi Kegiatan Pelatihan Anggota FKKJ dan Koordinator Pertukaran Warkat Debit Selain Bank Indonesia Participation in FKKL Members Training and Non-Bank Indonesia Debet Warrant Exchange Coordinator
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
MATERI PELATIHAN TRAINING MATERIALS
NO. 36
Seminar Geliat Layanan Cloud Computing di Industri Perbankan Seminar Geliat Layanan Cloud Computing di Industri Perbankan
37
Pelatihan Next Generation Network Security Training Next Generation Network Security
38
Forum Koordinasi DJP, OJK, PPATK dan FKDKP dalam rangka Optimalisasi Penerimaan Negara DJP, OJK, PPATK and FKDKP Coordination Forum for State Revenue Optimization
39
Seminar Infobank dengan topik “SME dan Consumer Banking Outlook 2016” Infobank Seminar with theme "SME and Consumer Banking Outlook 2016"
40
Talkshow dan Bedah Buku “Industri Penjaminan Menatap Indonesia Gemilang” Talkshow and Book Discussion “Insurance Industry Towards Indonesia Bright Future”
41
Workshop Strategi Taktis Menurunkan Non Performing Loan (NPL) dan Strategi Implementasi POJK No.11/ POJK.03/2015 (Terbaru) Workshop Tactical Strategy in Reducing Non Performing Loan (NPL) and POJK No.11/POJK.03/2015 (recent) Implementation Strategy
42
Workhsop Anti Fraud : Deteksi Potensi Fraud dalam Operasional Perbankan dan Lembaga Keuangan Non-Bank (Termasuk Refrehsment Program Sertifikasi Manajemen Risiko) Workhsop Anti Fraud : Fraud Potential Detection in Banking Operational and Non-Bank Financial Institution (including Risk Management Certification Program)
43
Pelatihan Aplikasi SID - BI SID – BI Application Training
44
Pelatihan Tata Cara Review Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum - ICAAP oleh Divisi Manajemen Risiko dan Tata Cara Independent Review oleh SKAI (Sesuai PBI No. 14/18/PBI/2012) Minimum Capital Adequacy Regulation Review Procedure - ICAAP by Risk Management Division and Independent Review Mechanism by SKAI (According to PBI No. 14/18/PBI/2012)
45
Pelatihan Pengendalian Kualitas Data Pelaporan Sistem Informasi Debitur (SID) Debtor Information System Reporting Data (SID) Quality Training
46
Pelatihan Pembahasan Komprehensif Asset Liability Management (ALM) : Metode, Alur, Fungsi serta Hubungannya deangan Basel III” Training Asset Liability Management (ALM) Comprehensive Dicussion : Method, Scheme, Function and Relationship with Basel III"
47
Forum Diskusi Eksekutif II/2015-FHCPI Executive Discussion Forum II/2015-FHCPI
48
Pelatihan Pemahaman Hukum di Bidang Perbankan untuk Frontliner Legal Understanding in Banking Sector for Frontliner Training
49
Pelatihan User Group Sistem Pembayaran 2015 Training Payment System User Group 2015
50
Sosialisasi OJK “Tata Kelola yang Baik dalam Pemberian Remunerasi Berdasarkan Kinerja dan Risiko Bangi Bank Umum” OJK Socialization "Good Governance in Remuneration Package Based on Performance and Risk for Commercial Banks "
51
Sosialisasi Update Perkembangan SKN-NG SKN – NG Progress Update Socialization
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
83
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
MATERI PELATIHAN TRAINING MATERIALS
NO.
84
52
Sosialisasi Undang-undang No.9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme kepada Sektor Perbankan Socialization Law Number 9 of 2013 regarding Terrorism Financing Crime Prevention and Erradication for Banking Sector
53
Sosialisasi Produk Baru Bank Kesejahteraan Tahun 2015 Socialization Bank Kesejahteraan New Products 2015
54
Sosialisasi Aplikasi Vision LAPS Socialization Vision LAPS Application
55
Sosialisasi Produk Baru Bank Kesejahteraan Tahun 2015 Socialization Bank Kesejahteraan New Products 2015
56
Sosialisasi Pemahaman BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan di Industri Perbankan Socialization Understanding BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan in Banking Industry
57
Sosialisasi Produk Tabungan Siswa Socialization Student Savings Product
58
Sosialisasi Ketentuan Bank Umum Socialization Commercial Banks Regulation
59
Sosialisasi Aplikasi Program Otomasi SID Socialization SID Automatic Program Application
60
Sosialisasi Peningkatan Kualitas Data Publikasi Socialization Improving Publication Data Quality
61
Sosialisasi Produk Tabungan Cabang Makassar Socialization Saving Product Makassar Branch
62
Sosialisasi Produk Tabungan Cabang Padang Socialization Saving Product Padang Branch
63
Sosialisasi Ketentuan Internal Perusahaan (Cabang Bandung) Socialization Corproate Internal Regulation (Bandung Branch)
64
Sosialisasi Mengenai Implementasi Ketentuan Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah NKRI Socialization on Rupiah Use Regulation Implementation in NKRI Area
65
Sosialisasi Perubahan Program Jaminan Sosial dan Sistem Informasi Pelaporan Perusahaan (SIPP) Socialization Social Insurance and Corporate Reporting Information System (SIPP) Program
66
Sosialisasi Peraturan Perusahaan BKE Periode 2015 - 2017 Socialization BKE Corporate Regulation for 2015 – 2017 Period
67
Sosialisasi dengan Seluruh Petugas Internal Kontrol Socialization with all Internal Control Officers
68
Sosialisasi Refreshment Peraturan Perusahaan Cabang Makassar Socialization Corporate Regulation Refreshment Makassar Branch
69
Sosialisasi SID SID Socialization
70
Sosialisasi Fitur Produk & Implementasi SMS Banking (Registrasi SMS Banking) Socialization SMS Banking Feature Product & Implementation (SMS Banking Registration)
71
Sosialisadi SID SID Socialization
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
MATERI PELATIHAN TRAINING MATERIALS
NO. 72
Sosialisasi Fitur Produk & Implementasi SMS Banking (Registrasi SMS Banking) Socialization SMS Banking Feature Product & Implementation (SMS Banking Registration)
73
Sosialisasi Program Kerja Literasi dan Edukasi Keuangan Tahun 2016 Socialization Financial Literacy & Education Program 2016
74
Sosialisasi Corporate Plan Corporate Plan Socialization
75
Sosialisasi dan Diskusi terkait Perizinan Bank Umum Socializationand Discussion related with Commercial Banks License
76
Sosialisasi Laporan Hasil Penilaian Kepatuhan (LHPK) Peserta Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Socialization on Compliance Assessment Report (LHPK) for Bank Indonesia National Clearing System Participants (SKNBI)
Internalisasi Budaya Kerja, Budaya Sadar Risiko & Kepatuhan
Internalization of Corporate Culture, Risk Awareness & Compliance Culture
Bank Kesejahteraan telah merumuskan budaya kerja yang
Bank Kesejahteraan has formulated corporate culture
mengandung nilai-nilai kebersamaan (shared values) yang
containing shared values comprising of 6 (six) pillars. Bank
terdiri dari 6 (enam) pilar. Nilai kebersamaan (shared values)
Kesejahteraan’s shared values are stated under Board of
Bank Kesejahteraan tertuang dalam Surat Keputusan Direksi
Directors Decree No. 22/2006/SK dated March 8, 2006.
No. 22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006. Sesuai dengan
According to the management’s commitment who had
komitmen manajemen yang telah menyatakan ikrar untuk
declared how to take transformation and improvement in
melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang, maka
all aspects, every Unit Head has a very significant contribution
seluruh pimpinan unit mempunyai andil yang sangat
in determining employee development performed in each
menetukan dalam rangka pembinaan pegawai dalam unit
unit.
kerja. Budaya kerja Bank Kesejahteraan telah menjadi salah satu
Corporate culture of Bank Kesejahteraan has become one
materi yang selalu disampaikan dalam setiap program
material to be disseminated in every refreshment education
pendidikan yang bersifat refreshing termasuk saat melakukan
program including during the employee selection process
seleksi pegawai yang bertujuan untuk menyelaraskan nilai-
aiming to align employee’s personal values with Bank
nilai pribadi pegawai dengan nilai-nilai budaya kerja Bank
Kesejahteraan’s corporate values.
Kesejahteraan. Untuk memastikan budaya kerja telah terlaksana dengan
To ensure that the corporate culture has been properly
baik di seluruh unit kerja, maka internalisasi budaya kerja
exercised at entire unit, the corporate culture
terus dilakukan oleh masing-masing pemimpin unit kerja
internalizaation has to be performed by each Unit Head
melalui morning briefing dan corporate culture gathering
through morning briefing and corporate culture gathering
untuk memfasilitasi program workshop maupun knowledge
to facilitate workshop and knowledge sharing program
sharing sehingga dapat menghasilkan rekomendasi untuk
to generate recommendation to expand knowldege and
peningkatan pengetahuan dan ketentuan dalam hal mitigasi
provision regarding risk mitigation aspect of every
risiko dari risiko yang melekat ada setiap aktivitas bisnis
inherent risk at all business activity as embodiment of
sebagai wujud intenalisasi budaya sadar risiko dan budaya
risk awareness culture and compliance culture towards
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
85
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
patuh terhadap segala bentuk kebijakan dan ketentuan
every prevailing law and regulation, both internal and
yang berlaku, baik ketentuan intern maupun ekstern.
external regulations.
Selama tahun 2015, internalisasi budaya kerja ditekankan
Throughout 2015, internalization of corporate culture focused
pada pilar teamwork dan continous improvement melalui
on teamwork and continuous improvement pillars by hosting
workshop unit perkreditan, unit dana, unit operasional dan
workshop for credit unit, fund unit, operational and support
support, serta seluruh cabang dalam bentuk rapat koordinasi,
unit as well as entire branch office as coordination meeting,
morning briefing, program team building di setiap unit kerja.
morning briefing, team building program at every unit.
Etika dan Pertentangan Kepentingan
Ethics and Conflict of Interest
Dalam prakteknya, bank dihadapkan pada risiko-risiko bisnis
In practical term, Bank encountered set of business risks
yang berkaitan erat dengan pengelolaan usahanya sebagai
related with the business management as financial
perantara keuangan. Risiko bisnis yang dihadapi juga semakin
intermediary. Business risk faced was also higher in line
tinggi sejalan dengan perkembangan dunia bisnis yang
with more complex business world shifting. In relation with
semakin kompleks. Berkaitan dengan hal tersebut dalam
this condition, to minimize loss risk both in term of material
rangka meminimalisasikan risiko kerugian baik secara materiil
and non-material loss/reputation loss, the Bank has to
maupun non-materiil/nama baik, bank wajib mengelola
manage all activity under prudential banking principle, and
seluruh aktifitasnya berdasarkan prinsip kehati-hatian, dan
mandated all Executives and employees to highly promote
menuntut seluruh jajaran pimpinan dan pegawai untuk
integrity and preserve ethical vallues both generally and
menjunjung tinggi integritas dan menjaga nilai-nilai etika
particularly applied in relation with conflict of interest.
baik yang berlaku umum maupun khusus yang menyangkut pertentangan kepentingan. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam rangka
Related with this condition, to boost the bank’s performance,
meningkatkan kinerja bank, melindungi stakeholders dan
protection stakeholders and increasing compliance towards
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan
prevailing Law and generally applied ethical values, a policy
yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum
and regulation on Conflict of Interest are needed.
diperlukan adanya kebijakan dan ketentuan tentang ”Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)”.
86
Kebijakan ini menjelaskan secara umum standar-standar Etika
This policy will generally expalin Ethical Standards and
dan Pertentangan Kepentingan meliputi hubungan dengan
Conflict of Interest including with customers, partners or
Nasabah, Relasi dan atau Rekanan, pemberian dan penerimaan
vendors, gift delivery and received, office equipment
bingkisan, pengadaan perlengkapan dan peralatan perusahaan,
procurement, relationship as family, Utilization of facilities
keterkaitan hubungan keluarga, penggunaan fasilitas Nasabah/
owned by customers/partners/vendors and Bank,
Relasi/Rekanan dan Bank, entertainment/ perjamuan, perjalanan
entertainment/reception, official travelling, performing
dinas, melakukan kegiatan usaha di luar bank dan penyuapan
business activity outside the Bank and committing bribe or
atau hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal yang dapat mengundang
other related things which may encourage a potential towards
potensi adanya pelanggaran terhadap penyelenggaraan fungsi
the management of position function had to be fulfilled both
jabatan yang harus dipatuhi oleh jajaran pimpinan dan pegawai
by Executives and employees of Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan Ekonomi dimanapun berada.
wherever they are.
Prinsip umum yang mendasari kebijakan tentang Pertentangan
General principle underpinned the Conflict of Interest policy
Kepentingan adalah bahwa: “Seluruh Jajaran Pimpinan dan
is that ”All Executives and Employees of Bank Kesejahteraan
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Pegawai Bank Kesejahteran harus mencegah potensi
have to prevent any conflict of interest involving potential
terjadinya situasi pertentangan kepentingan pribadi dengan
of personal and the Company’s interest.
kepentingan perusahaan”.
Kebijakan dan Ketentuan tentang Pertentangan Kepentingan
Conflict of Interest Policy and Regulation
1.
Hubungan Khusus
1.
Seluruh jajaran Pimpinan dan Pegawai tidak dibenarkan
All of Executives and employees did not allow to be
untuk terlibat dalam pengambilan keputusan bila yang
involved in decision making if he/she is related with
bersangkutan memiliki hubungan khusus dengan
other parties who will bear impact on the decision
pihak-pihak yang akan menerima dampak dari
making process namely member of family/relatives,
pengambilan keputusan tersebut, misalnya seperti
friend/bestfirend, customer/vendor/partner or business
anggota keluarga/kerabat, teman/sahabat, nasabah/
relation that the decision making is free from conflict
vendor/ rekanan maupun relasi bisnis, agar pengambilan
of interest potential.
Special Affiliation
keputusan tersebut bebas dari potensi timbulya pertentangan kepentingan. 2.
Pemberian Bingkisan dari Calon Nasabah/Nasabah/
2. Gift/gratification from customer candidate/customer/ business relation/other third party partners
Relasi Bisnis/Rekanan Ketiga Lainnya Seluruh jajaran Pimpinan/pegawai tidak dibenarkan
All of employees and Executives are not allowed to
meminta baik secara tersirat maupun tersurat, menerima,
propose directly and non-directly to grant approval to
memberi persetujuan untuk menerima, mengijinkan
reveive, permit wife/husband/children both directly
isteri/suami/anak, baik secara langsung maupun tidak
and indirectly to receive any form of donation including
langsung untuk menerima pemberian dalam bentuk
cash, goods, entertainment, discount or other facilities
apapun juga, seperti uang, barang, jasa hiburan, potongan
for the customers, relation or Company as vendor.
harga/fasilitas lainnya dari nasabah, relasi maupun rekanan perusahaan. 3.
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan untuk Kantor
3.
Pemilihan rekanan perusahaan dalam rangka pengadaan
Office Equipment and Procurement Selection of vendors on office equipment procurement
peralatan dan perlengkapan untuk kantor harus
process has to be carried out in transparent and
dilaksanakan secara transparan dan obyektif menyangkut
objective mechanism in relation with the vendor selection
proses pemilihan rekanan (tender dan non-tender),
process (tender and non-tender), determination of
penetapan harga dan diskon, kualitas/mutu, dan layanan
price and discount, quality and after sales service. Total
purna jual.Jumlah peserta calon rekanan sekurang-
vendor candidates is at least comprising of 2 (two)
kurangnya 2 (dua) perusahaan yang berbeda dan tidak
different companies and without any affiliation on
terkait kepemilikannya satu sama lain ataupun
ownership each other as well as the ownership related
kepemilikannya terkait dengan pimpinan/pegawai, baik
with their employees/executives, both directly and
secara langsung maupun tidak langsung.Fasilitas diskon
non-directly. Discount facility from office equipment
dari pengadaan peralatan dan perlengkapan perkantoran
procurement was taken not aiming for interest of the
dibukukan untuk keuntungan bank dan bukan
bank and individual (executive/employee) who handled
perseorangan (pimpinan/ pegawai) yang menangani
the procurement process.
pengadaan. bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
87
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
4.
Penggunaan Fasilitas Milik Nasabah, Relasi, Rekanan,
4. Utilization of Facilities Owned by Customers, Relation,
atau Bank a.
Fasilitas milik Nasabah, Relasi dan Rekanan
Partners or Bank
a. Facilities owned by Customers, Relation and
Pimpinan/pegawai Bank tidak diperkenankan
Vendors Executives/employees of the Bank
memakai atau meminjam dari mereka untuk
are not allowed to borrow or used from them
kepentingan pribadi, baik keluarga seperti isteri/
for personal interest, both for family such as
suami/anak maupun anggota-anggota keluarga
wife/husband/children as well as other members
lainnya yang masih dalam batasan ikatan
of family under family relationship scope both
kekeluargaan baik secara vertikal maupun horizontal
vertically and horizontally to second degree.
sampai dengan derajat kedua.Larangan ini
This prohibition aims that employees/executives
dimaksudkan agar pegawai/jajaran pimpinan
will maintain assertiveness in taking decision
bersangkutan dapat bersikap tegas dalam
based on prevailing Law/Regulation delegated
pengambilan keputusan berdasarkan peraturan/
to him.
ketentuan yang ada sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah dilimpahkan kepadanya. b.
Fasilitas milik Bank Kesejahteraan
b.
Pada prinsipnya semua milik dan fasilitas
Facilities owned by Bank Kesejahteraan Principally, all of assets and facilities owned by
perusahaan tidak diperkenankan digunakan oleh
the Company is not allowed to be utilized by
pegawai/pimpinan untuk kepentingan pribadi,
employees/executives for personal interest, both
baik keluarga seperti isteri/suami/anak maupun
for family such as wife/husband/children as well
anggota-anggota keluarga lainnya yang masih
as other members of family under family relationship
dalam batasan ikatan kekeluargaan baik secara
scope both vertically and horizontally to second
vertikal maupun horizontal sampai dengan derajat
degree. Exception will apply if obtaining approval
kedua.Pengecualian adalah bila memperoleh
from authorized officer and under fairness and
persetujuan pejabat yang berwenang dan sampai
compliance principles limitation.
pada batas-batas kewajaran maupun kepatutan. 5.
Jamuan (Entertainment)
5. Entertainment
Pada hakekatnya, Pimpinan/pegawai bank tidak
Principally, Executives/employees of the Bank are not
diperkenankan menerima jamuan (entertainment) yang
allowed to receive entertainment given by customers
dilakukan oleh calon nasabah/nasabah/relasi/rekanan
candiate/customers/business partners/vendors given
untuk Pimpinan/pegawai. Pimpinan/Pegawai yang
to the Executives/employees. The executives/employees
melakukan perjamuan (entertainment) kepada calon
who provided entertainment to customer candidate/
nasabah/nasabah, relasi atau rekanan, dapat
customer, relation or partner to take decision by
dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai
concerning with following aspects:
berikut: a.
Jamuan (entertainment) untuk kepentingan Bank
a. Entertainment is an activity for the Bank’s interest
diperbolehkan hanya jika terdapat kemungkinan,
which is allowed only if there is any possibility,
baik jangka pendek maupun jangka panjang, untuk
both short-term and long-term to growh bank’s
mengembangkan bisnis bank atau menjalin
business plan or entering mutual beneficiary
kerjasama yang saling menguntungkan dengan
partnership, relation or vendor cooperation.
calon nasabah/nasabah, relasi dan atau rekanan.
88
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
b.
Jamuan (entertainment) hanya terbatas pada
b. Entertainment limited only as dining reception at
jamuan makan dan minum direstoran/hotel atau
restaurant/hotel or other places considered
tempat-tempat yang dipertimbangkan patut,
decent, and not provided as an entertainment
serta tidak disajikan dalam bentuk jamuan
activity which may bring negative impact for the
(entertainment) yang dapat menimbulkan citra
Company or respective executive/employee.
negatif bagi perusahaan atau pribadi pimpinan/ pegawai yang bersangkutan. c.
Jamuan makan dan minum sedapat mungkin
c. Meal reception is only possible to be prevented
dihindarkan untuk dilaksanakan di rumah/tempat
if hosted at house/residence of the executives/
tinggal pimpinan/pegawai. Namun bila karena
employees. If there is any certain condition occured,
kondisi tetentu, maka bila diselenggarakan di
if wished to host at employee house, had to declare
rumah pegawai, harus diadakan dengan motif/
clear reason, to whom the entertainment will be
alasan yang jelas, seperti kepada siapa jamuan
provided, and reciprocal business potential such
(entertainment) diberikan, apaka terdapat potensi
as promotion/business development activity for
imbal-balik (reciprocal business) seperti kegiatan
both parties, improving business relation and not
promosi/pengembangan usaha ke dua belah
intending to achieve personal interest of the
pihak, peningkatan hubungan bisnis dan sama
executive/employee.
sekali bukan untuk tujuan-tujuan pribadi pimpinan/ pegawai. d.
6.
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk jamuan
d. Budget spent for entertainment dedicated for
(entertainment) kepada calon nasabah/nasabah/
the candidate of customers/business relation/
relasi bisnis/rekanan harus jelas, dalam batas
vendor has to be cleared under fairness principle
kewajaran dan kepatutan serta dipertanggung-
and able to take any accountability in ordered
jawabkan dengan tertib dan baik.
and appropriate manners.
Biaya Perjalanan Dinas
6.
Changes in Travelling Cost
Perjalanan dinas baik kunjungan ke unit-unit kerja
Travelling cost both for unit visit and customer candidate/
maupun ke calon nasabah/nasabah harus diselengarakan
customer held based on prevailing law and budget
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dengan
supported by the Company including transportation,
biaya-biaya ditanggung perusahaan termasuk di
accommodation, cash allowance and other budget
dalamnya transportasi, akomodasi, uang saku, serta
which has to be accountd under fair value (namely
pengeluaran-pengeluaran yang dapat dipertanggung-
entertainment, food and beverages to the customers
jawabkan dan dalam batas-batas wajar (misal jamuan/
candidate/customer, business relation, partners or
entertainment, makan dan minum kepada calon nasabah/
Bank’s unit.
nasabah, relasi bisnis, rekanan maupun unit kerja bank) 7.
Kunjungan Nasabah a.
7.
Customer Visit
Dalam melakukan kunjungan ke nasabah, pimpinan/
a. In performing customers visit, Executives/employee
pegawai harus memiliki jadwal yang terencana
have to had well-planned schedule regarding
tentang tujuan kunjungan kepada calon nasabah/
objective of visit to the customers candidate/
nasabah seperti halnya namun tidak terbatas
customers including but not limited to acknowledge
pada untuk lebih mengenal dan mengetahui
and inform the customer’s domicile, collecting
domisili nasabah, mengumpulkan data/usaha-
data/fund/activity run by the customers, ensuring
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
89
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
usaha/aktifitas yang dijalankan nasabah,
that business development condition, performing
memastikan kondisi perkembangan usaha,
collection and others.
melakukan penagihan dan lain sebagainya. b.
c.
8.
Seluruh biaya yang timbul akibat dari kunjungan
b. As the cost occured as the impact of the visit,
tersebut, alat transportasi, akomodasi, makan
modes of transportation, accommodation, meal
dan minum maupun biaya-biaya lainnya harus
and bevarege as well as other costs which have
dibebankan kepada bank dan tidak diperkenankan
to be burdened to the Bank and not allowed to
untuk dibebankan kepada nasabah.
be burthened on society.
Pimpinan/pegawai yang melakukan kunjungan
c. Executives/employees who conducted visit to
ke nasabah wajib membuat laporan kunjungan
customers have to make field trip report as well
serta tindak lanjut yang diperlukan dari kunjungan
as handling of the action plan required to respond
tersebut.
with the visit.
Kegiatan di Luar Bank Kesejahteraan a.
b.
8. Activity Outside Bank Kesejahteraan
Pimpinan/Pegawai tidak diperkenankan melakukan
a. Executives/employees are not allowed to perform
kegiatan-kegiatan di luar bank seperti berusaha/
activities outside the Bank such as trading/
bisnis, berdagang, kerja sampingan baik langsung
business/entreprenuring, side job both directly
maupun tidak langsung yang dapat berdampak
and non-directly will enerate impact to/bring loss
pada/merugikan kepentingan kegiatan Bank
to Bank Kesejahteraan’s activity interest or at
Kesejahteraan atau setidak-tidaknya berpengaruh
least influenced working hour/focus of
pada jam kerja atau fokus/ konsentrasi kerja/
concentracy/ performance of respective party
kinerja yang bersangkutan di Bank Kesejahteraan
in Bank Kesejahteraan.
Pimpinan/Pegawai dapat dimungkinkan untuk
b. Executive/Employees are possibly allowed for
diizinkan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya
other activities such as teaching, speaker, social
seperti mengajar, menjadi pembicara/penceramah,
charity to provide positive value for Bank
melakukan kegiatan sosial yang dapat memberikan
Kesejahteraan as long these activites had been
nilai positif bagi Bank Kesejahteraan sepanjang
approved by the Board of Directors (for Employee)
hal tersebut tidak mengganggu aktivitas sehari-
or Board of Commissioners (for Board of Directors)
hari dan telah memperoleh persetujuan Direksi
at first.
(bagi Pegawai) atau Dewan Komisaris (bagi Direksi) terlebih dahulu. 9.
Penyuapan
9. Bribery
a.
b.
Bagi Pemimpin/Pegawai Bank Kesejahteraan, kegiatan
For Executives/employees of Bank Kesejahteraan, bribe at any form and under any reason is prohibited
apapun tidak diperkenankan untuk dilakukan karena
to be conducted which will harm the Bank’s
akan merusak integritas, citra dan nama baik Bank.
integrity, image and reputation.
Pimpinan/Pegawai yang melakukan kegiatan
b. Executives/employees who commits bribe crime
suap menyuap akan dikenakan sanksi/hukuman
will be charged by sanction/punishment according
sesuai dengan ketentuan-ketentuan internal
to internal regulations and prevailing Law.
maupun perundang-undangan yang berlaku.
90
a.
suap-menyuap dalam bentuk dan dengan alasan
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Penilaian Kinerja Pegawai
Employee Performance Assessment
Secara periodik dan berkala, setiap pegawai mendapatkan
Periodically and regularly, every employee is entitled to
gambaran hasil pencapaian kinerja sesuai target yang telah
reveive an illustration of performance according to the
ditetapkan pada tahun sebelumnya yang dituangkan dalam
targets set in previous year as outlined in the Key Performance
Key Performance Indicator.
Indicator.
Berdasarkan hasil gambaran pencapaian kinerja tersebut,
Based on the description of this performance achievement,
Bank Kesejahteraan melalui Divisi Sumber Daya Manusia
Bank Kesejahteraan through the Human Capital Division
mendapatkan mapping keperluan program pendidikan dan
has obtained a mapping on training and education program
pembinaan yang diperlukan untuk setiap pegawai.
needed by each employee.
Bank Kesejahteraan menyadari benar bahwa tonggak utama
Bank Kesejahteraan is aware that key milestone is main
dalam keberhasilan eksistensi Bank Kesejahteraan adalah
pillar of Bank Kesejahteraan’s existence in the achievement
kinerja dan dedikasi dari seluruh pegawai. Oleh karena itu,
refers to the performance and dedication of all employees.
Bank Kesejahteraan sangat berkomitmen untuk menghargai
Therefore, Bank is very committed to respect each
setiap profesionalisme kinerja yang ditunjukkan oleh setiap
performance professionalism shown by each employee
pegawai melalui penyempurnaan pengelolaan kinerja pegawai
through improved management of employee performance
berbasis Key Performance Indicator (KPI).
based on Key Performance Indicator (KPI).
Kegiatan ini dilakukan dengan mengacu padan BPP Pedoman
This activity is done with reference to BPP match Guidelines
Penyusunan & Penilaian Kinerja Pegawai No 10/2007/SK.
for Preparation and Assessment of Employee Performance
Sasaran kinerja untuk setiap pegawai disusun melalui
No. 10/2007/ SK. Performance targets for each employee
perencanaan penetapan sasaran kinerja untuk jangka waktu
is arranged through the determination of planning performance
mulai 1 Januari tahun 2015 sampai dengan 31 Desember
targets for the period from January 1, 2015 to December
tahun 2015.
31, 2015.
Penyusunan sasaran kinerja pada bank Kesejahteraan
Preparation of the bank’s performance targets Welfare
dilakukan dengan 3 (tiga) tahap:
conducted by three (3) stages:
Tahap Korporasi
Corporate Phase
Penetapan sasaran kinerja secara keseluruhan tertuang
Determination of the overall performance objectives, Bank’s
dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disusun dan disetujui
Business Plan which has been drafted and approved by the
oleh Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham sesuai
Board of Directors, Board of Commissioners, and the
hasil kesepakatan bersama dalam rapat penyusunan KPI
Shareholders as the result of a joint agreement discussed
Korporasi yang diadakan oleh Direksi beserta seluruh unit
on the held to discuss Corporate KPI corporation by the
kerja.
Board of Directors and all units
Tahap Unit Kerja
Unit Phase
Setiap unit kerja yang terlibat akan menentukan sasaran
Each unit of work involved will determine the appropriate
kinerja sesuai bagian yang melibatkan unit kerja terkait
performance targets that involve parts related work units
berdasarkan KPI Korporasi yang telah disepakati sebelumnya.
based KPI Corporation agreed in advance. The target unit
Sasaran unit kerja tersebut menjadi sasaran kepala unit
becomes the target of Unit Head as Unit KPI and Branch
kerja dalam bentuk KPI unit kerja dan KPI Kantor Cabang
Office and/or Supporting Branch Office KPI.
dan/atau KPI Kantor Cabang Pembantu.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
91
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Tahap Individu
Individual Phase
Setiap sasaran yang disusun dari masing-masing pegawai
Each target is set from each mutually bonded employee
sudah saling terikat satu sama lain dengan bawahan maupun
with either subordinates and superiors in accordance Working
atasannya sesuai KPI Unit Kerja yang telah disusun oleh
Unit KPI which has been prepared up by the head unit to be
kepala unit kerja untuk dikomunikasikan kepada setiap
communicated to every employee who became his
pegawai yang menjadi bawahannya beserta penentuan
subordinates and their weighting gap KPI based performance
bobot KPI berdasarkan gap sasaran kinerja yang dianggap
targets are considered still be the challenge for related work
masih menjadi tantangan bagi unit kerja terkait. Hal ini
units. This was done to build teamwork among employees
dilakukan untuk membangun kerjasama tim antar pegawai
to achieve the target unit of each employee in order to
untuk mencapai sasaran unit kerja yang bersangkutan dalam
support the company’s overall initiative.
rangka mendukung program inisiatif perusahaan secara menyeluruh. Komponen penilaian kinerja yang digunakan adalah :
Component of performance assessment implemented are including:
1.
Sasaran /tujuan kerja
1.
Target / work goals
Hal-hal yang menjadi tujuan untuk dicapai dari setiap
Set of goals as the target of unit and individual.
unit kerja dan individu 2.
3.
4.
5.
Key Performance Indicator (KPI)
2. Key Performance Indicator (KPI)
Hal-hal yang digunakan sebagai dasar untuk penilaian
Set of indicators applied to be used as mixed method
yang terdiri atas indikator keuangan dan indikator non
comprising of financial and non-financial inficators
keuangan yang terukur dan dapat diukur yang
which are measurerable and can be measured to declare
menyatakan efektivitas dan efisiensi sebuah pekerjaan
effectiveness and efficiency of a task in supporting
dan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
an organziation to met the objective.
Kompetensi umum
3. General competence
Hal-hal yang berhubungan dengan sikap dan perilaku
Set of aspect related with attitudes and behaviors
yang diperlukan oleh seluruh pegawai untuk dapat
required by all employees to achieve organizational
mencapai tujuan organisasi.
goals.
Kompetensi teknis
4. The technical competence
Segala hal yang berhubungan dengan pengetahuan
Set of aspects related with knowledge and skills
dan ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
necessary to achieve organizational goals and also
organisasi dan dapat diterapkan pada suatu fungsi
expected to achieve organization goal and implemented
atau lingkup kerja tertentu.
in certain function or scope of work.
Target
5. Target
Tolok ukur yang dilihat dari suatu batas waktu, jumlah
The benchmarks are seen from a time limit, the amount
volume, jumlah nasabah, jumlah transaksi yang harus
of volume, number of customers, number of transactions
dicapai, dan jumlah kesalahan yang harus diminimalisir.
that must be achieved, and the number of errors that must be minimized.
92
Dalam penilaian kinerja, setiap unit kerja akan menilai dua
On the performance assessment, every unit will emasure
unsur pengukuran utama yaitu Indikator Pencapaian Hasil
two main assessment indicators which are Key Performance
(KPI) dan Kompetensi (kompetensi umum dan kompetensi
Indicators (KPI) and Competency (General Competency and
teknis).
Technical Competency).
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Penilaian ini bersifat komunikatif, obyektif, langsung, dan
This assessment is communicative, objective, direct and
terbuka antara pimpinan unit kerja dengan setiap bawahannya
transparent among Unit Heads with every subordinate to
untuk membahas realisasi pencapaian kinerja dan kendala
discuss realization of performance achievement and issues
yang dihadapi dalam pencapaian kinerja dimaksud.
faced during the performance achievement process.
Review atau evaluasi hasil kinerja dilaksanakan setiap triwulan
review or evaluation of performance result is conducted
dengan tujuan:
quarterly to meet following purposes:
1.
1. As an evaluation of performance realization to the
Penilaian pencapaian realiasi kinerja terhadap target
predetermined target or objective.
atau sasaran yang telah ditetapkan 2.
Dasar penetapan bonus, penetapan kenaikan gaji,
2. Basic for bonus distribution, salary appraisal, mutation program and promotion program.
program mutasi, dan program promosi. 3.
Sumber informasi bagi pimpinan unit kerja terhadap
3.
Source of information for every Unit Head towards
kemampuan dan kendala yang dihadapi dari setiap
potential and issues faced by every subordinate that
bawahannya sehingga setiap pimpinan unit kerja dapat
every Unit Head will be able to provide coaching and/
memberikan coaching dan/atau feedback kepada
or feedback to their subordinate related with several
bawahan terkait hal-hal yang diperlukan agar dapat
necessary aspects to work better and achieve full
bekerja lebih baik dan mencapai realisasi kerja
performance according or even exceeding the target
sepenuhnya sesuai atau bahkan melebihi dari target
set before.
yang telah ditetapkan. 4.
Rekomendasi kepada Divisi Sumber Daya Manusia
4. Recommendation to the Human Capital Division regarding
mengenai kebutuhan pelatihan dan/atau pendidikan
training and/or education necessity required by the
yang diperlukan bawahannya untuk mengatasi gap
subordinate to bridge existing competency gap that
competency yang ada sehingga kegagalan pencapaian
will prevent failure in achieving the performance. In
kinerja dapat dihindari. Di samping itu, pimpinan unit
addition, Unit Head might also provide recommendation
kerja dapat pula memberikan rekomendasi kepada
to Human Capital Division to undertake individual review
Divisi SDM dalam melakukan review individu untuk
for grade promotion or mutation program for the
keperluan peningkatan grade atau program mutasi
subordinate with reliability and capability to achieve
terhadap bawahannya yang memiliki kehandalan dan
performance beyond average for certain position.
kemampuan pencapaian kinerja di atas rata-rata untuk jabatan tertentu.
Kesetaraan dan Kesejahteraan Pegawai
Employee Equality and Welfare
Bank Kesejahteraan memiliki motto ”Sejahtera Bersama
Bank Kesejahteraan has a tagline ”be prosperous with us.”
Kami”. Motto tersebut berlaku baik untuk kepentingan internal
The tagline is applied both for internal and external interests
maupun eksternal perusahaan. Dalam lingkungan internal,
of the Company. On internal environment, prosperous
kondisi sejahtera tercermin melalui berbagai sistem untuk
condition is reflected through various systems to provide
memberikan apresiasi terhadap hasil kinerja pegawai mulai
appreciation to the employee’s performance starting from
dari sistem remunerasi maupun pemberian rewards sebagai
remuneration system to reward distribution as the employee’s
penghargaan prestasi dan profesionalisme pegawai.
achievement and professionalism rewards.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
93
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Sistem Remunerasi
Remuneration System
Bank Kesejahteraan senantiasa berupaya meningkatkan
Bank Kesejahteraan seeks to improve employee’s welfare
kesejahteraan pegawai melalui pemberian kompensasi
by providing benefit for employee according to performance
kepada setiap pegawai sesuai dengan pencapaian kinerja
achievement of each employee. In line with fiercer competition,
dari setiap pegawai. Sejalan dengan persaingan yang semakin
Bank Kesejahteraan also aims to create more attractive and
ketat, Bank Kesejahteraan juga berupaya untuk menciptakan
competitive remuneration and allowance package and
paket dan sistem remunerasi serta tunjangan yang lebih
system. The distribution of remuneration package has to
atraktif dan kompetitif. Pemberian paket remunerasi tersebut
be periodically reviewed to ensure that employees of Bank
terus di-review secara periodik untuk memastikan pegawai
Kesejahteraan and their welfare are in the competitive level
dan kesejahteraan pegawai Bank Kesejahteraan berada
according to the changing condition of banking business
pada kondisi yang kompetitif sesuai dengan dengan
and industry.
perkembangan bisnis dan industri perbankan. Sistem remunerasi dan tunjangan yang diperoleh setiap
Remuneration and allowance system obtained by every
pegawai Bank Kesejahteraan termasuk dalam bentuk
employee of Bank Kesejahteraan are included allowance
tunjangan yang dibayarkan Bank dan fasilitas pinjaman bagi
paid by the Bank and loan facility for the employees.
pegawai. Penetapan sistem remunerasi yang diperoleh
Determination of remuneration system received by Bank
pegawai Bank Kesejahteraan dirumuskan berdasarkan
Kesejahteraan’s employees is formulated by job grade (grade
jenjang kepangkatan (grade1 sampai dengan grade 15) dan
1 to grade 15) and arranged by competencey regulated
disusun berdasarkan kompetensi yang ditetapkan sesuai
under Remuneration System Manual Book No 115/2014/
dengan BPP Sistem Imbalan Jasa No 115/2014/SK-SDM
SK-SDM dated December 30, 2014. In 2015, management
tanggal 30 Desember 2014. Pada tahun 2015, manajemen
of Bank Kesejahteraan has approved employee’s welfare
Bank Kesejahteraan menyetujui perbaikan kesejahteraan
improvement by appraising basic salary, allowance and other
pegawai dengan melakukan penyesuaian gaji pokok, tunjangan,
benefits aligned with increase in inflation and other relevant
dan lainnya yang disesuaikan dengan kenaikan inflasi dan
factors.
lainnya. Imbalan jasa yang diberikan kepada setiap pegawai ditentukan
Remuneration distributed to each employee is determined
berdasarkan:
based on following factors:
••
Status kepegawaian dari pegawai yang
••
Employment status of respective employee.
bersangkutan. ••
Pangkat/grade yang ditetapkan oleh Bank.
••
Job grade determined by the Bank.
••
Target bagi tenaga pemasar.
••
Target for marketing officer.
••
Prestasi kerja dari pegawai.
••
Working achievement of the employee.
••
Domisili/daerah kerja.
••
Working area/location.
••
Jabatan yang dipercayakan oleh Bank.
••
Position entrusted by the Bank.
Komponen paket imbalan jasa terdiri dari : ••
Penghasilan neto gaji bulanan merupakan
Componenet of remuneration package consists of: ••
Monthly net salary as the sum of basic salary and allowances included on the salary component.
penjumlahan dari gaji pokok dan tunjangantunjangan yang termasuk dalam komponen gaji. ••
Bantuan/fasilitas/tunjangan lain di luar gaji dan jaminan sosial.
94
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
••
Other non-salary and social insurance benefit/ facility/allowance.
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
••
••
Insentif yang diberikan pada saat tertentu dengan
••
Other incentives distributed in special occassion
mempertimbangkan kinerja perusahaan dan
by considering the Company and employee’s
kinerja pegawai dalam bentuk bonus dan jasa
performance in form of production bonus and
produksi.
incentive.
Fasilitas tertentu lainnya yang melekat pada tugas
••
Other facilities embedded on the duty and position.
••
Income tax fully paid by the Bank.
dan jabatan. ••
Pajak pendapatan yang ditanggung sepenuhnya oleh Bank.
Komponen gaji/penghasilan bulanan terdiri dari :
Monthly salary/remuneration component consists of:
••
Gaji pokok.
••
Basic salary.
••
Tunjangan jabatan.
••
Position allowance.
••
Tunjangan makan/transport.
••
Meal/Transportation allowance.
••
Tunjangan kesehatan.
••
Health benefit.
••
Tunjangan leasing (untuk jabatan tertentu)
••
Leasing benefit (for certain position).
••
Tunjangan pajak.
••
Tax benefit.
••
Upah lembur (diberikan kepada pegawai yg berhak
••
Overtime incentive (given to employee entitled
lembur bagi pegawai Clerical (petugas administrasi)
to overtime work for Clerical employee
dan Non Clerical ( pegawai Dasar).
(administration staff) and non-clerical employee (basic employee).
••
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
••
Social Security Employment
••
THT (Tunjangan Hari Tua)
••
Pension allowance
Bentuk kesejahteraan pegawai yang diberikan oleh Bank
Type of employee’s remuneration distributed by Bank
Kesejahteraan di luar komponen penghasilan bulanan, juga
Kesejahteraan outside the monthly remuneration component
diberikan dalam bentuk fasilitas lainnya, antara lain:
is also provided as other facilities, among others:
•• Fasilitas Kesehatan
•
a.
Health facility
Penggantian Pembelian Kacamata dan Biaya
a. Reimbursement for Glasses and Dental Care
Perawatan Gigi.
Given to permanent or contracted employee who
Diberikan kepada pegawai tetap atau pegawai
have worked for 2 (two) years with amount
kontrak yang telah bekerja selama 2 (dua) tahun
determined by grade.
yang besarnya ditentukan berdasarkan grade. b.
Penggantian Biaya Melahirkan
b. Reimbursement for Maternity
Diberikan kepada pegawai tetap untuk membantu
Given to permanent employee for first, second
biaya melahirkan putra pertama, kedua dan ketiga
and third child maternity with amount of
dengan besar biaya penggantian yang ditentukan
reimbursement determined by grade.
oleh grade. c.
Asuransi Rawat Inap
c. Inpatient Insurance
Diberikan kepada pegawai tetap dengan biaya
tarif rawat inap yang disesuaikan dengan grade.
•• Fasilitas Perumahan Diberikan kepada Pimpinan Cabang atau Wakil pimpinan Cabang yang berasal dari luar daerah dimana cabang
Given to permanent employee with inpatient cost determined by grade.
•
Housing Facility Given to Branch Head or Deputy of Branch Head domiciled in other region of his working location.
tersebut berada.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
95
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
•• Tunjangan Hari Raya Diberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap
•
Religious Day Allowance
Given to permanent and contracted employee with
dan bagi pegawai kontrak dengan masa kerja lebih dari
working period more than three months with amount
tiga bulan dengan besaran sekurang-kurangnya sesuai
based on prevailing Law and/or internal policy.
dengan ketentuan perundang-undangan dan/atau kebijakan internal yang berlaku
•• Tunjangan Pendidikan/Anak Sekolah Diberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap
•
Education/Child Admission Fee Allowance
Given to permanent employees to asisst education
untuk membantu menjamin tersedianya fasilitas
facility for their employees.
pendidikan bagi keluarganya.
•• Tunjangan Cuti Diberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap
•
Leaves Allowance
Given to permanent employee or employee with working
atau pegawai yang telah bekerja sekurang kurangnya
period at least 12 (twelve) months with amount of
12 (dua belas) bulan dengan besarnya tunjangan cuti
leaves allowance equal with one month basic salary.
sebesar satu kali gaji pokok.
•• Pinjaman Pegawai Fasilitas yang diberikan kepada pegawai yang telah
•
Employee Loan
Facilities given to employees with permanent status
berstatus tetap dengan masa kerja tertentu dan jangka
and certain working period with loan maturity adjusted
waktu pinjaman yang telah diatur dalam ketentuan
with particular regulation and dedicated to pay admission
tersendiri dengan peruntukan antara lain meliputi
fee, purchase vehicle, and purchase house.
pinjaman anak sekolah, pinjaman kepemilikan kendaraan bermotor, pinjaman kepemilikan rumah.
•• Sumbangan Sosial
•
Social Charity
Dalam hal-hal sosial, Bank Kesejahteraan juga
On social sector, Bank Kesejahteraan also gives donation
memberikan sumbangan sebagai bentuk partisipasi
as an active participation of the Bank for the employees
aktif dari Bank Kesejahteraan kepada pegawai yang
throughout following activities:
terwujud melalui: a.
Sumbangan Pernikahan
a.
Wedding Gift
Diberikan kepada pegawai sebagai ungkapan suka
Given to the employee as gift for first wedding.
cita saat pernikahan pertama. b.
Sumbangan Duka Cita
b. Bereavement Donation
Diberikan kepada pegawai sebagai ungkapan bela
sungkawa karena anggota keluarganya (istri/
for the family members (wife/husband, children
suami, anak, serta orang tua kandung).
and biological parent).
c.
Pegawai yang Meninggal Dunia
c.
d.
Sumbangan Musibah Bencana Alam (gempa,
d. Natural Disaster Relief (Earthquake, Landslide,
tanah longsor, banjir, kebakaran).
96
Given to the employee as bereavement donation
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Passed away employee
Flood, Fire)
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Perbandingan Rasio Gaji Tahun 2015
2015 Salary Ratio
Sesuai dengan besarnya bentuk dan paket remunerasi yang
Based on the remuneration type and package considered
dilihat dari gaji, maka perbandingan rasio gaji tertinggi dan
from salary, the highest and lowest salary ratio in Bank
terendah di Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut:
Kesejahteraan is as follows:
1.
Perbandingan rasio gaji tertinggi dengan gaji terendah
1.
khusus untuk pegawai tetap sampai dengan batas
Highest and lowest salary ratio for permanent employees to offier level is 13.09 : 1.
pelaksana adalah 13,09: 1 2.
Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dengan gaji
2.
Highest and lowest Director salary ratio is 1.41:1.
3.
Highest and lowest Commissioner ratio is 1.11:1.
4.
Highest Director and Highest Employee Ratio is 3.21:1.
terendah adalah 1,41:1 3.
Perbandingan rasio gaji komisaris tertinggi dengan gaji terendah adalah 1,11:1
4.
Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dengan gaji pegawai tertinggi adalah 3,21 :1
Reward and Punishment
Reward & Punishment
Selain pemberian program remunerasi dan promosi yang
Other than fair and transparent remuneration and promotion
adil dan transparan sebagai wujud apresiasi dan pengakuan
program as the appreciation and recognition of the Company
perusahaan terhadap kinerja pegawai, Bank Kesejahteraan
to the employee’s performance, Bank Kesejahteraan also
juga menyiapkan berbagai kerangka penghargaan yang
prepares set of reward framework establish and provided
dibentuk dan diberikan kepada pegawai sebagaimana yang
to employee as regulated under BOD Decree No. 73/2012/
telah ditetapkan dalam SK Direksi No. 73/2012/SK tanggal
SK dated August 27, 2012. The regulation stated that reward
27 Agustus 2012. Di dalam ketentuan tersebut, telah diatur
is given in 3 (three) forms, including:
bahwa reward diberikan dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu: 1.
Apresiasi
1.
Bentuk penghargaan yang diberikan oleh pimpinan
Appreciation Type of reward given by Head Unit of Bank Kesejahteraan
unit kerja Bank Kesejahteraan kepada pegawai dalam
for employee in the unit for positive behavior and able
unit kerja atas perilaku positif yang berhasil
to complete a task with excellent achievement and
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan hasil istimewa
extra effort. The appreciation is given as Gift Certificate,
dan usaha ekstra. Apresiasi diberikan dalam bentuk
Gift Voucher and Gift Packages such as books and
Surat Penghargaan, Gift Voucher dan bingkisan-bingkisan
other type of gifts.
kecil seperti buku dan sebagainya. 2.
Penghargaan Direksi (Direksi Award)
2. Direksi Award
Penghargaan Direksi yang diberikan kepada setiap
Direksi Award given to every employee with best
pegawai dengan prestasi kerja individu terbaik yang
individual acheivement adjusted with the Company’s
disesuaikan dengan pencapaian laba perusahaan
income realization as an appreciation for every action
sebagai suatu bentuk apresiasi atas tindakan yang
based on corporate values and excellent and significant
sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan pencapaian
working achievement during one year period by employee
hasil kerja yang ditunjukkan secara istimewa dan
or task force in form of additional payment, reward
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
97
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
signifikan selama satu tahun oleh pegawai atau oleh
certificate from the Board of Directors or travelling
satu tim kerja berupa pemberian tambahan pendapatan,
with the Directors.
surat penghargaan dari Direksi, maupun perjalanan paket wisata bersama Direksi. Mekanisme penetapan pegawai yang berhak
Mechanism of employee selection to receive Direksi Reward
mendapatkan Direksi Reward dilakukan melalui
is done under following mechanism:
mekanisme:
Keterangan:
Description:
1)
Direksi menetapkan kebijakan untuk
1. Board of Directors implements policy to give
2.
memberikan Direksi Reward 2)
Penetapan kriteria persyaratan ditetapkan oleh
Direksi Reward. Determination of requirement set by the Employee
Komite Manajemen Kepegawaian (KMK) yang
Management Committee concerning result of
dilihat dari hasil penilaian KPI dan ketertiban
KPI evaluation and employee’s compliance (no
pegawai yang bersangkutan (tidak adanya
Warning Letter received throughout 2014 and
Surat Peringatan yang diterima sepanjang
good discipline level).
tahun 2014 dan tingkat kedisiplinan yang baik). 3)
Divisi SDM menyampaikan kriteria tersebut
3.
Human Capital Division submits all of these
kepada seluruh unit kerja dan cabang untuk
requirement to all units and branches to propose
meminta meminta usulan dan setiap pimpinan
recommendation from Unit Head or Branch Head
unit kerja atau kantor cabang untuk
to suggest list of employees to be nominated in
mengusulkan nama-nama pegawai yang di
the reward program.
nominasikan untuk memperoleh reward.
98
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
4)
Seluruh pimpinan unit kerja dan kantor cabang
4. All of Unit Head and Branch Head submit list of
menyampaikan nominasi seluruh nama
employee nomination recommended to receive
pegawai yang direkomendasikan untuk
the reward.
menerima reward. 5)
Divisi SDM menyampaikan seluruh nama-
5.
Human Capital Division delivers list of employees
nama pegawai yang diusulkan oleh seluruh
name by all Units or Branches to Employee
unit kerja atau cabang ke dalam Komite
Management Committee.
Manajemen Kepegawaian (KMK). 6)
3.
Komite Manajemen Kepegawaian (KMK)
6. Employee Management Committee undertakes
melakukan seleksi atas seluruh nama yang
selection process on list of employees passed
masuk sebagai nominasi untuk diusulkan
as nominee to be recommended to the Board of
kepada Direksi dan Direksi akan memutuskan
Directors and BOD will decide employees who
nama pegawai yang berhak memperoleh
will be granted by the reward based on BOD
reward berdasarkan keputusan Rapat Direksi.
meeting resolution.
Penghargaan Masa Kerja (Long Service Award)
3.
Long Service Award
Penghargaan Masa Kerja (Long Service award) diberikan
Long Service Award is given as an appreciation to
sebagai bentuk apresiasi kepada pegawai yang telah
employee with minimum 15 years working period
memiliki masa kerja minimal 15 tahun berturut-turut
consecutively with multiplication applied. The reward
dan kelipatannya. Penghargaan diberikan kepada
is given to employee as a trophy and gift determined
pegawai dalam bentuk Plakat dan Hadiah yang ditetapkan
by the Board of Directors.
oleh Direksi. Selain penghargaan yang diberikan manajemen Bank
Other than reward given by management of Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan kepada pegawai, dalam menjunjung komitmen
to the employees, to promote transparency commitment
transparansi dalam pengembangan dan pengelolaan sumber
on human capital development and management in Bank
daya manusia di Bank Kesejahteraan, maka manajemen
Kesejahteraan, the management has also determined
juga telah menetapkan penerapan punishment bagi pegawai
punishment for employee which is objectively reviewed and
yang dinilai secara obyektif telah melakukan pelanggaran
proven committed violation and/or fraud against Bank
dan/atau penyimpangan ketentuan Bank Kesejahteraan.
Kesejaheraan’s regulation.
Penerapan punishment dilakukan mengacu kepada SK
Punishment is applied referring to BOD Decree No. 80/2011/
Direksi No. 80/2011/SK tanggal 30 Juni 2011 yang
SK dated June 30, 2011 determining punishment by aligning
menetapkan pemberian sanksi sesuai dengan disesuaikan
with level of violation committed by considering type of
dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan dengan
fraud, fraud frequency, fraud weight, fraud intention and the
mempertimbangkan jenis pelanggaran, frekuensi pelanggaran,
Company’s rule related with the punishment, including:
bobot pelanggaran, adanya unsur kesengajaan, dan tata tertib perusahaan dengan pengenaan sanksi berupa: 1.
Surat Teguran.
1.
Warning Letter.
2.
Surat Peringatan Pertama.
2.
First Level Warning.
3.
Surat Peringatan Kedua.
3.
Second Level Warning.
4.
Surat Peringatan Ketiga/terakhir.
4.
Third/last Warning.
5.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
5. Employment Dismissal.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
99
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Selama tahun 2015, Bank Kesejahteraan telah memberikan
Throughout 2015, Bank Kesejahteraan has granted punishment
punishment berupa surat teguran sebanyak 26 surat, surat
as 26 warning letters, 16 first level warning (SP-1), 2 second
peringatan 1 (SP-1) sebanyak 16 surat, surat peringatan 2
level warning (SP-2), and 1 third level warning (SP-3) letter.
(SP-2) tidak terdapat pemberian sanksi berupa surat peringatan
All of these warning letters issued by Bank Kesejahteraan
2 (SP-2), surat peringatan 3 (SP-3) sebayak 1 surat. Semua
in 2015 are addressed for range of violations against
surat surat teguran dan surat peringatan yang diberikan
administrative and discipline. On the other words, throughout
Bank Kesejahteraan di tahun 2015 adalah pemberian
2015, there was no fraud committed by the employees.
punishment untuk pelanggaran yang berkaitan dengan tingkat kedisiplinan dan administratif. Dengan kata lain, sepanjang tahun 2015 tidak ditemukan pelanggaran yang bersifat fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pegawai. Untuk meminimalisir adanya penyimpangan atau pelanggaran
To minimize violation or fraud committed by the employees,
yang dilakukan pegawai, maka seluruh manajemen Bank
entire management of Bank Kesejahteraan will continue
Kesejahteraan terus melakukan pembinaan melalui komunikasi
performing development via direct communication via
langsung dalam forum morning briefing secara periodik dan
morning briefing forum periodically and continuously to
berkesinambungan untuk saling membangun kesadaran
mutually develop awareness towards compliance culture
terhadap budaya kepatuhan terhadap setiap ketentuan
with every regulation prevailed by Bank Kesejahteraan.
yang ditetapkan Bank Kesejahteraan.
100
Sumber Daya Manusia Bank Kesejahteraan di Masa Mendatang
Human Capital of Bank Kesejahteraan Going Forward
Sesuai perkembangan bisnis dan aktivitas usaha di masa
Development of business and activities in coming years
mendatang menjadi tuntutan bagi Bank Kesejahteraan untuk
have provided a notable challenge for Bank Kesejahteraan
terus menerus melakukan perbaikan sekaligus pengembangan
to continuously focus in undertaking improvement and
dalam mempersiapkan sumber daya manusia sebagai salah
development to prepare human capital as a potential of the
satu kekuatan perusahaan. Dengan semangat transformasi
Company’s infrastructure. Within transformation spirit and
yang bergerak secara sustainable, maka pada tahun 2016
sustainable move, in 2016 Bank Kesejahteraan through
Bank Kesejahteraan melalui Divisi Human Capital telah
Human Capital Division has created set of policies on human
menetapkan kebijakan dibidang sumber daya manusia untuk
capital aspect to support all of the Company’s strategic
mendukung seluruh strategi perusahaan:
initiatives, including:
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Kebijakan Policy
Strategi Strategy
Sasaran Objective
Melakukan rekrutmen sesuai kebutuhan organisasi . Recruitment based on organization needs.
Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia jangka pendek dan jangka panjang. Short-term and long-term human capital.
Meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan kinerja dan kompetensi. Improving employee’s welfare based on performance and competency.
Perbaikan kesejahteraan pegawai. Employee welfare improvement.
Menyusun rencana pendidikan dan sertifikasi sesuai dengan gap kompetensi dan regulasi perbankan. Preparing education and certification plans based on competency gap and banking regulation.
Peningkatan kompetensi pegawai. Employee welfare improvement.
Melanjutkan internalisasi budaya kerja melalui program-program yang mendorong perbaikan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Advancing working culture internalization through several programs that will support service improvement and customer satisfaction.
Budaya Kerja. Working Culture.
Meningkatkan pembinaan pegawai melalui coaching dan counseling. Intensifying employee development through coaching and counseling.
Pembinaan pegawai. Employee development.
Melakukan sosialisasi ketentuan. Implementing regulation socialization.
Sosialisasi. Socialization.
Meningkatkan sarana dan prasarana, melalui peyempurnaan struktur organisasi. Improving facilities and infrastructure, by improving organization structure.
Melakukan kajian mengenai struktur organisasi sesuai dengan perkembangan usaha bank. Performing review on organization structure based on bank’s business development.
Penyempurnaan struktur organisasi. Organization structure improvement.
Melakukan kaderisasi tingkat pimpinan. Performing top management caderization.
Mengembangkan kompetensi utama bagi lulusan ODP dan atau MMDP. Developing main competency for ODP and MMDP graduates.
Kaderisasi Pimpinan. Leadership Caderization.
Melakukan perencanaan sumber daya manusia dan rekrutmen untuk mendukung kegiatan usaha bank. Human Capital planning and recruitment to support bank’s business activity.
Meningkatkan kualitas seluruh sumber daya manusia yang ada. Developing quality of existing human capital.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
101
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Kemudahan Akses Informasi Kepada Pegawai
Information Access for Employee
Untuk mempermudah penyampaian informasi kepada
To support information disclosure to the employee, in 2015,
pegawai, pada tahun 2015 Bank Kesejahteraan telah
Bank Kesejahteraan has performed following programs:
melakukan hal-hal sebagai berikut: 1.
Penyebaran hardcopy Surat Keputusan Direksi ke
1.
Disseminating hardcopy of BOD Decree to all related
seluruh unit kerja terkait dengan remunerasi (untuk
unit in terms of remuneration (for salary and grade
penyesuaian gaji dan grade serta pembayaran THR
appraisal as well as THR and bonus payment).
dan bonus). 2.
3.
4.
Penyebaran Surat Keputusan Direksi dan memo internal
2.
Disseminating BOD Decree and internal memo to the
ke seluruh unit kerja yang menginformasikan setiap
unit that informs every changes on Bank Kesejahteraan’s
kali terjadinya perubahan pejabat Bank Kesejahteraan.
management.
Sedangkan informasi mengenai rekrutmen dilakukan
3. Meanwhile, information related with recruitment was
melalui pemasangan lowongan kerja melalui website
performed through job vacancy publication in Bank
Bank Kesejahteraan (www.bankkesejahteraan.co.id/
Kesejahteraan website (www.bankkesejahteraan.co.id/
karir), poster di lembaga-lembaga pendidikan, dan portal
career), posters placement at educational institutions
job online.
and job online portal.
Informasi mengenai perusahaan dilakukan melalui
4. Information about the Company is available via Document
Document Management System (DMS) adalah software
Management System (DMS) as web-based or application
atau aplikasi berbasis web untuk menyimpan, mengelola,
to record, manage and track electronic document/
serta melacak dokumen/gambar elektronik yang berasal
picture from paper-based information converted into
dari informasi paper-based yang dikonversi menjadi
electronic document using scanner machine, DMS has
dokumen elektronik dengan menggunakan mesin
a function to access online Corporate Manual Book
scanner, DMS memiliki fungsi untuk meng akses Buku
(BPP), Signature Verification System (SVS) and
Pedoman Perusahaan (BPP) online, Signature Verification
correspondence.
System (SVS) dan persuratan. 5.
Informasi mengenai kehadiran, cuti, medical dan pelatihan pegawai dilakukan melalui HRMS.
employee training are available via HRMS.
Fungsi Kesekretariatan
Secretariat Function
Kesekretariatan Bank Kesejahteraan berada di bawah Divisi
Bank Kesejahteraan Secretariat Function is under Human
SDM yang mengemban fungsi dan tanggung jawab dalam
Capital Division who serves function and responsibility in
penyusunan dan penatausahaan dokumentasi segala
preparing and administering documentation of every policy,
kebijakan, perencanaan dan melakukan komunikasi dengan
planning and communicating with all parties for the Company’s
segala pihak demi kepentingan perusahaan. Dalam
interest. In carrying out its function, secretariat is assisted
menjalankan fungsinya, keskretariatan dibantu oleh segala
by all parties to commence relationship with external and
pihak dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun
internal parties to accommodate every interest from every
internal agar dapat mengakomodasikan segala kepentingan
stakeholders.
dari segenap pemangku kepentingan.
102
5. Information about prescence, leaves, medical and
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Dalam hubungan dengan pihak eksternal dipelihara dengan
In properly building relationship with external party, mainly
baik, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang
to comply with the obligation mandated to be performed
harus dilakukan oleh Bank Kesejahteraan untuk memberikan
by Bank Kesejahteraan to provide an explanation on the
keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional, serta
performance, operational activity and other aspects required
hal-hal lain yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan.
by the stkaholders. All of these commitments are done
Segala hubungan tersebut dilakukan antara lain melalui
through performance discussion meeting, and periodic
kegiatan pertemuan pembahasan kinerja, penyampaian
financial report submission.
laporan keuangan secara periodik. Sesuai dengan SK Direksi No. 58/2012/SK-SDM tanggal
According to BOD Decree No. 58/2012/SK-SDM dated June
11 Juni 2012 maka fungsi utama Bidang Kesekretariatan
11, 2012, main function of Secretariat Function is to perform
adalah melakukan kegiatan administrasi dokumentasi
corporate documentation administration, ensure the
perusahaan, memastikan terlaksananya kegiatan RUPS,
implementation of GMS, recording the listed shares, and
pencatatan saham-saham yang diterbitkan, serta pelaporan/
reporting/follow-up to authorized parties and ensure expedition
tindak lanjut kepada pihak-pihak yang berwenang dan
support for all units in Head Office. Meanwhile, main duties
memastikan dukungan ekspedisi bagi seluruh unit kerja di
as the responsibility of Secretariat Function are including:
Kantor Pusat. Sedangkan tugas pokok yang menjadi tanggung jawab Bidang Kesekretariatan, meliputi: 1.
Penatausahaan administrasi seluruh dokumen penting
1. Administering every important corporate document.
perusahaan. 2.
Memastikan terlaksananya kegiatan RUPS/RUPSLB
2. Ensuring the implementation of GMS/EGMS including
termasuk pencatatan saham yang diterbitkan serta
recording listed shares as well as report/follow up to
pelaporan/tindak lanjut kepada pihak-pihak yang
interest parties.
berkepentingan. 3.
Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan
3. Responsible on the implementation of Corporate Social
tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility (CSR program of Bank Kesejahteraan.
Responsibility) Bank Kesejahteraan. 4.
Memberikan dukungan administrasi dan ekspedisi surat menyurat di Kantor Pusat.
5.
4.
Providing administration and mailing expedition support at Head Office.
Selain melakukan hubungan dengan seluruh
5. Besides undertaking relationship with all stakeholders,
stakeholders, fungsi kesekretariatan juga melakukan
secretariat function also carries fonction to disseminate
fungsi dalam menyebarluaskan segala informasi
every information on Bank Kesejahteraan to all
mengenai Bank Kesejahteraan kepada segenap pegawai
employees of Bank Kesejahteraan as an important
Bank Kesejahteraan sebagai salah satu elemen penting.
element. Information disclosed might be spread through
Informasi yang disampaikan dapat dilakukan melalui
various media as well as internal forum.
berbagai media maupun bentuk forum internal.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
103
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
TEKNOLOGI INFORMASI
information technology
Di dalam dukungannya pada aktivitas kegiatan bisnis dan
As support for Bank’s business and operational activities,
operasional Bank, Penyelenggaraan Teknologi dan Sistem
Information Technology and System implementation at
Informasi Bank Kesejahteraan sebagai business solution
Bank Kesejahteraan as business solution and service
dan service provider dalam mendukung aktivitas bisnis serta
provider to support business activity as well as bringing
pemberian nilai tambah (value added), berupa peningkatan
added-values, in terms of business competitiveness by
kemampuan daya saing usaha melalui penciptaan produk-
creating bank’s products based on technology such as
produk bank yang berbasis pada teknologi berupa layanan
e-channel services or improvement in operational process,
E-channel maupun peningkatan di dalam kelancaran
business growth and transformation in relation with
operasional, pertumbuhan dan transformasi usaha baik
service to customers, accuracy and transaction speed
terkait dengan pelayanan nasabah, akurasi dan kecepatan
up to Bank Kesejahteraan performance growth, including
transaksi, hingga peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan,
IT Risk Management (MRTI) implementation requirement
termasuk di dalamnya pemenuhan penerapan Manajemen
fulfillment.
Risiko TI (MRTI). Sebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank
As a banking industry player, Bank Kesejahteraan continues
Kesejahteraaan terus melakukan pengembangan sistem
to develop system and procedure according to every
dan prosedur sesuai dengan segala prosedur dan ketentuan
procedure and regulation that had been stipulated expected
yang ditetapkan dengan harapan dapat mengakomodir
to accommodate service to customers improvement as
peningkatan pelayanan nasabah sebagai prioritas Bank
priority of Bank Kesejahteraan. Realizing this urgency,
Kesejahteraan. Menyadari pentingnya hal tersebut, Bank
Bank Kesejahteraan has stipulated IT vision and mission
Kesejahteraan telah menetapkan visi dan misi IT untuk
to bring better information service and access.
memberikan kemudahan layanan dan akses informasi yang lebih baik lagi.
Visi
Vision
Menjadikan Teknologi dan Sistem Informasi sebagai solusi
Bringing Information Technology as an effective, efficient
bisnis dan penyedia jasa layanan handal dalam mendukung
and optimum supporting tools to fulfill operational, business
aktivitas bisnis dan operasional Bank agar efektif dan efesien,
development and Bank service quality improvement needs.
dan mampu memberikan kemampuan bersaing.
Mission
Misi 1.
Menciptakan Sumber Daya Manusia yang dapat
1.
memanfaatkan Teknologi Informasi untuk efesiensi
effectiveness.
dan efektivitas kerja. 2.
Melakukan Optimalisasi Sistem Proses melalui
Creating Human Capital with a competency to utilize Information Technology for working efficiency and
2.
Performing Process System Optimation by utilizing Information Technology in correct and proper manners.
pemanfaatan Teknologi Informasi secara tepat dan benar. 3.
Menyediakan Teknologi Informasi yang handal (efficient
Providing reliable (efficient & effective), easy to be
& effective), mudah dikembangkan (adaptive & flexible),
developed (adaptive & flexible), user friendly and
aman (secure), mudah pengelolaannya (user friendly),
integrated Information Technology.
dan terintegrasi (integrated).
104
3.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
4.
Pengembangan teknologi informasi yang menyangkut
4.
Developing information technology related with
regulasi, kebijakan intern, pengembangan produk baru
regulation, internal polocy and new product development
maupun pengembangan sistem.
as well as system development.
Program IT Tahun 2015
2015 IT Program
Sepanjang tahun 2015 , Teknologi dan Sistem Informasi
Throughout 2015, Information Technology and System of
Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai aktivitas
Bank Kesejahteraan has supported series of activities, in
kegiatan, diantaranya yang terkait dengan pengembangan
relation with products development business support,
produk dan dukungan bisnis, sistem operasional, sistem
operational system, reporting system as well as compliance
pelaporan dan pemenuhan kebutuhan regulasi melalui
with regulation by creating following features:
penciptaan produk-produk : 1.
Produk Kerdit Scoring System “VisionLaps”,
1. Loan Scoring System “VisionLaps” Product,
2.
Produk Dana delivery channel SMS banking.
2.
SMS banking delivery channel fund product.
3.
Produk layanan “System Recording”,
3.
“System Recording” service product,
4.
Produk Pengolahan Data “Data Management System”.
4.
“Data Management System”.
5.
Produk Support.”Help Desk System”.
5.
”Help Desk System” Supporting Product
6.
Pengembangan operasional System SKN Next
6.
SKN Operational System Next Generation Development
Generation. 7.
Penyesuaian sistem penerapan kebijakan regulasi
7. Regulation Policy Implementation System Adjustment
berupa APU PPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
in form of APU PPT (Anti Money Laundering and Terrorism
Pendanaan Terorisme) & NICCS (National Standard
Financing Prevention) & NICCS (National Standard
Indonesian Chip Card Spesification)
Indonesian Chip Card Spesification)
Implementasi Kinerja IT Tahun 2015
IT Performance Implementation in 2015
Aktivitas kegiatan Teknologi dan Sistem Informasi Bank
In 2015, Information Technology and System activities at
Kesejahteraan tahun 2015 dalam pelaksanaan implementasinya
Bank Kesejahteraan for the implementation is done in stages,
dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berkesinambungan
leveling and ongoing basis referring to Information Technology
dengan mengacu pada Rencana Strategis Teknologi Informasi
Strategic Plan and Bank Business Plan with activities as
(Information Teknologi Strategic Plan) dan Rencana Bisnis
follows:
Bank (Business Plan), berikut aktivitas kegiatannya :
Dukungan Teknologi Informasi untuk Pengembangan Produk dan Layanan
Information Technology Support for Products and Services Development
Sepanjang tahun 2015 , Teknologi dan Sistem Informasi
Throughout 2015, Information Technology and System at
Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai aktivitas
Bank Kesejahteraan had carried out various activities, namely
kegiatan, seperti diantaranya pengembangan bisnis melalui
business development through fund product and network
pengembangan produk dana maupun jaringan (delivery
(delivery channel), development related with operational and
channel), pengembangan terkait operasional dan sistem
system support, system compliance with regulatory policy
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
105
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
support, pemenuhan penyesuaian sistem terhadap
implementation and Management Information System (MIS)
pemberlakuan penerapan kebijakan regulasi, dan
development.
pengembangan Sistem Informasi Managemen (MIS). Didalam upaya mendukung pengembangan produk dan bisnis,
In effort to support product and business development,
sistem teknologi yang dikembangkan dan diimplementasikan
technology system that is especially developed and
khusus terkait produk kredit konsumer sebagai segmentasi
implemented related with consumer loan product as new
kredit baru adalah berupa aplikasi Scoring System “VLAPS”,
loan segmentation was “VLAPS” Scoring System application,
Sistem VLAPS dimanfaatkan sebagai aplikasi pemrosesan
the VLAPS System was addressed as integrated loan
kredit yang terintegrasi dengan sistem CoreBanking Bank
application process application with Bank Vision CoreBanking
Vision. Sejak dioperasionalkan bulan Mei 2015 hingga Desember
System. Since its operation in May 2015 until December
2015 sistem VLAPS sudah memproses hampir 20.000
2015, VLAPS system had processed almost 20,000 consumer
nasabah kredit konsumer.
loan customers.
Sementara untuk produk dana pengembangan sistem
However, for fund product development, the technology
teknologi adalah dengan diterapkannya SMS Banking sebagai
system was used within the implementation of SMS Banking
salah satu layanan e-Channel Bank. Layanan SMS Banking
as one of Bank e-Channel services. The SMS Banking service
bersifat mobile melalui HP berbasis teknologi Symbian,
is mobile based using Mobile Phone with Symbian, BlacBerry
BalckBerry maupun Android. Sistem e-Channel ini mulai
or Android operating systems. The e-Channel system is
dioperasionalkan pada November 2015, dengan fitur layanan
started to be operated in November 2015 with service
berupa informasi saldo dan informasi transaksi, transfer
feature of balance information and transaction information,
antar rekening maupun antar Bank, pembelian voucher,
inter accounts and inter bank transfer, voucher, ticket and
ticket, dll, serta pembayaran biller.
other purchases as well as billing payment.
Dukungan Teknologi Informasi Untuk Kebutuhan Sistem Informasi Manajemen
Information Technology Support for Management Information System
Untuk peningkatan kualitas layanan nasabah dalam hal
To improve quality of service to the customers in terms of
penyediaan sarana penyampaian informasi maupun keluhan,
information and complaint delivery channel, besides available
selain telah diterapkannya sistem Call Center yang beroperasi
via 24 hours Call Center system, Bank Kesejahteraan also
24 jam, Bank Kesejahteraan sejak Oktober 2015 telah
has implemented “Recording System” application since
menerapkan juga aplikasi “Recording System”, yang digunakan
October 2015, used as mechanism for delivering confirmation
sebagai sarana untuk penyampaian konfirmasi hasil
on (consumer) loan approval from the Bank to the customers.
persetujuan kredit (konsumer) dari Bank kepada nasabah.
The system is integrated with CoreBanking system (VLAPS
Sistem ini terintegrasi dengan sistem CoreBanking (modul
modul), through this system, every aspect related with loan
VLAPS), melalui sistem ini segala hal yang menyangkut hasil
approval confirmation is automatically recorded, to be later
konfirmasi persetujuan pemberian kredit tercatat secara
used as document file (softcopy).
otomatis, untuk selanjutnya dijadikan sebagai file dokumen (softcopy).
106
Dalam pemenuhan standarisasi pengelolaan dokumentasi,
In the compliance with documentation management
Bank Kesejahteran sejak awal tahun 2015, telah menerapkan
standardization, since early of 2015, Bank Kesejahteraan
sistem “Data Management System” yang berbasis Web
has implemented Web-based Data Management System.
(Web Base). Dengan sistem ini segala dokumen hardcopy,
Within this system, every hardcopy document, in form of
baik berupa BPP, SK Dir, dan dokumen Kredit dikonversi
BPP, BOD Decree and Credit Document are converted into
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
menjadi data dalam bentuk Softcopy (file). User pengguna
softcopy data (file). Document user will be able to access
dokumen dapat mengakses dokumen yang dibutuhkan
the documents required without time and place boundaries.
tanpa harus dibatasi waktu dan tempat. Bank Kesejahteraan sejak pertengahan 2015, telah
Since mid of 2015, Bank Kesejahteraan has operated Web-
mengoperasionalkan aplikasi “Help Desk System” berbasais
Based “Help Desk System” application as manifestation of
Web, sebagai wujud dari komitmen peningkatan percepatan
response acceleration in providing support and assistance
respon dalam pemberian dukungan dan bantuan penyelesaian
for internal user issues settlement. Within Help Desk System
dan penuntasan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
application, every issues and complaint will be recorded in
user internal. Dengan aplikasi Help Desk System segala bentuk
the system, that the administration and settlement process
permasalahan dan keluhan tercatat secara sistem, sehingga
will be well monitored and distributed.
pengadministrasian dan proses penyelesaiannya dapat termonitor dan terdistribusi dengan baik.
Dukungan Teknologi Informasi Untuk Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Information Technology Support for Human Capital Requirement
Sejalan dengan betambahnya jumlah pegawai dari Bank
In line with increasing employees numbers of Bank
Kesejahteraan Ekonomi, maka pemanfaatan sistem yang
Kesejahteraan Ekonomi, system application that conforms
sesuai dengan kebutuhan diperlukan untuk melaksanakan
with requirement is needed to implement beter human
manajemen sumber daya manusia yang lebih baik. Untuk
capital management. To renew the old system, Bank
memperbarui sistem yang lama, Bank Kesejahteraan Ekonomi
Kesejahteraan has developed Human Resources Management
telah mengembangkan aplikasi Human Resources
System (HRMS) application that has been implemented
Management System (HRMS) yang telah diimplementasikan
since 2012.
sejak tahun 2012.
Dukungan Teknologi Informasi Untuk Kebutuhan Pemenuhan Regulasi
Information Technology Support for Regulatory Compliance
Implementasi pelaksanaan kepatuhan terhadap kebijakan
Implementation of compliance with regulation is manifested
regulasi, diwujudkan Bank Kesejahteraan dalam bentuk
by Bank Kesejahteraan as adjustment and/or fulfillment,
penyesuaian dan/atau pemenuhan, baik berupa penyesuaian
both in terms of application system adjustment, new
sistem aplikasi, pemenuhan kebutuhan modul aplikasi baru,
application modul requirement fulfillment and license support
maupun kelengkapan lisensi-lisensi serta implementasi
as well as technology risk implementation in the system,
penerapan risiko teknologi pada sistem, berikut penyesuaian
the adjustment/fulfillment is described below:
dan/atau pemenuhan dimaksud : 1.
Penyesuaian sistem Core Banking terkait implementasi
1.
Core Banking system adjustment related with National
Sistem Kliring Nasional-Next Generation (SKN NG) sejak
Clearing System – Next Generation (SKN NG)
pertengahan tahun 2015. Dengan penyesuaian yang
Implementation since mid of 2015. Within the adjustment
dilakukan maka transaksi pengiriman uang nasabah dapat
done, customer’s cash transfer transaction can be
jauh lebih cepat, hal ini dikarenakan sudah terintegrasinya
done faster, this is due the integration of CoreBanking
sistem CoreBanking dengan sistem SKN BI.
system with SKN BI system.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
107
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
2.
Penyesuaian modul aplikasi APU PPT (Anti Pencucian
2. APU PPT (Anti Money Laundering and Terrorism Financing
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme) sesuai
Prevention) application modul adjustment according
perubahan ketentuan regulasi yang ada. Penyelesaian
to current regulatory change. APU PPT application
penyesuaian aplikasi APU PPT dilakukan pada Desember
adjustment completion was done in 2015. The adjusted
2015. Aplikasi APU PPT hasil penyesuaian memiliki
APU PPT application is supported with data support
kelengkapan pendataan serta perhitungan risiko
and risk calculation by system.
dilakukan secara sistem. 3.
Penyesuaian sistem switching terkait penerapan Chip
3.
Swiitching system adjustment related with Chip Card
Card (kebijakan NICCS), telah diselesaikan pada
implementation (NICCS policy), that has been completed
Desember 2015, dan dengan sistem switching hasil
in December 2015, and within this adjusted switching
penyesuian ini maka Bank Kesejahteraan telah siap
system, Bank Kesejahteraan has been ready for Chip
apabila kebijakan penerapan kartu ATM berbasis Chip
ATM card implementation.
(Chip Card) akan diberlakukan.. 4.
Penyesuaian jumlah lisensi nasabah sistem CoreBanking
4. Adjustment of total customers license in “Bank Vision”
“Bank Vision”, dari yang sebelumnya 15.000 menjadi
CoreBanking system, from previously 15,000 to 25,000.
25.000. Penyesuaian ini dilakukan dalam rangka
The adjustment was done as anticipation of Bank’s
antisipasi dari pengembangan bisnis Bank, khususnya
business development, especially for consumer loan
untuk nasabah kredit konsumer.
customers.
Tata Kelola Audit Teknologi Informasi
Information Technology Audit Governance
Sepanjang tahun 2015, Divisi Audit telah melaksanakan
Throughout 2015, the Audit Division has been conducted
audit rutin baik audit umum maupun audit Teknologi
regular audits both general audit and Information Technology
Informasi terhadap seluruh unit kerja termasuk kantor-
audit for all units including branch offices, in accordance
kantor cabang sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan
with the Annual Audit Program (PKAT) 2015 as has been
(PKAT) tahun 2015 yang telah disetujui oleh Direktur
approved by the Director. Implementation of the entire
Utama. Pelaksanaan seluruh program kerja tersebut
program becomes a commitment to comply with Bank
sebagai wujud komitmen atas pemenuhan terhadap
Indonesia Regulation No. 1 /6/ PBI/1999 regarding
peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tentang
Compliance Director Assignment Implementation of Standard
Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar
Bank Internal Audit (SPFAIB) and Bank Indonesia regulation
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dan
No. 9/15/PBI/2007 dated November30, 2007 and Bank
peraturan Bank Indonesia No.9/15/PBI/2007 tanggal 30
Indonesia Circular Letter No. 9/30/DPNP dated December
November 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.9/30/
12, 2007 concerning Guidelines for Application of Risk
DPNP tanggal 12 Desember 2007 tentang Pedoman
Management in the Use of Information Technology by
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi
Commercial Banks.
Informasi oleh Bank Umum.
108
Aktivitas pemeriksaan Teknologi Informasi yang dilakukan
Information Technology audit activity carried by Audit Division
oleh Divisi Audit sepanjang tahun 2015 antara lain melakukan
in 2015, among others, conduct an investigation for all the
pemeriksaan terhadap seluruh unit kerja dan kantor – kantor
working units and offices - branch office in accordance with
cabang sesuai dengan rencana Audit Tahunan dan juga audit
the Annual Audit plan and also a special audit in Information
khusus terhadap Manajemen Risiko penggunaan Teknologi
Technology Risk Management implementation in Technology
Informasi pada Divisi Teknologi. Auditor TI juga bertindak
Division. IT auditors also acted as partner and counterpart
sebagai partner dan counterpart audit external serta
of the external audit and monitored the follow-up on audit
melakukan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi
recommendations, both internal and external audit results,
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
hasil audit, baik hasil audit internal maupun external terutama
especially regarding the improvement of GCG and Profile
menyangkut perbaikan GCG dan Profil Risiko.Disamping itu
Risiko. Despite that IT auditors also conducted socialization
Auditor TI juga melakukan sosialisasi dan pembinaan terkait
and training in relation with internal control effectiveness
efektivitas pengendalian intern terhadap seluruh unit kerja
for all units both during the exit meeting and knowledge
baik pada saat exit meeting maupun knowledge sharing
sharing forum facilitated by the Bank for internal employees
yang difasilitasi oleh Bank untuk keperluan intern pegawai
by in-house activities.
secara In-house.
Rencana Teknologi Informasi Tahun 2016
Information Technology Plan 2016
Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Bank kesejahteraan
In 2016, Information Technology Systems Development at
tahun 2016, di prioritaskan pada penciptaan teknologi yang
Bank Kesejahteraan will give priority to the developmnt of
handal didalam dukungannya pada pengembangan produk
reliable technology as support for product development and
dan peningkatan bisnis Bank. Sasaran pengembangan IT
the Bank's business development. Goals of IT development
lebih ditekankan pada perspektif Customer, Internal Process
will have grater emphasis on Customer, Internal Process
dan People Development.
and People Development perspectives.
Dalam sasaran perspektif customer adalah berupa peningkatan
In the customer perspective the goals are to increase
customer base melalui penambahan mesin ATM pada publik
customer base through the addition of ATM machines in
area, peningkatan lisensi nasabah CoreBanking Bank Vision
public areas, to increase customer license CoreBanking
dari 25.000 menjadi 50.000 nasabah.
Bank Vision from 25,000 to 50,000 customers.
Untuk perspektif Internal Process, penerapan pengembangan
For Internal Process perspective, IT development application
IT lebih pada pemenuhan regulasi BI/OJK, mulai dari strategic
is more focused on compliance with BI/OJK Regulation,
IT Bank, penyesuaian sistem aplikasi, pelaksanaan ketentuan
starting from Bank strategic IT, the adjustment of application
seperti kesiapan penerapan NICCS, pengujian BCP, peningkatan
system, regulation implementation such as the readiness
standar kualitas Data Center dan Data Recovery Center, serta
of the NICCS application, BCP Trial, improve Data Center
penyelesaian temuan audit OJK/BI/.
and Data Recovery Center quality standard, as well as the completion of the audit findings from OJK/BI.
Di samping pemenuhan atas hal-hal yang terkait dengan
Besides compliance with provisions related to product
pengembangan produk, jaringan kantor, dan pola kemitraan
development, office networks, and cooperative partnership
dengan koperasi menjadi prioritas utama yang harus dijalankan
with main priority that has to be executed in 2016.
pada tahun 2016. In People Development perspective, in 2016 the implementation Dalam perspektif People Development, untuk tahun 2016
of compliance culture, and risk awareness culture as well as
adalah pada implementasi budaya kepatuhan, dan budaya
corporate governance improvement. On the other hand, there
sadar risiko serta perbaikan GCG. Disisi lain kebutuhan
is a necessity for IT personnel competency development by
pengembangan kompetensi pegawai IT berupa penyertaan
participation in educational activities and personal training in
dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan personal pada
educational institutions and other trainings related to their
lembaga pendidikan & training terkait bidang masing-
respective fields in the Technology Division.
masing yang ada di Divisi Teknologi.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
109
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
ASPEK PEMASARAN Marketing ASpecTS
Program pemasaran yang terpadu dan terencana akan menjamin terwujudnya brand awareness yang kuat Bank Kesejahteraan serta memberi kemudahan bagi nasabah baru maupun existing untuk mengenal produk dan fitur jasa layanan perbankan yang diberikan oleh Bank Kesejahteraan. Integrated and well-planned marketing program will ensure establishment Bank Kesejahteraan’s strong brand awareness as well as providing convenience for new and existing customers to acknowledge features banking products and services provided by Bank Kesejahteraan.
Strategi Pemasaran
Marketing Strategy
Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha untuk memastikan
Bank Kesejahteraan seeks to ensure target achievement
pencapaian target baik di bidang penghimpunan dana,
both on fund collection, loan disbursement as well as network
penyaluran kredit, maupun ketersediaan jaringan dan layanan
and services availability to meet every customer’s demand
sehingga dapat memenuhi harapan nasabah terhadap
for Bank Kesejahteraan’s service access and speed.
kemudahan dan kecepatan layanan dari Bank Kesejahteraan.
110
Oleh karena itu, sepanjang tahun 2015 Bank Kesejahteraan
Therefore, throughout 2015, Bank Kesejahteraan has managed
telah berusaha merealisasikan perbaikan strategi pemasaran
to bring improvement on marketing strategy covering product
yang meliputi program pengembangan product awareness,
awareness development program, promotion program
pelaksanaan program promosi, serta peningkatan kompetensi
execution, and developing competence of marketing role
peran pemasaran sehingga nasabah lebih mengenal produk
that our customers will further acknowledge Bank
jasa Bank Kesejahteraan dan menumbuh-kembangkan
Kesejahteraan’s products and services while also fostering
loyalitas dari nasabah existing maupun ketertarikan dari
loyalty of our existing customers and attract new customers
calon nasabah baru untuk menjalin hubungan bisnis jangka
to engage in long-term business commitment with Bank
panjang bagi Bank Kesejahteraan.
Kesejahteraan.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Pengembangan Product Awareness
Product Awareness Development
Bank Kesejahteraan telah melakukan pengembangan
Bank Kesejahteraan has developed the product feature
modifikasi fitur produk yang disesuaikan dengan
modification that has been aligned by considering
memperhatikan karakteristik kebutuhan nasabah sebagai
characteristic of customer’s needs as our marketing strategy
strategi pemasaran untuk nasabah baru maupun nasabah
applied for new and existing customers. Through the
existing. Melalui pengembangan fitur produk ini, Bank
development of this product feature, Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan berharap dapat memenuhi target dalam
assumes to met the target in fulfilling customer’s needs
terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan nasabah terhadap
and satisfaction towards evailability of banking services
kehadiran layanan perbankan yang disediakan oleh Bank
provided by Bank Kesejahteraan.
Kesejahteraan. Komposisi struktur dana Bank Kesejahteraan yang masih
Composition of Bank Kesejahteraan’s fund structure is still
didominasi oleh Deposito menjadi salah satu faktor yang
dominated by Time Deposit as a factor underpinning product
mendasari pengembangan product awareness khususnya
awareness development mainly on Saving Accounts feature.
untuk fitur produk Tabungan. Program Semarak Tabungan
Semarak Tabungan Mesra Program with direct prize is one
Mesra Berhadiah Langsung menjadi salah satu program
of the program created by Bank Kesejahteraan to encourage
yang dibangun Bank Kesejahteraan untuk menggiatkan
collection of saving accounts collection as low-cost funding
penghimpunan komposisi tabungan sebagai basis pendanaan
basis by offering direct prize to our customers.
yang berbiaya rendah melalui program pemberian hadiah langsung kepada nasabah. Semangat menumbuhkan product awareness tidak hanya
Spirit to grow product awareness is not only targeted to
ditujukan untuk nasabah di luar lingkungan Bank Kesejahteraan.
customers from Bank Kesejahteraan’s external circumstances.
Bank Kesejahteraan juga giat menumbuhkan awareness
Bank Kesejahteraan also intensively raises awareness of
bagi pegawai Bank Kesejahteraan yang notabene juga
Bank Kesejahteraan’s employee as part of our existing
termasuk bagian dari nasabah existing melalui Program
customers under Program Khusus Pemasaran Karyawan
Khusus Pemasaran Karyawan (PROSPEK) yang melibatkan
(PROSPEK) involving all employees in Bank Kesejahteraan
seluruh karyawan Bank Kesejahteraan dalam rangka
to disseminate Semark Tabungan Mesra Berhadian Program.
pemasaran Program Tabungannya. Bank Kesejahteraan juga telah berpartisipasi dalam berbagai
Bank Kesejahteraan has also participated in various exhibitions
kegiatan pameran di tingkat nasional serta mengikutsertakan
at national level as well as participating potential customers
nasabah potensial dalam program customer gathering untuk
on customer gathering program to bolster partnership
menguatkan jalinan kerjasama dengan nasabah dari berbagai
relationship with customers in every level to build awareness
kalangan dalam membangun awareness terhadap produk
on Bank Kesejahteraan’s products and services. Every
dan layanan Bank Kesejahteraan. Setiap program pemasaran
marketing activity was done comprehensively by entire
dilakukan secara menyeluruh oleh seluruh jaringan kantor
network in Bank Kesejahteraan’s office across Indonesia
Bank Kesejahteraan di Indonesia, yakni di Jakarta, Semarang,
including Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang,
Bandung, Surabaya, Padang, Makassar, dan Banjarmasin.
Makassar, and Banjarmasin.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
111
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Pelaksanaan Program Promosi
Implementation of Promotion Program
Dari sisi sumber daya manusia, Bank Kesejahteraan terus
On human resources aspect, Bank Kesejahteraan continues
melakukan penambahan dan peningkatan kompetensi
to recruit and develop competency of existing marketing
tenaga pemasar yang ada mengenai produk dan jasa layanan
staff about products and services of Bank Kesejahteraan
dari Bank Kesejahteraan sehingga seluruh tenaga pemasar
that all of marketing staffs will be able to sell complete and
dapat memasarkan produk dan jasa yang lengkap dan
accurate products and services based on the customer’s
menyeluruh sesuai dengan kebutuhan nasabah sekaligus
needs and being the financial and business advisor for the
menjadi financial and business advisor bagi nasabah. Nasabah
customers. The customers gave positive response to every
merespon positif atas setiap program yang dilakukan Bank
program undertaken by Bank Kesejahteraan to collect low-
Kesejahteraan dalam rangka menghimpun dana murah.
cust fund. Departing from this condition, Bank Kesejahteraan
Melihat kondisi tersebut, Bank Kesejahteraan akan terus
will continue product marketing innovation in sustainable
melaksanakan inovasi pemasaran produk secara
basis.
berkesinambungan.
Pengembangan Jaringan
Network Development
Pengembangan jaringan dan layanan baik dalam bentuk
Development of network and services both and e-channel
konvensional maupun e-channel menjadi salah satu strategi
are part of Bank Kesejahteraan’s marketing strategy to give
pemasaran Bank Kesejahteraan untuk memberikan nilai
added-value, convenience and speed of access for the
tambah, kemudahan, dan kecepatan akses bagi kebutuhan
cutomer’s needs. Access improvement was performed by
nasabah. Peningkatan akses dilakukan melalui pembukaan
opening new operational network in new area to optimize
jaringan kerja di wilayah baru untuk memaksimalkan potensi
business potential in certain area with partnership commitment
bisnis pada daerah yang telah memiliki jalinan kerjasama
with Koperasi movement and still holds promising potential
dengan gerakan koperasi cukup banyak dan peluang potensi
regarding Bank Kesejahteraan’s business development.
yang menjanjikan bagi pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan. Di sisi lain, peningkatan akses layanan nasabah melalui
On the other hand, improvement on customer service through
e-channel menjadi salah satu strategi pemasaran yang difokuskan
e-channel becomes a marketing strategy focused on
pada penambahan jaringan ATM serta penambahan fitur layanan
expansion of ATM network and additional feature of payment
payment point dalam menerima pembayaran tagihan utilitas.
point service in receiving payroll of utility bills. Improvement
Peningkatan akses layanan melalui e-channel bertujuan untuk
in service access through e-channel aims to bring Bank
mendekatkan keterjangkauan Bank Kesejahteraan dengan
Kesejahteraan’s coverage closer to the customers that
nasabah sehingga nasabah mendapatkan kemudahan dan
customers will gain convenience and speed based on needs,
kecepatan transaksi sesuai kebutuhannya, sekaligus diharapkan
and also intended to improve performance of Bank
dapat meningkatkan performa efisiensi operasional Bank
Kesejahteraan’s operational efficiency.
Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan berharap dapat menghadapi persaingan
Bank Kesejahteraan expects to deal with banking industry
dalam industri perbankan untuk memenuhi kebutuhan
competition to fulfill customer’s demands in the availability
nasabah terhadap ketersediaan berbagai kemudahan
of transaction access. Spirit in facing these challenges is
transaksi. Semangat menghadapi tantangan tersebut
exercised through every efforts under compliance corridor
senantiasa dilakukan di dalam berbagai upaya dan koridor
with Bank Indonesia Regulation as well as other prevailing
kepatuhan terhadap segala ketentuan Bank Indonesia dan
Laws.
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
112
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TINJAUAN USAHA DAN OPERASIONAL BUSINESS AND OPERATIONAL REVIEW
Peningkatan Kualitas Layanan Tahun 2015
2015 Service Improvement
Seluruh strategi pemasaran yang telah disusun memerlukan
Every prepared marketing strategy requires commitment
komitmen dari seluruh unit bisnis untuk melakukan
from entire business unit to perform well-planned and
implementasi yang terarah dan berkesinambungan. Bank
continuous implementation. Through every layer, Bank
Kesejahteraan melalui segenap lapisannya senantiasa
Kesejahteraan strives to develop and continuously improve
berupaya meningkatkan dan terus memperbaiki kualitas
service quality for the customers expected to give positive
layanan bagi nasabah sehingga diharapkan mampu
impact towards sustainable growth of Bank Kesejahteraan’s
memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis
business.
Bank Kesejahteraan yang sustainable. Langkah strategis yang telah dilakukan Bank Kesejahteraan
Strategic inititave performed by Bank Kesejahteraan in 2015
tahun 2015 untuk menjamin dan meningkatkan kualitas
to ensure and improve service quality are including:
layanan, antara lain: 1.
Melakukan standarisasi infrastruktur layanan pada
1.
banking hall untuk setiap jaringan kantor. 2.
3.
Meningkatkan service skill dan service leadership
Service infrastructure standardization at banking hall for every office channeling.
2.
Develop service skill and service leadership through
melalui berbagai program pelatihan kepada karyawan
various training program for employees in entire
di seluruh jaringan kerja seluruh Indonesia.
operational network across Indonesia.
Mengoptimalkan fungsi “Call Center” sebagai fungsi
3.
To optimize ”Call Center” function as response center
response center untuk menindaklanjuti keluhan nasabah
function to handle customer complaint and oversee
dan mengawasi penyelesaian keluhan nasabah yang
settlement of customer complaint which best solutions
dipastikan langkah-langkah penyelesaian yang sebaik-
can be done in most accurate manner.
baiknya. 4.
5.
Menyusun program perbaikan kualitas layanan secara
4.
Preparing well-planned and comprehensive service
terarah dan komprehensif yang dilengkapi dengan
quality improvement program equipped by policy
formulasi kebijakan, sosialisasi, pembinaan, serta
formulation, socialization, development and monitoring
monitoring prosedur operasional.
on operational procedure.
Melaksanakan assurance kebersihan, kerapihan, kenyamanan lingkungan kerja termasuk penempatan
5.
Performing assurance on health, order, comfort of working place including office equipment arrangement.
perangkat kerja. 6.
Meningkatkan perbaikan kualitas data melalui pengkinian
6. Improving data quality by updating customer data.
data nasabah.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
113
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
management discussion and analysis
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi mencatat laba bersih pada 2015 sebesar Rp14.302 juta, meningkat sebesar 175,6 persen dari tahun sebelumnya minus Rp18.915 juta. Perbaikan kinerja dan fokus pada perbaikan kualiatas kredit menjadi salah satu penyebabnya. PT Bank Kesejahteraan Ekonomi recorded net income amounted Rp14,302 million in 2015, grew 175.6 percent from preceding year which stood at minus Rp18,915 million. Performance improvement and focus on credit quality improvement were some of the contributing factors.
Pembahasan dan analisis terhadap kinerja Bank Kesejahteraan
Following discussion and analysis on Bank Kesejahteraan’s
berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan
performance shall be read altogether with annual financial
tahunan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015
statements for year ended on December 31, 2015 and 2014
dan 2014 yang termasuk dalam Laporan Tahunan ini. Laporan
included in this Annual Report. Financial Statements attached
keuangan yang berada di dalam Laporan Tahunan ini disusun
in this Annual Report is prepared and presented according
dan disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia dan Pedoman
to Indonesia PSAK and Accounting and Reporting Guideline
Akuntansi dan Pelaporan untuk Industri Perbankan Indonesia
for Indonesian Banking Industry and had been audited by
serta telah dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik KAP
Public Accountant Firm, KAP Hendrawinata Eddy Siddharta
Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil selaku auditor
& Tanzil as independent auditor.
independen.
116
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Tinjauan Kondisi Ekonomi Global dan Perekonomian Indonesia
Global Economy and Indonesian Economy Outlook
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh IMF, tren perlambatan
Global Economy and Indonesian Economy Outlook
ekonomi global masih akan terjadi hingga 2020 mendatang.
According to data released by IMF, global economic slowing
Dalam laporannya, IMF memperkirakan rata-rata pertumbuhan
trend is forecasted to continue up to next 2020. In its report,
ekonomi negara maju akan sedikit membaik menjadi 2,4%,
IMF estimated average economic growth in advanced
dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, 1,8%. Harus
countries will recover to 2.4% from 1.8% realization booked
dipahami bahwa melemahnya pertumbuhan ekonomi negara
in preceding year. It shall be understood that moderate
berkembang sangat dipengaruhi sejumlah faktor seperti
economic growth of developing countries was affected by
melemahnya harga dan permintaan komoditas dunia,
several factors, among others, fall of prices and global
melemahnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok, menguatnya
commodities demand, China economic slow down, stronger
mata uang dolar AS, dan melemahnya konsumsi domestik.
US Dollar currency rate and low domestic consumption.
Bagi Indonesia, risiko pelemahan pertumbuhan ekonomi global
For Indonesia, global economic growth weakening risk will
akan semakin meningkat apabila penyesuaian suku bunga
be higher if interest rate adjustment applied by The Fed is
oleh The Fed benar-benar dilakukan pada tahun ini. Tanpa
executed within this year. Without The Fed interest rate
adanya penyesuaian suku bunga The Fed, dampak pelemahan
adjustment, global economic deceleration was occurred at
perekonomian global mulai terasa di dalam negeri. Bank
domestic level. Bank Indonesia projected that loan growth
Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan kredit kuartal
at 1st quarter of 2015 would only 11% and far below initial
I 2015 hanya sebesar 11% dan jauh di bawah target awal
target of 15% - 17%. One of the factors that led to low credit
15-17%. Salah satu penyebab yang membuat target penyerapan
absorption was decrease in domestic consumption. Several
kredit rendah adalah pelemahan konsumsi domestik. Sejumlah
reports and analysis also explained slow-down in several
laporan dan analisis juga menunjukkan perlambatan di sejumlah
sectors such as automotive, property and retail in line with
sektor seperti otomotif, properti dan ritel seiring dengan
business and public buying power moderation due weak
perlambatan dunia usaha dan daya beli masyarakat akibat
buying power, limited business expansion opportunity in
melemahnya daya beli, terbatasnya ruang ekspansi usaha
mineral and mining sectors and low Indonesian export
di sektor mineral dan tambang, serta pelemahan harga
commodity price.
komoditas ekspor Indonesia. Menimbang kondisi ini, pemerintah dirasa perlu menyusun
With regard to this condition, the Government viewed urgency
kebijakan untuk memitigasi dampak perlambatan perekonomian
to mitigate impact of global economic downward. Sustaining
global. Menjaga daya beli masyarakat perlu terus dijaga dan
public buying power also needs to be maintained and even
bahkan ditingkatkan. Pemerintah memahami perlunya
increased. The Government understood the importance to
meningkatkan tingkat kepercayaan dunia usaha serta iklim
build up trust from the business sector and investment
investasi untuk meningkatkan pertumbuhan. Pada bulan
climate to boost growth. In September and October 2015,
September dan Oktober 2015, pemerintah mengumumkan
the Government announced series of regulation and structural
serangkaian paket kebijakan reformasi regulasi dan struktural
reforms as well as fiscal stimulus policies focused to reduce
serta stimulus fiskal yang difokuskan untuk mengurangi
regulation burden and to bring operating expense into lower
beban regulasi dan menurunkan biaya usaha. Hal tersebut
level. These were done as efforts to encourage private sector
dilakukan sebagai upaya meningkatkan investasi sektor
investment. Initiative to expand tax target by 40.3% from
swasta. Adapun upaya untuk meningkatkan target pajak
Rp1,058 trillion to Rp1,484.6 trillion shall also concern current
sebesar 40,3% dari Rp1.058 triliun menjadi Rp1.484,6 triliun
global and domestic economic condition.
perlu tetap memperhatikan kondisi perekonomian dunia dan domestik saat ini.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
117
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Rupiah menghadapi tekanan yang sangat kuat pada kuartal
Rupiah embraced major pressure during the 3rd quarter
III akibat sentimen normalisasi kebijakan moneter the Fed
from monetary policy normalization sentiment applied
dan devaluasi yuan. Secara point to point, rupiah bahkan
by the Fed and devaluation of Yuan. By point to point,
terdepresiasi hampir 10% ke level Rp14.657/US$ pada akhir
Rupiah was depreciated almost 10% to Rp14,657 level/
kuartal III. Sedangkan setelah memperhitungkan inflasi,
US$ at the end of 3rd quarter. However, after calculating
rupiah mengalami depresiasi 1,27% terhadap berbagai mata
inflation rate, Rupiah was depreciated 1.27% against
uang.
several currencies.
Tinjauan Kinerja Perbankan Indonesia
Indonesian Banking Performance Outlook
Pada Juli 2015, Bank Pembangunan Asia (Asian Development
In July 2015, Asian Development Bank (ADB) had Indonesian
Bank/ADB) telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi
economic growth projection 2015 revised to 5% (previously
Indonesia 2015 menjadi 5% (sebelumnya: 5,5%), seiring
was 5.5%), in line with slow budget absorption and tax
masih lambatnya penyerapan anggaran dan realisasi
revenue realization until the 1st semester of 2015. In addition,
penerimaan pajak hingga semester I-2015. Selain itu, dampak
positive impact from Oil Fuel realocation, license policy
positif realokasi subsidi BBM, revisi aturan perizinan dan
revision and land acquisition remained less significant.
akuisisi lahan belum dirasakan. Dengan revisi proyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia
“With Indonesian economic growth projection revision into
yang lebih rendah maka sampai dengan akhir 2015 kinerja
lower level, by the end of 2015, performance of banking
pertumbuhan perbankan seharusnya tidak lebih baik dari
growth should not be higher than 2014. Loan expansion
tahun 2014. Ekspansi kredit yang jauh dari ekspektasi
that was far below the expectation conveyed a messag that
membawa pesan, perekonomian akan bergerak lamban.
economic will shift slowly. Further, total non-performing
Selain itu, jumlah kredit bermasalah berpotensi mengalami
loan was potentially increasing. Without high loan expansion,
kenaikan. Tanpa ekspansi kredit yang tinggi, sumber daya
resource owned by banking sector would mostly idle that
yang dimiliki perbankan tentu banyak yang menganggur
opportunity to restructure non-performing loan was surely
(idle), sehingga peluang untuk memperbaiki kredit bermasalah
very rational. However, these predications were not realized
akan sangat rasional. Namun, hal itu tidak terjadi karena
until beginning of 2nd quarter of 2015 where non-performing
sampai dengan awal kuartal II-2015 kredit macet perbankan
loan in banking sector was even higher. By qualitative record,
justru semakin meningkat. Secara kualitatif, kinerja sistem
performance of banking system remained stagnant during
perbankan bisa dikatakan tidak mengalami perubahan pada
the 3rd quarter of 2015 underpinned by decreasing loan
kuartal III 2015 karena pelemahan kualitas kredit diimbangi
quality followed with improvement in earnings and capital
oleh perbaikan profitabilitas dan rasio permodalan. Rasio
ratio. Non-Performing Loan (NPL) gross ratio increased from
kredit bermasalah (NPL) bruto naik dari 2,56% pada kuartal
2.56% at 2nd quarter to 2.71% at the 3rd quarter. However,
II menjadi 2,71% pada kuartal III. Meski demikian, pada periode
during the same period, Return on Assets (ROA) slightly
yang sama, Return On Asset (ROA) sedikit meningkat dari
increased from 2.29% to 2.31%, where Capital Adequacy
2,29% menjadi 2,31%, sedangkan rasio kecukupan modal
Ratio (CAR) improved from 20.28% to 20.62%.
(CAR) naik dari 20,28% menjadi 20,62%. Selain itu, sistem perbankan nasional juga mengalami percepatan
In addition, national banking system also experienced loan
pertumbuhan kredit sebesar 11,1% yoy pada kuartal III, melebihi
growth acceleration by 11.1% (yoy) at 3rd quarter, exceeding
pertumbuhan 10,38% pada kuartal II. Pertumbuhan DPK pada
10.38% growth at the 2nd quarter. At the same time, Deposit
saat yang sama melambat dari 12,65% ke 11,72%. Dengan
growth fell from 12.65% to 11.72%. Therefore, Loan to Deposit
demikian, rasio kredit terhadap simpanan (LDR) sedikit meningkat
Ratio (LDR) was increased from 88.62% to 88.63%.
dari 88,62% menjadi 88,63%
118
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
119
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN BANK KESEJAHTERAAN TAHUN 2015
Bank Kesejahteraan Financial Performance Review 2015
Bank Kesejahteraan Ekonomi menjadikan tahun 2015 sebagai
Bank Kesejahteraan Ekonomi viewed 2015 as a turning point
tahun titik balik untuk melakukan perubahan proses bisnis
to perform business process transformation for improving
demi memperbaiki performa Bank yang menunjukkan hasil
Bank’s performance that achieved less favorable result in
yang kurang maksimal pada tahun sebelumnya.
preceding year.
Pencapaian Laba bersih di tahun 2015 menunjukkan hasil
In 2015, net income realization showed positive result from
positif dari perbaikan kinerja bisnis Bank Kesejahteraan dan
Bank Kesejahteraan’s business performance improvement
jika tetap konsisten dilakukan tentu akan menghasilkan
and if this is being consistent, surely will bring satisfying
performa yang baik di tahun-tahun berikutnya.
performance in the next coming years.
1. ASET
1. ASSETS
Aset Bank Kesejahteraan terdiri dari Aset Produktif dan Aset
Bank Kesejahteraan’s assets comprised of Earning assets and
Non Produktif. Aset Produktif Bank Kesejahteraan meliputi
Non-earning assets. Earning assets of the Bank includes Loans,
Kredit, Serifikat Bank Indonesia, Penempatan pada Bank
Bank Indonesia Certificate, Placement with Bank Indonesia
Indonesia, Penempatan pada Bank Lain, dan Giro pada Bank
and Current Accounts with Bank Indonesia, Fixed Asets and
Lain. Sedangkan Aktiva Non Produktif meliputi Kas, Giro
Other Assets. Meanwhile, Non-earning assets includes Cash,
pada Bank Indonesia, Aktiva Tetap, dan Aktiva Lain-Lain.
Current Accounts with Bank Indonesia, Fixed Assets and Other Assets.
Selama tahun 2015, total aset Bank Kesejahteraan mengalami
Throughout 2015, total assets of Bank Kesejahteraan
penurunan sebesar 5,11% yaitu dari Rp2.524.558 juta di
decreased 5.11% from Rp2,524,558 million by the end of
akhir tahun 2014 menjadi Rp2.395.577 juta di akhir tahun
2014 to Rp2,395,577 million by the end of 2015. However,
2015. Sedangkan pencapaian total Aset 2015 terhadap
total assets realization in 2015 comapred with the budget
anggarannya hanya mencapai 88,77%. Penurunan total
only achieved 88.77%. Decreasing total assets was driven
aset tersebut terutama didorong oleh penurunan portofolio
by 14.49% decrease in loan portfolio after the bank suspended
kredit sebesar 14,49% karena bank melakukan penghentian
loan disbursement since 2014 until May 2015 for restructuring
penyaluran kredit sejak September 2014 sampai dengan
business model and business process.
Mei 2015 untuk perbaikan bisnis model dan bisnis proses.
120
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Total Aset (dalam jutaan Rupiah) Total Assets (in billion Rupiah)
Ringkasan Perkembangan Aset Periode 2011-2015/ Summary of Assets Growth 2011 – 2015 KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah) Kas
2015
2014
PERUBAHAN/ DIFFERENT 2015 : 2014 (%)
2013
2012
2011
DESCRIPTION (in Million Rupiah)
7.193
5.141
39.91
5.483
5.041
4.969
Cash
Giro pada Bank Indonesia
133.649
188.976
(29.28)
208.134
197.865
171.535
Current Accounts with Bank Indonesia (BI)
Giro pada Bank Lain
6.134
13.037
(52.95)
6.597
13.808
2.876
Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada BI dan BankLain
224.886
150.180
49.74
348.865
257.930
108.990 Placement with BI and Other Banks
Efek-Efek
291.909
201.870
44.60
325.089
520.505
330.687
Marketable Securities
1.703.931
1.992.733
(14.49)
2.112.510
2.079.135
1.919.452
Loans
Aset Tetap
36.256
29.807
21.63
28.540
26.253
24.057
Fixed Asset
Aset Pajak Tangguhan – bersih
9.937
11.381
(12.69)
1.576
1.566
1.452
Deffered Tax Assets – Net
Aset Lain-Lain
22.734
25.706
(11.56)
29.619
26.486
21.552
Other Assets
Aset Produktif
2.226.861
2.357.820
(5.55)
2.793.061
2.871.378 2.362.004
Productive Asset
201.126
256.998
(21.74)
274.442
2.395.577
2.524.558
(5,11)
Kredit
Aset Non Produktif Jumlah Aset
261.248
227.512
Non Productive Aset
3.024.921 3.084.472 2.546.226
Total Aset
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
121
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Aset Tetap
Fixed Assets
Bank Kesejahteraan mencatat pertumbuhan aset tetap di
By the end of 2015, Bank Kesejahteraan recorded 21.63%
akhir tahun 2015 sebesar 21,63% lebih tinggi dari nilai aset
assets growth or higher than fixed assets realization booked
tetap yang tercatat pada akhir tahun 2014. Peningkatan
at the end of 2014. Increase was driven by additional inventory
tersebut terkait dengan adanya penambahan inventaris
on branch office network to expand operational activity
atas jaringan kantor cabang dalam rangka memperluas
throughout 2015.
kegiatan operasional selama tahun 2015.
Aset Produktif
Earning Assets
Aset produktif Bank sampai dengan akhir tahun 2015
As end of 2015, earning assets of the Bank decreased 5.55%
mengalami penurunan sebesar 5,55% yaitu dari Rp2.357.820
from Rp2,357.820 million by the end of 2014 to Rp2,226,861
juta diakhir tahun 2014 menjadi Rp2.226.861 juta di akhir
million by the end of 2015. Decrease was in lien with 14.49%
tahun 2015. Penurunan tersebut seiring dengan penurunan
decrease in marketable securities.
surat berharga (efek-efek) sebesar 14,49%. Aset Produktif (dalam jutaan Rupiah) Earning Assets (in billion Rupiah)
Kredit
Loans
Hingga akhir tahun 2015, Bank Kesejahteraan masih mampu
As end of 2015, Bank Kesejahteraan maintained its position
mempertahankan posisinya untuk tetap dapat melayani
to serve working capital needs for the cooperatives.
kebutuhan modal kerja bagi koperasi. Sampai dengan akhir tahun 2015, Bank Kesejahteraan telah
By the end of 2015, Bank Kesejahteraan had disbursed loan
menyalurkan kredit sebesar Rp1.703.931 juta yang mengalami
amounting Rp1,703,931 million or decreased 14.49% from
penurunan sebesar 14,49% dibandingkan dengan penyaluran
loans disbursement at the end of 2014. Decrease in loans
kredit di akhir tahun 2014. Penurunan portofolio kredit
portfolio was attributable from several factors, such as that
dipengaruhi beberapa factor, seperti Bank baru mulai melakukan
the Bank had just strated the loan disbursement in May
pemberian kredit bulan Mei 2015 Serta adanya pembatasan
2015 and new credit expansion limit by implementing debtor
ekspansi kredit baru dengan memberlakukan sistem zona/
zone/area based on branch office area coverage and tighter
wilayah debitur berdasarkan jangkauan wilayah kantor cabang
loan requirement for cooperatives.
dan persyaratan kredit yang lebih ketat kepada koperasi.
122
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Di tahun 2015 bank berhasil menyalurkan kredit sebesar
In 2015, Bank disbursed loan amounting Rp663.3 billion,
Rp663,3 miliar, sejak Juni s/d Desember 2015. Sebagian
since June until December 2015. Most of the loans disbursed
besar kredit yang disalurkan merupakan hasil diversifikasi
were result of consumer loan business diversification where
bisnis kredit konsumer, di mana portofolio kredit konsumer
consumer loan portfolio sharply rose from 0.69% to 18.78%
meningkat signifikan dari 0,69% menjadi 18,78%, terutama
mainly for channeling loan to private cooperatives.
kredit channeling ke koperasi swasta. Perkembangan Portofolio Kredit Tahun 2015/ Loan Porrtfolio Growth 2015 Desember 2014 December 2014
KETERANGAN DESCRIPTION
Rp
Desember 2015 December 2015
Komposisi / Composition
Rp
Komposisi / Composition
Segmen Kredit Loan Segment 1.978.902
99,31%
1.384.001
81,22%
1.939.768
97,34%
1.256.745
73,76%
39.134
1,96%
127.256
7,47%
13.831
0,69%
319.930
18,78%
2.1. Channeling 2.1 Channeling
-
0,00%
302.450
17,75%
2.2 Pensiunan 2.2 Retirement
-
0,00%
-
0,00%
13.831
0,69%
17.480
1,03%
1.992.733
100,00%
1.703.931
100,00%
1. Kredit Komersil 1. Commercial Loan 1.1 Executing 1.1 Executing 1.2. Komersil Lainnya 1.2 Other Commercial Loan 2. Kredit Konsumer 2. Consumer Loan
2.3. Konsumer lainnya 2.3 Other Consumer Loan Jumlah
Total
Berikut adalah jenis produk pinjaman yang ditawarkan oleh
Below types of loan products offered by the Bank in its
Bank dalam aktivitas bisnisnya:
business activity:
Kredit Komersil
Commercial Loan
Merupakan paket pembiayaan yang disediakan oleh Bank
A financing package provided by the Bank for cooperatives
bagi koperasi yang beranggotakan Pegawai Republik Indonesia
with Republic of Indonesia officials as members to help
untuk membantu modal kerja koperasi dalam menjalankan
working capital of the cooperatives to run its business in
usahanya guna memenuhi kebutuhan anggotanya melalui
fulfilling needs of its members by means of saving and loan
usaha simpan pinjam.
business.
Sampai dengan akhir tahun 2015, komposisi penyaluran
As end fo 2015, composition of loan disbursement for civil
kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri melalui
servant cooperatives via KPRI (Koperasi Pegawai Republik
KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) selama tahun
Indonesia) throughout 2015 amounted Rp1,384,001 million.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
123
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
2015 adalah sebesar Rp1.384.001 juta. Porsi tersebut
The composition decreased 30.06% from loans disbursement
menurun sebesar 30,06% dibandingkan dengan porsi
for civil servant cooperatives in 2014 that was Rp1,978,902
penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai
million.
negeri di tahun 2014 sebesar Rp1.978.902 juta.
Kredit Konsumer
Consumer Loan
Sampai dengan akhir tahun 2015, porsi penyaluran kredit
As end of 2015, composition of consumer loan disbursement
konsumer meningkat cukup signifikan dari hanya 0,69%
grew significantly from only 0.69% in 2014 to 18.78% in
pada tahun 2014 menjadi 18,78% pada tahun 2015 terhadap
2015 to total loan segment. Growth was driven by increasing
total keseluruhan segmen kredit. Peningkatan ini dikarenakan
channeling loan disbursement, loan that was disbursed to
meningkatnya penyaluran kredit channeling, kredit yang
employees by respective Employee Cooperative channeling,
disalurkan ke karyawan melalui channeling Kopkar tersebut,
in collaboration ith 170 companies under tear-1 category or
melalui kerjasama dengan 170 perusahaan katagori tear-1
blue chip with total debtors of 13,806 debtors and total
atau blue chip dengan total debitur 13.806 dan jumlah
disbursement amounted Rp31.64 billion as of December
penyaluran per 31 Desember 2015 sebesar 316,4 miliar.
31, 2015.
Bank menjadi salah satu lembaga keuangan yang aktif turut
Bank became one the financial institutions that actively
serta berperan sebagai agen intermediasi perbankan untuk
participates as banking intermediary agent to guarantee
menjamin pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan
fulfillment of the needs and improve welfare of the society
kesejahteraan masyarakat melalui kemitraan yang dibangun
through partnership built with civil servants cooperatives.
dengan koperasi pegawai negeri. Namun demikian, seiring
However, in line with growing loans, Bank Kesejahteraan
dengan pertumbuhan kredit yang diberikan, Bank
continuously seeks to run its business activities under
Kesejahteraan senantiasa berusaha menjalankan aktivitas
prudential banking principle to control credit quality at
bisnisnya dalam prinsip kehati-hatian untuk dapat menjaga
acceptable level. The Non Performing Loan (NPL) Gross
kualitas kredit pada tingkat yang masih dapat diterima. Rasio
Ratio improved from 8.72% in 2014 to 2.74% at the end of
Non Performing Loan (NPL) Gross mengalami perbaikan dari
2015. NPL gross achievemen at the end of 2015 stood at
sebesar 8,72% pada tahun 2014 menjadi 2,74% di akhir
68.38% from the budget. Bank’s strategy to improve NPL
tahun 2015. Pencapaian NPL gross akhir tahun 2015 terhadap
was by intensive bilcollection to maintain credit quality,
anggarannya mencapai 68,38%. Strategi Bank dalam
written-off non-performing loan and develop the competence
memperbaiki NPL adalah melalui penagihan secara intensif
of human capital (HC).
untuk dapat menjaga kualitas kredit, hapus buku terhadap kredit yang sudah sangat sulit untuk ditagih dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
124
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Perkembangan kualitas kredit sampai dengan akhir tahun
The development of credit quality as end of 2015 is as
2015 adalah sebagai berikut:
follows: dalam Rp (jutaan)/ In Rp (million)
KREDIT Credit Koll. 1 (Lancar)/ Pass
2014 REALISASI
2015 %
REALISASI
%
1.783.534
89,50
1.594.909
93,60
35.454
1,78
62.3374
3,66
1.818.988
91,28
1.657.247
97,26
Koll. 3 (Tidak Lancar)/ Substandard
52.207
2,62
13.697
0,80
Koll. 4 (Diragukan)/ Doubtful
56.921
6,86
21.468
1,26
Koll.5 (Macet)/ Loss
64.617
3,24
11.520
0,68
173.745
8,72
46.685
2,74
1.992.733
100,00
1.703.931
100,00
Koll. 2 (Dalam Perhatian Khusus) / Under Special Concern Sub Total PL (Performing Loans)
Sub Total NPL (Non Performing Loans) Total Kredit/ Total Loans
Kas
Cash
Merupakan dana kas yang disediakan oleh teller atau disimpan
Refers to cash fund available with teller or stored in Automatic
dalam Automatic Teller Machine (ATM) yang diperuntukkan
Teller Machine (ATM) allocated for the Bank’s operational
dalam kegiatan operasional Bank, antara lain terkait penyediaan
activity, namely related with cash fund provision based on
dana kas berdasarkan permintaan penarikan simpanan
Bank’s customers deposit withdrawal request as well as to
nasabah Bank maupun dalam menunjang kegiatan aktivitas
support bank’s operational activities
operasional bank. Selama tahun 2015, nilai kas yang tercatat meningkat sebesar
Throughout 2015, Cash amount recorded 39.91% growth
39,91% yaitu dari Rp5.141 juta pada tahun 2014 meningkat
from Rp5,141 million in 2014 to Rp7,193 million. Increase
menjadi Rp7.193 juta. Peningkatan ini juga didorong oleh
was also driven by additional branch office and ATM
adanya penambahan jaringan kantor cabang dan mesin ATM
(Automated Teller Machine) networks. In 2015, cash balance
(Anjungan Tunai Mandiri). Saldo kas termasuk uang pada ATM
including cash in ATMs amounted Rp1,169 million from
tahun 2015 sebesar Rp1.169 juta sedangkan pada tahun
Rp1,024 million booked in 2014.
2014: Rp1.024 juta.
Giro pada Bank Indonesia (BI)
Current Accounts with Bank Indonesia
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung
As of December 31, 2015, GWM ratio that was calculated
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/21/
based on Bank Indonesia Regualtion (PBI) No. 17/21/PBI/2015
PBI/2015 tanggal 26 November 2015 tentang Perubahan
dated November 26, 2015 as Second Amendment of Bank
kedua atas Peraturan Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013
Indonesia Regulation Number 15/15/PBI/2013 regarding
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
Minimum Statutory Reserves of Commercial Banks with
dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional.
Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency for
Sementara Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2014
Conventional Commercial Banks. However, as fo December
dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/15/
31, 2014, GWM ratio was calculated based on Bank Indonesia
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
125
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib
Regulation (PBI) Number 15/15/PBI/2013 dated December
Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah
24, 2013 regarding Minimum Statutory Reserves for
dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional.
Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency for Conventional Commercial Banks.
Selama tahun 2015, Bank Kesejahteraan tetap dapat
In 2015, Bank Kesejahteraan maintained liquidity sufficiency
memelihara kecukupan likuiditas dalam memenuhi kewajiban
in fulfilling GWM regulation both primary and secondary
GWM baik GWM primer dan GWM sekunder sebagai tindak
GWM as follow-up of this regulation.
lanjut dalam memenuhi peraturan tersebut.
Giro pada Bank Lain
Current Accounts with Other Banks
Merupakan penempatan dana ke dalam rekening giro pada
Refers to fund placement to current accounts with other
bank lain yang bertujuan untuk memberi kemudahan
banks aiming to provide convenience of fund placement to
penyediaan dana dalam melaksanakan penyelesaian transaksi.
perform transaction. Progress of current accounts with
Perkembangan saldo giro pada Bank Lain sangat bergantung
other banks balance is highly depended on fluctuation of
kepada fluktuasi frekuensi transaksi dana yang dilakukan
fund transaction frequency performed by the customers.
oleh nasabah. Selama tahun 2015, rekening giro pada bank
Throughout 2014, current accounts with other banks
lain mengalami penurunan sebesar 52,94% yaitu dari
experienced 52.94% from Rp13,037 million in 2014 to
Rp13.037 juta pada tahu 2014 turun menjadi Rp6.135 juta.
Rp6,135 million.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain terdiri dari
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan Call Money.
comprises of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) and
Selama tahun 2015, rekening penempatan pada BI dan Bank
Call Money. Throughout 2015, balance of placement with
Lain mengalami peningkatan sebesar 49,74% yaitu dari
BI and other Banks increased 49.74% from Rp150,180 million
Rp150.180 juta pada tahun 2012 meningkat menjadi
in 2014 to Rp224,886 million.
Rp224.886 juta.
2. KEWAJIBAN
2. LIABILITIES
Pertumbuhan aset Bank Kesejahteraan selama tahun 2015
Throughout 2015, Bank Kesejahteraan’s assets growth
mengalami penurunan sebesar 5,11% lebih rendah dari
decreased 5.11% from Rp2,524,558 million in previous period
periode sebelumnya sebesar Rp2.524.558 juta menjadi
to Rp2,395,577 million at the end of 2015. Decrease was
Rp2.395.577 juta pada akhir tahun 2015. Penurunan tersebut
attributable from 14.49% credit decrease.
berasal dari turunnya kredit sebesar 14,49%.
126
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Ringkasan Perkembangan Kewajiban Periode 2011-2015 / Summary of Liabilities Growth 2011 - 2015
KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2015
Kewajiban Segera Dana Pihak Ketiga Simpanan dari Bank Lain
Jumlah Kewajiban
2014
2013
2012
2011
Description (in million Rupiah)
2.559
691
270,33
797
1.079
923
Liabilities immediately payable
1.884.792
2.170.030
(13,14)
2.447.827
2.500.845
2.155.115
Deposits from Customers
141.205
-
-
228.000
267.439
113.399
Deposits from other banks
-
14.000
-
14.000
14.000
14.000
Subordinated Loans
40.061
25.156
59,25
23.199
21.951
22.082 Other Liabilities
2.081.769
2.214.907
(6,01)
2.720.961
2.810.009
Pinjaman Subordinasi Pinjaman Lain-Lain
Perubahan/ Different (2015 : 2014) (%)
2.311.904
Total Liabilities
Dana Pihak Ketiga
Third Party Fund (Deposit)
DPK merupakan dana yang dihimpun dari pihak ketiga dalam
Deposits refers to fund collected from third party in form
bentuk giro, tabungan dan deposito yang ditempatkan di
of current accounts, savings account and time deposit
Bank Kesejahteraan dari nasabah. Seluruh dana yang
placed in Bank Kesejahteraan form the customers. Entire
ditempatkan tersebut adalah dalam bentuk Rupiah antara
fund deposited are in Rupiah namely on current accounts,
lain terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka. Dana
savings accounts and time deposit. Deposit is one of largest
pihak ketiga merupakan salah satu kontribusi pendanaan
funding contribution from total liabilities owned by Bank
yang terbesar dari total kewajiban yang dimiliki Bank
Kesejahteraan, approximately 90.54% from total liabilities
Kesejahteraan yakni sekitar 90,54% dari jumlah kewajiban
as end of 2015.
di akhir tahun 2015. Selama tahun 2015, Dana Pihak Ketiga mengalami penurunan
Throughout 2015, Deposits decreased 13/14% from total
sebesar 13,14% dari total dana pihak ketiga di akhir tahun 2014
deposits Rp2,170,030 million booked at the end of 2014 to
sebesar Rp2.170.030 juta menjadi Rp1.884.792 juta pada akhir
Rp1,884,792 million by the end of 2015. Time deposit was
tahun 2015. Deposito berjangka merupakan kontribusi terbesar
the largest contributior in deposits collected by Bank
dalam dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank
Kesejahteraan at 79.15%. However, by the end of 2015, total
Kesejahteraan sebesar 79,15%. Sedangkan pencapaian total
deposit achievement to budget achieved 83.22%. Decreasing
DPK pada akhir tahun 2015 terhadap anggarannya mencapai
Deposit was due adjustment with decreasing loan and cost
83,22%. Turunnya Dana Pihak Ketiga dilakukan dalam rangka
of fund controlling that public cost of fund decreased from
penyesuaian terhadap penurunan kredit dan pengendalian
10.02% to 9.12% (yoy).
biaya dana sehingga COF Dana Masyarakat mengalami penurunan dari 10,02% menjadi 9,12% (yoy).
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
127
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan Rupiah) Deposits (in billion Rupiah)
Komposisi Dana Pihak Ketiga masih didominasi oleh Deposito,
Composition of Deposits was still dominated by Time Deposits
namun porsi CASA pada akhir tahun 2015 telah mengalami
where as end of 2015, CASA composition also increased
peningkatan sebesar 8,49% dari rasio CASA pada akhir
8.49% from 10.22% CASA ratio booked at the end of 2014
tahun 2014 yang tercatat hanya sebesar 10,22% menjadi
to 18.72% by the end of 2015. Improvement in CASA Ratio
18,72% pada akhir tahun 2015. Perbaikan rasio CASA di
at the end of 2015 was driven by management’s policy to
akhir tahun 2015 tersebut dipengaruhi oleh kebijakan
focus on low-cost fund collection by increasing Current
manajemen untuk fokus pada penghimpunan dana murah
Accounts and Saving Accounts acquisition.
melalui peningkatan perolehan Giro dan Tabungan. Rincian Dana Pihak Ketiga sampai dengan akhir tahun 2015
As end of 2015, detail of deposits was as follows:
adalah sebagai berikut:
Dana pihak ketiga/ deposits
32,359 1.948.190
189,480
Giro Tabungan Depositio
128
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Produk dana pihak ketiga yang terdapat di Bank Kesejahteraan
Deposit products in Bank Kesejahteraan are as follows:
adalah sebagai berikut:
Giro
Current Accounts
Penghimpunan dana masyarakat yang berasal dari Giro
As end of December 2015, public fund collection from Current
sampai dengan akhir Desember 2015 adalah sebesar
Accounts amounted Rp49,882 million. The amount grew
Rp49.882 juta. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar
54.15% from Rp32,359 million total Current Accounts
54,15% dari saldo Giro yang tercatat di akhir tahun 2014
outstanding booked at the end of 2014.
sebesar Rp32.359 juta. Pertumbuhan Giro (dalam jutaan Rupiah) Growth of Current Accounts (in billion Rupiah)
Tabungan
SAVING ACCOUNTS
Merupakan sejumlah dana yang ditempatkan oleh nasabah
Refers to fund deposited by the customers in Bank
di Bank Kesejahteraan yang terdiri dari Tabungan Mesra,
Kesejahteraan comprising of Mesra Saving, Mesra Premium
Tabungan Mesra Premium, Tabungan Koperasi, Tabungan
Saving, Koperasi Saving, Pintar Saving, Pilar Saving, Simple
Pintar, Tabungan Pilar, Tabungan Simpel dan Tabunganku.
Saving and TabunganKu. In 2014, Bank Kesejahteraan has
Selama tahun 2015, Bank Kesejahteraan berhasil menghimpun
succeeded in collecting Rp320,888 million saving accounts
dana tabungan sebesar Rp302.888 juta. Jumlah tersebut
fund. The amount grew 59.58% from Rp189,480 million
mengalami peningkatan sebesar 59,85% dari saldo Tabungan
Saving Accounts balance booked by Bank Kesejahteraan
yang berhasil dihimpun Bank Kesejahteraan pada akhir
as end of 2014.
tahun 2014 sebesar Rp189.480 juta. Di masa mendatang, Bank Kesejahteraan akan tetap
Going forward, Bank Kesejahteraan will seek low-cost fund
mengupayakan pertumbuhan penghimpunan dana yang
collection growth and intensify more optimum and intensive
berbasis biaya murah melalui pengembangan fitur dan
marketing program for every Saving Accounts to strengthen
peningkatan program pemasaran yang lebih optimal dan
retail fund growth of Bank Kesejahteraan.
intensif pada setiap produk Tabungan demi memperkuat pertumbuhan dana ritel Bank Kesejahteraan.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
129
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Pertumbuhan Tabungan (dalam jutaan Rupiah) Growth of Saving Accounts (in billion Rupiah)
Deposito
TIME DEPOSIT
Sampai dengan akhir tahun 2015, pencapaian penghimpunan
As enf 2015, realization of time deposit fund managed by
dana deposito yang dikelola Bank Kesejahteraan adalah
Bank Kesejahteraan amounting Rp1,532,022 million. The
sebesar Rp1.532.022 juta. Jumlah tersebut mengalami
amount decreased 21.36% from total time deposits collected
penurunan sebesar 21,36% dari nilai deposito yang berhasil
by the end of 2014. Decrease was solely adjusted with
dihimpun pada akhir tahun 2014. Penurunan tersebut
lending requirement of Bank Kesejahteraan.
semata-mata menyesuaikan kebutuhan lending Bank Kesejahteraan.
Pertumbuhan Deposito (dalam jutaan Rupiah) Growth of Time Deposit (in billion Rupiah)
130
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Simpanan dari Bank Lain Deposits with Other Banks Kemudahan pelaksanaan transfer dana atau penyelesaian transfer dapat dilakukan melalui penempatan dana pada
Fund transfer facility or transfer completion via fund placement
beberapa bank lain yang dicatat sebagai giro pada bank lain.
with other banks recognized as current accounts with other
Demikian pula yang terjadi dari bank lain yang menempatkan
banks. Similarly with other banks who deposited fund in
dananya di Bank Kesejahteraan untuk memperoleh kemudahan
Bank Kesejahteraan to obtain transaction facilities that will
penyelesaian transaksi yang akan dicatat sebagai Simpanan
be recognized as Deposits with other banks as a liability
dari Bank Lain, sebagai salah satu komponen dari kewajiban.
components.
Sampai dengan akhir tahun 2015, saldo Simpanan dari Bank
As end of 2015, balance of deposits from other banks booked
Lain yang tercatat di Bank Kesejahteraan adalah sebesar
in Bank Kesejahteraan amounting Rp141,205 million.
Rp141.205 juta. Subordinate Loan
Pinjaman Subordinasi To strengthen Bank Kesejahteraan’s equity and to encourage Dalam rangka memperkuat permodalan pada Bank
business development and competitive advantage in
Kesejahteraan serta untuk mendorong pengembangan
performing bank’s business activity needs to be balanced
usaha dan kemampuan bersaing dalam menjalankan aktivitas
with sound capital condition, Bank Kesejahteraan received
bisnis bank yang perlu diimbangi dengan kondisi permodalan
subordinated loan from Induk Koperasi Pegawai Republik
yang sehat, maka Bank Kesejahteraan menerima pinjaman
Indonesia (IKP-RI) amounted to Rp14 billion according to
subordinasi dari Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia
agreement with Bank No. 1011/B-1/IX/2011 and No. 23/2011/
(IKP-RI) sebesar Rp14 milyar sesuai dengan perjanjiannya
PER dated September 26, 2011. The loan is under 5 (five)
dengan bank No.1011/B-1/IX/2011 dan No.23/2011/PER
year maturity period with 12% interest rate per year. The
tanggal 26 September 2011. Pinjaman ini memiliki jangka
subordinate loan had been fully paid on December 31, 2015
waktu selama 5 (lima) tahun atau berakhir pada tanggal 26
and granted approval from Financial Service Authority under
September 2017 dengan tingkat suku bunga sebesar 12%
Letter Number SR-81/PB.332/2015 dated December 31,
per tahun. Namun Pinjaman subordinasi telah dilunasi pada
2015.
tanggal 31 Desember 2015, dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat No.SR-81/ PB.332/2015 tanggal 31 Desember 2015
3. EKUITAS
3. EQUITY
Pada akhir tahun 2015, total ekuitas yang tercatat pada
By the end of 2015, total equity booked in Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp323.808 juta. Jumlah
amounting Rp323,808 million. The amount grew 4.57% of
tersebut tumbuh sebesar 4,57% dari total ekuitas pada akhir
total equity booked by the end of 2014. Increase was
tahun 2014. Peningkatan tersebut bersumber dari perbaikan
attributable from 75% retained earnings restructuring from
saldo laba sebesar 75% dari minus Rp19.066 juta di tahun
minus Rp19,066 million booked in 2014.
2014.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
131
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Ringkasan Perkembangan Ekuitas Periode 2011-2015/ Summary of Equity Growth 2011 -2 015
KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2015
2014
Modal Disetor
278.130
278.130
Tambahan Modal Disetor
18.704
Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya Saldo Laba Jumlah Ekuitas
Perubahan / Different (2015 : 2014) (%)
Description (in million Rupiah)
2013
2012
2011
0%
197.365
166.209
138.653
Share Capital
18.704
0%
22.566
26.103
23.464
Additional Paid-in Capital
37.375
37.375
0%
35.193
32.450
27.557
Appropriated Retained Earnings
(4.766)
(19.066)
75%
48.725
49.871
44.724
Retained Earnings
323.808
309.651
4,57
299.768
274.463
234.322
Total Equity
Pertumbuhan Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Equity Growth (in billion Rupiah)
Kebijakan Struktur Modal
CAPITAL STRUCTURE POLICY
Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24
Bank Indonesia Regulation Number 10/15/PBI/2008 dated
September 2008. Untuk memenuhi persyaratan tersebut,
September 24, 2008. To comply with the regulation, Bank
Bank Kesejahteraan memiliki kebijakan untuk menjaga
Kesejahteraan has a policy to maintain capital structure
struktur modal yang mampu mengantisipasi seluruh risiko-
with capacity to anticipate every key risks occurred on the
risiko utama yang terjadi di dalam pengelolaan bank. Risiko-
bank’s management. The key risks are including market risk,
risiko utama dimaksud adalah risiko pasar, risiko kredit dan
credit risk, and operational risks. Calcualtion of operational
risiko operasional. Perhitungan risiko operasional untuk
risk for cost of capital was determined 15% from average
biaya modal ditetapkan sebesar 15% dari rata-rata pendapatan
annual gross income in last 3 years.
bruto tahunan selama 3 tahun terakhir.
132
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, modal bank terdiri
According to Bank Indonesia Regulation, bank’s capital
atas:
consists of:
Modal Inti
Tier Capital
Merupakan modal bank yang terdiri dari modal saham yang
Bank’s capital comprises of paid-in capital, shares agio,
disetor, agio saham, cadangan umum, laba ditahan, laba
general reserves, retained earnings, income for the year,
tahun berjalan, dana setoran modal, pendapatan komprehensif
paid-in capital, other comprehensive income and mismatch
lainnya dan selisih yang terjadi antara laporan keuangan.
in financial statements. In 2015, Tier Capital of Bank
Modal Inti Bank Kesejahteraan di tahun 2015 mencapai
Kesejahteraan reached to Rp301,775 million, grew by 4.61%
Rp301.775 juta naik sebesar 4,61% dari posisi Rp288.466
from Rp288,466 million position booked in preceding year.
juta ditahun sebelumnya.
Modal Pelengkap (maksimum 100% dari modal inti)
Tier II Capital (Maximum 10)% from tier capital)
Modal pelengkap mengacu pada modal bank yang terdiri
Tier II capital refers to bank’s capital comprising of: allowance
dari: penyisihan penilaian kembali aktiva tetap, penyisihan
for fixed assets appraisal, general allowance for provision
umum untuk provisi penghapusan aktiva produktif, pinjaman
on earning assets written-off, subordinated loan, and increase
sub-ordinasi, dan kenaikan nilai instrumen keuangan yang
in value of financial instruments available for sale. In 2015,
tersedia untuk dijual. Total modal pelengkap Bank Kesejahteraan
total Bank Kesejahteraan’s Tier II capital decreased by
di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 30,07% dari
30.07% from Rp25,699 million in 2014 to Rp17,971 million
Rp25.699 juta di tahun 2014 menjadi Rp17.971 juta di tahun
in 2015.
2015.
Modal Pelengkap Tambahan
Additional Complimentary Capital
Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk
Additional complimentary capital allocated to anticipate
Mengantisipasi Risiko Pasar. Bank kesejahteraan tidak
Market Risk. Bank Kesejahteraan does not have additional
memiliki modal tambahan yang dialokasikan untuk
capital allocated to anticipate market risk.
mengantisipasi risiko pasar. Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk
Bank’s policy is to maintain strong capital to protect trust
menjaga kepercayaan pemodal dan kreditur. Bank telah
from the investors and creditors. Bank has also complied
mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh
with capital requirement implemented by external party
pihak eksternal sepanjang tahun.
over the year.
Bank menggunakan rasio modal yang diwajibkan regulator
Bank applies capital ratio mandated by the regulator to
untuk memantau modal. Pendekatan BI untuk pengukuran
monitor capital. BI’s approach for this measurement is mainly
ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap kecukupan
based on monitoring on 8% minimum capital adequacy
modal minimal 8%.
requirement.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
133
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
4. LAPORAN LABA RUGI
4. STATEMENTS OF INCOME AND LOSS
Pada akhir tahun 2015, Bank Kesejahteraan berhasil
As end of 2015, Bank Kesejahteraan successfully booked
membukukan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp14.303
profit (net after tax) amounting Rp14,303 million, grew
juta meningkat sebesar 175,61% dari perolehan laba bersih
175.61% from total profit (net after tax) booked in 2014.
(setelah pajak) pada akhir tahun 2014.
Laporan Laba Rugi / Statements of Income and Loss
KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2014
2013
2012
2011
Description (in Rp million)
Pendapatan Bunga
308.500
377.946
(18,39)
368.356
375.568
343.766
Interest Income
Dikurangi: Beban Bunga
(176.795)
(248.077)
(28,73)
195.634
201.912 203.282
Interest Expense
131.704
129.869
1,41
172.722
173.656
140.484
Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya
3.058
1.208
1.385
2.039
1.958
Other Operating Income
Keuntungan Atas Penjualan efek-efek – bersih
-
96
(113.559)
(150.515)
(24,55)
107.980
109.682
82.924
Other Operating Expense
21.202
(19.343)
209,61
66.127
66.013
59.517
Operational Income
Pendapatan/(Beban) Non Operasional
(407)
202
(301,49)
394
13
-206
Non-Operating Income
Laba Sebelum Pajak
20.795
(19.141)
208,64
65.733
66.026
59.312
Income Before Tax
Beban Pajak
(6.493)
225
(2985,33)
16.855
16.851
15.207
Tax
Laba Bersih
14.303
(18.916)
175,61
48.878
49.175
44.104
Net Income
Pendapatan Bunga Bersih
Dikurangi: Beban Operasional Pendapatan Operasional
134
2015
Perubahan / Different (2015 : 2014) (%)
153,15 -
Pendapatan Bunga
Interest Income
Hingga akhir tahun 2015, Bank Kesejahteraan berhasil
As end of 2015, Bank Kesejahteraan managed to book
membukukan pendapatan bunga sebesar Rp308.450 juta
Rp308,450 million interest income, indicating 18.39%
yang menunjukkan penurunan pendapatan bunga sebesar
decrease in interest income from interest income realization
18,39% dari perolehan pendapatan bunga tahun sebelumnya.
in preceding year.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Pendapatan Bunga / Interest Income Perubahan / Different (2015 : 2014) (%)
KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2015
2014
Kredit
282.765
349.964
(19,20)
Loans
20.292
21.065
(3,67)
Placement with BI and Marketable Securities
Giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank Lain
5.443
6.261
(13,07)
Current Accounts with Other Banks and Placement with Other Banks
Efek-Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
-
655
-
Securities purchased under resale agreement
308.500
377.946
Penempatan pada BI dan Efek-Efek
Jumlah Pendapatan Bunga
Description (in million Rupiah)
(18,39)
Total Interest Income
Pendapatan Bunga dari Kredit
Credit Interest Income
Sebagai bank yang fokus dalam memberikan layanan kepada
As a bank focusing on service provision for Civil Servant
pangsa pasar utamanya yakni kepada koperasi Pegawai
Koperasi as main target market, loan disbursement was
Negeri Sipil, penyaluran kredit yang diberikan mayoritas
mainly return from loan contribution to Koperasi. Cooperatives
adalah hasil kontribusi dari kredit kepada koperasi. Tingkat
loan average intrest rate was showing an increase from
suku bunga rata-rata kredit koperasi menunjukkan kenaikan
15.76% in 2014 to 16.55% at the end of 2015.
dari 15,76% pada akhir tahun 2014 menjadi 16,55% pada akhir tahun 2015. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan tersebut
Credit interest income contributed the largest shares of
memberikan kontribusi terbesar dari total pendapatan bunga
total interest income with 91.66% contribution.
yakni sebesar 91,66%.
komposisi pendapatan bunga periode 2015 interest income komposition 2015
20.292 5.443 Kredit 282.765 Giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada BI dan Efek-Efek
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
135
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Pendapatan Bunga dari Penempatan Pada Bank Indonesia dan Efek-Efek
INTEREST INCOME FROM PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND SECURITIES
Selain memperoleh pendapatan bunga yang bersumber dari
Other than earning interest income from loan disbursement
hasil penyaluran kredit, Bank Kesejahteraan juga memperoleh
return, Bank Kesejahteraan also gained interest income
pendapatan bunga yang bersumber dari penempatan pada
sourced from placement with Bank Indonesia and securities
Bank Indonesia dan efek-efek selama periode tertentu.
during certain period. Interest income from this placement
Pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia
with Bank Indonesia and securities generated 6.58% interest
dan efek-efek ini memberikan kontribusi terhadap jumlah
income contribution to total interest income in 2015.
pendapatan bunga sebesar 6,58% pada pada tahun 2015.
Pendapatan Bunga dari Giro Pada Bank Lain dan Penempatan Pada Bank Lain
INTEREST INCOME FROM CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS AND PLACEMENT WITH OTHER BANKS
Penempatan giro pada bank lain yang dilakukan oleh Bank
Current accounts placement with other banks performed
Kesejahteraan selain bertujuan untuk memberikan kemudahan
by Bank Kesejahteraaan besides aiming to provide convenience
dalam penyelesaian transaksi antara lokal, penempatan
in completing local transaction, the fund placement also
dana tersebut juga memberikan kontribusi pada pendapatan
contributed on interest income booked in Bank Kesejahteraan.
bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan. Demikian
So that placement with other banks as the balancer tof fund
halnya dengan penempatan pada bank lain sebagai
excess allocation, that also contributed to total interest
penyeimbang dari alokasi kelebihan dana yang juga
income. 2015, current accounts placement with other banks
memberikan kontribusi pada total pendapatan bunga. Selama
and placement with other banks contributed 1.76% from
tahun 2015, penempatan giro pada bank lain dan penempatan
total interest income.
pada bank lain memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bunga sebesar 1,76% pada tahun 2015.
136
Beban Bunga
Interest Expenses
Selama tahun 2015, beban bunga yang tercatat pada Bank
Throughout 2015, interest expenses booked in Bank
Kesejahteraan adalah sebesar Rp176.795 juta. Jumlah
Kesejahteraan amounting Rp176,795 million. The figure was
tersebut lebih rendah sebesar 28,73% dibandingkan dengan
28.73% below than interest expenses recorded by the end
beban bunga pada akhir tahun 2014. Penurunan tersebut
of 2014. Decrease was mainly driven by decreasing time
terutama disebabkan oleh turunnya beban bunga deposito.
deposit interest rate.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Beban Bunga / Interest expenses
KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2015
Perubahan/Different (2015 : 2014) (%)
2014
Beban Bunga: Deposito Berjangka Tabungan Call Money
Description (in million Rupiah) Interest Expense
158.169
227.529
(30,48)
Time Deposits
10.247
8.192
25,09
Savings Deposits
303
3.820
(92,07)
Call Money
Giro
2.451
1.687
45,29
Current Accounts
Pinjaman Subordinasi
1.639
1.680
(2,44)
Subordinated Loans
Pinjaman yang Diterima
-
-
-
Borrowings
Efek-Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
-
-
-
Securities Sold with Agreement to Repurchase
Lain-Lain: Pemasaran Dana Premi Penjaminan Simpanan Lain-Lain Total
-
-
3.881
4.728
(17,91)
-
Premium of Deposit Guarantee
Marketing Fund
105
441
(76,19)
Others
176.795
248.077
(28,73)
Total
Beban Bunga dari Deposito Berjangka
INTEREST EXPENSE FROM TIME DEPOSIT
Beban bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan
Interest expense booked in Bank Kesejahteraan was mainly
sebagian besar bersumber dari deposito berjangka yang
from time deposit instrument with 79.32% contribution from
memberikan kontribusi sebesar 79,32% dari total kewajiban
bank’s total liabilities. As the impact, time deposit interest
bank. Sebagai dampaknya, beban bunga deposito berjangka
rate raised as largest interest rate amount at 89.46% from
merupakan jumlah beban bunga terbesar yakni sebesar
total interest income at the end of 2015.
89,46% dari jumlah beban bunga di akhir tahun 2015. Selama tahun 2015, beban bunga deposito berjangka
In 2015, time deposit experienced 30.48% decrease from
mengalami penurunan sebesar 30,48% lebih rendah
interest expense paid in 2015. This was in line with lower
dibandingkan dengan beban bunga yang dibayar pada tahun
cost of fund throughout 2015 with decreasing average
2015. Hal tersebut sejalan dengan adanya penurunan cost
interest rate per annum from 10.61% at the end of 2014 to
of fund selama tahun 2015 dengan tingkat bunga rata-rata
10.08% by the end of 2015.
per tahun mengalami penurunan dari 10,61% pada akhir tahun 2014 menjadi 10,08.% pada akhir tahun 2015.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
137
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Tingkat Suku Bunga Rata-Rata Deposito Berjangka / Time Deposit Average Interest Rate KETERANGAN
2015
2014
DESCRIPTION
Dalam persentase In per cent Rata-rata Tingkat Suku Bunga:
Average Interest Rate:
1 bulan
9.37%
10.00%
1 month
3 bulan
9.65%
10.16%
3 months
6 bulan
9.91%
9.86%
6 months
12 bulan
9.96%
11.08%
12 months
Beban Bunga dari Tabungan dan Giro
INTEREST RATE FROM SAVINGS ACCOUNT AND CURRENT ACCOUNT
Beban bunga dari tabungan dan giro yang tercatat hingga
As end of 2015, interest expense from savings account and
akhir tahun 2015 masing-masing adalah sebesar Rp10.247
current accounts was Rp10,247 million and Rp2,451 million,
juta dan Rp2.451 juta. Jumlah beban bunga dari tabungan
respectively. Amount of interest expense increased by
tersebut mengalami peningkatan sebesar 25,09% seiring
25.09% in line with saing accounts realization by end of
dengan peningkatan perolehan tabungan di akhir tahun
2015 with 59.855 growth.
2015 yang meningkat sebesar 59,85%. Sedangkan jumlah beban bunga dari giro pada akhir tahun
However, total interest expense from current accounts also
2015 mengalami peningkatan sebesar 45,29% dari beban
grew by 45.29% from current accounts expense booked
giro akhir tahun 2015.
in 2015.
Beban Bunga dari Pinjaman Subordinasi
Interest Expnses and Subordinated Loan
Berdasarkan perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk
Pursuant to subordinated loan from Induk Koperasi Pegawai
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank
Republik Indonesia (IKP-RI) according to agreement with
Kesejahteraan sesuai perjanjian No. 1011/B-1/IX/2011; No.
Bank No. 1011/B-1/IX/2011 and No. 23/2011/PER dated
23/2011/PER tanggal 26 September 2011 dan Addendum
September 26, 2011. And addendum of Subordinated Loan
Perjanjian Pinjaman Subordinasi No. 241/D-IV/VI/2012; No.
Agreement No. 241/D/IV/VI/2012; No. 7/2012/PER dated
07/2012/PER tanggal 21 Juni 201 Bank menrima pinjaman
June 21, 2014. Bank received Rp14 billion subordinated loan
subordinasi sebesar Rp14 milyar dengan tingkat bunga
with 12% interest rate per annum and will be matured on
sebesar 12% per tahun. Dan dalam jangka waktu selama 6
September 26, 2017. The subordinate loan had been fully
(enam) tahun atau berakhir pada tanggal 26 September
paid on December 31, 2015 and granted approval from
2017. Pinjaman subordinasi telah dilunasi pada tanggal 31
Financial Service Authority under Letter Number SR-81/
Desember 2015, dan telah mendapat persetujuan dari
PB.332/2015 dated December 31, 2015.
Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat No.SR-81/ PB.332/2015 tanggal 31 Desember 2015
138
Beban bunga dari pinjaman subordinasi yang tercatat pada
By the end of 2015, interest Rate from subordinate Loan
akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp1.639 juta dengan
achieved Rp1,639 million with 0.93% contribution of total
kontribusi sebesar 0,93% dari total beban bunga bank.
bank’s interest expenses.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Beban Bunga dari Lain-Lain
OTHER EXPENSES FROM OTHERS
Beban bunga dari lain-lain merupakan beban bunga yang
Interest income from others refers to interest income from
berasal baik dari premi penjaminan simpanan, maupun lain-
deposit account premum, or other (insurance premium for
lain (premi asuransi penabung). Hingga akhir tahun 2015,
depositor). As end of 2015, interest expense from other
beban bunga dari lain-lain yang tercatat adalah sebesar
achieved Rp3,986 million from Rp5,169 million booked in
Rp3.986 juta dari tahun 2014 sebesar Rp5.169 juta yang
2014 or showing 22.89% decrease. Decrease was in line
menunjukkan penurunan sebesar 22,89%. Penurunan tersebut
with Management’s policy to reduce cost of fund and fund
seiring dengan kebijakan manajemen untuk mengurangi
marketing to acquire new customers deposit.
beban atas pemasaran dana dalam upaya memperoleh simpanan nasabah.
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Hingga akhir tahun 2015, Bank Kesejahteraan berhasil
As end of 2015, Bank Kesejahteraan has managed to seek
mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp131.704 juta.
net loan income amounted to Rp131,704 million. Amount
Jumlah tersebut menunjukkan penurunan sebesar 18,37%
was indicating 18.37% decrease from net interest income
dari pendapatan bunga bersih yang berhasil diperoleh pada
booked at the beginning of 2014 that was Rp129,869 million.
akhir tahun 2014 yaitu sebesar Rp129.869. Penurunan
The decrease was due decreasing Bank’s interest income.
tersebut dikarenakan turunnya pendapatan bunga Bank.
Pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (dalam jutaan Rupiah) Growth of Net Interest Income (in billion Rupiah)
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Income
Selama akhir tahun 2015, pendapatan operasional lainnya
As end of 2015, other operating income significantly hiked
mengalami peningkatan sebesar 153,15% dibandingkan
to 153.15%, if compared with other operational income
pendapatan operasional lainnya yang tercatat pada akhir
booked at the end of 2014. One of other operating income
tahun 2014. Salah satu kontributor peningkatan pendapatan
increasing factors was higher other revenues comprising
operasional lainnya adalah meningkatnya pendapatan lain-
of ATM transaction fee, account maintenance income,
lain yang terdiri dari pendapatan transaksi ATM, pendapatan
penalty and others that reached Rp2,739 million by the end
pemeliharaan rekening, pendapatan denda dan lain-lain
of 2015.
diakhir tahun 2015 mencapai Rp2.739 juta.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
139
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Pendapatan Operasional Lainnya / Other Operating Income
2015
2014
Perubahan/ Different (2015 : 2014) (%)
Pendapatan Kembali Kredit yang Telah Dihapusbukukan
227
242
(6,20)
Collection of Loans Previously Written-Off
Pendapatan Provisi dan Komisi Selain dari Kredit yang Diberikan
92
119
(22,69)
Fees and Commisions Other than from Loans
Keuntungan atas Penjualan Efek-Efek
-
-
Gain on Sale of Marketable Securities
Pemulihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
-
-
Reversal of Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Lain-Lain
2.739
846
223,76
Others
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
3.058
1.208
153,15
Total Other Operating Income
KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
Beban Operasional Lain
Other Operating Incomes
Beban operasional lain yang terdiri dari beban administrasi
Other operating expenses comprises of personnel expenses,
dan umum, beban tenaga kerja, Penyisihan Atas Penurunan
administration and general expenses, personnel expenses,
Nilai Aset Keuangan dan Penyusutan Aset Tetap dan
allowance for impairment on Financial Assets as well as
Amortisasi Aset tak Berwujud di tahun 2015 mengalami
Fixed Assets Depreciation in 2015 that increased 24.55%
perbaikan 24,55% menjadi sebesar Rp113.560 juta dari nilai
to Rp113,560 million from Rp150,515 million amount booked
sebesar Rp150.515 juta di tahun 2014. Salah satu kontributor
in 2014. One of operating expenses improvement factors
perbaikan beban operasional adalah menurunnya beban
was 10.82% decrease in administratives and general expenses
administrasi dan umum pada tahun 2015 sebesar 10,82%
from 2014 and 72.0% decrease in allowance for impairment
dari tahun 2014 dan menurunnya Penyisihan Atas Penurunan
losses on Financial Assets in 2015, comparable with 2014,
Nilai Aset Keuangan pada tahun 2015 sebesar 72,01% dari
contributed by bank’s credity quality improvement.
tahun 2014 karena adanya perbaikan kualitas kredit bank.
140
Description (in million Rupiah)
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Beban Operasional Lainnya / Other Operating Incomes
KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2015
2014
Perubahan Different (2015: 2014) (%)
Description (in million Rupiah)
Beban Administrasi dan Umum
46.333
51.952
(10,82)
General and Administrative
Beban Personalia (Tenaga Kerja)
48.123
40.491
18,85
Personnel
Penyisihan Atas Penurunan Nilai Aset Keuangan
15.430
55.132
(72,01)
Allowance for impairment losses on financial assets
Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Aset tak Berwujud
3.674
2.940
24,97
Depreciation
113.560
150.515
(24,55)
Total Other Operating Expenses
Jumlah Beban Operasional
Peningkatan beban personalia didorong oleh adanya
Increasing personnel expense was driven by employee
peningkatan karyawan yang terjadi dari akhir tahun 2015
recruitment at the end of 2015 and increasing employee
dan meningkatnya gaji pokok karyawan serta pembagian
basic salary and incentives distribution at the end of 2015
bonus pada akhir tahun 2015 yang didasarkan pada kinerja
baed on employee individual performance.
masing-masing karyawan.
Laba Operasional
Operating Income
Secara kinerja keseluruhan menunjukkan bahwa Bank
Overall performance indicated that Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan mencapai pertumbuhan laba operasional
achieved 209.62% growth in operating income or higher
sebesar 209,62% lebih tinggi dibandingkan laba operasional
than operating income booked at the end of 2014. This
yang tercatat pada akhir tahun 2014. Hal ini berarti bahwa
showed that Bank Kesejahteraan managed to implement
Bank Kesejahteraan berhasil menerapkan segala kebijakan
every policy and strategy prepared to score higher business
dan strategi yang kami susun untuk dapat mencetak
growth over years, including reducing fund composition with
pertumbuhan bisnis yang lebih baik dari tahun ke tahun,
high cost interest rate with regards to objective in achieving
termasuk mengurangi komposisi dana yang memiliki biaya
high net interest margin.
bunga tinggi dalam tujuan untuk mencapai margin bunga bersih yang lebih tinggi.
Laba Bersih
Net Income
Perolehan laba bersih pada akhir tahun 2015 mengalami
As end of 2015, net income increased 175.61% from minus
peningkatan sebesar 175,61% yaitu dari minus Rp18.915
Rp18,915 million by the end of 2014 to Rp14,303 million at
juta pada akhir tahun 2014 menjadi sebesar Rp14.303 juta
the end of 2015.
pada akhir tahun 2015.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
141
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
5. RASIO KEUANGAN TERKAIT SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS, LIKUIDITAS, DAN RENTABILITAS BANK
5. Financial Ratio Related with Solvency, Collectability, Liquidity and Earnings of the Bank
Rasio Keuangan / Financial Ratio 2015
2014
KETERANGAN
Dalam persentase In per cent
Rasio Kecukupan Modal
16,13
13,74
Capital Adequacy Ratio
Rasio Kredit/ terhadap Kredit Bermasalah
2,74
8,72
Non Performing Loan
Rasio Kredit terhadap Simpanan
90,40
91,83
Loan to Deposit Ratio
Margin Pendapatan Bunga Bersih
6,49
5,32
Net Interest Margin
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
93,35
105,06
Operational Expenses to Operating Income Ratio
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva
0,93
(0,06)
Return on Assets
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas
4,72
(5,69)
Return on Equity
DESCRIPTION
1. SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS
1. SOLVENCY AND COLLECTABILITY
Rasio Kecukupan Modal
Capital Adequacy Ratio
Pada akhir tahun 2015, rasio kecukupan modal menunjukkan
At the end of 2015, capital adequacy ratio indicated 16.13%
peningkatan sebesar 16,13% dibandingkan tahun sebelumnya.
growth from preceding year. Pursuant to regulation
Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di oleh Bank
implemented by Bank Indonesia that minimum capital
Indonesia bahwa rasio kecukupan modal minimum yang
adequacy ratio is 8%. With capital adequacy ratio of Bank
ditetapkan adalah sebesar 8%. Dengan rasio kecukupan
Kesejahteraan stood at 12.28% level, capital structure of
modal Bank Kesejahteraan pada level 12,28%, struktur
the Bank still has sufficient capacity to align market risk
permodalan Bank Kesejahteraan tersebut tetap memiliki
and credit risk where the ratio remained higher than minimum
kapasitas untuk dapat mengimbangi risiko pasar dan risiko
adequacy ratio prevailed by the regulator via Bank Indonesia.
kredit dimana rasio tersebut masih lebih tinggi dibandingkan rasio kecukupan minimum yang ditetapkan oleh regulator melalui Bank Indonesia.
Rasio Kredit Bermasalah
Non Performing Loan Ratio
Rasio NPL di tahun 2015 Bank Kesejahteraan menunjukkan
In 2015, NPL Ratio of Bank Kesejahteraan improved from
perbaikan dari sebesar 8,72% di akhir tahun 2014 menjadi
8.72% at the end of 2014 to 2.74% at the end of 2015. This
2,74% di akhir tahun 2015. Hal tersebut dipengaruhi oleh
was driven by improvement in bank’s performance focus
perbaikan pada fokus kinerja bank pada perbaikan tingkat
on collectability period that the collectability period of several
kolektibilitas sehingga tingkat kolektibilitas beberapa debitur
debtors were improved.
membaik.
142
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
2. LIKUIDITAS
2. LIQUIDITY
Rasio Kredit terhadap Simpanan
Loan to Deposit Ratio
Rasio kredit terhadap simpanan pada tahun 2015 menurun
In 2015, Loan to Deposit Ratio decreased to 90.40% from
menjadi 90,40% dibandingkan tahun sebelumya yaitu
91.83% precedingly that was in line with 14.49% decrase
sebesar 91,83% seiring dengan menurunnya pertumbuhan
in loans growth booked at the end of 2015, if compared with
kredit sebesar 14,49% pada akhir tahun 2015 dibandingkan
2015. Deposit acquisition also decreased 13.14% at the end
tahun 2014. Perolehan dana pihak ketiga mengalami
of 2015, if compared with 2014.
penurunan sebesar 13,14% pada akhir tahun 2015 dibandingkan tahun 2014.
3. RENTABILITAS
3. EARNINGS
Marjin Pendapatan bunga bersih pada tahun 2015 mengalami
In 2015, Net Interest Margin increased from 5.325 in 2014
peningkatan dari 5,32% pada tahun 2014 menjadi 6,49%
to 6.49% in 2015. Increase was driven by lower interest
pada tahun 2015. Peningkatan tersebut dikarenakan beban
expenses allocated if compared with interest expenses
bunga yang dikeluarkan menurun dibandingkan dengan
allocated in the previous year.
beban bunga yang dikeluarkan pada tahun sebelumnya.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Operating Expenses to Operating Income (BOPO) Ratio
Pada akhir tahun 2015, rasio BOPO mengalami perbaikan
By the end of 2015, BOPO ratio improved 93.35% from
menjadi sebesar 93,35% dari posisi tahun 2014 yang sebesar
105.06% position booked in 2014. Decrease was due lower
105,06%. Penurunan tersebut dikarenakan beban bunga
interest expense to 28.73% from figure booked at the end
yang menurun hingga mencapai 28,73% dari akhir tahun
of 2014.
2014.
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva
Return on Assets
Imbal hasil rata-rata aktiva (ROA) pada tahun 2015 mengalami
In 2015, Return on Assets improved 0.93% from minus
perbaikan menjadi sebesar 0,93% dari posisi tahun 2014
0.06% booked in 2014. This was due higher bank’s revenue
yang sebesar minus 0,06%. Hal tersebut disebabkan adanya
booked in 2014.
perbaikan pendapatan bank pada tahun 2014.
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas
Return on Equity
Imbal hasil rata-rata ekuitas (ROE) pada tahun 2015 mengalami
In 2015, Return on Equity improved to 4.72% from minus
perbaikan menjadi sebesar 4,72% dari posisi tahun 2014
5.69% booked in 2014. This was due 175.61% growth in
yang sebesar minus 5,69%. Hal ini disebabkan adanya
profit (net after tax) booked if compared with 2014.
peningkatan laba (setelah pajak) sebesar 175,61% dari tahun 2014.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
143
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
TINJAUAN KEUANGAN LAINNYA
OTHER FINANCIAL REVIEW
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
COMMITMENT AND CONTINGENCY
Komitmen dan kontinjensi merupakan rekening administratif
Commitment and contingency are off-balance sheet accounts
yang timbul dari transaksi yang berkaitan dengan kredit.
arising from credit-related transaction. Commitment refers
Komitmen mengacu kepada suatu ikatan atau kontrak yang
to an agreement or contract related with financing provision
berkaitan dengan penyediaan pembiayaan dari instrumen
from financial instruments that caused recognition in assets
keuangan dan menyebabkan adanya pengakuan pencatatan
and/or liabilities owned by the Bank during certain period.
pada aktiva dan/atau kewajiban yang dimiliki oleh bank
Contingency is a possibility upon certain condition against
selama periode tertentu. Kontinjensi merupakan kemungkinan
assets and/or liabilities as the impact of bank’s transaction.
atas terjadinya suatu kondisi terhadap aset dan/atau kewajiban
Commitment and contingency showed 2.38% growth from
sebagai akibat dari transaksi bank. Komitmen dan kontinjensi
2014.
menunjukkan peningkatan sebesar 2,38% dari tahun 2014.
Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Solvency and Receivables Collectability Ratio
Sampai dengan akhir Desember 2015, Bank Kesejahteraan
As end of December 2015, Bank Kesejahteraan did not have
tidak memiliki catatan atas penggunaan hutang maupun
any record on liability utilization or receivables on the
piutang dalam kegiatan bisnis perusahaan.
Company’s business activity
Komitmen dan Kontinjensi Tahun 2015 / Commitment and Contingency 2015 2015 KETERANGAN
2014
Dalam persentase In per cent
Komitmen:
Commitment
Liabilitas Komitmen
Commitment Payables
Fasilitas Kredit yang Belum Digunakan
(38.101)
(46.332)
Unused Loans Facilities
Komitmen Bersih
(38.101)
(46.332)
Commitments
Kontinjensi:
Contingencies
Tagihan Kontinjensi Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian
Contingent Receivables 4.196
14.325
Liabilitas Kontinjensi Bank Garansi yang Diterbitkan Lainnya Kontinjensi Bersih Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi Bersih
144
DESCRIPTION
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Interest Receivables on non-performing loans Contingents Liabilities
1.052
(1.550)
48
(48)
5.296
12.727
(32.805)
(33.604)
Bank Guarantees Issued
Contingencies – net Commitment and Contingent Liabilities
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Komponen Substansial Atas Pendapatan dan Beban Lainnya
Substantive Component on Other Income and Expenses
Hingga akhir tahun 2015, Bank Kesejahteraan tidak memiliki
As end of 2015, Bank Kesejahteraan did not have substantive
transaksi substansial pada pos Pendapatan dan Beban
transaction in Other Income and Revenue account with
Lain-Lain yang berdampak tajam baik kenaikan maupun
significant impact both increase and decrease in Bank
penurunan pada pencatatan Laporan Keuangan Bank
Kesejahteraan Financial Statements recognition.
Kesejahteraan.
INFORMASI MATERIAL LAINNYA
OTHER MATRIAL INFORMATION
Ikatan Material yang Terkait dengan Belanja Modal
Material Commitment Relaed with Capital Expenditure
Sebagai komitmen dalam menyediakan dan melaksanakan
As commitment in providing and carrying out Bank
pengembangan layanan Bank Kesejahteraan di masa
Kesejahteraan’s service development in the future, Bank
mendatang, Bank Kesejahteraan telah menetapkan target
Kesejahteraan has stipulated target to build 1 branch office
untuk membangun jaringan kantor dan mesin ATM sebanyak
channeling and ATM Machine as the implementation of Bank
1 kantor cabang, sebagai implementasi dari rencana ekspansi
Kesejahteraan’s expansion plan. Source of financing for the
Bank Kesejahteraan. Sumber pendanaan atas belanja modal
capital expenciture will be expressed in Rupiah currency
dilakukan dalam mata uang Rupiah sehingga bank tidak
rate that the Bank will not bear foreign currency risks in
memiliki risiko mata uang asing dalam transaksi belanja
capital expenditure transaction held throughout 2015.
modal yang dilakukan sepanjang tahun 2015. Seluruh penggunaan kantor/gedung/bangunan milik sendiri
Every utilization of office/building/self-owned building or
maupun yang disewa oleh Bank Kesejahteraan dengan
rented by Bank Kesejahteraan altogether with at Head
yang berada di Kantor Pusat termasuk seluruh inventaris
Office, including entire office inventory in these places have
kantor yang berada di dalamnya telah diasuransikan. Bank
been covered in insurance. Bank has insured fixed assets
telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) untuk
(except land) to cover los from fire disaster and other risks.
menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran
Bank Kesejahteraan has insured fixed assets to overcome
dan risiko lainnya. Bank Kesejahteraan telah mengasuransikan
loss possibility in fire risk and other risks with PT Asuransi
aset tetap untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap
Tripakarta and PT Asuransi Jasindo. The Management views
risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi
that the coverage value is sufficient to cover loss potential
Tripakarta dan PT Asuransi Jasindo. Manajemen berpendapat
on the insured assets. There was no fixed assets insured
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
as of December 31, 2015.
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015.
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Subsequent Material Information after Accountant Reporting Date
Tidak ada infomasi material yang terjadi setelah tanggal
There is no material information after accountant financial
laporan keuangan akuntan
reporting date
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
145
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Informasi Material Mengenai Ekspansi Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi
Material Information on Expansion, Divestment, Acquisition and Restructuring
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Bank
As of December 31, 2015, Bank Kesejahteraan Ekonomi had
Kesejahteraan Ekonomi belum pernah melakukan ekspansi,
not performed any expansion, divestment, acquisition and
divestasi, akuisisi, dan restrukturisasi yang berdampak
restructuring with impact against structure of Bank
terhadap struktur Bank Kesejahteraan Ekonomi.
Kesejahteraan Ekonomi.
Informasi Keuangan Luar Biasa
Extraordinary Financial Information
Laporan Keuangan Bank Kesejahteraan disusun dengan
Financial Report of Bank Kesejahteraan is prepared referring
berpedoman pada prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku
to accounting principle and practice generally applied in
umum bagi perbankan di Indonesia yaitu atas dasar Pernyataan
Indonesian banking sector according to Statements of
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan mengacu pada
Financial Accounting Standard (SFAS) and referring to Bank
setiap Peraturan Bank Indonesia sehingga sampai dengan
Indonesia Regulation that as end of 2015, there was no
akhir tahun 2015, tidak terdapat catatan pada Bank
notes for Bank Kesejahteraan on corporate activity
Kesejahteraan atas aktivitas korporasi yang menyebabkan
encouraging extraordinary financial information.
timbulnya informasi keuangan yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Dampak Perubahan Peraturan Perundang-Undangan
Impact from Changes in Legislation
Sepanjang 2015 tidak terdapat perubahan peraturan
Throughout 2015, there was no change in legislation with
perundang-undangan yang berdampak signifikan serta tidak
material impact and as well as no violation against changing
terdapat ketidakpatuhan terhadap perubahan peraturan
regulation relevant with Bank Kesejahteraan Ekonomi.
yang relevan terhadap Bank Kesejahteraan Ekonomi
Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan
Employee Shares Ownership Program
Bank Kesejahteraan Ekonomi tidak menyelenggarakan
Bank Kesejahteraan Ekonomi does not provide Employees/
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan/Manajemen
Management Shares Ownership Program (ESOP/MSOP) as
(ESOP/MSOP) seperti yang diatur dalam UU No. 40 tahun
regulated under Law Number 40 of 2007 article 43 point
2007 pasal 43 ayat (3) butir (a) karena penawaran penambahan
(3) letter (a) due additional capital offer is only provided for
modal saat ini hanya diberikan kepada pemegang saham
shareholders registered in the establishment deeds nowadays.
yang tercatat di akta pendirian.
146
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi Afiliasi
Material Information containing Conflict of Interest and Affiliated Transaction
Sepanjang tahun 2015, Bank Kesejahteraan tidak memiliki
Throughout 2015, Bank Kesejahteraan did not have any
transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa
transaction with related party both directly or indirectly
baik secara langsung maupun tidak langsung yang
relating with core business of Bank Kesejahteraan according
berhubungan dengan kegiatan usaha utama Bank
to the definition of conflict of interest transaction based on
Kesejahteraan sesuai dengan definisi transaksi terkait
Bapepam – LK No.IX.E.1 regulation.
benturan kepentingan menurut peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1. Throughout 2015, Bank Kesejahteraan has transactions Sepanjang tahun 2015 Bank Kesejahteraan memiliki transaksi
such as loan facility for permanent employee. Loan facility
berupa fasilitas pinjaman kepada karyawan tetap. Fasilitas
provided by employee is used to purchase vehicle, or other
pinjaman yang diberikan kepada karyawan digunakan dalam
needs with 5% interest rate with 1 to 5 years maturity period.
rangka pembelian kendaraan, atau keperluan lainnnya dengan
Meanwhile for deposit transaction, Bank Kesejaheraan has
tingkat bunga sebesar 5% dalam jangka waktu 1 sampai 5
charged interest expense based on interest rate applied at
tahun. Sedangkan untuk transaksi simpanan nasabah Bank
market. Therefore, Bank Kesejahteraan has performed related
Kesejahteraan telah membebankan biaya bunga sesuai
party transaction in fair manner.
dengan tingkat suku bunga di pasar. Dengan demikian Bank Kesejahteraan telah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar.
Prospek Usaha dan Rencana Strategi Umum 2016
Business Prospects and General Plan 2016
Prospek Usaha
BUSINESS PROSPECTS
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 ada
Indonesian economic growth projection will achieve 5.3%
pada posisi 5,3%, menunjukkan adanya percepatan
as projected. In 2016, economic growth acceleration is
dibandingkan dengan tahun 2015. Percepatan pertumbuhan
coming from domestic demand recovering phase as the
ekonomi pada tahun 2016 diperkirakan bersumber dari
impact of accommodative monetary and fiscal policies.
berlanjutnya pemulihan permintaan domestik sebagai akibat dari kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif. Beberapa faktor makro ekonomi yang masih dikhawatirkan
Several macto economy factors that are concerned to be
dan akan menjadi isu yang membayangi industri bank pada
arising and will become certain issue that overshadowed
tahun 2016 adalah fluktuasi inflasi dan kurs. Pada tahun
inflation and currency rate. In 2016, inflation was estimated
2016, inflasi diproyeksikan sebesar 4,5%, melebihi estimasi
4.5%, exceeding 3% inflation rate estimation at the end of
inflasi akhir 2015 yang sebesar 3%. Pada tahun 2016, rata-
2015. In 2016, Rupiah exchange rate was estimated to
rata nilai tukar rupiah diperkirakan mencapai Rp14.000/US$.
achieve Rp14,000/US$. Downsida risks for Rupiah will
downside risks bagi rupiah terutama berasal dari potensi
primarily coming from capital outflow potential due risk
capital outflow akibat perilaku risk aversion investor global
aversion investor global player’s action in responsing The
dalam menyikapi normalisasi kebijakan moneter the Fed yang
Fed monetary policy normalization that may be concurrently
dapat terjadi secara bersamaan pada semester II/2016 atau
effective in second half of 2016 or first half of 2017. Conversely,
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
147
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
semester I/2017. Sebaliknya, upside risks bagi rupiah bersumber
upside risks for Rupiah will be coming from payment balance
dari potensi perbaikan neraca pembayaran serta respons
sheet restructuring potential and positive response from
positif investor asing dalam menyikapi berbagai kebijakan
foreign investor in responsing to economic reform policy
reformasi ekonomi yang dijalankan pemerintah.
implemented by the Government.
Bank Indonesia memprediksi bahwa pada tahun 2016 industri
Bank Indonesia predicts that by 2016 the banking industry
perbankan masih memiliki prospek yang cukup baik. Dua
still has good prospects. Two new policies that will be issued
kebijakan baru dikeluarkan Bank Indonesia yakni menurunkan
by Bank Indonesia will bring BI rate (reference rate) and
BI rate (suku bunga acuan) dan Giro Wajib Minimum (GWM)
Minimum Statutory Reserves (GWM) primary at lower level.
primer. Penurunan BI rate pada tahun 2016 menjadi 7%
Decreasing BI rate in 2016 to 7% is expected to boost
diharapkan dapat mampu mendongkrak pertumbuhan kredit
national credit growth will is certainly balance with well
nasional yang tentunya diimbangi oleh likuiditas perbankan
controlled banking liquidity.
yang harus terjaga. Kebijakan lain yang menjadi peluang untuk peningkatan
Another policy that becomes an opportunity to develop
bisnis perbankan adalah kebijakan penurunan giro wajib
banking business is the policy of to reduce minimum stator
minimum (GWM) menjadi 6,5% yang terealisasi pada Desember
reserve (GWM) to 6.5%, which had it realized in December
2015 akan menambah kapasitas bank untuk menyalurkan
2015 and will increase bank’s capacity to disburse more
kredit lebih banyak ke sektor riil pada tahun 2016. Namun
loan to real sector throughout 2016. However, Indonesian
demikian, perbankan Indonesia tetap harus mewaspadai
banking system should remain aware on Non Performing
masih adanya potensi kenaikan rasio kredit bermasalah
Loan (NPL) increasing potential due business activities that
atau Non Performing Loan (NPL) karena aktivitas bisnis
have not been completely normal where the bank should
yang belum sepenuhnya normal sehingga bank harus
be very prudent in disbursing loan.
berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Bank Indonesia mencatat, penurunan BI rate hanya mampu
Bank Indonesia recorded that decreased BI rate was only
mendongkrak pertumbuhan kredit tahun ini dari 10% menjadi
able driving current year loan growth from 10% to 12.5%. If
12,5%. Jika ditambah dengan kebijakan menurunkan GWM
coupled with the policy to decrease GWM, the loan growth
maka pertumbuhan kredit diproyeksikan bisa mencapai
is estimated to reach 14%.
14%.
148
Pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan nasional
Growth in national banking deposits is estimated to still be
diperkirakan masih akan mengalami perlambatan pada 2016,
experiencing a slowdown in 2016, this is due interest rates
hal ini disebabkan oleh perkiraan penurunan suku bunga
decreasing estimation that is projected with decrease
dana yang diperkirakan akan turun sebesar 3 basis poin
approximately 3 basis pointto 7.02% at the first quarter of
menjadi 7,02% pada kuartal I tahun 2016.
2016.
Bank Kesejahteraan Ekonomi tentu melihat kebijakan
Bank Kesejahteraan Ekonomi surely views BI rate and
penurunan BI rate dan Giro Wajib Minimum (GWM) primer
Minimum Statutory Reserves (GWM) primer decreasing
sebagai peluang untuk pengembangan bisnis di tahun 2016
policy as opportunity to expand the business in 2016 by
dengan memperkuat penyaluran kredit pada pasar bisnis
strengthening loan portfolio in commercial and consumer
komersil maupun konsumer dan tetap menjaga rasio kredit
business market segment while also safeguarding Non
bermasalah atau non performing loan (NPL) berada pada
Performing Loan (NPL) to remain under optimum level. In
level yang optimal. Dari sisi penghimpunan dana, Bank
terms of fund collection, Bank Kesejahteraan Ekonomi will
Kesejahteraan Ekonomi akan berupaya untuk mengoptimalkan
seek to collect funds that will balance Bank’s business
penghimpunan dana sehingga dapat mengimbangi
continuity in loan portfolio, among others by bolster savings
keberlangsungan bisnis bank dalam penyaluran kredit antara
products to stremgtjem Bank’s fund structure composition
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
lain melalui penguatan produk tabungan untuk memperkuat
and develop transaction service development with SMS
komposisi struktur dana Bank, serta pengembangan
banking and mobile banking.
transaction service dengan sms banking maupun mobile banking.
1.
Rencana Strategi Umum Tahun 2016
1. General Strategic Plan 2016
Demi keberlangsungan proses bisnis Bank Kesejahteraan
On behal of business process continuoity in Bank
dengan adanya tantangan kondisi perekonomian yang ada
Kesejahteraan within existing condition and challenge, Bank
maupun dari persaingan industri perbankan, maka Bank
Kesejahteraan has developed a strategy of growth in 2016
Kesejahteraan telah menyusun strategi pertumbuhan di
to participate in improving the partnership with cooperatives
tahun 2016 untuk ikut berperan dalam memperbaiki jalinan
and promote service network expansion in greater and high
kemitraan dengan koperasi dan meningkatkan perluasan
quality business circumstances.
jaringan layanan pada ekspansi bisnis yang lebih luas dan berkualitas. Bank Kesejahteraan akan terus mengimbangi pertumbuhan
Bank Kesejahteraan will continue to balance bank’s
kinerja bank melalui strategi selective growth dengan
performance growth b selective growth strategy under
penjelasan sebagai berikut:
following explanation:
a.
Mengupayakan penguatan permodalan.
a.
b.
Meningkatkan kualitas pelaksanaan Good
b. Improving quality of Good Corporate Governance
c.
Corporate Governance (GCG). c.
Melakukan perbaikan terhadap kelemahan-
Promote the strengthening of the capital. (GCG) implementation.
kelemahan seluruh aspek terutama perkreditan
Carry out improvements to the weaknesses of all aspects, especially credit and operational.
dan operasional. d.
Penguatan dan ekspansi bisnis pada Koperasi
d. Business strengthening and expansion in the
PNS, Koperasi Pegawai Swasta dan Pensiunan.
PNS Cooperative, Cooperative Private Employees and Pensioners.
e.
f.
g.
Memperbaiki komposisi struktur Dana Pihak Ketiga
e. Improving deposit structure composition by
melalui penguatan CASA (Current Account dan
strengthening the CASA (Current Account and
Saving Account) dan penguatan layanan transaksi
Savings Account) and improving transaction
melalui pengembangan ATM, SMS Banking dan
services through the development of ATM, SMS
Mobile Banking.
Banking and Mobile Banking.
Penyesuaian system dan infrastruktur IT dalam
f. IT System and Infrastructure adjustment in order
rangka pengembangan pola kemitraan, optimalisasi
to develop partnership, optimization of the delivery
delivery channel untuk transaction service dan
channel for transaction services and Loan
Otomasi Loan Processing.
Processing Automation.
Penguatan proses Sumber Daya Manusia melalui
g.
Strengthening Human Capital processes through
Pengembangan sistem talent pooling dan
talent pooling and recruitment system development,
recruitment, Pengembangan program development
development and retaining program development,
dan retaining, Pembinaan karyawan dan
employee coaching and career path development
pengembangan career path serta Pengembangan
as well as performance management system
sistem performance management.
development.
Berdasarkan garis besar rencana strategis Bank Kesejahteraan
Based on the outline of the strategic plan of Bank Kesejahteraan,
tersebut, manajemen yakin dapat memperbaiki performa
the management believes to improve Bank’s performance
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
149
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Bank dan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk
for Indonesia by increasing benefit distribution by fulfilling
Indonesia melalui peningkatan pemberian manfaat dengan
needs of coopratives working capital or other needs of the
memenuhi kebutuhan modal kerja koperasi maupun kebutuhan
pension and public at large.
pensiunan dan masyarakat luas.
2. Strategi Penghimpunan Dana
2. Fund Collection strategy
Bank Kesejahteraan memiliki captive market berupa Koperasi
Bank Kesejahteraan has captive market as Cooperatives
yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan telah di lakukannya
spread across Indonesia. Within the implementation of
PKS E-Koperasi dengan Telkom, dana koperasi merupakan
E-Koperasi partnership with Telkom, cooperatives fund is
salah satu prospek yang akan dihimpun.
one of the prospect to be collected.
Aktivitas pemasaran yang telah suskes dilakukan pada
Marketing activity that had been successfully implemented
Tahun 2015 tetap dilakukan di Tahun 2016 dengan menambah
in 2015 will be continued in 2016 by applying other strategies,
beberapa strategi antara lain :
among others:
a.
Co Branding dengan Perusahaan / Koperasi dalam
a.
pembuatan kartu anggota / ID Card sekaligus
Co Branding with Company/Cooperatives in member card/ID Card production with function
berfungsi sebagai kartu ATM
also as ATM card.
b.
Cross Selling dengan nasabah kredit consumer
b.
c.
Untuk pembukaan rekening payroll kepada
c.
karyawannya sekaligus sebagai sarana untuk
Cross Selling with consumer loan customers. For payroll account openting to the employees also as debiting instrument for monthly installment.
pendebetan angsuran setiap bulannya Strategi Pendanaan yang telah sukses dilakukan pada tahun
Financing strategy that was successfully implemented in
2015 melalui program-program pemasaran tetap akan
2015 through marketing programs will be continued in 2016
dilakukan di Tahun 2016, dengan menambah program lain,
by developing other programs, among others:
diantaranya : a.
Zero Balance Account (ZBE) : Memindahkan dana
a. Zero Balance Account (ZBE): fund transfer in
pada nominal tertentu dari Rek Giro ke Rek
certain amount from Current Account to Saving
Tabungan
Account.
b.
Layanan Virtual Account
b.
Virtual Account Service.
c.
Pembentukan Direct Sales Funding
c.
Direct Sales Funding establishment.
3. Strategi Penyaluran Dana
3. Fund Disbursement Strategy
Dalam penyaluran kredit konsumer, beberapa aspek yang
Regarding consumer loan disbursement, several aspects
akan dipertimbangkan oleh Bank diantaranya adalah sebagai
to be considered by the Bank are among others:
berikut: a.
Strategi pemasaran kredit konsumer: 1)
150
Biz Partnership: mengoptimalkan kerjasama
a.
Consumer loan marketing strategy:
1) Biz Partnership: Optimizing partnership with
dengan sales agency dengan portfolio kredit
sales agency with well-controlled quality of
yang kualitas terjaga
loan portfolio.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
2)
Biz Pensiunan: mengoptimalkan pengaruh
2) Biz Pensiunan: Optimizing IKP’s influence
IKP sebagai pemegang saham di dalam
as shareholder in disbursing loan to civil
memberikan pembiayaan kredit kepada
servant pension.
pensiunan pegawai negeri b.
Prospek Kredit Konsumer 2016: masih cukup
b.
Consumer loan prospect in2 016: High potential
besar potensi yang dapat digarap dengan
to be optimized by concerning corporate condition
mempertimbangkan kondisi dan pertumbuhan
and growth at national level.
korporasi secara nasional c.
Strategi usaha: optimizing infrastructure dan
c. Business Strategy: optimizing infrastructure and
sumber daya yang dimiliki dan selalu melakukan
resources and always performs window shopping
window shopping utk melakukan action dari para
to undertake action of the competitors.
competitors.
4. Strategi Penunjang
4. Supporting Strategy
Strategi Teknologi Informasi
Information Technology Strategy
Di tahun 2016 Bank Kesejahteraan akan terus menggunakan
In 2016, Bank Kesejahteraan will advance technology
teknologi untuk mendukung transformasi digital Banking
application to support digital Banking via mobile, cloud
melalui pendekatan mobile, cloud computing,dan analytic
computing and analytic approach with main engine is the
dengan pendorong utamanya adalah pengembangan bisnis
Bank’s business development. Consideration to make before
Bank. Pertimbangan yang harus dilakukan sebelum melakukan
executing digital transformation in 2016 are as follows:
transformasi digital di tahun 2016 adalah sebagai berikut : a.
Bank harus komitmen untuk melakukan
a. Bank has to be committed in doing digital
transformasi digital. Ekspansi nasabah yang tumbuh dengan pesat
b.
transformation
Vast growing customer expansion nd fiercer
dan persaingan yang semakin ketat dari bisnis
competiton from existing business start-up lead
startup yang ada mengharuskan Bank melakukan
the Bank to take major leap towards digital
lompatan signifikan ke arah digital teknologi.
technology.
Teknologi Informasi Bank harus adaptable dengan
b. Bank’s Information Technology has to be adaptable
Teknologi Terkini.
with Up-to-date Technology
Tuntutan pelayanan nasabah yang sangat tinggi
Immense and rapid demand in customers serves
dan cepat dalam generasi teknologi mobile, tidak
with mobile technology generation are beyond
bisa hanya diimbangi dengan pendekatan Teknologi
traditional technology that tended to be stable.
tradisional yang cenderung bersifat stabil. Hal ini
This was due the fulfillment will less effective in
dikarenakan dalam pemenuhannya selain kurang
answering the demands accurately but will also
menjawab tuntutan dengan tepat juga memakan
take longer time.
waktu juga lama. Era yang ada adalah bagaimana Bank mampu
The era created is how the Bank will be able to
menciptakan kelincahan beradaptasi untuk
develop adaptable move to overcome service
mensiasati persaingan kecepatan tuntutan layanan
demand speed through up-to-date technology
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
151
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
c.
melalui pendekatan teknologi terkini mobile dan
approach by mobile and cloud computing
cloud computing.
applications.
Penerapan Integritas System.
c.
Startegi digital hanya akan berhasil apabila saat
System Integrity Implementation Digital strategy will only be succeed when front-
front-end system (surround application) di
end system (surround application) is integrated
integrasikan dengan back-end system (Core
with back-end system (Core Application).
Application). Integrasi diantara front-end dan
Optimization of integration between front-end
back-end ini saat dioptimalisasikan akan
and back-end will create support and flexibility
menciptakan kemudahan dan fleksibilitas bagi
for Bank’s business model modification process.
proses modifikasi model bisnis Bank. d.
Management Big Data.
Keberhasilan transformasi digital sangat ditentukan
d. Big Data Management Success of digital transformation system will be
salah satunya oleh keberadaan data, masing-
determined namely with data availability where
masing sistem yang digunakan menghasilkan
every system applied will generate abundant
banyak data yang perlu dianalisis (analystic). Ini
analystical data. This requires more effective data
membutuhkan manajemen data yang lebih efektif.
management. Traditional framework to be applied
Kerangka kerja tradisional yang digunakan untuk
to manage the data has to be expanded in
mengatur data harus diperluas untuk mengantisipasi
anticipating existence of new type of data.
munculnya berbagai bentuk data baru. Nasabah mengharapkan layanan real-time dan
The customers expect real time service and this
ini membutuhkan data yang tepat untuk
requires accurate data to be exposted in the right
dieksposdisaat yang tepat. Laporan secara real-
time. Real-time report will determine decision
time akan menentukan pengambilan keputusan,
amking, and if the Bank ignored this demand, it
dan apabila Bank mengabaikan tren kebutuhan
will be overwhelmed by huge numbers of data.
ini maka akan kewalahan mengahadapi banyaknya data. e.
System Security yang memadai
Saat transformasi digital dicanangkan dan
Sufficient Security System During the implementation of digital transformation,
diimplementasikan maka kebutuhan sistem
security system requirement becomes a necessary
keamanan menjadi suatu keharusan yang
to be followed. Bank shall not speculate upon this
mengikuti. Bank tidak dapat berspekulasi atas
requirement due within sufficient security system,
kebutuhan ini, karena dengan sistem keamanan
Bank will achieve objective of digital transformation
yang memadai Bank akan dapat dengan mudah
easily.
mencapai tujuan dari transformasi digital.
152
e.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
153
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance REPORT
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Bank Kesejahteraan Ekonomi senantiasa berkomitmen dalam melakukan setiap aktivitas bisnisnya selalu mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar terciptanya penguatan posisi perusahaan secara menyeluruh yang diwujudkan dalam rangkaian kebijakan strategis bank yang berkelanjutan diselaraskan dengan perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dan terarah dengan tetap mengacu pada ketentuan dan pedoman implementasi GCG yang diatur oleh Bank Indonesia dengan tetap menyesuaikan dengan fokus bisnis Bank Kesejahteraan Ekonomi. Bank Kesejahteraan Ekonomi is consistently committed to perform every business activity based on Good Corporate Governance principle to strengthen Company’s position comprehensively that is brought in series of ongoing Bank’s strategic policy aligned with continuous and well directed improvement by referring to GCG implementation regulation and guideline as governed by Bank Indonesia by always conforming with business focus of Bank Kesejahteraan Ekonomi.
156
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Latar Belakang Penerapan GCG
Background of GCG Implementation
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
Good Corporate Governance, or later stated as GCG, has
telah menjadi unsur penting bagi Bank Kesejahteraan dalam
become an essential factor for Bank Kesejahteraan in
meningkatkan kinerja Bank Kesejahteraan, melindungi
increasing the Bank’s performance, protecting stakeholders
stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
and improving compliance with prevailing law and regulation
perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika
as well as ethical values generally applied in banking industry.
yang berlaku umum pada industri perbankan. Hal ini sekaligus
This also manifestation of compliance with Bank Indonesia
menjadi wujud kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan
Regulation (PBI) Number 8/4/PBI/2006 dated January 30,
Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 amended under PBI Number 8/14/PBI/2006 dated
2006 yang telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006
October 5 and PBI Number 15/15/DPNP dated April 29,
tanggal 5 Oktober serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
2013 regarding Good Corporate Governance Implementation
15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan
for Commercial Banks.
Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Sebagai salah satu bank swasta nasional yang berkomitmen
As a national private Bank who has been committed to
untuk memberikan kontribusi secara nyata dan signifikan
provide concrete and significant contribution for Indonesian
pada pertumbuhan perekonomian Indonesia, maka penerapan
economic growth, GCG implementation in Bank Kesejahteraan
tata kelola yang dilakukan Bank Kesejahteraan tidak lagi
is no longer limited as corporate action in complying with
sekedar aksi perusahaan dalam memenuhi ketentuan
prevailing regulation and Law but also becomes ethical
maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku,
standard applied for entire Bank’s management.
namun telah menjadi strandar etika yang berlaku bagi seluruh manajemen Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan melaksanakan praktik tata kelola
Bank Kesejahteraan implements corporate governance
perusahaan dengan prinsip-prinsip dasar tata kelola
practice within ser of corporate governance basic principles
perusahaan yang berpedoman pada prinsip Transparansi
referring to Transparency, Accountability, Responsibility,
(transparency), Akuntabilitas (accountability), Tanggung
Independency and Fairness through infrastructure
Jawab (responsibility), Independensi (independency) dan
improveoment transformation both in terms of organizational
Kewajaran (fairness) melalui transformasi perbaikan pranata
aspect and reliable business management system.
baik dari sisi organisasi maupun sistem pengelolaan bisnis yang handal. Penerapan tata kelola perusahaan (GCG) yang baik dan
Sound and sustainable Good Corporate Governance (GCG)
berkesinambungan di lingkungan Bank Kesejahteraan
practice in Bank Kesejahteraan circumstances has following
memiliki tujuan, antara lain:
objctives:
1.
Memaksimalkan nilai Bank Kesejahteraan dengan
1. Optimizing values of Bank Kesejahteraan with competitive
kemampuan daya saing dalam segala lingkup bisnis
advantages in every business and operational scopes
dan operasionalnya sehingga dapat menjadi contoh
to be the role model for other companies, mainly for
bagi perusahaan lain, terutama bagi bank-bank lain
other banks both banks under 1 (one) peer group with
baik bagi bank yang berada dalam 1 (satu) peer-group
Bank Kesejahteraan or other banks regarding Good
dengan Bank Kesejahteraan maupun bank lain dalam
Corporate Governance (GCG) practice.
hal penerapan praktik tata kelola perusahaan (GCG).
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
157
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
2.
3.
Mendorong pengelolaan Bank Kesejahteraan secara
2. Encourage Bank Kesejahteraan’s management to be
lebih profesional, efisien, dan efektif dalam
more professional, efficient and effective in optimizing
memberdayakan segala sumber daya dan fungsi yang
every resources and funtions in entire lines both
ada dari seluruh lini baik jajaran manajemen maupun
management and employees in Bank Kesejahteraan’s
setiap pegawai di lingkungan Bank Kesejahteraan.
circumstances.
Meningkatkan kesadaran setiap organ Bank
3. Increase awareness of every body in Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan dalam menjalankan tindakan bisnis yang
to exercise business activity that complies with moral
sesuai dengan nilai-nilai moral dan kepatuhan terhadap
values and compliance with every prevailing policy and
segala kebijakan dan regulasi yang berlaku dengan
regulation by balancing concern on social responsibility
menyeimbangkan kesadaran adanya tanggung jawab
to all stakeholders and surrounding environment of
sosial terhadap seluruh stakeholder dan lingkungan di
Bank Kesejahteraan.
sekitar Bank Kesejahteraan. 4.
5.
Menguatkan tingkat kepercayaan para pemegang
4.
Strengthen trust level of the shareholders and
saham, dan seluruh stakeholder terhadap kemandirian
stakeholders on Bank Kesejahteraan’s organizational
pengelolaan organisasi Bank Kesejahteraan.
management independency.
Memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional melalui peningkatan iklim bisnis yang kondusif
5.
Provide positive contribution for national economy by developing conducive and sustainable business climate.
dan berkelanjutan.
Kebijakan dan Dasar Acuan Implementasi GCG
GCG Implementation policy and Framework
Di tengah perubahan industri perbankan yang sangat cepat
Amidst rapid banking industry growth either in terms of
baik dari lingkungan usaha maupun persaingan, Bank
business environment and competition landscape, Bnak
Kesejahteraan Ekonomi harus selalu menyesuaikan diri
Kesejahteraan Ekonomi has to be adaptive to maintain
agar tetap unggul ditengah kompetisi. Pelaksanaan praktik
excellence in the competition. GCG practice implementation
GCG pada Bank Kesejahteraan senantiasa mengacu pada
in Bank Kesejahteraan always refers to policy and regulation
kebijakan dan ketentuan maupun peraturan perundang-
as well as Law on GCG implementation as well as related
undangan yang mengatur tentang pelaksanaan GCG
with business process of Bank Kesejahteraan.
maupun yang terkait dengan proses bisnis Bank Kesejahteraan. Landasan yuridis pelaksanaan GCG Bank Kesejahteraan
Legal Framework for Bank Kesejahteraan GCG Implementation
mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia dan Pedoman
refers to Bank Indonesia Circular Letter and Indonesia
GCG Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite
Banking GCG Mnaual issued by National Committee of
Nasional Kebijakan Corporate Governance dengan tetap
Corporate Goverannce by upholding prudential banking
mengedepankan prinsip kehati-hatian. Budaya perusahaan
principle. Corporate culture oned by Bank Kesejahteraan
yang dimiliki Bank Kesejahteraan menjadi pendorong
becomes benchmarking to GCG practice in other major
pelaksanaan benchmarking praktik GCG terhadap perusahaan
companies that had successfully implemented GCG as
besar lain yang telah sukses mengimplementasikan GCG
improvement agenda to be continuously improved by Bank
sebagai bahan perbaikan yang ingin terus disempurnakan
Kesejahteraan.
oleh Bank Kesejahteraan.
158
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam melakukan
Bank Kesejahteraan’s achievement in improving corporate
penyempurnaan penerapan tata kelola Bank Kesejahteraan
governance practice in Bank Kesejahteraan was by preparing
telah menyusun Buku Pedoman GCG berdasarkan Surat
Code of GCG Book based on Boards of Directors Decree
Keputusan Direksi Nomor 99/2007/SK tanggal 26 Desember
Number 99/2007/SK dated December 26, 2007 referring
2007 yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI)
to Bank Indonesia Regulation (PBI) Number 8/3/PBI/2006
No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang telah
dated January 30, 2006 as amended under PBI Number
diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober
8/14/PBI/2006 dated October 5 and Bank Indonesia Circular
serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP
Letter Number 15/15/DPNP dated April 29, 2013 regarding
tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate
Good Corporate Governance Implementation for Commrecial
Governance bagi Bank Umum.
Banks.
Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip dasar
To ensure implementation of 5 (five) GCG basic principles,
GCG, Bank Kesejahteraan secara berkala melakukan penilaian
Bank Kesejahteraan regularly conducts self-assessment
sendiri (self assessment) yang meliputi 11 (sebelas) faktor
including 11 (eleven) GCG assessment factors, among others:
penilaian GCG, yaitu: 1.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
1. Implementation of Board of Commissioners’ Duty and
Komisaris 2.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Responsibility 2. Implementation of Board of Directors’ duty and Responsibility.
3.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
3.
Completion and Duty Implementation of the Committees.
4.
Penanganan Benturan Kepentingan
4.
Conflict of Interest Handling.
5.
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
5.
implementation of bank compliance function.
6.
Fungsi Audit Intern
6. Internal Audit Function.
7.
Fungsi Audit Ekstern
7. External Audit Function.
8.
Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian
8. Risk Mangement Function including Internal Control
Intern 9.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party)
System. 9.
Fund Provision for Related Party and Large Exposures.
dan Debitur Besar (Large Exposures) 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan,
10. Financial and Non-Financial Condition Disclosure,
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Good Corporate Governance Report and Internal
dan Pelaporan Internal
Reporting.
11. Rencana Strategis Bank
11. Bank Strategic Plan.
Penilaian GCG
GCG Assessment
Pada tahun 2015, Bank Kesejahteraan telah melakukan Self
In 2015, Bank Kesejahteraan has conducted Self-Assessment
Assesment serta melakukan tindakan korektif yang diperlukan
and taking necessary corrective action to measure
guna menilai efektivitas penerapan kebijakan GCG.
effectiveness of GCG policy implementation.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
159
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG GCG Sefl-Assessment Result Peringkat Rating
Definisi Peringkat Rating Predicate
3
Cukup Baik Fair
Individual
Analisis Analysis Berdasarkan hasil penilaian self assessment GCG dapat
Based on result of GCG self-assessment, it can be concluded
disimpulkan bahwa manajemen Bank telah melakukan
that the Bank’s management has implemented Good
penerapan GCG yang secara umum baik. Hal ini tercermin
Corporate Governance rated in general as Good. This is
dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG.
reflected from adequate compliance with GCG principles.
Terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, secara
There are few weaknesses on the GCG principle
umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan
implementation, these weaknesses is generally significant
perhatian yang cukup dari manajemen Bank, dengan
and require adequate concern from the Bank’s management
penjelasan sebagai berikut :
with following explanation:
a. Governance Structure
A. Governance Structure
1.
Faktor-faktor positif aspek governance structure
1.
Positive factors on Bank’s Governance Structure
Bank adalah :
aspects are:
a.
a. Number and composition of Board of
Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi telah memenuhi ketentuan.
Commissioners and Board of Directors have complied the regulation.
b.
Dalam rangka meningkatkan fungsi
b.
To improve organizational function, Bank
organisasi, Bank telah melakukan
had improved organization structure
penyempumaan terhadap struktur
according to BOD Decree Number 62/2015/
organisasi sesuai SK Direksi No. 62 /2015/
SK dated October 13, 2015 concerning
SK tanggal l3 Oktober 2015 tentang
Bank Kesejahteraan Organization Structure
Struktur Organisasi Bank Kesejahteraan
(2nd Revision) in 2015.
(Revisi Ke 2) Tahun 2015. c.
Bank telah melakukan penyempumaan
c. Bank had improved credit infrastructure
terhadap infrastruktur perkreditan
including organization structure within
termasuk struktur organisasi dengan
several amendments, including: 4 eyes
adanya perubahan seperti : Fungsi 4 eyes
function and credit risk on Credit Risk Unit,
dan risiko kredit berada pada Satuan Kerja
change in credit approval scheme in
Risiko Kredit, perubahan pola pemberian
accordance with BOD Decree Number
kredit sesuai dengan SK Direksi No.
31/2015/SK dated May 26, 2015 regarding
31/2015/SK tanggal 26 Mei 2015 tentang
Dana Sejahtera Loan Manual with
Pedoman Kredit Dana Sejahtera Dengan
Channeling Scheme and BOD Decree
Pola Channeling dan SK Direksi No. 32/201
Number 32/2015/SK dated May 26, 2015
5/SK tanggal 26 Mei 201 5 tentang
regarding Primary Cooperatives Loan with
Pedoman Kredit Koperasi Primer Pola
Executing Scheme and Decree Number
Executing serta SK No. 74/2014/SK tanggal
74/2014/SK dated December 22, 2014
22 Desember 2014 tentang Mekanisme
regarding Exception Facility on Credit
Pemberian Exception Ketentuan
Regulation.
Perkreditan.
160
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
2.
Faktor-laktor negatif aspek governance
2. Negative Factors on Bank’s Governance
structure Bank adalah : Terdapat ketentuan internal yang belum
Structure Aspects are:
dikinikan dan dievaluasi, diantaranya:
There were internal regulations that had not been updated and evaluated, among others:
a.
Evaluasi Buku Pedoman ALMA & Treasury.
a. ALMA & Treasury Book Evalaution.
b.
Evaluasi Buku Pedoman Perencanaan
b.
Strategic Planning Manual Book Evaluation.
Strategik. Evaluasi Buku Pedoman Anti Fraud.
c. Anti Fraud Manual Book Evaluation.
d.
Evaluasi Buku Pedoman LBU & SID.
d. LBU & SID Manual Book Evaluation.
e.
Perubahan Pedoman Pelayanan dan
e.
c.
Penyelesaian Pengaduan Nasabah.
b. Governance Process 1.
Faktor-faktor positif aspek governance process Bank adalah: a.
b.
c.
d.
Customer Service and Customer Complaint Settelemnt Manual Book Revision.
B. Governance Process 1.
Positive Factors on Bank’s Governance Process aspects are:
Dewan Komisaris telah memantau,
a. Board of Commissioners has monitored,
mengevaluasi dan memberikan arahan
evaluated and provided direction on the
terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank.
implementation of Bank Business Plan.
Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah
b. Board of Commissioners also has ensured
menjalankan tugasnya melalui Rapat
that the Committees established have
Dewan Komisaris dengan Komite setiap
carried out the duties by means of monthly
bulannya. Dewan Komisaris telah
Board of Commissioners meeting with
menggali lebih dalam permasalahan yang
the Committee. Board of Commissioners
timbul untuk mengetahui root cause
had further examined occurring issues to
permasalahan yang disampaikan oleh
find out root cause of the issues delivered
Komite Audit dan Komite Pemantau
by the Audit Committee and Risk
Risiko melalui rapat Dewan Komisaris
Monitoring Committee in Board of
dengan komite-komite setiap bulan.
Commissioners and Committees monthly
Komite Audit dan Komite Pemantau
meeting.
Risiko telah memberikan rekomendasi
c. Audit Committee and Risk Monitoring
tindak lanjut atas permasalahan yang
Committee had given follow-up
ada pada setiap laporan (memo) yang
recommendation on issues disclosed in
disampaikan kepada Dewan Komisaris.
every report (memo) submitted to the
Komite Audit dan Komite Pemantau
Board of Commissioners. Audit Committee
Risiko juga telah melakukan rapat rutin
and Risk Monitoring Committee also had
dengan anggota Komite Audit dan Komite
organized regular meetings with other
Pemantau Risiko lainnya.
members of Audit Committee and Risk
Selama semester II tahun 2015 tidak
Monitoring Committee.
ada pelanggaran peraturan perundang-
d.
During second half of 2015, there was no
undangan di bidang keuangan dan
violation gainst Law in Finance and Banking
perbankan yang dapat membahayakan
that might harm the Bank’s business.
kelangsungan usaha Bank.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
161
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
e.
Direksi telah menyampaikan laporan
e. Board of Directors had submitted
pertanggungjawaban kepada Dewan
accountability report to the Board of
Komisaris secara berkala (dalam rapat
Commissioners regularly (in Board of
Dewan Komisaris dengan Direksi).
Commissioners and Board of Directors Joint Meeting).
f.
2.
Kebijakan Manajemen Risiko tertuang
f. Risk Management Policy had been
dalam RBB dan di perbaharui setiap I tahun
disclosed in RBB and renewed once in
sekali.
a year.
Faktor-faktor negatif aspek governance process
2. Negative factors on Bank’s Governance Process
Bank adalah : a.
Penyempumaan infrastruktur secara
aspects are:
a.
especially for newly implemented channeling
pelaksaan kredit channeling yang baru
loan approval and has to be monitored
berjalan dan harus tetap dimonitor
consistently on its implementation, especially in Vision Laps system improvement.
pelaksanaannya, khususnya dalam perbaikan sistem Vision Laps. b.
Continuous infrastructure improvement,
berkesinambungan khususnya untuk
b.
There was internal audit finding that exceeded
Masih terdapat temuan audit internal yang
completion target as of December 2015,
telah melewati target penyelesaian s/d
among others:
Desember 201 5, antara lain : . ••
KC Banjarmasin komitmen yang
• Banjarmasin Branch Office with 16
belum terpenuhi sebanyak l6 temuan. ••
incomplete finding commitments.
Divisi Human Capital komitmen yang
• Human Capital Division with 3
belum terpenuhi sebanyak 3 temuan. ••
incomplete finding commitments.
Divisi Kredit Komersil komitmen yang
• Commercial Loan Division with 2
belum terpenuhi sebanyak 2 temuan. c.
Dengan masih adanya sanksi denda, BPP
incomplete finding commitments.
c.
Within the penalty punishment, old BPP that
yang belum diperbaharui, dan pelanggaran-
had not been renewed and other violations,
pelanggaran lainnya, maka budaya
Bank’s compliance culture had not been fully
kepatuhan Bank belum dapat dikatakan
efficient. However, Bank continues to
berhasil. Namun Bank masih terus
encourage the establishment of compliance
berupaya untuk dapat mendorong
culture.
terciptanya budaya kepatuhan. d.
Selama periode 2015, masih terdapat unit
d.
Throughout 2015 period, there was several
kerja yang belum dilakukan pemeriksaan
units that had not been audited according to
sesuai dengan rencana pemeriksaan SKAI
Bank SKAI audit plan, among others Planning
Bank di antaranya Divisi Perencanaan
and Product Development Divisions that will
dan Pengembangan Produk yang akan
become priority at beginning of 2016.
menjadi prioritas di awal tahun 2016. e.
Dengan perubahan pola bisnis Bank, maka
e.
terdapat beberapa hal yang menjadi
Within changing Bank’s business scheme, there are several concerns, as follows:
perhatian: ••
Perlunya memperkuat monitoring.
• Urgency to strengthen monitoring.
••
Kesiapan SDM baik kuantitas maupun
•
kualitas.
162
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
HC readiness in terms of quantity and quality.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
••
Perbaikan infrastruktur, di antaranya
• Infrastruture improvement, including rating/
pembuatan sistem rating/scoring
scoring system formulation for non-primary
untuk segmen kedit selain koperasi
cooperative loan segment with executing
primer dengan pola executing dan
scheme and loan with channeling scheme
kredit dengan pola channeling serta
as well as collection management system.
pembuatan collection management system
c. Governance Outcome 1.
C. Governance Outcome
Faktor-faktor positif aspek governance
1.
oulcome Bank adalah : a.
b.
Hasil rapat Dewan Komisaris dan Direksi
a. Resolution of Board of Commissioners
telah dituangkan dalam risalah rapat dan
and Board of Directors meeting have been
didokumentasikan dengan baik.
recorded in Minutes of Meetings and has
Bank telah menyampaikan laporan pokok
been welldocumented.
pelaksanaan fugas Direktur yang
c.
Positive factors on Bank’s Governance Outcome aspects are:
b. Bank has submitted Board of Directors
membawahi fungsi kepatuhan secara
duty implementation report in supervising
terencana dan tepat waktu.
Compliance function, in well-planned and
Laporan tahunan telah disampaikan Bank
timely manners.
secara lengkap dan tepat waktu kepada
c. Bank has submitted Annual Report in
pemegang saham dan beberapa lembaga
intact and timely manners to the
lainnya. d.
e.
Shareholders and other bodies.
Transparansi laporan telah dilakukan
d. Reprot disclosure had been timely
tepat waktu dengan cakupan sesuai
conducted with coverage in accordance
dengan ketentuan.
with regulation.
Aktivitas yang dilakukan Bank telah
e. Activities carried out by the Bank had
sesuai dengan visi dan misi Bank
complied with Bank’s vision and mission
termasuk kemampuan permodalan Bank. f.
Direksi telah mengkomunikasikan
including Bank’s capital ability.
f. Board of Directors had communicated
Rencana Korporasi dan RBB kepada
Corporate Plan and RBB to the shareholders
pemegang saham dan seluruh jenjang
and antire organization level.
organisasi. g.
Selama periode semester II tahun 2015
g.
During second semester of 2015 period,
kinerja Bank mengalami perbaikan
Bank’s performance was improving than
dibandingkan semester I tahun 201 5,
first semester of 2015 as shown from:
hal ini ditunjukkan dari: ••
Pencapaian laba Bank posisi 3l
• As of December 31, 2015, Bank’s
Desember 2015 meningkat sebesar
profit realization grew 63.60% from
63,60% dibandingkan posisi 30
positions achieved on June 30, 2015.
Juni 2015. ••
Penyelesaian permasalahan yang dihadapi
Bank
• Bank’s issues settlement had been
telah
sustainable as indicated from
berkesinambungan, hal ini
collectability period upgrade from
ditunjukkan dari telah di-upgrade
OJK audit result as of June 2014
kembali kolektibilitas dari hasil
period, shown from NPL gross ratio
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
163
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
pemeriksaan OJK periode Juni
stood at 4.55% (June 30, 2015) to
2014, yang tercermin dari rasio
2.77% (December 31, 2015).
NPL gross dari sebesar 4,55% (30 Juni 2015) menjadi 2,77% (31 Desember 2015). 2.
Faktor-faktor negatif aspek governance
2. Negative factors on Bank’s Governance
outcome Bank adalah : a.
Outome Aspects are:
Seluruh temuan-temuan pemeriksaan
a. Entire audit findigns from Audit Division
Divisi Audit telah ditindaklanjuti
had been completely followed-up. There
seluruhnya. Masih terjadi temuan berulang
were several recurring findings, among
di antaranya adalah :
others:
••
Kesalahan pengisian field untuk
•
pelaporan LBU. ••
Deviasi antara daftar calon
peminjam dengan realisasi. b.
Sanksi denda atas kesalahan selama
•
Deviation between creditors candidate list and realization.
b.
Semester Il tahun 20'15 sebesar
Penalty on violation committed during second half of 2015 amounted
Rp19.750.000.- dengan rincian : ••
Field completion error on LBU reporting.
Rp19,750,000 with following details:
Kesalahan LBU form ll, 23, 24, dan
• Error in LBU form II, 23, 24 and 25
25 (Kantor Pusat dan Kantor
(Head Office and Branch Office)
Cabang), nominal denda
with penalty amount Rp16,500,000.
Rp16.500.000,-. ••
Kesalahan pelaporan SID (Kantor Pusat),
nominal
denda
• Error in SID Reporting (Head Office), penalty amount Rp3,250,000.
Rp3.250.000,-. c.
Terdapat beberapa target RBB yang
c.
There were several RBB Target that had
belum terpenuhi sesuai yang
not been fulfilled according to the plan,
direncanakan, di antaranya ROE, ROA,
namely ROE, ROA, BOPO, NIM, Total
BOPO, NIM, Total Aset, Portfolio Kredit,
Assets, Loan Portfolio, Deposit, Profit
DPK, Pencapaian Laba, Beban CKPN dan
Realization, CKPN Expense and Interest
Pendapatan Bunga yang masih belum
Income that was below the RBB Target.
mencapai target dalam RBB. d.
Rencana permodalan Bank yang belum
d. Bank capital plan that has not been
t e re a l i s a s i u nt u k m e n d u k u n g
realized to support and development of
perkembangan aktivitas maupun bisnis
the activities and business of the Bank
Bank
164
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Apresiasi Pelaksanaan GCG
Appreciation to GCG Implementation
Komitmen dan perhatian Bank Kesejahteraan dalam proses
Commitment and concern of Bank Kesejahteraan on GCG
implementasi GCG pada Bank Kesejahteraan telah memperoleh
Implementation process in Bank Kesejahteraan had accepted
pengakuan dari pihak eksternal. Hal tersebut menunjukkan
acknowledgement from external party. This represented
wujud apresiasi dan kepercayaan masyarakat yang semakin
higher appreciation and trust from public towards Bank
membaik terhadap kemandirian dan keterbukaan Bank
Kesejahteraan’s indepdendency and transparency on
Kesejahteraan dalam pengelolaan tata kelola perusahaan
corporate governance management to develop profit
untuk mengembangkan perolehan keuntungan yang member
acquisition with added-value for all stakeholders.
nilai tambah bagi seluruh stakeholder. Penghargaan bergengsi yang berhasil diraih Bank Kesejahteraan
Prestigious awards that were obtained by Bank Kesejahteraan
melalui keberhasilannya meraih juara II dalam Annual Report
was success as 2nd Winner in Annual Report 2010 and
Award secara berturut-turut untuk tahun 2010 dan 2011,
2011, consecutively, and 3rd Winner in Annual Report Award
dan juara III dalam Annual Report Award untuk tahun 2012.
2012. Depsite decreasing rank in Annual Report Award 2012,
Meskipun terdapat penurunan peringkat dalam Annual Report
Bank Kesejahteraan still maintained achievement in top 3
Award tahun 2012, namun Bank Kesejahteraan tetap dapat
(three) position in the middle of higher number of Annual
meraih keberhasilan dalam mempertahankan dalam posisi 3
Report Participants with better quality.
(tiga) besar di tengah bertambahnya jumlah peserta Annual Report Award dengan kualitas yang terus membaik. Hal tersebut menunjukkan pengakuan yang diberikan atas
This is also shwoing that recognition for GCG implementation
keberhasilan implementasi GCG di Bank Kesejahteraan.
in Bank Kesejahteraan. The award is an appreciation organized
Ajang penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang
in collaboration among Bapepam – LK with Taxation General
diselenggarakan atas kerjasama dari Bapepam-LK dengan
Directorate, Minsitry of SOE, Indonesian Stock Exchange,
Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bursa Efek
Bank Indonesia, National Committee of Governance Policy
Indonesia, Bank Indonesia, Komite Nasional Kebijakan
and Indonesia Accounting Association.
Governance, dan Ikatan Akuntansi Indonesia.
Struktur GCG dan Mekanisme GCG
GCG Structure and GCG Mechanism
Komitmen manajemen untuk mendukung pelaksanaan GCG
Management’s commitment to support more effective and
yang semakin efektif dan optimal dilakukan melalui penguatan
optimum GCG practice is carried out by strengthening
infrastruktur dan peningkatan keandalan serta penyempurnaan
infrastructure and improving reliability and improvement of
segala sistem dan prosedur sesuai dengan dinamika bisnis
every system and procedure in accordance with business
dan regulasi yang berlaku. Pada tahapan ini, Bank Kesejahteraan
dynamic and prevailing regulation. In this phase, GCG
penerapan atas pelaksanaan GCG di Bank Kesejahteraan
implementation in Bank Kesejahteraan is developed and
dibangun dan dimulai dari komitmen dan konsistensi organ
started from commitment and consistency of corporate
perseroan yang memainkan peran kunci dan paling
bodies with key and most influential role towards the
berpengaruh terhadap strategis perusahaan yakni Rapat
Company’s strategic objectives, who are General Meetings
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan
of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board
Dewan Direksi.
of Directors.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
165
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Mekanisme pelaksanaan GCG di lingkungan Bank Kesejahteraan
Mechanism of GGC implementation in Bank Kesejahteraan’s
dimulai dengan pengambilan keputusan penting di dalam
circumstances is started by key decision making in General
Rapat Umum Pemegang Saham dengan memberikan
Meetings of Shareholders by delegating Company’s managerial
kewenangan pengelolaan perusahaan kepada Dewan Direksi
authority to the Board of Directors in handling supervisory
dalam penanganan pengawasan oleh Dewan Komisaris atas
by the Board of Commissioners upon the managerial practice.
pengelolaan dimaksud. Bank Kesejahteraan meyakini konsistensi dari setiap organ
Bank Kesejahteraan believes consistency of every corporate
perseroan dalam menjalankan setiap fungsi dan tanggung
body to implement every function and responsibility in
jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
accordance with prevailing Law, Articles of Association as
yang berlaku, Anggaran Dasar perusahaan, maupun ketentuan
well as other banking regulation as necessary elements to
perbankan lainnya menjadi hal yang mutlak untuk memperkuat
strengthen value driver to increase corporate values in the
value driver yang mampu meningkatkan nilai perusahaan di
future. Indepenedncy principle to carry out duty, function
masa mendatang. Prinsip independensi dalam menjalankan
and responsibility solely for the Company’s interest that
tugas, fungsi, dan tanggung jawab semata-mata untuk
had been done consistently. The accountability is carried
kepentingan Perseroan telah dilakukan secara konsisten.
out throughout:
Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan melalui:
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETINGS OF SHAREHOLDERS (GMS)
RUPS menjadi organ Perseroan sebagai otoritas tertinggi
GMS is corporate bidy with the highest authority in the
dalam struktur pengelolaan perseroan dengan segala
Company’s management structure with entire authority
wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan
that are not delegated to the Board of Directors and Board
Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-
of Commissioners in limit stipulated in Law and Articles of
undang atau anggaran dasar. Wewenang tersebut antara
Association. The authority includes Board of Commissioners
lain meliputi mengangkat dan memberhentikan anggota
and Board of Directors appointment and discharge, Approval
Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran
on Articles of Association amendment, Approving Annual
Dasar, menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, menunjuk
Report, Appointment of External Auditors, and Determining
Auditor Eksternal, serta menentukan jumlah kompensasi/
amount of compensation/remuneration for the Board of
remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Commissioners and Board of Directors members.
Perseroan menjamin seluruh pemegang saham untuk
The Company guarantees that all shareholders will obtain
mendapatkan segala keterangan yang berkaitan dengan
every information related with the Company from the Board
Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang
of Directors and/or Board of Commissioners as long not
tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. Segala
violating the Company’s interest. Every resolution taken in
keputusan yang diambil di dalam RUPS didasari atas kepentingan
the GMS was referring to the Company’s long-term interest
perusahaan dalam jangka panjang dengan pengambilan
with fair and transparent decision making process.
keputusan yang dilakukan secara wajar dan transparan.
166
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Annual General Meetings of Shareholders (AGMS)
RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan
GMS is corporate bidy with the highest authority in the
tertinggi dan memegang segala kewenangan yang tidak
Company’s management structure with entire authority
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS
that are not delegated to the Board of Directors and Board
sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang
of Commissioners. As a corporate body, GMS is forum for
saham untuk mengambil keputusan penting berkaitan
the shareholders to take important decisions related with
dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan
their investments in the Company, by complying with Articles
memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan Undang-
of Association and Limited Company Law.
undang Perseroan Terbatas. Sesuai dengan pasal 78 ayat (2) Undang-Undang No. 40
Pursuant to Article 78 point (2) Law Number 40 of 2007 on
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan
Limited Company declaring that Annual GMS has to be
bahwa RUPS Tahunan wajib dilaksanakan dalam jangka
organized the latest 6 (six) months after the end of fiscal
waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku
year. In 2015, Bank Kesejahteraan had organized Annual
berakhir. Pada tahun 2015, Bank Kesejahteraan telah
General Meetings of Shareholders (AGMS) 2014 on April 20,
melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2015 located at IKPRI Building, Jl. R. P. Soeroso No. 21 –
Tahunan 2014 pada tanggal 20 April 2015 yang bertempat
Jakarta attended by all shareholders.
di Gedung IKPRI Jl. R. P. Soeroso No. 21 – Jakarta, yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham.
Agenda RUPS
GMS Agenda
1.
Laporan Tahunan Direksi tahun buku 2014
1. Board of Directors Annual Report fiscal year 2014
2.
Rencana Perusahaan 1 (satu) tahun ke depan
2.
Corporate Plan for next 1 (one) year
3.
Penetapan Remunerasi anggota Direksi dan Dewan
3.
Stipulation of Board of Directors and Board of
Komisaris
Commissioners members remuneration
4.
Penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP)
4.
Public Accountant Firm appointment
5.
Lain-lain (Pemberhentian Direktur Pengembangan
5. Others (Discharge of Business Development Director)
Bisnis)
Keputusan RUPS
GMS Resolution
1.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan
1. Approved and authorized Annual Report for fiscal year
Perseroan untuk tahun buku 2014 termasuk didalamnya
2014 including Board of Commissioners supervisory
laporan tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta
report and granting full responsibility discharge and
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
dismissal to the Board of Directors and Board of
jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris
Commissioners for actions related with their managerial
atas tindakan-tindakan yang bersangkutan dengan
and supervision during fiscal year 2014.
kepengurusan dan pengawasannya dalam tahun buku 2014. 2.
Menyetujui dan menerima rencana Perusahaan 1 (satu) tahun ke depan
3.
Menyetujui penetapan remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan kenaikan sebesar 10%
4.
Menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata
2. Approved and accepted Corporate Plan for the next 1 (one) yaer. 3. Approved stipulation on Board of Directors and Board of Commissioners members remuneration with 10% appraisal.
Eddy & Siddharta untuk melakukan audit atas Laporan
4. Appointed Public Accountant Firm (KAP) Hendrawinata
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan
Eddy & Siddharta to audit Financial Statements for
berakhir pada 31 Desember 2015
fiscal year ended on December 31, 2015
laporan tahunan 2015 annual report
167
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
5.
Memberikan wewenang kepada Direksi untuk
5.
fee for the Public Accountant Firm altogether with
Publik tersebut serta persyaratan lainnya berkenaan
other requirements regarding the appointment based
dengan penunjukkan tersebut berdasarkan rekomendasi
on Board of Commissioners recommendation via Audit
Dewan Komisaris melalui Komite Audit 6.
7.
Granted authority to the Board of Directors to stipulate
menetapkan jumlah honorarium bagi Kantor Akuntan
Committee.
Menyetujui Pemberhentian dengan hormat Sdr. Silo
6. Approved honorary discharge for Mr. Silo Edi from his
Edi jabatan terakhir Direktur Pengembangan Bisnis
latest position as Business Development Dirctor for
periode 2014-2019
2014 – 2019 period.
Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris melalui
7.
Granted authority to the Board of Commissioners via
Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menyeleksi
Nomination and Remuneration Committee on Business
calon Direktur Pengembangan Bisnis
Development Director candidate selection.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Sirkuler
Circular Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS)
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi menyelenggarakan Rapat
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi organized Circular General
Umum Pemegang Saham Sirkuler pada tanggal 25 November
Meetings of Shareholders on November 25, 2015 with
2015 menghasilkan keputusan yang telah disahkan dengan
resolutions as legalized under Deeds Number 04 dated
Akta No.04 Tanggal 02 Desember 2015 yang dibuat oleh
December 2, 2015 made by Notary Judy Sentana, SH, MH.,
Notaris Judy Sentana, SH, MH., dengan keputusan, telah
with resolution to discharge Mr. Taufik Hidayat as Commissioner
dilakukan pemberhentian Sdr. Taufik Hidayat sebagai Komisaris
of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi effective since December
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi efektif sejak tanggal 02
2, 2015, and is replaced by Mr. Iwan Soeroto that will be
Desember 2015, yang digantikan oleh Sdr. Iwan Soeroto
effectively chaired after passed Fit and Proper Test from
yang berlaku efektif sejak dinyatakan lulus Fit and Proper
OJK.
Test oleh OJK.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang memiliki
Board of Commissioners is corporate body with clear authority
kewenangan dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan
and responsibility in accordance with Articles of Association
Anggaran Dasar Perseroan yang merujuk kepada Undang-
referring to Limited Company Law to perform general and/
Undang Perseroan Terbatas untuk melakukan pengawasan
or special supervision if necessary according to the Articles
secara umum dan/atau khusus apabila diperlukan sesuai
of Association. The Board of Commissioners also provides
dengan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris juga memberikan
advise to the Board of Directors to ensure Company’s
nasihat kepada Direksi untuk memastikan jalannya pengelolaan
managerial practice has complied with Good Corporate
perusahaan telah berjalan sesuai tata kelola perusahaan
Governance principle at entire organization level and unit.
(GCG) yang baik pada seluruh lapisan dan jenjang organisasi.
168
Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah memenuhi
Board of Commissioners in Bank Kesejahteraan has fulfilled
persyaratan lulus penilaian kemampuan dan kepatuhan (fit
fit and proper test requirement according to Bank Indonesia
and proper test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
regulation who are appointed and discharged by the GMS.
yang diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Guna mendukung
To support effectiveness of duty and responsibility
efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,
implementation, the Board of Commissioners is assisted by
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau
Audit Committee, Risk Monitoring Committee and
Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Remuneration and Nomination Committee.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak
Every member of Board of Commissioners in Bank
menerima keuntungan pribadi lainnya dari bank selain
Kesejahteraan do not take other personal interests from
remunerasi dan fasilitas atau tunjangan lainnya di luar yang
the Bank than remuneration and facilities or allowance
telah ditetapkan di dalam RUPS. Pertanggungjawaban Dewan
stipulated in the GMS. Board of Commissioners accountability
Komisaris atas setiap pelaksanaan pengawasan yang
upon the Company’s managerial by the Board of Directors
dilakukan terhadap pengelolaan perusahaan oleh Direksi
is one of supervisory accountability realization on the
merupakan salah satu perwujudan akuntabilitas pengawasan
implementation of GCG principles.
dalam rangka implementasi prinsip-prinsip GCG.
Susunan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Composition
Seluruh Dewan Komisaris pada Bank Kesejahteraan telah
Every Board of Commissioners member in Bank Kesejahteraan
diangkat oleh RUPS dan mengikuti tahap fit and proper test
has been appointed by GMS and followed fit and proper test
(uji kepatuhan dan kelayakan) sesuai dengan yang telah
phase in compliance with regulation prevailed by Bank
ditetapkan dalam Peraturan Bank indonesia maupun peraturan
Indonesia or other prevailing Law. In carrying out duty in
perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan
Bank Kesejahteraan, every member of the Board of
tugasnya di Bank Kesejahteraan, seluruh Dewan Komisaris
Commissioners has collective and sufficient expertise and
secara kolektif telah memiliki keahlian dan kemampuan yang
capacity and supporting competency to support Bank
memadai, kompetensi yang mendukung, serta independensi
Kesejahteraan’s performance improvement achievement
dalam membuat keputusan untuk mendorong pencapaian
in more effective and efficient manners.
peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan secara lebih efektif dan efisien. Hingga akhir tahun 2015, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan
As end of 2015, Board of Commissioners in Bank Kesejahteraan
beranggotakan 3 (tiga) orang yang seluruhnya berdomisili
consisted of 3 (three) Commissioners who are live in Indonesia
di Indonesia serta tidak merangkap sebagai Komisaris, Direksi,
and do not serve as Commissioner, Director or Executive in
atau Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, baik
other banks or companies, either domestic or overseas
di dalam maupun di luar negeri dimana dua di antaranya
where two of the Commissioners are Independent
merupakan Komisaris Independen.
Commissioenrs.
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2015: As of December 31, 2015, Board of Commissioners composition was as follows:
NAMA DEWAN KOMISARIS Name of Commissioners
JABATAN Position
REPRESENTASI PEMEGANG SAHAM Representative of Shareholders
SURAT DAN TANGGAL PERSETUJUAN Approval Date and Letter
Tasripin Mastar
Komisaris Commissioner
IKPRI IKPRI
SR-116/D.03/14 14 Juli 2014
Mahyuddin Ramli
Komisaris Independen Independent Commissioner
Pihak Independen Independent Member
B19/72/GBI/DPIP/Rhs 27 Juni 2007
I Nyoman Sidia
Komisaris Independen Independent Commissioner
Pihak Independen Independent Member
SR-117/D.03/14 14 Juni 2014
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
169
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Independensi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Independency
Bank Kesejahteraan telah memenuhi ketentuan atas jumlah,
Bank Kesejahteraan has complied with regulation on number,
komposisi, kriteria, dan independensi dengan mengacu kepada
composition, criteria and independency by referring to Bank
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 sebagai
Indonesia Regulation Number 8/14/PBI/2006 as amendment
perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/
of Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006
PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
concerning Good Corporate Governance Implementation
Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
for Commercial Banks and Bank Indonesia Circular Letter
15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good
Number 15/15/DPNP dated April 29, 2013 regarding Good
Corporate Governance bagi Bank Umum. Kewajaran dan
Corporate Governance Implementation for Commercial
kesetaraan kepentingan menjadi fokus utama keberadaan
Banks. Fairness and equality become main focus of
Komisaris Independen sehingga dapat tercipta keselarasan
Independent Commissioner appointment that will create
kepentingan yang positif baik antara pemegang saham
positive interest harmony both among the minority
minoritas maupun stakeholder lainnya.
shareholders or other stakeholders.
Anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan sampai
As end of 2015, Board of Commissioners members in Bank
dengan akhir tahun 2015 berjumlah 3 (tiga) orang dimana
Kesejahteraan was 3 (three) members with 2 (two) of them
2 (dua) di antaranya merupakan Komisaris Independen. Hal
were Independent Commissioners. This is complied with
tersebut telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
Bank Indonesia Regulation that governs Independent
yang mengatur mengenai keberadaan Komisaris Independen
Commissioner composition in a Bank that at least 50% of
dalam suatu Bank bahwa paling kurang 50% dari jumlah
total Board of Commissioners Members are independent
anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
Commissioner. As end of 2015, independency of Commissioner
Independensi komisaris pada Bank Kesejahteraan hingga
in Bank Kesejahteraan were brought by:
akhir tahun 2015 diwujudkan melalui: a.
b.
c.
170
Anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan
a. Board of Commissioners member in Bank
tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi
Kesejahteraan did not serve as Commissioner,
atau Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan
Director or Executive in other banks or companies
lain, baik di dalam maupun luar negeri.
either domestic or overseas.
Keberadaan anggota Komisaris Independen Bank
b. Appointment of Independent Commissioner
Kesejahteraan dimaksudkan untuk dapat
member in Bank Kesejahteraan is intended to
mendukung terciptanya iklim kerja yang menjunjung
support working condition that upholds equality,
prinsip kesetaraan, keadilan dan transparansi
fairness and transparency principles with more
dengan lingkungan kerja yang lebih obyektif di
objective working environment among various
antara berbagai kepentingan.
interests.
Komisaris Independen Bank Kesejahteraan tidak
c. Independent Commissioner of Bank Kesejahteraan
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
does not have any financial, managerial, shares
kepemilikan saham dan / atau keluarga dengan
ownership and/or family relationship with other
anggota Komisaris lainnya, Direksi, pemegang
Commissioners, Directors and controlling
saham pengendali atau dengan Bank yang dapat
shareholders or with the Bank that may influence
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
his/her capacity to act independently and
secara independen dan obyektif. Selain itu, seluruh
objectively. In addition, every Board of
Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak memiliki
Commissioners in Bank Kesejahteraan does not
hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat
have family relation by blood until second degree
kedua baik antar anggota Dewan Komisaris maupun
both among the Board of Commissioners or among
antar Dewan Direksi.
Board of Directors.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris NAMA DEWAN KOMISARIS Name of Commissioners
JABATAN Position
RANGKAP JABATAN Dual Position
Tasripin Mastar
Komisaris Commissioner
Tidak Memiliki Rangkap Jabatan No Dual Position
Mahyuddin Ramli
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tidak Memiliki Rangkap Jabatan No Dual Position
I Nyoman Sidia
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tidak Memiliki Rangkap Jabatan No Dual Position
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of Board of Commissioners
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris telah memiliki
In carrying out the duties, Board of Commissioners has set
pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika
of working guidance and regulation including the regulation
kerja, waktu kerja, dan rapat yang selalu dikaji ulang secara
of work ethics, working schedule and meeting that have
berkala dan terakhir telah disempurnakan dengan Surat
been periodically evaluated with the latest revision under
Keputusan Dewan Komisaris No. 10/2014/SK tanggal 09
Board of Commissioners Decree No. 10/2014/SK dated
Desember 2014.
December 9, 2014 regulation work ethics, work schedule
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris,
and meeting.
antara lain:
The implementation of Board of Commissioners’ duties and responsibilities is described below:
a.
Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-
a.
To ensure the implementation of GCG principle
prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank
in every activity of Bank Kesejahteraan at entire
Kesejahteraan pada seluruh tingkatan atau jenjang
organization level or unit.
organisasi. b.
c.
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
b.
To perform oversight on the implementation of
tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala
Board of Directors’ duties and responsibilities
maupun sewaktu-waktu, serta memberikan nasihat
periodically or incidentally, and provide advise to
kepada Direksi.
the Board of Directors.
Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
c.
To lead, monitor and evaluate the execution of Bank Kesejahteraan’s strategic policy.
pelaksanaan kebijakan strategis Bank Kesejahteraan. d.
e.
Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
d.
To ensure that the Board of Directors has followed
temuan audit dan rekomendasi dari Divisi Audit,
up audit finding and recommendation from IAU,
auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia
external auditor and audit result from Bank
dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.
Indonesia and/or other audit authorities.
Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
e.
To establish Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remunerationa nd Nomination Committee.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
171
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
f.
Memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah
f.
g.
Menyediakan waktu yang cukup untuk
To ensure that these Committees have performed their duties effectively.
menjalankan tugasnya secara efektif.
g.
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
To provide sufficient time to perform duties and responsibilities optimally.
secara optimal. h.
i.
j.
Membahas permasalahan sesuai dengan agenda
h.
To discuss every issue according to meeting
rapat dan diselenggarakan secara berkala, paling
agenda and conducted regularly, at least 4 (four)
kurang 4 (empat) kali dalam setahun, serta dihadiri
meetings in a year with physical attendance
secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
minimum 2 (twice) in a year.
Membuat risalah rapat yang ditandatangani oleh
i.
Prepare minutes of meeting signed by all attending
seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dan
Board of Commissioners members and distributed
didistribusikan kepada semua anggota Dewan
to all Board of Commissioners members who
Komisaris yang menghadiri rapat maupun yang
attended the meeting or not and properly
tidak serta didokumentasikan dengan baik.
documented.
Menyampaikan laporan tentang tugas dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham
j.
Present report on duty and responsibility implementation to the Shareholders in GMS.
melalui RUPS.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Sebagai perusahaan yang selalu berkomitmen untuk
As a Company with continuous commitment to comply with
memenuhi segala ketentuan dan peraturan perundang-
every prevailing law and regulation, Bank Kesejahteraal
undangan yang berlaku, Bank Kesejahteraan memenuhi
fulfills obligation to Bank Indonesia Regulation Number
kewajibannya terhadap Peraturan Bank Indonesia Nomor
8/14/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance
8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Implementationf or Commercial Banks as revised under
Governance Bagi Bank Umum dan diatur kembali dalam
Circular Ltter Number 15/15/DPNP dated April 29, 2013
Surat Edaran No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 dimana
where the Board of Commissioners has to organize regular
Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan rapat secara
meeting at least 4 (Four) meetings in a year with physical
berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun dan wajib
attendance minimum 2 (twice) in a year.
dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali setahun. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup
The Board of Commissioners has allocated sufficient. time
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dimana
to fulfill their duties and responsibilities, where the Board
setiap bulannya selalu diadakan pertemuan/ rapat dengan
held monthly meeting with the Committees under their
komite di bawahnya dan dengan Direksi. Rapat diadakan
supervision and also with the Board of Directors. The meetings
untuk mengevaluasi dan membahas kinerja perusahaan,
were conducted to evaluate and discuss the Company’s
pelaksanaan fungsi kepatuhan, pemantauan profil risiko
performance, implementation of compliance function, risk
dan laporan komite audit serta hal-hal lain yang membutuhkan
profile monitoring and report from the Audit Committee as
perhatian dan penjelasan dari Direksi.
well as other aspects require the Board of Directors’ concern and explanation.
172
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Agenda rapat Dewan Komisaris dilakukan secara reguler
Board of Commissioners meeting agenda discussed regularly
melalui berbagai forum rapat formal maupun informal berupa
in various formal and non formal meeting forum, namely
rapat internal Dewan Komisaris, rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners internal meeting, Board of
bersama Komite, maupun rapat Dewan Komisaris bersama
Commissioners Meeting with Committess and Board of
Direksi. Dewan Komisaris juga menyelenggarakan rapat
Commissioners and Board of Directors Joint Meeting. The
Dewan Komisaris bila dianggap perlu atas permintaan tertulis
Board of Commissioners may also organize Board of
dari:
Commissioners meeting if considered necessary on written request from: a.
Komisaris Utama
a.
b.
Salah seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris
b. One or more Board of Commissioners members
c.
Permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi
c.
Permintaan tertulis seorang atau lebih Pemegang
d.
d.
President Commissioner
Written request from one or more Board of Directors Written request from one or more Shareholders
Saham yang sama-sama mewakili 1/10 (satu per
that altogether represents 1/10 (one per tenth)
sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan
shares with legal voting rights.
hak suara yang sah. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan
Throughout 2015, Board of Commissioners of Bank
telah menyelenggarakan 11 (sebelas) kali rapat yang telah
Kesejahteraan organized 11 (eleven) meetings. The meetings
dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris Bank
attended by all Board of Commissioners members in Bank
Kesejahteraan secara fisik lebih dari 2 (dua) kali rapat Dewan
Kesejahteraan physically were more than 2 (two) Board of
Komisaris.
Commissioners meeting.
Tabel berikut menggambarkan tingkat kehadiran anggota
Table below explains the Board of Commissioners members
Dewan Komisaris selama tahun 2015 :
attendance level in 2015:
Rapat Dewan Komisaris / Board of Commissioners Meeting Jumlah Rapat Total Meetings
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Komisaris Utama President Commissioner
11
9
82%
Taufik Hidayat*)
Komisaris Commissioner
11
6
55%
Mahyuddin Ramli
Komisaris Independen Independent Commissioner
11
9
82%
I Nyoman Sidia
Komisaris Independen Independent Commissioner
11
11
100%
Nama Komisaris Name of Commissioners
Jabatan Position
Tasripin Mastar
*) masa jabatan berakhir pada triwulan IV 2015 / Serving Period will be ended at 4th quarter of 2015
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
173
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Rapat Internal Dewan Komisaris
Board of Commissioners Internal Meeting
Risalah rapat Dewan Komisaris ditandatangani oleh ketua
Board of Commissioners minutes of meeting had been
rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan
signed by meetng chairman and distributed to all Board of
Komisaris yang menghadiri rapat maupun yang tidak
Commissioners members who attended and not attended
menghadiri. Pengambilan keputusan dalam rapat Dewan
the meeting. The decision making on Board of Commissioners
Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat,
meeting was under collective for consensus princpple, or
atau melalui pemungutan suara terbanyak dalam hal tidak
voting mechanism if the collective consensus failed to be
terjadi musyawarah untuk mufakat. Perbedaan pendapat
achieved. Any dissenting opinion arising in the Board of
(dissentingopinions) yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris,
Commissioners meeting will be clearly stated in Minutes of
akan dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat disertai
Meeting altogether with the reasoning. Throughout 2015,
alasan mengenai perbedaan pendapat tersebut. Selama
there was no dissenting opinion.
tahun 2015, tidak terjadi dissenting opinion.
Frekuensi rapat internal Dewan Komisaris selama tahun 2015:
174
Jumlah Rapat Total Meetings
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Komisaris Utama President Commissioner
11
9
82%
Mahyuddin Ramli
Komisaris Independen Independent Commissioner
11
9
82%
I Nyoman Sidia
Komisaris Independen Independent Commissioner
11
11
100%
Nama Komisaris Name of Commissioners
Jabatan Position
Tasripin Mastar
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting
Guna mendukung pelaksanaan pengelolaan bank secara
To support efficient and sustainable bank amnagment
efisien dan berkesinambungan maka Dewan Komisaris dapat
implementation, the Board of Commissioners is eligible to
sewaktu-waktu meminta penjelasan atau laporan baik tertulis
request incidental explanation or report both written and
maupun lisan kepada Direksi terkait kondisi kinerja Bank
verbal to the Board of Directors in terms of performance
Kesejahteraan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Direksi
condition of Bank Kesejahteraan. In relation with this condition,
wajib memberikan segala kelengkapan data dan informasi
the Board of Directors is regulated to submit every data and
yang diminta tersebut secara akurat dan terkini sesuai
information requested accurately and recently according
dengan kondisi kinerja Bank Kesejahteraan.
to Bank Kesejahteraan’s performance condition.
Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara periodik setiap
Board of Commissioners meeting is organized regularly in
bulan yang selalu diikuti dengan rapat gabungan antara
monthly basis and followed with Board of Commissioners
Dewan Komisaris dan Direksi dalam membahas evaluasi
and Board of Directors Joint Meting to discuss Bank’s
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
kinerja Bank, hasil audit, evaluasi atas pelaksanaan tugas
performance evaluation, audit result and evaluation on Board
Direksi, serta pemecahan masalah yang dihadapi. Pengambilan
of Directors duty implementation as well as solving current
keputusan rapat Dewan Komisaris maupun rapat Direksi
issues. Board of Commisisoners and Board of Directors
selalu dilakukan secara musyawarah dan mufakat, dan
meeting resolution was done under collective for consensus
sejauh ini tidak terdapat dissenting opinions. Hasil rapat
principle and without any dissenting opinion so far. Result
tersebut selalu dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani
of the meeting was stated in Minutes of Meeting, signed by
oleh seluruh Dewan Komisaris / Direksi, dibagikan kepada
all Board of Commissioners and Board of Directors, distributed
setiap anggota Dewan Komisaris / Direksi dan didokumentasikan
to every Board of Commissioners/Board of Directors members
oleh Sekretaris Perusahaan.
and documented by Corporate Secretary.
Frekuensi rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan
Board of Commissioners and Board of Directors joint meeting
Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2015 adalah
frequency in 2015 was as follows:
sebagai berikut:
Rapat Gabungan Dewan Direksi & Komisaris Board of Commisisoners and Board of Directors Joint Meeting % Kehadiran % Attendance
Jabatan Position
Komisaris / Commissioner
Tasripin Mastar
Komisaris Utama President Commissioner
15
15
100%
Taufik Hidayat*)
Komisaris Commissioner
15
13
87%
Mahyuddin Ramli
Komisaris Independen Independent Commissioner
15
15
100%
I Nyoman Sidia
Komisaris Independen Independent Commissioner
15
15
100%
Direksi / Director
Jumlah Rapat Total Meetings
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Nama Komisaris Name of Commissioners
Sasmaya Tuhuleley
Direktur Utama President Director
15
15
100%
Silo Edi **)
Direktur Director
4
4
100%
Wahju Hidajat
Direktur Director
15
15
100%
Dhini Laswita
Direktur Director
15
15
100%
*) masa jabatan berakhir pada triwulan IV 2015 / Serving period ended at 4th quaeter of 2015 **) masa jabatan berakhir pada triwulan I 2015 / Serving period ended at 1st quarter of 2015
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
175
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Laporan Kegiatan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Activity Report and Recommendation
Pelaksanaan pengawasan secara aktif yang dilakukan oleh
Active monitoring activity done by Board of Commissioners
Dewan Komisaris terhadap jalannya pengelolaan Bank
upon Bank Kesejahteraan’s managerial activity was part of
Kesejahteraan dilakukan sebagai rangkaian dalam memastikan
effort to ensure good corporate governance implementation.
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Dewan
Board of Commissioners actively provided recommendation
Komisaris secara aktif memberikan rekomendasi kepada
to the management, in this terms was Board of Directors
manajemen, dalam hal ini adalah Direksi, terhadap hal-hal
regarding several issues to be concerned to achieve more
yang perlu diperhatikan untuk mencapai kinerja perusahaan
effective and efficient performance of the Company. However,
yang lebih efektif dan efisien. Meski demikian, setiap
every recommendation given was concerning professional
rekomendasi yang diberikan tersebut dilakukan dengan
relationship between Board of Commissioners and Board
memperhatikan hubungan kerja antara Dewan Komisaris
of Directors under check and balance principle.
dan Direksi dalam prinsip check and balance. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dilakukan melalui rapat
Board of Commissioners active monitoring was conducted
antara Dewan Komisaris dan Direksi yang secara rutin
in Board of Commissioners and Board of Directors meeting
dilakukan setiap bulan. Hasil rapat Dewan Komisaris dengan
that was organized regularly in monthly basis. Result of
Direksi merupakan rekomendasi dari Dewan Komisaris
Board of Commissioners and Board of Directors joint meeting
kepada Direksi Direksi.
was recommendation from the Board of Commissioners to the Board of Directors.
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah memberikan
Throughout 2015, the Board of Commissioners had given
rekomendasi terhadap beberapa hal yang perlu mendapatkan
recommendation on several issues to be concerned by
perhatian dari manajemen Bank Kesejahteraan sebagai
management of Bank Kesejahteraan as the Bank’s
upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan,
performance improvement and increasing efforts, among
antara lain sebagai berikut:
others:
1.
2.
Bank perlu menetapkan risk appetite dan risk tolerance,
1. Bank needs to set risk appetite and risk tolerance as
serta mereview kebijakan secara tertulis yang membantu
well as review the policy in written report to help
kinerja pemantauan, dan pembinaan dari setiap unit
performance monitoring and development for every
kerja agar garis koordinasi mitigasi risiko dapat berjalan
working unit that risk mitigation coordination can be
dengan baik.
well implemented.
Kondisi likuiditas yang ketat wajib dipantau secara harian agar Risiko Likuiditas tetap terkendali. Hal
2.
Tight liquidity condition needs to be daily monitored to control Liquidity Risk. This is done through:
tersebut dapat dilakukan melalui: a.
Touching approach yang intensif dari masingmasing marketing kepada para deposan inti.
b.
Meningkatkan pencapaian eksposure outstanding pada tabungan dan giro.
3.
176
a. Intensive touching approach from every marketing staff to core depositors. b. Increasing exposure outstanding achievement in saving accounts and current accounts.
Peningkatan pengawasan atas pelaksanaan tugas
3. Intensify supervision on daily duty implementation by
sehari-hari oleh Direksi sesuai dengan Direktorat dan
the Board of Directors in accordance with each sector
Bidangnya masing-masing atas efektivitas pelaksanaan
on monitoring briefing effectiveness by emphasizing
morning briefing dengan penekanan terhadap
understanding and implementation of the regulation
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
pemahaman dan pelaksanaan ketentuan baik internal
both internally and externally to establish Compliance
maupun eksternal dalam rangka terwujudnya Budaya
Culture.
Kepatuhan. 4.
Direksi harus berperan serta dan memantau pelaksanaan
4. Board of Directors needs to participate and monitor
tindak lanjut pelaksanaan action plan APU dan PPT
APU and PPT action plan follow-up implementation to
agar dapat terselenggara dengan baik dan memenuhi
be well executed and fulfilling time frame target as
dari target waktu yang telah ditetapkan.
stipulated.
Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Competency Development
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
Board of Commissioners duty and responsibility implementation
pada Bank Kesejahteraan untuk memberikan rekomendasi
in Bank Kesejahteraan to provide recommendation on
terhadap perbaikan tata kelola perusahaan untuk meningkatkan
corporate governance improvement to increase sustainable
pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan telah didukung
performance growth has been supported with various
oleh berbagai upaya pengembangan kompetensi dari seluruh
competency development initiative from entire Boad of
Dewan Komisaris.
Commissioners.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan
Throughout 2015, the Board of Commissioners in Bank
telah mengikuti berbagai seminar, workshop, maupun
Kesejahteraan had participated in varous seminars, workshop
konferensi sebagai upaya penguatan kompetensi yang
and conference as an effort to develop internal competency
dimiliki seiring perkembangan bisnis bank. Berikut daftar
in line with Bank’s business development. List of Board of
keikutsertaan anggota Dewan Komisaris dalam pelatihan
Commissioners members participation in the trainings
selama tahun 2015:
throughout 2015 are as follows:
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
177
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
NAMA DEWAN KOMISARIS Name of Commissioners Tasripin Mastar
TANGGAL & TEMPAT date & location 18-19 November 2015 18-19 November 2015
11-12 Februari 2015 11-12 February 2015
20-21 Mei 2015 20-21 May 2015
Mahyuddin Ramli
18-19 November 2015
Pemenuhan Kompetensi Teknis dan Sertifikasi Technical Competency Development & Certification
Leinan Aganis, Global Banking Solution, Jakarta Leinan Aganis, Global Banking Solution, Jakarta
Workshop dan Pemenuhan Kompetensi Workshop and Competency Development
Risk Management Guard (RMG) Risk Management Guard (RMG)
Workshop dan Pemenuhan Kompetensi Workshop and Competency Development
Risk Management Guard (RMG) Risk Management Guard (RMG) Leinan Aganis, Global Banking Solution, Jakarta Leinan Aganis, Global Banking Solution, Jakarta
Pemenuhan Kompetensi Teknis dan Sertifikasi Technical Competency Development & Certification
Leinan Aganis, Global Banking Solution, Jakarta Leinan Aganis, Global Banking Solution, Jakarta
26 November 2015 26 November 2015
Sosialisasi Socialization
OJK, Jakarta OJK, Jakarta
20-21 Mei 2015
Workshop dan Pemenuhan Kompetensi Workshop and Competency Development
Risk Management Guard (RMG) Risk Management Guard (RMG)
18-19 November 2015 18-19 November 2015
20-21 May 2015
178
PENYELENGGARA organizer
Pemenuhan Kompetensi Teknis dan Sertifikat Technical Competency Development & Certification
18-19 November 2015 I Nyoman Sidia
MATERI PELATIHAN training material
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Struktur dan Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Remuneration Structure & Policy
Bank Kesejahteraan telah menetapkan pemberian remunerasi
Bank Kesejahteraan has stipulated remuneration and other
dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi
facilities packages for Board of Commissioners and Board
yang mengacu kepada keputusan yang telah ditetapkan
of Directors members referring to General Meetings of
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas
Shareholders (GMS) resolution under approval from all
persetujuan dari seluruh pemegang saham dengan
shareholders by concerning suggestion and recommendation
memperhatikan saran serta rekomendasi yang diberikan
from Remuneration and Nomination Committee. The
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Remunerasi
Remuneration and Nomination Committee conducted annual
dan Nominasi melakukan kajian setiap tahun dengan
review by considering several main aspects, as follows:
mempertimbangkan beberapa aspek utama, antara lain: a.
Performance kinerja perusahaan
a.
b.
Performance kinerja individual
b. Individual performance
c.
Melakukan benchmark dengan bank bank lain
c. Benchmarking with other banks in the peer group
yang berada dalam peer group tentang biaya
Corporate performance
regarding remuneration expense
remunerasi. d.
Memperhatikan kemampuan keuangan perusahaan jangka panjang
d.
Considering Company’s long-term financial condition
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan
Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration
Direksi
Procedure
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Remuneration and Nomination Committee
•• Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan kajian terhadap sistem remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan best practise. •• Menyusun rekomendasi dan mengusulkan kebijakan remunerasi yang telah ditetapkan untuk Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris. •• Remuneration and Nomination Committee reviewed remuneration system for Board of Commissioners and Board of Directors in accordane with prevailing law and best practice. •• Prepare remuneration policy recommendation and proposal.
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) General Meetings of Shareholders (GMS)
•• Membahas usulan yang disampaikan Komite Remunerasi dan Nominasi •• Mengusulkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS •• Discussed review submitted by remuneration and Nomination Committee. •• Proposed Board of Commissioners and Board of Directors remuneration to the GMS
•• Menetapkan remunerasi yang berlaku untuk Dewan Komisaris dan Direksi •• Stipulate remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors
REMUNERASI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
179
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Struktur Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris
Board of Commissioners Remuneration and Other Facilities Structure
Paket remunerasi yang diberikan kepada seluruh anggota
Remuneration package for Board of Commissioners members
Dewan Komisaris selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
in 2015 was as follows:
Jumlah diterima dalam 1 tahun Total 1 Year Remuneration Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and Other Facilities
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, pajak & fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Remuneration (salary, bonus, regular allowance, incentives, tax & other facilities in non natura form) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: Other facilities in natura form (housing, transportation, health insurance and others) that: a. Dapat dimiliki Can be owned b. Tidak dapat dimiliki Can not be owned
Orang Person
Rp Juta Rp million
4
2.881
4 -
20 -
Jumlah anggota Dewan Komisaris yang menerima paket
Total Board of Commissioners members receiving remuneration
remunerasi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
package in 2015 was as follows:
(satuan orang) (in person) Jenis Remunerasi per orang dalam setahun *) Total annual remuneration per year *) Di atas Rp2 milyar More than Rp2 billion
-
Di atas Rp1 s.d 2 milyar
-
More than Rp1 billion to Rp2 billion
Di atas Rp500 juta s.d Rp1 milyar Rp500 juta ke bawah
More than Rp500 million to Rp1 billion
Rp500 million or below
*) yang diterima secara tunai
180
Jumlah Komisaris Total Commissioner
Received in cash
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
4 -
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Hubungan Afiliasi dan Kepemilikan Saham Dewan Komisaris
Affiliation and Shares Ownership of Board of Commissioners
Hubungan Keuangan & Keluarga Dengan Financial & Family Affiliations Dewan Komisaris Board of Commissioners
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Tasripin Mastar
-
ü
-
ü
-
ü
Mahyuddin Ramli
-
ü
-
ü
-
ü
I Nyoman Sidia
-
ü
-
ü
-
ü
Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors Relationship
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kesejahteraan telah
Board of Commissioners and Board of Directors of Bank
memiliki pedoman dan tata tertib kerja dalam board manual
Kesejahteraan has working manual and guideline in Boad
yang diatur sesuai Anggaran Dasar dan Buku Pedoman
Manual regulated in Articles of Association and Good Corporate
Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana yang
Governance (GCG) Manual Book as declared in Board of
tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 99/2007/
Directors Decree Number 99/2007/SK dated December
SK tanggal 26 Desember 2007 yang mengacu pada Peraturan
26, 2007 referring to Bank Indonesia Regulation Number
Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober
8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and Bank Indonesia
2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP
Circular Letter Number 9/12/DPNP dated May 30, 2007
tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate
regarding Good Corporate Governance Implementation for
Governance bagi Bank Umum. Kebijakan tersebut bersifat
Commercial Banks. The policy is mandatory upon duty,
mengikat atas tugas, tanggung jawab, kewajiban, wewenang,
responsibility, authority and rights.
dan haknya. Direksi dan Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah
Board of Directors and Board of Commissioners of Bank
menjalankan hubungan kerja dalam kondisi yang saling
Kesejahteraan have exercised professional relationship in
menghormati sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing
mutual respective condition in accordance with each function
baik dalam sifat informal maupun formal semata-mata untuk
and duty both non formal and formal nature solely for interst
kepentingan dan perkembangan usaha Bank Kesejahteraan.
and business development of Bank Kesejahteraan.
Dewan Komisaris dapat memperoleh akses dan kemudahan
Board of Commissioners is also eligible to obtain access
informasi mengenai perkembangan dan kinerja Bank
and information on Bank Kesejahteraan’s progress and
Kesejahteraan secara tepat waktu, lengkap, dan akurat dari
performance in timely, complete and accurate manners
Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kesejahteraan
from the Board of Directors. Board of Directors and Board
dapat melakukan hubungan kerja yang bersifat informal
of Commissioners of Bank Kesejahteraan may also engage
untuk mendapatkan update proses dan langkah yang
in non formal relationship to obtain necessary update process
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
181
diperlukan dalam rangka kepentingan usaha Bank
and initiative on behalf of Bank Kesejahteraan’s business
Kesejahteraan. Namun demikian, hubungan kerja dimaksud
intrest. However, the professional relationship does not have
tidak akan mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan
any legal force before legalized in legal mechanism and
melalui mekanisme dan tata cara yang sah menurut peraturan
procedure according to prevailing Law and Articles of
perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
Association.
Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank
Board of Commissioners and Board of Directors of Bank
Kesejahteraan telah menandatangani surat pernyataan
Kesejahteraan have signed the integrity pact that they:
bahwa mereka : 1.
Tidak memiliki saham yang mencapai 5% (lima perseratus)
1.
atau lebih pada Bank Kesejahteraan maupun pada bank atau perusahaan lain di dalam atau di luar negeri. 2.
3.
Tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi,
domestic or overseas. 2.
Do not address the Bank for personal, family and/or
keluarga dan / atau pihak lain yang merugikan atau
other party interest that may bring loss or reduce the
mengurangi keuntungan Bank.
Bank’s profit.
Tidak menerima fasilitas dan penghasilan lain selain
3.
yang telah ditetapkan dalam RUPS. 4.
Do not have 5% (five per cent) or more shares with Bank Kesejahteraan as well as other banks or companies,
Tidak saling memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
Do not receive other facilities or remunerations than stipulated in the GMS.
4.
Do not have financial, managerial and family affiliation
dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan
with other Board of Commissioners and Board of
Komisaris dan Direksi lainnya dan / atau Pemegang
Directors and/or Bank Controlling Shareholders that
Saham Pengendali Bank yang dapat mempengaruhi
may influence ability to act independently.
kemampuannya untuk bertindak secara independen.
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan
Board of Commissioners function implementation in Bank
dilakukan dengan bantuan dari beberapa komite, antara lain
Kesejahteraan is carried out supported by several committees,
Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite
among others, Audit Committee, Remuneration and Nomination
Pemantau Risiko. Pembentukan komite di bawah Dewan
Committee and Risk Monitoring Committee. Establishment
Komisaris didasari atas kesadaran dan komitmen penuh
of Committees under the Board of Commissioners is departing
Bank Kesejahteraan dalam melaksanakan praktek tata kelola
from full concern and commitment of Bank Kesejahteraan
perusahaan yang baik (GCG). Hal tersebut sejalan dengan
in carrying out Good Corporate Governance (GCG) practice.
PBI No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang
This is in line with PBI Number 8/14/PBI/2006 dated October
Perubahan atas PBI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
5, 2006 as amendment of PBI Number 8/4/PBI/2006 dated
2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
January 30, 2006 concerning Good Corporate Governance
bagi Bank Umum.
Implementation in Commercial Banks.
Komite Bank Kesejahteraan tidak berasal dari mantan Dewan
Committees of Bank Kesejahteraan are appointed from
Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif Bank serta tidak
former Board of Commissioners, Board of Directors and
merangkap jabatan serupa pada bank lain sehingga lebih
Executives of the Bank and not serving in similar positions
fokus dan independen di dalam pelaksanaan tugas dan
in other banks to have greater focus and more independent
tanggung jawabnya di Bank Kesejahteraan.
in its duty and responsibility implementation in Bank Kesejahteraan.
182
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Dalam menjalankan tugasnya, komite-komite telah memiliki
In carrying out their duties, the committeses have working
pedoman dan mekanisme kerja yang mengatur uraian tugas
manual and mechanism that govern duty and responsibility
serta tanggung jawab yang telah diketahui dan bersifat
that have been acknowledged and become mandatory for
mengikat bagi setiap anggota Komite. Namun demikian,
every member of the Committee. However, the Committeee’s
pedoman kerja Komite-Komite tersebut masih belum mencakup
charter have not disclosed clear duty and responsibility of
tugas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap anggota
the Committee’s member, individually, and not yet regulating
Komite, belum mengatur tentang pengaturan hak suara dari
voting mechanism for every Committee’s member, and the
setiap anggota Komite, dan program kerja tahunan yang
annual working program to be used by the Board of
dapat digunakan oleh Dewan Komisaris untuk mengevaluasi
Commissioners to evaluate the Committee’s duty
pelaksanaan tugas Komite-Komite.
implementation.
Komite Audit
Audit Committee
Dalam rangka mewujudkan komitmen Bank Kesejahteraan
As manifestation of Bank Kesejahteraan’s commitment to
untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good
implement Good Corporate Governance by referring to Bank
Corporate Governance) dengan mengacu pada Peraturan
Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 dated January
Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006
30, 2006 and Bank Indonesia Regulation Number 8/14/
dan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal
PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding Good Corporate
5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance for Commercial Banks, and Board of
Governance Bagi Bank Umum, serta keputusan Dewan
Commissioners Decree, Bank Kesejahteraan has established
Komisaris, maka Bank Kesejahteraan telah membentuk
Audit Committee since July 16, 2008 comprising of
Komite Audit sejak tanggal 16 Juli 2008 yang terdiri dari
Independent Commisisoner as Chairman and 2 (two)
Komisaris Independen sebagai ketua dan 2 (dua) orang
independent members.
anggota independen. Komite Audit pada Bank Kesejahteraan telah dibentuk untuk
Audit Committee in Bank Kesejahteraan is established to
membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pemeriksaan
help the Board of Commissioners in conducting audit or
atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan
investigation that is considered necessary uponBoard of
fungsi Direksi dalam mengelola perusahaan. Dalam
Directors function implementation in managing the Company.
menjalankan tugas dan fungsinya, Komite Audit Bank
In carrying out its duty and function, Audit Committee of
Kesejahteraan telah berpedoman pada peraturan yang
Bank Kesejahteraan refers to regulationthat governs Audit
menegaskan bahwa anggota Komite Audit paling kurang
Committee members at least consist of one independent
terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak
Commissioner, one independent member with expertise in
independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau
Finance or Accounting and an independent member with
akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki
expertise in Legal or Banking.
keahlian di bidang hukum atau perbankan.
Susunan Komite Audit
Audit Committee Composition
Susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan
Audit Committee members composition has complied with
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Pasal 38 ayat
regulation stipulated with Bank Indonesia in Article 38 point
(1) PBI Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
(1) PBI Number 8/4/PBI/2006 regarding Good Corproate
Corporate Governance Bagi Bank Umum yang menegaskan
Governance Implementation for Commercial Banks regulating
bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang
that Audit Committee members at least comprises of one
Komisaris Independen, seorang pihak independen yang
independent Commissioner, one independent member with
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
183
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan
expertise in Finance or Accounting and an independent
seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di
member with expertise in Legal or Banking. Therefore, as
bidang hukum atau perbankan. Dengan demikian, sampai
end of 2015, the membership composition was as follows:
dengan akhir tahun 2015, susunan keanggotaan adalah sebagai berikut:
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2015: / Audit Committee Composition as of December 31, 2015 Nama Name
Jabatan Position
I Nyoman Sidia
Ketua (merangkap selaku komisaris independen) Chairman (also as Independent Commissioner)
M. Didiek M. Kusumo
Anggota (pihak independen) Member (Independent Party)
Waldy Gutama
Anggota (pihak independen) Member (Independent Party)
Independensi Anggota Komite Audit
Independency of Audit Committee Members
1.
Seluruh keanggotaan Komite Audit pada Bank
1. Every Audit Committee member in Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan telah memenuhi kriteria independensi,
has complied with independency, expertise, integriy
keahlian, integritas dan moral yang baik sesuai dengan
and good moral requirement as regulated in Bank Good
yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan
Corporate Governance Manual Book as declared in
Good Corporate Governance Bank yang tertuang dalam
Board of Directors Decree Number 99/2007/SK dated
Keputusan Direksi No.99/2007/SK tanggal 26 Desember
December 26, 2007, as well as other related regulation/
2007, serta peraturan/ketentuan terkait lainnya.
provision.
2.
Seluruh anggota Komite Audit Bank Kesejahteraan
2. All members of Bank Kesejahteraan Audit Committee
terdiri dari 3 (tiga) orang, dimana salah seorang di
are 3 (three) members, one of the members is Independent
antaranya merupakan Komisaris Independen yang
Commissioner who serves as Audit Committee Chairman.
menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Ketua Komite
The Audit Committee Chairman is assised by 2 (two)
Audit dibantu oleh 2 (dua) orang anggota komite yang
Committee members from independent parties.
berasal dari pihak independen. 3. Audit Committee members in Bank Kesejahteraan are 3.
Anggota Komite Audit Bank Kesejahteraan tidak ada
not appointed from Board of Directors in Bank
yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun
Kesejahteraan or other banks.
direksi dari bank lain. 4. Audit Committee members do not have any financial, 4.
Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan,
managerial, shares ownership and/or family affiliation
kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan
with Board of Commissioners, Board of Directors and/
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau
or affiliation related with Bank Kesejahteraan that may
hubungan yang berkaitan dengan Bank Kesejahteraan
influence their capacity to carry out function and duty
yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam
independently.
menjalankan fungsi dan tugasnya secara independen.
184
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit
Audit Committee Working Manual and
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit adalah kebijakan
Audit Committee working manual and guideline are internal
intern yang disusun sebagai acuan bagi anggota komite
policies prepared as reference for Audit Committee members
Audit PT Bank Kesejahteraan Ekonomi dalam menjalankan
at PT Bank Kesejahteraan Ekonomi to carry out their duty
tugas dan tanggung jawabnya, guna mendukung efektivitas
and responsibility in supporting effectiveness of Board of
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
Commissioners duty and responsibility implementation to
dalam memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good
ensure Good Corporate Governance practice in every bank
Corporate Governance pada setiap kegiatan usaha bank
business activity at every organization level or unit in Bank
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi PT Bank
Kesejahteraan Ekonomi.
Guideline
Kesejahteraan Ekonomi. Pedoman ini merupakan acuan/dasar berpijak dari tugas
This guideline is basis of reference for Audit Committee’s
dan tanggung jawab Komite audit terkait dengan implementasi
duty and responsibility in relation with existing internal audit
pemantauan pelaksanaan audit internal yang ada saat ini
monitoring implementation in Bank Kesejahteraan Ekonomi.
di Bank Kesejahteraan Ekonomi. Dalam penerapannya, Pedoman ini dapat ditindaklanjuti
In its implementation this guideline can be followed-up with
dengan ketentuan yang lebih khusus.
more specific regulation.
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Audit
Audit Committee’s Duty and Responsibility
Komite Audit pada Bank Kesejahteraan melakukan tugas
Audit Committee in Bank Kesejahteraan exercises duty and
dan tanggung jawabnya dalam memberikan pendapat atau
responsibility in giving recommendation or advise to the
saran kepada Dewan Komisaris terhadap segala hal yang
Board of Commissioners regarding every issue to be presented
perlu disampaikan kepada Direksi mengenai laporan dan
to the Board of Directors about report or other issues,
hal-hal lain, khususnya dalam bidang keuangan dengan
especially in Finance aspect and referring to vision and
berpedoman pada visi dan misi Bank, ketentuan Anggaran
mission of the Bank, Articles of Association and other
Dasar dan Peraturan yang berlaku bagi Bank, serta prinsip-
prevailing Law for the Bank and Good Corporate Governance
prinsip Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana
(GCG) principles as regulated under Board of Commissioners
diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 12/2014/
Decree Number 12/2014/SK-SDM dated December 15,
SK-SDM tanggal 15 Desember 2014 terkait pedoman dan
2014 regarding Committee Working Manual and Guideline,
tata tertib kerja komite, antara lain:
among others:
1.
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
1.
To oversee and evaluate audit planning and monitor
perencanaan audit, pelaksanaan audit serta pemantauan
follow-up of audit result to assess adequacy of internal
atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai
audit including financial reporting process.
kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 2.
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
2.
Audit Unit’s duties.
pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern. 3.
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas kesesuaian
To oversee and evaluate the implementation of Internal
3.
To oversee and evaluate conformity of audit practice
pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan
done by Public Accountant Office with prevailing audit
standar audit yang berlaku.
standards.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
185
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
4.
Melakukan pemantauan dan evaluasi kesesuaian
4.
laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. 5.
To perform monitoring and evaluation on conformity between financial statements with prevailing accounting standards.
Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
5.
To oversee and evaluate the implementation of follow-
tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan
up action by the Board of Directors on audit results
Kerja Audit Intern, akuntan publik dan hasil pengawasan
submitted by IAU, Public Accountant and OJK.
Otoritas Jasa Keuangan. 6.
7.
Memberikan rekomendasi kepada dewan komisaris
6.
mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor
Commissioners regarding appointment of Public
Akuntan Publik
Accountant and Public Accountant Office.
Melakukan koordinasi yang efektif dengan Komite
7.
Pemantau Risiko dan unit-unit kerja terkait. 8.
Menyampaikan laporan dan rekomendasi hasil evaluasi
8.
Dewan Komisaris.
To present evaluation report and recommendation on Bank internal control system to the Board of
Dewan Komisaris secara teratur dan tepat waktu. Tugas-tugas lain yang secara khusus diminta oleh
To perform effective coordination with Risk Monitoring Committee and related working units.
terhadap sistem pengendalian intern bank kepada 9.
TTo provide recommendation to the Board of
Commissioners in regular and timely basis. 9.
To perform other duties specially assigned by the Board of Commissioners.
Rapat Komite Audit
Audit Committee Meeting
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan
Throughout 2015, Audit Committee organized 11 meetings
rapat sebanyak 11 kali yang merupakan rapat resmi dari
as Audit Committee official meetings with attendance
Komite Audit dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut:
frequency as follows:
Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat Komite Audit merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris. Hasil risalah rapat telah dibuat, secara jelas dan didokumentasikan dengan baik.
Audit Committee meeting resolution is taken based on collective for consensus or the highest voting if the collective consensus failed to be achieved. Audit Committee meeting resolution is recommendation to be optimally addressed by Board of Commissioners. The minutes of meeting that has been made will be clearly recorded and well documented.
Frekuensi Rapat Komite Audit per 31 Desember 2015:
186
Jumlah Rapat Total Meetings
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
11
11
100%
M. Didiek Madinendar
Anggota/Pihak Independen Member/Independent Party
11
11
100%
Waldy Gutama
Anggota/Pihak Independen Member/Independent Party
11
3
27%
Nama Komite Audit Name of Audit Committee
Jabatan Position
I Nyoman Sidia
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Laporan Kegiatan dan Rekomendasi Komite Audit
Audit Committee Activity Report and Recommendation
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan
Throughout 2015, Audit Committee has implemented
hal-hal sebagai berikut:
following duties:
1.
2.
3.
4.
5.
Memantau dan melakukan review atas seluruh informasi
1. Monitored and reviewed entire financial information
keuangan yang disajikan oleh manajemen Bank
prepared by management of Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan selama tahun buku 2015 Rencana Bisnis
throughout fiscal year 2015 and Business Plan in
secara triwulan.
quarter basis.
Memantau kinerja Divisi Pemasaran Kredit dalam
2. Monitored performance of Credit Marketing Division
menjaga kualitas kredit agar tidak memburuk, serta
in controlling credit quality not to be decreased and
upaya penyelesaian kredit hapus buku.
initiative on loan written-off.
Melakukan pemantauan atas efektifitas perencanaan
3. Monitored effectiveness of audit planning and
dan pelaksanaan audit termasuk tindak lanjut hasil
implementation including audit result follow-up to
audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian
assess sufficiency of internal control including financial
intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
reporting process.
Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor
4. Evaluated effectiveness of audit implementation from
ekstern termasuk menelaah independensi dan
external audit after examining independency and
objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan
objectiveness of external auditor as well as reviewing
pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan
sufficiency of audit done to ensure all key risks had
semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.
been considered.
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan
5.
Performed monitoring and evaluation on audit planning
dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak
and implementation as well as monitoring audit result
lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
follow-up to asses sufficiency of internal control
pengendalian intern termasuk kecukupan proses
including financial reporting process.
pelaporan keuangan.
Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Jalannya tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam
Implementation of Board of Commissioners’ duty and
rangka memastikan pengelolaan Bank Kesejahteraan sesuai
responsibility to ensure thin Bank Kesejahteraan’s management
dengan implementasi tata kelola perusahaan yang baik
has complied with Good Corporate Governance implementation
(Good Corporate Governance), didukung oleh langkah Dewan
is also supported with Board of Commissioners’ initiative to
Komisaris dengan membentuk Komite Pemantau Risiko
establish Risk Monitoring Committee to help bank monitoring
untuk membantu dalam melakukan fungsi pengawasan
function. The Risk Monitoring Committee of Bank
bank. Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan telah
Kesejahteraan is established based on Board of Commissioners
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Komisaris
Decree Number 04/2007/SK dated July 10, 2007 as
Nomor 04/2007/SK tanggal 10 Juli 2007 sebagaimana
amended under Board of Commissioners Decree Number
telah diubah dengan SK Dewan Komisaris Nomor 01/2008/
01/2008/SK dated July 16, 2008.
SK tanggal 16 Juli 2008.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
187
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Susunan Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Composition
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko menjalankan
All of Risk Monitoring Committee members in implementing
tugasnya dengan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
their duties by being responsible to the Board of Commissioners.
Komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko dibentuk
Risk Monitoring Committee membership composition is
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Komisaris Nomor
appointed under Board of Commissioners Decree Number
04/2007/SK tanggal 10 Juli 2007 sebagaimana telah diubah
04/2007/SK dated July 10, 2007 as amended under Board
dengan SK Dewan Komisaris Nomor 01/2008/SK tanggal
of Commissioners Decree Number 01/2008/SK dated July
16 Juli 2008.
16, 2008.
Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2015:
Nama Komite Pemantau Risiko Name of Risk Monitoring Committee
Jabatan Position
Mahyuddin Ramli
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
Arief Hidayat
Anggota/Pihak Independen Member/Independent Party
Panji Kartiko*
Anggota/Pihak Independen Member/Independent Party
Rachmat Prayoga
Anggota/Pihak Independen Member/Independent Party
*Bapak Panji Kartiko meninggal dunia pada bulan September 2015, kemudian digantikan oleh Bapak Rachmat Prayoga per November 2015. :* Mr. Panji Kartiko passed away in September 2015 and replaced by Mr. Rachmat Prayoga as of November 2015.
Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko
Independency of Risk Monitoring Committee Member
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank
In carrying out duty and function in Bank Kesejahteraan,
Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Pemantau Risiko
every member of Risk Monitoring Committee members
senantiasa berpegang pada indenpendensi pelaksanaan
uphold independency on their duty implementation.
tugas. 1.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko Bank
1. All of Risk Monitoring Committee members in Bank
Kesejahteraan terdiri dari 3 (tiga) orang, dimana salah
Kesejahteraan consist of 3 (three) members, where
seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen
one of the members is Independent Commissioner
yang menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko.
who serves as Risk Monitoring Committee Chairman.
Ketua Komite Pemantau Risiko dibantu oleh 2 (dua)
The Risk Monitoring Committee Chairman is assisted
orang anggota komite yang berasal dari pihak independen.
by 2 (two) committee’s members from independent parties.
2.
188
Kompetensi sebagai anggota Komite Pemantau Risiko
2.
Competency as Risk Monitoring Committee members
telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas
have complied with independency, expertise, integriy
dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku
and good moral requirement as regulated in Bank Good
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance
Corporate Governance Manual Book and other related
Bank dan peraturan/ketentuan terkait lainnya dengan
regulation/provision with expertise in Finance or
seorang pihak independen yang memiliki keahlian di
Accounting and another independent member with
bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari
expertise in Legal or Banking.
pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. 3.
4.
Anggota Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan
3. Risk Monitoring Committee members in Bank
tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan are not appointed from Board of Directors
maupun direksi dari bank lain.
in Bank Kesejahteraan or other banks.
Anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki
4. Risk Monitoring Committee members do not have any
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham,
financial, managerial, shares ownership and/or family
dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris,
affiliation with Board of Commissioners, Board of
Direksi, dan/atau hubungan yang berkaitan dengan
Directors and/or affiliation related with Bank
Bank Kesejahteraan yang dapat mempengaruhi
Kesejahteraan that may influence their capacity to
kemampuannya dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
carry out function and duty independently.
secara independen.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Working Manual and Guideline
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee working manual and guideline
adalah kebijakan umum yang disusun untuk memenuhi
are internal policies prepared to follow updated banking
perkembangan terkini dalam industri perbankan yang
industry condition with implication on more complex risks
berpengaruh pada semakin kompleksnya risiko kegiatan
upon the Bank’s business activity.
usaha Bank. Salah satu dasar utama pendukung penerapan manajemen
One of the main framework of risk management implementation
risiko adalah tersedianya kebijakan, prosedur dan metodologi
supporting factors is availability of risk management policy,
pengelolaan risiko sehingga operasi usaha Bank tetap dapat
procedure and methodology that the Bank’s business
terkendali pada limit yang dapat diterima dan menguntungkan
operation remained controlled at acceptable and profitable
Bank. Selain itu juga perlu adanya kebijakan dalam hal
limit. In addition, policy on risk monitoring and evaluation is
pemantauan dan evaluasi risiko yang berdampak pada
also needed with contribution to the Bank’s equity.
permodalan Bank. Pedoman ini merupakan acuan/dasar berpijak dari tugas
This guideline is basis of reference for Risk Monitoring
dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko terkait dengan
Committee’s duty and responsibility in relation with current
implementasi pemantauan pelaksanaan manajemen risiko
risk management implementation or policy that will be
yang saat ini ada maupun kebijakan yang akan dibuat pada
enacted at every unit in Bank Kesejahteraan Ekonomi, both
masing-masing unit kerja di Bank Kesejahteraan Ekonomi,
revising existing policy or issueing new policy.
baik perbaikan atas kebijakan yang sudah ada, maupun kebijakan baru. Dalam penerapannya, Pedoman ini dapat ditindaklanjuti
In its implementation this guideline can be followed-up with
dengan ketentuan yang lebih khusus.
more specific regulation.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
189
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee’s Duty and Responsibility
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Pemantau Risiko telah
In its duty implementation, Risk Monitoring Committee has
memiliki pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana diatur
working guideline and manual as regulated under Board of
dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 12/2014/
Commissioners Decree Number 12/2014/SK-SDM dated
SK-SDM tanggal 15 Desember 2014. Komite Pemantau
December 15, 2015. Risk Monitoring Committee of Bank
Risiko Bank Kesejahteraan berfungsi membantu Dewan
Kesejahteraan is in charge to help Board of Commissioners
Komisaris Bank Kesejahteraan untuk melakukan beberapa
of Bank Kesejahteraan to perform following duties:
hal sebagai berikut: 1.
Melakukan evaluasi terhadap kecukupan dan kualitas
1. Evaluate sufficiency and quality of the risk management
perangkat serta infrastruktur manajemen risiko yang
tools and infrastructure owned by banks.
dimiliki bank. 2.
Melakukan penilaian terhadap kecukupan kebijakan
2.
dan prosedur manajemen risiko yang telah dimiliki bank. 3.
4.
Melakukan evaluasi atas kebijakan risiko yang harus
3. Evaluate the risk policies to be approved by the Board
disetujui oleh Dewan Komisaris dan memberikan saran-
of Commissioners and provide suggestions for
saran perbaikan yang diperlukan.
improvement as needed.
Melakukan evaluasi kesesuaian antara kebijakan dan
4. Evaluate the conformity between risk management policy and implementation.
pelaksanaan manajemen risiko. 5.
6.
Memonitor efektivitas tugas satuan kerja manajemen
5. Monitor the effectiveness of risk management work
risiko (SKMR) dalam melaksanakan tugasnya sesuai
unit (SKMR) in carrying out their duties according to
Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko.
the Risk Management Policy Manual.
Memonitor dan mengevaluasi efektivitas pelaksanaan
6. Monitor and evaluate the effectiveness of the Risk
tugas Komite Manajemen Risiko (KMR). 7.
Conduct an assessment on sufficiency of existing risk management policies and procedures in the bank.
Management Committee (RMC) duty implementation.
Memastikan bahwa setiap kebijakan bank telah direview
7. Ensure that every bank's policy has been reviewed
secara akurat sebelum diteruskan ke Dewan Komisaris.
accurately before forwarded to the Board of Commissioners.
8.
Melakukan evaluasi terhadap metode penilaian dan
8. Evaluate risk assessment and measurement method
pengukuran risiko yang diputuskan oleh bank. 9.
Melakukan koordinasi yang efektif dengan Komite Audit dan unit-unti kerja terkait.
9.
Conduct effective coordination with the Audit Committee and related working units.
10. Menyampaikan laporan dan rekomendasi hasil evaluasi
10. Submit reports and recommendations as result from
terhadap kondisi serta pengelolaan risiko Bank kepada
the Bank’s risk management evaluation to the Board
Dewan Komisaris secara teratur dan tepat waktu.
of Commissioners in regular and timely manners.
11. Tugas-tugas lain yang secara khusus diminta oleh Dewan Komisaris.
190
stipulated by the bank.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
11. Perform other duties that are specifically assigned by the Board of Commissioners.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Rapat Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Meeting
Dalam rangka menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab
To implement every embedded duty and responsibility, Risk
yang melekat kepadanya, Komite Pemantau Risiko telah
Monitoring Committee organized various meetings with
mengadakan berbagai pertemuan dengan pihak-pihak yang
relevant parties to discuss and review issues encountered
dianggap relevan dalam membahas masalah risiko yang
by Bank Kesejahteraan in its business activity.
dihadapi Bank Kesejahteraan pada aktivitas bisnisnya.
Frekuensi Rapat Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2015: Risk Monitoring Committee meeting frequency as of December 31, 2015 was as follows:
Nama Komite Audit Name of Audit Committee
Jabatan Position
Jumlah Rapat Total Meetings
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Mahyuddin Ramli
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
11
9
81,82%
Arief Hidayat
Anggota/Pihak Independen Member/Independent Party
11
11
100%
Panji Kartiko*
Anggota/Pihak Independen Member/Independent Party
11
6
54,55%
Rachmat Prayoga
Anggota/Pihak Independen Member/Independent Party
11
2
18,18%
*Bapak Panji Kartiko meninggal dunia pada bulan September 2015, kemudian digantikan oleh Bapak Rachmat Prayoga per November 2015. * Mr. Panji Kartiko passed away in September 2015 and replaced by Mr. Rachmat Prayoga as of November 2015.
Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko diambil berdasarkan
Risk Monitoring Committee meeting resolution is taken
musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak
based on collective for consensus or the highest voting if
terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat Komite Pemantau
the collective consensus failed to be achieved. Risk Monitoring
Risiko merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan
Committee meeting resolution is recommendation to be
secara optimal oleh Dewan Komisaris. Hasil risalah rapat
optimally addressed by Board of Commissioners. The minutes
telah dibuat, secara jelas dan didokumentasikan dengan
of meeting that has been made will be clearly recorded and
baik.
well documented.
Laporan Kegiatan dan Rekomendasi Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Activity Report and Recommendation
Berdasarkan hasil rapat yang telah dilaksanakan selama
According to result of meeting organized in 2015, the Risk
tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah memberikan
Monitoring Committee has given recommendation to the
masukan kepada Dewan Komisaris agar Direksi dapat
Board of Commissioners that the Board of Directors will be
menindaklanjuti hal-hal sebagai berikut:
followed-up following issues:
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
191
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
1.
Secara berkala mengadakan rapat Komite Pemantau
1. Organized Risk Monitoring Committee meeting regularly.
Rsiko. 2.
3.
Secara berkala mengadakan pertemuan dengan seluruh
2. Organized meeting regularly with Unit Head to perform
pemimpin unit kerja dalam rangka melakukan pemantauan
monitoring and evaluation on risk management
dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko dan
implementation and Risk Management Committee’s
pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko.
duty implementation.
Membuat laporan dalam bentuk memo yang berisikan
3.
Prepare report as memo containing monitoring result
hasil pemantauan dan rekomendasi dalam rangka
and improvement recommendation to be submitted
perbaikan untuk disampakan kepada Dewan Komisaris.
to Board of Commissioners.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Bank Kesejahteraan membentuk Komite Remunerasi dan
Bank Kesejahteraan established Remuneration and Nomination
Nominasi sebagai pelaksana fungsi untuk membantu Dewan
Committee as function implementation to help the Board
Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan Bank
of Commissioners in caarying out supervisory duty in Bank
Kesejahteraan, khususnya atas segala kebijakan dan sistem
Kesejahteraan, primarily upon remuneration and nomination
remunerasi dan nominasi yang diterapkan di Bank
policy and system applied in Bank Kesejaheraan towards
Kesejahteraan terhadap kesesuaiannya pada prinsip keadilan
conformity with fairness and transparency principles in
dan transparansi sesuai dengan peraturan perundang-
accordance with prevailing Law. Function of the Remuneration
undangan yang berlaku. Adanya fungsi Komite Remunerasi
and Nomination Committee also as manifestation of concern
dan Nominasi sekaligus sebagai perwujudan perhatian yang
from Bank Kesejahteraan’s management on Good Corporate
diberikan oleh manajemen Bank Kesejahteraan atas
Governance implementation.
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Composition
Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi pada Bank
Composition of Remuneration and Nomination Committee
Kesejahteraan terdiri dari 4 (empat) orang yang diketuai oleh
in Bank Kesejahteraan consists of 4 (four) members chaired
seorang Komisaris Independen. Komite Remunerasi dan
by an Independent Commissioner. The Remuneration and
Nominasi pada Bank Kesejahteraan dibentuk berdasarkan
Nomination Committee in Bank Kesejahteraan is established
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 04/2007/SK
pursuant to Board of Commissioners Decree Number
tanggal 10 Juli 2007 yang diperbaharui dengan SK Dewan
04/2007/SK dated July 10, 2007 revised under Board of
Komisaris Nomor 01/2008/SK tanggal 16 Juli 2008.
COmmissiones Decree Number 01/2008/SK dated July 16, 2008.
192
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi pada
Every Remuneration and Nomination Committee member
Bank Kesejahteraan telah memenuhi kriteria dan persyaratan
in Bank Kesejahteraan has complied with criteria and
sebagai anggota maupun ketua komite, dengan susunan
requirement as committee’s member and chairman with
keanggotaan hingga akhir 2015 sebagai berikut:
membership composition as end of 2015 was as follows:
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2015: Remuneration and Nomination Committee membership composition as of December 31, 2015 as follows: Nama / Name
Jabatan / Position
Mahyuddin Ramli
Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen) Chairman (also serves as Independent Commissioner)
Taufik Hidayat
Anggota (merangkap selaku Komisaris) Member (also serves as Commissioner)
I Nyoman Sidia
Anggota (merangkap selaku Komisaris Independen) Member (also serves as Independent Commissioner)
Widyo Hapsoro
Anggota (merangkap selaku Pemimpin Divisi Human Capital) Member (also serves as Human Capital Division Head)
Independensi Anggota Komite Remunerasi Dan Nominasi
Independency of Remuneration and
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank
In carrying out duty and function in Bank Kesejahteraan,
Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Remunerasi dan
every member of Remuneration and Nomination Committee
Nominasi senantiasa berpegang pada indenpendensi
members uphold independency on their duty
pelaksanaan tugas, antara lain:
implementation.
1.
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
1. All of Remuneration and Nomination Committee members
Bank Kesejahteraan terdiri dari 4 (empat) orang, dimana
in Bank Kesejahteraan consist of 4 (four) members,
salah seorang di antaranya merupakan Komisaris
where one of the members is Independent Commissioner
Independen yang menjabat sebagai Ketua Remunerasi
who serves as Remuneration and Nomination Committee
dan Nominasi. Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
Chairman. The Remuneration and Nomination Committee
dibantu oleh 1 (satu) orang anggota komite yang
Chairman is assisted by 1 (one) committee’s member
merupakan Komisaris Independen, 1 (satu) orang
as Independent Commissioner of Bank Kesejahteraan
anggota komite yang merupakan Komisaris Bank
and another 1 (one) member as representative of
Kesejahteraan, dan 1 (satu) anggota yang merupakan
employees, who is Human Capital Division Head.
Nomination Committee Member
perwakilan pegawai yaitu Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia. 2.
Kompetensi sebagai anggota Komite Remunerasi dan
2.
Competency as Remuneration and Nomination
Nominasi telah memenuhi kriteria independensi,
Committee members have complied with independency,
keahlian, integritas, obyektifitas, etika, dan moral yang
expertise, integriy and good moral requirement as
baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman
regulated in Bank Good Corporate Governance Manual
Perusahaan Good Corporate Governance Bank dan
Book and other related regulation/provision with
peraturan/ketentuan terkait lainnya dengan seorang
expertise in Finance or Accounting and another
pihak independen yang memiliki keahlian di bidang
independent member with expertise in Legal or Banking.
keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
193
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
3.
4.
Memiliki pemahaman yang komprehensif dan menyeluruh
3.
Have comprehensive and holistic understanding on
terkait ketentuan dan peraturan perundang-undangan
prevailing law an regulation in Human Capital aspect,
yang berlaku dalam konsep sumber daya manusia,
including Bank’s remuneration and/on nomination
termasuk sistem remunerasi dan/atau nominasi bank.
system.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank
4. Remuneration and Nomination Committee members
Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank
in Bank Kesejahteraan are not appointed from Board
Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain.
of Directors in Bank Kesejahteraan or other banks.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Working Manual and Guideline
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Remunerasi dan
In carrying out the duties, Risk Monitoring Committee has
Nominasi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja
working guideline and procedure as regulated under Board
sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris
of Commissioners Decree No. 02/2008/SK dated August
No. 02/2008/SK tanggal 12 Agustus 2008.
12, 2008.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee’s Duty and Responsibility
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Duty and responsibility of Remuneration and Nomination
melaksanakan :
Committee are as follows:
1.
1. Evaluate remuneration policy and give recommendation
Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
to the Board of Commissioners regarding:
mengenai : a.
b.
Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
a. Remuneration policy for the Board of Commissioners
Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum
and Board of Directors to be presented in General
Pemegang Saham.
Meetings of Shareholders.
Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan
b. Remuneration policy for Executives and Employees
pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan
in general to be presented to the Board of Directors.
kepada Direksi. 2.
Menyusun dan menetapkan rekomendasi mengenai kebijakan remunerasi : a.
194
2. Preapre and stipulate remuneration policy recommendations, including:
Penghasilan anggota Direksi adalah berbentuk
a. Board of Directors remuneration as salary and
gaji dan tunjangan, dimana gaji adalah merupakan
allowance, where salary refers to basic salary
penghasilan dasar yang diterima, sedangkan
received and allowance component comprising
komponen tunjangan terdiri dari tunjangan pajak,
of tax allowance, leasing allowance and other
tunjangan leasing dan tunjangan lain yang
allowances stipulated in the General Meetings of
ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Shareholders.
Di luar itu, seperti halnya dengan semua pegawai,
Other than this remuneration, as also stipulated
Direksi juga memperoleh uang cuti, Tunjangan
to all employees, the Board of Directors also
Hari Raya dan Jasa Produksi. Untuk Jasa
receives leaves allowance, Religious Day Allowance
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
b.
Produksi dihitung berdasarkan besarnya
and production incentives. The incentive is
perolehan laba.
calculated based on profit realization.
Penghasilan anggota Komisaris adalah berbentuk
b. Board of Commissioners remuneration as monthly
honorarium setiap bulan. Pajak atas penghasilan
honorarium. The income tax is paid by the Bank.
tersebut adalah beban Bank. Seperti halnya dengan Direksi, para anggota
Similarly with the Board of Directors, Board of
Komisaris memperoleh jasa produksi yang dihitung
Commissioners members also receive production
berdasarkan besarnya perolehan laba.
incentive with amount calculated based on profit realization.
3.
4.
Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
3.
Prepare and provide recommendation on Board of
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
Commissioners and Board of Directors appointment
anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan
and/or succession system and procedure to the Board
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
of Commissioners to be presented to the General
Pemegang Saham.
Meetings of Shareholders.
Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang
4. Ensure that remuneration policy has complied with:
sesuai dengan : a.
Kinerja Keuangan dan pemenuhan cadangan
a.
sebagaimana diatur dalam perundang-undangan
Financial performance and reserves allowance as regulated in prevailing law.
yang berlaku. b.
Prestasi kerja individual.
b. Individual working achievement.
c.
Kewajaran pada peer group.
c.
d.
Pertimbangan Sasaran dan Strategi jangka panjang
d. Bank’s Long-Term Target and Strategy.
Fairness with peer group.
Bank. 5.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Perform other duties assigned by the Board of Commissioners
Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi dan
related with remuneration and nomination and report result
Nominasi serta melaporkan hasil kajian dan
of the review and recommendation to the Board of
rekomendasinya kepada Dewan Komisaris secara
Commissioners regularly and incidentally, if necessary.
berkala maupun sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomnation Committee Meeting
Sepanjang tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi
Throughout 2015, Remuneration and Nomination Committee
telah melaksanakan berbagai pembahasan dalam membantu
has carried out several discussion to help the Board of
Dewan Komisaris untuk memastikan jalannya segala sistem
Commissioners in ensuring every system and policy related
dan kebijakan terkait remunerasi dan nominasi di Bank
with remuneration and nomination in Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan telah berjalan sesuai dengan ketentuan dan
have complied prevailing law and regulation.
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Frekuensi Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi per 31
Remuneration and Nomination Committee meeting frequency
Desember 2015:
as of December 31, 2015 was as follows:
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
195
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Nama Komite Remunerasi Dan Nominasi Name of Remuneration and Nomination Committee
Jabatan Position
Jumlah Rapat Total Meetings
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Mahyuddin Ramli
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
8
8
100%
I Nyoman Sidia
Anggota/Komisaris Independen Member/Independent Commissioner
8
8
100%
Widyo Hapsoro
Anggota/Pemimpin Divisi Human Capital Member/Human Capital Division Head)
8
8
100%
Taufik Hidayat*
Anggota/Komisaris Member/Commissioner
8
3
37,5%
*sesuai dengan hasil RUPS tanggal 25 November 2015 Saudara Taufik Hidayat sudah tidak menjabat menjadi Komisaris Bank Kesejateraan.
Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diambil
Remuneration and Nomination Committee meeting resolution
berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak
is taken based on collective for consensus or the highest
dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat
voting if the collective consensus failed to be achieved.
Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan rekomendasi
Remuneration and Nomination Committee meeting resolution
yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan
is recommendation to be optimally addressed by Board of
Komisaris. Hasil risalah rapat telah dibuat, secara jelas dan
Commissioners. The minutes of meeting that has been made
didokumentasikan dengan baik.
will be clearly recorded and well documented.
Laporan Kegiatan dan Rekomendasi Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Activity Report and Recommendation
Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
Throughout 2015, Remuneration and Nomination Committee
melakukan pembahasan terkait hal-hal sebagai berikut :
had discussed following issues:
1.
1. Related with Remuneration Policy, among others:
Terkait Kebijakan Remunerasi, antara lain : a.
Melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan paket
a.
package and Incentive formula for the Board o
Direksi dan Dewan Komisaris untuk memberikan
Directors and Board of Commissioners to provide
rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai
recommendation to the Board of Commissioners
usulan untuk disampaikan kepada RUPS. b.
Perform evaluation on remuneration policy and
remunerasi dan formula pembagian Tantiem bagi
Memberikan rekomendasi perubahan skala gaji bagi pegawai dan melakukan adjustment secara
as proposal to be presented in GMS. b.
Provide recommendation on employee salary appraisal and gradual adjustment.
bertahap. 2.
Terkait Kebijakan Nominasi, antara lain : a.
196
2. Related with Nomination Policy, among others:
Review kebijakan terkait mekanisme penggantian,
a. Review policy related with Board of Commissioners
pengangkatan serta pemberhentian Dewan
and Board of Directors succession, appointment
Komisaris dan Direksi.
and discharge mechanism.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
b.
Schedule kerja komite terkait nominasi Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2015.
b.
Working schedule of Committee in terms of Board of Commissioners and Board of Directors nomination in 2015.
c.
Program kaderisasi tingkat pemimpin.
c. Leadership succession program.
DIREKSI
board of directors
Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tanggung
Board of Diretors is coporate body with full responsibility
jawab penuh atas terlaksananya kepengurusan perusahaan
on the managerial practice implementation to achieve
dalam mencapai maksud dan tujuan perusahaan sesuai
purposes and objectives of the company in accordance with
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
the provisions declared in the Articles of Association in
untuk memberikan nilai tambah dan pertumbuhan perusahaan
providing added value and sustainable growth to the company.
secara berkesinambungan. Direksi mempertanggungjawabkan
Board of Directors accounted managerial of the Company
pengelolaan perusahaan kepada Rapat Umum Pemegang
to the General Meeting of Shareholders (GMS), which was
Saham (RUPS) yang didahului atas dasar evaluasi Dewan
preceded with reference to the evaluation from the Board
Komisaris terhadap kinerja Direksi baik secara individual
of Commissioners on the performance of directors both
maupun kolektif.
individually and collegially.
Hal tersebut sejalan dengan sebagai perwujudan
This is consistent with accountability manifestation in the
akuntabilitas dalam rangka perwujudan prinsip-prinsip
context of the good corporate governance principles realization
Good Corporate Governance agar dapat memaksimalkan
in order to optimize the profitability of the bank's operations
profitabilitas operasional bank dengan tetap patuh terhadap
to maintain compliance with prevailing law and regulations
ketentuan dan kebijakan peraturan regulator dan
from the regulators.
perundang-undangan yang berlaku. Direksi pada Bank Kesejahteraan melaksanakan setiap tugas
In carrying out every embedded duties and responsibilities,
dan tanggung jawab yang melekat pada masing-masing
Board of Directors in Bank Kesejahteraan is chaired by a
Direksi dengan dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang
President Director who is appointed from independent party
berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang
against the controlling shareholder. As of December 31,
saham pengendali. Per 31 Desember 2015 anggota Direksi
2015 Board of Directos members in Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan berjumlah 3 (tiga) orang dan keseluruhan
comprising of 3 (three) Directors where the whole Board
anggota Direksi tersebut berdomisili di Indonesia. Kedudukan
members live in Indonesia. Position of each member of the
masing-masing anggota Direksi, termasuk di dalamnya
Board of Directors, including the President Director is equal
Direktur Utama adalah setara dengan Direktur Utama sebagai
where the President Director is coordinator of all activities
koordinator seluruh kegiatan Direksi.
of the Board of Directors.
Susunan Direksi
Board of Directors Composition
Komposisi Direksi Bank Kesejahteraan ditetapkan sedemikian
Board of Directors composition in Bank Kesejahteraan is
rupa sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang
regulated according to General Metings of Shareholders
Saham (RUPS) dan memperhatikan rekomendasi dari Komite
(GMS) resolution and concerning recommendation from
Nominasi dan Remunerasi Bank Kesejahteraan.
Nomination and Remuneration Committee in the Bank.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
197
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Seluruh anggota Direksi Bank Kesejahteraan berdomisili di
All of Board of Directors members inBank Kesejahteraan
Indonesia, memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun
live in Indonesia with more than 5 (five) years experience
sebagai Pejabat Eksekutif Bank, dan telah memenuhi
as Bank’s Exeutives and have passed fit & proper test by
ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia.
Bank Indonesia.
Susunan Direksi per 31 Desember 2015: Board of Directors Composition as of December 31, 2015 was as follows: Nama Direksi / Name of Directors
Jabatan / Position
Sasmaya Tuhuleley
Direktur Utama President Director
Wahju Hidajat
Direktur Bisnis dan Operasi Business and Operation Director
Dhini Laswita
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Compliance and Risk Management Director
Silo Edi *)
Direktur Director
*) masa jabatan berakhir triwulan I 2015 / Serving period ended at 1st quarter of 2015
Independensi Direksi
Board of Directors Independency
Penyusunan komposisi Direksi yang telah ditetapkan
Board of Directors composition has been regulated as had
sedemikian rupa yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
been appointed by General Meetings of Shareholders (GMS).
Saham (RUPS). Hal tersebut memungkinkan pengambilan
This enables effective, efficient, fast, accurate and independent
keputusan yang dilakukan secara efektif, efisien, cepat,
action in decision-making process. The independency is
tepat, dan bertindak independen. Tindakan independen
defined as:
tersebut memiliki arti bahwa: 1.
2.
Direksi dipilih atas dasar integritas, kompetensi, dan
1.
Board of Directors are appointed based on sufficient
reputasi keuangan yang memadai sesuai dengan
integrity, competence and adequate financial reputation
persyaratan penilaian kemampuan dan kepatutan yang
in accordance with the fit and proper requirements
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
regulated by Bank Indonesia.
Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi
2. Replacement and/or appointment of the Board of
telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi
Directors members has been considering the
dan Nominasi dan memperoleh persetujuan dari RUPS.
recommendation from Remuneration and Nomination Committee and approval from the GMS.
3.
198
Seluruh tindakan yang dilakukan Direksi tidak memiliki
3. All actions taken by the Board of Directors does not
benturan kepentingan yang dapat mengganggu
have conflict of interest that may interfere with the
kemampuan direksi untuk melaksanakan setiap tugas
ability of the Board to carry out duties and responsibilities
dan tanggung jawabnya secara kritis, tegas, dan mandiri
in critical, decisive, and independent manners Board
baik antara anggota Direksi maupun antara anggota
members or among Board of Directors and Board of
Direksi dengan Dewan Komisaris.
Commissioners members.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
4.
5.
Antara para anggota Direksi dan/atau antara anggota
4. Among the members of the Board of Directors and/or
Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki
between the Board of Directors by the Board of
hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat
Commissioners members members does not have any
ketiga baik menurut hubungan garis lurus, garis ke
family relationship up to the third degree either vertically
samping, maupun hubungan semenda.
or horizontally or relationship by marriage.
Anggota Direksi berasal dari pihak yang tidak memiliki
5. Board of Directors member appointed from a party
hubungan dengan Pemegang Saham Bank Kesejahteraan.
without affiliation with shareholders of Bank
Seluruh anggota Direksi Bank Kesejahteraan tidak
6. All Board of Directors Members in Bank Kesejahteraan
merangkap jabatan lainnya pada bank atau perusahaan
do not serve in any other positions in the other banks
lain.
or companies.
Kesejahteraan. 6.
Rangkap Jabatan Direksi BOARD OF directors dual position Nama Direksi Name of Directors
Jabatan Position
Rangkap Jabatan Dual Position
Sasmaya Tuhuleley
Direktur Utama President Director
Tidak Memiliki Rangkap Jabatan No Dual Position
Wahju Hidajat
Direktur Bisnis dan Operasi Business and Operation Director
Tidak Memiliki Rangkap Jabatan No Dual Position
Dhini Laswita
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Compliance and Risk Management Director
Tidak Memiliki Rangkap Jabatan No Dual Position
Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi
Board of Directors Duty and Responsibility
Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman, sistem, dan
Bank Kesejhateraan has performance manual, system and
prosedur kinerja bagi seluruh insan pada jenjang organisasi
procedure for all people in organization level that is available
yang tersedia secara lengkap dan update sesuai dengan
in comprehensive and up to date manners in accordance
ketentuan perundang-undangan maupun peraturan perbankan
with prevailing regulation and banking law. This is also
yang berlaku. Hal tersebut berlaku pula bagi seluruh Direksi
prevailed for all Board of Directors members in Bank
Bank Kesejahteraan yang secara kolektif telah memiliki
Kesejahteraan that collegially hold expertise to carry out
keahlian untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung
duty and responsibility as assigned, with sufficient
jawab yang diamanahkan, memiliki pemahaman dan
understanding and competency in encountering any issues
kompetensi yang memadai dalam menghadapi permasalahan
arising on business activity of Bank Kesejahteran as well
yang timbul dalam aktivitas bisnis usaha Bank Kesejahteraan,
as preparing independent deicision to encourage improvement
sekaligus membuat keputusan yang independen untuk
on Bank Kesejahteraan’s performance and quality in ongoing
mendorong peningkatan kinerja dan kualitas Bank
basis.
Kesejahteraan yang berkelanjutan.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
199
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi telah memiliki pedoman
In carrying out its duties, the Board of Directors hasworking
dan tata tertib kerja yang selalu dikaji ulang secara berkala
guidance and regulation that have been periodically evaluated
dan terakhir telah disempurnakan dengan SK Direksi No.
with the latest revision under Board of Directors Decree No.
147/2011/SK tanggal 8 Desember 2011. Secara umum,
147/2011/SK dated December 8, 2011. In general, duty and
tugas dan tanggung jawab Direksi mencakup beberapa hal
responsibility of the Board includes following aspects:
sebagai berikut: 1.
Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam
1.
The Board of Directors have full responsibility for leading
memimpin dan melaksanakan kepengurusan Perseroan
and implementing the Company management with
dengan kewenangan dan tanggung jawabnya
authority and responsibilities as stipulated in the Articles
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan
of Association and prevailing Law.
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.
Direksi Perseroan berperan aktif dalam melaksanakan
2.
The Board of Directors plays an active role in implementing
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance (GCG) principles in every
dalam setiap kegiatan usaha Bank Kesejahteraan
business activity of Bank Kesejahteraan with the
dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential
prudential banking principle to increase shareholder
banking) untuk meningkatkan nilai pemegang saham
and stakeholders value.
(shareholders) dan stakeholders. 3.
Mewujudkan pencapaian rencana bisnis dan strategi
3. Achieve business plan and strategy targets in short,
yang ditetapkan baik jangka pendek, menengah, dan
medium and long term manners in the financial and
jangka panjang dalam konteks keuangan dan non-
non-financial context.
keuangan. 4.
5.
6.
200
Memastikan pelaksanaan pengelolaan aktivitas bisnis
4. Ensure the business activity management in Bank
Bank Kesejahteraan telah berjalan dengan secara proaktif
Kesejahteraan has been running welll by proactively
memantau serta melakukan evaluasi, pembahasan, dan
monitoring and evaluating, discussions, and coaching
pembinaan atau fungsi supervisi kepada seluruh unit
or supervision functions to all related units in accordance
kerja terkait pencapaian kinerja perusahaan sesuai
with the achievement of company performance
dengan tindakan dan langkah yang dianggap perlu baik
indicators in accordance with necessary plan and
secara langsung maupun dalam forum.
initiative, either directly or in the forum.
Sebagai wujud komitmen pelaksanaan GCG, Direksi
5. As our commitment on GCG implementation, the Board
Bank Kesejahteraan memberikan perhatian penuh dalam
of Directors of Bank Kesejahteraan pays full attention
menjalankan fungsi pengendalian internal yang efektif
to exercise effective internal controls function as
sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Bank
regulated in Bank Indonesia Regulation, Risk Management
Indonesia, fungsi Manajemen Risiko, fungsi Kepatuhan,
function, Compliance function and Internal Audit
serta fungsi Audit Intern melalui tindak lanjut hasil temuan
function through following-up audit findings and
audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern
recommendations from Internal Audit Unit (SKAI),
(SKAI), auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank
external auditors or audit conducted by by Bank
Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
Indonesia and/or other authorities.
Menyelenggarakan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
6. Organizing the General Meeting of Shareholders (GMS)
Saham (RUPS) dalam mempertanggungjawabkan
to account for all the tasks and the way the to present
seluruh tugas dan jalannya kepengurusan perseroan
managerial duty and activity accountability report in
pada Bank Kesejahteraan kepada Pemegang Saham.
Bank Kesejahteraan to the shareholders.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
7.
8.
Memastikan ketersediaan kelengkapan data dan
7. Ensure the availability of comprehensive data and
informasi yang akurat, terkini, dan tepat waktu kepada
information that is accurate, current, and timely to the
Dewan Komisaris maupun pihak-pihak lain yang terkait.
Board of Commissioners or other related parties
Menyampaikan kebijakan dan strategi yang ditetapkan
8.
Disseminate policy and strategy stipulated by Bank
oleh Bank Kesejahteraan kepada seluruh jajaran jenjang
Kesejahteraan to all organization level through various
organisasi dengan kemudahan akses melalui berbagai
access on socialization media either directly by the
media sosialisasi yang dilakukan baik secara langsung
Board of Directors or through circular letters and other
oleh Direksi maupun melalui surat edaran dan media
means of communications in the Bank.
komunikasi lainnya yang ada di Bank Kesejahteraan. 9.
Memperhatikan kepentingan stakeholders dengan
9.
Concern interest of the stakeholders by providing
memberikan nilai tambah sesuai dengan etika atau
added value in accordance with the ethics or the
budaya perusahaan dan peraturan perundang-undangan
company culture as well as prevailing Law.
yang berlaku. Adapun fungsi dan masing-masing Direktur Bank
Board of Directors’ individual function in Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan dapat disebutkan sebagai berikut:
is as follows:
Direktur Utama
President Director
1.
Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi seluruh
1. Being responsible for coordinating all activities with
kegiatan perusahaan dengan bekerjasama dan dibantu
the company by cooperating and assisted by other
oleh Direktur lainnya sesuai dengan aplikasi visi dan
Directors in accordance with application of Bank
misi Bank Kesejahteraan.
Kesejahteraan’s vision and mission.
2.
Menetapkan, mengelola, mengawasi, dan mengendalikan
2.
Stipulate, manage, monitor, and control management
jalannya perusahaan agar tetap mengacu kepada rencana
of the Company to consistently refer to the strategic
strategis yang telah ditetapkan untuk menghasilkan
plan that has been set to generate sustainable growth
pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan tetap
and always complies with law, regulation aand other
berpedoman terhadap hukum, peraturan perundang-
banking regulations.
undangan, dan peraturan perbankan lainnya. 3.
4.
Secara berkala dan periodik melakukan evaluasi terhadap
3. Regularly and periodically evaluate the achievement
realisasi pencapaian target dan rencana yang ditetapkan,
of targets and plans as had been determined, while
sekaligus mengarahkan proses-proses perubahan
also direct transformation process that is required to
yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan
meet competition challenge aacording to comprehensive
sesuai dengan kajian yang komprehensif dalam
review in distributing products and services that are
memasarkan produk dan jasa yang lebih dinamis dan
more dynamic and competitive to increase performance
kompetitif untuk peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan.
of Bank Kesejahteraan.
Mengkoordinasikan pengelolaan Bank Kesejahteraan
4.
Coordinate management of Bank Kesejahteraan within
dalam tatanan pelaksanaan prinsip kehati-hatian bank
prudential banking, Good Corporate Governance and
(prudential banking), Good Corporate Governance (GCG),
Risk Management implementation in Bank Kesejahteraan
serta Manajemen Risiko di Bank Kesejahteraan melalui
by developing every Head of unit branch head.
pembinaan terhadap seluruh pimpinan unit kerja dan cabang. bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
201
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
5.
6.
Meningkatkan citra positif Bank Kesejahteraan dan
5. Build positive image of Bank Kesejahteraan and contribute
turut membina hubungan baik dan harmonis dengan
in developing harmonius relationship with the
seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi,
Shareholders, Board of Commissioners, Board of
Pegawai, Nasabah, Pemerintah, dan seluruh mitra kerja
Directors, Employees, Customers, Governments, and
Bank Kesejahteraan agar dapat terwujud hubungan
all business partners of Bank Kesejahteraan to create
yang saling menguntungan bagi kepentingan kedua
mutual beneficiary relationship for the interests of
belah pihak.
both parties.
Memiliki hak dan wewenang dalam bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam mewakili perusahaan.
7.
8.
6. Has the right and authority to act for and on behalf of the Board of Directors to represent the company.
Memimpin dan mengarahkan perumusan kebijakan
7. Lead and direct the formulation of policies and strategies
dan strategi dalam penyusunan action plan Divisi
in preparing the action plan for Technology Division,
Teknologi, Divisi Audit, Bidang Perencanaan Korporasi,
Audit Division, Corporate Planning Division, Treasury
Bidang Treasury, dan Bidang Pengelolaan Likuiditas
Division and Liquidity Management Division in line with
agar sejalan dengan rencana pengembangan Bank
the development plan of Bank Kesejahteraan that has
Kesejahteraan yang telah ditetapkan.
been determined.
Memantau dan melakukan evaluasi untuk memastikan
8. Monitor and evaluate to ensure the implementation of
implementasi dari setiap kebijakan, strategi, dan action
every policy, strategy and action plan that has been
plan yang telah disusun oleh seluruh unit yang berada
prepared by all units under its supervision to be well
langsung di bawahnya telah berjalan secara
implemented in ongoing basis for interest and business
berkesinambungan untuk kepentingan dan usaha Bank
of Bank Kesejahteraan.
Kesejahteraan.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko 1.
2.
3.
4.
202
Compliance and Risk Management Director
Memimpin dan mengarahkan penyusunan action plan
1. Lead and direct action plan formulation in Risk
dari Divisi Manajemen Risiko, Divisi Sumber Daya Manusia,
Management Division, Human Capital Division, and
dan Bidang Kepatuhan agar sejalan dengan kebijakan
Compliance Division in line with Bank Kesejahteraan’s
dan strategi Bank Kesejahteraan secara bankwide.
policies and strategies in bankwide basis.
Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengevaluasi penyusunan serta
2. Being responsible in planning, directing, controlling,
pelaksanaan strategi dan kebijakan pengelolaan
and evaluating the preparation and implementation of
Manajemen Risiko bank yang mengacu kepada ketentuan
risk management strategy and policy in the Bank
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
referring to prevailing law and regulation.
Memastikan perencanaan dan pengelolaan kebijakan,
3. Ensure the planning and management of Human Capital
sistem, dan prosedur Sumber Daya Manusia baik dalam
policies, systems, procedures in both the short and
jangka pendek maupun jangka panjang sejalan dengan
long term period in line with strategy and policy of
strategi dan kebijakan Bank Kesejahteraan.
Bank Kesejahteraan.
Memantau dan menetapkan langkah-langkah yang
4. Monitor and stipulate actions needed to maintain that
diperlukan untuk menjaga agar seluruh kegiatan dan
entire activity and business wise of Bank Kesejahteraan
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan berjalan pada
to be implemented on the right track especially related
koridor peraturan yang berlaku terutama terkait kepada
with Bank Kesejahteraan’s agreement and commitment
perjanjian dan komitmen Bank Kesejahteraan kepada
with Bank Indonesia and other external parties.
Bank Indonesia maupun pihak eksternal lainnya. 5.
Mengarahkan dan mengkoordinasikan implementasi
5.
Direct and coordinate corporate culture implementation
dan evaluasi corporate culture dalam mendukung
and evaluation to support good corporate governance
terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik (GCG)
(GCG) implementation in achieving objectives of Bank
sehingga dapat mewujudkan pencapaian tujuan Bank
Kesejahteraan as stated in the Bank’s vision and
Kesejahteraan sebagaimana ditetapkan dalam visi dan
mission.
misinya. 6.
Memastikan jalannya hubungan kerja yang produktif,
6. Ensuring the course of a productive, effective, and
efektif, dan efisien antara Bank Kesejahteraan dengan
efficient working relationship between Bank
seluruh pegawai baik secara individu maupun unit kerja
Kesejahteraan with all employees both individually and
dalam koridor perbankan yang sehat dan hubungan
by working unit in sound banking corridor and harmonious
industrial yang harmonis.
industrial relations.
Direktur Dana dan Layanan 1.
2.
Fund and Services Director
Memimpin dan mengarahkan penyusunan action plan
1. Lead and direct action plan formulation in Fund Marketing
dari Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk,
and Product Development Division, as well as the
serta Divisi Operasi agar sejalan dengan kebijakan dan
Operations Division to be in line with the Bank
strategi Bank Kesejahteraan secara bankwide.
Kesejahteraan's policies and strategies in bankwide.
Bertanggung jawab dalam menetapkan strategi dan
2. Being responsible in determining corporate strategy
kebijakan perusahaan dalam bidang pendanaan dan
and policy in Financing and Operational activities of
kegiatan operasional Bank Kesejahteraan sesuai dengan
Bank Kesejahteraan in line with target stipulated with
sasaran yang ditetapkan dengan tetap mengacu kepada
reference to the prevailing regulations.
peraturan yang berlaku. 3.
Memimpin dan mengkoordinasikan pengaturan produk
3. Lead and coordinate product arrangements and more
Bank Kesejahteraan dan promosi produk secara lebih
aggressive product promotion in Bank Kesejahteraan
agresif dan kompetitif dalam mengikuti dinamisme
in following dynamic competition and customer’s needs
persaingan dan kebutuhan nasabah dengan tetap
by complying Bank Kesejahteraan and prudential
mengindahkan kebijakan Bank Kesejahteraan dalam
banking policies.
prinsip kehati-hatian (prudential banking). 4.
5.
Menetapkan dan merumuskan strategi dan kebijakan
4.
Define and formulate appropriate strategies and policies
yang sesuai di bidang operasional termasuk sarana
in the operation area, including infrastructure and
dan logistik, service quality assurance, serta di bidang
logistics, service quality assurance, as well as in network
jaringan layanan pada ATM untuk tetap terlaksananya
services at ATMs to sustain effective and efficient
kegiatan Bank Kesejahteraan yang efisien dan efektif.
activities of Bank Kesejahteraan.
Memimpin dan mengarahkan segala proses dan
5. Lead and direct entire necessary process and
perbaikan yang diperlukan dalam memenuhi tantangan
improvement in catching up with business progress in
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
203
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
6.
perkembangan bisnis di bidang pendanaan Bank dan
bank financing sector and progress in Bank’s operational
kemajuan aktivitas layanan operasional Bank.
service activity.
Melakukan pembinaan hubungan dengan seluruh kantor
6.
Develop relationships with all branches and supporting
cabang dan kantor cabang pembantu serta nasabah
branches as well as with customers through various
melalui berbagai forum dan kunjungan untuk memastikan
forums and visits to ensure a harmonious relationship
jalannya hubungan yang harmonis dalam membangun
in building financing for Bank Kesejahteraan.
pendanaan Bank Kesejahteraan.
Direktur Pengembangan Bisnis 1.
2.
3.
4.
5.
Business Development Director
Memimpin dan mengarahkan penyusunan action plan
1. Lead and direct action plan formulation in Credit
dari Divisi Pemasaran Kredit, Divisi Hukum dan Remedial,
Marketing Division, Legal and Remedy Divisiona s well
serta seluruh kantor cabang dan kantor cabang
as entire branch offices and supporting branch offices
pembantu agar sejalan dengan kebijakan dan strategi
to be in line with the Bank Kesejahteraan's policies and
Bank Kesejahteraan secara bankwide.
strategies in bankwide basis.
Bertanggung jawab dalam menetapkan, mengelola,
2. Being responsible for establishing, managing, and
dan mengendalikan kebijakan perusahaan di bidang
controlling the corproate policy in financing aspect
pembiayaan baik terkait dengan pemasaran kredit
both related with credit marketing and credit review
maupun review kredit.
activities.
Memimpin dan mengarahkan segala proses dan
3. Lead and direct entire necessary processes and
perbaikan yang diperlukan dalam memenuhi tantangan
improvement in fulfilling business development challenge
perkembangan bisnis di bidang pembiayaan Bank dan
in Bank financing and legal process aspects in relation
proses legal terkait pembiayaan Bank.
with the Bank’s financing.
Mendukung dan berkoordinasi dengan Direktur Pemasaran
4.
Support and coordinate withFund Marketing and
Dana dan Pengembangan Produk untuk melakukan
Product Development Director to manage credit product
pengaturan produk dan promosi produk perkreditan
arrangement and promotion in more aggressive and
secara lebih agresif dan kompetitif dalam mengikuti
competitive ways catching up with the competition
dinamisme persaingan dan kebutuhan nasabah dengan
dynamics and customer’s demands by always complying
tetap mengindahkan kebijakan Bank Kesejahteraan
with Bank Kesejahteraan policy and prudential banking
dalam prinsip kehati-hatian (prudential banking).
principles.
Memimpin, mengarahkan, memantau dan memastikan
5. Lead, direct, monitor and ensure non-performing loans
proses penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah
handling and settlement process conformity in every
terhadap kesesuaiannya dengan segala tahapan yang
step as regulated in Bank Kesejahteraan internal policy
telah tertuang dalam peraturan internal Bank
and other external policies.
Kesejahteraan maupun peraturan eksternal. 6.
Melakukan pembinaan hubungan dengan seluruh
Develop relationships with all branches and supporting branches as well as with customers through various
nasabah melalui berbagai forum dan kunjungan untuk
forums and visits to ensure a harmonious relationship
memastikan jalannya hubungan yang harmonis dalam
in building credit aspect for Bank Kesejahteraan.
membangun perkreditan Bank Kesejahteraan.
204
6.
kantor cabang dan kantor cabang pembantu serta
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Berdasarkan setiap tugas dan tanggung jawab yang
According to every duty and responsibility mandated to
diamanahkan kepada setiap Direksi maka selama tahun
each Director, throughout 2015, Board of Directors of Bank
2015, Direksi Bank Kesejahteraan telah melakukan tugas
Kesejahteraan had carried out its duties and responsibility
dan tanggung jawabnya yang secara umum tercermin
that generally reflected in following aspects:
melalui beberapa hal sebagai berikut: 1.
Memimpin, mengarahkan, memantau, dan melakukan
1. Lead, direct, monitor and evaluate the implementation
evaluasi atas pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB)
of Bank Business Plan (BBP) 2015 by reffering with
tahun 2015 dengan tetap mengacu pada implementasi
vision and mission of Bank Kesejahteraan.
visi dan misi Bank Kesejahteraan. 2.
Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
2. Being fully responsible in the implementation of the
kepengurusan Bank dengan selalu mematuhi
Bank’s managerial by always complying with duty and
kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana
responsibilities as stipulated in the Articles of Association
diatur di dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
and other prevailing Law.
undangan yang berlaku. 3.
Menetapkan strategi usaha dan memantau serta
3.
Stipulate business strategy and monitor as well as
memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance
ensure good corporate governance implementation
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian bank
by concerning prudential banking principle and
serta kepatuhan pada Peraturan Bank Indonesia dan
compliance with prevailing Law to increase value of
ketentuan perundang-undangan lainnya yang berlaku
the shareholders and stakeholders.
untuk meningkatkan nilai pemegang saham (shareholders) dan stakeholders. 4.
Secara rutin dan proaktif melakukan berbagai
4. Regularly and proactively organized several discussions
pembahasan mengenai perkembangan kinerja Bank
on Bank Kesejahteraan’s performance progress withine
Kesejahteraan dengan segala proses dan perbaikan
very necessary process and improvement via various
yang diperlukan melalui berbagai media komunikasi
communication channel either through Board of
baik dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Rapat
Commissioners and Board of Directors Joint Meeting,
Direksi, maupun rapat evaluasi dengan seluruh unit
he Board of Directors Meeting, as well as an evaluation
kerja, kantor cabang, dan kantor cabang pembantu
meeting with all working units, branch offices, and
sehingga dapat diambil keputusan-keputusan yang
supporting branch offices in order to take strategic
bersifat strategis dan dinamis mengikuti perkembangan
and dynamic decisions following the update on banking
ketentuan perbankan dan peraturan perundang-
regulation and other prevailing Law.
undangan yang berlaku. 5.
Melakukan supervisi kepada jajaran manajemen untuk
5.
Supervised the management to ensure accuracy and
memastikan ketepatan dan kualitas laporan serta
quality of the report as well as granted approval on
memberikan persetujuan data keuangan yang disajikan
financial statements presented to the shareholders,
kepada pemegang saham, maupun pihak eksternal
as well as external interested parties.
yang berkepentingan. 6.
Mewakili atas nama Bank Kesejahteraan dalam
6. On behalf of Bank Kesejahteraan, represented the
menyetujui jalinan kerjasama dengan berbagai pihak
Bank in approving partnership with various parties for
untuk kepentingan pertumbuhan dan pengembangan
interest of Bank Kesejahteraan’s business growth and
usaha Bank Kesejahteraan.
development.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
205
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
7.
8.
Menyelenggarakan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
7. Organized e General Meeting of Shareholders (GMS)
Saham (RUPS) dalam mempertanggungjawabkan
implementation in presenting accountability report of
seluruh tugas dan jalannya kepengurusan perseroan
managerial duty and activity in Bank Kesejahteraan
pada Bank Kesejahteraan kepada Pemegang Saham.
to shareholders.
Menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh
8.
Develop harmonious relationship with all parties, both
pihak baik dalam lingkungan kerja Bank Kesejahteraan
within Bank Kesejahteraan’s working circumstances
maupun dalam masyarakat luas untuk membangun
or public at large to build positive image of Bank
citra positif Bank Kesejahteraan sehingga dapat
Kesejahteraan to support Bank Kesejahteraan’s value
mendukung peningkatan nilai Bank Kesejahteraan.
improvement.
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Berjalannya komunikasi dan koordinasi antara manajemen
Communication and coordination activities among the
dalam menjalankan pengelolaan aktivitas bisnis Bank
management in running business activity of Bank
Kesejahteraan dilaksanakan secara periodik guna mendukung
Kesejahteraan are carried out periodically to support more
pencapaian kinerja bank secara lebih efektif dan efisien.
effective and efficient bank’s performance achievement.
Demikian halnya yang dilakukan oleh Direksi Bank
So that, initiatives taken by Board of Directors in Bank
Kesejahteraan dalam menyusun kebijakan atau keputusan
Kesejahteraan to prepare strategic direction was done
strategis yang dilakukan melalui rapat Direksi untuk mengambil
through Board of Directors meeting to take various strategic
berbagai keputusan dan rencana strategis.
decision and plan.
Rapat direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam
Board of Directors meeting is minimum organized 1 (once)
seminggu. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan
in a week. However, it is also possible that the Board of
bahwa Direksi dapat mengadakan rapat di luar jadwal yang
Directors may organize meeting beyond the schedule as
ditentukan tersebut sebagai wujud komitmen Direksi terhadap
manifestation of Board of Directors’ commitment for interest
kepentingan Bank Kesejahteraan. Pengambilan keputusan
of Bank Kesejahteraan. Decision making in the Board of
dalam rapat Direksi tersebut dilakukan berdasarkan
Directors meeting was done based on collective consensus.
musyawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak terjadi
If the collective consensus failed to be achieved, the resolution
musyawarah untuk mufakat, maka pengambilan keputusan
will be made based on voting.
akan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Selama tahun 2015, Direksi Bank Kesejahteraan telah
Throughout 2015, Board of Directors in Bank Kesejahteraan
menyelenggarakan 12 kali rapat dan tidak pernah terjadi
organized 12 meetings without any dissenting opinion.
disenting opinion.
206
Hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat dan
Board of Directors’ resolution is documented in Minutes of
didokumentasikan dengan baik, ditandatangani ketua rapat/
Meeting and well documented, signed by meeting chairman/
Direktur Utama, dan disampaikan kepada semua anggota
President Director and delivered to all Board of Directors
Direksi, termasuk kepada anggota Direksi yang tidak
members, including who was not attended the meeting.
menghadiri rapat. Pendapat tidak setuju dalam rapat dicatat
Dissenting opinon was also documented in the minute sof
dalam notulen rapat.
meeting.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Frekuensi rapat internal Direksi selama tahun 2015: Board of Directors internal meeting frequency throughout 2015 was as follows: Rapat Direksi Board of Directors Meeting Jumlah Rapat Total Meetings
Jumlah Kehadiran Total Attendance
% Kehadiran % Attendance
Direktur Utama President Director
12
12
100%
Silo Edi*)
Direktur Director
3
3
100%
Wahju Hidajat
Direktur Bisnis dan Operasi Business and Operation Director
12
12
100%
Dhini Laswita
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Compliance and Risk Management Director
12
12
100%
Nama Direktur Name of Directors
Jabatan Position
Sasmaya Tuhuleley
*) masa jabatan berakhir pada triwulan I 2015 / Serving period ended at 1st quarter of 2015
Peningkatan Kompetensi Direksi
Board of Directors Competency Development
Dalam rangka menunjang pelaksanaan fungsi, tugas, dan
To support implementation of its function, duty and
tanggung jawabnya dalam pengelolaan kinerja bank serta
responsibility in managing the bank’s performance as well
peningkatan dan pengembangan kompetensi seluruh Direksi,
as improve and develop competency of all Directors, the
maka Direksi Bank Kesejahteraan telah mengikuti pelatihan
Board of Directors in Bank Kesejahteraan had participated
maupun workshop selama tahun 2015
in trainings and workshop throughout 2015.
Pelatihan yang pernah diikuti selama tahun 2015 Trainings participated in 2015 were as follows: Nama Direksi Name of Directors
Tanggal & Tempat Date & Location
Materi Pelatihan Training Material
Penyelenggara Organizer
Wahju Hidajat
a. Leinan Aganis, Global a. 18-19 November 2015 a. Pemenuhan Kompetensi Banking Solution, Jakarta Teknis dan Sertifikasi b. 11 April 2015 b. Sosialisasi (Seminar Workshop) b. BKE, Jakarta c. BKE, Jakarta. c. 24 Februari 2015 c. Workshop dan Pemenuhan Kompetensi a. Leinan Aganis, Global a. 18-19 November 2015 a. Technical Competency Banking Solution, Jakarta Development and Certificationi b. BKE, Jakarta b. Socialization (Workshop b. 11 April 2015 Seminar) c. BKE, Jakarta. c. Workshop and Competency c. 24 February 2015 Development
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
207
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Nama Direksi Name of Directors
Tanggal & Tempat Date & Location
Dhini Laswita
a. 26 Oktober 2015 b. c. d. e. f.
Materi Pelatihan Training Material
a. Pemenuhan Kompetensi Teknis dan Sertifikasi 18-19 November 2015 b. Pemenuhan Kompetensi Teknis dan Sertifikasi c. Sosialisasi 26 November 2015 d. Sosialisasi 14 Agustus 2015 e. Workshop dan Pemenuhan 11-12 Februari 2015 Kompetensi f. Workshop dan Pemenuhan 11 Maret 2015 Kompetensi
a. Direktorat Jendral Pajak, Jakarta. b. Leinan Aganis, Global Banking Solution, Jakarta c. OJK, Jakarta d. Bank Indonesia, Jakarta e. Risk Management Guard (RMG), Jakarta f. LPPI, Jakarta
a. Technical Competency Development and Certification 18-19 November 2015 b. Technical Competency Developmetn and Certification c. Socialization 26 November 2015 d. Socialization 14 August 2015 e. Workshop and Competency 11-12 February 2015 Development f. Workshop and Competency 11 March 2015 Development
a. Direktorat Jendral Pajak, Jakarta. b. Leinan Aganis, Global Banking Solution, Jakarta c. OJK, Jakarta d. Bank Indonesia, Jakarta e. Risk Management Guard (RMG), Jakarta f. LPPI, Jakarta
a. 26 October 2015 b. c. d. e. f.
Penyelenggara Organizer
Struktur dan Kebijakan Remunerasi Direksi
Board of Directors Remuneration Structure and Policy
Paket remunerasi yang diberikan kepada seluruh anggota
Remuneration package provided for all Board of Directors
Direksi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
members in 2015 were as follows:
Jumlah diterima dalam 1 tahun Total 1 Year Remuneration Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and Other Facilities
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, pajak & fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Remuneration (salary, bonus, regular allowance, incentives, tax & other facilities in non natura form) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: Other facilities in natura form (housing, transportation, health insurance and others) that: a. Dapat dimiliki Can be owned b. Tidak dapat dimiliki Can not be owned
208
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Direksi Board of Directors Orang Person
Rp Juta Rp million
4
7.263
3 -
39 -
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Jumlah anggota Direksi yang menerima paket remunerasi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: (satuan orang) (in person) Jenis Remunerasi per orang dalam setahun *) Total annual remuneration per year *)
Jumlah Direktur Total Director
Di atas Rp2 milyar More than Rp2 billion
2
Di atas Rp1 s.d 2 milyar
1
More than Rp1 billion to Rp2 billion
Di atas Rp500 juta s.d Rp1 milyar Rp500 juta ke bawah
More than Rp500 million to Rp1 billion
1
Rp500 million or below
*) yang diterima secara tunai
-
Received in cash
Hubungan Afiliasi dan Kepemilikan Saham Direksi
Board of Directors Affiliation and Shares Ownership Hubungan Keuangan & Keluarga Dengan Financial & Family Affiliations
Direksi Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Sasmaya Tuhuleley
-
ü
-
ü
-
ü
Wahju Hidajat
-
ü
-
ü
-
ü
Dhini Laswita
-
ü
-
ü
-
ü
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
209
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DirectorsI
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penetapan
Committees under the Board of Directors
kebijakan, strategi dan pengelolaan risiko Bank maka
To enhance effectiveness of policy and strategy
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
implementation as well as Bank’s risk management, the
Direksi dibantu oleh komite-komite eksekutif. Komposisi
Board of Directors is assisted by Executive Committees.
keanggotaan komite disusun sesuai dengan kesulitan
Compositon and membership of the committees are
dan kompleksitas tugas dan tanggung jawab komite.
prepared based on duty and responsibility difficulty and
Setiap komite akan menyampaikan rekomendasi kepada
complexity for each Committee. Recommendation form
Direksi sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan
each Committee is placed as reference for the Board of
yang dilakukan oleh Direksi.
Directors in taking decision.
Komite ALCO
ALCO Committee
Susunan Komite ALCO
Composition of ALCO Committee
Struktur organisasi dan keanggotaan komite ALCO diatur
Organization structure and membership of ALCO Committee
dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 22/2015/SK tanggal
are regulated under Board of Directors Decree Number
04 Mei 2015 tentang “Perubahan Susunan ALCO (Revisi
22/2015/SK dated May 4, 2015 regarding “Change to
2015)”.
ALCO Composition (Revised 2015).”
Susunan Komite ALCO per 31 Desember 2015:
As of December 31, 2015, ALCO Committee composition:
1.
Ketua : Direktur Pendanaan dan Operasi
1.
Chairman: Funding and Operation Director
2.
Seketaris : Pemimpin Divisi Dana dan Treasuri (merangkap
2.
Secretary: Fund and Treasury Division Head
sebagai anggota) 3.
4.
210
Anggota :
3. Members:
a.
Direktur Perkeditan
a.
Credit Director
b.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
b.
Compliance and Risk Management Director
c.
Seluruh Pemimpin Divisi kecuali Divisi Audit
c.
Division Head, except Audit Division
d.
Chief Dealer
d.
Chief Dealer
e.
Pemimpin Bidang Asset and Liabilities Management.
e.
Head of Assets and Liabilities Management Division
f.
Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan.
f.
Compliance Unit Head
Staff : Staf dari Divisi terkait sesuai dengan kebutuhan
4.
Staffs: Staffs from related Division according to
Suporting dalam rangka mendukung pelaksanaan rapat
Supporting needs to support ALCO Group meeting
ALCO Group terutama dalam hal supporting data. (SSG)
especially in data supporting (SSG).
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite ALCO
ALCO Committee Working Manual and Guideline
Dalam menjalankan tugasnya, Komite ALCO telah memiliki
In carrying out its duties, ALCO Committee has working
pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana diatur dalam
manual and guideline as regulated under Board of
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 22/2015/SK tanggal
Commissioners Decree Number 22/2015/SK dated May
04 Mei 2015.
4, 2015.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Tugas dan Tanggung Jawab Komite ALCO
Duty and Responsibility of ALCO Committee ALCO
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 78/2011/SK
Pursuant to Board of Directors Decree No. 78/2011/SK,
dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab ALCO adalah
ALCO has following authorities and responsibilities:
sebagai berikut: 1.
Mengembangkan, mengkaji ulang dan memodifikasi
1.
To develop, review and modify ALMA strategy.
2.
To evaluate position of interest rate risk and ALMA
strategi ALMA. 2.
3.
Mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi ALMA guna memastikan bahwa taking position Bank telah
strategy to ensure that Bank’s taking position has
sesuai dengan tujuan pengelolaan dan risiko suku bunga.
complied with mitigation target and interst rate risk.
Mengkaji ulang penetapan harga (Pricing) aktiva dan
3.
To review pricing policy for assets and liabilities to
pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat
ensure that the pricing will optimize investment
mengoptimalkan hasil penempatan dana, meminimumkan
return, minimize cost of fund and maintain Bank’s
biaya dana dan memelihara struktur neraca Bank sesuai
balance sheet structure according to ALMA strategy.
strategi ALMA. 4.
Mengkaji ulang deviasi antara realisasi dengan Rencana
4.
Bisnis Bank. 5.
Menginformasikan kepada Direksi atas setiap
To review deviation between Bank Business Plan and its realization.
5.
To inform the Board of Directors about market
perkembangan dan kondisi pasar, serta ketentuan yang
progress and condition and regulation which might
mempengaruhi dalam strategi dan kebijakan ALMA.
possibly affect ALMA strategy and policy.
Rapat Komite ALCO
ALCO Committee Meeting
1.
Rapat ALCO dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam
1. ALCO Meeting is organized minimum 1 (once) in a
sebulan, yang secara teknis diatur oleh sekretaris ALCO
month and technically arranged by ALCO secretary
dengan agenda rapat yang meliputi:
with agenda including:
2.
a. Agenda rutin, meliputi materi sesuai kerangka kerja ALMA yaitu: ••
Evaluasi pelaksanaan hasil keputusan rapat
2.
a. Regular agenda, including material covered in ALMA framework, among others: • Evaluation on previous period ALCO meeting
ALCO periode sebelumnya. ••
Evaluasi kondisi moneter yang mempengaruhi
resolution. • Evaluation on monetary condition that
suku bunga. ••
Likuiditas, meliputi rasio deposan inti, maturity
affected interest rate. • Liquidity, including core depositor ratio, maturity
profile dan posisi secondary reserve. ••
••
GAP, yaitu perbandingan antara Rate
profile and secondary reserve position. •
Sensitivity Asset (RSA) dan Rate Sensitivity
Asset (RSA) and Rate Sensitivity Liabilities
Liabilities (RSL)
(RSL).
Earning & Investment, meliputi: cost of money,
• Earning & Investment, including: cost of
base lending rate (BLR) dan realisasi net
money, base lending rate (BLR) and Net
interest margin (NIM). ••
GAP, comparison between Rate Sensitivity
Kinerja keuangan, meliputi: Aktiva Produktif,
Interest Margin (NIM) realization. •
Financial performance, including: Earning
DPK, Laba/Rugi, Bopo, NIM, LDR, NPL, CAR
Assets, Deposit, Income/Loss, BOPO, NIM,
dan SBDK
LDR, NPL, CAR, and Prime Lending Rate.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
211
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
b.
b.
Agenda khusus, membahas materi penting dan
Special Agenda, discussing important and urgent
mendesak, seperti pengaruh ekonomi makro yang
issues such as impact from macro economy to
dapat mempengaruhi suku bunga, DPK dan
interest rate, deposit and loan significantly in
pinjaman secara signifikan dalam jangka pendek.
long-term basis. The special agenda may be
Agenda khusus ini dapat dilaksanakan lebih dari
also discussed more than once in a month.
sekali sebulan. 3.
Apabila diperlukan, Ketua ALCO berwenang mengundang
3. If necessary, ALCO Chairman has authority to invite
unit kerja atau pejabat lainnya sebagai narasumber. 4.
Setiap anggota ALCO memiliki hak suara sama dalam
working unit or other Executives as sources. 4. Every ALCO member has equal voting rights in ALCO Meeting.
rapat ALCO. 5.
Quorum rapat ALCO tercapai bila : a.
6.
7.
8.
9.
Quorum of ALCO Meeting is achieved if:
Sedikitnya dihadiri oleh Ketua ALCO, 2 (dua) orang
a. At least attended by ALCO Chairman, 2 (two)
anggota Direksi, dan 3 (Tiga) orang anggota ALCO
Board of Directors, and 3 (three) ALCO members
level Pemimpin Divisi. b.
5.
in Division Head level.
Dihadiri oleh Anggota Direksi atau pemimpin Divisi
b. Attended by Board of Directors members or
yang bertanggungjawab terhadap unit pendanaan
Division Head who are in charge in financing
dan unit perkreditan.
and lending units.
Apabila ketua ALCO berhalangan, dapat digantikan
6. If ALCO Committee failed to attend the meeting, he
oleh Pemimpin Divisi Dana dan Treasuri dan yang
will be replaced by Fund and Treasury Division Head
bertindak sebagai sekretaris ALCO adalah Pemimpin
to and Assets and Liabilities Management Division
Bidang Asset and Liabilities Management.
Head acted as ALCO Secretary.
Apabila dalam rapat tidak terjadi kesepakatan, hasil
7. If the meeting failed to achieve consensus, the
rapat diputuskan melalui voting seluruh anggota yang
meeting resolution will be taken by voting from all
hadir yaitu minimal 50%+1.
attending members, minimum 50% + 1.
Risalah rapat ALCO dibuat oleh Sekretaris ALCO dan
8. ACLO Minutes of Meeting is prepared by ALCO
disampaikan kepada seluruh anggota ALCO paling
Secretary and delivered to all ALCO Member at least
lambat 3 (tiga) hari kerja setelah rapat ALCO
3 (three days) after the ALCO meeting.
Sekretaris ALCO harus berkoordinasi dengan satuan
9. ALCO Secretary has to coordinate with related
kerja terkait atas hasil keputusan raoat ALCO yang
working unit on ALCO meeting resolution that need
perlu segera ditindaklanjuti.
sto be immediately followed up.
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Susunan Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Composition
Struktur organisasi dan keanggotaan Komite Manajemen
Risk Management Committee organization structure and
Risiko diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi 24/2015/
membership are regulated based on Board of Directors
SK tanggal 04 Mei 2015 tentang Perubahan Susunan Komite
Decree Number 24/2015/SK dated May 4, 2015 regarding
Manajemen Risiko (Revisi 2015)
Change to Risk Management Committee Composition (Revised 2015).
212
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Susunan Komite Manajemen Risiko per 31 Desember
As of December 31, 2015, Risk Management Committee
2015:
Composition was as follows:
1.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
1.
Compliance and Risk Management Director.
2.
Seketaris : Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
2.
Secretary: Risk Management Division Head.
3.
Anggota :
3. Members:
a.
Direktur Dana dan Tresuri
a.
Fund and Treasury Director.
b.
Direktur Bisnis dan Operasi
b.
Business and Operation Director.
c.
Pemimpin Divisi Human Capital
c.
Human Capital Division Head
d.
Pemimpin Divisi Perencanaan
d.
Planning Division Head
e.
Pemimpin Divisi Pengendalian Kredit
e.
Credit Controlling Division Head
f.
Pemimpin Divisi Kredit Konsumer
f.
Consumer Loan Division Head
g.
Pemimpin Divisi Kredit Komersil
g.
Commercial Loan Division Head
h.
Pemimpin Divisi Dana Lembaga dan Tresuri
h.
Fund Serviec and Treasury Division Head
i.
Pemimpin Divisi Dana Retail
i.
Retail Fund Division Head
j.
Pemimpin Divisi Operasi
j.
Operation Division Head
k.
Pemimpin Divisi Audit
k.
Audit Division Head
l.
Pemimpin Divisi Teknologi
l.
Technology Division Head
m. Project Managemen Oflicer
m. Project Management Officer
n.
Pemimpin Satuan Kerja Administrasi Kredit
n.
Credit Administration Working Unit Head
o.
Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan
o.
Compliance Unit Head
p.
Pemimpin Satuan Kerja Jaringan dan Distribusi
p.
Network and Distribution Unit Head
q.
Pemimpin Satuan Kerja Risiko Iftedit
q.
Credit Risk Unit Head
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Working Manual and Guideline
Dalam menjalankan tugasnya, Komite ALCO telah memiliki
In carrying out its duties, ALCO Committee had working
pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana diatur dalam
manual and guideline as regulated under Board of
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 24/2016/SK tanggal
Commissioners Decree Number 24/2016/SK dated March
21 Maret 2016.
21, 2016.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Duty and Responsibility
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi 24/2015/SK tanggal
Pursuant to Board of Directors Decree 24/2015/SK dated
04 Mei 2015 dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab
May 4, 2015 declaring that duty and responsibility of Risk
Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
Management Committee are as follows:
1.
Penyusunan dan penyesuaian kebijakan manajemen
1. To prepare and adjust risk management policy
risiko termasuk strategi manajemen risiko dan contigency
including risk management strategy and contingency
plan apabila terjadi kondisi tidak normal. 2.
plan during unexpected condition.
Mengevaluasi dan memperbaiki penerapan manajemen
2. To evaluate and improve risk management
risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat
implementation either periodically or incendentally
insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi
as the impact of Bank’s external and internal condition
eksternal dan internal bank yang mempengaruhi tingkat
shifting which might affect Bank’s soundness level
kesehatan dan profil risiko bank.
and risk profile.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
213
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
3.
Penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan
3. Implementation of several aspects related with
bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti
business decision which violates normal procedure
keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan
such as material business expansion limit violation
dibandingkan dengan rencana bisnis bank, pengambilan
from Bank business Plan, risk position/exposure
posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah
exceeding the limit.
ditetapkan. 4.
Menetapkan dan menyesuaikan batasan terhadap
4. To determine and adjust the limit of each risk type
masing–masing jenis risiko dan mengalokasikannya
and allocate to the operational unit who manages
kepada unit–unit operasional yang mengelola risiko. 5.
the risk.
Melakukan penilaian terhadap hasil pengukuran tingkat
5. To review result of risk profile level assessment faced
risiko yang dihadapi oleh bank termasuk kajian terhadap
by the Bank including review on new products and
usulan produk dan aktivitas baru yang akan diterbitkan
ectivities issued by the Bank.
oleh bank. 6.
7.
Mengevaluasi adanya pengecualian setiap jenis risiko
6. To evaluate exception of every risk type managed,
yang dikelola, termasuk unit yang bertanggung jawab
including the unit who is in charge altogether with
dan kewenangannya.
the authority.
Memantau secara berkala dampak implementasi
7. To periodically monitor impact of policy and Bank
kebijakan dan strategi bisnis bank dan besaran risiko
Business Plan implementation and size of risk which
yang mungkin terjadi. 8.
Melakukan penilaian terhadap tingkat risiko terhadap rencana penerbitan produk atau aktivitas baru.
might potentially occur. 8. To perform assessment on risk level towards new product or activity launching.
Rapat Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Meetng
1.
1. Risk Management Committee organized meeting at
Komite Manajemen Risiko melakukan rapat sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dengan agenda
least 1 (once) in a month with following agenda:
antara lain: 2.
Agenda Rapat KMR : a.
2. KMR Meeting Agenda:
Agenda rutin, yang membahas mengenai kajian
a. Regular Agenda, discussing review on risk
terhadap proses identifikasi, pengukuran,
identification, measurement, monitoring and
pemantauan dan pengendalian risiko melalui
mitigation process through risk assessment
metodologi penilaian risiko guna meyakini bahwa
method to ensure that the risks encountered
risiko yang dihadapi Bank seperti risiko likuiditas,
by the Bank such as liquidity risk, credit risk
risiko kredit dan risiko operasional telah di-cover
and operational risk had been covered with
oleh modal yang cukup dan dijaga dalam tingkat
sufficient capital and controlled in secure level.
yang aman. b.
Agenda khusus, yang diperuntukkan bagi
b.
Special agenda, dedicated to discuss important
pembahasan permasalahan yang dianggap perlu
and urgent issues, and may be discussed more
dan mendesak, serta dapat dilaksanakan lebih
than 1 (once) in a month.
dari 1 (satu) kali dalam sebulan. 3.
Apabila diperlukan, Ketua KMR berwenang untuk
3. If necessary, KMR Chairamn has authority to invite
mengundang unit kerja atau pejabat lainnya sebagai
working unit or other Executives as sources.
narasumber. 4.
Setiap anggota KMR memiliki hak suara sama dalam rapat KMR.
214
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
4. Every KMR member has equal voting rights in KMR Meeting.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
5.
Quorum rapat KMR tercapai bila sedikitnya dihadiri
5.
oleh 2(dua) orang anggota Direksi lainnya serta 2/3
attended by 2 (two) Board of Directors and 2/3 of
anggota (tanpa diwakilkan). 6.
7.
Quorum of KMR Meeting is achieved if at least the members (not being represented).
Apabila dalam rapat tidak terjadi kesepakatan, hasil
6. If the meeting failed to achieve consensus, the
rapat diputuskan melalui voting seluruh anggota yang
meeting resolution will be taken by voting from all
hadir yaitu minimal 50%+1.
attending members, minimum 50% + 1.
Risalah rapat KMR dibuat oleh sekretaris KMR dan
7. KMR Minutes of Meeting is prepared by KMR Secretary
disampaikan kepada seluruh anggota KMR paling
and delivered to all KMR Member at least 3 (three
lambat 3 (tiga) hari kerja setelah rapat KMR.
days) after the KMR meeting.
KOMITE MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
EMPLOYMENT MANAGEMENT COMMITTEE
Susunan Komite Manajemen Kepegawaian
Employment Management Committee Composition
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.15/2016/SK
Pursuant to Board of Directors Decree Number 15/2016/
tanggal 25 Februari 2016 tentang Revisi Komite Manajemen
SK dated February 25, 2016 regarding Employment
Kepegawaian (KMK)
Management Committee (KMK).
Susunan Komite Manajemen Kepegawaian per 31 Desember
As of December 31, 2015, Employment Management
2015:
Committee composition was as follows:
1.
Ketua : Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko
1.
Chairman: Compliance & Risk Management Director
2.
Seketaris : Pemimpin Divisi Human Capital (merangkap
2.
Secretary: Human Capital Division Head (also as
sebagai anggota) 3.
Anggota :
member) 3. Members:
a.
Pemimpin Divisi Perencanaan
a.
Planning Division Head
b.
Pemimpin Divisi Kredit Konsumer
b.
Consumer Load Division Head
c.
Pemimpin Divisi Kredit Komersil
c.
Comercial Credit Division Head
d.
Pemimpin Divisi Dana Retail
d. Retail Fund Division Head
e.
Pemimpin Divisi Dana Lembaga & Tresuri
e. Institutional Fund & Treasury Division Head
f.
Pemimpin Divisi Pengendalian Kredit
f.
g.
Pemimpin Divisi Audit
g. Audit Division Head
h.
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
h. Risk Management Division Head
i.
Pemimpin Divisi Operasi
i. Operation Divisin Head
j.
Pemimpin Divisi Teknologi
j.
Technology Division Head
k.
Pemimpin Unit Kerja Project Management Ofice
k.
Project Management Office (PMO) Unt Head
l.
Compliance Unit Head
Credit Controlling Division Head
(PMO) l.
Pemimpin Satuan Kerja (Satker) Kepatuhan
m. Pemimpin Satuan Kerja (Satker) Administrasi
m. Credit Administration Unit Head
Kredit n.
Pemimpin Satuan Kerja (Satker) Risiko Kredit
n.
Credit Risk Unit Head
o.
Pemimpin Satuan Kerja (Satker) Jaringan &
o. Netowrk & Distribution Unit Head.
Distribusi.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
215
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Manajemen Kepegawaian
Employment Management Committee Working Manual and Guideline
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Manajemen Kepegawaian
In carrying out its duties, Employment Management
telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana
Committee has working manual and guideline as regulated
diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 15/2016/
under Board of Commissioners Decree Number 15/2016/
SK tanggal 25 Februari 2016.
SK dated February 25, 2016.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Kepegawaian
Employment Management Committee Duty and Responsibility
Tugas dan tanggung jawab dari KMK adalah memberikan
Duty and responsibility of KMK are providing recommendation
rekomendasi kepada Direksi yang sekurang-kurangnya
to the Board of Directors, at least including:
meliputi : 1.
Mengevaluasi dan menilai tata tertib dan peraturan
1.
perusahaan (PP)
To evaluate and review Corporate Regulation and Code of Conducts (COC).
2.
Meningkatkan implementasi budaya kerja perusahaan.
2.
To improve implementation of corporate culture.
3.
Pegawai di bawah Divisi (diluar pemimpin cabang)
3.
To recommend promotion of employees under Division
4.
Pemberian sanksi kepegawaian bagi pelanggaran berat
4.
To recommend employee punishment for major
(except Branch Head and Deputy of Branch Head). seperti fraud, dan sebagainya.
violation.
KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY STEERING COMMITTEE
Susunan Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee Composition
Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan
Information technology Steering Committee is established
Surat Keputusan (SK) Direksi yang terakhir kali disempurnakan
pursuant to Board of Directors Decree with the latest
dengan SK Direksi Nomor 65/2014/SK tanggal 2 Desember
amendment under Board of Directors Decree Number
2014. Susunan Komite Pengarah Teknologi Informasi per
65/2014/SK dated December 2, 2014. As of December
31 Desember 2015:
31, 2015, composition of Information Technology Steerign Committee was as follows:
1.
Ketua : Direktur yang membawahi Divisi Teknologi
2.
Seketaris : Pemimpin Divisi Teknologi
3.
Anggota : a. b.
Seluruh Direksi Kecuali yang menjabat sebagai
Chairman: Director who supervises Technology Division
2.
Secretary: Information Technology Division Head
3. Members:
ketua KPTI
a. All Directors except KPTI Chairman.
Seluruh Pemimpin Divisi selain Pemimpin Divisi
b. All Division Heads except Audit Division Head.
Audit
216
1.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee Working Manual and Guideline
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Manajemen Kepegawaian
In carrying out its duties, Employment Management
telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana
Committee has working manual and guideline as regulated
diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 65/2014/
under Board of Commissioners Decree Number 65/2014/
SK tanggal 2 Desember 2016.
SK dated December 2, 2016.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee Duty and Responsibility
Berdasarkan SK Direksi No.17/2012/SK tanggal 23 Mei 2012
Pursuant to Board of Directors Decree Number 17/2012/
dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
SK dated May 23, 2012, explained that duty and responsibility of the Committee are as follows:
1.
Memberikan evaluasi dan rekomendasi mengenai
1.
To evaluate and recommend the Board of Directors
Rencana Strategis Teknologi Informasi yang searah
on Information Technology Strategic Plan in line
dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank
with Bank Business Activity strategic plan.
Kesejahteraan. 2.
3.
Menetapkan status prioritas proyek Teknologi Informasi
2.
To determine priority status of IT project for critical
yang bersifat kritikal atau dianggap memberikan dampak
project with significant impact to the Bank’s operational
yang signifikan terhadap aktivitas operasional bank.
activity.
Kesesuaian antara pelaksanaan proyek Teknologi
3.
Conformity between the implementation of IT project
Informasi dengan rencana proyek (Project Charter)
with project charter agreed under Service Level
yang disepakati dalam Service Level Agreement dengan
Agreement (SLA) with Management Information
kebutuhan Sistem Informasi Manajemen yang
System needs that supports business activity
mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank
management in Bank Kesejahteraan.
Kesejahteraan. 4.
Menetapkan langkah-langkah yang dapat meminimalkan
4.
To determine initaitives to minimize risks on bank’s
risiko atas investasi yang dilakukan bank pada sektor
investment in Information Technology sector that
Teknologi Informasi agar investasi tersebut dapat
the investment will bring optimum contribution to
memberikan kontribusi yang maksimal terhadap
th Bank’s business objctives.
pencapaian tujuan bisnis bank. 5.
Merumuskan kebijakan dan prosedur Teknologi Informasi
5
To formulate IT key policy and procedure, such as
yang utama terkait kebijakan pengamanan Teknologi
IT security and Risk Management policy related with
Informasi dan Manajemen Risiko yang terkait dengan
IT utilization in Bank Kesejahteraan.
penggunaan Informasi Teknologi pada Bank Kesejahteraan. 6.
Melakukan pembahasan dan menetapkan penyelesaian
6.
terhadap solusi yang berkaitan dengan Teknologi
To evaluate and determine settlement on several issues related with Information Technology.
Informasi. 7.
Melakukan kajian penetapan spesifikasi dan evaluasi
7.
To review specification arrangement and evaluation
atas efektivitas pelaksanaan kebijakan Teknologi
on implementation of Information Technology policy
Informasi dan proyek Teknologi Informasi yang sedang
and Information Technology project under progress
dilakukan untuk dapat memberikan laporan
to give its progress report to the Board of Directors.
perkembangannya kepada Direksi.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
217
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee Meeting
Komite Pengarah Teknologi Informasi melakukan rapat
Information Technology Steering Committee organized
sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) bulan sekali (triwulan)
meeting at least once in every 3 (three) months (quarterly)
atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu untuk memberikan
or at any time if necessary to give direction in Information
arahan dalam pengembangan Teknologi Informasi.
Technology development.
Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan
Information Technology Steering Committee was
Surat Keputusan (SK) Direksi yang terakhir kali disempurnakan
established according to Board of Directors Decree with
dengan SK Direksi Nomor 65/2014/SK tanggal 2 Desember
the latest amendment under Board of Directors Decree
2014. Komite Pengarah Teknologi Informasi memiliki wewenang
Number 652014/SK dated December 2, 2014. The
dan tanggung jawab antara lain:
Information Technology Steering Committee has following authorities and responsibilities:
1.
Memberikan evaluasi dan rekomendasi kepada Direksi
1.
terkait: a.
To evaluate and recommend the Board of Directors on following aspects:
Rencana Strategis Teknologi Informasi (Information
a. Information Technology Strategic Plan in line
Technology Strategic Plan) yang searah dengan
with Bank Business Activity strategic plan.
rencana strategis kegiatan usaha Bank. b.
Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui
b.
dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi. c.
Conformity between approved IT projects with Information Technology Strategic Plan.
Menetapkan status prioritas proyek TI yang
c
To determine priority status of IT project for
bersifat critical (berdampak signifikan terhadap
critical project such as core banking application
kegiatan operasioanal Bank) seperti penggantian
replacement, server production, network
core banking aplication, server production,
topology, ATM Switching and others.
infrastuktur jaringan dan komunikasi, ATM Switching, dan lain-lain. d.
Kesesuaian antara pelaksanaan proyek TI dengan
d.
rencana proyek (project charter) yang disepakati
project with project charter agreed under Service
dalam Service Level Agreement (SLA). e.
f.
g.
Conformity between the implementation of IT Level Agreement (SLA).
Kesesuaian TI dengan kebutuhan Sistem Informasi
e.
Conformity between IT with Management
Manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan
Information System needs to support
usaha Bank.
management of Bank’s business activity.
Efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko
f. Effectiveness of actions taken to minimize risk
atas investasi Bank pada sektor TI agar investasi
on Bank’s IT investment to provide positive
tersebut memberikan kontribusi terhadap
contribution on the achievement of Bank’s
tercapainya tujuan bisnis Bank.
business objectives.
Pemantauan kinerja TI dan upaya peningkatannya.
g.
To monitor IT performance and its improvement efforts.
h.
Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI
h. As a solution for IT-related issues which failed
yang tidak dapat diselesaikan oleh Unit Kerja
to be finished by User Unit and Executor Unit
pengguna dan Unit Kerja penyelenggara, secara
in effective, efficient and timely manners.
efektif, efisien dan tepat waktu. 2.
218
Merumuskan kebijakan dan prosedur TI yang utama,
2.
To formulate IT key policy and procedure, such as
seperti kebijakan pengamanan TI dan Manajemen Risiko
IT security and Risk Management policy related with
yang terkait dengan penggunaan TI di Bank.
IT utilization in the Bank.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
3.
Melakukan evaluasi atas efektivitas langkah-langkah
3.
mitigasi risiko yang dilakukan untuk meningkatkan
To evaluate effectiveness of risk mitigation actions done to increase Bank’s IT security.
pengamanan TI Bank. 4.
Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan
4.
To evaluate effectiveness of ongoing IT security
implementasi kebijakan pengamanan TI dan proyek TI
policy and IT project implementation and report to
yang sedang dilakukan dan memberikan laporannya
the Board of Directors.
kepada Direksi. 5.
Melakukan pembahasan dan menetapkan solusi terhadap
5.
To discuss and provide solution on existing and coming issues related with IT aspect.
permasalahan yang akan dan telah muncul dalam kaitannya dengan TI. 6.
Melakukan kajian atas penerapan spesifikasi yang
6.
To review specifications set-up proposed by
diajukan oleh Divisi Teknologi untuk memenuhi kebutuhan
Technology Division to fulfill material and strategic
dan keperluan TI yang bersifat material dan/atau
IT needs and requirement in the Bank.
strategis bagi Bank. 7.
Melakukan rapat secara periodik sekurang-kurangnya
7.
To held periodic meeting, at least every 3 (three)
selama 3 (tiga) bulan sekali (triwulan) atau sewaktu-
months (quarterly) or at anytime if considered
waktu bila dianggap perlu untuk memberikan arahan
necessary to provide direction on IT development.
dalam pengembangan TI.
KOMITE KEBIJAKSANAAN PERKREDITAN
CREDIT POLICY COMMITTEE
Susunan Komite Kebijaksanaan Perkreditan
Credit Policy Committee Composition
Komite Kredit adalah Komite Pemutus Kredit yang dibentuk
Credit Committee is Loan Approval Committee established
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi yang terakhir kali
pursuant to Board of Directors Decree with the latest
disempurnakan dengan SK Direksi Nomor 10/2016/SK
amendment under Board of Directors Decree Number
tanggal 11 Februari 2016.
10/2016/SK dated February 11, 2016.
Susunan Komite Kebijaksanaan Perkreditan per 31 Desember
As of December 31, 2015 Credit Policy Committee
2015:
composition was as follows:
1.
Ketua : Direktur Utama
1.
Chairman: President Director
2.
Seketaris : Pemimpin Satuan Kerja Administrasi Kredit
2.
Secretary: Credit Administration Unit Head
3.
Anggota :
3. Members:
a.
Direktur Perkeditan
a.
Credit Director
b.
Pemimpin Divisi Kredit Konsumer
b.
Consumer Loan Division Head
c.
Pemimpin Divisi Kredit Komersil
c.
Commercial Loan Division Head
d.
Pemimpin Divisi Pengendalian Kredit
d.
Credit Controlling Division Head
e.
Pemimpin Divisi Audit
e. Audit Division Head
f.
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
f. Risk Management Division Head
g.
Pemimpin Sanran Kerja Kepatuhan
g.
Compliance Unit Head
h.
Pemimpin Satuan Kerja Risiko Kredit
h.
Credit Risk Unit Head
i.
Pemimpin Project Management Officer
i.
Project Management Officer Head.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
219
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Kebijaksanaan Perkreditan
Credit Policy Committee Working Manual and Guideline
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Manajemen Kepegawaian
In carrying out its duties, the Credit Policy Committee
telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana
has working manual and guideline as regulated under
diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 10/2016/
Board of Commissioners Decree Number 10/2016/SK
SK tanggal 11 Februari 2016.
dated February 11, 2016.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kebijaksanaan Perkreditan
Credit Policy Committee Duty and Responsibility
Komite Pemutus Kredit memiliki wewenang dan tanggung
Credit Policy Committee has following duties and
jawab antara lain:
responsibilities:
1.
Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka
1.
penyusunan Kebijakan Umum Perkreditan, terutama
on the preparation of Credit General Policy, especially
yang berkaitan dengan perumusan prinsip kehati-hatian
related with formulation of prudent principle in credit
dalam perkrediran. 2.
3.
Mengawasi agar Kebijakan Umum Perkreditan dapat
sector. 2.
To supervise that Credit General Policy can be
diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan
consequently and consistently implemented and
konsisten serta merumuskan pemecahan apabila
exercised as well as prepare solution for every
terdapat hambatan/kendala dalam penerapan Kebijakan
constraint/burden in the implementation of Credit
Umum Perkreditan.
General Policy.
Melakukan kajian berkala terhadap Kebijakan Umum
3.
Perkreditan dan memberikan saran kepada Direksi Memantau dan mengevaluasi : a.
Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan
To perform periodic review on Credit General Policy and suggest the Board of Directors if there is any
apabila diperlukan perubahan/perbaikan kebijakan. 4.
To provide recommendation to the Board of Directors
policy changes/revision is required. 4.
To assist and evaluate: a.
Progress and quality of loan portfolio in general.
secara keseluruhan b.
Kebenaran pelaksanaan kewenangan memutus
b. Accountability of loan approval authority implementation.
kredit c.
Kebenaran proses pemberian, perkembangan dan
c. Accountability of loan disbursement process,
kualitas kredit yang diberikan kepada pihak yang
progress and quality of the loan disbursed to
terkait dengan Bank dan debitur-debitur besar
related party and large exposures of the Bank.
tertentu d.
Kebenaran pelaksanaan ketentuan BMPK
d. Accountability of Legal Lending Limit regulation implementation.
e.
Ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan
e.
Compliance with Law and other Regulations on the loan disbursement activity.
pemberian kredit f.
Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kebijakan Umum Perkreditan
g.
Upaya Bank dalam memenuhi kecukupan jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
220
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
f. Non-Performing Loan settlement as stated on Credit General Policy. g. Bank’s effort to fulcill adequate amount of Provision for impairment losses.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Fungsi Kepatuhan compliance function
Penerapan budaya kepatuhan melalui penegakan disiplin dan etika bisnis menjadi tanggung jawab kami untuk memenuhi ketentuan dan perundangundangan yang berlaku. Compliance function implementation is through discipline and business ethics enforcement as our responsibility to comply with prevailing law and regulation.
Perkembangan inisiatif strategis Bank Kesejahteraan terus
Progress of Bank Kesejahteraan’s strategic initiative is
berkembang mengikuti perkembangan industri perbankan
shifting in accordance with banking industry development
dan segala ketentuan yang mengatur di dalam setiap aktivitas
altogether with regulatory provisions in every business
bisnisnya. Oleh karena itu, pengembangan arsitektur
activity. Therefore, transformative architecture development
transformasi terus dilakukan oleh Bank Kesejahteraan
is consistently carried out by Bank Kesejahteraan, including
termasuk dalam membangun strategi dan kebijakan melalui
developing strategy and policy through improving better
peningkatan pemahaman dan implementasi ketentuan dan
understanding and implementation of regulation and law.
peraturan perundang-undangan yang semakin baik. Dalam menjalankan penjabaran dan pelaksanaan tugas dan
In carrying out duty and responsibility explanation and
tanggung jawab terhadap pengawasan dan pemantauan
implementation on compliance function supervision and
penerapan kepatuhan, Bank Kesejahteraan memiliki Direktur
monitoring, Bank Kesejahteraan has appointed a Compliance
Kepatuhan yang membawahi langsung Bidang Kepatuhan
Directors who supervises Compliance Unit as a unit
sebagai unit kerja yang bertugas mengelola risiko kepatuhan.
managing compliance risk. This becomes manifestation
Hal tersebut menjadi wujud implementasi komitmen Bank
of Bank Kesejahteraan’s commitment implementation to
Kesejahteraan untuk memenuhi peraturan regulator yang
comply with law enacted by the regulator under PBI 13/2/
tertuang dalam PBI 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011
PBI/2011 dated January 12, 2011 regarding Compliance
tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Function Implementation in Commercial Banks.
Segala kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur dari
Every policy, regulation, system and procedure of business
aktivitas usaha yang dijalankan Bank Kesejahteraan sepanjang
activity carried out by Bank Kesejahteraan throughout
tahun 2015 telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
2015 had complied with Bank Indonesia Regulation
sesuai prinsip prudential banking. Selain itu, Bank Kesejahteraan
according to prudential banking principle. In addition, Bank
juga menyadari pentingnya penerapan tata kelola perusahaan
Kesejahteraan also realized the importance of Good
(Good Corporate Governance) untuk menjaga stabilitas
Corporate Governance implementation to maintain stability
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
221
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
kelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan yang
of Company’s sustainability through managerial activity
didasarkan pada asas Transparansi, Akuntabilitas,
based on Transparency, Accountability, Responsibility,
Responsibilitas, Independensi, dan Fairness (keadilan).
Independency and Fairness principles. Implementation
Pelaksanaan prinsip ini telah menjadi bagian yang menyatu
of these principles has become integrated part of
dari proses manajemen dan budaya perusahaan.
management process and compliance culture.
PIAGAM KEPATUHAN
COMPLIANCE CHAPTER
Bentuk komitmen Bank Kesejahteraan di implementasikan
Manifestation of Bank Kesejahteraan’s commitment is
dengan dibuatnya Piagam Kepatuhan (Compliance Charter)
implemented through Compliance Charter formulatin to
untuk mendukung tugas pengendalian dan menunjang fungsi
support audit function and compliance function as well
kepatuhan serta ditandatanganinya komitmen kepatuhan oleh
as by signing compliance integrity pact by all employees
setiap pegawai dan pejabat Bank Kesejahteraan untuk patuh
and Executives in Bank Kesejahteraan to comply with
terhadap Kode Etik (Code of Conduct) Bank Kesejahteraan. Di
Bank Kesejahteraan Code of Conduct. Besides driven by
samping didorong oleh munculnya berbagai peraturan yang
issuance of several regulations that governs compliance
mendasari pelaksanaan fungsi kepatuhan dan praktek GCG
function and sound GCG practice implementation,
yang sehat, pada hakekatnya hal tersebut telah menjadi kesadaran
principally, these aspects have become full concern of
sepenuhnya dari manajemen Bank Kesejahteraan untuk
Bank Kesejahteraan’s management to run the business
menjalankan proses bisnis yang mencerminkan kepatuhan Bank
process that reflects the Bank’s compliance with every
terhadap segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan
prevailing law and regulation to minimize Bank’s compliance
yang berlaku guna meminimalisir risiko kepatuhan Bank.
risk.
Bank Kesejahteraan memegang teguh komitmen dalam
Bank Kesejahteraan firmly upholds commitment in
mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan,
complying with law and regulation, besides as manifestation
selain sebagai wujud kesadaran pengelolaan Bank yang
of sound Bank management concern,t he spirit is also
sehat, semangat tersebut juga didasari oleh keinginan Bank
grounded on aspiration of Bank Kesejahteraan to maintain
Kesejahteraan untuk menjaga reputasi Bank Kesejahteraan
reputation of Bank Kesejahteraan among the stakeholders.
di mata seluruh stakeholders. Oleh karena itu, Bank
Therefore, Bank Kesejahteraan has established Independent
Kesejahteraan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan
and autonomous Compliance Unit against influence from
yang independen dan bebas dari pengaruh unit kerja lainnya
other units to carry out compliance function in accordance
untuk melaksanakan fungsi kepatuhan sesuai dengan
with Bank Indonesia regulation and being directly
ketentuan Bank Indonesia dan bertanggung jawab langsung
responsible to the Compliance Director.
kepada Direktur Kepatuhan. Pengelolaan Risiko Kepatuhan terutama ditujukan untuk
Compliance Risk management is primarily intended to
membangun budaya kepatuhan di seluruh unit organisasi
build compliance culture in entire organization unit to
yang dapat berkembang karena adanya perubahan peraturan
grow underpinned by shifting in external regulation, internal
ekstern, komunikasi intern, pengetahuan dan budaya disiplin
communication, employee’s knowledge and discipline
karyawan, dan infrastruktur sebagai berupaya untuk
culture, and infrastructure as efforts to minimize every
meminimalisir segala potensi kerugian yang ditimbulkan dari
loss potential arising from any punishment both written
segala bentuk sanksi baik berupa teguran tertulis maupun
warning and decreasing bank’s soundness rating anmely
penurunan tingkat kesehatan bank salah satunya melalui
through compliance risk management.
pengelolaan risiko kepatuhan.
222
Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa melakukan
Board of Commissioners and Board of Directors consistently
pengawasan aktif terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan
perform active monitoring upon compliance function
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
agar pelaksanaannya berjalan dengan baik. Pengawasan
implementation that this practice is well-executed. The
aktif tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain, persetujuan
active montiorign is implemented namely through approval
atas kebijakan dan prosedur, pelaporan secara periodik, dan
on policy and procedure, periodic reporting and
saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan
recommendation to improve quality of compliance function.
fungsi kepatuhan.
SATUAN KERJA KEPATUHAN
COMPLIANCE UNIT
Satuan Kerja Kepatuhan selain bertanggung jawab terhadap
Besides in charge in compliance function implementation,
pelaksanaan fungsi kepatuhan juga bertanggung jawab
the Compliance unit is also responsible in anti money
terhadap penerapan program anti pencucian uang dan
laundering and terrorism financing prevention (APU and
pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT) dalam
PPT) implementation to minimize risks encountered by
rangka meminimalisir risiko Bank Kesejahteraan digunakan
Bank Kesejahteraan to be addressed as money laundering
sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme.
and terrorism financing instrument.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSI KEPATUHAN
COMPLIANCE FUNCTION DUTY AND RESPONSIBILITY
Fungsi Kepatuhan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
Pursuant to Bank Indonesia Regulation, Compliance
sebagai berikut :
function includes:
1.
2.
3.
Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung
1.
Prepare initiatives to support Compliance Culture
terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan
establishment in entire Bank’s business activity at
usaha Bank pada setiap jenjang organisasi.
every organization level.
Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan
2.
Perform risk identification, measurement, monitoring
pengendalian terhadap risiko Kepatuhan dengan
and mitigation by referring with Bank Indonesia
mengacu kepada peraturan Bank Indonesia mengenai
Regulation regarding Risk Management Implementation
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
for Commercial Banks.
Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan
3. Assess and evaluate effectiveness, sufficiency and
kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun
conformity of policy, provision, system and procedure
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan
owned by the Bank with prevailing law and regulation.
perundang-undangan yang berlaku. 4.
Melakukan review dan/atau merekomendasikan
4.
Perform review and/or recommend update and
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan,
revision of policy, provision, system and procedure
sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar
owned by the Bank to comply with Bank Indonesia
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan Peraturan
Regualtion and other prevailing law.
perundang—undangan yang berlaku. 5.
6.
Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa
5.
Perform several efforts to ensure that policy, provision,
kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
system and procedure as well as business activity
kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan
of the Bank have complied with regulation implemente
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
dby Bank Indonesia, Financial Service Authority and
perundang-undangan yang berlaku.
other prevailing Law and regulations.
Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan fungsi kepatuhan.
6.
Perform other assignments realted with compliance function.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
223
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
IMPLEMENTASI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSI KEPATUHAN
IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE FUNCTION DUTY AND RESPONSIBILITY
Dalam rangka memastikan efektivitas pelaksanaan fungsi
To ensure effectiveness of compliance function in Bank
kepatuhan di Bank Kesejahteraan maka sepanjang tahun
Kesejahteraan, throughout 2015, Compliance Unit had
2015 Bidang Kepatuhan telah melakukan hal-hal sebagai
carried out following activities:
berikut : 1.
Budaya Kepatuhan
1.
Dalam rangka mendorong terciptanya budaya kepatuhan,
Compliance Culture To encourage compliance culture establishment,
Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan langkah-
Compliance Unit had implemented several initiatives,
langkah antara lain :
among others:
a.
Melakukan kajian kepatuhan atas ketentuan baru
a.
dalam rangka mengetahui dampaknya terhadap
to acknowledge the impact on Bank
kegiatan usaha Bank Kesejahteraan dan melakukan
Kesejahteraan’s business activity and align the internal regulation required.
penyesuaian ketentuan internal yang diperlukan b.
b.
Melakukan sosialisasi baik secara langsung maupun
Perofrm socialization both directly and nondirectly on the new regulation.
tidak langsung atas ketentuan baru. 2.
Perform compliance review on new regulation
Mengelola Risiko Kepatuhan
2.
Compliance Risk Migation
Risiko Kepatuhan timbul akibat Bank tidak mematuhi
Compliance Risk occurred due the Bank failed to
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
comply and/or implement the prevailing law and
undangan dan ketentuan yang berlaku.
regulation. To prevent compliance risk, the compliance
Untuk mencegah timbulnya risiko kepatuhan, satuan
unit had carried out several monitoring activities, as
kerja kepatuhan melakukan kegiatan dalam rangka
follows:
pemantauan sebagai berikut : a.
Melakukan pemantauan terhadap kewajiban
a.
Perform monitoring on reporting obligation to
b.
Perform compliance risk monitoring by conducting
pelaporan kepada pihak eksternal. b.
external party.
Melakukan pemantauan risiko kepatuhan dengan melakukan penilaian risiko kepatuhan dan
compliance risk assessment and preparing
menyusun laporan profil risiko kepatuhan bersama
compliance risk profile report altogether with Risk Management Division.
dengan Divisi Management Risiko c.
c.
Melakukan pemantauan atas limit regulasi antara
Perform monitoring on regulatory limit namely related with Legal Lending Limit, NPL, GWM and
lain terkait dengan BMPK, NPL, GWM, dan KPMM.
CAR. 3.
Memastikan Kebijakan/ Ketentuan serta Kegiatan
3. Ensure Policy/Regulation and Business Activity
Usaha Kegiatan ini dilakukan dengan menilai dan mengevaluasi
4.
224
The activity is carried out by assessing and evaluating
kecukupan dan kesesuaian rancangan ketentuan
sufficiency and conformity between internal regulation
internal yang akan diterbitkan terhadap ketentuan BI,
draft to be issued with regulations implemented by
OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BI, OJK and other prevailing Law.
Memastikan Kepatuhan dan Komitmen
4. Ensure Compliance and Commitment
Melakukan pemantauan terhadap pemenuhan komitmen
Perform monitoring on the fulfillment of commitment
yang dibuat Bank Kesejahteraan kepada Bank Indonesia
made by Bank Kesejahteraan with Bank Indonesia
dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
and/or other authorized supervisory bodies.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Penerapan Budaya Kepatuhan
Compliance Culture Implementation
Seiring dengan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur
In line with Bank Indonesia Regulation that regualtes
pelaksanaan fungsi kepatuhan bank umum sesuai PBI
general bank compliance function referring to PBI no.
No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011, maka penerapan
13/2/PBI/2011 dated January 12, 2011, that the compliance
kepatuhan pada Bank Kesejahteraan selama tahun 2015
implementation at Bank Kesejahteraan in 2015 has been
telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan Bank
properly implemented referring to Bank Indonesia Regulation
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
and other applicable regulations to ensure Bank’s
guna memastikan tingkat kepatuhan Bank atas penerapan
compliance level towards 4 (four) pillars implementation,
4 (empat) pilar yang meliputi:
including:
1.
Budaya Kepatuhan,
1. Compliance culture
2.
Pengelolaan Risiko Kepatuhan,
2. Compliance Risk Management
3.
Kebijakan, Sistem dan Prosedur
3. Policy, System and Procedure
4.
Kegiatan Usaha Bank.
4. The Bank’s Business Activity.
Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko dibantu oleh Bidang
Compliance & Risk Management Director is assisted by
Kepatuhan bertanggung jawab untuk membangun Compliance
Compliance Unit which is responsible in establishing
Culture dengan kesadaran membangun tanggung jawab
Compliance Culture within the awareness in developing
kepatuhan dari seluruh sumber daya di seluruh lini dalam
compliance responsibility on every resources at every
struktur organisasi Bank.
business line inside Bank’s organizational structure.
Pelaksanaan pengawasan kepatuhan Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan’s compliance supervision overall
(compliance supervision) secara keseluruhan dilakukan oleh
implementation is performed by compliance Unit in
Bidang Kepatuhan yang dilakukan dengan berkoordinasi
coordination with every Risk officer spread at every
dengan seluruh Risk Officer yang tersebar di seluruh cabang
Branch office to conduct compliance risk implementation
untuk melakukan pengawasan pelaksanaan risiko kepatuhan
supervision as one of its functions. compliance roles and
sebagai salah satu fungsinya. Peran dan fungsi kepatuhan
functions in anticipating any risks on bank’s activity is
dalam mengantisipasi seluruh kemungkinan terjadinya risiko
earlier performed by forward looking method that is more
atas aktivitas bank dilakukan lebih dini dengan forward looking
sensitive towards every possible change that may occur
sehingga lebih sensitif terhadap segala perubahan yang
and affect other bank’s business activities.
mungkin terjadi dan mempengaruhi aktivitas bisnis bank. Sistem penerapan budaya kepatuhan di Bank Kesejahteraan
Compliance culture implementation system at Bank
dilakukan melalui serangkaian proses dan tahapan, antara
Kesejahteraan is conducted throughout series of process
lain melalui:
and stages, such as:
1.
Kebijakan dan Prosedur terkait Fungsi Kepatuhan
1.
Penetapan segala kebijakan dan prosedur yang
Implementation of any policy and procedure which
Compliance Function Related Policy and Procedure
ditetapkan dimaksudkan dalam rangka membangun
are implemented to establish awareness and concern
kesadaran dan kepedulian dari seluruh pihak dalam
from every party on Bank Kesejahteraan working
lingkungan kerja Bank Kesejahteraan terhadap
circumstances against the implementation of working
implementasi kebijakan dan prosedur kerja maupun
policy and procedure and compliance at Head Office
kepatuhan di lingkungan Kantor Pusat dan Kantor
and Branch Office. This is also as an early prevention
Cabang. Hal ini sekaligus menjadi pencegahan dini dari
from fraud of Bank’s Management against prevailing
praktek ketidakpatuhan jajaran Bank terhadap regulasi
law and regulation.
maupun ketentuan yang berlaku.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
225
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
2.
3.
4.
Review / Pengkajian Regulasi Internal dan Eksternal
2. Internal and External Regulation review
Pelaksanaan review atau kaji ulang terhadap ketentuan-
Review implementation on internal regulation is
ketentuan internal terus dilakukan baik terhadap
continuously carried both towards non-evaluated
ketentuan yang belum dievaluasi maupun ketentuan
or new regulations referring to Bank Indonesia
baru mengikuti perkembangan ketentuan Bank Indonesia
Regulation or other applicable regulations
maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.
transformation. The review process will be performed
Proses kajian akan dilakukan bersamaan dengan unit
simultaneously with related working units to harmonize
kerja terkait untuk menyelaraskan hasil review regulasi
regulation review result and its implementation on
dengan implementasi dari setiap unit kerja dalam aktivitas
every working units at their working activities. The
kerja yang dilakukan. Pelaksanaan kajian juga dimaksudkan
review implementation is also aimed as monitoring
sebagai monitoring action plan dalam upaya pencapaian
action plan regarding implemented working program
program kerja yang telah disusun.
accomplishment.
Compliance Sharing
3.
Untuk memastikan terwujudnya terlaksananya budaya
Compliance Sharing To ensure the realization of corporate culture
kepatuhan, Bidang Kepatuhan melakukan sosialisasi
implementation, the compliance Unit performs periodic
peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
and recent socialization both on regulations issued
maupun internal bank secara berkala dan up to date.
by Bank Indonesia or bank’s internal regulation. Bank
Manajemen Bank Kesejahteraan juga menekankan
Kesejahteraan’s management also focuses on the
pentingnya penyebaran pemahaman dan implementasi
importance of corporate culture implementation and
budaya kepatuhan melalui kegiatan morning briefing
understanding through morning briefing activity
yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja secara berkala
implemented by every working units periodically as
sebagaimana yang telah berjalan selama ini dan
conducted so far and stated on the Board of Directors
tertuang dalam memo Direksi nomor 139/DIR/2011/
note no. 139/DIR/2011/MM dated September 20,
MM tanggal 20 September 2011 dan dievaluasi
2011 and had been evaluated on its implementation
penerapannya sesuai Memo Divisi Sumber Daya
referring to human Resources Division note no. 26/
Manusia No.26/DIR/2012/MM tanggal 21 Mei 2012.
DIR/2012/MM dated May 21, 2012.
Pemantauan Kepatuhan
4.
Compliance Monitoring
Guna mengoptimalkan implementasi proses budaya
To optimize implementation of corporate culture
kepatuhan, Bidang Kepatuhan secara rutin melakukan
process, the compliance Unit periodically conducts
pemantauan melalui laporan kepatuhan untuk keperluan
monitoring in form of compliance report for periodic
internal dan eksternal secara berkala baik kepada
internal and external reporting to the compliance
Direktur Kepatuhan, Direktur Utama, maupun Bank
Director, President Director as well as Bank Indonesia.
Indonesia.
MITIGASI RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK MITIGATION
Program mitigasi risiko kepatuhan tahun 2015 :
Compliance risk mitigation program in 2015 were including:
1.
1.
Kepatuhan terkait Perkreditan a.
226
Compliance related with Credit
Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia yang
a. In line with Bank Indonesia regulation that
mempersyaratkan besaran Non Performing Loan
governs Non-Perofrming Loan (NPL) ratio under
(NPL) dalam batasan 5%, NPL Bank Kesejahteraan
5% limit, NPL of Bank Kesejahteraan was under
sepanjang tahun 2015 masih dalam batasan
the regulated limit throughout 2015 with NPL
sesuai yang dipersyaratkan dengan posisi NPL
position as of December 31, 2015 stood at
per 31 Desember 2015 sebesar 2,75%.
2.75%
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
b.
2.
b.
Fund provision to Related Party and Non-Related
Pihak Tidak Terkait sepanjang tahun 2015 telah
Party throughout 2015 had complied with Bank
mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia
Indonesia Regulation Number 8/13/PBI/2006
Nomor 8/13/PBI/2006 tentang Perubahan
as amendment of Bank Indonesia Regulation
Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005
Number 7/3/PBI/2005 regarding Legal Limit
tentang BMPK untuk Bank Umum
Lending for Commercial Banks.
Kapatuhan terkait Likuiditas a.
b.
Penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan
2.
Compliance related with Liquidity
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
a. As of December 31, 2015, Capital Adequacy
(KPMM) per 31 Desember 2015 sebesar 16,13%
Ratio (CAR) stood at 16.13% or exceeding limit
berada diatas ketentuan Bank Indonesia sebesar
applied by Bank Indonesia which was 9% until
9% sampai dengan kurang dari 10% sesuai dengan
less than 10% in accordance with Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/37/DPNP
Circular Letter Number 14/37/DPNP dated
tanggal 27 Desember 2012
December 27, 2012.
Giro Wajib Minimum (GWM) per 31 Desember 2015
b. As of December 31, 2015, Minimum Statutory
sebesar 7,55% telah sesuai dengan Peraturan
Reserves stood at 7.55% and complied with
Bank Indonesia Nomor 17/21/PBI/2015 tanggal
Bank Indonesia Regulation Number 17/21/
26 November 2015 tentang Perubahan Kedua
PBI/2015 dated November 26, 2015 as second
atas Peraturan Bank Indonesia nomor 15/15/
amendment on Bank Indonesia Regulation
PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank
Number 15/15/PBI/2013 regarding Minimum
Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank
Statutory Reserves for Conventional Commercial
Umum Konvensional sebesar minimum 7,5%
Banks in Rupiah and Foreign Currency minimum 7.5%.
3.
Terhadap komitmen yang dibuat Bank Kesejahteraan
3. In the event of commitment from Bank Kesejahteraan
kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas
with Bank Indonesia and/or other supervisory
lain yang berwenang selalu diupayakan untuk dapat
authority, the commitment is consistently maintained
dipenuhi sesuai dengan target waktu yang disepakati.
to be complied in accordance with time frame as agreed.
IMPLEMENTASI APU/PPT
Anti Money Laundering And Terrorism fInancIng Prevention Program
Sebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank
As one of banking industry players, Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan memiliki kesadaran penuh dalam rangka
holds full awareness in supporting anti money-laundering
mendukung program pencegahan tindak anti pencucian
and terrorism financing prevention program. This is in
uang maupun pencegahan pendanaan terorisme. Hal tersebut
compliance with compliance to Bank Indonesia Regulation
seiring dengan pemenuhan komitmen terhadap Peraturan
No. 14/27/PBI/2012 dated December 28, 2012 and Bank
Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember
Indonesia circular Letter No. 15/21/DPNP dated June 14,
2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/21/DPNP
2013 regarding Implementation of Anti Money Laundering
tanggal 14 Juni 2013 perihal Penerapan Program Anti
and Terrorism financing Prevention Program.
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Sepanjang tahun 2015, Bank Kesejahteraan telah melakukan
Throughout 2015, Bank Kesejahteraan has carried several
beberapa hal dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki
activities to improve and enhance effectiveness of APU
efektifitas penerapan APU-PPT antara lain sebagai berikut:
– PPT implementation namely as follows:
1.
Melakukan evaluasi terhadap sistem yang mendukung
1. Evaluating a system which supports APU and PPT
Penerapan Program APU dan PPT agar dapat
Program implementation to identify Suspicious
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
227
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
mengidentifikasi Nasabah, Transaksi Keuangan
Customers, Financial Transaction and other financial
Mencurigakan, dan transaksi keuangan lainnya yang
transaction which is compulsory based on Law.
diwajibkan dalam Undang-undang. 2.
3.
Memantau kesesuaian transaksi keuangan dengan
2. Monitoring conformity between financial transaction
profil Nasabah khususnya Nasabah dan transaksi yang
and Customers profile mainly high-risk customers
berisiko tinggi
and transaction.
Mengidentifikasikan transaksi yang memenuhi kriteria
3. Identifying the transaction under suspicous criteria.
mencurigakan. 4.
Menyusun laporan transaksi keuangan mencurigakan
4.
and other relevant reports as regulated under money
undang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
laundering prevention and eradication Law to be
pencucian uang untuk disampaikan kepada PPATK
submitted to PPATK based on approval from
berdasarkan persetujuan Direktur Kepatuhan. 5.
6.
Preparing suspicious financial transaction report
dan laporan lainnya sebagaimana diatur dalam undang-
Compliance Director.
Memantau pelaksanaan pengkinian data nasabah
5. Overseeing implementation of customers data update
sesuai dengan target pada awal tahun dan realisasinya
based on target at the beginning of the year and the
terhadap target.
realization of the target.
Melakukan sosialisasi dan refresh ketentuan APU dan
6.
Performing APU and PPT regulation socialization
PPT yang dilakukan pihak internal maupun bekerjasama
and refrhesment conducted by internal party or
dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
cooperating with Financial Transaction Reporting
(PPATK).
and Analysis Center (PPATK).
RENCANA STRATEGIS FUNGSI KEPATUHAN DI TAHUN 2016
COMPLIANCE FUNCTION STRATEGIC PLAN IN 2016
Sesuai dengan perkembangan bisnis dunia perbankan yang
In line with more complex and dynamic growth of banking
semakin kompleks dan dinamis, maka penguatan dan
business, compliance function consolidation and
penyempurnaan fungsi kepatuhan sangat diperlukan.
improvement are highly needed. Compliance function
Rencana pengembangan fungsi kepatuhan pada tahun 2016
development plan in 2016 are as follows:
adalah: 1.
Penerapan budaya kepatuhan secara terus menerus
2.
Mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan
2. Mitigate compliance risk by conducting risk
identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian
identification, measurement, monitoring and controlling
terhadap risiko kepatuhan yang berpotensi menimbulkan
with loss potential for business growth in Bank
kerugian bagi perkembangan bisnis di Bank
Kesejahteraan.
1.
Continuous compliance culture implementation by intensifying understanding and socialization program.
melalui peningkatan pemahaman dan sosialisasi.
Kesejahteraan. 3.
4.
228
Melanjutkan penyempurnaan terhadap review regulasi
3
Continue improvement in internal and external
internal dan eksternal Bank untuk memastikan
regulation review in the Bank to ensure conformity
kesesuaian aktivitas usaha Bank dengan berbagai
between Bank’s business activity with several
perkembangan regulasi baik internal maupun eksternal
regulation update both inernally and externally.
Memantau dan menjaga tingkat kepatuhan Bank
4. Monitor and maintain Bank’s compliance level towards
terhadap komitmen yang dibuat Bank kepada seluruh
the commitment mad by the Bank with all interested
pihak ketiga yang berkepentingan dan berwenang atas
and authorized third parties upon every necessary
segala tindak lanjut yang diperlukan.
follow-up.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
Profil risiko inheren Bank Kesejahteraan pada akhir tahun 2015 berada pada peringkat Moderate. Hal ini menunjukkan kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang. Bank Kesejahteraan inherent risk profile was at Moderate level by the end of 2015. This indicated that loss potential faced by the Bank from composite inherent risk was low during certain period in the future.
Manajemen Risiko memiliki peran penting dalam mengawal
Risk Management has an important part in safeguarding
setiap perubahan skala bisnis dan kompleksitas usaha yang
every change in business scale and business complexity
dihadapi Bank Kesejahteraan agar senantiasa lebih responsif
faced by Bank Kesejahteraan to be more responsive against
terhadap setiap tantangan bisnis yang dihadapi. Manajemen
every business challenge. Risk management is implemented
risiko yang diterapkan secara komprehensif di Bank
comprehensively in Bank Kesejahteraant o help Bank
Kesejahteraan akan membantu Bank Kesejahteraan dalam
Kesejahteraan in maintaining capital condition besides
menjaga kondisi permodalan di samping mengoptimalkan
optimizing profile and protect reputation of Bank Kesejahteraan
profil dan menjaga reputasi Bank Kesejahteraan yang pada
that will finally bring positive value for Bank Kesejahteraan’s
ujungnya akan mampu memberikan nilai positif bagi
growth.
perkembangan Bank Kesejahteraan.
Prinsip Penerapan Manajemen Risiko
Principles of Risk Management Implementation
Penerapan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan
Risk Management implementation in Bank Kesejahteraan
berlandaskan pada Surat Keputusan Direksi Nomor 28/2013/
is referring to BOD Decree No. 28/10/2013/SK dated June
SK tanggal 10 Juni 2013 tentang Kebijakan Manajemen
10, 2013 aligned with Decree No. 36/2013/SK dated July
Risiko yang diharmonisasikan dengan Surat Keputusan
10, 2013 concerning Guidelines of Risk Management
Nomor 36/2013/SK tanggal 10 Juli 2013 tentang Pedoman
Implementation to meet the stakeholders’ expectation to
Penerapan Manajemen Risiko untuk memenuhi ekspetasi
establish sound Bank. Management of Bank Kesejahteraan
dari stakeholders dalam mewujudkan Bank yang sehat.
established risk management as important element to guide
Manajemen Bank Kesejahteraan menempatkan manajemen
bank’s business activity through 4 (four) main pillars of Risk
risiko sebagai elemen penting yang melakukan pengawalan
Governance; Risk Management Framework; Risk Management
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
229
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
kegiatan usaha bank melalui 4 (empat) pilar utama yaitu
Process; Management Information System, and Human
Tata Kelola Risiko; Kerangka Manajemen Risiko; Proses
Capital; and Risk Controlling System.
Manajemen Risiko, Sistem Informasi Manajemen, dan Sumber Daya Manusia; dan Sistem Pengendalian Risiko. Di samping itu, pengelolaan manajemen risiko pada Bank
In addition, risk management in Bank Kesejahteraan is also
Kesejahteraan juga dilakukan dengan prinsip proaktif dan
carried out with proactive and progressive principles to
progresif dalam melakukan pendekatan secara komprehensif
perform comprehensive approach in identifying, measuring,
dalam mengidentidikasi, mengukur, mengelola, dan memantau
controlling and monitoring every risk with impact to business
setiap risiko yang berdampak pada aktivitas bisnis, operasional,
activity, operational and organization of Bank Kesejahteraan
maupun organisasi Bank Kesejahteraan terhadap 8 (delapan)
against 8 (eight0 risk category implemented by Bank
kategori risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu risiko
Indonesia, among others, credit, operational, liquidity, market,
kredit, operasional, likuiditas, pasar, strategik, hukum,
strategic, legal, compliance and reputation risks. Besides
kepatuhan, dan reputasi. Selain penilaian terhadap profil
Bank’s risk profile assessment, Bank Kesejahteraan also
risiko Bank, Bank Kesejahteraan juga melakukan penilaian
conducted soundness rating assessment by self-assessment
tingkat kesehatan secara self-assessment yang mencakup
covering 4 factors applied by Bank Indonesia including risk
4 faktor yang telah ditetapkan Bank Indonesia terdiri dari
profile, GCG (Good Corporate Governance), earnings and
profil risiko, GCG (Good Corporate Governance), rentabilitas
equity.
dan permodalan.
Struktur Organisasi dan Tata Kelola Manajemen Risiko
Risk Mangement Organization Structure and Governance
Bank Kesejahteraan menerapkan pelaksanaan manajemen
Bank Kesejahteraan implemented risk management practice
risiko dengan segala risk awareness dan kemampuan teknis
with entire risk awareness and required technical competence
yang memadai sebagai tanggung jawab dari seluruh unit
as the responsibility of every working unit in Bank
kerja di Bank Kesejahteraan untuk melakukan pengelolaan
Kesejahteraan to perform risk management of every business
risiko dari setiap aktivitas bisnis dan operasional bank yang
activity and operations of the bank that are carried out.
dijalankan. Bank Kesejahteraan telah memisahkan fungsi
Bank Kesejahteraan has spin-off function of risk taker unit
antara satuan kerja pengambil risiko yang melekat pada
embedded in entire business unit, supporting unit that is
seluruh unit bisnis, satuan kerja pendukung yang melekat
embedded in all supporting unit and risk management
pada seluruh unit pendukung (supporting), dan satuan kerja
working unit (risk management unit). This segregation is
manajemen risiko (risk management unit). Segala pemisahan
intended to ensure every decision-making to be conducted
tersebut dimaksudkan untuk memastikan setiap bentuk
by minimizing conflicts of interest potential among several
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan meminimalisir
units.
kemungkinan munculnya benturan kepentingan di antara beberapa unit kerja.
230
Bank Kesejahteraan menempatkan Divisi Manajemen Risiko
Bank Kesejahteraan arranged Risk Management Division
selaku unit pengelola risiko yang melaksanakan tugas dan
as a risk manager unit who performs its duties and
tanggung jawabnya secara independen serta ikut berperan
responsibilities independently and participates in giving
dalam memberikan pertimbangan bagi manajemen bank
recomemndation to the management of the bank that is
yang diperkirakan dapat berdampak risiko bagi bank di masa
estimated will bring risk to the banks in the future, while at
mendatang sekaligus penguatan kerangka organisasi
the same time also strengthening risk management
manajemen risiko yang terdiri dari Dewan Komisaris yang
organizational framework comprising of Board of
menjalankan fungsi pengawasan risiko dengan perangkat
Commissioners who performs risk monitoring function
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Komite – Komite dibawah Dewan Komisaris dan Direksi yang
altogether with the Committees under the Board of
merumuskan kebijakan risiko dengan perangkat Komite –
Commissioners and Board of Directors who formulates risk
Komite Direksi.
policy altogether with Committees under the Board of Directors.
Pada tahun 2015, telah terdapat Komite kebijaksanaan
In 2015, Credit Policy Committee was established to
Perkreditan untuk memperkuat organisasi tata kelola risiko
strengthen existing risk governance organization. This
yang sudah ada. Komite ini bertanggung jawab kepada
committee is being responsible to the Board of Directors,
Direksi, dengan tugas utama memberikan masukan kepada
with primary duty to provide input for the Board in formulating
Direksi dalam rangka penyusunan kebijakan umum perkreditan,
general credit policies, to supervise the credit policies
melakukan pengawasan penerapan dan pengawasan kebijakan
implementation and supervision, as well as monitoring and
perkreditan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi
evaluating loan portfolio update including the non-performing
terhadap perkembangan portofolio perkreditan termasuk
loans.
kredit bermasalah. Pada tingkat eksekutif, masalah-masalah risiko di Bank
At executive level, risk issues in Bank Kesejahteraan is
Kesejahteraan dikelola melalui komite-komite:
managed by following committees:
1.
Komite Manajemen Risiko
1. Risk Management Committee
2.
Komite Aset dan Liability
2. Assets and Liability Committee
3.
Komite Pengarah Teknologi dan Informasi
3. Information and Technology Steering Committee
4.
Komite Kebijaksanaan Perkreditan.
4.
Credit Policy Committee
Organisasi manajemen risiko di Bank Kesejahteraan terdiri
Risk Management Organization in Bank Kesejahteraan
dari:
comprising of:
Untuk memenuhi regulasi Bank Indonesia dan pemahaman
To understand Bank Indonesia Regulation and better
yang lebih baik tentang penerapan manajemen risiko, manajemen bank telah mengikutsertakan 30 pegawai dalam program sertifikasi manajemen risiko, dengan komposisi 7 pegawai level 3, 10 pegawai level 2, dan 13 pegawai pada level 1.
understanding on risk management implementation, the bank’s management has participated 30 employees in risk management certification program with composition 7 level 3 employees, 10 level 2 employess and 13 level 1 employees.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
231
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Sistem Manajemen Risiko
Risk Management System
Sistem manajemen risiko di Bank Kesejahteraan terus
Risk management system in Bank Kesejahteraan is
dikembangkan untuk mendukung proses bisnis dan operasional
continuously developed to support more efficient business
yang lebih efisien dalam rangka pengambilan keputusan
and operational process for faster decision-making while
yang lebih cepat namun tetap mengacu pada prinsip kehati-
still referring to prudential banking principle. In this event,
hatian. Dalam rangka itu, Bank Kesejahteraan telah
Bank Kesejahteraan improved rating system for KPRI saving
menyempurnakan sistem rating kredit simpan pinjam KPRI
and loan as instrument of dual control (4 eyes principles)
sebagai perangkat pelaksanaan dual control (4 eyes principles)
instrument in loan approval especially KPRI loan.
dalam pemberian kredit khususnya kredit KPRI. Selain itu, Bank Kesejahteraan telah menggunakan Operational
In addition, Bank Kesejahteraan also has implemented
Risk Self Assessment secara web-based untuk mempercepat
Operational Risk Self-Assessment by web-based to accelerate
akses dan mempermudah kontrol dalam penilaian risiko
access and have easier control in assessing operational
operasional. Dengan demikian, melalui penerapan manajemen
risk. Therefore, through risk management implementation
risiko yang mengoptimalkan penggunaan business judgement
that optimizes business judgement application with analysis
bersama dengan analisis berdasarkan kondisi historis, maka
based on historical condition, it was expected to support
diharapkan dapat mendukung proses bisnis Bank
faster Bank Kesejahteraan’s business process that complies
Kesejahteraan yang lebih cepat namun tetap mengacu
with prudential banking principle.
kepada prinsip prudential banking. Dalam rangka mendukung penerapan manajemen risiko dan
To support sufficient risk management and internal control
sistem pengendalian intern yang baik, Bank Kesejahteraan
implementation, Bank Kesejahteraan has already had
telah memiliki struktur organisasi yang memadai, antara lain
adequate organization structure namely by establishing
dengan membentuk Divisi Audit, Divisi Manajemen dan
Independent Audit Division, Management Division and
Satuan Kerja Kepatuhan yang independen.
Compliance Unit.
Bank Kesejahteraan telah menyediakan sistem informasi
Bank Kesejahteraan also has provided sufficient information
yang memadai terkait Sistem Manajemen Risiko secara
system related with general Risk Management system,
umum, yang terdiri dari:
comprising of:
1.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
1. Board of Commissioners and Board of Directors Active
Penerapan manajemen risiko dalam rangka pelaksanaan
Risk management implementation on monitoring
fungsi peran pengawasan dilakukan oleh Dewan
function is carried out by the Board of Commissioners
Komisaris terhadap aktivitas bank yang dilakukan
upon the bank’s activities in joint meeting with Board
melalui rapat bersama Direksi minimal 1 (satu) kali dalam
of Directors minimum 1 (once) in a month that previously
sebulan yang sebelumnya diawali dengan pertemuan
preceded with Board of Commissioners meeting with
antar Dewan Komisaris dengan seluruh anggota Komite
entire members under the Board of Commissioners
Dewan Komisaris yang Komite Audit dan Komite
which are Audit Committee and Risk Monitoring
Pemantau Risiko. Pengawasan yang diberikan oleh
Committee. Monitoring done by Board of Commissioners
Dewan Komisaris dilakukan dalam rangka memberikan
was to give approval on bank’s risk management policy
persetujuan kebijakan manajemen risiko bank sekaligus
as well as monitoring effectiveness of risk management
memantau efektiftas penerapan kebijakan manajemen
policy implemented as stipulated.
Monitoring
risiko yang telah ditetapkan.
232
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Sedangkan pengawasan aktif yang dilakukan di tingkat
However, active monitoring at Board of Directors level
Direksi dilakukan dengan penyusunan dan implementasi
was performed by preparing and implementing policies
kebijakan terkait dengan kondisi risiko bank dan strategi
related with bank’s risk condition and risk controlling
pengendalian risiko yang dilakukan dalam rapat Direksi
strategy in Board of Directors that was organized
yang diadakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan.
minimum 1 (onve) in a month. Board of Directors also
Direksi juga memperoleh rekomendasi-rekomendasi
obtained recommendations from Risk Management
dari Komite Manajemen Risiko, Komite ALCO dan Komite
Committee, ALCO and Technology Steering Committee.
Pengarah Teknologi. 2.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
2. Sufficiency of Policy, Procedure and Limit Set Up
Untuk melengkapi pelaksanaan unsur pengawasan
aktif yang dilakukan terhadap jalannya pengelolaan
carried out towards risk management practice in Bank
manajemen risiko di Bank Kesejahteraan, maka selama
Kesejahteraan, throughout 2015, the Board of Directors
tahun 2013, Direksi telah menerbitkan kebijakan dan
issued policies and procedures as the guideline and
prosedur sebagai pedoman dan pendukung pelaksanaan
support of Bank’s internal activity implementation as
aktivitas internal Bank dan penerapan proses kontrol
well as focused controlling process implementation
yang terarah sesuai dengan visi dan misi, serta rencana
referring to vision and mission as well as business plan
bisnis yang telah ditetapkan.
implemented.
Pemenuhan atas kecukupan kebijakan dan prosedur
3.
To support implementation of active monitoring element
Compliance to the policy and procedure adequacy
menjadi fokus utama Direksi dalam rangka memenuhi
becomes Board of Directors key focus to comply with
persyaratan kepatuhan dan memastikan kesesuaiannya
compliance requirement as well as ensuring its
terhadap kebijakan dan peraturan serta perundangan
conformity with prevailing policy, law and other
yang berlaku, selain sebagai fungsi kontrol terhadap
regulations, beside as the controlling function towards
penerapan tingkat kepatuhan di seluruh unit kerja.
compliance level implementation at every working unit.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran,
3. Sufficiency of Risk identification, Measurement,
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta Sistem
Monitoring and Mitigation Process and Risk Management
Informasi Manajemen Risiko
Information System
Bank Kesejahteraan telah melakukan identifikasi,
Bank Kesejahteraan has performed risk identification,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko
measurement, monitoring and mitigation as primary
yang merupakan bagian utama dari proses penerapan
part of risk management implementation. Bank
manajemen risiko. Bank Kesejahteraan telah melekatkan
Kesejaheraan has attached duties and responsibilities
tugas dan tanggung jawab untuk melakukan proses
to perform bank’s risk level assessment and measurement
pengukuran dan penilaian tingkat risiko bank kepada
to Risk Management Division as independent working
Divisi Manajemen Risiko selaku unit kerja independen.
unit.
Untuk menjaga kecukupan proses pelaksanaan sistem
To preserve risk management system implementation
manajemen risiko pada Bank Kesejahteraann, Divisi
process adequacy, Risk Management Division has
Manajemen Risiko telah melakukan identifikasi risiko
performed risk identification through coordination with
melalui koordinasi dengan Divisi Audit dan Bidang
the Audit Division and compliance Division as well as
Kepatuhan, serta Risk Officer yang berada di seluruh
Risk officer located at every branch to carry indirect
cabang untuk melakukan pelaksanaan pengendalian
risk mitigation implementation. Risk Management
risiko secara tidak langsung. Divisi Manajemen risiko
Division performs risk profile assessment in every
setiap bulannya melakukan penilaian profil risiko yang
month as an appraisal of ineherent risk and risk
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
233
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
merupakan penilaian terhadap risiko inhern dan kualitas
management implementation quality including 8 (eight)
penerapan manajemen risiko yang mencakup 8 (delapan)
risks of credit risk, market risk, liquidity risk, operational
risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and
risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko
compliance risk.
strategik, dan risiko kepatuhan. Hasil pengukuran dan penilaian terhadap pengelolaan
4.
The result of risk management system assessment and
sistem manajemen risiko telah tertuang dalam profil
measurement result has stated on the Bank’s risk profile
risiko Bank untuk dilaporkan kepada Direksi, Komite
to be disclosed to the Board of Directors, Risk Management
Manajemen Risiko, dan Dewan Komisaris melalui Komite
committee and Board of commissioners through the
Pemantau Risiko setiap 1 (satu) kali dalam sebulan.
Risk Monitoring committee once in every month. Besides
Selain dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko, proses
performed by the Risk Management Division, supervision
pemantauan terhadap segala eksposur risiko terkait
process towards every risk exposure related to Bank’s
dengan aktifitas Bank juga melibatkan Bidang Kepatuhan,
activity also involves compliance Unit, Liquidity
Bidang Pengelolaan Likuiditas, Divisi Audit, Divisi Hukum
Management Unit, Audit Division and Legal & Remedy
& Remedial serta seluruh para pemimpin unit kerja.
Division as well as every head of Working Unit.
Hasil pemantauan eksposur risiko disampaikan dalam
Risk exposure monitoring result is disclosed at the
rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite ALCO
Risk Management Committee and ALCO Committee
untuk memastikan langkah-langkah pengendalian
to ensure mitigation acitvity implemented by Board of
yang dilakukan oleh Direksi Bank Kesejahteraan. Agar
Directors of Bank Kesejahteraan. That the risk
penerapan manajemen risiko dapat berjalan dengan
management implementation to be effectively and
efektif dan optimal, Dewan Komisaris dan Direksi
optimally carried, the Board of Directors and Board of
mengevaluasi dan memberikan arahan perbaikan atas
Commissioners evaluate and provide improvement
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala
recommendation regarding risk management policy
berdasarkan laporan-laporan yang disampaikan Divisi
implementation periodically based on the reports
Manajemen Risiko termasuk laporan penilaian profil
delivered by Risk Management Division including risk
risiko.
profile assessment report.
Sistem Pengendalian Intern Yang Menyeluruh
4.
Langkah-langkah pengendalian intern yang dilakukan
Internal audit activities implemented by Bank
oleh Bank Kesejahtraan telah tertuang dalam struktur
Kesejahteraan has been stated on organizational
organisasi melalui pemisahan fungsi bisnis, fungsi
structure throughout separation of business function,
pengendali, dan fungsi support. Penerapan sistem
audit function and support function. The implementation
pengendalian intern yag efektif membantu Bank
of effective internal audit system is supporting Bank
Kesejahteraan dalam menjaga aset, menyediakan
Kesejahteraan in securing assets, providing trusted
pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat
financial and managerial reporting, increasing compliance
dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan
gainst prevailing law and regulation and reducing loss
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
potential, fraud and violation of prudent principles.
Comprehensive internal Audit System
serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Bank Kesejahteraan melalui Divisi Audit melakukan
234
Through Risk Management Division, Bank Kesejahteraan
pengawasan terhadap seluruh kegiatan usaha Bank
carries monitoring towards every business activity of
Kesejahteraan dengan ruang lingkup pemeriksaan
Bank kesejahteraan including adequacy of internal
meliputi, kecukupan sistem pengendalian intern,
audit system, effectiveness of internal audit system
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
efektivitas sistem pengendalian intern dan kualitas
and performance quality. Every weakness on internal
kinerja. Setiap kelemahan dalam pengendalian intern,
audit as identified by Audit Division or other paties will
yang diidentifikasi oleh Divisi Audit maupun pihak
be immediately reported to the authorized Executives
lainnya segera dilaporkan dan menjadi perhatian pejabat
or Directors.
atau Direksi yang berwenang. Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman standar
Bank Kesejahteraan has already hold internal audit
sistem pengendalian intern yang mencakup 5 (lima)
system standard procedure including 5 (five) kay
elemen pokok, yaitu:
elements, among others:
a.
a. Monitoring from the management and audit
Pengawasan oleh manajemen dan budaya
culture.
pengendalian b.
Identifikasi dan penilaian risiko
b. Risk identification and assessment.
c.
Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi
c. Audit activity and function division.
d.
Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi
d. Accounting, information and communication system.
e.
Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi
e. Monitoring activity and fraud corrective action.
penyimpangan 5.
Penetapan Limit
5. Limit Set Up
Sebagai salah satu upaya yang telah diterapkan dalam
As an effort implemented in mitigating risk which is
mengelola risiko dengan tujuan untuk menjaga rasio
aimed to maintain capital adequacy ratio, the Bank
kecukupan permodalan, Bank telah menerbitkan
issued policy on limit determination to support in
kebijakan tentang penetapan limit untuk memudahkan
carrying appropriate risk monitoring, including:
dalam melakukan pemantauan risiko yang mencakup: a.
Limit penempatan dana deposan
a.
b.
Limit kredit wilayah
b. Regional Loan Limit
c.
Limit wewenang memutus pemberian kredit
c. Loan Disbursement Suspension Authority Limit
d.
Limit BMPK
d. Legal Lending Limit
e.
Limit pelaksanaan hapus buku
e.
f.
Limit Giro Wajib Minimum
f. Minimum Statutory Reserves Limit
g.
Limit secondary reserve
g.
h.
Limit non core deposit
h. Non-core Deposit Limit
i.
Limit pemberian special rate
i.
Special Rate Allowance Limit
j.
Limit persetujuan penempatan dana
j.
Fund Placement Approval Limit
k.
Limit treasury
k.
Treasury Limit
l.
Limit transaksi operasional
l. Operational transaction Limit
Depositor fund Placement Limit
Write-off Implementation Limit Secondary Reserve Limit
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
235
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Implementasi Manajemen Risiko
Risk Management Implementation
Pengelolaan Risiko Pada Aspek Permodalan
Risk Management on Capital Aspect
Secara bertahap, Bank Kesejahteraan berupaya dalam
Bank Kesejahteraan is gradually committed to comply Bank
memenuhi regulasi dari Bank Indonesia terkait perhitungan
Indonesia regulation regarding Bank’s capital Adequacy
kecukupan modal Bank yang diarahkan untuk memenuhi
Ratio calculation that is directed to fulfill shareholders’
ekspektasi para pemegang saham melalui berbagai kebijakan
expectation throughout several capital policies in accordance
permodalan yang sejalan dengan rencana jangka panjang
with Bank’s long-term busines development plan as well as
pengembangan bisnis Bank dan alokasi modal secara efisien
efficient capital allocation that will provide optimum return.
sehingga dapat memberikan pengembalian yang optimal.
The risk management on Bank Kesejahteraan’s capital
Pengelolaan risiko pada aspek permodalan Bank Kesejahteraan
aspect is performed through capital resource diversification
dilakukan melalui diversifikasi sumber permodalan untuk
to adjust long-term strategic plan necessity.
menyesuaikan kebutuhan rencana strategis jangka panjang. Bank Kesejahteraan terus memastikan kecukupan permodalan
Bank Kesejahteraan always ensures capital adequacy owned
yang dimiliki dalam mengcover risiko yang mungkin ter-
by the Bank in covering any risk that may be exposed form
ekspose dari setiap aktivitas bisnis yang dilakukan. Kebijakan
every business activity carried. Bank Kesejahteraan’s capital
permodalan Bank mengacu kepada regulasi Bank Indonesia
adequacy ratio is reaferring to Bank Indonesia Regulation
yang berlandaskan pada Basel II dalam melakukan perhitungan
which refers to Basel II in performing Capital Adequacy Ratio
kecukupan modal yang semuanya tertuang dalam Surat
calculation as stated on BOD Decree No. 19/2013/SK dated
Keputusan Direksi Nomor 19/2013/SK tanggal 30 April
April 30, 2013 regarding Risk Based Capital Adequacy Ratio
2013 tentang Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal
Obligation which was harmonized under BOD Decree No.
Minimum sesuai Risiko yang diharmonisasikan dengan Surat
20/2013/SK dated May 1, 2013 regaridng Minimum Capital
Keputusan Direksi Nomor 20/2013/SK tanggal 1 Mei 2013
Adequacy Ratio Calculation Policy. As of December 31, 2015
tentang Pedoman Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal
position (audited), Capital Adequacy Ratio (CAR) reached to
Minimum. Pada posisi 31 Desember 2015 (audited) rasio
16.13% indicated improvement from end of 2014 which was
kecukupan modal (CAR) mencapai 16,13%, yang menunjukkan
13.74% (audited).
peningkatan dibandingkan akhir tahun 2014, sebesar 13,74% (audited). Kenaikan CAR tersebut disebabkan oleh pencapaian ATMR
Improving CAR was contributed by RWA achievement in
tahun 2015 yang lebih rendah dibandingkan dengan total
2015 was lower than total RWA booked in 2014 as the
ATMR tahun 2014 sebagai dampak dari pembatasan ekspansi
impact of loan expansion limitation since September 2014
kredit sejak bulan September 2014 sampai dengan April
until April 2015.
2015. Untuk posisi Desember 2015, rasio modal inti yang dimiliki
For position as of December 2015, tier capital to RWA ratio
Bank terhadap ATMR posisi 31 Desember 2015 (audited)
of the bank as of December 31, 2015 (audited) was 15.22%
adalah sebesar 15,22% dengan komposisi modal inti
with tier capital to supplementary capital composition added
dibandingkan dengan modal pelengkap ditambah dengan
with additional supplementary capital achieved 1,679.32%
modal pelengkap tambahan mencapai sebesar 1.679,32%
with RWA calculation in table below:
dengan perhitungan ATMR seperti tertera pada tabel berikut ini:
236
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No.
KOMPONEN MODAL
TANGGAL LAPORAN
I.
KOMPONEN MODAL
A.
Modal Inti
301.775
Core Capital
1.
Modal disetor
278.129
Paid-in Capital
38.020
Reserves of Additional Paid-in Capital
CAPITAL STRUCTURE Capital Structure
2.
Cadangan Tambahan Modal
3.
Modal Inovatif
4.
Faktor Pengurang Modal Inti
(14.374)
5.
Kepentingan Non Pengendali
-
B.
Modal Pelengkap
1.
Instrumen modal dalam bentuk saham atau dalam bentuk lainnya
-
Equity instrument in shares and other instruments
2.
Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal yang tergolong sebagai modal pelengkap
-
Agio or disagio from equity instrument issuance classified as tier – 2 capital
3.
Cadangan umum PPA atas aset produktif
17.970
C.
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap
-
Tier - 1 and Tier - 2 Capital Deduction Factor
-
Securitization Exposures
D.
Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
-
Additional Supplementary Capital (Tier - 3)
E.
Modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar
Additional Supplementary Capital For Market Risk Anticipation
II.
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)
319.745
TOTAL OF CORE AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A+B+C)
III.
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)
319.745
TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A+B+C+E)
IV.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT
1.672.632
RISK WEIGHTED ASSET FOR CREDIT RISK
V.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL
309.870
RISK WEIGHTED ASSET FOR OPERATIONAL RISK
VI.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR
-
RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK
VII.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)]
16,13%
MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK AND OPERATIONAL RISK [II:(IV+V)]
VIII.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]
16,13%
MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK AND OPERATIONAL RISK [II: (IV+V)]
Eksposur Sekuritisasi
-
17.970
Innovative Capital Instruments Tier - 1 Capital Deduction Factor Non Controlling Interest Supplementary Capital (Tier - 2)
PPA general reserves in earning assets
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
237
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Saat ini, Bank Kesejahteraan juga sedang mengembangkan
Currently, Bank Kesejahteraan is also developing Bank’s
pengukuran kebutuhan permodalan Bank yang mampu
capital necessary measurement that is able to cover every
meng-cover seluruh risiko yang melekat pada aktivitas
inherent risk on Bank’s business activity in accordance with
bisnis Bank seiring dengan persiapan penerapan Basel III
Basel III implementation preparatio as well as regulation and
serta regulasi dan inisiatif yang dikeluarkan oleh Bank
initiatives issued by Bank Indonesia. Bank Kesejahteraan
Indonesia. Bank Kesejahteraan telah mempersiapkan berbagai
has prepared several programs in preparing Basel III
upaya dalam menghadapi implementasi Basel III yang
implementation referring to every Basel III document and
mengacu kepada seluruh dokumentasi Basel III dan regulasi
regulation initiative issued by Bank Indonesia.
inisiatif yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Penerapan Manajemen Risiko Bank Secara Khusus
Specific Bank Risk Management Implementation
Bank Kesejahteraan menyadari pentingnya penanganan
Bank Kesejahteraan awares the importance of risk potential
potensi risiko yang mungkin muncul dari aktivitas bisnis
handling that may occur from Bank’s business activity in
Bank sehingga di tahun 2015, melalui Divisi Manajemen
2015, Bank Kesejahteraan’s risk management implementation
Risiko, bank telah melakukan serangkaian stress testing
was focused on process quality improvement supported
secara komprehensif untuk melindungi Bank dari kerugian
by structural improvement to minimize faced risks to protect
yang berdampak baik secara finansial maupun non finansial.
the bank for any loss that may bring financial and nonfinancial
Oleh karena itu, pada tahun 2015, penerapan manajemen
impact. Therefore, in 2015, Bank Kesejahteraan’s risk
risiko Bank Kesejahteraan menitikberatkan pada perbaikan
management implementation is focused on process quality
kualitas proses dengan didukung perbaikan struktur dalam
improvement supported by structure enhancement to
rangka meminimalkan risiko yang akan dihadapi.
minimize any risk that may be faced in the future.
Seluruh risiko yang ada selalu dinilai dan diukur setiap
Every existing risk is always be assessed and measured
tahunnya untuk dilaporkan kepada manajemen intern Bank
annually to be reported to the Bank Kesejahteraan’s internal
Kesejahteraan maupun kepada Bank Indonesia dengan
management and Bank Indonesia by implementing risk
implementasi pengelolaan manajemen risiko melalui:
management throughout:
a.
Melengkapi kebutuhan Buku Pedoman Perusahaan
a. Completing company’s Manual Book in every
di setiap unit kerja dan kantor cabang. b.
c.
Melakukan kajian atas kebijakan dan merevisi
working unit and branch office. b.
ketentuan-ketentuan yang belum sejalan dengan
has not conformed with Bank’s condition and
kondisi Bank dan regulasi Bank Indonesia.
Bank Indonesia Regulation.
Early Warning di tingkat internal maupun eksternal
c. Early warning at internal and external levels trough
melalui informasi tertulis. d.
Sosialisasi APU & PPT dan evaluasi terhadap
written information. d. APU & PPT socialization and evaluation towards
penerapan APU dan PPT e.
Performing review on policy and regulation that
Menerbitkan kebijakan tentang penetapan
APU & PPT implementation. e. Issuing policy on collective Impairment Losses
Perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
calculation.
Kolektif f.
Pelaksanaan rapat kinerja dalam rangka evaluasi terhadap pencapaian sasaran.
238
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
f.
Performance meeting implementation to evaluate the target achievement
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Risiko Kredit
Credit Risk
Bank menggunakan pendekatan Standar (Standardized
The Bank applies Standardized Approach to perform risk
Approach) dalam melakukan pengelolaan risiko pada aktivitas
management on credit aspect aiming to measure, anticipate
perkreditan yang bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi,
and minimize loss potential due to several factors from
dan menimalisir kemungkinan kerugian yang muncul karena
customers’ activity regarding their abilities to fulfill their
berbagai faktor yang timbul dari aktivitas nasabah terhadap
obligation. Credit process in Bank Kesejaheraan is carried
kemampuannya untuk memenuhi kewajiban. Proses kredit
based on credit policy which is explained more comprehensively
di Bank Kesejahteraan dilakukan dengan didasari kebijakan
on Credit Standard Operating Procedure (SOP).
kredit yang dijelaskan secara lebih detail pada Standard Operating Procedure (SOP) Perkreditan.
Organisasi Manajemen Risiko Kredit
Credit Risk Management Organization
Sebagai bentuk penerapan manajemen risiko kredit, Bank
As form of credit risk management, the Bank holds governance
telah memiliki struktur kelola terkait risiko kredit yang
structure regarding credit risk describing involvement of
menggambarkan keterlibatan seluruh pihak, sebagai berikut:
every party, as follows:
a.
Unit Bisnis, peran unit bisnis di Bank Kesejahteraan
a. Business Unit, role of business unit at Bank
menjadi fungsi dari Divisi Pemasaran Kredit di
Kesejahteraan as function of credit Marketing
Kantor Pusat dan unit pemasaran kredit di seluruh
Division at the head office and credit marketing
kantor cabang dalam rangka ekspansi melalui
unit at the entire Branch office related to company’s
pemberian kredit (Kantor Cabang Semarang,
expansion trough loan disbursement (Semarang
Kantor Cabang Surabaya, Kantor Cabang Bandung,
Branch office, Padang Branch office, Makassar
Kantor Cabang Padang, Kantor Cabang Makassar,
and Banjarmasin Branch office).
Kantor Cabang Banjarmasin). b.
c.
Unit Pemulihan Kredit, peran ini melekat pada
b.
Credit Recovery Unit, this role is attached to duties
pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab Divisi
and responsibilities implemenation of Legal &
Hukum & Remedial di Kantor Pusat yang secara
Remedy Division at the head office that based
struktur organisasi merupakan unit terpisah dari
on the organizational structure becomes separated
unit bisnis. Unit ini juga bertanggung jawab terhadap
unit from the business unit. This unit is also
tata kelola administrasi debitur dan melakukan
responsible on debtor administration management
review kredit sebagai langkah mitigasi atas
as well as performing credit review as mitigation
perjalanan kredit serta mengusulkan dan
plan on loan process and also recommending and
melaksanakan hapus buku kredit.
implementing loan write-off.
Unit Manajemen Risiko
c. Risk Management Unit Risk Management Unit
Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab
Risk Management Division is responsible on four
terhadap pelaksanaan dual control (for eyes
eyes principles implementation in disbursing loan,
principles) dalam proses pemberian kredit,
credit risk assessment and measurement as well
pelaksanaan pengukuran dan penilaian risiko
as credit risk management implementation
kredit, serta pemantauan pelaksanaan pengendalian
monitoring. four eyes principles implementation
risiko kredit. Pelaksanaan dual control principles
at the Branch office is carried by Risk officer that
di Kantor Cabang dilakukan oleh Risk Officer yang
is responsible to the head of Branch office and
bertanggung jawab kepada Pemimpin Cabang
holds reporting line to the Risk Management
dan memiliki garis pelaporan kepada Divisi
Division, compliance Unit and Audit Division
Manajemen risiko, Bidang Kepatuhan, dan Divisi Audit. bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
239
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
d.
Kelompok Pemutus Kredit
Kelompok Pemutus Kredit (KPK) merupakan Komite
Loan Approval group is bank’s credit committee
Kredit bank yang memiliki fungsi penuh dalam
that holds full function in approving loan
keputusan pemberian kredit dalam jumlah tertentu
disbursement on particular amount and regulated
dan diatur secara berjenjang berdasarkan struktural
gradually referring to structural position at the
jabatan pada organisasi bank. Bank telah memiliki
bank’s organization. The Bank holds loan
ketentuan wewenang pemberian plafond kredit
disbursement plafond per depositors for any loan
per debitur atas proposal yang diajukan harus
proposal submitted has to be presented to the
dilakukan presentasi kepada anggota KPK dengan
KPK group attended by head of Risk Management
dihadiri Pemimpin Divisi Manajemen Risiko, Pemimpin
Division, head of compliance Unit and head of
Bidang Kepatuhan dan Pemimpin Divisi Hukum
Legal and Remedy Division.
d. Loan Approval Group
dan Remedial.
Mekanisme Pengelolaan Risiko Kredit
Credit Risk Management Mechanism
Pengelolaan risiko kredit di Bank Kesejahteraan dilakukan
Credit risk management in Bank Kesejahteraan is carried
melalui:
throughout:
1.
Pengalokasian provisi/pencadangan yang memadai
1. Adequate allowance/reserve allocation to cover loss
untuk menutup potensi kerugian yang dilakukan sesuai
potential carried based on risk condition in each credit
dengan kondisi risiko di masing – masing jaringan
portfolio management office network of the Bank.
kantor pengelola portofolio kredit Bank, 2.
Penetapan kebijakan dan prosedur kredit yang
2. Comprehensive credit policy and procedure
menyeluruh, 3.
Proses persetujuan kredit melalui Komite Pemutus
implementation. 3.
Kredit yang memiliki tingkat kewenangan berjenjang
Committee with gradual level authority to the President
sampai Direktur Utama 4.
Monitoring portofolio kredit yang terstruktur melalui
Credit proposal process through Loan Suspension Director.
4.
Well structured credit portfolio monitoring through
rapat kolektibilitas serta melalui rapat monitoring
collectability meeting and credit risk exposure monitoring
eksposur risiko kredit.
meeting.
Untuk mendukung pelaksanaan proses pemberian persetujuan
To Support loan disbursement process implementation as
kredit dan mengukur tingkat risiko yang melekat masing-
well as assessing risk level inherent in every debtor, Bank
masing debitur, Bank Kesejahteraan telah menggunakan
Kesejahteraan has operated specific rating system for
sistem rating khusus bagi debitur dari segmen KPRI (Koperasi
debtor from KPRI segment and scoring system for debtor
Pegawai Republik Indonesia) dan sistem scoring bagi debitur
from other segments referring to internal rating system.
dari segmen lainnya berdasarkan sistem pemeringkatan
The measurement on Bank Kesejahteraan’s capital becomes
internal. Pengukuran terhadap permodalan Bank Kesejahteraan
part of series to assess bank’s ability level in absorbing
menjadi satu rangkaian dalam rangka untuk mengukur
failure potential as early step in mitigating credit risk.
tingkat kemampuan bank dalam menyerap potensi kegagalan sebagai langkah dalam mengantisipasi risiko kredit yang dilakukan sejak dini.
240
Sebagai bentuk mitigasi yang dilakukan Bank Kesejahteraan
As form of mitigation step performed by Bank Kesejahteraan
dalam rangka pemberian kredit kepada KPRI dimana Bank
regarding loan disbursement to KPRI where the Bank does
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
tidak mensyaratkan kepada debitur untuk pemenuhan
not require to the debtor to provide collateral, that Bank
agunan, maka Bank Kesejahteraan melakukan pengendalian
Kesejahteraan performs risk management trough Loan
risiko melalui penetapan kewajiban untuk pemenuhan Bukti
Realization Evident requirement as the necessary requirement
Realisasi Kredit (BRK) sebagai syarat mutlak yang diperlukan
needed on the Bank Kesejahteraan’s loan disbursement.
dalam pemberian kredit Bank Kesejahteraan. Bank
Bank Kesejahteraan separates Business and controlling
Kesejahteraan telah memisahkan fungsi unit bisnis dengan
untis at the head office as well as at the Branch office to
unit pengendali di kantor pusat maupun kantor cabang untuk
perform Loan Realization Evident as an effort in minimizing
melakukan pemantauan BRK sebagai langkah dalam
conflict of interest potential.
meminimalisir benturan kepentingan. Pelaksanaan fungsi Risk Officer pada setiap kantor cabang,
Risk officer function implementation at every Branch office,
terdiri dari:
consists of:
1.
1.
Melakukan analisis aspek risiko dan aspek kepatuhan atas permohonan kredit.
2.
Memantau pemenuhan dokumen persyaratan kredit,
Performing risk and compliance aspects analysis on the loan proposal.
2. Monitoring loan required document fulfillment, including
termasuk pemantauan dalam pemenuhan Bukti Realisasi
Loan Realization Evident.
Kredit. 3.
Memberikan pendapat kepada Pemimpin Cabang selaku pemberi persetujuan kredit pada limit Kantor Cabang.
3.
Providing recommendation to the head of Branch office as the loan approver on Branch office limit.
Kebijakan Pengelolaan Risiko Konsentrasi Kredit
Credit Concentration Risk Management Policy
Kebijakan Bank untuk diversifikasi pembiayaan oleh Bank
The Bank’s policy to diverse loan disbursed by the Bank
yang terfokus pada segmen kredit KPRI ditetapkan melalui
focusing on KPRI Loan segment is implemented trough
pembagian atas wilayah-wilayah yang menjadi target
regional devisions that will be bank’s loan marketing target.
pemasaran kredit bank. Pembagian wilayah tersebut dilengkapi
The regional division is equipped with maximum exceeding
dengan penetapan limit pelampauan maksimal sebesar 10%
limit implementation as much as 10% of loan portofilio target
atas target portfolio kredit yang telah ditetapkan untuk
implemented for each region. This is functioned as Bank’s
masing-masing wilayah. Hal ini berfungsi sebagai sarana
management monitoring instrument.
pemantauan bagi manajemen bank. Bank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan dan prosedur
Bank Kesejahteraan has a policy and procedure for the
dalam aktivitas perkreditan Bank yang mencakup :
Bank’s credit activity, including:
a.
Kebijakan umum perkreditan
a.
b.
Pedoman pelaksanaan pemberian kredit KPRI
b. KPRI and PKPRI/GKPRI loan disbursement manual.
Credit general policy.
dan PKPRI/GKPRI c.
Pelaksanaan Restrukturisasi Kredit, Hapus Buku,
c. Loan restructuring, Written-off and haircut
dan Hapus Tagih
Implementation.
d.
Sistem Pemantauan Eksposur Risiko Kredit
d.
Credit Risk Exposure Monitoring System
e.
Pelaksanaan Four Eyes Principles Kredit
e.
Credit Four Eyes Principles Implementation
f.
Pedoman Penilaian Kualitas Kredit
f.
Credit Quality Assessment Manual
g.
Pengaturan Batas Maksimum Pemberian Kredit
g. Legal Lending Limit and Large Exposure Regulation.
(BMPK) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
241
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
h.
Pelaksanaan Monitoring dan Penagihan Kredit
h. Loan Monitoring and Collection Implementation
i.
Pengaturan Down Payment pada Kredit Kendaraan
i.
Bermotor dan ketentuan Loan to Value (LTV) pada
Down Payment Regulation for Motor Vehicle and Loan to Value for Mortgage and Multiguna Loan
Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Multi Guna j.
j.
Penetapan Tarif Cadangan Kerugian Penurunan
k.
Collective Allowance for Impairment Losses Tariff Determination
Nilai (CKPN) Kolektif k.
Pedoman penggunaan Aplikasi Rating Kredit.
Credit Rating Application Manual
Monitoring Kredit
Credit Monitoring
Sebagai langkah antisipatif dalam mengelola kualitas debitur,
As anticipatory step in managing debtor quality, Bank
Bank Kesejahteraan telah melakukan pengembangan pada
Kesejahteraan has performed internal review system
sistem review internal sebagai sarana kontrol lebih lanjut
development as advance control instrument towards disbursed
terhadap kredit yang telah diberikan. Divisi Hukum dan Remedial
loan. Legal and Remedy Division become key instrument in
menjadi perangkat penting dalam menjalankan kebijakan
implementing collection and recovery policy to be more
penanganan collection and recovery untuk lebih fokus, sistematis,
focus, systematic, agressive and integrated in performing
agresif, dan terintegrasi dalam melakukan pemantauan berkala
periodic monitoring towars collection activity performed
seluruh kegiatan penagihan yang dilakukan baik melalui telepon
both trough telephone channel or on the spot visit.
maupun kunjungan on the spot. Proses monitoring juga dilakukan melalui struktur rapat
Monitoring process is also carried under monthly credit risk
monitoring eksposur risiko kredit yang dilakukan secara
exposure monitoring meeting structure through collectability
bulanan serta melalui rapat kolektibilitas yang dilakukan
meeting carried by each credit management unit either in
oleh masing – masing unit pengelola kredit baik di Kantor
Head Office or Branch Office of the Bank. Moreover, Bank
Pusat maupun Kantor Cabang Bank. Selain itu, Bank
Kesejahteraan also carries simulation and stress test process
Kesejahteraan juga melakukan proses simulasi dan strest
towards Bank’s loan disbursement portfolio is periodically
test terhadap portofolio penyaluran kredit Bank dilakukan
conducted as early warning information system for the
secara berkala sebagai sistem informasi early warning bagi
bank’s management in performing early identification on
manajemen bank dalam rangka mengidentifikasi secara dini
risk profile shifting caused by potential or actual decrease
perubahan profil risiko yang disebabkan oleh penurunan
form credit Risk to oserve bank’s portfolio quality shifting
potensial maupun aktual dari Risiko Kredit untuk mengetahui
caused by several changes on economy condition parameter
perubahan kualitas portofolio bank akibat beberapa perubahan
that may be occured.
parameter kondisi ekonomi yang mungkin terjadi.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo dan Tagihan
Overdue and Impaired Receivables
yang Mengalami Penurunan Nilai Bank Kesejahteraan telah memiliki definisi tersendiri untuk
Bank Kesejahteraan holds particular definition for matured
tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami
and impaired receivables. Every receivable owned by Bank
penurunan nilai. Seluruh tagihan yang dimiliki Bank
Kesejahteraan may experience impairment if objective
Kesejahteraan dapat mengalami penurunan nilai kredit/
evident that fulfilling any of following criteria:
impairment apabila bukti obyektif yang memenuhi kriteria salah satu unsur berikut: a.
Memburuknya kinerja/keuangan debitur yang dapat mempengaruhi penerimaan arus kas masuk debitur.
242
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
a.
Debtor’s financial/performance weakening that may affect debtors’ income cashflow.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
b.
Kemungkinan debitur pailit atau mengalami
b.
reorganisasi keuangan. c.
Bank memberikan keringanan atas angsuran
debitur. d.
Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi
Possibility of debtors’ bankruptcy or financial reorganizing.
c.
The bank provides allowance on the debtors’ installment.
d. Other factors that may affect debtors’ cashflow.
arus kas masuk debitur. Apabila berdasarkan pengamatan atau observasi yang
If according to investigation or assessment performed on
dilakukan atas peristiwa dapat mempengaruhi kesanggupan
any event that may interfere debtros’ ability to pay in the
bayar debitur di masa mendatang yang menyebabkan
future that may cause impairment losses on early booked
penurunan nilai kurang dari nilai yang sudah tercatat awal,
value, Impariment Lossess reserve has to be established
maka harus dibentuk suatu Cadangan Kerugian Penurunan
as the loss reserve that the amount is calculated from the
Nilai (CKPN) sebagai cadangan kerugian yang besarnya
impairment on financial asset evaluated both individually
dihitung dari besarnya penurunan nilai pada aset keuangan
or collectively.
yang dievaluasi baik secara individual atau kolektif. 1.
Collective Impairment
1.
Dibentuk untuk kredit dengan plafond awal hingga Rp2
Established for loan with initial plafond up to Rp5 billion
milliar per rekening dengan menggunakan metode
per acount by utilizing probability of default (PD) and
Collective Impairment
probability of default (PD) dan loss given default (LGD)
loss given default (LGD) to decide the tariff. collective
untuk penentuan tarifnya. Hasil perhitungan CKPN
impairment calculation result is performed through
kolektif dilakukan validasi data dan backtesting untuk
data validation and backtesting to ensure tariff accuracy
memastikan keakurasian tarif yang ditetapkan dan
implemented and Impairment losses adequacy.
kecukupan CKPN. 2.
Individual Impairment
2. Individual Impairment
Dibentuk untuk kredit dengan plafond awal tertentu
Established for loan with particular initial plafond that
yang telah mengalami tunggakan angsuran. Evaluasi
experience installment overdue. The evaluation is
dilakukan secara individu setiap 3 (tiga) bulan terhadap:
performed individually within 3 (three) months towards:
a.
b.
Plafond kredit per rekening Rp2 miliar atau lebih
a. Loan plafond Rp2 billion per account or higher
yang menunggak angsuran pokok/bunga lebih
that entered interest/core installment overdue
dari 90 (sembilan puluh) hari.
for more than 90 (ninety) days.
Plafon kredit per debitur hingga Rp2 miliar yang
b. Loan plafond to Rp2 billion per debtor that entered
menunggak angsuran pokok/ bunga lebih dari 60
interest/core installment overdue for more than
(enam puluh) hari sampai dengan 90 (sembilan
60 (sixty) to 90 (ninety) days.
puluh) hari. Dalam melakukan penentuan pembentukan Cadangan
In determining allowance for Impairment Losses, Bank
Kerugian penurunan Nilai, Bank Kesejahteraan senantiasa
Kesejahteraan is always developing Probability of Default
terus mengembangkan model Probability of Default (PD)
(PD) and Loss given (LGD) to measure current exposure to
dan Loss Given Default (LGD) untuk menghitung eksposur
support Basel II implementation regarding economic capital
yang ada dalam rangka mendukung penerapan Basel II
calculation. Result from the simulation process becomes
terkait perhitungan economic capital. Hasil dari simulasi
the reference or guidance for the Bank to perform tighter
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
243
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
menjadi gambaran atau acuan bagi Bank untuk melakukan
monitoring to the customers or debtors that may potentially
pemantauan atau monitoring yang lebih ketat kepada
experience quality degradation to later implement anticipatory
nasabah atau debitur-debitur yang berpotensi mengalami
action needed to mitigate worse impact.
penurunan kualitas untuk selanjutnya menetapkan langkah antisipatif yang diperlukan guna menanggulangi dampak yang lebih buruk. Pendekatan dalam pembentukan Cadangan Kerugian
The Approach on the Impairment Lossess reserve is conducted
Penurunan Nilai (CKPN) dilakukan dengan tahapan sebagai
with following stages:
berikut : 1.
Probability of Default (PD), merupakan tingkat
1.
Probability of Default (PD), is debtor settlement failure
kemungkinan kegagalan pemenuhan kewajiban dari
possibility that is measured using Migration Analysis
debitur yang diukur dengan menggunakan Migration
or measurement through internal rating systen and
Analysis atau pengukuran dengan menggunakan
performed through last 5 (five) years historical data
internal rating system dan dilakukan melalui analisis
migration level analysis based on loan segment.
tingkat migrasi data historikal 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan segmen kredit. 2.
Loss given default (LGD), merupakan pengukuran
2. Loss given Default (LGD), measurement on loss level
besarnya tingkat kerugian akibat kegagalan debitur
amount caused by debtors’ failure in settling its liability,
dalam memenuhi kewajibannya, yang diukur dengan
measured with expected recovery method on last 5
menggunakan metode expected recovery atas data
(five) years write-off historical data based on loan
historikal hapus buku 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan
segment as well as its recovery
segmen kredit berikut recovery-nya.
244
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Kredit per sektor ekonomi 2 tahun terakhir / Loan by Economic Sector in Last 2 Years (dalam jutaan rupiah / in million rupiah) Sektor Ekonomi Economic Sectors
31 Desember 2015 December 31, 2015
31 Desember 2014 December 31, 2014
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry
-
-
Perikanan / Fishery
-
-
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri Pengolahan /Manufacturing Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water
-
1,420
9,279
-
208
-
26,257
-
6,468
933
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hotel and Food & Beverage
455
285
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications
460
-
1,288,946
1,940,508
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Business Services
2,824
689
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
-
-
Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
Perantara Keuangan / Financial Intermediary
Jasa pendidikan / Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan lapangan usaha / Non Business Field Lainnya / Others
-
30
20,973
24,704
8,978
1,724
52,245
22,439
-
-
147
-
286,690
-
-
-
1,703,931
1,992,733
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
245
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Quantitative Disclosure of Capital Structure of Commercial Banks (dalam jutaan rupiah / in million rupiah) LAPORAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM / MINIMUM CAPITAL ADEQUACY REPORT Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 As of December 31, 2015 and December 31, 2014 (Dalam Jutaan Rupiah / in million Rupiah) I
31-Des-14
Modal Inti (Tier 1)
301,775
288,466
1
Modal Inti Utama / Core Capital (CET 1)
301,775
288,466
1.1
Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) / Paid-in Capital (net after treasury shares)
278,129
-
1.2
Cadangan Tambahan Modal / Reserves of Additional Paid-in Capital
38,020
-
1.2.1
Agio / Disagio
18,704
-
1.2.2
Modal sumbangan / Grants Capital
1.2.3
Cadangan umum / General Reserves
1.2.4
2
246
31-Des-15
-
-
37,375
-
Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan / Income/Loss from Previous Year to be calculated
(19,069)
-
1.2.5
Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan / Income/Loss from Current Year to be calculated
14,303
-
1.2.6
Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan / Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan
-
-
1.2.7
Dana setoran modal / Paid-in Capital Fund
-
-
1.2.8
Waran yang diterbitkan / Warrants Issued
-
-
1.2.9
Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham / Shares Option Issued as shares-based compensation program
-
-
1.2.10
Pendapatan komprehensif lain / Other comprehensive income
(115)
-
1.2.11
Saldo surplus revaluasi aset tetap / Fixed assets revaluation surplus outstanding
1.2.12
Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif / Underpaid mismatch between PPA with allowance for impairment losses on fixed assets
1.2.13 1.2.14
-
-
(13,178)
-
Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung / Allowance for Assets Written-Off on non-earnings assets calculated
-
-
Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book / Underpaid mismatch on fair value adjustment and financial instruments in trading book
-
-
1.3
Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan / Non-controlling interest calculated
1.4
Faktor Pengurang Modal Inti Utama / Capital Deduction Factor
14,374
1.4.1
Perhitungan pajak tangguhanPerhitungan pajak tangguhan / Deferred Tax calculation
9,938
-
1.4.2
Goodwill / Goodwill
-
-
1.4.3
Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible assets
4,436
-
1.4.4
Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang / Investment calculated as deducting factors
-
-
1.4.5
Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi / Capital insusfficiency in subsidiary insurance company
-
-
1.4.6
Eksposur sekuritisasiEksposur sekuritisasi / Securitization Exposure
-
-
1.4.7
Faktor Pengurang modal inti lainnya / Other tier 1 deducting factors
-
-
1.4.8
Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain / Investment with AT1 and Tier 2 instruments in other banks
-
-
Modal Inti Tambahan / Additional supplementary Capital (AT-1)
-
-
2.1
-
-
Instrumen yang memenuhi persyaratan / Instrument complying with AT-1 requirement
2.2
Agio/ Disagio
-
-
2.3
Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain / Deducting factor: Investment with AT1 and Tier 2 instruments with other banks
-
-
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
LAPORAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM / MINIMUM CAPITAL ADEQUACY REPORT Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 As of December 31, 2015 and December 31, 2014 (Dalam Jutaan Rupiah / in million Rupiah) II
Modal Pelengkap (Tier 2)
31-Des-15
31-Des-14
17,971
25,699
1
Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan / Capital instruments in shares or other forms complying with requirements
-
-
2
Agio / disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal pelengkap / Agio / disagio From supplementary capital instrument issuance
-
-
3
Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit) / General reserves in mandatory Earnings Ases Written Off (PPA) allowance (max. 1.25% of credit risk RWA)
17,971
-
4
Cadangan tujuan / Appropriated reserves
-
-
5
Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Suppementary capital deducting factors
-
-
319,746
314,165
5.1
Sinking Fund
5.2
Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain / Investment in tier-2 instruments with other banks
Total Modal / Total Equity
KETERANGAN / Description
31-Des-15
31-Des-14
KETERANGAN / Description
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO / Risk Weighed Assets by Risk Profile
31-Des-15
31-Des-14
RASIO KPMM
ATMR RISIKO KREDIT / CREDIT RISK RWA
1,672,633
1,969,619
Rasio CET1
15.22%
12.62%
ATMR RISIKO PASAR / MARKET RISK RWA
-
-
Rasio Tier 1
15.22%
12.62%
ATMR RISIKO OPERASIONAL / OPERATIONAL RISK RWA TOTAL ATMR / TOTAL RWA RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO / CAR RATIO BASED ON RISK PROFILE
309,870
316,234
Rasio Tier 2
0.91%
1.12%
1,982,503
2,285,853
Rasio total
16.13%
13.74%
9%
10%
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
247
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Disclosure of Net Receivables by Area – Bank Only No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Bali
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any) Total
No
Banten
355
3,308
86,987
2,859
5
58,657
20,779
48,908
27,671
7,642
90,672
-
456
15
-
2,569 29,216
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any) Total
248
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
136,350
30,545
7,647
835,183
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Gorontalo
2
DKI Jakarta
198,270
Kategori Portofolio / Portfolio Category
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
D.I. Yogyakarta
455,444
24,087
1
Bengkulu
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
49
153
480
423
734
4,353
186,701
10,140
44,510
4,375
10,725
117,313
208,705
109,645
400
-
1,115
-
925
1,548
3,194
5,041
306,830
222,519
160,543
5,509
15,128
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Kalimantan Barat
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/ Retired Loans
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
2,853
8,265
2,756
3,497
413
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
20,141
32,547
6,334
8,063
1,582
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
59
-
-
27
-
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any) 9,090
11,587
1,995
Total
No
227
2,310
23,053
Kategori Portofolio / Portfolio Category
43,349
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Kep. Riau
Lampung
Maluku Utara
N.A.D.
Nusa Tenggara Barat
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/ Retired Loans
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
3,153
1,008
73
1,750
3,669
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
8,351
20,748
1,979
2,025
48,793
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
2,527
100
-
158
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any) 11,504
24,282
2,152
3,775
52,619
Total
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
249
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Nusa Tenggara Timur
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/ Retired Loans
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any) Total
No
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
856
2,583
2,797
1,712
23,051
2,124
26,709
30,440
9,720
66,794
9,960
373
-
-
3,075
2,144
1,743
29,665
Kategori Portofolio / Portfolio Category
33,237
11,432
95,519
14,229
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
TOTAL
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
455,444
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
2,352
451
5,322
2,234
6,074
474,392
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
2,350
2,741
168,224
19,084
71,953
1,204,971
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
305
-
595
521
1,138
16,504
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any) Total
250
Riau
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
749
201,207 355 -
2,048
45,100 -
5,007
3,192
176,938
21,839
79,165
2,397,972
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Bali
Banten
Bengkulu
D.I. Yogyakarta
DKI Jakarta
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
516,026
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
132
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
809
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/ Retired Loans
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
2,480
4,643
5,691
-
9,495
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
34,195
65,112
43,816
11,090
72,187
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
175
65
-
-
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
25,050
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
36,675
70,062
49,572
11,090
660,284
Total
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
36,717
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Gorontalo
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
18
56
182
448
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/ Retired Loans
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
2,445
3,888
17,549
11,228
41,911
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
12,647
17,542
147,690
294,302
195,964
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
559
11
3,777
-
534
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
2,722
5,778
4,745
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
15,651
21,459
171,794
311,490
243,602
Total
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
251
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
145
47
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/ Retired Loans
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
4,427
8,339
3,921
4,633
714
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
35,671
40,458
5,462
11,859
2,345
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
1,919
-
-
-
3
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any) Total
No
3,423 -
-
-
-
-
42,017
52,365
9,430
16,492
3,062
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Kep. Riau
Lampung
Maluku
Maluku Utara
N.A.D.
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/ Retired Loans
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
4,116
2,268
-
539
3,123
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
11,670
42,214
154
4,168
3,810
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
479
15
-
7
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
15,786
44,961
169
4,707
6,940
Total
252
Kalimantan Tengah
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 / December 31, 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Riau
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
-
-
-
231
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
3,984
3,706
4,026
2,781
26,775
4,133
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
76,468
41,476
37,285
12,708
111,947
26,680
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
752
252
-
-
160
1,275
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
81,204
45,434
41,311
15,489
141,991
32,088
Total
No
2,878
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 / December 31, 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
TOTAL
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
516,026
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
-
165
-
-
38,141
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
809
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
5,070
731
7,938
4,078
8,383
203,015
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
6,616
4,427
232,692
32,840
101,102
1,736,597
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
221
250
-
1,024
139
11,617
-
-
-
-
-
-
11,907
5,408
245,668
37,942
109,624
2,555,674
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any) Total
4,873
49,469
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
253
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Tagihan Bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/ Net Receivables by Contractual Maturity ≤ 1 tahun/ ≤ 1 year
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2
> 3 tahun s.d 5 tahun/ >3 years to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Non Kontraktual/ Noncontractual
455,444
-
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks
201,207
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
355
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Employee/ Retired Loans
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
33,153
349,390
90,068
1,781
-
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
179,922
671,198
352,591
1,135
125
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
13,333
2,890
-
-
282
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any) Total
254
> 1 tahun s.d 3 tahun/>1 year to 3 years
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
45,100 -
-
-
-
-
883,413
1,023,478
442,659
2,916
45,507
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Tagihan Bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak/ Net Receivables by Contractual Maturity Total
≤ 1 tahun/ ≤ 1 year
> 1 tahun s.d 3 tahun/>1 year to 3 years
> 3 tahun s.d 5 tahun/>3 years to 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Non Kontraktual/ Noncontractual
Total
455,444
516,026
-
-
-
-
516,026
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
201,207
38,141
-
-
-
-
38,141
-
-
-
-
-
-
-
355
809
-
-
-
-
809
-
-
-
-
-
-
-
474,392
21,098
104,472
73,715
3,633
95
203,014
1,204,971
174,227
890,574
662,682
8,290
824
1,736,597
16,504
3,067
5,132
2,238
12
1,169
11,618
45,100
-
-
-
-
49,469
49,469
-
-
-
-
-
-
-
2,397,972
753,368
1,000,178
738,635
11,935
51,557
2,555,673
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
255
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual No
Sektor Ekonomi / Economy Sector
Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral /Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
31 Des 2015/Dec 31, 2015 1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/Agriculture, Hunting and Forestry
-
-
-
-
2
Perikanan/Fishery
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
-
-
-
-
4
Industri Pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
5
Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water
-
-
-
-
6
Konstruksi/Construction
-
-
-
-
7
Perdagangan Besar dan Eceran/Wholesale and Retail Trading
-
-
-
-
8
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum/Hotel and Food & Beverage
-
-
-
-
9
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications
-
-
-
-
10
Perantara Keuangan/Financial Intermediary
455,444
-
-
201,207
11
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services
-
-
-
-
12
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
-
-
-
-
13
Jasa Pendidikan/Education Services
-
-
-
-
14
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
-
-
-
-
15
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya/Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal
-
-
-
-
16
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga/ Activities of Households as Employers
-
-
-
-
17
Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya/International Institution and Other Extra International Agencies
-
-
-
-
18
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya / Undefined Activities
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha/Non Business Field
-
-
-
-
20
Lainnya/Others
-
-
-
-
455,444
-
-
201,207
Total/Total
256
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersil/ Loans Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Employee/ Retired Loans
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi/ Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Receivables
Aset Lainnya/ Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila Ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,321
44
-
-
-
-
-
-
210
-
-
-
-
-
-
-
984
25,576
-
-
-
-
-
-
4,427
2,106
-
-
-
-
-
-
458
-
-
-
-
-
-
-
463
-
-
-
-
-
355
-
119,519
1,142,371
16,241
-
-
-
-
-
981
1,874
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,102
-
-
-
-
-
-
4,845
4,205
-
-
-
-
-
-
51,214
933
262
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
148
-
-
-
-
-
-
-
281,823
6,761
1
-
-
-
-
-
-
-
-
45,100
-
-
355
-
474,392
1,204,971
16,504
45,100
-
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
257
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Sektor Ekonomi / Economy Sector
Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral /Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
31 Des 2014/Dec 31, 2014 1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/Agriculture, Hunting and Forestry
-
-
-
-
2
Perikanan/Fishery
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
-
-
-
-
4
Industri Pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
5
Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water
-
-
-
-
6
Konstruksi/Construction
-
-
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and Retail Trading
-
-
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/Hotel and Food & Beverage
-
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications
-
-
-
-
10
Perantara Keuangan/Financial Intermediary
516,026
-
-
38,141
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services
-
-
-
-
12
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan/Education Services
-
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Human Health and Social Work Activities
-
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal
-
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/ Activities of Households as Employers
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/International Institution and Other Extra International Agencies
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities
-
-
-
-
19
Bukan lapangan usaha/Non Business Field
-
-
-
-
20
Lainnya/Others
-
-
-
-
516,026
-
-
38,141
Total / Total
258
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersil/ Loans Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Employee/ Retired Loans
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi/ Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/ Past Due Receivables
Aset Lainnya/ Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila Ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,424
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
195
745
-
-
-
-
-
-
-
286
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
809
-
184,067
1,706,819
11,501
-
-
-
-
-
699
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24,828
-
-
-
-
-
-
70
1,553
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17,983
942
117
-
-
-
-
-
-
-
-
49,469
-
-
809
-
203,014
1,736,597
11,618
49,469
-
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
259
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area - Consolidated No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Wilayah / Area Bali
1
Tagihan / Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables
Banten
D.I. Yogyakarta
DKI Jakarta
136,559
30,605
7,647
838,381
a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due
-
664
75
-
5,766
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
-
-
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
357
868
534
1
3,924
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
No
34,138
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Wilayah / Area Gorontalo
1
Tagihan / Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
No
Jambi
1
Tagihan / Receivables Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/Impaired Receivables a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due
Jawa Tengah
Jawa Timur
15,128
309,325
222,519
161,062
573
-
3,182
-
1,249
39
-
428
-
195
-
-
-
-
-
310
298
5,199
322
1,898
23,978
844
11,228
Kategori Portofolio / Portfolio Category
2
Jawa Barat
5,720
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Wilayah / Area Kalimantan Barat
260
Bengkulu
24,087
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung
24,047
43,349
9,090
11,692
1,995
1,053
-
-
132
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
-
-
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
1,638
243
22
645
22
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Wilayah / Area Kep. Riau
1
Tagihan / Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables
Lampung
Maluku Utara
N.A.D.
Nusa Tenggara Barat
11,504
25,715
2,199
3,775
53,227
a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due
-
3,899
147
-
765
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
61
-
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
139
1,663
147
288
919
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Wilayah / Area Nusa Tenggara Timur
1
Tagihan / Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due
Riau
31,103
33,237
11,514
96,311
17,910
1,811
-
82
3,819
5,825
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
-
-
48
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
1,536
266
83
947
4,022
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
No
5,049
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2015 /December 31, 2015 Wilayah / Area Sulawesi Tenggara
1
Tagihan / Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
Sulawesi Utara
6,154
Sumatera Barat
3,192
Sumatera Selatan
177,747
Sumatera Utara
22,546
TOTAL
80,711
2,418,049 -
1,177
-
1,403
1,040
2,684
35,347
274
-
-
189
-
1,233
-
-
-
-
-
-
1,163
157
2,321
707
1,772
32,410
75,236 515,017,468
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
261
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Wilayah / Area Bali
1
Tagihan / Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables
Banten
D.I. Yogyakarta
DKI Jakarta
36,675
70,522
50,064
11,090
661,120
a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due
-
291
333
-
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
345
223
-
836
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
95
1,069
1,014
36
1,325
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Wilayah / Area Gorontalo
1
Tagihan / Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
No
Jambi
1
Tagihan / Receivables Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables
Jawa Tengah
Jawa Timur
21,582
198,486
312,332
251,647
2,023
85
26,484
843
7,418
689
48
3,985
-
1,161
-
-
11,358
-
-
2,606
1,716
22,143
1,734
16,959
6,060
137
1,320
Kategori Portofolio / Portfolio Category
2
Jawa Barat
17,805
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Wilayah / Area Kalimantan Barat
262
Bengkulu
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung
47,464
52,365
9,430
16,492
3,072
a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due
3,562
-
-
-
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
3,804
-
-
-
13
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
3,479
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
3,625
1,593
29
710
18
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Wilayah / Area Kep. Riau
1
Tagihan / Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables
Lampung
Maluku
Maluku Utara
N.A.D.
15,786
45,623
229
4,707
6,969
a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due
-
1,141
-
-
36
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
-
75
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses - Collective
38
2,023
60
33
1,278
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Wilayah / Area Nusa Tenggara Barat
1
Tagihan / Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
No
Tagihan / Receivables Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables
Sulawesi Tengah
15,488
144,225
34,324
2,784
596
-
-
1,944
1,771
61
8
-
-
450
1,740
-
-
-
-
-
-
3,162
633
110
31
4,647
2,800
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Wilayah / Area Sulawesi Tenggara
1
Sulawesi Selatan
41,310
Kategori Portofolio / Portfolio Category
2
Sulawesi Barat
45,787
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)individual/Allowance for Impairment Losses Individual
Riau
83,297
a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due 3
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Utara
12,760
Sumatera Barat
6,372
245,667
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
37,960
TOTAL
110,159
2,610,809 -
a. Belum Jatuh Tempo/ Non Past Due
910
1,214
-
1,042
573
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
164
-
-
-
101
13,703
-
-
-
-
-
14,837
1,016
2,000
1,116
227
1,578
75,424
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)individual/Allowance for Impairment Losses Individual
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)kolektif/Allowance for Impairment Losses Collective
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
53,050
7,517 2,775,340
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
263
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors - Bank Only No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
264
Sektor Ekonomi/Economic Sectors
31 Desember 2015/December 31, 2015 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan /Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan/Fishery Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying Industri Pengolahan/Manufacturing Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water Konstruksi/Construction Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi/Transportation, Warehousing and Communications Perantara Keuangan/Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan/Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/Undefined Activities Bukan lapangan usaha/Non Business Field Lainnya/Others Total/Total 31 Desember 2014/December 31, 2014 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan /Agriculture, Hunting and Forestry
Tagihan/Receivables
9,365 210 26,560 6,533 458 463 1,955,148 2,855 21,102 9,050 52,473 149 288,585 45,100 2,418,049 -
Perikanan/Fishery Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying Industri Pengolahan/Manufacturing Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water Konstruksi/Construction Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi/Transportation, Warehousing and Communications Perantara Keuangan/Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib//Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan/Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya/Undefined Activities Bukan lapangan usaha/Non Business Field
2,508,892 699 -
Lainnya/Others Total/Total
49,469 2,610,810
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
1,424 940 286 -
30 24,828 1,727 22,515
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/Impaired Receivables Belum jatuh tempo/Non Past Due
Telah jatuh tempo/Past Due
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)individual/Allowance for Impairment Lossesindividual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/Allowance for Impairment Losses-collective
Tagihan yang dihapus buku/ Written off Receivables
-
-
-
15 0 80 27 -
-
35,020 -
1,233 -
-
30,775 26 -
71,534 -
-
-
-
323 179
-
326 -
-
-
205 -
-
1 35,347
1,233
-
779 32,410
3,702 75,236
-
-
-
-
-
1,424 -
-
-
855 2 4 -
-
157,876 -
11,665 -
14,837 -
70,501 -
7,380 -
30 -
104
-
30 306 163
-
-
-
-
-
-
744
2,846
-
3,563
138
160,074
14,615
14,837
75,424
7,518
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
265
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual Movements of Impairment Provision Disclosure - Bank Only No
Keterangan/Description
31 Desember 2015/ December 31, 2015 CKPN Individual/ Individual Allowance for Impairment Losses - Individual
266
31 Desember 2014/ December 31, 2014
CKPN Kolektif/ Individual Allowance for Impairment Losses Collective
CKPN Individual/ Individual Allowance for Impairment LossesIndividual
CKPN Kolektif/ Individual Allowance for Impairment LossesCollective
14,837
75,424
17,076
25,460
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)/ Additional/reversal allowance for impairment losses
-
17,385
3,913
51,416
2.a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan/during the year-net
-
17,385
3,913
51,148
2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan/Reversal allowance for impairment losses during the year
-
-
-
-
1
Saldo awal CKPN/Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses
2
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan/Allowance for impairment losses used for written off receivables during the year
(14,837)
(60,399)
(6,152)
(1,452)
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan/Other additional allowance during the year
-
-
-
-
Kebijakan Penggunaan Peringkat dalam Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit
Rating Application Policy in Calculating Risk Weighted Assets Based on Risk for Credit Risk
Portofolio kredit yang dimiliki Bank Kesejahteraan
Credit portfolio owned by Bank Kesejahteraan is utilizing
menggunakan bobot risiko tagihan yang tidak didasarkan
risk weight of the receivables which is not based on the
pada peringkat. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2015
rating. Therefore, as end of 2015, Bank Kesejahteraan did
Bank Kesejahteraan tidak menggunakan lembaga pemeringkat.
not hire any rating agency.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk - Reverse Repo Transaction - Bank Only (dalam jutaan rupiah/in million rupiah) No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
31 Desember 2015/December 31, 2015 Tagihan Bersih/ Net Receivables
Nilai MRK/ MRK Value
Tagihan Bersih Setelah MRK/ Net Receivables After MRK
ATMR Setelah MRK/RWA after MRK
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
-
-
-
5.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
-
-
-
6.
Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on Corporate
-
-
-
-
-
-
-
-
Total
No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
;31 Desember 2014/December 31, 2014 Tagihan Bersih/ Net Receivables
Nilai MRK/ MRK Value
Tagihan Bersih Setelah MRK/Net Receivables After MRK
ATMR Setelah MRK/RWA after MRK
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
-
-
-
5.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
-
-
-
6.
Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on Corporate
-
-
-
-
-
-
-
-
Total
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
267
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Mitigasi Risiko Kredit
Credit Risk Mitigation
Penghitungan ATMR Risiko Kredit yang dilakukan oleh Bank
Credit Risk RWA calculation carried by Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan dapat memperhitungkan keberadaan agunan,
may calculate collateral, guarantee, loan insurance or other
penjaminan, asuransi kredit, maupun bentuk garansi sebagai
collateral forms availability as credit risk mitigation techniques.
teknik mitigasi risiko kredit. Bank Kesejahteraan telah
Bank Kesejahteraan has implemented several policies on
menetapkan kebijakan terhadap jenis agunan yang dapat
collateral type that is accepted by the Bank, as of:
diterima oleh Bank antara lain berupa: 1.
Agunan kebendaan berupa benda bergerak berwujud
1.
Collateral in form of tangible or intangible moving goods
maupun benda bergerak tidak berwujud yang memenuhi
that complies to the acceptable criteria referring to
kriteria yang dapat diterima sesuai ketentuan yang
applicable regulation, such as holding economy value,
berlaku, antara lain, memiliki nilai ekonomis, marketable,
marketable, transferrable and holding judicial value.
transferable, dan memiliki nilai yuridis. 2.
Agunan non kebendaan berupa personel guarantee
2. Non-goods collateral in form of personal and corporate
dan company guarantee, yang hanya merupakan dan
collateral, that is only and accepted as supplementary
diterima sebagai agunan tambahan yang tidak
colalteral that does not affect collateral value ratio to
mempengaruhi rasio nilai agunan terhadap plafond
loan plafond.
kredit.
268
Barang agunan diasuransikan dengan “Banker’s Clause”
Collateral goods insured by Banker’s clause of Bank
Bank Kesejahteraan dengan nilai pertanggungan asuransi
Kesejahteraan with insurance protection value equal with
minimal senilai barang agunan dengan jangka waktu
the collateral goods value withing insurance protection time
pertanggungan asuransi sampai dengan kredit lunas/ selesai.
coverage period to the loan settlement. The insurance
Perusahaan asuransi yang ditunjuk akan senantiasa dievaluasi
company that is appointed will be evaluated by the bank at
oleh bank sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
least once in a year.
Bank Kesejahteraan tidak menggunakan atau
Bank Kesejahteraan did not utilize or calculate credit risk
memperhitungkan teknik mitigasi risiko kredit dalam
mitigation in measuring Risk Weighted Assets (RWA) for
perhitungan Aset tertimbang (ATMR) untuk Risiko Kredit.
credit Risk.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
269
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank secara Individual Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only No
A 1. 2.
3.
4. 5.
6.
7. 8.
9. 10. 11. 12
B
1. 2.
3.
4.
270
Kategori Portofolio/Portfolio Category
Eksposur Neraca/Balance Sheet Exposure Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi/ Receivables on Corporate Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables Aset Lainnya/Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any) Total Eksposur Neraca/Total Balance Sheet Exposure Eksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif/Commitment/ Contingency Liability on Off Balance Account Exposure Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
31 Desember 2015/December 31, 2015 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit/ Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
455,444
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 201,207
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
355
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 474,392
-
-
-
-
-
-
-
-
- 1,204,971
-
-
-
-
-
-
-
-
5,140
-
-
-
-
-
-
-
-
460,584 201,207
-
-
-
- 474,392 1,243,234 16,503
-
-
- 16,503 37,908 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
ATMR/ RWA
Beban Modal/ Capital Expense
31 Desember 2014/December 31, 2014 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit/ Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
ATMR/ RWA
Beban Modal/ Capital Expense
-
-
516,026
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40,241
3,219
- 38,141
-
-
-
-
-
-
-
-
7,628
610
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
355
28
-
-
-
-
-
-
-
809
-
809
65
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
355,794
28,464
-
-
-
-
-
- 203,014
-
-
152,261
12,181
1,204,971
96,398
-
-
-
-
-
-
- 1,736,597
-
- 1,736,597
138,928
24,755
1,980
-
-
-
-
-
-
-
- 11,618
17,427
1,394
37,908
3,033 -
5,140
-
-
-
-
-
-
44,329
3,546 -
1,664,024
133,122
521,166 38,141
-
-
-
- 203,014
- 1,959,051
156,724
44,329 -
-
1,781,735 11,618
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
271
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
5.
6.
7. 8.
9. 10. 11. 12
C
1. 2.
3.
4. 5.
6.
7. 8.
9. 10. 11. 12
272
Kategori Portofolio/Portfolio Category
31 Desember 2015/December 31, 2015 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit/ Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi/ Receivables on Corporate Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
431
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
266
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,966
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any) Total Eksposur TRA/Total Off Balance Transaction Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) /Counterparty Risk Exposure Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi/ Receivables on Corporate Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables Aset Lainnya/Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any) Total Eksposur Counter Party Credit Risk/
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
266
8,397
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
ATMR/ RWA
Beban Modal/ Capital Expense
31 Desember 2014/December 31, 2014 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit/ Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
ATMR/ RWA
Beban Modal/ Capital Expense
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
431
34
-
-
-
-
-
-
-
239
-
-
239
19
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
200
16
-
-
-
-
-
-
992
-
-
-
744
60
7,966
637
-
-
-
-
-
-
-
9,585
-
-
9,585
767
12
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8,609
689
-
-
-
-
-
-
992
9,824
-
-
10,568
845
0
-
0
0
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
273
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only No
Kategori Portofolio/Portofolio Category
31 Desember 2015/December Tagihan Bersih/Net Receivables
A
Eksposur Neraca/Balance Sheet Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Garansi/ Guarantee
Asuransi kredit/ Loan Insurance
lainnya/ Others
516,046
-
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
38,141
-
-
-
-
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
809
-
-
-
-
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
203,014
-
-
-
-
9.
Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on Corporate
1,736,597
-
-
-
-
10.
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
13,486
-
-
-
-
11.
Aset Lainnya/Other Assets
51,229
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
2,559,323
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Neraca/Total Balance Sheet Exposure
274
Bagian yang Dijamin Dengan/Part Secured By Agunan/ Collateral
B
Eksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif/Commitment/Contingency Liability on Off Balance Account Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
-
-
-
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
-
-
-
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
-
2,210
1,196
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
31 Desember 2014/December 31, 2014
31, 2015 Bagian yang Tidak Dijamin/Non-Secured Part
Tagihan Bersih/ Net Receivables
516,046
455,444
-
-
-
-
455,444
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
38,141
201,207
-
-
-
-
201,207
-
-
-
-
-
-
-
809
355
-
-
-
-
355
-
-
-
-
-
-
-
203,014
474,392
-
-
-
-
474,392
1,736,597
1,204,971
-
-
-
-
1,204,971
13,486
16,503
-
-
-
-
16,503
51,229
45,100
-
-
-
-
45,100
-
-
-
-
-
2,559,323
2,397,972
-
-
-
-
2,397,972
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bagian yang Dijamin Dengan/Part Secured By Agunan/Collateral
Garansi/ Guarantee
Asuransi kredit/Loan Insurance
Bagian yang Tidak Dijamin/NonSecured Part
lainnya/ Others
2,210
7,966
-
-
-
-
7,966
-
266
-
-
-
-
266
1,196
-
-
-
-
-
-
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
275
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
No
Kategori Portofolio/Portofolio Category
31 Desember 2015/December Tagihan Bersih/Net Receivables
Garansi/ Guarantee
Asuransi kredit/ Loan Insurance
lainnya/ Others
9.
Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on Corporate
42,925
-
-
-
-
10.
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
-
-
-
-
11.
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
46,331
-
-
-
-
Total Eksposur TRA/Total Off Balance Transaction C
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) /Counterparty Risk Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank/Receivables on Banks
-
-
-
-
-
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
-
-
-
-
9.
Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on Corporate
-
-
-
-
-
10.
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
-
-
-
-
11.
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada)/ Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counter Party Credit Risk/Total Counterparty Credit Risk Exposure
276
Bagian yang Dijamin Dengan/Part Secured By Agunan/ Collateral
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
31 Desember 2014/December 31, 2014
31, 2015 Bagian yang Tidak Dijamin/Non-Secured Part
Tagihan Bersih/ Net Receivables
42,925
431
-
-
-
-
431
-
-
-
-
-
-
-
-
8
-
-
-
-
8
-
-
-
-
-
-
-
46,331
8,671
-
-
-
-
8,671
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bagian yang Dijamin Dengan/Part Secured By Agunan/Collateral
Garansi/ Guarantee
Asuransi kredit/Loan Insurance
Bagian yang Tidak Dijamin/NonSecured Part
lainnya/ Others
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
277
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Credit Risk RWA Calculation Based on Standard Approach - Bank Only 1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca/Disclosure of On Balance Sheet Assets Exposures No
Kategori Portofolio/ Portofolio category
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan BersihNet Receivables
ATMR Sebelum MRK/RWA Before MRK
31 Desember 2014/December 31, 2014
ATMR Setelah MRK/RWA/ After MRK
Tagihan BersihNet Receivables
ATMR Sebelum MRK/RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK/RWA/ After MRK
516,046
-
-
455,444
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
38,141
7,628.00
7,628.00
201,207
40,241
40,241
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
809
809.00
809.00
355
355
355
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
203,014
152,261.00
152,261.00
474,392
355,794
355,794
9.
Tagihan Kepada Korporasi/ Receivables on Corporate
1,736,597 1,736,597.00
1,736,597.00
1,204,971
1,204,971
1,204,971
10.
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
20,229.00
16,503
24,755
24,755
11.
Aset Lainnya/Other Assets
1,626,116
1,664,024
Total/Total
278
31 Desember 2015/December 31, 2015
13,486
20,229
51,229 2,559,323
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
1,917,524
46,088.79
45,100
1,963,613
2,397,972
37,908
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif / Disclosure of Exposure on Off Balance Sheet Commitment/Contingency No
Kategori Portofolio/ Portofolio category
31 Desember 2015/December 31, 2015 Tagihan BersihNet Receivables
ATMR Sebelum MRK/RWA Before MRK
31 Desember 2014/December 31, 2014
ATMR Setelah MRK/RWA/ After MRK
Tagihan BersihNet Receivables
ATMR Sebelum MRK/ RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK/RWA/ After MRK
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
-
-
-
-
-
-
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
9,585
9,585
9,585.00
7,966
7,966
7,966
6.
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
789.00
592.00
592.00
266
200
200
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/ Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
442.00
442.00
442.00
431
431
431
9.
Tagihan Kepada Korporasi/ Receivables on Corporate
-
-
-
-
-
-
10.
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
-
-
8
12
12
11.
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
-
-
10,816
10,619
10,619
8,671
8,609
8,609
Total/Total
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
279
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
3. Pengungkapan Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Disclosure of Exposure of Settlement Risk No
Kategori Portofolio/ Portofolio category
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution 4. Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property 6. Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate Total/Total
31 Desember 2015/December 31, 2015 Tagihan ATMR ATMR BersihNet Sebelum Setelah MRK/RWA/ Receivables MRK/RWA After MRK Before MRK 0 -
31 Desember 2014/December 31, 2014 Tagihan ATMR ATMR Setelah BersihNet Sebelum MRK/ MRK/RWA/ Receivables RWA Before After MRK MRK -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) No
Jenis Transaksi/Type of Transaction
31 Desember 2015/December 31, 2015 Nilai Eksposur/ Exposure Value
1.
Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5-15 hari)/Capital Expense 8% (5-15 days) b. Beban Modal 50% (16-30 hari)/Capital Expensel 50% (16-30 days) c. Beban Modal 75% (31-45 hari)/Capital Expense 75% (31-45 days) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)/Capital Expensel 100% (more than 45 days) 2. Non-delivery versus payment/ Non-delivery versus payment TOTAL/TOTAL
280
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Capital Deduction Factor/Capital Deduction Factor
31 Desember 2014/December 31, 2014
ATMR/ RWA
Nilai Eksposur/ Exposure Value
0 0
0 0
0 0
0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Capital Deduction Factor/Capital Deduction Factor
0
0
0
0
ATMR/ RWA
0
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi / Disclosure of Securitization Exposure No
Jenis Transaksi
1.
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan/Eligible Loan facilities 2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan/ Illegible Loan facilities 3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan/Eligible liqudity facilities 4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan/illegibible liquidity facilities 5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan/Eligible securities backed assets purchase 6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan/ Illegilbe securities backed assets purchase 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum/ Expsoure of Securitization excluded on regulation of Bank Indonesia regarding prudent principle in assets securitization activity for commercial banks TOTAL/TOTAL
31 Desember 2015/December 31, 2015 Faktor Pengurang ATMR Modal 0 0
0
31 Desember 2014/December 31, 2014 Faktor Pengurang ATMR Modal 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Disclosure of Exposure at Sharia Business Unit (if any) No
1.
Jenis Transaksi
Total Eksposur/Total Eksposure
31 Desember 2015/December 31, 2015
31 Desember 2014/December 31, 2014
Faktor Pengurang Modal
ATMR
Faktor Pengurang Modal
ATMR
0
0
0
0
7. Total Pengukuran Risiko Kredit/Disclosure of Total Credit Risk Management
Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Position 2014 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT/TOTAL RWA CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL/TOTAL DEDUCTING FACTOR OF TIER
Posisi Tanggal Laporan /Reporting Date Position 2015
1,974,232
1,672,633
0
0
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
281
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Quantitative Disclosure on Operational Risk - Bank Only (dalam jutaan rupiah/in million rupiah) No
1.
Pendekatan yang Digunakan/ Approach
31 Desember 2015/December 31, 2015 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)/ Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)
Pendekatan Indikator Dasar/ Basic Indicators Approach
TOTAL
Beban Modal/ Capital Expense
31 Desember 2014/December 31, 2014
ATMR/ ATMR
Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir)/ Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir)
Beban Modal/ Capital Expense
ATMR/ ATMR
165,264
24,790
309,870
168,658
25,299
316,234
165,264
24,790
309,870
168,658
25,299
316,234
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan
CREDIT RISK RWA CALCULATION STANDARD APPROACH
Standar Bank Secara Konsolidasi dengan
– CONSOLIDATED WITH SUBSIDIARIES
Perusahaan Anak Sampai dengan akhir tahun 2015, Bank Kesejahteraan tidak
As end of 2015, Bank Kesejahteraan did not have subsidiary
memiliki perusahaan anak sehingga tidak terdapat
that there is no quantitative disclosure of consolidated credit
pengungkapan kuantitatif perhitungan ATMR Risiko Kredit
Risk RWA calculation with the subsidiary.
yang dilakukan secara konsolidasi dengan perusahaan anak.
Strategi Manajemen Risiko Kredit
Credit Risk Management Strategy
Strategi Bank dalam penerapan manajemen risiko kredit
Bank’s strategy in implementing credit risk management in
sepanjang tahun 2015 telah dilakukan dengan melalui
2015 is performed throughout following activities:
upaya-upaya sebagai berikut : a.
b.
Menempatkan petugas detasering (setara dengan
Relief Officer) di beberapa wilayah yang dinilai
officer at several area considered potential for
memiliki potensi untuk ekspansi bank.
bank’s expansion.
Pengaturan kembali wewenang Kelompok Pemutus
Kredit. c.
Pengaturan kembali tentang tata cara pengisian Pengaturan kembali penetapan limit perkreditan
Penunjukan pejabat pengganti pelaksana dual control (four eyes principles) dalam pemberian kredit.
282
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
c. Rearrangement of Loan Disbursement Media procedure.
di tingkat wilayah. e.
b. Rearrangement of Loan Suspension group authority.
Media Pencairan Kredit. d.
a. Assigned detasering (equal with Relief officer)
d. Rearrangement on Legal Lending Limit in area level.
e. Rearrangement on loan limit implementation at regional level.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
f.
Penambahan cakupan materi presentasi proposal
f. Appointment of substitute officer as four eyes
kredit berikut dasar pertimbangan kredit. g.
Pengaturan kembali ketentuan tentang
principle executor on loan disbursement.
g. Rearrangement policy of- loan restructuration,
restrukturisasi kredit, hapus buku, dan hapus tagih.
writeoff and haircut.
Implementasi pelaksanaan manajemen risiko terhadap proses perkreditan pada tahun 2015 dapat terlihat pada:
Risk management implementation towards credit process in 2015 can be inferred from:
a.
Peningkatan kualitas pada proses kontrol pencairan kredit.
b.
a. Improvement of loan realization controlling process
b. Improving Standard operating for Credit
Penyempurnaan Standard Operating Procedure Restrukturisasi Kredit, Hapus Buku dan Hapus
quality.
Tagih. c.
restructuring, Write-off and haircut.
Workshop tentang perkreditan dan pengaruhnya pada Tingkat Kesehatan Bank bagi seluruh
Relationship Manager Kredit.
c.
Workshop on credit and its impact towards Bank’s soundness level for all credit Relationship Manager.
Risiko Pasar
Market Risk
Organisasi Manajemen Risiko Pasar
Market Risk Management Organization
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/
According to Bank Indonesia Regulation No. 15/12/PBI/2013
PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban
dated December 12, 2013 on Minimum Capital Adequacy
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Bank Kesejahteraan
for Commercial Banks, Bank Kesejahteraan is excluded from
tidak termasuk dalam bank yang wajib melakukan perhitungan
the classification of Bank who has to calculate capital
kecukupan modal dengan risiko pasar. Pengelolaan risiko
adequacy using market risk. Market risk management at
pasar trading book pada Bank Kesejahteraan hanya disebabkan
Bank Kesejahteraan will only be driven by changing interest
oleh adanya perubahan suku bunga dan nilai tukar. Untuk
and exchange rate. Regarding market risk management,
pengelolaan manajemen risiko pasar, Bank Kesejahteraan
Bank Kesejahteraan has established Liquidity Management
telah membentuk Bidang Pengelolaan Likuiditas sebagai
Division as working unit that holds function as market risk
unit kerja yang memiliki fungsi sebagai pengendali risiko
controller that is independent from business unit. Treasury
pasar yang independen dari unit bisnis. Bidang Treasury,
Unit, credit Marketing Division, Fund Marketing Division and
Divisi Pemasaran Kredit, Divisi Pemasaran Dana, dan Kantor
the Branch office become business units that hold market
Cabang menjadi unit bisnis yang mempunyai potensi
risk exposure in implementing their functions.
terekspose risiko pasar dalam pelaksanaan fungsinya. Bank Kesejahteraan menilai efektivitas pengelolaan risiko
Bank Kesejahteraan assesses that the Bank’s market risk
pasar Bank melalui Asset Liability Management Commite
management effectiveness through Asset Liability
(ALCO) yang memiliki tugas dan tanggung jawab:
Management committee (ALCO) that holds duties and responsibilities as follows:
a.
Mengembangkan, mengkaji ulang dan memodifikasi
strategi ALMA. b.
Mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi
a. Developing, reviewing and modifying ALMA strategy.
b. Evaluating interest rate risk position as well as
ALMA guna memastikan bahwa taking position
ALMA strategy to ensure that Bank’s taking
Bank telah sesuai dengan tujuan pengelolaan dan
position has complied with interest rate risk and
risiko suku bunga.
its mitigation target.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
283
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
c.
Mengkaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva
that the pricing will optimize fund placement
tersebut dapat mengoptimalkan hasil penempatan
result, minimizing fund cost as well as preserving
dana, meminimumkan biaya dana dan memelihara
Bank’s balance sheet structure referring to ALMA
struktur neraca Bank sesuai strategi ALMA. d.
Mengkaji ulang deviasi antara realisasi dengan
strategy.
d. Reviewing deviation between Bank’s Business
e. Informing to the Board of Directors on every
Rencana Bisnis Bank. e.
c. Reviewing asset and liability pricing to ensure
dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing
Menginformasikan kepada Direksi atas setiap
Plan and its realization.
perkembangan dan kondisi pasar, serta ketentuan
market condition and development, as well as
yang mempengaruhi dalam strategi dan kebijakan
procedures that may interfere ALMA policy and
ALMA.
strategy.
Pengelolaan Portfolio Trading Book dan Banking Book
MANAGEMENT OF BOOK TRADING AND BANKING BOOK PORTFOLIO
Bank Kesejahteraan tidak memiliki instrument trading book
Bank Kesejahteran did not have trading book investment
dalam neraca dan rekening administrative untuk tujuan
on its balance sheet or off-balance account which are aimed
diperdagangkan atau dipindahtangankan. Bank Kesejahteraan
to be traded or transferred. Bank Kesejahteraan only holds
hanya memiliki portofolio banking book berupa Sertifikat
banking book portfolio in form of to Bank Indonesia certificate
Bank Indonesia dan Reserve Repo SUN kepada Bank
and reserve Repo government Bonds to Bank Indonesia
Indonesia yang dimiliki dengan tujuan untuk kepentingan
owned under particular purpose for liquidity or to owned
likuditas atau dimiliki hingga jatuh tempo sehingga Bank
until the maturity period that the Bank does not perform
tidak melakukan revaluasi nilai pasar.
market value revaluation.
Mekanisme Pengukuran Risiko Pasar
MARKET RISK CALCULATION MECHANISM
Bank Kesejahteraan melakukan pengukuran risiko pasar
Bank Kesejahteraan performs market risk assessment
secara periodik dengan memperhatikan faktor risiko suku
periodically by considering interest rate risk factor to assess
bunga untuk melihat dan memantau pergerakan tingkat
and monitor interest rate shifting that is not in line with
suku bunga yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap
repricing gap position between Bank Kesejahteraan’s asset
antar Aset dan Kewajiban Bank Kesejahteraan. Bank
and liability. Bank Kesejahteraan also implements
Kesejahteraan juga telah menerapkan kebijakan pengamanan
comprehensive security policy supported by sustainable
secara menyeluruh yang didukung oleh mekanisme sistem
monitoring system to ensure that every activity does not
pengawasan secara berkesinambungan untuk memastikan
violate regulations implemented on the ALCO.
bahwa seluruh kegiatan tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam ALCO. Pengelolaan risiko pasar pada Bank Kesejahteraan dilakukan
Market risk management in Bank Kesejahteraan is performed
dengan menetapkan limit-limit risiko pasar agar eksposur
by implementing market risk limit that the exposure is in
tetap sejalan dengan risk appetite melalui:
line with risk appetite, throughout:
a.
Mencermati perkembangan ekonomi, tingkat
a. Observing economy, inflation rate and policy
inflasi dan perubahan kebijakan oleh regulator,
changing by regulator development that may
yang dapat berpengaruh pada marjin, laba, cost
affect margin, profit, cost of fund and capital.
of fund, dan permodalan.
284
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
b.
Melakukan kontrol terhadap risiko yang timbul
b.
rate shifting through ALCO active participation
ALCO terkait dengan perkembangan usaha Bank
regarding Bank’s business development and fund
dan struktur sumber dana serta penetapan limit
source structure as well as market risk limit implementation.
– limit risiko pasar. c.
d.
e.
Performing control on risk occured from interest
dari perubahan suku bunga melalui peran aktif
Pemantauan atas kinerja treasury untuk
c. Monitoring towards treasury performance to
memastikan pencapaian target bisnis dan pendapat
ensure business and income target achievement
tercapai dalam kondisi yang optimal.
in optimum condition.
Peran aktif seluruh jaringan kantor untuk melakukan
d. Active participation from every office network to
monitoring arus kas dan pengelolaan stabilitas
perform cash flow monitoring and cash flow
cash flow dalam rangka menjaga tingkat kebutuhan
stability management to maintain liquidity
likuiditas.
necessary level.
Pemantauan secara konsisten suku bunga pasar
e.
Consistent monitoring on market interest rate
dan evaluasi atas tarif suku bunga dalam rangka
and evaluation on interest rate tariff regarding
penetapan SBDK.
legal lending limit implementation.
Cakupan Portfolio yang diperhitungkan
SCOPE OF PORTFOLIO CALCULATED ON MINIMUM
dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
CAPITAL ADEQUACY RATIO OBLIGATION
Dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
According to Minimum Capital Adequacy Ratio calculation
sesuai dengan kriteria dalam PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal
pursuant to criteria regulated under PBI no. 15/12/PBI/2013
12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal
dated December 12, 2013 Minimum capital Adequacy Ratio
Minimum Bank Umum, maka sampai dengan akhir tahun
obligation on commercial Bank as end of 2015, Bank
2015, Bank Kesejahteraan tidak memiliki kriteria sebagai
Kesejahteraan did not have any criteria as the Bank who
Bank yang memiliki kewajiban untuk menghitung ATMR
has a liability to calculate Market Risk RWA.
risiko Pasar. Langkah-langkah dan Rencana dalam Mengantisipasi Risiko
Initiatives and Actions to Mitigate Market Risk of Foreign
Pasar atas Transaksi Mata Uang Asing, Lindung Nilai, dan
Exchange, Hedging Value and Debt with Fluctuated Interest
Utang dengan Suku Bunga Fluktuasi
Rate Transaction.
Hingga akhir tahun 2015, Bank Kesejahteraan masih tercatat
As end of 2015, Bank Kesejahteraan is still registered as
sebagai salah satu Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non
one of national Private Banks non-foreign Exchange that
Devisa yang tidak memiliki transaksi dengan menggunakan
did not hold foreign exchange transaction that on the
mata uang asing, sehingga dalam proses bisnis yang dilakukan
business process performed by Bank Kesejahteraan, the
oleh Bank Kesejahteraan , Bank tidak melakukan aktivitas
Bank did not perform hedging value activity and referring
lindung nilai dan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia,
to Bank Indonesia Regulation, Bank Kesejahteraan does not
Bank Kesejahteraan tidak memiliki kriteria sebagai Bank yang
criteria as Bank that holds obligation to calculate Market
memiliki kewajiban untuk menghitung ATMR Risiko Pasar.
Risk CAR.
Risiko Operasional
Operational Risk
Pengelolaan risiko operasional pada Bank Kesejahteraan
Operational risk management in Bank Kesejahteraan also
juga menjadi hal mendasar dalam menjalankan aktivitas
becomes basis for carrying out its business and operational
bisnis dan operasionalnya. Risiko operasional dapat disebabkan
activities. Operational risk occurred due insufficiency and/
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
285
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
oleh adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya
or failure in internal process, human error, system failure or
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau
external factor that may influence Bank’s operation.
adanya faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi operasional Bank. Untuk proses pengukuran dan penilaian risiko operasional,
For operational risk measurement and assessment process,
Bank Kesejahteraan telah memiliki aplikasi Operational Risk
Bank Kesejahteraan has already had web-based Operational
Self Assessment (ORSA) secara web-based untuk
Risk Self Assessment (ORSA) to accelerate reporting access
mempercepat akses dalam pelaporan oleh unit – unit kerja
from units to Risk Management Division. The implementation
kepada Divisi Manajemen Risiko. Pelaksanaan ini dilakukan
is done every month to be part of Bank’s overall risk profile
setiap bulannya untuk menjadi bagian dari penilaian profil
assessment. Other than from ORSA, Bank Kesejahteraan
risiko Bank secara keseluruhan. Selain dari ORSA, Bank
has also developed special assessment method for technology
Kesejahteraan juga telah mengembangkan metode penilaian
and information risks where the measurement and assessment
khusus untuk risiko teknologi dan informasi yang proses
process are done by Technology Division.
pengukuran dan penilaiannya dilakukan oleh Divisi Teknologi. Dalam rangka meningkatkan efektivitas penerapan pengelolaan
To improve operational risk management implementation
manajemen risiko operasional di Bank Kesejahteraan, bank
effectiveness, the bank has performed following activities:
telah melakukan hal-hal sebagai berikut: a.
Memperkuat pengawasan aktif melalui perubahan
a.
susunan komite Manajemen Risiko. b.
Melengkapi/ menyempurnakan/ menerbitkan
Strengthening active supervision through Risk Management committee composition changes.
b.
Completing/refining/issuing policies that regulate
kebijakan yang mengatur tentang prosedur
passive account activation procedure, customers
pengaktifan rekening pasif, prosedur penanganan
complaint settlement and handling procedure as
dan penyelesaian pengaduan nasabah dan
well as rearrangement on user access right on
pengaturan kembali hak akses user pada sistem
application system.
aplikasi. c.
Sosialisasi Risiko Operasional di kantor beberapa
c. Operational risk socialization at several branch
kantor cabang dalam rangka untuk mendukung
offices to support risk awareness culture.
penerapan budaya sadar risiko. d.
Workshop Operasional dan Pendanaan.
d. Operational and funding Workshop.
e.
Peningkatan kualitas SDM secara
e.
mitigation can be implemented at early stages
diterapkan sejak awal proses pada semua aktivitas
and at every activity performed in every working
di seluruh unit kerja.
unit.
Organisasi Manajemen Risiko Operasional
OPERATIONAL RISK MANAGEMENT ORGANIZATION
Tata kelola manajemen risiko operasional pada Bank
Governance on operational risk management in Bank
Kesejahteraan telah didesain sedemikian rupa untuk dapat
Kesejahteraan has been designed in particular manner to
menumbuhkan kesadaran dan rasa bertanggung jawab pada
establish awareness and responsibility at every working
seluruh unit kerja sebagai risk owner terhadap proses
unit as the risk owner towards risk management process
manajemen risiko untuk risiko operasional. Pengelolaan
on operational risk. The operational risk management is
manajemen risiko operasional tersebut melekat pada 3 (tiga)
inherent on 3 (three) working units, as of:
fungsi unit kerja yakni:
286
Sustainable HR quality improvement that the risk
berkesinambungan agar mitigasi risiko dapat
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
1.
2.
Divisi Manajemen Risiko, yang bertanggung jawab
1. Risk Management Division, responsible in implementing
melaksanakan fungsi manajemen risiko operasional
operational risk management function comprehensively
secara menyeluruh untuk membantu Direksi dalam
to assist the Board of Directors in managing operational
mengelola risiko operasional serta memastikan kebijakan
risk as well as ensuring that operational risk management
manajemen risiko operasional berjalan pada seluruh
policy can be implemented at every organizational
tingkat organisasi.
level.
Petugas Risk Officer yang ditempatkan di seluruh
2. Risk offcer located at every Branch office as the
kantor cabang sebagai fasilitator proses manajemen
facilitator of operational risk management to ensure
risiko operasional untuk memastikan konsistensi
its implementation consistency at the Branch office
penerapannya di Kantor Cabang dengan jalur pelaporan
by direct double reporting channel to the head of
ganda secara langsung yaitu kepada Pemimpin
Branch office of respected branch as well as to Risk
Cabang dari cabang yang bersangkutan, serta kepada
Management Division, compliance Unit and Audit
Divisi Manajemen Risiko, Bidang Kepatuhan, dan
Division.
Divisi Audit.
Mekanisme Identifikasi dan Pengukuran Risiko Operasional
Mechanism of Operational Risk Identification and Calculation
Untuk menjamin kesesuaian proses pengukuran risiko
To ensure risk assessment process conformity with Bank
terhadap perkembangan proses bisnis Bank Kesejahteraan,
Kesejahteraan’s business process development, Bank
Bank Kesejahteraan telah melakukan menggunakan metode
Kesejahteraan has performed several activities using self
self risk assesment berupa checklists secara internal dengan
risk assessment method in form of checklist internally
tujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
aiming to identify potential and weakness on bank’s operational
pada lingkup risiko operasional bank melalui sistem aplikasi
scope through operational Risk Self Assessment (ORSA)
Operational Risk Self Assessment (ORSA) dimana setiap
application where every working unit may identify operational
unit kerja dapat mengidentifikasi risiko operasional yang
risk occured at each working unit.
terjadi di setiap unit kerjanya masing-masing. Proses pengukuran terhadap faktor risiko dilakukan secara
Risk factor assessment process is carried individually (per
individual (per jenis risiko) dan eksposur risiko secara
risk type) and overall risk exposure (aggregate/composite).
keseluruhan (agregat/komposit). Pengukuran risiko
The operational risk assessment is conducted after al of
operasional dilakukan setelah seluruh unit kerja melakukan
working units performed checklist on identification worksheet
checklist pada kertas kerja identifikasi pada sistem ORSA
at ORSA system including event, frequency or nominal of
yang mencakup kejadian, frekuensi, maupun nominal
transaction.
transaksi.
Mekanisme Mitigasi Risiko Operasional
MECHANISM OF OPERATIONAL RISK MITIGATION
Bank Kesejahteraan melalui Divisi Manjemen Risiko telah
Bank Kesejahteraan through Risk Management Division has
melakukan review secara berkala terhadap faktor-faktor
carried periodic review towards several factors that may
penyebab timbulnya risiko operasional, dampak kerugian,
cause operational risk, loss impact and mitigation actions
dan langkah-langkah mitigasi untuk mengendalikan eksposur
to control occured risk exposure. The risk monitoring result
risiko yang terjadi. Hasil pemantauan risiko dilaporkan kepada
is reported to the Board of Directors and Risk Monitoring
Direksi dan Komite Manajemen Risiko untuk dilakukan
committee to be mitigated including policy level, authority
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
287
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
mitigasi meliputi tingkatan kebijakan, pendelegasian wewenang,
delegation, training and development, physical control to
pendidikan dan pelatihan, dokumentasi data, manajemen
relation management with the customers.
sistem informasi, kontrol fisik sampai kepada manajemen relasi dengan nasabah.
No.
Pendekatan yang digunakan Approach
Posisi Tanggal Laporan Reporting Date Position Pendapatan Bruto (rata-rata 3 tahun terakhir) Gross Revenue (3 years Average)
1.
ATMR RWA
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
165.264
24.790
309.870
Total
165.264
24.790
309.870
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Penerapan pengelolaan risiko likuiditas menjadi hal penting
Implementation of liquidity risk management becomes an
yang harus dilakukan seluruh elemen perbankan untuk
essential aspect has to be done by entire banking elements
menghindari ketidakmampuan Bank dalam menyediakan
to avoid Bank’s default in providing liquidity with fair price
likuiditas dengan harga yang wajar untuk memberikan
to generate positive impact for Bank’s profitability and equity
dampak positif bagi pertumbuhan profitabilitas dan modal
growth. Bank’s liquidity risk is measured through several
Bank. Risiko Likuiditas bank dapat diukur melalui beberapa
indicators which are possible to be periodically monitored
indikator yang dapat dipantau secara berkala antara lain
such as Minimum Statutory Reserves, Non Core Deposit
rasio Giro Wajib Minimum, Secondary Reserves, Net Secondary
(NCD), Liquid Instruments on Third Party Funds (AL/DPK),
Reserves, Non Core Deposit (NCD) dan loan to deposit (LDR)
and Loan to Deposit Ratio (LDR) with limit set up referring
dengan penetapan limit-limit yang mengacu pada ketentuan
to regulator (external) provision as well as Bank’s internal
regulator (eksternal) maupun kebijakan internal pada Bank.
policy.
Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management Organization
Dalam tatanan struktural organisasi pada Bank Kesejahteraan,
In the organization structure arrangement at Bank
pengelolaan manajemen risiko likuiditas dilakukan melaui
Kesejahteraan, liquidity risk management is carried out
koordinasi dari beberapa unit, antara lain:
through coordination of several units, among others:
1.
Adanya Komite ALCO yang melakukan pembahasan
1. Existence of ALCO to discuss and monitor Bank
dan pengawasan terhadap likuiditas Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan’s liquidity of various conditions either
dari berbagai macam kondisi baik mikro atau makro.
micro and macro condition.
2.
Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk
2.
dan seluruh kantor cabang dan cabang pembantu Bidang Treasury yang menjalankan operasional pemenuhan kebutuhan likuiditas dari ketentuan regulator.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
Fund Marketing and Product Development and entire branch offices and supporting branch office to seek
untuk mencari sumber dana. 3.
288
Beban Modal Capital Weigh
source of fund. 3.
Treasury Division to peform the operational and liquidity compliance set by the regulator.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
4.
Bidang Pengelolaan Likuiditas untuk melakukan formasi
4. Liquidity Management Division to form liquidity strategy
strategi likuiditas dan analisis terhadap sumber risiko
and analysis on source of liquidity risk according to
likuiditas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
prevailing regulation.
Indikator Peringatan Dini Permasalahan Likuiditas
Early warning system on Liquidity Issue
Bank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan yang memadai
Bank Kesejahteraan has proper policies that able to fulfill
agar setiap saat dapat memenuhi semua kewajiban yang
matured liability at any time both long term and medium
jatuh tempo, baik jangka pendek maupun jangka menengah.
term liabilities. Focus of Bank Kesejahteraan is to ensure
Fokus Bank Kesejahteraan untuk memastikan tingkat
that demand of cash flows level as priority to prevent any
kebutuhan arus kas menjadi prioritas utama agar tidak
issue in fulfilling short-term liabilities with well-managed
terdapat kendala dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
liquid assets.
melalui aset likuid yang terkelola dengan baik. Pengelolaan risiko likuiditas senantiasa dimonitor secara
Liquidity risk management is continuously monitored in
proaktif dengan memperhatikan indikator baik internal
proactive manner by maintaining the indicators both internal
maupun eksternal yang menjadi sistem peringatan dini
and external as early warning system for Bank Kesejahteraan’s
permasalahan likuiditas Bank Kesejahteraan, antara lain:
liquidity issues, including:
a.
Peningkatan konsentrasi pada beberapa aset dan
a. Increasing concentration on certain assets and
sumber dana tertentu.
source of funds.
b.
Terjadinya pelampauan limit.
b. Limit violation.
c.
Peningkatan biaya dana secara keseluruhan, dan/
c.
Higher overall cost of fund and/or declining cash
atau posisi arus kas yang semakin buruk sebagai
flows position as the impact of robust maturity
akibat maturity mismatch yang besar terutama
mismatch mainly in short-term period.
pada skala waktu jangka pendek. Dalam rangka memperoleh gambaran mengenai kondisi
To obtain illustration on Bank Kesejahteraan’s liquidity
likuiditas Bank Kesejahteraan, maka Bank Kesejahteraan
condition, Bank Kesejahteraan performs discussion regarding
melakukan pembahasan atas permasalahan dalam rapat
several issues at ALco meeting held minimum once a year.
ALCO yang dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan.
Bank Kesejahteraan has formulated policy as an effort to
Bank Kesejahteraan telah membuat kebijakan sebagai upaya
diverse fund source through retail and non-retail fund
melakukan diversifikasi sumber dana melalui pembentukan
composition as well as focus on core depositor decreasing
komposisi dana retail dan non retail serta fokus pada upaya
initiative.
penurunan deposan inti.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
289
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Disclosure of Rupiah Maturity Profile – Bank Only No
I
Pos - Pos/Account
31 Desember 2015 Saldo/ Outstanding
JATUH TEMPO/Maturity
≤ 1 Bulan/1 Month
>1 bulan s/d 3 bulan/> 1 month to 3 months
>3 bulan s/d 6 bulan/>3 months s/d 6 months
NERACA/Balance Sheet A. ASET/ASSETS 1. Kas /Cash
7,193
7,193
-
-
2. Penempatan pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia
455,444
223,369
-
232,075
3. Penempatan pada Bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks
201,135
201,135
-
-
4. Surat Berharga **/Securities
-
-
-
-
5. Kredit yang Diberikan /Loan
1,703,932
7,099
20,015
105,752
6. Tagihan lainya/Other Receivables
12,166
140
192
940
7. Lain-lain/Others Total Aset/Total Assets
-
-
-
-
2,379,870
438,936
20,207
338,767
B. KEWAJIBAN/LIABILITIES
II
1. Dana Pihak Ketiga/Third Party Fund
1,884,792
1,168,145
292,673
280,294
2. Kewajiban pada Bank Indonesia/Liabilities with Bank Indonesia
-
-
-
-
3. Kewajiban kepada bank lain/Liabilities with Other Banks
141,205
141,205
-
-
4. Surat Berharga yang Diterbitkan/Securities Issued
-
-
-
-
5. Pinjaman yang Diterima /Borrowings
-
-
-
-
6. Kewajiban Lainya/Other Liabilities
45,467
41,574
1,661
1,755
7. Lain-lain/Others
-
-
-
-
Total Kewajiban/Total Liabilities
2,071,464
1,350,924
294,334
282,049
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/Net assets (liabilities)
308,406
-911,988
-274,127
56,718
REKENING ADMINISTRATIF/Off-Balance Sheet A. Tagihan Rekening Administratif/Off-Balance Sheet Receivables 1. Komitmen/Commitment
-
-
-
-
2. Kontinjensi/Contingency
4,196
-
-
504
4,196
-
-
504
1. Komitmen/Commitment
38,101
189
8,593
735
2. Kontinjensi /Contigency
1,052
-
-
-
Total Kewajiban Rek Administratif/Total Off-Balance Sheet Liabilities
39,153
189
8,593
735
C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/Net Off-Balance Sheet Receivables (Liabilities)
-34,957
-189
-8,593
-231
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)]/Net [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
273,449
-912,177
-282,720
56,487
-912,177
-1,194,897
-1,138,410
Total Tagihan Rekening Administratif/Total Off-Balance Sheet Liabilities B. Kewajiban Rekening Administratif/Off-Balance Sheet Liabilities
Selisih Kumulatif/Cumulative Differences
290
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
31 Desember 2014 Saldo/Outstanding >6bulan sampai dengan 6 bulan' 12/>6 months to 12 months
JATUH TEMPO/maturity
> /12 bulan12 months
≤ 1 Bulan/1 Month
>1 bulan s/d 3 bulan/> 1 month to 3 months
>3 bulan s/d 6 bulan/>3 months s/d 6 months
>6bulan sampai dengan 6 bulan' 12/>6 months to 12 months
> /12 bulan12 months
-
-
5,140
5,140
-
-
-
-
-
-
516,026
343,996
8,633
96,494
66,903
-
-
-
38,037
38,037
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
103,316
1,467,750
1,992,733
15,952
13,694
65,417
110,797
1,786,873
754
10,140
13,601
12,905
696
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
104,070
1,477,890
2,565,537
416,030
23,023
161,911
177,700
1,786,873
143,420
260
2,170,029
914,645
606,956
447,421
102,243
98,764
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
228,000
228,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14,000
-
-
-
-
14,000
476
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
143,896
261
2,412,029
1,142,645
606,956
447,421
102,243
112,764
-39,826
1,477,629
153,508
-726,615
-583,933
-285,510
75,457
1,674,109
-
-
-
-
-
-
-
-
1,402
2,290
13,107
-
-
679
819
11,609
1,402
2,290
13,107
-
-
679
819
11,609
28,584
-
46,332
1,605
7,758
12,418
24,551
-
1,052
-
1,598
550
-
-
1,000
48
29,636
-
47,930
2,155
7,758
12,418
25,551
48
-28,234
2,290
-34,823
-2,155
-7,758
-11,739
-24,732
11,561
-68,060
1,479,919
118,685
-728,770
-591,691
-297,249
50,725
1,685,670
-1,206,470
273,449
-728,770
-1,320,461
-1,617,710
-1,566,985
118,685
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
291
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Mekanisme Pengukuran dan Pengendalian Risiko Likuiditas
Mechanism of Liqudiity Risk Calculation and Mitigation
Bank Kesejahteraan melakukan pengukuran risiko likuiditas
Bank Kesejahteraan performs liquidity assessment based
berdasarkan struktur pendanaan/simpanan menurut jenis, jangka
on loan/saving structure referring to type, maturity,
waktu, suku bunga, pemilik dana dan konsentrasi kepemilikan
interest rate, fund holder and fund ownership concentration.
dana. Alat pengukuran risiko likuiditas Bank meliputi proyeksi
Bank’s liquidity risk assessment instrument is including
arus kas, rasio-rasio likuiditas, profil maturitas, dan stress testing.
cash flow projection, liquidity ratio, maturity profile and stress testing.
Berbagai upaya implementasi penerapan manajemen risiko
Several risk management implementation initatives regarding
terkait pengelolaan terhadap risiko likuiditas tercermin
liquidity risk management is as follows:
sebagai berikut: a.
Memperkuat struktur sumber dana melalui
a.
penetapan sasaran terkait komposisi dana korporasi
target implementation related to corporate and
dan dana retail. b.
Peluncuran produk tabungan pilar untuk
retail fund composition.
b.
Pilar Saving product launching to optimize retail
c.
Completing/refining/issuing policies that regulate
mengoptimalkan sumber dana retail. c.
Melengkapi/ menyempurnakan/ menerbitkan
Strengthening fund source structure through
fund source.
kebijakan yang mengatur tentang penarikan dana
saving fund withdrawal and time deposit
tabungan dan prosedur pencairan/ pemblokiran
liquefaction/blocking as well as Asset & Liability
deposito serta kebijakan Asset & Liability
Management (ALMA) policies.
Management (ALMA). d.
Menurunkan secara berkelanjutan portfolio dan
e.
Penerapan kebijakan limit portfolio penempatan
dana pihak ketiga yang lebih terarah dan terstruktur. f.
Memperbaiki maturity profile dana pihak ketiga
Memperkuat data base dalam rangka penetapan
f. Improving third party fund maturity profile through
g. Reinforcing database to implement fund souce strategy.
Risiko Hukum
Legal Risk
Organisasi Manajemen Risiko Hukum
Legal Risk Management Organization
Pengelolaan aktivitas bisnis dan operasional Bank Kesejahteraan
Management of Bank Kesejahteraan’s business and
tentunya tidak akan terlepas dari kemungkinan timbulnya
operational activity is surely related with possibility of
risiko hukum apabila terdapat tuntutan hukum akibat kelemahan
legal risk exposure due weakness in judicial aspect.
dari aspek yuridis. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan telah
Therefore, Bank Kesejahteraan has established a unit in
membentuk unit kerja yang bertanggung jawab dalam mengelola
charge to manage and mitigate legal risk in Bank
dan mengendalikan risiko hukum pada Bank Kesejahteraaan.
Kesejahteraan. These functions and responsibilities
Fungsi dan tanggung jawab tersebut melekat pada Divisi
embedded on Legal & Remedy Division to coordinate with
Hukum & Remedial yang melakukan koordinasi dengan Divisi
Risk Management Division regarding quantitative and
Manajemen Risiko terkait pengukuran risiko hukum secara
qualitative legal risk measurement.
kuantitatif dan kualitatif.
292
e. More structured and focused third party fund
short to long-term time deposit composition.
jangka panjang. strategi sumber dana.
Gradually decreasing core depositor ratio
placement portfolio limit policy implementation.
melalui komposisi deposito jangka pendek ke g.
d.
portfolio.
rasio deposan inti.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Mekanisme Pengendalian Risiko Hukum
Legal Risk Management Mechanism
Permasalahan yang terjadi terkait dengan risiko hukum
Issues related with legal risk are reported by Legal &
dilaporkan oleh Divisi Hukum & Remedial kepada Direksi
Remedy Division to the Board of Directors and Risk
dan Komite Manajemen Risiko untuk dilakukan langkah-
Management Committee to take mitigation actions. The
langkah mitigasi. Mekanisme pengendalian risiko hukum
mechanism of legal risk management was performed as
tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam
an accountability in migation process against possibility
proses memitigasi kemungkinan munculnya kerugian akibat
of loss occurance due commitment as source of dispute
kelemahan dalam hal perikatan yang dapat menjadi sumber
in the future. In legal risk management mechanism at
sengketa di kemudian hari. Dalam mekanisme pengelolaan
branch offices, Risk Officer assignment was arranged to
risiko hukum di kantor cabang, dilakukan melalui penempatan
assure legal review feasibility in every activity and transaction
Risk Officer untuk memastikan kelayakan kajian hukum
as one of Bank Kesejahteraan’s effort to promote effective
dalam setiap kegiatan atau transaksi menjadi salah satu
legal risk management pursuant to Board of Directors
upaya Bank Kesejahteraan dalam mengedepankan pengelolaan
Circular Letter no. 04/08/DIR/SE dated August 22, 2013
risiko hukum yang efektif yang didasari oleh Surat Edaran
regarding Legal Issues Handling.
Direksi Nomor 04/08/DIR/SE tanggal 22 Agustus 2013 perihal Penanganan Masalah Hukum.
Risiko Strategis
Strategic Risk
Organisasi Manajemen Risiko Strategis
Strategic Risk Management Organization
Risiko strategis dapat muncul dari pengelolaan aktivitas
Strategic risk may occur form business activity management
usaha dan bisnis apabila terdapat ketidaktepatan pengambilan
if there is any mismatch on decision making and/or strategic
keputusan dan/atau dalam implementasi suatu keputusan
decision implementation, including failure on anticipating
strategis, termasuk dalam kegagalan mengantisipasi
changes on business circumstances. Bank Kesejahteraan
perubahan lingkungan bisnis yang terjadi. Bank Kesejahteraan
has formulated risk appetite and risk tolerance which will
telah menyusun risk appetite dan risk tolerance yang akan
become part of risk management policy on the Bank Business
menjadi bagian dalam kebijakan manajemen risiko pada
Plan.
Rencana Bisnis Bank. Pengelolaan risiko strategis pada Bank Kesejahteraan
Strategic risk mitigation in Bank Kesejahteraan involves
melibatkan unit-unit yang meliputi:
several units, including:
1.
Bidang Perencanaan yang bertanggungjawab dalam
1. Corporation Planning Unit that is responsible in formulating
memformulasikan pencapaian terhadap target setiap
target achievement for every working unit based on
unit kerja atas dasar pembahasan yang telah dilakukan
discussion performed on the Bank’s Business Plan
dalam penetapan Rencana Bisnis Bank sesuai dengan
implementation referring to vision and mission as well
visi dan misi serta strategi yang ditetapkan manajemen
as strategy implemented by the bank’s management
bank dalam Kebijakan Umum Direksi. 2.
on Board of Directors’ general Policy.
Divisi Manajemen Risiko sebagai unit yang melakukan
2. Risk Mangement Division as the unit that performs
pemantauan deviasi atas pencapaian target perusahaan
supervision on deviation of company’s target
untuk mengukur tingkat risiko strategic sesuai dengan
achievement to assess strategic risk level referring to
ketentuan yang berlaku.
prevailing law and regulation.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
293
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Kebijakan Bank untuk Identifikasi Perubahan Lingkungan Bisnis
BANK’S POLICY FOR IDENTIFICATION OF CHANGING BUSINESS CIRCUMSTANCES
Dalam hal risiko strategis, Bank Kesejahteraan melalui Direksi
Regarding strategic risk, Bank Kesejahteraan through the
dan Komisaris selaku manajemen bank selalu aktif melakukan
Board of Directors and Board of commissioners as the bank’s
review kinerja dan evaluasi kebijakan terhadap penyusunan
management always actively performs performance review
target bisnis dan melakukan langkah-langkah perbaikan
and policy evaluation towards business target implementation
yang diperlukan dalam rencana strategis Bank dengan
and performs necessary corrective actions on the Bank’s
mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal Bank.
strategic olan by considering Bank’s internal and external
Proses review tersebut dilakukan untuk mendukung
conditions. The review process is performed to support
tercapainya target yang tertuang dalam rencana bisnis bank.
target achievement stated on the bank business plan. The
Direksi secara konsisten melibatkan seluruh unit kerja dan
Board of Directors consistently participates every working
kantor cabang serta kantor cabang pembantu dalam me-
unit and branch office as well as supporting branch office
review kinerja atas setiap program kerja yang disusun melalui
in reviewing the performance of every formulated working
laporan yang disampaikan oleh unit kerja Perencanaan
program through reports delivered by corporate Planning
Korporasi maupun dalam rapat kerja setiap triwulan untuk
unit or at the quarter working meeting to immediately perform
dapat segera diambil tindakan korektif dan strategi yang
corective action and strategy that are considered necessary
harus dilakukan.
to be implemented.
Mekanisme untuk Mengukur Kemajuan yang Dicapai dari Rencana Bisnis yang Ditetapkan
MECHANISM TO CALCULATE PROGRESS FROM DETERMINED BUSINESS PLAN
Pengukuran atas kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis
Calculation of the progress achieved compared with the
yang ditetapkan menjadi tanggung jawab Bidang Perencanaan
business plan implemented becomes the responsibility of
Korporasi yang dilakukan bersama-sama dengan Divisi
corporate Planning Unit that is performed altogether with
Manajemen Risiko serta unit kerja lain yang dianggap memiliki
the Risk Management Division and other working units which
keterlibatan dalam menetapkan penilaian pencapaian rencana
are considered holding contribution in implementing respected
bisnis yang dimaksud dengan memperhatikan hasil pengukuran
business plan achievement assessment by considering
profil risiko Bank dan pertimbangan-pertimbangan yang
Bank’s risk profile assessment and other accountable
dapat dipertanggungjawabkan.
considerations.
Evaluasi atas strategi dan pencapaian target bank dilakukan
Evaluation on bank’s target achivement and strategy is
setiap 3 (tiga) bulan dalam rapat koordinasi antara Direksi
performed in every 3 (three) months at the coordination
dengan seluruh pejabat Bank Kesejahteraan sesuai dengan
meeting between the Board of Diretors with every Bank
hasil pencapaian rencana kerja dari setiap unit yang telah
Kesejahteraan’s Executive officer referring to working plan
dilaporkan secara periodik setiap bulan.
target from every unit that has been reported periodically in every month.
294
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Sebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank
As a banking industry player, Bank Kesejahteraan is subject
Kesejahteraan tidak terlepas dari segala ketentuan dan
of all legal regulation and provisions both from Bank Indonesia
peraturan yang bersifat mengikat baik dari Bank Indonesia
as banking regulator, or other prevailing Law. Compliance
sebagai regulator perbankan, maupun dari peraturan
Risk may arise when the Bank failed to fulfil obligation in
perundang-undangan yang berlaku. Risiko kepatuhan dapat
complying with prevailing law, regulation and code of conducts
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
muncul manakala Bank tidak dapat memenuhi kewajibannya
in carrying out business activity as a financial industry
dalam mematuhi peraturan perundang-undangan yang
player.
berlaku, peraturan, dan kode etik dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sebagai salah satu pelaku industri keuangan. Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan, Bank
To manage compliance risk, Bank Kesejahteraan has Code
Kesejahteraan telah memiliki Code of Conduct & Compliance
of Conduct & Compliance Charter as the implementation
Charter sebagai pelaksanaan tata kelola perusahaan yang
of Good Corporate Governance and to support mitigation
baik dan untuk mendukung tugas pengendalian serta
duty as well as supporting compliance function. Bank has
untuk menunjang fungsi kepatuhan. Bank juga telah
also adjusted/improved/revised internal regulation and
melakukan penyesuaian/penyempurnaaan/revisi ketentuan
ensuring the business activity conducted by the Bank has
terhadap internal serta memastikan kegiatan usaha yang
complied with Bank Indonesia regulation as well as other
dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
prevailing Law and regulations.
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Management Organization
Pengelolaan risiko kepatuhan pada Bank Kesejahteraan
Compliance risk management in Bank Kesejahteraan
dilakukan oleh Satuan Kerja Bidang Kepatuhan sebagai
is performed by compliance Unit as the unit that holds
unit yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi,
responsibility to evaluate, implement and maintain
menetapkan dan mempertahankan kerangka kerja kepatuhan
compliance framewrok that the compliance culture is
agar budaya kepatuhan tetap berjalan pada kebijakan
continuously performed on regulation and procedure
kepatuhan regulasi dan prosedur. Bidang Kepatuhan
compliance policy. compliance Unit performs its role
menjalankan perannya dalam membantu Direktur Kepatuhan
in assissting the compliance & Risk Management
& Manajemen Risiko.
Director.
Disisi lain, kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur
On the other hand, compliance to the policy and procedure
merupakan tanggung jawab dari semua pegawai dan dipantau
becomes the responsibility of every employee and consistently
secara konsisten. Penguatan Compliance Culture dan
supervised. corporate culture reinforcement and awareness
kesadaran bahwa kepatuhan merupakan tanggung jawab
that compliance is part of every HR responsibility at every
seluruh SDM di seluruh lini dalam struktur organisasi Bank
Bank Kesejahteraan’s organizational structure, has been
Kesejahteraan telah berpedoman pada 4 (empat) pilar dalam
referring to 4 (four) pillars stated at PBI no. 13/2/PBI/2011
PBI no. 13/2/PBI/2011 mencakup:
including:
a.
Budaya Kepatuhan.
a.
Compliance culture.
b.
Pengelolaan Risiko Kepatuhan.
b.
Compliance Risk Mitigation.
c.
Kebijakan.
c. Policy.
d.
Sistem dan prosedur dan kegiatan usaha bank
d. Bank’s business activity and procedure pursuant
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan
to Bank Indonesia Regulation and other applicable
peraturan perundangan yang berlaku dan
law and regulation as well as ensuring Bank’s
memastikan tingkat kepatuhan Bank.
compliance level.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
295
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Strategi Manajemen Risiko dan Efektivitas Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman perilaku dan budaya kerja perusahaan yang terus dikristalisasikan kepada seluruh unit kerja melalui program morning briefing untuk dilaporkan kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko secara periodik. Sepanjang tahun 2015, Bank telah menerbitkan berbagai kebijakan dan prosedur internal terkait dengan pelaksanaan fungsi kepatuhan dalam hal memastikan
COMPLIANCE RISK MANAGEMENT AND IMPLEMENTATION EFFECTIVENESS
Bank Kesejahteraan has hold code of conduct and corporate culture that is continuously internalized to every working unit through morning briefing program to be reported to the compliance and Risk Management Director periodically. In 2015, the Bank issued several internal policy and procedure regarding compliance function implementation in ensuring Bank’s compliance.
kebijakan Bank. Di samping itu, Bank Kesejahteraan senantiasa konsiten dalam melaksanakan kaji ulang ketentuan-ketentuan internal dan ketentuan yang belum dievaluasi untuk dapat diselaraskan dengan ketentuan Bank Indonesia sejalan dengan program kerja kedepan yang berkelanjutan. Untuk memastikan terwujudnya terlaksananya budaya kepatuhan, Bidang Kepatuhan melakukan sosialisasi peraturan yang dikeluarkan
Besides, Bank Kesejahteraan also consistently performs internal regulation and non-evaluated regulation review to be adjusted with Bank Indonesia Regulation in accordance with future sustainable working program establishment. To ensure compliance culture implementation realization, compliance Unit performs regulation socialization issued by Bank Indonesia and Bank’s Internal.
oleh Bank Indonesia dan Internal Bank.
Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan
COMPLIANCE RISK MONITORING AND MITIGATION
Bidang Kepatuhan bertanggungjawab dalam memastikan
Compliance Unit is responsible in ensuring every bank’s
bahwa seluruh aktivitas bank telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Internal Bank dengan koordinasi yang dilakukan bersama seluruh Risk Officer, dan Divisi Audit. Risk Officer bertanggung jawab dalam melakukan pengendalian risiko kepatuhan di kantor
activity has complied to the Bank Indonesia Regulation as well as other applicale regulation and policy implemented by Bank’s Internal within the coordination with every Risk officer and Audit Division. Risk officer is responsible in performing compliance risk mitigation at the branch office as one of its function.
cabang sebagai salah satu fungsinya. Sedangkan Divisi Audit, senantiasa berkomitmen melakukan pemantauan penyelesaian temuan audit baik dari Bank Indonesia maupun pihak auditor independen lainnya yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Pelaksanaan komitmen atas hasil audit tersebut kemudian disampaikan kepada Direksi dan Bidang Kepatuhan.
296
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
However, the Audit Division is always committed to perform audit finding result settlement monitoring both from Bank Indonesia or other independent auditors that is performed in consistent and sustainable manners. The audit result implementation commitment is later disclosed to the Board of Directors and compliance Division.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Organisasi Manajemen Risiko Reputasi
Reputation Risk Management Organization
Bank Kesejahteraan melekatkan pelaksanaan pengelolaan
Bank Kesejahteraan attached reputation risk mitigation to
risiko reputasi kepada seluruh pegawai di seluruh unit kerja
every employee at every Bank Kesejahteraan working unit
Bank Kesejahteraan baik di tingkat kantor pusat dan kantor
at head office and Branch office level. This is performed
cabang. Hal tersebut dilakukan mengingat reputasi merupakan
considering reputation is the outcome of every activity
outcome dari seluruh aktivitas yang terjadi di Bank.
carried in the Bank.
Bank Kesejahteraan akan segera menindaklanjuti apabila
Bank Kesejahteraan will immediately process if there is any
terdapat munculnya risiko reputasi yang dapat mempengaruhi
reputation risk occure that may affect stakeholders’ trust
pada penurunan tingkat kepercayaan stakeholders yang
degradation sourced from negative perception towards Bank
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan by considering issue material. Regarding
dengan mempertimbangkan materialitas permasalahan.
information communication and public relation management,
Untuk penanganan komunikasi informasi dan kehumasan,
the Bank has already hold Secretariate Unit under the Human
Bank telah memiliki Bidang Kesekretariatan yang dibawah
Capital Division structure.
struktur Divisi Sumber Daya Manusia.
Kebijakan dan Mekanisme Pengendalian Risiko Reputasi
Reputation Risk Management Policy and Mechanism
Dalam hal risiko reputasi, Bank Kesejahteraan menempatkan
With regards to reputation risk, Bank Kesejahteraan perceives
bahwa perlindungan atas reputasi Bank Kesejahteraan harus
that protection on Bank Kesejahteraan’s reputation has to
memperoleh prioritas di atas semua kegiatan lain sepanjang
be prioritized beyond other activities everytime, supported
waktu, didukung dengan kontrol yang melekat untuk
by inherent control to ensure sound business practice
memastikan praktek-praktek bisnis yang sehat melalui peran
through role and participation from every organization line
serta dari seluruh jajaran organisasi untuk berperan aktif
to actively preserve bank’s reputation considering that
menjaga reputasi bank mengingat risiko reputasi dapat terjadi
reputation risk may independently occur from other risk
secara independen dari jenis risiko lainnya.
types.
Bank Kesejahteraan telah memiliki sistem pengukuran dan
Bank Kesejahteraan has already hold reputation risk
penilaian risiko reputasi yang tercakup dalam pengukuran
assessment and measurement system included on the
profil risiko Bank. Di samping itu, sistem pelaporan yang
Bank’s risk profile. Besides, efficient and effective reporting
efisien dan efektif mengenai kondisi dan perkembangan
system regarding Bank Kesejahteraan’s progress and
Bank Kesejahteraan menjadi sarana informasi yang memadai
condition becomes appropriate information to the Board of
kepada Dewan Komisaris, Direksi, Komite Pemantau Risiko,
commissioners, Board of Directors, Risk Monitoring committee
dan Komite Audit.
and Audit committee.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
297
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Hasil penilaian masing-masing jenis risiko : Jenis Risiko
Risiko Inheren Inherent Risk
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Implementation Quality
Risiko Komposit Composite Risk
Risk Type
Kredit
Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Credit
Pasar
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Market
Likuiditas
Moderate
Fair
Moderate
Liquidity
Operasional
Moderate
Fair
Moderate
Operational
Kepatuhan
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Compliance
Hukum
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Legal
Reputasi
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Reputation
Strategik
Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Strategic
Komposit
Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Composite
Pengelolaan Risiko Reputasi Pada Saat Krisis
REPUTATION RISK MITIGATION DURING CRISIS PERIOD
Peran pemimpin setiap unit kerja baik yang berada di kantor
Role form every head of Working Unit located at the head
pusat, kantor cabang, maupun kantor cabang pembantu
office, branch office as well as supporting branch office
menjadi sangat penting dan mutlak diperlukan dalam
becomes necessary and highly required in identifying
mengidentifikasi risiko reputasi yang terjadi pada bisnis atau
reputation risk occur at respected business or unit activity.
aktivitas unit tersebut. Selain itu pimpinan setiap unit kerja
Besides, every head of working unit also takes role as the
tersebut juga bertindak sebagai front liner dalam membangun
frontliner in establishing and preventing reputation risk,
dan mencegah risiko reputasi, khususnya terkait hubungan
especially related to the customer relation.
dengan nasabah. Corporate Secretary sebagai unit kerja yang melaksanakan
Corporate Secretary Unit as the working unit who carries
manajemen risiko reputasi bertanggung jawab:
reputation risk management holds responsibilites to:
a.
Menjalankan fungsi kehumasan dan merespon
a.
Perform public relation function and response
pemberitaan negatif atau reputational event
every negative publication or other reputational
lainnya yang dapat menyebabkan kerugian bagi
events that may bring loss to the Bank.
Bank. b.
Mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan
b.
Communicate any information required by the stakeholders; investor, customers, creditors,
dan masyarakat.
associate and public.
Bank Kesejahteraan juga terus mengembangkan program
Bank Kesejahteraan also develops corporate Social
Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan baik
Responsibility Program that is implemented on education,
dalam bidang pendidikan, kesenian, olahraga, kesehatan,
art, sport, health, or religious to provide benefit for the society
maupun keagamaan untuk memberikan manfaat bagi
generally.
masyarakat pada umumnya.
298
stakeholder: investor, nasabah, kreditur, asosiasi,
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Eksposur risiko reputasi Bank Kesejahteraan didominasi
Reputation risk exposure of Bank Kesejahteraan is also
oleh komplain nasabah. Untuk meningkatkan kualitas
dominated by customers complaints. To improve service
pelayanan dan percepatan permasalahan, Bank telah
quality and complaints acceleration, the Bank has established
membentuk Call Center Bank secara terpusat yang berada
centralized Call Center of the Bank which is under the
dibawah tanggung jawab Divisi Operasi.
responsibility of Operational Division.
Profil Risiko
Risk profile
Divisi Manajemen Risiko sebagai satuan kerja yang melakukan
Risk Mangement Division as particular working unit that
penilaian profil risiko pada Bank Kesejahteraan untuk melihat
perform risk profile assessment in Bank Kesejahteraan to
sejauh mana efektifivitas dan efisiensi segala aktivitas bisnis
assess how far the effectiveness and efficiency of every
dan operasional yang dijalankan Bank Kesejahteraan. Penilaian
business as well as operational activities carried by Bank
profil risiko akan disampaikan kepada Direksi dan Dewan
Kesejahteraan. Risk profile assessment will be monthly
Komisaris Bank Kesejahteraan secara bulanan dan disampaikan
disclosed to the Board of Directors and Board of commissioners
kepada Bank Indonesia setiap triwulanan. Pada akhir tahun
of Bank Kesejahteraan and quarterly to the Bank Indonesia.
2015, profil risiko inheren Bank Kesejahteraan berada pada
As end of 2015, Bank Kesejahteraan’s inherent risk profile
peringkat Low to Moderate. Kondisi tersebut mencerminkan
was at Low to Moderate level. The condition reflects that
bahwa dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang
by considering Bank’s business activity, loss potential faced
dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank
by the Bank from the inherent risks composite is considered
dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode
low for particular period in next coming years.
waktu tertentu di masa datang. Di samping itu, Bank Kesejahteraan juga melakukan penilaian
Besides, Bank Kesejahteraan also carries risk management
kualitas penerapan manajemen risiko untuk memberikan
implementation quality assessment to perovide illustration
gambaran kepada manajemen dan pihak-pihak yang
to the management and other related parties regarding
berkepentingan mengenai kecukupan sistem pengendalian
internal audit system adequacy in Bank Kesejahteraan. The
intern yang ada di Bank Kesejahteraan. Hasil penilaian
risk management implementation quality assessment in
kualitas penerapan manajemen risiko selama tahun 2015
2013 has been implemented in fair manner, though there
telah dilaksanakan secara Cukup Memadai (Fair), meskipun
were several minor weakneesses. Even though, the
masih terdapat kelemahan yang bersifat minor. Namun
weaknesses had been followed-up by the management
demikian, hal tersebut telah mendapat tindak lanjut dari
through several direction and improvement on process
manajemen melalui arahan dan perbaikan pada kualitas
quality that the decision making and direct involvement on
proses hingga pengambilan keputusan serta keterlibatan
several activities predicted holding risk impact.
secara langsung pada aktivitas-aktivitas yang diperkirakan dapat berdampak risiko. Bank menilai risiko inheren atas risiko yang melekat pada
The bank assessed inherent risk of the bank’s activity both
aktivitas-aktivitas Bank dilakukan secara kuantitatif dan
quantitatively and qualitatively. The assessment of risk
kualitatif. Penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen
management implementation quality is carried through 4
risiko dilakukan melalui analisis kualitatif 4 pilar yang
pillars qualitative analysis including corporate governance,
meliputi tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko,
risk management process, IT System and HR as well as risk
proses manajemen risiko, SIM dan SDM, serta sistem
mitigation system.
pengendalian risiko. Hasil penilaian tingkat kesehatan bank untuk posisi Desember
Result of the bank’s soundness level rating as of December
2015 secara komposit berada pada peringkat Sehat. Hal
2015 position compositely on Fair rating. This is reflected
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
299
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
tersebut mencerminkan bahwa kondisi Bank secara umum
that the bank’s consolidation is generally sound and the
sehat karena Bank dinilai mampu menghadapi pengaruh
Bank is assessed able to mitigate significant negative impact
negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan
from business condition shifting and external factor, with
faktor eksternal, dengan peringkat profil risiko, penerapan
the rating of risk profile, GCG implementation, rentability
GCG, rentabilitas dan permodalan yang secara umum cukup
and capital were generally fair and adequate on good corporate
baik dan memadai atas prinsip-prinsip dasar good corporate
governance principles. Result of Risk Management
governance. Hasil kajian penerapan Manajemen Risiko
implementation review in 2015, as follows:
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1.
Menyelenggarakan Rapat Komite Manajemen Risiko
1. Implementing Risk Management committee meeting
(KMR) dalam rangka membahas hal–hal penting terkait
to discuss several significant aspects related to Bank
dengan kebijakan dalam pengelolaan usaha Bank
Kesejahteraan’s policy on business management.
Kesejahteraan. 2.
2. Market risk mitigation by performing control on risk
Pengelolaan risiko pasar dengan melakukan kontrol
occured from interest rate shifting through active
terhadap risiko yang timbul dari perubahan suku bunga
participation from ALCO committee as well as market
melalui peran aktif Komite ALCO serta penerapan
risk limit implementation.
limit–limit risiko pasar. 3.
Pengelolaan risiko operasional melalui pengukuran
3. Operational risk mitigation through ORSA (Operational
terhadap efektivitas sistem pelaporan metode ORSA
Risk Self Assessment) reporting method effectiveness
(Operational Risk Seft Assesment) secara komprehensif
in comprehensive and transparent manners.
dan transparan. 4.
Pengelolaan Risiko Hukum dengan melakukan kaji
4. Legal Risk Mitigation by carrying review of policy and
ulang kebijakan dan prosedur yang terkait batas waktu,
procedure related with commitment with other parties
kewenangan dan efektivitas perjanjian kerjasama
maturity, authority and effectiveness as well as the
dengan pihak lain serta kebijakan yang mengatur
policies which regulate mechanism and authority of
tentang mekanisme dan wewenang dalam penyelesaian
legal issue/cases settlement.
kasus terkait ranah hukum.
Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Evaluation to Risk Management System Effectiveness
Pelaksanaan kaji ulang terhadap kebijakan dan prosedur
Bank’s procedure and policy review implementation is
Bank dilakukan secara konsisten oleh Bank Kesejahteraan
consistently performed by Bank Kesejahteraan as sustainable
sebagai program kerja berkelanjutan dalam rangka memastikan
working program in ensuring its compliance towards every
kesesuaiannya terhadap kebijakan dan peraturan serta
policy and procedures as well as other applicable law and
perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan
regulation, also ensuring that risk exposure in Bank
bahwa eksposur risiko pada Bank Kesejahteraan masih
Kesejahteraan is still considered in line with risk appettite.
sejalan dengan risk appetite. Pada tahun mendatang, Bank
on the next future years, Bank Kesejahteraan is committed
Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk terus melakukan
to continuously performs improvement on several policies,
perbaikan terhadap kebijakan yang harus disempurnakan,
as follows:
di antaranya: a.
Kebijakan KPMM sesuai profil risiko.
a. KPMM Policy based on risk profile.
b.
Kebijakan dalam proses restrukturisasi dan hapus
b. Loan written-off and restructuring process
buku kredit.
300
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
policy.
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
c.
Penyempurnaan terhadap limit special rate
c. Improving time deposit special rate limit.
d. Optimum information and technology policy in
deposito. d.
Kebijakan sistem informasi dan teknologi yang optimal dalam mendukung pelaksanaan fungsi
promoting APU & PPT implementation.
APU & PPT. e.
Penerapan manajeman risiko TI melalui pelaksanaan
e. IT risk management implementation through IT
f. Liquidity Risk procedure and policy refinement
self asessment IT Risk. f.
Penyempurnaan kebijakan dan prosedur Risiko
Risk Self-Assessment implementation
Likuiditas terkait Contigensi Funding Plan. g.
Penguatan dan peningkatan fungsi kontrol dari
related to contingency funding Plan.
g.
Control function improvement and
seluruh unit kerja melalui pengembangan risk
reinforcement from every working unit through
awareness dari seluruh pegawai.
risk awareness development form every employee.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
301
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
corporate social responsibility
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Turut menjadi bagian dalam pembangunan masyarakat Indonesia yang berkualitas telah menjadi tujuan dalam setiap langkah perkembangan Bank Kesejahteraan. Participated in development of Indonesian society with higher quality has become objective for every progressive initiative taken by Bank Kesejahteraan.
Landasan Program CSR
CSR Program Framework
Melakukan kontribusi positif kepada masyarakat dengan
Delivering positive contribution to the society by improving
melakukan meningkatkan kesejahteraan masayarakat,
welfare of the society, environment preservation and donation
perbaikan lingkungan dan dana untuk pemeliharaan fasilitas
for public facilities maintenance. This CS program is
umum. Program CSR ini merupakan perwujudan investasi
manifestation of Bank’s social investment to the society,
sosial Bank kepada masyarakat, melalui konsistennya
through consistency of sustainable and well-directed CSR
program CSR yang berkelanjutan dan terarah, Bank berharap
program, the Bank expects the society will receive benefit
masyarakat dapat merasakan maanfaat dari perusahaan
from the Company brought as public welfare initiative.
melalui upaya mensejahterakan masyarakat.
304
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Sumber Dana Program CSR
Source of CSR Program Budget
Bank Kesejahteraan mencadangkan anggaran sebesar
Bank Kesejahteraan reserved budget amounted
Rp350.000.000 untuk program CSR di tahun 2015. Sedangkan
Rp350,000,000 for CSR program in 2015. The CSR program
realisasi program CSR Rp278.537.100 atau sebesar 79,58%
realization was Rp278,537,100 or 79.58% from the budget
anggaran yang telah disalurkan pada tahun 2015. Berikut
disbursed in 2015. Explanation about source of CSR budget
ini penjelasan mengenai sumber dana CSR
is as follows:
Anggaran Dan Realisasi Program CSR Rp40.154.000
Rp38.037.100
Rp130.200.000
Pedidikan Ibadah Kesehatan Rp70.146.000
Sosial dan Lingkungan
Implementasi Program CSR Bank Kesejahteraan
Implementation of Bank Kesejahteraan CSR Program
Pelaksanaan tanggung jawab sosial telah dipandang Bank
Bank Kesejahteraan views social responsibility activity as
Kesejahteraan sebagai wujud investasi sosial melalui jalinan
a social investment by fostering mutual beneficiary partnership
hubungan yang saling memberikan timbal balik dengan
with all of our stakeholders.
seluruh pemangku kepentingan. Sebagai bank yang memiliki visi dan misi untuk menjadi bank
As a bank with vision and mission to be proud bank of civil
kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi, dan masyarakat
servants, Koperasi and broad society as an active role to
luas sebagai peran aktif untuk meningkatkan kesejahteraan
improve welfare of Civil Servants and their families, the CSR
Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya, maka kegiatan
activities carried out by Bank Kesejahteraan is grounded
CSR yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan dilandasi
by a spirit to achieve the vision and mission, especially in
dengan semangat untuk mewujudkan visi dan misi tersebut,
health and education sectors.
khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
305
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Fokus terhadap kegiatan kesehatan, Bank Kesejahteraan
Focus on health activities, Bank Kesejahteraan organized
setiap tahunnya mengadakan cek kesehatan gratis bagi
annual free medical check-up for public and employees as
masyarakat umum dan karyawannya dan juga fokus terhadap
well as focus on educational activities due current business
kegiatan pendidikan karena saat ini fokus bisnis Bank
focus of Bank Kesejahteraan is to develop partnership with
Kesejahteraan adalah menjalin kemitraan dengan koperasi
public and private cooperatives where the employee’s
pegawai negeri dan swasta dimana kebutuhan pegawai
requirements are related with education and health needs.
tersebut tidak terlepas dari unsur kebutuhan terhadap pendidikan dan kesehataan. Sebagai bentuk komitmen Bank Kesejahteraan dalam
As realization of Bank Kesejahteraan’s commitment on CSR
implementasi kegiatan CSR, maka setiap tahun Bank selalu
program implementation, the Bank allocates annual budget
menyediakan anggaran yang cukup dalam mendukung
to support the CSR program developed. The Company is
program CSR yang dibangun. Perusahaan menyadari bahwa
fully aware that its performance has to give positive impact
kinerja perusahaan harus memberikan dampak positif yang
and benefit to improve welfare of the society that will rebound
memberikan manfaat pada peningkatan kesejahteraan
as positive support for Bank Kesejahteraan’s business
masyarakat sehingga pada akhirnya menjadi dukungan
growth. To bring this objective, throughout 2015, Bank
kembali bagi pengembangan bisnis Bank Kesejahteraan.
Kesejahteraan has implemented range of social actions as
Untuk mewujudkan hal tersebut, sepanjang tahun 2015
described below:
Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai aksi sosial, antara lain sebagai berikut:
BKE Peduli Pendidikan
BKE PEDULI PENDIDIKAN
Pendidikan menjadi salah satu jalan yang mampu menciptakan
Education is one way to develop and prepare high-quality
dan mempersiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi
youth to build the nation. Better education quality will be
untuk membangun kemajuan bangsa. Kualitas pendidikan
the pillar in improving quality of life for the society. In line
yang semakin baik akan menjadi tonggak bagi perbaikan
with this condition, Bank Kesejahteraan is deeply committed
kualitas kesejahteraan hidup masyarakat. Seiring dengan
to participate in improving quality of education in Indonesia
hal tersebut, Bank Kesejahteraan selalu berkomitmen untuk
brought by donating BKE Peduli Pendidikan amounting to
ikut menjadi bagian dalam peningkatan kualitas pendidikan
Rp30 million with program explanation is below:
di Indonesia yang dilakukan melalui dana BKE Peduli Pendidikan sebanyak Rp130 juta dengan garis besar program sebagai berikut: a.
Memberikan perangkat perlengkapan pendidikan
a. Education equipment donation in form of chairs,
baik berupa kursi, meja belajar, maupun buku-buku
desks and reading books for schools and giving
pelajaran kepada sekolah-sekolah untuk
motiviation and equal opportunity in developing
memberikan motivasi dan kesempatan yang sama
knowledge, enhancing quality and creativity of
dalam memperkaya pengetahuan, peningkatan
the students.
kualitas, dan kreativitas anak didik. b.
Dalam rangka menciptakan sumber daya berkualitas
To create excellent human resources with
yang memiliki pemahaman dalam lingkup kerja di
understanding in scope of banking sector since
sektor perbankan sejak dini, Bank Kesejahteraan
early age, Bank Kesejahteraan provides opportunity
memberikan kesempatan pada siswa/siswi untuk
to the students for Internship practice at Bank
melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Kesejahteraan’s working circumstances.
di lingkungan kerja Bank Kesejahteraan.
306
b.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
BKE Peduli Ibadah
BKE PEDULI IBADAH
Keberhasilan pembangunan ekonomi nasional ditunjang
Success of national economic development is also supported
pula melalui kematangan kualitas moral manusia yang
by higher maturity of human moral quality and also encouraged
lebih baik serta didukung dengan tingkat kesejahteraan
by their welfare. Concerning this condition, Bank Kesejahteraan
hidupnya. Menyadari akan hal tersebut, Bank Kesejahteraan
also hosted CSR activity as donation for marginal society
juga turut melaksanakan kegiatan CSR berupa santunan
by donating BKE Peduli Ibadah fund amounted to Rp70
kepada masyarakat yang kurang mampu melalui dana
million with program explanation is below:
BKE Peduli Ibadah sebesar Rp70 juta dengan garis besar program sebagai berikut: a.
Pemberian santunan kepada anak yatim melalui
b.
Buka puasa bersama anak yatim dan ta’jil untuk
a.
Jami’ Mosque.
Masjid Nurul Jami’.
c.
b.
Fasting break event with orphans and fasting
masyarakat sekitar selama bulan Ramadhan.
break snack (ta’jil) for the society during the
Memberikan santunan kepada 64 anak dari usia
Ramadhan month.
bulan s.d 5 tahun melalui Yayasan Panti Asuhan
c.
Pemberian bantuan kepada beberapa panti asuhan
Donation for 64 toddlers until 5 years children via Balita Tunas Bangsa Orphans Foundation.
Balita Tunas Bangsa. d.
Donation for orphans and social charity via Nurul
d.
maupun berbagai kegiatan amal.
Donation for several orphanages and other social charity events.
BKE Peduli Kesehatan
BKE PEDULI KESEHATAN
Bentuk dukungan dan kepedulian Bank Kesejahteraan dalam
Realization of of Bank Kesejahteraan’s concern and support
bidang kesehatan untuk memberikan manfaat dan nilai lebih
in health aspect to provide higher benefit and value for both
baik kepada lingkungan eksternal maupun internal diwujudkan
external and internal environments, brought by Bank
oleh Bank Kesejahteraan melalui dana BKE Peduli Kesehatan
Kesejahteraan by donating BKE Peduli Sarana fund amounted
sebesar Rp38 juta yang disalurkan dalam program:
to Rp38 million throughout following program:
a.
b.
Kegiatan Donor Darah bagi masyarakat umum
a. Blood donation for public in collaboration with
bekerja sama dengan PMI dalam rangka HUT BKE
PMI to celebrate BKE Anniversary in 23 offices
ke 23 kantor pusat & kantor cabang.
including Head Office & Branch Offices.
Pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat
b.
umum bekerja sama dengan Yayasan Jantung
Free medical check up for public in collaboration with Jantung Indonesia Foundation.
Indonesia. c.
Pemberian bantuan berupa bahan makanan pokok kepada masyarakat prasejahtera di lingkungan
c.
Groceries donation for marginal society in Bank Kesejahteraan Head Office neighborhood.
sekitar kantor pusat Bank Kesejahteraan.
BKE Peduli Lingkungan
BKE PEDULI LINGKUNGAN
Bentuk dukungan dan kepedulian Bank Kesejahteraan dalam
Realization of Bank Kesejahteraan’s concern and support
bidang lingkungan untuk memberikan manfaat dan nilai
in environment aspect to provide higher benefit and value
lebih baik kepada lingkungan eksternal maupun internal
for both external and internal environments, brought by
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
307
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
diwujudkan oleh Bank Kesejahteraan melalui dana BKE
Bank Kesejahteraan by donating BKE Peduli Kesehatan
Peduli Lingkungan sebesar Rp40 juta yang disalurkan dalam
fund amounted to Rp40 million throughout following program:
program: a.
Pemberian tempat sampah kepada sekolah-
a.
sekolah, pos polisi, pom bensin, kelurahan,
gas stations, village office, Puskesmas, hospital
puskesmas, rumah sakit, dan wisma IKPRI dan
and IKPRI guest house and renting pick-up car.
sewa mobil bak. b.
Waste bin donation for schools, police station,
b.
Memberikan uang tunai atas musibah kebakaran
Cash donation for fire disaster at Johar Market– Semarang.
Pasar Johar-Semarang.
BKE Peduli Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
BKE Peduli Occupational Health, Safety and Employment
Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha memperhatikan
Bank Kesejahteraan is always committed to concern
kebutuhan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja
occupational health and safety to maintain Bank’s business
karyawan untuk mempertahankan kelangsungan aktivitas
and operational activities.
bisnis maupun operasional Bank. Seluruh kebijakan yang mengatur perlindungan terhadap
Every policy that governs protection for Occupational Healh,
ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3)
Safety and Employment (SHE) has been disclosed in Corproate
tersebut telah tertuang dalam Buku Peraturan Perusahaan
Manual Book 2012–2014 that had been renewed and
2012-2014 yang telah diperbarui dan disahkan oleh Dinas
legalized by Manpower and Transmigration Agency of DKI
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta sejak
Jakarta since August 2012 with several provisions, as follows:
bulan Agustus 2012, dengan pokok-pokok ketentuan antara lain: 1.
Ketentuan fasilitas kesejahteraan pegawai bagi pegawai
1. Employee welfare facilities regulation for permanent
tetap, pegawai kontrak, dan keluarga pegawai. 2.
Fasilitas kesehatan meliputi fasilitas rawat inap, tunjangan pengobatan rawat jalan, penggantian biaya perawatan
3.
employees. 2.
Health facility, including in-patient facilities, outpatient
mata, gigi, dan persalinan.
facilities, reimbursement for eye, dentist and maternity
Fasilitas sosial yang meliputi fasilitas peribadatan,
treatment.
olahraga, dan kesenian yang disediakan dalam rangka
308
employee, contracted employee and family of the
3.
Social facilities, including religious, sports and art
memberikan nilai tambah dan manfaat lebih bagi
facilities provided to give added values and higher
kesejahteraan pegawai.
benefit for welfare of the employees.
Wujud komitmen manajemen Bank Kesejahteraan dalam
Realization of Bank Kesejahteraan management’s commitment
hal kesehatan dan keselamatan untuk setiap pegawai juga
in terms of occupational health and safety for every employees
telah dituangkan dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP)
need to be disclosed in Remuneration System Manual Book
Sistem Imbalan Jasa sesuai Surat Keputusan (SK) Direksi
(BPP) under Board of Directors Decree Number 115/2014/
No. 115/2014/SK-SDM tanggal 30 Desember 2014.
SK-SDM dated December 30, 2014.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Adapun pokok-pokok penjelasan terkait fasilitas kesehatan
Principal explanation about occupational health and safety
pegawai dan keselamatan kerja pegawai yang diatur di dalam
facilities regulated in the BPP, among others:
BPP tersebut, antara lain:
Kesehatan Pegawai
Employee Health
Kebijakan untuk menjamin kesehatan pegawai dilakukan
Policy to guarantee employee’s health is carried out by
melalui beberapa pemberian bantuan kesehatan yang
health donation program, including:
meliputi: 1.
Bantuan Pembelian Kaca Mata dan Biaya Perawatan
1.
Gigi
Eyeglasses and dental care treatment allowance are
Eye Glasses and Dental Care Treatment Allowance
Bantuan pembelian kacamata dan perawatan gigi
provided for employees with permanent employee
diberikan kepada pegawai dengan status pegawai tetap
status to help the employees that needs eyeglasses
untuk membantu pegawai yang berdasarkan alasan
and/or dental care under medical record.
medis perlu menggunakan kacamata dan/atau perlu mendapatkan perawatan gigi. 2.
Bantuan Biaya Melahirkan
2.
Maternity Treatment Allowance
Bantuan biaya melahirkan diberikan kepada setiap
Maternity allowance is provided for every employee
pegawai dengan status pegawai tetap di Bank
with permanent employee status at Bank Kesejahteraan
Kesejahteraan untuk membantu biaya kelahiran anak
to help maternity cost for first, second and third children
pertama, kedua, dan ketiga sesuai dengan ketentuan
in accordance with the Bank’s regulation. Especially
Bank. Khusus bagi pegawai wanita, bantuan biaya
for female employees, the maternity cost allowance
melahirkan diberikan apabila suami pegawai yang
is provided if her husband does not have allowance for
bersangkutan tidak mendapatkan bantuan istri
wife’s maternity at her office by attaching statement
melahirkan di kantor tempatnya bekerja dengan
for the husband’s office.
melampirkan surat keterangan dari kantor tempat suami pegawai yang bersangkutan bekerja. 3.
Asuransi Rawat Inap
3. In-patient Insurance
Pemberian asuransi rawat inap akan diberikan kepada
In-patient insuranc will be provided to every employee
setiap pegawai dengan status pegawai tetap dan
with permanent status and for spuse (husband or wife
kepada pasangan (suami atau istri pegawai tersebut)
of employee) with in-patient insurance coverage aligned
dengan tarif asuransi rawat inap disesuaikan dengan
with grade of respective employee and MoU with
tingkat grade pegawai yang bersangkutan dan MoU
insurance company during the recent year.
dengan pihak asuransi pada tahun tersebut.
Keselamatan Kerja
Occupational Safety
Kebijakan keselamatan kerja sebagaimana tertuang dalam
Occupational safety policy as regulated under Law Number
Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 dan peraturan
3 of 1992 and its operational regulation that every employee
pelaksanaannya bahwa semua pegawai yang berusia
under 55 years is particiapted in employee social insurance
dibawah 55 tahun diikutsertakan dalam program jaminan
program with BPJS Ketenagakerjaan.
sosial tenaga kerja pada BPJS Ketenagakerjaan.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
309
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Program BPJS Ketenagakerjaan yang diikuti oleh Bank
The BPJS Ketenagakerjaan Program participated by the
meliputi :
Bank includes:
1.
Jaminan Kecelakaan Kerja.
1. Occupational Accident Insurance.
2.
Jaminan Hari Tua.
2. Retirement Insurance.
3.
Jaminan Kematian.
3. Life Insurance.
Bank Kesejahteraan juga memberikan fasilitas asuransi jiwa
Bank Kesejahteraan also provides life insurance facility that
yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan bagi
is fully responsibility of th Company for employees with
pegawai dengan jabatan tertentu yang mewajibkan bagi
certain position that require respective employee to exercise
pegawai yang bersangkutan untuk melaksanakan tugasnya
duty outside common working horus and working time, such
di luar kantor dan di luar jam kerja pada umumnya, seperti
as drivers, security officer, collection staff and data centre
pengemudi, satuan pengamanan, teller, staf penagihan, dan
staff.
staf data centre. Selain kebijakan yang mengatur mengenai kesejahteraan
Besides policy that regulates employee’s welfare, management
pegawai, manajemen Bank Kesejahteraan juga memberikan
of Bank Kesejahteraan is also committed on working
komitmen terkait kenyamanan kerja dalam rangka
convenience to improve quality of service and working for
meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan kerja
the employees. Through Network and Distribution Division,
pada pegawai. Bank Kesejahteraan melalui Bidang Jaringan
Bank Kesejahteraan has evaluated working environment at
dan Distribusi melakukan evaluasi terhadap lingkungan
Bank Kesejahteraan regularly in terms of required working
kerja Bank Kesejahteraan secara berkala mengenai
facilities and infrastructures availability and feasibility,
kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana kerja
working environment cleanliness, safety equipment availability
yang dibutuhkan, kebersihan lingkungan kerja, kelengkapan
and feasibility as well as office room lay out order and
dan kelayakan sarana pengamanan, serta ketepatan dan
harmony.
keserasian lay out ruangan kerja.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Politik
Donation for Political Activity
Sepanjang tahun 2015, Bank telah menyelenggarakan
In 2015, BKE has held various corporate social responsibility
kegiatan corporate social responsibility (CSR) untuk
(CSR) activities to build and realize Bank Kesejahteraan’s
membangun dan mewujudkan komitmen Bank
commitment in providing added-value and sustainable
Kesejahteraan dalam memberikan nilai tambah dan
benefit for every stakeholders from Bank’s business process.
manfaat yang sustainable bagi setiap pemangku
Meanwhile, every social activities done over the year are
kepentingan atas proses bisnis Bank. Namun demikian,
excluding donation or fund allocation for political activities.
seluruh kegiatan sosial yang dilakukan sepanjang tahun tidak termasuk dalam kegiatan politik sehingga Bank Kesejahteraan tidak memberikan atau mengalokasikan dana untuk kegiatan politik.
310
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
311
INFORMASI pERUSAHAAN company INFORMATION
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Tasripin Mastar
Komisaris Utama/President Commissioner Lahir di Lampung Barat, pada bulan Desember 1935. Memperoleh gelar Sarjana Muda dari Universitas Negeri Sriwijaya, Palembang tahun 1963. Meniti karir di bidang pendidikan dan masih aktif di dalam lingkungan koperasi sejak tahun 1975 di Koperasi INPRASARLUB, aktif di Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) DKI Jakarta sejak tahun 1977, aktif di Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) sejak tahun 2001, serta aktif di Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) sejak tahun 1999 sampai dengan saat ini. Diangkat sebagai Komisaris Utama Bank Kesejahteraan pada RUPS tanggal 12 Maret 2014. Born in West Lampung, December 1935. Obtained Junior Bachelor Degree (Baccalaureate) from Universitas Negeri Sriwijaya, Palembang in 1963. Developing career in education sector and is currently active in Koperasi sector since 1975 in Koperasi INPRASARLUB, also active in Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) DKI Jakarta since 1977, active in Indonesian Koperasi Board (DEKOPIN) since 2001, and active in Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) since 1999 until now. Appointed as President Commissioner of Bank Kesejahteraan in GMS on March 12, 2014.
314
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
Taufik Hidayat*
Komisaris/Commissioner Lahir di Salatiga, pada bulan Desember 1960. Memperoleh gelar Master di The University of Queensland, Australia tahun 1990, dan saat ini sebagai kandidat program Doktoral di Universitas Padjajaran, Bandung. Meniti karir di PT Taspen (Persero) sejak tahun 1999-2002 sebagai Manajer Humas, tahun 2002-2005 sebagai Manajer Analis Investasi, tahun 2005-2006 sebagai Wakil Kepala Kantor Cabang Utama Bandung, tahun 2006-2007 sebagai Kepala Kantor Cabang Utama Bandung, tahun 2007-2008 sebagai Manajer Investasi, dan terakhir sebagai Direktur Investasi tahun 2008-2013. Selain aktif berkarir di PT Taspen (Persero), tahun 2013 sampai dengan saat ini masih menjabat sebagai Komisaris di PT PEFINDO. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan pada RUPS tanggal 12 Maret 2014. Born in Salatiga, December 1960. Obtained Master Degree from The University of Queensland, Australia in 1990, and currently holds status as Doctoral Program Candidate in Universitas Padjajaran, Bandung. Developing his career in PT Taspen (Persero) since 1999-2002 as Public Relation Manager, in 2002-2005 as Investment Analyst Manager, in 2005-2006 as Deputy of Bandung Main Branch Office, in 2006-2007 as Bandung Main Branch Head, in 2007-2008 as Investment Manager, and latest as Investment Director in 2008-2013. Besides his career in PT Taspen (Persero), from 2013 until now, He serves as Commissioner in PT PEFINDO. Appointed as Commissioner of Bank Kesejahteraan in GMS on March 12, 2014. *Masa jabatan berkahir pada triwulan IV 2015 • Serving period will be ended at 4th quarter of 2015
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
315
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
I Nyoman Sidia
Komisaris Independen/Independent Commissioner Warga negara Indonesia. Lahir di Singaraja, Bali pada tanggal 25 Juli 1956. Telah menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali pada tahun 1989 dan menyelesaikan Magister Manajemen dari Program Pascasarjana Magister Manajemen Jurusan Keuangan Universitas Krisnadwipayana di Jakarta pada tahun 2005. Meniti karir sebagai Pegawai Tata Usaha di Kantor Bank Indonesia Denpasar tahun 1981, kemudian melanjutkan karirnya sebagai Pemeriksa/ Pengawas di Bank Indonesia Jakarta sejak tahun 1992-1998, aktif sebagai Pengawas Bank yang di tempatkan di Kantor Pusat Bank Danamon Jakarta tahun 2000-2003, kemudian berkarir sebagai Pengawas Bank Senior yang ditempatkan di Kantor Pusat Bank Negara Indonesia 1946 Jakarta pada tahun 2003 – 2005, dan terakhir menjabat sebagai Pengawas Bank Madya (Asisten Direktur) di Direktorat Pengawasan Bank 3 Bank Indonesia Jakarta pada tahun 2006–2009. Selanjutnya, berkarir sebagai Anggota Komite Audit pada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta sejak Januari–Nopember 2011 sekaligus sebagai Anggota Komite Audit PT.Bank Pembangunan Daerah (BPD Bali) Denpasar pada bulan Juli–Nopember 2011. Pada sejak bulan Nopember 2011-November 2013 dipercaya sebagai Pemimpin Divisi Audit Intern PT.Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta. Pada RUPS tanggal 12 Maret 2014 diangkat sebagi sebagai Komisaris Independen untuk masa jabatan 2014-2019. Indonesian citizen. Born in Singaraja, Bali on July 25, 1956. Graduated Bachelor Degree from Faculty of Economics, Universitas Udayana Bali in 1989 and Master Degree of Management from Postgraduate Program, Master of management majoring Finance Studies, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta in 2005. Developing career as Administration Staff in Bank Indonesia, Denpasar Office in 1981 and continued his career as Auditor/Supervisor in Bank Indonesia, Jakarta since 1992-1998, actively serving as Bank’s Audit placed in Head Office of Bank Danamon Jakarta in 2000-2003, and continued his career as Senior Bank Audit placed in Head Office of Bank Negara Indonesia 1946 Jakarta in 2003–2005, with the latest position as Middle Bank Auditor (Assistant of Director) at Bank Audit 3 Directorate, Bank Indonesia Jakarta in 2006–2009. He was further appointed as Member of Audit Committee in PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta since January–November 2011 also as Member of Audit Committee in PT Bank Pembangunan Daerah (BPD Bali) Denpasar in July–November 2011. Since November 2011-November 2013, He was appointed as Head of Internal Audit Division in PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta. In GMS on March 12, 2014, He was elected as Independent Commissioner for 2014–2019 tenure.
316
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
Mahyuddin Ramli
Komisaris Independen/Independent Commissioner Lahir di Padang, Sumatera Barat pada bulan Desember 1953. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas, Padang tahun 1979, dan Master of Business Administration dari University of Denver tahun 1994. Gelar PhD dalam Manajemen Keuangan diperoleh dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2005. Meniti karir di Bank Mandiri sejak tahun 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Regional Manager dan selanjutnya berkarir di Bank Ekspor Impor Indonesia tahun 1981–1999 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Medan. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan Juni 2007 hingga sekarang. Born in Padang, West Sumatera Barat in December 1953. Obtained Bachelor Degree of Economy from Universitas Andalas, Padang in 1979 and Master of Business Administration from University of Denver in 1994. PhD Degree in Finance Management from Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 2005. Developing his career in Bank Mandiri since 1999 with the latest position as Regional Manager and continued his career at Bank Ekspor Impor Indonesia in 1981 – 1999 with latest position as Deputy of Medan Branch. Appointed as Commissioner of Bank Kesejahteraan since june 2007 until now.
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
317
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
PROFIL Direksi PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
Sasmaya Tuhuleley
Direktur Utama/President Director Lahir di Bula, Maluku tahun 1964, Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia Jakarta tahun 1989, dan Pasca Sarjana dari Asian Institute of Mangement, Manila tahun 1996. Mengawali karir di PT BTN (Persero) pada Desk Kredit Umum tahun 1991, kemudian tahun 1996 bergabung di Biro Penelitian dan Pengembangan. Tahun 1997 menjabat sebagai Kepala Seksi Divisi Penelitian dan Perencanaan, kemudian tahun 1998 diangkat sebagai Kepala Seksi Divisi Pengelolaan Kredit. Pada tahun 1999 menjabat sebagai Kepala Seksi Divisi Restuktur dan Penyelesaian Kredit, kemudian tahun 2002 diangkat sebagai Kepala Cabang Pembantu Pluit dan Kantor Cabang Harmoni. Tahun 2006 menjabat sebagai Kepala Bagian Divisi Penelitian dan Perencanaan, kemudian tahun 2008 melanjutkan karir sebagai Koordinator Change Management Office di Divisi Penelitian dan Perencanaan. Kemudian pada tahun 2010 diangkat sebagai Koordinator Change Management Office di Change Management Office Kantor Pusat. Selanjutnya pada tahun 2012 menduduki jabatan sebagai Kepala Cabang di Semarang dan melanjutkan sebagai Vice President di Divisi Planning & Performance Management dan dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President pada Strategic & Performance Management pada tahun 2013. Pada RUPS Luar Biasa tanggal 10 Desember 2014 diangkat sebagai Direktur Utama untuk masa jabatan 2014-2019. Born in Bula, Maluku in 1964, Bachelor of Law from Universitas Indonesia Jakarta in 1989 and Post Graduate from Asian Institute of Management, Manila in 1996. Starting his career in PT BTN (Persero) at General Credit Desk in 1991, and joined with Research and Development Bureau in 1996. He served as Head of Research and Development Division in 1997 and appointed as head of Credit Management Section in 1998. In 1999, He served as Head of Credit Restructuring and Settlement Division and appointed as Head of Pluit Supporting branch Head and Harmoni Branch Head in 2002. In 2006, He was appointed as Head of Research and Development Division and continued his career as Coordinator of Change Management Office in 2008 at Research and Development Division. In 2010, He was elected as Coordinator of Change Management Office at Change Management Office, Headquarter and in 2012 served as Branch Head in Semarang and continued to be appointed as Vice President in Planning & Performance Management Division with the latest position as Senior Vice President at Strategic & Performance Management in 2013. On Extraordinary GMS on December 10, 2014, He was appointed as President Director for 2014–2019 tenure and currently awaits for Fit and Proper Test result from OJK.
318
laporan tahunan 2015 annual report
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
Wahju Hidajat
Direktur/Director
Lahir di Jakarta tahun 1960, Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Jakarta tahun 1985, Pasca Sarjana Magister Hukum Bisnis Universitas Gajah Mada tahun 2007. Memperoleh gelar profesi CWM (Certified Wealth Management) dari Magister Manajemen UGM tahun 2010. Tahun 1987 bekerja di Lembaga Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), kemudian bergabung dengan Bank Kesejahteraan yang didirikan oleh IKP-RI pada tahun 1992 sebagai Account Officer (AO). Tahun 1993 diangkat sebagai Kepala Bagian Kredit, dan tahun 1997 dipromosikan menjadi Kepala Kelompok Penyelesaian Kredit Bermasalah hingga tahun 2002. Selanjutnya tahun 2002 diangkat sebagai Kepala Divisi Treasury dan Pemasaran Dana hingga tahun 2007, diangkat sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan sampai tahun 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan 2009 – 2014 dan kembali diangkat sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan 2014-2019 pada RUPS tanggal 12 Maret 2014 . Born in Jakarta, 1960, Bachelor Degree of Economics from Universitas Kristen Indonesia Jakarta in 1985, Master Degree of Business law from Universitas Gajah Mada in 2007. Obtained (Certified Wealth Management) Professional Certification from Master Degree of Management, UGM in 2010. In 1987, he worked in Credit Business Unit at Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), and joined with Bank Kesejahteraan established by IKP-RI in 1992 as Account Officer (AO). In 1993, He was appointed as Head of Credit Division and promoted as Head of Non-Performing Loan Settlement Division in 1997 until 2002. Further in 2002, He was appointed as Head of Treasury and Fund Marketing Division to 2007 and appointed as Fund and Services Director for period until 2009. In GMS on April 15, 2009, He was elected as Fund and Services Director for 2009–2014 tenure and reappointed as Fund and Services Director for 2014–2019 tenure in GMS on March 12, 2014.
laporan tahunan 2015 annual report
319
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
Dhini Laswita
Direktur/Director
Lahir di Jakarta tahun 1960, Sarjana Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta tahun 1986. Bekerja di Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) tahun 1987, kemudian bergabung dengan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi tahun 1991 dengan jabatan terakhir sebagai Pemimpin Divisi SDM. Pada RUPS tanggal 12 Maret 2014 diangkat sebagi sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko untuk masa jabatan 2014-2019. Born in Jakarta, 1960, Bachelor Degree of Law, Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta in 1986. Worked at Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) in 1987, and joined with PT Bank Kesejahteraan Ekonomi in 1991 with the latest position as Head of Human Capital Division. In GMS on March 12, 2014, He was reappointed as Compliance and Risk Management Director for 2014–2019 tenure.
320
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
PROFIL PEMIMPIN DIVISI AUDIT INTERN PROFILE OF INTERNAL AUDIT DIVISION HEAD
ANJAR PRATIKNO Warga negara Indonesia. Lahir di Cilacap, Jawa Tengah pada tanggal 30 Mei 1965. Telah menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka pada tahun 2001.
Indonesian citizen. Born in Cilacap, Central Java on May 30,
Kursus Pengembangan Kompetensi : •• Kursus Accounting di LPPM. •• Pendidikan Pemimpin Cabang di LPPI (angkatan 138 tahun 2003). •• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1, 2 dan 3, Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR). •• Pelatihan Penerapan Good Corporate Governance, Naga Mandiri Consultant. •• Sertifikasi pemahaman Dasar-Dasar Syariah, Karim Business Consulting. •• Pelatihan Pencegahan Fraud (Anti Fraud). •• Pelatihan Teknik Audit Investigasi dan Audit Forensik.
Competency Development Course: • Accounting Course at LPPM. • Branch Head Training at LPPI (Batch 138 of 2013). • Level 1, 2 and 3 Risk Management Certification, Risk Management Certification Board (BSMR). • Good Corporate Governance Implementation Training, Naga Mandiri Consultant. • Understanding Syariah Principles Certification, Karim Business Consulting. • Anti-Fraud Prevention Training. • Investigation and Forensic Audit Method Training.
Pengalaman Kerja di Bank : •• Petugas Kliring pada Seksi Sundries BKE (Februari 1992 s/d Mei 1996). •• Kepala Seksi (Koordinator) Administrasi Pinjaman BKE (Juni 1996 s/d Juli 1999). •• Kepala Seksi (Koordinator) Administrasi Pembukuan BKE (Agustus 1999 s/d Oktober 2000). •• Pjs Kepala Bidang Rekonsiliasi & Administrasi Kredit BKE (November 2000 s/d Februari 2001) •• Kepala Bidang Rekonsiliasi & Administrasi Kredit BKE (Maret 2001 s/d Oktober 2002). •• Pemimpin Kantor Pusat Operasional (KPO) BKE (November 2002 s/d Oktober 2003). •• Pemimpin Kantor Cabang BKE-Surabaya (November 2003 S/D Januari 2011). •• Pemimpin Divisi Operasi BKE (Februari 2011 s/d April 2014). •• Berdasarkan SK Direksi BKE No.21/2014/SK-SDM tanggal 12 Maret 2014, effektive sejak serah terima jabatan (April 2014) menjadi Pemimpin Divisi Audit BKE sampai sekarang.
Career History in Bank: • Clearing Staff at Sundries Section, BKE (February 1992 to May 1996). • Loan Administration Section Head (Coordinator), BKE (June 1996 to July 1999). • Administration Section Head (Coordinator), BKE (August 1999 to October 2000). • Acting as Head of Credit Reconciliation and Administration Division, BKE (November 2000 to February 2001). • Head of Credit Reconciliation and Administration Division, BKE (March 2001 to October 2002). • Head of Head Office Operational Kantor (KPO) BKE (November 2002 to October 2003). • Head of BKE Branch Office – Surabaya (November 2003 to January 2011). • Head of Operation Division, BKE (February 2011 to April 2014). • According to BKE Board of Directors Decree No. 21/2014/ SK-SDM dated March 12, 2014, effective since inauguration ceremony (April 2014) he was appointed as Head of Audit Division in BKE until now.
1965. Graduated from bachelor Degree, Faculty of Economics, Universitas Terbuka in 2001.
laporan tahunan 2015 annual report
321
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
|
|
|
Dodi Bursman
Anjar Pratikno
Zulfikar Chainar
Divisi Kredit Komersil Commercial Loan Division
Divisi Audit Audit Division
Divisi Perencanaan Planning Division
322
|
|
|
Vijay Balu
Brazano R. Hakim
Widyo Hapsoro
Divisi Pengendalian Kredit Credit Controlling Division
Divisi Operasi Operation Division
Divisi Sumber Daya Manusia Human Resources Division
laporan tahunan 2015 annual report
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
|
|
|
Aji Pamungkas
Evangelina Sintawati
Boyke Lesmana
Divisi Teknologi Technology Division
Divisi Pemasaran Dana Retail Retail Fund Marketing Division
Divisi Kredit Konsumer Commercial Loan Division
|
|
|
Setiawan Harsono
Agha Rifqi Maududi
Yoga Permana Haris
Divisi Dana Lembaga dan Treasury Institutional Fund and Treasury Division
Divisi Management Office Management Office Division
Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division
laporan tahunan 2015 annual report
323
INFORMASI PERUSAHAAN company INFORMATION
STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, DAN PEMIMPIN DIVISI COMPOSITION of the BOARD OF COMMISSIONERS, BOARD OF DIRECTORS AND DIVISION HEAD SUSUNAN DEWAN KOMISARIS Board of commissioner composition Komisaris Utama President Commissioner
Tasripin Mastar
Komisaris Commissioner
Taufik Hidayat
Komisaris Independen Independent Commissioner
Mahyuddin Ramli
Komisaris Independen Independent Commissioner
I Nyoman Sidia
SUSUNAN DIREKSI Board of DIRECTOR composition Director Utama President Director
Sasmaya Tuhuleley
Direktur Bisnis & Operasi Business & Operation Director
Wahju Hidajat
Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Compliance & Risk Management Director
Dhini Laswita
SUSUNAN PEMIMPIN DIVISI HEAD DIVISION COMPOSITION Divisi Audit Audit Division
Anjar Pratikno
Divisi Pemasaran Dana Retail
Evangelina Sintawati
Retail Fund Marketing Division Divisi Dana Lembaga dan Treasury
Setiawan Harsono
Institutional Fund and Treasury Division Divisi Kredit Komersil
Dodi Bursman
Commercial Loan Division Divisi Kredit Konsumer
Boyke Lesmana
Commercial Loan Division Divisi Pengendalian Kredit
Vijay Balu
Credit Controlling Division
324
Divisi Perencanaan Planning Division
Zulfikar Chainar
Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division
Yoga Permana Haris
Divisi Sumber Daya Manusia Human Resources Division
Widyo Hapsoro
Divisi Teknologi Technology Division
Aji Pamungkas
Divisi Operasi Operation Division
Brazano R. Hakim
Project Management Office Management Office Division
Agha Rifqi Maududi
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
325
326
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
LAPORAN Keuangan 2015 2015 financial report
bank kesejahteraan laporan tahunan 2015 annual report
327
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
31 Desember 2015 Financial Statements and Independent Auditors’ Report PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
December 31, 2015
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi
Directors’ Statement Lettter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan
Financial Statements
Laporan Posisi Keuangan
1-2
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3-4
Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7-126
Notes to the Financial Statement
gi R3i$,hteraan
BOARD OF DIRECTORS' STATEMENT DIREKSI REGARDING TENTANG THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN STATEMENTS KEUANGAN DECEMBER 31,2015 3I DESEMBER 2OI5 DANUNTUKTAHUNYANGBERAKHIRPADA ANDFORTHEYEARTHENENDED SURAT PERNYATAAN
TANGGAL TERSEBUT PT BANK KESEJAHTERAAN
EKONOMI
We, the undersigned:
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1.
Sasmaya Tuhuleley, S.H.,
Nama
MBM
Gedung IKP-zu,
Alamat kantor
Jl. R.P. Soeroso No.
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
1. Name Office address
2l
Jakarta 10330
(021) 3100422;3100448 Direktur Utama
Jabatan
2.
Wahju Hidajat, SE., M.Hum Gedung IKP-zu, Jl. R.P. Soeroso No. 2l Jakarta 10330
Nama
Alamat kantor
Telephone
Title
2.
Name
Of/ice address
(021) 3t00422;3t00448 President Director Wahju Hidajat, SE., M.Hum Gedung IKP-N, Jl. R.P. Soeroso No. 2l Jakarta I 03 30
Alamat domisili: Kompleks DKI Blok Q-9 RT 007/RW 04, Joglo Kembangan, Jakarta Barat
Residential qddress
Nomor telepon: (021)
Telephone
(021) 3100422;3100448
Title
Director
Jabatan
menyatakan bahwa
3
100422;
3I
00448
: Direktur
:
bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan
L Kami
Ekonomi; 2.
: Gedung IKP-N, Jl. R.P. Soeroso No. 2l Jakarta 10330
Residential qddress : Jl. KH. Mas Mansyur No. 86-22 RT 002/RW 0I6, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakqrta Pusat.
Alamat domisili : Jl. KH. Mas Mansyur No. 86-22 RT 002/RW 016, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Nomor telepon
: Sasmaya Tuhuleley, 5,H., MBM
declare that :
l. We are
responsible .[o, the preparation and presentation of financial stqtements of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi;
Laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Kompleks DKI BlokQ-9 RT 007/RW 04, Joglo Kembangan, Jakarta B arat
Indonesia;
2. ThefinancialstatementsoflhePTBqnkKeseiahleraan Ekonomi have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting ]tandards;
/uL
///
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi - Kantor Pusat Gedung IKP-RI, Jl. R.P. Soeroso No.21 Jakarta 10330 - lndonesia Tel : 62 21 31 00448, 62 21 3100422, Fax : 62 21 31O297O Email :
[email protected] - website: www.bankkesejahteraan.co.id
gi R8l$,hteraan 3. a.
3, a. All informalion in
Semua informasi dalam laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi telah dimuat secara lengkap dan benar;
financial slatemenls of the PT
b. The financial
statements of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi do nol conlain any incorrect informalion or material facts, nor do they omit any information or
b. Laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau
material facts;
fakta material;
4. Kami
the
Bank Kesejahteraan Ekonomi have been disclosed in a complete and truthful manner;
bertanggung
jawab atas sistem
4.
pengendalian
intemal dalam PT Bank Kesejahteraan Ekonomi.
We are responsible
for
the PT Bank Kesejahteraan
Ekonomi inlernal conlrol system.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This slalement has been made trulhfully.
Atas nama dan mewakili Direksi / For and on behalf of the Board of Directors Jakarta, 18 F
Tuh Direktur Utama/
P r es i de
nt
i
201-61 February I 8, 20 I
6
ff
{
\l
+IENDRAWINATA TDDY SIDDHARTA €d TANZIL
KRESTON
A member of Kreston International I A global network of independent accounting firms
No.
Registered Public Accountants License No. 820/KM.7/ 2OL4
: 010/04llslllll6 Laporan Auditor Independen Independent Auditors' Report
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
The Shareholders, Board of Commksioners and
Directors PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Bunk Kesejahleraan Ekonomi
Kami telah
mengaudit laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 3 I Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir
We hove audited the
accompanying financial
stotements of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, which
comprise the statements of financial position as
pada tanggal tersebut dan suatu ikhtisar kebijakan
ended and
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan
Management's responsibility
keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas
pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecuransan maupun kesalahan. Tanggung jawab Auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
pengungkapan dalam laporan keuangan. prosedur yang
dipilih
bergantung
pada pertimbangan
auditor,
termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian
material dalam laporan keuangan,
baik yang
a
summary
ststements
of
significant accounting
for the
financial
is responsible for the preparation and of these financial statements in fair accordance with Indonesian Finqncial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the Management
presentation
preparation offinancial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Auditor's responsibility Our responsibility is to qcpress an opinion on these financial stqtements based on our audit. I(e conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standqrds require thqt we comply with ethical requirements and plan and perforn the audit to obtain reasonable ossurance about whether the financial stqtements are free from m at er i al
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
of
December 31, 2015, and the statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows for the year then
mi s s t at e m e nt.
An audit involves performing procedures to
obtain
audit evidence about the qmounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors' judgment, including rhe assessment of the risks of material misstatement of the
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
financial stqtements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang
fair presentation of theJinqnciql statements in order to design audit procedures thqt are appropriate in the circumstances, but notfor the purpose ofexpressing an
melakukan penilaian
Jl
N4ayjend.
risiko tersebut, auditor
sungkono, Darmo Park ll Blok llll19. surabaya 60225. Indonesia
.
internal control relevant to the entity,s preparation and
Tet.:62-31 567 777g
,
Fax.:62-31 563 1847
www. kreston-i ndonesia.co. id
.
E-mait:
[email protected]
.g
^l
I
+{ENDRAWINATA TDDY SIDDHARTA A TANZIL
KRESTON
A member of Kreston International I A globa I network of independent accounting firms
Halaman 2 PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Pages 2
PT Bank Kesejahteraan ekonomi
tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk
tujuan menyatakan opini atas
keefektivitasan
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi
akuntansi yang dibuat oleh manajemen,
serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
opinion on the efectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well qs evaluating the overall presentqtion of the financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
sfficient and appropriqte to provide a
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja
In our opinion, the accompanyingfinancial stqtements present fairly, in all material respects, the financial
keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
l|te believe that the audit evidence we hqve obtained is audit opinion.
basis
for
our
position of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi as of December 31, 2015, and itsfinancial performance and its cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
HENDRAWINATA ED
No. Ijin AP.0864 (License No. AP.0864)
l8 Pebruari 2016lFebruary 18,2016 *lS/WDS/Adp
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2014/ Catatan/ Notes
ASET Kas
2c,5
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember 2013/
December 31, 2015
December 31, 2 0 1 4*)
January 1, 2014/ December 31, 2013 *)
7.192.826.150
5.140.454.800
5.482.766.300
ASSETS Cash
Giro pada Bank Indonesia
2c,d,e,6
133.648.582.219
188.976.438.379
208.134.442.975
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2c,d,e,7
6.134.847.172
13.037.093.905
6.597.117.246
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2c,d,f,8 224.886.304.203
150.180.007.568
348.865.047.971
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
2,c,d,g -
-
92.588.005.829
Securities purchased under resale agreements
Efek-efek
2c,d,h,9
291.908.723.001
201.869.836.506
232.500.821.200
Marketable securities
7.149.374.653 1.696.782.066.282
5.656.994.092 1.987.076.090.641
2.767.892.122 2.109.743.899.598
(32.410.073.150) 1.671.521.367.785
(90.260.937.099) 1.902.472.147.634
(42.581.572.664) 2.069.930.219.056
Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
2c,d,i,aa,10, 33
Pendapatan yang masih akan diterima
2c,11
Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp15.787.365.164 (2014: Rp13.605.680.447) (2013: Rp12.613.328.444)
2j,l,12
Aset takberwujud Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp5.023.285.048 (2014: Rp4.007.412.499) (2013: Rp3.314.735.289)
2k,l,13
Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain
13.600.802.158
11.010.298.877
9.924.800.523
Loans Related parties Third parties Less: Allowance for impairment losses
17.016.532.805
Accrued income
10.835.220.339
Fixed assets Net of accumulated depreciation of Rp15,787,365,164 (2014: Rp13,605,680,447) (2013: Rp12,613,328,444)
4.435.852.088
2.268.801.672
1.776.964.602
Intangible assets Net of accumulated amortization of Rp5,023,285,048 (2014: Rp4,007,412,499) (2013: Rp3,314,735,289)
2y,18d
9.937.910.327
11.381.267.122
2.973.273.282
Deferred tax assets - net
2c,m,x,aa,14,33
22.733.510.432
25.706.218.251
29.619.295.105
Other assets
2.395.577.125.718
2.524.557.868.518
3.026.319.706.710
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
*)
12.166.903.464
Placements with Bank Indonesia and other banks
*)
Disajikan kembali, lihat Catatan 4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
As restated, refer to Note 4
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2014/ Catatan/ Notes
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember 2013/
December 31, 2015
December 31, 2 0 1 4*)
January 1, 2014/ December 31, 2013 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga
LIABILITIES AND EQUITY
2c,n,15
2.558.638.144
691.218.452
796.851.608
13.051.166.846 1.871.740.863.044 1.884.792.029.890
177.809.028.687 1.992.220.089.282 2.170.029.117.969
92.732.517.417 2.355.094.768.125 2.447.827.285.542
LIABILITIES Liabilities immediately payable Deposits from customers Related parties Third parties
2c,o,aa,16,33
Simpanan dari bank lain
2c,p,17
141.205.285.942
Utang pajak
2y,18a
3.152.364.437
5.030.920.535
7.122.089.550
Taxes payable
-
-
15.124.000
Borrowings
40.060.682.148
25.156.104.012
28.790.425.452
Other liabilities
-
14.000.000.000
14.000.000.000
Subordinated loans
2.071.769.000.561
2.214.907.360.968
2.726.551.776.152
TOTAL LIABILITIES
Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
2c,q 2c,z,19,31 2c,r,aa,20,33
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar: Seri A: 2 saham dengan nominal Rp10.000 per saham Seri B: 79.999.998 saham dengan nilai nominal Rp10.000 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh: Seri A: 2 saham Seri B: 27.812.947 (2014: 27.812.947) saham (2013: 19.736.490) saham Tambahan modal disetor Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan
2s,21
278.129.490.000
278.129.490.000
197.364.920.000
22
18.703.774.035
18.703.774.035
22.565.395.635
Additional paid-in capital
2w, 9d
(114.628.953)
(60.049.876)
(40.688.255)
Unrealized losses on availablefor-sale marketable securities net of deferred tax Losses remeasurement of defined benefit plans - net of deferred tax
(5.519.543.142)
(5.429.197.871)
(4.040.278.159)
37.375.024.894 (4.765.991.677) 32.609.033.217
37.375.024.894 (19.068.533.632) 18.306.491.262
35.193.277.508 48.725.303.829 83.918.581.337
323.808.125.157 2.395.577.125.718
309.650.507.550 2.524.557.868.518
299.767.930.558 3.026.319.706.710
Retained earnings Appropriated Unappropriated
2t,23
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*)
Deposits from other banks
228.000.000.000
EQUITY Share capital Authorized capital: Serie A: 2 shares with par value Rp10,000 per share Serie B: 79,999,998 shares with par value Rp10,000 per share Issued and fully paid capital: Serie A: 2 shares Serie B: 27,812,947 (2014: 27,812,947) shares (2013: 19,736,490) shares
Kerugian pengukuran kembali program imbalan pasti - setelah pajak tangguhan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
-
-
TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*)
Disajikan kembali, lihat Catatan 4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
As restated, refer to Note 4
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the years ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Catatan/ Notes
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Pendapatan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Pendapatan provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya Keuntungan atas penjualan efek-efek - bersih Beban operasional lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Penyisihan atas penurunan nilai aset keuangan Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Jumlah beban operasional lainnya LABA (RUGI) OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL Pendapatan non-operasional Beban non-operasional PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL - BERSIH LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Year ended December 31, 2015 2 0 1 4 *)
2u,v,aa,24,33
308.499.829.403
377.945.537.595
2u,v,aa,25,33
(176.795.399.437) 131.704.429.966
(248.077.043.613) 129.868.493.982
2i
227.029.442
241.944.459
2v
91.655.740 2.739.347.804 3.058.032.986
119.375.369 846.310.397 1.207.630.225
-
96.271.289
2x,aa,26,33 2z,aa,27,33
(46.333.006.572) (48.122.518.057)
(51.951.682.436) (40.490.908.676)
2d,28
(15.430.137.802)
(55.132.190.036)
2j,k,12,13
(3.674.156.594) (113.559.819.025) 21.202.643.927
(2.940.326.389) (150.515.107.537) (19.342.712.041)
29
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2y,18b Kini Tangguhan MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN - BERSIH LABA (RUGI) BERSIH
569.115.157 (976.512.717)
1.034.001.640 (832.495.581)
(407.397.560)
201.506.059
20.795.246.367
(19.141.205.982)
(5.001.039.500) (1.491.664.912)
(7.712.910.750) 7.938.566.729
(6.492.704.412) 14.302.541.955
3
225.655.979 (18.915.550.003)
INCOME AND EXPENSES FROM OPERATIONS Interest income Interest expense Net interest income Other operating income Collection of loans previously written-off Fees and commissions other than from loans Others Total other operating income Gain on sale of marketable securities - net Other operating expenses General and administrative Personnel Allowance for impairment losses on financial assets Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Total other operating expenses INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) Non-operating income Non-operating expenses NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) - NET NET INCOME (LOSS)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the years ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Catatan/ Notes
Penghasilan komprehensif lain: Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait dengan komponen penghasilan komprehensif lainnya
Other comprehensive income: Items that will be reclassified subsequently to profit or loss:
2w, 9d
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Pajak penghasilan terkait dengan komponen penghasilan komprehensif lainnya Kerugian komprehensif lain setelah pajak Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
*)
Year ended December 31, 2015 2 0 1 4 *)
(72.772.103)
(25.815.495)
18.193.026
6.453.874
(120.460.362)
2ab,39
(1.851.892.950)
30.115.091
462.973.238
(144.924.348)
(1.408.281.333)
14.157.617.607
(20.323.831.336)
514
(936)
Unrealized losses on available-for-sale marketable securities Income tax relating to component of other comprehensive income Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement on defined benefit plans Income tax relating to component of other comprehensive income Other comprehensive loss net of tax Total comprehensive income (loss) for the year BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE
*)
Disajikan kembali, lihat Catatan 4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
As restated, refer to Note 4
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual setelah pajak tangguhan/
Tambahan modal disetor/ Modal ditempatkan dan disetor penuh/
Additional paid-in capital Modal disetor Agio saham/
lainnya/
Unrealized losses on available-for-sale
Catatan /
Issued and fully
Premium on
Other
marketable securities -
Notes
paid capital
share capital
paid-in capital
net of deferred tax
Saldo 31 Desember 2013
197.364.920.000
15.846.624.035
6.718.771.600
-
-
-
Saldo per 1 Januari 2014 setelah penerapan PSAK 24 (revisi 2013)
197.364.920.000
15.846.624.035
6.718.771.600
Pembagian laba: Dividen saham 2ac,23 Dividen tunai 2ac,23 Cadangan umum 2ac,23 Setoran modal 21,22 Rugi komprehensif untuk tahun berjalan 2w,z,9d,31 Saldo 31 Desember 2014
23.621.720.000 57.142.850.000 278.129.490.000
2.857.150.000 18.703.774.035
(6.718.771.600) -
Laba komprehensif untuk tahun berjalan Saldo 31 Desember 2015
278.129.490.000
18.703.774.035
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (revisi 2013)
*)
-
Kerugian pengukuran kembali program imbalan pasti net/Losses remeasurement of defined benefit plans -net
(40.688.255)
-
-
Saldo laba/Retained earnings Telah ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated
Unappropriated
35.193.277.508
Jumlah ekuitas/ Total equity
48.878.287.458
303.961.192.346
Adjustment of implement of PSAK 24 (revised 2013) Balance as of January 1, 2014 after implement of PSAK 24 (revised 2013)
(4.040.278.159)
-
(40.688.255)
(4.040.278.159)
35.193.277.508
48.725.303.829
299.767.930.558
(19.361.621) (60.049.876)
(1.388.919.712) (5.429.197.871)
2.181.747.386 37.375.024.894
(23.621.720.000) (23.074.820.072) (2.181.747.386) (18.915.550.003) (19.068.533.632)
(23.074.820.072) 53.281.228.400 (20.323.831.336) 309.650.507.550
Distribution of net income: Share dividend Cash dividend General reserve Paid-in capital Comprehensive loss for the year Balance as of December 31, 2014
(54.579.077) (114.628.953)
(90.345.271) (5.519.543.142)
37.375.024.894
14.302.541.955 (4.765.991.677)
14.157.617.607 323.808.125.157
Comprehensive income for the year Balance as of December 31, 2015
(152.983.629)
(4.193.261.788)
Balance as of December 31, 2013
*)
Disajikan kembali, lihat Catatan 4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
As restated, refer to Note 4
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember/ Catatan/ Notes
Year Ended December 31, 2015 2014
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga Penerimaan pendapatan operasional lainnya Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban tenaga kerja Penerimaan pendapatan non-operasional Pembayaran beban non-operasional Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi (Kenaikan) penurunan dalam aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia (jatuh tempo lebih dari 3 bulan) Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Kenaikan) penurunan efek-efek yang tersedia untuk dijual Pembelian aset tetap Pembelian aset takberwujud Hasil penjualan aset tetap Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman yang diterima Pembayaran pinjaman subordinasi Setoran modal yang tidak disetujui Setoran modal Pembayaran dividen tunai Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah kas dan setara kas
309.823.840.594
381.264.693.904
(179.942.958.804)
(247.915.580.056)
3.058.032.986
1.330.895.515
(39.282.080.442) (45.953.006.986) 453.332.070 (976.512.717) (5.363.015.750)
(50.061.178.588) (48.517.633.001) 400.691.850 (828.369.699) (2.281.588.000)
41.817.630.951
33.391.931.925
-
14.962.819
215.520.642.047 418.098.524
92.572.841.623 112.659.677.182 (8.474.943.702)
1.867.419.692 (285.237.088.079) 141.205.285.942 11.062.370.025
(105.633.156) (275.991.115.242) (228.000.000.000) 3.584.174.119
126.654.359.102
(270.348.104.432)
(91.304.000.000) (3.718.835.723) (3.221.948.287) 118.990.000
30.304.000.000 (1.343.244.456) (1.184.514.280) 635.199.000
(98.125.794.010)
28.411.440.264
(14.000.000.000) -
(15.124.000) (6.718.771.600) 60.000.000.000 (23.074.820.072)
(14.000.000.000)
30.191.284.328
14.528.565.092 357.333.994.652
(211.745.379.840) 569.079.374.492
371.862.559.744
357.333.994.652
5 6 7
7.192.826.150 133.648.582.219 6.134.847.172
5.140.454.800 188.976.438.379 13.037.093.905
8
224.886.304.203
150.180.007.568
371.862.559.744
357.333.994.652
0,00048828125
0
12 13 12
22 23
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Interest, fees and commissions received Interest paid Other operating income received General and administrative expenses paid Personnel expenses paid Non-operating income received Non-operating expenses paid Income tax paid Cash received before changes in operating assets and liabilities (Increase) decrease in operating assets Placements with Bank Indonesia (matures more than 3 months) Securities purchased under resale agreements Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Other liabilities Net cash provided by (used in) investing activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (Increase) decrease in marketable securities available-for-sale Acquisitions of fixed assets Acquisitions of intangible assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash provided by investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of borrowings Payment of subordinated loans Not approved paid-in capital Paid in capital Payments of cash dividend Net cash provided by (used in) financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS beginning of year Cash and cash equivalents at end of year Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of 3 months or less from acquisition date Total cash and cash equivalents
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL INFORMATION
1. INFORMASI UMUM a.
b.
a.
Pendirian dan Informasi Umum Bank PT Bank Kesejahteraan Ekonomi ("Bank") didirikan pada tanggal 4 Oktober 1991 berdasarkan akta notaris No.37 dari Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., notaris di Jakarta, yang kemudian diubah dengan akta No.122 tanggal 20 Nopember 1991 dari notaris yang sama. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 27 Nopember 1991 melalui Surat Keputusan No.C27107 HT.01.01.Th91 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.528 Tambahan No.11 tanggal 7 Pebruari 1992. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta notaris No.17 dari Judy K.H. Sentana, S.H., M.H., notaris di Jakarta, tanggal 21 Pebruari 2013 mengenai perubahan modal dasar Bank. Perubahan tersebut mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia lewat Surat Keputusan No.AHU-AH.01.10-11320 tanggal 28 Maret 2013.
The Bank's Articles of Association have been amended several times, the latest amendment by Judy K.H. Sentana, S.H., M.H., notary in Jakarta, No.17 dated February 21, 2013, concerning the changed the authorised capital Bank. This amendment was approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.AHU.01.10-11320 dated March 28, 2013.
Bank mulai melakukan kegiatan perbankan pada tanggal 27 Pebruari 1992.
Bank started its banking activities on February 27, 1992.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.256/KMK.013/1991 tanggal 21 Pebruari 1992.
Bank obtained a license as a commercial bank based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.256/KMK.013/1991 dated February 21, 1992. b.
Maksud dan Tujuan Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah sebagai berikut: Menjalankan segala kegiatan dan usaha di bidang bank umum dalam arti kata seluas-luasnya berdasarkan dan yang dimungkinkan oleh perundang-undangan, yang menunjang kegiatan di sektor perdagangan, pengangkutan, perindustrian, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, peternakan, kehutanan, perumahan, jasa-jasa, pendidikan dan lain-lain, yang diarahkan terutama untuk mewujudkan tercapainya tujuan Koperasi Pegawai Republik Indonesia, yaitu meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri beserta keluarganya.
c.
Establishment and General Information of the Bank PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (the "Bank") was established on October 4, 1991, based on a notarial deed No.37 of Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., notary in Jakarta, which was then amended by notarial deed No.122 dated November 20, 1991 by the same notary. The Bank's deed of establishment has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C2-7107 HT.01.01.Th91 dated November 27, 1991 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No.528 Supplement No.11 dated February 7, 1992.
Purpose and Objectives Based on article 3 of the Bank's Articles of Association, the purpose and objectives of its activities are as follows: To engage in general banking services in accordance with the prevailing laws and regulations to support in trading, transportation, industry, agriculture, plantation, fishery, mining, ranch, forestry, property, services, education and other sectors, to focus on the achievement of Republic of Indonesia Employee Cooperative objective, which, to improve the State Employees and families' welfare.
c.
Jaringan Kantor Kantor Pusat Bank berlokasi di Gedung Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI), Jl. R.P. Soeroso No.21, Jakarta 10330. Bank memiliki kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang tersebar di Jakarta, Semarang, Kudus, Surabaya, Bandung, Padang, Makassar dan Banjarmasin. Jumlah kantor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Kantor cabang Kantor cabang pembantu
7 5 7
Office Network Bank’s head office is located in Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) Building, Jl. R.P. Soeroso No.21, Jakarta 10330. Bank has branches and sub-branches office throughout Jakarta, Semarang, Kudus, Surabaya, Bandung, Padang, Makassar and Banjarmasin. Total office as of December 31, 2015 and 2014 were as follows: Branch offices Sub-branch offices
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
d.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Satuan Kerja Audit Internal Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee and Internal Audit Task Force As of December 31, 2015 and 2014, the members of the Bank's Boards of Commissioners and Board of Directors were as follows:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Tasripin Mastar
Tasripin Mastar (1)
Taufik Hidayat
(3)
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Board of Commissioners Taufik Hidayat
President Commissioner Commissioner
Komisaris Independen
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
DR. Mahyuddin Ramli, MBA (1)
Independent Commissioner
Komisaris Independen
I Nyoman Sidia, S.E., M.M.
I Nyoman Sidia, S.E., M.M. (1)
Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
Board of Directors ( 2)
Sasmaya Tuhuleley, S.H., MBM Wahju Hidajat, S.E., M.Hum
Sasmaya Tuhuleley, S.H., MBM Wahju Hidajat, S.E., M.Hum Drs. Silo Edi (4)
-
Director (1)
Dhini Laswita, S.H.
President Director Director
Dhini Laswita, S.H.
Director
(1)
Diangkat untuk periode 2014 - 2019 melalui Kutipan Berita Acara Rapat yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.16 tanggal 21 Juli 2014. Akta tersebut telah dicatat dalam sistem adminstrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU21263.40.22.2014 tanggal 22 Juli 2014. Pengangkatan tersebut telah efektif disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan Surat No.SR-20/PB.3322/2014 tanggal 22 Agustus 2014.
(1)
Be appointed to period 2014 - 2019 by Minutes of Meeting which legalized by notarial deed of Judy Sentana, S.H.,M.H., No.16 dated July 21, 2014. The deed have been recorded in the administration system of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.AHU21263.40.22.2014 dated July 22, 2014. The appoinment was effective approved by Indonesia Financial Services Authority in its Letter No.SR-20/PB.3322/2014 dated August 22, 2014.
(2)
Diangkat untuk periode 2014 - 2019 melalui Berita Acara Rapat yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.15 tanggal 10 Desember 2014. Pada tanggal 18 Desember 2014, Bank mengusulkan pencalonan Direktur Utama Bank ke Otoritas Jasa Keuangan dan mendapat persetujuan pengangkatan efektif sebagai Direktur Utama dari Otoritas Jasa Keuangan, sesuai surat No.SR-50/D,03.2015 tanggal 9 April 2015.
(2)
Be appointed to period 2014 - 2019 by Minutes of Meeting which legalized by notarial deed of Judy Sentana, S.H.,M.H., No.15 dated December 10, 2014. The dated December 18, 2014, the Bank propose candidacy President Director of the Bank to Indonesia Financial Services Authority and was approved appointment effective as President Director by the Financial Services Authority based on letter No.SR50/D,03.2015 dated April 9, 2015.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
d.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Satuan Kerja Audit Internal (lanjutan)
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee and Internal Audit Task Force (continued)
(3)
Diberhentikan dengan hormat melalui Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham (Circular Resolution) yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H.,M.H., No.4 tanggal 2 Desember 2015. Pemberhentian tersebut berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dengan masa jabatan sampai dengan periode jabatan Dewan Komisaris pada akhir Mei 2019. Saat ini masih dalam proses persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
(3)
The retire respectable which Minutes of Meeting (Circular Resolution) which legalized by notarial deed of Judy Sentana, S.H.,M.H., No.4 dated December 2, 2015. The retire was effective obtained approval from Indonesia Financial Services Authority with end of service period Board of Commissioners until May 2019. The currently are still progress approval from Indonesia Financial Services Authority.
(4)
Diberhentikan dengan hormat melalui Kutipan Berita Acara Rapat yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.19 tanggal 20 April 2015.
(4)
The retire respectable by Minutes of Meeting which legalized by notarial deed of Judy Sentana, S.H., M.H., No.19 dated April 20, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Komite Audit Bank adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015 Ketua Anggota Anggota (1)
As of December 31, 2015 and 2014, the members of the Bank's Audit Committee were as follows: 31 Desember/ December 31, 2014
I Nyoman Sidia, S.E., M.M. M. Didiek Madinendar Kusumo, S.E., M.M.
I Nyoman Sidia, S.E., M.M. M. Didiek Madinendar Kusumo, S.E., M.M.
Waldy Gutama(1)
(1)
Diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.01A/2015/SK tanggal 16 Maret 2015
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Komite Pemantau Risiko Bank adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota Anggota
Chairman Member Member
Be appointed based on Decision Letter of Board Commissioners No.01A/2015/SK dated March 16, 2015
As of December 31, 2015 and 2014, the members of the Bank's Risk Monitoring Committee were as follows:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
DR. Mahyuddin Ramli, MBA Arif Hidayat, S.E., Akt Rahmat Prayoga (2)
DR. Mahyuddin Ramli, MBA Arif Hidayat, S.E., Akt Panji Kartiko, S.H. (1)
Chairman Member Member
(1)
Meninggal dunia pada tahun 2015.
(1)
Passed away in 2015.
(2)
Diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.7/2015/SK tanggal 12 Nopember 2015.
(2)
Be appointed based on Decision Letter of Board Commissioners No.7/2015/SK dated November 12, 2015.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
d.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Satuan Kerja Audit Internal (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Bank adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota Anggota Anggota (1)
e.
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee and Internal Audit Task Force (continued) As of December 31, 2015 and 2014, the members of the Bank's Nomination and Remuneration Committee were as follows:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
DR. Mahyuddin Ramli, MBA (1)
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
I Nyoman Sidia, S.E., M.M. (1)
I Nyoman Sidia, S.E., M.M.
Member
Tasripin Mastar
Member
-
Member
Taufik Hidayat
(1)
Pemimpin divisi SDM (1) (1)
Diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.01/2015/SK tanggal 5 Januari 2015.
Chairman
Be appointed based on Deceision Letter of Board Commissioners No.1/2015/SK dated January 5, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kepala Satuan Kerja Audit Internal adalah Anjar Pratikno, S.E.
As of December 31, 2015 and 2014 the Internal Audit Task Force Head was Anjar Pratikno, S.E.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 224 dan 288 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has 224 and 288 permanent employees, respectively (unaudited).
e.
Tanggal penyelesaian laporan keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan penyajian laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 18 Pebruari 2016.
Completion date of the financial statements The management of Bank is responsible for the preparation of these financial statements which were completed and authorized for issue as approved by the Director on February 18, 2016.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies that are consistently applied in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
a.
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan dan Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (Revisi 2008) yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.
10
Basis of Preparation Financial Statements and Statement of Compliance The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) which comprised of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of the Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the Accounting Guidelines for Indonesian Banking (Revised 2008) issued by Bank Indonesia in cooperation with IAI.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan dan Pernyataan Kepatuhan (lanjutan)
Basis of Preparation Financial Statements and Statement of Compliance (continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi akrual kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for the certain accounts which are valued on other measurement basis as described in the accounting policies for such accounts. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Bank.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Bank. b.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi telah dibuat seperti diisyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On January 1, 2015, the Bank adopted new and revised statements of financial accounting standards ("PSAK") and Interpretations of financial accounting standars ("ISAK") that are mandatory for application from the date. Changes to the Bank accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standars and interpretaions.
Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Bank dan memberikan dampak pada laporan keuangan, adalah sebagai berikut:
The adoption of the new or revised standards and interpretaions, which are relevant to the Bank operations and resulted in an affect on the financial statements, are as follows:
i.
i.
PSAK 1 (revisi 2013) - Penyajian Laporan Keuangan Perubahan PSAK 1, "Penyajian laporan keuangan" mengenai pendapatan komprehensif lain. Perubahan yang utama adalah persyaratan entitas untuk mengelompokkan hal-hal yang disajikan sebagai "pendapatan komprehensif lain" berdasarkan apakah halhal tersebut berpotensi untuk direklasifikasi ke laporan laba rugi selanjutnya (penyesuaian reklasifikasi).
11
PSAK 1 (revised 2013) - Presentation of Financial Statements Amendment to PSAK 1, "Financial statements presentation" regarding other comprehensive income. The main change resulting from these amendments is a requirement for entities to group items presented in "other comprehensive income" (OCI) on the basis of whether they are potentially reclassifiable to profit or loss subsequently (reclassification adjustments).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
ii.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
PSAK 24 (revisi 2013) - Imbalan Kerja Penerapan PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja” mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi sebagai berikut:
ii.
PSAK 24 (revised 2013) - Employee Benefits The adoption of PSAK 24 (revised 2013), “Employee Benefits” results into changes on the accounting policies as follows:
a.
Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi. Sebelumnya, biaya jasa lalu diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu (periode vesting ).
a.
All past service costs are now recognised immediately in profit or loss. Previously, past service costs were recognised on a straight line basis over the vesting period if the changes were conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period).
b.
Biaya bunga dan imbal hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai bunga bersih yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti bersih.
b.
The interest cost and expected return on plan assets is replaced with a net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability (asset).
c.
Revisi standar ini juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif. Pengungkapan tersebut telah diterapkan di Catatan 31.
c.
The revise standard also requires more extensive disclosures. These have been provided in Note 31.
Penerapan dari standar dan interpretasi baru berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Bank dan tidak berdampak signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan atau periode sebelumnya:
The adoption of these new and revised standards and interpretation did not result in substansial changes to the Bank accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:
a. b.
a. b.
i. j.
PSAK 4 – Laporan Keuangan Tersendiri(revisi 2013) PSAK 15 – Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (Revisi 2013) PSAK 46 – Pajak Penghasilan (revisi 2014) PSAK 48 – Penurunan Nilai Aset (revisi 2014) PSAK 50 – Instrumen Keuangan: Penyajian (revisi 2014) PSAK 55 – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (revisi 2014) PSAK 60 – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (revisi 2014) PSAK 67 – Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68 – Pengukuran Nilai Wajar ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti (revisi 2014)
k.
ISAK 26 – Penilaian Ulang Derivatif Melekat
k.
c. d. e. f. g. h.
c. d. e. f. g. h. i. j.
12
PSAK 4 – Separate Financial Statements(revised 2013) PSAK 15 – Investment in Associates and Joint Ventures (revised 2013) PSAK 46 – Income Tax (revised 2014) PSAK 48 – Impairment of Asset (revised 2014) PSAK 50 – Financial Instrument: Presentation (revised 2014) PSAK 55 – Financial Instrument: Recognition and Measurement Asset (revised 2014) PSAK 60 – Financial Instrument: Disclosure (revised 2014) PSAK 67 – Disclosures of Interest in Other Entities PSAK 68 – Fair Value Measurement ISAK 15 - The Limit on a Defined Benefit Asset (revised 2014) ISAK 26 – Remeasurement of Embedded Derivatives
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK 60 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
Financial Assets and Liabilities Effective January 1, 2015, Bank adopted PSAK 50 (revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement”, PSAK 60 (revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures” and PSAK 68, “Fair Value Measurement”.
Sebelum 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Before January 1, 2015, Bank adopted PSAK 50 (revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK 55 (revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan dan pendapatan bunga yang masih akan diterima.
The Bank’s financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, loans and interests receivable.
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain (setoran jaminan).
The Bank’s financial liabilities consist of liabilities immediately payable, deposits from customers, deposits from other banks, accrued expenses and other liabilities (security deposits).
(i)
Klasifikasi Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; -
(i)
Kredit yang diberikan dan piutang; Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; Investasi tersedia untuk dijual.
Classification The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: Financial assets at fair value through profit or loss (FVPL), which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held-for-trading;
-
Loans and receivables; Held-to-maturity (HTM) investments; Available-for-sale (AFS) investments.
Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
-
yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
-
those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held-fortrading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at FVPL;
-
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau
-
those that upon initial recognition are designated as AFS investments; or
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Classification (continued) those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration, which are classified as AFS.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini.
HTM investments consist of non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity. Investments intended to be held for an undetermined period are not included in this classification.
Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The AFS investments consist of non-derivative financial assets that are designated as AFS or are not classified in one of the other categories of financial assets. After initial recognition, AFS investments are measured at fair value with gains or losses being recognised as part of equity until the investment is derecognised or until the investment is determined to be impaired at which time the cumulative gain or loss previously reported in equity is included in profit or loss and other comprehensive income.
Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The effective yield and (where applicable) results of foreign exchange restatement for AFS investments are reported in profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition: Financial liabilities at FVPL, which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held-for-trading;
-
-
Liabilitas keuangan lainnya.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
Other financial liabilities.
As of December 31, 2015 and 2014 the Bank has available-for-sale financial assets.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas.
Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Classification (continued) Other financial liabilities pertain to financial liabilities that are not held for trading nor designated as at FVPL upon recognition of the liability.
Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
The sub-classification of financial assets and liabilities at FVPL consists of financial assets and liabilities held for trading which the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Derivatives are also categorised under this subclassification unless they are designated as effective hedging instruments. Assets and liabilities classified under this category are carried at fair value in the statements of financial position, with any gains or losses being recognised in profit or loss and other comprehensive income.
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Instrumen Keuangan/ Financial Instrument
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (revisi 2014)/ Category as defined by PSAK 55 (revised 2014)
Golongan/ Class Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Aset keuangan/ Financial assets
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Kredit yang diberikan/Loans Pendapatan yang masih akan diterima/Accrued income Aset lain-lain/Other assets Investasi tersedia untuk dijual/ AFS investments
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Liabilitas keuangan lainnya/ Other financial liabilities
15
Efek-efek/Marketable securities Liabilitas segera/Liabilities immediately payable Simpanan nasabah/Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Liabilitas lain-lain/Other liabilities Pinjaman subordinasi/Subordinated loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ii) Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian atau penjualan reguler) diakui pada tanggal perdagangan atau tanggal penyelesaian, yaitu tanggal Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. b.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial Assets and Liabilities (continued) (ii) Initial recognition a. Purchase or sale of a financial asset under a contract whose terms require delivery of the asset within the time frame established generally by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases or sale) is recognised on the trade date or settlement date, i.e., the date that the Bank commits to purchase or sell the assets.
b.
Financial assets and financial liabilities are initially recognised at fair value. For those financial assets or financial liabilities not classified as at FVPL, the fair value is added with directly attributable transaction costs.
Bank, pada saat pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut:
The Bank, upon initial recognition, may designate certain financial assets and liabilities, at FVPL (fair value option). The fair value option is only applied when the following conditions are met:
-
penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi secara signifikan atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau
-
the application of the fair value option significantly reduces or eliminates an accounting mismatch that would otherwise arise; or
-
penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau
-
the application of the fair value option reduces or eliminates an accounting mismatch that would otherwise arise; or
-
aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau
-
the financial assets and liabilities are part of a portfolio of financial instruments, the risks of which are managed and reported to key management on a fair value basis; or
-
aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
-
the financial assets and liabilities consist of a host contract and an embedded derivative that must be bifurcated.
(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya.
(iii) Subsequent measurement Available-for-sale financial assets and financial assets and liabilities held at fair value through profit or loss are subsequently measured at fair value.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (iii) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial Assets and Liabilities (continued) (iii) Subsequent measurement (continued) Loans and receivables and held-to-maturity investments and other financial liabilities are measured at amortised cost using the effective interest rate method.
(iv) Pengukuran nilai wajar Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.
(iv) Fair value measurement When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.
Mulai tanggal 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participant) pada tanggal pengukuran di pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Starting January 1, 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran.
Prior to January 1, 2015, fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif, yang tersedia sewaktu-waktu dan teratur dari penukaran, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
The Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market, which are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency and represent actual and regularly occurring market transaction on an arm’s length basis.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (iv) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Kuotasi harga pasar yang sesuai bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan biasanya sama dengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaannya. Ketika Bank memiliki aset dan liabilitas dengan risiko pasar saling hapus, nilai tengah dari pasar dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan diterapkan pada posisi terbuka atau neto (net open position) , yang sesuai.
(v)
Financial Assets and Liabilities (continued) (iv) Fair value measurement (continued) The appropriate quoted market price for an asset held or liability to be issued is usually the current bid price and, for an asset to be acquired or liability held, the asking price. When the Bank has assets and liabilities with offsetting market risks, mid-market prices can be used as a basis for establishing fair values for the offsetting risk positions and apply the bid or asking price to the net open position as appropriate.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial serupa dan analisis arus kas yang didiskonto. Teknik penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimal input pasar, mengandalkan sedikit mungkin pada input khusus dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank determines the fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm's length market transactions between knowledgeable, willing parties (if available), reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same and discounted cash flow analysis. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on the inputs specifically from the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran.
Prior to January 1, 2015, fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
(v)
18
Amortised cost measurement The amortised cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortisation using the effective interest method of any difference between the initial amount and the maturity amount, and minus any reduction for impairment or uncollectibility.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
YANG
c.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (vi) Pengakuan pendapatan dan beban a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode suku bunga efektif. b.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Financial Assets and Liabilities (continued) (vi) Income and expense recognition a. Interest income and expense on available-for-sale assets and financial assets and liabilities measured at amortised cost, are recognised in profit or loss and other comprehensive income using the effective interest rate method.
b.
Gains and losses arising from changes in the fair value of the financial assets and liabilities classified as at fair value through profit or loss are included in the profit or loss and other comprehensive income.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai.
Gains and losses arising from changes in the fair value of available-for-sale financial assets other than foreign exchange gains or losses are recognised directly in equity, until the financial asset is derecognised or impaired.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau dilakukan penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
When a financial asset is derecognised or impaired, the cumulative gains or losses previously recognised in equity are recognised in the profit or loss and other comprehensive income.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
When a financial asset is derecognised, the cumulative gains or losses previously recognised in equity are recognised in profit or loss.
Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika aset keuangan atau kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
For financial assets and financial liabilities carried ar amortised cost, the gains and losses shall be recognised in profit or loss and other comprehensive income when the financial asset or financial liability is derecognised or impaired, and through the amortization process.
(vii) Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
(vii) Reclassification of financial assets The Bank is not allowed to reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss category while it is held or issued.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (vii) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
Financial Assets and Liabilities (continued) (vii) Reclassification of financial assets (continued) The Bank cannot classify any financial assets as held-tomaturity investments, if the entity has, during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified a significant amount of held to maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-tomaturity investments) other than sales or reclassifications that:
a.
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
a.
are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;
b.
terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
b.
occur after the Bank has collected substantially all of the original principal of the financial assets through scheduled payments or prepayments; or
c.
terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
c.
are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan pada ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Reclassifications of financial assets from held-tomaturity classification to available-for-sale are recorded at fair value. Unrealized gains or losses are recorded in equity until the financial assets are derecognised.
(viii) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
(viii) Offsetting Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the statements of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ix) Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan, dan antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset.
b.
Financial Assets and Liabilities (continued) (ix) Derecognition a. Financial assets are derecognised when: the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement; and either (a) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut.
When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognised to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai.
Loans are written off when there is no realistic prospect of collection in the near future or the normal relationship between the Bank and the borrowers has ceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment losses.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
b.
Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities are derecognised when the obligation under the liability is discharged, cancelled or expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognised in the profit or loss and other comprehensive income.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
d.
Identification and Measurement of Impairment on Financial Assets Impairment of financial assets At each statement of financial position date, the Bank assesses whether there is objective evidence that the financial assets not carried at FVPL are impaired. Financial assets are impaired when there is objective evidence that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows of the asset that can be estimated reliably.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (i) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
The criteria used by the Bank to determine objective evidence of impairment are as follows: (i) significant financial difficulties experienced by the issuer or debtor;
(ii) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
(ii) breach of contract, like defaults or deferred principal or interest payments;
(iii) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
(iii) the creditor, for economic or legal reasons in connection with the financial difficulties experienced by the debtor, provides relief (concession) to the debtor that may not be given if the debtor does not have such difficulties;
(iv) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
(iv) there is a possibility that the debtor will declare bankruptcy or perform other financial reorganisations;
(v) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
(v) the loss of an active market on financial assets as the result of financial difficulties; or
(vi) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
(vi) observable data has indicated that there is measurable decrease in the estimated future cash flows of the financial assets since the initial recognition of the assets, although the decrease cannot be identified to the individual financial assets in the portfolio, including:
- memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan - kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
-
22
deterioration of the payment status of the debtor in the portfolio; and national or local economic conditions related to the default on assets in the portfolio.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
d.
Identification and Measurement of Impairment on Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued) The estimation of period between the occurrence of events and identification of loss are determined by management for every identified portfolio. Generally, that period varies between 3 (three) and 12 (twelve) months and for specific cases, it needs longer period.
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individu, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The Bank first assesses whether an objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
The Bank determines that loans should be evaluated individually for impairment if one of the following criteria is met:
(i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (ii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
(i) Loans which individually have significant value and objective evidence of impairment; (ii) Restructured loans which individually have significant value.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
The Bank determines loans to be evaluated for impairment through collective evaluation if one of the following criteria is met:
(i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (ii) Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; (iii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
(i) Loans which individually have significant value but there is no objective evidence of impairment; (ii) Loans which individually have insignificant value; (iii) Restructured loans which individually have insignificant value.
Bank menggunakan migration analysis method , untuk menilai penyisihan kerugian penurunan nilai aset. Bank menggunakan data historis selama 5 (lima) tahun dalam menghitung Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD).
The Bank uses migration analysis method to assess the allowance for impairment losses. Bank uses historical data for 5 (five) years in calculating the Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD).
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: (i) Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; (ii) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.
d.
Identification and Measurement of Impairment on Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued) The Bank uses the fair value of collateral as the basis for future cash flow if one of the following conditions is met: (i) Loans are collateral dependent, i.e. if the source of loans repayment is only from the collateral; (ii) Foreclosure of collateral is most likely to occur and supported by legally binding collateral agreement.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Impairment losses on financial assets carried at amortised cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets' original effective interest rate.
Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or HTM investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.
Jika kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
If a loan, receivable or HTM investment has a variable interest rate, the discount rate used to measure the impairment loss is the current effective interest rate specified in the contract.
Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, dimana perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan dicatat pada akun "Penyisihan kerugian penurunan nilai" sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
As a practical guidance, the Bank can measure the impairment based on the instrument's fair value by using observable market price, where the calculation of present value of the estimated future cash flows of collateralized financial asset reflects the generated cash flow from the foreclosure of collateral net of costs to acquire and sell the collateral, regardless of whether or not foreclosure is probable. Impairment losses are recognised in profit or loss and reflected in an "Allowance for impairment losses" account as a deduction from financial assets carried at amortised cost.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi pada periode berjalan.
d.
Identification and Measurement of Impairment on Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued) If, in a subsequent period, the amount of impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event that occured after the impairment was recognised (i.e. improvement in the debtor’s or issuer’s credit rating), the impairment loss that was previously recognised has to be reversed either directly or by adjusting the allowance account. The reversal should not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment is reversed. The reversal amount is recognised in the current profit or loss.
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses on AFS marketable securities are recognised by transferring the cumulative loss that has been recognised directly in equity to profit or loss. The cumulative loss that has been removed from equity and recognised in profit or loss is the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada periode terjadinya.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as AFS securities increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the profit or loss, the impairment loss is reversed and recognised in the period it occurred.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
Interest income on the impaired financial assets continues to be recognised using the original rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
The recoveries of written-off financial assets in the current period are credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational income other than interest income.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi Sesuai dengan SE-BI No.13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksi rekening administrasi (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
d.
Identification and Measurement of Impairment on Financial Assets (continued) Impairment of commitments and contingencies In accordance with SE-BI No.13/658/DPNP/DPnP dated December 23, 2011, the Bank is not required to provide an allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank should still calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards.
Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu kepada PSAK 57 (revisi 2009): “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 48 (revisi 2014): “Penurunan Nilai Aset”.
The calculation for allowance for impairment losses is conducted according to PSAK 57 (revised 2009): “Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets” and PSAK 48 (revised 2014): “Impairment of Assets”.
Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif disajikan sebagai estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada laporan posisi keuangan.
Estimated losses from off-balance-sheet transactions are presented as estimated losses on commitments and contingencies on the statements of financial position.
Penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai dari taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif dan penambahan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aset yang telah dihapusbukukan sebelumnya.
Adjustments to the allowance for impairment losses from the estimated losses from administrative accounts transaction are reported in the period such adjusments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance for impairment losses from productive assets and additional estimated losses from administrative accounts transactions, as well as recoveries of previously written-off assets.
e.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
e.
Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), deposito berjangka dan interbank callmoney .
f.
Placement with Bank Indonesia and Other Banks Placements with Bank Indonesia and other banks consist of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), time deposits and interbank callmoney.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances net of unearned interest income.
Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
Placements with other banks are stated at amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
h.
Securities purchased under resale agreements Securities purchased under resale agreements are presented as receivables at the agreed resale price net of the difference between the purchase price and agreed resale price (unearned interest income) and allowance for impairment losses. The difference between the purchase price and the agreed resale price are amortised using effective interest rate as interest income over the period, commencing from the acquisition date to the resale date.
Securities purchased under resale agreements are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
h.
Efek-efek Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek-efek tersedia untuk dijual tersebut setelah dikurangi pajak yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode dimana surat berharga tersebut dijual. Penurunan permanen atas nilai efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan. Efek-efek disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan/atau diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efekefek yang bersangkutan diturunkan sebesar nilai wajarnya. Jumlah penurunan nilai tersebut diakui pada laporan laba rugi periode berjalan.
Marketable Securities Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia (SBI). Marketable securities classified as AFS are stated at fair value. The unrealised gains or losses, net of tax, on the AFS marketable securities recorded in equity are recognised as income or expense of the period when realised. Any permanent decline in the value of AFS marketable securities is recognised in the current period’s profit or loss.
Marketable securities are stated at cost adjusted for unamortised premium and/or discount. Premium or discount is amortised using effective interest method. If it is probable that the cost (including amortisation of premium and/or discount) of such marketable securities will not be fully recovered, a permanent decline in value is considered to have occurred and the individual security is written down to its fair value. Any such write-down is recognised as loss in the current period’s profit or loss.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Efek-efek (lanjutan) Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yang (a) belum mendekati tanggal jatuh tempo, (b) sebelum diperolehnya jumlah pokok aset keuangan secara substansial dan (c) bukan kejadian yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek untuk tujuan investasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap efek-efek.
i.
i.
Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Marketable Securities (cotninued) Any sale or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investment securities which are (a) not close to their maturity, (b) before the substantial collection of the financial asset principal and (c) not an isolated event that is beyond the entity's control, nonrecurring and can not be fairly anticipated by the entity, would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-tomaturity for the current and the following two financial years.
The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities. Loans Loans are measured at amortised cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment losses. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortisation is recognised in profit and loss and other comprehensive income. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Restrukturisasi kredit yang diberikan Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.
Loan restructuring After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the cash value of total future cash receipts specified in the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i.
Kredit yang Diberikan (lanjutan) Kredit yang dihapus buku Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
i.
Loans (continued) Loans written-off Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. The recoveries of written-off loans, in current period is credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational incomes other than interest income.
j.
Aset Tetap dan Penyusutan Bank menerapkan PSAK 16 (penyesuaian 2014), "Aset Tetap".
j.
Fixed Assets and Depreciation The Bank implemented PSAK 16 (improvement 2014), "Fixed Assets".
ISAK 25, “Hak atas Tanah” yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakukan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait. ISAK ini juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Penerapan standar dan interpretasi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap Bank.
ISAK 25, "Land Rights" which was effective on the same date, provides further guidance related to the treatments of certain landrights in Indonesia and the related costs. It also states that land right is not depreciated unless there is contrary evidence indicates that the extension or renewal of land likely or definitely not be obtained. The adoption of the standard and interpretation does not have significant impact to the Bank.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya konstruksi atau harga pembelian dan setiap biaya diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke kondisi kerjanya dan lokasi untuk digunakan. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). The initial cost of the fixed assets consists of its construction cost or purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to its working condition and location for its intended use. Land is stated at historical cost and is not depreciated.
Hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembaharuan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Biaya yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai "Aset Takberwujud".
Landrights, including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, are stated at cost and not amortised. Specific costs associated with the renewal or extension of land titles are deferred and amortised over the legal term of the landrights or the estimated economic life of the land, whichever is shorter. The deferred cost are presented as "Intangible Assets".
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
YANG
j.
Aset Tetap dan Penyusutan (lanjutan) Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan meliputi biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan dan hanya akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada di lokasi dan kondisinya dan dapat dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Fixed Assets and Depreciation (continued) Assets under construction are stated at cost and are presented as part of “Fixed Assets”. The accumulated costs include cost of construction and other direct costs. Assets under construction are not depreciated and they will only be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use. Recognition of depreciation commences when an asset is in its location and condition and capable of being operated in the manner intended by management. Depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun / Years Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor
k.
20 5 5 5 5
Buildings Computer and instalation Office equipment Vehicles Office machinery
Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
When a significant inspection of the asset is performed, the cost of inspection is capitalised as part of the replacement cost of the asset’s carrying amount, if the criteria for recognition are met. All maintenance and repair costs which do not fulfill the capitalisation criteria, are recognised in profit or loss upon occurrence. At each financial year end, the assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively as appropriate.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung dari selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun yang sama ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is recognised in profit or loss in the year the asset is derecognised.
k.
Aset Takberwujud Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak. Aset takberwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar Bank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut.
Intangible Assets Intangible assets consist of software. Intangible assets is recognised only when its cost can be measured reliably and it is probable that expected future benefits that are attributable to it will flow to the Bank.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
l.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Aset takberwujud (lanjutan) Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset takberwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi.
Intangible Assets (continued) Software which is not an integral part of a related hardware is recorded as intangible asset and stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortization.
Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam persiapan perangkat lunak tersebut sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Cost of software consists of all expenses directly attributable to the preparation of such software cost, into ready to be used for their intended purpose.
Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapat ditambahkan pada biaya perolehan perangkat lunak atau dikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak yang bersangkutan sehingga menjadi lebih besar dari standar kinerja yang diperkirakan semula. Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits of the software, so that it becomes larger than originally expected performance standards. Expenditure with no addition of future economic benefits from the software is directly recognised as expenses when incurred.
Perangkat lunak diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi umur manfaatnya, yaitu 5 (lima) tahun.
Software is amortised by using straight-line method over the estimated useful life of software, which is 5 (five) years.
Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, sejak tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai sampai berakhirnya masa manfaat dari perangkat lunak tersebut.
Amortisation is recognised in the statements of profit or loss and other comprehensive income from the date that is available for use until the economic benefits of software is ended.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.
An intangible asset is derecognised on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. l.
Penurunan Aset Non-Keuangan Nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat dipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau unit penghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan. Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset dan nilai pakai. Nilai wajar adalah nilai yang diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi yang wajar dikurangi biaya penjualan sedangkan nilai pakai adalah nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang diharapkan muncul dari penggunaan aset secara terus menerus dan dari penjualannya pada akhir masa pakainya. Untuk aset yang tidak menghasilkan arus kas masuk independen yang besar, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas terkait aset tersebut. Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. 31
Impairment of Non-Financial Assets The carrying values of non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. If such indication exists and where the carrying amount of an asset exceeds the estimated recoverable amount, the assets or cash-generating units are written down to their recoverable amount. The estimated recoverable amount of an asset is the higher of an asset's fair value and value-in-use. The fair value is the amount obtainable from the sale of an asset in an arm's length transaction less costs of disposal while value-in-use is the present value of estimated future cash flows expected to arise from the continuing use of an asset and from its disposal at the end of its useful life. For an asset that does not generate largely independent cash inflows, the recoverable amount is determined for the cash-generating unit to which the asset belongs. Impairment losses are recognised in profit or loss and other comprehensive income.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Penurunan Aset Non-Keuangan (lanjutan) Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi arus kas masa mendatang didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dari uang dan risiko spesifik untuk aset.
Impairment of Non-Financial Assets (continued) In assessing value-in-use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Untuk aset non-keuangan tidak termasuk aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui mungkin tidak lagi ada atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut terjadi, jumlah terpulihkan diperkirakan. Rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika ini kasusnya, jumlah tercatat aset meningkat menjadi jumlah terpulihkan tersebut. Jumlah peningkatan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi.
For non-financial assets excluding intangible assets with indefinite useful life, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognised impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognised impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognised. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increased amount cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortisation, had no impairment loss been recognised for the asset in prior years.
Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi kecuali aset dicatat pada nilai revaluasi, yang mana pembalikan diperlakukan sebagai peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan itu, beban penyusutan atau amortisasi disesuaikan dalam tahun-tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah revisi nilai tercatat aset, dikurangi nilai sisa, secara sistematis atas sisa manfaatnya.
Such reversal is recognised in profit or loss unless the asset is carried at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. After such a reversal, the depreciation or amortisation expense is adjusted in future years to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun baik secara individu maupun di tingkat unit penghasil kas mana yang sesuai dan ketika keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible assets with indefinite useful lives are tested for impairment annually either individually or at the cash generating unit level as appropriate and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired.
m. Aset Lain-lain Aset lain-lain terdiri dari beban dibayar di muka, taksiran tagihan pajak penghasilan, uang muka, persediaan alat tulis kantor, promosi dan barang cetakan dan lain-lain.
m. Other Assets Other assets consist of prepaid expenses, estimated claims for tax refund, advance payments, office supplies, promotion and printing and others.
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight-line method.
n.
n.
Liabilitas Segera Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 32
Liabilities Immediately Payable Liabilities immediately payable represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately. Liabilities immediately payable are measured at their amortised cost using effective interest rate method.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o.
Simpanan Nasabah Giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
o.
Deposits from Customers Current accounts, savings deposits and time deposits are classified as liabilities measured at amortised cost, which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
p.
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk call money yang jatuh tempo menurut perjanjian tidak lebih dari 90 hari dan deposito berjangka.
p.
Deposits from Other Banks Deposits from other banks represent liabilities to other banks, in the form of call money with original maturities of 90 days or less and time deposits.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. q.
Deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortised cost, which are initially recognised at fair value and subsequently are measured at amortised cost using the effective interest rate method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
q.
Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Borrowings Borrowings are funds received from the Government of the Republic of Indonesia and Bank Indonesia with payment obligation based on borrowings agreements.
Borrowings are classified as liabilities measured at amortised cost which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r.
Pinjaman Subordinasi Pinjaman subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
r.
Subordinated Loans Subordinated loans are classified as liabilities measured at amortised cost which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of subordinated loans and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
s.
Modal Saham Modal saham diukur dengan nilai nominal untuk seluruh saham yang diterbitkan dan diklasifikasikan sebagai bagian dari "Ekuitas". Biaya tambahan yang terkait langsung dengan penerbitan saham baru dikurangkan terhadap modal saham.
s.
Share Capital Share capital is measured at par value for all shares issued and is classified as part of "Equity". Incremental costs directly attributable to the issuance of new shares are deducted against share capital.
t.
Saldo Laba Saldo laba merupakan saldo kumulatif laba atau rugi bersih, distribusi dividen, penyesuaian periode sebelumnya, efek dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modal lainnya.
t.
Retained Earnings Retained earnings represent the cumulative balance of net income or loss, dividend distributions, prior period adjustments, effects of changes in accounting policy and other capital adjustments.
u.
Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan bunga diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Beban bunga diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (akrual basis).
u.
Interest Income and Expenses Interest income is recognised to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Bank and the income can be reliably measured. Interest expenses are recognised in conformity with its benefits in the current operations (accrual basis).
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama masa perkiraan umur dari aset keuangan atau liabiltas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
Interest income and expenses are recognised in profit or loss and other comprehensif income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial assets or liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial assets or liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasikan arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. This calculation includes all remuneration/fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Transactions costs include incremental costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
v.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, efek-efek yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest Income and Expenses (continued) Interest on financial assets and liabilities at amortised cost, AFS marketable securities are calculated on an effective interest basis.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets' value has diminished as a result of impairment losses, interest income subsequently obtained is recognised based on the effective interest rate used to discount future cash flows in calculating impairment losses.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunga telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans whose principal or interest has been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the timely collection, are generally classified as impaired loans. Interest accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as impaired loan.
v.
Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko.
Fees and Commission Income and Expense Fees and commissions income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortised during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees not related to lending activities or loan periods, or not material are recognised as revenues and expenses at the time the transactions occur.
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kredit diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Fees and commission income related to lending activities are recognised as part of interest income. w.
w. Penghasilan Komprehensif Lain Penghasilan komprehensif lainnya terdiri item pendapatan atau beban (termasuk item yang sebelumnya disajikan dalam laporan perubahan ekuitas) yang tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan sesuai dengan PSAK. Penghasilan komprehensif lain merupakan rugi yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan sebesar Rp54.579.077 dan Rp19.361.621 pada 31 Desember 2015 dan 2014 dan pengukuran kembali program imbalan pasti sebesar (Rp90.345.271) dan (Rp1.388.919.712) pada 31 Desember 2015 dan 2014.
35
Other Comprehensive Income Other comprehensive income comprises items of income or expense (including items previously presented under the statements of changes in equity) that are not recognised in profit or loss for the year in accordance with PSAK. The other comprehensive income is consists of unrealised losses on available-for-sale marketable securities - net of deferred tax which amounted to Rp54,579,077 and Rp19,361,621 on December 31, 2015 and 2014, and remeasurement on defined benefit plan which amount to (Rp90,345,271) and (Rp1,388,919,712) on December 2015 and 2014, respectively.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
y.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) x.
Sewa Bank mengklasfikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
Lease The Bank classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Leases which do not transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Under an operating lease, the Bank recognises lease payment as an expense on a straight-line basis over the lease term.
y.
Perpajakan Perlakuan akuntansi atas pajak penghasilan sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.
Taxation Accounting treatment for income tax is accordance with PSAK 46 (revised 2014), “Income Tax”.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates or substantively enacted at the reporting date.
Bank menerapkan metode liabilitas untuk menentukan pajak penghasilannya. Berdasarkan metode liabilitas, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini mensyaratkan pengakuan manfaat pajak di masa mendatang, contoh: saldo rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang terdapat kemungkinan besar realisasi manfaat pajak tersebut
The Bank applies the liability method to determine its income tax expense. Under the liability method, deferred tax assets and liabilities are recognised for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as the carryforward of unused tax losses, to the extent that realisation of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif atau peraturan perpajakan yang berlaku atau yang secara substantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) y.
Perpajakan (lanjutan) Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika Bank mengajukan keberatan, saat putusan banding telah diterbitkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar laba fiskal tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
z.
Taxation (continued) Adjustments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed by the Bank, when the result of the appeal is determined. The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized.
z.
Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, cuti jangka pendek, jasa produksi dan imbalan nonmoneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek diukur sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.
Employee Benefits Short-term employee benefits Short-term employee benefits such as wages, social security contributions, short-term compensated leaves, production service bonus and other non-monetary benefits are recognised during the period when services have been rendered. Shortterm employee benefits are measured using undiscounted amounts.
Tantiem Bank juga memberikan tantiem kepada para Komisaris dan Direksi dan untuk setiap tahun buku dicadangkan dan diakui sebagai beban pada periode berjalan yang jumlahnya ditaksir berdasarkan pengalaman jumlah yang disetujui dalam RUPS tahun-tahun sebelumnya dan kemudian diusulkan untuk disetujui/disahkan dalam RUPS yang akan datang. Jika terdapat selisih antara jumlah tantiem yang dicadangkan dengan jumlah yang disahkan oleh RUPS, maka selisih tersebut dibebankan/dikreditkan pada laporan laba rugi sebagai penambah atau pengurang tantiem.
Tantiems The Bank also provides tantiems for Commissioners and Directors. These costs are recognised as current period's expenses and the amount is estimated based on the tantiems authorized during Shareholders' General Meetings (RUPS) in the prior year. Such tantiems are are subsequently proposed for approval by the Shareholders in the following Shareholders' General Meeting (RUPS). Any difference between the amount accrued and the amount approved by the RUPS is charged/credited to statement of profit or loss as an addition to or deduction of the provision for tantiems.
Imbalan pasca-kerja Bank menerapkan PSAK 24 (revisi 2013), "Imbalan Kerja", efektif sejak 1 Januari 2015, menggantikan PSAK 24 (revisi 2010): "Imbalan Kerja". Dengan diterapkan PSAK 24 (revisi 2013), maka Bank menghentikan penggunaan pendekatan koridor dalam perhitungan keuntungan dan kerugian aktuarial di periode pelaporan pada penghasilan komprehensif lain.
Post-employment benefits The Bank implement PSAK 24 (revised 2013), "Employee benefit", effective January 1, 2015, change of PSAK 24 (revised 2010): "Employee Benefit". The applied PSAK 24 (revised 2013), Bank which eliminates corridor approach in calculation actuarial gain and loss in reporting period other comprehensive income.
Bank menghitung kewajiban imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Bank calculates post-employment benefits obligations to its employees in accordance with Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
AKUNTANSI
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
YANG
z.
Imbalan Kerja (lanjutan) Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Dalam pengukuran program imbalan pasca-kerja, Bank menggunakan aktuaris independen dan metode Projected Unit Credit untuk membuat estimasi andal atas nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu. Penentuan jumlah liabilitas (aset) imbalan pasti neto sebagai defisit atau surplus didasarkan atas selisih nilai kini kewajiban manfaat pasti tersebut dan nilai wajar aset program.
Employee Benefits (continued) Post-employment benefits (continued) In the measurement post-employment benefits, Bank use actuarial independent and Projected Unit Credit method to make estimated reliably of present value of defined obligation, current service cost and past service cost. The determination amount of liability (aset) defined benefit neto as deficit or surplus based on difference present value obligation defined benefit pension plan and fair value of the aset plan.
Untuk setiap program material, Bank menetapkan jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi: 1. Biaya jasa kini. 2. Setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian. 3. Bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.
For the material program, Bank determine amount in statement of income: 1. Current service cost. 2. Every past service cost and gain or loss of completion.
Bank menetapkan pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain, terdiri atas: 1. Keuntungan dan kerugian aktuarial. 2. Imbalan hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto. 3. Setiap perubahan dampak batas atas aset (aset ceiling) , tidak termasuk jumlah bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.
The bank determine remeasurement of defined benefit as liability (asset) net defined benefit was recognized in other comprehensif income, consist of: 1. Actuarial gain and loss. 2. Return on assets program, exclude amount of net interest as liability (assets) net defined benefit. 3. Every change of assets upper (assets ceiling), exclude amount amount net interest as liability (assets) net defined benefit.
Bank menetapkan pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain, terdiri atas: 1. Keuntungan dan kerugian aktuarial. 2. Imbalan hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto. 3. Setiap perubahan dampak batas atas aset (aset ceiling) , tidak termasuk jumlah bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.
The bank determine remeasurement of defined benefit as liability (asset) net defined benefit was recognised in other comprehensif income, consist of: 1. Actuarial gain and loss. 2. Return on assets program, exclude amount of net interest as liability (assets) net defined benefit. 3. Every change of assets upper (assets ceiling), exclude amount amount net interest as liability (assets) net defined benefit.
3. Net interest as liability (assets) net defined benefit .
aa. Transaksi dengan Pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”.
aa. Transactions with Related Parties The Bank enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are defined under PSAK 7 (revised 2010) on “Related Party Disclosures”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika: (i) Suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (b) memiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau (c) memiliki pengendalian bersama atas Bank;
The Bank considers the following as its related parties: (i) a person who, directly or indirectly through one or more intermediaries, (a) controls, or is controlled by, or under common control with the Bank, (b) has significant influence over the Bank or (c) has joint control over the Bank; 38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
aa. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) (ii) suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank;
aa. Transactions with Related Parties (continued) (ii) an entity which is a member of the same group as the Bank;
(iii) suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana Bank sebagai venturer;
(iii) an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in;
(iv) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank;
(iv) a member of key management personnel of the Bank;
(v) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (i) atau (iv);
(v) a close family member of the person described in clause (i) or (iv);
(vi) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (iv) atau (v);
(vi) an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced, directly or indirectly by the person described in clause (iv) or (v);
(vii) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank.
(vii) an entity which is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or an entity related to the Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (Catatan 33).
Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Material transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements and the relevant details have been presented in note of the financial statements (Note 33).
ab. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun berjalan.
ab. Earning per Share Basic earning per share is computed by dividing net income for the year with the weighted average number of outstanding shares during the year.
ac. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Bank diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan Bank pada tahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Bank.
ac. Dividend Dividend distribution to the Bank’s shareholders is recognised as a liability in the Bank financial statements in the year in which the dividends are approved by the Bank’s shareholders.
ad. Segmen Operasi Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas, yang mana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
ad. Operating Segment An operating segment is a component of an entity that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the entity's other components, whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
ad. Segmen Operasi (lanjutan) Karena pada saat ini Direksi Bank hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) serta nasabah Middle Market, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan bahwa Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal.
ad. Operating Segment (continued) As the Bank's Board of Directors currently only reviews the allocation of certain financial assets amongst retail customers, small and medium enterprise (SME) customers and middle market (MM) customers, but not the others operating results and the discrete financial information is also currently unavailable within the Bank, the management believes that the Bank is being managed as a single operating segment.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PERTIMBANGAN
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects:
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING
-
nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,
-
the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements,
-
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
-
the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
The most significant uses of the judgement and estimates in determining the amounts recognised in the financial statements are follows:
Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Going concern The Bank's management has made an assessment of the Bank's ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Futhermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank's ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabillitas keuangan Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK 55 (revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
Classification financial asset and liabilities The Bank determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Bank’s accounting policies disclosed in Note 2c. 40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair value of financial instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as prepayment rates and default rate assumptions.
Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: - Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif;
The Bank presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy: - Level 1 - the fair value is based quoted prices (unadjusted) in active markets;
-
Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan
-
Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (ie as prices) or indirectly (i.e, derived from prices); and
-
Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
-
Level 3 - the fair value uses inputs that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo.
Classification to held-to-maturity investments The Bank classifies non-derivative financial assets with fixed and determinable payments and fixed maturity as held-to-maturity investments. This classification requires significant judgment to hold such investments to maturity. In making this judgment, the Bank evaluates its intention and ability to hold such investments to maturity.
Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak dalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
Financial assets not quoted in an active market The Bank classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions in an arm’s length basis.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang produktif secara kolektif dan individual untuk setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan.
Impairment losses on loans and receivables The Bank reviews its loans and receivables collectively and individually at each statements of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the statement of profit or loss and other comprehensive income. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial situation and the net realizable value of collateral.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif tersebut, kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit, dimana arus kas kontraktual masa datang diestimasi berdasarkan kerugian historis kelompok kredit yang pernah dialami selama lima tahun terakhir. Kerugian historis tersebut kemudian disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini. Metode estimasi yang digunakan dalam perhitungan penurunan nilai secara kolektif adalah metode statistik (statistical model analysis method) , yaitu migration analysis method untuk menentukan tingkat Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) karena angka persentase antar segmentasi lebih tertib, teratur, serta halus dan tetap memperhitungkan data hapus buku. Selanjutnya, hasil tingkat persentase PD dan LGD digunakan sebagai dasar estimasi penurunan nilai atas kredit secara kolektif. Sedangkan evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan dengan menghitung nilai kini atas arus kas masa datang dibandingkan dengan nilai tercatat.
For the evaluation objective of impairment losses collectively, loans are classified by similar characteristics of credit risk, where the contractual future cash flows are estimated based on historical loss loan group, which experienced during last five years. The historical losses are assessed to reflect current conditions. Estimation method used in the calculation of impairment losses collectively is statistical model analysis method, which is migration analysis method to generate Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) because inter segment percentage value are more organize, smooth and still calculating loans write-off data. Furthermore, the result of percentage rate of PD and LGD is used as basic estimate impairment losses collectively on loans. While the evaluation of impairment losses individually is valued by calculating the present value of future cash flows compared with the carrying amount.
Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang.
These estimates are based in assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the allowance for impairment in the future.
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Bank menelaah efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapat penurunan signifikan atau berkepanjangan nilai wajar dibawah nilai perolehan atau terdapat bukti objektif telah terjadi penurunan nilai. Penentuan apa yang dimaksud dengan “signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan pertimbangan dari Bank. Dalam menentukan pertimbangan, Bank mengevaluasi diantaranya faktor, pergerakan harga pasar historis dan jangka waktu serta lama perpanjangan di mana nilai wajar dari investasi kurang dari biayanya.
Impairment of available-for-sale and held-to-maturity investments The Bank reviews securities classified as available-for-sale and held-to-maturity at each financial position date to assess whether there is an impairment in value. The impairment of these investments is assessed whether there is significant or prolonged decline in the fair value below its cost or where other objective evidence of impairment exists. The determination of what is “significant” or “prolonged” requires judgment from the Bank. In making this judgment, the Bank evaluates, among others factors, historical market price movements and duration and the extent to which the fair value of the investment is less than the cost.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Umur ekonomis aset tetap Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan taksiran masa manfaat dari aset tetap akan maningkatkan beban operasional yang diakui.
Useful life of fixed assets The Bank estimate the useful lives of fixed assets based on the period over which the assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of fixed assets are reviewed periodically and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the assets. In addition, estimation of the useful lives of fixed assets is based on collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase the recorded operating expenses.
Penurunan nilai aset non keuangan Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Impairment of non-financial assets The Bank assess impairment on assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an assets may not be recoverable. The factors that which could trigger an inpairment review include the following:
(i)
(i)
Kinerja yang rendah secara signifikan jika dibandingkan dengan ekspektasi dari hasil operasi historis maupun proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang;
(ii) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan (iii) Tren negatif industri dan ekonomi signifikan.
Significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results;
(ii) Siginificant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and (iii Significant negative industry or economic trends. ) The Bank recognize an impairment loss whenever the carrying amount of an assets exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an assets (or Cash Generating Unit's) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible, for the Cash Generating Unit to which the asset belongs.
Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut. Pengakuan pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa yang akan datang.
Recognition of deferred taxes Deferred tax assets are recognised for all unused tax losses and temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Nilai sekarang dari kewajiban pensiun Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan pascakerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.
Present value of retirement obligation The cost of defined benefit retirement plan and other post employment benefits is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and future pension increases. Due to the long term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. RESTATEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS
4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Bank menerapkan secara retrospektif PSAK 24 (revisi 2013), "Imbalan Kerja" yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2015.
As explained in Note 2b, Bank retrospectively apply PSAK 24 (revised 2013), "Employee Benefits" which is effective from January 1, 2015.
PSAK ini memberikan, antara lain: (i) penghapusan "pendekatan koridor" yang diperbolehkan dalam versi sebelumnya dan (ii) memberikan perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan pengungkapan imbalan kerja, antara lain, sebagai berikut:
PSAK provides, among other things: (i) the elimination of "corridor approach" allowed in the previous version and (ii) provide a significant change in the recognition, presentation and disclosure of employee benefits, among others, as follows:
-
-
Laba dan rugi aktuaria harus diakui sekarang ini sebagai penghasilan komprehensif lainnya dan dikeluarkan secara permanen dari laba rugi; Biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. Sebaliknya, semua biaya jasa lalu akan diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika Bank mengakui biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja terkait.
-
-
Actuarial profits and losses to be recognized today as other comprehensive income and are permanently excluded from income; Past service costs that have not vested no longer be deferred and recognized over the vesting period of the future. Instead, all past service costs will be recognized during the first between when the amendment/curtailment occurs or when the Bank recognizes the costs of restructuring or termination of employment related.
Pada tahun 2015, Bank memutuskan untuk merubah perhitungan laba kena pajak tahun buku 2014.
In 2015, the Bank decided to change the calculation of taxable income of the year 2014.
Oleh karena itu, laporan keuangan Bank pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 telah disajikan kembali.
Therefore, the Bank's financial statements as at and for the year ended December 31, 2014 and 2013 have been restated.
Laporan keuangan komparatif pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 sebelum dan setelah disajikan kembali adalah sebagai berikut:
The comparative financial statements as at and for the year ended December 31, 2014 dan 2013 before and after restatements are as follows:
Sebelum penyajian kembali/ Before restatement
31 Desember 2014 Laporan posisi keuangan Aset pajak tangguhan - bersih Utang pajak Liabilitas lain-lain Kerugian pengukuran kembali program imbalan pasti - setelah pajak tangguhan Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Beban tenaga kerja Manfaat (beban) pajak penghasilan - kini Manfaat (beban) pajak - tangguhan Kerugian komprehensif lain setelah pajak
Penyesuaian penyajian kembali/ Restatement adjustment
5.897.078.621 4.689.630.785 17.977.821.349
5.484.188.501 341.289.750 7.178.282.663
-
(5.429.197.871)
(15.090.726.591)
(3.977.807.041)
(40.755.534.681)
264.626.005
Sesudah penyajian kembali/ After restatement
December 31, 2014 Statements of financial position 11.381.267.122 Deferred tax assets - net 5.030.920.535 Taxes payable 25.156.104.012 Other liabilities Losses remeasurement of defined benefit pension plans - net of (5.429.197.871) deferred tax Retained earnings (19.068.533.632) unappropriated Statements profit or loss and other comprehensive income (40.490.908.676) Personnel expenses Income tax benefit (7.712.910.750) (expense) - current
-
(7.712.910.750)
4.315.105.396
3.623.461.333
7.938.566.729
(1.388.919.712)
(1.408.281.333)
(19.361.621)
45
Income tax benefit - deferred Other comprehensive loss net of tax
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. RESTATEMENTS (continued)
4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
Sebelum penyajian kembali/ Before restatement
1 Januari 2014/31 Desember 2013 Laporan posisi keuangan Aset pajak tangguhan - bersih Liabilitas lain-lain Kerugian pengukuran kembali program imbalan pasti - setelah pajak tangguhan Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
Penyesuaian penyajian kembali/ Restatement adjustment
1.575.519.352 23.199.409.734
(4.040.278.159)
48.878.287.458
FINANCIAL
STATEMENTS
Sesudah penyajian kembali/ After restatement
1.397.753.930 5.591.015.718
-
OF
(152.983.629)
January 1, 2014/December 31, 2013 Statements of financial position 2.973.273.282 Deferred tax assets - net 28.790.425.452 Other liabilities Losses remeasurement of defined benefit pension plans - net of (4.040.278.159) deferred tax Retained earnings 48.725.303.829 unappropriated
5. CASH
5. KAS Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank memiliki kas sebesar Rp7.192.826.150 (2014: Rp5.140.454.800).
Cash on hand is all in Rupiah currency. As of December 31, 2015, the Bank has cash amounting to Rp7,192,826,150 (2014: Rp5,140,454,800).
Saldo kas termasuk uang pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sebesar Rp1.168.950.000 (2014: Rp1.024.650.000).
Total cash includes cash in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp1,168,950,000 (2014: Rp1,024,650,000).
6. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
Rupiah
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
133.648.582.219
188.976.438.379
Rupiah
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia (BI).
Current accounts with Bank Indonesia are maintained to comply with Bank Indonesia (BI) minimum statutory reserve requirement (GWM).
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/21/PBI/2015 tanggal 26 Nopember 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional. Sementara Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional.
The statutory reserves ratio as of December 31, 2015 is calculated based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No.17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 regarding “Second amendment in the Regulation of Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013 regarding Statutory Reserves for Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies”. Meanwhile the statutory reserves ratio as of December 31, 2014 is calculated based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No.15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 regarding “Statutory Reserves for Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies”.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)
6. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) Rasio GWM (tidak diaudit) Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut:
Rupiah GWM Primer GWM Sekunder
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
7,55% 16,55%
8,05% 8,66%
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai GWM.
Tidak terdapat giro pada pihak berelasi.
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah giro pada bank lain - bersih
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with Bank Indonesia regulation on the GWM.
There was no current accounts with related party.
Berdasarkan nama bank
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank OCBC NISP Tbk
Rupiah Primary GWM Secondary GWM
7. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
7. GIRO PADA BANK LAIN
a.
As of December 31, 2015 and 2014, the GWM ratios (unaudited) of the Bank are as follows:
a.
By counterparty bank
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
2.682.235.285
455.588.691
1.078.290.768
12.034.544.493
746.775.602
90.512.734
629.210.256 558.398.905
18.158.270 251.938.025
165.942.578
23.543.142
136.336.151
73.448.994
71.305.470
71.125.761
48.785.941 17.566.216
18.233.795 -
6.134.847.172
13.037.093.905
-
-
6.134.847.172
13.037.093.905
47
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank OCBC NISP Tbk
Allowance for impairment losses Total current accounts with other banks - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)
7. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) b.
Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar.
b.
By collectibility All current accounts with other banks are classified as current as of December 31, 2015, and 2014.
c.
Tingkat bunga rata-rata per tahun
c.
Average annual interest rates
Rupiah d.
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
1,10%
1,89%
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, giro pada bank lain tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai yang perlu diakui.
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
d.
Rupiah
Movements in allowance for impairment losses As of December 31, 2015 and 2014, current accounts with other banks are not impaired. Management believes that there was no allowance for impairment losses to be recognized.
8. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Tidak terdapat penempatan kepada pihak berelasi.
There was no placements with related party.
a.
a.
Berdasarkan jenis dan bank
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia, bersih setelah dikurangi bunga yang ditangguhkan sebesar Rp13.695.797 (2014: Rp19.992.432) Deposito berjangka PT Bank Andara Call money PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Victoria Syariah PT Bank Dinar Indonesia Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna Jumlah b.
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
Rupiah
29.886.304.203
125.180.007.568
-
25.000.000.000
55.000.000.000 50.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 224.886.304.203
150.180.007.568
b.
Berdasarkan jangka waktu
< 1 bulan
By type and banks
By maturity
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
224.886.304.203 48
Placement with Bank Indonesia, net of unearned interest of Rp13,695,797 (2014: Rp19,992,432) Time deposits PT Bank Andara Call money PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Victoria Syariah PT Bank Dinar Indonesia Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna Total
150.180.007.568
< 1 month
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN c.
d.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
224.886.304.203
150.180.007.568
d.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
5,64% 8,43% 7,72%
5,77% 10,18% 6,13%
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
e.
< 1 month
Range of annual interest rates
31 Desember/ December 31,
Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, semua penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan lancar.
Placement with Bank Indonesia Time deposits Call money
By collectibility All placements with Bank Indonesia and other banks are classified as current as of December 31, 2015 and 2014. Management believes that there was no allowance for impairment losses on placement with Bank Indonesia and other banks to be recognized as of December 31, 2015 and 2014.
9. MARKETABLE SECURITIES
9. EFEK-EFEK Tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi. a. Berdasarkan tujuan dan jenis
Tersedia untuk dijual Sertifikat Deposito Bank Indonesia: Nilai nominal Sertifikat Bank Indonesia: Nilai nominal Diskonto yang belum diamortisasi Nilai bersih Rugi yang belum direalisasi - bersih Jumlah
By remaining period to maturity
31 Desember/ December 31,
Kisaran tingkat bunga per tahun
Penempatan pada Bank Indonesia Deposito berjangka Call money e.
c.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
< 1 bulan
8. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
There was no marketable securities from related party. a. By purpose and type 31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
170.000.000.000
30.000.000.000
130.000.000.000
178.696.000.000
(7.938.438.395) 292.061.561.605
(6.746.096.993) 201.949.903.007
(152.838.604) 291.908.723.001
(80.066.501) 201.869.836.506
49
Available-for-sale Deposit Certificates of Bank Indonesia: Par value Certificates of Bank Indonesia: Par value Unamortized discount Net value Unrealized loss-net Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. MARKETABLE SECURITIES (continued)
9. EFEK-EFEK (lanjutan) b.
> 3 bulan - 1 tahun c.
e.
2015
2014
291.908.723.001
201.869.836.506
c.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
59.833.968.000 232.074.755.001 291.908.723.001
> 3 months - 1 year
By remaining period to maturity
31 Desember/ December 31,
29.840.190.000 8.632.570.506 163.397.076.000 201.869.836.506
d.
< 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 1 year Total
The movement of unrealized loss The movement of unrealized loss from the change in fair value of available for sale marketable securities during periods December 31, 2015 and 2014 was as follows:
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
(80.066.501)
(54.251.007)
(72.772.103)
(25.815.494)
Beginning balance Movement of unrealized loss during the period
(152.838.604) 38.209.651 (114.628.953)
(80.066.501) 20.016.625 (60.049.876)
Total before deferred tax Deferred tax Ending balance - net
e.
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia f.
31 Desember/ December 31,
Perubahan rugi yang belum direalisasi Perubahan rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Saldo awal Perubahan rugi yang belum direalisasi selama periode berjalan Jumlah sebelum pajak tangguhan Pajak tangguhan Saldo akhir - bersih
By maturity
31 Desember/ December 31,
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
< 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun Jumlah d.
b.
Berdasarkan jangka waktu
Average annual interest rates
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
6,64% 6,44%
6,85% 6,42%
Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, semua efek-efek diklasifikasikan lancar. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu diakui.
50
f.
Certificates of Bank Indonesia Deposit Certificates of Bank Indonesia
By collectibility All placements marketable securities are classified as current as of December 31, 2015 and 2014. Management believes that there was no allowance for impairment losses on marketable securities to be recognized.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS
10. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
a.
Berdasarkan jenis dan kolektibilitas
Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired
Pihak berelasi Konsumsi Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
31 Desember/December 31, 2015 Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
7.149.374.653 7.149.374.653
-
7.149.374.653 7.149.374.653
1.289.277.469.675 32.464.469.331 339.513.009.843 1.661.254.948.849 1.668.404.323.502
35.199.893.014 327.224.419 35.527.117.433 35.527.117.433
1.324.477.362.689 32.464.469.331 339.840.234.262 1.696.782.066.282 1.703.931.440.935
(13.326.989.368)
(19.083.083.782)
1.655.077.334.134
Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired
Pihak berelasi Konsumsi
By type and collectibility
16.444.033.651
31 Desember/December 31, 2014 Mengalami penurunan nilai/ Impaired
(32.410.073.150) 1.671.521.367.785
-
5.656.994.092 5.656.994.092
1.880.537.198.105 26.594.418.543 13.191.303.111 1.920.322.919.759 1.925.979.913.851
63.162.967.673 3.590.203.209 66.753.170.882 66.753.170.882
1.943.700.165.778 26.594.418.543 16.781.506.320 1.987.076.090.641 1.992.733.084.733
(55.135.332.098)
1.890.854.308.850
11.617.838.784
51
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Total loans - net
Jumlah/ Total
5.656.994.092 5.656.994.092
(35.125.605.001)
Related parties Consumer
(90.260.937.099) 1.902.472.147.634
Related parties Consumer Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
a. By type and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation.
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia.
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 Lancar/ Current
Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
7.149.374.653 7.149.374.653
-
-
-
-
7.149.374.653 7.149.374.653
1.216.866.840.718 32.464.469.331 338.429.051.540 1.587.760.361.589 1.594.909.736.242
61.252.739.350 1.084.689.553 62.337.428.903 62.337.428.903
13.656.615.287 40.388.233 13.697.003.520 13.697.003.520
21.181.519.157 286.104.936 21.467.624.093 21.467.624.093
11.519.648.177 11.519.648.177 11.519.648.177
1.324.477.362.689 32.464.469.331 339.840.234.262 1.696.782.066.282 1.703.931.440.935
(5.681.080.565)
(4.088.450.331)
(9.935.453.020)
(9.492.389.963)
56.656.348.338
9.608.553.189
11.532.171.073
2.027.258.214
(3.212.699.271) 1.591.697.036.971
52
(32.410.073.150) 1.671.521.367.785
Related parties Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
a. By type and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan)
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 Lancar/ Current
Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
5.656.994.092 5.656.994.092
-
-
-
-
5.656.994.092 5.656.994.092
1.738.212.594.412 26.594.418.543 13.070.487.998 1.777.877.500.953 1.783.534.495.045
35.332.585.174 120.815.113 35.453.400.287 35.453.400.287
52.041.425.091 165.846.368 52.207.271.459 52.207.271.459
56.907.470.184 13.578.072 56.921.048.256 56.921.048.256
61.206.090.917 3.410.778.769 64.616.869.686 64.616.869.686
1.943.700.165.778 26.594.418.543 16.781.506.320 1.987.076.090.641 1.992.733.084.733
(3.478.320.659)
(9.353.447.712)
(14.732.194.900)
(59.397.838.403)
31.975.079.628
42.853.823.747
42.188.853.356
5.219.031.283
(3.299.135.425) 1.780.235.359.620
53
(90.260.937.099) 1.902.472.147.634
Related parties Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
b.
Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas
Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired
Perantara keuangan Bukan lapangan usaha lainnya Rumah tangga Konstruksi Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Industri pengolahan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Perdagangan besar dan eceran Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Transportasi, pergudangan dan komunikasi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Listrik, gas dan air Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
By economic sector and collectibility
31 Desember/December 31, 2015 Mengalami penurunan nilai/ Impaired
1.253.746.026.575 286.689.579.811 51.918.238.186 26.257.201.910
35.199.893.014 326.493.169 -
Jumlah/ Total 1.288.945.919.589 286.689.579.811 52.244.731.355 26.257.201.910
Financial intermediary Other non business Households Construction Health and 20.973.056.171 social services 9.279.070.324 Prosessing industry Services in social, art culture, recreation and other 8.978.421.614 individual services
20.973.056.171 9.279.070.324
-
8.978.421.614
-
6.468.310.124
-
6.468.310.124
2.823.916.941
-
2.823.916.941
460.345.804
-
460.345.804
455.169.520 207.844.426
-
455.169.520 207.844.426
147.142.096 1.668.404.323.502
731.250 35.527.117.433
147.873.346 1.703.931.440.935
(13.326.989.368)
(19.083.083.782)
1.655.077.334.134
16.444.033.651
-
-
54
(32.410.073.150) 1.671.521.367.785 -
Wholesale and retail Real estate, leasing services and servicing companies Transportation, warehousing and communication Accomodation and food and beverages Electricity, gas and water Unspecified activities Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
b.
Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan)
Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired
Perantara keuangan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Rumah tangga Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan penggalian Perdagangan besar dan eceran Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa pendidikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
By economic sector and collectibility (continued)
31 Desember/December 31, 2014 Mengalami penurunan nilai/ Impaired
1.877.479.457.536
63.029.017.207
Jumlah/ Total 1.940.508.474.743
Financial intermediary Health and 24.704.455.441 social services 22.438.500.412 Households Services in social, art culture, recreation and other 1.724.206.002 individual services
24.704.455.441 18.848.297.203
3.590.203.209
1.620.117.543
104.088.459
1.419.905.966
-
1.419.905.966
Mining and excavation
933.400.984
-
933.400.984
689.080.203
-
689.080.203
285.198.975
29.862.007 66.753.170.882
285.198.975 29.862.007 1.992.733.084.733
Wholesale and retail Real estate, leasing services and servicing companies Accomodation and food and beverages Educational services Total Allowance for impairment losses
1.925.979.913.851 (35.125.605.001)
(55.135.332.098)
1.890.854.308.850
11.617.838.784
-
-
55
(90.260.937.099) 1.902.472.147.634 -
Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
10. LOANS (continued)
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia
b. By economic sector and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5
1.181.335.397.617 285.775.557.422 51.748.302.273 26.257.201.910
Dalam perhatian khusus/ Special mention 61.252.739.350 914.753.639 169.935.914 -
20.973.056.171 9.279.070.324
Lancar/ Current
Perantara keuangan Bukan lapangan usaha lainnya Rumah tangga Konstruksi Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Industri pengolahan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Perdagangan besar dan eceran Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Transportasi, pergudangan dan komunikasi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Listrik, gas dan air Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
13.656.615.287 40.388.233 -
21.181.519.158 286.104.935 -
11.519.648.177 -
1.288.945.919.589 286.690.311.061 52.244.731.355 26.257.201.910
Financial intermediary Other non business Households Construction
-
-
-
-
20.973.056.171 9.279.070.324
8.978.421.614
-
-
-
-
8.978.421.614
Health and social services Processing industry Services in social, art culture, recreation and other individual services
6.468.310.124
-
-
-
-
6.468.310.124
2.823.916.941
-
-
-
-
2.823.916.941
460.345.804
460.345.804
455.169.520 207.844.426
-
-
-
-
455.169.520 207.844.426
147.142.096 1.594.909.736.242
62.337.428.903
13.697.003.520
21.467.624.093
11.519.648.177
147.142.096 1.703.931.440.935
(3.212.699.271)
(5.681.080.565)
(4.088.450.331)
(9.935.453.020)
(9.492.389.963)
(32.410.073.150)
56.656.348.338
9.608.553.189
11.532.171.073
2.027.258.214
1.591.697.036.971
56
1.671.521.367.785
Wholesale and retail Real estate, leasing services and servicing companies Transportation, warehousing and communications Accomodation and food and beverages Electricity, gas and water Unspecified activities Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b. By economic sector and collectibility (continued)
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan)
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 Lancar/ Current
Perantara keuangan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Rumah tangga Pertambangan dan penggalian Perdagangan besar dan eceran Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa pendidikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
1.736.574.759.809
35.332.585.174
52.041.425.091
55.487.564.218
61.072.140.451
1.940.508.474.743
Financial intermediary
24.704.455.441 18.727.482.090
120.815.113
165.846.368
3.410.778.769
933.400.984
-
-
13.578.072 1.419.905.966 -
-
24.704.455.441 22.438.500.412 1.419.905.966 933.400.984
689.080.203
-
-
-
-
689.080.203
285.198.975
-
-
-
-
285.198.975
1.620.117.543 1.783.534.495.045
35.453.400.287
52.207.271.459
56.921.048.256
104.088.459 29.862.007 64.616.869.686
1.724.206.002 29.862.007 1.992.733.084.733
(3.299.135.425)
(3.478.320.659)
(9.353.447.712)
(14.732.194.900)
(59.397.838.403)
(90.260.937.099)
Health and social services Households Mining and excavation Wholesale and retail Real estate, leasing services and servicing companies Accomodation and food and beverages Services in social, art culture, recreation and other individual services Educational services Total Allowance for impairment losses
31.975.079.628
42.853.823.747
42.188.853.356
5.219.031.283
1.780.235.359.620
57
1.902.472.147.634
Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
< 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih d.
c.
Berdasarkan jangka waktu 31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
60.609.293.776 120.803.784.625 1.501.318.166.766 21.200.195.768 1.703.931.440.935
41.902.250.655 103.481.969.721 1.804.952.569.526 42.396.294.831 1.992.733.084.733
(32.410.073.150)
(90.260.937.099)
1.671.521.367.785
1.902.472.147.634
-
-
d.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
< 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
31 Desember/ December 31,
2015
2014
236.181.719.568 438.518.004.653 1.012.623.649.574 16.608.067.140 1.703.931.440.935
235.364.238.635 462.557.194.244 1.265.683.999.467 29.127.652.387 1.992.733.084.733
(32.410.073.150)
(90.260.937.099)
1.671.521.367.785
1.902.472.147.634
Kredit yang diberikan f.
e.
Tingkat bunga rata-rata per tahun
31 Desember/ December 31,
2015
2014
16,63%
16,45%
Rasio kredit bermasalah - bersih terhadap jumlah kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 0,84% dan 4,19%.
58
f.
Allowance for impairment losses Total loans - net
< 1 year > 1 year - 2 years > 2 years - 5 years > 5 years Allowance for impairment losses Total loans - net
Average annual interest rates
31 Desember/ December 31,
Ikhtisar kredit bermasalah Rasio kredit bermasalah - kotor terhadap jumlah kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 2,74% dan 8,72%
< 1 year > 1 year - 2 years > 2 years - 5 years > 5 years
By remaining period to maturity
31 Desember/ December 31,
e.
By maturity
Loans
Non-performing loans Non-performing loan ratio - gross to loan as of December 31, 2015 and 2014 was 2.74% and 8.72% , respectively. Non-performing loan ratio - net to loan as of December 31, 2015 and 2014 was 0.84% and 4.19%, respectively.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) g.
h.
Kredit yang direstrukturisasi Pinjaman yang direstrukturisasi meliputi antara lain penjadwalan ulang pembayaran pokok pinjaman dan bunga, penyesuaian tingkat suku bunga, pengurangan tunggakan bunga dan penambahan fasilitas pinjaman.
g.
Restructured loans Restructured loans consist of loan with rescheduled principal and interest payments, adjusted interest rates, reduced overdue interest and increased loan facilities.
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
Kredit yang direstrukturisasi
29.051.374.376
74.457.706.515
Restructured loans
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
(4.845.791.708) 24.205.582.668
(40.373.755.865) 34.083.950.650
Allowance for impairment losses Total - net
Restrukturisasi kredit dilakukan dengan cara perpanjangan masa pelunasan kredit, penurunan bunga yang jatuh tempo, perubahan persentase tingkat bunga dan kapitalisasi bunga menjadi pokok kredit.
The term of restructured loans consists of extension of payment maturity dates, reduced overdue interest, modification of interest rate and capitalised interest into the new outstanding principal loan balance.
Tidak ada kredit yang direstrukturisasi yang termasuk dalam kredit yang diberikan kepada pihak berelasi.
There are no restructured loans to related parties.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 28) Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Saldo akhir
h.
Movements in the allowance for impairment losses The movements in allowance for impairment losses of loans are as follows:
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
90.260.937.099
42.581.572.664
15.430.137.802 (75.236.205.513)
55.132.190.036 (7.517.050.196)
1.955.203.762 32.410.073.150
64.224.595 90.260.937.099
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai yang dibentuk telah memadai.
Beginning balance Allowance during the year (Note 28) Write-off Recoveries from written-off loans Ending balance
kerugian
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate.
Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar Rp43.081.189.073 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: Rp120.516.499.498). Sedangkan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan yang telah dibentuk adalah sebesar Rp32.410.073.150 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: Rp90.260.937.099) sehingga rasio pemenuhan penyisihan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar 75,23% (2014: 74,90%).
Minimum allowance for impairment losses for loans which required by Bank Indonesia are amounting to Rp43,081,189,073 as of December 31, 2015 (2014: Rp120,516,499,498). While total allowance for impairment losses for loans which has been provided is amounting to Rp32,410,073,150 as of December 31, 2015 (2014: Rp90,260,937,099) resulted in adequacy ratio for allowance for impairment losses of loans which is required by Bank Indonesia as of December 31, 2015 amounted to 75.23% (2014: 74.90%).
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
Kredit yang dihapus buku Ikhtisar mutasi kredit yang dihapus buku untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015
Kredit yang dihapus buku - prospek Saldo awal Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Saldo akhir Kredit dihapus buku - non prospek Saldo awal Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Saldo akhir j.
i.
Loans written-off A summary of loans written-off for the period and years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014
22.834.740.824 75.236.205.513
15.602.259.682 7.517.050.196
(2.182.233.204) 95.888.713.133
(284.569.054) 22.834.740.824
2.862.447.220
2.884.047.220
2.862.447.220
(21.600.000) 2.862.447.220
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan 1) Kredit yang diberikan dijamin dengan tabungan, deposito, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. 2) Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit karyawan dan kredit perorangan lainnya. Kredit karyawan adalah kredit yang diberikan kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah atau keperluan lainnya dengan tingkat bunga sebesar 5% - 6,5% dan jangka waktu antara 1 sampai 15 tahun. Pinjaman dan bunganya dilunasi melalui pemotongan gaji. 3) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). 4) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kredit yang diberikan kepada personel manajemen kunci (pihak berelasi) sebesar Rp7.149.374.653 dan Rp5.656.994.092, masing-masing kurang dari Rp1.000.000.000. 5) Rasio Kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 13,19% dan 18,13%.
j.
Loans written-off - prospect Beginning balance Write-off Recoveries from written-off loans Ending balance Loans written-off - non prospect Beginning balance Recoveries from written-off loans Ending balance
Other significant information relating to loans 1)
2)
3)
4)
5)
Loans are secure by savings deposits, time deposits, collateral bound by hypothecation or a power of attorney to sell and other collateral commonly accepted by banks. Consumer loans consistes of housing, loans to employees and other personal loans. Loans to employees are loans for purchasing vehicles, houses or other items with an interest rate 5% - 6.5% and a maturity term of 1 to 15 years. The loans and interest payments are collected through monthly payroll deduction. As of December 31, 2015 and 2014, the Bank complied with Legal Lending Limit (LLL) requirements of Bank Indonesia. As of December 31, 2015 and 2014, Loans to key management personnel (related parties) amounted Rp7,149,374,653 and Rp5,656,994,092, less than Rp1,000,000,000 each. The ratio of Micro Small Business (UMK) Credit to total loans as of December 31, 2015 and 2014 are 13.19% and 18.13%.
11. ACCRUED INCOME
11. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga atas kredit yang diberikan dan penempatan pada bank lain sebesar Rp12.166.903.464 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: Rp13.600.802.158). 60
Accrued income represents interest on loans and placement with other banks amounted to Rp12,166,903,464 as of December 31, 2015 (2014: Rp13,600,802,158).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP
12.
1 Januari/ January 1
Biaya perolehan Tanah Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Nilai buku
Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Nilai buku
31 Desember/ December 31 , 2 0 1 5 Penambahan/ Pengurangan/ Addition Deduction
31 Desember/ December 31
2.634.400.000 1.951.974.500
-
-
2.634.400.000 1.951.974.500
11.936.953.366 3.664.464.807 905.283.000 2.437.405.297 23.530.480.970
1.293.599.273 72.952.250 1.658.278.000 694.006.200 3.718.835.723
141.595.741 35.456.142 195.600.000 79.000.769 451.652.652
13.088.956.898 3.701.960.915 2.367.961.000 3.052.410.728 26.797.664.041
203.330.675
97.598.727
-
300.929.402
8.747.228.479 2.666.671.208 431.547.779 1.556.902.306 13.605.680.447 9.924.800.523
1.359.427.115 470.078.089 280.539.983 411.614.809 2.619.258.723
130.909.008 34.781.767 195.600.000 76.283.231 437.574.006
9.975.746.586 3.101.967.530 516.487.762 1.892.233.884 15.787.365.164 11.010.298.877
1 Januari/ January 1
Biaya perolehan Tanah Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor
FIXED ASSETS
31 Desember/ December 31 , 2 0 1 4 Penambahan/ Pengurangan/ Addition Deduction
Accumulated depreciation Buildings Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Book value
31 Desember/ December 31
2.634.400.000 1.951.974.500
-
-
2.634.400.000 1.951.974.500
11.526.902.685 3.603.339.901 1.360.458.000 2.371.473.697 23.448.548.783
580.364.456 137.693.400 492.125.000 133.061.600 1.343.244.456
170.313.775 76.568.494 947.300.000 67.130.000 1.261.312.269
11.936.953.366 3.664.464.807 905.283.000 2.437.405.297 23.530.480.970
105.731.951
97.598.724
-
203.330.675
7.656.093.915 2.258.068.864 1.301.767.275 1.291.666.439 12.613.328.444 10.835.220.339
1.257.477.873 483.126.211 77.080.504 332.365.867 2.247.649.179
166.343.309 74.523.867 947.300.000 67.130.000 1.255.297.176
8.747.228.479 2.666.671.208 431.547.779 1.556.902.306 13.605.680.447 9.924.800.523
61
Cost Land Buildings Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery
Cost Land Buildings Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Accumulated depreciation Buildings Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Book value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. FIXED ASSETS (continued)
12. ASET TETAP (lanjutan) Rincian dari laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Harga jual Nilai buku Laba penjualan aset tetap
The details of the gain from sale of fixed assets are as follows:
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
118.990.000 3.206.913 115.783.087
635.199.000 1.889.210 633.309.790
Proceeds Book value Gain from sale of fixed assets
Jumlah kerugian penghapusan aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing sebesar Rp10.871.733 dan Rp4.125.882.
As of December 31, 2015 and 2014, loss on fixed assets write-off amounted to Rp10,871,733 and Rp4,125,882, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki 1 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Sertifikat tersebut mempunyai masa manfaat 30 tahun. Masa berlaku HGB berakhir tahun 2041. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank had 1 plots of land with Building Use Rights (HGB) titles. Those certificates have useful lives 30 years. The HGB expiration period up to 2041. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the land rights as all the land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
Bank telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp16.797.696.381 (2014: Rp14.122.723.594) pada PT Asuransi Tripakarta, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bangun Askrida dan PT Asuransi Jasindo. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Bank has insured its fixed assets (except lands) to cover possible losses due to fire and other risks as of December 31, 2015, for a total insurance coverage of Rp16,797,696,381 (2014: Rp14,122,723,594) with PT Asuransi Tripakarta, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bangun Askrida and PT Asuransi Jasindo. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, estimasi nilai wajar aset tetap (tanah dan bangunan) adalah sebesar Rp6.152.000.000.dan Rp5.630.000.000.
As of December 31, 2015 and December 31, 2014, the estimated fair value of fixed assets (land and building) is Rp6,152,000,000 and Rp5,630,000,000.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud dalam PSAK 48 (revisi 2014) selama tahun berjalan, karena manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap tidak melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali.
Management believes that there is no impairment in the value of fixed assets owned by the Bank during the year as meant in PSAK 48 (revised 2014), because management believes that the carrying amounts of fixed assets do not exceed the estimated recoverable amount.
Bank memiliki aset tetap yang pada tanggal 31 Desember 2015 sudah disusutkan penuh namun masih digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Bank sebesar Rp9.291.091.897
The Bank possessed fixed assets which has been fully depreciated as at December 31, 2015 but are fully used to support the Bank operation activities amounted Rp9,291,091,897.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31, 2015 and 2014.
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TAKBERWUJUD
13.
1 Januari/ January 1
Biaya perolehan Perangkat lunak Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Nilai buku
6.276.214.171
4.007.412.499 2.268.801.672
1 Januari/ January 1
Biaya perolehan Perangkat lunak Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Nilai buku
5.091.699.891
3.314.735.289 1.776.964.602
INTANGIBLE ASSETS
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 Penambahan/ Pengurangan/ Addition Deduction
3.221.948.287
1.054.897.871
39.025.322
39.025.322
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 Penambahan/ Pengurangan/ Addition Deduction
1.184.514.280
692.677.210
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset takberwujud yang dimiliki oleh Bank.
63
-
-
31 Desember/ December 31
9.459.137.136
Cost Software
5.023.285.048 4.435.852.088
Accumulated amortization Software Book value
31 Desember/ December 31
6.276.214.171
Cost Software
4.007.412.499 2.268.801.672
Accumulated amortization Software Book value
Management believes that there is no indication of permanent impairment in the value of intangible assets of the Bank.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. OTHER ASSETS
14. ASET LAIN-LAIN
Beban dibayar di muka dan uang muka Persediaan alat tulis kantor, promosi dan barang cetakan Pajak dibayar dimuka Lain-lain Jumlah
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
21.387.715.020
23.918.378.140
689.746.515 656.048.897 22.733.510.432
152.850.650 1.013.956.161 621.033.300 25.706.218.251
Beban dibayar di muka termasuk sewa gedung kantor kepada Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, pihak berelasi, sebesar Rp2.030.702.976 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: Rp3.006.007.488) (Catatan 33).
Liabilitas segera meliputi transaksi "ATM Bersama" dan kiriman uang sebesar Rp2.558.638.144 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: Rp691.218.452).
a.
Berdasarkan jenis
Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito berjangka Deposito on call Jumlah
Others mainly consist of "ATM Bersama" transaction and fund transfer amounted to Rp2,558,638,144 as of December 31, 2015 (2014: Rp691,218,452).
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
16. SIMPANAN NASABAH
Pihak berelasi Giro Tabungan Deposito berjangka Deposito on call
Prepaid expenses include office building rent to Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, a related party, amounted to Rp2,030,702,976 as of December 31, 2015 (2014: Rp3,006,007,488) (Note 33).
15. LIABILITIES IMMEDIATELY PAYABLE
15. LIABILITAS SEGERA
a.
Prepaid expenses and advance payments Office supplies, promotion and printing Prepaid tax expense Others Total
By type
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
7.952.859.022 1.998.627.930 3.099.679.894 13.051.166.846
9.337.765.857 1.788.694.804 136.435.068.026 30.247.500.000 177.809.028.687
41.928.730.562 300.889.588.157 1.491.862.544.325 37.060.000.000 1.871.740.863.044 1.884.792.029.890
23.021.264.910 187.691.211.985 1.781.507.612.387 1.992.220.089.282 2.170.029.117.969
64
Related parties Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits on call Third parties Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits on call Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
16. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) b.
Deposito on call Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah c.
e.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
37.060.000.000
35.447.500.000
444.192.860.509 484.291.199.382 389.381.551.184 176.836.613.144 260.000.000 1.532.022.224.219 -
660.948.590.526 727.429.864.552 246.182.559.957 277.916.665.378 265.000.000 1.948.190.180.413 -
c.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
37.060.000.000
898.464.508.454
1.011.648.251.544 332.324.011.165 150.729.961.510 260.000.000 1.532.022.224.219 -
663.480.171.930 334.279.467.060 51.966.032.969 1.948.190.180.413 -
d.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
4,78% 4,90% 10,08% 8,75%
3,60% 3,98% 10,61% 11,25%
Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
e.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
65
Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits on call
Other significant information relating to deposits from customers Amounts blocked and pledged as loan collateral and other purpose.
31 Desember/ December 31,
5.417.445.567 79.785.042.173 6.918.000.000 92.120.487.740
Deposits on call Time deposits > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months more than 12 months Total
Average annual interest rates
31 Desember/ December 31,
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan simpanan nasabah Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan serta tujuan lainnya.
Deposits on call Time deposits 1 month 3 months 6 months 12 months more than 12 months Total
By remaining period to maturity
31 Desember/ December 31,
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Giro Tabungan Deposito berjangka Deposito on call
Details of time deposits by term
31 Desember/ December 31,
Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo
Deposito on call Deposito > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah d.
b.
Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu
84.066.699 95.042.107.955 13.797.687.946 108.923.862.600
Current accounts Savings deposits Time deposits Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN Tidak terdapat simpanan dari pihak berelasi.
There were no deposits from related parties.
a.
a.
Berdasarkan jenis
Pihak ketiga Call money Giro Tabungan Jumlah b.
c.
2015
2014
135.000.000.000 6.204.299.677 986.265 141.205.285.942
-
b.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
135.000.000.000
-
c.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
135.000.000.000
-
31 Desember/ December 31,
2015
2014
8,75% 2,50%
-
66
e.
Call money < 1 month
Average annual interest rates
31 Desember/ December 31,
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan simpanan dari bank lain Tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Call money < 1 month
By remaining period to maturity
31 Desember/ December 31,
d.
Third parties Call money Current accounts Savings deposits Total
Details of call money and time deposits by term
31 Desember/ December 31,
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Call money Tabungan e.
31 Desember/ December 31,
Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo
Call money < 1 bulan
d.
31 Desember/ December 31,
Rincian call money dan deposito berjangka berdasarkan jangka waktu
Call money < 1 bulan
By type
Call money Savings deposits
Other significant information relating to deposits from other banks There were no deposits from other banks that were blocked and pledged as loan collateral as of December 31, 2015 and 2014.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. TAXATION
18. PERPAJAKAN a.
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) Jumlah b.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
684.348.265 124.052.652 305.039.500 2.038.924.020 3.152.364.437
1.122.672.301 35.998.478 325.726.000 341.289.750 3.205.234.006 5.030.920.535
b.
31 Desember/ December 31,
2015
2014
(5.001.039.500) (1.491.664.912) (6.492.704.412)
(7.712.910.750) 7.938.566.729 225.655.979
c.
Current Deferred Total
Current tax The reconciliation between income before tax expense, as shown in the statements of profit or loss and estimated taxable income for the year ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
20.795.246.367
(19.141.205.982)
980.608.803 500.000.000 -
(114.943.379) (2.468.574.000)
(81.000.504)
(285.766.045)
(7.366.267.948) (5.966.659.649)
34.623.550.341 31.754.266.917
67
Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 25 Income tax article 29 Income tax article 4 (2) Total
Income tax benefit (expenses)
31 Desember/ December 31,
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer Kewajiban imbalan pasca kerja Penghargaan Tantiem Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Penyisihan (pemulihan) kerugian penurunan nilai Jumlah perbedaan temporer
Taxes payable
31 Desember/ December 31,
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Kini Tangguhan Jumlah c.
a.
Utang pajak
Income (loss) before tax per statements of profit or loss Temporary differences Post-employment benefits obligation Reward Tantiem Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Allowance (recovery) for impairment losses Total temporary differences
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. TAXATION (continued)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
c.
Pajak kini (lanjutan)
Perbedaan tetap Iklan dan promosi Pendapatan dan beban bunga Seragam karyawan Sewa Corporate Social Responsibility Aktivitas karyawan Lain-lain Pendapatan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Pendapatan dan beban non-operasional Jumlah perbedaan tetap Laba kena pajak Beban pajak penghasilan 25% X Rp20.004.158.000 25% X Rp30.851.643.000 Pajak dibayar di muka Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan kurang bayar
Current tax (continued)
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
2.224.044.822 1.727.074.105 378.197.500 355.953.706 278.537.100 99.686.800 112.077.249
6.585.665.823 8.695.728.556 403.382.500 757.808.219 423.098.695 94.124.739 386.179.239
5.175.571.282 20.004.158.000
64.224.595 828.369.699 18.238.582.065 30.851.643.000
5.001.039.500 5.001.039.500
7.712.910.750 7.712.910.750
(4.696.000.000)
(7.371.621.000)
305.039.500
341.289.750
Permanent differences Advertising and promotion Income and expenses from operations Employees activities Rent Corporate Social Responsibility Employees uniform Others Collection of loans previously written-off Non-operating income expenses Total permanent differences Taxable income Income tax expense 25% X Rp20,004,158,000 25% X Rp30,851,643,000 Prepaid tax Income tax article 25 Underpayment of income tax
Sesuai dengan peraturan perpajakan Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang (self-assesment system ). Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.
In compliance with Indonesian tax regulations, Bank determines and pays its tax obligations/payables based on self-assessment. Directorate General of Tax may assess or amend taxes within five years from the date the tax became due.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before tax expense, as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. TAXATION (continued)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
c.
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued)
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi
20.795.246.367
(19.141.205.982)
Pajak dihitung pada tarif pajak
(5.198.811.592)
4.785.301.496
Tax calculated Permanent differences
Perbedaan tetap Iklan dan promosi Pendapatan dan beban bunga Seragam karyawan Sewa Corporate Social Responsibility Aktivitas karyawan Lain-lain Pendapatan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Pendapatan dan beban non-operasional Jumlah perbedaan tetap Jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan
Income (loss) before tax per statements of profit or loss
(556.011.206) (431.768.526) (94.549.375) (88.988.426) (69.634.275) (24.921.700) (28.019.312)
(1.646.416.456) (2.173.932.139) (100.845.625) (189.452.055) (105.774.674) (23.531.185) (96.544.810)
(1.293.892.820)
(16.056.149) (207.092.425) (4.559.645.517)
(6.492.704.412)
-
225.655.979
-
69
Advertising and promotion Income and expenses from operations Employees uniform Rent Corporate Social Responsibility Employees activities Others Collection of loans previously written-off Non-operating income expenses Total permanent differences Total income tax benefit (expenses)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan perpajakan adalah sebagai berikut:
2015
Deferred tax assets (liabilities) The tax effects of significant temporary differences between commercial reporting and tax purposes are as follows:
Diakui pada penghasilan komprehensif lain/ Recognised in other comprehensive income
Diakui pada laporan laba rugi/ Recognised in statements of profit or loss
1 Januari/ January 1,
d.
31 Desember/ December 31, 2015
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Kewajiban imbalan pasca kerja Penghargaan Penyisihan kerugian penurunan nilai Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan bersih
(126.328.875) 2.831.691.787 8.655.887.585
245.152.201 125.000.000
2014
-
6.814.320.598
18.193.026
38.209.651
48.308.117
9.937.910.327
Deferred tax assets - net
(1.841.566.987)
(1.491.664.912)
Diakui pada penghasilan komprehensif lain/ Recognised in other comprehensive income
Diakui pada laporan laba rugi/ Recognised in statements of profit or loss
1 Januari/ January 1,
3.106.959.079 125.000.000
-
(20.250.126)
20.016.625 11.381.267.122
30.115.091 -
Deferred tax assets (liabilities) Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Post-employment benefits obligation Reward Allowance for impairment losses Unrealized losses on available-for-sale marketable securities
(146.579.001)
31 Desember/ December 31, 2014
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Kewajiban imbalan pasca kerja Tantiem Penyisihan kerugian penurunan nilai Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - bersih
-
8.655.887.585
-
8.655.887.585
13.562.752
-
6.453.873
20.016.625
Deferred tax assets (liabilities) Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Post-employment benefits obligation Tantiem Allowance for impairment losses Unrealized losses on available-for-sale marketable securities
2.973.273.282
7.938.566.729
469.427.111
11.381.267.122
Deferred tax assets - net
(54.887.364) 2.397.454.394 617.143.500
(71.441.511)
-
(28.735.845) (617.143.500)
462.973.238 -
2.831.691.787 -
70
(126.328.875)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. TAXATION (continued)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Aset (liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
d.
Deferred tax assets (liabilities) (continued) Management believes that the deferred tax assets resulted from temporary differences which can be realized in the next periods.
e.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undang-undang tersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.
e.
Administrative Based on Law of the Republic of Indonesia No.28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No.6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation” which are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due. The transitional provisions of the said Law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and before may be assessed by the DGT at the latest at the end of 2013.
19. OTHER LIABILITIES
19. LIABILITAS LAIN-LAIN
Kewajiban imbalan pasca kerja (Catatan 31) Pembayaran debitur atas angsuran pinjaman Bunga yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar Simpanan sementara Penghargaan Pendapatan bunga yang ditangguhkan Lain-lain Jumlah
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
12.427.836.316
11.326.767.147
12.324.873.742 7.908.298.476 5.274.316.484 1.414.211.991 500.000.000
706.506.214 9.889.547.857 1.449.461.556 95.424.830 -
Post-employment benefits obligation (Note 31) Payment of loans from customers Accrued interest Accrued expenses Temporary savings Reward
169.925.104 41.220.035 40.060.682.148
1.472.154.009 216.242.399 25.156.104.012
Deferred interest income Others Total
Bunga yang masih harus dibayar merupakan beban bunga simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi.
Accrued interest represent interest expenses for customer deposits, deposits from other banks, borrowings and subordinated loans.
20. SUBORDINATED LOANS
20. PINJAMAN SUBORDINASI Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank No.1011/B-1/IX/2011; No.23/2011/PER tanggal 26 September 2011 dan Addendum Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank No.241/D-IV/VI/2012; No.07/2012/PER tanggal 21 Juni 2012, Bank menerima pinjaman subordinasi sebesar Rp14.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dan dalam jangka waktu selama 6 tahun atau berakhir pada tanggal 26 September 2017. 71
Based on Subordinated Loans Agreement between Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with Bank No.1011/B-1/IX/2011; No.23/2011/PER dated September 26, 2011 and Addendum Subordinated Loans Agreement between Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with Bank No.241/D-IV/VI/2012; No.07/2012/PER dated June 21, 2012, Bank received subordinated loans amounted Rp14,000,000,000 with interest rate 12% per annum and 6 years term or ends on September 26, 2017.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. SUBORDINATED LOANS (continued)
20. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Pinjaman subordinasi telah dilunasi pada tanggal 31 Desember 2015, dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat No.SR-81/PB.332/2015 tanggal 31 Desember 2015.
Subordinated loans has been repaid on Desember 31, 2015, and was approved by Financial Services Authority based on Letter No.SR-81/PB.332/2015 dated December 31, 2015.
21. SHARE CAPITAL
21. MODAL SAHAM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Pebruari 2013, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.17, pemegang saham Bank telah merubah modal dasar Bank menjadi 80.000.000 saham dengan nominal Rp10.000 yang terdiri dari 2 lembar saham Seri A dan 79.999.998 lembar saham Seri B sehingga jumlah modal dasar Bank menjadi Rp800.000.000.000. Atas perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia lewat surat No.AHU-AH.01.10-11320 tanggal 28 Maret 2013.
Based on the Annual Shareholders' General Meeting dated February 21, 2013, the minutes of which are covered by notarial deed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have changed the authorised capital into 80,000,000 shares with a par value of Rp10,000 which consist of 2 shares of Series A and 79,999,998 shares of Series B with a total authorised capital of the Bank amounting to Rp800,000,000,000. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights through its letter No.AHUAH.01.10-11320 dated March 28, 2013.
Susunan pemegang saham Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s shareholders as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
Lembar saham/ Number of shares
Pemegang saham Saham Seri A Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Jumlah Saham Seri A Saham Seri B Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Reliance Securities Tbk PT Recapital Advisors PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)
1
10.000
1 2
10.000 20.000
12.913.122 5.714.285 5.473.006
129.131.220.000 57.142.850.000 54.730.060.000
2.761.033
27.610.330.000
72
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Shareholders Series A Shares Induk Koperasi Pegawai 0,00% Republik Indonesia PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri 0,00% (Persero) 0,00% Total Series A Shares Series B Shares Induk Koperasi Pegawai 46,43% Republik Indonesia 20,55% PT Reliance Securities Tbk 19,68% PT Recapital Advisors PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri 9,93% (Persero)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. SHARE CAPITAL (continued)
21. MODAL SAHAM (lanjutan)
Lembar saham/ Number of shares
Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Jumlah Saham Seri B Jumlah
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
399.621
3.996.210.000
346.264
3.462.640.000
205.616 27.812.947 27.812.949
2.056.160.000 278.129.470.000 278.129.490.000
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Asuransi 1,24% Jasa Indonesia Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan 0,74% Ekonomi 100,00% Total Series B Shares 100,00% Total 1,44%
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 Maret 2014, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.13, pemegang saham Bank telah menyetujui pembagian dividen saham sebesar Rp23.621.720.000 (2.362.172 lembar saham). Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No.S-39/PB.3322/2014 tanggal 22 April 2014.
Based on Annual Shareholders' General Meeting dated March 12, 2014, the minutes of which are covered by notarial deed No.13 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved the share dividend amounted to Rp23,621,720,000 (2,362,172 shares). The mentioned addition share capital have been recorded by Financial Services Authority (OJK) monitoring administration through letter No.S39/PB.3322/2014 dated April 22, 2014.
Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah 855.826 lembar saham dengan nominal Rp8.558.260.000; PT Recapital Advisors sejumlah 916.382 lembar saham dengan nominal Rp9.163.820.000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) sejumlah 462.298 lembar saham dengan nominal Rp4.622.980.000;
The total share dividend above is divided as follows: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia amounted to 855,826 shares with nominal Rp8,558,260,000; PT Recapital Advisors amounted to 916,382 shares with nominal Rp9,163,820,000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) amounted to 462,298 shares with nominal Rp4,622,980,000;
-
Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia sejumlah 57.977 lembar saham dengan nominal Rp579.770.000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 46.014 lembar saham dengan nominal Rp460.140.000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah 23.675 lembar saham dengan nominal Rp236.750.000.
Berdasarkan Berita Acara Rapat tanggal 10 Desember 2014, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.15, pemegang saham Bank telah menyetujui masuknya investor baru PT Reliance Securities Tbk. Penambahan modal disetor dari PT Reliance Securities Tbk disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan sebesar Rp60.000.000.000 yang dibagi sebagai modal disetor sebesar Rp57.142.850.000 dan agio saham sebesar Rp2.857.150.000. Persetujuan tambahan modal tersebut telah dicatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat No.S-74/PB.33/2014 tanggal 29 Desember 2014.
73
-
Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia has 57,977 shares with a nominal amount of Rp579,770,000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to 46,014 shares with nominal Rp460,140,000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi amounted to 23,675 shares with nominal Rp236,750,000.
Based on Shareholders' General Meeting dated December 10, 2014, the minutes of which are covered by notarial deed No.15 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved the new shareholders, PT Reliance Securities Tbk. The paid up capital from PT Reliance Securities Tbk was approved by Financial Services Authority (OJK) amounted to Rp60,000,000,000 devided into paid up capital amounted to Rp57,142,850,000 and premium on share capital amounted Rp2,857,150,000. The mentioned addition share capital have been recorded by Financial Services Authority (OJK) monitoring administration through Letter No.S-74/PB.33/2014 dated December 29, 2014.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio saham Saldo awal Penambahan Saldo akhir Modal disetor lainnya Saldo awal Setoran modal yang tidak disetujui Saldo akhir Jumlah
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
18.703.774.035 18.703.774.035
15.846.624.035 2.857.150.000 18.703.774.035
Premium on share capital Beginning balance Addition Ending balance
-
6.718.771.600
Other paid-in capital Beginning balance
18.703.774.035
Not approved paid-in capital Ending balance Total
23. APPROPRIATION OF NET INCOME
23. PENGGUNAAN LABA BERSIH Penggunaan laba bersih tahun 2013 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 Maret 2014 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.13 oleh Judy Sentana, S.H., M.H. 31 Desember/ December 31, 2014
Income distribution for the year 2013 was made based in the Shareholders' Annual General Meeting dated March 12, 2014 as stated in notarial deed No.13 of Judy Sentana, S.H., M.H. 31 Desember/ December 31, 2013
-
Pembagian dividen tunai Pembagian dividen saham Pembentukan cadangan umum Pembagian tantiem
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, tantiem dibukukan sebagai beban pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
23.074.820.072 23.621.720.000 2.181.747.386 2.468.574.000
Cash dividend Share dividend General reserve Tantiem
For the years ended December 31, 2013, tantiem is recorded as expense in the current year statement of profit or loss and other comprehensive income. 24. INTEREST INCOME
24. PENDAPATAN BUNGA
Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Jumlah
(6.718.771.600) 18.703.774.035
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
282.764.560.857
349.964.061.565
20.292.366.225
21.065.358.007
5.442.902.321
6.260.978.443
308.499.829.403
655.139.580 377.945.537.595
Jumlah pendapatan bunga kepada pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp267.724.140 dan Rp104.075.790 (Catatan 33). 74
Loans Placements with Bank Indonesia and marketable securities banks and placements with other banks Securities purchased under resale agreements Total
Total interest income to related parties for the year ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp267,724,140 and Rp104,075,790 (Note 33).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. INTEREST EXPENSES
25. BEBAN BUNGA
Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Giro Pinjaman subordinasi Call money Lain-lain Premi penjaminan simpanan (Catatan 37) Lain-lain Jumlah
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
158.169.336.917 10.247.389.211 2.450.616.671 1.638.575.439 303.304.863 172.809.223.101
3.881.189.811 104.986.525 3.986.176.336 176.795.399.437
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp475.649.165 dan Rp1.448.151.009 (Catatan 33).
4.728.047.540 440.669.985 5.168.717.525 248.077.043.613
Interest expense Time deposits Savings deposits Current accounts Subordinated loans Call money Others Premium of deposit guarantee (Note 37) Others Total
Total interest expense to related parties for the year ended August 31, 2015 and 2014 amounted to Rp475,649,165 and Rp1,448,151,009 (Note 33).
26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Sewa Outsourcing Asuransi Perjalanan dinas Listrik, air, telepon dan komunikasi Iklan dan promosi Alat tulis dan cetakan Perbaikan dan pemeliharaan Penagihan dan kerjasama kredit Transportasi dan rumah tangga Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Jasa profesional Peralatan kantor Keamanan Pendirian kantor cabang Corporate Social Responsibility Seragam karyawan Pajak Dipindahkan
227.528.892.744 8.191.762.882 1.687.265.955 1.680.000.100 3.820.404.407 242.908.326.088
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
10.779.537.260 5.059.135.754 4.531.189.263 3.746.011.744
10.375.482.168 2.521.260.697 5.472.915.856 6.158.778.449
3.385.773.344 2.486.196.322 2.253.590.196 2.247.442.239 2.165.181.765 2.130.249.939 2.035.540.918 938.180.920 801.533.691 664.247.084 517.185.784 278.537.100 378.197.500 238.990.413 44.636.721.236
3.734.710.177 6.459.053.207 2.392.102.453 2.218.876.005 3.444.127.071 2.424.056.088 1.818.732.848 945.410.888 574.766.293 342.018.689 473.400.924 423.098.695 403.382.500 350.385.300 50.532.558.308
75
Rent Outsourcing Insurance Travelling Electricity, water, telephone and communication Advertising and promotion Stationery and printing Repair and maintenance Collection and loans cooperation Transportation and housekeeping Automatic Teller Machine (ATM) Professional fee Office equipment Security Branch office establishment Corporate Social Responsibility Employees uniform Taxes Brought forward
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan) 31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
44.636.721.236 203.497.629 159.839.444 114.954.874 99.686.800 58.536.400 1.059.770.189 46.333.006.572
Pindahan Rapat dan dokumentasi Koran dan majalah Administrasi bank Aktivitas karyawan Representasi Lain-lain Jumlah
Jumlah beban sewa kepada pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp943.755.912 dan Rp978.148.512 (Catatan 33).
Total rent expense to related parties for the year ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp943,755,912 and Rp978,148,512 (Note 33).
27. PERSONNEL EXPENSES
27. BEBAN TENAGA KERJA
Gaji dan tunjangan Pendidikan dan pelatihan Imbalan pasca kerja (Catatan 31) Jasa produksi Penghargaan Jumlah
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
41.218.550.350 2.389.158.600
37.179.054.533 1.473.660.222
2.107.835.107 1.906.974.000 500.000.000 48.122.518.057
1.838.193.921 40.490.908.676
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tahun 2015 sebesar Rp8.160.185.076 dan tahun 2014 sebesar Rp7.659.422.742.
Jumlah pegawai/ Total employee
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Pejabat Eksekutif Jumlah
Carried forward Meeting and documentation Newspaper and magazine Bank administration Employees activities Representation Others Total
50.532.558.308 263.547.316 215.722.000 138.727.556 94.124.739 126.612.616 580.389.901 51.951.682.436
3 3 3 21 30
The total remuneration which is given to the Board of Commissioner and Directors for the year ended 2015 amounted to Rp8,160,185,076 and 2014 to Rp7,659,422,742.
31 Desember/ December 31, 2015 Tunjangan/ Gaji/Wages Provisions 1.025.994.000 1.988.808.000 407.980.000 3.104.864.120 6.527.646.120
76
Salaries and benefits Education and training Post-employment benefits (Note 31) Production service bonus Gratuity Total
983.542.148 4.161.840.928 329.309.372 4.814.382.049 10.289.074.497
Jumlah/Total
2.009.536.148 6.150.648.928 737.289.372 7.919.246.169 16.816.720.617
Board of Commissioners Board of Directors Audit Committee Executive officers Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERSONNEL EXPENSES (continued)
27. BEBAN TENAGA KERJA (lanjutan)
Jumlah pegawai/ Total employee
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Pejabat Eksekutif Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Tunjangan/ Gaji/Wages Provisions
4 4 2 17 27
801.056.742 1.893.979.000 98.842.000 2.189.878.000 4.983.755.742
1.087.556.001 3.876.830.999 15.934.000 2.344.214.000 7.324.535.000
Jumlah/Total 1.888.612.743 5.770.809.999 114.776.000 4.534.092.000 12.308.290.742
FOR 28. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI 28. ALLOWANCE FINANCIAL ASSETS ASET KEUANGAN Jumlah beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp15.430.137.802 dan Rp55.132.190.036.
29. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL
Pendapatan non-operasional Laba penjualan aset tetap Lain-lain Beban non-operasional Rugi penghapusan aset tetap Denda/sanksi Lain-lain Jumlah pendapatan (beban) non-operasional - bersih
IMPAIRMENT
LOSSES
ON
Total allowance for impairment losses on financial assets for the year 2015 and 2014 amounted to Rp15,430,137,802 and Rp55,132,190,036.
29. NON-OPERATING INCOMES (EXPENSES)
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
115.783.087 453.332.070 569.115.157
633.309.790 400.691.850 1.034.001.640
(10.871.733) (98.750.000) (866.890.984) (976.512.717)
(4.125.882) (1.967.208) (826.402.491) (832.495.581)
(407.397.560)
201.506.059
Non-operating incomes Gain on sale of fixed assets Others Non-operating expenses Loss on write-off of fixed assets Penalty/sanctions Others Total non-operating incomes (expenses) - net
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Komitmen - bersih
Board of Commissioners Board of Directors Audit Committee Executive officers Total
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
Commitments Commitment payables (38.100.676.963) (38.100.676.963)
77
(46.331.946.841) (46.331.946.841)
Unused loans facilities Commitments - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
4.195.511.107
14.325.418.426
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan Lainnya Kontinjensi - bersih
1.052.324.000 47.629.636 5.295.464.743
(1.550.000.000) (47.629.636) 12.727.788.790
(32.805.212.220)
(33.604.158.051)
Liabilitas komitmen dan kontinjensi - bersih
Contingencies Contingent receivables Interest receivables on nonperforming assets Contingent liabilities Bank guarantees issued Others Contingencies-net Commitments and contingent liabilities - net
31. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
31. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003.
The Bank calculates post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No.13/2003.
Kewajiban imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 28 Januari 2016. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja tersebut dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Post-employment benefits obligation as of December 31, 2015 and 2014 recorded based on the actuarial calculation performed by PT Prima Bhaksana Lestari, independent actuary, based on its report dated January 28, 2016. Post-employment benefits obligation were calculated using the "Projected Unit Credit" method and using assumptions as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalitas Tingkat cacat
Usia pensiun normal
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
9,17% 10,00% TMI - 2011
8,48% 10.00% TMI - 2011
5% dari tabel mortalita/5% of the mortality table
5% dari tabel mortalita/5% of the mortality table
55
55
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Beban jasa kini Beban bunga Jumlah (Catatan 27)
Normal retirement age
Expenses recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income were as follows:
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
1.242.465.263 865.369.844 2.107.835.107
1.136.413.550 701.780.371 1.838.193.921
78
Discount rate Salary increment rate Mortality table Disability rate
Current service cost Interest expense Total (Note 27)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (continued)
31. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Kewajiban imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah (Catatan 19)
Post-employment benefits obligation recognized statements of financial position were as follows:
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
12.427.836.316 12.427.836.316
Kerugian aktuaria yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut :
11.326.767.147 11.326.767.147
(120.460.362)
(1.851.892.950)
Pengukuran kembali program imbalan pasti
120.460.362
1.851.892.950
-
-
Mutasi atas kewajiban program imbalan pasti masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Kewajiban imbalan kerja awal tahun Beban tahun berjalan Beban diakui di penghasilan komprehensif lain Pembayaran manfaat Kewajiban imbalan kerja akhir tahun
11.326.767.147 2.107.835.107 120.460.362 (1.127.226.300) 12.427.836.316
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca kerja masingmasing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Saldo awal Kerugian aktuaria Jumlah pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti
Actuarial loss - liability Remeasurement of defined benefit plan Unrecognised actuarial losses
The movement in the post-employeement benefit liability for the dated December 31, 2015 and 2014 are as follows:
5.387.037.545 1.851.892.950
7.359.390.857
7.238.930.495
79
Present value of post-employment benefit obligations Total (Note 19)
The movement in the defined benefit plan liability for the dated December 31, 2015 and 2014 are as follows: Employee benefit obligations at beginning of year 9.589.817.576 Current year expense 1.838.193.921 Expense recognized in the other comprehensive income 1.851.892.950 Payment of benefits (1.953.137.300) Employee benefit obligations at end of year 11.326.767.147
7.238.930.495 120.460.362
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan pasca kerja dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember 2015:
the
Actuarial loss recognized in the other comprehensive income are as follows:
Kerugian aktuaria - liabilitas
Kerugian aktuaria yang belum diakui
in
Beginning balance Actuarial loss Remeasurement of defined benefit liabilty
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the obligations for post employement and current service cost as of December 31, 2015:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (continued)
31. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
31 Desember/ December 31, 2015 Kewajiban imbalan pasca kerja/ Post employement benefits liability
Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
Beban jasa kini/ Current service cost
11.465.159.494 13.553.652.089
10.431.665.201 12.376.713.142
32. OPERATING SEGMENT
32. SEGMEN OPERASI Seperti yang dijelaskan di Catatan 2ad, Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank hanya menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masing area. Berikut adalah ringkasan yang menjelaskan tiap-tiap area geografis dalam Bank:
As discussed in Note 2ad, the Bank is being managed as a single operating segment. Currently, the Bank only performs segment analysis based on the geographical area where the management reviews internal management reports on a monthly basis. The Bank's geographical area are as follows:
Area
Wilayah Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat Sumatera Barat Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan Lainnya (diluar Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan)
Increase in interest rate by 100 basis point Decrease in interest rate by 100 basis point
Cabang Semarang/Semarang branch Cabang Surabaya/Surabaya branch Cabang Bandung/Bandung branch Cabang Padang/Padang branch Cabang Makassar/Makassar branch Cabang Banjarmasin/Banjarmasin branch Kantor Pusat/Head office Cabang Jakarta/Jakarta branch
80
Central Java East Java West Java West Sumatera South Sulawesi South Kalimantan Other (outside Central Java, East Java, West Java, West Sumatera, South Sulawesi and South Kalimantan)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. OPERATING SEGMENT (continued)
32. SEGMEN OPERASI (lanjutan) Informasi segmen geografis pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:
Geographical segment information as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember 2015
Lainnya/ Others
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Timur/ East Java
Jawa Barat/ West Java
Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan eksternal
32.274.173.342 1.221.369.757 33.495.543.099
20.221.350.113 245.922.045 20.467.272.158
20.228.118.748 465.462.890 20.693.581.638
(8.377.228.799) 767.122.354 (7.610.106.445)
37.023.211.689 141.129.189 37.164.340.878
20.425.881.334 150.080.916 20.575.962.250
9.908.923.539 66.945.835 9.975.869.374
131.704.429.966 3.058.032.986 134.762.462.952
(16.077.063.723) 17.418.479.376
(1.450.039.771) 19.017.232.387
423.551.995 21.117.133.633
(15.656.225.918) (23.266.332.363)
16.501.680.360 53.666.021.238
10.955.779.145 31.531.741.395
5.302.317.912 15.278.187.286
134.762.462.952
Net interest income Other operating income Total external revenue Inter-area revenue (expenses) Total area revenue
200.261.681
201.213.504
478.838.375
15.446.150.965
Non-current assets
Pendapatan (beban) antar area Jumlah pendapatan area
Jumlah/ Total
December 31, 2015
31 Desember 2014
Lainnya/ Others
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Timur/ East Java
32.102.869.725
27.260.140.982
17.677.606.212
(16.233.903.115)
34.399.526.062
25.532.891.065
9.129.363.051
129.868.493.982
96.271.289 561.153.340 32.760.294.354
273.492.085 27.533.633.067
145.378.765 17.822.984.977
58.759.984 (16.175.143.131)
47.941.762 34.447.467.824
69.134.779 25.602.025.844
51.769.510 9.181.132.561
96.271.289 1.207.630.225 131.172.395.496
(22.063.023.968) 10.697.270.386
6.084.908.559 33.618.541.626
889.267.788 18.712.252.765
(21.217.445.352) (37.392.588.483)
17.391.699.520 51.839.167.344
13.620.838.578 39.222.864.422
14.474.887.436
131.172.395.496
Net interest income Losses on sale of marketable securities - net Other operating income Total external revenue Inter-area revenue (expenses) Total area revenue
9.763.426.628
550.072.063
353.814.417
350.539.242
268.899.265
258.602.681
648.247.899
12.193.602.195
Non-current assets
Aset tidak lancar
213.683.732
Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
13.469.021.710
Pendapatan (beban) antar area Jumlah pendapatan area
559.083.897
Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
Aset tidak lancar
Pendapatan bunga bersih Kerugian atas penjualan efek-efek - bersih Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan eksternal
324.048.066
Sumatera Barat/ West Sumatera
Jawa Barat/ West Java
81
Sumatera Barat/ West Sumatera
Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
5.293.754.875
Jumlah/ Total
December 31, 2014
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES BERELASI Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.
In the normal course of business, Bank enters into certain transactions with parties which are related to the management and/or owned by the same ultimate shareholder. All transactions with related parties have met the agreed terms and conditions.
Sifat hubungan Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2aa.
Nature of relationship Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Bank through ownership or management as disclosed in Note 2aa.
Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi Bank, sifat hubungan dan sifat dari transaksi:
The related parties, nature of relationship and nature of transactions are described as follows:
Pihak berelasi/ Related parties
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Jenis transaksi/ Type of transaction
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Pemegang saham mayoritas Bank/ The Bank's majority shareholder
Simpanan nasabah, sewa bangunan/ Deposits from customer, rent of buildings
PT Recapital Advisors
Pemegang saham bank/ The Bank's shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
PT Reliance Securities Tbk
Pemegang saham bank/ The Bank's shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
PT Asuransi Recapital
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
PT Asuransi Jiwa Recapital
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
PT Recapital Securities
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
PT Recapital Asset Management
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
Personel manajemen kunci/ Key management personnel
Dewan komisaris, direksi dan pejabat Kredit yang diberikan, eksekutif bank serta anggota keluarga simpanan nasabah/ Loans, dekat dengan orang-orang tersebut/ deposits from customer Board of commissioners, directors and executive bank officers and close members of the families of such individuals Personel manajemen kunci adalah pihak yang memiliki kewenangan Key management personnel are parties who have authority and dan tanggung jawab untuk mengendalikan aktivitas Bank baik secara responsibility to control the Bank activities, directly or langsung maupun tidak langsung. indirectly. 82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) BERELASI (lanjutan) Personil manajemen kunci termasuk Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin Divisi dan Pemimpin Cabang yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang signifikan untuk merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan Bank.
Key management personnel include Board of Commissioners, Board of Directors, Heads of Division and Heads of Branch that have significant authority and responsibility for planning, directing and controlling the Bank's activities.
Transaksi dengan pihak berelasi Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para personel inti manajemen.
Related parties transactions Transactions with related parties are executed under similar terms and conditions as those with third parties, except for loans to key management personnel.
Saldo dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The outstanding balance with related parties are as follows:
Aset Kredit yang diberikan Pengurus dan pejabat eksekutif Bank Hubungan lainnya Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan-bersih Persentase terhadap jumlah kredit yang diberikan Aset lain-lain Beban dibayar di muka untuk sewa gedung kantor kepada: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia Persentase terhadap jumlah aset lain-lain
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
6.740.593.366 408.781.287 7.149.374.653 7.149.374.653 0,43%
2.030.702.976 8,93%
83
5.334.221.750 322.772.342 5.656.994.092 (2.731.866) 5.654.262.226 0,30%
3.006.007.488 11,69%
Assets Loans Bank's management and executive officers Others relationship Allowance for impairment losses Total loans-net Percentage of total loans Other assets Office building prepaid rent for: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia Percentage of total other assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) BERELASI (lanjutan) Related parties transactions (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Liabilitas Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase terhadap jumlah simpanan nasabah Kewajiban imbalan pasca kerja Persentase terhadap jumlah kewajiban imbalan pasca kerja
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
7.952.859.022 1.998.627.930 3.099.679.894 13.051.166.846 0,69%
8,19%
4.936.567.238
1.513.683.900
39,72%
13,36%
-
Pinjaman subordinasi Persentase terhadap jumlah pinjaman subordinasi Persentase terhadap jumlah modal disetor
Pendapatan dan beban Pendapatan bunga Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga
9.337.765.857 1.778.694.804 166.682.568.026 177.799.028.687
14.000.000.000
0,00%
100%
0,00%
5,03%
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
Liabilities Deposits from customers Current accounts Savings deposits Time deposits Total Percentage of total deposits from customers Post-employment benefits obligation Percentage of total post-employment benefits benefits obligation Subordinated loans Percentage of total subordinated loans Percentage of total paid in capital
Income and expense Interest income Percentage of total interest income
267.724.140
104.075.790
0,09%
0,03%
Beban bunga Persentase terhadap jumlah beban bunga
475.649.165
1.448.151.009
0,27%
0,58%
Interest expenses Percentage of total interest expenses
Beban sewa Persentase terhadap jumlah beban umum dan administrasi
943.755.912
978.148.512
Rent expense
2,04%
1,88%
Percentage of total general and administrative expenses
Kompensasi kepada personil manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Jumlah Persentase terhadap jumlah beban tenaga kerja
16.400.973.007 415.747.610 16.816.720.617
12.590.920.742 514.738.406 13.105.659.148
34,95%
32,37%
84
Compensation of key management personnel Short-term employee benefits Post-employment benefits Total Percentage of total personnel expenses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT
34. MANAJEMEN RISIKO Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum".
Implementation of risk management in Bank accordance with the Bank Indonesia regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP dated September 29, 2003 which was amended by Bank Indonesia Regulation No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 regarding "Revision for PBI No.5/8/PBI/2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Banks” and Circular Letter of Bank Indonesia No.13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding "Amendment on Circular Letter No.5/21/DPNP regarding Implementation of Risk Management for Commercial Banks".
Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas Pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai:
Risk management is not merely related to monitoring, reporting and evaluating the risks, but also detecting and to anticipate the possible risks. Management's commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating the manual of Guidelines for Application of Risk Management which shall cover the policies and procedures as follows:
-
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
-
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;
-
-
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan
-
-
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
-
Active supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors; Adequacy of policies, procedures and establishment of limits; Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring and control of risks and the Risk Management information system; and Comprehensive internal control system.
Selain itu, manajemen telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Divisi Manajemen Risiko, dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja usaha Bank.
In addition, the management has been establishing the Risk Management Committee and Risk Management Division, where, the overall risk management will be integrated, coordinated, and continuously practice to improve operational performance.
Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko strategik dan risiko reputasi.
In accordance with the complexity of business, the Bank has managed 8 (eight) risks, namely credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk and reputation risk.
Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secara garis besar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki oleh Bank.
In quarterly, the Bank has prepared the risks profile globally which reflected the Bank's risk rate.
Kerangka manajemen risiko Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko merupakan pengawas risiko tertinggi di Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko tersebut menyetujui dan memonitor pelaksanaan kerangka dan kebijakan manajemen risiko Bank. Dewan Komisaris mendelegasikan kuasa kepada Direktur Utama dan Direksi untuk mengimplementasikan strategi manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Direksi dan bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang ada di Bank.
Risk management framework The organization of the Bank’s risk management involves oversight from the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Risk Monitoring Committee. The Risk Monitoring Committee is the highest risk authority in the Board of Commissioners’ level. The Risk Monitoring Committee approves and monitors the implementation of risk management framework and policies of the Bank. Board of Commissioners delegate authority to the President Director and Board of Directors to implement the risk management strategy. The Risk Monitoring Committee is established by the Board of Directors and is responsible for managing risk of the Bank.
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Kebijakan manajemen risiko Bank ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk, dan jasa yang ditawarkan. Bank, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajiban mereka.
Risk management framework (continued) The Bank’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits determined. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Bank, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern. Satuan Kerja Audit Intern secara berkala maupun sesuai kebutuhan, menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Bank.
The Bank’s Audit Committee is responsible for monitoring compliance with the Bank’s risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Bank. The Bank’s Audit Committee is assisted in these functions by Internal Audit Task Force. Internal Audit Task Force undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Bank’s Audit Committee.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan menajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan nasihat mengenai strategi manajemen risiko yang harus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh Kepala Divisi Manajemen Risiko.
The Risk Monitoring Committee supervises the development of risk management policies and assesses the implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy to be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Monitoring Committee will also monitor and evaluate the performance of the Risk Management Committee chaired by the Head of Risk Management Division.
ALCO merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan dalam mengelola aset. Liabilitas dan modal sedemikian rupa dengan memperhatikan risiko terkait untuk tujuan penggunaan secara efisien dan optimum. Tujuan utama dari ALCO adalah:
The ALCO is the primary vehicle for achieving the objectives of managing assets, liabilities and capital with the consideration of related risk for the purpose of efficient and optimum utilization. The main purposes of an ALCO are to:
Kerangka manajemen risiko (i) memberikan arahan dan menyakinkan penerapan strategi untuk mengelola komposisi posisi keuangan dan struktur pendanaan Bank pada kondisi normal dan stress;
Risk management framework (i) provide direction and ensure tactical follow-throught to manage the Bank's balance sheet composition and finding structure under normal and stressed conditions;
(ii) memonitor risiko-risiko dan pengaruh dari kondisi pasar; (iii) menyediakan sarana untuk mendiskusikan masalah ALCO; (iv) memfasilitasi kerjasama antara bisnis/departemen yang berbeda; (v) menyelesaikan isu antar departemen seperti transfer pricing dan alokasi sumber daya; (vi) menelaah sumber dan alokasi pendanaan secara keseluruhan; (vii melakukan perencanaan ke depan dan menentukan lingkungan ) perbankan yang paling sesuai untuk perencanaan aset/liabilitas di masa depan dan menelaah skenario kontinjensi;
(ii) monitor the risk and market influences; (iii) provide a forum for discussing ALCO issues; (iv) facilitate teamwork between different businesses/departements; (v) resolve departmental inter-face issues such as transfer pricing and resource allocation; (vi) review overall sourcing anf allocation of funding; (vii plan and determine the most appropriate banking ) environment for asset/liability forward planning and review contingency scenarios;
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Kerangka manajemen risiko (lanjutan) (viii) mengevaluasi skenario alternatif tingkat suku bunga, harga dan kombinasi portofolio; menelaah distribusi aset/liabilitas dan jatuh temponya.
Risk management framework (continued) (viii) evaluate alternative ratem pricing and portfolio mix scenarios; review asset/liability distributions and maturities.
Unit Risiko Operasional dan Pengendalian Bank bertanggung jawab dalam penerapan manajemen risiko operasional yang mencakup:
The Bank's Operational Risk and Control Unit is responsible for applying operational risk management which comprises:
(i) pengawasan aktif dan manajemen proaktif dari Dewan Komisaris dan/atau Direksi terhadap profil risiko operasional Bank dan eksposurenya melalui rapat komite secara berkala;
(i)
(ii) penetapan kebijakan dan prosedur dan limit risiko operasional termasuk penelaahan berkala dengan tujuan kepatuhan terhadap peraturan dan/atau praktek-praktek terbaik yang terkini;
(ii) establishment of operational risk policies and procedures anf operational risk appetite including its regular reviews in order to comply with updated regulations and/or best practices;
(iii) pengimplementasian kerangka kerja manajemen risiko operasional yang mencakup proses identifikasi, penilaian, pemantauan dan pengendalian risiko operasional untuk menjaga tingkat kerugian risiko operasional Bank berada dalam batasan toleransi dan untuk menjaga Bank dari kemungkinan kerugian yang dapat terjadi;
(iii) implementation of operational risk management framework that comprises the identification, assessment, monitoring and mitigation of operational risk so as to maintain losses within acceptable levels and protect the Bank from foreseeable future losses;
(iv) pengembangan budaya kesadaran risiko dan pengendalian pada seluruh jenjang organisasi melalui komunikasi yang memadai mengenai pentingnya pengendalian internal yang efektif.
(iv) development of risk and control awareness culture in all organisational level, through adequate communication regarding the importance of effective internal controls.
Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranya adalah: (i) untuk menelaah seluruh risiko secara sistematis dan memastikan terdapat pengendalian yang memadai sehingga tingkat pengembalian mencerminkan risiko-risiko terkait. Risiko-risiko yang harus ditelaah antara lain risiko kredit, risiko operasional, risiko pasar, risiko reputasi dan risiko keberlanjutan;
The Risk Management Committee is established with having, among others, the following objectives: (i) to review all risks on a systematic basis and ensure that adequate controls exist and that the related returns reflect these risks. Risks to be reviewed include credit risk, operational risk, market risk, reputation risk and sustainability risk;
(ii) untuk mengidentifikasi masalah yang terkait dengan risiko pada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi dan memastikan bahwa Bank telah memperhitungkan seluruh risiko dengan cepat;
(ii) to identify risk issues across all businesses at an early stage to avoid unnecessary loss and ensure that the Bank is pricing all risks correctly;
(iii) untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan atas sistem penilaian risiko guna meyakinkan bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untuk pengendalian risiko pada bisnis.
(iii) to exercise governance and oversight over the Bank's risk rating systems to ensure that they are fit for purpose and adequately utilised to control risk in the business.
Risiko kredit Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan (penyediaan dana), treasury dan investasi serta operasional dan pelayanan.
Credit risk Credit risk is the risk resulting from the default of counterparty in fulfilling its obligation. Credit risk can arise from various functional activities of the Bank such as credit (finance of fund), treasury and investment also operational and services.
87
active oversight and pro-active management from Board of Commissioners and/or Directors over Bank's operational risk profiles and its exposures through regular committee meetings;
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Di dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank berfokus pada beberapa unsur utama yang meliputi sumber daya manusia yang sadar risiko, proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit, tata cara, kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, administrasi dan dokumentasi yang lengkap serta pengawasan kredit secara berkesinambungan terhadap kualitas kredit yang diberikan.
Credit risk (continued) In managing credit risk, the Bank focuses on several major, elements which are people's risk-awareness, transparent and layered credit process by Credit Committee, clear risk procedures, criteria and measurement tools, adequate credit administration and documentation also a continuous credit oversight on the loans portfolio quality.
Sesuai dengan misinya, Bank lebih memfokuskan penyaluran kreditnya pada sektor usaha kecil, terutama kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia, termasuk anggotanya. Sumber pembayaran kredit tersebut berasal dari pemotongan gaji para anggotanya setiap bulan. Dengan demikian, risiko kredit yang mungkin timbul menjadi merata dan dapat ditekan seminimal mungkin.
As the mission, Bank focused to small business sector, especially to Republic of Indonesia Employee Cooperative, including its members. The source of the loans payment are from salary deduction of the members every month. Thus, the credit risks that may arise are spread eventually and can be mitigated as minimum as possible.
Upaya yang dilakukan Bank dalam memperbaiki profil risiko kredit adalah monitoring atas debitur dan mengambil tindakan yang diperlukan agar kualitas kreditnya tidak menjadi non-performing loans (NPL); melakukan penagihan secara intensif terhadap debitur bermasalah; melakukan kaji ulang dan mengevaluasi indikator aspek risiko dan aspek kepatuhan untuk mengevaluasi penerapan four eyes principles serta peratingan untuk pemberian kredit koperasi; mengintensifkan rapat Komite Pemutus Kredit untuk pemberian kredit dengan plafon besar; dan secara konsisten memantau kredit dalam rangka ekspansi kredit yang sehat dan berkualitas.
Efforts by the Bank in improving credit risk profile are the monitoring of borrowers and taking necessary actions so that the credit quality does not become non-performing loans (NPL); conduct an intensive collection of problematic debtors; conducted a review and evaluating indicators of risk aspects and compliance aspects to evaluate the application of four eyes principles and rating for cooperatives credit; intensify the Credit Approval Committee meeting for credit approval with a large plafond, and consistently monitor the credit in order to make qualified and healthy loans expansion.
Penerbitan bank garansi, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan bank garansi. Untuk komitmen kredit, eksposure maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik atas fasilitas kredit - committed yang diberikan kepada nasabah.
For guarantees, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank wpuld have to pay, if obligations of the guarantees are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrwan committed credit facilities granted to customers.
Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non-performing loans (NPL) dan rasio kualitas aset produktif Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following are the non-performing loans (NPL) ratio and the earnings asset quality ratio of the Bank as of December 31, 2015 and 2014:
Rasio NPL - bruto Rasio NPL - bersih Rasio kualitas aset produktif
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
2,74% 0,84% 2,27%
8,72% 4,19% 5,92%
Sistem pengelolaan manajemen risiko kredit Bank telah dibakukan dalam suatu Pedoman Perusahaan (PP) dan dikaji secara periodik.
88
NPL ratio - gross NPL ratio - net Earnings assets quality ratio
The Bank credit risk management system has been standarized in the Company's Guidelines (PP) and reviewed periodically.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya.
Credit risk (continued) (i) The maximum credit risk exposure without calculating the collateral and other credit.
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognized on the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For contingent liabilities, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the instruments issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the un-drawn committed credit facilities granted to customers.
Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure to assets in the statement of financial position as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
Keterangan
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Keterangan Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
133.648.582.219 6.134.847.172
188.976.438.379 13.037.093.905
224.886.304.203 291.908.723.001 1.703.931.440.935 12.166.903.464 2.372.676.800.994
150.180.007.568 201.869.836.506 1.992.733.084.733 13.600.802.158 2.560.397.263.249
(32.410.073.150) 2.340.266.727.844
(90.260.937.099) 2.470.136.326.150
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
Description Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
Description
(1.052.324.000)
1.550.000.000
Bank guarantees issued
38.100.676.963 37.048.352.963
46.331.946.841 47.881.946.841
Unused loans facilities Total
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset di laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan. 89
The above table shows the maximum exposure to credit risk for the Bank as of December 31, 2015 and 2014, without calculating the collateral or other credit support. For statement of financial position assets, the exposure is determined based on net carrying value as disclosed in the financial statements.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya. (lanjutan) Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Credit risk (continued) (i) The maximum credit risk exposure without calculating the collateral and other credit. (continued) Management believes on the Bank's ability to control and maintain its credit risk exposure arising from loans based on the following:
-
Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut.
-
The Bank has written guidelines regarding credit policies and processes that cover all aspects of loans granted. Each granting of credit should always efer to such policy.
-
Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui "early warning system " dan pemantauan yang disiplin.
-
The Bank has an early problem detection system through "early warning system" and disciplined monitoring.
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau memiliki kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi ataupun kondisi lainnya. a)
Sektor geografis Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis nasabah atau counterparty .
90
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure Credit concentration risk arises when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
a)
Geographical sectors The following tables break down Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by geographical region as of December 31, 2015 and 2014. For these tables, Bank has allocated exposures to regions based on the customer or counterparty geographical area.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (a) Geographical sectors (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (a) Sektor geografis (lanjutan)
DKI Jakarta
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Jawa Barat/ West Java
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 Jawa Timur/ Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/ East Java West Sumatera South Sulawesi
Jawa Tengah/ Central Java
Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
291.908.723.001
-
-
-
-
-
-
-
154.526.881.837
305.489.441.647
217.075.653.044
154.505.139.622
173.559.247.126
92.977.541.358
40.497.901.197
565.299.635.104
Assets Current accounts with 133.648.582.219 Bank Indonesia Current accounts with 6.134.847.172 other banks Placements with Bank Indonesia 224.886.304.203 and other banks Marketable 291.908.723.001 securities 1.703.931.440.935 Loans
996.196.482 810.540.426.964
2.106.873.404 307.596.315.051
1.769.687.316 218.981.676.511
1.089.678.809 155.594.818.431
1.312.652.842 175.618.675.570
676.745.177 94.283.496.791
313.905.359 40.811.806.556
3.901.164.075 569.249.585.120
12.166.903.464 2.372.676.800.994
133.648.582.219
-
-
-
-
-
-
-
4.573.739.222
-
136.336.151
-
746.775.602
629.210.256
-
48.785.941
224.886.304.203
-
-
-
-
-
-
-
(32.410.073.150) 2.340.266.727.844
91
Accrued income Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (a) Geographical sectors (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (a) Sektor geografis (lanjutan)
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 DKI Jakarta
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Jawa Barat/ West Java
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Timur/ East Java
Sumatera Barat/ West Sumatera
Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
188.976.438.379
-
-
-
-
-
-
-
188.976.438.379
11.631.247.403
188.210.309
182.325.671
447.580.302
165.112.136
230.875.258
145.231.723
46.511.103
13.037.093.905
150.180.007.568
-
-
-
-
-
-
-
150.180.007.568
201.869.836.506
-
-
-
-
-
-
-
201.869.836.506
82.844.978.115
194.400.640.276
304.049.491.821
244.663.854.769
238.624.949.819
139.975.967.267
48.376.378.101
739.796.824.565
1.992.733.084.733
586.494.908
1.149.765.155
2.280.571.119
1.529.935.722
2.002.504.364
940.407.667
361.064.465
4.750.058.758
13.600.802.158
636.089.002.879
195.738.615.740
306.512.388.611
246.641.370.793
240.792.566.319
141.147.250.192
48.882.674.289
744.593.394.426
2.560.397.263.249 (90.260.937.099) 2.470.136.326.150
92
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks securities Loans Accrued income Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (a) Sektor geografis (lanjutan) Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (a) Geographical sectors (continued) Credit risk exposure on the administrative accounts as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 DKI Jakarta
Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah
Jawa Barat/ West Java
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Timur/ East Java
Sumatera Barat/ West Sumatera
Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
1.052.324.000
-
-
-
-
-
-
-
1.052.324.000
4.812.159.108
3.993.364.262
25.046.482.731
3.507.214.345
-
-
390.000
741.066.517
38.100.676.963
5.864.483.108
3.993.364.262
25.046.482.731
3.507.214.345
-
-
390.000
741.066.517
39.153.000.963
Sumatera Barat/ West Sumatera
Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
Bank guarantees issued Unused loans facilities Total
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 DKI Jakarta
Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah
Jawa Barat/ West Java
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Timur/ East Java
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
550.000.000
-
1.000.000.000
-
-
-
-
-
1.550.000.000
3.445.339.362
2.026.652.606
31.930.617.841
4.083.447.333
-
-
-
4.845.889.699
46.331.946.841
3.995.339.362
2.026.652.606
32.930.617.841
4.083.447.333
-
-
-
4.845.889.699
47.881.946.841
93
Bank guarantees issued Unused loans facilities Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (b) Sektor industri Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri.
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (b) Industry sector The following table describes the details of the Bank's credit exposure at the carrying amount (without calculating collateral or other credit support), which are categorized by industri sector.
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia)/ Government (including Bank Indonesia)
Lembaga keuangan bukan bank/ Non-bank financial institution
Bank/ Banks
Perusahaan lainnya/ Other companies
Perseorangan/ Individuals
Jumlah/ Total
Aset Giro pada Bank Indonesia
133.648.582.219
-
-
-
-
133.648.582.219
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
-
6.134.847.172
-
-
-
6.134.847.172
29.886.304.203 291.908.723.001 -
195.000.000.000 -
1.288.945.919.589
60.072.790.398
354.912.730.948
224.886.304.203 291.908.723.001 1.703.931.440.935
455.443.609.423
71.736.111 201.206.583.283
9.279.223.959 1.298.225.143.548
514.998.683 60.587.789.081
2.300.944.711 357.213.675.659
12.166.903.464 2.372.676.800.994 (32.410.073.150) 2.340.266.727.844
94
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (b) Sektor industri (lanjutan)
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (b) Industry sector (continued) 31 Desember/ December 31, 2 0 1 4
Pemerintah (termasuk Bank Indonesia)/ Government (including Bank Indonesia)
Lembaga keuangan bukan bank/ Non-bank financial institution
Bank/ Banks
Perusahaan lainnya/ Other companies
Perseorangan/ Individuals
Jumlah/ Total
Aset Giro pada Bank Indonesia
188.976.438.379
-
-
-
-
188.976.438.379
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
125.180.007.568 201.869.836.506 -
13.037.093.905
-
-
-
13.037.093.905
25.000.000.000 -
1.940.508.474.743
26.697.095.780
25.527.514.210
150.180.007.568 201.869.836.506 1.992.733.084.733
516.026.282.453
103.923.611 38.141.017.516
13.276.469.326 1.953.784.944.069
126.902.672 26.823.998.452
93.506.549 25.621.020.759
13.600.802.158 2.560.397.263.249 (90.260.937.099) 2.470.136.326.150
95
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) Credit risk exposure on the administrative accounts are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Lembaga keuangan bukan bank/ Non-bank financial institution
Rekening administrasi Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan 31.824.528.248 31.824.528.248 Jumlah
Perusahaan lainnya/ Other companies
Perseorangan/ Individuals
Jumlah/ Total
Administrative accounts 52.324.000
5.412.275.190 5.464.599.190
1.000.000.000
863.873.525 1.863.873.525
1.052.324.000
Bank guarantees issued
38.100.676.963 39.153.000.963
Unused loans facilities Total
31 Desember/ December 31, 2014 Lembaga keuangan bukan bank/ Non-bank financial institution
Rekening administrasi Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan 39.344.500.937 39.344.500.937 Jumlah
Perusahaan lainnya/ Other companies
Perseorangan/ Individuals
Jumlah/ Total
Administrative accounts 550.000.000
1.218.650.854 1.768.650.854
1.000.000.000
5.768.795.050 6.768.795.050
1.550.000.000
Bank guarantees issued
46.331.946.841 47.881.946.841
Unused loans facilities Total
(iii) Evaluasi penurunan nilai Bank telah memiliki kebijakan yang telah diterapkan secara konsisten untuk pemeringkatan risiko atas portofolio aset keuangan. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah guna pengukuran risiko pihak lawan. Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia.
(iii) Impairment assessment The Bank has a policy that has been consistently applied for risk assessment of the financial asset portfolio. This rating system is supported by a variety of financial analyses, combined with market information that has been processed for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are adjusted to the various categories and ranks as determined in accordance with the Bank Indonesia's rating guidance.
Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan untuk tujuan akuntansi. Dengan demikian, kerugian hanya diakui jika terdapat bukti obyektif atas peristiwa kerugian spesifik.
The Bank uses an incurred loss model for the recognition of impairment losses of financial assets for accounting purposes. These mean that losses can only be recognized when there is objective evidence of a spesific loss event.
96
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan khususnya pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan dua metode, yaitu evaluasi penurunan nilai secara individual dan kolektif (Catatan 2d).
Credit risk (continued) (iii) Impairment assessment (continued) The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties or non-compliance of the original term of the contract. The Bank evaluates impairments assessment using two method, individual and collective impairment assessment (Note 2d).
Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang signifikan. Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit dengan plafon di atas Rp5.000.000.000.
The Banks determines the allowances for impairment losses for each significant loans on an individual basis. The Bank assesses individually for loans with principal above Rp5,000,000,000.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai, antara lain kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas.
Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtors' business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty is arisen, projected receipts and the expected payout should bankruptcy occurs, the availability of other financial support, including claim for the insurance party, the realizability of collateral, and the timing of expected cash flows.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan. Sedangkan evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual.
The allowance for impairment losses is evaluated at each reporting date. The allowance for impairment losses is based on collective evaluation is made for the loans which are not individually significant.
Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Below are financial asset risks based on the allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2015 and 2014:
31 Desember/ December 31, 2015 Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired
Giro pada Bank Indonesia 133.648.582.219 Giro pada bank lain 6.134.847.172 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 224.886.304.203 Efek-efek 291.908.723.001 Kredit yang diberikan 1.668.404.323.503 Jumlah 2.324.982.780.098 Penyisihan kerugian penurunan nilai (13.326.989.368) 2.311.655.790.730 Jumlah - bersih
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Individual Kolektif/ Individual Collective
Jumlah/ Total
-
-
133.648.582.219
-
-
6.134.847.172
-
-
224.886.304.203 291.908.723.001
-
35.527.117.432 35.527.117.432
1.703.931.440.935 2.360.509.897.530
-
(19.083.083.782) 16.444.033.650
(32.410.073.150) 2.328.099.824.380
97
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: (lanjutan)
Credit risk (continued) (iii) Impairment assessment (continued) Below are financial asset risks based on the allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2015 and 2014: (continued)
31 Desember/ December 31, 2014 Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired
Giro pada Bank Indonesia 188.976.438.379 Giro pada bank lain 13.037.093.905 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 150.180.007.568 Efek-efek 201.869.836.506 Kredit yang diberikan 1.925.979.913.851 Jumlah 2.480.043.290.209 Penyisihan kerugian penurunan nilai (35.125.605.001) 2.444.917.685.208 Jumlah - bersih
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Individual Kolektif/ Individual Collective
Jumlah/ Total
-
-
188.976.438.379
-
-
13.037.093.905
-
-
150.180.007.568 201.869.836.506
1.004.347.912 1.004.347.912
65.748.822.970 65.748.822.970
1.992.733.084.733 2.546.796.461.091
(14.836.552.671) (13.832.204.759)
(40.298.779.427) 25.450.043.543
(90.260.937.099) 2.456.535.523.992
98
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (iv) Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (diluar cadangan kerugian penurunan nilai):
Credit risk (continued) (iv) That table below shows credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (gross of allowance for impairment lossses):
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 Belum jatuh tempo dan tidak
Jatuh tempo dan
mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impared
tidak mengalami
Tingkat tinggi/ High grade
Tersedia untuk dijual Efek-efek
Tingkat standar/ Standard grade
291.908.723.001
penurunan nilai/ Past due but not impared
-
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
-
-
Jumlah/ Total
291.908.723.001
Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia
133.648.582.219
-
-
-
133.648.582.219
6.134.847.172
-
-
-
6.134.847.172
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia 224.886.304.203 dan bank lain 1.625.804.357.500 Kredit yang diberikan Pendapatan yang 11.126.726.636 masih akan diterima 2.293.509.540.731 Jumlah Penyisihan kerugian (7.151.166.255) penurunan nilai 2.286.358.374.476 Jumlah - bersih
-
-
-
224.886.304.203
42.488.727.478
111.238.524
35.527.117.433
1.703.931.440.935
1.025.132.807
13.767.969
1.276.052
12.166.903.464
43.513.860.285
125.006.493
35.528.393.485
2.372.676.800.994
(6.164.059.705)
(11.763.408)
(19.083.083.782)
37.349.800.580
113.243.085
16.445.309.703
(32.410.073.150) 2.340.266.727.844
Available-for-sale Marketable securities Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Accrued income Total Allowance for impairment losses Total - net
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 Belum jatuh tempo dan tidak
Jatuh tempo dan
mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impared
tidak mengalami
Tingkat tinggi/ High grade
Tersedia untuk dijual Efek-efek
201.869.836.506
Tingkat standar/ Standard grade
penurunan nilai/ Past due but not impared
-
-
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
-
Jumlah/ Total
201.869.836.506
Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
188.976.438.379
-
-
-
188.976.438.379
13.037.093.905
-
-
-
13.037.093.905
Penempatan pada Bank Indonesia 150.180.007.568 dan bank lain 1.887.665.966.802 Kredit yang diberikan Pendapatan yang 12.800.927.819 masih akan diterima 2.454.530.270.979 Jumlah Penyisihan kerugian (26.894.402.682) penurunan nilai 2.427.635.868.297 Jumlah - bersih
-
-
-
150.180.007.568
37.419.210.297
894.736.752
66.753.170.882
1.992.733.084.733
799.619.727
254.612
-
13.600.802.158
38.218.830.024
894.991.364
66.753.170.882
2.560.397.263.249
(8.152.369.847)
(78.832.472)
(55.135.332.098)
(90.260.937.099)
30.066.460.177
816.158.892
11.617.838.784
2.470.136.326.150
99
Available-for-sale Marketable securities Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Accrued income Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: (a) Tingkat tinggi - Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah, transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah.
Credit risk (continued) The credit quality are defined as follows: (a) High grade - Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks which are current accounts or placements with the Government, transaction with reputable banks with low probability of insolvency.
- Kredit yang diberikan, pendapatan yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik, dan tidak pernah menunggak sepanjang waktu kredit; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi; memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio-rasio neraca yang konservatif.
- Loans, accrued income and third party receivables are borrowers with very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not trun past due during the term of the loan; borrowers with high degree of stability and diversity; has access to raise susbstansial amounts of funds through public market at any time; very strong debt service capacity and has conservative balance sheet ratios.
(b) Tingkat standar - Giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, yaitu giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa.
(b) Standard grade - Current accounts with other banks, placements with other banks which are current accounts or placements with the local banks not listed in the stock exchange.
- Kredit yang diberikan, pendapatan yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses terbatas ke pasar modal atau pasar keuangan lainnya; tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup.
- Loans, accrued income and third party receivables are borrowers who have and average track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due for 90 days and over; smaller corporations with limited access to public capital market or to alternative financial market; volatility of earnings and overall performance; debt service capacity is adequate.
(c) Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Eksposur dimana pihak ketiga yaitu debitur dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran dan telah gagal untuk melakukan pembayaran atau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian kredit. Hal ini pada umumnya dimana suatu kredit telah lewat jatuh tempo sampai dengan 90 hari dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai lainnya.
(c)
(d) Mengalami penurunan nilai Eksposur telah mengalami penurunan nilai. Bank mempertimbangkan bahwa pihak ketiga yaitu debitur tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu pada realisasi agunan apabila ada, atau debitur telah menunggak kewajiban kredit selama lebih dari 90 hari dan terdapat indikasi penurunan nilai.
(d) Impaired Exposures have been assessed as impared. The Bank considers that either the third party are borrowers is unlikely to pay its credit obligation in full, or the recovery will be relied on realising collateral if held, or borrowers has been past due more than 90 days and there is others indicators of impairment.
100
Past due but not impared Exposures which third party are borrowers is in the early stages of deliquency and has failed to make a payment, or partial payment, in accordance with the contractual terms of the loan agreement. This is typically where a loan is up to 90 days past due and there is no others indicators of impairment.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas Risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aset yang pada umumnya berjangka panjang. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain:
Liquidity risk The risk of loss resulting from the gap between short-term funding and long term assets. The size of the liquidity risk is determined, i.e.:
(i) Kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana;
(i)
(ii) Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana; (iii) Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas; dan
(ii) The precision in managing the fund structure, including the adequacy of funding; (iii) To be availability of asset that is ready to be converted into cash; and (iv) Ability to create access to the interbank market or other funding sources.
(iv) Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya.
Accuracy in cash flow or flow of fund planning based on financing and fund growth prediction, include observe the fund rate volatility;
Apabila kesenjangan tersebut cukup besar maka akan menurunkan kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko likuiditas, maka diperlukan manajemen likuiditas, yang merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas.
If the gap is large enough it will reduce it will reduce the Bank ability to meet its liabilities at maturity. Therefore, liquidity management is needed to anticipate liquidity risk, which is a part of the management liability.
Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan.
The Bank's liquidity policies are aimed at ensuring that fund requirements can be fulfilled, either to pay deposits at maturity or to fulfill additional loans on request.
Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Satuan Kerja Likuiditas sedangkan pengukuran serta analisa terhadap kondisi likuiditas menjadi tugas Divisi Manajemen Risiko diantaranya stress test likuiditas berdasarkan skenario dan pembuatan profil risiko yang terkait likuiditas.
Maintaining and monitoring the Bank's liquidity position is the responsibility of the Liquidity Unit while measuring and analysing on liquidity condition is the responsibility of the Risk Management Division which among others include liquidity stress test based on scenarios and preparing risk profile related to liquidity risk.
Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap penyaluran kredit teroptimalisasi melalui pengelolaan treasury Sebagian besar kelebihan dana likuiditas tersalurkan melalui instrumen-instrumen yang berjangka pendek dan aman. Umumnya, kondisi likuiditas bank terjaga baik dimana penarikan dana nasabah dapat terpenuhi sekaligus kelebihan dana teroptimalkan dengan imbal hasil yang optimal.
Managing the excess of liquidity fund which are not absorbed by . credits will be optimized thorugh managing treasury. Most of the excess of liquidity will be placed in short-term and secured instruments. In general, the Bank's liquidity condition is well maintained where the customers withdrawal can be fulfilled while the excess fund can be optimized with optimum return.
Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untuk menghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah serta instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas yang terkendali secara terus menerus.
Sources of funds and maturity dates of deposits are managed to avoid idle funds and determine the appropriate liquidity level and liquid asset instrument to ensure a sustainable liquidity level.
101
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
Liquidity risk (continued) The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilities according to their remaining maturity period at the statement of financial position date:
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset tetap - bersih Aset takberwujud - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai
Nilai tercatat / Carrying value
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual / No contractual maturity
7.193 133.649 6.135
-
7.193 133.649 6.135
-
-
-
224.886 291.909 1.703.932 12.166 11.010 4.436 9.937 22.734 2.427.987
11.010 4.436 9.937 22.734 48.117
224.886 59.834 7.099 140 438.936
20.015 192 20.207
232.075 105.752 940 338.767
103.316 754 104.070
Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month
1-3 bulan / months
3-6 bulan / months
6 - 12 bulan / months
Lebih dari 12 bulan / More than 12 months
Assets Cash - Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks 1.467.750 10.140 1.477.890
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Fixed assets - net Intangible assets - net Deferred tax assets - net Other assets Allowance for impairment losses
(32.410) 2.395.577 102
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
Liquidity risk (continued) The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilities according to their remaining maturity period at the statement of financial position date:
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Liabilitas Liabilitas segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain Perbedaan jatuh tempo Posisi jatuh tempo setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
Nilai tercatat / Carrying value
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual / No contractual maturity
2.559 49.882 302.888 1.532.022 141.205 3.152 40.061 2.071.769 356.218
32.152 32.152 15.965
Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month
1-3 bulan / months
2.559 49.882 302.888 815.375 141.205 2.847 4.016 1.318.772 (879.836)
292.673 1.661 294.334 (274.127)
3-6 bulan / months
280.294 305 1.755 282.354 56.413
6 - 12 bulan / months
143.420 476 143.896 (39.826)
Lebih dari 12 bulan / More than 12 months
260 1 261 1.477.629
Liabilities Liabilities immediately payable Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses
323.808
103
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
Liquidity risk (continued) The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilities according to their remaining maturity period at the statement of financial position date:
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset tetap - bersih Aset takberwujud - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai
Nilai tercatat / Carrying value
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual / No contractual maturity
5.140 188.976 13.037
-
5.140 188.976 13.037
-
-
-
150.180 201.870 1.992.733 13.601 9.925 2.269 11.381 25.706 2.614.818 (90.261) 2.524.557
9.925 2.269 11.381 25.706 49.281
150.180 29.840 30.550 416 418.139
8.633 13.694 109 22.436
163.397 65.387 526 229.310
109.125 908 110.033
Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month
1-3 bulan / months
3-6 bulan / months
6 - 12 bulan / months
Lebih dari 12 bulan / More than 12 months
Assets Cash - Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks 1.773.977 11.642 1.785.619
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Fixed assets - net Intangible assets - net Deferred tax assets - net Other assets Allowance for impairment losses
104
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
Liquidity risk (continued) The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilities according to their remaining maturity period at the statement of financial position date:
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Liabilitas Liabilitas segera Giro Tabungan Deposito berjangka Utang pajak Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi Perbedaan jatuh tempo Posisi jatuh tempo setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
Nilai tercatat / Carrying value
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual / No contractual maturity
691 32.359 189.480 1.948.190 5.031 25.156 14.000 2.214.907 399.911
8.088 8.088 41.193
Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month
1-3 bulan / months
691 32.359 187.145 898.465 5.031 17.068 1.140.759 (722.620)
421 663.480 663.901 (641.465)
3-6 bulan / months
257 334.279 334.536 (105.226)
6 - 12 bulan / months
637 51.966 52.603 57.430
Lebih dari 12 bulan / More than 12 months
1.020 14.000 15.020 1.770.599
Liabilities Liabilities immediately payable Current accounts Savings deposits Time deposits Taxes payable Other liabilities Subordinated loans Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses
309.650
105
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga.
Market risk Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the Bank (adverse movement). Market variables are defined as interest rates.
Risiko suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan Bank bagi nasabah termasuk deposito, kredit yang diberikan dan fasilitas giro. Bank juga melakukan aktivitas investasi terbatas untuk kepentingan sendiri.
Interest rate risk arises from various banking services provided by the Bank for its customers, including deposits, loans and current account facilities. The Bank also conduct limited investment activites for its own purposes.
Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap Bank.
The Bank performs interest rate risk monitoring by utilizing a methodology which can identify the risk of the interest rate on the asset portofolio and liabilities that are sensitive to interest rate fluctuation and can determine the risk exposure of the Bank.
Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below summarizes the range of interest rates per annum for significant assets and liabilities for the year ended December 31, 2015 and 2014:
Aset Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Call money - Deposito on call Pinjaman subordinasi
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
0,00% - 1,72%
0,00% - 4,00%
5,50% - 8,25% 6,66% - 7,15% 5,00% - 29,80%
5,77% - 10,25% 6,45% - 7,18% 5,00% - 25,40%
0,00% - 10,00% 0,00% - 8,00% 5,00% - 10,75%
0,00% - 10,00% 0,00% - 5,00% 5,50% - 12,00%
7,50% - 10,00% 8,50% - 9,00% -
12,00%
106
Assets Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Liabilities Deposits from customers Current Account Saving Deposits Time Deposits Deposits from other banks Call money Deposits on callSubordinated loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Market risk (continued) The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited):
Risiko pasar (lanjutan) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit):
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Bunga tetap/ Fixed rate
Bunga mengambang/ Floating rate Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than
Lebih dari
1 bulan atau
kurang/ less than
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 months but not more than
1 tahun/ More than
1 month
3 months
1 years
1 years
1 bulan atau
kurang/ less than
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 months but not more than
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than
Lebih dari 1 tahun tapi tidak lebih dari 2 tahun/ More than 1 tahun but not more than
2 tahun/ More than
1 month
3 months
1 years
2 years
2 years
Lebih dari Jumlah/ Total
Aset keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah aset keuangan
133.649
-
-
-
-
-
-
-
-
133.649
6.135
-
-
-
-
-
-
-
-
6.135
224.886
-
-
-
-
-
-
59.834
-
232.075
59.834
-
232.075
-
-
224.886 291.909 1.703.931 2.360.510
7.099
20.015
209.067
1.467.750
371.769
20.015
209.067
1.467.750
107
Financial assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total financial asset
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Market risk (continued) The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited):
Risiko pasar (lanjutan) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit):
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Bunga tetap/ Fixed rate
Bunga mengambang/ Floating rate Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than
Lebih dari
1 bulan atau
kurang/ less than
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 months but not more than
1 tahun/ More than
1 month
3 months
1 years
1 years
1 bulan atau
Liabilitas keuangan Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Jumlah gap repricing suku bunga
49.882
-
-
kurang/ less than
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 months but not more than
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than
Lebih dari 1 tahun tapi tidak lebih dari 2 tahun/ More than 1 tahun but not more than
2 tahun/ More than
1 month
3 months
1 years
2 years
2 years
-
302.888
-
-
-
-
815.374
292.673
423.715
260
Lebih dari Jumlah/ Total
-
-
-
-
49.882
-
-
-
-
302.888 1.532.022
141.205
-
-
-
-
-
-
-
1.006.461
292.673
423.715
260
302.888
-
-
-
-
2.025.997
(634.692)
(272.658)
(214.648)
1.467.490
(243.054)
-
232.075
-
-
334.513
108
141.205
Financial liabilities Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Total gap repricing interest rate
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Market risk (continued) The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited):
Risiko pasar (lanjutan) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit):
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah ) Bunga tetap/ Fixed rate
Bunga mengambang/ Floating rate Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than
Lebih dari
1 bulan atau
kurang/ less than
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 months but not more than
1 tahun/ More than
1 month
3 months
1 years
1 years
1 bulan atau
kurang/ less than
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 months but not more than
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than
Lebih dari 1 tahun tapi tidak lebih dari 2 tahun/ More than 1 tahun but not more than
2 tahun/ More than
1 month
3 months
1 years
2 years
2 years
Lebih dari Jumlah/ Total
Aset keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah aset keuangan
188.976
-
-
-
-
-
-
-
-
188.976
13.037
-
-
-
-
-
-
-
-
13.037
30.550 232.563
13.694 13.694
174.512 174.512
150.180 1.773.977 1.924.157
29.840 29.840
8.633 8.633
163.397 163.397
-
-
150.180 201.870 1.992.733 2.546.796
109
Financial assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total financial asset
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Market risk (continued) The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited):
Risiko pasar (lanjutan) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit):
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah ) Bunga tetap/ Fixed rate
Bunga mengambang/ Floating rate Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than
Lebih dari
1 bulan atau
kurang/ less than
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 months but not more than
1 tahun/ More than
1 month
3 months
1 years
1 years
1 bulan atau
Liabilitas keuangan Giro Tabungan Deposito berjangka Pinjaman subordinasi Jumlah gap repricing suku bunga
kurang/ less than
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 months but not more than
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but not more than
Lebih dari 1 tahun tapi tidak lebih dari 2 tahun/ More than 1 tahun but not more than
2 tahun/ More than
1 month
3 months
1 years
2 years
2 years
Lebih dari Jumlah/ Total
32.359
-
-
-
187.145
9
89
189
2.048
32.359 189.480
898.465 930.824
663.480 663.480
386.245 386.245
-
187.145
9
89
189
14.000 16.048
1.948.190 14.000 2.184.029
(698.261)
(649.786)
(211.733)
1.924.157
(157.305)
8.624
163.308
(189)
(16.048)
362.767
110
Financial liabilities Current accounts Savings deposits Time deposits Subordinated loans Total gap repricing interest rate
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko pasar (lanjutan) Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel di bawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitas atas laporan laba rugi merupakan efek atas perubahan estimasi suku bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang diperdagangkan dan tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Analisis sensitivitas atas laporan laba rugi komprehensif dihitung dengan menilai kembali perubahan estimasi suku bunga tetap atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Jumlah sensitivitas atas laporan laba rugi komprehensif didasarkan pada asumsi bahwa terdapat perubahan paralel dalam kurva penghasilan.
Market risk (continued) Sensitivity analysis for several market factors showing how profit or loss and equity could be affected by changes in the relevant risk factor are in the following tables below. In general, sensitivity is estimated by comparing an initial value to the value derived after a specified change in the market factor, assuming all other variables are constant. The sensitivity of the statement of income is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss for a period, based on the floating rate trading and non-trading financial assets and liabilities held by the Bank as of December 31, 2015 and 2014. The sensitivity of the statement of comprehensive income is calculated by revaluing fixed rate available-for-sale financial assets, as of December 31, 2015 and 2014 for the effects of the assumed changes in interests rates. The total sensitivity of the statement of comprehensive incomeis based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve.
Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi komprehensif Bank terhadap kemungkinan perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below demonstrates the sensitivity of the Bank's statement of comprehensive income to reasonably possible changes in interest rates for fixed rate financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014: Dampak ke laporan laba rugi komprehensif/ Impact to statement of comprehensive income (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah )
Perubahan basis point/ Change in basis point
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
+1,00% -1,00%
3.345 (3.345)
Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Untuk mengawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengukuran sendiri (self-assessment) yang dilakukan oleh masingmasing risk owner, sehingga dapat dibentuk suatu peta risiko yang mungkin terjadi di setiap unit kerja.
111
3.790 (3.790)
Operational risk Operational risk is a risk incurred by insufficient and or malfunction of internal processes, human error, system failure, or external problems that affect the Bank's operation. To monitor the possible occurence of operational risk, the Bank has developed a self-assessment measurement system to be performed by each risk owner, which enables the Bank to develop a risk mapping system that could potentially be implemented at each work unit.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kepatuhan Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur berdasarkan nilai komposit risiko yang ditetapkan oleh Regulator sehingga manajemen dapat melakukan pengendalian terhadap dampak risiko yang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal risiko operasional, sesuai dengan Basel Committee on Banking Supervision, serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia, pertama kali Bank akan menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini masih melakukan pengumpulan data risiko yang akan digunakan dalam perhitungan beban modal risiko operasional dengan menggunakan pendekatan yang lebih kompleks (Advanced Measurement Approach).
Compliance risk With the risk mapping, operational risks can be measured accurately and enables the management to control any arising risk impact. To allocate capital requirements in measuring operational risk, in accordance with the Basel Committee on Banking Supervision and also the roadmap of Basel II implementation in Indonesia, the Bank will use the Basic Indicator approach and currently is collecting data which will be used in the application of the Advanced Measurement Approach methodology.
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk is the risk caused by non-compliance with or non-application of prevailing regulations.
Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal.
The Bank manages its compliance risk by performing comprehensive review to ensure that Bank's Standard Operating Procedures and new product development conform with external regulations.
Satuan Kerja Kepatuhan juga telah melaksanakan pengkajian sistem dan prosedur terhadap rencana kebijakan dan rancangan keputusan dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Di samping itu, Bank juga melaksanakan fungsi kepatuhan meliputi tindakan untuk:
The Compliance Unit has also evaluated systems and procedures relating to new or revised policies and decisions to ensure their compliance with the applicable regulations. Furthermore, the Bank has also perform compliance function including:
(i) Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;
(i)
(ii) Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; tindakan mengelola risiko kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
(ii) Manages compliance risk face by the Bank; managing compliance risk is based on Bank Indonesia's regulation about Risk Management for the Bank.
(iii) Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku; dan
(iii) Ensure policy, regulation, system and procedure and bank business activities inline with Bank Indonesia's regulation and law; and
(iv) Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
(iv) Ensure bank's compliance with comitments made by the Bank to Bank Indonesia and/or other monitoring authority.
112
To create compliance culture in all level of organization and Bank's business activities;
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk Legal risk is the risk raised by weakness in juridicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, nonexistence of supported regulation or weaknesses in agreements, such a unfulfilled terms and conditions in contracts and binding collateral which is not complete.
Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Legal risks are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank with third parties are based on rules and conditions which able to protecting the Bank's interests from a legal perspective.
Risiko strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran produk baru.
Strategic risk Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank strategy, inappropriate business decisions or being unresponsive to external changes. Here are the factors that influence the strategic risk that the Bank's vision, strategic plan, changes in ownership and new product launches.
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.
The Bank manages strategic risk through a consideration of, and decision making process regarding every strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the established Bank's Directors and Committees.
Risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of the Bank.
Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
The Bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank's reputation.
35. CAPITAL MANAGEMENT
35. MANAJEMEN MODAL Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakan pengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank saat ini dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang serta untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien
113
The primary objectives of the Bank’s capital management policy are to ensure that the Bank has a strong capital to support the Bank’s business expansion strategy currently, to sustain future development of the business, to meet regulator capital adequacy requirements and also to ensure the efficiency of Bank’s capital structure.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dan penelaahan atas kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini. Bank senantiasa akan menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko yang dapat ditoleransi melalui proses perencanaan modal, begitu pula dengan bisnis yang disesuaikan dengan tingkat permodalan dan persyaratan likuiditas Bank.
Bank undertakes Capital Planning based on assessment and review of the capital situation in terms of the legal capital adequacy requirement, combined with assessment of economic outlooks. Bank will continue to link financial and capital adequacy goals to risk which can be tolerated appetite through the capital planning process method as well as assess the businesses based on Bank’s capital and liquidity requirements.
Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan data-data analisis.
The capital needs of the Bank are also discussed and planned on a routine basis supported by data analysis.
Rencana Permodalan disusun oleh Dewan Direksi sebagai bagian dan Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang kuat guna mendukung pertumbuhan bisnis ke depan.
Capital Planning is prepared by the Board of Directors as part of Bank’s business plan and is approved by the Board of Commissioners. Capital Planning ensures that adequate levels of capital and strong mix of the different components of capital are maintained to support business growth in the future.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang berlaku dalam hal ini modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Financial Services Authority (OJK) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing regulation in respect of regulatory capital. The Bank's approach to capital management is driven by bank's strategic and organisational requirements, taking into account regulatory, economic and commercial environment.
Bank mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak regulator sepanjang periode pelaporan, khususnya berkenaan dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
Bank has complied with all regulator imposed capital requirements throughout the reporting period, particularly regarding Capital Adequacy Ratio (CAR) and calculation of Risk Weighted Assets (RWA).
Sebelum 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan (Peraturan Bank Indonesia) PBI No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum berdasarkan Peringkat Profil Risiko, yang merupakan perubahan dari PBI No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008.
Before January 1, 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No.14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 on Minimum Capital Reserve for General Bank based on Risk Profile Rating, which amends PBI No.10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008.
Mulai tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan PBI No.15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Starting January 1, 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with PBI No.15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows:
114
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) -
Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya berupa potensi keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang diperbolehkan. Aset pajak tangguhan, aset takberwujud (termasuk goodwill ) dan penyertaan (100%) merupakan faktor pengurang modal inti utama. Modal inti tambahan antara lain terdiri dari saham preferen, surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi dimana ketiganya bersifat non kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali.
-
Tier 1 capital, which consists of core and additional core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, specific reserve, retained earnings and profit for the year (100%), other comprehensive income deriving from potential gain/loss from the changes in fair value of financial assets classified as available-for-sale, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline and allowance for impairment losses on productive assets. Deferred tax assets, intangible assets (including goodwill) and share investments (100%) are deducted from core capital. Additional core capital includes non-cumulative preference shares, subordinated securities and subordinated debts net of buyback portion.
-
Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi serta penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.
-
Supplementary capital (tier 2), which includes subordinated securities and subordinated debts and allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline.
Beberapa batasan berlaku untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain Bank wajib menyediakan modal inti (tier 1) paling rendah sebesar 6% dari ATMR dan modal inti utama (Common Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari ATMR, baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan entitas anak.
Various limits have been set to elements of the regulatory capital, such as Banks are required to provide core capital (tier 1) at a minimum of 6% from Risk Weighted Assets and Common Equity tier 1 at a minimum of 4.5% from Risk Weighted Assets, both individually and consolidated level with subsidiary.
- Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba periode berjalan.
-
Tier 1 capital, which includes issued and fully paid share capital, general reserve, retained earnings and profit for the period.
- Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan.
-
Tier 2 capital, which includes the eligible amount of allowance for impairment losses.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba periode berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah penyisihan kolektif penurunan nilai yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the period before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of collective impairment allowances that may be included as part of tier 2 capital.
Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR") Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR Bank.
The Bank's risk weighted assets ("ATMR") are determined according to specified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognised in the statement of financial position. Based on Central Bank regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk , market risk and operational risk in measuring the ATMR.
115
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungankeuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank's policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of business. The impact of the level of capital on shareholders' return is also recognised and the Banks also recognise the need to maintain a balance between the higher return that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Manajemen menggunakan rasio permodalan yang diwajibkan regulator untuk memantau permodalan Bank dan rasio-rasio modal ini tetap menjadi standar industri untuk mengukur kecukupan modal. Pendekatan OJK untuk pengukuran ini terutama didasarkan pada pemantauan hubungan antara profil risiko Bank dengan ketersediaan modal. Bank wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko.
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. OJK’s approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the Bank’s risk profile with the available capital. The Bank is required to provide minimum capital based on the risk profile.
Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut: a. Untuk profil risiko peringkat 1 (satu), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;
Minimum capital requirements are as follows: a.
For banks with risk profile rating 1 (one), the minimum capital requirement is 8% of Risk Weighted Asset;
b.
Untuk profil risiko peringkat 2 (dua), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 9% sampai dengan kurang dari 10% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;
b.
For banks with risk profile rating 2 (two), the minimum capital requirement is 9% to less than 10% of Risk Weighted Asset;
c.
Untuk profil risiko peringkat 3 (tiga), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 10% sampai dengan kurang dari 11% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;
c.
For banks with risk profile rating 3 (three), the minimum capital requirement is 10% to less than 11% of Risk Weighted Asset;
d.
d. Untuk profil risiko peringkat 4 (empat) atau 5 (lima), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 11% sampai dengan kurang dari 14% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko.
d.
d. For banks with risk profile rating 4 (four) or 5 (five), the minimum capital requirement is 11% to less than 14% of Risk Weighted Asset.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut
Modal inti (Tier 1) Modal inti utama (CET 1) Modal inti tambahan (AT 1) Modal pelengkap (Tier 2) Jumlah modal
The Bank's regulatory capital position under prevailing Bank Indonesia regulation as of December 31, 2015 and 2014 was as follows:
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
301.775 301.775 17.971 319.746
116
Core capital (Tier 1) Common Equity Tier (CET 1) Tier II 288.466 25.699 314.165
Supplementary capital (tier 2) Total capital
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
Aset Tertimbang Menurut Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko Rasio kecukupan modal Rasio CET 1 Rasio tier 1 Rasio tier 2 Rasio modal terhadap ATMR Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit dan risiko operasional Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan
31 Desember/ December 31,
31 Desember/ December 31,
2015
2014
1.672.633 309.870
1.969.619 316.234
1.982.503
2.285.853
15,22% 15,22% 0,91% 16,13%
12,62% 1,12% 13,74%
16,13%
13,74%
16,13%
13,74%
10%-<11%
10%-<11%
Risk Weighted Asset Credit risk Market risk Operational risk Total Risk Weighted Asset Capital adequacy ratio CET 1 ratio Tier 1 ratio Tier 2 ratio Ratio of capital to ATMR Capital adequacy ratio (CAR) with credit and operational risk Capital adequcy ratio (CAR) with credit, market and operational risk Minimum capital adequacy ratio required
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berwenang menetapkan modal minimum lebih besar dari modal minimum dalam hal OJK menilai suatu bank menghadapi potensi kerugian yang membutuhkan modal lebih besar.
Financial Services Authority (OJK) is authorised to stipulate minimum capital greater than minimum capital in terms of OJK assesses a bank as facing potential losses which requires a larger capital.
Berdasarkan self-assessment Bank, pada tanggal 31 Desember 2015 profil risiko Bank dinilai berada pada peringkat 2. Oleh karena itu, Bank berkewajiban untuk memenuhi modal minimum sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10%. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank berada pada level di atas modal minimum yang diwajibkan tersebut, yaitu sebesar 16,13%.
Based on its self-assessment, as of December 31, 2015 the Bank risk profile is assessed to be in rating 2. Therefore, the Bank is required to provide a minimum capital of 9% to less than 10%. The Bank Capital Adequate Ratio was 16.13%, which was higher than the required minimum provision of capital.
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS
36. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN 1.
Bank mengadakan perjanjian pemasaran produk kredit tanpa agunan dengan PT Sentra Mandala Arta. Perjanjian ini berjangka waktu selama 2 (dua) tahun yang dimulai sejak tanggal 1 April 2015 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2017.
117
1.
The Bank entered into a marketing product of loan without collateral with a PT PT Sentra Mandala Arta. The term of this agreement for 2 (two) years commencing on April 1, 2015 and ends on March 31, 2017.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
36. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 2.
Pada tanggal 1 Maret 2013, Bank mengadakan perjanjian sewa menyewa ruang kantor Gedung IKP-RI di lantai I-IV dengan Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Sewa ruang kantor berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013 sampai dengan 28 Pebruari 2018. Uang sewa dasar sebesar Rp4.254.249.600.
2.
On March 1, 2013, the Bank entered into a lease agreement for office space at IKP-RI Building on the first to fourth floor with Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Lease office space force on March 1, 2013 until February 28, 2018. The total rent payment amounted to Rp4,254,249,600.
3.
Pada tanggal 19 Desember 2012, Bank mengadakan perjanjian sewa menyewa ruang kantor di lantai dasar dengan PT Wisma Bumiputera. Sewa ruang kantor berlaku sejak tanggal 11 Pebruari 2013 sampai dengan 10 Februari 2018. Uang sewa dasar sebesar Rp970.260.000, sesuai dengan perjanjian, penyewa harus membayar uang jaminan sebesar Rp44.032.500.
3.
On December 19, 2012, the Bank entered into a lease agreement to rent office space in ground floor with PT Wisma Bumiputera. Lease office space force on February 11, 2013 until February 10, 2018. According to the agreement, the amount of rent payment amounted to Rp970,260,000 and the tenant has to pay security deposit amounted to Rp44,032,500.
4.
Pada tanggal 1 Oktober 2012, Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Recapital mengenai penyediaan jasa asuransi jiwa untuk debitur Bank. Perjanjian ini berjangka waktu 5 tahun.
4.
On October 1, 2012, the Bank has signed cooperation agreement with PT Asuransi Jiwa Recapital of insurance services for the debtor. The term of this agreement for 5 (five) years.
5.
Pada tanggal 7 Maret 2012, Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Alto Network tentang keanggotaan pada jejaring Alto. Bank wajib membayar biaya keanggotaan sebesar Rp100.000.000, biaya pemasangan sebesar Rp50.000.000, iuran bulanan sebesar Rp10.000.000 yang dibayar 3 (tiga) bulan dimuka serta deposit yang diperhitungkan dari dana deposit transaksi SPB (Sistem Pembayaran Biller). Perjanjian ini berjangka waktu selama 5 (lima) tahun.
5.
On March 7, 2012, the Bank entered into a cooperation agreements with PT Alto Network about membership in networking Alto. Bank has to paid a membership fee amounting to Rp100,000,000, installation fee Rp50,000,000, Rp10,000,000 monthly fee paid by 3 (three) months in advance and a deposit are calculated from deposit fund transactions SPB (Biller Payment System). The term of this agreement for 5 (five) years.
6.
Pada tanggal 16 Oktober 2011, Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Alto Network tentang layanan SPB (Sistem Pembayaran Biller ). Bank wajib membayar biaya keanggotaan dan set up sebesar Rp75.000.000 serta deposit transaksi sebesar Rp300.000.000.
6.
On October 16, 2011, the Bank has signed cooperation agreement with PT Alto Network for SPB (Biller Payment System). Bank has to paid a membership and set up fee of Rp75,000,000 and also transaction deposits amounted to Rp300,000,000.
7.
Pada tanggal 27 April 2011, Bank mengadakan perjanjian sewa atas bangunan untuk kegiatan usaha di Jakarta dengan Ir. Ivan Santosa. Perjanjian ini berjangka waktu selama 6 (enam) tahun yang dimulai sejak tanggal 27 April 2011 sampai dengan 26 April 2017 dengan jumlah uang sewa sebesar Rp1.166.700.000.
7.
On April 27, 2011, the Bank entered into a lease of buildings for business activities in Jakarta with Ir. Ivan Santosa. The term of this agreement for 6 (six) years commencing on April 27, 2011 and ends on April 26, 2017 with a total rent payment amounted to Rp1,166,700,000.
8.
Pada tanggal 3 Januari 2011, Bank telah mendatangani perjanjian support dan maintenance website, email, firewall dan web proxy dengan PT ADW Sysfotech Indonesia dengan biaya Rp48.000.000 per tahun untuk jangka waktu 5 tahun.
8.
On January 3, 2011, the Bank has signed agreement of support and maintenance website, email, firewall and web proxy with PT ADW Sysfotech Indonesia amounted to Rp48,000,000 per year for 5 years period.
9.
Pada tanggal 22 November 2010, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Berlangganan Layanan Colocation dengan PT Supra Primatama Nusantara (BIZNET). Biaya setup Rp4.000.000 (Co-Location ) dan Rp4.000.000 (MMR Cross Connect ). Biaya per bulan Rp15.000.000.
9.
On November 22, 2010, the Bank entered into an agreement of Colocation Service Subscription with PT Supra Primatama Nusantara (BIZNET). Setup fee amounted to Rp4,000,000 (Co-Location) and Rp4,000,000 (MMR Cross Connect). Cost per month Rp15,000,000.
118
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
36. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 10. Pada tanggal 16 Oktober 2009, Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang pemanfaatan “ATM Bersama” untuk anggota pokok. Bank wajib membayar biaya biaya keanggotaan Rp400.000.000 (satu kali bayar), biaya system host Rp20.000.000 (per bulan), Biaya sistem ATM Rp4.000.000 (dikenakan per bulan untuk delapan terminal ATM pertama dan Rp500.000 untuk terminal ATM berikutnya).
37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP PEMBAYARAN BANK UMUM
10. On October 16, 2009, the Bank has signed cooperation agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis for usage of the “ATM Bersama” for the principle member. Bank has to paid a membership fee of Rp400,000,000 (one time payment), the host system cost Rp20,000,000 (per month), system ATM fee of Rp4,000,000 (charged per month for an eight first ATM terminal and Rp500,000 to the next ATM terminal).
GUARANTEE FOR KEWAJIBAN 37. GOVERNMENT LIABILITY OF COMMERCIAL BANKS
PAYMENT
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15 tahun 2004 tentang pengakhiran tugas dan pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dinyatakan dalam pasal 8 bahwa dengan diakhirinya tugas dan dibubarkannya BPPN, Program Penjaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank umum yang semula dilakukan oleh BPPN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.26 tahun 1998 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.27 tahun 1998, selanjutnya dilaksanakan oleh Menteri Keuangan melalui Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemrintah (UP3) sebagaimana diatur oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia No.17 tahun 2004, yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan No.84/KMK.06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.179/KMK.017/2000 tentang Syarat, Tatacara dan Ketentuan Pelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum.
Based on Article 8 of the Decision No.15 year 2004 of the President of the Republic of Indonesia regrading the termination of the role and winding-up of the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA), the Government Guarantee Program on the obligations of domestic banks, which was originally handled by IBRA based on the Decisions of the President of the Republic of Indonesia No.26 year 1998 and No.27 year 1998, shall be handled by the Ministry of Finance, specifically by the Goverment Guarantee Implemantation Unit (Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah/UP3) as provided in the Decision of the President of the Republic of Indonesia No.17 year 2004, which was futher regulated by the Decision No.84/KMK.06/2004 dated February 27, 2004 of the Ministry of Finance regarding the Amandement of Decision No.179/KMK.017/2000 of the MInistry of Finance of the Term, Implementing Guidelines and Conditions of the Goverment Guarantee on the obligations of commercial banks.
Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Terhadap Pembayaran Bank Umum untuk periode 1 Juli sampai 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3, Pemerintah telah membentuk Lembaga Independen yaitu Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No.3 (Perppu No. 3/2008) tanggal 13 Oktober 2008, LPS dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut.
The Guarantee Program by the Goverment through UP3 ended on September 22, 2005, as stated in Regulation No.68/PMK.05/2005 dated August 10, 2005 of the Ministry of Finance concerning the Calculation and Payment of Premium on Guarantee Program from Commercial Banks for the period July 1 to September 21, 2005. To replace UP3, the Goverment was formed an independent institution there is the Indonesia Deposit Insurance Corporation (Lembaga Penjaminan Simpanan/LPS). Based on Law No.24 dated September 22, 2004, which was effective on September 22, 2005 and subsequently amended by the Government Regulation-in-Lieu-of Law No.3 (Perppu No.3/2008) dated October 13, 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, the amount of such guarantee is subject to change if the situation complies with certain valid criteria. The Bank is a participant of the program.
119
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN 37. GOVERNMENT GUARANTEE FOR PAYMENT LIABILITY OF COMMERCIAL BANKS (continued) PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun Based on Government Regulation No.66 year 2008 dated 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan October 13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guarantee yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yang by the Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 deposit covered by LPS is up to Rp2,000,000,000 per depositor untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika per bank. Customer deposits are covered only if the rate of suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,50% pada tanggal 31 interest is equal to or below 7.50% as of December 31, 2015 Desember 2015 (31 Desember 2014: 7,75%). (December 31, 2014: 7.75%). Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang.
38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
On January 13, 2009, the Government of the Republic of Indonesia stipulated Perppu No.3/2008 to become a Law.
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan disajikan menggunakan nilai wajar. Berikut ini adalah perbandingan antara nilai tercatat, seperti yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan dan nilai wajarnya.
A significant number of financial instruments are carried at fair value in the statements of financial position. Below is the comparison of the carrying amounts, as reported on the statements of financial position, and its fair value.
Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan 2c menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui.
In the following table, financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting recognised policies in Note 2c describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments) are recognised.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat dalam laporan keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini.
The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognised in the financial statements. The fair values disclosed are based on relevant information available as of December 31, 2015 and 2014, and not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after this date.
120
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember/ December 31, 2 0 1 5 Kewajiban keuangan Tersedia diamortisasi/ Jumlah untuk dijual/ nilai tercatat/ Financial Available-forliabilities at Total carrying sale amortized cost amount
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset lain-lain *) Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain
*)
Jumlah nilai wajar/ Total fair value
7.192.826.150
-
-
7.192.826.150
7.192.826.150
133.648.582.219
-
-
133.648.582.219
133.648.582.219
6.134.847.172
-
-
6.134.847.172
6.134.847.172
224.886.304.203 1.671.521.367.785 12.166.903.464
291.908.723.001 -
-
224.886.304.203 291.908.723.001 1.671.521.367.785 12.166.903.464
224.886.304.203 291.908.723.001 1.671.521.367.785 12.166.903.464
676.804.151
-
-
676.804.151
676.804.151
2.056.227.635.144
291.908.723.001
-
2.348.136.358.145
2.348.136.358.145
-
-
2.558.638.144 1.884.792.029.890 141.205.285.942 40.060.682.148 2.068.616.636.124
2.558.638.144 1.884.792.029.890 141.205.285.942 40.060.682.148 2.068.616.636.124
2.558.638.144 1.884.792.029.890 141.205.285.942 40.060.682.148 2.068.616.636.124 *)
Terdiri dari setoran jaminan dan uang muka
121
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Other assets
*)
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Other liabilities
Consist of security deposits and advance payments
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset lain-lain *)
*)
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 Kewajiban keuangan Tersedia diamortisasi/ Jumlah untuk dijual/ nilai tercatat/ Financial Available-forliabilities at Total carrying sale amortized cost amount
Jumlah nilai wajar/ Total fair value
5.140.454.800
-
-
5.140.454.800
5.140.454.800
188.976.438.379
-
-
188.976.438.379
188.976.438.379
13.037.093.905
-
-
13.037.093.905
13.037.093.905
150.180.007.568 1.902.472.147.634 13.600.802.158
201.869.836.506 -
-
150.180.007.568 201.869.836.506 1.902.472.147.634 13.600.802.158
150.180.007.568 201.869.836.506 1.902.472.147.634 13.600.802.158
965.533.800
-
-
965.533.800
965.533.800
2.274.372.478.244
201.869.836.506
-
2.476.242.314.750
2.476.242.314.750 *)
Terdiri dari setoran jaminan dan uang muka
122
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Other assets
*)
Consist of security deposits and advance payments
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember/ December 31, 2 0 1 4 Kewajiban keuangan Tersedia diamortisasi/ Jumlah untuk dijual/ nilai tercatat/ Financial Available-forliabilities at Total carrying sale amortized cost amount
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
-
-
691.218.452 2.170.029.117.969 25.156.104.012 14.000.000.000 2.209.876.440.433
123
691.218.452 2.170.029.117.969 25.156.104.012 14.000.000.000 2.209.876.440.433
Jumlah nilai wajar/ Total fair value
691.218.452 2.170.029.117.969 25.156.104.012 14.000.000.000 2.209.876.440.433
Liabilities immediately payable Deposits from customers Other liabilities Subordinated loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE
39. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Berikut ini adalah dasar yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) per saham dasar:
Laba (rugi) bersih Laba (rugi) bersih untuk perhitungan laba per saham
31 Desember/
31 Desember/
December 31,
December 31,
2015
2014
14.302.541.955
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang untuk perhitungan laba per saham dasar Laba (rugi) per saham dasar
40. STANDAR AKUNTANSI YANG BELUM BERLAKU EFEKTIF
The following are basis used in determining the basic earnings (loss) per share:
27.812.949 514
DISAHKAN
(18.915.550.003)
Net income (loss) Net income for the calculation of basic earnings (loss) per share
Number of shares Weighted average number of ordinary shares for calculation of basic earnings per share 20.216.404 (936) Basic earnings (loss) per share
NAMUN 40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keungan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan dibawah ini. Bank berintensi untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
The standars and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Bank intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective.
- Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
- Amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures initiative. This amendments clarify, rather than significantly change, existing PSAK 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
- Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
- Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. The amendments clarify the principle in PSAK 16 and PSAK 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenuebased method connot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment.
124
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. STANDAR AKUNTANSI YANG DISAHKAN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
NAMUN 40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
-
Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.
-
Amendment to PSAK 24: Employee Benefits on Defined benefit plans: Employee Contributions. PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
-
PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.
-
PSAK 5 (2015 Improvement): Operating Segments. The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics.
-
Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
-
Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
-
PSAK 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
-
PSAK 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
-
PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
-
PSAK 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
-
PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
-
PSAK 19 (2015 Improvement): Intangible Assets. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
125
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2015 and for the year then ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. STANDAR AKUNTANSI YANG DISAHKAN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
NAMUN 40. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
- PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.
- PSAK 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK 25.
- PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.
- PSAK 68 (2015 Improvement): Fair value Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK 55.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Bank.
The Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
126
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Gedung IKP-RI Jl. R.P Soeroso No. 21 Jakarta Pusat 10330, Indonesia Telepon : (62-21) 310 0422, 310 0448, Faksimili : (62-21) 310 2970 Email :
[email protected] www.bankkesejahteraan.co.id